SISTEM INFORMASI PENCARIAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Mirna...

15
1 SISTEM INFORMASI PENCARIAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA (LPK) DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BERBASIS WEB Mirna Trianita Program Studi Sistem Informasi STMIK El Rahma Yogyakarta e-mail : [email protected] Intisari Perkembangan teknologi informasi telah merambah ke berbagai bidang, diantaranya adalah bidang pendidikan non-formal. Persaingan dalam dunia pendidikan non-fomal menuntut adanya suatu sistem yang mempermudah dalam pencariannya. Lembaga pendidikan non-formal memerlukan sistem yang menghasilkan informasi akurat, serta membantu dalam promosi yang berkaitan dengan perkembangan lembaga pelatihan yang bersangkutan. Sejauh ini proses dalam pencarian LPK masih menggunakan surat kabar dan media cetak dan untuk mendapatkannya paling tidak calon siswa harus mengunjungi lembaga yang tidak jarang sudah tidak beroperasi lagi atau berpindah tempat. Metode penelitian yang lakukan mulai dari mengidentifikasi masalah, membatasi dan merumuskan permasalahan, menentukan tujuan dan manfaat penelitian, melakukan studi pustaka, mengumpulkan data dan membuat laporan. Serta pengembangan perangkat lunak menggunkaan metode waterfall yang mengambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan, dimulai dengan analisa kebutuhan berlanjut melalui tahapan – tahapan desain sistem, penulisan kode program, pengujian program serta penerapan program dan pemeliharaan. Software yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Berdasarkan kondisi tersebut, dibuatlah suatu sistem yang berjudul Sistem Informasi Pencarian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Aplikasi ini menghasilkan sistem yang membantu pemerintah dalam mensukseskan program peningkatan UMKM, membantu LPK sebagai media untuk mempromosikan LPKnya dan membantu user menghemat waktu untuk mencari LPK yang dibutuhkan. Kode Kunci : Sistem Informasi, Pencarian LPK Abstract The development of information technology has penetrated into various fields, including non- formal education. Competition in the world of non-formal education requires a system that makes it easier to find. Non-formal education institutions need a system that produces accurate information, and helps in promotions related to the development of the training institution concerned. So far the process of searching LPK still uses newspapers and print media and to get it, at least prospective students must visit an institution that is not uncommon or has not moved anymore. Research methods that do start from identifying problems, limiting and formulating problems, determining the objectives and benefits of research, conducting library research, collecting data and making reports. As well as software development using the waterfall method that describes a systematic and sequential approach, starting with the needs analysis continues through the stages of

Transcript of SISTEM INFORMASI PENCARIAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Mirna...

  • 1

    SISTEM INFORMASI PENCARIAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA (LPK) DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA

    YOGYAKARTA BERBASIS WEB

    Mirna Trianita Program Studi Sistem Informasi STMIK El Rahma Yogyakarta

    e-mail : [email protected]

    Intisari Perkembangan teknologi informasi telah merambah ke berbagai bidang,

    diantaranya adalah bidang pendidikan non-formal. Persaingan dalam dunia pendidikan non-fomal menuntut adanya suatu sistem yang mempermudah dalam pencariannya. Lembaga pendidikan non-formal memerlukan sistem yang menghasilkan informasi akurat, serta membantu dalam promosi yang berkaitan dengan perkembangan lembaga pelatihan yang bersangkutan. Sejauh ini proses dalam pencarian LPK masih menggunakan surat kabar dan media cetak dan untuk mendapatkannya paling tidak calon siswa harus mengunjungi lembaga yang tidak jarang sudah tidak beroperasi lagi atau berpindah tempat.

    Metode penelitian yang lakukan mulai dari mengidentifikasi masalah, membatasi dan merumuskan permasalahan, menentukan tujuan dan manfaat penelitian, melakukan studi pustaka, mengumpulkan data dan membuat laporan. Serta pengembangan perangkat lunak menggunkaan metode waterfall yang mengambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan, dimulai dengan analisa kebutuhan berlanjut melalui tahapan – tahapan desain sistem, penulisan kode program, pengujian program serta penerapan program dan pemeliharaan. Software yang digunakan dalam pembuatan sistem adalah bahasa pemrograman PHP dan MySQL.

    Berdasarkan kondisi tersebut, dibuatlah suatu sistem yang berjudul Sistem Informasi Pencarian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Aplikasi ini menghasilkan sistem yang membantu pemerintah dalam mensukseskan program peningkatan UMKM, membantu LPK sebagai media untuk mempromosikan LPKnya dan membantu user menghemat waktu untuk mencari LPK yang dibutuhkan. Kode Kunci : Sistem Informasi, Pencarian LPK

    Abstract The development of information technology has penetrated into various fields, including non-

    formal education. Competition in the world of non-formal education requires a system that makes it easier to find. Non-formal education institutions need a system that produces accurate information, and helps in promotions related to the development of the training institution concerned. So far the process of searching LPK still uses newspapers and print media and to get it, at least prospective students must visit an institution that is not uncommon or has not moved anymore.

    Research methods that do start from identifying problems, limiting and formulating problems, determining the objectives and benefits of research, conducting library research, collecting data and making reports. As well as software development using the waterfall method that describes a systematic and sequential approach, starting with the needs analysis continues through the stages of

    mailto:[email protected]

  • 2

    system design, writing program code, program testing and program implementation and maintenance. Software used in making the system is the programming language PHP and MySQL.

    Based on these conditions, a system titled "Job Training Search Institute (LPK)" was created in the Special Province of Yogyakarta. This application produces a system that helps the government in the success of UMKM improvement programs, helps LPK as a medium to promote its LPK and helps users save time in finding the LPK they need. Key Code: Information System, LPK Search PENDAHULUAN

    Pendidikan Non-formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang sesuai dengan kebutuhan, yang di dalamnya tidak terdapat peraturan yang tetap dan ketat seperti pada lembaga pendidikan formal. Menurut Sanapiah Faisal (1981), pendidikan non formal, paket pendidikannya berjangka pendek, setiap program pendidikannya merupakan suatu paket yang sangat spesifik dan biasanya lahir dari kebutuhan yang sangat dirasakan keperluannya.

    Pendidikan non formal relatif lebih lentur dan berjangka pendek penyelenggaraannya dibandingkan dengan pendidikan formal. Contoh konkretnya seperti pendidikan melalui kursus, penataran dan training-training. Adapun data referensi sebagai acuan dijelaskan seperti Gambar 1.

    Gambar 1. Data Referensi Kemendikbud

    Dari data referensi Kemendikbud diatas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai 239 lembaga kursus, sumber data dari pengumpulan data DAPODIK. Dengan berbagai kategori bidang keterampilan. Begitu banyak lembaga dengan pilihan. Memilih dan membandingkan antara lembaga satu dengan lembaga yang lain akan membawa kesulitan sendiri bagi calon peserta didik. Mengingat jarak antar tempat masing-masing kursus, keterbatasan informasi kursus karena tidak semua lembaga dapat ditemukan keberadaannya di dunia maya.

    Hal tersebut mendorong untuk mencari metode bagaimana mempermudah pencarian lembaga kursus dan pelatihan bagi calon peserta didiknya, metode pencarian peserta didik yang mempunyai keterbatasan pendidikan IT tentu berusaha secara konvensional mencari melalui Koran atau bahkan berkeliling kota. Hal tersebut di maklumi karena terbatasnya pendidikan IT. Tapi dengan calon peserta

  • 3

    didik yang mempunyai pendidikan dan bahkan perangkat IT yang cukup seperti laptop dan smartphone, akan berusaha mencari informasi tersebut melalui genggamannya (smartphone). Menjadi peluang tersendiri untuk eksis dalam dunia maya, atau bahkan dunia mayalah yang kini menjadi puncak dari metode pencarian informasi.

    Kemajuan teknologi dan informasi merupakan sebuah kenyataan perkembangan peradaban dunia yang memberikan banyak akses bagi terjadinya perubahan pola kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang. Kondisi tersebut, turut pula menjadi pemicu bagi upaya-upaya perubahan dalam sistem pembelajaran atau pendidikan maka mengintegrasikan kenyataan dengan teknologi diperlukan. Website adalah alat yang akan membantu lembaga pendidikan dalam memperkenalkan usaha dan program-programnya. Calon peserta didik memerlukan informasi yang berhubungan dengan apa yang akan dipelajarinya, membutuhkan data untuk pembanding antara beberapa Lembaga sekaligus. Membangun sebuah Website “Sistem Informasi Pencarian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Berbasis Web”. Dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya, sedianya bisa diakses melalui komputer maupun smartphone yang kini menjamur, dengan bertujuan untuk mempermudah pencarian, mengetahui kabar terkini dari lembaga, menjadi alat pembanding antar lembaga yang dimaksudkan sebagai data pembanding.

    LANDASAN TEORI 1. Konsep Dasar Sistem

    Pengertian Sistem menurut Kristanto (2003), Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerja sama untuk memproses masukan (input) yang ditujukan kepada sistem tersebut dan mengolah masukan tersebut sampai menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan.

    Pengertian Sistem Menutut Murdick (1991), suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau procedure - procedure /bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.

    Jadi sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling terhubung, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. A. Klasifikasi Sistem

    Menurut Kadir (2002), suatu sistem dapat di klasifikasikan dari beberapa sudut panjang. Diantaranya sebagai berikut.

    a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem abstrak (abstract system) merupakan sistem yang berisi gagasan atau

    konsep. Sistem fisik (phisycal sistem) merupakan sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya sistem komputer, sistem transportasi, sistem sekolah dan sistem akuntansi b. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik

    Sistem Deterministik (deterministic system) merupakan suatu sitem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer. Sistem

  • 4

    Probabilistik (probabilistic system) adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas. c. Sistem Tertutup dan Terbuka

    Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, energi dengan lingkungan, atau dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi atau di pengaruhi oleh lingkungan.

    Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan di pengaruhi oleh lingkungan.

    B. Konsep Dasar Informasi

    Menurut Bahra (2005), Informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

    Menurut Jogiyanto (2005), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

    a. Siklus Informasi Menurut Jogiyanto (2008), Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk

    yang bereguna. Data yang diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut dan membuat keputusan serta diwujudkan dengan suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditanggap sebagai input diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Untuk lebih jelasnya siklus informasi dapat dijelaskan pada gambar 2.

    Gambar 2. Siklus Informasi Jogiyanto (2008)

    b. Kualitas Informasi

    Menurut Jogiyanto (2008), kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan (relevance). John Burch dan Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar. - Akurat (accurate) Informasi harus besas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan, harus jelas dan mencerminkan maksudnya. - Tepat pada waktunya (timeliness)

  • 5

    Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlabat - Relevan (relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainnya. Untuk lebih jelasnya pilar kualitas informasi dijelaskan pada gambar 3.

    Gambar 3. Pilar Kualitas Informasi Jogiyanto (2008)

    C. Konsep Dasar Sistem Informasi

    Menurut Jogiyanto (2005), sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang di tunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memperoses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambil keputusan cerdik.

    Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.

    Dari beberapa definisi, dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan interaksi sistem-sistem informasi. Menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.

    D. Komponen Sistem Informasi

    Komponen sistem informasi terdiri dari beberapa hal sebagai berikut. a. Hardware, terdiri dari komputer, printer, dan jaringan. b. Software, merupakan kumpulan dari perintah yang ditulis dengan aturan

    tertentu untuk memerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu. c. Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih

    lanjut untuk menghasilkan sebuah informasi. d. Manusia (human), yang terlibat dalam komponen seperti manusia, operator

    dan sebagainya. e. Prosedur, terdiri atas dokumen prosedur, buku panduan operasional tertentu

    dan sebagainya. Menurut Jogiyanto (2008), sistem informasi dapat terdiri dari kompunen-

    komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building blok), yaitu blok masukan (input blok), blok model (model blok), blok dasar data (database blok) dan blok kendali (control blok). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-

  • 6

    masing saling berintegrasi satu sama lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. 1. Blok Masukan

    Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang dapat berupa dokumen dasar. 2. Blok Model

    Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentransformasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran

    Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi

    Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orangorang yang mengetahui teknologi dan membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-aplikasi perangkat lunak (program). 5. Blok Basis Data

    Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok Kendali

    Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

    E. Perancangan Basis Data

    a. Teknik Normalisasi Didalam perancangan basis data proses yang pertama harus dilakukan setelah

    pengumpulan data adalah proses normalisasi. Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Dengan proses normalisasi ini bisa menghindarkan terjadinya kerangkapan data (Reudancy) Proses normalisasi terdiri dari beberapa tahap yang harus di lalui yaitu : 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

    Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. 2. Bentuk Normal Pertama (1NF/First Normal Form)

    Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom). Untuk membuat bentuk normal pertama, maka yang harus dilakukan adalah:

  • 7

    a. Menghilangkan kelompok berulang dalam tabel individu. b. Membuat daftar terpisah untuk setiap set data yang terkain dengan

    primary key. c. Mengidentifikasi setiap kumpulan data yang terkait dengan primary key

    3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Scond Normal Form) Bentuk normal kedua mempunyai syarat bentuk data telah memenuhi kriteria

    bentuk normal kesatu. Atribut bukan kunci harus bergantung secara fungsi pada kunci utama atau primary key, sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah ditentukan kunci-kunci. Kunci field harus unik dapat mewakilo atribut lain yang menjadi anggotanya

    Untuk membentuk normal kedua, tabel harus sudah dalam bentuk normal pertama. Selanjutnya periksa apakah masih ada atribut yang bukan primary key masih bergantung fungsi terhadap attribut yang bukan merupakan primary key nya. 4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

    Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah memenuhi syarat bentuk normal pertama dan kedua dan semua atribut bukan kunci primer tidak mempunyai hubungan yang transitif. Artinya setiap atribut bukan kunci haruslah berganting hanya pada kunci primer secara menyeluruh.

    F. Data Flow Diagram (DFD)

    Jogiyanto (2005), DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, diskette, dan lain sebagainya). Untuk lebih jelasnya symbol DFD dijelaskan seperti Tabel 1.

    Simbol Keterangan

    Entity luar (External Entity) : merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau system lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

    Aliran data (Data Flow) : menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk system atau hasil dari proses sistem.

    Proses (Procces) : kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau computer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

    Penyimpanan data (Data Store) : menunjukan penyimpanan dan pengambilan data

    Tabel 1. Simbol Data Flow Diagram. Jogiyanto (2005)

  • 8

    Simbol Keterangan Entity luar (External Entity) : merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar

    sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau system lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

    Aliran data (Data Flow) : menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk system atau hasil dari proses sistem.

    Proses (Procces) : kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau computer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

    Penyimpanan data (Data Store) : menunjukan penyimpanan dan pengambilan data. a. Pedoman Membuat DFD

    Tidak ada aturan baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara garis besar langkah untuk membuat DFD adalah : 1. Identifikasi terlebih dahulu semua entitas luar yang terlibat di sistem. 2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan entitas luar. 3. Buat Diagram Konteks (diagram context), diagram ini adalah diagram

    level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya. Caranya : - Tentukan nama sistemnya. - Tentukan batasan sistemnya. - Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem. - Tentukan apa yang diterima/diberikan terminator dari/ke sistem. - Gambarkan diagram konteks.

    4. Buat Diagram Level Zero, diagram ini adalah dekomposisi dari diagram konteks. Caranya : - Tentukan proses utama yang ada pada sistem. - Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya). - Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data. - Gambarkan diagram level zero. - Hindari perpotongan arus data - Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).

    5. Buat Diagram Level Satu, diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero. Caranya : - Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero. - Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing subproses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan. - Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data. - Gambarkan DFD level Satu

  • 9

    - Hindari perpotongan arus data. - Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.

    b. Aturan Dalam Membuat DFD 1. Antar entitas luar tidak diijinkan terjadi relasi hubungan 2. Tidak boleh ada aliran data antara entitas luar dengan data store 3. Entitas luar boleh digambar beberapa kali dengan tanda khusus,seperti

    diberi nomor 4. Tidak boleh ada arus data dari datastore ke datastore tanpa melalui proses 5. Tidak boleh ada aliran data masukan tanpa keluaran atau sebaliknya 6. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa struktur data 7. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi 8. Semua obyek harus mempunyai nama 9. Aliran data selalu diawali dan diakhiri dengan proses 10. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah 11. Perhatikan penyimpanan dan pembacaan data dari datastore satu ke

    datastore lainnya, mengingat akan berdampak pada relasi data/table yang akan dibuat system

    12. Upayakan membuat puntuk meciptakan datastore awal(data master) yang akan digunakan untuk proses-proses transaksi.

    G. Perangkat Lunak Pendukung

    1. Website Menurut Arief (2011), Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan

    dokumen-dokumen multimedia (teks, gambar, suara, animasi, video) di dalamnya yang menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser. 2. MySql Menurut Sugiri (2008), dalam bukunya yang berjudul “Pengelolaan Database MySQL dengan PhpMyAdmin”, mendefinisikan MySQL merupakan database yang bersifat client server, dimana data diletakan di server yang bisa diakses melalui client. Pengaksesan dapat dilakukan apabila komputer telah terhubung dengan server.

    MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation). Database MySQL adalah salah satu database yang open source. MySQL juga merupakan server multithreaded, sehingga memungkinkan daemon untuk menghandel permintaan layanan secara simultan. 3. PhpMyAdmin

    Menurut Sugiri (2008), dalam bukunya yang berjudul “Pengelolaan Database MySQL dengan PhpMyAdmin”, Php My Admin merupakan aplikasi berbasiskan web yang dikembangkan menggunakan bahasa pemograman PHP. Melalui Php My Admin, user dapat melakukan query tanpa harus mengetikkan seperti pada MS DOS.

  • 10

    4. Notepad++ Menurut Madcoms (2009), Notepad++ adalah editor yang digunakan untuk

    penulisan coding atau sintak pembuatan website. Dengan editor tersebut digunakan untuk melakukan penyimpanan pengeditan dan juga modifikasi sintak PHP, Javascript dan juga CSS. 5. Web Browser

    Menurut Pardosi (2004), web browser adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menjelajahi internet. Contoh browser adalah Internet Explorer, Mozilla Firefox, Netscape Communication. 6. XAMPP

    Menurut Nugroho (2008), XAMPP adalah suatu bundel web server yang populer digunakan untuk coba-coba di Windows karena kemudahan instalasinya. Bundel program open source tersebut berisi antara lain server web Apache, interpreter PHP, dan basis data MySQL. Setelah menginstall XAMPP, kita bisa memulai pemrograman PHP di komputer sendiri maupun mencoba menginstall aplikasi-aplikasi web.

    PERANCANGAN SISTEM Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memberikan gambaran secara umum

    kepada pemakai program tentang sistem yang baru. Rancangan sistem secara umum

    mengidentifikasi komponen-komponen sistem umum, komponen -komponen sistem

    informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada program (user)

    bukan kepada pemrogram.

    1. DFD (Data Flow Diagram)

    External entitasnya adalah user, user tidak dapat mengelola sistem namun

    sebagai end user. Input dari entitas admin adalah data kategori dan data LPK. Output

    dari entitas admin adalah laporan.

    a. Identifikasi Entitas Luar

    Entitas luar yang terlibat di sistem hanya user.

    USER

    Gambar 4. Entitas user

    b. Identifikasi Input output

    Input output yang terlibat dengan entitas luar yaitu :

    Tabel 2. Struktur Tabel Input Output

    External entitas Input ke Output dari

    Admin - Kategori - LPK

    - Data Kategori - Daftar LPK

    c. Diagram Konteks Diagram konteks merupakan gambaran awal dari sistem yang berkaitan

    dengan apa saja yang masuk ke sistem dan keinformasian maupun laporan - laporan yang di keluarkan sistem. Data - data yang masuk ke sistem adalah data - data yang di bawa atau diberikan oleh pihak luar atau entity.

  • 11

    Admin SI LPK

    Input dataEdit data

    Delete data

    Laporan

    User

    Laporan

    Cari dataPrint data

    Gambar 5. Diagram Konteks

    Pada Gambar 5. terdapat 1 entity yaitu admin. Pada gambar diatas hanya orang

    atau entitas yang terhubung langsung ke sistem yang digambarkan di diagram

    konteks. Entitas admin memberikan data dan menerima laporan serta informasi.

    d. Diagram Berjenjang 0

    Sistem Informasi Pencarian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)

    di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    1.0

    Admin

    1.1

    Input

    2.0

    User

    2.1

    Laporan1.2

    Laporan

    Gambar 6. Diagram Berjenjang

    Diagram berjenjang pada Gambar 6. mengambarkan susunan dari sistem

    informasi pencarian LPK di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Diagram

    berjenjang tersebut digambar sesuai dengan keadaan fisik pada sistem dan mengacu

    pada menu yang ada di sistem.

    e. DFD Level 0

    Gambar 7. Diagram alir data level 0

    Pada Gambar 7. DFD Level 0 sistem informasi pencarian merupakan

    pengembangan dari diagram berjenjang. Setiap proses yang terjadi lebih di perjelas

    dengan memberikan garis alur yang sesuai dengan data yang dimasukan dan hasil

    keluaran dari sistem kemudian ditunjukan ke setiap entity yang bersangkutan. Proses

  • 12

    yang terjadi juga akan dikembangkan dalam DFD dengan level yang berkelanjutan,

    sehingga bisa dipelajari dan diteliti lebih jelas.

    f. DFD Level 1 Input

    admin

    Input kategori kategori

    Input LPK daftar_lpk

    Gambar 8. Diagram alir data level 1 input

    Pada Gambar 8. DFD level 1 input data terdapat dua proses input data yaitu

    input data kategori dan input data LPK. Proses input tersebut dilakukan oleh entity

    admin.

    Entity admin menginputkan data kategori setelah itu data disimpan ke tabel

    kategori. Entity admin menginputkan data LPK setelah itu data disimpan ke tabel

    daftar_lpk. Ada dua proses input data dan dua tabel penyimpanan data proses input

    yang sesuai dengan data yang diinputkan.

    4.1.7 DFD Level 1 Laporan

    admin Laporan database

    Gambar 9. Diagram alir data level 1 laporan

    Pada Gambar 9. DFD level 1 laporan terdapat satu tabel yang digunakan

    dalam proses pembuatan laporan. Hasil dari laporan yang dicetak akan diterima oleh

    admin yang bertindak sebagai entity yang menerima output dari sistem. Entity admin

    mendapatkan laporan data LPK.

    IMPLEMENTASI PROGRAM 1. Halaman Menu Utama

    Pada halaman utama terdapat beberapa menu yaitu tentang, kontak, admin, data

    LPK lengkap, pencarian per kategori dan wilayah, slide promosi dan media sosial.

    Semua menu dapat diakses oleh pengguna kecuali admin. Ditunjukkan pada

    Gambar 10.

    Gambar 10. Halaman Menu Utama

  • 13

    2. Halaman Login Admin

    Pada halaman login admin untuk bisa masuk maka harus loggin terlebih dahulu

    dengan mengisikan username dan pasword. Ditunjukkan pada Gambar 11.

    Gambar 11. Halaman Login Admin

    3. Halaman Input Kategori

    Pada halaman ini admin dapat menginput data kategori, yaitu id kategori dan

    nama kategori. Ditunjukkan pada Gambar 12.

    Gambar 12. Halaman Input Kategori

    4. Halaman Input Data LPK

    Pada halaman ini admin dapat menginput data LPK, yaitu sertifikat, nama,

    kategori, alamat, wilayah, telepon, email, website dan foto. Ditunjukkan pada

    Gambar 13.

  • 14

    Gambar 13. Halaman Input Data LPK

    5. Halaman Print LPK

    Pada halaman Print LPK pengguna dapat mencetak data LPK yang telah dipilih.

    Dan dibawah ini adalah tampilan data LPK sebelum diprint. Ditunjukkan pada

    Gambar 14.

    Gambar 14. Halaman Print LPK

    KESIMPULAN

    Berdasarkan dari semua proses penelitian yang telah di lakukan mulai dari proses

    analisis sampai dengan pengimplementasian program Sistem Informasi Pencarian

    Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Berbasis

    Web dapat disimpulan bahwa.

    1. Sistem ini membantu pemerintah dalam mensukseskan program peningkatan

    UMKM.

  • 15

    2. Sistem ini membantu LPK sebagai media untuk mempromosikan LPKnya.

    3. Sistem ini membantu user menghemat waktu untuk mencari LPK yang

    dibutuhkan, juga sebagai pembanding antar LPK yang dicari.

    SARAN

    Sistem ini hanya fokus dalam melakukan pencarian LPK saja, sehingga sangat

    disarankan adanya penyempurnaan sesuai kebutuhan di masa mendatang dan sistem

    informasi ini dapat disempurnakan atau dikembangkan antara lain

    1. Menambahkan fitur lain seperti pendaftaran online.

    2. Menambahkan materi yang diberikan dan kategori-kategori lain yang lebih detail.

    DAFTAR PUSTAKA

    Wicaksono, C. 2017. Aplikasi Pencarian Lokasi Apotek di Kabupaten Sleman, Universitas

    Sanata Dharma Yogyakarta.

    Kristanto, A. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta : Gava Media.

    Madcoms. 2009. Langsung Bisa Membangun Website Profesional Dengan Adobe CS4, PHP Dan MySQL. Yogyakarta : Andi Offset.

    Nugroho, Bunafit. 2009. Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan MySQL dengan Dreamewer. Yogyakarta : Gava Media.

    Riyanto. 2011. Sistem Informasi Penjualan dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta : Gava Media.

    Pardosi, M. 2004. Pengenalan Internet. Yogyakarta : Indah.

    Faisal, S. 1981. Pendidikan Luar Sekolah dalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan Nasional. Surabaya : Usaha Nasional.

    “Jumlah Data Satuan Pendidikan (Sekolah) Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Per Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta”, http://referensi-data-kemdikbud-go-id/index31-php

    Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Tangerang : Graha Ilmu.

    Jogiyanto, H. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

    http://referensi-data-kemdikbud-go-id/index31-phphttp://referensi-data-kemdikbud-go-id/index31-php