Sistem Keamanan Komputer

18
PAPER RESUME E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Disusun oleh: Endang Nuryaman ( 1511600015 ) Memed Sumaedi ( 1511600320 ) …………………………………….

description

Paper Review E-Learning

Transcript of Sistem Keamanan Komputer

Page 1: Sistem Keamanan Komputer

PAPER RESUME

E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun oleh:

Endang Nuryaman ( 1511600015 )

Memed Sumaedi ( 1511600320 )

…………………………………….

Page 2: Sistem Keamanan Komputer

PAPER RESUME

E-LEARNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Abstraks

Teknologi Informasi (TI) meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan

sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sementara teknologi komunikasi

merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan

mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. TI dapat diaplikasikan ke dalam dunia

pendidikan dalam bentuk e-learning sebagai media pembelajaran yang mempunyai banyak

manfaat yang bisa diperoleh. Dalam akademik paper yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi

Informasi (TI) Dalam Bentuk E-learning Sebagai Media Pembelajaran” ini bertujuan untuk

mengungkap berbagai manfaat TI sebagai media pembelajaran.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

memanfaatkan TI sebagai media pembelajaran memberikan dampak positif, baik pada siswa,

guru, ataupun pada praktisi pendidikan. Dengan adanya kemajuan di bidang TI, maka

pembelajaran dapat berlangsung kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun, sehingga tidak terikat

oleh ruang dan waktu. Dengan demikian, diharapkan siswa akan lebih tertarik menggunakan TI

sebagai media pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasinya.

Kata kunci: Teknologi Informasi (TI), E-learning, media pembelajaran, dampak positif

Page 3: Sistem Keamanan Komputer

PENDAHULUAN

Dewasa ini perkembangan Teknologi dan Informasi (TI) berjalan begitu pesat khususnya

perkembangan teknologi di bidang pendidikan yang telah banyak memberikan sumbangan dalam

pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan proses belajar mengajar dan memecahkan

masalah belajar. Salah satu kemudahan yang didapat yakni adanya penggunaan dan pemanfaatan

media dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebenarnya merupakan alat bantu yang

dapat digunakan oleh guru dalam membantu tugas kependidikannya. Media pembelajaran juga

dapat memudahkan pemahaman siswa terhadap kompetensi yang harus dikuasai, materi yang

harus dipelajari dan dapat mempertinggi hasil belajar. Berbagai macam media pembelajaran

telah diciptakan, dari media yang sederhana misalnya buku, modul, sampai media yang semakin

canggih yang disebut dengan media computer pembelajaran (computer assisted instruction –

CAI).

Keberadaan TI tidak dapat disangkal sangat mempengaruhi kemajuan jaman. TI telah

menawarkan media baru untuk menyebarkan informasi yaitu media digital, dimana informasi

tersusun tidak lagi atas atom-atom, tetapi dalam bit-bit, dan oleh sebab itu dapat mempercepat

penyebarannya. Lahirnya e-mail, e-bussines, e-commerce, e-cash, e-money, e-banking, e-

government, e-learning, dan lain sebagainya merupakan efek dari pemanfaatan TI. Terkait

dengan hal itu, e-learning dewasa ini telah menjadi suatu kebutuhan, bukan lagi keharusan atau

keterpaksaan.

Penggunaan e-learning dalam proses pembelajaran pun sudah tak terelakkan.

Pembelajaran berbasis internet merupakan salah satu manifestasi e-learning yang paling popular,

yang menawarkan berbagai keuntungan seperti kesempatan belajar yang lebih fleksibel tanpa

terikat ruang dan waktu, mempermudah masyarakat mengakses pendidikan, memperkaya materi

pembelajaran, menghidupkan proses pembelajaran, membuat proses pembelajaran lebih terbuka,

meningkatkan efektivitas pembelajaran, serta mendukung siswa untuk belajar mandiri.

Istilah e-learning sendiri tidak terlepas dari penerapan ICT (Information and

Communication Technology) atau TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), dimana e-

learning menjadi salah satu bentuk implementasinya. Namun, implementasi TIK dalam

pembelajaran seringkali hanya dikaitkan dengan penggunaan internet dalam proses belajar

Page 4: Sistem Keamanan Komputer

mengajar. Padahal, istilah electronic pada e-learning tidak terbatas pada internet saja, media

yang berupa radio dan televisi (TV) juga termasuk ke dalam e-learning, terlebih ketika tidak

semua orang memiliki akses terhadap internet, anggapan semacam tersebut di atas dapat

mengurangi semangat pihak-pihak yang ingin mempraktikkan e-learning.

Data dari Depdiknas menunjukkan bahwa 90% siswa SMA dan 95% siswa SMK telah

memiliki komputer, tetapi kurang dari 25% siswa SMA dan SMK yang telah berhubungan

dengan internet. Bahkan di perguruan tinggi, kesadaran dalam memanfaatkan TI dalam proses

pembelajaran masih kurang. Media berbasis TI hanya dimiliki oleh 15, 54% PTN dan 16, 09%

PTS. Mahasiswa dan dosen yang memiliki media berbasis TI pun tidak berarti telah

memanfaatkannya dengan maksimal. Artinya, penggunaan atau pemanfaatan TI sebagai media

pembelajaran masih cukup rendah. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dari semua pihak

terutama praktisi pendidikan untuk terus mengembangkan media pembelajaran berbasis TI.

PEMBAHASAN

Media elektronik merupakan hasil atau bentuk dari Teknologi Informasi (TI). E-learning

merupakan bagian danmerupakan salah satu contoh dari penggunaan TI. Akan tetapi belum ada

standar baku baik dalam hal definisi ataupun implementasi e-learning menjadikan banyak orang

mempunyai konsep yang bermacam-macam tentang apa sesungguhnya e-learning itu. Gilbert &

Jones (2001), mendefinisikan e-learning sebagai pengiriman materi pembelajaran melalui suatu

media elektronik seperti internet, intranet/extranet, satellite broadcast, audio/videotape,

interactive TV, CD-ROM, dan computer based learning.

Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pemanfaatan TI sebagai media

pembelajaran dapat berdampak positif terhadap motivasi, keaktifan, dan hasil belajar siswa.

Misalnya penelitian yang dilakukan oleh Fass (1998), Nugroho (2008), Hertanto (2008), Craciun

dan Isvoran (2009), Amiyati dan Mariono (2010), dan Haviluddin (2010).

1. Jurnal “Using the Internet to Enhance Biology Education: Suggestions for the

Novice”.

Penelitian ini dilakukan oleh Marion Field Fass (1998). Dari penelitian ini diketahui

bahwa perlunya pemberdayaan internet khususnya email dan web bagi mahasiswa

biologi. Adanya intetrnet membuat komunikasi tak terbatas antara mahasiswa dan

Page 5: Sistem Keamanan Komputer

kampus, karena adanya kemungkinan untuk dilakukan kelas jarak jauh. Pemanfaatan

internet memberikan peluang sekaligus tantangan bagi dunia pendidikan.

2. Jurnal “Pemanfaatan E-learning Sebagai Salah Satu Bentuk Penerapan TIK Dalam

Proses Pembelajaran”.

Penelitian ini dilakukan oleh Ariyawan Agung Nugroho (2008). Dari penelitian

ini diketahui bahwa penggunaan e-learning sebagai media pembelajaran memiliki 10

manfaat yaitu:

1) E-learning membawa pengetahuan kepada kita, bukan kita yang pergi membawa

pengetahuan.

2) E-learning membebaskan pikiran kita dan memperbaiki cara berpikir kita.

3) E-leaning merupakan fenomena dunia sehingga siswa dapat berkomunikasi dengan

siapapun, kapanpun, dan di manapun.

4) Kemampuan belajar dpat terasah dengan baik emnggunakan e-learning.

5) E-learning tidak terbatas hanya pada satu bidang saja.

6) E-learning memberikan sumber belajar yang tidak terbatas.

7) E-learning bersifat individu sehingga bisa mengurangi stress atau tekanan pihak lain.

8) E-learning bersifat interaktif dan inovatif.

9) Siswa akan lebih mahir dan percaya diri.

10) E-learning membangun keingintahuan dan kreatifitas siswa.

3. Jurnal “Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis

WEB Dengan Menggunakan CMS (Content Management System) Open Source Bagi

Guru-Guru SMK-SBI se Propinsi DIY”.

Penelitian ini dilakukan oleh Deny Budi Hertanto (2008). Penelitian ini dilakukan

dengan cara memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan media pembelajaran

berbasis web atau internet dan yang menjadi peserta pelatihan adalah guru. Dari

penelitian ini diketahui bahwa perlu adanya kemauan dan usaha seorang guru dalam

meningkatkan kemampuan mengajarnya. Usaha tersebut dapat berupa pembuatan media

pembelajaran yang berbasis web atau internet. Dengan adanya media pembelajaran

berbasis web, maka akan memudahkan siswa dalam belajar karena pembelajaran tidak

Page 6: Sistem Keamanan Komputer

lagi terbatas oleh ruang dan waktu.

Gambar 1. Contoh hasil pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis web

4. Jurnal “Teaching Molecular Biology Using Computational Tools and Tacking Into

Account the Learning Styles of Students”.

Penelitian ini dilakukan oleh D. Craciun dan A. Isvoran (2009). Penelitian ini dilakukan

terhadap mahasiswa dengan materi biologi molekuler. Dari penelitian ini diketahui

bahwa penggunaan visualisasi molekul secara efektif dapat meningkatkan pemahaman

siswa mengenai struktur dan fungsi protein karena mereka lebih mudah dalam menerima

informasi tersebut. Dengan menggunakan program grafis molekul, siswa mendapatkan

pengalaman baru dalam mengeksplorasi aspek structural makromolekul.

5. Jurnal “Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Pada Mata Pelajaran

Bahasa Daerah Pokok Bahasan Aksara Jawa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Sidoarjo”.

Penelitian ini dilakukan oleh Dewi Lili Amiyati dan Andi Mariono (2010). Media

Komputer Pembelajaran adalah media yang menggunakan teknologi berbasis komputer

merupakan cara menyampaikan materi dengan sumber-sumber yang berbasis

microprosesor. Dari penelitian ini diketahui bahwa hasil analisis data yang diperoleh dari

tahapan uji coba pada media komputer pembelajaran atau Computer Assisted Instruction

(CAI) yang dikembangkan, menunjukkan bahwa secara umum media CAI tersebut dinilai

Sangat baik dengan rincian rerata sebesar 88,2 % pada uji coba Ahli Materi, 87,6% Uji

Page 7: Sistem Keamanan Komputer

coba Ahli Media, 86% uji coba perorangan, 88,3% dan 87,5% Uji coba kelompok besar.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan media CAI dalam proses

pembelajaran dapat memotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan.

6. Jurnal “Active Learning Berbasis Teknologi Informasi (ICT)”.

Penelitian ini dilakukan oleh Haviluddin (2010). Penelitian ini dilakukan di

Perguruan Tinggi dan yang menjadi objek adalah mahasiswa. Dari penelitian ini

diketahui bahwa penerapan model pembelajaran aktif (active learning) yang

dikombinasikan dengan TI dapat meningkatkan peran aktif mahasiswa dalam belajarnya

dan meningkatkan hasil belajar mereka.

Model pembelajaran aktif atau active learning ini telah diuji cobakan pada

Universitas Pendidikan Ganesha, Bali pada program studi Penelitian dan Evaluasi

Pendidikan oleh Ni Ketut Suarni. Dimana diakhir perkuliahan mahasiswa semester dua,

terdapat 20 dari 35 mahasiswa mendapatkan nilai A dan 15 orang mendapatkan nilai B.

Sementara pada Universitas Mulawarman peneliti telah menerapkan pada mata kuliah

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, juga terlihat dari 27 dari 45 mahasiswa

mendapat nilai A dan 18 orang mendapat nilai B.

7. Jurnal “E-Learning Bahasa Inggris Berbasis Web”

Penelitian ini dilakukan oleh Turino (2009), Penelitian ini dilakukan di SMA

Negeri 4 Semarang dan yang menjadi objek adalah para Siswanya. Dari penelitian ini

diketahui bahwa penerapan model pembelajaran aktif ( active learning ) yang

dikombinasikan dengan TI dapat meningkatkan aspek kognitif siswa, terutama dalam

pembelajaran Bahasa Inggris yang selama ini menjadi hal yang berdasarkan survey sulit

dipelajari karena kurang interaktifnya media pembelajaran yang ada. Dalam membangun

konten e-learning tersebut peneliti menambahkan feature berupa materi Listening

Comprehension yang dibuat oleh peneliti menggunakan software Adobe Flash CS3

Professional. Action script digunakan oleh peneliti untuk menentukan navigasi dan

mengatur jalannya animasi. Media Listening Comprehension ini dipublikasikan dengan

menggunakan format.swf sehingga kapasitas filenya relatif kecil dan ringan dieksekusi di

e-learning ini. Pengujian dilakukan dengan mengecek white box dan black box. Untuk

Page 8: Sistem Keamanan Komputer

pengujian menggunakan metode white box adalah pengujian basis path. Hal ini

memungkinkan desainer test case mengukur kompleksitas logis dari desain prosedural

dan menggunakannya sebagai pedoman dalam menetapkan basis set dari setiap jalur

eksekusi. Sedangkan pengujian black box dilakukan untuk memastikan bahwa suatu

event atau masukan akan menjalankan proses yang tepat dan menghasilkan output sesuai

dengan rancangan. Selain analisis hasil pretest dan posttest, juga diperoleh hasil angket

respon siswa terhadap penggunaan media Listening Comprehension dalam pembelajaran

Bahasa Inggris.

Dalam membangun konten e-learning tersebut peneliti menambahkan feature

berupa materi Listening Comprehension yang dibuat oleh peneliti menggunakan software

Adobe Flash CS3 Professional. Action script digunakan oleh peneliti untuk menentukan

navigasi dan mengatur jalannya animasi. Media Listening Comprehension ini

dipublikasikan dengan menggunakan format.swf sehingga kapasitas filenya relatif kecil

dan ringan dieksekusi di e-learning ini. Pengujian dilakukan dengan mengecek white box

dan black box. Untuk pengujian menggunakan metode white box adalah pengujian basis

path. Hal ini memungkinkan desainer test case mengukur kompleksitas logis dari desain

prosedural dan menggunakannya sebagai pedoman dalam menetapkan basis set dari

setiap jalur eksekusi. Sedangkan pengujian black box dilakukan untuk memastikan

bahwa suatu event atau masukan akan menjalankan proses yang tepat dan menghasilkan

output seuai dengan rancangan. Selain analisis hasil pretest dan posttest, juga diperoleh

hasil angket respon siswa terhadap penggunaan media Listening Comprehension dalam

pembelajaran Bahasa Inggris.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran sebelum menggunakan e-

learning dan pembelajaran sesudah menggunakan e-learning tidak identik. Atau dengan

kata lain bahwa penggunaan program tersebut efektif untuk meningkatkan kemampuan

kognitif siswa. Dari hasil evaluasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa e-learning tersebut

mampu meningkatkan aspek kemampuan kognitif siswa.

Page 9: Sistem Keamanan Komputer

8. Jurnal “Pengembangan Metode Pembelajaran Online Berbasis E-Learning”

Penelitian ini dilakukan oleh Budi, Brian Nurjayanti (2012), Penelitian ini ditujukan

untuk para mahasiswa diploma khususnya mahasiswa Program Keahlian Teknik Komputer

Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan karena Pola pengajaran yang

diberikan adalah penyampaian materi dan melakukan kegiatan membuat kode program dengan

beberapa bahasa pemrograman (Prasetyo, 2006). Motivasi mahasiswa dalam mengikuti mata

kuliah ini dapat dikatakan masih rendah dan dikarenakan kemampuan programming mahasiswa

yang beragam. Hal ini berdampak terhadap penguasaan materi dan hasil atau produk yang

dihasilkan masih belum dapat terlihat. Semua hal diatas merupakan tantangan tersendiri bagi

para pengajar untuk mengembangkan metode pembelajaran yang dapat memotivasi mahasiswa

agar dapat menikmati dan nyaman mengikuti mata kuliah bahasa pemrograman sehingga mereka

dapat menguasai materi dan dapat membuat produk berupa program komputer sederhana yang

fungsional.

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari

serangkaian materi kuliah dan praktikum dari para tim pengajar mata kuliah Bahasa

Pemrograman dan dilakukan telaah serta dievaluasi kesesuaian materi tersebut dengan GBPP dan

SAP perkuliahan. Data sekunder diperoleh dari studi di Perpustakaan LSI IPB, Departemen Ilmu

Komputer, buku, internet, dan literatur-literatur lainnya yang terkait dengan topik penelitian.

Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Probability Sampling,

yaitu dengan metode Convinience Sampling. Peneliti sengaja mengelompokkan responden yang

diteliti berdasarkan pengguna sistem yaitu mahasiswa, dan dosen. Lapisan sampel dibuat

berdasarkan kriteria pengetahuan responden terhadap metode E-Learning. Adapun jumlah

sampel yang ditentukan berjumlah 325 responden, 310 orang responden mahasiswa, dan 15

orang responden dosen.

Dari hasil kuisioner yang didapat, metode pembelajaran ini telah dapat membangun pola

fikir komunikasi yang komprehensif dan interaktif kepada mahasiswa, dosen dan segenap sivitas

akademika dan dapat dijadikan metode pembelajaran alternatif karena dirasakan cukup efektif

dan efisien baik dari segi pelaksanaan maupun evaluasi pembelajrannya

Page 10: Sistem Keamanan Komputer

10. Jurnal “Perancangan E-Learning Creator Berbasis Modelmotifasi Komunitas”

Penelitian ini dilakukan oleh Rosmasari, Zulfari B. Hasanuddin, Zahir Zainuddin (2012).

Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu aplikasi yang dapat menghasilkan web e-learning

berbasis motivasi komunitas, dan menguji E-learning Creator yang dibuat. Penelitian ini

dilakukan di Universitas Hasanudin Makassar. Dalam menyelesaikan masalah ini, digunakan

metode tinjauan pustaka (Library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan menelaah

literatur yang berkaitan dengan objek bahasan, ditambah dengan himpunan bahan kuliah lainnya

dalam mendukung data tersebut, dan melakukan uji coba. Aplikasi E-learning Creator yang

dihasilkan dari penelitian ini dibuat dengan menggunakan Diagram Usecase, Activity Diagram

Usecase, HTML, bahasa pemrograman PHP, JavaScript dan AJAX serta menggunakan MySQL.

Pengujian E-learning Creator ini melibatkan 10 orang mahasiswa sebagai penguji.

Presentase keberhasilan pemakaian E-learning Creator yaitu 96%. 4%nya merupakan kegagalan

dalam mendownload artikel yang disebabkan karena file download tersebut tidak dalam bentuk

file winzip sehingga apabila komputer yang digunakan oleh user terdapat aplikasi untuk

membaca file tersebut maka file tersebut akan terbuka dan tidak terdownload. Tetapi kegagalan

ini telah diperbaiki oleh penulis dengan membuat script untuk membuat file winzip apabila user

mendownload file artikel.

Dari kajian beberapa jurnal tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan e-learning dapat

memberikan manfaat yang besar bagi siswa, mahasiswa, guru, dan seluruh praktisi pendidikan.

E-learning dapat membuka pikiran, memperluas wawasan, dan meningkatkan motivasi dalam

mencari ilmu pengetahuan. Terlebih lagi dengan memanfaatkan e-learning dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa di sekolah. Namun, penggunaan e-learning tentu saja ada kelebihan dan

kekurangannya. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan e-learning:

Kelebihan e-learning antara lain:

Sangat aktual untuk penelitian di lapangan dan memungkinkan untuk mendapatkan

informasi rinci untuk setiap materi;

Sumber daya yang tersedia kapan saja dan dimana saja;

Memungkinkan seorang siswa yang berpusat pada lingkungan belajar;

Page 11: Sistem Keamanan Komputer

Memungkinkan penggunaan strategi belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa;

Informasi yang diakses menggunakan preferensi strategi belajar siswa dapat dipahami

lebih baik dan dapat memotivasi.

Kekurangan e-learning antara lain:

Kurang efektif bagi siswa yang memiliki gaya belajar auditori;

Keterampilan menggunakan computer yang masih rendah;

Biaya peralatan dan biaya internet yang mahal;

Jaringan internet yang terbatas hanya di kota-kota;

Kesadaran dan pengetahuan yang masih terbatas.

KESIMPULAN

Pemanfaatan e-learning sebagai media pembelajaran merupakan terobosan baru dalam

dunia pendidikan. E-learning memiliki segudang manfaat yang perlu di terapkan. Sudah saatnya

sekarang merubah gaya pembelajaran yang konvensional menuju gaya pembelajaran yang lebih

modern dan dinamis. Hal yang penting diperhatikan adalah bahwa e-learning tidak dapat

dijadikan sebagai pengganti guru mata pelajaran dan simulasi yang ada di dalamnya tidak dapat

menggantikan peran laboratorium sebagai tempat praktik yang nyata. Karena e-learning

hanyalah sebuah sarana, alat, atau media yang dapat mendukung siswa dan guru dalam proses

pembelajarannya.

Page 12: Sistem Keamanan Komputer

DAFTAR PUSTAKA

Amiyati, dewi lili dan andi mariono. 2010. Pengembangan Media Komputer Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Bahasa Daerah Pokok Bahasan Aksara Jawa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Sidoarjo. Jurnal Teknologi Pendidikan, Vol.10 No. 1, April 2010 (100-

111)

Craciun, D and A. Isvoran. 2009. Teaching Molecular Biology Using Computational Tools and Tacking Into Account the Learning Styles of Students. Romanian Biotechnological Letters Vol. 14, No. 4, 2009, pp. 4567-4574

Fass, marion field. 1998. Using the Internet to Enhance Biology Education: Suggestions for the Novice. Belloit College, Education Journal Volume 24(2), August 1998

Haviluddin. 2010. Active Learning Berbasis Teknologi Informasi (ICT). Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 3 No. 5, September 2010

Hertanto, deny budi, dkk. 2008. Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis WEB Dengan Menggunakan CMS (Content Management System) Open Source

Bagi Guru-Guru SMK-SBI se Propinsi DIY. Artikel Jurnal Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, UNY, 2008

Nugroho, ariyawan agung. 2008. Pemanfaatan E-learning Sebagai Salah Satu Bentuk Penerapan TIK Dalam Proses Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pembelajaran Vol. 2 No. 4, Oktober 2008

Rosmasari, Zulfari B. Hasanuddin, Zahir Zainuddin 2012. Perancangan E-Learning Reactor berbasis Model Motifasi Komunitas. http://pasca.unhas.ac.id/ Januari 2012.