Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten...
Transcript of Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten...
2
1. Pendahuluan
Teknologi informasi dan komunikasi yang kian berkembang dengan pesat
saat ini, mendorong segala bidang sebagai sarana pendukung fasilitas layanan
pada masing-masing bidang. Penggunaan teknologi informasi membawa
pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis, termasuk dalam
pengelolaan bisnis pariwisata, khususnya jasa penginapan atau akomodasi.[7]
Hotel sebagai salah satu jasa penginapan atau akomodasi juga telah mulai
menerapkan teknologi dalam sistem informasi yang dimilikinya. Penggunaan
teknologi sistem informasi sangat membantu operasional hotel. Penerapan
teknologi sistem informasi pada hotel, hendaknya mempertimbangkan
kemampuan pemakai sistem teknologi. Sehingga teknologi sistem informasi dapat
dimanfaatkan secara optimal, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab si pemakai.
Diharapkan, aplikasi teknologi sistem informasi baru dapat meningkatkan kinerja
individual yang akan berdampak ke kinerja perusahaan. Keberhasilan aplikasi
sistem informasi baru pada suatu perusahaan khususnya hotel, tergantung
bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan
pemanfaatan teknologi yang digunakan.
Daerah Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah kabupaten
yang berada di provinsi jawa tengah yang memiliki banyak objek pariwisata.
Dengan konsep pengembangan kepariwisataan yang ada, diharapkan
kepariwisataan tersebut dapat berkembang menjadi salah satu sektor unggulan,
karena apabila dilihat dari faktor geografis Banyumas terletak di tengah tengah
pulau jawa dan juga berada di kaki gunung slamet. Salah satu keunggulannya lagi
adalah Banyumas berada di jalur perdagangan dan transportasi yang
menghubungkan jawa tengah dan Jawa Barat. Tetapi sangat disayangkan promosi
dan usaha yang dilakukan untuk sektor pariwisata di daerah Banyumas masih
terasa kurang.
Pariwisata menjadi salah satu bidang garapan pemerintah yang seharusnya
memanfaatkan sistem Informasi pariwisata sebagai implementasi dalam konsep
pengembangan untuk mempublikasikan dan memasarkan potensi wisata daerah.
Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi berarti adanya suatu sistem informasi
pariwisata yang berbasis pada pengolahan data elektronik. Namun masih banyak
hambatan atau kendala yang dihadapi dalam penerapan Teknologi Informasi ini
diantaranya yaitu masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang handal dibidang
ini yang mampu mengelola, memanfaatkan dan mengembangkan teknologi
informasi dibidang pariwisata, fungsi Teknologi Informasi untuk proses
pengolahan data dan transaksi yang komplek serta penyediaan informasi bagi
publik masih sangat terbatas, terkadang masih dijumpai keengganan sebagian
birokrat untuk membuka akses kepada publik padahal memang data dan informasi
tersebut ditujukan untuk konsumsi publik.
Website pariwisata ini diharapkan mampu memperkenalkan daerah
pariwisata banyumas dengan baik agar memudahkan wisatawan. Maka diperlukan
sebuah sistem informasi pariwisata yang mana dalam Sistem Informasi Pariwisata
ini dapat menyediakan berbagai macam informasi yang berkualitas tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan daerah tujuan wisata dan informasi ini akan
3
berguna sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil sebuah keputusan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata kabupaten
banyumas melalui media elektronik internet. Dalam hal ini menggunakan website.
2. Kajian Pustaka
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,
komponen atau variabel – variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu [1].
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat
mendatang [2]. Data berupa catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa
maksud dan segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Informasi
merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi
yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian nyata dan dapat
digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan [3]. Informasi adalah
data yang dapat diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya [4].
Dari beberapa definisi yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa
ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi atau informasi itu
sendiri dihasilkan dari pengolahan suatu data oleh suatu sistem. Data sebagai
input-an, kemudian diproses sehingga menghasilkan output yang merupakan
informasi.
Sistem Informasi menurut Steven Alter, mendefinisikan sistem informasi
sebagai kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi
yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Kemudian, menurut Bodnar dan Hopwood dalam buku Accounting Information
System edisi kelima, mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan
perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan
data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
Gelinas, Oram dan Wiggins dalam buku Accounting Information System,
sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri
atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi
keluaran kepada para pemakai.
Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe dalam buku Information
Technology of Management Making Connection for Strategies Advantages,
mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan
yang spesifik.
Dari beberapa definisi yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi
informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem informasi pariwisata yang secara spesifik mengolah / menampilkan
jalur informasi pada sebuah badan usaha atau komunitas dengan tujuan
memperkenalkan / promosi diri sebagai sebuah atraksi wisata.
4
Manfaat dari menggunakan sistem informasi pariwisata: 1) Wisatawan
menghendaki informasi yang yang mudah didapat dan akurat, sehingga
mempermudah untuk mengambil keputusan; 2) Memperkenalkan daerah wisata
secara jelas dan konsisten.
Keuntungan penggunaan internet adalah ketersediaan selama 24 jam, tidak
mengenal lelah serta adanya jaminan privasi. Pencarian informasi yang sangat
cepat dan mudah dapat dilakukan dengan fasilitas search engine, serta adanya
direktori internet secara online. Dengan sekian banyak fasilitas, tentunya
informasi khususnya tentang pariwisata akan dapat diakses dan disebarluaskan
dengan sangat cepat dibandingkan dengan mencari informasi di media cetak atau
dari mulut ke mulut. Tentunya hal ini akan dapat berjalan kalau memang tersedia
data tentang produk pariwisata yang sudah tersusun rapi dan terstruktur di
dalamnya, karena internet hanyalah merupakan sarana komunikasi saja.
Sistem Informasi Pariwisata untuk kepentingan Pemerintah sangatlah
membantu karena Penggunaan teknologi informasi akan sangat membantu
penyediaan data untuk kepentingan pemerintah, karena dapat diakses dengan
cepat ketika dibutuhkan, dapat diperbarui kapan saja, serta mempunyai kapasitas
penyimpanan data yang besar tanpa harus membutuhkan tempat atau ruang seperti
biasanya kita menyimpan data dalam bentuk laporan. Sistem pendukung
Keputusan Pariwisata lebih ditujukan pada pejabat pengambilan keputusan
pariwisata dalam menentukan pilihannya. Sistem ini lebih ditujukan untuk melihat
trend pasar dan hal-hal yang sifatnya strategis dalam pengembangan pariwisata.
Jenis, struktur dan tampilan data yang dibutuhkan oleh pemerintah sebagai
pengambil keputusan tentu akan berbeda dengan kedua pihak di atas dari segi
keakuratan data. Keakuratan data yang disediakan bagi pengambil keputusan akan
sangat berpengaruh pada kualitas keputusan dan kebijakan yang dibuat [7].
3. Metodologi Penelitian
Terdapat kondisi dimana kadang-kadang klien hanya memberikan
kebutuhan umum sebuah software tanpa memberikan detail input, proses, ataupun
detail output. Ketika situasi seperti ini terjadi, maka model prototyping menjadi
model yang sangat membantu dalam proses pembangunan software (sistem) yang
dibangun berdasarkan kebutuhan user.
Gambar 1 Bagan Model Prototyping (Naumann, 1982)
5
Langkah-langkah dalam pendeskripsian kebutuhan (Requirement
Gathering):
1. Tahap Perencanaan, pengumpulan data bertujuan untuk mengumpulkan
data yang akan dimasukkan ke dalam sistem. Pengumpulan data akan
dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi terhadap
bagian-bagian yang terkait dalam proses penginformasian pariwisata di
Kabupaten Banyumas. Dari informasi yang didapat digunakan sebagai
landasan dalam pembangunan sistem. Data yang diperlukan sistem adalah
berupa informasi seputar objek wisata dan elemen-elemen yang tersedia.
1. Teknik pengumpulan data yang dilakukan di lapangan adalah dengan
menggunakan teknik observasi (pengamatan). Pada saat pengumpulan
data di kabupaten Banyumas dilakukan dengan memberikan sejumlah
pertanyaan tentang cara-cara mempromosikan objek wisata dan
menginformasikan objek wisata kepada masyarakat. Dari sejumlah
pertanyaan yang diajukan terdapat data yang diperoleh antara lain :
2. Untuk saat ini kabupaten Banyumas belum mempunyai sistem
informasi kepariwisata yang mencukupi untuk mempromosikan objek-
objek wisata.
3. Seringkali para wisatawan tidak mendapatkan informasi mengenai
elemen-elemen pariwisata maupun fasilitas yang terdapat di objek
wisata kabupaten Banyumas.
4. Belum terdapat informasi mengenai letak objek wisata secara elektronik
yang dapat diakses di mana saja.
2. Tahap Analisis Sistem, tahapan ini merupakan tahapan yang dilakukan
untuk menganalisa sistem secara lebih detail baik proses, prosedur dan
fungsi sesuai dengan data-data yang telah dikumpulkan. Penggambaran
proses analisa sistem dilakukan dengan cara membuat penggambaran sistem
dengan menggunakan UML dan membuat analisa kebutuhan atau Software
Requirement Specification (SRS).
3. Tahapan Desain Sistem (Perancangan), hasil tahap analisa dan evaluasi
menjadi bahan yang digunakan dalam tahap desain atau perancangan sistem
sebagai cara untuk mendapatkan pemecahan masalah alternatif yang dapat
diusulkan dalam penerapan sistem. Dalam tahap ini dilakukan pemodelan
untuk modul-modul, proses, database dan alur sistem yang akan dibuat.
Tahapan ini terbagi dalam beberapa tahapan antara lain yaitu :
1. Desain modul dan Proses, tahapan ini akan dirancang modul-modul
beserta proses yang terkait sesuai dengan bagian dan fungsinya.
i. Desain struktur database merupakan tahapan perancangan terhadap
database sesuai dengan data-data yang terlibat dengan proses yang
terjadi pada modul tersebut. Keterkaitan antar data-data yang terlibat
dituangkan dalam bentuk database.
ii. Desain arsitektur sistem merupakan tahapan yang dilakukan untuk
perancangan sistem sesuai dengan requirement sistem yang telah
didefinisikan sebelumnya, arsitektur sistem dapat berupa arsitektur
software maupun hardware sebagai pendukung aplikasi.
6
2. Implementasi, tahapan ini merupakan tahapan akhir dalam
pengembangan sistem, dimana diharapkan aplikasi dapat di terapkan
dalam kegiatan nyata yang berhubungan dengan sistem tersebut.
Terdapat evaluasi dan perbaikan yang digunakan untuk penyempurnaan
aplikasi sehingga dapat berjalan optimal sesuai dengan yang
diharapkan. Adapun software dan hardware yang dibutuhkan dalam
pembuatan sistem tersebut adalah sebagai berikut : SQL Server,
Rational Rose, Microsoft Visual Studio 2010, Spesifikasi hardware
yang dibutuhkan : Prosesor Intel Pentium dual core, RAM 2 GB, Sistem
Operasi Windows 7, Hardisk 160 GB, Keyboard dan Monitor ,Optical
mouse, Jaringan Internet.
Perancangan Use case Diagram
Dari Pengumpulan data yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat
dirancangkan sebuah sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem dapat
digambarkan melalui gambar berikut :
Gambar 2 Use case Diagram Admin
Dari gambar 2 di atas, dapat dijelaskan bahwa : Dalam Use case Diagram
tersebut terdapat 2 pengguna yaitu pelanggan / wisatawan dan admin. User dalam
sistem ini adalah wisatawan dan juga administrator. Adminstrator memiliki
semua fungsionalitas yang dimiliki oleh sistem ini. Sedangkan pelanggan atau
wisatawan hanya melihat informasi yang ditampilkan didalam sistem informasi
ini.
7
Perancangan Activity Diagram
Start
Pilih menu kelola berita
Login
Halaman Utama admin
halaman kelola berita
tambah berita
edit berita hapus berita
simpan End
invalid
valid
SistemAdmin
Gambar 3 Activity Diagram Administrator kelola berita
Dari Gambar 3 diatas dijelaskan bahwa administrator memiliki hak untuk
mengelola berita didalam sistem informasi ini. Jika admin akan mengelola sistem
maka admin harus melakukan login terlebih dahulu. Sistem akan melakukan
pengecekan apakah login yang dimasukkan valid. Jika valid, maka admin berhak
mengelola menu berita didalam dalam sistem. Setelah admin selesai melakukan
pengelolaan maka admin wajib untuk menyimpan. Setelah disimpan, perubahan
dalam sistem akan tersimpan di dalam database.
Perancangan Sequence Diagram
Pada pembahasan perancangan sequence diagram akan dibahas mengenai
detail dari setiap alur atau fungsi aplikasi yang ada. Berikut penjelasan mengenai
masing-masing sequence diagram.
8
Sequence Diagram Admin
: Administrator : ManajemenDataKegiatan_UI : EditKegiatan : Kegiatan
editDataKegiatan
editDataKegiatan
updateDataKegiatan
retrunDone
returnDone
cariDataKegiatan
cariDataKegiatan
listDataKegiatan
Gambar 8 Sequence Edit Event
Gambar 8 merupakan sequence diagram untuk proses edit event.
Penjelasan prosesnya adalah sebagai berikut: seorang admin yang akan mengedit
data event mencari data event. Data event yang ada akan muncul berbentuk list
dari event yang telah di simpan. Setelah list event ditampilkan admin memilih dan
mengedit data event yang akan diubah. Setelah mengubah data event maka event
tersebut akan diupdate dan disimpan kedalam databas
Perancangan Class Diagram
Gambar 8 Class Diagram
9
Dari perancangan Class Diagram yang ada pada gambar 8 dapat
dijelaskan bahwa portal pariwisata Banyumas memiliki 9 tabel yang mendukung
interaksi pada portal pariwisata Banyumas antara lain : tabel kategori, tabel
subkategori, tabel kegiatan, tabel desa, tabel informasi, tabel commentinfo, tabel
kecamatan, tabel user dan tabel feedback. Pada Class Diagram diatas memiliki
tabel dengan fungsi sebagai berikut: Tabel kategori, tabel yang berfungsi sebagai
pengelompokan data-data pada content aplikasi. Tabel SubKategori, tabel yang
berfungsi sebagai turunan pengelompokan dari content aplikasi sebelumnya.
Tabel Informasi, tabel yang berisikan data-data informasi pariwisata. Tabel desa,
tabel yang berfungsi sebagai pengelompokan informasi pariwisata menurut desa
yang ada. Tabel Kecamatan, tabel yang berfungsi sebagai pengelompokan
kecamatan pada tabel desa. Tabel CommentInfo, tabel yang berisikan tentang
kometar - komentar pengunjung terhadap informasi pariwisata. Tabel User , tabel
yang berfungsi untuk login admin. Tabel Kegiatan, tabel yang berisikan kegiatan-
kegiatan pariwisata maupun budaya. Tabel Feedback, tabel yang berisikan
feedback atau umpan balik dari pengunjung portal pariwisata.
4. Implementasi
Implementasi sistem terbagi menjadi dua yaitu implementasi sistem untuk
pengunjung dan implementasi sistem untuk administrator.
Implementasi Sistem untuk Pengunjung
Gambar 18 Home
Gambar 18 merupakan halaman Home dari halaman website Portal
Pariwisata Banyumas yang menampilkan halaman awal dimana menampilkan
berbagai macam fitur dan content yang ditawarkan dalam website ini.
10
Implementasi Sistem Administrator
Gambar 19 Add informasi
Gambar 4.19 merupakan content add informasi pada halaman
Administrator. Pada content ini administrator dapat menambahkan informasi
pariwisata dengan memasukan data-data dari objek yang akan ditambahkan.
Gambar 20 Add event
Gambar 20 merupakan add event pada halaman Administrator yang
berfungsi untuk menambahkan event kedalam Portal Pariwisata Banyumas
dengan mengisikan data-data dari event yang akan ditambahkan.
11
Gambar 21 Add kategori
Gambar 21 adalah add kategori pada halaman administrator yang
berfungsi untuk menambahkan kategori pada informasi pariwisata yang
ditampilkan didalam Portal pariwisata Banyumas. Untuk menambahkan kategori
Admin dapat mengisikan nama kategori pada field nama kategori. Untuk kode
kategori sistem telah secara otomatis memasukkan kode yang telah disesuaikan
dengan kode-kode yang telah ada.
Gambar 22 Add sub kategori
Gambar 22 merupakan add sub kategori pada halaman Administrator yang
berfungsi untuk menambahkan sub kategori pada kategori pariwisata Portal
Pariwisata Banyumas. Untuk menambahkan sub kategori admin dapat memilih
kategori yang akan ditambahkan sub kategori kemudian mengisi nama sub
kategori. (untuk kode sub kategori, sistem secara otomatis memasukkan kode
tersebut)
12
Gambar 23 Add kecamatan
Gambar 23 adalah add kecamatan pada halaman admin yang berfungsi
untuk menambahkan data kecamatan. Untuk melakukan penambahan kecamatan
admin harus mengisi kode kecamatan dan juga nama kecamatan (kode kecamatan
akan terisi secara otomatis oleh sistem).
Gambar 24 Add desa
Gambar 24 merupakan fungsi add desa pada halaman admin. Untuk
melakukan penambahan pada fungsi ini admin harus memilih kecamatan yang
akan ditambahkan desa, kemudian memasukkan kode desa dan mengisi field
nama desa. (kode desa akan terisi secara otomatis oleh sistem)
13
Pengujian Prototyping Implementasi sistem pada Dinas Pariwisata
Adapun pengujian sistem berbasiskan metode prototyping pada dinas
pariwisata Kabupaten Banyumas antara lain: Prototyping 1 : pada tanggal 16
november 2011 penulis melakukan evaluasi prototype pertama dengan
mempresentasikan program prototype setengah jadi dihadapan bapak Sujiatmoko
selaku staff Promosi Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten
Banyumas. Dari hasil pertemuan dan presentasi yang dilakukan pihak dinas
pariwisata banyumas menyarankan agar diberi tambahan pada prototyping yaitu
fungsi event dan juga button add kecamatan dan juga desa di dalam program
dengan tujuan untuk mempermudah pihak pengelola yaitu dinas pariwisata
banyumas dalam menambahkan informasi informasi terkait kepariwisataan
banyumas dan juga dalam mengelola data informasi letak daerah wisata secara
akurat. Prototyping 2 : setelah pertemuan tanggal 16 november dengan pihak
dinas pariwisata kabupaten banyumas, penulis melakukan beberapa perubahan
dan juga penambahan fitur pada program untuk menyesuaikan dengan kebutuhan
user. Perubahan dilakukan selama kurun waktu satu bulan. Setelah dilakukan
perubahan penulis melakukan pertemuan dengan pihak dinas pariwisata yang
diwakili oleh bapak sujiatmoko dan bapak alvian pradana pada tanggal 6 januari
2012. Dari hasil pertemuan tersebut pihak dinas pariwisata kabupaten banyumas
mengaku puas atas hasil yang telah dicapai dan menyetujui prototyping kedua
sebagai hasil final untuk website pariwisata kabupaten banyumas.
5. Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perancangan
serta implementasi Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumas antara lain:
Pengembangan Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumas
dilakukan dengan menggunakan metode prototyping dimana dalam metode ini,
terdapat 3 proses utama yang dilakukan, yakni pengumpulan kebutuhan
merupakan proses pengumpulan data-data serta keseluruahn kebutuhan yang
dipergunakan untuk perancangan, dimana hal ini dilakukan dengan cara penulis
melakukan wawancara dengan bapak Sujatmoko selaku narasumber. Setelah itu
dilanjutkan dengan perancangan sistem, dimana alat bantu seperti rational rose
digunakan penulis untuk memetakan sistem berdasarkan analisis kebutuhan tadi,
dilanjutkan dengan pembuatan Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumas
dengan menggunakan Visual Studio 2010. tahapan terakhir yang dilakukan
adalah melakukan evaluasi terhadap sistem yang sudah disusun.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan maka diharapkan Sistem
Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumas dapat memberikan sumbangsih berupa
penyebaran informasi atau promosi wisata yang dilakukan oleh sistem informasi
ini bisa berjalan dengan baik, sehingga konsumen wisata yang belum mengetahui
secara menyeluruh mengenai informasi wisata Kabupaten Banyumas, diharapkan
bisa mendapatkan asupan informasi menyeluruh tentang kepariwisataan
Banyumas, sehingga membuat konsumen bisa mempertimbangkan Kabupaten
Banyumas sebagai salah satu daerah tujuan wisata mereka.
14
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis antara lain: Pengembangan
ke depan yang diharapkan adalah dengan menambahkan online-booking pada
pasilitas-fasilitas seperti Hotel, dan alat-alat transportasi penunjang.
Mengintegrasikan sistem Informasi Pariwisata Banyumas kedalam sistem
Informasi Kabupaten Banyumas sehingga di dalam Sistem Informasi Kabupaten
Banyumas pengunjung website dapat mengakses secara langsung Sistem
Informasi Pariwisata Banyumas melalui Sistem Informasi Kabupaten Banyumas.
Menambahkan fitur-fitur didalam Sistem Informasi Pariwisata Banyumas sesuai
dengan kebutuhan kedepan.
6. Daftar Pustaka
[1] Sutabri, Tata. 2003. Analisa Sistem Informasi. Penerbit Andi Yogjakarta.
[2] Davis, Gordon B. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen.
Penerbit : PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta
[3] Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis, Desain
dan Implementasi. Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta.
[4] Jogiyanto, H.M.2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. ANDI,
Yogyakarta.
[5] Alter, Steven., 1992. Information sistems : A Management Perspective
Benjamin/Cummings. California
[6] Turban, Efraim, 2002, Electronic Commerce 2002: A Managerial
Perspective, Jakarta : Harvindo.
[7] Santoso, Oerip S. 2001. Peranan Sistem Informasi Manajemen Bagi
Pariwisata Indonesia. http://www.terranet.or.id/tulisandetil.php?id=1251.
Diakses tanggal 24 Maret 2012.
[8] Permadi, Untung. 2008. Pemrograman ASP.NET Menggunakan VB.NET.
Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
[9] Martin Joe, Tomson Brett . 2009. Belajar Sendiri ASP.NET dalam 24 Jam.
Yogyakarta : Andi.