Sistem Keuangan Syariah

19
Syafril, SE, MM Dosen Universitas Nahdlatul Ulama & ASMI Citra Nusantara Banjarmasin 2015

Transcript of Sistem Keuangan Syariah

Page 1: Sistem Keuangan Syariah

Syafril, SE, MMDosen Universitas Nahdlatul Ulama

&ASMI Citra Nusantara Banjarmasin

2015

Page 2: Sistem Keuangan Syariah

SISTEM KEUANGAN SYARIAH Akad (al-’aqd): pertalian antara penyerahan (ijab)

dan penerimaan (qabul) yg dibenarkan oleh syariah, yg menimbulkan akibat hukum thd objeknya.

Jenis akad1. Akad tabarru’ (gratuitous contract): segala

macam perjanjian yg menyangkut transaksi nirlaba (not for profit transation).contoh: qard, rahn, hiwalah, kafalah, wadiah, hibah, waqaf, shadaqah, hadiah.

Page 3: Sistem Keuangan Syariah

2. Akad tijarah/muawadah (compensational contract): dilakukan dgn tujuan mencari keuntungan (laba). Contoh: Investasi, jual beli, sewa.Tijarah terbagi 2 yakni:

Suatu jenis kontrak transaksi yg scr alamiah mengandung ketidakpastian dalam memperoleh keuntungan.Contoh:Musyarakah, mudharabah, muzara’ah, musaqah dan muqabarah, bentuknya adalah akad kerjasama utk melakukan bisnis.

Suatu jenis kontrak transaksi dlm bisnis yg memiliki kepastian keuntungan dan pendapatannya, baik dari segi jml dan waktu penyerahannya.Contoh:Murabahah, salam, istishna, dan ijarah, bentuknya adalah akad jual beli, sewa dan upah.

a. Natural uncertainty contract b. Natural certainty contract

Page 4: Sistem Keuangan Syariah

Rukun dan syarat akad ada 3:

1. Pelaku, yaitu para pihak yg melakukan akad (penjual & pembeli, penyewa & pemilik, karyawan & majikan, shahibul maal & mudharib)

2. Objek akad, yaitu barangnya, kontrak kerja, manfaatnya.

3. Ijab qabul, merupakan kesepakatan dari para pelaku yg saling rida.

Page 5: Sistem Keuangan Syariah

Transaksi yg dilarang dlm islam

1. Riba: tambahan yg disyaratkan dlm transaksi bisnis tanpa adanya padanan yg dibenarkan dlm syariah.

Jenis2 riba: Riba nasiah, dari transaksi utang piutang Riba Fadhl, dari transaksi pertukaran/barter2. Penipuan:tdk mengetahui informasi yg

diketahui pihak lain spt dlm hal kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan

Page 6: Sistem Keuangan Syariah

Instrumen keuangan syariah

1. Akad investasi Mudharabah, kerjasama 2 pihak atau

lebih, dimana pemilik modal (sahibul maal) mempercayakan sejumpah modal kepada pengelola (mudharib) utk melakukan kegiatan usaha dgn nisbah BH atas keuntungan dimuka, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh sahibul maal asal tdk ada unsur kesengajaan / kelalaian pihak mudharib.

Page 7: Sistem Keuangan Syariah

3. Perjudian: memperoleh sesuatu atau keuntungan dgn sangat mudah tanpa kerja keras.

4. Transaksi yg mengandung ketidakpastian/ gharar: ketidakpastian dlm hal kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan.

5. Penimbunan barang/ihtikar: menahan stok shg barang langka dipasaran.

6. Monopoli: pemain tunggal dlm suatu pasar7. Rekayasa permintaan (bai’an najsy): suatu

pihak pura2 menawar dgn harga tinggi agar org lain percaya. Ex. Makelar

8. Jual beli dgn cara talaqqi al-rukhban: mencegat pihak penjual di jalan

Page 8: Sistem Keuangan Syariah

Musyarakah, kerjasama yg terjadi antara para pemilik modal (mitra) utk mengabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dlm suatu kemitraan, dgn nisbah BH sesuai kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung bersama scr proporsional sesuai kontribusi modal. Bentuk kontribusi bisa berupa dana, barang dagangan (trading asset), kewiraswastaan (enterpreneurship), kepandaian (skill), kepemilikan (property),peralatan (equipment), hak paten/goodwill (intagible asset), kepercayaan / reputasi (credit worthiness), dll

Page 9: Sistem Keuangan Syariah

Sukuk (obligasi syariah): surat utang yg sesuai prinsip syariah

Saham syariah: produknya hrs sesuai syariah, syaratnya; 1) piutang dagang relatif kecil dibandingkan total asetnya (<45%), utang yg kecil dibandingkan kapitalisasi pasar (<33%), pendapatan bunga yg kecil (dow jones islamic <5%).

2. Akad jual beli Murabahah, transaksi penjualan barang dgn

menyatakan biaya perolehan dan margin keuntungan yg disepakati penjual dan pembeli.

Page 10: Sistem Keuangan Syariah

Salam, transaksi jual beli dimana barang belum ada, diserahkan scr tangguh, sedangkan pembayaran dilakukan tunai.

Ishtisna, mirip dgn salam namun pembayaran dpt dilakukan dimuka, cicilan, beberapa kali (termijn), ditangguhkan selama jangka waktu ttt.

Ijarah, sewa menyewa antara pemilik dgn si penyewa utk mendapatkan manfaat atas objek sewa.

Page 11: Sistem Keuangan Syariah

3. Akad lainnya Sharf, jual beli valuta asing Wadiah, penitipan dari pihak yg mempunyai

uang / barang kpd pihak yg menerima titipan dgn syarat kapanpun titipan diambil hrs diserahkan. Wadiah terbagi 2:

i.Wadiah Amanah; brg tidak boleh didayagunakanii.Wadiah Yadhamanah; brg boleh didayagunakan

Qardhul hasan, pinjaman kebajikan tanpa persyaratan adanya imbalan.

Page 12: Sistem Keuangan Syariah

Sistem keuangan islam dilakukan utk memenuhi hukum syariah. Faktor paling utama adalah adanya akad / kontrak/transaksi sesuai syariah.

Kafalah, pemberian jaminan / penanggungan atas pembayaran utang satu pd pihak lain

Hiwalah, pengalihan utang/piutang dari pihak pertama (al muhil) kpd pihak lain (al muhailaih) atas dasar saling percaya.

Rahn, perjanjian pinjaman dgn jaminan barang / aktiva

Page 13: Sistem Keuangan Syariah

JENIS AKAD MUSYARAKAH BERDASARKAN EKSISTENSI1) Syirkah Al Milk sebagai kepemilikan

bersama (co-ownership) dan keberadaannya muncul apabila dua orang atau lebih memperoleh kepemilikan bersama (joint ownership) atas suatu kekayaan/aset. Misalnya warisan/hibah atas sebidang tanah/perusahaan, kepemilikan rumah secara bersama.

Page 14: Sistem Keuangan Syariah

2) Syirkah Al’ uqud (kontrak) Yaitu kemitraan yg tercipta dgn kesepakatan dua

orang atau lebih utk berkerja sama dlm mencapai tujuan ttt. Syirkah Al’uqud dpt dibagi menjadi:

a) Syirkah Abdan (syirkah fisik), disebut juga syirkah a’mal (kerja) atau syirkah shanna’I (para tukang) adalah bentuk kerja sama dua pihak atau lebih dari kalangan pekerja/profesional dimana mereka sepakat utk berkerja mengerjakan suatu pekerjaan dan berbagi penghasilan yg diterima. Misalnya: antara para akuntan, dokter, ahli hukum, tukang jahit, tukang bangunan, dll.

Page 15: Sistem Keuangan Syariah

b) Syirkah Wujuh Kerjasama antara 2 pihak dimana

masing2 pihak sama sekali tdk menyerahkan modal. Mereka menjalankan usahanya berdasarkan kepercayaan pihak ketiga. Masing2 mitra menyumbangkan nama baik, reputasi, tanpa menyetorkan modal. Contohnya: dua orang atau lebih membeli suatu barang dgn kredit, yg ada hanya nama baik, dan keuntungan yg diperoleh adalah untuk mereka.

Page 16: Sistem Keuangan Syariah

c) Syirkah ‘Inan (negosiasi) Bentuk kerjasama dimana posisi dan

komposisi pihak2 yg terlibat di dalamnya adalah tdk sama, baik dlm hal modal maupun pekerjaan. Tanggungjawab para mitra berbeda dlm pengelolaan usaha. Keuntungan yg diperoleh dibagi para mitra sesuai kesepakatan, sedangkan kerugian akan dibagi secara proforsional sesuai kontribusi modal. Contoh: surat kuasa direksi

Page 17: Sistem Keuangan Syariah

d) Syirkah Mufawaddah Bentuk kerjasama dimana posisi dan

komposisi pihak2 yg terlibat di dalamnya harus sama, baik dlm hal modal, pekerjaan, agama, keuntungan maupun resiko kerugian. Masing2 mitra mempunyai kewenangan penuh bertindak atas nama pihak lain. Konsekuensinya setiap mitra sepemuhnya bertanggungjawab atas tindakan2 hukum dan komitmen2 dari para mitra lainnya. Contohnya: firma, namun dlm firma jml modal yg disetorkan tidak harus sama.

Page 18: Sistem Keuangan Syariah

2) Berdasarkan kontribusi dana investasia) Musyarakah Permanen, musyarakah dgn

ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan saat akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad (PSAK 106 par 04). Misalnya A dan B melakukan syirkah dgn modal awal masing2 Rp. 100 jt, maka smp akhir masa akad modal mereka tetap Rp. 100 jt.

b) Musyarkah Menurun, musyarakah dgn ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad akan menjadi milik penuh mitra yang lainnya

Page 19: Sistem Keuangan Syariah

TERIMA KASIH