Sistem Komunikasi Radio

7
SISTEM KOMUNIKASI RADIO PRINSIP KERJA PEMANCAR RADIO AM Prinsip kerja pemancar radio AM dan fungsi komponen pemancar radio AM adalah : 1. Osilator berfungsi untuk membangkitkan frekuensi (fosc) yang akan digunakan sebagai dasar dari frekuensi gelombang pembawa.frekuensi yang dihasilkan osilator ini diteruskan ke penguat RF. 2. Penguat RF berfungsi memperkuat frekuensi osilator menjadi frekuensi gelombang pembawa dan meneruskannya ke unit modulator. 3. Penguat AF AF (audio frequency) berfungsi untuk memperkuat level frekuensi informasi (fi) disalurkan ke modulator untuk dicampur dengan getaran RF dari osilator.(informasi : data,gambar,kode morse atau tanda telegrap). 4. Modulator berfungsi untuk mencampur frekuensi informasi dengan frekuensi gelombang pembawa,output dari modulator ini adalah frekuensi yang sudah dimodulasi (gelombang pembawa berisi frekuensi informasi) 5. Penguat daya berfungsi untuk menguatkan dari frekuensi gelombang pembawa yang sudah diboncengi oleh frekuensi informasi (output modulator).output penguat daya ini diteruskan ke antena. 6. Feeder Feeder(pencatu) berfungsi sebagai penyalur frekuensi radio yang berasal dari penguat daya ke antena.feeder juga befungsi sebagai penghubung antara pesawat pemancar dengan antena.

description

Sistem Komunikasi Radio

Transcript of Sistem Komunikasi Radio

Page 1: Sistem Komunikasi Radio

SISTEM KOMUNIKASI RADIO  PRINSIP KERJA PEMANCAR RADIO   AM              Prinsip kerja pemancar radio AM dan fungsi komponen pemancar radio AM adalah : 

1.       Osilatorberfungsi untuk membangkitkan frekuensi (fosc) yang akan digunakan sebagai dasar dari frekuensi gelombang pembawa.frekuensi yang dihasilkan osilator ini diteruskan ke penguat RF. 

2.       Penguat RFberfungsi memperkuat frekuensi osilator menjadi frekuensi gelombang pembawa dan meneruskannya ke unit modulator.

 3.       Penguat AF

AF (audio frequency) berfungsi untuk memperkuat level frekuensi informasi (fi) disalurkan ke modulator untuk dicampur dengan getaran RF dari osilator.(informasi : data,gambar,kode morse atau tanda telegrap). 

4.       Modulatorberfungsi untuk mencampur frekuensi informasi dengan frekuensi gelombang pembawa,output dari modulator ini adalah frekuensi yang sudah dimodulasi (gelombang pembawa berisi frekuensi informasi)

 5.       Penguat daya

berfungsi untuk menguatkan dari frekuensi gelombang pembawa yang sudah diboncengi oleh frekuensi informasi (output modulator).output penguat daya ini diteruskan ke antena. 

6.       FeederFeeder(pencatu) berfungsi sebagai penyalur frekuensi radio yang berasal dari penguat daya  ke antena.feeder juga befungsi sebagai penghubung antara pesawat pemancar dengan antena.

 7.       Antena

berfungsi untuk mengarahkan energi listrik yang berasal dari feeder menjadi energi elektromagnetik untuk dipancarkan.Batas frekuensi yang direkomendasikan oleh IFRB ( international Frecuency Board ) untuk pemancaran sinyal radio AM adalah : 535 KHz samapi dengan 1605 KHz. (gambar discan :hal:2(sis-tel))    

Page 2: Sistem Komunikasi Radio

II.      PRINSIP KERJA PENERIMA RADIO AM Sebuah penerima radio AM biasanya terdiri dari unit-unit :

1.       Antena2.       Penguat RF

berfungsi untuk menguatkan daya RF(frekuensi tinggi) yang berisi informasi sebagai hasil modulasi pemancar asal.setelah diperkuat ,getaran RF di catukan ke mixer(pencampur).

3.       Pencampur ( mixer )berfungsi untuk mencampur getaran RF dengan frekuensi osilator local,sehingga diperoleh frekuensi antara (intermediate)Pembangkitan getaran RF di osilator lokal. Hasil pencampuran getaran Rf dengan getaran osilator lokal diteruskan ke penguat IF.

4.       Penguat IFberfungsi untuk menguatkan frekuensi IF guna diteruskan ke detector.

5.       Detektorberperan untuk ‘mengubah kembali frekuensi informasi’ dari frekuensi IF. Dengan cara ini detector memisahkan getaran pembawa RF dengan getaran informasi (Audio Frequency)

6.       Penguat AFdisearahkan dan diteruskan ke penguat AF yang sudah dilengkapi dengan pengeras suara.

7.       Pengeras suaraberfungsi untuk mengubah getaran listrik berfrekuensi IF menjadi getaran suara ysng dapat di dengar oleh telinga manusia.  

III.   PRINSIP KERJA PEMANCAR RADIO FM Pemancar FM dapat dibedakan atas :

1.       Sistem pemancar mono : menggunakan satu sinyal enkoder2. Sistem pemancar stereo : menggunakan lebih dari satu sinyal enkoder

              (gambar :hal 22,24,25,sis-tel2) IV. PRINSIP KERJA PENERIMA RADIO FMPenerima radio FM adalah :

1. Antena2. Penguat RF3. Oscillator local4. Mixer5. Limitter6. Detektor7. Deemphasis8. Automatic Frecuency Contro ( AFC )9. Penguat Audio

 

Page 3: Sistem Komunikasi Radio

(gambar :hal 33,34 buku sis-tel2) Peran setiap blok dalam penerima FM adalah :

a. Antenna berfungsi menangkap sinyal-sinyal termodulasi yang berasal dari antenna pemancar

 b. Penguat RF berperan memperkuat sinyal yang ditangkap oleh antenna untuk diteruskan

ke mixer(pecampur) 

c. Osilator local, berfungsi untuk membangkitkan getaran frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal (output penguat RF),yang seterusnya dicatukan ke mixer.

 d. Mixer (pencampur) berperan untuk mencampur kedua frekuensi yang dicatukan kepada 

penguat RF dan osilator local, yang hasilnya adalah frekuensi IF . 

e. Limiter(pembatas) berfungsi untuk meredam amplitude gelombang yangsudah termodulasi (dari pemancar) agar terbentuk sinyal FM murni (ber-amplitudo rata).

 f. Detector FM merupakan blok penting dalam suatu penerima, karena berfungsi sebagai

alat pendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi, menjadi frekuensi sinyal informasi (audio).

 g. De-emphasis berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan

(tinggi)yang berasal dari pemancar. 

h. AFC(Automatic Frequency Control = pengendali frekuensi otomatis) berfungsi untuk mengatur frekuensi osilator local secara otomatis,agar stabil.

 i. Penguat audio berfungsi untuk memperkuat frekuensi audio agar dapat didengar pada

pengeras suara. Pada penerima FM Stereo terdapat blok decoder stereo yang berfungsi untuk memproses sinyal stereo. Jika ada sinyal mono yang melewati decoder tersebut maka sinyal tersebut tidak akan terproses. 

V. KONFIGURASI  JARINGAN KOMUNIKASI RADIOJaringan komunikasi radio disusun atas :

1. Sumber informasiSumber informasi terdiri dari terminal,saluran pada ujung kirim, yang berfungsi sebagai sarana yang memproses informasi untuk di-inputkan ke perangkat radio.

 2. Perangkat radio

Terdiri dari pesawat pemancar dan penerima ,feeder dan antenna berfungsi untuk memancarkan,merambatkan dan menerima sinyal-sinyal berupa gelombang radio yang berisi informasi.

3. Perangkat penerima

Page 4: Sistem Komunikasi Radio

Penerima informasi terdiri dari  saluran dan terminal,pada ujung terima yang berfungsi untuk menerima kiriman informasi dari ujung kirim.

  

VI.   SISTEM KOMUNIKASI RADIO VHF Sistem radio VHF bekerja pada frekuensi 30 samapi 300 MHz  dapat menyalurkan 24 sampai 120 saluran telepon. Penggunaan dari transmisi radio VHF adalah :

1. Sambungan Telepon Kendaraan Bermotor ( STKB )a. STKB Konvensional

STKB konvensional : hanya menggunakan satu stasiun induk (base station),kadang disebut juga STKB satu cell atau STKB multizone Daya jangkaunya terbatas (+/- 30 km).jika pelanggan berada diluar jangkauan maka hubungan percakapan tidak memuaskan.

b. STKB CellularSTKB Cellurar merupakan system terbaru dengan daya jangkau yang lebih luas.stasiun induk (base station) terbagi dalam beberapa sel jangkauan, sehingga perangkat stasiun mobil dapat lebih leluasa berpindah-pindah dari stasiun induk ke stasiun induk lainnya.  

2. Sambungan Telepon Jarak JauhSTJJ, merupakan sambungan telephone yang menggunakan radio sebagai media transmisinya. Sambungan jenis ini untuk memenuhi permintaan calon pelanggan telekomunikasi yang lokasinya sulit dijangkau denga saluran phisik, yang berada diluar batas wilayah local. 3. Sistem Transmisi Radio Pedesaan ( rural )Rural : system transmisi ini menghubungkan para pelanggan yang berada di daerah terpencil dengan sentral telekomunikasinya  4. Sistem Transmisi Radio RemoteRadio Remote : system transmisi ini digunakan untuk menghubungkan sentral-sentral di daerah terpencil yang lalulintas telekomunikasinya masih terbatas.sistem ini dapat menggunakan frekuensi VHF atau SHF (gelombang mikro)    

VII. SISTEM KOMUNIKASI GELOMBANG MIKRO Sistem komunikasi gelombang mikro menggunakan panjang gelombang yang pendek sekitar 10 mm sampai 100 mm. Karena panjang gelombang radio ini pendek, maka kemampuan jangkauan nya tidak dapat jauh, sehingga diperlukan banyak stasiun pengulang ( repeater ), dimana untuk setiap 50 samapi 75 km perlu dididirikan satu stasiun repeater. Cat :Micro : kecil,pendek Wave : gelombang

Page 5: Sistem Komunikasi Radio

 Jadi Microwave : komunikasi radio yang menggunakan gelombang pendek,karena memang panjang gelombangnya hanya dalam satuan sentimeter (10 mm – 100 mm).kemampuan jangkauannya juga tidak jauh,dibandingkan gelombang HF.stasiun repeater(pengulang)sangat dibutuhkan jika gelombang ini dipakai untuk hubungan jarak jauh. Fungsi stasiun repeater adalah untuk menerima sinyal, memperkuat kembali sinyal dan memancarkan kembali dalam bentuk yang lebih kuat lagi kea rah stasiun berikutnya.(gambar : 104 buku:sis-tel 2) VII. SISTEM KOMUNIKASI SATELIT Sistem komunikasi satelit adalah sistem transmisi radio menggunakan satelit sebagai repeater (stasiun pengulangnya). Sistem komunikasi satelit terbagi atas dua ruas yaitu : 

1. Ruas angkasa  (space segment)Adalah satelit yang difungsikan untuk menerima, menguatkan dan mengirimkan sinyal gelombang mikro pada ketinggian 36000 Km

 2. Ruas bumi (ground segment)

Adalah stasiun bumi, yang terdiri dari perangkat pemancar, perangkat penerima, antena dan sebagainya yang terletak di bumi.