sistem gas buang pada motor.docx

34
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan otomotif sebagai alat transportasi, baik di darat maupun di laut, sangat memudahkan manusia dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Selain mempercepat dan mempermudah aktivitas, di sisi lain penggunaan kendaraan bermotor juga menimbulkan dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan, terutama gas buang dari hasil pembakaran bahan bakar yang tidak terurai atau terbakar dengan sempurna. Dari masalah tersebut kami mencoba menjelaskan apa itu sistem gas buang pada alat transportasi, tapi di makalah ini kami hanya menjelaskan sistem gas buang pada sepeda motor. Dengan makalah ini kami berharap agar kalangan masyarakat khususnya untuk pengguna kendaraan sepeda motor agar paham mengenai sistem pembuangan itu sendiri. Rumusan Masalah Masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut. 1. Pengertian sistem gas buang. 2. Fungsi, desain sistem gas buang. 3. Komponen pada sistem gas buang (katup buang, saluran pembuangan, muffler, knalpot).

Transcript of sistem gas buang pada motor.docx

Page 1: sistem gas buang pada motor.docx

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan otomotif sebagai alat transportasi, baik di darat maupun di

laut, sangat memudahkan manusia dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Selain

mempercepat dan mempermudah aktivitas, di sisi lain penggunaan kendaraan

bermotor juga menimbulkan dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan,

terutama gas buang dari hasil pembakaran bahan bakar yang tidak terurai atau

terbakar dengan sempurna.

Dari masalah tersebut kami mencoba menjelaskan apa itu sistem gas

buang pada alat transportasi, tapi di makalah ini kami hanya menjelaskan sistem

gas buang pada sepeda motor. Dengan makalah ini kami berharap agar kalangan

masyarakat khususnya untuk pengguna kendaraan sepeda motor agar paham

mengenai sistem pembuangan itu sendiri.

Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut.

1. Pengertian sistem gas buang.

2. Fungsi, desain sistem gas buang.

3. Komponen pada sistem gas buang (katup buang, saluran pembuangan,

muffler, knalpot).

4. Emisi gas buang (sistem PCV, sistem pengontrolan penguapan bahan bakar,

sistem EGR, sistem injeksi udara)

5. Ciri-ciri gas buang tidak normal

Tujuan Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diambil dalam pembuatan makalah ini adalah

sebagai berikut.

1. Memahami apa yang dimaksud dengan sistem gas buang, fungsinya,

desainnya, dan komponen-komponennya.

2. Memahami pengertian emisi gas buang, serta sistem-sistem untuk

mengurangi emisi gas.

Page 2: sistem gas buang pada motor.docx

PEMBAHASAN

Pengertian Sistem Gas Buang

Gas buang adalah sisa hasil pembakaran yang dihasilkan oleh pembakaran

di dalam mesin kendaraan bermotor. Setelah campuran bahan bakar dengan udara

yang berada di dalam silinder dibakar dengan nyala api dari busi dan telah

menghasilkan tenaga, maka gas tersebut harus dikeluarkan dari dalam silinder

untuk dibuang. Untuk membuang gas bekas pembakaran ini tidak sekedar dibuang

saja ke udara luar tanpa memperhatikan keamanan dan kenyamanan manusia.

Artinya pembuangan gas bekas ini harus tidak merugikan baik pengendara motor

itu sendiri maupun orang lain. Kerugian dari pengendara itu sendiri misalnya

karena pembuangan gas bekas yang asal buang saja, mungkin tenaga yang

dihasilkan motor akan menurun sedangkan kerugian yang berhubungan dengan

orang lain ialah timbulnya suara yang bising maupun timbulnya polusi udara yang

dapat meracuni orang. Oleh karena itu sistem pembuangan gas bekas harus dibuat

agar kerugian tersebut dapat di eliminer atau paling tidak menjaga agar kerugian

yang muncul sekecil-kecilnya.

Agar sistem pembuangan tidak mempengaruhi tenaga motor, dalam arti

megurangi tenaga motor, maka diusahakan tidak ada tekanan balik yang

berlebihan yang akan menghambat keluarnya gas bekas dari dalam silinder.

Apabila tekanan balik ini timbul di dalam saluran pembuangan maka akan

menghambat keluarnya gas buang dari dalam silinder sehingga gas bekas tidak

bisa keluar semua yang akibatnya akan ada sisa gas bekas di dalam silinder.

Dengan adanya sisa gas bekas di dalam silinder maka akan mengurangi ruangan

untuk gas baru yang masuk ke dalam silinder. Dengan demikian berarti akan

mengurangi efisiensi volumetrik dari motor, yang akibatnya tenaga motor akan

turun.

Disamping tekanan balik yang kecil, saluran pembuangan harus dapat

meredam suara yang ditimbulkan oleh pembuangan gas bekas ini sehingga tidak

mengganggu manusia.

Fungsi Sistem Gas Buang

Fungsi system gas buang adalah:

2

Page 3: sistem gas buang pada motor.docx

Untuk menyalurkan gas buang hasil pembakaran ke atmosfer;

Meningkatkan tenaga mesin;

Menurunkan panas;

Meredam suara mesin;

Desain

Desain saluran pembuangan dirancang untuk menyalurkan gas hasil

pembakaran mesin ke tempat yang aman bagi pengguna mesin. Gas hasil

pembakaran umumnya panas, untuk itu saluran pembuangan harus tahan panas

dan sangat cepat melepaskan panas. Saluran pembuangan tidak boleh melewati

atau berdekatan dengan material yang mudah terbakar atau mudah rusak karena

panas. Meskipun kelihatanya sederhana, tetapi sistem pembuangan cukup

berpengaruh terhadap performa mesin.

Komponen Sistem Gas Buang

Sistem gas buang terdiri dari: Katup buang, Saluran buang, Peredam suara

(Mufler), dan knalpot.

a. Katup Buang

Katup buang hanya ada di motor empat tak, sedangkan motor dua tak tidak

mengguanakan katup buang, tetapi menggunakan kepala piston untuk katub buang

itu sendiri. Katup buang bertugas menahan gas yang sedang terbakar dalam ruang

selinder sehingga terbakar seluruhnya dan pada waktu yang ditentukan katup

buang membuka dan menyalurkan gas sisa pembakaran keluar melalui saluran

buang.

b. Saluran Pembuangan

Saluran pembuangan adalah saluran yang menghubungkan antara silinder

dengan pipa gas buang. Saluran pembuangan ini biasa juga disebut dengan

3

Page 4: sistem gas buang pada motor.docx

“exhaust manifold”. Salah satu model saluran pembuangan ditunjukan pada

gambar di bawah ini.

Pipa pada saluran pembuangan ini biasanya di buat agak berlikuk, karena

bertujuan untuk tekanan balik agar gas baru tidak ikut keluar dari dalam silinder.

Sedangkan saluran gas buang yang tidak berlikuk tujuannya agar tidak ada

tekanan balik dan bisa meningkatkan performa motor, namun bisa membuat

bahan bakar menjadi lebih boros, karena gas baru ada yang ikut keluar.

Contohnya seperti knalpot racing.

Saluran pembuangna ini biasanya dibuat dari besi tuang atau baja stainless

sehingga mengurangi kemungkinan adanya korosi yang disebabkan oleh gas

buang. Perkembangan bahan saat ini, sedang merencanakan dan mencoba

penggunaan bahan dari fiber untuk saluran pembuangan ini sehingga relatip

menjadi lebih ringan.

4

Page 5: sistem gas buang pada motor.docx

Untuk motor yang dilengkapi dengan sistem pengisian dengan tekanan

model turbo, saluran gas buang ini dihubungkan dengan turbin yang nantinya

turbin ini akan memutarkan kompresor untuk memampatkan campuran bahan

bakar dengan udara yang akan masuk ke dalam silinder.

c. Mufler

Mufler dipasang antara pipa belakang dan katalitik konvertor, dan

dipasang di bawah bodi dari kendaraan. Mufler ini berfungsi untuk meredam

suara yang timbul akibat ledakan gas buang dari dalam silinder dengan jalan

menurunkan tekanan gas buang tersebut dengan perlahan-lahan setelah

meninggalkan silinder motor. Untuk melakukan peredaman suara ini maka mufler

ini terdiri dari lubang-lubang dan ruang-ruang untuk mengekspansikan tekanan

gas yang mendadak ini pada saat katup buang terbuka. Kontruksi bagian dalam

mufler dan aliran gas bekas di dalam mufler dapat dilihar pada gambar di bawah

ini.

Peredam suara (Muffer) biasanya terbagi dua jenis, yaitu:

a. Jenis Lurus (Straight Though)

Jenis ini terdiri dari sebuah pipa lurus yang dilingkupi pipa

berdiameter lebih besar. Muffer ini biasanya digunakan pada knalapot

racing, karena tekanan baliknya lebih sedikit dibandingkan dengan jenis

berbelok.

5

Page 6: sistem gas buang pada motor.docx

b. Jenis berbelok (Reverse Flow)

Jenis ini terdiri dari potongan-potongan pipa yang pendek dan sekat-

sekat penahan (baffles) guna menekan gas buang maju dan mundur

sebelum keluar. Peredam seperti ini menciptakan suatu ruang pemuaian

yang dapat mengurangi suara gas buang dan menahan semburan api.

Kadang-kadang suara yang keluar dari mufler masih dirasa kurang

teredam dengan baik, artinya suara yang keluar dari mufler masih mengeluarkan

suara yang relatif masih dapat mengganggu telinga manusia. Oleh karena itu pada

motor-motor tertentu setelah gas bekas keluar dari mufler masih dilewatkan lagi

pada resonator yang berbentuk seperti mufler dan fungsinya juga untuk meredam

suara yang keluar dari mufler supaya lebih rendah lagi suara yang timbul oleh

akibat pembuangan gas buang dari otor tersebut. Resonator ini dipasang seri

dengan mufler, seperti pada gambar.

6

Page 7: sistem gas buang pada motor.docx

d. Knalpot

Knalpot adalah salah satu saluran gas buang yang punya fungsi

mengalirkan gas buang dari ruang bakar mesin dan merendam suara yang keluar

dari ruang bakar mesin. Knalpot juga sangat berpengaruh terhadap tenaga mesin,

jadi sebenarnya knalpot yang baik harus memiliki rancangan yang dapat

memberikan tekanan balik (back pressure) yang tepat agar dapat menghasilkan

tenaga mesin yang optimal.

1. Fungsi Knalpot:

Untuk menyalurkan gas buang hasil pembakaran

Meningkatkan tenaga engine

Meredam suara hasil pembakaran seminimum mungkin

2. Konstruksi Knalpot

Konstruksi knalpot sepeda motor empat langkah dan sepeda motor dua

langkah umumnya tidak sama. Knalpot sepeda motor dua langkah terdiri atas dua

bagian yang disambungkan. Kedua bagian tersebut disambungkan dengan ring

mur sehingga mudah dilepas. Hal ini dimaksudkan agar lebih mudah dibersihkan.

Knalpot mesin dua langkah lebih cepat kotor dikarenakan pada proses

pembakarannya oli ikut terbakar sehingga kemungkinan timbul kerak pada lubang

knalpot sangat besar. Untuk itu knalpot sepeda motor dua langkah harus sering

dibersihkan.

7

Page 8: sistem gas buang pada motor.docx

Dari bentuk luar, knalpot yang umum digunakan pada sepeda motor

adalah jenis botol dan gepeng (knalpot vespa). Namun yang terpenting pada

konstruksi knalpot adalah suatu desain yang harus dapat mendukung fungsi dari

knalpot itu sendiri.

Fungsi knalpot mesin dua langkah tidak hanya sekedar mengalirkan gas

buang tapi juga harus dapat menimbulkan tekanan balik pada lubang buang.

Tekanan balik tersebut diperlukan karena mesin dua langkah tidak menggunakan

katup. Hal ini untuk mencegah gas baru ikut keluar bersama dengan gas buang.

Knalpot sepeda motor empat langkah tidak terdiri atas dua bagian yang

disambungkan. Pada knalpot sepeda motor empat langkah oli tidak ikut terbakar

sebagaimana di knalpot sepeda motor dua langkah, sehingga knalpot lebih bersih.

8

Page 9: sistem gas buang pada motor.docx

3. Komponen Utama

Keterangan gambar:

1. gasket pipa buang

2. gasket sambungan mufler

3. baut penahan pipa buang

4. mur

4. Catalytic Converter

Berfungsi menggubah sisa gas buang yang beracun yaitu korban

monoksida dan hidro carbon menjadi karbondioksida dan uap air.

9

Page 10: sistem gas buang pada motor.docx

Panas yang cukup tinggi (sekitar 760o) akan menyalakan emisi tersebut

menjadi gas yang tidak berbahaya yaitu CO2 dan H2O. Sedangkan converter

katalitik berisi bahan katalis seperti platinum, palladium, rhodium, atau campuran

dari dua bahan dari bahan-bahan tersebut.

Katalis adalah bahan untuk mempercepat reaksi kimia dengan tanpa

merubah katalis itu sendiri. Katalis in biasanya dilapiskan pada keramik atau

bahan lain di dalam rumah konverter yang terbuat dari baja stainless agar tahan

terhadapa panas.

5. Gangguan Pada Knalpot

a. Leher dan peredam knalpot tersumbat arang

b. Peredam/muffler keropos

c. Pengencangan baut pengikat leher knalpot kurang

6. Pemeriksaan dan Perawatan Knalpot Sepeda Motor

Cara membersihkan knalpot sepeda motor :

1. Lepaskan knalpot dari dudukannya

10

Page 11: sistem gas buang pada motor.docx

2. Pisahkan bagian-bagian knalpot apabila bisa dipisahkan. Tetapi tidak

semua knalpot bisa dipisah-pisah.

3. Bersihkan bagian luar knalpot dengan kain dan air atau amplas halus.

Supaya kering, jemur sebentar dengan cahaya matahari atau keringkan

dengan udara bertekanan (kompresor).

4. Panaskan bagian luar ujung knalpot sampai merah membara dengan api las

karbit.

5. Semprot bagian dalam knalpot dengan udara bertekanan sampai kotoran-

kotoran di dalamnya terlempar ke luar.

6. Untuk membersihkan peredam suara. Semprotkan dengan air panas agar

sisa bahan bakar yang ada bisa keluar. Setelah itu keringkan dengan udara

bertekanan

7. Bersihkan saluran buang pada blok silinder dengan skrap pembersih kerak

kemudian semprot saluran buang dengan udara bertekanan. Yang perlu

diperhatikan pada saat membersihkan kerak dengan skrap posisi piston

harus ada pada Titik Mati Bawah agar tidak tergores oleh skrap.

8. Periksa keadaan paking knalpot, bila ada yang rusak harus diganti. Paking

yang rusak akan menyebabkan kebocoran gas buang.

9. Pasang knalpot dengan cara kebalikan dari waktu membongkar.

10. Periksa kebocoran gas buang dengan cara menghidupkan motor dan

menutup ujung knalpot dengan kain. Jika ada kebocoran gas buang, segera

perbaiki bagian yang menyebabkan kebocoran tersebut.

Emisi Gas Buang

Emisi gas buang adalah merupakan polutan yang mengotori udara yang

dihasilkan dari gas buang kendaraan. Ada empat emisi pokok yang dihasilkan

oleh kendaraan. Adapun keempat emisi tersebut adalah hidrokarbon atau HC,

karbon monoksida atau CO, nitrogen oksida atau NOx, dan partikel-partikel yang

keluar dari gas buang.

Hidrokarbon atau HC adalah emisi yang timbul karena bahan bakar yang

belum terbakar tetapi sudah keluar bersama-sama gas buang menuju atmosfer. Hal

11

Page 12: sistem gas buang pada motor.docx

ini bisa difahami karena bahan bakar yang dipakai pada motor bensin adalah

bahan bakar yang terbuat dari hidrokarbon.

Emisi hidrokarbon ini dapat disebabkan oleh karena pembakaran yang

kurang sempurna sehingga ada bahan bakar yang belum terbakar dan keluar masih

dalam bentuk hidrokarbon, atau dapat juga disebabkan karena penguapan dari

bahan bakar. Misalnya HC dihasilkan dari motor yang kerjanya tidak baik dan

juga bisa dari penguapan pada sistem bahan bakarnya atau karena dari blowby gas

yang masuk ke dalam ruang engkol dari motor dan dikeluarkan ke udara bebas

melalui lubang penapasan.

HC ini bisa menyebabkan pedih mata, tenggorokan sakit, paru-paru sakit,

dan penyakit yang lain dan bahkan mungkin dapat menyebabkan kangker. Oleh

karena itu kebanyakan negara-negara maju sudah membatasi emisi yang boleh

dikeluarkan dari motor bensin.

Adapun karbon monoksida atau CO dapat disebabkan karena bahan bakar

yang terbakar sebagian. Hal ini karena disebabkan oleh pembakaran yang tidak

sempurna. Gas CO ini lebih berbahaya dibanding dengan HC, diman gas ini tidak

berwarna dan tidak berbau. CO ini dapat menyebabkan pusing kepala, mula,

gangguan penapasan, dan bahkan dapat mematikan apabila orang agak lama di

dalam ruangan yang mengandung banyak CO.

Apabila jumlah udara yang masuk ke dalam silinder berkurang atau

campuran bahan bakar dengan udara yang masuk ke dalam silinder gemuk maka

akan mengakibatkan kandunagn CO dan HC pada gas buang akan bertambah.

Sebaliknya apabila kandungan udara pada campuran bahan bakar dengan udara

yang masuk ke dalam silinder lebih banyak atau dengan kata lain campuran udara

dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder menjadi lebih kurus maka gas

buang akan menghasilkan CO dan HC yang lebih sedikit.

12

Page 13: sistem gas buang pada motor.docx

Sedangkan oksida nitrogen atau NOx, adalah emisi yang dihasilkan oleh

pembakaran yang terjadi pada temperatur yang tinggi. Udara bebas yang

digunakan untuk pembakaran mengandung nitrogen sekitar 80 persen. Pada

temperatur yang cukup tinggi (sekitar 1370o C atau lebih) nitrogen dan oksigen

dalam campuran bahan bakar dengan udara akan bersatu dan membentuk NOx.

Oksida nitrogen ini akan menghasilkan warna coklat kotor pada gas

buang. Disamping itu juga akan terasa pedas di mata dan mengganggu paru-paru.

NOx ini akan bertambah pada motor yang menggunakan perbandingan

kompresi yang tinggi dan campuran bahan bakar dengan udara yang kurus.

Padahal motor yang demikian ini akan menghemat bahan bakar dan mengurangi

kandungan HC dan CO. Oleh karena itu kontrol emisi harus bia menghasilkan

semua emisi yang rendah dengan tetap tidak berpengaruh pada tenagan yang

dihasilkan motor dan penggunaan bahan bakar yang irit.

Disamping emisi-emisi di atas adalagi kotoran yang dibawa oleh gas

buang yang keluar dari dalam silinder motor karena pembakaran bahan bakar

yaitu berupa partikel-partikel yang tampak pada gas buang biasanya berwarna

hitam. Kotoran semacam ini tampak sangat nyata pada motor diesel. Sedangkan

pada motor bensin gejala ini tidak terlalu nampak karena pembakarannya relatif

sempurna, kecuali pada keadaan tertentu.

Sumber-sumber emisi pada motor di tunjukkan pada gambar di bawah ini.

13

Tambah

Kurang

HC-CO

NOx

Page 14: sistem gas buang pada motor.docx

1 2 3

60% engine exhaust

20% crankcase vaport

20% fuel evaporisation

Untuk membatasi atau mengontrol emisi dari motor maka dilakukan cara-

cara pembatasa tersebut. Adapun cara-cara pengontrolon emisi tersebut adalah :

Sistem PCV, sistem pengontrolan penguapan bahan bakar, sistem EGR, sistem

injeksi udara, dan catalytic converter.

Sistem PCV

Sistem PCV adalah merupakan kependekan dari “Positive Crankcase

Ventilation” (ventilasi bak mesin). PCV ini mengguanakan vakum dari motor

untuk menghisap uap sisa pembakaran yang mungkin masuk ke ruang engkol

serta uap oli yang mengandung polutan beracun itu masuk kembali ke intake

manifold untuk dibakar kembali di dalam silinder sehingga dapat mengurangi

emisi yang dihasilkan oleh motor, seperti terlihat pada gambar.

14

Page 15: sistem gas buang pada motor.docx

Karena blowby gas motor mengandung HC, CO,partikel-partikel kecil,

H2O, belerang, dan asam yang dapat merusak bagian-bagian dari motor dan kalau

dilepas ke udara babas juga akan menimbulkan polusi, sedangkan sebagian dari

blowby gas tersebut masih dapat dibakar kembali sehingga tidak merugikan maka

maka blowby gas tersebut harus dikeluarkan dari dlam ruang oli dan dibakar

kembali.

Cara Kerja PCV Valve

PCV valve adalah katup satu arah untuk mengalirkan udara dari blok

mesin atau ruang engkol ke intake manifold.

Pada PCV valve terdiri dari pegas dan klep untuk mengatur aliran udara

yang ditempatkan di dalam plastik atau logam, karena itu kita akan menemukan

PCV valve dengan bahan logam atau pun dari bahan plastik.

Prinsip Kerja PCV valve

Pada prinsipnya sistem kerja PCV valve dipengaruhi oleh kekuatan pegas,

tekanan gas di ruang engkol dan kevakuman pada intake manifold yang

mempengaruhi besarnya aliran udara melalui PCV valve.

Sistem kerja PCV valve dibagi menjadi beberapa kondisi, yaitu:

1. Cara keja PCV valve saat mesin mati

Saat mesin mati atau saat ledakan mesin kembali ke intake manifold, maka

katup PCV akan menutup.

15

Page 16: sistem gas buang pada motor.docx

2. Cara keja katup PCV saat mesin sedang idle

Saat mesin idle karena kevakuman yang besar terjadi di intake manifold

maka valve akan tertarik lebih banyak dan klep sedikit menutup saluran udara

yang mengalir.

3. Cara kerja PCV valve saat akselerasi atau saat beban maksimal mesin

Saat mesin beban maksimal, kevakuman pada intake manifold berkurang

membuat tarikan yang terjadi pada valve berkurang sehingga saluran udara yang

terbuka lebih banyak

16

Page 17: sistem gas buang pada motor.docx

Sistem Pengontrolan Penguapan Bahan Bakar

Sistem pengontrolan penguapan bahan bakar mencegah uap bahan bakar,

dari tangki bahan bakar dan dari karburator, untuk tidak keluar ke atmosfir bebas

sehingga tidak menyebabkan polusi udara. Motor-motor lama tidak

memperhatikan hal ini sehingga membuat ventilasi udara pada tutup tangki bahan

bakar dan membuat ventilasi pada karburator ke udara luar sehingga

menimbulkan polusi pada udara bebas. Tetapi pada motor-motor baru biasanya

dilengkapi dengan sistem pengontrolan penguapan bahan bakar ini.

Adapun bagian-bagian dari sitem pengontrolan penguapan bahan bakar

serta cara kerjanya tampak pada gambar di bawah ini.

17

Page 18: sistem gas buang pada motor.docx

Tutup tangki bahan bakar yang dilengkapi dengan sistem pengontrolan

penguapan bahan bakar ini ditutup rapat sehingga uapa bahan bakar tidak bisa

keluar dari sistem. Namun demikian pada tutup tersebut dilengkapi dengan katup

vakum dan tekanan yang akan bekerja sebagai pengaman aabila terjadi tekanan

atau kevakuman ang berlebiahan.

Dibagian atas dari tangki bahan bakar dilengkapi dengan dome yang

berguna untuk menampung pemuaian bahan bakar apabila mengalami panas.

Sebelum uap bahan bakar keluar dari tangki bahan bakar, uap yang mungkin

bercampur dengan cairan bahan bakar itu dipisahkan dulu pada pemisah uap dan

cairan yang diletakkan di atas tangki bahan bakar. Cairan bahan bakar akan

kembali ke dalam tangki, sedang uapa bahan bakar akan mengalir menuju kanister

melalui katup “liquid check”, atau katup roll over.

Katup roll over ini digunakan untuk mencegah masuknya cairan bahan

bakar bila terjadi kemungkinan posisi motor yang tidak dikehendaki sehingga

bahan bakar tidak masuk ke kanister.

Kanister adalah alat penyimpanan uap bahan bakar pada saat motor tidak

bekerja. Kanister ini merupakan tabung plastik atau logam yabg d dalamnya diisi

dengan arang batu bara yang dibuat butiran-butiran sehingga bisa menyerap uap

bahan bakar. Pada bagian atas kanister ada saluran dari tangki bahan bakar dan

saluran dari karburator. Disamping itu juga ada juga saluran dari lubang ruang

pelampung yang dilengkapi dengan vakum yang akan terbuaka saat motor mati,,

dan pada saat motor bekerja kevakuman motor akan menghisap diapragma dan

menutup lubang tersebut.

18

Page 19: sistem gas buang pada motor.docx

Saluran purge berguna untuk mengeluarjkan uap bahan bakar dari kanister

pada saat motor hidup dimana saluran ini dihubungkan dengan manifold

pengisian.

Adapun kerja dari sistem in adalah sebagai berikut. Pada saat motor

bekerja, kevakuman pada manifold pengisian akan mempengaruhi kanister karena

berhubungan sehingga akan menyebabkan timbulna aliran udara dari bawah

kanister melalui kanister menuju manifold pengisian. Udara ini akan membawa

uap bahan bakar yang di dalam kanister masuk ke dalam silinder untuk dibakar.

Pada saat motor tidak bekerja semua uap bahan bakar baik dari karburator

maupun dari tangki bahan bakar akan disimpan pada kanister.

Sistem EGR

Sistem EGR adalah merupakan kependekan dari sistem “Exhaust Gas

Reculculation” yang akan memungkinkan mensirkulasi gas bekas pembakaran

agar masuk kembali ke dalam saluran pengisian untuk membantu mengurangi

emisi NOx.

Apabila gas bekas ditambahakan pada gas baru yang masuk ke dalam

silinder maka akan mengurangi temeratur minimum yang dihasilkan oleh

pembakaran. Karena itulah maka sistem EGR ini dapat mengurangi kandungan

NOx di dalam gas buang.

Pada saat motor idle, kevakuman pada saluran pengisian sebelum katup

gas sangat rendah karena katup gas dalam posisi hampir tertutup. Karena

kevakuman yang rendah ini maka tidak mampu menarik katup EGR untuk

membuka saluran EGR sehingga tidak ada gas bekas pembakaran yang disirkulasi

kembali ke dalam saluran pengisian yang akhirnya hanya campuran bahan bakar

dengan udara dari karburator atau dari sistem injeksi bahan bakar saja yang di

masukan ke dalam silinder untuk dibakar. Hal ini untuk mencegah agar jangan

sampai motor mancet karena campuran bahan bakar dengan udara yang masuk ke

dalam silinder akan kekurangan bahan bakar.

Posisi katup EGR saat motor idle ini tampak pada gambar.

19

Page 20: sistem gas buang pada motor.docx

Pada saat katup gas dibuka lebih lebar dan putaran motor jadi naik, maka

kevakuman motor akan mempengaruhi katup EGR untuk membuka. Kevakuman

tersebut akan menarik diapragma melawan tekanan pegas dan membuka katup

EGR sehingga gas bekas akan masuk ke dalam manifold pengisian bercampur

dengan bahan bakar dengan udara yang akan masuk ke silinder untuk di bakar.

Pada saat motor pada kecepatan tinggi maka gas bekas yang masuk pada

campuran bahan bakar dengan udara ini tidak akan mempengaruhi kerja motor

kecuali mengurangi temperatur maksimum yang dicapai oleh pembakaran. Posisi

EGR pada saat motor bekerja pada putaran tinggi in ditunjukkan pada gambar.

Sistem Injeksi Udara

Sistem injeksi udara adalah sistem pengurangan emisi gas buang dengan

jalan menambahakan udara segar pada gas buang dengan cara menginjeksikan

udara tersebut pada lubang pembuangna untuk mengurangi emisi HC dan CO.

Skema dari sistem injeksi udara ditunjukan pada gambar.

20

Page 21: sistem gas buang pada motor.docx

Bagian-bagian dari sistem injeksi udara ini dapat di lihat pada gamabar.

Pada saat motor bekerja, pompa udara akan memompakan udara ke katup

diverter. Kecuali pada saat melambat, udara tersebut kemudian akan melewati

katup diverter terus ke katup cek, ke manifold injeksi udara terus ke saluran

pembuang dari motor, yaitu pada lubang pembuangan motor.

Pada saat motor diperlambat, katup deverter akan menutup aliran udara

tersebut. Hal ini untuk mencegah terjadinya nyala balik yang dapat merusakkan

bagian-bagian dari sistem pembuangn.

21

Page 22: sistem gas buang pada motor.docx

Melihat Kondisi Mesin Lewat Ujung Knalpot

Kerak Hitam

Di ujung knalpot banyak kerak menandakan terlalu banyak bensin yang

terbuang lewat asap knalpot. Penyebabnya, biasanya konsumsi bensin sangat

boros dan tenaga kurang, terutama pada akselerasi awal. Bisa disetel sistem

karburasinya.

Kerak Abu-Abu

Kondisi ini menandakan pembakaran di mesin sempurna. Campuran

udara, bensin dan pemantik api dalam kondisi ideal hingga pembakaran didapat.

Dalam kondisi lalu lintas padat (macet) sulit didapat kerak abu-abu. Karena

bensin mentah banyak terbuang melalui knalpot. Meski setelah mesin sudah ideal,

kadang ujung knalpot berkerak hitam.

Untuk mengetahuinya, geber mobil pada rpm tinggi di jalan bebas

hambatan. Tahan selama beberapa menit, selain untuk membuang sisa kerak di

ruang bakar, juga efekttif mengetahui kondisi ujung pipa knalpot.

22

Page 23: sistem gas buang pada motor.docx

Percikan Air

Kejadian ini normal saat kondisi mesin masih dingin. Sumber air bukan dari

mesin, namun efek kondensasi (embun) di saluran knalpot. Seiring dengan

naiknya suhu di dalam pipa dan muffler, percikan air akan hilang. Kondisi ini

sekaligus mengindikasikan saluran pipa yang bersih dari lelehan oli atau kerak

yang menumpuk.

Serpihan Kotoran

Serpihan ini keluar saat mesin bekerja di rpm tinggi. Bentuknya bisa

berupa besi karatan atau benda mirip kapas yang terbakar. Ini sekaligus

menunjukkan kondisi saringan knalpot (muffler) yang keropos akibat karat.

Serpihan karat dan peredasm glasswool di dalam muffler lepas, sehingga keluar

bersamaan dengnan asap knalpot. Biasanya kondisi seperti ini disertai bunyi

gemuruh dari knalpot yang bocor dan diikuti konsumsi bahan bakar boros.

23

Page 24: sistem gas buang pada motor.docx

Lelehan Oli

Kondisi ini mengisyaratkan adanya oli mesin yang masuk ke ruang bakar

dalam kuantitas cukup banyak. Bersamaan dengnan sisa gas buang, oli akan

terbuang melalui saluran pipa knalpot. Saat mesin dinyalakan, juga disertai

munculnya asap putih yang tebal.

Penyebabnya, bisa karena kondisi ring piston yang aus atau longgar. Atau

berasal dari rembesan oli akibat sil katup pecah. Perbaiki atau periksa kedua

komponen ini sebelum kerusakan bertambah parah.

24

Page 25: sistem gas buang pada motor.docx

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem gas buang harus dibuat sebaik mungkin karena bisa merugikan

keamanan dan kenyamanan manusia, contohnya emisi yang berlebihan dapat

mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan, kalau dibiarkan terus menerus

bukan hal yang tidak mungkin bahwa generasi penerus kita menjadi generasi

penerus yang bodoh akibat udara yang dihirup sejak kecil tercemar polusi. Oleh

karena itu sistem pembuangan gas bekas harus dibuat agar kerugian tersebut dapat

di eliminer atau paling tidak menjaga agar kerugian yang muncul sekecil-kecilnya.

25

Page 26: sistem gas buang pada motor.docx

DAFTAR PUSTAKA

Ari, K. 2013. Knalpot Menentukan Kondisi Msein. (Online),

(http://www.untukku.com/berita-untukku/berita-otomotif/deteksi-kondisi-

mesin-lewat-ujung-knalpot-untukku.html), diakses Jumat 23 Oktober 2015

Daryanto. 2001. Teknik Reparasi dan Perawatan Sepeda Motor. Jakarta : Sinar

Grafika Offset.

Hariri, P. 2012. Modul Pembelajaran Sistem Gas Buang Sepeda Motor. (Online),

(hariripriyanto.blogspot.co.id/2012/06/modul-pembelajaran-sistem-gas-

buang.html), diakses Rabu 16 September 2015

Qita, O. 2015. Fungsi PCV Valve dan Cara Kerja Katup PCV Pada Mesin.

(Online), (http://otomotifmobil.com/2015/07/fungsi-pcv-valve-dan-cara-

kerja-katup-pcv-pada-mesin.html), diakses Jumat 25 September 2015

Suyanto, W. 1989. Teori Motor Bensin. Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

26