Sistem hukum dan peradilan

10
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL Posted on Agustus 26, 2013 by riskawikant A. PENGERTIAN HUKUM, SISTEM, dan SISTEM HUKUM 1. Pengertian Sistem Sistem adalah kesatuan yang uth dari suatu rangkaian yang kait mengkait satu sama lain Unsur: – seperangkat komponen, elemen, bagian - saling berkaitan dan tergantung - kesatuan yang terintegrasi - memiliki peranan dan tujuan tertentu - interaksi antar sistem membentuk sistem lain yang lebih besar 2. Pengertian Hukum Pengertian Hukum menurut Kamus Bahasa Indonesia: 1. peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas. 2. undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur kehidupan masyarakat. 3. patokan (kaidah, ketentuan). 4. keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam pengadilan, vonis. Pengertian Hukum menurut para ahli: a. Prof. Dr. Van Kan Hukum adalah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam Masyarakat. b. Utrecht Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah.

Transcript of Sistem hukum dan peradilan

Page 1: Sistem hukum dan peradilan

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Posted on Agustus 26, 2013 by riskawikant

A. PENGERTIAN HUKUM, SISTEM, dan SISTEM HUKUM

1. Pengertian Sistem

Sistem adalah kesatuan yang uth dari suatu rangkaian yang kait

mengkait satu sama lain

Unsur: – seperangkat komponen, elemen, bagian

- saling berkaitan dan tergantung

- kesatuan yang terintegrasi

- memiliki peranan dan tujuan tertentu

- interaksi antar sistem membentuk sistem lain yang lebih besar

2. Pengertian Hukum 

Pengertian Hukum menurut Kamus Bahasa Indonesia:

1. peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan

dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas.

2. undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur

kehidupan masyarakat.

3. patokan (kaidah, ketentuan).

4. keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam

pengadilan, vonis.

Pengertian Hukum menurut para ahli:

a. Prof. Dr. Van Kan

Hukum adalah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat memaksa

untuk melindungi kepentingan manusia di dalam Masyarakat.

b. Utrecht

Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan)

yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya

ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat

menimbulkan tindakan dari pemerintah.

c. J. C. T Simorangkir Dan Woerjono Sastropranoto

Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa dan

dibuat Oleh badan-badan resmi yang berwajib, yang menentukan

tingkah laku dalam lingkungan masyarakat.

Page 2: Sistem hukum dan peradilan

Sistem Hukum adalah satu kesatuan hukum yang berlaku pada suatu

negara tertentu yang dipatuhi dan ditaati oleh setiap warganya.

Unsur-unsur Hukum :

a. Peraturan atas kaidah-kaidah tingkah laku manusia

b. Peraturan dibuat oleh lembaga yang berwenang membuatnya

c. Peraturan bersifat memaksa

d. Peraturan mempunyai sanksi yang tegas

Ciri-ciri Hukum :

a. Adanya perintah dan larangan

b. Perintah dan Larangan harus ditaati oleh setiap orang

Tujuan Hukum, juga dapat dirinci yaitu :

1. Untuk mewujudkan keadilan

2. Untuk mengatur tata tertib masyarakat secara damai

3. Melindungi kepentingan manusia dalam masyarakat

4. Untuk menjamin adanya ebahagiaan hidup Manusia

5. Untuk mengadakan pembaruan masyarakat

Fungsi Hukum :

1. Untuk menyelesaika pertikaian

2. Memberikan jaminan dan kepastian Hukum

3. Menata kehidupan masyarakat agar terib dalam pergaulan hidup

4. Memelihara dan mempertahankan aturan tata tertib dalam

msyarakat

5. Menciptakan rasa tanggung jawab terhadap perbuatan anggota

masyarakat dan penguasa.

Sifat Hukum:

-mengatur

-memaksa

B. TATA HUKUM INDONESIA

Tata Hukum Indonesia merupakan keseluruhan peraturan hukum

yang diciptakan oleh negara dan berlaku bagi seluruh masyarakat

indonesia berpedoman pada undang-undang Dasar Negara Republik

Page 3: Sistem hukum dan peradilan

Indonesia tahun 1945, dan pelaksanaan tata hukum tersebut dapat

dipaksakan oleh alat-alat negara yang diberi kekuasaan.

C. PENGGOLONGAN HUKUM

• Berdasarkan Wujudnya

- Hukum tertulis, yaitu hukum yang dapat kita temui dalam bentuk

tulisan dan dicantumkan dalam berbagai peraturan negara.

- Hukum tidak tertulis, yaitu hukum yang masih hidup dan tumbuh

dalam keyakinan masyarakat tertentu (hukum adat). Alam praktik

ketatanegaraan hukum tidak tertulis disebut konvensi (Contoh:

pidato kenegaraan presiden setiap tanggal 16 Agustus)

•Berdasarkan Ruang atau Wilayah Berlakunya

- Hukum lokal, yaitu hukum yang hanya berlaku di daerah tertentu

saja (hukum adat Manggarai-Flores, hukum adat Ende Lio-Flores,

Batak, Jawa Minangkabau, dan sebagainya.

- Hukum nasional, yaitu hukum yang berlaku di negara tertentu

(hukum Indonesia, Malaysia, Mesir dan sebagainya).

- Hukum internasional, yaiu hukum yang mengatur hubungan antara

dua negara atau lebih (hukum perang, hukum perdata internasional,

dan sebagainya).

•Berdasarkan Waktu yang Diaturnya

- Hukum yang berlaku saat ini (ius constitutum); disebut juga hukum

positif

- Hukum yang berlaku pada waktu yang akan datang (ius

constituendum).

- Hukum antarwaktu, yaitu hukum yang mengatur suatu peristiwa

yang menyangkut hukum yang beraku saat ini dan hukum yang

berlaku pada masa lalu.

•Berdasarkan Pribadi yang Diaturnya

- Hukum satu golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku

hanya bagi golongan tertentu saja.

- Hukum semua golongan, yaitu hukum yang mengatur dan berlaku

bagi semua golongan.

- Hukum antargolongan yaitu hukum yang mengatur dua orang atau

lebih yang masing-masingnya tunduk pada hukum yang berbeda.

Page 4: Sistem hukum dan peradilan

•Berdasarkan Isi Masalah yang Diaturnya

Berdasarkan isi masalah yang diaturnya, hukum dapat dibedakan

menjadi: hukum publik dan hukum privat.

- Hukum Publik, yaitu hukum yang mengaur hubungan antara warga

negara dan negara yang menyangkut kepentingan umum. Dalam arti

formal, hukum publik mencakup Hukum Tata Negara Hukum

Administrasi Negara, hukum Pidana dan Hukum Acara.

a. Hukum Tata Negara

b. Hukum Administrasi Negara

c. Hukum Pidana

d. Hukum Acara

- Hukum Privat (Hukum Perdata), adalah hukum yang mengatur

kepentingan orang-perorangan. Perdata, berarti warga negara

pribadi, atau sipil. Sumber pokok hukum perdata adalah Buergelijk

Wetboek (BW). Dalam arti luas hukum privat (perdata) mencakup

juga Hukum Dagang dan hukum Adat. Hukum Perdata dapat dibagi

sebagai berikut:

a. Hukum Perorangan

b. Hukum Keluarga

c. Hukum Kekayaan

d. Hukum Waris

e. Hukum Dagang (Bersumber dari Wetboek Van Koopehandel)

f. Hukum Adat

D. SUMBER HUKUM

Adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan yang mempunyai

kekuatan memaksa

a. Sumber Hukum Materil

-keyakinan

-individu

-umum

b. Sumber Hukum Formal

- UU

Page 5: Sistem hukum dan peradilan

- Kebiasaan

-Yurisprudensi

-Traktat

-Doktrin Hukum

E.PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA PERADILAN

1. Klasifikasi Lembaga Peradilan

Dalam UU no. 4 thn 2004, diuraikan bahwa kekuasaan kehakiman

dilakukan oleh pengadilan dalam empat lingkungan peradilan yaitu :

a. Peradilan umum, berwenang menyelesaikan perkara perdata dan

perkara pidana.

b. Peradilan Agama, berwenang menyelesaikan perkara perdata

dibidang tertentu atas permohonan orang yang beragama islam.

c. Peradilan militer, berwenang menyelesaikan perkara pidana

militer/tentara.

d. Peradilan Tata Usaha Negara, bew\rwenang menyelesaikan

perkara tata usaha Negara/administrasi Negara.

Kekusaan kehakiman menurut organisasinya adalah terdiri atas :

a. Mahkamah Agung sebagai badan peradilan Negara tertinggi

dilingkungan kekuasaan kehakiman.

b. Badan-badan kehakiman yang dibagi atas :

Peradilan umum yang mencakup :

1. pengadilan negeri tingkat 1

2. pengadilan negeri tingkat banding

3. pengadilan negeri tingkat kasai oleh mahkamah agung

Perdailan militer yang mencakup :

1. mahkamah militer

2. mahkamah militer tinggi

3. mahkamah militer utama

2.Perangkat Lembaga Peradilan

• Pengadilan Umum

1. Pengadilan Negeri

Page 6: Sistem hukum dan peradilan

2. Pengadilan Tinggi

3. Mahkamah Agung

• Peradilan agama

1. Pengadilan Agama

2. Pengadilan Tinggi Agama

• Peradilan Tata Usaha negara

1.Pengadilan Tata Usaha Negara

2. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara

• Pengadilan Militer

Pengadilan Militer hanya mengadili tindak pidana, yang khususnya

bagi :

1. Anggota TNI dan POLRI.

2. Seseorang yang menurut Undang-Undang dapat dipersamakan

dengan anggota TNI dan POLRI

3. Anggota jawatan atau Golongan yang dapat dipersamakan dengan

TNI dan POLRI menurut UU.

4. Tidak termasuk 1, 2, 3 tetapi menurut keputusan Menhankam

yang ditetapkan dengan persetujuan Menteri Hukum dan HAM harus

diadili oleh Pengadilan Militer.

• Pengadilan Tata Usaha Negara

Kehadiran Pengadilan Tata Usaha Negara di Indonesia terbilang

baru, hal tersebut dapat kita lihat dari perundangan yang

mengaturnya, berdasarkan UU. No. 5 Tahun 1986 dengan Peraturan

Pemerintah No.7 Tahun 1991 sebagai perundangan yang pertama di

bidang ini di Indonesia.

Pengadilan Tata Usaha Negara merupakan badan yang berwenang

memeriksa dan memutus semua sengketa tata usaha negara dalam

tingkat pertama.

3.Tingkatan Lembaga Peradilan

a) Pengadilan Tingkat Pertama (Pengadilan Negeri)

Page 7: Sistem hukum dan peradilan

b) Pengadilan tingkat Kedua

c) Kasasi oleh mahkamah agung

4.Peran Lembaga Peradilan

a) Lingkungan Peradilan Umum

b) Lingkungan Peradilan Agama

c) Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara

d) Lingkungan Perdilan Militer

e) Mahkamah Konstitusi

F. SANKSI NORMA

A. Norma Agama adalah norma mutlak yang berasal dari Tuhan Yang

Maha Kuasa.

Sanksinya: mendapat dosa

B. Norma Kesusilaan adalah petunjuk hidup yang berasal dari akhlak

atau dari hati nurani sendiri tentang apa yang lebih baik dan apa

yang buruk.

Sanksinya: akan dikucilkan orang lain

C. Norma Kesopanan adalah petunjuk hidup yang mengatur

bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam kehidupan

bermasyarakat .

Sanksinya: akan dicemoohkan oleh masyarakat dalam pergaulan .

D. Norma Hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau peraturan-

peraturan oleh pemerintah.

Sanksinya: dipenjara atau denda.

G. UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA

1.Pengertian korupsi

Korupsi adalah mengambil secara tidak jujur perbendaharaan milik

publik atau barang yang diadakan dari pajak yang dibayarkan

masyarakat untuk kepentingan memperkaya dirinya sendiri.

Korupsi adalah tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas

resmi suatu jabatan secara sengaja untuk memperoleh keuntungan

berupa status, kekayaan atau uang untuk perorangan, keluarga

dekat atau kelompok sendiri

Page 8: Sistem hukum dan peradilan

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar

mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

• perbuatan melawan hukum;

• penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;

• memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;

• merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;

2.Sejarah Pemberantasan korupsi di Indonesia

Pemberantasan korupsi di Indonesia dapat dibagi dalam 3 periode,

yaitu pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Orde Reformasi.

• Orde Lama

Dasar Hukum: KUHP (awal), UU 24 tahun 1960

Antara 1951 – 1956 isu korupsi mulai diangkat oleh koran lokal

seperti Indonesia Raya yang dipandu Mochtar Lubis dan Rosihan

Anwar. Pemberitaan dugaan korupsi Ruslan Abdulgani menyebabkan

koran tersebut kemudian di bredel. Kasus 14 Agustus 1956 ini

adalah peristiwa kegagalan pemberantasan korupsi yang pertama di

Indonesia, dimana atas intervensi PM Ali Sastroamidjoyo, Ruslan

Abdulgani, sang menteri luar negeri, gagal ditangkap oleh Polisi

Militer.

• Orde Baru

Dasar Hukum: UU 3 tahun 1971

Korupsi orde baru dimulai dari penguasaan tentara atas bisnis-bisnis

strategis.

• Reformasi

Dasar Hukum: UU 31 tahun 1999, UU 20 tahun 2001

Pemberantasan korupsi di Indonesia saat ini dilakukan oleh

beberapa institusi:

1. Tim Tastipikor (Tindak Pidana Korupsi)

2. Komisi Pemberantasan Korupsi

3. Kepolisian

4. Kejaksaan

5. BPKP

Page 9: Sistem hukum dan peradilan

6. Lembaga non-pemerintah: Media massa Organisasi massa (mis:

ICW)

3. Dasar hukum Pemberantasan Korupsi

a) Pancasila sila kelima yaitu, “keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia”

b) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

c) Undang-Undang RI Nomor 3 tahun 1971 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi

d) Undang-Undang RI Nomor 28 tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme

e) Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas

Undang-Undang RI Nomor 31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana

Korupsi

f) Undang-Undang RI Nomor 30 tahun 2002 tentang Korupsi Tindak

Pidana Korupsi

g) Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2000 tentang Tata Cara

Pelaksanaan Peran Serta masyarakat dan Pemberian penghargaan

dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

4.Klasifikasi Perbuatan Korupsi

a. Korupsi yang dilakukan oleh orang perseorangan atau korporasi

b. Korupsi yang dilakukan oleh pegawai negeri atau orang selain

pegawai negeri

c. Korupsi yang dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara

negara

5.Macam-Macam Gerakan Anti Korupsi

a. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

b. Indonesia Corruption Watch (ICW)

c. Transparency International (TI)

6.Peran Serta Masyarakat Dalam Pemberantasan Korupsi

1. Menanamkan aspirasi,semangat ,dan spirit nasional yang positif

dengan mengutamakan kepentingan nasional,kejujuran serta

Page 10: Sistem hukum dan peradilan

pengabdian pada bangsa dan negara melalui sistem pendidikan

formal, non-formal, dan pendidikanagama.

2. Melakukan sistem penerimaan pegawai berdasarkan perinsip

achievement atau keterampilan teknis dan tidak lagiberdasarkan

norma ascription yang dapat membuka peluang berkembangnya

nepotisme. (Rekruitmen pejabatsecara adil dan terbuka).

3. Para pemimpin dan pejabat selalu dihimbau untuk memberikan

keteladanan, dengan mematuhi pola hidupsederhana, dan memiliki

rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. (Pengawasan dari atasan

terkait semakinditingkatkan)

4. Memiliki kelancaran layanan administrasi pemerintah, untuk para

pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang