Sistem ekskresi

11
JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BENAR SETELAH ANDA MEMPELAJARI MATERI TENTANG SISTEM EKSRESI 1. Jelaskan proses terbentuknya urine di ginjal 2. Apa saja yang mempengaruhi terbentuknya urine 3. Apa beda urine primer dan urine sekunder 4. Urine punya bau khas dan berwarna kekuningan. Apa yang menyebabkannya 5. Carilah gambar ginjal, sebutkan nama nama bagiannya dan fungsinya JAWAB 1. Proses terbentuknya urine di ginjal : Urin terbentuk melalui 3 tahap : 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi

Transcript of Sistem ekskresi

Page 1: Sistem ekskresi

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT DENGAN BENAR SETELAH ANDA MEMPELAJARI MATERI TENTANG SISTEM EKSRESI

1. Jelaskan proses terbentuknya urine di ginjal2. Apa saja yang mempengaruhi terbentuknya urine3. Apa beda urine primer dan urine sekunder4. Urine punya bau khas dan berwarna kekuningan. Apa yang menyebabkannya5. Carilah gambar ginjal, sebutkan nama nama bagiannya dan fungsinya

JAWAB

1. Proses terbentuknya urine di ginjal :

Urin terbentuk melalui 3 tahap : 1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Sekresi/Augmentasi

1. Tahap penyaringan (filtrasi). Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman . Proses filtrasi: Ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam

Tubulus Proksimal

FiltrasiH2OSalts (NaCl and others)HCO3

H+

UreaGlucose; amino acidsSome drugs

KeyActive transport

Passive transport

KORTEKS

MEDULALUAR

MEDULADALAM

Lengkung Henle turun

Lengkung Henlenaik

Tubulus Pengumpul

NaCl

NaCl

NaCl

Tubulus DistalNaClNutrients

UreaH2O

NaClH2OH2OHCO3

K+

H+ NH3

HCO3

K+ H+

H2O

1 4

2

3 5

Page 2: Sistem ekskresi

ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.

2. Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi).Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulusginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi.Proses reabsorpsi : mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine.

3. Tahap Pengeluaran (Augmentasi).Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria). 

2. Yang mempengaruhi terbentuknya urine : a. Hormon ADH

Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh. Hormon ini dibentuk oleh hipotalamus yang ada di hipofisis posterior yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel ( Frandson,2003 )

b. AldosteronHormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiotensin rennin ( Frandson, 2003).

c. ProstaglandinProstagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang berlungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal ( Frandson, 2003).

Page 3: Sistem ekskresi

d. GukokortikoidHormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium ( Frandson, 2003).

e. ReninSelain itu ginjal menghasilkan Renin; yang dihasilkan oleh sel-sel apparatus jukstaglomerularis pada :1. Konstriksi arteria renalis ( iskhemia ginjal )2. Terdapat perdarahan ( iskhemia ginjal ) 3. Uncapsulated ren (ginjal dibungkus dengan karet atau sutra ) 4. Innervasi ginjal dihilangkan 5. Transplantasi ginjal ( iskhemia ginjal )

Sel aparatus juxtaglomerularis merupakan regangan yang apabila regangannya turun akan mengeluarkan renin. Renin mengakibatkan hipertensi ginjal, sebab renin mengakibatkan aktifnya angiotensinogen menjadi angiotensin I, yg oleh enzim lain diubah menjadi angiotensin II; dan ini efeknya menaikkan tekanan darah (sherwood, 2001).

f. Zat - zat diureticBanyak terdapat pada kopi, teh, alkohol. Akibatnya jika banyak mengkonsumsi zat diuretik ini maka akan menghambat proses reabsorpsi, sehingga volume urin bertambah.

g. Suhu internal atau eksternalJika suhu naik di atas normal, maka kecepatan respirasi meningkat dan mengurangi volume urin.

h. Konsentrasi DarahJika kita tidak minum air seharian, maka konsentrasi air dalam darah rendah. Reabsorpsi air di ginjal mengingkat, volume urin menurun.

i. EmosiEmosi tertentu dapat merangsang peningkatan dan penurunan volume urin.

Page 4: Sistem ekskresi

3. Perbedaan urine primer dan urine sekunder :

Urin primer

Merupakan produk pertama hasil filtrasi pada glomerulus yang masih mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga urin ini akan direabsorpsi untuk menyerap kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh,sedangkan

Urin sekunder

Merupakan urin primer yang telah direabsorpsi zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan juga urin telah mendapat tambahan dari sekresi zat-zat yang sudah tidak lagi diperlukan tuguh.

4. Yang menyebabkan urine mempunyai bau khas dan berwarna kekuningan adalah :

Warna kuning dan bau yang khas dari urin disebakan oleh empedu yang dihasilkan oleh hati yang berasal dari perombakan hemoglobin erotrosit yang telah tua. Yang pada nantinya akan dirombk menjadi bilirubin dan biliverdin yang merupakan zat warna bagi empedu dan mengahdung hiaju biru. Zat warna tersebut didalam usus akan mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin menjadi kekuningan, sedangkan bau yang khas itu bersal dari asam amino yang mengalami deaminasi yang mengakibatkan terkumpulnya amonia yang bersifat  racun yang kemudian dirombak dengan bantuan enzim agrinasi yang mengubah arginin (salah satu asam amino esensial) menjadi ornitin dan urea, urea dikeluarkan kedalam ginjal dan ornitin di keluarkan bersama urin sehingga menimbulkan bau yang khas.

Page 5: Sistem ekskresi

5. Gambar ginjal, nama-nama bagiannya dan fungsinya :

a. Sruktur Makro 1. Jaringan ikat pembungkus menyelubungi ginjal, terdiri dari:

Fasia renal merupakan pembungkus terluar yang mempertahankan posisi organ. Lemak perirenal adalah jaringan adiposa yang terbungkus fasia ginjal. Jaringan ini

membantali ginjal dan mempertahankan ginjal tetap pada posisinya. Kapsul fibrosa adalah membran halus transparan yang langsung membungkus ginjal dan

dapat dengan mudah dilepas.

2. Hilus adalah tingkat cekungan tepi ginjal. 3. Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hilus. Sinus ini membentuk

perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, vena, arteri renalis, saraf, dan limfatik.

Page 6: Sistem ekskresi

4. Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proksimal ureter. Ujung ini berlanjut menjadi dua sampai tiga kaliks mayor, yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urin pada ginjal. Setiap kaliks mayor bercabang menjadi beberapa (8 sampai 18) kaliks minor.

5. Parenkim ginjal adalah jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal. Jaringan ini terbagi menjadi medula dalam dan korteks luar. Medula terdiri dari massa-massa triangular yang disebut piramida ginjal. Ujung yang

sempit dari tiap piramida, papila, masuk dengan pas dalam kaliks minor dan ditembus oleh mulut duktus pengumpul urin.

Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit struktural dan fungsional ginjal. Korteks terletak di dalam di antara piramida-piramida medula yang bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus-tubulus pengumpul yang mengalir ke dalam duktus pengumpul.

Ginjal terbagi-bagi lagi menjadi lobus ginjal. Setiap lobus terdiri dari satu piramida ginjal, kolumna yang saling berlekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya.

b. Struktur Mikro Satu ginjal mengandung 1 sampai 4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urin. Setiap nefron memiliki satu komponen vaskular (piler) dan satu komponen tubular.

c. Glomerulus adalah gulungan kapiler yang dikelilingi kapsul epitel berdinding ganda yang disebut kapsula Bowman. Glomerulus dan kapsula Bowman bersama-sama membentuk sebuah korpuskel ginjal. Lapisan viseral kapsula Bowman adalah lapisan internal epitelium. Sel-sel lapisan viseral

dimodifikasi menjadi podosit (sel-sel seperti “kaki”) yaitu sel-sel epitel khusus di sekitar kapiler glomerular.

§ Setiap sel podosit melekat pada permukaan luar kapiler glomerular melalui beberapa prosesus primer panjang yang mengandung prosesus sekunder yang disebut prosesus kaki atau pedikel (“kaki kecil”).

§ Pedikel berinterdigitasi (saling mengunci) dengan prosesus yang sama dari podosit tetangga. Ruang sempit antar pedikel-pedikel yang berinterdigitasi disebut filtration slits (pori-pori dan celah) yang lebarnya sekitar 25 nm. Setiap pori dilapisi selapis membran tipis yang memungkinkan aliran beberapa molekul dan menahan aliran molekul lainnya.

Page 7: Sistem ekskresi

§ Barier filtrasi glomerular adalah barier jaringan yang memisahkan darah dalam kapiler glomerular dari ruang dalam kapsula Bowman. Barier ini terdiri dari endotelium kapiler, membran dasar (lamina basalis) kapiler, dan filtration slit.

b.   Lapisan parietal kapsula Bowman membentuk tepi luar korpuskel ginjal.

§  Pada kutub vaskular korpuskel ginjal, arteriola aferen masuk ke glomerulus dan arteriola eferen keluar dari glomerulus.

§  Pada kutub urinarius korpuskel ginjal, glomerulus memfiltrasi aliran yang masuk ke tubulus kontortus proksimal.

Ø Tubulus kontortus proksimal, panjangnya mencapai 15 mm dan sangat berliku. Pada permukaan yang menghadap lumen tubulus ini terdapat sel-sel epitel kuboid yang kaya akan mikrovilus (brush border) dan memperluas area permukaan lumen.

Ø Ansa Henle. Tubulus kontortus proksimal mengarah ke tungkai desendenansa Henle yang masuk ke dalam medula, membentuk lengkungan jepit yang tajam (lekukan) dan membalik ke atas membentuk tungkai asenden ansa Henle.

a.       Nefron korteks terletak di bagiam terluar korteks. Nefron ini memiliki lekukan pendek yang memanjang ke sepertiga bagian atas medula.

b.      Nefron juktamedular terletak di dekat medulla. Nefron ini memiliki lekukan panjang yang menjulur ke dalam piramida medula.

Ø Tubulus kontortus distal juga sangat berliku, panjangnya sekitar 5 mm dan membentuk segmen terakhir nefron.

a.       Di sepanjang jalurnya, tubulus ini bersentuhan dengan dinding arterio aferen. Bagian tubulus yang bersentuhan dengan arteriol mengandung sel-sel termodifikasi yang disebut macula densa. Macula densa berfungsi sebagai suatu kemoreseptor dan distimulasi oleh penurunan ion natrium.

b.      Dinding arteriol aferen yang bersebelahan dengan macula densa mengandung sel-sel otot polos termodifikasi yang disebutsel juktaglomerular. Sel ini distimulasi melalui penurunan tekanan darah untuk memproduksi rennin.

c.       Macula densa, sel juktaglomerular, dan sel mesangium saling bekerja sama untuk membentuk aparatus juktaglomerular yang penting dalam pengaturan tekanan darah.

Ø Tubulus dan duktus pengumpul. Karena setiap tubulus pengumpul berdesenden di korteks, maka tubulus tersebut akan mengalir ke sejumlah tubulus kontortus distal. Tubulus pengumpul membentuk duktus pengumpul besar yang lurus. Duktus pengumpul membentuk tuba yang lebih besar yang mengalirkan urin ke dalam kaliks minor. Kaliks minor bermuara ke dalam pelvis

Page 8: Sistem ekskresi

ginjal melalui kaliks mayor. Dari pelvis ginjal, urin dialirkan ke ureter yang mengarah ke kandung kemih (vesika urinaria).