Sistem Ekskresi

23
BAB 8 SISTEM EKSKRESI Kelas XI-IPA 5 Nama Anggota : AFIST SOFIYATA A (01) GAYUH DISROBIYANSYAH (O2) ZULFIKAR ALIMUDIN A. (10) INDANA ZULFA (19) NIA AYU O. (21) SEPTI SUDIANINGSIH (26) Game Strat

Transcript of Sistem Ekskresi

Page 1: Sistem Ekskresi

BAB 8SISTEM EKSKRESI

Kelas XI-IPA 5Nama Anggota :•AFIST SOFIYATA A (01)•GAYUH DISROBIYANSYAH (O2)•ZULFIKAR ALIMUDIN A. (10)•INDANA ZULFA (19)•NIA AYU O. (21)•SEPTI SUDIANINGSIH (26)

Game Strat

Page 2: Sistem Ekskresi

SISTEM EKSKRESISistem ekskresi adalah sistem organ pada

makhluk hidup yang berfungsi untuk mengeluarkan ekskrit. Ekskrit adalah sisa metabolisme yang tidak lagi berguna dan harus dibuang dari dalam tubuh.

Sesuai dengan jenis makhluk hidupnya, sistem ekskresinya sangat bervariasi dalam fungsi dan kompleksitas. Semakin tinggi tingkatan suatu makhluk, umumnya makin kompleks sistem ekskresinya.

Back

Next

Page 3: Sistem Ekskresi

SISTEM EKSKRESI

Invertebrata Vertebrata

Back

Page 4: Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi Pada Hewan Invertebrata

Next

Page 5: Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi Hewan InvertebrataSistem ekskresi invertebrata berbeda dengan

sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata lainnya.

Alat ekskresinya ada yang berupa saluran Malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur ekskresi khusus pada invertebrata

Next

Back

Page 6: Sistem Ekskresi

Yang akan kita bahas....

Invertebrata

Protozoa

Planaria

Annelida

Insecta

MenuBack

Page 7: Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi pada Hewan Sel SatuProtozoa tidak memiliki organ pengeluaran

khusus sehingga zat sisa metabolismenya dikeluarkan melalui rongga berdenyut (vakuola kontraktil) atau melalui kulit secara difusi melalui dinding sel dan osmosis contohnya pada amuba dan Paramaecium. Sistem ekskresi Protozoa, misalnya pada Paramecium, dilakukan oleh vakuola kontraktil. Vakuola ini biasa ditemukan pada Protozoa yang hidup di air tawar. Disebut vakuola kontraktil karena vakuola ini bisa membesar dan mengecil. Selain untuk ekskresi, vakuola kontraktil juga berfungsi sebagai pengatur tekanan osmosis. Itu sebabnya sering disebut sebagai osmoregulator yaitu untuk mengatur kadar air dalam sel.

Next

Page 8: Sistem Ekskresi

Sub MenuBack

Page 9: Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi pada Cacing Pipih

Alat ekskresi Planaria disebut sel-sel api atau flame cell. Cairan tubuh yang melewati sel api akan disaring, lalu zat-zat sisa yang dikandungnya akan diserap oleh sel api. Gerakan bulu getar di dalam saluran sel api akan mendorong zat air ke arah saluran gabungan. Melalui saluran gabungan inilah, akhirnya zat-zat sisa dibuang ke luar melalui lubang ekskresi. Cacing pipih mempunyai organ nefridium yang disebut sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia.

Next

Page 10: Sistem Ekskresi

Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam sel api. Gerakan flagela juga berfungsi mengatur arus dan menggerakan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat tertentu, saluran bercabang menjadi pembuluh ekskresi yang terbuka sebagai lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini.

Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa berdifusi secara langsung dari sel ke air

Next

Back

Page 11: Sistem Ekskresi

Sub Menu

Page 12: Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi pada cacing tanah berupa sistem nefridium. Setiap segmen tubuh cacing tanah mengandung sepasang nefridium disebelah kiri dan kanan, kecuali pada tiga segmen pertama dan satu segmen terakhir. Setiap nefridium terdiri atas 3 bagian:

1. Nefrostoma, yaitu corong bersilia yang terdapat pada rongga tubuh semu (pseudoselom)

2. Saluran atau pipa halus yang berliku, disebut duktus ekskretorius. Bagian akhir dari saluran ini membesar dan ujung akhir saluran ini berakhir pada nefridiopor (lubang nefridia) .

3. Nefridiopor, merupakan lubang tempat muara sisa metabolisme, terletak pada permukaan ventral tubuh cacing.jumlahnya tiap segmen sepasang

Sistem Ekskresi pada Annelida

Next

Page 13: Sistem Ekskresi

Proses Ekskresi AnnelidaCairan

masuk ke nefrosom

Mengalir di nerfridia

Penyerapan zat

Zat diedarkan ke seluruh

kapiler sistem

ekskresi

Cairan tubuh dikeluarkan

oleh nefridiofor

Sub MenuBack

Page 14: Sistem Ekskresi

Alat Ekskresi pada SeranggaAlat ekskresi

serangga, misalnya belalang, berupa pembuluh malpighi. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dengan jumlah banyak dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Pembuluh ini melekat pada satu atau kedua ujung usus menuju rongga tubuh ke segala arah

Next

Page 15: Sistem Ekskresi

Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi, sehinga kotoran serangga berupa butiran-butiran padat yang mengandung kristal asam urat.Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata.

Next

Back

Page 16: Sistem Ekskresi

Sub MenuMenuBack

Page 17: Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi Pada Hewan Vertebrata

Menu

Ikan

Reptil Burung

Amfibi

Page 18: Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi Pada IkanAlat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal yang memanjang (opistonefros) dan berwarna kemerah-merahan. Pada beberapa jenis ikan, seperti ikan mas saluran ginjal (kemih) menyatu dengan saluran kelenjar kelamin yang disebut saluran urogenital. Saluran urogenital terletak dibelakang anus, sedangkan pada beberapa jenis ikan yang lain memiliki kloaka. Karena ikan hidup di air, ikan harus selalu menjaga keseimbangan tekanan osmotiknya. Pada ikan yang bernafas dengan insang, urin dikeluarkan melalui kloaka atau porus urogenitalis, dan karbon dioksida dikeluarkan melalui insang. Pada ikan yang bernafas dengan paru-paru, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru dan urin dikeluarkan melalui kloaka. Mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar dan air laut berbeda. Ikan yang hidup di air tawar mengekskresikan ammonia dan aktif menyerap oksigen melalui insang, serta mengeluarkan urin dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, ikan yang hidup dilaut akan mengekskresikan ammonia melalui urin yang jumlahnya sedikit.

Next

Page 19: Sistem Ekskresi

Mendapatkan air dan garam dari makanan

Air masuk secara osmosislewat permukaantubuhnya

Mineral diikat oleh insang Ekskresi urin banyak

dan lebih encer

Meperoleh air dan garam mineral denganBanyak minum air laut

Air keluar lewat permukaan tubuh dan lewat insang

Kelebihan garamDibuang lewat

insangEkskresi urin yang pekat dan sedikit

Ikan Air Tawar

Ikan Air Laut

Next

Back

Page 20: Sistem Ekskresi

IKAN AIR LAUT IKAN AIR TAWARTubuh lebih hipotonis dari air laut sehingga air banyak yang keluar dari tubuh.

Tubuh lebih hipertonis dari lingkungannya sehingga air banyak yang masuk lewat permukaan tubuhnya.

Akibatnya ikan laut banyak minum air laut untuk menutupi kehilangan air yang besar

Akibatnya ikan air tawar sedikit minum air.

Urin yang dihasilkan sedikit dan pekat Urin yang dihasilkan banyak dan encer

Ginjal memiliki sedikit glomelurus sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan lambat.

Ginjal dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih banyak sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan cepat

Sebalknya pada air laut mengeksresksikan sampah nitrogen berupa trimetilamin oksida (TMO), mengekresikan ion-ion lewat insang dan mengeluarkan urine sedikit.

Ikan air tawar mengeksreksi ammonia dan aktif menyerap ion anorganik melalui insang serta mengeluarkan urine dalam jumlah besar.

Tabel Perbedaan Mekanisme Ekskresi IkanAir Laut dan Ikan Air Tawar

Sub Menu

Back

Page 21: Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi pada AmfibiAlat ekskresi utama pada

katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak dikanan dan kiri tulang belakang. Warnanya merah kecoklatan, bentuknya memanjang dari depan ke belakang. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Pada katak jantan, saluran ginjal dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.

Sub Menu

Page 22: Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi pada ReptilSistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru-paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Reptil yang hidup di darat sisa hasil metabolismenya berupa asam urat yang dikeluarkan dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih. 

Sub Menu

Page 23: Sistem Ekskresi

Sistem Ekskresi padaAves ( Burung )

Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), hati, paru-paru, dan kulit. Saluran ginjal, saluran kelamin, dan saluran pencernaan bermuara pada sebuah lubang yang disebut kloaka. Saluran ekskresi terdiri dari sepasang ginjal berwarna coklat yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian akhir usus (kloaka). Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam. Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares (lubang hidung). Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang terdapat pada ujung ekornya. Kelenjar minyak tersebut berguna untuk meminyaki bulu-bulunya. 

Sub Menu

Menu