SISTEM INFORMASI PENYEWAAN PERALATAN …elib.unikom.ac.id/files/disk1/662/jbptunikompp-gdl-rinoa...1...
Transcript of SISTEM INFORMASI PENYEWAAN PERALATAN …elib.unikom.ac.id/files/disk1/662/jbptunikompp-gdl-rinoa...1...
1
SISTEM INFORMASI PENYEWAAN PERALATAN PESTA PADA
SAUNG KURING DI CIDAUN BERBASIS WEB
ARTIKEL SKRIPSI
Rino Ade Lesmana Wijaya
1.05.10.104
Jurusan Sistem Informasi, f. T. Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipai Ukur No. 112-114 Bandung 40132
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh pihak Saung Kuring. Saung Kuring merupakan perusahaan
yang bergerak di bidang jasa penyewaan. Saung Kuring menawarkan jasa
penyewaan berbagai produk seperti tenda dan dekorasi. Saung Kuring
menyewakan peralatan pesta untuk keperluan acara pesta pernikahan,
perpisahan sekolah dan acara lainnya. Dalam pelaksanaan kerjanya sistem
yang sedang berjalan di Saung kuring sering terjadi kesalahan pengecekan
stok perlengkapan, jumlah pengiriman tidak sesuai dengan jumlah yang
diminta konsumendan laporan juga masih terjadi kesalahan karena masih
melakukan pencatatan manual.
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu
wawancara dan observasi, metode pendekatan yang digunakan dalam
perancangan sistem ini adalah metode pendekatan terstruktur dengan
2
menggunakan prototypesebagai metode pengembangannya, alat yang
digunakan untuk merancang sistem yaitu Perancangan proses yaitu :
Flowmap, DFD dan Kamus Data, Perancangan Basis Data yaitu : ERD,
Normalisasi, Tabel Relasi dan Struktur File, dan perancangan program
yaitu : Perancangan Input, Perancangan Output, Pengkodean, Struktur
Menu, dan Kebutuhan Sistem. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan
sistem yaitu PHP (Hypertext Preprocessor) sebagai Web Server dan
MySQL sebagai Database. Tahap akhir adalah mengadakan pengujian
terhadap aplikasi dengan menggunakan metode Black Box untuk menguji
fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang agar berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
Dengan membangun sistem informasi peralatan pesta pada Saung Kuring
dapat memudahkan seorang konsumen untuk melihat informasi yang
berkaitan dengan alat pesta pada Saung Kuring, tidak adanya kesalahan
pengecekan stok perlengkapan yang tercatat di data dengan perlengkapan
dengan yang tersedia di gudang, sesuainya perlengkapan yang dikirim
dengan yang diminta oleh konsumen, tidak adanya selisih dalam pendataan
pengembalian peralatan pesta dan dalam hal pendataan perlengkapan yang
rusak/hilang, sudah tidak adanya kesalahan pencatatan transaksi
pembayaran dan laporan karena kehilangan/kerusakan berkas.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Penyewaan, Saung Kuring, Prototype.
ABSTRACK
This study aims to improve the quality of services provided by the Saung
Kuring. Saung Kuring is one company that is engaged in the rental
services. Saung Curing offer rental services a wide range of products such
as tents, sound system and decoration Saung kuring rent out party
equipment for various events including weddings, school farewell, music
concerts and other events. In implementation of the system is running at
3
Saung Kuring, often happen mistakes of checking equipment stock at the
warehouse, the delivery of equipment didn't suit of consumen order, and
the report also often error because the manually noted.
The data collection techniques are used in this study were interviews and
observation. The method of approach used in the design of this system is
the structured approach using a prototype development methods, tools
used to design the system is design process is : Flowmap, DFD dan Kamus
Data, Basic Design is : Input Design, Output Design, Coding, Menu
Structure, dan System Required. and applications used in the manufacture
of the system is PHP (Hypertext Preprocessor) as a Web Server and
MySQL as database. The final stage is to conduct testing of the application
using the Black Box to test specific functions of the software is designed to
run as expected.
By building information systems in party equipment Saung Kuring to
facilitate a consumer to view information related to party equipment at
Saung Kuring, no error checking stock equipment in the data recorded by
the equipment available in the warehouse, compatibility of equipment
requested by the consumer, balanced in data collection and the return of
the party equipment in terms of data collection that is damaged / missing,
not the absence of recording errors in payment transactions and reports
for loss / damage to the file.
Keywords : Information System, Rents, Saung Kuring, Prototype.
4
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi semakin
memegang peranan penting dalam dunia bisnis, salah satunya adalah
penerapan system informasi pada perusahaan. Perkembangan dunia
Teknologi Informasi (TI) akhir-akhir ini semakin pesat. Perkembangan
tersebut membawa dampak yang besar di dalam berbagai aspek
kehidupan, misalnya untuk berkomunikasi dengan seseorang yang
berada di luar negeri dapat dilakukan melalui internet (International
Network) dengan berbagai cara yaitu dengan e-mail (surat elektronik),
chatting (berbicara dengan satu atau banyak orang secara langsung),
dan lain-lainnya. Selain itu, perkembangan TI juga berpengaruh
terhadap bidang pekerjaan yaitu dengan menggunakan system
komputerisasi untuk efisiensi pekerjaan.
Penyewaan merupakan suatu jenis pelayanan jasa dengan
proses kegiatan penyewaan mulai dari pemberian informasi
penyewaan menggunakan media promosi seperti pamflet, brosur,
website, iklan dan lainnya sebagai cara untuk mendapatkan konsumen.
Pada jaman sekarang ini perusahaan dituntut untuk dapat menyediakan
pelayanan yang lebih optimal dengan pemanfaatan teknologi informasi
berupa system informasi penyewaan agar perusahaan bisa lebih
produktif.
Saung Kuring adalah salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang jasa penyewaan tersebut yang terletak di Kp. Kertajadi Ds.
Kertajadi RT/RW. 02/01 Cidaun Kab.Cianjur. Saung Kuring
menawarkan jasa penyewaan berbagai macam produk-produk seperti
auning, sound system dan dekorasi. Saung Kuring menyewakan
5
peralatan pesta tersebut untuk keperluan berbagai acara diantaranya
pesta pernikahan, perpisahan sekolah, konser music dan acara lainnya.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengidentifikasikan
beberapa masalah yang terjadi pada perusahaan jasa penyewaan peralatan
pesta khususnya di SaungKuring, diantaranya :
1. Sulitnya akses pada saat konsumen mencari informasi karena
hanya menggunakan pamphlet dan kertas selebaran sebagai media
promosi.
2. Sering terjadi kesalahan pengecekan stok perlengkapan yang
tercatat di data dengan stok perlengkapan yang tersedia di gudang.
3. Jumlah pengiriman perlengkapan tidak sesuai dengan jumlah yang
diminta konsumen.
4. Pendataan kondisi pengembalian perlengkapan juga terkadang
tidak sama dengan perlengkapan yang telah dikirim sebelumnya
disebabkan oleh keadaan perlengkapan yang rusak/hilang sehingga
harus dilakukan pengadaan perlengkapan baru
5. Proses pencatatan transaksi pembayaran dan laporan juga masih
terjadi kesalahan karena berkas dokumen hilang/rusak karena
masih melakukan pencatatan manual.
1.2.2. Rumusan Masalah
Dari masalah-masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan diantaranya :
1. Bagaimana Sistem Penyewaan Peralatan Pesta Pada Saung Kuring
yang sedang berjalan di Cidaun.
6
2. Bagaimana membangun Sistem Informasi Penyewaan Peralatan
Pesta Pada Saung Kuring di Cidaun Berbasis web.
3. Bagaimana menguji Sistem Informasi Penyewaan Peralatan Pesta
Pada Saung Kuring di Cidaun Berbasis web.
4. Bagaimana mengimplementasikan Sistem Informasi Penyewaan
Peralatan Pesta Pada Saung Kuring di Cidaun Berbasis web.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun suatu system
informasi penyewaan peralatan pesta, dengan harapan dapat
mempermudah Saung Kuring memperkenalkan pelayanan apa saja yang
ditawarkan kepada masyarakat.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dapat diperoleh dengan dilakukannya
penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Merancang usulan sebuah Sistem Informasi Penyewaan Peralatan
Pesta Pada Saung Kuring di Cidaun Berbasisweb.
2. Membuat Sistem Informasi Penyewaan Peralatan Pesta Pada
Saung Kuring di Cidaun Berbasis web.
3. Menguji Sistem Informasi Penyewaan Peralatan Pesta Pada Saung
Kuring di Cidaun Berbasis web.
4. Mengimplementasikan Sistem Informasi Penyewaan Peralatan
Pesta Pada Saung Kuring di Cidaun Berbasis web tersebut.
7
1.4. Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Akademis
1. Bagi pengembangan ilmu akan memberikan masukan ilmu bagi
program studi sistem informasi tentang aplikasi pengelolaan data
transaksi penyewaan peralatan pesta.
2. Bagi penulis untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuan baik
teori maupun praktek sebagai pembanding ilmu yang diperoleh
dibangku kuliah dengan aplikasi di lapangan.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Bagi Pihak Saung Kuring akan meningkatkan kinerja dalam
pengolahan data sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam
pengembangan cara yang telah ada sebelumnya dan juga dapat membantu
karyawan dalam melakukan kegiatannya di perusahaan dan hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna untuk meningkatkan
kinerja dalam hal penyewaan peralatan. Sehingga dapat memberikan
informasi mengenai penyewaan peralatan dengan lebih jelas lagi.
1.5. Batasan Masalah
Pembatasan masalah berisi tentang batasan pembahasan masalah
terhadap penelitian yang dilakukan. Bertujuan agar dalam pembahasannya
lebih terarah dan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Permasalahan yang ada pada
Saung Kuring ada beberapa permasalahan, sehingga akan dibatasi
permasalahannya supaya pembahasan tidak menyimpang dan lebih terarah.
Cakupan ruang lingkup yang di analisis dan perancangan sistem informasi
yaitu :
8
1. Hanya membahas pelayanan informasi tentang produk-produk jasa
penyewaan peralatan, harga dan pendaftaran pemesanan peralatan
pada Saung Kuring.
2. Peralatan yang akan disewa apabila harus dibayar dengan DP
sebesar 20% terlebih dahulu kemudian sisanya dapat dibayarkan
setelah acara selesai.
3. Transaksi Pembayaran Barang rusak karena kesalahan konsumen
harus dikonsultasikan kepada pihak Saung Kuring.
4. Perancangan aplikasi ini hanya membahas tentang pengolahan
informasi pelayanan, pengolahan penyewaan dimulai dari
konsumen mendaftar, proses pendataan peralatan, konfirmasi
pembayaran dan pembuatan laporan.
5. Jika terjadi pembatalan penyewaan konsumen harus membayarkan
kerugian kepada pihak Saung Kuring sebesar 10% dari besarannya
DP yang telah dibayaarkan.
II. LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem memiliki dua kelompok pendekatan yang berbeda dalam
mendefinisikannya, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya
dan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponennya.
2.1.1. Definisi Sistem
Hanif Al Fatta (2007:3) Berikut akan diberikan beberapa definisi
sistem secara umum:
1. Kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang sama
9
2. Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinterkasi
serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai suatu kesatuan
yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan,
diantaranya adalah sebagai berikut. Jogiyanto H.M (2005 : 6)
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract
system) dan sistem fisik (physical system).
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system)
dan sistem buatan manusia (human made system).
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic
system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan
sistem terbuka (open system).
2.2. Konsep Dasa Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses dan memiliki arti atau
manfaat bagi penggunanya. Informasi sebagai hasil dari pengolahan data
dalam suatu organisasi sangatlah penting karena informasi merupakan
landasan untuk mengambil suatu keputusan dan data merupakan sumber
dari informasi.
Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan penting bagi yang
menerimanya.
Dari pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi
merupakan suatu hasil (output) dari suatu data yang diolah dengan metode
pendekatan dan pengembangan tertentu.
10
2.2.1. Siklus Informasi
Data merupakan fakta atau kejadian yang belum berguna bagi
penerimanya, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu
metode pendekatan dan pengembangan tertentu untuk dihasilkan suatu
informasi.
Data diolah sehingga menghasilkan informasi, kemudian penerima
menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan
membuat suatu data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,
diproses kembali lewat sebuah model dan seterusnya membentuk suatu
siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi
(information cycle), siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data
(data processing cycle).
2.2.2. Definisi Informasi
Informasi ibarat darah yang mangalir di dalam tubuh suatu
organisasi, sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu
organisasi. Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Informasi (Information) adalah data yang telah dibentuk menjadi
sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi manusia (kent, 2008).
2. Menurut Leitel dan Davis dalam bukunya ”Accounting
Information Sistem” menjelaskan bahwa informasi merupakan data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan serta lebih
berarti bagi yang menerimanya (kami, 2008).
2.2.3. Kualitas informasi
Baik buruknya kualitas suatu informasi menurut Jugiyanto (2005 :
10) dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :
11
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-
kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan
(noise) yang dapat merubah atau merusak informasi
tersebut.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada
penerima tidak boleh lambat. Informasi harus sesuai
dengan keadaan saat itu, karena informasi yang sudah
usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
Bila pengambil keputusan terlambat, maka dapat berakibat
fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat,
sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk
mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat
untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap
orang satu dengan lainnya berbeda. Misalnya informasi
mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi
kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan
akan lebih relevan bila ditunjukan kepada ahli teknik
perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok
produksi untuk ahli teknik
2.2.4. Nilai Informasi
Menurut Jugiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of
inoformation) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan
12
informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses
pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
2.2.5. Mutu Informasi
Menurut Gordon B. Davis, kesalahan informasi adalah antara lain
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
3. Hilang/tidak terolahnya sebagian data.
4. Pemeriksaan/pencatatan data yang salah.
5. Dokumen induk yang salah.
6. Kesalahan dia dalam prosedur pengolahan (contoh : kesalahan
program aplikasi Komputer yang digunakan).
7. Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.
Penyebab kesalahan tersebut dapat diatasi dengan cara-cara sebagai
berikut:
1. Kontrol sistem untuk menemukan kesalahan.
2. Pemeriksaan internal dan eksternal.
3. Penambahan batas ketelitian data.
4. Instruksi dari pemakai yang terprogram secara baik dan dapat
menilai adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat
keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk
sistem informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri
sendiri lepas dari konteks apapun. Sementara informasi adalah data yang
13
telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis,
1995). Mc Leod (1995) mengatakan bahwa informasi adalah data yang
telah diproses, atau data yang memiliki arti.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis
komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen
berikut:
1. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk
melengkapi kegiatan memasukan data, memproses data, dan
keluaran data.
2. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke
komputer.
3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang
diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses
pengguna sistem informasi.
4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara
pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke
dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
5. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer,
analis, programmer, dan operator, serta bertanggung jawab
terhadap perawatan.
6. Prosedur , yakni tata cara yang meliputi strategi, kebijakan,
metode, dan peraturan-peraturan dalam menggunakan sistem
informasi berbasis komputer.
2.4. Pengertian Penyewaan
Pengertian sewa menurut kamus besar bahasa Indonesia
(departemen pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia.2001:833)
14
adalah pemakaian sesuatu dengan membayar uang sewa, uang yang
dibayarkan karena memakai atau meminjamkan sesuatu, yang boleh
dipakai dengan membayar uang dengan uang. Sedangkan pengertian
penyewaan adalah proses, cara, pembuatan menyewa atau menyewakan.
2.4.1. Sistem Manajemen Jasa (Persewaan)
Manajemen jasa merupakan bidang multi-disiplin praktik dan riset
berkenaan dengan kualitas jasa. Bidang-bidang terkait di dalamnya
mencakup pemasaran jasa, manajemen operasi jasa, dan manajemen
sumber daya manusia jasa Schneider (2004).
2.5. Pengertian Website
Yuhefizar (2006:3) Website adalah keseluruhan halaman-halaman
web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi.
Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling
berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web
lainnya disebut dengan hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media
penghubung disebut hypertext.
1.5.1. Jenis-Jenis Website
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu
cepat, website juga mengalami perkembangan yang sangat berarti. Dalam
pengelompokkan jenis web, lebih diarahkan berdasarkan pada fungsi, sifat
dan bahasa pemrograman yang digunakan.
Jenis-jenis web berdasarkan sifatnya adalah:
1. Website dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan
content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Misalnya
15
website berita seperti, www.kompas.com, www.detik.com,
www.polinpdg.ac.id, dan lain-lain.
2. Website statis, merupakan website yang contentnya sangat jarang
diubah. Misalnya, web profile organisasi, dan lain-lain.
2.6. Sistem Basis Data
Menurut Fathansyah,Ir (2002:9) Basis data adalah Sistem basis
data merupakan sistem yang terdiri dari atas sekumpulan tabel yang saling
berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan
sekumpulan program (DBMS) yang menungkinkan beberapa pemakai lain
untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.
2.7. Bahasa Pemrograman
2.7.1. PHP
Diar Puji Oktavian (2010:31) PHP adalah akronim dari Hypertext
Preprocessor, yaitu suatu bahasa pemograman berbasiskan kode-kode
(script) yang digunakan untuk mengolah suatu data dan mengirimkannya
kembali ke web browser menjadi kode HTML.
2.7.2. HTML
Diar Puji Oktavian (2010:13) HTML adalah suatu bahasa yang
dikenali oleh web browser untuk menampilkan informasi dengan lebih
menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text). Sedangkan
web browser adalah program komputer yang digunakan untuk membaca
HTML, kemudian dia menerjemahkan dan menampilkan hasilnya secara
visual ke layar computer. Anda dapat menggunakan salah satu program
browser, seperti: Mozilla Firefox, Internet Explorer (IE), Opera, Safari,
Google Chrome, dan sebagainya.
16
III. Objek dan Metode Penelitian
3.1. Objek Penelitian
Objek Penelitian pada proses pembuatan sistem informasi
penyewaan peralatan pesta pada saung kuring di cidaun berbasis web yang
beralamat di Jalan Kp. Kertajadi Ds. Kertajadi RT/RW. 02/01 Cidaun Kab.
Cianjur. Untuk melengkapi objek penelitian ini, akan diuraikan tentang
sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugas pada
subbab selanjutnya.
3.1.1. Sejarah Singkat
Saung Kuring berada di daerah cianjur yang lebih tepatnya di
kampung kertajadi cidaun.Saung kuring berdiri pada tahun 2005 (8 tahun
silam), waktu itu saung kuring di dirikan atas gagasan keluarga.Saung
kuring boleh dibilang sangat populer dan terkenal dengan rasanya yang
sangat enak dan serta menyediakan peralatan-peralatan pesta seperti
panggung, tenda, dan lain sebagainya. Dan berkala dari semua itu, saung
kuring terkenal semua orang di cidaun sampai ke daerah sekitarnya.
3.1.2. Visi dan Misi
Visi
Perusahaan spesialis penyedia dan persewaan sarana alat pesta dan
kebutuhan event TERBESAR, TERLENGKAP, dan TERBAIK.
No. 1 di Cidaun.
Misi
17
1. Memberikan pelayanan prima ke custumer dengan cara yang
mudah, harga sesuai budget (murah), dengan kualitas yang
terbaik.
2. Memberikan solusi kepada konsumen agar disetiap acara
yang dibuat menjadi sukses.
3. Melayani dengan hati.
3.1.3. Stuktur Organisasi
Bagi setiap perusahaan struktur organisasimempunyai arti yang
penting. Karena dengan mengetahui struktur organisasi,maka dapat
diperoleh gambaran mengenai bagian-bagian yang ada dalam perusahaan
tersebut, dan sudah sejauh mana wewenang dan tanggung jawabbagian-
bagian tersebut dapat melaksanakan tugasnya. Adapun struktur organisasi
Saung Kuring dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Saung Kuring
Sumber : Saung Kuring
3.1.4. Deskripsi Tugas
1. Pimpinan Perusahaan
a. Mengelola dan bertangung jawab atas aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan secara keseluruhan
b. Merumuskan tujuan perusahaan dan menutapkan garis
besar kebijaksanaan perusahaan.
Pimpinan
Pimpinan Pimpinan
Pimpinan
18
c. Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan
maksud dan tujuan perusahaan dan senantiasa bersedia
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.
2. Sekertaris
a. Bertanggung jawab ata segala sesuatu yang terjadi di
perusahaan.
b. Mengatur segala kegiatan perusahaan
c. Membuat laporan keuangan berupa pengeluaran berupa
pembelian untuk membeli/belanja, serta hasil dari
penyewaan peraatan pesta.
3. Keuangan
a. Bertangung jawab memegang kas perusahaan
b. Menyetorkan hasil kepada pemimpin perusahaan
4. Karyawan
a. Bertanggung jawab dalam menjaga hubungan baik
dengan para pelanggan.
b. Membangun peralatan pesta.
c. Melayani pelanggan dengan sebaik mungkin.
3.2. Metode Penelitian
Pada metode penelitian penulis akan menjelaskan mengenai
desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, metode
pendekatan dan pengumpulan sistem dan pengujian software.
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan
menggunakan metode deskriptif dan metode action. Metode deskriptif
yaitu metode yang menggambarkan atau menguraikan keadaan situasi
pada tempat observasi, melakukan penelitian dan kemudian melakukan
analisis sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan.
19
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian alat pengumpulan data sangatlah
mempengaruhi kualitas data yang akan didapatkan sekaligus menentukan
kualitas dari penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu data primer dan data sekunder. Dalam metode pengumpulan data
penulis menggunakan teknik observasi dan wawancara.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Jenis pengumpulan data primer merupakan penelitian yang
mengumpulkan data langsung dari lapangan penelitian atau tempat
penelitian untuk mengetahui keadaan penelitian yang akan dijalankan.
Metode yang dipakai dibagi ada beberapa cara sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data melalui pengamatan
langsung terhadap gejala atau peristiwa yang terjadi pada objek penelitian
pada Saung Kuring di Cidaun Kab. Cianjur kegiatan ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengamati dan mendapatkan data dan informasi terhadap
kegiatan-kegiatan yang akan diteliti.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung
dengan narasumber yang terkait dengan objek penelitian yaitu tentang
sistem informasi yang sedang berjalan di Saung Kuring. Metode ini
dilakukan agar mendapatkan data serta informasi secara langsung dari
narasumbernya. Penulis melakukan wawancara kepada Pimpinan Saung
Kuring, Sekretaris dan Karyawan Saung Kuring.
20
3.2.2.2. Sumber Data SeKunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain) yang diberikan oleh pihak Saung Kuring.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan
sistem dan metode yang digunakan penulis adalah metode pendekatan
terstruktur.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem secara terstruktur meliputi :
1. Perancangan Proses : Flowmap, DFD dan Kamus Data
2. Perancangan Basis Data: ERD, Normalisasi, Tabel Relasi dan
Struktur File
3. Perancangan Program : Perancangan Input, Perancangan
Output, Pengkodean, Struktur Menu dan Kebutuhan Sistem.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam
perancangan sistem informasi penyewaan ini adalah Metode prototype.
Alasan penulis menggunakan metode ini karena dengan metode prototype
ini yaitu:
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dengan
pihak saung kuring.
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan
kebutuhan pihak universitas.
21
3. Pihak saung kuring berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui
apa yang diharapkan.
Gambar 3.2 Model Prototype
(Sumber: Hanif Al Fatta.2007:37)
3.2.3.3. Alat Bantu dan Perancangan
Dalam sebuah perancangan sistem informasi di butuhkan sebuah
alat bantu untuk menggambarkan alur dari proses atau kegiatan yang ada
dalam sebuah sistem. Adapun alat bantu yang penulis gunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut terdiri dari bagan alir dokumen (Document
Flowmap), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data
(Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary) dan Perancangan
Basis Data.
3.2.4. Pengujian Software
Menurut Roger. S. Pressman, Ph. D (2002 : 551) mengemukakan
bahwa metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional
dari software. Pengujian blackbox memungkinkan pengembang software
untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-
syarat fungsional suatu program.
22
3.3. Analisis Sistem yang Berjalan
Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah
satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena
dengan analisa sistem kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan
dari sistem yang kita buat. Kegiatan analisis ini bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan
dikembangkan.
3.3.1. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Prosedur merupakan langkah-langkah penyewaan peralatan pesta
yang dilakukan oleh sistem di Saung Kuring.
3.3.1.1. Flowmap
Prosedur Penyewaan yang sedang berjalan KONSUMEN SEKRETARIS BAGIAN OPERASIONAL PIMPINAN
Formulir
Penyewaan
Formulir
Penyewaan
Mencatat Data
Penyewaan
Data Penyewaan Data Penyewaan
Data
Penyewaan
Cek
Peralatan
Data Peralatan
A
ACC Data
Penyewaan
Data Penyewaan
ACC
Data Penyewaan
ACC
Membuat Data
Tagihan
Nota Tagihan
Penyewaan
Nota Tagihan
Penyewaan
Nota Tagihan
Penyewaan
B
Membuat
Surat Jalan
Surat Jalan
Membuat
Faktur Bukti
Pemasangan
Faktur Bukti
Pemasangan
Faktur Bukti
Pemasangan
C
Membuat
Laporan
Penyewaan
Laporan
Penyewaan
Laporan
Penyewaan
Validasi
Laporan
Penyewaan Valid
D
Y
TData
Penyewaan
Data
Penyewaan
Data Peralatan
Nota Tagihan
Penyewaan
Surat JalanSurat Jalan
Nota Tagihan
Penyewaan
Laporan
Penyewaan
D
Gambar 3.3 Flowmap Penyewaan yang sedang berjalan
23
Keterangan :
A : Data Peralatan C : Faktur Bukti Pemasangan
B : Nota Tagihan Penyewaan D : Laporan Penyewaan Valid
Proses Pembayaran Peralatan Rusak / Hilang yang sedang berjalan
KONSUMEN SEKRETARISBAGIAN OPERASIONAL PIMPINAN
Data Peralatan
Lengkap
Data Peralatan
Rusak / Hilang
Rekap Barang
yang disewa
Faktur Barang
Rusak / Hilang
Data Pembayaran
Barang Rusak /
Hilang
Cek
Peralatan
Faktur Bukti
Pemasangan
C
Membuat
Faktur Barang
Rusak / Hilang
A
Membuat Nota
Bayar Barang
Rusak / Hilang
Laporan
Pengadaan
Peralatan
Nota Bayar
Barang Rusak /
Hilang
Laporan
Pengadaan
Peralatan
ACC
Laporan
Pengadaan
Peralatan ACC
Faktur Barang
Rusak / Hilang
Faktur Barang
Rusak / Hilang
Data Pembayaran
Barang Rusak /
Hilang
Membuat
Laporan
Pengadaan
Peralatan
Nota Bayar
Barang Rusak /
Hilang
E
Laporan
Pengadaan
Peralatan ACC
F
F
Y T
Faktur Bukti
Pasang
Gambar 3.4 Flow Map PembayaranPeralatan Rusak /Hilang yang sedang
berjalan
Keterangan :
A : Data Peralatan E : Nota Bayar Barang Rusak / Hilang
C : Faktur Bukti Pemasangan F : Laporan Pengadaan Peralatan ACC
3.3.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang
menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari
sistem.
24
SISTEM INFORMASI
PENYEWAAN PERALATAN
PESTA PADA SAUNG
KURING DI CIDAUN
KONSUMEN PIMPINAN
Data Penyewaan,
Data Pembayaran Barang Hilang / Rusak
Laporan Penyewaan,
Laporan Pengadaan PeralatanData Penyewaan,
Nota Tagihan Penyewaan,
Faktur Barang Rusak / Hilang,
Nota Pembayaran Barang Rusak / Hilang
Formulir Penyewaan
Formulir Bukti Pasang
Gambar 4.5 Diagram Konteks Sistem yang Sedang Berjalan
3.3.2.3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram adalah representasi graphis dari suatu sistem
yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran
data diantara komponen-komponen tersebut beserta asal, tujuan dan
penyimpanan datanya.
1.2
ACC Data
Penyewaan
1.3
Membuat Nota
Tagihan
KONSUMEN
A. DATA PERALATAN
A. DATA TAGIHAN
PENYEWAAN
Data Peralatan
Data Peralatan
Data Peralatan
1.4
Membuat Surat
Jalan
Data Penyewaan
Data Penyewaan
1.1
Mencatat Data
Penyewaan
Data Penyewaan
1.6
Buat Laporan
Penyewaan
Data Penyewaan
Data Penyewaan
PIMPINAN
Data Penyewaan
1.5
Membuat
Faktur Bukti
Pemasangan
Data Surat Jalan
A. DATA BUKTI
PEMASANGAN
Data Bukti Pasang
Data Bukti Pasang
Data Penyewaan
Gambar 3.6 Data Flow Diagram SistemPenyewaan yang Sedang Berjalan
2.2
Memuat Faktur
Barang Rusak /
Hilang
2.3
Membuat Nota
Pembayaran
Barang Rusak /
Hilang
KONSUMEN
A. DATA PERALATAN
A. DATA NOTA
PEMBAYARAN
BARANG RUSAK
Data Pembayaran
Barang Rusak
Data Peralatan
Data Peralatan
2.1
Rekap Barang
yang disewa
2.5
ACC Laporan
Pengadaan
Peralatan
PIMPINAN
2.4
Membuat Laporan
Pengadaan
Peralatan
A. DATA BUKTI
PEMASANGAN
Data Bukti Pasang
Data Peralatan
Data Peralatan
Data Pembayaran
Barang Rusak
Data Pembayaran
Barang Rusak
Data Pengadaan Peralatan
Data Pengadaan Peralatan
Gambar 3.7 Data Flow Diagram SistemPenggantian Peralatan Rusak
yang Sedang Berjalan
25
3.3.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Dilihat dari prosedur kerja sistem informasi penjualan yang sedang
berjalan, masih beberapa hal yang menjadi kekurangan dalam sistem
tersebut diantaranya :
Tabel 3.1 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan.
No Permasalahan Penyelesaian
1 Sulitnya akses pada saat konsumen
mencari informasi karena hanya
menggunakan pamphlet dan kertas
selebaran sebagai media promosi.
Pembuatan sistem online
dapat memudahkan
konsumen mendapatkan
informasi tentang Saung
Kuring
2 Sering terjadi kesalahan pengecekan
stok perlengkapan yang tercatat di data
dengan stok perlengkapan yang
tersedia di gudang.
Dengan pembuatan database yang benar dapat memudahkan dalam pengecekan stok perlengkapan
3 Jumlah pengiriman perlengkapan tidak
sesuai dengan jumlah yang diminta
konsumen.
Dengan adanya pembuatan
surat jalan secara otomatis
mengurangi kekeliruan
dalam hal pengiriman
4 Pendataan kondisi pengembalian
perlengkapan juga terkadang tidak
sama dengan perlengkapan yang telah
dikirim sebelumnya disebabkan oleh
keadaan perlengkapan yang
rusak/hilang sehingga harus dilakukan
pengadaan perlengkapan baru
Dengan satunya database
yang ada dan surat jalan
yang otomatis dapat
mengurangi dalam hal
selisih pengembalian
penyewaan perlengkapan
5 Proses pencatatan transaksi Dengan dibangunnya
26
pembayaran dan laporan juga masih
terjadi kesalahan karena berkas
dokumen hilang/rusak karena masih
melakukan pencatatan manual.
aplikasi diharapkan
mengurangi kesalahan
dalam laporan ataupun
hilangnya berkas dokumen
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1. Perancangan Sistem
Perancangan adalah suatu bagian dari metodologi pengembangan
pembangunan suatu perangkat lunak yang memberikan gambaran secara
terperinci. Sistem adalah tahapan lanjutan dari analisis sistem, dimana
pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan
dibangun sebelum dilakukannya pengkodean kedalam suatu bahasa
pemograman.
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis dokumen yang
sedang berjalan di Saung Kuring, dapat diketahui kelemahan sistem yang
dibutuhkan. Dalam skripsi ini penulis mencoba mengusulkan suatu sistem
baru untuk menunjang didalam pelaksanaan penyewaan peralatan pesta
khususnya pada bagian penyewaan ini seperti:
1. Meningkatkan kecepatan dan keakuratan informasi yang
dihasilkan dan mengurangi biaya operasional dalam pengolahan
data penyewaan.
2. Memperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Menunjang daya saing perusahaan terhadap perkembangan jaman
dengan penerapan sistem teknologi informasi.
27
4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Sistem informasi penyewaan yang penulis usulkan sangat berbeda
dengan sistem yang sedang berjalan di perusahaan Saung Kuring, yang
berbeda adalah pengolahan data penyewaan yang berasal dari pencatatan
berkas dokumen menjadi aplikasi pengolahan berbasis komputerisasi yang
berbasis web serta menggunakan basis data yang berguna bagi
penyimpanan data dengan jumlah data relatif banyak sehingga dapat
mempermudah penyimpanan, pencarian, pengubahan dan penghapusan
data serta pelayanan pemesanan penyewaan peralatan pesta juga bisa
dilakukan secara online.
4.1.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan
Perancangan sistem yang diusulkan ini bukanlah sistem yang
menggantikan sistem yang lama, namun sistem yang diusulkan ini
merupakan penambahan atau pengembangan dari sistem yang lama yang
bersifat manual menjadi terkomputerisasi.
4.1.4. Flowmap Penyewaan yang Diusulkan
Gambar 4.1 Flowmap yang diusulkan
28
KONSUMEN SEKRETARISBAGIAN OPERASIONAL PIMPINAN
Faktur Peralatan
Rusak / Hilang
Data Pembayaran
Peralatan Rusak /
Hilang
Cek
Peralatan
Laporan
Pengadaan
Peralatan
Nota Bayar
Peralatan Rusak /
Hilang
Laporan
Pengadaan
Peralatan
ACC
Laporan
Pengadaan
Peralatan ACC
Faktur Peralatan
Rusak / Hilang
Nota Bayar
Peralatan Rusak /
Hilang
Laporan
Pengadaan
Peralatan ACC
B
B
Y T
Sistem
Informasi
Penyewaan
Input Data
Peralatan Rusak /
Hilang
Input Data
Peralatan
Lengkap
Cetak Faktur
Peralatan Rusak /
Hilang
Data Pembayaran
Peralatan Rusak /
Hilang
Input Data
Pembayaran
Peralatan Rusak
Cetak Nota Bayar
Peralatan Rusak /
Hilang
Input Laporan
Pengadaan
Peralatan Rusak /
Hilang
Cetak Laporan
Pengadaan
Peralatan Rusak /
Hilang
Faktur Peralatan
Rusak / Hilang
Lihat Data
Penyewaan
Gambar 4.2 Flow Map PembayaranPeralatan Rusak / Hilang
Yang sedang Diusulkan
4.1.5. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang
menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari
sistem.
SISTEM INFORMASI
PENYEWAAN PERALATAN
PESTA PADA SAUNG
KURING DI CIDAUN
KONSUMEN PIMPINAN
Formulir Penyewaan,
Data Pembayaran Barang Hilang / Rusak
Laporan Penyewaan,
Laporan Pengadaan Peralatan
Data Penyewaan,
Nota Tagihan Penyewaan,
Data Faktur Bukti Pemasangan
Laporan Pengadaan Barang ACC
Faktur Barang Rusak / Hilang,
Nota Bayar Barang Rusak / Hilang
Gambar 4.3Diagram Konteks yang Diusulkan
4.1.6. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram yang menggambarkan sistem sebagai jaringan
kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan
penyimpanan. Tujuan digambarkan DFD adalah untuk mengetahui aliran
data yang terjadi dalam sistem.
29
4.1.6.1 DFD Level 1
Gambar 4.4DFD Level 1 yang Diusulkan
4.1.6.2. DFD Level 2
Gambar 4.5 DFD Level 2Proses 1 Sistem yang Diusulkan
Gambar 4.6 DFD Level 2Proses 2 yang Diusulkan
30
4.1.7. Relasi Tabel
Gambar 4.8 Relasi Tabel Yang Diusulkan
4.2. Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka dimaksudkan untuk menjelaskan
tampilan antar muka perangkat lunak.
2.2.1. Struktur Menu
Gambar 4.9 Menu Utama
31
4.2.2. Perancangan Input
Gambar 4.10 From Login
Gambar 4.11 Form Input Penyewaan
4.2.3. Perancangan Output
Gambar 4.12 Laporan Penyewaan
32
Gambar 4.13 Laporan Penggantian
4.3. Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap penerapan sistem supaya
dapat dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, batasan
implementasi, implemantasi perangkat lunak, implementasi perangkat
keras, implementasi basis data, implementasi instalasi program, dan
implementasi antar muka.
4.3.1. Batasan Implementasi (optional)
Dalam mengimplementasikan perangkat lunak dan pengendalian
aplikasi ini ada beberapa hal yang menjadi batasan inplementasi, yaitu :
1. Proses yang dilakukan adalah penyewaan peralatan pesta dan
proses penggantian peralatan pesta yang rusak atau hilang yang
dilakukan oleh pihak penyewa atau konsumen.
2. Basis data yang digunakan dalam mengimplementasikan Sistem
Informasi Penyewaan Peralatan Pesta adalah MySql.
4.3.2. Implementasi Perangkat Lunak
Untuk mendukung sistem yang akan dibangun selain
membutuhkan perangkat keras juga membutuhkan perangkat lunak,
adapun perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows 7
33
2. Web browser yang diunakan adalah Google Chrome dan
Mozilla Firefox
3. Xampp versi 3.2.1
4. Netbeans versi 7.2.1
5. JDK 7
4.3.3. Implementasi Perangkat Keras
Perangakat keras yang digunakan dalam pemngimplementasian
aplikasi adalah sebagai berikut :
1. Processor Intel® Atom™ 1.6 GHZ
2. RAM 1 GB
3. Harddisk 128 GB
4. Monitor
5. Keyboard
6. Mouse
7. Internet 64Kbps
8. Printer
4.3.4. Implementasi Basis Data
1. Struktur Tabel Penyewaan
2. Struktur Tabel Pembayaran
3. Struktur Tabel Surat Jalan
4. Struktur Tabel
5. Struktur Tabel Pengadaan
4.3.5. Implementasi Antar Muka
Tahap implemantasi antar muka yang dilakukan adalah
menggunakan program php mysql.
34
4.3.6. Implementasi Instalasi Program
Gambar 4.14 Tampilan Awal Instalasi
Gambar 4.15 Tampilan Select Component
Gambar 4.16 Tampilan Penyimpanan Instalasi
35
Gambar 4.17 Tampilan Bitnami for XAMPP
Gambar 4.18 Tampilan Persiapan Instalasi
Gambar 4.19 Tampilan Proses Instalasi
Gambar 4.20 Tampilan Instalasi Selesai
36
Gambar 4.21 Tampilan Control Panel (tidak aktif)
Gambar 4.22 Tampilan Control Panel (aktif)
4.3.7. Penggunaan Program
Kegitan ini bertujuan untuk menerangkan secara singkat
penggunaan program Sistem Informasi Penjualan Pada Dusky Store,
berdasarkan user yang menggunakan. Adapun cara pengoperasiannya
adalah sebagai berikut :
Gambar 4.23 Form Input Login
37
Gambar 4.24 Tampilan Input Penyewaan
Gambar 4.25 Detail Data Penyewaan
Gambar 4.26 Form Input Surat Jalan
Gambar 4.27 Form Surat Jalan
38
Gambar 4.28 Input Bukti Pasang
Gambar 4.29 Detail Data Bukti Pasang
Gambar 4.30 Nota Pembayaran
39
Gambar 4.31 Form Laporan Transaksi Penyewaan
Gambar 4.32 Laporan Transaksi Penyewaan
Gambar 4.33 Form Laporan Transaksi Pengadaan
40
Gambar 4.34 Laporan Transaksi Pengadaan
4.4. Pengujian
Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus
pengembangan perangkat lunak.
4.4.1. Rencana Pengujian
Pengujian perangkat lunak sistem informasi penyewaan alat pesta
ini menggunakan data uji input dari pengguna perangkat lunak yang telah
dibuat.
Tabel 4.1 Rencana Pengujian
Kelas Uji Butir Uji Tingkat
Pengujian
Jenis
Pengujian
Login Hak akses
user
Sistem Black box
Master
Data
Pengisian
semua master
Sistem Black box
41
data
Penyewaan Pengimputan
data
Penyewaan
alat pesta
Sistem Black box
Surat Jalan Proses
pengimputan
data surat
jalan
Sistem Black box
Faktur
bukti
pasang
Pengisisan
data bukti
pasang
Sistem Black box
Laporan Pengecekan
fungsi proses
laporan
Sistem Black box
4.4.2. Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian dari kasus uji sample di atas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak bekerja sesuai dengan harapan
dan berjalan dengan sebagaimana mestinya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan analisis dari sistem yang berjalan pada
Saung Kuring dan menerapkan sistem informasi penyewaan yang penulis
rancang maka beberapa hal yang dapat penulis simpulkan adalah sebagai
berikut :
42
1. Dengan membangun sistem informasi peralatan pesta pada Saung
Kuring dapat memudahkan seorang konsumen untuk melihat
informasi yang berkaitan dengan alat pesta pada Saung Kuring
2. Tidak adanya kesalahan pengecekan stok perlengkapan yang
tercatat di data dengan perlengkapan dengan yang tersedia di
gudang
3. Sesuainya perlengkapan yang dikirim dengan yang diminta oleh
konsumen
4. Tidak adanya selisih dalam pendataan pengembalian peralatan
pesta dan dalam hal pendataan perlengkapan yang rusak/hilang
5. Sudah tidak adanya kesalahan pencatatan transaksi pembayaran
dan laporan karena kehilangan/kerusakan berkas.
5.2. Saran
Dengan perkembangan sistem informasi pemesanan dan
pembelian tiket pada Baraya Travel yang akan terus berkembang maka
saran dari penulis berikut dibawah ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk peneliti selanjutnya
1. Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat membahas semua
pelayanan jasa pada Saung Kuring
2. Diharapkan pada peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan
transaksi pembayaran barang rusak secara otomatis.
Daftar Pustaka Al-bahra Bin Ladjamuddin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Graha Ilmu
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.2001:833
43
Diar Puji Oktavian. 2010. Menjadi Programmer Jempolan Menggunakan
PHP.Mediakom. Yogyakarta
Fandy Tjiptono dan Gregorious Chandra (2005), Manajemen Kualitas
Jasa. Andi. Yogyakarta.
Hanif Al Fatta. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Andi.
Yogyakarta
Jogiyanto. 2001.Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur dan Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto. 2005. Analisis adn Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta
J.R. Raco. 2010. MetodePenelitianKualitatif. Grasindo. Jakarta
Roger. S. Pressman, Ph. D. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi.
Yogyakarta
Sulistyawan, Rubianto, RahmadSaleh. 2008. Modifikasi Blog Multiply
dengan CSS. Elex Media Komputindo. Jakarta
Scheneider, Benjamin, & Susan S, White (2004). Service Quality:
Research Perspective. Thou-sand Oaks. CA Sage Publication, Inc.
200 pp.
Yuhefizar, HA Mooduto, Rahmat Hidayat, ST. 2009. Cara Mudah
Membangun Website Interaktif Menggunakan Content
Management System Joomla Edisi Revisi. Elex Media
Komputindo. Jakarta