Sistem kepemilikan dalam islam
-
Upload
muhammad-jamhuri -
Category
Education
-
view
25.941 -
download
5
Transcript of Sistem kepemilikan dalam islam
االسالم فى الملكية االسالم نظام فى الملكية نظام
Sistem Kepemilikan Sistem Kepemilikan Dalam IslamDalam Islam
Muhammad JamhuriMuhammad Jamhuri
Pengertian HartaPengertian Harta Ada dua kosa kata yang digunakan al-Quran untuk arti Ada dua kosa kata yang digunakan al-Quran untuk arti
harta, harta, مالمال (Maal) dan (Maal) dan خيرخير (khayr).(khayr). Maal secara etimologi berarti miring, cenderung, Maal secara etimologi berarti miring, cenderung,
menyeleweng, selingkuh. menyeleweng, selingkuh. Dalam al-Qur’an kata “maal” dengan segala bentuknya Dalam al-Qur’an kata “maal” dengan segala bentuknya
disebut 86 kali. 25 kali dalam tunggal disebut 86 kali. 25 kali dalam tunggal مالمال (maal) dan 61 kali (maal) dan 61 kali dalam bentuk jama’ dalam bentuk jama’ أموالأموال (amwal) serta (amwal) serta diidhofahkandiidhofahkan (disandarkan) kepada kata ganti jama’. ----(disandarkan) kepada kata ganti jama’. ---- ini ini menunjukkan isyarat bahwa fungsi harta adalah sosialmenunjukkan isyarat bahwa fungsi harta adalah sosial
Hanya 6 kali kata maal (harta) dalam bentuk tunggal yang Hanya 6 kali kata maal (harta) dalam bentuk tunggal yang disandarkan kepada tunggal personal ketiga disandarkan kepada tunggal personal ketiga مالهماله (maaluhu=hartanya). Dan dari 6 kali itu, hanya satu kali (maaluhu=hartanya). Dan dari 6 kali itu, hanya satu kali yang bersifat pujian, yaitu dalam surat al-Lail: 18, yakni Abu yang bersifat pujian, yaitu dalam surat al-Lail: 18, yakni Abu bakar yang rela menderakan hartanya untuk membebaskan bakar yang rela menderakan hartanya untuk membebaskan Bilal bin RabahBilal bin Rabah
ىKك MزM Mت ي QهM مMال Sي QؤUت ي KذSي كKى ال MزM Mت ي QهM مMال Sي QؤUت ي KذSي ال ““yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk
membersihkannya”membersihkannya”
Pengertian HartaPengertian Harta 5 kali lagi, kata 5 kali lagi, kata مالهماله (maaluhu=hartanya) tersebut dalam (maaluhu=hartanya) tersebut dalam
bentuk kecaman. Seperti ayat-ayat berikut:bentuk kecaman. Seperti ayat-ayat berikut: QقSنفQ ي KذSي Mال ك MذMى UاألMو UمMن Sال ب UمQ Sك صMدMقMات UطSلQوا Qب ت Mال Qوا آمMن MينSذK ال kهMا ي
M Mاأ QنفSقQ ي ي KذSي Mال ك MذMى UاألMو UمMن Sال ب UمQ Sك صMدMقMات Qوا UطSل Qب ت Mال Qوا آمMن MينSذK ال kهMا يM Mاأ ي
Sر Sخ Uاآل S MوUم Uي وMال SهK Sالل ب QنSمUؤQ ي MالMو SاسK الن MاءM رSئ QهM رS مMال Sخ Uاآل S MوUم Uي وMال SهK Sالل ب QنSمUؤQ ي MالMو SاسK الن MاءM رSئ QهM : مMال : البقرة ) ((264264البقرة ) KالS إ QهQدM وMوMل QهQ مMال QهUدSزM ي UمM ل UنMم MعQوا Kب وMات Sي عMصMوUن UمQهK Sن إ ب Mر zوحQ ن MالMق KالS إ QهQدM وMوMل QهQ مMال QهUدSزM ي UمM ل UنMم MعQوا Kب وMات Sي عMصMوUن UمQهK Sن إ ب Mر zوحQ ن MالMق
: نوح ) ا ار| MسMخ : نوح ) ا ار| MسM2121خ)) : اليل ) دKى MرM ت SذMا إ QهQ مMال QهU عMن Sي QغUن ي : وMمMا اليل ) دKى MرM ت SذMا إ QهQ مMال QهU عMن Sي QغUن ي ((1111وMمMا : اللمزة ) QهMدM ل Uخ
M أ QهM مMال KنM أ QبMسUحM : ي اللمزة ) QهMدM ل UخM أ QهM مMال KنM أ QبMسUحM ((33ي
: اللهب ) MبMسM ك وMمMا QهQ مMال QهU عMن Mى MغUن أ : مMا اللهب ) MبMسM ك وMمMا QهQ مMال QهU عMن Mى MغUن أ ((22مMا Dari jumlah kata maal yang disebutkan al-Quran sebanyak Dari jumlah kata maal yang disebutkan al-Quran sebanyak
86 kali, hanya satu kali yang berisi pujian dari Allah. Ini 86 kali, hanya satu kali yang berisi pujian dari Allah. Ini memberi pelajaran bahwa kecenderungan harta membuat memberi pelajaran bahwa kecenderungan harta membuat miring, menyeleweng, jauh lebih dominan daripada harta miring, menyeleweng, jauh lebih dominan daripada harta membuat manusia berbuat baik. Atau dengan kata lain membuat manusia berbuat baik. Atau dengan kata lain sedikit sekali orang yang dapat bertahan dengan sedikit sekali orang yang dapat bertahan dengan kebenaran dan kebaikan jika digoda dengan harta.kebenaran dan kebaikan jika digoda dengan harta.
Pengertian HartaPengertian Harta Maal (harta) juga diartikan sesuatu yang Maal (harta) juga diartikan sesuatu yang
dimiliki manusiadimiliki manusia Mayoritas ulama mendefinsikan Maal adalah Mayoritas ulama mendefinsikan Maal adalah
segala sesuatu yang dapat dan boleh diambil segala sesuatu yang dapat dan boleh diambil manfaatnya, atau berpotensi bermanfaat, baik manfaatnya, atau berpotensi bermanfaat, baik berupa barang, jasa, piutang maupun hakberupa barang, jasa, piutang maupun hak
Harta terbagi pada uang, barang, manfaat Harta terbagi pada uang, barang, manfaat (jasa), piutang, dan hak(jasa), piutang, dan hak
Imam Hanafi membagi harta kepada dua: Imam Hanafi membagi harta kepada dua: Harta berharga (maal mutaqowwam), dan Harta berharga (maal mutaqowwam), dan Harta tidak berharga (maal ghoir Harta tidak berharga (maal ghoir mutaqowwam)mutaqowwam)
Jenis Harta Menurut Islam dan KonvensionalJenis Harta Menurut Islam dan Konvensional
Maal Maal MutaqowwamMutaqowwam
Maal GhoirMaal Ghoir
MutaqowwamMutaqowwamFree Free
GoodsGoodsEconomic Economic
GoodsGoods
DefinisDefinisii
Segala hal yang Segala hal yang dikuasai dan dikuasai dan secara syariat secara syariat mubah digunakan mubah digunakan dalam kondisi dalam kondisi lapanglapang
Segala hal Segala hal yang belum yang belum dikuasai dikuasai dan/atau dan/atau haram haram digunakan dlm digunakan dlm kondisi lapangkondisi lapang
Seluruh Seluruh benda yg benda yg tdk punya tdk punya nilai nilai ekonomiekonomi
Seluruh Seluruh benda yg benda yg mempunyai mempunyai nilai nilai ekonomiekonomi
BentukBentuk//ContoContohh
Uang, barang, Uang, barang, jasa, piutang dan jasa, piutang dan hakhak
Ikan di laut, Ikan di laut, burung di burung di udara, khomr, udara, khomr, babibabi
Angin, Angin, matahari, matahari, gunung dllgunung dll
Uang, Uang, hewan, hewan, barang & barang & jasa jasa
Unsur Unsur Halal/Halal/
haramharam
AdaAda AdaAda Tidak adaTidak ada Tidak adaTidak ada
penggpenggunaanunaan
Boleh digunakan Boleh digunakan dan dan ditransaksikanditransaksikan
Tidak boleh Tidak boleh digunakan/digunakan/
ditransaksikanditransaksikan
Tidak Tidak ditransaksditransaksii
kankan
Digunakan Digunakan & & ditransaksikditransaksikanan
Pengertian KepemilikanPengertian Kepemilikan Kepemilikan (Kepemilikan (الملكيةالملكية) secara etimologi adalah penguasaan ) secara etimologi adalah penguasaan
atas sesuatuatas sesuatu Kepemilikan (Kepemilikan (الملكيةالملكية) secara terminologi adalah hubungan ) secara terminologi adalah hubungan
manusia dengan sesuatu (harta) yang memungkinkan manusia dengan sesuatu (harta) yang memungkinkan untuk memanfaatkannya dan menggunakannya dan untuk memanfaatkannya dan menggunakannya dan mencegah pihak lain menggunakannyamencegah pihak lain menggunakannya
Dr. Abdul Salam al-Abadi mendefinisikan kepemilikan Dr. Abdul Salam al-Abadi mendefinisikan kepemilikan sebagai hak khusus manusia terhadap barang yang sebagai hak khusus manusia terhadap barang yang diizinkan untuk memanfaatkan dan mengalokasikannya diizinkan untuk memanfaatkan dan mengalokasikannya tanpa batas hingga terdapat alasan yang melarangnya.”tanpa batas hingga terdapat alasan yang melarangnya.”
Kepemilikan dalam Islam adalah Kepemilikan harta yang Kepemilikan dalam Islam adalah Kepemilikan harta yang didasarkan pada agama. Kepemilikan ini tidak memberikan didasarkan pada agama. Kepemilikan ini tidak memberikan hak mutlak kepada pemiliknya untuk mempergunakan hak mutlak kepada pemiliknya untuk mempergunakan semaunya sendiri, melainkan harus sesuai dengan semaunya sendiri, melainkan harus sesuai dengan beberapa aturan. Hal ini dikarenakan kepemilikan manusia beberapa aturan. Hal ini dikarenakan kepemilikan manusia terhadap harta pada dasarnya hanya sementara, tidak terhadap harta pada dasarnya hanya sementara, tidak abadi, dan tidak lebih dari pinjaman terbatas dari Allah.”abadi, dan tidak lebih dari pinjaman terbatas dari Allah.”
Hakikat KepemilikanHakikat Kepemilikan Kepemilikan terhadap sesuatu pada hakikatnya adalah Kepemilikan terhadap sesuatu pada hakikatnya adalah
milik mutlak Allah swt. Manusia hanyalah pemegang milik mutlak Allah swt. Manusia hanyalah pemegang amanah sajaamanah saja
Allah-lah pemilik harta benda, karena Dia yang Allah-lah pemilik harta benda, karena Dia yang menciptakannya, mencipta sumber produksinya serta menciptakannya, mencipta sumber produksinya serta memudahkan sarana untuk mendapatkannyamemudahkan sarana untuk mendapatkannya
Sض UرM Uاأل فSي وMمMا SاتMاوMم Kالس فSي مMا SهK Sل ضS وMل UرM Uاأل فSي وMمMا SاتMاوMم Kالس فSي مMا SهK Sل وMل
““Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi”yang ada di bumi” (QS. An-Najm: 33) (QS. An-Najm: 33)
UمQ Mاك آت KذSي ال SهK الل SالMم UنSم UمQوهQ QمU وMآت Mاك آت KذSي ال SهK الل SالMم UنSم UمQوهQ وMآت ““dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang
dikaruniakan-Nya kepadamu”dikaruniakan-Nya kepadamu” (QS. An-Nur: 31) (QS. An-Nur: 31)
Dengan demikian, manusia terhadap harta adalah:Dengan demikian, manusia terhadap harta adalah:– Bukan pemilik asliBukan pemilik asli– Hanya sebatas pemegang amanahHanya sebatas pemegang amanah– Manusia menerima harta sebagai rezeki untuk:Manusia menerima harta sebagai rezeki untuk:
Dinikmati dan dimanfaatkan di dunia.Dinikmati dan dimanfaatkan di dunia. Disalurkan kepada saudaranya yang kurang beruntungDisalurkan kepada saudaranya yang kurang beruntung
Pembagian KepemilikanPembagian Kepemilikan
الملكيةKepemilikan
الدولة ملكيةKepemilikan Negara
الخاصة الملكيةKepemilikan Pribadi
العامة الملكيةKepemilikan Public
Harta yang dimiliki oleh individu atau beberapa individu
)syirkah(
Harta yang kemanfaatannya milik semua orang, tidak
boleh dikuasai oleh individu atau negara dalam
penjualan atau hibah
Harta atau asset milik negara )baitul
maal(
Jenis Kepemilikan PribadiJenis Kepemilikan Pribadi
الخاصة الملكيةKepemilikan Pribadi
Kepemilikan Kelompok
Kepemilikan Individu
KepemilikanPerserikatan
Kepemilikan yang manfaatnya hanya
berkaitan dengan satu orang saja dan tidak
ada orang lain yang ikut andil dalam kepemilikan
itu
Kepemilikan yang manfaatnya dapat
digunakan oleh beberapa orang yang dibentuk dengan cara tertentu
Kepemilkan yang manfaatnya dimiliki oleh
kelompok kecil masyarakat, lebih luas dari perserikatan dan
lebih kecil dari kepemilikan public
1.1. Pelimpahan hak milik tanpa usaha keras Pelimpahan hak milik tanpa usaha keras (waris-wasiat)(waris-wasiat)
2.2. Pencarian, seperti (nelayan, berburu, Pencarian, seperti (nelayan, berburu, pemulung dll)pemulung dll)
3.3. Transaksi, seperti jual beli, sewa dllTransaksi, seperti jual beli, sewa dll4.4. Keputusan hakim terhadap perubahan Keputusan hakim terhadap perubahan
status kepemilikan umum, seperti tanah status kepemilikan umum, seperti tanah dan perkebunandan perkebunan
5.5. Zakat, nafkah, hasil denda, dan harta Zakat, nafkah, hasil denda, dan harta nadzarnadzar
6.6. Kerja fisik dan non fisik (intelektual), Kerja fisik dan non fisik (intelektual), seperti karyawan, penemuan, hak cipta dll.seperti karyawan, penemuan, hak cipta dll.
7.7. Wakaf, yaitu pemanfaatan barang yang Wakaf, yaitu pemanfaatan barang yang telah diikat sebagai milik Allah.telah diikat sebagai milik Allah.
Sebab-sebab Kepemilikan PribadiSebab-sebab Kepemilikan Pribadi
1.1. Perniagaan/perdaganganPerniagaan/perdagangan2.2. Upah pekerjaanUpah pekerjaan3.3. PertanianPertanian4.4. Mengelola Tanah MatiMengelola Tanah Mati5.5. Keahlian ProfesiKeahlian Profesi6.6. Ekplorasi tambang yang bukan kategori kepemilikan Ekplorasi tambang yang bukan kategori kepemilikan
umumumum7.7. BerburuBerburu8.8. Mencari kayu/pemulungMencari kayu/pemulung9.9. Hibah penguasaHibah penguasa10.10. Pemberian komisi atas profesi dan hasil perlombaanPemberian komisi atas profesi dan hasil perlombaan11.11. Pemberian (hadiah)Pemberian (hadiah)12.12. Barang temuanBarang temuan13.13. WasiatWasiat14.14. WarisanWarisan15.15. Mahar/mas kawinMahar/mas kawin16.16. Harta zakat dan sedekah yang diperolehHarta zakat dan sedekah yang diperoleh17.17. Harta yang didapat dari nafkah wajibHarta yang didapat dari nafkah wajib
Sumber-sumber Kepemilikan Sumber-sumber Kepemilikan PribadiPribadi
1.1. Memperolehnya dilakukan dengan cara legal. Memperolehnya dilakukan dengan cara legal. Sedangkan perolehan dengan cara yang illegal Sedangkan perolehan dengan cara yang illegal seperti prostitusi, riba, perdagangan barang seperti prostitusi, riba, perdagangan barang haram, jual beli yang rusak, muamalah dengan haram, jual beli yang rusak, muamalah dengan perjudian dan undian merupakan bentuk perjudian dan undian merupakan bentuk kepemilikan tidak sahkepemilikan tidak sah
2.2. Tidak terdapat hal yang secara langsung dapat Tidak terdapat hal yang secara langsung dapat membahayakan/merugikan keselamatan orang membahayakan/merugikan keselamatan orang atau kelompok pada proses kepemilikan dan atau kelompok pada proses kepemilikan dan pemanfaatan barang.pemanfaatan barang.
• Melakukan aktivitas yang menyebabkan runtuhnya Melakukan aktivitas yang menyebabkan runtuhnya bangunan orang lainbangunan orang lain
• Menjual senjata di tengah timbulnya pertikaianMenjual senjata di tengah timbulnya pertikaian
3.3. Menjaga kepentingan umum dan tidak Menjaga kepentingan umum dan tidak menciptakan kegoncangan di dalamnyamenciptakan kegoncangan di dalamnya
4.4. Pengalokasian kepemilikan yang benar dan Pengalokasian kepemilikan yang benar dan tepat. Tidak boleh menumpuk harta dan menolak tepat. Tidak boleh menumpuk harta dan menolak untuk mesirkulasikan di tengah masyarakatuntuk mesirkulasikan di tengah masyarakat
Batasan Kepemilikan PribadiBatasan Kepemilikan Pribadi
1.1. Memberikan nafkah kepada mereka yang Memberikan nafkah kepada mereka yang berhak dinafkahiberhak dinafkahi
2.2. Zakat, yaitu sebagian harta yang Zakat, yaitu sebagian harta yang diwajibkan Allah dalam harta orang kaya diwajibkan Allah dalam harta orang kaya dan dialokasikan kepada orang-orang dan dialokasikan kepada orang-orang yang berhakyang berhak
3.3. Beberapa hak yang harus ditunaikan Beberapa hak yang harus ditunaikan selain zakat, seperti untuk memenuhi selain zakat, seperti untuk memenuhi kebutuhan mendesak; peperangan, kebutuhan mendesak; peperangan, kelaparan, dan bencana alamkelaparan, dan bencana alam
Kewajiban Terhadap Kepemilikan Kewajiban Terhadap Kepemilikan PribadiPribadi
Simpananuntuk diri
Sendiri)INFAQ(
Wajib
Sunah
Zakat
Nafkah
MaalBersihkan harta
FitrahBersihkan jiwa
Keluarga
Tanggungan
Sedekah
Wakaf
Hibah
Hadiah
Dhiyafah
Wasiat
Waratsah
Konsumtif
Produktif)sedakah jariyah(
Individual
Sosial
Individual
Sosial
Jenis Kepemilikan PublikJenis Kepemilikan Publik
العامة الملكيةKepemilikan Public
Barang tambangdalam jumlah besarFasilitas Umum
Barang yang tabiatkepemilikannya tidak
boleh diikuasai individu
Yaitu barang-barang yang mutlak diperlukan
manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seperti air, api )BBM, gas(, padang rumput
)hutan(
Yaitu seperti sungai, danau, jalan, lautan, udara, masjid
dan sebagainya
Yaitu barang yang sangat dibutuhkan
masyarakat. seperti emas, perak, minyak
dan sebagainya
1.1. Pengelolaan terhadap kepemilikan publik pada Pengelolaan terhadap kepemilikan publik pada prinsipnya dilakukan oleh negara, sedangkan prinsipnya dilakukan oleh negara, sedangkan dari sisi pemanfaatannya dinikmati oleh dari sisi pemanfaatannya dinikmati oleh masyarakat umum.masyarakat umum.
2.2. Masyarakat umum bisa secara langsung Masyarakat umum bisa secara langsung memanfaatkan sekaligus mengelola barang-memanfaatkan sekaligus mengelola barang-barang ‘umum’ tadi jika barang-barang itu bisa barang ‘umum’ tadi jika barang-barang itu bisa diperoleh dengan mudah tanpa harus diperoleh dengan mudah tanpa harus mengeluarkan dana yang besar, seperti mengeluarkan dana yang besar, seperti pemanfaatan air di sungai. Sedangkan jika pemanfaatan air di sungai. Sedangkan jika pemanfaatannya membutuhkan ekplorasi dan pemanfaatannya membutuhkan ekplorasi dan ekploitasi yang sulit, pengelolaannya dilakukan ekploitasi yang sulit, pengelolaannya dilakukan oleh negara untuk seluruh rakyat dengan cara oleh negara untuk seluruh rakyat dengan cara diberikan cuma-cuma atau harga murahdiberikan cuma-cuma atau harga murah
3.3. Hubungan negara dengan kepemilikan publik Hubungan negara dengan kepemilikan publik sebatas mengelola, dan mengaturnya untuk sebatas mengelola, dan mengaturnya untuk kepentingan masyarakat umum. Negara tidak kepentingan masyarakat umum. Negara tidak boleh menjual aset-aset umumboleh menjual aset-aset umum
Batasan Kepemilikan PublikBatasan Kepemilikan Publik
Harta Milik Negara (Harta Milik Negara ( الدولة الدولة ملكية ((ملكية Kepemilikan negara adalah izin dari Allah melalui syariat Kepemilikan negara adalah izin dari Allah melalui syariat
yang sudah ada, atas setiap harta yang hak pemnfaatannya yang sudah ada, atas setiap harta yang hak pemnfaatannya berada di tangan negara. Misalnya harta rampasan perang, berada di tangan negara. Misalnya harta rampasan perang, harta yang ditinggalkan musuh, pajak bumi, upeti, harta harta yang ditinggalkan musuh, pajak bumi, upeti, harta orang yang tidak memiliki ahli waris, dan tanah milik orang yang tidak memiliki ahli waris, dan tanah milik negara.negara.
Harta itu menjadi tanggung jawab negara yang diwakili Harta itu menjadi tanggung jawab negara yang diwakili pejabat atau pemerintahan, untuk merawat dan mengelola pejabat atau pemerintahan, untuk merawat dan mengelola dan memanfatkannya untuk kepentingan rakyatnya, seperti dan memanfatkannya untuk kepentingan rakyatnya, seperti keperluan perang, menggaji pegawai pemerintah. Namun keperluan perang, menggaji pegawai pemerintah. Namun tidak boleh diselewengkan.tidak boleh diselewengkan.
MمUوM ي KلMغ SمMا ب SتU Mأ ي UلQ MغUل ي UنMمMو KلQغM ي UنM أ Sي¡ Mب Sن ل MانM ك MوUمM وMمMا ي KلMغ SمMا ب SتU Mأ ي UلQ MغUل ي UنMمMو KلQغM ي UنM أ Sي¡ Mب Sن ل MانM ك وMمMا MونQمM QظUل ي Mال UمQهMو UتM ب MسM ك مMا MفUس£ ن kلQ ك QوMفKى ت KمQ ث SةMامM UقSي MمQونM ال QظUل ي Mال UمQهMو UتM ب MسM ك مMا MفUس£ ن kلQ ك QوMفKى ت KمQ ث SةMامM UقSي ال
““Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang rampasan perang itu, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya”(pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya” (QS. Ali (QS. Ali Imran: 161) Imran: 161)
SEKIAN; Terima kasihSEKIAN; Terima kasihTali Silaturrahim:Tali Silaturrahim:
http://muhammadjamhuri.blogspot.comhttp://muhammadjamhuri.blogspot.com
Email: Email: [email protected][email protected]
Telp/HP: 021-55792258/08121978117Telp/HP: 021-55792258/08121978117
StarRadio FM: 107,3 kamis-Jum’at,StarRadio FM: 107,3 kamis-Jum’at,
Jam 17.00-18.00Jam 17.00-18.00
بالصواب أعلم والله