SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA OBAT BERBASIS WEB...
Transcript of SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA OBAT BERBASIS WEB...
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA OBAT BERBASIS WEB
DI PUSKESMAS
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Program Studi Ilmu Komputer
Oleh:
Budiany Elysabeth
NIM : 033124030
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
WEB-BASED INFORMATION SYSTEM OF
MEDICINE DATA MANAGEMENT OF PUBLIC
HEALTH CARE CENTER
A Thesis
Presented as Partial Fulfillment of the Requirements
to Obtain Sarjana Sains (S.Si) Degree
Computer Science Study Program
By :
Budiany Elysabeth
NIM : 033124030
COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM
MATHEMATICS DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2008
S K R I P S I
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA OBAT
BERBASIS WEB DI PUSKESMAS
Dipersiapkan dan ditulis oleh
Budiany Elysabeth NIM : 033124030
iii
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yangada pada-Ku mengenai kamu, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan
(Yeremia 29 : 11)
Kupersembahkan skripsi ini kepadaTuhan Yesus KristusBapak Ibu atas kasih sayang dan doanya yang tulusMas Andre, mbak Kristina, mbak Ester dan Asna yangselalu memberikan semangat dan doa.Mas Yuli atas kasih sayang, kesabaran dan dukungan yangselalu diberikan kepadaku.
Dalam s’gala perkara Tuhan punya rencanaYang lebih besar dari semua yang kupikirkan
Ku tak akan menyerah pada apapun jugaSebelum kucoba semua yang kubisa
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah
Yogyakarta, 10 Oktober 2008
Penulis
Budiany Elysabeth
v v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Budiany Elysabeth
Nomor Mahasiswa : 033124030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, kami memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah kami yang berjudul:
SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA OBAT BERBASIS WEB
DI PUSKESMAS
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian kami memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalih
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistibusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari pihak kami maupun
memberikan royalti kepada kami selama tetap mencantumkan nama kami sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang kami buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 10 Oktober 2008
Yang menyatakan,
( Budiany Elysabeth )
v vi
ABSTRAK Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tentu memiliki berbagai macam
obat yang akan diberikan kepada pasien yang berobat di Puskesmas tersebut. Mengingat obat yang terdapat di dalam Puskesmas tersebut merupakan salah faktor penting di Puskesmas. Maka dibutuhkan adanya pengelolaan data obat yang efektif dan efisien sehingga meningkatkan kinerja dari instansi tersebut. Sampai saat ini pengelolaan data yang ditangani oleh bagian pengelola obat di Puskesmas masih dikerjakan secara manual. Pembuatan laporan pun masih dilakukan secara manual sehingga laporan yang dihasilkan kurang akurat dan prosesnya tidak efisien.
Untuk memudahkan pengelolaan data obat, maka penulis merancang sebuah sistem informasi pengelolaan data obat berbasis web di Puskesmas untuk mengelola data obat di Puskesmas. Dalam sistem ini terdapat enam orang pengguna yang terdiri atas Kepala Dinkes (Dinas Kesehatan), petugas gudang pusat, petugas gudang obat, petugas apotek, kepala Puskesmas, dan administrator sistem. Fasilitas-fasilitas dari masing-masing pengguna berbeda-beda, sesuai tugasnya masing-masing. Fasilitas untuk administrator adalah memasukkan data pegawai puskesmas. Fasilitas untuk petugas gudang obat adalah memasukkan data obat. Petugas apotek mempunyai fasilitas memasukkan data resep. Sedangkan untuk petugas gudang pusat, kepala Dinkes dan kepala Puskesmas mempunyai fasilitas yang sama yaitu hanya melihat laporan dan kemudian mencetaknya.
Berdasarkan rancangan sistem tersebut, dalam skripsi ini bagian sistem untuk mengelola data resep yang ditangani oleh petugas apotek dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) untuk penulisan script web dan MySQL (My Structured Query Language) sebagai pengelola basis datanya.
Semua fasilitas yang dirancang untuk sistem informasi pengelolaan data obat berbasis web ini sebaiknya diimplementasikan sehingga mampu membantu kinerja para petugas di Puskesmas khususnya yang menangani bagian obat.
vii
Abstract
Public Health Center must have many kinds of medicine which will be given to the patient in that PHC. Considering to the fact that medicine is the major supporting factor in PHC, so it needs efecrive and efficient medicine data management. Therefore, it can improve that PHC work. Data management, which is taken by management section in PHC, is still done manually until this moment. Its report making is also done manually, so the result of report is less accurate and unefficient both from time and human resource. In order to make medicine data management easy and for the sake of its safety, the writer made a web-based medicine data management information system in PHC to manage the medicine data. In this system, there were six users. They were the heas of Dinkes, center building employee, medicine building employee, pharmacist, head of PHC and the administrator. Facilities were vary for each user, in accordance with their duties. Administrator facility was to enter PHC e,ployee data. Pharmacist’s facilities was to enter prescription data. Nonetheless the facilities for the center building employee, head of Dinkes, and the head of PHC were just same, that is to see the report and print it. Based on this system plan, part of the system used to manage prescription governed by pharmacist in this thesis, was built using program language PHP to write script web and MySQL as its data based analysis. All facilities in web-based medicine data management information system should be implemented, so it can help PHC employee work especm to manage medicine.
viii
ABSTRACT
Public Health Care Center (Puskesmas) absolutely has variety kinds of medicines that will be given to its patients. Medicines available at Public Health Care Center are one of important factors of Public Health Care Center. Therefore, an effective and efficient medicine management is a must to increase institution’s performance. Up to now, data management handled by medicines managing division at the Public Health Care Center is still done manually. Reports arrangement is also done manually so that the reports is inaccurate and the process is inefficient.
In order to facilitate medicines data management, the writer designs a medicine management web-based information system of Public Health Care Center to manage medicines data. In this system, there are six users consisting of the Head Health Agency, central warehouse officer, medicines warehouse officer, pharmacy officer, the Head of Public Health Care Center, and system administrator. Each user has different facilities, based on his or her own tasks. The facility for administrator is to enter Public Health Care Center employees data. The facility for medicines warehouse officer is to enter medicines data. Pharmacy officer has a facility to enter receipt data, while central warehouse officer, Health Agency Head and Public Health Care Center Head have same facilities, that are to view and print reports.
Based on the design, in this undergraduate thesis, the writer implements part of system to manage receipt data handled by pharmacy officer. The tools used to implement the system are PHP (Hypertext Preprocessor) programming language as web script and MySQL (My Structured Query Language) as database manager.
All facilities that have been designed in this web-based information system of medicines management data should be implemented so that it will be able to assist officers performance at Public Health Care Center especially medicines division.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan
hikmat kebijaksaan, kekuatan, kesabaran, kasih karunia dan berkatNya dalam
kehidupan penulis baik dalam suka maupun duka, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Data Pengelolaan Obat
Berbasis Web di Puskesmas” ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah
memberikan sumbangan baik pikiran, waktu, tenaga, bimbingan dan dorongan
pada penulis sehingga akhirnya tugas akhir ini dapat selesai. Oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si, M.Sc selaku dosen pembimbing dan KaProDi
Ilmu Komputer, atas kesabaran, bimbingan, waktu dan saran yang
diberikan.
2. Ir. Gregorius Heliarko, S.J, S.S, B.S.T, M.Sc, M.A selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi.
3. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T. selaku Wakil Dekan 1 Fakultas
Sains dan Teknologi, beserta seluruh dosen yang telah membimbing penulis
selama belajar di Sanata Dharma.
4. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si.,M.Kom sebagai dosen penguji atas saran dan
kritikan yang diberikan.
5. Ibu Sri Hartati Wijono S.Si., M.Kom. selaku dosen penguji atas saran dan
kritikan yang diberikan.
ix
6. Seluruh karyawan USD khususnya Bapak Tukijo, Ibu Linda dan Mas Susilo
yang sudah banyak membantu dalam hal birokrasi akademik.
7. Bapak Ibu tersayang Supadmo dan Sukinem serta mas Andre, mbak
Kristina, mbak Ester dan Asna atas dukungan doa dan semangat yang
diberikan kepada penulis.
8. Bapak dr. Harda Nuryahwandana dan segenap keluarga atas bantuan dan
semangat yang diberikan kepada penulis.
9. Mas Yuli atas kasih sayang, dukungan doa, semangat yang tiada hentinya.
10. Frans terima kasih sudah mengajari PHP, Citra (terima kasih sudah
pinjaman buku) dan Vica buat dukungan doanya, motivasi, dan semua
bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Terima kasih sahabatku buat
kebersamaan kita selama ini.
11. Marti, Yayan, Yuyun, Luce, Josephine, Siska, Yuni (terima kasih atas
pinjaman laptopnya) dan semua anak IKOM’03 yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.
12. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih
telah membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna penyempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata besar
harapan penulis semoga tugas akhir ini berguna bagi semua pihak.
Penulis
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Batasan Masalah............................................................................. 3
D. Tujuan ........................................................................................... 4
E. Metodologi ..................................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan ..................................................................... 5
BAB 2 LANDASAN TEORI
A. Definisi Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi ......................... 7
A.1. Konsep Dasar Sistem .............................................................. 7
A.2. Konsep Dasar Informasi ......................................................... 9
A.2.1. Data Versus Informasi ................................................. 9
A.2.2. Siklus Informasi .......................................................... 10
A.2.3. Kualitas Informasi ....................................................... 11
A.3. Sistem Informasi .................................................................... 12
xii
B. Basis Data ....................................................................................... 13
B.1. Integritas Basis Data ............................................................... 13
B.2. Normalisasi ............................................................................. 15
B.2.1. Bentuk-bentuk Normalisasi ......................................... 16
B.3. Key ......................................................................................... 18
B.4. Manipulasi Dalam Basis Data ................................................ 19
C. Alat-alat Pemodelan ....................................................................... 20
D. Perangkat Lunak Yang Digunakan ................................................ 24
D.1. HTML .................................................................................... 24
D.2. PHP ....................................................................................... 25
D.3. Basis Data MySQL ................................................................ 26
E. Internet ............................................................................................ 28
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
A. Analisis Sistem ............................................................................... 29
A.1. Diskripsi Sistem Pengelolaan Obat Yang Ada Sekarang ....... 31
A.2. Identifikasi Masalah ............................................................... 31
A.3. Analisis Kebutuhan ................................................................ 32
B. Perancangan Sistem ........................................................................ 38
B.1. Perancangan Proses ................................................................ 39
B.1.1. Diagram Konteks ......................................................... 39
B.1.2. Diagram Arus Data Level 1 ......................................... 40
B.1.3. Diagram Arus Data Level 2 ......................................... 43
B.1.4. Kamus Data ................................................................. 45
B.2. Perancangan Basis Data ......................................................... 48
B.2.1. Diagram Relasi Entitas ................................................ 48
B.2.2. Mapping ....................................................................... 49
B.2.3. Normalisasi .................................................................. 53
B.2.4. Integritas Basis Data .................................................... 53
B.3. Struktur Menu ......................................................................... 61
B.3.1. Sisi Petugas Gudang Obat ........................................... 61
xiii
B.3.2. Sisi Petugas Apotek ..................................................... 62
B.3.3. Sisi Admin.................................................................... 62
B.3.4. Sisi Petugas Gudang Pusat .......................................... 63
B.3.5. Sisi Kepala Puskesmas ................................................ 64
B.3.1. Sisi Kepala Dinkes ...................................................... 65
B.4. Rancangan antar Muka (User Interface) ................................ 66
B.4.1. Perancangan Form Utama ........................................... 66
B.4.2. Perancangan Form Admin ........................................... 66
B.4.2.1. Form Login ..................................................... 66
B.4.2.2. Form Input Data Pegawai ............................... 67
B.4.3. Perancangan Form Petugas Gudang Obat ................... 68
B.4.3.1. Form Login Petugas Gudang Obat ................. 68
B.4.3.2. Form Input Data Obat
Sisi Petugas Gudang Obat ............................... 68
B.4.4. Perancangan Form Petugas Apotek ............................. 69
B.4.4.1. Form Login Petugas Apotek ........................... 69
B.4.4.2. Form Input Data Resep
Sisi Petugas Apotek ........................................ 69
B.4.5. Perancangan Form Petugas Gudang Pusat .................. 70
B.4.5.1. Form Login Petugas Gudang Pusat ................ 70
B.4.4.2. Form Cetak Laporan
Sisi Petugas Gudang Pusat .............................. 70
B.4.6. Perancangan Form Kepala Puskesmas ........................ 71
B.4.6.1. Form Login Kepala Puskesmas ...................... 71
B.4.6.2. Form Cetak Laporan
Sisi Kepala Puskesmas .................................... 71
B.4.7. Perancangan Form Kepala Dinkes .............................. 72
B.4.7.1. Form Login Kepala Dinkes ............................. 72
B.4.7.2. Form Cetak Laporan
Sisi Kepala Dinkes .......................................... 72
xiv
B.4.8. Perancangan Form Laporan ................................................ 73
B.4.8.1. Form Lapporan Stok Obat .............................. 73
B.4.8.2. Form Laporan Obat Masuk ............................ 73
B.4.8.3. Form Laporan Obat Keluar ............................ 74
B.4.8.3. Form Laporan Obat Kadaluarsa ..................... 74
B.4.9. Perancangan Form Ganti Password .................................... 75
B.4.10. Perancangan Form Pesan Kesalahan ................................ 75
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM
A. Implementasi Basis Data ................................................................ 76
A.1. Implementasi Tabel Obat ....................................................... 76
A.2. Implementasi Tabel Resep ..................................................... 76
A.3. Implementasi Tabel Pasien ..................................................... 77
A.4. Implementasi Tabel Mempunyai ............................................ 77
B. Implementasi Antar Muka .............................................................. 78
B.1. Implementasi Antar Muka untuk halaman muka .................... 78
B.2. Implementasi Antar Muka untuk homepage .......................... 78
B.3. Implementasi Antar Muka untuk tampilan input resep .......... 79
B.4. Implementasi Antar Muka untuk tampilan data resep ............ 80
B.5. Implementasi Antar Muka untuk tampilan stok obat ............. 82
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 83
B. Saran .............................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 84
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Tabel Puskesmas .......................................................................... 49
Tabel 3.2. Tabel Pasien ................................................................................. 50
Tabel 3.3. Tabel Pegawai .............................................................................. 50
Tabel 3.4. Tabel Petugas Gudang Pusat........................................................ 50
Tabel 3.5. Tabel Resep.................................................................................. 51
Tabel 3.6. Tabel Obat.................................................................................... 51
Tabel 3.7. Tabel Admin ................................................................................ 51
Tabel 3.8. Tabel Mempunyai ........................................................................ 51
Tabel 3.9. Tabel Supply ................................................................................ 52
Tabel 3.10. Tabel Kepala Dinkes.................................................................... 52
Tabel 3.11. Aturan Domain Entitas Admin..................................................... 55
Tabel 3.12. Aturan Domain Entitas Puskesmas............................................... 55
Tabel 3.13. Aturan Domain Entitas Resep....................................................... 55
Tabel 3.14. Aturan Domain Entitas Pegawai................................................... 56
Tabel 3.15. Aturan Domain Entitas Obat......................................................... 56
Tabel 3.16. Aturan Domain Entitas Pasien..................................................... 56
Tabel 3.17. Aturan Domain Entitas Mempunyai............................................ 57
Tabel 3.18. Aturan Domain Entitas Pegawai Gudang Pusat........................... 57
Tabel 3.19. Aturan Domain Entitas Supply.................................................... 57
Tabel 3.20. Aturan Domain Entitas Dinkes.................................................... 58
Tabel 4.1. Implementasi Tabel Obat ............................................................. 76
Tabel 4.2. Implementasi Tabel Resep ........................................................... 77
Tabel 4.3. Implementasi Tabel Pasien .......................................................... 77
Tabel 4.4. Implementasi Tabel Mempunyai ................................................. 77
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Daur hidup sistem..................................................................... 9
Gambar 2.2. Siklus informasi........................................................................ 11
Gambar 2.3. Notasi DFD .............................................................................. 21
Gambar 2.4. Actor ......................................................................................... 23
Gambar 2.5. Use-case ................................................................................... 24
Gambar 3.1. Bagan ganbaran sistem obat sekarang...................................... 29
Gambar 3.2. Package actor dan use case...................................................... 33
Gambar 3.3. Actor-actor dalam sistem informasi pengelolaan data obat ..... 34
Gambar 3.4. Pengelompokan use-case dalam beberapa package................. 34
Gambar 3.5. Diagram use-case untuk Kepala Puskesmas ............................ 35
Gambar 3.6. Diagram use-case untuk Kepala Dinkes .................................. 35
Gambar 3.7. Diagram use-case untuk Admin............................................... 36
Gambar 3.8. Diagram use-case untuk Petugas Apotek................................. 36
Gambar 3.9. Diagram use-case untuk Petugas Gudang Obat ....................... 37
Gambar 3.10. Diagram use-case untuk Petugas Gudang Pusat ...................... 37
Gambar 3.11. Diagram Konteks ..................................................................... 39
Gambar 3.12. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Petugas Gudang Pusat ........ 40
Gambar 3.13. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Kepala Dinkes ................... 40
Gambar 3.14. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Admin............................... 41
Gambar 3.15. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Petugas Gudang Obat ......... 42
Gambar 3.16. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Petugas Apotek .................. 42
Gambar 3.17. Diagram Arus Data(DFD) level 1 sisi Kepala Puskesmas.............. 43
Gambar 3.18. Diagram Arus Data(DFD) level 2 Pengolahan data Petugas
Gudang Obat sisi Admin............................................................. 43
Gambar 3.19. Diagram Arus Data(DFD) level 2 Pengolahan Data
Pegawai Apotek sisi Admin ........................................................ 44
Gambar 3.20. Diagram Arus Data(DFD) level 2 Pengolahan Data
Kepala Puskesmas sisi Admin..................................................... 44
xvii
Gambar 3.21. Entitas Relasi Diagram............................................................ 48
Gambar 3.22. Struktur Menu Sisi Petugas Gudang Obat............................... 61
Gambar 3.23. Struktur Menu Sisi Petugas Apotek ........................................ 62
Gambar 3.24. Struktur Menu Sisi Admin....................................................... 62
Gambar 3.25. Struktur Menu Sisi Petugas Gudang Pusat.............................. 63
Gambar 3.26. Struktur Menu Sisi Kepala Puskesmas.................................... 64
Gambar 3.27. Struktur Menu Sisi Kepala Dinkes .......................................... 65
Gambar 3.28. Rancangan Form Utama(homepage) ....................................... 66
Gambar 3.29. Rancangan Form Login Sisi Admin ........................................ 66
Gambar 3.30. Rancangan Form Input Data Petugas Pegawai........................ 67
Gambar 3.31. Rancangan Form Login Sisi Petugas Gudang Obat ................ 68
Gambar 3.32. Rancangan Form Input Data Obat Sisi Petugas Gudang Obat 68
Gambar 3.33. Rancangan Form Login Sisi Petugas Apotek.......................... 69
Gambar 3.34. Rancangan Form Input Data Resep Sisi Petugas Apotek........ 69
Gambar 3.35. Rancangan Form Login Sisi Petugas Gudang Pusat ............... 70
Gambar 3.36. Rancangan Form Cetak Laporan Sisi Petugas Gudang Pusat . 70
Gambar 3.37. Rancangan Form Login Sisi Kepala Pukesmas....................... 71
Gambar 3.38. Rancangan Form Cetak Laporan Sisi Kepala Pukesmas......... 71
Gambar 3.39. Rancangan Form Login Sisi Kepala Dinkes ........................... 72
Gambar 3.40. Rancangan Form Cetak Laporan Sisi Kepala Dinkes ............. 72
Gambar 3.41. Rancangan Form Laporan Stok Obat ...................................... 73
Gambar 3.42. Rancangan Form Laporan Pemakaian..................................... 73
Gambar 3.43. Rancangan Form Laporan Penerimaan Obat........................... 74
Gambar 3.44. Rancangan Form Laporan Obat Kadaluarsa............................ 74
Gambar 3.45. Rancangan Form Ganti Password ........................................... 75
Gambar 3.46. Rancangan Form Pesan Kesalahan.......................................... 75
Gambar 4.1. Tampilan Halaman Muka ........................................................ 78
Gambar 4.2. Tampilan Halaman Utama....................................................... 79
Gambar 4.3. Tampilan Input Resep.............................................................. 79
Gambar 4.4. Tombol “+”.............................................................................. 79
xviii
Gambar 4.5. Tampilan Data Obat ................................................................... 80
Gambar 4.6. Tombol “TAMBAH”.................................................................. 80
Gambar 4.7. Tampilan Data Resep ................................................................. 81
Gambar 4.8. Tampilan Detail Resep ............................................................... 81
Gambar 4.9. Tampilan Halaman Stok Obat ..................................................... 82
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi suatu organisasi atau instansi sekarang ini sistem informasi
dan teknologi informasi tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung
untuk peningkatan kinerja, tetapi lebih jauh lagi telah menjadi kebutuhan
pokok dalam kehidupan sehari-hari, untuk bisa memberikan informasi
secara cepat dan akurat sesuai dengan kebutuhan. Di suatu lembaga
pemerintahan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan seperti halnya
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tentu memiliki berbagai macam
obat yang akan diberikan pasien yang berobat di Puskesmas tersebut.
Mengingat obat yang terdapat di dalam Puskesmas tersebut merupakan
faktor pendukung utama pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka
dibutuhkan adanya pengelolaan data obat yang efektif dan efisien sehingga
meningkatkan kinerja dari instansi tersebut.
Sampai saat ini pengelolaan data yang ditangani oleh bagian
pengelola obat di Puskesmas masih dikerjakan secara manual. Petugas obat
akan mencatat semua data obat baik obat yang masuk dan obat yang keluar
di kertas. Karena data obat yang ada di puskesmas tidak sedikit maka akan
membutuhkan kertas yang banyak dan akan terjadi suatu pemborosan. Hal
ini juga akan mengakibatkan data bisa hilang dan rusak. Selain itu data yang
dicatat secara manual kemungkinan besar akan terjadi kesalahan dalam
1
2
menuliskan data tersebut. Ketika petugas ingin melakukan pencarian data
obat dan pengecekan keadaan obat dan persediaan obat yang dilakukan
dengan membuka catatan yang ada. Hal ini akan membutuhkan waktu lama
dan data yang dibutuhkan terkadang kurang akurat. Di dalam pembuatan
laporan pun masih dilakukan secara manual sehingga laporan yang
dihasilkan kurang akurat dan tidak efisien baik dari segi waktu dan tenaga.
Untuk dapat mengatasi hal tersebut maka lembaga kesehatan ini
membutuhkan adanya sistem untuk mengelola data obat. Dengan sistem ini
maka diharapkan dapat bermanfaat antara lain mempermudah dalam
melakukan pencatatan data obat, ketika mencari data obat tertentu dan
mengeceknya akan dilakukan dengan lebih mudah dan cepat, mengurangi
penumpukan persediaan obat yang ada di gudang, mencegah kehabisan stok
obat di gudang, dan laporan tidak perlu lagi dibuat secara manual karena
dapat diproses melalui sistem.
Berdasarkan kelemahan tersebut dan seiring dengan
meningkatnya kebutuhan akan informasi data obat yang cepat dan akurat
sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya maka perlu dibuat suatu sistem
informasi yang bisa mengontrol barang dalam hal ini obat yang ada di
gudang dengan berbasis komputer yang nantinya dapat menampung semua
informasi yang berkaitan dengan data obat yang ada di Puskesmas tersebut
dan juga dapat menyajikan beberapa laporan.
3
B. Rumusan Masalah
Bagaimana membuat suatu sistem informasi pengelolaan data
obat untuk mengelola data-data yang berhubungan dengan obat yang ada di
puskesmas tersebut secara efektif dan efisien sehingga dapat menyajikan
informasi yang akurat dan bermanfaat serta dapat membantu dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam pencatatan data obat,
pencarian data obat dan pembuatan laporan.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang ada dalam pengelolaan data
obat, maka perlu ditentukan suatu batasan masalah.
Adapun batasan masalah tersebut meliputi :
1. Sistem ini akan digunakan untuk mengelola data-data yang berhubungan
dengan data obat yang terdiri dari :
Penyimpanan data obat
Perubahan data obat.
Pencarian data obat.
Pembuatan laporan
2. Sistem ini akan dibuat dengan aplikasi windows menggunakan PHP dan
basis datanya menggunakan MySql.
4
D. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan sistem ini dibuat adalah :
1. Mengelola data obat dengan efektif dan efisien termasuk didalamnya
mengelola data obat yang masuk dan data obat yang keluar dari gudang.
2. Memberikan kemudahan dalam hal pencarian data obat.
3. Memberikan kemudahan dalam melakukan pengecekan keadaan obat
dan persediaan obat yang ada di gudang.
4. Memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan.
E. Metodologi
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut
adalah denga menggunakan metode waterfall, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Rekayasa sistem dan analisis
Menganalisa kebutuhan dari semua elemen system, kemudian
mengalokasikan subset-subset kebutuhan ke dalam pembentukan
perangkat lunak.
2. Analisis kebutuhan dan perangkat lunak
Hasil pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan diarahkan ke dalam
pernagkat lunak dan hasil analisis.
5
3. Perancangan
Mengubah kebutuhan menjadi sebuah representasi perangkat lunak yang
dapat dimengerti sebelum proses penulisan program. Hasil rancangan
didokumentasikan dan menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak.
4. Implementasi
Hasil rancangan diterjemahkan ke dalam bentuk program.
5. Pengujian
Hasil program diperiksa apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan
oleh semua pihak yang terkait.
6. Perawatan
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, metodologi penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II Dasar Teori
Berisi tentang paparan mengenai landasan teori yang digunakan
untuk merancang sistem informasi pengelolaan data obat berbasis
web.
BAB III Analisis Dan Perancangan Sistem
Berisi analisis perangkat lunak yang menjelaskan tentang
pemodelan sistem dalam bentuk Diagram Arus Data Dan juga
berisi perancangan perangkat lunak yang menjelaskan tentang
6
rancangan basis data, pendefinisian modul-modul program, dan
antar muka yang akan dibuat.
BAB IV Implementasi Dan Analisis Sistem
Berisi tentang implementasi dan analisis dari aplikasi yang telah
dibuat dengan menggunakan PHP dan MySql
BAB V Penutup
Berisi tentang kesimpulan yang didapatkan dan saran-saran
berdasarkan hasil perancangan dan aplikasi yang dibuat secara
keseluruhan.
7
BAB II
DASAR TEORI
A. Definisi Sistem, Informasi dan Sistem Informasi
A.1 Konsep Dasar Sistem
Di dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan
sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya.
Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-
tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang
mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya (Gerald.
J.,1991). Untuk pendekatan elemen, sistem didefinisikan sebagai bagian-
bagian yang saliang berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai
beberapa sasaran atau tujuan. Hal ini didefinisikan oleh Davis (1985).
Sedangkan MCLeod berpendapat, sistem adalah sekelompok elemen yang
berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.
Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang
diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.
Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti langkah-
langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang
teratur dan dilakukan secara top down. Siklus sistem sering disebut sebagai
pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangun dan pengembang
sistem. Pembangun sistem hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu
7
8
sistem. Meskipun demikian proses ini merupakan aspek yang sangat penting.
Tahapan-tahapan dari daur hidup sistem adalah sebagai berikut :
a. Mengenali Adanya Kebutuhan
Sebelum segala sesuatu terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema
yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya.
b. Pembangunan Sistem
Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna
menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
c. Pemasangan Sistem
Setelah tahap pembangunan selesai, sistem kemudian akan
dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting
dalam daur hidup sistem, di mana peralihan dari tahap pembangunan
menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan
langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.
d. Pengoperasian Sistem
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian
yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis,
sedangkan organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu
mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan
peraturan dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk
mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau
diperbaharui.
9
e. Sistem Menjadi Usang
Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak
dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang
sedang berjalan.
Sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan. Sistem beradaptasi
terhadap berbagai macam perubahan lingkungannya yang dinamis hingga
kemudian sampai pada kondisi di mana sistem tidak dapat lagi beradaptasi.
Sistem baru kemudian dibangun untuk menggantikannya. Mengenai siklus
hidup sistem dapat dilihat sebagai berikut :
System Menjadi Usang
Pembangunan Sistem
Mengenali Adanya Kebutuhan
Pemasangan Sistem
Pengoperasian Sistem
Gambar 2.1 Daur hidup sistem
A.2 Konsep Dasar Informasi
A.2.1 Data Versus Informasi
Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek
10
nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Dalam menganalisa dan merencanakan perancangan suatu sistem harus
mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem
tersebut. Darimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil
pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan.
Raymond McLeod (1995), mendefinisikan informasi sebagai data
yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya.
Alat pengolah informasi dapat berupa elemen komputer, elemen non
komputer atau kombinasinya.
A.2.2 Siklus Informasi
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan
melakukan tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain
yang akan membuatu sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap
sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterunya
membentuk suatu siklus, siklus ini ditemukan oleh Cit (Jogiyanto, 1989).
Siklus ini disebut siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolah
data (data processing cycle).
11
Proses
(model)
Keluaran (informasi)
Data (ditangkap
Keputusan (tindakan)
Hasil tindakan
Penerima
Masukan (data)
Gambar 2.2 Siklus Informasi
A.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung
dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat waktu
(timeliness) dan kesesuaian (relevance).
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan. Akurat dapat juga diartikan bahwa informasi harus
mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena
informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
Informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan
diaman bila terjadi keterlambatan dalam pengambilan keputusan
12
dapat berakibat fatal bagi otganisasi. Mahalnya nilai informasi
dewasa ini disebabkan harus cepatnya informasi tersebut di dapat,
sehingga perlu teknologi-teknologi mutakhir untuk dapat mengolah
dan mengirimnya.
3. Kesesuaian
Informasi yang relevan dapat memberikan manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap pengguna satu
dengan yang lain berbeda, tergantung dari sudut pandang dan
memperlakukan informasi yang telah diperoleh. Telah diketahui
bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi suatu
organisasi dalam pengambilan keputusan.
A.3 Sistem Informasi
Definisi Sistem informasi adalah sebagai berikut (Kristanto,2003) :
1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang tersiri dari komponen-
komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan
informasi.
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambilan keputusan dan atau untuk
mengendalikan organisasi.
3. Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat
13
manajeril, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
B. BASIS DATA
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari basis data (basis data), ada
baiknya terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud dengan data. Data
merupakan fakta mengenai obyek, organisasi, dan lain sebagainya. Data
dinyatakan dengan nilai (angka, deretan, karakter dan simbol). Dengan
demikian basis data adalah kumpulan file yang saling berhubungan satu sama
lain yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.
1. File
Kumpulan dari record yang saling berhubunga dan memiliki format
field yang sama dan sejenis.
2. Record
Merupakan kumpulan dari field yang menggambarkan suatu unit data
individu tertentu.
3. Field
Atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data seperti
nama, alamat, dan sebagainya
B.1 Integritas Basis Data
Integritas basis data merupakan salah satu indikator tentang kualitas
dari basi data yang dimiliki. Semakin tinggi integritasnya, maka kualitas basis
data (dari sisi validasi data) semakin tinggi. Terdapat beberapa jenis aturan
14
integritas (integrity constrains) yang dapat digunakan untuk mengatur definisi
dan modifikasi terhadap basis data sehingga menjamin integritas basis data,
yaitu :
a. Entity integrity constraints (aturan integritas entitas)
Aturan integritas entitas merupakan aturan yang diterapkan dengan
cara mendeklarasikan kunci primer (primary key) untuk setiap entitas
agar dijamin tidak ada baris-baris yang berelasi memiliki nilai yang
sama.
b. Domain constraints (aturan domain)
Domain merupakan kumpulan tipe data dan jangkauan nilai yang
diperbolehkan pada atribut sebuah relasi. Definisi domain dari sebuah
atribut akan mencakup : tipe data, panjang, foemat, jangkauan, nilai
yang memungkinkan, keunikan dan kemungkinan ata null. Aturan-
aturan yang dirumuskan dalam definisi domain tersebut dinamakan
aturan domain (domain constraints)
c. Referential integrity constraints (aturan integritas referensial)
Aturan integritas referensial adalah aturan yang mengatur kebenaran
referensi dari suatu obyek ke obyek lain dalam basis data. Aturan
integritas referensial akan menjamin bahwa setiap nilai dalam kolom
kunci tamu dari tabel yang merujuk harus tepat sama dengan nilai
dalam kolom kunci primer dari tabel yang ditujuk, atau jika tidak akan
bernilain null.
15
d. Assertions (pernyataan)
Assertions adalah sebuah aturan yang berlaku pada saat operasi
insert/update/delete dan dapat melibatkan beberapa tabel yang
bertujuan untuk membuat agar database tetap pada kondisi yang
diinginkan.
e. Trigger (pemicu)
Trigger adalah aturan yang akan mengeksekusi perintah secara
otomatis sebagai akibat sampingan dari proses modifikasi
(insert/update/delete) dalam database.
Komponen operasi trigger antara lain:
Aturan user : statemen yang digunakan untuk menyatakan
operasi trigger.
Event : operasi manipulasi (insert/update/delete) data yang
memicu operasi.
Nama tabel : nama tabel yang diakses/dimodifikasi.
Kondisi : kondisi yang menyebabkan suatu operasi dipicu.
Aksi : tindakan yang dilakukan saat operasi dijalankan.
B.2 Normalisasi
Normalisasi merupakan cara untuk melakukan pendekatan dalam
membangun desain logika basis data relasioanal yang secara tidak langsung
berkaitan dengan model data, tetapi dengan menggunakan sejumlah aturan
atau kriteria standart untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Pada
16
dasarnya desain logika basis data relasional dapat menggunakan prinsip
normalisasi maupun transformasi dari model E-R ke bentuk fisik.
Dalam prespektif normalisasi sebuah basis data dikatakan baik jika
setiap tabel yang membentuk basis data sudah berada dalam keadaan normal.
Suatu tabel dikatakan normal, jika :
♦ Jika ada dekomposisi/penguraian tabel, maka dekomposisinya dijamin
aman (lossless-join decomposition).
♦ Terpeliharanya ketergantungan functional pada saat perubahan data
(dependency preservation).
♦ Tidak melanggar Boyce Code Normal Form (BCNF). Jika tidak bisa,
minimal tidak melanggar bentuk normal ketiga.
B.2.1 Bentuk – Bentuk Normalisasi
a. Bentuk tidak normal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam,
tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja tidak
lengkap dan terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai
dengan keadaannya.
b. Bentuk normal tahap pertama (1st normal form)
Bentuk normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika tidak
record yang duplikat dan tidak memiliki atribut berniali banyak
dalam tabel tersebut.
17
c. Bentuk normal tahap kedua (2nd normal form)
Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jiak pada sebuah
tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key
memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh.
d. Bentuk normal tahap ketiga (3rd normal form)
Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal tahap
ketiga (3NF), jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan
notasi X -> A, dimana A mewakili semua atribut tunggal di dalam
tabel yang tidak ada di dalam X, maka :
- X haruslah superkey pada tabel tersebut
- Atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut.
e. Bentuk normal tahap keempat dan kelima
Penerapan aturan normalisasi sampai bentuk ketiga sudah
memadai untuk menghasilkan tabel kualitas baik. Namun
demikian, terdapat pula bentuk norma keempat (4NF) dan kelima
(5NF). Bentuk normal keempat berkaitan dengan sifat
ketergantungan banyak nilai (multivalued dependency) pada suatu
tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan
fungsional. Adapun bentuk normal kelima merupakan nama lain
dari Project Join Normal Form (PJNF)
f. Boyce Code Normal Form (BCNF)
- Memenuhi 1st NF
- Relasi harus bergantung fungsi pada atribut superkey
18
B.3 Key
Key merupakan satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data (row) dalam tabel secara unik. Artinya, jika
suatu atribut dijadikan key maka tidak boleh ada dua atau lebih baris data
dengan nilai yang sama untuk atribut tersebut. Terdapat 3 macam key yang
dapat diterapkan dalam suatu tabel, yaitu :
♦ Superkey
Superkay merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan
atribut) yang dapat merancang baris data dalam tabel secara unik.
♦ Candidate-Key
Candidate-Key merupakan atribut minimal yang
membedakan setiap baris data dalam tabel secara unik. Untuk bisa
menjadikan candidate-Key, suatu atribut harus mempunyai
persyaratan sebagai berikut :
1. Untuk satu niali hanya mengidentifikasikan satu baris
dalam satu relasi (unik).
2. Tidak memiliki subset yang juga merupakan kunci relasi
3. Tidak dapat bernilai null.
Dengan kata lain, sebuah candidate-key adalah superkey yang
paling sedikit atributnya.
♦ Key Primer (Primary-Key)
Agar bisa menjadi sebuah primary key, sebuah atribut
haruslah memenuhi persyaratan sebagai kandidat key. Nilai sebuah
19
primary key harus mengidentifikasi sebuah baris yang unik di
dalam sebuah relasi.
B.4 Manipulasi data dalam basis data
Di dalam suatu perubahan yang dilakukan terhadap bsis data dapat
menyebabkan pelanggaran terhadap aturan integritas referensial. Dalam
melakukan operasi insert, delete dan update harus didefinisikan yang
menjamin bahwa aturan integritas referensial diterapkan. Aturan-aturan
tersebut adalah sebagai berikut :
♦ Inserttion Rule
Pada operasi ini, jika dilakukan penyisipan baris terhadap sebuah tabel
yang merujuk, maka harus terdapat nilai yang bersesuaian dalam tabel
yang dirujuk.
♦ Deletion Rule
Pada operasi deletion rule, jika diberlakukan penghapusan baris
terhadap sebuah tabel yang dirujuk dan memiliki nilai yang bersuaian
dengan tabel yang merujuk maka harus ada perlakuan tertentu untuk
menjamin integritas tabel basis data tersebut. Terdapat tiga perlakuan
yang mungkin bisa diterapkan, yaitu :
1. Restrict
Perlakuan dimana tidak mengijinkan penghapusan terhadap baris
dalam tabel yang dirujuk.
20
2. Nullify
Mengeset nilai yang bersesuaian dari tabel yang merujuk menjadi
null dan kemudian menghapus baris dalam tabel yang dirujuk.
3. Cascading deletion
Yaitu baris yang bersesuaian dalam tabel yang merujuk secara
otomatis akan ikut terhapus.
♦ Update Rule
Pada operasi update rule terdapat dua hal yang harus diperhatikan,
yaitu :
- jika nilai yang diupdate adalah kunci tamu pada tabel yang
merujuk, maka perlakuan seperti insertion rule.
- Jika nilai yang diupdate pada tabel yang dirujuk memiliki nilai
yang bersesuaian dengan tabel yang dirujuk maka
perlakuannya adalah seperti pada deletion rule.
C. ALAT – ALAT PEMODELAN
Untuk membantu analis sistem di dalam merancang proses yang
nantinya akan dituangkan ke dalam bentuk baris-baris program, dibutuhkan
suatu bentuk alat pemodelan. Alat pemodelan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Diagram Konteks
Merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan
interaksi sistem informasi tersebut dengan lingkungan, dimana sistem
tersebut ditempatkan.
21
2. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)
Diagram ini merupakan peralatan yang berfungsi untuk
menggambarkan mengenai sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi
yang berhubungan satu dengan yang lain secara rinci, dengan
menunjukkan dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya.
Berikut komponen DFD menurut Yourdan dan De Marco yang
digunakan dalam membuat diagram alir data ada 4 buah, yaitu sebagai
berikut :
External Entity : Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan asal atau tujuan data.
Proses : Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan
data
Data Store:
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan data flow
yang sudah disimpan atau diarsipkan.
Data Flow : Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan aliran data yang berjalan.
Gambar 2.3 Notasi DFD
3. Diagram Relasi Entitas
Diagram Relasi Entitas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep
yang informasinya direkam atau disimpan. Sedangkan diagram entitas
menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel yang dapat
digolongkan dalam tiga macam bentuk derajat relasi, yaitu : Satu ke
22
Satu (1 - 1), Satu ke Banyak (1 - M), dan Banyak ke Banyak (M - N).
Berikut ini beberapa simbol yang sering digunakan untuk
menggambarkan ERD (Entity Relationship Diagram) :
a
b c d
Keterangan :
a. Kotak persegi panjang, menggambarkan tentang himpunan entitas
b. Elips, menggambarkan tentang atribut-atribut entitas
c. Jajaran genjang, menggabarkan tentang hubungan antara himpunan
entitas.
d. Garis, yang menghubungkan antara relasi dengan entitas dan
entitas dengan atribut.
4. Kamus Data
Kamus data atau aliran data menunjukan input data ke suatu proses
atau output dari suatu proses.
5. Use-case Diagram
Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan
interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan user. Dengan kata
lain, use case diagram menggambarkan secara grafikal tentang
siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara bagaimana
user berinteraksi dengan sistem. Sebuah use-case diagram
mengandung :
23
Actor
Actor menggambarkan pengguna software aplikasi, yang
nantinya akan membantu memberikan suatu gambaran jelas
tentang apa yang harus dikerjakan software aplikasi. Sebuah
actor mungkin seorang manusia, satu device hardware, atau
sistem informasi lain. Actor dinotasikan seperti gambar di
bawah ini :
Gambar 2.4 Actor
Use-case
Use-case menggambarkan perilaku software aplikasi, termasuk
didalamnya interaksi antara actor dengan software aplikasi
tersebut. Use-case dibuat berdasarkan keperluan actor. Setiap
use-case diberi nama yang menyatakan hal apa yang akan
dicapai dari hasil interaksinya dengan actor. Sebuah use-case
tidak dapat mencakup semua keperluan suatu software aplikasi,
oleh sebab itu untuk mengatasinya sebuah koleksi dari
beberapa use-case tadi diatur dan ditempatkan dalam berbagai
paket use-case(use-case package). Secara grafis use-case
dinotasikan sebagai berikut :
24
Gambar 2.5 Use-case
Interaksi antara actor dan use-case.
Dalam use-case model, hubungan interaksi antara actor dengan
use-case digambarkan menggunakan association relationship
yang memiliki stereotype “include”, “extend” dan “generalize
relationship”. Hubungan include menggambarkan bahwa suatu
use-case seluruhnya meliputi fungsionalitas dari use-case
lainnya. Hubungan extend antar use-case berarti bahwa satu
use-case merupakan tambahan fungsionalitas dari use-case
yang lain jika kondisi atau syarat tertentu terpenuhi.
D. Perangkat Lunak Yang Digunakan
D.1 HTML
HTML kependekan dari Hyper Text Markup Langguage. Dokumen
HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang.
Dokumen ini dikenal dengan sebagai web page. Dokumen HTML merupakan
dokumen yang disajikan dalam browser web server. Dokumen ini umumnya
berisi informasi ataupun interface aplikasi di dalam internet. Ada dua cara
untuk membuat web page: dengan HTML editor atau dengan editor teks biasa
(misalnya notepad).
25
Dokumen yang mendukung Hypertext adalah dokumen HTML oleh
karena itu setiap web page hareus dibuat dalam format HTML. File jenis ini
biasanya disimpan dengan eksistensi atau akhiran HTM atau HTML. File
yang berakhiran HTM atau HTML ini sama untuk berbagai jenis sistem
operasi seperti Unix, Linux, Windows dsb.
Struktur dokumen HTML terdiri dari 3 tag utama yaitu : HTML,
HEAD dan BODY. Setiap dokumen HTML dibuka dengan tag<HTML> dan
ditutup dengan tag</HTML>. Dokumen HTML dapat diberi judul dengan
menggunakan tag<TITLE>. Tag <TITLE> harus berada di dalam
tag<HEAD>.
D.2 PHP
PHP merupakan singkatan dari Hypertext Preeprocesor. PHP adalah
bahasa pemrograman web atau scripting language yang didesain untuk web.
PHP dibuat pertama kali oleh satu orang yaitu Rasmus Lerdorf, yang pada
awalnya dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada homepagenya.
Diawal Januari 2001, PHP telah dipakai lebih dari 5 juta domain diseluruh
dunia, dan akan terus bertambah karena kemudahan aplikasi PHP ini
dibandingkan dengan bahasa Server side yang lain.
Kelebihan PHP:
- Aplikasi dengan PHP cukup cepat dibandingkan dengan aplikasi CGI
dengan Perl atau Phyton bahkan lebih cepat dibanding dengan ASP
maupun Java dalam berbagai aplikasi web (Kecepatan ini bisa
26
bervariasi karena dipengaruhi oleh tipe aplikasi dan jumlah
pengunjung).
- Tersedia baik di Windows maupun Linux, walau saat ini paling efektif
di web server Apache dan OS Linux
- Sintaks mirip C dan mudah dipelajari
D.3 Basis Data MYSQL
MYSQL multiuser basis data yang menggunakan bahasa Structured
Ouery Language(SQL). MYSQL adalah sebuah program pembuat basis data
yang bersifat open source, artinya siapa saja boleh memakai. MYSQL
sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya open
source, maka dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun
Linux. Saat ini MYSQL telah digunakan hampir di semua programer basis
data, apalagi dalam pemrograman web.
Sebagai sebuah program penghasil basis data, MYSQL tidak dapat
berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (interface). MYSQL dapat
didukung oleh hampir semua program aplikasi baik yang open source seperti
PHP maupun yang tidak, yang ada pada platform Windows seperti Visual
Basic, Delphi, dan lainnya.
Dalam konteks basis data, informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang
secara loika merupakan struktur data dua dimensi yang terdiri atas baris-baris
data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Keseluruhan tabel itu dihimpun
dalam satu kesatuan yang disebut basis data.
27
E. Internet
Istilah internet berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti “antara”.
Secara kata per kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Memang
bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga dapat saling
berkomunikasi.
Gambaran cara kerja internet :
a. Apa yang dimaksud dengan Server-Client?
Untuk terhubung dengan internet website atau halaman web tertentu,
terlebih dulu anda harus terhubung dengan server, yang bekerja
sepanjang hari kecuali bila ada problem. Server adalah komputer yang
mengirimkan data data dari dan ke dalam Internet. Pengguna Internet
yang meminta informasi dari server disebut client. Komputer yang
anda gunakan adalah client yang meminta informasi dari ISP
Connection Server.
b. Komputer saling berkomunikasi dengan menggunakan Protokol.
Semua server dan client berkomunikasi dengan bahasa komputer yang
disebut protokol. Jika anda terhubung dengan internet, anda akan
melihat setiap alamat situs web diawali dengan http:// yang merupakan
kependekan dari hypertext transfer protocol yang merupakan cara
kerja dari World Wide Web. Sebenarnya ada beberapa protokol lain
untuk electronic mail, transfer data komputer, dan masih banyak lagi
lainnya.
28
c. Setiap Komputer Memiliki Alamat IP.
Paket informasi komputer dikirim dari komputer ke komputer
menggunakan alamat numerik yang disebut IP address. IP address
memberikan informasi dari mana paket berasal dan akan ditujukan ke
mana. IP address adalah empat deret angka yang dipisahkan dengan
titik. Misalnya 123.345.666.1
d. Internet Browser memungkinkan anda untuk membaca artikel .
Agar client dapat melihat informasi yang dikirim server, dibutuhkan
Internet Browser. Internet Browser seperti Internet Explorer, Firefox,
Netscape, Opera menerjemahkan informasi yang dikirim server kepada
client secara rapi dan mudah sehingga pengguna internet mendapat
kepuasan melihat.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
A. Analisis Sistem
A.1 Deskripsi Sistem Pengelolaan Obat Yang Ada Sekarang
Di dalam suatu Puskesmas, obat merupakan faktor penting untuk
menunjang pelayanan kesehatan. Untuk itu pengelolaannya pun harus ditangani
sebaik mungkin sehingga pelayanan terhadap masyarakat menjadi lancar. Berikut
gambaran sistem obat yang sudah ada di Puskesmas, yang digambarkan dalam
bagan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Bagan gambaran sistem obat sekarang
29
30
Petugas gudang pusat merupakan pihak kabupaten yang memberikan obat
ke pihak Puskesmas. Petugas ini bertanggungjawab kepada pihak kabupaten yang
menangani obat-obatan yang nantinya akan disalurkan ke semua Puskesmas.
Kemudian dari Puskesmas obat akan diterima oleh pihak gudang obat Puskesmas
dalam hal ini adalah petugas gudang obat. Petugas gudang obat akan menerima
bukti penerimaan barang, setelah itu petugas gudang akan mencatat data obat
yang telah diterima dari petugas gudang pusat secara manual. Sedangkan untuk
sirkulasi obat dari pasien dilakukan oleh petugas apotek.
Pasien yang berobat ke Puskesmas akan menerima resep yang digunakan
untuk pengambilan obat. Pengambilan obat dilakukan di apotek Puskesmas
dengan menyerahkan resep tersebut. Pengambilan obat akan dilayani oleh petugas
apotek. Petugas apotek akan mencatat obat apa saja yang keluar secara manual
dengan menuliskan di lembaran kertas.
Setelah data obat selesai dikelola maka petugas akan membuat laporan.
dalam hal ini yang membuat laporan adalah petugas gudang obat. Dari petugas
gudang obat akan diserahkan ke Kepala Puskesmas untuk disahkan. Setelah
disahkan oleh Kepala Puskesmas, maka akan diberikan kepada petugas gudang
pusat. Kemudian petugas gudang pusat akan menyerahkan ke Kepala Dinas
Kesehatan (Dinkes).
31
A.2 Identifikasi Masalah
Sistem pengelolaan obat yang sekarang ada masih memiliki banyak
kelemahan. Untuk dapat lebih mudah mengetahui setiap kelemahan dan melihat
peluang untuk dapat memperbaiki diperlukan PIECES framework
♦ P (Performance) = kinerja sistem
Saat ini, kinerja sistem pengelolaan obat yang terdapat di Puskesmas
masih manual, baik itu pencatatan data obat, pencarian data obat, pencatatan
emakaian obat dan pembuatn laporan. Akibatnya dalam melakukan
pengolahan data obat sering terjadi kesalahan yang disebabkan adanya
kelalaian manusia (human error).
♦ I (Information) = informasi yg disajikan
Sampai saat ini informasi yang disajikan dalam hal pengelolaan data
obat kurang akurat dan kurang cepat sampai kepada orang yang
membutuhkan informasi. Hal ini disebabkan oleh karena proses pengerjaan
informasi masih secara manual.
♦ E (Economics) = keuntungan yg dapat diraih
Keuntungan yang diperoleh dari sistem pengelolaan obat secara
manual adalah terdapatnya hasil pengelolaan yang nyata (berkas laporan).
♦ C (Control) = keamanan sistem
Karena sistem yang ada sekarang masih manual, maka keamanannya
pun kurang terjamin. Semua data obat diolah dengan cara dicatat ke dalam
32
kertas, maka besar kemungkinan terjadi kesalahan dalam penulisan dan juga
kertas tersebut hilang.
♦ E (Efficiency) = efisiensi orang dan proses
Dengan sistem manual sangat tidak efisien karena membutuhkan
banyak tenaga dan waktu yang banyak. Dari penggunaan tenaga dan waktu
yang banyak tersebut mengakibatkan proses yang terjadi menadi lambat.
♦ S (Service) = layanan yang diberikan
Dari segi pelayanan yang diberikan pada sistem pengelolaan obat
secara manual ini, masih sangatlah lambat. Hal ini si karenakan pada saat
memerlukan data obat tertentu ataupun laporan tertentu masih dicari secara
manual yaitu dengan membuka berkas-berkas yang ada satu per satu.
Dengan demikian bisa dilihat kalau sistem yang sekarang ada belum bisa
mendukung kinerja pengolahan obat dengan baik, maka diperlukan suatu
sistem pengelolaan data obat yang baru. Sistem yang baru ini diharapkan
bisa merubah cara kerja sistem yang masih manual menjadi sistem yang
berbasis komputer, yang akan memudahkan dalam pengelolaan data obat.
A.3 Analisis Kebutuhan
Sistem yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan untuk membantu
pengelolaan obat yang ada di Puskesmas sehingga dapat berjalan secara efektif
dan efisien serta dapat memenuhi kebutuhan pasien. Oleh sebab itu diperlukan
33
suatu analisa kebutuhan yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pengguna
sesuai dengan keinginannya sehingga bisa memperbaiki sistem yang lama.
Package (Paket)
Definisi package menurut A. Sehendar S.Si dan Hariman Gunadi S.Si.,
MT (2002), package merupakan suatu mekanisme pengelompokan yang
digunakan untuk menandakan elemen-elemen model.
Package (Paket) pada sistem informasi pengelolaan data obat di Puskesmas
Use CaseActors
Gambar 3.2 Package actor dan use case
Di dalam sistem informasi pengelolaan data obat terdapat beberapa actor
yang dikelompokkan menjadi satu package (paket) yang disebut paket actor.
Actor-actor tersebut adalah sebagai berikut :
34
Pegawai Gudang Pusat
Admin
Kepala Dinkes
Pegawai Gudang Obat
Kepala Puskesmas
Pegawai Apotek
Pegawai Puskesmas
Gambar 3.3 Actor-actor dalam sistem informasi pengelolaan obat
Sedangkan untuk pengelompokan use case digambarkan sebagai berikut :
Kepala DinkesPegawai Gudang Obat
Pegawai Apotek
Kepala Puskesmas
Admin Pegawai Gudang Pusat
Gambar 3.4 Pengelompokan use case dalam beberapa package
Untuk tiap package use case akan digambarkan dengan jelas melalui diagram-
diagram use case seperti di bawah ini.
35
Kepala Puskesmas(f rom Actor)
cetak lapoan search laporan
ganti password
login
<depends on>
<depends on>
<extends>
Gambar 3.5 Diagram use case untuk Kepala Puskesmas
cetak lapoan
Kepala Dinkes
(f rom Actor)
search laporan
login
ganti password
<depends on>
<depends on>
<extends>
Gambar 3.6 Diagram use case untuk Kepala Dinkes
36
Admin
(f rom Actor)
edit data kepala puskesmas
edit data petugas gudang obat
edit petugas apotek
input data kepala puskesmas
input data petugas gudang obat
input data petugas apotek
search data kepala puskesmas
search data petugas gudang obat
search data petugas apotek
Login
(f rom Kepala Puskesmas)
<depends on>
<depends on>
<depends on>
<depends on>
<depends on>
<depends on>
<extends>
<extends>
<extends>
<extends>
<extends>
<extends>
Gambar 3.7 Diagram use case untuk Admin
Pegawai Apotek
(f rom Actors)
input data resep
ganti password pegawai apotek
search data resep
Login
<extends>
<depends on>
<depends on>
Gambar 3.8 Diagram use case untuk Petugas Apotek
37
Pegawai Gudang Obat
(f rom Actors)
ganti password pegawai gudang obat
login
<extends>
<extends>
<depends on>
<depends on>
<depends on>
search data obat
edit data obat
input data obat
Gambar 3.9 Diagram use case untuk Petugas Gudang Obat
Petugas Gudang Pusat
(f rom Actor)
cetak laporan
Ganti password
search laporan
login
<depends on>
<depends on>
<extends>
Gambar 3.10 Diagram use case untuk Petugas Gudang Pusat
38
Rencana kebutuhan hardware untuk membangun sistem ini adalah :
- Intel Pentium IV 2,0 GHz
- Ram 256 MB
- Harddisk 40 GB SATA
- Monitor Vision 58P 15’
- VGA 64 MB
- Flashdisk 256 MB
- Keyboard logitech.
- Mouse logitech.
Rencana kebutuhan software yang digunakan :
- Windows XP Profesonal SP 1
- Macromedia Dreamweaver MX 2004
- Database : MySQL
- PHP versi 5.
- Apache server.
B. Perancangan Sistem
Sistem yang akan dibuat ini, diharapkan mampu memperlancar kerja
petugas di dalam mengelola data obat di Puskesmas dan menyajikan laporan
secara cepat.
39
B.1 Perancangan Proses
B.1.1 Diagram Konteks
PegawaiGudang Obat
PegawaiApotek
PegawaiGudang Pusat
KepalaPuskesmas
KepalaDinkes
Admin
0
SistemInformasi PengelolaanObat
username,passworddata obat
data resep
username,password
pesan status
pesan status
username,passworddata obat
pesan status
username,passworddata obat
pesan status
username,passworddata obat
pesan status
pesan status
username,password
tampilan data kepala puskesmas
tampilan ganti password
tampilan data pegawai apotek
tampilan ganti passwordtampilan laporantampilan ganti password
tampilan laporan
tampilan ganti password
tampilan laporan
tampilan laporan
tampilan ganti password
tampilan ganti password
data kepala puskesmas
data pegawai gudang obat
data pegawai apotektampilan data obat
tampilan data resep
tampilan data pegawai gudang obat
Gambar 3.11
Diagram Konteks Rancangan Sistem Pengelolaan Obat yang Dibangun
40
B.1.2 Diagram Arus Data Level 1
PegawaiGudang Pusat
1 ValidasiPassword
2 SearchLaporan
3CetakLaporan
4 Gant iPassword
obat
pegawai gudang pusat
username,password
pesan status
data obat
data obat
username,password
data obat
data obat
data obat
data obat
username,password
pesan status
username,password
pesan status
v alid
tampilan laporan
tampilan laporan
tampilan ganti password
Gambar 3.12 DFD level 1 dari sisi Pegawai Gudang Pusat
KepalaDinkes
1 ValidasiPassword
2 SearchLaporan
3CetakLaporan
4 Gant iPassword
obat
kepala dinkes
username,password
pesan status
data obat
data obat
username,password
username,password
pesan status
username,password
pesan status
data obatdata obat
data obatdata obat
tampilan laporan
tampilan laporan
tampilan ganti password
Gambar 3.13 DFD level 1 dari sisi Kepala Dinkes
41
5
Gant iPassword
pegawaiAdm in
1
ValidasiPassword
admin
2PengolahanData Pegawai Obat
3PengolahanData Pegawai Apotek
4PengolahanData Keppus
pesan statuspesan status
username,passwordusername,password
username,password username,password
pesan status
v alid
pesan status
pesan status
pesan status
tampilan ganti password
data pegawai gudang obat
data pegawai gudang obat
data pegawai gudang obatdata pegawai apotek
data pegawai gudang obatdata pegawai gudang obat
data kepala puskesmas data kepala puskesmas
data kepala puskesmas
Gambar 3.14 DFD level 1 dari sisi Admin
42
PegawaiGudang Obat
1ValidasiPassword
2 InputData Obat
3 EditData Obat
4CetakLaporan
5 SearchData Obat
obat
pegawai
6 Gant iPassword
username,password
pesan status
data obat
data obat
data obat
username,password
v alid
username,passwordpesan status
data obat
data obat
data obat
data obat
data obat
data obat
username,password
pesan status
data obat data obat
data obat
tampilan laporan
tampilan data obat
tampilan data obat
tampilan data obat
tampilan ganti password
Gambar 3.15 DFD level 1 Pegawai Gudang Obat
PegawaiApotek
1ValidasiPassword
2 SearchData Resep
3Input DataResep
pegawai
resep
username,password
pesan status
data resep
username,password
pesan status
data resep
data resep
data resep
data resep
data reseptampilan data resep
tampilan data resep
Gambar 3.16 DFD level 1 Pegawai Apotek
43
KepalaPuskesmas
1ValidasiPassword
2 SearchLaporan
3CetakLaporan
obat
pegawai
4 Gant iPassword
username,password
pesan status
data obat
username,password
data obatdata obat
username,passwordpesan status
username,password
pesan status
data obat data obat
data obat
v alid
tampilan laporan
tampilan laporan
tampilan ganti password
Gambar 3.17 DFD level 1 Kepala Puskesmas
B.1.3 Diagram Arus Data Level 2
Adm in
2.1input datapegawai gudang obat
2.2edit datapegawai gudang obat
2.3search datapegawai gudang obat
pegawai
data pegawai gudang obat data pegawai gudang obat
data pegawai gudang obat
data pegawai gudang obat data pegawai gudang obat
data pegawai gudang obatdata pegawai gudang obat
data pegawai gudang obat
data pegawai gudang obat
tampilan data pegawai gudang obat
tampilan data pegawai gudang obat
tampilan data pegawai gudang obat
Gambar 3.18 DFD level 2 pengolahan data pegawai gudang obat
dari sisi Admin
44
Adm in
3.1input datapegawai apotek
3.2edit datapegawai apotek
3.3 search data pegawai apotek
pegawaitampilan data pegawai apotek
tampilan data pegawai apotek
tampilan data pegawai apotek
data pegawai apotek data pegawai apotek
data pegawai apotek
data pegawai apotek
data pegawai apotek
data pegawai apotek
data pegawai apotek data pegawai apotek
data pegawai apotek
Gambar 3.19 DFD level 2 pengolahan data pegawai apotek dari sisi Admin
Adm in
4.1input datakepala puskesmas
4.2edit datakepala puskesmas
4.3search datakepala puskesmas
pegawai
data kepala puskesmas data kepala puskesmasdata kepala puskesmas
data kepala puskesmas data kepala puskesmas
data kepala puskesmas
data kepala puskesmas
data kepala puskesmas
data kepala puskesmas
tampilan data kepala puskesmas
tampilan data kepala puskesmas
tampilan data kepala puskesmas
Gambar 3.20 DFD level 2 pengolahan data kepala puskesmas dari sisi Admin
45
B.1.4 Kamus Data
Puskesmas
id_Puskesmas : {A-Z||a-z|0-9}10
nama : {A-Z|a-z}30
telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}15
alamat : {A-Z|a-z}30
Pegawai
id_pegawai : {A-Z||a-z|0-9}10
nama : {A-Z|a-z}30
alamat : {A-Z||a-z|0-9}30
telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}15
jns_kel : {A-Z|a-z}10
tempat_lahir : {A-Z|a-z}10
tgl_lahir : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}6
usia : {A-Z||a-z|0-9}20
agama : {A-Z|a-z}10
masa_kerja :
perkawinan : {A-Z||a-z|0-9}20
jabatan : {A-Z|a-z}15
username : {A-Z||a-z|0-9}10
password : {A-Z||a-z|0-9}10
46
Obat
id_obat : {A-Z||a-z|0-9}5
nama : {A-Z|a-z}30
jenis : {A-Z|a-z}10
dosis : {A-Z||a-z|0-9}5
stok : {A-Z||a-z|0-9}5
Petugas Gudang Pusat
id_PP : {A-Z||a-z|0-9}10
nama : {A-Z|a-z}30
telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}15
alamat : {A-Z|a-z}30
agama : {A-Z|a-z}10
jns_kel : {A-Z|a-z}10
password : {A-Z||a-z|0-9}10
username : {A-Z||a-z|0-9}10
Resep
id_resep : {A-Z||a-z|0-9}10
tgl_resep : {date}
Admin
id_admin : {A-Z|a-z}10
nama : {A-Z|a-z}30
telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}15
47
alamat : {A-Z|a-z}30
password : {A-Z||a-z|0-9}10
username : {A-Z||a-z|0-9}10
Kepala Dinkes
id_dinkes : {A-Z|a-z}10
nama : {A-Z|a-z}30
telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}15
alamat : {A-Z|a-z}30
password : {A-Z||a-z|0-9}10
username : {A-Z||a-z|0-9}10
Pasien
id_pasien : {A-Z|a-z}10
nama : {A-Z|a-z}10
alamat : {A-Z||a-z|0-9}30
usia : {A-Z|a-z}20
jns_kel : {A-Z|a-z}10
tempat_lahir : {A-Z|a-z}10
tgl_lahir : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}6
agama : {A-Z|a-z}10
telepon : {0|1|2|3|4|5|6|7|8|9}15
gol_darah : {A-Z|a-z}2
pekerjaan : {A-Z|a-z}10
48
B.2 Perancangan Basis Data
B.2.1 Diagram Relasi Entitas
Pasien
id_pasien
nama
alamat
jns_kel
agama
usia
pekerjaangol_darah
tempat_lahir
tgl_lahir
telepon
Puskesmas
id_puskesmas
nama
alamattelepon
terdaftar di
menerima
Resep
mempunyai
supply Pegawai Gudang Pusat
memiliki
Pegawai
id_pegawai
nama
alamat
jns_kel
usia
jabatantempat_lahir
tgl_lahir
masa_kerja
perkawinan
password
username
id_PP
nama
alamat
jns_kel
agama
telepon
password
username
id_produk
tgl_kirimjumlah
id_resep
tgl_resep
M 1
1
M
M
M N
N
1
jumlah
aturan_pakai
tgl_kadaluarsa
Kepala Dinkes
id_dinkes
nama alamattelepon password
username
obat
id_obat
namajenisdosis
N
agama
telepon
M
stok
jns_kelttl
agama
status
ttl
Admin
id_admin
nama password
username
memiliki
1
M
Gambar 3.21 Entitas Relasi Diagram
49
Diagram relasi di atas mempunyai beberapa entitas yang digunakan
untuk merancang sistem. Entitas tersebut antara lain entitas puskesmas, entitas
pegawai, entitas petugas gudang pusat, entitas obat, entitas resep, entitas pasien,
entitas kepala dinkes, entitas admin. Entitas-entitas tersebut ada yang saling
berhubungan ada juga yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan entitas
lainnya.
Hubungan antar entitas tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : pasien
terdaftar di Puskesmas, kemudian Puskesmas memiliki Pegawai dan Admin.
Entitas Puskesmas juga berelasi dengan entitas Obat dan entitas Pegawai
Gudang Pusat, nama relasinya adalah supply. Selain itu Pasien juga berelasi
dengan resep yaitu relasi menerima. Sedangkan antara entitas Resep dengan
entitas Obat dihubungkan dengan relasi mempunyai. Dan untuk kepala dinkes
tidak mempunyai relasi apa-apa dengan entitas-entitas yang lain.
B.2.2 Mapping
Puskesmas
Tabel 3.1 Tabel Puskesmas
id_puskesmas nama alamat telepon
50
Pasien
Tabel 3.2 Tabel Pasien
id_pasien id_puskesmas nama alamat jns_kel pekerjaan agama tempat_lahir tgl_lahir gol_darah
Entitas pasien mempunyai atribut id_pasien yang merupakan kunci
utama sedangkan untuk atribut id_puskesmas merupakan kunci tamu karena
berasal dari entitas lain. Karena relasi antara pasien dengan puskesmas M to 1
maka id_puskesmas masuk ke entitas pasien dan menjadi kunci tamu.
Pegawai
Tabel 3.3 Tabel Pegawai
id_pegawai id_puskesmas nama alamat telp jns_kel TTL jabatan status username password
Entitas pegawai mempunyai atribut id_pegawai yang merupakan kunci
utama sedangkan untuk atribut id_puskesmas merupakan kunci tamu karena
berasal dari entitas lain. Karena relasi antara puskesmas dengan pegawai 1 to M
maka id_puskesmas masuk ke entitas petugas gudang obat dan menjadi kunci
tamu.
Petugas Gudang Pusat
Tabel 3.4 Tabel Petugas Gudang Pusat
id_PP nama password username alamat telepon jns_kel TTL jabatan
51
Resep
Tabel 3.5 Tabel Resep
id_resep id_pasien tgl_resep
Pada tabel resep, id_resep merupakan kunci utama, sedangkan
id_pasien merupakan kunci tamu. Karena relasi antara entitas resep dengan
pasien M to 1 maka kunci utama pasien yaitu id_pasien masuk ke entitas resep
menjadi kunci tamu.
Obat
Tabel 3.6 Tabel Obat
id_obat id_puskesmas nama dosis jenis stok
Admin
Tabel 3.7 Tabel Admin
id_admin id_puskesmas nama alamat telepon password username
Mempunyai
Tabel 3.8 Tabel Mempunyai
id_obat id_resep aturan_pakai jumlah
52
Untuk entitas mempunyai sama id_obat dan id_resep dijadikan kunci
utama. Kunci tersebut terbentuk karena terdapat hubungan M to N pada entitas
Mempunyai. id_obat dan id_resep merupakan kunci tamu pada entitas
Mempunyi. Entitas mempunyi muncul karena terdapat entitas yang saling
berelasi, atau sering disebut entitas hasil relasi.
Supply
Tabel 3.9 Tabel Supply
tgl_kirim id_PP id_obat id_puskesmas id_produk jumlah tgl_kadaluarsa status
Untuk entitas supply tgl_kirim, id_PP, id_obat, id_puskesmas dan
id_produk dijadikan kunci utama. Entitas supply muncul karena antara entitas
obat dengan entitas petugas gudang pusat mempunyai relasi M to N. Karena M
to N maka kunci utama petugas gudang pusat dan obat masuk ke entitas supply
dan menjadi tetap menjadi kunci utamanya.
Kepala Dinas Kesehatan
Tabel 3.10 Tabel Kepala Dinkes
id_dinkes nama alamat telepon password username
53
B.2.3 Normalisasi
• 1NF
Tabel yang terdapat di dalam entitas di atas telah memenuhi syarat bentuk
normal 1NF, karena setiap atribut dalam entitas bernilai tunggal atau tidak
dapat dibagi lagi..
• 2NF
Tabel dikatakan normal 2NF adalah :
- Relasi tersebut sudah dalam bentuk 1NF.
- Setiap atribut bukan kunci tergantung penuh pada kunci primer. Jadi
tidak ada ketergantungan parsial pada relasi tersebut.
Tabel-tabel di atas telah memenuhi syarat normal kedua.
• 3NF
Semua tabel sudah memenuhi bentuk normal 3NF, karena relasi yang ada
sudah berada dalam bentuk 2NF dan tidak memuat ketergantungan
transitif.
B.2.4 Integritas Basis Data
Suatu sistem informasi dikatakan baik apabila telah mempunyai
karakteristik yang dapat memberikan suatu informasi yang cepat dan akurat.
Informasi tersebut diperolah dengan adanya perancangan dan implementasi
yang baik pula. Untuk itu, suatu basis data harus dapat menjamin integritas
54
(keutuhan) data yang akan disimpan. Aturan integritas yang akan digunakan
oleh sistem adalah sebagai berikut :
1. Aturan Integritas Entitas (Entity Integrity Constraints)
Entitas-entitas yang terdapat dalam sistem pengelolaan obat yang di
bangun, seperti terlihat di bawah ini :
Pasien(id_pasien,id_Puskesmas,nama,alamat,umur,jns_kel,pekerjaan,temp
at_lahir,tgl_lahir)
Puskesmas (id_Puskesmas,nama,alamat,telepon)
Pegawai (id_pegawai,id_Puskesmas,nama,alamat,telp,jns_kel,
tempat_lahir,tgl_lahir,masa_kerja,jabatan,status,username,password)
Obat (id_obat, id_Puskesmas ,nama,jenis,dosis,stok)
Mempunyai (id_resep, id_obat,aturan_pakai,jumlah)
Petugas Gudang Pusat (id_PP,nama,password,username)
Resep (id_resep,id_pasien,tgl_resep)
Supply(tgl_kirim,id_produk,id_obat,id_PP,id_Puskesmas,jumlah,status,
tgl_kadaluarsa)
Admin (id_admin, id_Puskesmas, nama,password,username)
Di dalam setiap tabel terdapat kunci utama yaitu ditandai dengan garis
bawah. Sedangkan garis bawah putus-putus merupakan kunci tamu.
55
2. Aturan Domain (Domain Constraints)
a. Entitas Admin
Tabel 3.11 Aturan Domain Entitas Admin
b. Entitas Puskesmas
Tabel 3.12 Aturan Domain Entitas Puskesmas
c. Entitas Resep
Tabel 3.13 Aturan Domain Entitas Resep
56
d. Entitas Pegawai
Tabel 3.14 Aturan Domain Entitas Pegawai
e. Entitas Obat
Tabel 3.15 Aturan Domain Entitas Obat
f. Entitas Pasien
Tabel 3.16 Aturan Domain Entitas Pasien
57
g. Entitas Mempunyai
Tabel 3.17 Aturan Domain Entitas Mempunyai
h. Entitas Pegawai Gudang Pusat
Tabel 3.18 Aturan Domain Entitas Pegawai Gudang Pusat
i. Entitas Supply
Tabel 3.19 Aturan Domain Entitas Supply
59
3. Aturan Integritas Referensial (Referential Integrity Constraints)
Aturan Integritas Referensial pada sebuah sistem informasi
ditunjukkan pada anak panah antara tabel satu dengan tabel lain yang
mempunyai hubungan.
Pasien(id_pasien,id_Puskesmas,nama,alamat,umur,jns_kel,pekerjaan,tempat_la
hir, tgl_lahir, agama, gol_darah)
Puskesmas (id_Puskesmas,nama,alamat,telepon)
Pegawai (id_pegawai,id_Puskesmas,nama,alamat,telp,jns_kel,
tempat_lahir,tgl_lahir,masa_kerja,jabatan,status,username,password)
Resep (id_resep,id_pasien,tgl_resep)
Obat (id_obat, id_Puskesmas ,nama,jenis, stok ,dosis)
Mempunyai (id_resep, id_obat,aturan_pakai,jumlah)
Petugas Gudang Pusat (id_PP,nama,password,username)
Supply (tgl_kirim, id_produk, id_PP, id_obat , id_Puskesmas
tgl_kadaluarsa ,jumlah,status)
Admin (id_admin, id_Puskesmas ,nama,password,username)
Kepala Dinkes (id_dinkes,nama,password,username)
60
Keterangan :
Tabel yang ditunjuk dengan anak panah merupakan tabel yang dirujuk,
sedangkan tabel yang ditunjuk garis tanpa ada anak panahnya merupakan
tabel yang merujuk.
Sebagai contoh adalah :
Tabel obat merupakan tabel yang dirujuk.
Tabel mempunyai adalah tabel yang merujuk.
Jika terjadi suatu perubahan dalam basis data, maka dapat
mengakibatkan pelanggaran terhadap aturan integritas referensial. Untuk itu
terdapat aturan untuk melakukan operasi insert, delete dan update sebagai
berikut :
a. Insertion Rule
Aturan ini hanya berlaku untuk tabel yang dirujuk yaitu tabel
pasien, puskesmas, pegawai, resep, obat,label_produksi, pegawai
gudang pusat, kepala dinkes, admin dan supply. Sedangkan untuk
tabel mempunyai aturan ini tidak berlaku karena dalam tabel tersebut
terdapat atribut yang hanya berperan sebagi kunci tamu.
b. Deletion Rule
Untuk menjamin integritas basis data maka diberlakukan suatu
perlakuan khusus apabila terjadi penghapusan suatu baris terhadap
sebuah tabel yang dirujuk , dimana tabel tersebut memiliki nilai yang
bersesuaian dengan tabel yang merujuk. Terdapat tiga perlakuan yaitu
61
restrict, nullify dan cascading deletion. Dari ketiga perlakuan tersebut,
hanya perlakuan restrict yang dapat dilakukan yaitu tidak mengijinkan
penghapusan terhadap baris dalam tabel yang dirujuk.
B.3 Struktur Menu
B.3.1 Sisi Petugas Gudang Obat
MENU UTAMA
Data Pegawai
Gudang Obat
Data Obat
Data Obat kadaluarsa
Ganti Password
Keluar
MENU PEGAWAI GUDANG OBAT
Menu Login dan Validasi Pegawai Gudang Obat
Search
Input
Edit
Search
Gambar 3.22 Struktur Menu Sisi Petugas Gudang Obat
62
B.3.2 Sisi Petugas Apotek
Gambar 3.23 Struktur Menu Sisi Petugas Apotek
B.3.3 Sisi Admin
Gambar 3.24 Struktur Menu Sisi Admin
63
B.3.4 Sisi Petugas Gudang Pusat
MENU UTAMA
Data Petugas Gudang Pusat
Data Laporan Ganti Password
Keluar
MENU Petugas Gudang Pusat
Menu Login dan Validasi Petugas Gudang Pusat
Laporan Stok Obat
Pilih Puskesmas
Preview
Cetak
Pilih Periode
Laporan Obat Masuk
Pilih Puskesmas
Preview
Cetak
Pilih Periode
Laporan Obat Keluar
Pilih Puskesmas
Preview
Cetak
Pilih Periode
Laporan Obat Kadaluarsa
Pilih Puskesmas
Preview
Cetak
Pilih Periode
Gambar 3.25 Struktur Menu Sisi Petugas Gudang Pusat
66
B.4 Rancangan Antar Muka (User Interface)
B.4.1 Perancangan Form Utama
MENU
BANNER
Gambar 3.28 Rancangan Form Utama(homepage)
B.4.2 Perancangan Form Admin
B.4.2.1 Form Login
Login Admin Username Password
LOGIN
MENU
BANNER
Gambar 3.29 Rancangan Form Login Sisi Admin
67
B.4.2.2 Form Input Data Pegawai
Data Petugas Apotek
id_pegawai nama alamat telp jns_kel TTL jabatan statu username password
id_pegawai nama alamat jabatan
Ubah Tambah
MENU Admin
Input data pasien
Input data pegawai
Ganti password Keluar
BANNER
Gambar 3.30 Rancangan Form Input Data Petugas Pegawai
68
B.4.3 Perancangan Form Petugas Gudang Obat
B.4.3.1 Form Login Petugas Gudang Obat
Login Petugas Gudang Obat
Username
Password
LOGIN
MENU
BANNER
Gambar 3.31 Rancangan Form Login Sisi Petugas Gudang Obat
B.4.3.2 Form Input Data Obat Sisi Petugas Gudang Obat
Gambar 3.32 Rancangan Form Input Data Obat
Data Obat
kode nama dosis satuan stok tgl_ed
kode nama dosis satuan stok
Ubah Tamba
MENU Petugas gudang
Obat
Input data obat
Ganti password Keluar
BANNER
Sisi Petugas Gudang Obat
69
B.4.4 Perancangan Form Petugas Apotek
B.4.4.1 Form Login Petugas Apotek
LOGIN
Login Petugas Apotek
Username
Password
MENU
BANNER
Gambar 3.33 Rancangan Form Login Sisi Petugas Apotek
B.4.4.2 Form Input Data Resep Sisi Petugas Apotek
Data Obat
Id resep Id pasien Tanggal resep Id obat Nama obat Dosis Satuan Stok Jenis Aturan pakai
Id_resep Tanggal_resep Id_obat jumlah
UbahTamba
MENU Petugas Apotek
Input data resep
Ganti password Keluar
BANNER
Gambar 3.34 Rancangan Form Input Data Resep Sisi Petugas Apotek
70
B.4.5 Perancangan Form Petugas Gudang Pusat
B.4.5.1 Form Login Sisi Petugas Gudang Pusat
Login Petugas Gudang Pusat
Username Password
LOGIN
MENU
BANNER
Gambar 3.35 Rancangan Form Login Sisi Petugas Gudang Pusat
B.4.5.2 Form Cetak Laporan Sisi Petugas Gudang Pusat
Lap stok obat Pilih Puskesmas prev Lap obat masuk Pilih Puskesmas prev Lap obat keluar Pilih Puskesmas prev Lap obat kadaluarsa Pilih Puskesmas prev
Petugas Gudang Pusat MENU Petugas Gudang Pusat
Halaman Utama
Cetak lapran
Ganti password Keluar
BANNER
Gambar 3.36 Rancangan Form Cetak Laporan Sisi Petugas Gudang Pusat
71
B.4.6 Perancangan Form Kepala Puskesmas
B.4.6.1 Form Login Sisi Kepala Puskesmas
Login Kepala Puskesmas
Username
Password
LOGIN
MENU
BANNER
Gambar 3.37 Rancangan Form Login Sisi Kepala Pukesmas
B.4.6.2 Form Cetak Laporan Sisi Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas
Lap stok obat prev Lap obat masuk prev Lap obat keluar prev Lap obat kadaluarsa prev
MENU Kepala Puskesmas
Halaman Utama
Cetak lapran
Ganti password Keluar
BANNER
Gambar 3.38 Rancangan Form Cetak Laporan Sisi Kepala Pukesmas
72
B.4.7 Perancangan Form Kepala Dinkes
B.4.7.1 Form Login Sisi Kepala Dinkes
Login Kepala Dinkes
Username
Password
LOGIN
MENU
BANNER
Gambar 3.39 Rancangan Form Login Sisi Kepala Dinkes
B.4.7.2 Form Cetak Laporan Sisi Kepala Dinkes
Lap stok obat Pilih Puskesmas prev Lap obat masuk Pilih Puskesmas prev Lap obat keluar Pilih Puskesmas prev Lap obat kadaluarsa Pilih Puskesmas prev
Kepala Dinkes MENU Kepala Dinkes
Halaman Utama
Cetak lapran
Ganti password Keluar
BANNER
Gambar 3.40 Rancangan Form Cetak Laporan Sisi Kepala Dinkes
73
B.4.8 Perancangan Form Laporan
B.4.8.1 Form Laporan Stok Obat
judul laporan Id_obat nama_obat stok
tanggal : .........
pencetak : .........
CETAK
Gambar 3.41 Rancangan Form Laporan Stok Obat
B.4.8.2 Form Laporan Obat Masuk
Judul Laporan id_obat nama_obat nama_pengirim jumlah
Tanggal : ........ Pencetak : .........
CETAK
Gambar 3.42 Rancangan Form Laporan Pemakaian
74
B.4.8.3 Form Laporan Obat Keluar
Judul Laporan Id_obat Nama_obat total_pemakaian
CETAK Tanggal : ..........
Pencetak : .........
Gambar 3.43 Rancangan Form Laporan Penerimaan Obat
B.4.8.4 Form Laporan Obat Kadaluarsa
Judul Laporan id_obat nama_obat tgl_kadaluarsa jumlah
CETAK Tanggal : ..........
Pencetak : .........
Gambar 3.44 Rancangan Form Laporan Obat Kadaluarsa
75
B.4.9 Perancangan Form Ganti Password
Password Lama
Ganti Password
Password BaruPassword Baru Ulangi
Ganti Password
User MENU
Ganti Password Keluar
BANNER
Gambar 3.45 Rancangan Form Ganti Password
B.4.10 Perancangan Form Pesan Kesalahan
Login User
Maaf Username atau Password yang anda masukkan salah.
Silahkan ulangi lagi Username Password
LOGIN
MENU
Ganti Password Keluar
BANNER
Gambar 3.46 Rancangan Form Pesan Kesalahan
BAB IV
IMPLEMENTASI SISTEM
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dari sistem yang telah
dibuat, baik implementasi basisdata maupun implementasi antarmukanya.
Implementasi yang akan dibahas adalah implementasi pada pengolahan data resep
saja.
A. Implementasi Basis Data
A.1. Implementasi tabel Obat
Tabel Obat ini digunakan untuk menyimpan daat-data obat apa saja
yang terdapat di Puskesmas. Dalam tabel di bawah ini yang dijadikan sebagai
kunci utama atau primary key adalah id_obat dan id_puskesmas.
Tabel 4.1 Implementasi tabel obat
A.2. Implementasi tabel Resep
Tabel Resep ini menyimpan kode-kode dari beberapa tabel yaitu tabel
pasien dan tabel resep sendiri. Fungsi dari tabel resep ini sendiri ialah untuk
mengetahui resep milik pasien siapakah ini dan siapakah yang telah
memberikan resep. Primary key atau kunci utamanya adalah id_resep dan
id_pasien.
76
77
Tabel 4.2 Implementasi tabel resep
A.3 Implementasi tabel Pasien
Tabel pasien ini digunakan untuk menyimpan data-data dari setiap
pasien yang telah melakukan pemeriksaan di Puskesmas.Atribut status
menunjukkan status pasien sudah di periksa atau belum. Jika status 1 maka
pasien tersebut sudah melakukan registrasi pada hari tersebut dan sedang
mengantre untuk diperiksa. Sedangkan jika status 0 berlaku sebaliknya
Tabel 4.3 Implementasi tabel pasien
A.4 Implementasi tabel Mempunyai
Tabel Mempunyai ini merupakan tabel hasil relasi antara entitas obat
dengan entitas resep. Tabel ini akan terisi jika petugas medis telah selesai
memasukkan data rekam medis pasien yang di periksanya. Data-data yang ada
pada tabel ini ialah Id_resep dan Id_obat yang merupakan kunci tamu
dan juga atribut aturan pakai.
Tabel 4.4 Mempunyai
78
B. Implementasi Antar Muka
B.1 Implementasi antar muka untuk halaman muka
Program diakses dengan software browser mengetikkan alamat
http://localhost/puskesmas, dan tampilan halaman muka pun akan muncul
dan bisa diakses.
Gambar 4.1 Tampilan Halaman Muka
Ketika petugas menekan tombol “MASUK” akan melakukan perintah untuk
menjalankan perintah login, ditunjukkan dengan source code sebagai berikut:
<p align="center"><br> <input type="submit" value="M A S U K" name="login" style="color: #000000; font-size: 10pt; font-weight: bold">
</p><br><br><br><br> <hr width="85%">
B.2 Implementasi antar muka untuk homepage
Dari file login akan membuka halaman utama, dengan source code.
<? header("Location:utama.php?"); ?>
79
Gambar 4.2 Tampilan Halaman Utama
B.3 Implementasi antar muka untuk tampilan input resep
Pada halaman utama, ketika petugas memilih data resep maka program akan
menampilkan halaman utama yang di dalamnya ada menu resep.
<p style="margin-left: 10px; margin-right: 20px; margin-top: 2px; margin-bottom: 2px" align="left"><font size="2"><a href="utama.php?menu=resep">Data Resep</a></font></p>
Gambar 4.3 Tampilan Input Resep
Kemudian petugas memasukkan data obat dengan memilih tombol “+”
Gambar 4.4 Tombol “+”
80
B.4 Implementasi antar muka untuk tampilan data resesp
Dari code di bawah ini, data obat akan ditampilkan dan setelah dipilih obatnya
maka tampilan data obat akan langsung tertutup.
<input type="button" name="ambil_obat" value="+"> <script language="javascript"> function bukaObat() {
window.open('obat.php','','height=400,width=500,scrollbars=yes,resizable=yes');
} </script> <script language="javascript"> function tutup() { window.close(); } </script>
Gambar 4.5 Tampilan Data Obat
Setelah semua data resep dimasukkan maka petugas harus menekan tombol
“TAMBAH” untuk menginput resep.
Gambar 4.6 Tombol “TAMBAH”
$tbh=mysql_query("INSERT INTO `resep` (`id_resep`, `id_pasien`,`tgl_resep`) VALUES ( '$id_resep', '$id_pasien', '$tgl_resep')"); $mempunyai=mysql_query("INSERT INTO `mempunyai` (`id_resep`, `id_obat` , `id_pasien` , `aturan_pakai`, `jumlah`)VALUES ('$id_resep','$id_obat','$id_pasien','$aturan_pakai', '$jumlah')");
81
$hasil=mysql_query("select id_resep from `mempunyai` where id_resep='$id_resep'"); $update_stok=mysql_query("UPDATE obat set stok='$stok_obat'-'$jumlah' where id_obat=$id_obat"); header("location:./utama.php?menu=resep&id_resep=$mempunyai.id_resep&id_pasien=$id_pasien&tgl_resep=$tgl_resep&id_resep=$id_resep");
Source code di atas menunjukkan bahwa data akan disimpan dalam
database dan kemudian akan ditampilkan lagi. Dan stok obat pun akan di
update karena setiap input resep maka stok obat akan berkurang.
Setelah data resep diproses, semua data resep yang tersimpan dapat
ditampilkan kembali dengan memilih menu Data Resep. Source codenya
adalah sebagai berikut :
<p style="margin-left: 10px; margin-right: 20px; margin-top: 2px; margin-bottom: 2px" align="left"> <font size="2"><a href="utama.php?menu=resep_detail">Data
Resep</a></font></p>
Gambar 4.7 Tampilan Data Resep
Kemudian untuk melihat resepnya, petugas tinggal mengklik Detail Resep
dan sistem akan menampilkan data resep yang diinginkan.
Gambar 4.8 Tampilan Detail Resep
82
Untuk mengetahui stok obat yang ada, petugas tinggal pilih pada menu stok
obat.
<p style="margin-left: 10px; margin-right: 20px; margin-top: 2px; margin-bottom: 2px" align="left"><font size="2"><a href="utama.php?menu=stok">Stok Obat</a></font></p>
B.5 Implementasi antar muka untuk tampilan stok obat
Dari source code di atas, program akan menampilkan halaman utama yang di
dalamnya ada menu stok obat.
Gambar 4.9 Tampilan Halaman Stok Obat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Sistem informasi pengelolaan data obat berbasis web di Puskesmas telah
berhasil dirancang untuk dipergunakan oleh Kepala Dinkes (Dinas
Kesehatan), petugas gudang pusat, petugas gudang obat, petugas apotek,
kepala Puskesmas, dan administrator. Administrator mempunyai fasilitas
untuk memasukkan semua data pegawai puskesmas yang berhak
menggunakan sistem. Petugas gudang obat diberi fasilitas untuk
memasukkan data obat yang terdapat di Puskesmas. Petugas apotek
mempunyai fasilitas untuk memasukkan data resep. Sedangkan untuk
Kepala Dinkes, kepala Puskesmas dan petugas gudang obat mempunyai
fasilitas yang sama yaitu hanya dapat melihat laporan dan kemudian
mencetaknya.
2. Rancangan sistem bagian pengelolaan data resep telah berhasil
diimplementasikan dengan menggunakan software PHP dan database
MySQL, sehingga dalam mengelola obat pada resep dapat dilakukan lebih
efektif dan efisien.
B. SARAN
Sebaiknya semua fasilitas yang ada dapat diimplementasikan dan mampu
diakses dengan jaringan yang lebih luas.
83
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Farid, M. (2001). Pemrograman PHP4 bagi Web Programmer. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Bismoko, J & Supratiknya, A. (1996). Pedoman Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
Fathansyah. Basis Data, Bandung: Informatika
Pressman, Roger S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Yogyakarta : Andi Offset.
Purwanto, Yudhi. (2001). Pemrograman Web dengan PHP (Cetakan kedua). Jakarta : Elex Media Komputindo. Suhendar, A & Gunadi, Hariman (2002, Desember). Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung : Informatika Kusrini, M.Kom. (2006, September). Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset
84