SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN JADWAL …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1349.pdfWindows...

20
SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN JADWAL MATA PELAJARAN DI SMP NEGERI 4 NGAWEN GUNUNGKIDUL Naskah Publikasi diajukan oleh Ma’ruf Tri Nugroho 07.11.1349 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

Transcript of SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN JADWAL …repository.amikom.ac.id/files/PUBLIKASI_07.11.1349.pdfWindows...

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN JADWAL MATA PELAJARAN DI SMP NEGERI 4 NGAWEN GUNUNGKIDUL

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Ma’ruf Tri Nugroho 07.11.1349

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2011

INFORMATION SYSTEM TIME SCHEDULE LESSON FOR JUNIOR HIGH SCHOOL NEGERI 4 NGAWEN GUNUNGKIDUL

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN JADWAL MATA PELAJARAN

DI SMP NEGERI 4 NGAWEN GUNUNGKIDUL

Ma’ruf Tri Nugroho

Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Schedule subject in a school aims to support, facilitate, and enhance the quality of education. In society in general can be said to function to schedule subjects within the academic activities to enhance the quality of teaching and discipline of both teachers and siswa.Seiring with increased and increasing need for hours of useful subjects to complete a job that requires precision is precise and quick to do if the data and large capacity also efficient.

In general, data processing, information systems division schedule of subjects that used by SMP Negeri 4 Ngawen Gunungkidul still done manually and often occurred to no compliance schedule because the teacher is absent or teach elsewhere.

Based on the above background, the problem in this research will build an information system for scheduling subjects in SMP Negeri 4 Ngawen Gunugkidul Keywords : scheduling information systems school subjects

1. Pendahuluan

Jadwal mata pelajaran di sebuah sekolah bertujuan untuk mendukung,

memperlancar, dan mempertinggi kualitas pendidikan. Pada masyarakat secara umum

dapat dikatakan jadwal mata pelajaran berfungsi untuk aktifitas akademik dalam

mempertinggi kualitas mengajar dan kedisiplinan baik guru maupun siswa.Seiring dengan

meningkatnya dan bertambahnya kebutuhan jam mata pelajaran yang berguna untuk

menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian secara tepat dan cepat untuk

melakukan olah data dan daya tampung yang besar juga efisien.

Pada umumnya pengolahan data pada sistem informasi pembagian jadwal

mata pelajaran yang digunakan oleh SMP Negeri 4 Ngawen Gunungkidul masih

dikerjakan secara manual dan sering terjadi ke tidak sesuaian jadwal karena guru yang

bersangkutan berhalangan atau mengajar di tempat lain.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam penelitian ini akan

dibangun suatu sistem informasi untuk penjadwalan mata pelajaran di SMP Negeri 4

Ngawen Gunugkidul.

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Jogiyanto, H.M, 2001)

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai suatu tujuan. (McLeod, R, 1995)

Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-

sama untuk menyelesaikan suatu sasaran. (Davis, G.B, 1991)

Dari beberapa definisi mengenai sistem yang diberikan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-

komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan erat untuk mencapai tujuan

dan sasaran tertentu.

3. Analisis dan Perancangan Sistem

3.1 Analisis Sistem

Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan

tentang sistem yang akan dikembangkan. Hasil utama dari sistem adalah

pemahaman sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ketahap perancangan.

Tujuan utama dari analisis sistem (systems analysis) adalah

mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan,

hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang ada agar selanjutnya dapat

dilakukan pembenahan. Dalam melakukan tugasnya seorang analis sistem harus

melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut:

a. Identify

Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada, dimana suatu

masalah adalah pertanyaan yang harus dapat dipecahkan untuk mencapai

sasaran-sasaran yang diharapkan. Langkah-langkah didalam tahapan ini

adalah identifikasi terhadap penyebab masalah, titik keputusan, dan personil-

personil kunci.

b. Understand

Langkah selanjutnya adalah memahami cara kerja sistem yang sedang

berjalan. Untuk dapat memahami sistem yang ada diperlukan data-data yang

diperoleh dari langkah pertama identifikasi secara terperinci. Tugas yang

dilakukan meliputi penentuan jenis penelitian, perencanaan jadwal penelitian,

pembuat tugas penelitian, pembuat agenda penelitian dan pengumpulan hasil

penelitian.

c. Analyze

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, maka dilakukan analisis hasil

penelitian. Dimana dalam hal ini diperlukan suatu pengalaman yang cukup

untuk mendapatkan hasil maksimal, karena biasanya seorang analis sistem

yang baru merasa kesuliatan pada tahapan ini. Analisis sistem yang dilakukan

harus dapat menjawab pertanyaan apa, bagaimana, siapa dan dimana sistem

tersebut dikerjakan? Kemudian mengapa dikerjakan, perlukah dikerjakan dan

apakah yang telah dikerjakan dengan baik?

d. Report

Langkah terakhir dari analisis sistem adalah pembuatan laporan dari hasil

penelitian yang kemudian dicatat dan didokumentasikan sebagai panduan

untuk mendesain sebuah sistem.

3.2 Analisis Kelemahan Sistem

Analisis pada sistem informasi manajemen mengunakan metode PIECES

(Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) perlu diadakan untuk

mengidentifikasi penyebab munculnya suatu masalah yaitu sebagai berikut:

1. Kinerja (Peformance)

Kinerja adalah kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat

sehingga sasaran dapat tercapai. Kinerja diukur dengan throughput (jumlah dari

pekerjaan yang dapat diselesaikan selama jangka waktu tertentu ) dan respone

time (waktu tanggap) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu pencatatan

dengan tanggapan yang diberikan kepada pencatatan tersebut. Kelemahan

sistem lama adalah:

a. Masalah yang timbul dari segi throughput sistem:

Kinerja memakan waktu lama dan lambatnya jumlah yang dilakukan, misalnya

dalam sekali proses pencatatan data dan pembuatan laporan penjadwalan

membutuhkan waktu 5 menit, jumlah pekerjaan lebih dari satu orang.

b. Masalah yang timbul dari segi response time :

Memproses data memerlukan waktu yang relatif lama karena banyaknya

kegiatan pencatatan yang dilakukan seperti menulis, menggandakan,

mencocokan data sehingga waktu tanggap (response time) semakin panjang.

2. Informasi (Information)

Informasi merupakan hal yang penting karena dengan informasi tersebut pihak

instansi dapat melakukan langkah selanjutnya dalam membuat keputusan dan

penerapan sistem informasi yang baik berpengaruh sekali pada perkembangan

instansi. Informasi yang baik harus memenuhi syarat yang baik yaitu akurat,

uptodate dan relevan. Kelemahan pada sistem lama adalah :

a. Penyajian informasi tidak akurat, misalnya kesalahan ketika melakukan

pencatatan yang berasal dari arsip-arsip yang ada. Kesalahan dalam menginput

data jadwal, misal salah menuliskan data jadwal hari yang satu dengan hari yang

berikutnya:

b. Dari segi uptodate yaitu:

1) Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi sekarang, sistem lama

tidak dapat menghasilkan informasi secara langsung karena laporan-laporan data

penjadwalan dibuat setiap pertengahan tahun secara manual dengan mengolah

arsip-arsip yang ada.

2) Data yang ada tidak bisa langsung diubah pada saat itu, karena data tersimpan

dalam arsip

c. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan atau situasi sekarang,

misalnya ketika terjadi perubahan data jadwal, data hari, data kelas dan data guru

yang ada. Ini disebabkan karena tidak bisa melakukan perubahan terhadap data

yang telah tercatat pada arsip yang ada.

3. Ekonomi (Economy)

Ekonimis berkaitan dengan penghematan dan peningkatan keuntungan.

a. Sistem lama kurang ekonomis karena penggunaan kertas, blackboard ,tinta

dan alat tulis yang berlipat ganda dalam pencatatan data dan pembuatan

laporan mengakibatkan terjadinya pemborosan biaya.

b. Biaya tidak diketahui, disebabkan oleh terjadinya kesalahan penginputan dan

pencatatan data.

4. Kontrol (Control)

Analisis kontrol yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau

mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak

diijinkan, dan pengamanan data dari kerusakan. Berikut analisis yang telah

dilakukan :

a. Pencegahan / pendeteksian kesalahan sistem

1) Sistem lama masih terjadi redudansi data (kerangkapan data), yang

disebabkan data-data yang ada belum dibentuk normalisasi data.

2) Terjadi keterlambatan dalam mengakses data, ini disebabkan oleh

banyaknya arsip-arsip yang menumpuk sehingga mempersulit proses

pencarian data.

b. Keamanan data tidak tejamin, dari akses yang diijinkan disebabkan karena

beberapa data dicatat pada arsip atau dokumen, sehingga data tersebut

dapat dilihat maupun diubah oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

c. Tekadang data tidak dapat diselamatkan dari kerusakan yang terjadi, misal

beberapa data hilang karena arsip terganggu (terkena air, digigit kutu buku,

kertasnya sobek atau terbakar api). Ini disebabkan data duplikat yang ada

hanya berupa hardcopy (berupa lembaran kertas), belum ada data yang

disimpan secara softcopy dalam bentuk cd atau flashdisk.

5. Efisiensi (Efficiency)

Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan

secara optimal, guna meminimalkan pemborosan atau dengan kata lain input

yang kecil menghasilkan output yang maksimal. Sumber daya dapat berupa

manusia, informasi, waktu, uang, peralatan dan ruang.

a. Sistem lama tidak efisien dilihat dari segi sumber daya yang diinputkan,

karena penggunaan kertas dan alat tulis yang banyak mengakibatkan

pemborosan biaya dan waktu yang cukup lama untuk pencatatan data, selain

itu harus mencatat laporan-laporan penjadwlan yang sudah dipakai

sebelumnya secara berulang.

b. Sistem lama tidak efisien dilihat dari segi output disebabkan penggunaan

waktu yang cukup lama untuk membuat laporan data penjadwalan, karena

data-data tersebut harus dikumpulkan terlebih dahulu dari arsip-arsip yang

ada.

6. Pelayanan (service)

Pelayanan terhadap guru dan siswa kurang optimal karena informasi

sangat lambat, dimana terjadi antrian dalam pencatatan data penjadwalan. Ini

disebabkan pelayanan terhadap guru dan siswa yang kurang cepat, karena

kabag kurikulum harus mencatat dulu data yang setelah itu melakukan

pecatatan dengan menggunakan blackboard dan masih melakukukan pencatatan

dengan menggunakan komputer.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Dalam Analisis kebutuhan maka analisis ini dibagi dalam dua jenis :

1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja

yang nantinya yang dilakukan oleh sistem.Kebutuhan fungsional juga berisi

informasi – informasi apa saja yang harus di hasilkan oleh sistem.

2. Kebutuhan Non Fungsional

Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki

oleh sistem

3.4 Analisis Kelayakan Sistem

3.4.1 Kelayakan Teknologi

Dilihat dari aspek teknik, teknologi yang digunakan sudah

begitufamiliar di kalangan pemakai dengan menggunakan sistem operasi Microsoft

Windows XP. Aplikasi yang dirancang juga mendukung, yang di desain

sedemikian rupa untuk memudahkan pemakai dalam pengoperasiannya.

Sehingga sistem yang baru layak untuk dijalankan pada SMP 4 Ngawen GK.

3.4.2 Kelayakan Hukum

Pada sistem informasi penjadwalan mata pelajaran ini, penulis menganggap

sistem ini layak dari segi hukum karena dapat dirancang menggunakan perangkat

original, tanpa ada unsur bajakan atau ilegalitas dan unsur SARA (Suku, agama, ras

dan antargolongan) yang tentunya tidak melanggar hukum. Adapun hukum pada sisi

perangkat lunak, dari 2 perangkat lunak yang digunakan pada pengembangan sistem,

semuanya (Ms Visual Basic 6.0 dan MySql) merupakan perangkat lunak gratis

dengan kata lain tidak berbayar. Perangkat lunak yang digunakan ini tentunya dapat

menekan biaya produksi karena semua perangkat lunak yang digunakan gratis.

3.4.3 Kelayakan Operasional

Kelayakan operasional menyangkut beberapa aspek. Untuk disebut layak secara

operasional, usulan kebutuhan sistem harus benar-benar bisa menyelesaikan

masalah yang ada disisi pemesan sistem informasi. Di samping itu, informasi yang

dihasilkan oleh sistem harus merupakan informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh

pengguna tepat pada saat pengguna menginginkanya.

3.4.3 Kelayakan Ekonomi

Pada kelayakan ekonomi telah dipertimbangkan bahwasannya waktu dan biaya

yang diperkirakan untuk melakukan pengerjaan proyek ini akan terpenuhi. Karena

penulis telah melakukan analisis perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dengan

perhitungan biaya jangka pendek akan tertutupi oleh keuntungan jangka panjang.

Adapun tujuan dari analisis biaya dan manfaat ini adalah untuk memberikan

gambaran kepada pengguna/organisasi apakah manfaat yang diperoleh dari sistem

baru “lebih besar” dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Metode kuantitatif

yang digunakan adalah:

1. Analisis payback (Payback Period)

2. Return On Investmen (ROI)

3. Analisis Net Present Value

4. Internal Rate of Return (IRR)

3.5 Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem secara umum adalah untuk

dikomunikasikan kepada user. Rancangan model merupakan suatu gambaran yang

menjelaskan suatu bentuk atau model. Secara umum rancangan model yang

diusulkan mempunyai dua bentuk yaitu physical model dan logical model. Bentuk

physical model menunjukan bagaimana nantinya sistem secara fisik diterapkan,

model ini biasanya digambarkan dalam bentuk diagram alir. Sedangkan logical

model digambarkan dengan diagram arus data , model ini menjelaskan kepada user

bagaimana nantinya fugsi-fungsi dalam sistem informasi secara logika akan

bekerja.

3.5.1 DFD ( Data Flow Diagram )

Data Flow Diagram (DFD) merupakan pemodelan yang

digunakan untuk menggambarkan sebuah data mengalir dari mana berasal,

kemana tujuan data keluar, proses apa yang berjalan dan dimana data

disimpan. Teknik pemodelan simbol DFD yang digunakan penulis adalah

Gane/Sarson.

Gambar 3.1 Data Flow Diagram

3.6 Perancangan Database

3.6.1 Normalisasi

Normalisasi merupakan proses untuk menghilangkan perulangan dan

inkonsisten sari suatu table sehingga lebih mudah untuk di modifikasi.Proses

normalisasi merupakan pengelompokan data elemen menjadi table yang

menunjukkan entity / relasinya.

3.6.2 Perancangan Tabel

Setelah melakukan normalisasi yang didapatkan hubungan antar file, langkah

selanjutnya adalah melakukan perancangan terhadap tabel itu sendiri. Perancangan

tabel ini bertujuan untuk merancang isi atau struktur sebagai pengolahan data.

3.7 Perancangan Input dan Output

3.7.1 Perancangan Input

Perancangan input bertujuan untuk membuat rancangan form input untuk mempermudah

pengguna program dalam menginputkan data. Data yang telah diinputkan akan

disimpan ke dalam tabel yang telah disediakan. Perancangan output bertujuan

untuk membuat rancangan form laporan semua data yang telah di inputkan.

FORM MENU

File Penjadwalan Pencarian data Laporan About

Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran

SMP Negeri 4 Ngawen Gunungkidul

Alamat : Jono, Tancep Ngawen Gunungkidul

Gambar 3.2 Rancangan Menu

4. Implementasi Dan Pembahasan

Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru dikembangkan agar

nantinya sistem terebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan.

Implementasi sistem merupakan tindak lanjut dalam pembuatan dan pemasangan sistem

baru yang akan digunakan, sesuai dengan desain yang telah direncanakan sebelumnya.

4.1 Pemrograman

Database merupakan sekumpulan data yang saling terintegrasi satu sama lain

dan terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu dan tersimpan pada

sebuah hardwere komputer. Database terdiri dari beberapa tabel (lebih dari satu tabel)

yang saling terorganisir. Tabel digunakan untuk menyimpan data dan terdiri dari baris

dan kolom. Data tersebut dapat ditampilkan, dimodifikasi, dan di hapus dari tabel. Setiap

pemakai (user) yang diberi wewenang (otorisasi) saja yang dapat melakukan akses

terhadap data tersebut.

4.2 Pembuatan Database

Database layaknya kabinet tempat menyimpan arsip-arsip. Perbedaanya adalah

bahwa dalam kabinet, data berbentuk lembaran kertas (hard copy), sedangkan dalam

data berbentuk elektronik yang tersimpan dalam komputer, tempatnya dimedia

penyimpanan bernama hard disk

Gambar 4.1 Pembuatan Data Base Penjadwalan

4.3 Pembuatan Tabel

Tabel adalah bagian pembentuk database yang berupa kumpulan record sejenis

yang mempunyai panjang elemen sama, atribut sama, tapi berbeda data value-nya.

4.4 Manual Program

5. .Form Login

Form Login sebagai gerbang sebelum masuk ke menu utama. Form ini berfungsi

untuk membatasi siapa saja yang diperbolehkan mengakses data dengan fasilitas-

fasilitas yang ada pada aplikasi. Cara menggunakan form ini adalah dengan

mengetikkan User ID yang dimiliki oleh setiap user yang memiliki hak akses berserta

passwordnya serta memilih level yaitu sebagai administrator atau user.

Gambar 4.2 form login

6. Menu utama

Form Menu Utama merupakan lingkup kerja seorang user. Pada form ini terdapat

fasilitas-fasilitas intuk mengelola data resources. Tampilan Menu Utama bisa

berbeda tergantung status user yang login. Tetapi pada sistem aplikasi yang kami

buat hanya terdiri dari satu user saja, jadi untuk pada saat sudah login tampilannya

tidak berbeda.

Gambar 4.3 menu utama

7. Form data pengguna

Form ini digunakan untuk input data pengguna, menyimpan data pengguna,

mengedit data pengguna, dan menghapus data pengguna. Pada menu ini tinggal

mengisikan user name dan password.

Gambar 4.4 form data pengguna

8. Form data jam

Form ini digunakan untuk input data jam, menyimpan data jam, mengedit data jam

dan menghapus data jam.

Gambar 4.35 Form data jam

9. Form data hari

Form ini digunakan untuk input data hari, menyimpan data hari, mengedit data hari

dan menghapus data hari.

Gambar 4.6 Form data hari

10. Form data guru

Form ini digunakan untuk input data guru, menyimpan data guru, mengedit data

guru dan menghapus data guru.

Gambar 4.7 form data guru

11. Form data kelas

Form ini digunakan untuk input data kelas, menyimpan data kelas, mengedit data

kelas dan menghapus data kelas.

Gambar 4.8 form data kelas

12. Form data mapel

Form ini digunakan untuk input data judul mapel, menyimpan data judul mapel,

mengedit data mapel dan menghapus data mapel.

Gambar 4.9 form data mapel.

13. Form data pengampu

Form ini digunakan untuk input data pengampu, menyimpan data pengampu,

mengedit data pengampu dan menghapus data pengampu.

Gambar 4.10 form data pengampu

14. Form penjadwalan

Dalam form penjadwalan ini user akan mengatur jadwal mata pelajaran yang akan

di buat.

Form ini digunakan untuk input data jadwal, menyimpan data jadwal, mengedit data

jadwal dan menghapus data jadwal.

Gambar 4.11 form data penjadwalan

4.5 Output

1) Laporan data guru

Merupakan cetakan / hasil laporan data guru yang berisi id guru, nama guru,

pendidikan guru dan tugas tambahan.

Gambar 4.12 laporan data guru

2) Laporan semua jadwal pelajaran

Merupakan cetakan / hasil laporan semua jadwal pelajaran yang berisi jam

pelajaran, waktu, mata pelajaran,kelas, hari dan nama guru.

Gambar 4.13 laporan semua jadwal pelajaran

3) Laporan per guru

Merupakan cetakan / hasil laporan per guru yang berisi nama guru hari, kelas, jam

ke, waktu dan mata pelajaran.

Gambar 4.14 laporan per guru

4) Laporan per kelas

Merupakan cetakan / hasil laporan per kelas yang berisi nama kelas, hari, jam ke,

waktu, mata pelajaran dan nama guru.

Gambar 4.15 laporan per kelas

5. Kesimpulan

A. Perbandingan antara sistem informasi penjadwalan mata pelajaran di SMP Negeri 4

Ngawen Gunungkidul. Perbandingan sistem yang lama dan yang baru anata lain :

1) Sistem yang lama masih menggunakan pencatatan secara manual

sedangkan yang baru sudah terkomputerisasi.

2) Sistem baru tidak bayak memakan tempat buat peletakan arsip / file

sedangkan yang lama sebaliknya.

3) Sistem baru menghemat waktu dan biaya.

4) Sistem baru mudah dalam pencarian jadwal perguru, jadwal perkelas dan

lain-lain. sedangkan yang lama harus melihat arsip satu per satu.

5) Sistem baru dapat langsung mengetahui jadwal dan siswa juga langsung

mendapat laporan jadwal sedangkan yang lama masih secara manual

B. Kelebihan Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran pada SMP Negeri 4

Ngawen Gunungkidul.

Kelebihan yang diperoleh dari sistem aplikasi ini antara lain :

1) Sistem informasi penjadwalan mata pelajaran sudah mampu memenuhi

kebutuhan sistem akan aplikasi pengolahan data jam, data guru, data hari,

data kelas data jadwal beserta laporan laporannya.

2) Sistem informasi penjadwalan mata pelajaran ini memiliki fasilitas pengolahan

data yang bermanfaat meminimalkan waktu sehingga dapat meningkatkan

pelayanan dan kemudahan terhadap guru, Kabag Kurikulum dan siswa.

C. Kekurangan Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran SMP Negeri 4

Ngawen Gunungkidul.

Kekurangan yang diperoleh dari sistem aplikasi ini antara lain :

1) Aplikasi ini tidak dilengkapi dengan fasilitas penghapusan data atau record

yang tersimpan dalam database dalam kurun waktu tertentu. Penghapusan

record yang tidak terpakai berpengaruh pada pada stabilitas kinerja sistem

(sistem tidak terbebani dengan banyaknya record pada database).

2) Belum tersedianya fasilitas back up data.

5.1 Saran

Kesempurnaan dari suatu sistem selalu bersifat relative berdasarkan pada cara

pandang dan konsep dari setiap pemikiran yang berbeda serta memiliki alur yang

bervariasi.

Adapun saran bagi peneliti atau pengembangan sistem selanjutnya adalah :

1) Hal penting untuk diperhatikan, dengan adanya sistem yang baru pemeliharaan dan

perawatan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak harus diperhatikan agar

sistem dapat berjalan dengan baik. 2) Untuk pengembangan sistem selanjutnya dapat dibuat fasilitas back up data.

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi Offset.

Kadir , Abdul. 1999. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data, Yogyakarta: Andi Offset.

Kurniadi, Adi. 1999. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6, Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Kristanto, Andri. 2004. RPL (Konsep Dasar), Yogyakarta: Gava Media.

Kadir, Abdul.2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan SQL.

Yogyakarta:Penerbit ANDI.

Frieyadi.2010.Mudah Belajar Database MySQL dengan Microsoft Visual Basic

6.0.Yogyakarta.ANDI.