SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU...

88
SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi) SKRIPSI DEWI AYU SRI ASTUTI NIM.SHE 151790 PEMBIMBING Drs. A. Faruk, MA Dr. Maryani, S.Ag., M.HI PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Transcript of SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU...

Page 1: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO

DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

(Studi Kasus di Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi)

SKRIPSI

DEWI AYU SRI ASTUTI

NIM.SHE 151790

PEMBIMBING

Drs. A. Faruk, MA

Dr. Maryani, S.Ag., M.HI

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di
Page 3: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di
Page 4: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di
Page 5: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

MOTTO

Artinya : “ Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang

kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang

tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang)”. (QS. Al-Baqarah : 283)

Page 6: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan Ridha Allah SWT. kupersembahkan skripsi ini kepada :

Keluarga tercinta terutama kedua orangtua tercinta Ayahanda Amran, Ibunda Nurati

yang telah membesarkan saya dengan penuh cinta dan kasih saying, mendidik serta

memberikan dukungan baik berupa doa, materil maupun moril yang tidak mungkin

dapat ku balas hanya dengan selembar kertas.

Kakak dan Adik tersayang, Lindawati dan Yuyun yang selalu memberikan semangat

dan motivasi kepada saya.

Suami tercinta Feri Irawan yang selalu memberikan dorongan semangat dan

dukungan selama ini.

Sahabat dan Teman-teman seperjuangan Hukum Ekonomi Syariah terimakasih sudah

memberikan semangat dan selalu mensuport hingga akhirnya sampai dipuncak

bahagia ini, semoga kita sukses selalu.

Almamaterku UIN STS Jambi yang telah memberikanku segudang ilmu, terimakasih

banyak semoga ilmu-ilmu yang saya pelajari selama ini menjadi berkah serta

bermanfaat dikemudian hari.

Page 7: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

ABSTRAK

Dewi Ayu Sri Astuti, SHE 151790, Sistem Lelang Barang Gadai Jatuh Tempo Ditinjau

Dari Hukum Islam (Studi Kasus di Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi).

Skripsi ini dilatar belakangi karena berkembangnya bisnis pelelangan yang menggunakan

prinsip syariah dan fenomena yang terjadi saat ini. Dalam kenyataannya banyak benda

jaminan yang tidak diambil oleh rahin (pemilik barang) yang menjadikan beban bagi

pegadaian dan harus melakukan pelelangan barang jaminan tersebut. Permasalahan yang

dirumuskan adalah : 1.Bagaimana pelaksanaan lelang barang gadai jatuh tempo pada Unit

Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi. 2.Apa yang menjadi kendala-kendala dalam

proses pelelangan barang gadai jatuh tempo di Unit Pegadaian Syariah Jelutung Kota

Jambi. 3.Bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap sistem pelaksanaan lelang barang

gadai jatuh tempo di Unit Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi. Dengan tujuan

penelitian yaitu: 1.Untuk mengetahui pelaksanaan lelang barang gadai jatuh tempo pada

Unit Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi. 2.Untuk mengetahui kendala-kendala yang

terjadi dalam proses pelelangan barang gadai jatuh tempo di Unit Pegadaian Syariah

Jelutung Kota Jambi. 3.Untuk mengetahui tentang Tinjauan Hukum Islam terhadap

sistem pelaksanaan barang gadai jatuh tempo di Unit Pegadaian Syariah Jelutung Kota

Jambi. Kemudian dengan menggunakan analisis kualitatif dengan metode deskriptif yang

bersifat non statistic. Hasil penelitian yang penulis dapatkan yaitu dalam praktiknya di

pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi ketika marhun dijual dan hasil dari penjualan

tersebut tidak mencukupi untuk melunasi hutangnya maka pihak murtahin tidak meminta

kekurangannya. Berdasarkan hukum Islam pelaksanaan lelangnya masih sesuai dengan

ketentuan Islam sesuai dengan kaitan ayat dalam setiap pelaksanaannya.

Kata Kunci : Rahn, Lelang, Hukum Islam

Page 8: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang mana pula dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu, tidak lupa pula iringan Shalawat

serta salam penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini berjudul “Sistem Lelang Barang Gadai Jatuh Tempo Ditinjau Dari

Hukum Islam”. Suatu kajian terkait pelaksanaan lelang di Pegadaian Syariah Jelutung

Kota jambi ditinjau dari hukum Islam.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui tidak sedikit hambatan

dan rintangan yang penulis temui, baik dalam mengumpulkan data maupun penyusunan.

Dan berkat adanya bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis

ucapkan adalah kata terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian

skripsi ini, terutama sekali kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 9: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc, M.HI., Ph.D, Ibu Dr.Rahmi Hidayati, S.Ag., M.HI

dan Ibu Dr. Yuliatin S.Ag selaku Wakil Dekan I, II, III dilingkungan Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Dr. Maryani, S.Ag dan Ibu Pidayan Sasnifa, SH., M.Sy selaku ketua dan

sekretaris Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Drs. A. Faruk.MA dan Ibu Dr. Maryani, S.Ag selaku pembimbing I dan

pembimbing II skripsi ini.

6. Seluruh dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi, yang telah membuka wawasan, menambah pengetahuan, dan membina sikap

ilmiah selama penulis mengikuti perkuliahan.

7. Staf karyawan dan karyawati Tata Usaha Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah banyak membantu penulis dalam bidang

keadministrasian.

8. Kepada Bapak Heriyadi selaku pimpinan cabang Pegadaian Syariah Jelutung Kota

Jambi yang telah memberi izin, informasi dan membantu dalam penelitian ini.

9. Kepada Ayahanda tercinta Amran dan Ibunda tercinta Nurati yang senantiasa

mendukung baik dalam doa, materil maupun moril dan nasehat serta motivasinya

selama ini, maka penulis dapat menyelesaikan kuliah.

Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat memberikan kontribusi

Page 10: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di
Page 11: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………. i

PERNYATAAN KEASLIAN………………………………………………………….. ii

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………………… iii

NOTA DINAS ………………………………………………………………………… iv

MOTTO ………………………………………………………………………………… v

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………………… vi

ABSTRAK ……………………………………………………………………………. vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. viii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………... xi

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………… xiii

BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………. 9

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………….. 9

D. Manfaat Penelitian …………………………………………………………….. 10

E. Kerangka Teori ………………………………………………………………… 10

F. Tinjauan Pustaka ………………………………………………………………. 29

BAB II : METODE PENELITIAN …………………………………………………. 32

A. Pendekatan Penelitian …………………………………………………………. 32

B. Jenis dan Sumber Data ………………………………………………………… 33

Page 12: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

C. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………………….. 34

D. Teknik Analisi Data ………………………………………………………….. 35

E. Sistematika Penulisan …………………………………………………………. 35

BAB II : GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN ……………………… 37

A. Sejarah Singkat Pegadaian Syariah di Indonesia ……………………………... 37

B. Sejarah Singkat Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi ……………………. 38

C. Visi, Misi dan Tujuan Pendirian Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi …… 39

D. Motto Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi ………………………………. 41

E. Struktur Organisasi Pegadian Syariah Jelutung Kota Jambi …………………. 41

F. Produk-Produk Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jamb ……………………... 43

G. Rekap Transaksi Gadai di Pegadaian Syariah ………………………………... 46

BAB IV : PEMBAHASAN ………………………………………………………….. 48

1. Pelaksanaan Lelang Barang Gadai Jatuh Tempo di Pegadaian Syariah

Jelutung Kota Jambi ………………………………………………………...…48

2. Mekanisme Penetapan Harga Lelang Barang Gadai Jatuh Tempo

di Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi …………………………………... 51

3. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Lelang Barang Gadai di Pegadaian

Syariah Jelutung Kota Jambi ……………………………………………….... 53

BAB V : PENUTUP …………………………………………………………………. 61

A. Kesimpulan …………………………………………………………………... 61

B. Saran …………………………………………………………………………. 61

Page 13: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

DAFTAR TABEL

Tabel I : Struktur Organisasi ………………………………………………….. 41

Tabel II : Rekap Gadai di Pegadaian Syariah dari tahun 2016-2018 ………….. 46

Page 15: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia tidak pernah lepas dari tindakan ekonomi dalam rangka memenuhi

kebutuhan sehari-hari.Salah satu dari tindakan ekonomi yang menimbulkan perjanjian

adalah dalam kegiatan muamalah.Muamalah adalah pergaulan atau hubungan antar

manusia di luar ibadah.Dalam kehidupan ini, manusia selalu mempergunakan akal dan

pikiran dalam setiap tindak tanduk dan aktivitas nya karedengan akal dan pikiran mereka

dapat membedakan antara yang benar dan yang salah.1

Uang dalam kegiatan sehari-hari selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau

membayar berbagai macam keperluan.Dan yang menjadi masalah terkadang kebutuhan

yang ingin dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimiliki. Untuk keperluan yang

sangat penting maka terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara meminjam dari

berbagai sumber dana yang ada. Untuk mengatasi kesulitan kebutuhan dana dapat

dipenuhi tanpa kehilangan barang-barang berharga, maka masyarakat dapat

meminjamkan barangnya kelembaga tertentu.

Ada berbagai macam kebutuhan yang mendesak di zaman modern ini,

mendorong orang yang tidak memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk

menggadaikan harta benda yang mereka miliki.Hal ini dilakuakan apabila dalam

kehidupan baik berumah tangga maupun sosial terdesak oleh kepentingan yang tidak bisa

1 Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2004), hlm.5.

1

Page 16: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

ditunda.Maka alternatif terakhir yang dilakukan adalah menggadaikan harta benda

tersebut kepada perum pengadaian untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Dengan usaha gadai masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-barang

berharganya dan jumlah uang yang diinginkan dapat disesuaikan dengan harga barang

yang dijaminkan.Perusahaan yang menjalankan usaha gadai disebut perusahaan

pegadaian.

Pegadaian adalah suatu lembaga perkreditan tertua bercorak khusus, berdiri sejak

zaman penjajahan belanda dan telah dikenal masyarakat sejak lama, khusus nya

masyarakat golongan berpenghasilan menengah dan bawah. Pengadaian mempunyai

tugas memberikan pelayanan jasa kredit berupa pinjaman uang dengan jaminana barang

bergerak.3

Perusahaan pegadaian sampai saat ini merupakan satu-satunya lembaga formal di

Indonesia yang berdasarkan hukum diperbolehkannya melakukan pembiayaan dengan

bentuk penyaluran kredit atas dasar hukum gadai.Bersamaan dengan perkembangan

produk-produk berbasis syariah yang kian marak di Indonesia, sektor pegadaian juga ikut

mengalaminya. Pegadaian syariah hadir di Indonesia dalam bentuk kerja sama Bank

Syariah dengan Perum Pegadaian membentuk Unit Layanan Gadai Syariah. Pegadaian

syariah lahir karena adanya tuntutan diluar komponen masyarakat Islam yang tidak

menghendaki proses pemberian yang berbau riba. Sehingga untuk menjawab itu semua,

oleh pemerintah dibentuklah pegadaian syariah yang dalam pengamatan hampir sama

dengan proses lahirnya pengadaian syariah di Indonesia.

Page 17: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Pegadian syariah dalam operasionalnya berpegang kepada prinsip

syariah.2Terbukti dengan adanya Fatwa DSN-MUI No. 25/DSN-MUI/III/2002 Tanggal

26 Juni 2002 tentang rahn yang menyatakan bahwa pinjaman dengan menggadaikan

barang sebagai barang jaminan utang dalam bentuk rahn diperbolehkan, dan Fatwa DSN

MUI No.26/DSN-MUI/III/2002 tentang gadai emas.3

Peraturan pemerintah No.10 Tahun 1990 tanggal 10 April 1990 dan PP No.103

tahun 2000 tanggal 10 November 2000 ini pula perusahaan jawatan (Perjan) pegadaian

berubah menjadi Peusahaan umum (Perum) pegadaian dengan usahanya adalah

penyediaan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan

berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dan bertujuan untuk turut meningkatkan

kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah kebawah melalui penyediaan

dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan

peraturaan perundang-undangan yang berlaku; Menghindarkan masyarakat dari gadai

gelap praktek riba dan pinjaman tidak wajar lainny.

Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, menyebutkan “Gadai adalah suatu

hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak yang diserahkan

kepadanya oleh seorang berhutang atau oleh orang lain atas namanya, dan yang

memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan

dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang yang berpiutang lainnya denga

pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan

2 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana 2010), hlm 388.

3 DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI (Jakarta: DSN MUI- Bank

Indonesia,2006), hlm 153

Page 18: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-baya mana yang harus

didahulukan.4

Apabila konsumen sudah tidak mampu melunasi pinjaman sampai batas waktu

yang telah ditentukan dalam akad, maka pegadaian syariah dibolehkan untuk melakukan

pelelangan barang jaminan.Hal ini sesuai dengan maksud dari pengertian hakikat gadai

itu sendiri, yaitu sebagai kepercayaan dari suatu hutang untuk dipenuhi harganya, bila

yang berhutang tidak sanggup membayar hutangnya dari orang yang berpiutang. Karena

itu barang gadai dijual untuk membayar hutang dengan cara mewakilkan penjualannya

kepada orang yang adil dan terpecaya.5

Dalam proses pelelangan barang terjadi jual beli sistem lelang. Jual beli adalah

suatu bentuk perjanjian antara penjual dan pembeli yang terikat dengan hak dan

kewajiban, sedangkan lelang dapat diartikan suatu cara penjualan didepan orang banyak

dengan tawarannya yang berates-atas atau menaik-naikan secara terang-terangan, dan

mengunggulkan penawaran yang tertinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

jual beli sistem lelang adalah suatu perjanjian jual beli dengan cara lelang (penjualan

dimuka umum) yang dilakukan secara penawaran yang berjenjang naik, berjenjang turun

dan dengan cara tertulis.

Lelang adalah salah satu jual beli dimana penjual menawarkan barang ditengah

keramaian lalu para pembeli saling menawar dengan satu harga. Namun akhirnya penjual

yang akan menentukan, yang berhak membeli adalah yang mengajukan harga tertinggi.

4 Buchari Alma dan Donni, Manajemen Bisnis Syariah (Bandung: Alfabeta,2009) hlm 31.

5 Zaenuddin Ali, Hukum Gadai Syariah (Jakarta: Sinar Grafika, 2008) hlm,28.

Page 19: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Lalu terjadi akad dan pembeli tersebut mengambil barang dari penjual.Dalam kitab-kitab

fiqih atau hadist, jual beli lelang biasanya disebut dengan istilah bai’ al-muzayadah

(adanya penambahan).6

Lelang merupakan salah satu transaksi jual beli, walaupun dengan cara yang

berbeda, namun tetap memiliki kesamaan dalam rukun dan syarat-syaratnya sebagaimana

diatur dalam jual beli secara umum. Oleh karena itu ayat yang berhubungan dengan jual

beli yang digunakan sebagai dasar hukum jual beli lelang, antara lain sebagaimana yang

ditegaskan Allah SWT dalam Firmannya :

Artinya :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama suka diantara kamu, dan janganlah kamu

membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu

(Q.S An-Nisa: 29)7.

Dari ayat diatas dijelaskan bahwa Allah SWT melarang hambaNya untuk

memakan harta sesamanya dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan yang baik

karena Allah SWT menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba, karena dalam riba

terkandung unsur penipuan sehingga dapat merusak kestabilan ekonomi masyarakat.

Lelang ada dalam islam dan hukumnya boleh (mubah). Ibnu Abdil Barr berkata

“sesungguhnya tidaklah haram menjual barang kepada orang yang menambah harga,

demikianlah menurut kesepakatan ulama. Dalam aktifitas dan transaksi bisnis konteperer

6 Aiyub, Ahmad, Fiqh Lelang Prespektif Hukum Islam dan Hukum Positif (Jakarta: Kiswah, 2004)

hlm 5-6. 7 Al-Qur’an dan Terjemahan Q.S An-Nisa: 29.

Page 20: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

baik yang dilakukan maupun pemerintah, individu maupun lembaga sering dipakai cara

lelang dalam penjualan barang/jasa. Dalam praktiknya, tidak jarang terjadi penyimpangan

prinsip syariah seperti manipulasi, kolusi maupun permainan kotor lainya.Permasalahan

lelang memang merupakan masalah yang berada diantara aspek yang berbeda yaitu dari

aspek bisnis dan aturan agama yang mengatur segala bentuk hal yang ada dalam

kehidupan manusia.

Menurut jumhur ulama jual beli lelang itu dibolehkan, selama benar-benar

seperti yang terjadi dimasa Rasulullah SAW dan tidak menyimpang dari syariat Islam

yaitu tidak adanya penipuan, kecurangan maupun dengan trik-trik yang dilarang dalam

menjalankan jual beli dengan cara lelang.

Jual beli sistem lelang merupakan suatu sarana yang sangat tepat untuk

menampung para pembeli untuk mendapatkan barang yang diinginkannya sehingga

benar-benar apa yang diinginkannya telah tercapai. Jual beli dalam sistem lelang harus

mempunyai sistem manajemen yang professional dalam menjalankan tugas dan perannya

dimasyarakat, sehingga pelanggan yang terjadi dimasyarakat merupakan pelanggan yang

berbasis keadilan dan kejujuran.

Dalam dunia nyata mekanisme penjualan terkadang tidak dapat berjalan dengan

baik karena dengan adanya faktor yang mendistrosinya. Sebagaimana jual beli dalam

kasus lelang, segala bentuk kecurangan untuk mengeruk keuntungan tidak sah dalam

prakting lelang maupun tender dikategorikan para ulama dalam praktik

najasy(komplotan/trik kotor tender dan lelang) yang diharamkan Nabi Muhammad SAW,

atau juga dapat dikategorikan dalam Risywah (sogok) bila penjual atau pembeli

Page 21: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

menggunakan uang, fasilitas ataupun servis untuk memenangkan tender ataupun lelang

yang sebenarnya tidak memenuhi kriteria yang dikehendaki.

Ada dua cara yang digunakan dalam sistem lelang yaitu lelang terbuka dan

tertutup. Lelang tertutup adalah lelang yang dilakukan dimana peminat mengajukan harga

untuk property yang ia minati didalam amplop tertutup atau dirahasiakan. Dalam sistem

lelang tertutup harga penawar tertinggi tidak diketahui, pemenang baru diketahui setelah

proses penawaran selesai dilakukan dan hasilnya diumumkan. Lelang terbuka adalah

lelang yang diadakan oleh balai lelang dimana peminat property dikumpulkan disuatu

tempat untuk mengikuti lelang.

Fenomena sistem lelang yang terjadi pada perum pegadian syariah Jelutung Kota

Jambi berdasarkan hasil survei bahwa barang jaminan dikumpulkan menjadi satu pada.

Hal ini memudahkan proses pelaksanaan lelang tersebut, barang yang dilelang adalah

barang yang biasa digadaikan oleh Rahin seperti emas. Lelang yang ada pada pegadaian

syariah Jelutung termasuk kategori lelang non eksekusi sukarela. Pegadaian syariah

Jelutung menerapkan satu jenis lelang yang dilaksanakan dengan cara sistem lelang

tertutup. Lelang ini diterapkan karena pihak pegadaian menyatakan bahwa dengan sistem

lelang tertutup proses pelaksanaan lelang lebih cepat, tidak membutuhkan waktu yang

lama dan jumlah barang jaminan emas mudah dikumpulkan dari UPC syariah lain,

meskipun keuntungan yang didapat tidak maksimal karena apabila barang jaminan tidak

terjual maka pihak pegadaian sendiri membelinya. Contoh kasus misalnya si nasabah A

menggadaikan jenis emas 24 karat sebagai barang jaminan senilai Rp. 1.550.000,- lalu

pada saat jatuh tempo nasabah A tidak dapat menebus barang yang telah menjadi jaminan

Page 22: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

dan tidak ingin memperpanjang jangka waktu gadai tersebut. Maka barang jaminan itu

dilelang pegadaian pada saat masuk tanggal lelang, yang mana pihak pegadaian terlebih

dahulu memberitahu kepada nasabah bahwa barangnya akan dilelang. Dalam pelaksanaan

lelang tersebut pihak pegadaian pada awalnya memisahkan barang yang telah jatuh

lelang, kemudian ditaksir ulang barang yang akan dilelang oleh penaksir, dan menghitung

harga limit masing-masing barang yang akan dilelang.8

Kemudian pihak pegadaian membawa barang jaminan tersebut dan menawarkan

kepada pemilik took emas dengan taksiran penjualan senilai Rp. 2.000.000,- pihak took

emas melakukan tes uji kualitas emas dengan melakukan pembakaran untuk mengetahui

perubahan warna emas tersebut dengan penimbangan berate mas, setelah diketahui

hasilnya pihak took hanya berani membeli dengan harga Rp. 1.850.000,-. Pihak

pegadaian terlebih dahulu bernegosiasi kepada pembeli dengan mencocokan harga

taksiran.Setelah dihitung ternyata selisih harga beli mendekati dengan harga taksiran,

maka pihak pegadaian berani menjual barang tersebut.9

Fakta kasus diatas mendefenisikan bahwa harga beli kurang optimal karena

keterbatasan pembeli dan apabila barang jaminan tidak laku dijual maka pihak pegadaian

sendiri membelinya hal ini tentu menimbulkan kerugian, selain itu kerugian lain adalah

lelang tertutup menyebablan nasabah mengatakan bahwa tidak transfaran sehingga

menimbulkan keraguan tentang hasil penjualan lelang mengenai keuntungan yang

8 Wawancara dengan Bapak Ahmad Purwanto, Staf Pengelola Unit Pegadaian Syariah Jelutung, 6

Juli 2019. 9 Wawancara dengan Bapak Ahmad Purwanto, Staf Pengelola Unit Pegadaian Syariah Jelutung, 6

Juli 2019.

Page 23: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

didapat, semestinya lelang yang dilakukan oleh pegadaian adalah dengan cara lelang

terbuka yang mana jual beli dapat berjalan secara wajar, sehingga hukum permintaan dan

penawaran dapat berjalan sesuai dengan harga pasar. Semakin banyak pembeli harga jual

juga dapat optimal dan keuntungan yang didapat juga maksimal.Allah mensyariatkan jual

beli sebagai pemberian keluangan dan keleluasaan untuk hamnya-Nya, karena manusia

adalah makhluk sosial secara pribadi mempunyai kebutuhan yang bermacam-

macam.Sebagaimana kita dianjukan untuk bekerja tentunya dalam pekerjaan itu ada

keuntungan yang didapat agar bisa memenuhi kebutuhan hidup.

Berdasarkan hal diatas, maka permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian

ini adalah tentang bagaimana praktik lelang barang jaminan yang jatuh tempo pada

pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi, serta bagaimana pandangan hukum Islam

terhadap pelaksanaan lelang barang jaminan tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana barang lelang jatuh tempo di Unit Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi

?

2. Bagaimana hukum lelang barang gadai jatuh tempo menurut hukum Islam ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan lelang barang gadai jatuh tempo pada Unit Pegadaian

Syariah Jelutung Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui Tinjauan Hukum Islam terhadap lelang barang gadai jatuh tempo

di Unit Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi.

D. Manfaat Penelitian

Page 24: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan diantaranya

sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kajian bagi akademis dan

menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya berhubungan dengan Hukum Ekonomi

Syariah.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan

referensi bagi para pihak yang berkepentingan dalam pembuatan penilisan yang

berhubungan dengan pandangan Hukum Ekonomi Islam terhadap pelelangan barang pada

Pegadaian Syariah.

E. Kerangka Teori

Bentuk perjanjian jual beli telah berkembang demikian pesat sebagai usaha

dalam mencapai kebutuhan hidup manusia, kadang kala hukum itu tidak memenuhi

ketentuan hukum yang berlaku, dan bahkan terjadi ketimpangan yang menyalahi hukum

itu sendiri.Untuk mengatasi hal tersebut syariat Islam telah memberikan pedoman untuk

mencapai kesejahteraan masyarakat dalam bentuk jual beli.10

Begitu juga dengan lelang yang secara umum termasuk bentuk jual beli yang

dilakukan dalam bentuk penjualan barang didepan muka umum kepada penawar tertinggi

10

Ahmad, Fiqh Lelang Prespektif Hukum Islam dan Hukum Positif, (Jakarta: Kiswah, 2004), hlm

3.

Page 25: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

denga penawaran harga secara lisan maupun tertulis. Sehingga tidak mustahil menjadi

kecurangan terhadap hak orang lain bahkan kepentingan masyarakat pada umumnya.

Dengan tidak mengikuti ketentuan hukum, seperti diantaranya yaitu :

1. Membeli atas pembelian orang lain dalam masa khiyar ( menawar atas tawaran orang

lain ).

2. Dengan menipu atau mengecoh.

Kecohan adalah menambah harga atas sesuatu barang diluar kewajaran.Padahal

pembeli tidak ada keinginan untuk membelinya.Sedangkan menipu terjadi dengan adanya

kesepakatan para pembeli terhadap harga barang dalam pelelangan tanpa diketahui

penjual dengan tujuan agar harga tersebut tetap dan tidak semaki mahal serta tipu daya

mereka mencegah harga barang menjadi semakin mahal adalah perbuatan haram.11

A. Tinjauan Umum Tentang Teori Rahn

1. Pengertian Rahn

Istilah yang digunakan fiqh untuk gadai adalah al-rahn.Rahn yaitu suatu akad

utang-piutang disertai dengan jaminan.Sesuai yang dijadikan jaminan disebut

marhun.Pihak yang menyerahkan jaminan disebut dengan rahin, sedangkan pihak yang

menerima jaminan disebut murtahin.12

Gadai dalam bahasa Arab diistilahkan dengan rahn dan dapat juga dinamai

dengan al-hasbu.Secara etimologi rahn berarti tetap atau lestari sedangkan al-

11

Syekh Abdurrahman, dkk, Fiqh Jual Beli (Jakarta: Senayan Publishing, 2008), hlm 331. 12Ghufron A. Mas’adi, Fiqh Muamalah Kontekstual, (Jakarta; Raja Grafindo Persada 2002), hlm

175-176.

Page 26: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

hasbuberarti penahanan.13Menurut istilah syara’ yang dimaksud dengan rahn ialah

menjadikan suatu benda bernilai menurut pandangan syara’ sebagai tanggungan hutang,

dengan adanya benda yang menjadi tanggungan itu seluruh atau sebagian hutang dapat

diterima.14Menurut syariat Islam, gadai adalah semua barang yang mempunyai nilai harta

dan tidak dipersoalkan apakah termasuk benda bergerak atau tidak bergerak.15

Kesimpulan dari pengertian diatas adalah bahwa gadai merupakan suatu

perjanjian utang piutang dengan menjadikan barang yang bernilai menurut syara’ sebagai

barang jaminan untuk menguatkan kepercayaan, sehingga memungkinkan untuk

menguatkan kepercayaan sehingga memungkinkan terbayarnya hutang dari si peminjam

kepada pihak yang memberikan pinjaman.

Gadai dalam pasal 1150 kitab Undang-Undang hukum perdata adalah suatu hak

yang di peroleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak,

yaituharga barang bergerak tersebut kepada orang yang berpiutang oleh orang yang

mempunyai utang atau orang lain atas nama orang yang mempunyai utang. Karena itu,

makna gadai (rahn) dalam bahasa hukum perundang-undngan disebut barang jaminan,

angunan, dan rungguhan.16

Ada beberapa pakar hukum Islam yang juga memberikan pengertian gadai dalam

istilah yang berbeda-beda, diantaranya :

13

Rachmat Syafi’I, Fiqh Muamalah, (Bandung : Pustaka Setia,2000), hlm.159. 14

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta : Rajawali Press, 2013), hlm.105. 15

Chairuman Pasaribu, Hukum Perjanjian dalam Islam ( Jakarta : Sinar Grafika,1996) hlm.140. 16

KUHPerdata, Pasal 1150 Tentang Gadai.

Page 27: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

a. Menurut Sayyid Sabiq, gadai adalah menjadikan barang yang mempunyai nilai harta

menurut syara’ sebagai jaminan hutang atau ia bisa mengambil sebagai manfaat

barang tersebut.17

b. Imam Taqiyuddin, mendefenisikan gadai adalah menjadikan harta atau barang

sebagai tanggungan hutang.

c. Menurut Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibari, gadai adalah menjaminkan

barang yang dapat dijual sebagai jaminan hutang, jika penanggung tidak mampu

membayar hutangnya karena kesulitan, oleh karena itu tidak boleh menggadaikan

barang wakaf.

Berdasarkan pengertian gadai yang dikemukakan diatas, adapun pengertian gadai

yang diberikan oleh para ahli hukum Islam sebagai berikut :

a. Ulama Syafi’iyah mendefenisikan, gadai adalah menjadikan suatu barang yang biasa

dijual sebagai jaminan hutang dipenuhi dari harganya, bila yang berhutang tidak

sanggup membayar hutangnya.

b. Ulama Hanabilah mengungkapkan gadai adalah suatu benda yang dijadikan

kepercayaan suatu hutang, untuk dipenuhi dari harganya, bila yang berharga tidak

sanggup membayar hutangnya.

c. Ulama Malikiyah mendefenisikan gadai adalah sesuatu yang bernilai harta yang

diambil dari pemiliknya untuk dijadikan pengikat atas hutang yang tetap.

d. Ahmad Azhar Basyir, gadai adalah perjanjian menahan sesuatu barang sebagai

tanggungan hutang atau menjadikan sesuatu benda bernilai menurut pandangan syara’

17

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Bandung: Pustaka, 1998), hlm.139.

Page 28: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

sebagai tanggungan marhun bih, sehingga dengan adanya tanggungan hutang itu

seluruh atau sebagian hutang dapat diterima.18

e. Muhammad Syafi’I Antonio, gadai syariah adalah menahan salah satu harta milik

nasabah sebagai barang jaminan atas hutang atau pinjaman yang diterimanya. Marhun

tersebut memiliki nilai ekonimis. Dengan demikian, pihak yang menahan atau

menerima gadai memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau

sebagian piutangnya.19

2. Dasar Hukum Rahn

Dasar hukum yang menjadi landasan gadai syariah adalah ayat-ayat Al-Qur’an,

As-Sunnah, ijma’ ulama dan Fatwa MUI. Hal dimaksud dijelaskan sebagai berikut :

a. Al-Qur’an

Dalam Q.S Al-Baqarah (2) : 283 yang digunakan sebagai dasar untuk membangun

konsep gadai adalah sebagai berikut :

Artinya :Jika kamu dalam perjanlaan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu

tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan

yag dipegang (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu

mempercayai sebagaian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu

menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah iabertakwa kepada Allah

Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan

barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang

18

Ahmad Azhar Basyir, Hukum Tentang Riba, (Bandung : Al-Ma’arif, 1983), hlm.50. 19

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori Ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani Press,

2001), hlm.128.

Page 29: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

yang berdosa hatinya dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(Q.S Al-Baqarah (2) : 283).20

Adapun fungsi gadai (marhun) pada ayat diatas adalah untuk menjaga

kepercayaan masing-masing pihak, sehingga penerima gadai (murtahin) meyakini bahwa

pemberi gadai (rahin) beritikad baik untuk mengembalikan pinjamannya (marhun bih)

dengan cara menggadaikan barang atau benda yag dimilikinya (marhun), serta tidak

melalaikan waktu pengembalian hutangnya itu.

b. As-Sunnah

Yang menjadi landasan atau dasar hukum daripada gadai adalah hadis Rasulullah

SAW, yang antara lain diungkapkan sebagai berikut :

Diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Nasai, dan Ibnu Majah dari Anas r.a berkata:

– صل الله عله وسلم – درعب له ببلمدنة عند عن أنس – رض الله عنه – قبل : لقد رهن النب

هىدي وأخذ منه شعزا

Artinya: " Rasullulah SAW, telah merungguhkan baju besi beliau kepada seorang Yahudi

di Madina, sewaktu beliau menghutang syair (gandum) dari orang Yahudi itu

untuk keluarga itu untuk keluarga beliau". (HR. Ahmad, Bukhari, Nasai, dan

Ibnu Majah).

Kemudian dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda :

حدثنب ىسف بن عس حدثنب أبى معبوة حدثنب الأعمش عن إبزاهم عن الأسىد عن

طعبمب ه وسلم من هىد الله عنهب قبلت اشتزي رسىل الله صل الله عل عبئشة رض

بنسئة ورهنه درعهArtinya :Telah menceritakan kepada kami Yusuf bin 'Isa telah menceritakan kepada kami

Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Ibrahim dari

Al aswad dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam membeli makanan dari orang Yahudi secara angsuran dan

menjaminnya dengan menggadaikan baju besi Beliau".

20

QS. Al-Baqarah (2) : ayat 283.

Page 30: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

c. Ijma Ulama

Pada dasarnya para ulama telah bersepakat bahwa gadai itu boleh.Para ulama

tidak pernah mempertentangkan kebolehannya demikian pula landasan

hukumnya.Jumhur ulama berpendapat bahwa gadai disyariatkan pada waktu tidak

bepergian maupun pada waktu bepergian.21

d. Fatwa Dewan Syariah Nasional

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia menjadi salah satu

rujukan yang berkenaan dengan gadai syariah, diantaranya dikemukakan sebagai

berikut:22

1. Ketentuan Umum

a. Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan marhun (barang)

sampai semua hutang rahin (yang menyerahkan barang) dilunasi.

b. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik rahin. Pada prinsipnya marhun tidak

boleh dimanfaatkan oleh murtahin kecuali seizinrahin dengan tidak mengurangi nilai

marhun dan pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan

perawatannya.

c. Pemeliharaan dan penyimpanan marhun pada dasarnya menjadi kewajiban rahin,

namun dapat dilakukan juga oleh murtahin, sedangkan biaya dan pemeliharaan

penyimpanan tetap menjadi jumlah pinjaman.

21

Muhammad Sholikhul Hadi, Pegadaian Syariah (Jakarta: Salemba Diniyah, 2000) hlm.521. 22

M. Ichwan Sam, dkk Himpunan Fatwa Keuangan Syariah Dewan Syariah Nasional MUI

(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014), hlm.738-740.

Page 31: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

d. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun tidak boleh ditentukan

berdasarkan jumlah pinjaman.

e. Penjualan Marhun , apabila jatuh tempo murtahin harus memperingatkan rahin untuk

segera melunasi hutangnya dan apabila rahin tidak dapat melunasi hutangnya, maka

marhun dijual paksa melalui lelang sesuai syariah yang mana hasil penjualannya

untuk melunasi hutang dan kelebihan hasil penjualan menjadi milik rahin dan

kekurangnnya menjadi kewajiban rahin.

2. Ketentuan penutup

a. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan

diantara kedua belah pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrase

Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

b. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika dikemudian hari

ternyata terdapat kekeliruan akan diubah dan disempurnakan sebagai semestinya.

3. Rukun dan Syarat Rahn

Melaksanakan akad gadai agar dipandang sah dan benar dalam syariat Islam

maka harus memenuhi rukun dan syarat gadai berdasarkan hukum Islam.

a. Rukun Gadai (Rahn)

Menurut jumhur ulama, rukun gadai itu ada 4, yaitu :23

a) Sighat (Lafadz Ijab dan Qabul)

b) Ar-Rahin( orang yang memberikan barang jaminan) dan Al-Murtahin (orang yang

menerima barang jaminan).

23

Andrian Sutedi, Hukum Gadai Syariah (Bandung : Alfabeta, 2011), hlm.37

Page 32: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Orang-orang yang memberikan barang jaminan haruslah orang yang telah

dewasa, berakal, bisa dipercaya dan memiliki barang yang akan digadaikan. Sedangkan

orang yang menerima barang jaminan adalah orang, bank, atau lembaga yang dipercaya

oleh rahin untuk mendapatkan modal dengan jaminan barang.24

c) Al-Marhun (barang jaminan)

Barang yang digunakan rahin untuk dijadikan jaminan dalam mendapatkan

hutang, barang yang digadaikan harus ada wujud pada saat dilakukan perjanjian gadai

dan barang itu adalah barang milik si pemberi gadai (rahin), barang gadaian itu kemudian

berada dibawah pengawasan penerima gadai (murtahin).

d) Al-Marhun bih (Hutang)

Hutang merupakan hak yang wajib diberikan kepada pemiliknya, yang

memungkinkan pemanfaatannya (artinya apabila barang tersebut tidak dapat

dimanfaatkan, maka tidak sah), dan dapat dihitung jumlahnya.

Adapun ulama Hanafiyah berpendapat rukun gadai itu hanya ijab (pernyataan

menyerahkan barang sebagai jaminan pemilik barang) dan qabul (pernyataan kesediaan

memberi hutang dan menerima barang jaminan itu).Menurut ulama Hanafiyah, agar lebih

sempurna dan mengikatnya akad rahn, maka diperlukan penguasaan barang oleh pemberi

hutang.Adapun rahin, murtahin, marhun, dan marhun bih itu termasuk syarasyarat rahn

bukan rukunnya.25

24

Ibid,. hlm.38 25

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah(Jakarta : Gaya Media Pratama, 2000), hlm.254.

Page 33: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

b. Syarat-syarat Gadai

Menurut jumhur ulama, ada beberapa syarat sahnya akad gadai yaitu:

1. Rahin dan Murtahin

Keduanya disyaratkan cakap bertindak hukum.Kecakapan bertindak hukum

ditandai dengan telah baligh dan berakal.Oleh karena itu, akad rahn tidak sah dilakukan

oleh orang gila dan anak kecil yang belum mumayiz.Mumayiz adalah keadaan dimana

seseorang belum memasuki usia baligh akan tetapi sudah mampu membedakan anatara

mana yang baik dan yang buruk.

2. Sighat (Lafadz)

Ulama Hanafiyah mengatakan dalam akad itu tidak boleh dikaitkan dengan syarat

tertentu atau dikaitkan dengan masa yang akan datang, karena akad rahn itu sama dengan

akad jual beli. Apabila akad rahn dibarengi dengan syarat tertentu atau dikaitkan dengan

masa yang akan datang, maka syaratnya batal, sementara akad rahnnya sah. Misalnya

orang yang berhutang mensyaratkan apabila tenggang waktu hutang telah habis dan

hutang belum dibayar, maka akad rahn diperpanjang satu bulan, atau pemberi hutang

mensyaratkan harta agunan itu boleh ia manfaatkan.

Ulama Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah mengatakan, apabila syarat itu

adalah syarat yang mendukung kelancaran akad itu, maka syarat itu

diperbolehkan.Namun apabila syarat itu bertentangan dengan tabiat akad rahn, maka

syaratnya batal.

3. Marhun Bih (Hutang)

Dalam hal ini syaratnya, pertama merupakan hak yang wajib dikembalikan

kepada orang tempat berhutang.Kedua hutang itu dapat dilunasi dengan marhun (barang

jaminan) dan ketiga hutang itu pasti dan jelas baik zat, sifat maupun kadarnya.

Page 34: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

4. Marhun (barang jaminan)

Hanafiyah mensyaratkan marhun sebagai berikut: dapat diperjual belikan,

bermanfaat, jelas, milik rahin, bisa diserahkan, tidak bersatu dengan harta marhun seperti

persyaratan dalam jual beli. Sedangkan ulama lain berpendapat bahwa marhun harus

dipegang/dikuasai oleh rahin, harta yang tetap atau dapat dipindahkan. Ulama Syafi’iyah

dan Hanabilah berpendapat bahwa selama marhun berada ditangan murtahin, jika ada

kerusakan maka murtahin tidak menanggung resika apapun.

5. Syarat penyerahan marhun

Apabila agunan telah diterima oleh murtahin kemudian hutang sudah diterima

oleh rahin, maka akad rahn bersifat mengikat bagi kedua belah pihak.Syarat terakhir

yang merupakan kesempurnaan rahn, yakni penyerahan barang jaminan artinya barang

jaminan dikuasi secara hukum oleh murtahin.

4. Hak dan Kewajiban Pemberi dan Penerima Barang Gadai

Para pihak pemberi dan penerima gadai masing-masing mempunyai hak dan kewajiban

yang harus dipenuhi. Sedangkan hak dan kewajibannya adalah sebagai berikut:

1. Hak dan Kewajiban Pemberi Gadai

a. Hak pemberi gadai

1. Pemberi gadai berhak untuk mendapatkan kembali barang yang digadaikan,

setelah pemberi gadai melunasi pinjamannya.

2. Pemberi gadai berhak menurut ganti rugi dari kerusakan dan hilangnya barang

yang digadaikan, apabila hal itu disebabkan oleh kelalaian penerima gadai.

Page 35: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

3. Pemberi gadai berhak untuk menerima sisa hasil penjualan barang gadai setelah

dikurangi biaya pinjaman dan biaya lainnya.

4. Pemberi gadai berhak meminta kembali barang gadai apabila penerima gadai

diketahui menyalahgunakan barang gadaiannya.

b. Kewajiban pemberi gadai26

1. Pemberi gadai berkewajiban untuk melunasi pinjaman yang telah diterimanya dari

penerima gadai dalam tenggang waktu yang telah ditentukan, termasuk biaya lain

yang telah ditentukan oleh penerima gadai.

2. Pemberi gadai berkewajiban merelakan penjualan atas barang gadai miliknya,

apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan pemberi gadai tidak dapat

melunasi pinjamannya kepada pemegang gadai.

2. Hak dan Kewajiban Penerima Gadai

a. Hak penerima gadai

1. Penerima gadai berhak menjual barang yang telah digadaikan, apabila pemberi

gadai pada saat jatuh tempo tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai orang

yang berhutang. Sedangkan hasil penjualan marhun tersebut diambil sebagian

untuk melunasi pinjaman dan sisanya dikembalikan kepada rahin.

2. Penerima gadai berhak mendapatkan penggantian biaya yang telah dikeluarkan

untuk menjaga keselamatan barang jaminan gadai.

3. Selama pinjaman belum dilunasi, maka penerima gadai berhak untuk menahan

barang gadai yang diserahkan oleh pemberi gadai.

26

Zainudin Ali, Hukum Gadai Syariah (Jakarta: Sinar Grafika,2016), hlm.41.

Page 36: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

b. Kewajiban penerima gadai27

1. Penerima gadai berkewajiban bertanggung jawab atas hilang atau merosotnya harga

barang yag digadaikan, apabila hal itu atas kelalaiannya.

2. Penerima gadai tidak dibolehkan menggunakan barang yang digadaikan untuk

kepentingan sendiri

3. Penerima gadai berkewajiban untuk memberitahu kepada pemberi gadai sebelum

diadakan pelelangan barang gadai.

B. Tinjauan Umum Teori Lelang

1. Pengetian Lelang

Manusia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhannya sendiri dizaman sekarang

ini.Manusia membutuhkan bermacam-macam dan berbagai kebutuhan, baik kebutuhan

jasmani maupun rohani. Sekelompok orang yang akan memiliki kelebihan hasil produksi

yang sangat diperlukan orang lain, begitu juga dengan kelompok lain yang memiliki

kelebihan hasil produksi dan dibutuhkan oleh kelompok tersebut. Adanya hal tersebut

maka terjadilah tukar-menukar yang sejak dulu Islam telah mengaturnya yang disebut

dengan jual beli.

Jual beli dengan sistem lelang tidak termasuk praktik riba, meskipun dinamakan

dengan bai’ muzayyadah yang berasal dari kata ziyadah artinya tambahan sebagaimana

makna riba.Namun dalam pengertian tambahan disini berbeda.Bai’ Muzayyadah yang

bertambah adalah penawaran harga lebih dalam akad jual beli yang dilakukan oleh

penjual atau pembeli maka yang bertambah adalah penurunan tawaran.Sedangkan dalam

27

Andrian Sutedi, Hukum Gadai Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm.63-64.

Page 37: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

praktik riba yang haram adalah tambahan yang diperjanjikan dimuka dalam akad pinjam-

meminjam uang atau barang ribawi lainnya.

Praktik penawaran terhadap sesuatu yang sudah ditawar orang lain dapat

diklasifikasikan menjadi tiga kategori. Pertama bila terdapat pernyataan eksplisit dari

penjualan persetujuan harga dari satu penawar, maka tidak diperkenankan bagi orang lain

untuk menawarnya tanpa seizin penawar yang disetujui tawarannya. Kedua bila tidak ada

indikasi persetujuan maupun penolakan tawaran dari penjual, maka tidak ada larangan

syariat bagi orang lain untuk menawarnya maupun menaikkan tawaran pertama. Ketiga

bila ada indikasi persetujuan dari penjual terhadap suatu penawaran meskipun tidak

dinyatakan seperti eksplisit maka tidak diperkenankan untuk ditawar orang lain.

Lelang termasuk salah satu bentuk jual beli, akan tetapi ada perbedaan secara

umum. Jual beli ada hak memilih, boleh tukar menukar dimuka umum dan sebaliknya,

sedangkan lelang tidak ada hak memilih, tidak boleh tukar menukar dimuka umum dan

pelaksanaannya dilakukan khusus dimuka umum.28

Berdasarkan Kep. Menteri Keuangan RI No.337/KMK.01/2000 Bab I ps. I yang

dimaksud dengan lelang adalah penjualan barang yang dilakukan dimuka umum

termasuk melalui media elektronik dengan cara penawaran lisan dengan harga yang

28

Aiyub Ahmad, Fikih Lelang Prespektif Hukum Islam dan Hukum Positif (Jakarta:

Kiswah,2004), hlm.67.

Page 38: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

semakin meningkat atau harga yang semakin menurun atau dengan penawaran harga

secara tertulis yang didahului dengan usaha mengumpulkan para peminat.29

Lelang sesuai syariah juga harus dapat dipertanggung jawabkan secara syariat

Islam yaitu bebas dari unsur gharar, maisir, riba dan bathil.Istilah yang digunakan

adalah istilah yang berlaku pada POGS, misalnya barang jaminan adalah marhun,

nasabah adalah rahin serta istilah lainnya. Lelang secara syariah adalah proses penjualan

marhun sebagaimana dijelaskan menurut Fatwa DSN yang menjelaskan tentang melelang

barang dan penjualan marhun. Misalnya sebagai berikut : penjualan marhun apabila jatuh

tempo, murtahin harus memperingatkan rahin untuk segera melunasinya dan apabila

rahin tetap tidak dapat melunasinya maka marhun dijual melalui lelang syariah.30

Abu Hanafiah berpendapat bahwa tidak boleh bagi yang menerima gadai menjual

barang gadai yang diterimanya, tetapi boleh dijual dengan syarat setelah datang masa dan

tidak sanggup menebusnya, tetapi harus dijualkan oleh yang menggadaikan atau

wakilnya dengan seizing murtahin.Jika yang menggadaikan tidak mau menjualnya

hendaklah yang menerima gadai memajukan tuntutan kepada hakim.31

2. Dasar Hukum Lelang

Jual beli lelang (muzayyadah) dalam hukum Islam adalah mubah. Didalam kitab

subulus salam disebutkan Ibnu Abdi Dar berkata “sesungguhnya tidak haram menjual

barang kepada orang dengan adanya penambahan harga, dengan kesepakatan diantara

29

Keputusan Menteri Keuangan RI, No.304/KMK.01/2002. 30

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.25 Tahun 2002 tentang Rahn 31

Hasbi Ash Siddieqy, Hukum-Hukum Fikih Islam (Jakarta: PT.Bulan Bintang, 1991), hlm.402.

Page 39: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

semua pihak.32Menurut Ibnu Qudamah Ibnu Abdi Dar meriwayatkan adanya ijma’

kesepakatan ulama tentang bolehnya jual beli secara lelang dan bahkan telah menjadi

kebiasaan yang berlaku dipasar umat Islam pada masa lalu. Sebagaimana Umar bin

Khatab juga pernah melakukannya sedemikian pula karena umat membutuhkan praktik

lelang sebagai salah satu cara dalam jual beli.

Didalam Al-Qur’an tidak ada aturan pasti yang mengatur tentang lelang, tetapi

berdasarkan definisi lelang dapat disamakan dengan jual beli dimana ada pihak penjual

dan pembeli.Dimana pegadaian dalam hal ini sebagai pihak penjual dan masyarakat yang

hadir dalam pelelangan sebagai pihak pembeli. Jual beli lelang termasuk dalam Al-

Qur’an surat Al-Baqarah ayat 275.

Artinya :Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti

berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran penyakit gila. Keadaan

mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya

jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari

Tuhannya, lalu terus berhenti, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu

dan urusannya kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba) maka

orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.33

Ayat tersebut merujuk pada kehalalan jual beli dan keharaman riba.Ayat tersebut

menolak argumen kaum musyrikin yang menentang disyariatkannya jual beli dalam Al-

Qur’an. Kaum musyrikin tidak mengakui konsep jual beli yang telah disyariatkan oleh

32

Imam Ash-Shan’ani, Subulus Salam, (Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah 1995), hlm.24. 33

Qs. Al-Baqarah, ayat 275.

Page 40: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Allah dalam Al-Qur’an dan menganggapnya identik atau sama dengan sistem ribawi.

Untuk itu Allah mempertegas legalitas dan keabsahan jual beli secara umum serta

menolak dan melarang konsep ribawi.

Dalil bolehnya lelang adalah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-

Tarmidzi, An-Nasa’I dan juga Imam Ahmad.

إلى جاء صارالأو مه رجلا أن صلى الىب الل سلم عل تك ف لك فقال سأل ء ب ش

ولبس حلس بلى قال وبسط بعض وشزب قدح بعض ما ائتى قال الماء ف قال ب

ما فأتاي م ب رسل افأخذ صلى الل الل دي سلم عل ه شتزي مه قال ثم ب فقال ذ

ما أوا رجل م آخذ م على زد مه قال بدر ه در مزت ما أوا رجل قال ثلاثا أ آخذ

ه م بدر اي مافأعطا ه أخذ إ م ما الدر الأوصاري فأعطا

Artinya :Dari Anas bin Malik ra bahwa ada seorang lelaki Anshar yang datang menemui

Nabi Saw dan dia meminta sesuatu kepada Nabi Saw, lalu bertanya kepadanya

“Apakah dirumahmu tidak ada sesuatu?”lelaki itu menjawab, “Ada, sepotong

kain yang satu dikenankan dan yang lain untuk alas duduk, serta cangkir

untuk meminum air”. Nabi Saw berkata “kalau begitu bawalah kedua barang

itu kepadaku”. Lelaki itu datang membawanya dan Nabi Saw bertanya, siapa

yang mau membeli barang ini?, salah seorang sahabat beliau menjawab “saya

mau membelinya dengan harga satu dirham”. Nabi Saw bertanya lagi “ ada

yang mau membelinya dengan harga lebih mahal? . tiba-tiba salah seorang

sahabat beliau berkata “aku mau membelinya dengan harga dua dirham, Maka

Nabi memberikan dua barang itu kepadanya dan beliau mengambil uang dua

dirham itu dan memberikannya kepada lelaki Anshar tersebut.

(HR.Tirmidzi).34

Syariat Islam dengan berbagai pertimbangan yang sangat dijunjung tinggi tidak

melarang dalam melakukan usaha untuk mencari kekayaan sebanyak-banyaknya dengan

cara apapun selama cara tersebut masih berada dalam garis syariat yang dihalalkan.

Sedangkan adanya aturan dalam ajaran Islam tentunya tidak semata-mata hanya aturan

34

Sunan At Tirmidzi, Al-Jami’ Al-Shohih, Hadits no. 1236, (Semarang: Toha Putra), hlm.345.

Page 41: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

belaka yang hanya menjadi dasar, tetapi merupakan suatu aturan yang berfungsi menjaga

dari adanya manipulasi atau kecurangan-kecurangan dalam menjalankan bisnis dengan

cara lelang. Sebagaimana hadist diatas merupakan pedoman untuk kita bahwa praktik

lelang pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW dengan bentuk yang sederhana.

3. Syarat dan Rukun Lelang

Syariat Islam telah memberikan panduan pada kriteria umum sebagai pedoman

pokok untuk mencegah adanya penyimpangan syariah dan pelanggaran hak, norma dan

etika dalam lelang. Pedoman tersebut yaitu sebagai berikut :35

a. Transaksi dilakukan oleh pihak yang cakap hukum atas dasar saling sukarela

b. Objek lelang harus halal dan bermanfaat

c. Kepemilikan penuh pada barang yang dijual

d. Kejelasan dan transparasi barang yang dilelang tanpa adanya manipulasi

e. Kesanggupan penyerahan barang dari penjual

f. Kejelasan dan kepastian harga yang disepakati tanpa berpotensi menimbulkan

perselisihan

g. Tidak menggunakan cara yang menjurus kepada kolusi dan suap untuk memenangkan

tawaran

Menurut ketentuan syariat, jika masa yang telah ditentukan dalam perjanjian

untuk pembayaran hutang telah terlewati, maka jika si rahin tidak mampu

mengembalikan pinjamannya, hendakla ia memberikan izin pada murtahin untuk menjual

35

Abdul Ghofur Anshori, Gadai Syariah di Indonesia, (Yogyakarta : Gajah Mada University

Press, 2011), hlm.125.

Page 42: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

barang gadaian dan seandainya izin ini tidak diberikan oleh rahin maka murtahin dapat

meminta pertolongan kepada hakim untuk memaksa si rahin untuk melunasi hutangnya

atau memberikan izin untuk menjual barang gadai.36

Dalam pembahasan sebelumnya

telah dijelaskan bahwa lelang dapat dikiaskan dengan jual beli, maka lelang mempunyai

kesamaan dengan jual beli dalam hal syarat dan rukunnya. Adapun syarat dan rukun

dalam jual beli adalah sebagai berikut :37

a. Ba’I (Penjual) dan Mustari (Pembeli)

Kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli harus memiliki syarat yaitu, berakal,

kehendak sendiri dan baligh.

b. Sighat (ijab dan qabul)

Lafadz harus sesuai dengan ijab dan qabul serta berhubungan antara ijab dan qabul

tersebut. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa jual beli dimuka umum atau

lelang dilaksanakan dengan cara tawar menawar harga sampai memperoleh kesepakatan

antara penjual dan pembeli.

c. Marhun (benda atau barang)

Benda yang dijadikan objek jual beli disini haruslah memenuhi syarat-syarat yaitu bersih

barangnya, dapat dimanfaatkan, milik orang yang melakukan akad, mampu

menyerahkannya dan barang yang diakadkan harus dikuasa atau dimiliki.

4. Prosedur Pelelangan Barang Jaminan Gadai

36

Chairuman Pasaribu dan Suhwardi K Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (Jakarta: Sinar

Grafika, 2004), hlm.140. 37

Adrian Sutedi, Hukum Gadai Syariah, (Bandung : Alfabeta, 2011) hlm.139-141.

Page 43: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Jumhur fukaha berpendapat bahwa orang yang meggadaikan tidak boleh menjual

atau menghibahkan barang gadai.Sedangkan bagi penerima gadai diperbolehkan untuk

menjual barang tersebut dengan syarat pada saat jatuh tempo pihak penggadai tidak dapat

melunasi kewajibannya. Jika terdapat persyaratan menjual barang gadai pada saat jatuh

tempo, hal ini dibolehkan dengan ketentuan sebagai berikut:38

a. Murtahin harus terlebih dahulu mencari tahu keadaan rahin.

b. Dapat memperpanjang tenggang waktu pembayaran.

c. Kalau murtahin benar-benar butuh uang dan rahin belum melunasi hutangnya, maka

murtahin boleh memindahkan barang gadai kepada murtahin lain dengan izin rahin.

d. Apabila ketentuan diatas tidak terpenuhi maka murtahin boleh menjual barang gadai

dan kelebihan uangnya dikembalikan kepada rahin.

Sebelum penjualan marhun dilakukan, maka sebelumnya dilakukan pemberitahan

kepada rahin. Pemberitahuan ini dilakukan paling lambat 5 hari sebelum tanggal

penjualan melalui : surat pemberitahuan kemasing-masing alamat, dihubungi melalui

telepon, papan pengumuman yang ada dikantor cabang, informasi dikantor

kelurahan/kecamatan. Penetapan harga barang hasil lelang disesuaikan dengan harga

pasar pada waktu hari barang gadai itu dilelang. Apabila dalam penjualan barang hasil

lelang tersebut terdapat uang kelebihan maka pihak murtahin akan menyerahkan kepada

rahin. Namun apabila dalam kurun waktu satu tahun rahin tidak mengambil uang

kelebihan tersebut maka murtahin akan menyerahkannya kepada badan amil zakat.

38

Muhammad dan Sholikul Hadi, Pegadaian Syariah (Jakarta : Salemba Diniyah, 2003), hlm.118.

Page 44: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Sebaliknya jika terdapat kekurangan dalam penjualan barang hasil lelang tersebut maka

rahin wajib untuk membayar kekurangannya.

F. Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari kesamaan dengan peneliti terdahulu, penulis melakukan

penelusuran yang terkait dengn judul penelitian yang penulis angkat, diantaranya sebagai

berikut:

Skripsi karya Safarman Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang,

yang berjudul “Pelaksanaan Pelelangan Barang Jaminan pada Perum Pegadaian

Bukittinggi” yang mana hasil penelitiannya yaitu debitur yang tidak dapat melunasi

hutangnya dan tidak memperpanjang kredit maka barang jaminan dapat dilelang. Dari

hasil lelang pihak Pegadaian mengambil pelunasan hutang debitur. Apabila terjadi

perselisihan sehubungan jaminan yang dilelang maka akandiselesaikan secara

musyawarah, dan apabila tidak memberikan hasil maka akan diajukan ke Pengadilan

Negeri.39

Skripsi karya Safe’I Mahasiswa Fakultas Syariah STAIN Cirebon yang berjudul

“Jual Beli Sistem Lelang dalam Prespektif Hukum Islam dan Hukum Positif”.Hasil

penelitian ini menyatakan transaksi jual beli lelang pada hakikatnya telah dilakukan pada

zaman Rasulullah Saw.Dan kedua hukum telah membolehkan jual beli secara lelang

39

Safarman, Pelaksanaan Pelelangan Barang Jaminan pada Perum Pegadaian Bukittinggi,

Skripsi Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang, 2004.

Page 45: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

selagi mengedepankan dan memperhatikan unsur-unsur serta mendasari etika jual beli

dengan kejujuran dan tanpa menipu.40

Skripsi karya Lusianah Mahasiswi Fakultas Syariah STAIN Cirebon, yang

berjudul “Analisis Sistem Operasional Pegadaian Syariah.Hasil penelitian ini menyatakan

analisi sistem operasional pegadaian syariah masih bersifat konvensional seperti dalam

penaksiran barang dan dalam pelelangan barang gadai.41

Skripsi karya Elvira Suzana Ekaputri Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas

Indonesia yang berjudul “Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan Gadai pada Perum

Pegadaian Cabang Depok”. Hasil dari penelitian ini dalam prakteknya pelaksanaan lelang

barang memiliki beberapa hambatan seperti, informasi yang tidak sampai pada nasabah,

harga pasar yang berubah-ubah, tempat pelelangan yang kurang memadai, dan kesulitan

pihak Pegadaian dalam menjual barang sisa lelang yang tidak laku-laku.42

Skripsi karya Zumrotul Malikah Mahasiswi Fakultas Syariah IAIN Walisongo

Semarang yang berjudul “ Konsep Harga Lelang Dalam Prespektif Islam”. Hasil

penelitian ini yaitu penetapan harga dalam ekonomi Islam dengan mempertimbangkan

harga yang pantas dan adil. Dan konsep harga dalam sistem lelang adalah harga

ditentukan oleh juru lelang yang melihat keadaan fisik barang dan tidak meninggalkan

40

Safe’I, Jual Beli Sistem Lelang dalam Prespektif Hukum Islam dan Hukum Positif, Skripsi

Fakultas Syariah STAIN Cirebon, 2005.

41Lusianah, Analisis Sistem Operasional Pegadaian Syariah, Skripsi Fakultas Syariah STAIN

Cirebon, 2007. 42

Elvira Suzana Ekaputri, Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan Gadai pada Perum Pegadaian

Cabang Depok, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012.

Page 46: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

nilai limit lelang berupa, harga pusat, harga pasar daerah dan harga pasar setempat. Hal

ini sesuai dengan konsep ekonomi Islam yang menjunjung tinggi keadilan.43

Dari penelitian diatas terdapat perbedaan metode dengan yang akan penulis

lakukan, dalam pengumpulan data tidak hanya menggunakan dokumentasi tetapi

wawancara dan observasi akan dilakukan oleh penulis. Hasil dari penelitian tersebut

sangat membantu dan berkaitan dengan judul yang penulis angkat.

43

Malikah, Konsep Harga Lelang dalam Prespektif Islam.

Page 47: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari metode-metode yang

digunakan untuk menelusuri, mencari, dan mengumpulkan data kemudian mengelolah,

menganalisis dan menafsirkan data yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh

suatu kebenaran yang obyektif.44

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yaitu sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati.Metode kualitatif digunakan untuk meneliti

pada kondisi objek alamiah, dan dimana peneliti sebagai instrument utama.45

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik kualitatif deskriptif.Penelitian

kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan menggunakan

metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara

alamiah.Penelitian kualitatif deskriptif yaitu cenderung menggunkan analisis data secara

induktif, dan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-

angka.Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri menjadi instrument dalam

pengumpulan data utama. Penelitian kualitatif lebih mementingkan segi proses daripada

hasil, karena bagian-bagian yang diamati akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam

proses.

44

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm

12. 45

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2004), hlm.30

32

Page 48: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah peniliti benar-benar

datang langsung kelokasi penelitian dan menggunakan metode wawancara, pengamatan

atau observasi dan pemanfaatan dokumen.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis penelitian ini dilakukan dengan (field research), yaitu mencari data dengan

melakukan penelitian langsung dilapangan untuk mendapatkan hasil pengamatan atau

informasi dari responden.Data yang digunakan dalam penelitian ini hasil dari

kepustakaan, observasi, dokumen dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan

informan, yaitu manager, pengelola unit, nasabah dan karyawan pada Unit Pegadaian

Syariah Jelung Kota Jambi.

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumbernya ataupun lokasi penelitian dan keseluruhan data hasil

penelitian yang diperoleh dari lapangan. Dalam penelitian ini data primer yang dilakukan

yaitu proses pelelangan barang pada Unit Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi.46

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara tidak

langsung, seperti dokumen-dokumen, sejumlah buku, jurnal dan hasil penelitian yang

berwujud laporang yang ada hubungannya dengan judul skripsi ini.

46

Tim Penulis Fakultas Syariah, Pedoman Penulisn Skripsi, (Jambi : Syariah Press Fakultas

Syariah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2014), hlm.34

Page 49: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Observasi

Observasi adalah suatu proses pengambilan data yang dilakukan dengan cara

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek penelitian yang diteliti

dengancara langsung dan terencana bukan kebetulan.Observasi yang digunakan dalam

penelitian ini penulis melakukan observasi partisipasi yaitu penulis ikut terlibat langsung

dilapangan.47

2. Wawancara

Teknik wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu.

Teknik wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh pewawancara kepada responden dan jawaban responden dicatat atau

direkam.Penelitian ini menggunakan wawancara secara bebas, yaitu menyiapkan

beberapa pertanyaan yang telah ditentukan, tentunya masalah ini berkaitan dengan sistem

pelaksanaan lelang barang gadai jatuh tempo di pegadaian syariah.48

3. Dokumentasi

Analisi dokumentasi yang dilakukan unutk mengumpulkan berbagai informasi

dan sumber data yang tertulis untuk membantu memecahkan maslaah melalui analisis

47

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta, 2011),

hlm.310. 48

Ibid, hlm.317.

Page 50: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

dokumentasi.49

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa foro,

catatan-catatan kecil, dan gambar-gambar.

D. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik kualitatif deskriptif dengan menggunakan

pendekatan empirik. Proses analisi data kualitatif yang dilakukan melalui empat tahap.

Dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari

wawancara, pengamatan yang dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,

dokumen resmi, gambar, foro dan sebagainya.Langkah berikutnya adalah reduksi data

yang dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi yaitu usaha membuat rangkuman inti,

proses dan pertanyaan yang tetap berada didalamnya.Selanjutnya menyusunnya dalam

satuan-satuan.Tahap akhir yaitu mengadakan pemeriksaan keabsahan data.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui dan mempermudah penulisan serta memperoleh gambaran

dari keseluruhan dan dapat dipahami secara sistematis maka sistematika penulisan skripsi

ini sebagai berikut :

Pada Bab I Pendahuluan, pada bab ini diuraikan secara garis besar permasalah

penelitian yang meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan masalah,

manfaat masalah, kerangka teori, tinjauan pustaka.

49

Ibid, hlm.335.

Page 51: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Pada Bab II yaitu sekitar masalah sistem lelang barang gadai jatuh tempo, pada

bab ini dijelaskan secara ringkas tentang isi dari berbagai referensi yang berhubungan

dengan pokok bahasan untuk mendukung penyusunan teori.

Pada Bab III Gambaran Umum, pada bab ini membahas mengenai gambaran

umum tempat penelitian dilapangan disesuaikan dengan data yang relevan. Dimana

gambaran umum yang dimaksud yaitu, sejarah berdirinya pegadaian syariah Jelutung

Kota Jambi, mekanisme operasional pegadaian syariah Jelutung Kota Jambidan diakhiri

dengan produk pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi.

Pada Bab IV Hasil penelitian, pada bab ini akan dibahas mengenai proses

pelelangan barang, kendala-kendala dalam pelelangan dan tinjauan hukum Islam terhadap

sistem lelang barang gadai jatuh tempo di pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi.

Pada Bab V penutup, pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 52: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

BAB III

GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Pegadaian Syariah Di Indonesia

Pegadaian Syariah adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjalankan

sistem gadai sesuai dengan hukum Islam.Sistem gadai menurut Kitab Undang Undang

Hukum Perdata Pasal 1150 adalah hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai hak

piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang

yang berpiutang oleh seseorang yang mempunyai utang atau oleh orang lain atas nama

orang yang mempunyai utang. Nah dalam Pegadaian Syariah sistem gadai atau yang

disebut rahn dalam bahasa arab ini dijalankan sesuai dengan hukum Islam. Kata “rahn”

berarti tetap atau lama, dengan kata lain juga dapat dikatakan penahanan barang dalam

jangka waktu tertentu, barang yang memiliki nilai harta ini dijadikan jaminan dalam

utang-piutang. Sama seperti lembaga lain yang berlabel syariah, landasan pembentukan

Pegadaian Syariah adalah Al – Qur’an dan Hadist.50

Praktik transaksi keuangan yang sudah lama dalam sejarah peradaban manusia di

Indonesia yang lebih dikenal dengan sebutan gadai. Sistem pegadaian yang paling tua

terdapat di Negara Cina pada 3.000 tahun yang lalu, yang juga terdapat di Benua Eropa

dan Kawasan Laut Tengah pada zaman Romawi. Di Indonesia praktik gadai sudah

berkembang secara cepat, hal ini ditandai dengan masyarakat Indonesia yang telah

terbiasa melakukan transaksi hutang-piutang dengan jaminan barang.

50

https://www.ilmudasar.com/2017/09/Pengertian-Sejarah-Fungsi-Tujuan-Rukun-dan-Teknik-

Transaksi-Pegadaian-Syariah-adalah.html Di akses tanggal 7 Juli 2019 pukul 19.05 WIB

37

Page 53: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Berdasarkan catatan sejarah yang ada, lembaga pegadaian dikenal di Indonesia

sejak tahun1946 yang ditandai dengan Gubernur Jenderal VOC Van Imhoff mendirikan

Bank Van Leening.Namun diyakini oleh bangsa Indonesia bahwajauh sebelum itu,

masyarakat telah mengenal transaksi gadai dengan menjalankan praktik hutang piutang

dengan jaminan.51

Oleh karena itu, perum pegadaian merupakan sarana alternatif pertama

dan sudah ada sejak lama serta sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia di kota-

kota besar maupun kecil.

Pemerintah Indonesia mendirikan lembaga gadai pertama kali di Sukabumi Jawa

Barat, dengan nama Pegadaian. Lembaga tersebut didirikan pada tanggal 1 April 1901

dengan Wolf von Westrode sebagai kepala pegadaian negeri pertama, dengan misi

membantu masyarakat dari jeratan para lintah darat melalui pinjaman dengan hukum

gadai.52

Berdirinya pegadaian syariah merupakan keinginan masyarakat terhadap lembaga

gadai syariah dalam bentuk perusahaan, mungkin karena umat Islam menghendaki

adanya lembaga gadai perusahaan yang benar-benar menerapkan prinsip syariat Islam.

Dalam hal ini, maka perlu dikaji berbagai aspek-aspek penting, antara lain aspek

legalitas, aspek permodalan, aspek sumber daya manusia, aspek kelembagaan, aspek

sistem dan prosedur serta aspek pengawasan.

B. Sejarah Singkat Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi

Pegadaian syariah Jelutung Jambi merupakan salah satu pegadaian yang

mempunyai bagian sistem ekonomi yang terpenting dan dibutuhkan dalam masyarakat

51

Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008), hlm.9. 52

Abdul Ghofur Anshori, Gadai Syariah di Indonesia, (Yogyakarta : Gajah Mada University

Press, 2011),hlm.69.

Page 54: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

mayoritas yang beagama muslim. Pegadaian ini adalah pegadaian yang aktifitasnya

meninggalkan riba, karena riba sudah jelas diharamkan dalam Islam.

Pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi terletak di Jl. D.I. Panjaitan No.30,

Kebun Handil, Kec. Jelutung, Kota Jambi, Jambi 36125. Pegadaian Jelutung Kota Jambi

adalah salah satu dari beberapa Perum Pegadaian Kota Jambi. Didirikannya pegadaian

syariah Jelutung Kota Jambi bertujuan untuk memberikan pelayanan dana bagi

masyarakat menengah kebawah, dan tidak menutup kemungkinan bagi masyarakat

golongan atas. Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi, melayani Rahn Bisnis, Gadai

Syariah, Arrum, Amanah, EmasKu, Mulia, Tabungan Emas, MPO (Pembelian dan

Pembayaran Tagihan Telepon, Listrik, Air, Tiket, Internet, TV Berbayar, Pembayaran

Iuran BPJS, dll). Pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi juga menyediakan berbagai

layanan terkait dengan produk-produk PT Pegadaian. Layanan produk PT Pegadaian

yang tersedia mulai dari investasi emas pegadaian, cek harga emas pegadaian, tabungan

emas, pendaftaran pegadaian digital atau pegadaian online, Kredit Cepat Aman (KCA)

pegadaian, pegadaian syariah dan lainnya. Pada kantor ini juga nasabah bisa mengajukan

pinjam uang atau kredit dengan jaminan muali dari surat BPKB kendaraan motor atau

mobil, surat tanah dan lainnya. Proses pegadaian terjamin.53

C. Visi, Misi dan Tujuan Pendirian Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi

1. Visi

Pada tahun 2013 pegadaian menjadi champion dalam pembiayaan mikro kecil

berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah kebawah. Visi pegadaian yang

53

Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi, 6 Juli 2019.

Page 55: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

telah ditetapkan tersebut tidaklah sesuatu yang mustahil untuk dicapai, tekad sudah

dipegang erat dengan seluruh daya dan upaya dikerahkan untuk mewujudkan.54

2. Misi

Perum pegadaian merumuskan misi perusahaan menyangkut batasan bidang

bisnis yang akan digarap, sasaran pasar yang dituju dan upaya peningkatan kemanfaatan

perum pegadaian. Rumusan misi pegadaian adalah sebagai berikut :55

a. Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya

golongan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro

kecil, menengan dan atas dasar hukum gadai dan fudicia.

b. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola

perusahaan yang baik secara konsisten.

c. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

3. Tujuan pendirian perusahaan

Pegadaian syariah sebagai lembaga keuangan syariah non bank yang berdiri

ditengah-tengah masyarakat diharapkan mampu menyelesaikan segala jenis masalah yang

muncul dalam masyarakat tersebut terutama masalah ekonomi. Adapun tujuan berdirinya

pegadaian syariah adalah:56

54

www.pegadaian.co.id, diakses pada tanggal 6 Juli 2019. 55

www.pegadaian.co.idibid. 56

www.pegadaian.co.id, ibid.

Page 56: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

a. Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah

kebawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa dibidang ekonomi

lainnya berdasarkan ketentuan perundang-undangan lainnya.

b. Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, ijon, praktik riba, dan pinjaman tidak

wajar lainnya. Pegadaian syariah juga memegang nilai-nilai prinsip dasar dalam

pengelolaan usaha, yaitu kejujuran, keadilan dan kesesuaian dengan syariah.

D. Motto Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi

Motto pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi adalah “mengatasi masalah tanpa

masalah”.Logo tersebut ditempatkan sebagai base line logo pegadaian dan merupakan

ciri utama pelayanan pegadaian. Logo tersebut menggambarkan karakter khas pegadaian

yaitu :57

1. Pohon rindang, melambangkan keteduhan, perlindungan dan pertumbuhan.

2. Timbangan, melambangkan ketepatan.

3. Akurasi keseimbangan tulisan pegadaian dengan posisi miring melambangkan

dinamis aktivitas.

E. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi

Perusahaan tela membuat struktur organisasi yang menjadi pedoman tugas dan

tanggung jawab terhadap piak-pihak terkait dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya sehari-hari.Struktur organisasi tersebut dari puncak pimpinan sampai bawah,

dimana seluruh perintah dan hubungan yang ada diantaranya dapat dijadikan sebagai alat

untuk mencapai tujuan perusahaan.

57

Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi, 6 Juli 2019

Page 57: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Adapun struktur organisasi pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi adalah

sebagai berikut :58

Tabel I

Struktur Organisasi

No. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi

1. Pimpinan Cabang Heriyadi

2. Pengelola Unit 1. Apelona Rosy

2. Silvia Oktaviani

3. Dia Cenita

4. Ahmad Purwanto

5. Arsaka

6. Bina Ayu

7. Ayu WFP

8. Harute

9. Tomi

10. Kms. Riski

3. Pengelola Agunan 1. Asih

2. Romy Herlandes

3. Ain Soejatmico

4. Dewi Astuti

5. Aprizal

6. Indra Gunawan

7. Irwansyah

8. Gunawan

Pimpinan cabang yaitu pengelola operasional cabang dengan menyalurkan

pinjaman uang secara hukum gadai dan melaksanakan usaha-usaha lainnya serta

mewakili kepala perusahaan dalam hubungan dengan pihak lain atau masyarakat sesuai

ketentuan yang berlaku dalam rangka melaksanakan misi perusahaan.

58

Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi, 6 Juli 2019.

Page 58: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Pengelola Agunan yaitu mempunyai tugas pokok antara lain melaksanakan tugas

penerimaan dan tugas pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk

kelancaran operasional.

F. Produk-Produk Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi

Pegadaian syariah merupakan lembaga keuangan non bank yang berfungsi

majemuk, maka dalam menjalankan kegiatan usahanya pegadaian syariah mempunyai

beberapa produk dan jasa yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Produk-produk

pegadaian syariah diantaranya berupa :59

a. Ar-rahn

Ar-rahn adalah produk jasa gadai yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah,

dimana nasabah hanya akan dipungut biaya administrasi dan biaya simpan pinjam dan

pemeliharaan. Benda yang dapat digadaikan berupa emas, perhiasan, berlian, elektronik

dan kendaraan bermotor.60

a. Cara memperoleh pinjaman

Cara memperoleh pinjaman cukup membawa barang jaminan disertai copy

identitas diri ke loket penaksir dan barang jaminan (marhrun) akan ditaksir oleh penaksir,

selanjutnya akan memperoleh uang pinjaman (mahrun bih) sebesar 90% dari nilai

taksiran.

b. Proses pelunasan pinjaman

Proses pelunasan pinjaman bisa dilakukan kapan saja sebelum jangka waktu 120

hari, baik dengan cara sekaligus maupun angsuran. Apabila sampai dengan 120 hari

59

Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi, 6 Juli 2019. 60

Dokumentasi,Kantor Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi,6 Juli 2019.

Page 59: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

sebelum bisa melunasi, nasabah dapat memperpanjangan masa pinjaman sampai 120 hari

berikutnya dengan membayar ijarah dan biaya administrasi sesuai tariff yang berlaku.

c. Keuntungan ar-rahn

Keuntungan gadai syariah adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan daya guna barang bergerak anda,perhiasan kesayangan andapun

tetap menjadi milik anda, dan anda tidak akan mengalami kerugian selisih beli

baru dan jual.

2. Prosedur dan syarat mudah serta proses cepat dengan tarif kompetitif dan ijarah

di hitung dari nilai taksiran.

3. Barang jaminan anda akan ditaksir secara cermat dan akurat sehingga akan tetap

memiliki nilai taksiran yang optimal .

4. Jangka waktu fleksibel, bebas menentukan pilihan pembayaran.

5. Aman terjaga dan dijamin asuransi.

6. Sumber dana sesuai syariah dan operasional dibawah pengawasan Dewan

Pengawasan Syariah.

b. Arrum (Ar-rahn untuk usaha mikro kecil)

Arum adalah skim pinjaman berprinsip syariah pinjaman tersebut ditujukan bagi

para pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha dengan sistem

pengembalian secara angsuran dan menggunakan jaminan BPKB motor/mobil.61

a. Keuntungan Arum

61

Dokumentasi Kantor Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi,6 Juli 2019

Page 60: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

1. Meningkatkan daya guna barang bergerak nasabah, mobil/motor nasabah tetap

milik nasabah, dan nasabahpun tidak akan mengalami kerugian selisih dengan

beli baru dan jual.

2. Prosedur dan syarat mudah serta proses cepat dengan tariff kompetitif dan ijarah

dihitung dari nilai taksiran.

3. Barang jaminan anda akan ditaksir secara cermat dan akurat sehingga akan tetap

memiliki nilai ekonomis yang wajar karena nilai taksiran yang optimal.

4. Jangka waktu pinjaman fleksibel, serta bebas menentukan pilihan pembayaran

masa angsuran.

5. Aman dan terjaga serta dijamin asuransi.

6. Sumber dana sesuai syariah dan operasional dibawah pengawasan DPS.

c. Mulia (Murabahah Logam Mulia Untuk Investasi Abadi)

Logam mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh kebutuhan

manusia disamping memliki nilai estetis yang tinggi juga merupakan jenis investasi yang

nilainnya sangat setabil, likuid, dan aman secara ril. Mulia (murabahah logam mulia

untuk investasi abadi) memfasilitasi kepemilikan emas batangan melalui penjualan logam

mulia oleh pegadaian kepada masyarakat secara tunai dan atau dengan pola angsuran

dengan dengan proses cepat dalam jangka waktu tertentu yang fleksibel. Akad mulia

menggunakan akad murabhah danrahn.62

a. Keuntungan berinvestasi melalui logam mulia

1. Jembataan mewujudkan niat mulia anda untuk:

62

Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syaria Jelutung Kota Jambi, 6 Juli 2019.

Page 61: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

a) Menabung logam mulai untuk menunanikan ibadah haji.

b) Mempersiapkan biaya pendidikan anak masa mendatang.

c) Memiliki tempat tinggal dan kendaraan.

2. Alternatif investasi yang aman untuk menjaga portofolio asset anda.

3. Merupakan asset yang sangat likuid dalam memenuhi kebutuhan dana yang

mendesak, memenuhi kebutuhan modal kerja untuk pengembangan usaha, atau

menyehatkan cashflow keuangan bisnis anda, dan lain-lain.

4. Tanda pilihan logam mulia dengan berat 4,25gr, 5gr, 10gr, 25gr, 50gr, 100gr, 250gr,

dan 1kg.

d. Pembiayaan amanah

Pembiayaan amanah dari pegadaian syariah adalah pembiayaan prinsip syariah

kepada pegawai negeri sipil dan karyawan swasta dan pembiayaan ini ditujukan untuk

memiliki kendaraan motor atau mobil dengan cara angsuran.

e. Pegadaian arum haji

Pegadaian arrum haji adalah ;pembiayaan guna pendaftran haji dengan

pembiayaan emas dan bukti setoran awal biaya perjalanan ibadah haji.63

f. Tabungan emas

Tabungan emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas

titipan dengan harga yang terjangkau.Layanan ini memberi kemudahan kepada

masyarakat untuk berinvestasi emas.64

g. Pegadaian mobile

63

Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi, 6 Juli 2019. 64

Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi, 6 Juli 2019.

Page 62: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Mitra MPO atau pegadaian mobile adalah program kemitraan dari pegadaian

dimana nasabah pegadaian bisa mendapatkan peluang bisnis elektronik payment

langsung dari smartphone android yang dimiliki.Produk ini merupakan produk pegadaian

berupa jasa.65

G. Rekap Transaksi Gadai di Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi dari Tahun

2016-2018

Tabel II

Omset Transaksi Gadai/KCA Tahun 2016-2018

Gadai KCA/Rahn

Tahun Golongan Uang Pinjaman Total

2016

A

B

C

D

119.170.000

6.631.550.000

7.101.000.000

4.674.100.000

18.525.820.000

2017 A

B

C

D

122.840.000

7.582.350.000

8.336.860.000

4.735.810.000

20.777.860

2018

A

B

C

D

116.430.000

8.597.950.000

9.810.750.000

7.239.250.000

25.764.380.000

Omset transaksi dipegadaian syariah Jelutung Kota Jambi untuk jenis gadai/KCA

dengan golongan A, B, C, dan D dengan total transaksi uang pinjaman pada tahun 2016

sejumlah Rp.18.525.820.000,- , tahun 2017 Rp.20.777.860,- , dan tahun 2018 dengan

jumlah Rp.25.764.380.000,-.

65

Dokumentasi, Kantor Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi, 6 Juli 2019.

Page 63: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Tabel III

Omset Transaksi Mikro dan Lainnya

Tahun 2016-2018

Mikro dan Lainnya

Tahun Produk Uang Pinjaman Total

2016

Arrum

Amanah

Arum Haji

Emasku

Mulia Baru

886.410.00

889.500.000

825.000.000

17.705.000

306.824.268

2.925.439.268

2017

Arrum

Amanah

Arrum Emas

Arum Haji

Rahn Flexi

Emasku

Mulia Baru

968.940.00

2.953.100.000

722.110.000

3.375.000.000

370.050.000

9.129.650

209.785.148

8.608.114.798

2018

Arrum

Amanah

Arrum Emas

Arum Haji

Rahn Flexi

Hasan

Mulia

Emasku

Mulia Baru

849.000.000

11.782.200.000

1.295.420.000

1.675.000.000

1.095.070.000

12.290.000

155.994.800

63.695.700

323.823.764

17.252.494.264

Omset transaksi Mikro dan lainnya dipegadaian syariah Jelutung Kota Jambi

pada Tahun 2016-2018 dengan jenis produk (Arrum, Amanah, Arrum emas, Arrum haji,

Rahn flexi, Hasan, Mulia, Emasku, Mulia baru) dengan total pinjaman setiap tahunnya

dimulai dari tahun 2016 sejumlah Rp. 2.925.439.268,- , tahun 2017 Rp. 8.608.114.798,- ,

dan tahun 2018 sejumlah Rp. 17.252.494.264,-.

Page 64: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Pelaksanaan Lelang Barang Gadai Jatuh Tempo di Pegadaian Syariah Jelutung

Kota Jambi

Pegadaian merupakan salah satu perusahaan jasa yang mampu mengatasi

masalah keuangan dalam waktu yang relatif singkat.Pegadaian tidak menuntut prosedur

dan syarat-syarat khusus yang kadang-kadang menjadi masalah tersendiri bagi nasabah

yang sangat sulit dipenuhi.Dipegadaian hanya cukup dengan pengajuan kredit yang

sangat sederhana sekali. Penyebab inilah yang menjadikan pegadaian dan masyarakat

sangat dekat dengan kehidupan, karena dapat mengatasi masalah kekurangan dana tanpa

harus menimbulkan masalah lain dalam prosedurnya.

Adanya kredit gadai merupakan salah satu kredit yang diberikan oleh pegadaian

untuk jangka waktu tertentu dengan benda jaminan.Apabila dalam waktu yang ditentukan

oleh pegadaian, rahin tidak dapat memenui kewajibannya dalam menebus barang

jaminan, maka pegadaian wajib menjual atau melelang barang jaminan tersebut.

Rahin dalam menggadaikan barangnya telah diberikan jangka waktu untuk

melunasi hutangnya agar dapat menebus barangnya selama 120 hari.Selain itu juga diberi

masa tenggang atau perpanjangan waktu selama 5hari.Jadi jangka waktu yang telah

diberikan pegadaian adalah 25hari. Apabila rahin tidak mampu untuk melunasi

hutangnya dan menebus barangnya maka barang tersebut akan dilelang66

66

Wawancara dengan Bapak Heriyadi, Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi,

6 Juli 2019.

Page 65: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Lelang merupakan salah satu upaya eksekusi terhadap barang jaminan gadai

yang juga dilakukan oleh pegadaian syariah.Hal tersebut merupakan upaya terakhir yang

dilakukan oleh pegadaian syariah apabila nasabahnya tidak dapat melunasi

hutangnya.Salah satu pegadaian syariah yang melakukan lelang barang jaminan gadai

yaitu Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi. Sebelum lelang dilakukan pihak pegadaian

akan melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

1. Memberikan peringatan secara lisan melalui telepon.

2. Memberikan surat peringatan secara tertulis.

3. Pendekatan secara persuasive dengan jalan meminta nasabah datang kekantor untuk

melakukan negosiasi untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Solusi tersebut

antara lain : gadai ulang, penambahan plafon, mengangsur, menjual sendiri objek

jaminan.

Lelang dilaksanakan apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan tersebut

rahin tetap tidak dapat melunasi hutangnya,, maka dilakukan pelelangan barang jaminan

gadai dengan prosedur sebagai berikut:67

a. Satu minggu sebelum pelelangan dilakukan, pihak pegadaian akan memberitahukan

kepada rahin bahwa barang jaminannya akan dilelang.

b. Ditetapkan harga pada saat pelelangan.

c. Hasil pelelangan akan digunakan untuk biaya penjualan serta hutangnya, dan sisanya

akan dikembalikan kepada nasabah.

67

Wawancara dengan Bapak Heriyadi, Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi,

6 Juli 2019.

48

Page 66: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

d. Sisa kelebihan yang tidak diambil oleh nasabah akan diserahkan kepada lembaga amil

zakat yang dikelola oleh pegadaian syariah sendiri.

Prosedur pelelangan barang gadai jatuh tempo dipegadaian syariah Jelutung Kota

Jambi ini menggunakan sistem akad jual beli.Marhun yang tidak dapat ditebus oleh rahin

atau telah jatuh tempo maka oleh murtahin (pihak pegadaian) akan dijual. Penjualan

marhun tersebut dimaksudkan untuk upaya pengembalian uang pinjaman dan jasa simpan

yang tidak dapat dilunasi sampai waktu yang telah ditentukan.

Meskipun dalam pelaksanaan lelang pada pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi

menggunakan sistem penjualan atau lelang tertutup, namun dalam pengarsipannya tetap

menggunakan pelelangan.Hal ini dilakukan karena pegadaian syariah ingin menegakan

syariat Islam secara keseluruhan, tetapi pegadaian syariah juga harus mengikuti peraturan

yang ditetapkan oleh pegadaian pusat.Hal tersebut dikarenakan pegadaian syariah harus

menyerahkan biaya lelang dan pajak lelang.

Persiapan yang dilakukan oleh pegadaian syariah sebelum melaksanakan

pelelangan antara lain : persiapan penjualan marhun yang dilakukan paling lambat 7hari

sebelum penjualan. Pimpinan cabang membentuk tim pelaksanaan penjualan yang terdiri

dari 1 orang ketua dan 2 orang anggota (penaksir). Waktu penjualan marhun dilakukan

hari sabtu, penjualan dilakukan untuk marhun yang telah jatuh tempo pada minggu lalu.

Penjualan dilaksanakan pada jam pelayanan nasabah. Khusus marhun emas, karena hari

Page 67: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

sabtu tidak ada harga emas maka harga emas yang dijadikan patokan adalah harga emas

pada hari jumat.68

Menurut peraturan taksir yang berlaku, mengenai harga penjualan marhun semua

marhun harus ditaksir ulang sebelum dilaksanakan penjualan.Taksiran baru dicatat pada

SBR dilipat atau pada halaman belakangnya oleh panitia penjualan.Apabila taksiran baru

itu lebih rendah dari uang pinjaman ditambah jasa simpan, maka barang tersebut harus

dijual serendah-rendahnya sebesar uang pinjaman ditambah jasa simpan ditamba biaya

penjualan.Apabila taksiran baru itu lebih tinggi dari uang pinjaman ditambah jasa

simpan, maka barang itu harus dijual dengan harga serendah-rendahnya sebesar uang

pinjaman menurut taksiran yang baru ditambah biaya penjualan.

Barang yang tidak laku dijual adalah marhun yang tidak laku dijual pada hari

sabtu pada saat pelelangan.Terhadap barang yang tidak laku dijual ini dilakukan

penebusan administratif sebesar uang pinjaman. Terhadap marhun yang tidak laku dijual

selama 1bulan maka dapat dilakukan upaya mutasi antar kantor cabang dan

mengupayakan penurunan harga jual. Sebelum dilakukannya upaya penurunan harga jual,

cabang pegadaian harus mengajukan penurunan harga kekantor wilayah untuk

mendapatkan pengesahan.

Adapun upaya yang dilakukan pihak pegadaian sebelum melakukan lelang terhadap

benda jaminan gadai diantaranya adalah pendekatan secara persuasif dengan cara

meminta rahin untuk datang langsung kekantor pegadaian syariah untuk melakukan

68

Wawancara dengan Bapak Heriyadi, Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi,

6 Juli 2019.

Page 68: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

negosiasi mencari solusi agar barang jaminannya tidak dilelang. Solusi tersebut antara

lain :

a. Gadai ulang, yaitu rahin dapat mengajukan permohonan kembali agar diperpanjang

lagi jangka waktu pinjaman dengan cara membayar administrasi dan ijarah.

b. Minta tambah, yaitu rahin mengajukan permohonan kepada pegadaian dengan cara

tambahan uang pinjaman dikurangi biaya administrasi dan ijarah.

c. Ambil sebagian, yaitu rahin mengambil sebagian pokok pinjaman barang jaminan

ditambah jasa simpan dan biaya administrasi.

d. Nyicil, yaitu rahin melunasinya dengan cara menyicil sebagian pokok pinjaman

secara bebas ditambah ijarah dan biaya administrasi.

Apabila dengan upaya-upaya diatas pihak rahin tetap tidak dapat melunasi

hutangnya atau menebus barang jaminan maka pihak pegadaian akan melakukan

pelelangan. Hasil penjualan lelang tersebut dapat untuk menutup uang pokok pinjaman

ditambah jasa penyimpanan dan biaya pelanggan. Adapun prosedur pelaksanaan lelang

barang gadai jatuh tempo dipegadaian syariah Jelutung Kota Jambi yaitu : pertama yang

dilakukan oleh pihak pegadaian adalah menetapkan tanggal pelaksanaan lelang. Lelang

biasanya dilaksanakan pada hari ke 125 dari tanggal 10 (untuk pinjaman tanggal 1 s/d

10), pada hari 125 dari tanggal 28/29/30/31 untuk pinjaman tanggal (21- akhir bulan).

Oleh karena itu pelaksanaan lelang dilakukan dalam 3 periode dalam satu bulan dengan

ketentuan :

a. Periode I untuk tanggal akad 1 s/d 10, pelaksanaan lelang dilakukan antara tanggal 15

s/d 20 bulan ke 5.

Page 69: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

b. Periode II untuk tanggal 11 s/d 20, pelaksanaan lelang dilakukan antara tanggal 25s/d

akhir bulan ke 5.

c. Periode III untuk tanggal akad 21 s/d 31, pelaksanaan lelang dilaksanakan antara

tanggal 5 s/d 10 bulan ke 6.

Tanggal pelaksanaan lelang ditetapkan oleh pemimpin wilayah berdasarkan

usulan dari manager cabang. Minimal dua bulan sebelum tahun angaran berakhir,

manajer cabang yang harus mengusulkan rencana tanggal lelang untuk tanggal akad

pinjaman tahun anggaran berikutnya.

Setelah tanggal pelaksanaan pelelangan ditetapkan, langkah selanjutnya dalam

prosedur pelelangan barang jaminan gadai dipegadaian syariah Jelutung Kota Jambi

diantaranya meliputi cara memperlihatkan barang, mempengaruhi calon pembeli, cara

menetapkan harga akhir, cara melaksanakan ijab qabul dan penyerahan barang.

Mekanisme penetapan harga dalam praktik lelang barang gadai, harga harus

menuju pada keadilan.Sama dengan penentuan harga pada umumnya harga ditentukan

oleh pasar.Dalam lelang dikenal dengan pasar lelang, pasar lelang sendiri didefenisikan

sebagai suatu pasar terorganisasi dimana harga menyesuaikan diri terus menerus terhadap

penawaran dan permintaan serta biasanya dengan barang dagangan standar, jumlah

penjual dan pembeli cukup besar dan tidak saling mengenal.

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Heriyadi diperoleh hasil “Menentukan

harga dalam proses lelang barang gadai dipegadaian syariah harganya harus menuju pada

keadilan yang tidak menimbulkan penindasan kepada pihak nasabah dimana pihak

Page 70: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

pegadaian melakukan terlebih dahulu survey kepasar setempat dan harga pasar pusat.

Konsep harga dalam sistem lelang mengacu pada harga pusat sedangkan proses

penetapan harga dilakukan oleh juru lelang yaitu pihak pegadaian syariah.69

Dan adapun

mekanisme penetapan harga lelang barang gadai yang digunakan pihak pegadaian

sebagai berikut :70

1. Melihat dari harga dasar lelang

Pihak pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi melakukan survei ke harga pasar

setempat dan harga pasar pusat untuk mengetahui berapa harga barang dipasar tersebut,

setelah melakukan survei baru pihak pegadaian melakukan taksiran ulang dan menetapan

harga lelang.

2. Melakukan taksiran ulang

Ini dilakukan pihak pegadaian syariah untuk mengetahui berapa harga yang akan

diberikan kepada pembeli lelang.

3. Mengupayakan penjualan lelang setinggi-tingginya

Dikarenakan pihak pegadaian melakukan penjualan lelang yang setinggi-

tingginya dimana hal tersebut untuk melindungi nasabah dari kerugian karena barang

jaminan nasabah sudah dilelang.

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa

dalam menetapkan harga lelang barang gadai jatuh tempo yang harus diperhatikan adalah

melihat harga dasar lelang, melakukan taksir ulang, mengupayakan penjualan yang

69

Wawancara dengan Bapak Heriyadi, Pimpinan Cabang Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi,

6 Juli 2019. 70

ibid, Jambi, 6 Juli 2019.

Page 71: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

setinggi-tingginya dimana pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi sudah menerapkannya.

Dibawah ini contoh penetapan harga lelang barang jaminan yaitu emas dengan tahapan :

a. Melihat harga dasar lelang emas pusat pegadaian melalui website pegadaian, Contoh

pada tanggal 23 Mei 2019 1gram logam mulia seharga Rp. 509.290,-

b. Melakukan survey harga ke pasar setempat, Contoh pada tanggal 23 Mei 2019 1gram

logam mulia seharga Rp.500.000,-

c. Jika lebih rendah kantor cabang mengajukan permohnan penetapan harga dasar lelang

ke kantor wilayah dan disetujui dengan harga 1gram logam muliah dengan harga Rp.

500.000,-.

Berdasarkan uraian diatas bahwa penerapan penetapan harga lelang barang gadai

sudah menggunakan prinsip syariah karena dalam menetapkan harga terlebih dahulu

melihat harga dasar barang tersebut.

2. Hukum Lelang Barang Gadai Jatuh Tempo Menurut Hukum Islam

Gadai merupakan suatu hak yang diperoleh oleh orang yang berpiutang atas

suatu barang yang diserahkan oleh orang yang berhutang sebagai jaminan hutangnya dan

barang tersebut dapat dijual oleh yang berpiutang bila yang berhutang tidak dapat

melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo.71

Pelelangan dilakukan pada waktu dan

tempat yang telah ditentukan.Pelelangan berlaku pada masyarakat umum dan sebelumnya

ada pemberitahuan kepada nasabah dan masyarakat adanya pelelangan.

Barang jaminan milik rahin yang akan dilelang karena ada beberapa sebab,

pertama, ketika jatuh tempo nasabah tidak dapat melunasi dan tidak dapat menebus

71

Muhammad dan Sholikul Hadi, Pegadaian Syariah, (Jakarta : Salemba Diniyah, 2003) hlm.17

Page 72: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

barang jaminan. Kedua, ketika jatuh tempo nasabah tidak memperpanjang waktu

pinjaman dengan ketentuan yang telah diatur oleh pegadaian. Apabila rahin tidak dapat

melunasi setelah jatuh tempo dan jangka waktu yang ditentukan maka pihak pegadaian

akan memperingatkan rahin dan apabila dalam peringatan tersebut rahin tidak bisa

menebus marhun maka pihak pegadaian akan memberi surat peringatan, dan, dan jika

pada hari berikutnya rahin tidak melunasinya maka pihak pegadaian akan melapor

kepihak kanwil bahwa akan melelang suatu barang jaminan gadai milik rahin yang tidak

bisa melunasi hutangnya. Prosedur pelelangan barang jaminan gadai dipegadaian syariah

Jelutung Kota Jambi menggunakan sistem jual beli.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pelelangan barang gadai di pegadaian

syariah Jelutung Kota Jambi terkait cara memperlihatkan barang jaminan gadai akan

dilelang dapat dijelaskan bahwa pegadaian memberi kebebasan kepada calon pembeli

untuk melihat dengan jelas dan tidak menyembunyikan bagian yang cacat. Biasanya

nasabah yang datang kekantor pegadaian akan ditawari untuk membeli barang yang akan

dilelang dan pihak pegadaian akan menyebutkan dengan jelas tentang ciri-ciri ataupun

kecacatan barang tersebut. Sehingga calon pembeli yang berniat akan mengetahui

keadaan barang jaminan tersebut. Dengan demikian pelelangan barang gadai dipegadaian

ini tidak ada unsur gharar, dan maisir. Sebagaimana terdapat dalam surah an- Nisa ayat

29 yang berbunyi :72

72

QS. An-Nisa, Ayat 29.

Page 73: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Artinya :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu

membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu.(Q.S An-Nisa Ayat 29.)

Ayat diatas menjelaskan tentang jual beli, bahwa dengan jalan perniagaan inilah

harta benda dapat berpindah-pindah dari satu tangan ketangan yang lain, dan pokok

utamanya adalah saling rindha, suka sama suka dalam garis halal. Kata perniagaan yang

berasal dari niaga yang kadang disebut pula dagang atau perdagangan yang mempunyai

arti luas.

Dalam lingkup mazhab Syafiíyyah, persoalan sita termasuk dalam satu bagian

dari pembahasan al-hajru, ia merupakan grand teori, penjelasannya belum mendetail

seperti yang dijelaskan oleh ilmu hukum umum saat ini. Adapun alhajru secara bahasa

adalah :

س ق ل : ى س ل ه ص ى ض ق ع ق ل

ي ع . س ع د د ت . ح د ل

Artinya:“Membatasi dan menghalangi. Arti ini ditunjukkan di antaranya dalam ucapan

Rasulullah shallallahaalaihi wasallam terhadap seorang penduduk kampung

yang berdoa : ya Allah, kasihanilah aku dan kasihanilah Muhammad, dan

jangan Engkau kasihi bersama kami seorangpun. Sesungguhnya engkau telah

membatasi rahmat Allah Yang Maha Luas, wahai orang dusun”.73

Sedangkan pengertian al-hajru secara istilah fiqh adalah :

ى ل ص ف ف ع

Artinya : “Mencegah untuk membelanjakan harta”.74

73

Asy-Syaikh as-Said Sabiq, Fiqh as-Sunah Jilid ke-3, Daar al-Fikr, Mesir 1983 : hlm. 405. 74

Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini, Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil

Ikhtishor, Usaha Keluarga, Semarang, t.th. : hlm. 266.

Page 74: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Para Ulama mazhab Syafi‟i mengemukakan bahwa al-hajru, “larangan terhadap

seseorang melakukan tindakan hukum baik larangan dari syara‟ maupun muncul dari

hakim”.75

Sebagaimana dijelaskan oleh al-Nawawi, bahwa :

غ ء… حق س

Artinya : “Penyitaan dari orang yang tidak sanggup untuk membayar hutang karena pailit

adalah hak bagi orang-orang yang memberi hutang…”76

Hadits ini secara jelas menunjukkan bahwa setiap orang yang merasa hartanya

berada pada diri orang yang bangkrut maka ia berhak untuk mengambilnya atau menyita

kembali hartanya, namun tetap, bahwa masalah ini harus dikembalikan kepada yang

berwenang yakni hakim, karena untuk mengetahui berapa jumlah hartanya dan

membaginya dengan yang lain pula, hanya dapat dilakukan oleh hakim.

Perniagaan yang dengan jalan saling ridha dan suka sama suka antara keduanya

adalah diperbolehkan. Walaupun kerelaan adalah sesuatu yang tersembunyi dilubuk hati

yang terdalam, tetapi indikatornya dan tanda-tandanya dapat terlihat.Berdasarkan pada

ayat ini, Imam Syafi’I berpendapat bahwa jual beli tidak sah menurut syariat melainkan

jika disertai dengan kata-kata yang menandakan persetujuan. Imam Malik, Imam Ahmad

dan Abu Hanifah berpendapat bahwa cukup dengan dilakukannya serah terima barang

75

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, PT Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 2001

hlm. 482. 76

Abi Zakaria Yahya bin Syarif An-Nawawi Asy-Syafi‟ i, Minhaj Ath-Thalibin, Al-Ma‟ arif,

Bandung, t.th. : hlm. 52

Page 75: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

yang bersangkutan karena perbuatan yang demikian itu sudah dapat menunjukan

persetujuan dan suka sama suka.

Begitupula dalam hadits disebutkan keutamaan orang- orang yang memberi

tenggang waktu bagi orang yang sulit melunasi hutangnya. Rasulullah saw bersabda :

ع ع ف ى

Artinya :“Barang siapa memberi tenggang waktu bagi orang yang berada dalam kesulitan

untuk melunasi hutangnya atau bahkan membebaskan hutangnya maka dia

akan mendapat naungan Allah. (HR. Muslim no. 3006)”

Fatwa Dewan Syariah Nasional memberikan ketentuan apabila jatuh tempo,

murtahin harus memperingatkan rahin untuk segera melunasi hutangnya.Dilihat dari

praktiknya, dalam hal ini maka dapat dikatakan Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi

telah sesuai dengan ketentuan fatwa Dewan Syariah Nasional No.25/DSN-MUI/III/20002

dalam hal pemberitahuan tentang jatuh tempo.

Terkait praktik di Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi ketika rahin tidak lagi

mampu untuk melunasi hutangnya ataupun mengambil barangnya maka pihak pegadaian

langsung melelang barang jaminan tersebut. Maksud dari penjualan tersebut adalah

sebagai upaya dalam pengembalian uang pinjaman beserta jasa simpan yang tidak dapat

dilunasi. Berdasarkan praktiknya kaidah fiqh tentang muamalah yang berkaitan dengan

hal tersebut adalah sebagai berikut :

Page 76: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Artinya : “ Setiap syarat untuk kemaslahatan akad atau diperlukan oleh akad tersebut

maka syarat tersebut diperbolehkan”.77

Kaidah fiqh tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa apabila barang gadai yang

tidak ditebus dalam waktu sekian bulan, maka penerima gadai berhak menjualnya.

Menurut ulama Hanafiyah, Malikiyah, ulama Syafi’iyah dan ulama Hambali, hakim

langsung menjualkannya tanpa perlu memaksa rahin. Mengenai wakil rahin dalam

penjualannya hakim bisa memaksa wakil rahin untuk menjual marhun. Dalam Fatwa

Dewan Syariah Nasional dijelaskan apabila rahin tetap tidak dapat melunasi hutangnya,

maka marhun dijual/dieksekusi melalui lelang sesuai syariah. Jika dilihat dari praktiknya

dalam hal ini Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi sudah sesuai dengan kaidah hukum

Islam dan sudah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.25/DSN-

MUI/III/2002.

Para ulama sepakat bahwa suatu jual beli sah apabila akad tersebut belum

memenuhi rukun dan syarat yang berlaku.Dan suatu akad yang belum memenuhi syarat

dan rukunnya belum memiliki kekuatan hukum yang mengikat antar pihak dari penjual

dan pembeli dalam suatu transaksi jual beli atau dalam transaksi lainnya.Setiap orang

yang melakukan transaksi jual beli atau dalam transaksi lainnya.Setiap orang yang

melakukanperbuatan dalam keadaan sehat akal dan bebas menentukan pilihan pasti

memiliki tujuan tertentu yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan.Tujuan

dari akad merupakan memperoleh tempat penting untuk menentukan apabila suatu akad

dipandang sah atau tidak, dipandanf halal atau haram.

77

A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fiqh, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm.137.

Page 77: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan hal tersebut adalah firman Allah Swt

dalam surat al-Baqarah ayat 280 :78

Artinya :Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai

dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua hutang) itu,

lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kita untuk bersabar

terhadap orang yang berada dalam kesulitan, dimana orang tersebut belum bisa melunasi

hutangnya. Memberi tenggang waktu terhadap orang yang kesulitan adalah wajib, tetapi

jika ingin membebaskan hutangnya maka hukumnya sunnah. Orang yang berhati baik

seperti inilah yang akan mendapatkan kebaikan dan pahala yang melimpah. Begitupula

dalam hadits yang disebutkan keutamaan orang yang memberi tenggang waktu bagi

orang yang sulit melunasi hutangnya.

Rasulullah Saw bersabda :

Artinya : Barang siapa memberi tenggang waktu bagi orang yang berada dalam kesulitan

untuk melunasi hutangnya atau bahkan membebaskan hutangnya maka dia

akan mendapatkan naungan Allah (HR.Muslim no.3006)

Selanjutnya terkait praktik dipegadaian syariah Jelutung Kota Jambi, ketika

rahin tidak lagi mampu untuk melunasi hutangnya ataupun mengambil barangnya maka

pihak pegadaian langsung melelang barang jaminan tersebut. Maka dari pelelangan

tersebut sebagai upaya dalam pengembalian uang pinjaman beserta jasa simpan yang

78

QS. Al-Baqarah, Ayat 28.

Page 78: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

tidak dapat dilunasi. Berdasarkan praktik yang telah dijelaskan diatas,apabila barang

gadai yang tidak ditebus dalam waktu sekian lama, maka penerima gadai berhak untuk

menjualnya.Menurut ulama Hanafiyah, Malikiyah, Hanabila dan Syafi’iyah hakim

langsung menjualkannya tanpa perlu memaksa rahin.Mengenai wakil rahin dalam

menjualnya menurut ulama Hanafiyah dan Malikiyah, hakim bisa memaksa wakil rahin

untuk menjual marhun.Menurut ulama Syafi’iyah dan Hambaliyyah hakim tidak bisa

memaksa wakil rahin untuk menjual marhun.

Dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional dijelaskan apabila rahin tetap tidak dapat

melunasi hutangnya, maka marhun dijual paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai syariah.

Jika dilihat dari praktiknya dalam hal ini Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi telah

sesuai dengan kaidah hukum islam dan sudah sesuai dengan fatwa Dewan Syariah

Nasional No.25/DSN-MUI/III/2002.

Hasil penjualan rahin dalam praktiknya dipegadaian syariah Jelutung Kota

Jambi, hasil penjualan marhun digunakan untuk melunasi kewajiban rahin berupa

marhun bih, ujrah, bea lelang dan bea pembeli. Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa

hasil dari marhun dan segala sesuatu yang dihasilkan darinya adalah termasuk

rahin.Hasil gadaian tersebut adalah hak rahin selama murtahin tidak

mensyaratkan.Seorang murtahin hanya berhak menahan marhun sebagai jaminan.

Terkait dengan hasil penjualan marhun ketika ada kelebihan dan kekurangan,

berdasarkan penelitian yang penulis temukan dalam praktik dipegadaian syariah Jelutung

Kota Jambi, hasil dari penjualan marhun diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi

sebesar lakunya marhun tersebut.Jika ada uang kelebihan hasil penjualan tersebut,

Page 79: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

pegadaian memberikan jangka waktu selama 1tahun kepada rahin untuk

pengambilannya. Apabila selama jangka waktu tersebut rahin tidak dapat mengambil,

maka uang kelebihan hasil penjualan tersebut menjadi milik pegadaian kemudian

digunakan untuk dana kebajikan umat yang dikelolah oleh pegadaian sendiri. Sedangkan

jika terjadi kecurangan, dalam artian hasil penjualan tidak dapat menutupi hutangnya

serta biaya-biaya yang dibutuhkan maka rahin tidak diwajibkan untuk membayarnya.

Hasil penelitian dalam pembahasan ini telah dijelaskan dipaparkan dalam proses

pelaksanaan pelelangan barang jaminan gadai dipegadaian syariah Jelutung Kota Jambi

ini masih tetap menggunakan sumber-sumber dari Al-Qur’an dan Hadits. Hal ini

bertujuan untuk menghindari dari praktek-praktek yang menimbulkan kerugian bagi

masyarakat dan kecurangan-kecurangan yang ada. Serta menghindari kelalaian dalam

sistem operasional dan pelayanannya yang mengakibatkan kerugian pada rahin sehingga

dalam hal keseluruhan praktik dipegadaian syariah Jelutung Kota Jambi tersebut tidak

menyalahi aturan syariat yang ada, dengan kata lain praktik pelaksanaan pelelangannya

telah sesuai dengan ketentuan hukum Islam. Hal tersebut didasarkan pada ketiadaan

unsur penipuan yang merugikan orang lain, baik dari segi cara memperlihatkan

barangnya maupun proses dari tawar menawar barang. Kedua hal tersebut merupakan

sesuatu yang sangat penting dalam pelaksanaan lelang, karena rawan dengan penipuan

terhadap bentuk barang yang tidak sesuai dengan harganya.

Hasil analisis dalam pembahasan ini telah dijelaskan dan dipaparkan dalam

proses pelaksanaan pelelangan barang jaminan gadai di Pegadaian Syariah Jelutung Kota

Jambi ini masih tetap menggunakan sumber-sumber dari al-Qur’an dan Hadits. Hal itu

Page 80: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

bertujuan untuk menghindari dari praktek-praktek yang menimbulkan kerugian bagi

masyarakat dan kecurangan-kecurangan yang ada.Serta menghindari kelalaian dalam

sistem operasional dan pelayanannya yang mengakibatkan kerugian pada rahin.

Sehingga dalam hal keseluruhan praktik di Pegadaian Syariah Jelutung Kota Jambi

tersebut tidak menyalahi aturan syariat yang ada, dengan kata lain praktik pelaksanaan

pelelangannya telah sesuai dengan ketentuan hukum islam. Hal tersebut didasarkan pada

ketiadaan unsur penipuan yang merugikan orang lain, baik dari segi caramemperlihatkan

barangnya maupun dari proses tawar menawar barang. Kedua hal tersebut merupakan

sesuatu yang sangat penting dalam pelaksanaan lelang, karena rawan dengan penipuan

terhadap bentuk barang yang tidak sesuai dengan harganya.Prosedur pelelangan barang

gadai dipegadaian syariah Jelutung Kota Jambi ini merupakan praktek yang

menggunakan pelelangan sesuai dengan syariah serta pelaksanaanya meninggalkan dan

tidak menggunakan sistem bunga.Bunga bersifat berlipat ganda dalam jumlah nilainya.

Bunga dalam islammengandung unsur riba dan riba sangat diharamkan dalam islam

sebab bersifat merugikan.

Page 81: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pelaksanaan lelang barang gadai jatuh tempo telah sesuai dengan ketentuan Islam.

Mengenai pelelangan yang dilakukan secara tertutup dikarenakan banyaknya barang

lelang yang sudah lama tidak laku terjual. Pelaksanaan lelang secara tertutup yang

terjadi dipegadaian syariah Jelutung Kota Jambi yaitu pihak pegadaian turun langsung

menjual barang kepasar dengan taksiran harga yang sudah diketahui atau dibeli

langsung oleh pihak pegadaian barang lelang tersebut.

2. Mekanisme penetapan harga dalam praktik lelang barang gadai, harga harus menuju

pada keadilan. Sama dengan penentuan harga pada umumnya harga ditentukan oleh

pasar. Dalam menetapkan harga lelang barang gadai jatuh tempo yang harus

diperhatikan adalah melihat harga dasar lelang, melakukan taksir ulang,

mengupayakan penjualan yang setinggi-tingginya dimana pegadaian syariah Jelutung

Kota Jambi sudah menerapkannya.

3. Jika dilihat dari prosedur pelelangan barang gadai jatuh tempo dalam pelaksanaannya

seperti cara memperlihatkan barang, cara mempengaruhi pembeli dan melakukan ijab

dan qabul serta melakukan penyerahan barang. Semua prosedur pelelangan sudah

sesuai dengan syariat Islam, karena praktiknya berdasarkan dengan dalil-dalil Al-

Qur’an dan Hadits. Menurut hukum Islam bahwa apabila masa yang telah

diperjanjikan untuk pembayaran hutang telah terlewati, maka penggadadai

berkewajiban untuk membayar hutangnya. Jika penggadai tidak punya kemampuan

63

Page 82: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

untuk mengembalikan pinjamannya hendakla ia memberikan izin kepada pemegang

gadai untuk melelang barang tersebut dan seadainya izin ini tidak diberikan oleh

penggadai, maka penerima gadai dapat meminta pertolongan hakim untuk memaksa

penggadai melunasi hutangnya atau memberikan izin kepada penerima gadai untuk

menjual barang gadaian tersebut atau melelangnya.

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, maka penulis memberikan beberapa

saran kepada pegadaian syariah Jelutung Kota Jambi antara lain yaitu :

1. Untuk meningkatkan kepuasan konsumen atau nasabah harus terus mempertahankan

terlebih meningkatkan pelayanan kepada konsumen.

2. Penerapan informasi tentang lelang kepada masyarakat harus lebih ditingkatkan lagi

agar masyarakat mengetahui dan mengikuti lelang yang diselenggarakan oleh

pegadaian.

3. Perluas lagi tempat untuk pelaksanaan lelang agar masyarakat tidak berdesak-desakan

ketika melihat barang lelang.

Page 83: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatul

Anonim Al-Qur’an dan Terjehamannya, Departemen Agama RI, Jakarta Bumi Restu,

1976.

Abdul Ghofur Anshori, Gadai Syariah di Indonesia,Yogyakarta : Gajah Mada University

Press, 2011

Ahmad Djazuli, Kaidah-Kaidah Fiqh, Jakarta : Kencana Prenada Group, 2007

Ahmad Azhar Basyir, Hukum Tentang Riba, Bandung : Al-Ma’arif, 1983

Ahmad, Fiqh Lelang Prespektif Hukum Islam dan Hukum Positif, Jakarta: Kiswah, 2004

Aiyub, Ahmad, Fiqh Lelang Prespektif Hukum Islam dan Hukum Positif ,Jakarta:

Kiswah, 2004

Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2004.

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Raja

Grafindo Persada, 2004

Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah ,Jakarta: Kencana 2010

Buchari Alma dan Donni, Manajemen Bisnis Syariah, Bandung: Alfabeta,2009

Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, Jakarta:

Sinar Grafika, 2004

DSN MUI, Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI, Jakarta: DSN MUI- Bank

Indonesia,2006

Fatwa Dewan Syariah Nasional No.25 Tahun 2002 tentang Rahn

Page 84: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di

Hasbi Ash Siddieqy, Hukum-Hukum Fikih Islam , Jakarta: PT.Bulan Bintang, 1991

Helmi Karim, Fiqh Muamalah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta : Rajawali Press, 2013

Ghufron A. Mas’adi, Fiqh Muamalah Kontekstual,Jakarta; Raja Grafindo Persada 2002

Imam Ash-Shan’ani, Subulus Salam, Beirut: Darul Kutub Al-Ilmiyah 1995

M. Ichwan Sam, dkk Himpunan Fatwa Keuangan Syariah Dewan Syariah Nasional

MUIJakarta: Penerbit Erlangga, 2014

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori Ke Praktik, Jakarta : Gema Insani

Press, 2001

Muhammad Sholikhul Hadi, Pegadaian Syariah ,Jakarta: Salemba Diniyah, 2000

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah Jakarta : Gaya Media Pratama, 2000

Rachmat Syafi’I, Fiqh Muamalah, Bandung : Pustaka Setia,2000

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Bandung: Pustaka, 1998

Sunan At Tirmidzi, Al-Jami’ Al-Shohih, Hadits no. 1236, (Semarang: Toha Putra

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & DBandung : Alfabeta, 2009

Syekh Abdurrahman, dkk, Fiqh Jual Beli , Jakarta: Senayan Publishing, 2008

Tim Penulis Fakultas Syariah, Pedoman Penulisn Skripsi, Jambi : Syariah Press Fakultas

Syariah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2014

Zaenuddin Ali, Hukum Gadai Syariah ,Jakarta: Sinar Grafika, 2008ss

Page 85: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di
Page 86: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di
Page 87: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di
Page 88: SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO ...repository.uinjambi.ac.id/1627/1/SHE151790_DEWI AYU SRI...SISTEM LELANG BARANG GADAI JATUH TEMPO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Kasus di