Sistem ekskresi

46
SISTEM M Kelompok 1

Transcript of Sistem ekskresi

Page 1: Sistem ekskresi

SISTEM M

Kelompok 1

Page 2: Sistem ekskresi

SISTEM

EKSKRESI

Page 3: Sistem ekskresi

EKSKRESI

Hewan

Avertebrata Vertebrata

Manusia

Page 4: Sistem ekskresi

HEWAN VERTEBRATA

Page 5: Sistem ekskresi

CACING PIPIH• Sistem ekskresi pada cacing pipih, misalnya

Planaria, merupakan suatu sistem Protonefridium

• Sistem Protonefridium merupakan suatu sistemyang tersusun atas dua saluran longitudinal yang memanjang sejajar pada tiap bagianlateral tubuh

• Dari saluran tersebut terbentuk banyak cabangke seluruh bagian tubuh cacing

• Setiap cabang berakhir pada sel-sel api(solenosit) beserta salurannya tersebut disebutProtonefridium.

• Sel api hanya berperan mengekskresikan air danair dikeluarkan melalui lubang (nefridiopor).

Page 6: Sistem ekskresi

Cacing Pipih

Page 7: Sistem ekskresi

2. Saluran atau pipa halus

yang berliku, disebut

duktus ekskretorius.

Bagian akhir dari saluran

ini membesar dan ujung

akhir saluran ini berakhir

pada nefridiopor (lubang

nefridia)

3. Nefridiopor, merupakan

lubang tempat muara

sisa metabolisme, terletak

pada permukaan ventral

tubuh cacing.jumlahnya

tiap segmen sepasang

Page 8: Sistem ekskresi

SERANGGA (INSECTA)

• Sistem ekskresi pada serangga, misalnya belalang,

berupa pembuluh malphigi

• Pembuluh-pembuluh malphigi merupakan serabut

seperti benang halus berwarna putih kekuningan

dalam jumlah banyak

• Pangkalnya melekat pada ujung anterior dinding usus

dan ujungnya menuju rongga tubuh ke segala arah

Page 9: Sistem ekskresi

Serangga (Insecta)

Page 10: Sistem ekskresi

HEWAN AVERTEBRATA

Page 11: Sistem ekskresi

SISTEM EKSKRESI PADA IKAN

• Ikan memiliki mekanisme ekskresi dipengaruhi

oleh tempat hidupnya

• Ikan air tawar memiliki cara ekskresi yang

berbeda dengan ikan air laut, dalam hal

pembentukkan urinnya

Ikan Air Laut

Ikan bluefin tuna utara (Thunnus thynnus) Ikan Mas

Page 12: Sistem ekskresi

IKAN AIR LAUT

• Tubuh ikan laut lebih

hipotonis dari air laut

sehingga air banyak

yang keluar dari tubuh.

• Akibatnya ikan laut

banyak minum air laut

untuk menutupi

kehilangan air yang

besar

• Urin yang dihasilkan

sedikit dan pekat

Meperoleh air dan

garam mineral dengan

Banyak minum air laut

Air keluar lewat permukaan tubuh

dan lewat insang

Kelebihan garam

Dibuang lewat

insang

Ekskresi urin yang pekat

dan sedikit

Page 13: Sistem ekskresi

IKAN AIR TAWAR

• Tubuh ikan air tawar

lebih hipertonis dari

lingkungannya

sehingga air banyak

yang masuk lewat

permukaan tubuhnya.

• Akibatnya ikan air

tawar sedikit minum air.

• Urin yang dihasilkan

banyak dan encer

Mendapatkan air

dan garam dari

makanan

Air masuk secara osmosis

lewat permukaan

tubuhnya

Mineral diikat

oleh insang Ekskresi urin banyak

dan lebih encer

Page 14: Sistem ekskresi

MANUSIA

Page 15: Sistem ekskresi

FUNGSI SISTEM EKSKRESI

• Membuang Sampah hasil metabolisme

• Karbondioksida (CO2) – Paru-paru

• Racun, Sampah nitrogen - Ginjal

• Obat-obatan - Ginjal

• Keringat – Kulit

• Empedu - Hati

Page 16: Sistem ekskresi

ALAT EKSKRESI

MANUSIA

HATI

Hati terletak pada rongga perut bagian kanan. Pada bagian

kanan hati terdapat selaput tipis yang disebut kapsula hepatis. Di

dalam jaringan hati terdapat pembuluh darah dan pembuluh

empedu yang disatukan oleh kapsul hati (Kapsul Glisson). Sel – sel

hati bergabung membentuk lobula dan antarlobula dipisahkan

oleh ruang lakuna.

Sebagai alat ekskresi, hati berfungsi menghasilkan cairan empedu

secara terus – menerus. Selain menghasilkan empedu, hati juga

berfungsi menyimpan gula dalam bentuk glikogen, menetralkan

racun, membentuk dan merombak protein, serta membentuk

eritrosit pada janin.

Page 17: Sistem ekskresi

PEROMBAKAN ERITROSIT OLEH HATI

Sel – sel hati yang bertugas merombak eritrosit disebut sel histiosit. Melalui

sel tersebut, hemoglobin akan diuraikan menjadi senyawa hemin, zat besi

(Fe), dan globin.

Dalam hati, senyawa hemin diubah menjadi zat warna (bilirubin dan

biliverdin) lalu dikirim ke usus dan setelah melalui proses tertentu dibuang

ke luar tubuh bersama feses. Dalam usus, zat warna empedu (berwarna

hijau biru) dioksidasi menjadi urobilin (berwarna kuning coklat) yang

berfungsi memberi warna pada feses dan urine.

Sementara itu, zat besi tertahan dan disimpan dalam hati atau

dikembalikan ke sumsum tulang sedangkan globin digunakan lagi untuk

pembentukan eritrosit baru dan metabolisme protein.

Page 18: Sistem ekskresi

KULIT

Kulit memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai pelindung terhadap

kerusakan fisik akibat sentuhan mekanis, panas, penyinaran, kuman –

kuman, dan zat kimia; mengatur suhu badan; mencegah dehidrasi;

mengeluarkan zat sisa berupa keringat; dan menerima rangsangan dari

luar.

Banyak tidaknya keringat yang dikeluarkan seseorang dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu suhu lingkungan, emosi, aktivitas tubuh, dan

psikologi.

Page 19: Sistem ekskresi

STRUKTUR KULIT

Kulit

Epidermis

Stratum korneum: lapisan tanduk yang terdiri atas

sel – sel mati

Stratum lusidum: lapisan di bawah stratum

korneum yang berwarna bening

Stratum granulosum: lapisan kulit yang

mengandung pigmen

Stratum germinativum: lapisan kulit yang selalu

tumbuh membentuk sel – sel baru ke arah luar

Dermis

Akar

rambutPembuluh

darahKelenjar keringat (glandula sudorifera), terletak

tersebar di seluruh permukaan tubuh

Kelenjar minyak (glandula sebasea), terletak di

dekat akar rambut. Berfungsi menghasilkan

minyak untuk mencegah kekeringan pada kulit

dan rambut.Lapisan Lemak, terletak di bawah dermis.

Berfungsi sebagai sumber cadangan energi dan

membantu mempertahankan suhu tubuh.

Page 20: Sistem ekskresi

MEKANISME

PENGELUARAN KERINGAT

Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat

menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar

keringat. Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan

suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf

simpatetik ke kelenjar keringat. Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air

garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke

permukaan kulit dalam bentuk keringat.

Page 21: Sistem ekskresi

PARU - PARU

Paru – paru merupakan alat tubuh

yang bertugas mengeluarkan zat

sisa berupa karbon dioksida (CO2)

dan uap air dalam kaitannya

sebagai alat ekskresi. Gas karbon

dioksida merupakan sisa proses

metabolisme dalam jaringan yang

diangkut oleh darah ke paru –

paru dan berdifusi dalam alveolus.

Oksigen yang masuk ke paru –

paru berikatan dengan

hemoglobin membentuk

oksihemoglobin dalam eritrosit

yang mengalir menuju jaringan

tubuh. Setelah sampai di sel- sel

tubuh, O2 dilepas dari ikatan

oksihemoglobin dan keluar menuju

jaringan lalu masuk ke sel – sel

tubuh. Pada saat yang sama, CO2

dari sel – sel tubuh masuk ke dalam

darah. Sebagian kecilnya

bergabung dengan hemoglobin

membentuk karboksihemoglobin.

Kebanyakan CO2 membentuk

HCO - dengan plasma darah. Saat

Page 22: Sistem ekskresi

GINJAL - FUNGSI SISTEM URINARIA

• Membuang sisa metabolisme :

• Sampah nitrogen

• Obat-obatan

• Racun

• Mengatur :

• Keseimbangan Air dalam tubuh

• Kandungan elektrolit

• Asam –Basa cairan darah

• Tekanan darah

• Produksi sel darah merah

• Pengaktifan vitamin D

Page 23: Sistem ekskresi

ORGAN SISTEM URINARIA

• Ginjal

• Ureter

• Kantung Urin

• Urethra

Page 24: Sistem ekskresi

LOKASI SISTEM URINARIA

• Terletak di bagian

dorsal tubuh

• Ginjal kanan lebih

rendah dari ginjal

kiri

• Bagian atas ginjal

terdapat kelenjar

adrenal

Page 25: Sistem ekskresi

A. STRUKTUR GINJAL

• Kapsul ginjal

• Korteks Ginjal –

daerah luar

• Medula Ginjal –

daerah dalam

• Pelvis Ginjal –

saluran pengumpul

Page 26: Sistem ekskresi

ALIRAN DARAH DI GINJAL

Page 27: Sistem ekskresi

NEFRON

• Unit struktural dan fungsional penyusun ginjal

• Ginjal manusia disusun oleh 1 juta nefron

• Tempat terjadinya pembentukkan urin

• Terdiri dari 2 komponen utama :

• Glomerolus

• Tubulus ginjal

Page 28: Sistem ekskresi

BADAN MALPHIGI

• Glomerolus

• Merupakan kapileryang berbentuk bola berjaring

• Berhubungandengan arteriola(pemeliharaantekanan darah)

• Arteriola afferenlebar

• Arteriola efferensempit

Page 29: Sistem ekskresi

LANJUTAN …

Fungsi : Penyaringan / filtrasi cairan darah

Page 30: Sistem ekskresi

TUBULUS GINJAL

• Terdiri dari :

• Bagian tubulus

yang mengelilingi

glomerolus disebut

kapsul Bowman

• Tubulus proksimal

• Lengkung Henle

• Tubulus Distal

Page 31: Sistem ekskresi

TIPE-TIPE NEFRON

•NEFRON KORTIKAL• Terletak di bagian korteks ginjal

• Sebagian besar nefron termasuk ke dalam

tipe ini.

Page 32: Sistem ekskresi

•NEFRON JUXTAMEDULAR• Terletak di bagian medula ginjal

Page 33: Sistem ekskresi

KAPILER PERITUBULER

• Kelanjutan dari arteriola efferen glomerulus

• Normalnya, memiliki tekanan darah yang rendah

• Ujung kapiler bermuara pada venula

• Hampir menempel sepanjang tubulus ginjal

• Mengabsorbsi kembali zat-zat tertentu dari tubulus

pengumpul

Page 34: Sistem ekskresi

PEMBENTUKKAN URIN• Urin terbentuk melalui 3 tahap :

• 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi

Tubulus Proksimal

Filtrasi

H2O

Salts (NaCl and others)

HCO3–

H+

Urea

Glucose; amino acids

Some drugs

Key

Active transport

Passive transport

KORTEKS

MEDULA

LUAR

MEDULA

DALAM

Lengkung Henle

turun

Lengkung Henle

naik

Tubulus

Pengumpul

NaCl

NaCl

NaCl

Tubulus Distal

NaCl Nutrients

Urea

H2O

NaCl

H2O

H2OHCO3 K+

H+NH3

HCO3

K+ H+

H2O

1 4

2

3 5

Page 35: Sistem ekskresi

FILTRASI

• Proses penyaringan darah yang kurang selektif.

• Air, ion dan zat makanan serta zat terlarut di

keluarkan dari darah ke tubulus proksimal.

• Sel darah dan beberapa protein tetap berada di

dalam darah.

• Terbentuk filtrat primer di tubulus proksimal.

Page 36: Sistem ekskresi

REABSORPSI

• Urin primer yang terbentuk di tubulus proksimal

terdiri dari :

• Sebagian besar air

• Glukosa dan Asam Amino

• Ion

• Kemudian zat tersebut kemudian diserap oleh

kapiler peritubuler secara aktif dan pasif.

• Penyerapan terjadi di sepanjang Tubulus

proksimal, Lengkung Henle, dan tubulus distal.

Page 37: Sistem ekskresi

PROSES REABSORPSI

Tubulus Proksimal

Filtrasi

H2O

Salts (NaCl and others)

HCO3–

H+

Urea

Glucose; amino acids

Some drugs

Key

Active transport

Passive transport

KORTEKS

MEDULA

LUAR

MEDULA

DALAM

Lengkung Henle

turun

Lengkung Henle

naik

Tubulus

Pengumpul

NaCl

NaCl

NaCl

Tubulus Distal

NaCl Nutrients

Urea

H2O

NaCl

H2O

H2OHCO3 K+

H+NH3

HCO3

K+ H+

H2O

1 4

2

3 5

Page 38: Sistem ekskresi

Sedangkan zat lainnya, yaitu sampah nitrogen berupa :

• Urea

• Asam Uric

• Kreatinin

• Beberapa Air

• Akhirnya terbentuklah urin sekunder.

Page 39: Sistem ekskresi

SEKRESI – AUGMENTASI

• Terjadi di Tubulus Distal

• Beberapa zat keluar dari kapiler peritubuler ke tubulus ginjal.

• H+, Ka+ dan ion potassium

• Creatinin

• Racun dan obat-obatan

• Akhirnya urin sekunder dan senyawa diatas bergabung membentuk urin lalu bergerak menuju tubulus pengumpul untuk dikeluarkan.

Page 40: Sistem ekskresi

PEMBENTUKKAN URINTubulus Proksimal

Filtrasi

H2O

Garam (NaCl dll)

HCO3–

H+

Urea

Glucosa; asam amino

Obat-obatan

Key

Transpor aktif

Difusi / Osmosis

KORTEKS

MEDULA

LUAR

MEDULA

DALAM

Lengkung Henle

turun

Lengkung Henle

naik

Tubulus

Pengumpul

NaCl

NaCl

NaCl

Tubulus Distal

NaCl Nutrients

Urea

H2O

NaCl

H2O

H2OHCO3 K+

H+NH3

HCO3

K+ H+

H2O

1 4

2

3 5

Page 41: Sistem ekskresi

B. URETER

• Saluran antara

ginjal dengan

kandung kemih

• Jumlah sepasang

• Fungsi : membawa

urin dari ginjal ke

kandung kemih

Page 42: Sistem ekskresi

C. KANDUNG KEMIH

• Merupakan kantung

yang berfungsi untuk

menampung urin

sementara

• Disusun oleh lapisan

otot polos

• Berhubungan

dengan uretra

Page 43: Sistem ekskresi

D. URETRA

• Saluran yang

membawa urin keluar

dari tubuh

• Pada wanita hanya

dilalui urin saja, sedang

pada pria selain dilalui

urin juga dilalui sel

kelamin jantan

Page 44: Sistem ekskresi

PENGATURAN PEMBENTUKKAN URIN

Pusat Pengaturan

Osmoregulasi

Minum air dalam

Jumlah cukup

Penyerapan air

Memulihkan kekurangan

Cairan tubuhSTIMULUS:

Ketika kadar air pada tubuh

berkurangMisalnya pada saat

panas hari, atau

berolah raga, maka tubuh

menstimulus hipotalamus

Kadar Cairan Tubuh

Normal (Homeostasis)

Hypothalamus

ADH

Hipofisis

Posterior

meningkatkan

Penyerapan air

Haus

Tubulus Pengumpult

Tubulus

Ginjal

Page 45: Sistem ekskresi

KELAINAN PADA SISTEM URINARIA

1. Batu Ginjal :

adanya batu dari

endapan kalsium

dan garam pada

pelvis ginjal.

a. Penyebab : sering

menaham urin dan

kurang minum

Page 46: Sistem ekskresi

2. Diabetes Mellitus : Pada urinnya mengandung

glukosa. Hal ini karena adanya kadar gula di dalam

darah yang tinggi.

3. Diabetes Insipidus : Sering buang air besar yang

hebat (sampai 20-30 kali). Terjadi karena

kekurangan hormon ADH.