Sistem Koloid

8
Sistem Koloid A. Pengertian dan Jenis-jenis Koloid Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid. Koloid adalah suatu sistem campuran “metastabil” (seolah-olah stabil, tapi akan memisah setelah waktu tertentu). Koloid berbeda dengan larutan; larutan bersifat stabil. PERBEDAAN LARUTAN SEJATI, SISTEM KOLOID, DAN SUSPENSI KASAR. Larutan (Dispersi Molekuler) Koloid (Dispersi Koloid) Suspensi (Dispersi Kasar) Contoh: larutan gula dalam air Contoh: campuran susu dengan air. Contoh: campuran tepung terigu dengan air. Homogen, tak dapat dibedakan, walaupun menggunakan mikroskop ultra. Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) < 1nm. Satu fase Stabil Tidak dapat disaring Secara makroskopis bersifat homogen, tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra. Partikel berdimensi antara 1 nm-100 nm. Dua fase Pada umumnya stabil. Tidak dapat disaring, kecuali dengan Heterogen Salah satu atau semua dimensi partikel >100 nm. Dua fase Tidak stabil Tidak dapat disaring.

description

sistem koloid

Transcript of Sistem Koloid

Sistem KoloidA.Pengertian dan Jenis-jenis KoloidSistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid sangat berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah sistem koloid, bahan makanan seperti susu, keju, nasi, dan roti adalah sistem koloid. Cat, berbagai jenis obat, bahan kosmetik, tanah pertanian juga merupakan sistem koloid. Koloid adalah suatu sistem campuran metastabil (seolah-olah stabil, tapi akan memisah setelah waktu tertentu). Koloid berbeda dengan larutan; larutan bersifat stabil.PERBEDAAN LARUTAN SEJATI, SISTEM KOLOID, DAN SUSPENSI KASAR.Larutan(Dispersi Molekuler)Koloid(Dispersi Koloid)Suspensi(Dispersi Kasar)

Contoh: larutan gula dalam airContoh: campuran susu dengan air.Contoh: campuran tepung terigu dengan air.

Homogen, tak dapat dibedakan, walaupun menggunakan mikroskop ultra. Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) < 1nm. Satu fase Stabil Tidak dapat disaring Secara makroskopis bersifat homogen, tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra. Partikel berdimensi antara 1 nm-100 nm. Dua fase Pada umumnya stabil. Tidak dapat disaring, kecuali dengan penyaring ultra. Heterogen Salah satu atau semua dimensi partikel >100 nm. Dua fase Tidak stabil Tidak dapat disaring.

Jenis Jenis KoloidBerdasarkan fase terdispersi maupun fase pendispersi suatu koloid dibagi sebagai berikut :Fase TerdispersiPendispersiNama koloidContoh

GasGasBukan koloid, karena gas bercampur secara homogen

GasCairBusaBuih, sabun, ombak, krim kocok

GasPadatBusa padatBatu apung, kasur busa

CairGasAerosol cairObat semprot, kabut, hair spray di udara

CairCairEmulsiAir santan, air susu, mayones

CairPadatGelMentega, agar-agar

PadatGasAerosol padatDebu, gas knalpot, asap

PadatCairSolCat, tinta

PadatPadatSol PadatTanah, kaca, lumpur

1. Aerosol

Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispesi dalm gas disebut aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat; jika zat yang tyerdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair. Dewasa ini banyak produk dibuat dalam bentuk aerosol, seperti semprot rambut(hair spray), semprot obat nyamuk, parfum, cat semprot, dan lain-lain.2. SolSistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol. Koloid jenis sol banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri.Sistem koloid dari cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi. Syarat terjadinya emulsi adalah kedua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan. Emulsi terbeentuk karena adanya pengemulsi (emulgator). Contohnya adalah kasein dalam susu dan kuning telur dalammayonise.3. Buih

Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih.Seperti halnya emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun, detergen, dan protein.4. GelKoloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel. Contoh: agar-agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, dan gel silika. Gel dapat dibentuk dari suatu sol yang zat terdispersinysa mengadsorbsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padat.Berdasarkan sifat keelastisitasnya, gel dapat dibagi menjadi:1.Gel elastis

Gel yang bersifat elastis, yaitu dapat berubah bentuk jika diberi gaya dan kembali ke bentuk awal jika gaya ditiadakan. Contoh adalah sabun dan gelatin.2. Gel non-elastisGel yang bersifat tidak elastis, artinya tidak berubah jika diberi gaya. Contoh adalah gel silika.B. Sifat Koloid Efek TyndallEfek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala jurusan. Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah. Gerak BrownGerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan.

Adsorbsi KoloidAdsorsi koloid adalah penyerapan zat atau ion pada permukaan koloid. Sifat adsorsi digunakan dalam proses: pemutihan gula tebu, Norit, dan penjernihan air. Contoh: koloid antara obat diare dan cairan dalam usus yang akan menyerap kuman penyebab diare

Muatan Koloid dan ElektroforesisMuatan Koloid ditentukan oleh muatan ion yang terserap permukaan koloid.Elektroforesis adalah gerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.

Partikel koloid mempunyai kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya. Oleh karena itu partikel koloid manjadibermuatan listrik. Penyerapan pada permukaan ini di sebutadsorpsi.Karena partikel koloid mempunyai muatan maka dapat bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam koloid dimasukkan arus searah melalui elektroda, maka koloid bermuatan positif akan bergerak menuju elektroda negatif dan sesampai di elektroda negatif akan terjadi penetralan muatan dan koloid akan menggumpal (koagulasi). Contoh: cerobong pabrik yang dipasangi lempeng logam yang bermuatan listrik dengan tujuan untuk menggumpalkan debunya. Koagulasi KoloidKoagulasi koloid adalah penggumpalan koloid karena elektrolit yang muatannya berlawanan. Contoh: kotoran pada air yang digumpalkan oleh tawas sehingga air menjadi jernih.Faktor-faktor yang menyebabkan koagulasi:Perubahan suhu.Pengadukan.Penambahan ion dengan muatan besar (contoh: tawas).Pencampuran koloid positif dan koloid negatif. KoloidPelindungSistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi relatif besar disebut koloid liofil yang bersifat lebih stabil. Sedangkan jika partikel terdispersinya mempunyai gaya absorpsi yang cukup kecil, maka disebut koloid liofob yang bersifat kurang stabil. Yang berfungsi sebagai koloid pelindung ialah koloid liofil.Sol liofob/ hidrofob mudah terkoagulasi dengan sedikit penambahan elektrolit, tetapi menjadi lebih stabil jika ditambahkan koloid pelindung yaitu koloid liofil.Berikut ini penjelasan yang lebih lengkap mengenai koloid liofil dan liofob: Koloid liofil (suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar antara fase terdispersi dan medium pendispersi. Contoh, disperse kanji, sabun, deterjen. Koloid liofob (tidak suka cairan) adalah koloid di mana terdapat gaya tarik-menarik yang lemah atau bahkan tidak ada sama sekali antar fase terdispersi dan medium pendispersinya. Contoh, disperse emas, belerang dalam air. DialisisPada pembuatan koloid, sering kali terdapat ion-ion yang dapat mengganggu kesetabilan koloid tersebut. Ion-ion pengganggu ini dapat dihilangkan dengan suatu proses yang disebut dialisis.

Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan kedalam kantong koloid, lalu kantong koloid itu di masukkan kedalam bejana yang berisi air mengalir (lihat gambar). Kantong koloid terbuat dari selaputsemipemeable, yaitu selaput yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana, tetapi menahan koloid.Dengan demikian, ion-ion keluar dari kantong dan hanyut bersama air.PERBANDINGAN SIFAT SOL LIOFIL DAN SOL LIOFOBSifat-SifatSol LiofilSol Liofob

PembuatanDapat dibuat langsung dengan mencampurkan fase terdispersi dengan medium terdispersinyaTidak dapat dibuat hanya dengan mencampur fase terdispersi dan medium pendisperinya

Muatan partikelMempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatanMemiliki muatan positif atau negative

Adsorpsi medium pendispersiPartikel-partikel sol liofil mengadsorpsi medium pendispersinya. Terdapat proses solvasi/ hidrasi, yaitu terbentuknya lapisan medium pendispersi yang teradsorpsi di sekeliling partikel sehingga menyebabkan partikel sol liofil tidak saling bergabungPartikel-partikel sol liofob tidak mengadsorpsi medium pendispersinya. Muatan partikel diperoleh dari adsorpsi partikel-partikel ion yang bermuatan listrik

Viskositas (kekentalan)Viskositas sol liofil > viskositas medium pendispersiViskositas sol hidrofob hampir sama dengan viskositas medium pendispersi

PenggumpalanTidak mudah menggumpal dengan penambahan elektrolitMudah menggumpal dengan penambahan elektrolit karena mempunyai muatan.

Sifat reversibelReversibel, artinya fase terdispersi sol liofil dapat dipisahkan dengan koagulasi, kemudian dapat diubah kembali menjadi sol dengan penambahan medium pendispersinya.Irreversibel artinya sol liofob yang telah menggumpal tidak dapat diubah menjadi sol

Efek TyndallMemberikan efek Tyndall yang lemahMemberikan efek Tyndall yang jelas

Migrasi dalam medan listrikDapat bermigrasi ke anode, katode, atau tidak bermigrasi sama sekaliAkan bergerak ke anode atau katode, tergantung jenis muatan partikel

Koloid Liofil dan Koloid LiofobKoloid Liofil adalah koloid yang mengadsorbsi cairan, sehingga terbentuk selubung di sekeliling koloid. Contoh: agar-agar.Koloid Liofob adalah kolid yang tidak mengadsorbsi cairan. Agar muatan koloid stabil, cairan pendispersi harus bebas dari elektrolit dengan cara dialisis, yakni pemurnian medium pendispersi dari elektrolit.Koloid LiofilKoloid Liofob

Mengadsorpsi mediumnya. Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar. Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit. Viskositas lebih besar daripada mediumnya. Bersifat reversibel. Efek tyndall lemah Tidak mengadsorpsi mediumnya. Hanya stabil pada konsentrasi kecil. Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit. Viskositas hampir sama dengan mediumnya. Tidak reversibel. Efek tyndall lebih jelas.