Sistem ekskresi

36
SISTEM EKSKRESI

description

Materi Sistem Ekskresi SMP kelas 9

Transcript of Sistem ekskresi

Page 1: Sistem ekskresi

SISTEM EKSKRESI

Page 2: Sistem ekskresi

Alat Ekskresi pada Manusia

Page 3: Sistem ekskresi

1. Ginjal

• Berjumlah sepasang dan berwarna merah tua

• Terletak di rongga perut, sebelah kanan dan kiri ruas tulang pinggang

• Fungsi utama untuk mengekskresiksn zat – zat sisa metabolisme

Page 4: Sistem ekskresi

Bagian utama Ginjal

1. Kulit Ginjal (korteks)

2. Sumsum Ginjal (medula)

3. Rongga Ginjal (pelvis renalis)

Page 5: Sistem ekskresi

1. Kulit Ginjal (korteks)

• Terdapat alat penyaring yang disebut Nefron

• Nefron

.

Badan Malpighi

Tubulus

Kapsula bowman

Glomerulus

Korteks

Medula

Page 6: Sistem ekskresi

Glomerulus merupakan anyaman pembuluh-pembuluh darah kapiler yang berupa gumpalan-gumpalan

Glomerulus dibungkus oleh kapsula bowman (berbentuk seperti mangkuk)

Page 7: Sistem ekskresi

2. Sumsum Ginjal (medula)

Sumsum ginjal terdiri dari pembuluh atau saluran berliku-liku yang disebut tubulus kontortus.

3. Rongga ginjal (pelvis renalis)

Dari masing-masing rongga ginjal keluar saluran yang disebut ureter. Ureter berfungsi menyalurkan urin kekantung kemih.

Page 8: Sistem ekskresi
Page 9: Sistem ekskresi

Proses pembentukan urin

1. Filtrasi (penyaringan)

2. Reabsorbsi (penyerapan kembali)

3. Augmentasi (penambahan zat-zat sisa)

Page 10: Sistem ekskresi

1. Filtrasi (penyaringan)• Proses penyaringan terjadi didalam glomerulus.• Darah yang terdapat didalam glomerulus mengandung air,

garam, gula, urea dan zat-zat yang akan disaring.• Terjadi pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah,

dan sebagian besar protein.• Hasil penyaringan di glomerulus adalah urin primer (filtrat

glomerulus)• Kandungan urin primer :

Dalam keadaan normal urin primer tidak mengandung sel darah merah,

Masih mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh, yaitu glukosa, asam amino dan garam-garam.

Page 11: Sistem ekskresi
Page 12: Sistem ekskresi

2. Reabsorpsi (Penyerapan kembali)

• Reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal (atas).• Zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh diserap

kembali,antara lain asam amino.selanjutnya dikembalikan ke darah.

• Urin yang terbentuk setelah proses reabsorpsi disebut urin sekunder (filtrat tubulus).

Page 13: Sistem ekskresi

3. Augmentasi (penambahan zat-zat sisa)

• Augmentasi merupakan penambahan zat-zat sisa yang tidak berguna lagi bagi tubuh.

• Proses ini terjadi di Tubulus Kontortus distal (bawah)• Urin selanjutnya disalurkan kedalam rongga ginjal, dan

kemudian disalurkan ke kantong kemih melalui ureter.• Komposisi urin adalah air, urea, garam dan zat warna

empedu yang memberi warna kuning pada urin.

Page 14: Sistem ekskresi
Page 15: Sistem ekskresi

2. Kulit• Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karena

mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan keringat.

• Keringat mengandung air, larutan garam, dan sedikit urea.• Kelenjar keringat menyerap air, larutan garam dan urea

dari kapiler darah yang letaknya berdekatan. Selanjutnya zat-zat yang terlarut tersebut akan dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori sebagai keringat.

Page 16: Sistem ekskresi

• Pengeluaran keringat berhubungan dengan suhu lingkungan yang tinggi dan aktifitas tubuh yang meningkat.

• Pengeluaran keringat yang berlebihan mengakibatkan hilangnya garam-garam mineral dari tubuh. Akibatnya dapat menimbulkan kekejangan otot dan pingsan.

Page 17: Sistem ekskresi

• Kulit terdiri dari dua bagian :

1. Lapisan luar (epidermis)

2. Lapisan dalam (dermis)

Page 18: Sistem ekskresi

Bagian kulit :1. Epidermis, terdiri dari beberapa lapisan :

1) Lapisan korneum (lapisan zat tanduk), lapisan yang terdiri dari sel-sel yang telah mati dan selalu mengelupas.

2) Lapisan granulosum, lapisan mengandung lemak yang melindungi hilangnya cairan tubuh dan mencegah masuknya benda asing ke dalam kulit.

3) Lapisan spinosum, lapisan yang memberikan kekuatan dan kelenturan kulit, juga mengandung pigmen.

4) Lapisan basal, lapisan yang selalu membentuk sel-sel baru.

2. Dermis

Bagian dermis terdapat akar rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, pembuluh darah, dan serabut saraf.

Page 19: Sistem ekskresi

3. Paru-paru

• Fungsi utama paru-paru adalah sebagai alat pernapasan

• Namun karena paru-paru mengekskresikan zat sisa metabolisme (karbondioksida dan uap air), maka paru-paru masuk kedalam alat dalam sistem ekskresi.

Page 20: Sistem ekskresi

• Karbondioksida dan air sisa metabolisme dikeluarkan dari sel-sel dalam jaringan tubuh masuk kedalam aliran darah dan dibawa kejantung. Kemudian darah yang mengandung karbondioksida dan air dipompakan ke paru-paru melalui pembuluh nadi paru-paru.

• Pada alveolus karbondioksida dan air berdifusi, kemudian di ekskresikan melalui saluran pernapasan.

Page 21: Sistem ekskresi

4.Hati• Hati atau hepar terletak dirongga perut sebelah kanan,

tepat di bawah sekat rongga dada.• Hati berwarna merah tua, dan merupakan kelenjar

terbesar dalam tubuh manusia.• Hati merupakan bagian dari sistem ekskresi karena

menghasilkan empedu.• Hati juga merupakan tempat perombakan atau

penghancuran sel-sel darah merah yang telah tua.• Hemoglobin yang terdapat pada sel darah merah di

rombak menjadi bilirubin (zat warna empedu).

Page 22: Sistem ekskresi

• Didalam usus bilirubin mengalami pemecahan menjadi sterkobilin dan urobilin.

• Sterkobilin, memberi warna pada feses.• Urobilin, memberi warna pada urin.

Page 23: Sistem ekskresi

Kelainan dan Penyakit pada Sistem Ekskresi

1. Kelainan dan Penyakit pada Ginjal• Diabetes melitus, penyakit yang ditandai adanya kadar

gula (glukosa) yang tinggi dalam darah, mengakibatkan penderita banyak mengeluarkan urin. Sehingga akan merasa kehausan.

• Penyebab, ketidakmampuan pankreas menghasilkan hormon insulin.

• Hormon insulin = hormon yang menurunkan kadar gula dalam darah.

• Cara mengatasi DM adalah dengan mengatur kadar gula dalam darah, yaitu dengan olahraga, suntikan hormon insulin, atau meminum obat-obatan.

Page 24: Sistem ekskresi

• Diabetes Insipidus, penyakit yang ditandai dengan pengeluaran urin yang berlebihan.

• Penyebab, kekurangan ADH. Mengakibatkan peningkatan pengeluaran urin, peningkatan dehidrasi, rasa haus terus menerus, dan tekanan darah rendah.

• Cara mengatasi, dengan cara pemberian ADH sintesis melalui suntikan, dihirup, ataupun tablet.

Page 25: Sistem ekskresi

• Batu Ginjal, penyakit karena adanya batu (endapan garam kalsium) didalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau di kantong kemih.

• Adanya batu ginjal, menyulitkan keluarnya urin dan menimbulkan rasa nyeri.

• Dapat disebabkan karena kurangnya cairan yang masuk kedalam tubuh, kegiatan yang berlebihan, dan konsumsi obat-obatan yang mengandung asam urat.

• Pengobatan dapat dilakukan dengan operasi. Dapat dicegah dengan mencegah terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)

Page 26: Sistem ekskresi
Page 27: Sistem ekskresi

• Nefritis, kerusakan pada nefron (glomerulus) karena infeksi bakteri. mengakibatkan ginjal tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, urea masuk kedalam darah dan gejala ini disebut Uremia.

• Uremia menyebabkan penyerapan air terganggu sehingga terjadi penimbunan air di kaki,disebut Edema yang sering disebut Gagal Ginjal.

• Cara menangani gagal ginjal adalah:

1. Cuci darah (dialisis)

2. Cangkok Ginjal (transplantasi ginjal)

Page 28: Sistem ekskresi

2. Kelainan dan Penyakit pada Hati• Hepatitis, penyakit peradangan hati yang disebabkan

Virus.• Ada 7 tipe hepatitis berdasarkan jenis virus yang

menginfeksi hati, yaitu hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G.• Namun yang akan dibahas hanya hepatitis, A, B, dan C.Hepatitis A, disebabkan oleh infeksi Hepatitis A Virus

(HAV). Dapat menular melalui makanan, air dan peralatan yang terkontaminasi HAV.

Hepatitis B, disebabkan oleh infeksi Hepatitis B Virus (HBV). Dapat menular melalui darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi virus hepatitis B.

Hepatitis C, disebabkan virus yang belum diketahui secara pasti, Bukan hepatitis A, ataupun B.

Page 29: Sistem ekskresi

• Gejala-gejala umum hepatitis Misalnya demam, mual, muntah, rasa sakit di bagian perut, dan urin berwarna gelap.

• Pencegahan hepatitis A, yaitu dengan pemberian Vaksin ISG (Immune Serum Globulin).

• Hepatitis B dapat dicegah dengan pemberian Vaksin HBIG (Hepatitis B Immune Globulin).

• Hepatitis C belum ada serumnya.

Page 30: Sistem ekskresi

Ekskresi pada Hewan1. Ekskresi pada Serangga

2. Ekskresi pada Ikan

3. Ekskresi pada Amfibi

4. Ekskresi pada Reptil

5. Ekskresi pada Burung

6. Ekskresi pada Mamalia

Page 31: Sistem ekskresi

1. Ekskresi pada Serangga

• Alat ekskresi pada serangga disebut Buluh Malpighi.

• Buluh Malphigi terletak di dekat usus bagian belakang. Berfungsi mengambil zat-zat sisa pencernaan dalam bentuk cairan dari darah serangga.

• Zat sisa berupa nitrogen diubah menjadi asam urat, kemudian dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk Pasta putih.

Page 32: Sistem ekskresi

2. Ekskresi pada Ikan

• Alat ekskresi ikan berupa ginjal dan insang.

• Ginjal menghasilkan urin,urin mengandung nitrogen dalam bentuk amonia.

• Sedangkan insang mengeluarkan karbondioksida sisa pernapasan.

Page 33: Sistem ekskresi

3. Ekskresi pada Amfibi

• Alat ekskresi amphibi berupa ginjal dan paru-paru.

• Ginjal menghasilkan urin. Urin dikeluarkan melalui kanton kemih melalui kloaka. Kloaka merupakan saluran urin, saluran kelamin dan saluran pencernaan.

• Paru-paru mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida.

Page 34: Sistem ekskresi

4. Ekskresi pada Reptil

• Alat ekskresi pada reptil berupa ginjal dan paru-paru.• Zat-zat sisa metabolisme dalam urin dikeluarkan oleh

ginjal dan bermuara pada kloaka. • Paru-paru mengeluarkan karbondioksida

Page 35: Sistem ekskresi

5. Ekskresi pada Burung

• Alat ekskresi pada burung berupa ginjal dan paru-paru. • Ginjal mengeluarkan nitrogen dalam bentuk asam urat.• Asam urat dikeluarkan dalam bentuk pasta putih seperti

pada serangga.• Paru-paru mengeluarkan karbondioksida sisa

pernapasan.

Page 36: Sistem ekskresi

Alat Ekskresi pada hewanNama Hewan Alat Ekskresi Zat sisa yang

dikeluarkan

1. Serangga Buluh Malpighi Asam Urat

2. Ikan Ginjal dan Insang Urin dan Karbondioksida

3. Amfibi Ginjal dan Paru-paru Urin dan Karbondioksida

4. Reptil Ginjal dan Paru-paru Urin dan Karbondioksida

5. Burung Ginjal dan Paru-paru Asam Urat dan Karbondioksida