Sistem Karotis

12
VASKULARISASI SISTEM KAROTIS Sistem Saraf Pusat seperti juga jaringan lainnya, sangat tergantung dari aliran darah yang memadai untuk nutrisi dan pembuangan sisa-sisa metabolismenya. Suplai darah arteri ke otak merupakan suatu jalinan pembuluh- pembuluh darah yang bercabang-cabang, berhubungan erat satu dengan yang lain sehingga dapat menjamin suplai darah yang adekuat untuk sel. Suplai darah ini dijamin oleh dua pasang arteri, yaitu arteri vertebralis dan arteri karotis interna, yang cabang-cabangnya beranastomosis membentuk sirkulus arteriosus serebri Willisi. 1 Arteri karotis komunis kiri dan kanan masing-masing bercabang menjadi arteri karotis interna dan eksterna (kiri dan kanan) dan arteri subklavia kiri dan kanan masing-masing mempunyai salah satu cabang yaitu vertebralis kiri dan kanan. Aliran darah ke otak yang melalui arteri vertebralis berserta cabang-cabangnya disebut sistem vertebrobasiler, dan yang melalui arteri karotis interna beserta cabang-cabangnya disebut sistem karotis. Sistem karotis terdiri dari tiga arteri mayor, arteri karotis komunis, karotis interna, dan karotis eksterna. 2,3 1

description

Referat Saraf Sistem Karotis

Transcript of Sistem Karotis

Page 1: Sistem Karotis

VASKULARISASI SISTEM KAROTIS

Sistem Saraf Pusat seperti juga jaringan lainnya, sangat tergantung dari aliran

darah yang memadai untuk nutrisi dan pembuangan sisa-sisa metabolismenya. Suplai

darah arteri ke otak merupakan suatu jalinan pembuluh-pembuluh darah yang

bercabang-cabang, berhubungan erat satu dengan yang lain sehingga dapat menjamin

suplai darah yang adekuat untuk sel. Suplai darah ini dijamin oleh dua pasang arteri,

yaitu arteri vertebralis dan arteri karotis interna, yang cabang-cabangnya

beranastomosis membentuk sirkulus arteriosus serebri Willisi.1

Arteri karotis komunis kiri dan kanan masing-masing bercabang menjadi

arteri karotis interna dan eksterna (kiri dan kanan) dan arteri subklavia kiri dan kanan

masing-masing mempunyai salah satu cabang yaitu vertebralis kiri dan kanan. Aliran

darah ke otak yang melalui arteri vertebralis berserta cabang-cabangnya disebut

sistem vertebrobasiler, dan yang melalui arteri karotis interna beserta cabang-

cabangnya disebut sistem karotis. Sistem karotis terdiri dari tiga arteri mayor, arteri

karotis komunis, karotis interna, dan karotis eksterna.2,3

Batang arteri karotis interna terbagi menjadi empat bagian, yaitu4:

1. Pars servikalis

Berasal dari arteri karotis komunis dalam trigonum karotikum sampai ke dasar

tengkorak

2. Pars petrosa

Terletak di dalam os petrosum bersama-sama dengan pleksus venosus karotikus

internus. Setelah meninggalkan kanalis karotikus, di sisi depan ujung puncak

piramid pars petrosa hanya dipisahkan dari ganglion trigeminal yang terletak

disisi lateral oleh septum berupa jaringan ikat atau menyerupai tulang pipih.

3. Pars kavernosa

Melintasi ujung sinus kavernosus, membentuk lintasan berliku menyerupai huruf

1

Page 2: Sistem Karotis

"S" yang sangat melengkung, dinamakan Karotissphon. Di sisi medial, pars

kavernosa terletak berdekatan badan tulang baji di dalam suatu slur mendatar

yang membentang sampai dengan dasar prosesus klinoidesus anterior.

4. Pars serebralis

Dalam lamela duramater kranial arteri ini membentuk cabang arteri oftalmika,

yang segera membelok ke rostral dan berjalan di bawah nervus optikus dan ke

dalam orbita.

Pembuluh darah ini berakhir pada cabang-cabang yang memberi darah kulit

dari dahi, pangkal hidung dan kelopak mata dan beranastomosis dengan arteri fasialis

serta arteri maksilaris interna, yang merupakan cabang dari arteri karotis eksterna2.

Cabang-cabang arteri karotis interna beserta fungsinya yaitu sebagai berikut 4 :

1. Pars petrosa

a Arteri karotikotimpani, memperdarahi bagian anterior dan medial dari

telinga tengah.

2. Pars kavernosa

a. Arteri kavernosa, memperdarahi hipofisis dan dinding sinus

kavernosus.

b. Arteri hipofise, memperdarahi hipofise.

c. Arteri semilunaris, memperdarahi ganglion semilunaris.

d. Arteri meningea anterior, memperdarahi duramater, fossa

kranialis anterior.

3. Pars supraklinoid

a Arteri oftalmika, memperdarahi orbita, struktur wajah yang

berdekatan.

b Arteri khoroidalis anterior, memperdarahi pleksus khoroideus,

ventrikulus lateral dan bagian yang berdekatan.

c Arteri komunikans posterior, dengan cabang-cabang ke hipotalamus,

talamus, hipofise, khiasma optika. Arteri ini merupakan arteri

2

Page 3: Sistem Karotis

penghubung antara arteri karotis interna dan arteri serebri posterior.

4. Pada bagian akhir arteri karotis interna.

a Arteri serebri anterior, memperdarahi korteks orbitalis, frontalis dan

parietalis serta cabang sentralis. Cabang-cabang dari arteri serebri anterior

yaitu :

i. Arteri striate medial / arteri rekuren

Heubner, mengurus bagian rostroventral nukleus kaudatus,

putamen dan kapsula interna.

ii. Arteri komunikans anterior, yang

menghubungkan arteri serebri anterior kedua sisi satu dengan

lain.

iii. Arteri frontopolaris, memperdarahi

korpus kalosum, lobus frontalis pada permukaan median dan

superior dan superior permukaan lateral.

iv. Arteri kallosomarginalis,

v. Arteri perikallosal, memperdarahi

permukaan dorsal korpus kalosum.

vi. Arteri parietalis, mengurus bagian

permukaan medial lobus parietalis.

b Arteri serebri media, memperdarahi korteks orbitalis, lobus frontalis,

parietal dan temporal serta cabang sentralis. Cabang-cabang dari arteri

serebri media yaitu. :

i. Arteri lentikulostriata dengan cabang kecil ke ganglia

basalis.

ii. Arteri orbitofrontalis lateralis, memperdarahi girus

frontalis inferior dan bagian lateral girus girus orbitalis.

iii. Arteri pre-rolandika (arteri sulkus presentralis) arteri

rolandika (arteri sulkus sentralis). Kedua arteri ini mangurus

vaskularisasi girus frontalis inferior, girus frontalis medius, dan

3

Page 4: Sistem Karotis

girus presentralis

iv. Arteri parietalis posterior, memperdarahi girus

postsentralis, lobulus parietalis superior dan lobulus parietalis

inferior.

v. Arteri angularis, memperdarahi girus angularis.

vi. Arteri parietotemporalis, memperdarahi kulit kepala

dan regio parietal.

vii. Arteri temporalis posterior dan anterior memperdarahi

kortek permulaan lateral dari lobus temporalis

4

Page 5: Sistem Karotis

Gambar. Vaskularisasi Otak 5

Gambar. Aliran darah arteri pada bagian interior otak 2

5

Page 6: Sistem Karotis

Sirkulus Arteriosus Willisi

Meskipun arteri karotis interna dan vertebrobasilaris merupakan dua sistem

arteria terpisah yang mengalirkan darah ke otak, tetapi keduanya disatukan oleh

pembuluh-pembuluh anastomosis yang membentuk sirkulus arteriosus Willisi. Arteri

serebri posterior dihubungkan dengan arteri serebri media (dan arteri serebri anterior)

lewat arteri komunikans posterior. Kedua arteri serebri anterior dihubungkan oleh

arteri komunikans anterior sehingga terbentuk lingkaran yang lengkap. Normalnya,

aliran darah dalam arteri komunikans hanyalah sedikit. Arteri ini merupakan

penyelamat bilamana terjadi perubahan tekanan darah arteri yang dramatis. Cabang-

cabang sistem karotis interna dan sistem vertebro basilaris juga mempunyai

pembuluh-pembuluh penghubung.1

6

Page 7: Sistem Karotis

Gambar. Sirkulus Arteriosus Willisi5

Berikut ini kelainan yang ditimbulkan akibat sumbatan pada cabang arteri

karotis interna 4:

1. Obstruksi dari tunggul arteri serebri media yang mengenai hemisfer dominan

yaitu hemiparalisis kontralateral terutama wajah dan lengan, hemianestesia

kortikal kontralateral, afasia total, agrafia, aleksia, apraksia dan hemianopsia

homonim kontralateral. Jika meliputi hemisfer non dominan akan terjadi

hemiplegia dan hemianestesia kontralateral seperti juga hemianopsia, apraksia

dan kemungkinan anosognosia.

2. Obstruksi dari arteri striatum dari arteri serebri media menghasilkan paralisis

wajah dan hipoglosus kontralateral. Jika lesi melibatkan hemisfer dominan, juga

akan terjadi afasia motorik karna kerusakan area Broca dalam sepertiga posterior

dari konvolusi frontalis ketiga.

3. Obstruksi dari cabang rolandik, menyebabkan hemiparalisis brakhiofasilis.

4. Obstruksi cabang-cabang selanjutnya yang memperdarahi area parietalis,

oksipitalis dan temporalis dari hemisfer yang dominan menghasilkan defisit

kortikal sensorik dan kuadrantanopsia atau hemianopsia kontralateral akibat

terlibatnya radiasio optika, afasia sensorik, dan kemungkinan aleksia, agrafia,

akalkulia, apraksia idiokinetik, gangguan kanan / kiri, agnosia jari dll.

5. Obstruksi dari arteri serebri anterior, gejalanya berupa hemiparesis kontralateral

dengan kelumpuhan tungkai lebih menonjol, gangguan mental bila mengenai

lobus frontal, gangguan sensibilitas, pada tungkai yang lumpuh, inkontinensia

dan kejang-kejang.

6. Obstruksi dari arteri rekuren Heubner menghasilkan kelemahan kontralateral dari

wajah, lidah dan lengan.

7. Obstruksi arteri koroidalis anterior menyebabkan iskemia bagian bawah krus

posterior kapsula interna, sebagian dari radiasio optika, dua per tiga medial dari

palidum dan separuh dari korpus genikulatum lateral dan nukleus subtalamik.

Gejala klinisnya, hemiparalisis dan hemihipestesia kontralateral, seperti juga

7

Page 8: Sistem Karotis

hemianopsia.

DAFTAR PUSTAKA

1. Price & Wilson. Patofisiologi.

Jilid 2. Edisi 4. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 1995. Hal 912-914

2. Baehr, M. Frotscher,M. Duus

Topical Diagnosis in Neurology. 4th Completely Revised Edition. New York.

Thieme. 2005. Page 418-425

3. Ropper, H.Alan. Adams and

Victors-Principles of Neurology. 8th Edition. McGraw-Hill.2005. Page 665-668

4. Mardjono M, Sidharta P. Sistem

Vaskularisasi Otak. Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2004. Hal 398-404.

5. Netter, Craig & Perkins. Atlas of

Neuroanatomy and Neurophysiology. Texas. Icon Custom Communications.

2002. Page 13-14

8