SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PROYEK · Web viewSistem pendukung manajemen. Pertama, sistem...
Transcript of SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PROYEK · Web viewSistem pendukung manajemen. Pertama, sistem...
PENGENALAN DAN PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI
DAFTAR ISI
PENGENALAN ........................................................................................... i
Bab 1 PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang Perusahaan …………………..…………………………. 1 1.2 Struktur Perusahaan ……………………..………………………….. 1
Bab 2 PROJECT CHARTER …………………………………… 2 2.1 Project Title …………………………………………………………….. 2 2.2 Project Objectives ……………………………………………………….. 2 2.3 Project Conception ……………………………………………………..
2 2.4 Problem Statement …………………………………………………….
3 2.5 Initial Scope of Project ………………………………………………. 6 2.6 Constraint ………………………………………………………………..
7 2.7 Objectives ………………………………………………………………..
7 2.8 Project Documentation and Communication ……………….. 8 2.9 Project Organization and Staffing Approach ………………… 8 2.10 Resource Requirement for Implementing the Project ….. 9 2.11 Scheduling ……………………………………………………………..
9
Bab 3 PROBLEM ANALYSIS PHASE ………………………….. 11 3.1 Problem Domain ………………………………………………………………. 11
3.2 Problem and Opportunity Analysis ………………………….. 12
Bab 4 REQUIREMENT ANALYSIS PHASE ……………………. 15 4.1 Define Requirements …………………………………………………….
15 4.2 Analyze Requirements ………………………………………… …..
15 4.3 Data Modelling …………………………………………………………… 16 4.4 Process Modelling ……………………………………………………….. 19 4.3.1 DFD Level 0 …………………………………………………………
20 4.3.2 DFD Level 1 …………………………………………………………
21 4.3.3 DFD Level 2 ……………………………………………………………
24 4.5 Interface Modelling ………………………………………………………. 25
Bab 5 DECISION ANALYSIS PHASE ………………………….. 26 5.1 Identifying Candidate Solution ……………………………………..
26 5.2 Analyzing Candidate Solution ……………………………………..
27 5.3 Comparing Candidate Solution ……………………………………. 27 5.4 Recommend a Solution ……………………………………………..
29
Bab 6 APPLICATION ARCHITECTURE ………….…………… 30 6.1 Physical Data Flow Diagram ……………………………………30
6.1.1 Phisical Processes …………………………………………… 30 6.1.2 Physical Data Flows …………………………………………. 30 6.1.3 Physical Data Stores ………………………………………… 33 6.2 Network Architecture …………………………………………… 33
Bab 7 DATABASE DESIGN ……….…………………………. 35 7.1 Relational Database Schema (3NF) ……………………………….. 35 7.2 Data Definiton Language (DDL) ……………………………….. 36 7.3 Physical Database Schema ……………………………………….38 7.4 Logical Data Model 39 Bab 8 SYSTEM INTERFACE ………………………………… 40 8.1 User Interface ……………………………………………………… 40
8.2 Dialogue Chart ……………………………………………… 56 Bab 9 KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI SISTEM ……… 57 9.1 Konstruksi Sistem ………………………………………………………..
58 9.2 Implementasi Sistem …………………………………………. 57
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Struktur Organisasi PT. Indra Karya 1
2. Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Administrasi Proyek PT. Indra Karya
17
3. DFD Level 0 20
4. DFD Level 1 21
5. DFD Level 2 untuk Process New Project 24
26
6. Use Case Diagram
7. PDFD dari Process New Project 32
8. PDFD dari Process Anggaran Proyek 32
9. PDFD dari Process Update Project fee staff 33
10. PDFD pada Process Pembuatan Report 33
11. PDFD pada Process Pembuatan LPPT Report 34
12. Network Architectur DFD 35
13. Physical Database Schema 39
14. Logical Data Model 40
15. Dialogue Chart 58
Pengenalan Sistem Informasi
I. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Dalam Bisnis
Mengapa mempelajari sistem informasi? Sistem informasi telah menjadi
komponen yamg penting bagi keberhasilan bisnis dan informasi. Apa yang
dimaksud dengan sistem informasi? Sistem informasi dapat merupakan
kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan
komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada
sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan
menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), printer dan prosedur
pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data
yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban.
II. Kerangka Kerja Sistem Informasi untuk Para Praktisi Bisnis
Konsep-konsep dasar.
Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis, dan managerial termasuk
mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya
meliputi konsep informasi dasar yang berasal dari teori sistem umum, atau
konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan
aplikasi bisnis teknik informasi dalam keunggulan kompetitif.
Teknologi informasi.
Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai issue manajemen
teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan,
manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet.
Aplikasi Bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk informasi, manajemen, dan
keunggulan kompetitif bisnis.
Proses Pengembangan.
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan,
mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk
memenuhi peluang bisnis.
Tantangan Manajemen.
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengolah teknik-teknik informasi
pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.
Tiga peran utama dari aplikasi bisnis dan system informasi.
Sistem informasi memberikan informasi dukungan untuk proses dan
operasi bisnis, pengambilan keputusan, dan keunggulan kompetitif. Peran
utama Sistem Informasi :
Mendukung proses bisnis.Sebagai seorang pelanggan anda harus
berhubungan secara teratur dengan sistem informasi yang mendukung
proses dan operasi bisnis dibanyak toko ritel tempat anda belanja.
Contohnya, kebanyakan toko ritel kini menggunakan sistem informasi
berbasis komputer untuk membantu mereka mencatat pembelian
pelanggan menelusuri persedian, membayar pegawai, membeli barang
dagang baru, serta untuk mengevaluasi trend penjualan. Operasi toko akan
berhenti jika tidak ada dukungan dari sistem informasi semacam ini.
Mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi juga membantu
para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya untuk membuat keputusan
yang lebih baik. Contohnya, keputusan mengenai lini barang dagangan
apa yang perlu ditambah atau dihentikan, atau mengenai jenis investasi
apa yang mereka butuhkan, biasanya dibuat setelah sebuah analisis
diberikan oleh sistem informasi berbasis komputer. Hal ini tidak hanya
mendukung pengambilan keputusan para manager toko, pembelinya dan
lainnya, tetapi juga membantu mereka melihat berbagai cara untuk
mendapatkan kelebihan dari para peritel lainnya dalam persaingan untuk
mendapatkan pelanggan.
Mendukung keunggulan kompetitif. Mendapatkan kelebihan strtegis
atau para pesaing membutuhkan kegunaan yang inovatif atas teknologi
informasi. Contohnya, manajemen toko mungkin membuat keputusan
untuk memasang kios dengan layer sentuh dalam semua toko mereka yang
terhubung dalam situs web e-commerce mereka untuk berbelanja online.
Hal ini mungkin dapat menarik pelanggan baru dan membangun royalitas
pelanggan karena kemudahan belanja dan pembelian barang dagangan
yang disediakan oleh sistem informasi semacam ini. Jadi, sistem informasi
strategis dapat membantu menyediakan produk dan layanan yang
memberikan sebuah perusahaan keunggulan komparatif atas para
pesaingnya.
III. Trend Sistem Informasi
Hingga era tahun 1960-an, peran dari sebagian besar sistem
informasi sederhana saja: pemroresan transaksi,pencatatan akuntansi, dan
aplikasi pemroresan data electronic (Electronic Data Processing-EDP).
Kemudian, peran lainnya ditambahkan, sejalan dengan terbentuknya
konsep Sistem Management Informasi (SIM). Peran baru ini berfokus
pada pengembangan aplikasi bisnis yang memberi para pemakai akhir
tingkat manajerial laporan manajemen yang telah ditetapkan, yang akan
memberi para manejer tersebut informasi yang mereka butuhkan untuk
tujuan pengambilan keputusan.
Pada era tahun 1970-an, makin nyata bahwa produk informasi
yang telah ditentukan terlebih dahulu, yang dihasilkan oleh sistem
informasi manajemen semacam itu tidak cukup memenuhi banyak
kebutuhan pengambilan keputusan pihak manajemen. Jadi, konsep sistem
pendukung keputusan ( Decision Support System/ DSS) lahir. Peran baru
sistem informasi adalah untuk memberi para pemakai akhir tingkat
manajerial dukungan yang interaktif dan khusus dalam proses
pengambilan keputusan mereka. Dukungan ini akan dibentuk sesuai
dengan gaya pengambilan keputusan yang unik dari para manajer, ketika
mereka dihadapkan pada jenis masalah tertentu dalam dunia nyata.
Pada era 1980-an, beberapa peran baru untuk sistem informasi
muncul. Pertama, perkembangan yang cepat kemampuan pemrosesan
mikrokomputer, software aplikasi, dan jaringan telekomunikasi
melahirkan fenomena end-user computing. Para pemakai akhir ini dapat
menggunakan sumberdaya computer mereka sendiri untuk mendukung
kebutuhan pekerja mereka daripada menunggu dukungan tidak langsung
dari departemen pelayanan informasi perusahaan yang terpusat. Kedua,
makin nyata bahwa kebanyakan eksekutif perusahaan puncak tidak secara
langsung menggunakan baik laporan sistem informasi manajemen atau
kemampuan pemodelan analitis dari sistem pendukung keputusan, jadi
konsep sistem informasi eksekutif (Executive Information System/ EIS)
dikembangkan. Sistem informasi ini dibuat untuk memudahkan para
eksekutif puncak memperoleh informasi penting yang mereka inginkan,
saat mereka menginginkannya, serta dibentuk dalam format yang mereka
inginkan. Ketiga, terobosan yang terjadi dalam pengembangan dan
aplikasi teknik kecerdasan artificial (Artificial Inteligence/ AI) dalam
sistem informasi bisnis. Sistem pakar (Expert System/ES) dan sistem
berbasis pengetahuan (knowledge base system) lainnya mendorong peran
baru sistem informasi. Kini, sistem pakar dapat berfungsi sebagai
konsultan bagi para pemakai dengan menyediakan saran pakar dalam
sejumlah area subjek yang terbatas. Peran baru penting untuk sistem
informasi muncul dalam era tahun 1980 dan berlanjut hingga era 1990-an.
Peran ini berkaitan dengan konsep peran strategis sistem informasi,
kadang disebut juga sebagai sistem informasi strategic ( Information
System/SIS). Di dalam konsep ini teknologi merupakan komponen
integral dalam proses bisnis, produk dan layanan, yang membantu
perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif dalam pasar global.
Terakhir, pertumbuhan yang cepat dari internet, infranet, extranet, dan
jaringan global lainnya yang saling terkait dalam era tahun 1990-an secara
dramatis mengubah kemampuan sistem informasi dalam bisnis pada awal
abad ke-20. perusahaan berbasis internet dan yang beroperasi melalui web
serta system e-bisnis dan e-commerce global menjadi hal yang umum
dalam operasi dan manajemen perusahaan bisnis saat ini.
IV. Jenis-Jenis Sistem Informasi.
Sistem pendukung operasi. Pertama, sistem pemrosesan transaksi.
Memproses data yang dihasilkan dari transsaksi bisnis, memperbaharui data
base operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contoh: pemrosesan
penjualan dan persediaan serta system akuntansi. Kedua, sistem pengendalian
proses. Mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial. Contoh:
penyulingan minyak, proses tenaga listrik, dan sistem produksi baja. Ketiga,
sistem kerja sama perusahaan. Mendukung komunikasi dan kerja sama tim,
kelompok kerja, dan perusahaan. Contoh: email, forum bincang, dan system
konferensi video.
Sistem pendukung manajemen. Pertama, sistem informasi manajemen.
Memberikan informasi dalam bentuk lapaoran yang telah ditentukan
sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Contoh: analisis
penjualan, kinerja produksi, dan sistem laporan trend biaya. Kedua, sistem
pendukung keputusan/ decision support system/DSS. Memberikan dukungan
interktif khusus untuk proses pengambilan keputusan para manajer dan pratiksi
bisnis lainnya. Contoh: penetapan harga produk, perkiraan tingkat laba, dan
system analisis risiko. Ketiga, sistem informasi eksekutif atau Executive
information system/EIS. Memberi informasi penting dari SIM, DSS, dan
sumber lainnya yang dibentuk sesuai kebutuhan informasi para eksekutif.
Contoh: system untuk akses yang mudah dalam menganalisis kinerja bisnis,
tindakan para pesaing, dan perkembangan ekonomi untuk mendukung
perencanaan strategis.
Ketegori lainnya system informasi. Pertama, sistem pakar. Sistem berbasis
pengetahuan yang menyediakan saran pakar dan bertindak sebagai konsultan
pakar bagi para pemakai. Contoh: penasehat aplikasi kredit, pengawasan
proses, dan sistem pemeliharaan diagnosis. Kedua, sistem manajemen
pengetahuan. Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan,
pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan. Contoh:
akses internet, infranet, kepraktik-praktik bisnis terbaik, strategi proposal
penjualan, dan sistem pemecahan pelanggan. Ketiga, sistem informasi
strategis. Mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan
produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif.
Contoh: perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem web e-
commerce. Keempat, sistem bisnis fungsional. Mendukung berbagai aplikasi
operasional dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh:
sistem informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran,
manajemen operasi, manajemen sumber daya manusia.
Mengembangkan solusi sistem informasi.
Dalam proses pengembangan ini, para pemakai akhir dan spesialis
informasi mendesign aplikasi sistem informasi berdasarkan pada analisis
kebutuhan bisnis suatu organisasi. Contoh dari berbagai aktivitas lainnya
meliputi menyelidiki kelayakan ekonomi atau teknis aplikasi yang
diusulkan, mendapatkan dan mempelajari cara menggunakan software yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem baru tersebut, dan membuat
perbaikan untuk memelihara nilai bisnis sistem.
Fungsi system informasi
Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis,
seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan
manajemen sumber daya manusia.
Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan modal
pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan.
Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk
menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan
praktisi sejenis.
Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang
kompetitf, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global.
Peluang karir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan
wanita.
Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemempuan
perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.
Konsep-konsep Dasar : Komponen Sistem Informasi.
Memahami konsep sistem akan membantu anda memahami banyak
konsep lainnya dalam teknologi aplikasi, pengembangan, dan sistem informasi
manajemen. Contohnya, konsep-konsep sistem dapat membantu anda
memahami :
Teknologi. Jaringan computer adalah sistem dari berbagai pemrosesan
informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware, software, manajement
data, dan teknologi jaringan telekomunikasi.
Aplikasi. Aplikasi bisnis dan perdagangan elektronik melibatkan system
informasi bisnis yang saling berhubungn satu sama lain.
Pengembangan. Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan teknologi
informasi dalam bisnis meliputi pendesignan komponen-komponen dasar
sistem informasi.
Manajemen. Mengelola teknologi informasi memliki penekanan pada kualitas
nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem informasi organisasi.
Empat konsep utama yang dapat diaplikasikan ke semua jenis sistem
informasi:
Manusia, hardware, software, data, dan jaringan adalah lima sumber daya dasar
sistem informasi.
Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar SI, sumber daya
hardware terdiri dari mesin dan media, sumber daya software meliputi baik
program maupuan prosedur, sumber daya data dapat meliputi dasar data dan
pengetahuan, serta sumber daya jaringan yang meliputi media komunikasi dan
jaringan.
Sumber daya data diubah melalui aktivitas pemrosesan informasi menjadi
berbagai produk informasi bagi pemakai akhir.
Pemrosesan informasi terdiri dari aktivitas input dalam sistem, pemrosesan,
output, penyimpanan, dan pengendalian.
Sumber Daya System Informasi dan Produknya:
Sumber daya manusia
Para pakar-sistem analisis, pembuat software, operator system
Pemakai akhir-orang-orang lainnya yang menggunakan sistem informasi.
Sumber daya hardware
Mesin-komputer, monitor video, disk drive magnetis, printer, pemindai optikal
Media-floppy disk magnetic tape, disk optikal, kartu plastik, formulir kertas
Sumber daya software
Program-progarm sistem informasi, program spiltship, program word
processing, program pengajian
Prosedur-prosedur entry data, prosedur untuk memperbaiki kesalahan,
prosedur pendistribusian cek gaji.
Sumber daya data
Deskripsi produk, catatan pelanggan, file kepegawaian, data base persediaan.
Sumber daya jaringan
Media komunikasi, pemrosesan komunikasi, software untuk akses dan
pengendalian jaringan.
Produk informasi
Laporan manajemen dan dokumen bisnis yang menggunakan tampilan teks
atau grafik, respon audio, dan formulir kertas.
Aktivitas System Informasi.
Input. Memindai secara optikal barang-barang dengan pengenal yang
menggunakan kode garis.
Pemrosesan. Menghitung pembayaran karyawan, pajak, dan potongan gaji
lainnya.
Output. Menghasilkan laporan dan tampilan mengenai kinerja penjualan.
Penyimpanan. Memelihara catatan mengenai pelanggan, karyawan, produk.
Pengendalian. Menghasilkan sinyal yang dapat didengar untuk menunjukan
entry yang tepat atas data penjualan.
KASUSBab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perusahaan P.T. Indra Karya adalah sebuah BUMN di bawah Departemen
Pemukiman dan Pengembangan Prasarana Wilayah yang bergerak di bidang jasa konsultan engineering dan manajemen. Bidang spesialisasi-nya adalah Pengembangan Sumber Daya Air, Pengembangan Tenaga Listrik, Survei dan Investigasi, Bangunan, Lingkungan dan Prasarana Transportasi.
Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun menyelesaikan proyek – proyek di lingkungan pemerintah, PT. Indra Karya adalah salah satu perusahaan konsultan terkemuka di Indonesia pada saat ini. PT Indra Karya memiliki sekitar 500 pegawai yang terdiri dari insinyur, ahli manajemen, ahli komputer, teknisi, maupun tenaga administrasi. Tenaga–tenaga tersebut tersebar di empat kantor yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang dan Malang.
1.2 Struktur Organisasi
Gambar 1 : Struktur Organisasi PT.Indra Karya
Bab 2
Project Charter
Sistem Informasi Adminstrasi Proyek
2.1 Project Title
Sistem Informasi Administrasi Proyek PT Indra Karya (SIAP) 2.2 Project Objectives
Proyek ini akan mengembangkan sistem informasi yang sudah ada menjadi suatu sistem baru yang terintegrasi. Diharapkan sistem yang dihasilkan akan menyediakan kemudahan dan kecepatan dalam menjalankan proses administrasi akan proyek–proyek yang dikerjakan. Selain itu, koordinasi dengan divisi kerja lainnya diharapkan akan lebih mudah dilaksanakan serta hambatan yang timbul dapat diminimalkan, sehingga proses kerja menjadi lebih cepat dan efektif. Diharapkan juga proses administrasi dari proyek menjadi lebih ketat dan terjaga konsistensinya. Tujuan akhir dari pengerjaan proyek ini adalah terciptanya alur bisnis dan proses kerja yang kondusif sehingga kualitas pekerjaan serta profesionalisme pengerjaan dapat dimaksimalkan. Diharapkan dari titik tersebut, dapat dicapai kepuasan klien akan hasil kerja PT. Indra Karya.
2.3 Project Conception
Proyek ini merupakan buah pikiran dari tim manajemen PT. Indra Karya
yang dipimpin oleh Direktur Utama-nya (pada waktu itu). Bagi suatu perusahaan konsultan, klien dan kepercayaan klien terhadap perusahaan tersebut merupakan garis hidup perusahaan. Sebagian besar klien PT. Indra Karya adalah klien yang tetap. Dengan tingkat persaingan yang tinggi sekarang ini, ditambah juga kemajuan teknologi secara pesat, diputuskan bahwa sistem informasi yang ada tidak cukup lagi bagi PT. Indra Karya untuk dapat tetap menjaga kualitas sambil terus bersaing di dunia kerja.
Maka diputuskan untuk membuat suatu sistem informasi baru yang ter-integrasi. Pembuatan sistem dimulai dari Biro Administrasi Proyek yang merupakan interface sekaligus administrator antara proyek dengan perusahaan secara umum. Dari titik tersebut, proyek dikembangkan ke biro/divisi/bagian lain sampai mencakup seluruh perusahaan.
2.4 Problem Statement Biro Administrasi Proyek (BAP), adalah jembatan antara proyek dengan
perusahaan. Di dalam hirarki perusahaan, BAP berada di bawah Direktur I dan II, dan langsung menangani proyek–proyek. Tugas dari BAP adalah melakukan administrasi dari proyek yang sedang dikerjakan PT. Indra Karya, yaitu, secara garis besar, administrasi sumber daya manusia dan administrasi keuangan. Dalam melakukan proses tersebut, selain dengan pihak proyek itu sendiri, BAP berhubungan dengan Biro Keuangan & Akuntansi dan Pusat Sumber Daya.
Sistem yang ada pada saat ini berupa sistem informasi independen, terpisah dengan sistem Biro Keuangan & Akuntansi dan sistem Pusat Sumber Daya. Keterpisahan itu menimbulkan kendala sinkronisasi antar sistem. Muncul juga kendala hubungan yang masih paper-based dan verbal, yang dirasa masih kurang cepat dan susah untuk diorganisasikan dengan baik.
Suatu sistem yang terintegrasi penuh dirasakan sebagai solusi yang
memadai untuk mengatasi kendala–kendala tersebut. Masalah–masalah yang ditemui pada sistem lama :
1. Keperluan untuk mengirim laporan proyek secara periodik ke Biro Administrasi Proyek yang kini masih dilakukan secara manual melalui surat atau faksimili. Proses manual seperti ini cenderung menghabiskan waktu, tidak efisien, dan reliability-nya terbatas. Proyek yang terkadang berada di luar Jakarta, bahkan luar Jawa akan mengalami kesulitan dalam mengirimkan progress reportnya, belum lagi biaya yang harus disiapkan hanya untuk pengiriman report.
2. Jenis dan bentuk laporan yang bervariasi sehingga perlu adanya standarisasi bentuk laporan.
3. Pengolahan dan repositori data masih terpisah dan berdiri sendiri-sendiri, tidak terintegrasi dengan Biro Keuangan dan Pusat Sumber Daya. Hal ini akan menimbulkan masalah dalam proses sinkronisasi dan integritas data. Dengan adanya faktor kesalahan manusia, data yang terduplikasi dan tersebar di beberapa tempat bisa mengakibatkan kesalahan dan kebingungan dalam kompilasi data. Adanya redundansi komunikasi, misalnya ketika ingin melihat ada berapa atau siapa saja programmer yang bisa dialokasikan ke proyek, BAP harus mengirim memo, atau menelpon bagian Pusat Sumber Daya, belum lagi data di Pusat Sumber Daya redundan dengan data di Biro Keuangan.
4. Proses komunikasi antara BAP dengan Biro Keuangan dan Pusat Sumber Daya masih dilakukan secara verbal dan paper-based. Proses seperti ini memiliki kecenderungan untuk memakan waktu banyak dan sulit untuk diorganisasikan (repositori catatan komunikasi memakan tempat). Adanya redundansi komunikasi, misalnya ketika ingin melihat ada berapa atau siapa saja programmer yang bisa dialokasikan ke proyek, BAP harus mengirim memo, atau menelpon bagian Pusat Sumber Daya, belum lagi data di Pusat Sumber Daya redundan dengan data di Biro Keuangan, yang sebenarnya bisa dilakukan langsung apabila terdapat satu view database tentang availability programmer.
5. Keperluan untuk melakukan pengendalian kinerja, kontinuitas, keuangan, maupun pengendalian pelaksanaan proyek yang masih
dilakukan secara verbal dan paper-based. Proses ini cenderung memakan waktu dan kurang efektif serta banyak keterbatasannya (e.g sulit untuk melakukan real time data exchange). Hal ini berkaitan dengan komunikasi proyek dengan kantor pusat, seperti kebutuhan sumber daya manusia yang lebih banyak, kurangnya informasi dari pusat tentang klien dan job description, dan juga berkaitan dengan proses keuangan, seperti penagihan ke klien, penggajian pegawai.
6. Pengendalian terhadap staf BAP masih sulit untuk dilakukan secara maksimal dengan sistem yang ada sekarang.
7. Data-data backup mengenai kejadian masa lampau dan yang sedang berjalan masih disimpan dalam bentuk analog, physical documents, hal ini bisa mengurangi reliability penyimpanan data dan informasi.
Tabel 1 : Tabel Problem Statement Matrix
PROJECT: Sistem Informasi Administrasi Proyek PT.
Indra Karya
PROJECT MANAGER:
Fajar Muharisa
CREATED BY: Fajar Muharisa LAST UPDATED BY: Edo
Kamal
DATE CREATED: 03/05/2002 DATE LAST UPDATED:
04/14/2002
Brief Statements of
Problem, Opportunity,
or Directive
Urgency Visibility Annual
Benefits
Priority
or Rank
Proposed
Solution
laporan singkat.masalah,
waktu ,atau perintah
Keadaan
yan g
mendesak
Besarnya
efekk
perubahan
Laporan
keuntungan
tahunan
Skala
perioritas
Usulan/solusi
1. Response time dalam
komunikasi informasi
antar proyek ke BAP
ASAP High $ 2,000 1 New development
lambat karena pengiriman
laporan masih dilakukan
secara manual.
2. Jenis dan bentuk
laporan bervariasi
1 bulan Medium $ 1,000 3 Standardization; then new development
3. Pengolahan dan
repositori data tidak
terintegrasi dengan Biro
Keuangan dan Pusat
Sumber Daya.
ASAP High $ 2,500 1 New development
4. Tidak ada automatisasi
komunikasi antara BAP
dengan Biro Keuangan
dan Pusat Sumber Daya
karena masih dilakukan
secara verbal dan paper-
based.
1 bulan Medium $ 1,500 1 New development
5. Pengendalian kinerja,
kontinuitas, keuangan,
maupun pengendalian
pelaksanaan proyek yang
masih dilakukan secara
verbal dan paper-based.
1 bulan High $ 2,000 2 Quick fix; then
new development
6. Pengendalian terhadap
staf BAP tidak maksimal
ASAP High $ 1,200 2 Quick fix, then
new development
7. Backup data dan
repository data masih
berupa dokumen analog.
1 bulan Medium $ 700 3 Build backup-
database
Keterangan : • Urgency : seberapa cepat masalah harus diatasi
• Visibility : besarnya efek perubahan sistem terhadap pengguna. o High : perubahan sangat membantu pengguna o Medium : perubahan yang terjadi pengaruhnya tidak begitu besar
namun cukup membantu pengguna o Low : perubahan kurang mempengaruhi pengguna
• Annual benefit : perkiraan besarnya keuntungan apabila masalah dapat diatasi
• Prority : tingkat prioritas mana yang harus dikerjakan lebih dahulu • Proposed solution : solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah
ASAP = as soon as possible = segera mungkin
2.5 Initial Scope of Project Sebenarnya banyak pihak yang berhubungan langsung dengan divisi
Administrasi Proyek, tetapi untuk sistem informasi ini scope atau ruang lingkup yang akan digunakan mencakup :
1. Biro Sumber Daya Manusia 2. Biro Keuangan 3. Biro Administrasi Proyek
Ruang lingkup sistem informasi ini dapat berubah seiring dengan pengembangan sistem.
2.6 Constraint 1. Adanya lokasi proyek yang masih belum terjangkau oleh jaringan
telekomunikasi. 2. Masih adanya staff yang computer-illiterate. 3. Aplikasi yang dibuat harus mempertimbangkan spesifikasi komputer
client yang masih rendah.
2.7 Objectives 1. Pengiriman laporan dapat dilakukan secara online untuk menggantikan
proses pengiriman lama yang tidak efisien. Komputerisasi untuk meningkatkan reliabilitas dan efisiensi komunikasi, termasuk di
dalamnya implementasi system security. 2. Dapat dibuat suatu template laporan yang standar. 3. Sistem dibuat sehingga repositori data tersentralisasi dan antar bagian
terintegrasi, penyatuan informasi ke dalam satu database, viewing dilakukan sesuai dengan hak-hak atau privilege pegawai.
4. Komunikasi antara Biro Administrasi Proyek dengan Biro Keuangan dan Pusat Sumber Daya dapat dilakukan secara online (melalui jaringan intranet).
5. Peningkatan efisiensi pengendalian staf-staf Biro Administrasi Proyek, dengan implementasi sistem informasi yang terhubung ke internet, intranet, berkaitan dengan pengiriman laporan secara elektronis.
6. Pengendalian kinerja, kontinuitas, keuangan, maupun pengendalian pelaksanaan proyek oleh sistem administrasi proyek.
7. Pembangunan database untuk menyimpan backup dokumen, data, dan informasi.
2.8 Project Documentation and Communication 1. Seluruh anggota tim proyek mengadakan rapat mingguan yang
dipimpin oleh project manager. 2. Komunikasi antar anggota tim dilakukan dengan cara melalui e-mail,
forum diskusi yang telah disediakan, maupun pembicaraan langsung. 3. Seluruh dokumentasi tentang proyek ini akan ditaruh pada satu
direktori khusus yang dapat diakses oleh semua anggota tim.
2.9 Project Organization and Staffing Approach Project manager memilki tanggung jawab untuk :
1. Menunjuk amggota tim. 2. Mereview dan menyetujui project deliverables. 3. Memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. 4. Menyetujui perubahan ruang lingkup, anggaran dan jadwal.
Stakeholders yang terlibat dalam pembuatan sistem antara lain: 1. System owner : PT. Indra Karya 2. System user : Pegawai bagian Biro Administrasi Proyek dan pegawai
proyek PT.Indra Karya 3. Project manager : Fajar Muharisa 4. System designer : Rio Sumartha H
Winda Ramadina 5. System builder : Edo Kamal
Ardhi Tomiarfi 6. System analyst : Anita S Hardjapamekas
2.10 Resource Requirement for Implementing the Project
1 orang Project Manager 1 x $ 500 $ 5002 orang System Designer
2 x $ 250 $ 500
2 orang System Builder 2 X $ 300 $ 6001 orang System Analyst 1 x $ 400 $ 400
Total $ 2000
2.11 Scheduling
Pengembangan sistem akan dilakukan dalam 7 tahap yaitu : 1. Tahap Problem Analysis : Melakukan studi dan analisa
terhadap sistem yang sudah ada. Durasi : 11 hari Deliverable: System Improvement Objectives
2. Tahap Requirement Analysis : Mendefinisikan dan
memberikan prioritas pada requirement-requirement bisnis. Tujuan dari tahap ini untuk mengidentifikasi DATA, PROSES, serta INTERFACE requirementsuntuk pengguna dari sistem baru yang akan dibangun.
Durasi : 8 hari Deliverable : Bussiness Requirement Statement
3. Tahap Decision Analysis : Mengidentifikasi kandidat solusi, menganalisa kandidat solusi tersebut untuk menentukan feasibility sistem, dan merekomendasikan kandidat sistem sebagai target solusi yang akan didisain.
Durasi : 9 hari Deliverable : System Proposal
4. Tahap Design : Mentransformasikan requirement bisnis dari Tahap Requirement Analysis menuju spesifikasi desain untuk dikonstruksikan. Dalam pengertian lain, menentukan bagaimana teknologi akan diterapkan pada sistem yang baru.
Durasi : 10 hari Deliverable : Spesifikasi Design
5. Tahap Construction : Membangun sistem yang memenuhi requirement bisnis dan spesifikasi disain serta untuk mengimplementasikan interface antara sistem baru dengan sistem yang sudah ada.
Durasi : 10 hari Deliverable : Functional System
6. Tahap Implementation : Men-deploy sistem produk ke operasional. Serta melakukan pelatihan user yang akan menggunakan sistem dan membuat dokumentasi (help file)
untuk membantu user.
Durasi : 10 hari Human resource : Project Manager, System Analyst, Programmer Deliverable : Operational System
7. Tahap Operation and Support : Pengoperasian sistem dan maintenance untuk memperbaiki error, pengurangan, dan requirement baru yang mungkin muncul.
Durasi : 3 hari Deliverable : Bussiness Solution Scheduling ditunjukan pada Gantt Chart yang dilampirkan.
Bab 3 Problem Analysis Phase
Setelah melakukan tahap Preliminary Investigation, telah
diketahui problem yang dimiliki bagian Administrasi Proyek PT. Indra Karya. Pada tahap tersebut juga telah didapatkan scope, objectives dan perencanaan proyek ini.
Pada tahap berikutnya yaitu problem analysis, requirement analysis dan decision analysis. Pda tahap problem analysis, yang dilakukan adalah menganalisa lebih dalam mengenai problem-problem yang ada. Hal lain yang dilakukan pada tahap ini adalah mempelajari domain permasalahan. Domain permasalahan dapat diketahui dengan mempelajari problem yang ada pada sistem yang sekarang telah ada dan digunakan.
3.1 Problem Domain Tahap ini bertujuan menganalisa problem, opportunity dan directives dari sistem yang lama Problem dari sistem yang telah ada akan dianalisa dari sisi data, proses dan interfacenya :
1. DATA sistem yang telah ada, tempat menyimpan data. Sistem yang telah ada masih menyimpan semua data dalam filing cabinet yang terdapat pada bagian Administrasi Proyek PT. Indra Karya. Data yang disimpan mencakup ROPT (Rencana Operasional Pelaksanaan Tugas), Laporan Bulanan proyek, LPPT (Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Tugas). Begitu juga bagian lain yang berhubungan dengan Administrasi Proyek, menyimpan datanya dengan filing cabinet. Seperti bagian personalia yang menyimpan data tenaga ahli yang digunakan pada proyek dan bagian finance yang menyimpan data tenaga ahli yang digunakan.
2. PROSES yang ada pada sistem yang telah ada bersifat rumit, karena banyaknya pihak yang harus dihubungi untuk melaksanakan suatu proses. Proses yang dilakukan sistem antara lain :
- Pengarsipan hasil ROPT. Pengarsipan dilakukan dengan manual yaitu disimpan dalam filing cabinet.
- Pemilihan tenaga ahli yang dibutuhkan. Pemilihan ini dilakukan dengan menghubungi staf dari biro SDM dan memberikan spesifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan.
- Penyerahan laporan bulanan kepada Administrasi Proyek untuk dikoreksi. Lalu hasil koreksinya diberikan ke pihak yang bersangkutan. Penyerahan ini dilakukan secara manual yaitu dengan kurir.
- Penentuan gaji staff pada suatu proyek. Hal ini masih
dilakukan secara manual oleh staf personalia. - Penentuan jadwal penggunaan tenaga ahli. Proses ini
dilakukan pada waktu pelaksanaan ROPT. Data diberikan oleh biro Sumber Daya Manusia lewat telepon atau memo.
- Penentuan anggaran proyek. Anggaran proyek ditentukan sebelum proyek dimulai. Saat ini proses dilakukan oleh staff Administrasi Proyek secara manual dengan melihat data ROPT dan data invoice.
3. INTERFACE dari sistem yang telah ada sekarang adalah lokasi dari sistem yang telah ada yaitu kantor pusat PT. Indra Karya.
3.2 Problem and Opprtunities Analysis
Untuk menganalisa problem, digunakan cause and effect analysis untuk menganalisa penyebeb problem dan akibatnya. Bila diketahui penyebab suatu problem maka akan dapat diketahui solusi yang harus dilakukan agar problem tersebut dapat teratasi.
Setelah memahami problem, dapat disimpulkan system improvement objectives dan constraint dari sistem.
Berikut adalah matrix problem, opportunities, objectives dan constraint dari sistem yang ada :
Tabel 2 : Problems, Opportunities, Objectives and Constraint Matrix PROJECT: Sistem Informasi Administrasi Proyek PT. Indra Karya
PROJECT MANAGER: Fajar Muharisa
CREATED BY: Ardhi Tomiarfi LAST UPDATED BY:
Winda Ramadina
DATE CREATED: 04/12/2002 DATE LAST UPDATED: 04/12/2002
Cause and Effect Analysis System Improvement Objectives Problem or Opportunity
Cause and Effects System Objective System Constrant
1. Response time dari penanganan report lambat 2. Bentuk laporan yang tidak standard 3. Kesalahan dan kebingungan dalam kompilasi data (data tidak terintegrasi). 4. Tidak ada automatisasi komunikasi antara Administrasi Proyek dengan Biro Keuangan dan Pusat Sumber Daya. 5. Kurangnya reliability penyimpanan data dan informasi. 6. Tidak efisiennya penentuan gaji dan penjadwalan staf dalam proyek
1. Keperluan untuk mengirim laporan proyek secara periodik ke Biro Administrasi Proyek yang kini masih dilakukan secara manual. Proses manual seperti ini cenderung menghabiskan waktu, tidak efisien, dan reliability-nya terbatas. 2. Bentuk laporan bervariasi. 3. Pengolahan dan repositori data tidak terintegrasi dengan Biro Keuangan dan Pusat Sumber Daya. 4. Semua masih dilakukan secara verbal dan paper-based. 5. Backup data dan repository data masih berupa dokumen analog. 6. Tidak ada sistem yang menangani proses penentuan gaji dan penjadwalan.
1. Membuat system baru yang terintegrasi penuh. 2. Melakukan standarisasi laporan. 3. Membuat system yang menggunakan database untuk backup data dan repository data. 4. Menghilangkan kebiasaan komunikasi secara verbal dan paper-based dalam pengendalian pelaksanaan proyek dan menggantinya dengan suatu system yang terautomatisasi dengan baik. 5. Membuat Sistem yang menggunakan database untuuk backup data dan repository data 6. Membuat sistem yang membantu proses penentuan gaji dan penjadwalan
1. Masih adanya lokasi proyek yang belum terjangkau oleh jaringan komunikasi. 2. Masih adanya staff yang computer-illiterated. 3. Aplikasi yang dibuat harus mempertimbangkan spesifikasi komputer client yang masih rendah.
Bab 4 REQUIREMENT ANALYSIS PHASE
Fase ini adalah fase yang sangat penting dan tidak bisa dilewatkan. Tujuan dari fase ini adalah untuk menentukan apa yang harus dapat dilakukan oleh sistem untuk memenuhi System Objectives yang telah ditentukan pada fase sebelumnya.
4.1 Define Requirements Hal pertama yang harus dilakukan dalam requirement analysis
phase adalah pengidentifikasian requirement. Dasar dari tugas ini adalah system objectives yang telah dilakukan pada fase problem analysis. Requirement yang ada dibagi dalam dua kategori, functional requirement yaitu aktivitas dan servis yang harus dilakukan dan disediakan oleh sistem. Kategori yang lain adalah nonfunctional requirement yaitu fitur lain yang diperlukan sistem, agar sistem dapat lebih memuaskan.
Berikut adalah requirements dari Sistem Informasi Administrasi Proyek PT. Indra Karya : 1. Functional Requirements :
- Pengiriman laporan dilakukan secara online. - Pembangunan database untuk penyimpanan data, dokumen dan
informasi dan backupnya. - Pembuatan template laporan yang standar. - Komunikasi antara Biro Administrasi Proyek dengan Biro
Keuangan dan Pusat Sumber Daya dapat dilakukan secara online (intranet)
2. Nonfunctional Requirements : - Sistem dapat membantu proses penentuan gaji dan penjadwalan
tenaga ahli
4.2 Analyze Requirements
Analisa requirement dilakukan dengan menggunakan teknik model-driven. Berikut ini adalah :
1. DATA- data yang disimpan dan diambil oleh sistem. Model data yang digunakan adalah dengan Entity Relationship Diagram. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada Data Modelling.
2. PROSES – Semua yang dilakukan oleh sistem. Model proses yang digunakan adalah dengan Data Flow Diagram. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada Process Modelling.
3. Interface – antar-muka dari sistem. Interface model yang digunakan adalah dengan use case diagram. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada Interface Modelling.
Analisa requirement dilakukan dengan menggunakan teknik model-driven. Berikut ini adalah :
4.3 Data Modelling
Sistem model mempunyai peran yang penting dalam pengembangan sistem, karena problem biasanya tidak terstruktur. Salah satu cara untuk menstrukturisasi suatu masalah adalah dengan menggambarkannya dengan model. Sebuah model adalah representasi dari kenyataan.
Data model seperti Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan unutk mendokumentasikan dan menganalisa data-data yang diperlukan dalam sistem yang baru. Data model ini digunakan sebagai titik awal dari pendesainan database.
Pada gambar 2 di bawah ini adalah Entity Relationship Diagram dari Sistem Informasi Administrasi Proyek PT. Indra Karya. ERD ini menggambarkan data-data dan hubungan antar data yang ada pada sistem baru.
Gambar 2 : Entity Relationship diagram dari Sistem Administrasi Proyek PT. Indra Karya
Tabel 3 : Tabel Keterangan Entity ENTITY KETERANGAN
ADPRO Adpro (Administrasi Proyek) menangani tugas yang dikerjakan PT Indra Karya
PROJECTS Bagian Projects menangani segala hal yang berhubungan dengan jalannya proyek
FINANCE Bagian Finance menyediakan budget yang dibutuhkan
ketika proyek berjalan
PERSONALIA
Menangani SDM yang terlibat dalam proyek dan penggajiannya
Keterangan Atribut ADPRO Assignment_ID (p.k.) : nomor penugasan Assignment_Name : nama penugasan Assignment_Subject : bidang/ruang lingkup penugasan PROJECTS Project_ID (p.k.) : nomor proyek Project_Name : nama proyek Project_Location : lokasi pengerjaan proyek Client_Name : nama pemberi tugas Client_Address : alamat pemberi tugas Scheduled_Project_Duration : lama proyek berjalan Project_Budgeting : anggaran biaya proyek Project_Contribution : prosentase kontribusi proyek kepada PT Indra Karya Project_Type : jenis proyek (lumpsum/renumerasi) Project_Start_Date : tanggal proyek dimulai Project_Finish_Date : tanggal proyek selesai Status_PT_Indra_Karya : status PT Indra Karya dalam proyek
(leadfirm/associate) FINANCE Invoice_ID (p.k.) : nomor invoice Invoice_Date : tanggal invoice Amount : besar uang yang dikeluarkan
REPORTS Report_ID (p.k.) : nomor laporan Assignment_ID (f.k.) : nomor penugasan Project_ID (f.k.) : nomor proyek Report_Type : jenis laporan (monthly /data invoice/production report/LPPT) PROJECT BUDGETING Project_ID (f.k.) : nomor proyek Invoice_ID (f.k.) : nomor invoice Total_Project_Expenses : total pengeluaran proyek sampai waktu tertentu STAFF SCHEDULING Project_ID (f.k.) : nomor proyek SSN (f.k.) : social security number staff yang terlibat dalam proyek Manhour_Rate : besar manhour staff terlibat pada proyek Current_Project_Fee : gaji staff pada proyek yang bersangkutan PERSONALIA SSN (p.k.) : social security number Name : nama staff Address : alamat tempat tinggal staff Professional_Skill : keahlian yang dimiliki Keterangan ER Diagram
• Adpro menerima penugasan (assignment) dari suatu pihak (client), lalu membentuk KRPT (Koordinator Rencana Pelaksanaan Tugas) yang akan melakukan pertemuan dan membuat ROPT (Rencana Operasional Pelaksanaan Tugas).
• ROPT merumuskan rincian tugas PT Indra Karya, uraian singkat proyek dan metodologi pelaksanaan, jadwal pengerahan tenaga, rencana biaya pengelolaan tugas, dan perhitungan kontribusi proyek.
• Hasil ROPT diberikan kepada bagian Proyek untuk dilaksanakan
• Per tanggal 15, bagian Proyek meminta biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek kepada bagian Finance. Bagian Finance akan mengeluarkan invoice yang bersangkutan untuk mendata pengeluaran proyek tersebut.
4.4 Process Modelling
Process Modelling adalah sebuah teknik untuk menyusun dan mendokumentasikan struktur dan aliran data yang melewati proses yang ada pada sistem.
Proses model seperti Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk memodelkan aliran data yang ada pada sistem dan aktiviatas atau proses yang dilakukan oleh sistem.
Pada gambar 3, 4 dan 5 di bawah ini digambarkan Data Flow Diagram dari Sistem Informasi Administrasi Proyek Pt. Indra Karya. DFD ini akan menggambarkan data dan proses apa saja yang dilakukan oleh sistem yang baru.
4.3.1 DFD Level 0
Gambar 3 : DFD Level 0
Keterangan DFD Level 0 : 1. Information System of Project Administration of PT. Indra Karya
• Input : - New Project : Proyek baru yang diperoleh oleh PT. Indra Karya dari
klien. - Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra
Karya. - Data Project : Data dari proyek-proyek yang sedang atau telah
dikerjakan oleh PT. Indra Karya • Output :
- Monthly report : Laporan bulanan dari proyek yang sedang berjalan.
4.3.2 DFD Level 1 Tampilan DFD Level 1 dapat dilihat pada halaman berikutnua mengingat
ukurannya yang tidak dapat ditampilkan pada halaman ini.
Gambar 4 : DFD Level 1
Keterangan DFD Level 1 : 1. Process New Project
• Input : - New Project : Proyek baru yang diperoleh oleh PT. Indra Karya dari
klien. - Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra
Karya. • Output : Proyek baru yang harus dikerjakan • Deskripsi : Proyek baru yang diterima, diproses untuk menentukan
sumber daya yang diperlukan, staf-staf yang dialokasikan di bidang yang spesifik, contoh ; ahli di bidang perairan, perlistrikan, dll.
2. Process project budget
• Input : - Data Invoice : Perjanjian pembayaran dengan klien. - Budget Distribution : Data dari bagian keuangan mengenai
penyebaran anggaran • Output :
- Approved Budget : Anggran yang telah disetujui • Deskripsi : Proses ini dilakukan untuk menentukan anggaran proyek
selama proyek dilaksanakan. Dengan data penyebaran anggaran dari invoice, anggaran dapat ditentukan. Proyek memberikan rekapitulasi dana yang dibutuhkan yang kemudian di-request ke kantor pusat yang setalah disetujui diteruskan ke bagian keuangan.
3. Process staff scheduling and budgeting
• Input : - Staff Schedule : Daftar orang-orang yang bekerja dan waktunya - Staff : Staff yang dialokasikan ke proyek setelah proposal proyek
tentang staff disetujui. - Staff budgeting and absent sheet : alokasi dana yang dibutuhkan
per pegawai dan daftar hadir dalam pengerjaan proyek. • Output : Detail penggajian pegawai, sesuai harga pegawai dan
berapa hari ia hadir mengerjakan proyek. • Deskripsi : Proses ini ada terutama untuk control pegawai yang
dialokasikan di suatu proyek, dari input staff schedule yang diberikan proyek, dan data-data pegawai yang dialokasikan ke proyek, bisa didapat rincian penggajian pegawai.
4. Process report making
• Input : - Project Data : Data-data proyek dalam sebulan
• Output :
- Monthly report : laporan bulanan yang telah selesai • Deskripsi : Proses ini merupakan pembuatan laporan yang tiap bulan
dilakukan oleh proyek.
5. Process report approval
• Input :
- Monthly Report : Laporan bulanan yang mencakup laporan perkembangan proyek, laporan produksi dan invoice (tidak selalu setiap bulan, tergantung perjanjian dengan klien).
• Output :
- Revised Report : Laporan yang telah dikoreksi • Deskripsi : Laporan bulanan dikirimkan oleh proyek ke bagian
Administrasi proyek untuk di evaluasi, setelah diperbaiki dikirim kembali ke proyek.
6. Process LPPT Making
• Input :
- Data project : Data proyek selama proyek berlangsung • Output :
- End-of-project report : Laporan penyelesaian proyek. • Deskripsi : Laporan penyelesaian proyek dibuat setelah proyek
selesai.
7. Process LPPT
• Input : - End-of-project report : Laporan akhir pengerjaan proyek yang
dikirimkan dari proyek ke Administrasi Proyek. Laporan ini secara garis besar menggambarkan hasil proyek, detail progress proyek, evaluasi proyek, dll.
- Report Review : Hasil Evaluasi dari Administrasi Proyek. - Data Proyek : Data mengenai proyek yang telah berjalan,
spesifikasi proyek, data personalia, sumber daya yang dialokasikan.
• Output :
- Approved LPPT : Hasil Final Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Tugas.
• Deskripsi : Proses yang terjadi di akhir proyek, yang akan mereview LPPT, reviews dan report proyek. Hasil Approved LPPT akan menjadi tanda akhir dari suatu proyek.
4.3.3 DFD Level 2
Gambar 5 : DFD Level 2 dari Process New Project
Keterangan DFD Level 2 dari Process New Project : KRPT : Kordinator Rencana Pelaksanaan Tugas ROPT : Rencana Operasional Pelaksanaan Tugas
1. KRPT Assignment
• Input : - New Project : Proyek baru yang diperoleh oleh PT. Indra Karya dari
klien.
- Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra Karya.
• Output : - Coordinator : koordinator yang ditunjuk untuk memimpin proyek
• Deskripsi : Rapat antar direksi, administrasi proyek untuk menentukan siapa yang akan memimpin proyek.
2. ROPT Meeting
• Input : - Coordinator : koordinator yang ditunjuk untuk memimpin proyek - Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra
Karya. • Output : Proyek baru yang harus dikerjakan • Deskripsi : Rapat yang menyusun keseluruhan detail proyek, seperti :
plafon biaya, jadwal kerja, alokasi sumber daya.
4.5 Interface Modelling
Interface model menggambarkan input external dan output dari dan ke sistem, dan asal dan tujuannya.Interface model bisa berupa use case diagram.
Use case diagram menggambarkan interaksi antara sistem dan user. Bisa dikatakan use case menggambarkan siapa saja yang menggunakan sistem dan apa saja interaksi antara user dengan sistem
Pada gambar 6 di bawah ini digambarkan use case diagram dari sistem Informasi Administrasi Proyek PT. Indra Karya.
Gambar 6: Use Case Diagram
Bab 5 Decision Analysis Phase
Pada fase ini dilakukan pencarian alternatif terbaik unutk mengatasi problem yang dihadapi. Candidate solution ditemukan berdasarkan hasil dari fase sebelumnya, yaitu problems, opportunities, objectives, dan constraint. Analisis kandidat dilakukan dengan membuat Candidate System Matrix dan Feasibility Matrix untuk memudahkan perbandingan antar keduanya.
5.1 Identify Candidate Solutions Kedua kandidat solusi bertujuan untuk membangun sistem yang dapat
memenuhi kebutuhan Biro Administrasi Proyek dalam menjalankan fungsinya.
Berikut adalah kandidat solusi yang diajukan : Kandidat solusi 1 Membuat suatu sistem informasi BAP yang berjalan pada suatu LAN, namun tidak bersifat web-based. Pada sistem ini pengiriman laporan dan fungsi lain tidak dapat dilakukan secara langsung dari lokasi proyek. Kandidat solusi 2 Membuat sistem informasi BAP yang berjalan pada suatu LAN, tetapi bersifat web-based. Perbandingan secara detail antara kedua solusi tersebut dapat dilihat pada
tabel 3 dibawah ini :
Tabel 3: Candidate System Matrix
Characteristics
Candidate 1 Candidate 2
Portion of system computerized
Membuat suatu sistem dimana pengintegrasian, pengolahan dan penyimpanan data secara offline antara Biro Keuangan dengan Pusat Sumber Daya serta pembuatan system untuk staf BAP
Membuat suatu sistem dimana pengintegrasian, pengolahan dan penyimpanan data secara online antara Biro Keuangan dengan Pusat Sumber Daya serta pembuatan sistem untuk staf BAP
Benefits Kebutuhan dasar BAP dapat terpenuhi, sehingga BAP dapat menjalankan fungsinya dengan baik
sama seperti candidate 1 dengan kelebihan pengiriman data dapat dilakukan dimana saja
Servers and workstations
- server : komputer dengan prosesor Pentium III, RAM 512 MB, Hard Disk 20 GB, dan OS windows 2000 server. - workstation : komputer dengan prosesor Pentium II, RAM 128 MB,Hard Disk 10 GB, OS Windows 98
sama seperti kandidat 1
Software tools needed
- MySQL 4.0 sebagai database - MS Visual Basic 6.0 sebagai interface ke database
MySQL 4.0 sebagai database PHP 4.0 sebagai interface ke databaase
Application software
custom solution sama seperti kandidat 1
Method of data processing
Client/server Client/server, web-based
Output devices and implications
printer sama seperti kandidat 1
Input devices and implications
Keyboard dan mouse sama seperti kandidat 1
Storage devices and implications
MySQL sever DBMS dengan kapasitas 80GB
sama seperti kandidat 1
5.2 Analyzing Candidate Solution
Setiap kandidat solusi harus dianalisa untuk kelayakan. Hal ini dilakukan setelah setiap kandidat telah teridentifikasi.
Kriteria kelayakan yang dilakukan adalah : - Technical Feasibility : Apakah secara teknik mudah? Apakah staff
mempunyai kemampuan teknis untuk mendesain dan membangun solusi ini ?
- Operational Feasibility : Apakah solusi ini akan memenuhi kebutuhan pengguna ? Sampai seberapa besar manfaatnya? Apakah solusi ini akan mengubah lingkungan kerja pengguna? Bagaimana pengguna menerima solusi ini?
- Economic Feasibility: Apakah solusi ini cost-effective? - Schedule Feasibility : Bisakah solusi di implementasikan dalam
periode waktu tertentu?
Analisa ini dilakukan pada tiap kandidat dan belum dibandingkan
5.3 Comparing Candidate Solution
Setelah analisa kelayakan selesai dilaksanakan untuk semua kandidat, kandidat-kandidat tersebut akan dibandingkan untuk memilih kandidat yang paling baik.
Tabel 4 di bawah ini memperlihatkan perbandingan kelayakan antara kedua kandidat solusi yang telah dipilih sebelumnya.
Tabel 4 : Feasibility Matrix Feasibility
Criteria Weigh
tCandidate 1 Candidate 2
Operational feasibility
Functionality : A description to what degree the candidate would benefit the organization and how well the system would work Political : A description of how well received this solution would be from both user management, user, and organization perspective
30%
Sistem hanya dapat dipakai bila staff yang ingin menggunakan berada dalam jaringan LAN PT. Indra Karya. Pada proyek yang terdapat di daerah dimana tidak terjangkau LAN PT. Indra Karya staff tidak dapat memakai sistem
Score : 80
Sistem yang berjalan secara on-line memungkinkan staff proyek di daerah bisa menggunakan sistem di tempat dia bekerja
Score : 90
Technical feasibility
Technology : An assesment of maturity, availability (or ability to acquire), and desirability of the computer technology needed to support this candidate Expertise : An assesment of the technical expertise needed to develop,operate, and maintain the candidate system
30% Teknologi LAN PT.Indra Karya belum menjangkau semua daerah dimana proyek dilaksanakan.
Perlu pelatihan bagi staff PT.Indra Karya untuk memakai dan memelihara sistem Tidak perlu tambahan staff bagi developer untuk membuat sistem karena staff yang ada bisa menggunakan tools yang akan digunakan
Score : 80
Pada daerah dimana proyek dilaksanakan belum tentu terjangkau teknologi internet Sama seperti candidate 1 Score : 85
Economic feasibility
Cost to develop : Payback period : Net present value : Detailed calculations
30% ± 2 juta Rupiah ± 1 tahun ± 1 juta Rupiah Lihat lampiran
± 2,5 juta Rupiah ± 1 tahun ± 1 juta Rupiah Lihat lampiran
: Score : 80 Score : 80 Schedule feasibility
An assesment of how long the solution will take to design and implement
10%
± 3 bulan
Score : 85
± 4 bulan
Score : 85
Ranking 100% 81.25 85
5.4 Recommend a Solution
Dari analisa kelayakan dan tabel perbandingan antara kandidat-kandidat solusi yang ditawarkan, dipilih kandidat solusi yang mendapatkan nilai lebih tinggi pada Feasibility Matrix, yaitu kandidat solusi nomor 2, solusi yang menggunakan aplikasi Web-Based
Bab 6 APPLICATION ARCHITECTURE
Setelah menyelesaikan fase Decision Analysis, akan dibangun application architecture yang merupakan blueprint dari sistem yang akan dibangun ini. Application Architecture menyatakan spesifikasi teknologi yang akan digunakan untuk mengimplementasikan Sistem Informasi yang kami bangun dalam hal data, process dan interface dan bagaimana ketiganya berinteraksi dan berkomunikasi pada jaringan. Hal ini akan dijadikan acuan untuk desain lebih lanjut dan implementasi. 6.1 Physical Data Flow Diagram
Physical Data Flow Diagram merupakan blueprint teknikal untuk
pembangunan sistem dan implementasinya.
6.1.1 Physical Processes Sebuah physical process dapat berupa prosesor, seperti komputer atau
manusia, ataupun implementasi teknis atas pekerjaan yang akan dilakukan, seperti program komputer atau proses manual. Terdapat dua elemen pada physical data flow diagram:
- proses logical di-assign ke physical prosesor tertentu seperti PC, server, mainframe, orang2, ataupun device lain dalam sebuah jaringan komputer
- tiap-tiap proses logical diimplementasikan sebagai satu atau lebih proses physical.
6.1.2 Physical Data Flows Physical Data Flows merepresentasikan salah satu dari: (1)
implementasi yang telah atas input atau output dari sebuah proses physical; (2) sebuah database command seperti create, read, update, atau delete; (3) keluar-masuknya data ke sistem informasi lain melalui jaringan; atau (4) aliran data antara dua modul atau subrutin dalam satu program. Berikut ini merupakan Physical Data Flows dari proses-proses yang ada pada sistem yang akan kami kembangkan
Gambar 7 : PDFD dari proses New Project
Penjelasan PDFD proses New Project : 1. Staff Administrasi menerima sebuah tugas (assignment) dari klien.
Setelah menerima tugas tersebut, akan diadakan rapat antara AdPro dengan staf direksi untuk menentukan koordinator dari proyek yang akan mengerjakan tugas tersebut.
2. Setelah terpilih seorang koordinator, akan diadakan rapat ROPT yang akan menentukan apa saja yang diperlukan sebuah proyek baru. Keluaran dari rapat ini akan dimasukkan pada sistem melalui interface form New Project.
Gambar 8 : PDFD dari proses anggaran proyek
P
Penjelasan PDFD proses anggaran proyek 1. Administrator dari biro keuangan akan memasukkan data budget yang
akan diperlukan ke sistem. 2. Sistem akan mengambil data invoice dari table project dan ditambah
data dari budget yang diperlukan. Penghitungan akan dilakukan sistem dan akan disimpan sebagai project budget ke table Project.
Gambar 9: PDFD dari proses update project fee staff
Penjelasan PDFD proses update project fee staff : 1. Dari tabel Project akan diambil daftar nama staff yang bekerja pada
proyek tersebut dan dari tabel SDM akan diambil data dari nama staff tersebut dan Standard fee-nya.
2. Kedua data tersebut akan di proses di sistem dan menghasilkan report untuk adminoistrator personalia dan mengupdate table project pada atribut current project fee dari staff tersebut.
Gambar 10 : PDFD pada proses pembuatan Report(laporan)
Penjelasan PDFD proses pembuatan report : 1. Staff yang bekerja pada lokasi proyek akan membuat laporan bulanan
dan pada sistem akan di tuliskan ke database tabel project. 2. Staff dari Adpro dapat melihat hasil laporan yang telah dibuat oleh staff
di lokasi proyek. Staff di Adpro juga dapat memberikan persetujuan dan mengubah laporan tersebut. Hasil revisi dari Adpro akan disimpan kembali ke Database.
Gambar 11: PDFD pada proses pembuatan LPPT report
Penjelasan PDFD proses pembuatan LPPT report : 1. Staff pada lokasi proyek akan membuat LPPT ketika proyek telah
selesai, dan akan diproses oleh sistem dan disimpan di database. 2. Staff adpro akan membaca LPPT tersebut dan membaca data-data
laporan yang lalu dari proyek tersebut. Apabila ada revisi yang dilakukan akan disimpan kembali ke database. 6.1.3 Physical Data Stores
Sebuah physical data store merepresentasikan implementasi atas salah satu dari: (1) sebuah database; (2) sebuah tabel dalam database; (3) sebuah file komputer; (4) sebuah tape atau media backup; (5) file sementara atau batch yang diperlukan sebuah program; atau (6) file nonkomputerisasi apapun juga. 6.2 Network Architecture
Sebuah arsitektur jaringan (network architecture) DFD adalah sebuah physical data flow diagram yang mengalokasikan prosesor-prosesor (client dan server) dan devices (misalnya mesin dan robot) ke jaringan dan membangun (1) konektivitas antara client dan server dan (2) di mana user akan berinteraksi dengan prosesor.
Gambar 12: Network Architecture DFDBab 7
DATABASE DESIGN Pada fase ini, akan dilakukan perancangan database yang akan digunakan sistem yang baru. Rancangan ini berdasarkan Entity Relationship Diagram yang telah diberikan pada fase Requirement Analysis Phase. Di fase ini akan dilakukan mapping dari ERD menjadi bentuk tabel-tabel yang memenuhi 3 NF. Untuk mendefinisikan tabel-tabel tersebut akan dilakukan juga pembuatan Data Definition Language (DDL).
7.1 Relational Database Schema (3NF)
Projects
Project_ID
Project_Name
Project_Location
Client_Name
Client_Address
Scheduled_Project_Duration
Project_Budgeting
Project_Contribution
Project_Type
Project_Start_Date
Project_Finish_Date
Status_PT_Indra_Karya
Total_Project_Expenses
Finance
Invoice_ID
Project_ID
Invoice_Date
Amount
Reports
Report_ID
Assignment_ID
Project_ID
Report_Type
AdPro
Assignment_ID
Assignment_Name
Assignment_Subject
Staff Scheduling
Project_ID
SSN
Manhour_Rate
Current_Project_Fee
Personalia
SSN
Name
Address
Professional_Skill
7.2 Data Definition Language (DDL)
Projects Create table Projects ( Project_ID num NOT NULL, Project_Name varchar NOT NULL, Project_Location varchar NOT NULL, Client_Name varchar NOT NULL, Client_Address varchar NOT NULL,
Scheduled_Project_Duration varchar NOT NULL, Project_Budgeting currency NOT NULL, Project_Contribution num NOT NULL,
Project_Type varchar NOT NULL, Project_Start_Date date NOT NULL, Project_Finish_Date date NOT NULL, Total_Project_Expenses currency NOT NULL, Status_PT_Indra_Karya varchar NOT NULL ) Alter table Projects Add Primary Key ( Project_ID ) AdPro Create table AdPro ( Assignment_ID num NOT NULL, Assignment_Name varchar NOT NULL, Assignment_Subject varchar NOT NULL
) Alter table AdPro Add Primary Key ( Assignment_ID )
Finance Create table Finance ( Invoice_ID num NOT NULL, Project_ID num NOT NULL, Invoice_Date date NOT NULL, Amount currency NOT NULL ) Alter table Finance Add Primary Key (Invoice_ID) Alter table Finance Add Foreign Key (Project_ID) references Projects
Reports Create table Reports ( Report_ID num NOT NULL, Assignment_ID num NOT NULL, Project_ID num NOT NULL, Report_Type varchar NOT NULL ) Alter table Reports Add Primary Key (Report_ID, Assignment_ID, Project_ID)
Alter table Reports Add Foreign Key (Project_ID) references Projects Alter table Reports Add Foreign Key (Assignment_ID) references AdPro Staff Scheduling Create table Staff_Scheduling ( Project_ID num NOT NULL, SSN num NOT NULL, Manhour_Rate currency NOT NULL, Current_Project_Fee currency NOT NULL ) Alter table Staff_Scheduling Add Primary Key (Project_ID, SSN) Alter table Staff_Scheduling Add Foreign Key (Project_ID) references Projects Personalia Create table Personalia ( SSN num NOT NULL, Name varchar NOT NULL, Address varchar NOT NULL, Professional_Skill varchar NOT NULL ) Alter table Personalia
Add Primary Key (SSN)
7.3 Physical Database Schema
Skema database merupakan physical model atau blueprint sebuah database. Database skema merepresentasikan implementasi teknis dari logical data model
Gambar 13 : Physical Database Schema 7.4 Logical Data Model
Logical data model merupakan ER yang telah dinormalisasi ke dalam bentuk 3 NF.
Berikut merupakan Logical Data Model dari sistem yang akan kami bangun.
Gambar 14 : Logical Data Model BAB 8
Bab 8
SYSTEM INTERFACE
8.1 User Interface Berikut merupakan prototipe user interface dari sistem yang akan kami kembangkan : 1. Halaman login
keterangan : form_login
- textfield login user : untuk mengetikkan login dari user - textfield password : untuk mengetikkan password dari user - button OK : setelah kedua textfield terisi, tekan tombol ini - button Cancel : untuk mengosongkan kembali kedua textfield
keterangan : form_salahLogin
- tombol kembali : untuk kembali ke form_login
2. Halaman Utama
keterangan : page_utama (semua navigasi yang ada di sini juga terdapat di semua form kecuali form-form yang ada di Halaman Login
- navigasi Proyek Baru : untuk menuju ke form_newProject - navigasi Lihat Data Proyek : untuk menuju ke form_lihatProyek - navigasi Laporan Baru : untuk menuju ke form_newLaporan - navigasi Edit Laporan : untuk menuju ke form_editLaporan - navigasi Lihat Laporan : untuk menuju ke form_lihatLaporan - navigasi Lihat Laporan Anggaran : untuk menuju ke
form_lihatLaporanAnggaran - navigasi Lihat Anggaran Staff : untuk menuju ke
form_lihatAnggaranStaff - navigasi back to top : untuk mengembalikan posisi page kembali ke
atas
3. Halaman Proyek Baru
keterangan : form_newProject
- isi semua textfield sesuai dengan data-data yang tersedia - tombol Selanjutnya : untuk melanjutkan ke form_newProjec2
keterangan : form_newProject2
- tombol Tambah : untuk menambahkan staff yang ID-nya sudah dimasukkan ke textfield
- tombol OK : untuk mengirim data-data yang telah dimasukkan, jika berhasil kembali ke page_utama
- tombol Cancel : untuk kembali ke halaman sebelumnya(orm_newProject) untuk memperbaiki data yang sudah dimasukkan
4. Halaman Lihat Data Proyek
keterangan : form_lihatProyek
- textfield ID Proyek : isi dengan ID dari proyek yang ingin dilihat datanya - tombol Tampilkan : untuk menuju form_tampilkanProyek jika berhasil,
jika gagal akan menuju ke form_noData
keterangan : form_tampilkanProyek
- tombol Selanjutnya : untuk menuju ke form_tampilkanProyek2
keterangan : form_tampilkanProyek2
- tombol Sebelumnya : untuk kembali menuju form_tampilkanProyek
5. Halaman Laporan Baru
keterangan : form_newLaporan
- isi semua textfield sesuai dengan data-data yang tersedia - tombol Selanjutnya >> : untuk melanjutkan ke form_newLaporan2
keterangan : form_newLaporan2 - tombol OK : untuk mengirim data-data yang telah dimasukkan, jika
berhasil kembali ke page_utama - tombol Cancel : untuk kembali menuju form_newLaporan
6. Halaman Edit Laporan
keterangan : form_editLaporan
- isi textfield sesuai dengan yang diinginkan - tombol Edit : untuk menuju ke form_newLaporan, tetapi semua textfield
sudah terisi dengan data-data laporan yang sesuai dengan input pada textfield form_edit_laporan, untuk mengedit tinggal mengubah-udah data lalu mengkonfirmasikannya dengan men-klik tombol OK pada form yang tersedia
7. Halaman Lihat Laporan
keterangan : form_lihaLaporan
- isi textfield sesuai dengan yang diinginkan - tombol Tampilkan : untuk menuju form_tampilkanLaporan jika berhasil,
jika gagal akan menuju ke form_noData
keterangan : form_tampilkanLaporan - tombol Selanjutnya : untuk melanjutkan ke form_tampilkanLaporan2
keterangan : form_tampilkanLaporan2 - tombol Sebelumnya : untuk kembali ke form_tampilkanLaporan
8. Halaman Lihat Laporan Anggaran
keterangan : form_lihaLaporanAnggaran
- textfield ID Proyek : isi dengan ID dari proyek yang ingin dilihat datanya - tombol Lihat : untuk menuju form_laporanAnggaran jika berhasil, jika
gagal akan menuju ke form_noData
keterangan : form_laporanAnggaran 9. Halaman Lihat Anggaran Staff
keterangan : form_lihatAnggaranStaff
- textfield ID Proyek : isi dengan ID dari proyek yang ingin dilihat datanya - tombol Lihat : untuk menuju form_AnggaranStaff jika berhasil, jika
gagal akan menuju ke form_noData
keterangan : form_AnggaranStaff 10. Halaman Tidak Ada Data
keterangan : form_noDaa
- form ini muncul jika data ID proyek yang dimasukkan pada tiap-tiap form pencarian tidak ada pada database
- tombol Kembali : untuk kembali ke form pencarian sebelumnya untuk membenarkan ID proyek yang salah entry.
8.2 Dialogue Chart
Gambar 15 : Dialogue Chart BAB 9
KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI SISTEM
Pembangunan atau konstruksi suatu sistem terdiri dari 3 tahapan, yaitu tahap pengembangan, tahap instalasi dan tahap pengujian terhadap semua
unsur yang terdapat dalam sistem tersebut. Pengembangan suatu sistem dimulai setelah fase desain telah selesai dibuat dan disetujui oleh sistem owners. Pada tahap pengembangan ini, dilakukan implementasi dari desain yang telah ada. Sedangkan pada instalasi adalah kegiatan untuk mempersiapkan perangkat keras dan desain teknis juga dari desain yang telah ada. Pengujian merupakan tahap terakhir dari konstruksi suatu sistem. Pengujian dilakukan setelah implementasi dan instalasi selesai dilaksanakan. Error atau bug yang terdapat dalam implementasi dapat diketahui dan diperbaiki setelah pengujian dilaksanakan. Pengujian memakan waktu yang lebih besar dari keseluruhan waktu untuk melaksanakan implementasi dan instalasi. Karena itu pengujian harus dilakukan secara tekun dan teliti. 9.1. Konstruksi Sistem Rancang Bangun dan Pengujian Jaringan Komputer Untuk mengetahui kelayakan sistem yang telah dibuat dengan arsitektur jaringan yang ada di PT. Indra Karya, maka dilakukan pengujian di jaringan komputer lokal yang hampir sama dengan yang ada di PT. Indra Karya. Pembangunan sistem yang akan dibuat harus dapat bekerja dengan baik pada jaringan lokal di PT. Indra Karya maupun secara remote access karena, sistem ini nantinya akan dipergunakan oleh proyek-proyek yang berada jauh dari kantor pusat PT. Indra Karya dengan menggunakan sambungan internet. Jaringan lokal yang kami gunakan untuk simulasi sistem adalah jaringan komputer yang ada di Fasilkom UI khususnya jaringan di ruang Ristek. Kami menggunakan sebuah komputer yang berfungsi sebagai web server, dimana semua client yang akan menggunakan sistem terhubung ke web server tersebut.
Rancang Bangun dan Pengujian Basis Data Back End basis data dari sistem yang kami kembangkan adalah MySQL
v4.0.1. Input yang digunakan untuk pengujian merupakan input-input yang mungkin terjadi atau yang umum dilakukan oleh pengguna.
Rancang bangun dari basis data merupakan skema basis data yang telah disetujui pada tahap desain. Contoh contoh input diujikan pada sistem
untuk menguji integritas basis data dan data yang telah ada. Kasus-kasus yang menyebabkan adanya ketidak entigritasan sistem, dapat diatasi sebelum sistem tersebut diluncurkan (deployment).
Pembuatan dan Pengujian Program Baru Proses pembuatan dan pengujian program baru memanfaatkan input dari tahap desain sistem, yaitu spesifikasi teknis sistem. Pemrograman dilakukan dengan cara hibrid, yaitu dengan menggunakan Macromedia Ultradev 4.0 yang memudahkan scripting php serta koneksi basis data serta cara manual dengan menggunakan Ultraedit. Yang mana yang dipakai tergantung kebutuhan pada saat pembuatan. Pengujian dilakukan secara bertahap dan terpisah, terdiri dari :
o Stub testing
Tes yang dilakukan oleh setiap event individu atau modul dari program. Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan pada suatu subset program yang terisolasi.
o Unit atau program testing
Tes semua event dan modul yang telah dibuat dan sudah dilakukan stub testing dites sebagai satu unit secara keseluruhan. Ini merupakan testing keseluruhan program.
o System testing
Tes untuk menjamin aplikasi program ditulis dan diuji dalam sebuah lingkup kerja yang terisolasi bekerja dengan baik ketika pada akhirnya diintegrasikan dengan program yang lain.
Jika tahap-tahap testing tersebut telah lengkap, maka akan dilakukan proses fase implementasi. 9.2. Implementasi Sistem Pada fase implementasi sistem di-deliver menjadi suatu operasi sistem. Fungsional sistem berasal dari fase construction yang merupakan input dari fase implementasi. Deliverable dari fase implementasi adalah operational
sistem yaitu sistem yang telah siap untuk dijalankan dan masuk ke fase operation and support. Tahap-tahap fase implementasi antara lain adalah :
o Conduct Sysem Test
Package dari software yang dibutuhkan sudah di install dan dilakukan testing maka sistem baru yang sudah akan dilakukan final testing. Yang terlibat dalam proses ini adalah sistem analis, owner, dan builder. o Prepare Conversion Plan
Pengidentifikasian database yang sudah di install pelatihan dan dokumentasi untuk user untuk dikembangkan dan stategi perubahan sistem lama ke sistem baru. o Install Databases
Mempopulasikan database sistem baru dengan data yang berasal dari sistem lama.
o Train Users
Melatih user dalam menggunakan sistem yang baru. Proses ini akan dilakukan oleh sistem analis dengan dibantu oleh owners. Dengan memberikan dokumentasi lengkap mengenai sistem baru, sistem analis akan menyediakan dokumentasi untuk user / user-manual (dijelaskan dibawah) dan memberikan pelatihan untuk user.
o Convert to new system
Input dari proses ini adalah conversion plan dari fase implementasi yang sudah
dibuat sebelumnya. Deliverable dari proses ini adalah suatu operational sistem yang
sudah siap diperjual-belikan.