SISTEM HUKUM KONTRAK

45
SISTEM HUKUM KONTRAK Mukti Fajar [email protected] 081 2294 2781

description

SISTEM HUKUM KONTRAK. Mukti Fajar [email protected] 081 2294 2781. HUKUM KONTRAK. Hukum ini memusatkan perhatian pada kewajiban untuk melaksanakan kewajiban sendiri ( self imposed obligation ) . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SISTEM HUKUM KONTRAK

Page 1: SISTEM HUKUM KONTRAK

SISTEM HUKUM KONTRAK

Mukti [email protected]

081 2294 2781

Page 2: SISTEM HUKUM KONTRAK

HUKUM KONTRAK Hukum ini memusatkan perhatian

pada kewajiban untuk melaksanakan kewajiban sendiri (self imposed obligation).

Kontrak dibuat untuk perlindungan kepentingan private yang belum diatur oleh undang-undang

Page 3: SISTEM HUKUM KONTRAK

KONTRAK suatu perjanjian tertulis diantara dua atau

lebih orang / pihak yang menciptakan hak dan kewajiban untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu (Istilah Umum)

“Contract: An agreement between two or more persons which creates an obligation to do or not to do a peculiar thing”

Perjanjian : Adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih lainnya ( 1313 BW )

Page 4: SISTEM HUKUM KONTRAK

MODEL KONTRAK BISNIS TRANSAKSIONAL

ADANYA DUA PIHAK ATAU LEBIH DIMANA PIHAK SATU SEBAGAI PEMBERI PRESTASI DAN PIHAK LAIN PENYEDIA PRESTASI (JULA BELI, SEWA MENYEWA, PINJAM MEMINJAM )

OPERASIONAL ADANYA KERJASAMA DARI DUA PIHAK ATAU

LEBIH UNTUK MENGERJAKAN SUATU BISNIS (JOINT VENTURE, JOINT OPERASIONAL)

Page 5: SISTEM HUKUM KONTRAK

MACAM MACAM PERJANJIAN ( BW/nominaat ) Jual Beli Tukar Menukar Sewa Menyewa Melakukan Pekerjaan Pengangkutan Persekutuan Penghibahan Penitipan Barang Pinjam meminjam Untung Untungan Penanggungan Utang Perdamaian Dll

Page 6: SISTEM HUKUM KONTRAK

Diluar KUHPerdata / Innominaat Kontrak licensi Kontrak waralaba Kontrak Penggunaan Rahim Kontrak Pembiayaan

Page 7: SISTEM HUKUM KONTRAK

ASAS ASAS PERJANJIAN

ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK :para pihak mempunyai kebebasan menentukan perjanjian

ASAS KONSENSUALISME : Perjanjian itu lahir sejak adanya kesepakatan (consensus) ASAS PERSONALITY :

seseorang yang akan melakukan dan/atau membuat kontrak hanya untuk kepentingan perseorangan saja. Pasal 1315 dan Pasal 1340 KUHPer

Page 8: SISTEM HUKUM KONTRAK

Lanj... ASAS IKTIKAD BAIK Perjanjian harus dibuat berdasarkan

kepatutan dan kepantasan serta tidak menyalah gunakan situasi

ASAS PUCTA SUNT SERVANDASemua perjanjian yang dibuat secara sah menjadi undang undang/hukum bagi mereka yang membuatnya

dan Perjanjian tidak dapat dibatalkan secara sepihak selain dengan kesepakata atau berdasarkan undang-undang

Page 9: SISTEM HUKUM KONTRAK

Asas-asas Hukum Perikatan Nasional

Disamping kelima asas yang telah diuraikan diatas, dalam Lokakarya Hukum Perikatan yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman RI pada tanggal 17 – 19 Desember 1985 telah berhasil dirumuskannya delapan asas hukum perikatan nasional. Kedelapan asas tersebut adalah sebagai berikut:

Page 10: SISTEM HUKUM KONTRAK

Asas Kepercayaan

Asas kepercayaan mengandung pengertian bahwa setiap orang yang akan mengadakan perjanjian akan memenuhi setiap prestasi yang diadakan diantara mereka dibelakang hari.

Page 11: SISTEM HUKUM KONTRAK

Asas Persamaan Hukum Asas persamaan hukum mengandung

maksud bahwa subjek hukum yang mengadakan perjanjian mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dalam hukum. Mereka tidak boleh dibeda-bedakan antara satu sama lainnya, walaupun subjek hukum itu berbeda warna kulit, agama, dan ras

Page 12: SISTEM HUKUM KONTRAK

Asas Kesimbangan Asas keseimbangan adalah asas yang

menghendaki kedua belah pihak memenuhi dan melaksanakan perjanjian. Kreditur mempunyai kekuatan untuk menuntut prestasi dan jika diperlukan dapat menuntut pelunasan prestasi melalui kekayaan debitur, namun debitur memikul pula kewajiban untuk melaksanakan perjanjian itu dengan itikad baik.

Page 13: SISTEM HUKUM KONTRAK

Asas Kepastian Hukum

Perjanjian sebagai figur hukum mengandung kepastian hukum. Kepastian ini terungkap dari kekuatan mengikatnya perjanjian, yaitu sebagai undang-undang bagi yang membuatnya.

Page 14: SISTEM HUKUM KONTRAK

Asas Moralitas Salah satu faktor yang memberikan

motivasi pada yang bersangkutan melakukan perbuatan hukum itu adalah didasarkan pada moralitas sebagai panggilan hati nuraninya.

Page 15: SISTEM HUKUM KONTRAK

Prinsip Kontrak Internasional UNIDROIT Principles (lex mercantoria)

Prinsip Kebebasan Berkontrak Prinsip Iktikad baik dan Transaksi Jujur Prinsip pengakuan kebiasaan Prinsip Kesepakatan melalui penawaran dan penerimaan Prinsip larangan negosiasi dgn iktikad buruk Prinsip Menjaga kerahasian Prinsip perlindungan pihak lemah dari syarat baku Prinsip syarat sahnya kontrak Prinsip pembatalan karena perbedaan besar Prinsip contraproferentem dalam penafsiran Prinsip menghormati kontrak dalam kesulitan Prinsip Pembebasan dalam force majeur

Page 16: SISTEM HUKUM KONTRAK

SUBYEK PERJANJIAN PERSOON LEGAL ENTITIES PUBLIC BODIES STATE

Page 17: SISTEM HUKUM KONTRAK

PARA PIHAK Government to Private Government to Government Private to Private

Page 18: SISTEM HUKUM KONTRAK

SYARAT SAHNYA PERJANJIAN (1320 BW) SYARAT SUBYEKTIF

KESEPAKATAN KECAKAPAN

SYARAT OBYEKTIF SUATU HAL TERTENTU SEBAB YANG HALAL

Page 19: SISTEM HUKUM KONTRAK

Bandingkan dengan Enforceable of Contract dari Common law Agreement (kesepakatan)- offer

acceptance Mutual assent (timbal balik) Consideration (pertimbangan) Contractual Capacity (kecakapan) Lawful Object ( yang diperbolehkan

hukum)

Page 20: SISTEM HUKUM KONTRAK

KESEPAKATAN Adalah bertemunya dua maksud yang

terwujud dalam janji untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu

Kesesuaian antara penawaran (offer) dan Penerimaan ( Acceptance )

Ditandai dengan : jabat tangan ; pembayaran ; tanda tangan ; dan hal lain yang dianggap patut menurut undang undang dan kebiasaan

Tidak sah bila: atas paksaan; adanya penipuan/kekhilafan ; penyalahgunaan situasi

Page 21: SISTEM HUKUM KONTRAK

KECAKAPAN Adalah pihak yang mampu secara hukum

atau berkuasa atas barang dan jasa yang diperjanjikan atau berwenang mewakili pihak

Misalnya : Pemilik barang atau yang diberi kuasa ; Direktur sebagai wakil perusahaan

Yang tidak cakap : anak dibawah umur (<21th/belum menikah) ; seorang pailit ; dibawah pengampuan; (perempuan dalam hal dilarang undang undang (UUP 1/1974 psl 31 ayat 2 )

Page 22: SISTEM HUKUM KONTRAK

SUATU HAL TERTENTU Adalah objek perjanjian yang akan

menimbulkan prestasi bagi para pihak baik yang ada maupun yang akan ada

Misal : barang atau jasa : rumah,kendaraan ,

pengangkutan ; pengiriman; pemborongan; pelayanan jasa dll

Page 23: SISTEM HUKUM KONTRAK

SEBAB YANG HALAL Sesuatu yang menjadi pokok

perjanjian adalah suatu sebab yang legal menurut undang undang ; tidak melanggar kesusilaan dan ketertiban umum . Mis : jaul beli, pinjam meminjam dll

tidak boleh memperjanjikan jual beli gula illegal; narkoba ; menjual belikan tanah sengketa ; pemasangan iklan yang porno ; pementasan di depan masjid dll

Page 24: SISTEM HUKUM KONTRAK

UNSUR UNSUR PERJANJIAN 1. UNSUR ESSENSIAL Suatu hal pokok mengenai objek

perjanjian yang harus dicantumkan dalam perjanjian agar perjanjian menjadi sah

Misal : Barang/jasa,, status hubungan

hukum dan harga (?)

Page 25: SISTEM HUKUM KONTRAK

2. UNSUR NATURALIA Ketentuan hukum umum sebagai syarat yang

dicantumkan dalam perjanjian ( tidak mengurangi keabsahan perjanjian )

Misal : Cara pembayaran ; waktu dan tempat penyerahan ; biaya angkutan ;pemasangan dll

3. UNSUR AKSIDENTALIA Ketentuan yang tidak disyaratkan oleh undang

undang namun dianggap perlu bagi para pihak untuk tekhnis pelaksanaan

Misal : penyerahan kwitansi ; gambar;nama bank dan nomor rekening ; penyerahan bukti pendukung perjanjian lainnya

Page 26: SISTEM HUKUM KONTRAK

Except Clause Suatu hal yang bersifat penting sebagai

pelengkap yang sebenarnya tidak diinginkan para pihak

Misal : 1. Ganti rugi / Wanprestasi 2. Force Majeur 3. Penyelesaian sengketa

Page 27: SISTEM HUKUM KONTRAK

WANPRESTASI Suatu keadaan dimana pihak debitur

karena kelalaian/kesengajaan tidak memenuhi prestasi yang diperjanjikan

Macam : 1. Tidak dipenuhi prestasi 2. Dipenuhi hanya sebagian3. Dipenuhi tetapi terlambat 4. Melakukan yang dilarang oleh

perjanjian

Page 28: SISTEM HUKUM KONTRAK

AKIBAT WANPRESTASI

Batalnya perjanjian Ganti kerugian Penanggungan atas resiko yang

terjadi Membayar biaya perkara di

pengadilan

Page 29: SISTEM HUKUM KONTRAK

FORCE MAJEUR /OVER MACHT

Suatu keadaan diluar kekuasaan yang menyebabkan tidak dapat dipenuhinya prestasi

Misalnya : Gangguan cuaca; gempa bumi;

kecelakaan;huru hara; Hal hal yang tak dapat diduga sebelumnya

Page 30: SISTEM HUKUM KONTRAK

AKIBAT FORCE MAJEURE

Pembebasan dari ganti rugi Rekontraktual Lose lose solution

Page 31: SISTEM HUKUM KONTRAK

Pelepasan Hak pelepasan hak atau “rechtsverwerking”

yaitu hilangnya hak bukan karena lewatnya waktu tetapi karena sikap atau tindakan seseorang yang menunjukan bahwa ia sudah tidak akan mempergunakan suatu hak

Page 32: SISTEM HUKUM KONTRAK

Penyelesaian Sengketa Alternative Dispute Resolution

(Musyawarah) Negosiasi, Mediasi, Konsultasi

ATAU Arbitrase

Ad Hoc, Lembaga Arbitrase Pengadilan

Pengadilan Negeri, Pengadilan Niaga

Page 33: SISTEM HUKUM KONTRAK

Domisili dan JurisdiksiPilihan Hukum dan Pilihan Forum

Para pihak dapat menentukan hukum mana yang akan diberlakukan Antar daerah Antar negara

Bila antar negara, para pihak dapat menentukan hukum acara yang akan digunakan

Page 34: SISTEM HUKUM KONTRAK

Prinsip–Prinsip Pilihan Hukum Melakukan kontrak bisnis lintas batas

negara, para pihak akan dihadapkan dengan pilihan hukum.

Dalam penentuan pilihan hukum, dikenal beberapa prinsip dan batas pilihan hukum antara lain sebagai berikut

Page 35: SISTEM HUKUM KONTRAK

Prinsip Otonomi Para Pihak

Menurut prinsip ini, para pihak yang paling berhak menentukan hukum yang hendak mereka pilih dan berlaku sebagai dasar transaksi, termasuk sebagai dasar penyelesaian sengketa sekiranya timbul suatu sengketa dari kontrak transaksi yang dibuat.

Page 36: SISTEM HUKUM KONTRAK

Prinsip Bonafide

Menurut prinsip ini, suatu pilihan hukum harus didasarkan itikad baik (bonafide), yaitu semata-mata untuk tujuan kepastian, perlindungan yang adil, dan jaminan yang lebih pasti bagi pelaksanaan akibat-akibat transaksi (isi perjanjian).

Page 37: SISTEM HUKUM KONTRAK

Prinsip Real Connection Beberapa sistem hukum

mensyaratkan keharusan adanya hubungan nyata antara hukum yang dipilih dengan peristiwa hukum yang hendak ditundukkan/didasarkan kepada hukum yang dipilih

Page 38: SISTEM HUKUM KONTRAK

Prinsip Larangan Penyelundupan Hukum Pihak-pihak yang diberi kebebasan

untuk melakukan pilihan hukum, hendaknya tidak menggunakan kebebasan itu untuk tujuan kesewenang-wenangan demi keuntungan sendiri.

Page 39: SISTEM HUKUM KONTRAK

Prinsip Ketertiban Umum Suatu pilihan hukum tidak boleh

bertentangan dengan ketertiban umum, yaitu bahwa hukum yang dipilih oleh para pihak tidak boleh bertentangan dengan sendi-sendi asasi hukum dan masyarakat, hukum para hakim yang akan mengadili sengketa bahwa ketertiban umum (public order ) merupakan pembatas pertama kemauan seseorang dalam melakukan pilihan hukum.

Page 40: SISTEM HUKUM KONTRAK

Jumlah Rangkap Penutup Perjanjian seyogyannya

menulis jumlah rangkap perjanjian dan kekuatan hukum yang sama untuk di pegang masing masing pihak

Page 41: SISTEM HUKUM KONTRAK

BERAKHIRNYA PERJANJIAN Telah dipenuhinya prestasi Telah berlalunya waktu yang

ditentukan Kesepakatan para pihak Diputuskan oleh pengadilan

Page 42: SISTEM HUKUM KONTRAK

BERAKHIRNYA PERJANJIAN

Page 43: SISTEM HUKUM KONTRAK

BATALNYA PERJANJIAN Kesepakatan para pihak Tidak memenuhi syarat sahnya

perjanjian (syarat Objektif) Wanprestasi Tidak bisa dilaksanakan Melanggar ketentuan undang

undang ketertiban dan kesusilaan Tidak pantas dan tidak patut

Page 44: SISTEM HUKUM KONTRAK

BATALNYA PERJANJIAN

Perjanjian dapat dibatalkan apabila tidak memenuhi syarat sahnya perjanjian (Pasal 1321 KUHPerdata) Null and Void : Perjanjian dianggap telah batal

sejak awal , apabila syarat objektif tidak terpenuhi. Perjanjian ini dianggap batal demi hukum dan tidak pernah ada perikatan

Voidable : Bila salah satu syarat subyektif tidak terpenuhi perjanjian tidak batal demi hukum, tetapi salah satu pihak dapat meminta pembatalan. Perjanjian tetap mengikat para pihak selama tidak dibatalkan (oleh hakim) atas permintaan salah satu pihak

Page 45: SISTEM HUKUM KONTRAK

SEMOGA DAPAT BERMANFAAT