Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten...

13
2 1. Pendahuluan Teknologi informasi dan komunikasi yang kian berkembang dengan pesat saat ini, mendorong segala bidang sebagai sarana pendukung fasilitas layanan pada masing-masing bidang. Penggunaan teknologi informasi membawa pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis, termasuk dalam pengelolaan bisnis pariwisata, khususnya jasa penginapan atau akomodasi.[7] Hotel sebagai salah satu jasa penginapan atau akomodasi juga telah mulai menerapkan teknologi dalam sistem informasi yang dimilikinya. Penggunaan teknologi sistem informasi sangat membantu operasional hotel. Penerapan teknologi sistem informasi pada hotel, hendaknya mempertimbangkan kemampuan pemakai sistem teknologi. Sehingga teknologi sistem informasi dapat dimanfaatkan secara optimal, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab si pemakai. Diharapkan, aplikasi teknologi sistem informasi baru dapat meningkatkan kinerja individual yang akan berdampak ke kinerja perusahaan. Keberhasilan aplikasi sistem informasi baru pada suatu perusahaan khususnya hotel, tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Daerah Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah kabupaten yang berada di provinsi jawa tengah yang memiliki banyak objek pariwisata. Dengan konsep pengembangan kepariwisataan yang ada, diharapkan kepariwisataan tersebut dapat berkembang menjadi salah satu sektor unggulan, karena apabila dilihat dari faktor geografis Banyumas terletak di tengah tengah pulau jawa dan juga berada di kaki gunung slamet. Salah satu keunggulannya lagi adalah Banyumas berada di jalur perdagangan dan transportasi yang menghubungkan jawa tengah dan Jawa Barat. Tetapi sangat disayangkan promosi dan usaha yang dilakukan untuk sektor pariwisata di daerah Banyumas masih terasa kurang. Pariwisata menjadi salah satu bidang garapan pemerintah yang seharusnya memanfaatkan sistem Informasi pariwisata sebagai implementasi dalam konsep pengembangan untuk mempublikasikan dan memasarkan potensi wisata daerah. Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi berarti adanya suatu sistem informasi pariwisata yang berbasis pada pengolahan data elektronik. Namun masih banyak hambatan atau kendala yang dihadapi dalam penerapan Teknologi Informasi ini diantaranya yaitu masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang handal dibidang ini yang mampu mengelola, memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi dibidang pariwisata, fungsi Teknologi Informasi untuk proses pengolahan data dan transaksi yang komplek serta penyediaan informasi bagi publik masih sangat terbatas, terkadang masih dijumpai keengganan sebagian birokrat untuk membuka akses kepada publik padahal memang data dan informasi tersebut ditujukan untuk konsumsi publik. Website pariwisata ini diharapkan mampu memperkenalkan daerah pariwisata banyumas dengan baik agar memudahkan wisatawan. Maka diperlukan sebuah sistem informasi pariwisata yang mana dalam Sistem Informasi Pariwisata ini dapat menyediakan berbagai macam informasi yang berkualitas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan daerah tujuan wisata dan informasi ini akan

Transcript of Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten...

Page 1: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

2

1. Pendahuluan

Teknologi informasi dan komunikasi yang kian berkembang dengan pesat

saat ini, mendorong segala bidang sebagai sarana pendukung fasilitas layanan

pada masing-masing bidang. Penggunaan teknologi informasi membawa

pengaruh terhadap hampir semua aspek dalam pengelolaan bisnis, termasuk dalam

pengelolaan bisnis pariwisata, khususnya jasa penginapan atau akomodasi.[7]

Hotel sebagai salah satu jasa penginapan atau akomodasi juga telah mulai

menerapkan teknologi dalam sistem informasi yang dimilikinya. Penggunaan

teknologi sistem informasi sangat membantu operasional hotel. Penerapan

teknologi sistem informasi pada hotel, hendaknya mempertimbangkan

kemampuan pemakai sistem teknologi. Sehingga teknologi sistem informasi dapat

dimanfaatkan secara optimal, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab si pemakai.

Diharapkan, aplikasi teknologi sistem informasi baru dapat meningkatkan kinerja

individual yang akan berdampak ke kinerja perusahaan. Keberhasilan aplikasi

sistem informasi baru pada suatu perusahaan khususnya hotel, tergantung

bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan

pemanfaatan teknologi yang digunakan.

Daerah Kabupaten Banyumas merupakan salah satu daerah kabupaten

yang berada di provinsi jawa tengah yang memiliki banyak objek pariwisata.

Dengan konsep pengembangan kepariwisataan yang ada, diharapkan

kepariwisataan tersebut dapat berkembang menjadi salah satu sektor unggulan,

karena apabila dilihat dari faktor geografis Banyumas terletak di tengah tengah

pulau jawa dan juga berada di kaki gunung slamet. Salah satu keunggulannya lagi

adalah Banyumas berada di jalur perdagangan dan transportasi yang

menghubungkan jawa tengah dan Jawa Barat. Tetapi sangat disayangkan promosi

dan usaha yang dilakukan untuk sektor pariwisata di daerah Banyumas masih

terasa kurang.

Pariwisata menjadi salah satu bidang garapan pemerintah yang seharusnya

memanfaatkan sistem Informasi pariwisata sebagai implementasi dalam konsep

pengembangan untuk mempublikasikan dan memasarkan potensi wisata daerah.

Dengan memanfaatkan Teknologi Informasi berarti adanya suatu sistem informasi

pariwisata yang berbasis pada pengolahan data elektronik. Namun masih banyak

hambatan atau kendala yang dihadapi dalam penerapan Teknologi Informasi ini

diantaranya yaitu masih terbatasnya Sumber Daya Manusia yang handal dibidang

ini yang mampu mengelola, memanfaatkan dan mengembangkan teknologi

informasi dibidang pariwisata, fungsi Teknologi Informasi untuk proses

pengolahan data dan transaksi yang komplek serta penyediaan informasi bagi

publik masih sangat terbatas, terkadang masih dijumpai keengganan sebagian

birokrat untuk membuka akses kepada publik padahal memang data dan informasi

tersebut ditujukan untuk konsumsi publik.

Website pariwisata ini diharapkan mampu memperkenalkan daerah

pariwisata banyumas dengan baik agar memudahkan wisatawan. Maka diperlukan

sebuah sistem informasi pariwisata yang mana dalam Sistem Informasi Pariwisata

ini dapat menyediakan berbagai macam informasi yang berkualitas tentang segala

sesuatu yang berhubungan dengan daerah tujuan wisata dan informasi ini akan

Page 2: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

3

berguna sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil sebuah keputusan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata kabupaten

banyumas melalui media elektronik internet. Dalam hal ini menggunakan website.

2. Kajian Pustaka

Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,

komponen atau variabel – variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling

tergantung satu sama lain dan terpadu [1].

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti

bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat

mendatang [2]. Data berupa catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa

maksud dan segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Informasi

merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi

yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian nyata dan dapat

digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan [3]. Informasi adalah

data yang dapat diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya [4].

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa

ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi atau informasi itu

sendiri dihasilkan dari pengolahan suatu data oleh suatu sistem. Data sebagai

input-an, kemudian diproses sehingga menghasilkan output yang merupakan

informasi.

Sistem Informasi menurut Steven Alter, mendefinisikan sistem informasi

sebagai kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi

yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Kemudian, menurut Bodnar dan Hopwood dalam buku Accounting Information

System edisi kelima, mendefinisikan sistem informasi sebagai kumpulan

perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan

data ke dalam bentuk informasi yang berguna.

Gelinas, Oram dan Wiggins dalam buku Accounting Information System,

sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri

atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk

menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi

keluaran kepada para pemakai.

Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe dalam buku Information

Technology of Management Making Connection for Strategies Advantages,

mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan,

memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan

yang spesifik.

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi

informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan

menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem informasi pariwisata yang secara spesifik mengolah / menampilkan

jalur informasi pada sebuah badan usaha atau komunitas dengan tujuan

memperkenalkan / promosi diri sebagai sebuah atraksi wisata.

Page 3: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

4

Manfaat dari menggunakan sistem informasi pariwisata: 1) Wisatawan

menghendaki informasi yang yang mudah didapat dan akurat, sehingga

mempermudah untuk mengambil keputusan; 2) Memperkenalkan daerah wisata

secara jelas dan konsisten.

Keuntungan penggunaan internet adalah ketersediaan selama 24 jam, tidak

mengenal lelah serta adanya jaminan privasi. Pencarian informasi yang sangat

cepat dan mudah dapat dilakukan dengan fasilitas search engine, serta adanya

direktori internet secara online. Dengan sekian banyak fasilitas, tentunya

informasi khususnya tentang pariwisata akan dapat diakses dan disebarluaskan

dengan sangat cepat dibandingkan dengan mencari informasi di media cetak atau

dari mulut ke mulut. Tentunya hal ini akan dapat berjalan kalau memang tersedia

data tentang produk pariwisata yang sudah tersusun rapi dan terstruktur di

dalamnya, karena internet hanyalah merupakan sarana komunikasi saja.

Sistem Informasi Pariwisata untuk kepentingan Pemerintah sangatlah

membantu karena Penggunaan teknologi informasi akan sangat membantu

penyediaan data untuk kepentingan pemerintah, karena dapat diakses dengan

cepat ketika dibutuhkan, dapat diperbarui kapan saja, serta mempunyai kapasitas

penyimpanan data yang besar tanpa harus membutuhkan tempat atau ruang seperti

biasanya kita menyimpan data dalam bentuk laporan. Sistem pendukung

Keputusan Pariwisata lebih ditujukan pada pejabat pengambilan keputusan

pariwisata dalam menentukan pilihannya. Sistem ini lebih ditujukan untuk melihat

trend pasar dan hal-hal yang sifatnya strategis dalam pengembangan pariwisata.

Jenis, struktur dan tampilan data yang dibutuhkan oleh pemerintah sebagai

pengambil keputusan tentu akan berbeda dengan kedua pihak di atas dari segi

keakuratan data. Keakuratan data yang disediakan bagi pengambil keputusan akan

sangat berpengaruh pada kualitas keputusan dan kebijakan yang dibuat [7].

3. Metodologi Penelitian

Terdapat kondisi dimana kadang-kadang klien hanya memberikan

kebutuhan umum sebuah software tanpa memberikan detail input, proses, ataupun

detail output. Ketika situasi seperti ini terjadi, maka model prototyping menjadi

model yang sangat membantu dalam proses pembangunan software (sistem) yang

dibangun berdasarkan kebutuhan user.

Gambar 1 Bagan Model Prototyping (Naumann, 1982)

Page 4: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

5

Langkah-langkah dalam pendeskripsian kebutuhan (Requirement

Gathering):

1. Tahap Perencanaan, pengumpulan data bertujuan untuk mengumpulkan

data yang akan dimasukkan ke dalam sistem. Pengumpulan data akan

dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan observasi terhadap

bagian-bagian yang terkait dalam proses penginformasian pariwisata di

Kabupaten Banyumas. Dari informasi yang didapat digunakan sebagai

landasan dalam pembangunan sistem. Data yang diperlukan sistem adalah

berupa informasi seputar objek wisata dan elemen-elemen yang tersedia.

1. Teknik pengumpulan data yang dilakukan di lapangan adalah dengan

menggunakan teknik observasi (pengamatan). Pada saat pengumpulan

data di kabupaten Banyumas dilakukan dengan memberikan sejumlah

pertanyaan tentang cara-cara mempromosikan objek wisata dan

menginformasikan objek wisata kepada masyarakat. Dari sejumlah

pertanyaan yang diajukan terdapat data yang diperoleh antara lain :

2. Untuk saat ini kabupaten Banyumas belum mempunyai sistem

informasi kepariwisata yang mencukupi untuk mempromosikan objek-

objek wisata.

3. Seringkali para wisatawan tidak mendapatkan informasi mengenai

elemen-elemen pariwisata maupun fasilitas yang terdapat di objek

wisata kabupaten Banyumas.

4. Belum terdapat informasi mengenai letak objek wisata secara elektronik

yang dapat diakses di mana saja.

2. Tahap Analisis Sistem, tahapan ini merupakan tahapan yang dilakukan

untuk menganalisa sistem secara lebih detail baik proses, prosedur dan

fungsi sesuai dengan data-data yang telah dikumpulkan. Penggambaran

proses analisa sistem dilakukan dengan cara membuat penggambaran sistem

dengan menggunakan UML dan membuat analisa kebutuhan atau Software

Requirement Specification (SRS).

3. Tahapan Desain Sistem (Perancangan), hasil tahap analisa dan evaluasi

menjadi bahan yang digunakan dalam tahap desain atau perancangan sistem

sebagai cara untuk mendapatkan pemecahan masalah alternatif yang dapat

diusulkan dalam penerapan sistem. Dalam tahap ini dilakukan pemodelan

untuk modul-modul, proses, database dan alur sistem yang akan dibuat.

Tahapan ini terbagi dalam beberapa tahapan antara lain yaitu :

1. Desain modul dan Proses, tahapan ini akan dirancang modul-modul

beserta proses yang terkait sesuai dengan bagian dan fungsinya.

i. Desain struktur database merupakan tahapan perancangan terhadap

database sesuai dengan data-data yang terlibat dengan proses yang

terjadi pada modul tersebut. Keterkaitan antar data-data yang terlibat

dituangkan dalam bentuk database.

ii. Desain arsitektur sistem merupakan tahapan yang dilakukan untuk

perancangan sistem sesuai dengan requirement sistem yang telah

didefinisikan sebelumnya, arsitektur sistem dapat berupa arsitektur

software maupun hardware sebagai pendukung aplikasi.

Page 5: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

6

2. Implementasi, tahapan ini merupakan tahapan akhir dalam

pengembangan sistem, dimana diharapkan aplikasi dapat di terapkan

dalam kegiatan nyata yang berhubungan dengan sistem tersebut.

Terdapat evaluasi dan perbaikan yang digunakan untuk penyempurnaan

aplikasi sehingga dapat berjalan optimal sesuai dengan yang

diharapkan. Adapun software dan hardware yang dibutuhkan dalam

pembuatan sistem tersebut adalah sebagai berikut : SQL Server,

Rational Rose, Microsoft Visual Studio 2010, Spesifikasi hardware

yang dibutuhkan : Prosesor Intel Pentium dual core, RAM 2 GB, Sistem

Operasi Windows 7, Hardisk 160 GB, Keyboard dan Monitor ,Optical

mouse, Jaringan Internet.

Perancangan Use case Diagram

Dari Pengumpulan data yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat

dirancangkan sebuah sistem yang akan dibangun. Perancangan sistem dapat

digambarkan melalui gambar berikut :

Gambar 2 Use case Diagram Admin

Dari gambar 2 di atas, dapat dijelaskan bahwa : Dalam Use case Diagram

tersebut terdapat 2 pengguna yaitu pelanggan / wisatawan dan admin. User dalam

sistem ini adalah wisatawan dan juga administrator. Adminstrator memiliki

semua fungsionalitas yang dimiliki oleh sistem ini. Sedangkan pelanggan atau

wisatawan hanya melihat informasi yang ditampilkan didalam sistem informasi

ini.

Page 6: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

7

Perancangan Activity Diagram

Start

Pilih menu kelola berita

Login

Halaman Utama admin

halaman kelola berita

tambah berita

edit berita hapus berita

simpan End

invalid

valid

SistemAdmin

Gambar 3 Activity Diagram Administrator kelola berita

Dari Gambar 3 diatas dijelaskan bahwa administrator memiliki hak untuk

mengelola berita didalam sistem informasi ini. Jika admin akan mengelola sistem

maka admin harus melakukan login terlebih dahulu. Sistem akan melakukan

pengecekan apakah login yang dimasukkan valid. Jika valid, maka admin berhak

mengelola menu berita didalam dalam sistem. Setelah admin selesai melakukan

pengelolaan maka admin wajib untuk menyimpan. Setelah disimpan, perubahan

dalam sistem akan tersimpan di dalam database.

Perancangan Sequence Diagram

Pada pembahasan perancangan sequence diagram akan dibahas mengenai

detail dari setiap alur atau fungsi aplikasi yang ada. Berikut penjelasan mengenai

masing-masing sequence diagram.

Page 7: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

8

Sequence Diagram Admin

: Administrator : ManajemenDataKegiatan_UI : EditKegiatan : Kegiatan

editDataKegiatan

editDataKegiatan

updateDataKegiatan

retrunDone

returnDone

cariDataKegiatan

cariDataKegiatan

listDataKegiatan

Gambar 8 Sequence Edit Event

Gambar 8 merupakan sequence diagram untuk proses edit event.

Penjelasan prosesnya adalah sebagai berikut: seorang admin yang akan mengedit

data event mencari data event. Data event yang ada akan muncul berbentuk list

dari event yang telah di simpan. Setelah list event ditampilkan admin memilih dan

mengedit data event yang akan diubah. Setelah mengubah data event maka event

tersebut akan diupdate dan disimpan kedalam databas

Perancangan Class Diagram

Gambar 8 Class Diagram

Page 8: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

9

Dari perancangan Class Diagram yang ada pada gambar 8 dapat

dijelaskan bahwa portal pariwisata Banyumas memiliki 9 tabel yang mendukung

interaksi pada portal pariwisata Banyumas antara lain : tabel kategori, tabel

subkategori, tabel kegiatan, tabel desa, tabel informasi, tabel commentinfo, tabel

kecamatan, tabel user dan tabel feedback. Pada Class Diagram diatas memiliki

tabel dengan fungsi sebagai berikut: Tabel kategori, tabel yang berfungsi sebagai

pengelompokan data-data pada content aplikasi. Tabel SubKategori, tabel yang

berfungsi sebagai turunan pengelompokan dari content aplikasi sebelumnya.

Tabel Informasi, tabel yang berisikan data-data informasi pariwisata. Tabel desa,

tabel yang berfungsi sebagai pengelompokan informasi pariwisata menurut desa

yang ada. Tabel Kecamatan, tabel yang berfungsi sebagai pengelompokan

kecamatan pada tabel desa. Tabel CommentInfo, tabel yang berisikan tentang

kometar - komentar pengunjung terhadap informasi pariwisata. Tabel User , tabel

yang berfungsi untuk login admin. Tabel Kegiatan, tabel yang berisikan kegiatan-

kegiatan pariwisata maupun budaya. Tabel Feedback, tabel yang berisikan

feedback atau umpan balik dari pengunjung portal pariwisata.

4. Implementasi

Implementasi sistem terbagi menjadi dua yaitu implementasi sistem untuk

pengunjung dan implementasi sistem untuk administrator.

Implementasi Sistem untuk Pengunjung

Gambar 18 Home

Gambar 18 merupakan halaman Home dari halaman website Portal

Pariwisata Banyumas yang menampilkan halaman awal dimana menampilkan

berbagai macam fitur dan content yang ditawarkan dalam website ini.

Page 9: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

10

Implementasi Sistem Administrator

Gambar 19 Add informasi

Gambar 4.19 merupakan content add informasi pada halaman

Administrator. Pada content ini administrator dapat menambahkan informasi

pariwisata dengan memasukan data-data dari objek yang akan ditambahkan.

Gambar 20 Add event

Gambar 20 merupakan add event pada halaman Administrator yang

berfungsi untuk menambahkan event kedalam Portal Pariwisata Banyumas

dengan mengisikan data-data dari event yang akan ditambahkan.

Page 10: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

11

Gambar 21 Add kategori

Gambar 21 adalah add kategori pada halaman administrator yang

berfungsi untuk menambahkan kategori pada informasi pariwisata yang

ditampilkan didalam Portal pariwisata Banyumas. Untuk menambahkan kategori

Admin dapat mengisikan nama kategori pada field nama kategori. Untuk kode

kategori sistem telah secara otomatis memasukkan kode yang telah disesuaikan

dengan kode-kode yang telah ada.

Gambar 22 Add sub kategori

Gambar 22 merupakan add sub kategori pada halaman Administrator yang

berfungsi untuk menambahkan sub kategori pada kategori pariwisata Portal

Pariwisata Banyumas. Untuk menambahkan sub kategori admin dapat memilih

kategori yang akan ditambahkan sub kategori kemudian mengisi nama sub

kategori. (untuk kode sub kategori, sistem secara otomatis memasukkan kode

tersebut)

Page 11: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

12

Gambar 23 Add kecamatan

Gambar 23 adalah add kecamatan pada halaman admin yang berfungsi

untuk menambahkan data kecamatan. Untuk melakukan penambahan kecamatan

admin harus mengisi kode kecamatan dan juga nama kecamatan (kode kecamatan

akan terisi secara otomatis oleh sistem).

Gambar 24 Add desa

Gambar 24 merupakan fungsi add desa pada halaman admin. Untuk

melakukan penambahan pada fungsi ini admin harus memilih kecamatan yang

akan ditambahkan desa, kemudian memasukkan kode desa dan mengisi field

nama desa. (kode desa akan terisi secara otomatis oleh sistem)

Page 12: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

13

Pengujian Prototyping Implementasi sistem pada Dinas Pariwisata

Adapun pengujian sistem berbasiskan metode prototyping pada dinas

pariwisata Kabupaten Banyumas antara lain: Prototyping 1 : pada tanggal 16

november 2011 penulis melakukan evaluasi prototype pertama dengan

mempresentasikan program prototype setengah jadi dihadapan bapak Sujiatmoko

selaku staff Promosi Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten

Banyumas. Dari hasil pertemuan dan presentasi yang dilakukan pihak dinas

pariwisata banyumas menyarankan agar diberi tambahan pada prototyping yaitu

fungsi event dan juga button add kecamatan dan juga desa di dalam program

dengan tujuan untuk mempermudah pihak pengelola yaitu dinas pariwisata

banyumas dalam menambahkan informasi informasi terkait kepariwisataan

banyumas dan juga dalam mengelola data informasi letak daerah wisata secara

akurat. Prototyping 2 : setelah pertemuan tanggal 16 november dengan pihak

dinas pariwisata kabupaten banyumas, penulis melakukan beberapa perubahan

dan juga penambahan fitur pada program untuk menyesuaikan dengan kebutuhan

user. Perubahan dilakukan selama kurun waktu satu bulan. Setelah dilakukan

perubahan penulis melakukan pertemuan dengan pihak dinas pariwisata yang

diwakili oleh bapak sujiatmoko dan bapak alvian pradana pada tanggal 6 januari

2012. Dari hasil pertemuan tersebut pihak dinas pariwisata kabupaten banyumas

mengaku puas atas hasil yang telah dicapai dan menyetujui prototyping kedua

sebagai hasil final untuk website pariwisata kabupaten banyumas.

5. Simpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perancangan

serta implementasi Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumas antara lain:

Pengembangan Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumas

dilakukan dengan menggunakan metode prototyping dimana dalam metode ini,

terdapat 3 proses utama yang dilakukan, yakni pengumpulan kebutuhan

merupakan proses pengumpulan data-data serta keseluruahn kebutuhan yang

dipergunakan untuk perancangan, dimana hal ini dilakukan dengan cara penulis

melakukan wawancara dengan bapak Sujatmoko selaku narasumber. Setelah itu

dilanjutkan dengan perancangan sistem, dimana alat bantu seperti rational rose

digunakan penulis untuk memetakan sistem berdasarkan analisis kebutuhan tadi,

dilanjutkan dengan pembuatan Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumas

dengan menggunakan Visual Studio 2010. tahapan terakhir yang dilakukan

adalah melakukan evaluasi terhadap sistem yang sudah disusun.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan maka diharapkan Sistem

Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumas dapat memberikan sumbangsih berupa

penyebaran informasi atau promosi wisata yang dilakukan oleh sistem informasi

ini bisa berjalan dengan baik, sehingga konsumen wisata yang belum mengetahui

secara menyeluruh mengenai informasi wisata Kabupaten Banyumas, diharapkan

bisa mendapatkan asupan informasi menyeluruh tentang kepariwisataan

Banyumas, sehingga membuat konsumen bisa mempertimbangkan Kabupaten

Banyumas sebagai salah satu daerah tujuan wisata mereka.

Page 13: Sistem Informasi Pariwisata Kabupaten Banyumasrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2422/2/T1_682004712_Full... · sebagai kombinasi antarprosedur kerja ... Oram dan Wiggins dalam

14

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis antara lain: Pengembangan

ke depan yang diharapkan adalah dengan menambahkan online-booking pada

pasilitas-fasilitas seperti Hotel, dan alat-alat transportasi penunjang.

Mengintegrasikan sistem Informasi Pariwisata Banyumas kedalam sistem

Informasi Kabupaten Banyumas sehingga di dalam Sistem Informasi Kabupaten

Banyumas pengunjung website dapat mengakses secara langsung Sistem

Informasi Pariwisata Banyumas melalui Sistem Informasi Kabupaten Banyumas.

Menambahkan fitur-fitur didalam Sistem Informasi Pariwisata Banyumas sesuai

dengan kebutuhan kedepan.

6. Daftar Pustaka

[1] Sutabri, Tata. 2003. Analisa Sistem Informasi. Penerbit Andi Yogjakarta.

[2] Davis, Gordon B. 1999. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen.

Penerbit : PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta

[3] Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi Konsep Dasar, Analisis, Desain

dan Implementasi. Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta.

[4] Jogiyanto, H.M.2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. ANDI,

Yogyakarta.

[5] Alter, Steven., 1992. Information sistems : A Management Perspective

Benjamin/Cummings. California

[6] Turban, Efraim, 2002, Electronic Commerce 2002: A Managerial

Perspective, Jakarta : Harvindo.

[7] Santoso, Oerip S. 2001. Peranan Sistem Informasi Manajemen Bagi

Pariwisata Indonesia. http://www.terranet.or.id/tulisandetil.php?id=1251.

Diakses tanggal 24 Maret 2012.

[8] Permadi, Untung. 2008. Pemrograman ASP.NET Menggunakan VB.NET.

Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

[9] Martin Joe, Tomson Brett . 2009. Belajar Sendiri ASP.NET dalam 24 Jam.

Yogyakarta : Andi.