Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

21
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Peraturan dan Norma” tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Komunikasi. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat tantangan dan teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis berharap setelah menyusun makalah ini pengetahuan serta pemahaman baik penulis maupun pembaca akan lebih berkembang. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk membangun guna perbaikan dan penyempurnaan makalah selanjutnya. i

description

Mata Kuliah : Ilmu Komunikasi

Transcript of Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

Page 1: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun

makalah yang berjudul “Peraturan dan Norma” tepat pada waktunya. Makalah ini

dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu

Komunikasi. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat tantangan

dan teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya

mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis berharap setelah menyusun makalah ini pengetahuan serta

pemahaman baik penulis maupun pembaca akan lebih berkembang. Semoga

makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik

dari bentuk penyusunan maupun materinya. Penulis mengharapkan kritik dan

saran untuk membangun guna perbaikan dan penyempurnaan makalah

selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan memenuhi harapan

pembaca.

Bandung, 26 Mei 2014

Penulis

i

Page 2: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB 1..................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2. Rumusan masalah...................................................................................................1

1.3. Tujuan....................................................................................................................1

BAB 2..................................................................................................................................2

TINJAUAN TEORI................................................................................................................2

2.1. Pengertian Peraturan..............................................................................................2

2.2. Pengertian Norma...................................................................................................3

2.3. Sistem Komunikasi di Indonesia sesuai Peraturan dan Norma................................5

2.3.1. Nilai-Nilai dan Norma Sosial........................................................................5

2.3.2. Hukum dalam Sistem Komunikasi................................................................8

BAB 3..............................................................................................................................10

PENUTUP.......................................................................................................................10

3.1. Simpulan..........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

ii

Page 3: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Komunikasi adalah salah satu alat untuk bersosialisasi di dunia ini, tidak

hanya dengan manusia, kita sebagai manusia bisa berkomunikasi dengan semua

makhluk di muka bumi ini dengan berbagai cara, untuk itu manusia adalah

makhuk sosial yang selalau bisa beradaptasi dengan baik.

Di Indoniesia sendiri, bentuk komunikasi sangat berkembang dengan

cepat, dan beragam bentuknya, sebelum mengetahui mengenai bentuk dan

berbagai ragam alat komunikasi di Indonesia, kiranya kita harus mengetahui

mengenai sitem komunikasi itu sendiri.

Seperti yang kita ketahui di berbagai literatur bahwa yang di maksud

sistem adalah beberapa sub sIstem yang bersatu menjadi satu untuk kita gunakan

sebagai alat untuk menjalankan semua peraturan yang absolute yang memiliki

tujuan dalam menjalani peraturan tersebut agar menjadi teratur atau terarah.

1.2. Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari peraturan?

2. Apa pengertian dari norma?

3. Bagaimana sistem komunikasi di Indonesia sesuai peraturan dan norma?

1.3. Tujuan

1. Memahami pengertian dari peraturan

2. Memahami pengertian dari Norma

3. Memahami sistem komunikasi di Indonesia sesuai peraturan dan norma.

1

Page 4: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian Peraturan

Manusia merupakan mahluk sosial sehingga dalam kesehariannya selalu

berhubungan dengan manusia-manusia yang lain. Karena seringnya terjadi

interaksi anatar manusia tersebut, maka dibutuhkan sesuatu yang bersifat

mengatur dan mengikat manusia-manusia tersebut untuk selalu mematuhi aturan

yang telah ditetapkan. Peraturan dibuat untuk mengatur manusia - manusia yang

terdapat dalam satu kelompok untuk menghindari sikap brutal, mau menang

sendiri, dll.  Berikut ini adalah pengertian dan definisi peraturan dari beberapa

ahli, yaitu:

1. Tim Grasindo

Peraturan merupakan patokan untuk menilai apakah sebuah aktivitas itu

dimulai dengan baik

2. Lydia Harlina Martono

Peraturan merupakan pedoman agar manusia hidup tertib dan teratur.

Jika tidak terdapat peraturan, manusia bisa bertindak sewenang-wenang,

tanpa kendali, dan sulit diatur

3. Joko Untoro & Tim Guru Indonesia

Peraturan merupakan salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan

dilaksanakan. Jadi, kita harus menaati peraturan agar semua menjadi teratur

dan orang akan merasa nyaman. Peraturan adalah tindakan yang harus

dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan

4. M. Hasan

Peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan

antarmanusia dalam sebuah masyarakat

2

Page 5: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

5. I Wawang Setyawan

Peraturan adalah suatu hal yang sangat mutlak dan bersifat membatasi

ruang gerak atau "kemerdekaan" setiap individu.

6. Maria Farida Indrati S

Peraturan adalah keputusan yang bersifat mengatur

7. Lydia Harlina Martono, Satya Joewana, Venus Khasanah

Peraturan adalah cara membangun norma masyarakat sebagai pedoman

agar manusia hidup tertib dan teratur.

8. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat,

dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai

dan diterima: setiap warga masyarakat harus menaati aturan yang berlaku;

atau ukuran, kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau

membandingkan sesuatu

2.2. Pengertian Norma

Sebuah norma adalah sebuah aturan, patokan atau ukuran, yaitu sesuatu

yang bersifat pasti dan tidak berubah. Dengan adanya norma kita dapat

memperbandingkan sesuatu hal lain yang hakikatnya, ukurannya, serta

kualitasnya kita ragukan. Norma berguna untuk menilai baik-buruknya tindakan

masyarakat sehari-hari. Sebuah norma bisa bersifat objektif dan bisa pula bersifat

subjektif. BIla norma objektif adalah norma yang dapat diterapkan diterapkan

secara langsung apa adanya, maka norma subjektif adalah norma yang bersifat

moral dan tidak dapat emmberikuan ukuran atau patokan yang memadai. Berikut

ini adalah pengertian dan definisi norma menurut para ahli yaitu diantaranya :

1. Hans Kelsen

Norma adalah perintah yang tidak personal dan anonim (an impersonal

and anonymous "command" - that is the norm)

2. Robert M.Z. Lawang

Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma

memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana

3

Page 6: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

tindakan itu akan dinilai oleh orang lain. Norma juga merupakan kriteria bagi

orang lain untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang.

3. Soerjono Soekanto

Norma adalah suatu perangkat agar hubungan di dalam suatu masyarakat

terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Norma-norma mengalami proses

pelembagaan atau melewati suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk

menjadi bagian dari salah satu lembaga masyarakat sehingga norma tersebut

dikenal, diakui, dihargai, dan kemudian ditaati dalam kehidupansehari-hari

4. Marvin E. Shaw

Norma ialah peraturan tingkah laku yang ditegakkan ataupun diasaskan

oleh anggota kelompok bagi mengekalkan keselarasan tingkah laku.

5. Bellebaum

Norma adalah alat untuk mengatur masyarakat agar orang bertingkah laku

dalam suatu komunitas berdasarkan keyakinan dan sikap-sikap tertentu

6. Isworo Hadi Wiyono

Norma adalah peraturan atau petunjuk hidup yang memberi ancar-ancar

perbuatan mana yang boleh dijalankan dan perbuatan mana yang harus

dihindari. Norma bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan keteraturan

dalam masyarakat

7. Anonim

Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang

ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengatur perilaku

individu dalam masyarakat guna mencapai ketertiban dan kedamaian. Norma

harus dirumuskan agar interaksi agar interaksi sosial dapat berjalan sesuai

dengan apa yang diharapkan

8. Bagja Waluya

Norma adalah wujud konkret dari nilai yang merupakan pedoman, yaitu

berisikan suatu keharusan bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku

9. Aa Nurdiaman

Norma adalah suatu tatanan hidup yang berupa aturan - aturan dalam

pergaulan hidup pada masyarakat

4

Page 7: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

2.3. Sistem Komunikasi di Indonesia sesuai Peraturan dan Norma

Komunikasi adalah salah satu alat untuk bersosialisasi di dunia ini, tidak

hanya dengan manusia, kita sebagai manusia bisa berkomunikasi dengan semua

makhluk di muka bumi ini dengan berbagai cara, untuk itu manusia adalah

makhuk sosial yang selalau bisa beradaptasi dengan baik.

Untuk berkomunikasi ada beberapa faktor atau beberapa cara, seperti yang

telah kita ketahui sebelumnya, bahwa untuk berkomunikasi membutuhkan

minimal 3 faktor, yakni faktor komunikator (orang yang berbicara) media (tema

yang dibicarakan / alat untuk menyampaikan pesan) dan komunkan (orang yang

diajak bicara).

Redi Panuju (1997), mengisyaratkan untuk mempelajari sistem

komunikasi Indonesia haruslah membahas dua hal. Yaitu: Pertama, Sistem

komunikasi Indonesia mempunyai makna pola-pola komunikasi yang secara

idealistic dan normative yang diaharapkan ada dan terjadi di Indonesia. Bahasan

mengacu pada nilai-nilai, norma-norma, dan hukum yang merumuskan bagaimana

seharusnya komunikasi dijalankan atau terjadi. Kedua, sistem komunikasi

Indonesia mempunyai makna deskriptif dari gejala komunikasi yang aktual, dan

yang sedang terjadi di Indonesia. Bahasan mengacu kepada fakta-fakta empiris

yang secara objektif benar-benar ada atau terjadi.

2.3.1 Nilai-Nilai dan Norma Sosial

Segala hal yang dianggap bernilai tinggi bagi kehidupan individu sebagai

anggota masyarakat disebut nilai hidup. Nilai hidup merupakan pedoman tertinggi

bagi pikiran, perasaan, sikap dan tingkah laku di dalam masyarakat. Soekandar

Wiriatmaja mengemukakan, bahwa nilai hidup diartikan sebagai suatu

kesanggupan (kapasitas) suatu barang, gagasan maupun isi pengalaman yang

dapat memenuhi keinginan manusia dan dijadikan pegangan hidupnya.

Bisa juga terjadi bahwa nilai hidup itu serupa bagi suatu kelompok

manusia, karena mereka telah mengalami proses sosialisasi yang sama dalam

kebudayaan yang sama. Jadi ada nilai hidup perorangan, nilai hidup suatu

5

Page 8: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

kelompok dan nilai hidup suatu masyarakat. Nilai hidup tersebut tidak tampak,

tetapi tercermin pada tingkah laku seseorang dan memberikan arah dan bentuk

kepada tingkah laku orang tersebut.

Jalan pikiran individu dan perasaannya, telah ada sejak kanak-kanak

diresapi nilai-nilai hidup. Isinya telah berurat akar di dalam batin atau hati nurani

individu sedemikian rupa, sehingga yang bersangkutan memahami mana yang

baik dan mana yang buruk, yang cocok dan yang tidak cocok yang diperkenankan

untuk dilakukan dan yang dilarang dan lain sebagainya. Oleh karena telah berurat

akar, atau telah meresap sangat dalam, nilai hidup sangat lambat atau sulit

berubah. Isi dari nilai hidup tersebut biasanya antara lain mencakup :

1. Nilai kepercayaan. Umpamanya, kepercayaan kepada hal-hal yang gaib

(seperti makhluk halus, dewa-dewi, hal-hal yang keramat dan bertuah dan

lain-lain) dan keagamaan (religi).

2. Nilai pandangan (falsafah) hidup. Umpamanya, bagaimana pandangan

dalam berinteraksi dengan alam (apakah harus tunduk, menyelaraskan diri

atau harus menaklukkan alam), pandangan terhadap waktu (apakah

berpedoman pada waktu lampau, waktu sekarang atau waktu yang akan

datang), hakikat kerja (bekerja untuk apa selama hidup ini), dan

sebagainya.

3. Nilai pergaulan hidup. Umpamanya, sopan santun (tata krama), budi

pekerti, tolong menolong dan lain-lain.

Batasan-batasan yang tumbuh dalam masyarakat untuk mengatur tertib

tingkah laku hubungan atau interaksi dinamakan norma sosial. Bentuknya dapat

tertulis maupun tidak tertulis. Menurut Bouman (1976) norma sosial diartikan

sebagai suatu peraturan umum mengenai kelakuan atau perbuatan yang didasari

oleh pertimbangan-pertimbangan kesusilaan, kebiasaan atau paham yang sehat.

Karl Manheim mengemukakan norma sosial sebagai lampu pengatur lalu lintas

yang mengatur dan menghindarkan kekacaubalauan.

Agar anggota masyarakat menaati segala norma yang ada dalam

masyarakat bersangkutan, maka dibuatlah sanksi-sanksi. Bentuk sanksi tersebut

dapat berupa penghargaan dan dapat juga berupa hukuman masyarakat yang

6

Page 9: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

disebut juga sanksi sosial. Penghargaan masyarakat diberikan kepada anggotanya

yang selalu menaati norma sosial. Misalnya dalam bentuk pujian “dia orang yang

taat atau disiplin” dan sebagainya, walaupun yang bersangkutan mungkin tidak

mengharapkannya.

Norma sosial sangat penting bagi keutuhan masyarakat. Sebab dengan

norma sosial semua anggota masyarakat dapat mengatur cara hidupnya secara

harmonis dan tidak bertentangan satu sama lain. Sehubungan dengan kekuatan

norma beserta sanksinya, dikenal adanya empat klasifikasi sebagai berikut:

1. Cara (usage), menunjukkan pada suatu bentuk perbuatan daya pengikat

norma ini sangat lemah, bahkan tidak mengikat sama sekali. Norma ini

lebih menonjol di dalam hubungan antara individu dalam masyarakat.

2. Kebiasaan (folksways), diartikan sebagai suatu perbuatan yang diulang

dalam bentuk yang sama, merupakan suatu bukti bahwa orang banyak

menyukai perbuatan tersebut. Kekuatan mengikatnya lebih besar daripada

norma cara.

3. Tata kelakuan (mores), daya pengikat norma ini lebih kuat jika

dibandingkan dengan norma kebiasaan. Dengan demikian sanksi bagi tata

kelakuan juga lebih kuat mengikat anggota masyarakat. Suatu kebiasaan

yang tidak semata-mata dianggap sebagai cara berperilaku, akan tetapi

juga diterima sebagai norma pengatur, dinamakan tata kelakuan. Tata

kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari kelompok manusia

yang dilaksanakan sebagai alat pengawas, secara sadar maupun tidak sadar

oleh masyarakat terhadap anggotanya. Tata kelakuan itu satu pihak

memaksakan suatu perbuatan dan di lain pihak melarangnya. Dengan

begitu, secara langsung anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-

perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut.

4. Adat istiadat (customs), diartikan sebagai suatu tata kelakuan yang kekal

serta kuat integrasinya dengan pola-pola perikelakuan masyarakat.

Anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat, akan menderita sanksi

yang keras.

7

Page 10: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

Masyarakat Indonesia, seperti yang disampaikan Wakil Menteri

Komunikasi dan Informatika (dalam kuliah umum Jurusan Komunikasi

Universitas Nasional, 9 maret 2005) , terdiri dari masyarakat agraris, industri, dan

informasi. Hal ini dapat dimaknai bahwa di masyarakat Indonesia terdapat

beragam nilai-nilai. Masyarakat agraris yang berada pada wilayah pedesaan tentu

saja masih menganut nilai-nilai tradisional, misal nilai kolektivis. Pada

masyarakat industri dan informasi nilai-nilai tradisional sudah mulai menipis

akibat dari proses akulturasi antara budaya tradisional dengan budaya modern

(budaya masyarakat industri, dan informasi), berganti dengan nilai individualistik

(kesetaraan).

2.3.2. Hukum dalam Sistem Komunikasi

Sistem komunikasi Indonesia mempunyai dasar hukum. Secara tersirat

terdapat dalam mukadimah UUD 1945 khususnya pada alinea ke empat. Secara

tersurat terdapat pada pasal 28F yang berbunyi: ’Setiap orang berhak untuk

berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan

lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,

menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan

segala jenis saluran yang tersedia.’

Selain diatur dalam hukum dasar negara Indonesia, peraturan dalam

berkomunikasi dapat mengacu pada: Undang-undang 32 tahun 2002; Undang-

undang 40 tahun 1999; Undang-undang 36 tahun 1999; Undang-undang 8 tahun

1992; KUHP (terdapat beberapa pasal yang mengatur tentang komunikasi) dan

sebagainya.

Dari landasan itu, masyarakat di indosesia berhak melakukan komunikasi

yang terang teangan maupun yang tersembunyi, namun tetap jika pembahasan kita

mengenai komunikasi, maka kita akan membicakan media sebagai alat untuk

berkomunikasi sebagai mana yang telah diterangkan dalam Undang – Undang

dasar di atas, dan kita sebagai calon insan media atau orang komunikasi akan

mempertanyakan mengenai ”apa hubungan antara sistem komunikasi indonesia

terhadap sistem pers yang berlandaskan pada sistem pemerintahan” sebetulnya di

8

Page 11: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

Indonesia dikenal beberapa bangunan sistem, misalnya Sistem Hukum Indonesia,

Sistem Politik Indonesia, Sistem Sosial Indonesia, Sistem Budaya Indonesia,

Sistem Ekonomi Indonesia dan sistem-sistem nilai lainnya yang dapat dijadikan

pedoman dalam proses interaksi antar orang di Indonesia.

Dengan merumuskan Sistem Komunikasi Indonesia maka kita akan

memiliki sebuah bangunan sistem dalam berkomunikasi yang seragam serta

menjadi ciri dan karakter Bangsa Indonesia. Bangunan dari sistem komunikasi

Indonesia itu akan berlandaskan pada pola komunikasi yang dikembangkan di

Indonesia dengan perangkat nilai dan perundangan yang ada. Sebab pola

komunikasi didalam suatu negara akan menentukan bangunan sistem komunikasi

yang akan dikembangkan di negara ini.

Komunikasi mempunyai kemampuan menambah pengetahuan, merubah

dan memperkuat opini, merubah sikap serta menimbulkan partisipasi secara

individual maupun sosial. Keadaan ini mengharuskan adanya kesamaan

pandangan antara supra dan infrastruktur politik dalam mengimplementasikan

kegiatan komunikasi sesuai dengan filsafat bangsa itu sendiri.

Dari sana kita mengetahui bahwa bentuk dari system komunikasi di

Indonesia berkembang, dewasa ini bentuk dari komunikasi masa di Indonesia bias

dikatakan berkembang dengan cepat dan pesat. Dari bentuk perkembangan pasti

ada plus dan minus, namun sejauh dan seberapa besar kita memaknai dan

menjalankan bentuk bentuk dari komunikasi dan system komunikasi di Indonesia

ini.

9

Page 12: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

BAB 3

PENUTUP

3.1. Simpulan

Peraturan adalah salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan

dilaksanakan. Jadi, kita harus menaati peraturan agar semua menjadi teratur

dan orang akan merasa nyaman. Norma adalah sebuah aturan, patokan atau

ukuran, yaitu sesuatu yang bersifat pasti dan tidak berubah. Dengan adanya

norma kita dapat memperbandingkan sesuatu hal lain yang hakikatnya,

ukurannya, serta kualitasnya kita ragukan.

Sistem komunikasi Indonesia mempunyai makna pola-pola

komunikasi yang secara idealistik dan normatif yang diaharapkan ada dan

terjadi di Indonesia. Sistem komunikasi Indonesia mempunyai makna

deskriptif dari gejala komunikasi yang aktual, dan yang sedang terjadi di

Indonesia. Bahasan mengacu kepada fakta-fakta empiris yang secara objektif

benar-benar ada atau terjadi.

2.4.

10

Page 13: Sistem Komunikasi Indonesia : Peraturan dan Norma

DAFTAR PUSTAKA

Redi Panuju, 1997, Sistem Komunikasi Indonesia, Pustaka Pelajar,

Yogjakarta

Nurudin, 2004, Sistem Komunikasi Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta

Jallaluddin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya,

Bandung

Eillers, 1995, Berkomunikasi Antarbudaya, Nusa Indah, Flores

Undang-undang nomer 40 tahun 1999

http://adiprakosa.blogspot.com/2008/03/sistem-komunikasi-indonesia-ski-

2.html

http://sisil-masterpiece.blogspot.com/2008/05/sistem-komunikasi-

indonesia.html

http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=727&bagian=0

Bactiar Saefuzzaman/ Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Jurnalistik

Angkatan 2008

Sumber: Internews Indonesia

http://carapedia.com/pengertian_definisi_peraturan_info2113.html .

Diakses pada tanggal 24 Mei 2014

http://carapedia.com/pengertian_definisi_norma_info2015.html . Diakses

pada tanggal 24 Mei 2014

11