Sistem kontrol proses
-
Author
rahmah-fadhilah -
Category
Engineering
-
view
2.212 -
download
5
Embed Size (px)
description
Transcript of Sistem kontrol proses
- 1. TI-36-04 (SHIFT 2) MARNI SIHITE (1102120066) SHINTYA ASIH G. (1102120182) BURHAN HENDRA H. (1102121269) RAHMAH FADHILAH (1102121284) M.ADIANSYAH HEIKAL (1102124311) MEILANA FATHARANY (1102124312) Sistem Kontrol Proses
2. TOPIK BAHASAN Pengertian Sistem Kontrol Proses Jenis-Jenis Proses Struktur Sistem Kontrol Pengontrol Respon Sistem Perolehan Data Contoh Penerapan Sistem Kontrol 3. Pengertian Sistem Kontrol SISTEM: Sistem adalah kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja bersama-sama melakukan sesuatu untuk sasaran tertentu. PROSES: Proses adalah perubahan yang berurutan dan berlangsung secara kontiniu dan tetap menuju keadaan akhir tertentu. KONTROL: Kontrol adalah suatu kerja untuk mengawasi, mengendalikan, mengatur dan menguasai sesuatu 4. Jenis-Jenis Proses Proses kontinu : proses dimana bahan dasar masuk dari satu ujung sistem dan produk yang diselesaikan keluar dari ujung sistem yang lain, dan terjadi terus-menerus. Proses batch/ penumpukan : sejumlah perangkat tiap input pada proses diterima tumpukan dan beberapa operasi dilakukan pada tumpukan untuk menghasilkan produk setengah jadi, yang harus diproses lagi. Produksi Individual : proses menghasilkan sesuau yang bermanfaat, seperti robot yang sudah dapat dijadikan pengganti manusia,dalam mengambil keputusan maupun proses produksi. 5. Jenis-Jenis Proses Control mesin atau proses dapat dibagi menjadi katagori sebagai berikut : Control elektromekanis Control pengawatan berat (hardwired) elektronis Control pengawatan berat elektronis yang dapat diprogram Control logika yang dapat deprogram (PLC) Control computer 6. Jenis-Jenis Proses Terdapat 3 konfigurasi control yang mungkin terjadi, yaitu : Control Individual : digunakan untuk mengontrol mesin tunggal. Jenis control ini biasanya tidak memerlukan komunikasi dengan control lain. Control Terpusat : digunakan apabila beberapa mesin atau pemroses dikontrol oleh satu pengontrol pusat. Tata letak control menggunakan system control besar tunggal untuk mengontrol banyak proses dan operasi pemanufakturan yang beraneka ragam. Contol Terdistribusi : berbeda dengan system terpusat yang masing-masing mesin ditangani oleh system control yang ditetapkan (dedicated). Masing-masing control dedicated seluruhnya independen dan dapat dipindahkan dari skema control keseluruhan jika tidak melakukan fungsi pembuatan. 7. Struktur Sistem Kontrol Sensor, menyediakan input dari proses dan dari lingkungan eksternal 8. Struktur Sistem Kontrol Interface operator-mesin, memungkinkan input dari manusia untuk mengadakan kondisi starting atau mengubah kontrol proses Pengkondisian sinyal, mengubah input sinyal untuk dapat digunakan Akumulator, mengubah sistem input sinyal output listrik Pengontrol, membuat keputusan 9. Struktur Sistem Kontrol Titik penyetelan, adalah input yang menentukan titik pengoperasian yang dikehendaki selama proses tersebut Variabel Proses, adalah sinyal yang berisi informasi tentang status proses arus Error penguat, menentukan apakah operasi proses cocok dengan titik penyetelan Pengontrol, menghaslkan sinyal output korektif yang cocok didasarkan input sinyal error Penggerak Output, adalah komponen yang langsung mempengaruhi perubahan proses Regulator, digunakan pada banyak aplikasi industri untuk menyediakan pengaturan tegangan, kecepatan, arus, posisi, suhu dan yang sejenisnya dengan cermat. 10. Pengontrol Respon Empat jenis kontrol respon : ON/OFF INTEGRAL (I) PROPORSIOANAL (P) DERIVATIF (D) 11. Pengontrol ON/OFF Memiliki dua alternatif sinyal yaitu ON dan OFF. Diaplikasikan dalam sistem skala besar dengan laju proses lambat Seperti sistem pendingin atau pemanas ruangan. Dapat menimbulkan efek cycling (osilasi disekitar nilai set point), maka harus memiliki hysteresis. Banyak digunakan di industri karena murah dan sederhana. 12. Pengontrol Proposional Memiliki keluaran yang sebanding atau proposional dengan besarnya sinyal kesalahan (selisih antara besaran yang diinginkan dengan harga aktualnya). Lebih sederhana keluaran pengontrol proporsional merupakan perkalian antara konstanta proposional dengan masukannya. Perubahan pada sinyal masukan akan segera menyebabkan sistem secara langsung mengeluarkan output sinyal sebesar konstanta pengalinya. 13. Pengontrol Integral Berfungsi menghasilkan respon sistem yang memiliki kesalahan keadaan stabil nol. Karakteristiknya seperti halnya sebuah integral. Keluaran sangat dipengaruhi oleh perubahan yang sebanding dengan nilai sinyal kesalahan. Keluaran pengontrol ini merupakan penjumlahan yang terus menerus dari perubahan masukannya. Sinyal keluaran pengontrol integral merupakan luas bidang yang dibentuk oleh kurva kesalahan penggerak dan berharga sama dengan harga sebelumnya ketika sinyal kesalahan berharga nol. 14. Pengontrol Derivative Keluaran pengontrol Derivative memiliki sifat seperti halnya suatu operasi differensial. Perubahan yang mendadak pada masukan pengontrol, akan mengakibatkan perubahan yang sangat besar dan cepat. 15. Karakteristik Tidak dapat menghasilkan keluaran bila tidak ada perubahan pada masukannya (berupa sinyal kesalahan). Jika sinyal kesalahan berubah terhadap waktu, maka keluaran yang dihasilkan pengontrol tergantung pada nilai Td dan laju perubahan sinyal kesalahan. (Powel, 1994, 184). Mempunyai karakter untuk mendahului, sehingga dapat menghasilkan koreksi yang signifikan sebelum pembangkit kesalahan menjadi sangat besar. Dapat mengantisipasi pembangkit kesalahan, memberikan aksi yang bersifatkorektif, dan cenderung meningkatkan stabilitas system. 16. Sistem Perolehan Data Perolehan data adalah pengumpulan,analisis, dan penyimpanan informasi dengan sistem yang didasarkan komputer. Keuntungan dari perolehan data yaitu data dapat disimpan secara otomatis dalam bentuk yang dapat ditarik tanpa error atau tambahan kerja untuk nantinya di analisis Cara perolehan data bisa dengan memasukkan steker dan berdiri-sendiri. 17. Sistem Kontrol Loop Terbuka Sistem kontrol yang mempunyai karakteristik dimana nilai keluaran tidak memberikan pengaruh pada aksi kontrol Contoh : operasi mesin cuci 18. Sistem Kontrol Loop Tertutup Sistem kontrol umpan balik, dimana nilai dari keluaran akan ikut mempengaruhi pada aksi kontrolnya.Contoh : Operasi Pendingin Udara 19. Sistem Autopilot pada Pesawat Terbang 20. Sistem Pengatur Suhu Udara dalam Ruangan 21. Terimakasih