Sistem Hidrolik Crane Sekoci Komandan

17
SISTEM HIDROLIK CRANE SEKOCI KOMANDAN KRI FPB – 57 NAV II S1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIII

Transcript of Sistem Hidrolik Crane Sekoci Komandan

SISTEM HIDROLIK CRANE SEKOCI KOMANDAN KRI FPB 57 NAV II

SIFAT DASAR FLUIDA CAIRTidak dapat dimampatkan seperti halnya fluida gasBila mendapatkan gaya dari luar maka gaya itu akan diteruskan secara merata ke segala arahBentuknya fleksibel sehingga dapat menyesuaikan dengan tempatnyaDapat memberikan arah gaya secara halus.S1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIIIHYDRAULIC

S1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIII

PREVIEWBASIC ANALYSISS1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIII

SYARAT YANG HARUS DIPENUHIMampu mencegah korosi atau kontaminasi dengan zat lain.Mampu mencegah adanya pembentukan endapanTidak mudah berbuihDapat memelihara kestabilan dan kekentalannya dengan sendirinyaMampu memisahkan kandungan airHarus sesuai dengan material bahan penyekat (seal) yang dipasangS1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIIIRANGKAIAN SISTEM HIDROLIK S1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIIIS1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIII

1. Pompa Hidrolik2. Filter pengembalian Oli3. Pompa torak darurat4. Blok katup pengontrol gerak / katup pengarah 4.1 Katup pengontrol gerak naik turun jip 4.2 Katup pengontrol gerak kanan & kiri crane 4.1 Katup pengontrol gerak naik turun beban5. Katup pengatur tekanan counter balans (rem)6. Katup balik berpegas7. Tabung gerak ganda8. Blok katup pengatur tekanan counter balans9. Motor hidrolik untuk gerak memutar crane kanan & kiri10. Blok katup pengatur tekanan counter balans11. Motor hidrolik untuk gerak menarik & menurunkan beban12. Tabung gerak tunggal (rem)S1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIII

MENGGERAKKAN TABUNG GERAK GANDA

1. Pompa on dan fluida hidrolik mengalir ke seluruh sistem.2. Bila katup 4.1 pada posisi 0 (netral) maka tidak ada fluida yang mengalir ke tabung gerak sehingga tabung diam.3. Bila katup 4.1 pada posisi I maka fluida hidrolik akan mengalir ke tabung gerak melalui katup 5 pada saluran F, dan secara tidak terkontrol menuju tabung gerak sehingga tabung akan bergerak outstroke.4. Aliran fluida hidrolik dari saluran keluar dari tabung gerak diarahkan oleh katup 4.1 ke reservoir.5. Bila katup 4.1 pada posisi II maka fluida hidrolik akan mengalir ke tabung sehingga tabung akan bergerak instroke.6. Gerakan introke ini terkontrol oleh katup 5 dengan cara mengontrol aliran fluida keluar dari tabung gerak sebelum menuju reservoir.7. Bila dikehendaki tabung bergerak tidak sampai langkah akhir dan dihentikan, maka piston akan dapat tertahan pada posisinya karena sisa tekanan yang ada pada sistem ditahan oleh katup 5.

S1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIII

MENGGERAKKAN CRANE BERPUTAR KANAN & KIRI

1. Pompa on dan fluida hidrolik mengalir ke seluruh sistem.2. Bila katup 4.2 pada posisi 0 (netral) maka tidak ada fluida yang mengalir ke motor hidrolik sehingga motor diam dan tidak berputar.3. Bila katup 4.2 pada posisi I maka fluida hidrolik akan mengalir ke motor hidrolik melalui katup 8 kiri pada saluran F1 V1, dan secara tidak terkontrol menuju motor hidrolik sehingga motor akan berputar searah jarum jam.4. Bila katup 4.2 pada posisi II maka fluida hidrolik akan mengalir ke motor hidrolik melalui katup 8 kanan pada saluran F2 V2, dan secara tidak terkontrol menuju motor hidrolik sehingga motor akan berputar berlawanan arah jarum jam.5. Putaran motor hidrolik terkontrol karena aliran fluida hidrolik dari saluran keluar motor hidrolik dikontrol oleh katup 8 kiri dan selanjutnya menuju reservoir. 6. Bila dikehendaki motor hidrolik bergerak sampai pada sudut tertentu dan dihentikan, maka krane akan dapat tertahan pada posisinya karena sisa tekanan yang ada pada sistem ditahan oleh katup 8 kanan dan kiri.S1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIII

MENAIKKAN DAN MENURUNKAN BEBAN

1. Pompa on dan fluida hidrolik mengalir ke seluruh system.2. Bila katup 4.3 pada posisi 0 (netral) maka tidak ada fluida yang mengalir ke motor hidrolik sehingga motor diam dan tidak dapat diputar karena direm oleh tabung 12.3. Bila katup 4.3 pada posisi I maka fluida hidrolik akan mengalir ke motor hidrolik melalui katup 10 pada saluran F1 V1, dan secara tidak terkontrol menuju motor hidrolik.4. Fluida hidrolik juga dialirkan oleh katup shuttle menuju tabung 12 sehingga pegas akan tertekan dan rem akan terlepas sehingga motor dapat berputar searah jarum jam.5. Putaran motor ini tidak terkontrol karena aliran fluida keluar dari motor langsung kembali ke reservoir tanpa dikontrol, hal ini diteruskan sebagai gaya pengangkat beban.6. Bila katup 4.3 pada posisi II maka fluida hidrolik akan mengalir ke motor hidrolik melalui saluran F2 V2, dan secara tidak terkontrol menuju motor hidrolik sehingga motor akan berputar berlawanan arah jarum jam.7. Putaran motor hidrolik terkontrol karena aliran fluida hidrolik dari saluran keluar motor hidrolik dikontrol oleh katup 10 dan selanjutnya menuju reservoir, hal ini diteruskan sebagai gaya untuk menurunkan beban.8. Bila dikehendaki beban yang diangkat dibiarkan menggantung pada ketinggian tertentu berarti motor hidrolik dihentikan tiba-tiba, maka beban akan dapat tertahan pada posisinya karena motor hidrolik di rem oleh tabung 12. Walaupun seluruh sistem sudah tidak ada tekanan. Ketiga jenis gerakan ini dapat dilakukan secara bersama-sama sepanjang operator peralatan tersebut mahir mengoperasikannya.PEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIKBila kotoran tercampur dalam fluida hidrolik dan tidak berfungsinya filter maka besar kemungkinan kotoran akan menghambat sistem (saluran, katup dan elemen penggerak).Perawatan dan pemeliharaan terhadap sistem hidrolik sangat mutlak dilaksanakan. Misalnya dengan mengecek filter secara rutin, kalau masih memungkinkan filter dicuci atau diganti filter baru. Katup-katup juga sangat perlu dicek terutama fungsinya.S1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIIIPEMELIHARAAN SISTEM HIDROLIKLANGKAH-LANGKAH UNTUK PENGECEKAN KATUP ADALAH SEBAGAI BERIKUT :Memutus sumber tenaga listrik.Melepas tekanan sisa yang masih berada di dalam system.Saat membersihkan katup tidak menggunakan air dan bahan pelarut lainnya, sebaiknya menggunakan bahan bakar minyak.Jangan meletakkan komponen-komponen katup di lantai, tanah atau tempat yang berdebu sebaiknya di atas meja yang bersih bila perlu dimasukkan dalam kantong-kantong plastik.Bagian-bagian yang rumit harus ditandai.Seluruh bagian katup yang terbuka harus ditutup.Saat melepas pegas harus ekstra hati-hati, kalau perlu menggunakan alat bantu pengepres.Setelah dicuci bersih maka diukur clearance masing-masing bagian.

S1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIIIGEJALA KERUSAKAN DAN KEMUNGKINAN PENYEBABNYASistem kemasukan udaraKavitasi pada pompaBagian pompa aus atau clearance besarTorak, katup dan pompa kemasukan benda dari luarFilter kotorPompa berputar terlalu cepatAs motor dan as pompa tidak sesumbu

S1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIIIPOMPA BUNYI BERISIKGEJALA KERUSAKAN DAN KEMUNGKINAN PENYEBABNYAS1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIIIPOMPA TIDAK DAPAT MENGALIRKAN FLUIDAPoros pompa berputar terbalikSaluran masuk tersumbatPermukaan fluida hidrolik di reservoir terlalu rendahUdara masuk ke dalam lubang inlet pompaPutaran as pompa terlalu lambatViskositas oli terlalu tinggiGangguan mekanik (poros rusak,dll)

GEJALA KERUSAKAN DAN KEMUNGKINAN PENYEBABNYAS1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIIIPANAS SISTEM BERLEBIHViskositas oli terlalu tinggiTekanan pembuangan berlebihBagian bagian pompa terpasang tidak tepatPermukaan fluida hidrolik di reservoir terlalu rendahGEJALA KERUSAKAN DAN KEMUNGKINAN PENYEBABNYAS1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIIIELEMEN PENGGERAK BERGERAK TAK MENENTUKatup, torak macet atau saluran sistem terjepitVolume aliran fluida hidrolik kurangS1 - STTAL TEKNIK MESIN XXXIIITERIMA KASIH