Sistem Digital Lanjut

download Sistem Digital Lanjut

of 85

Transcript of Sistem Digital Lanjut

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    1/85

    SISTEM DIGITAL LANJUTDEDEN ARDIANSYAH

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    2/85

    MATERI

    PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

    Definisi Sinyal

    Klasifikasi sinyal

    Konsep Frekuansi Sinyal Analog dan Digital

    ADC

    Sampling Aliasing / Coding

    Quantisasi

    Sistem Digital / Diskrit

    Sinyal Dasar Sistem Diskrit

    Format Sinyal Sistem Diskrit

    Operasi Matematik Sinyal Diskrit

    Konvolusi

    AUDIO PROCESSING

    Sinyal Audio Generator 

    Manipulasi sinyal Audio

    IMAGE PROCESSING

    Pengenalan Image Das

    RGB and Index Image

    Grayscale Image

    Histogram Equalization

    Image Processing

    VIDEO PROCESSING ( Option

    Object detection

    Face Detection and CAMSh

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    3/85

    PART 1

    Definisi SinyalKlasifikasi sinyal

    Konsep Frekuensi Sinyal Analog dan Digital

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    4/85

    DEFINISI SINYAL

    INFORMASI SINYAL

    PENGOLAHAN SINYAL

    ELEMEN DASAR PENGOLAH

    KELEBIHAN PEMROSESAN SINDIGITAL

    KELEMAHAN SINYAL DIGITAL

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    5/85

    DEFINISI SINYAL

    Sinyal adalah besaran yang berubah dalam waktu dan atau dalamruang, dan membawa suatu informasi. Berbagai contoh sinyal dalamkehidupan sehari-hari : arus atau tegangan dalam rangkaian elektrik,suara, suhu.

    Representasi sinyal berdasarkan dimensinya dibagi menjadi

    Dimensi-1 (contoh : sinyal audio),

    Dimensi-2 (contoh : citra),

    Dimensi-3 (contoh : video).

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    6/85

    INFORMASI SINYAL

    amplitudo,

    frekuensi,

    perbedaan fase,

    dan gangguan akbiat noise,

    untuk dapat mengamati informasi tersebut, da

    secara langsung peralatan ukur elektronik sep

    spektrum analyser.

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    7/85

    Pengolahan Sinyal

    Pengolahan sinyal adalah suatu operasi matematik yang dilakukanterhadap suatu sinyal sehingga diperoleh informasi yang berguna.

    Komponen Pengolahan sinyal analog adalah

    • dioda,• transistor,• op-amp dan lainnya.

    komponen Pengolahan sinyal menggunakan komponen digit• register,• counter,• dekoder,• mikrokontroler, dan lainya.

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    8/85

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    9/85

    Kelebihan Pemrosesan Sinyal Secara Digita

    Sebagai penyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandianalog.

    Sebagai media penyimpan digital dapat digunakan elemen memori: flasCD/DVD, hard disk. Untuk menyimpan sinyal analog dapat digunakan pita

    Sinyal digital kebal terhadap noise, karena bekerja pada level tegangan“0”

    Lebih kebal terhadap perubahan temperatur, Lebih muda memprosesnytidak ada batasannya, tergantung dari kreativitas dan inovasi perancang

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    10/85

    Kelemahan Sinyal Digital

    Dapat Terjadi kehilangan informasi akibat pembulatan saatfiltering saat pembalikan kembali ke sinyal analog.

    Diperlukan waktu proses yang lebih lama dibandingkan sinyalwaktu sampling dan rekonstruksi ulang.

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    11/85

    KLASIFIKASI

    SINYAL

    • SINYAL WAKTU KONTINY

    SINYAL WAKTU DISKRIT• SINYAL ANALOG DAN S

    DIGITAL

    • SINYAL RIIL DAN SINYALKOMPLEKS

    • SINYAL DETERMINISTIK DSINYAL RANDOM

    • SINYAL GANJIL DAN SIN

    GENAP

    • SINYAL PERIODIK DAN SNON-PERIODIK

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    12/85

    Sinyal waktu kontinyu dan sinyal waktu diskrit

    Sinyal waktu kontinyu yaitu sinyal yangterdefinisi untuk setiap nilai pada sumbuwaktu t, dimana t adalah bilangan riil.

    sinyal waktu diskrit adalah sinterdefinisi hanya pada nilai wdimana n adalah bilangan b

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    13/85

    Sinyal analog dan sinyal digital

    Sinyal analog adalah sinyal data dalambentuk gelombang yang kontinyu, yangmembawa informasi dengan mengubahkarakteristik gelombang.

    Sinyal digital

    merupakan sinyal data dalam ben

    dapat mengalami perubahan yang

    tiba-tiba dan mempunyai besaran

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    14/85

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    15/85

    Sinyal deterministik dan sinyal random

    Sinyal deterministik adalah sinyal yangkeseluruhan nilainya dapat ditentukandengan suatu persamaan matematis,contohnya sinyal sinus

    Sinyal random mempunyai nilai random

    dengan pasti untuk waktu yang diberika

    tegangan pada penguat.

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    16/85

    Sinyal ganjil dan sinyal genap

    Sinyal x(t) atau sinyal x(n) dikatakansebagai sinyal genap jika :

    Sinyal x(t) atau sinyal x(n) dikatakan

     jika :

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    17/85

    Sinyal periodik dan sinyal non-periodik 

    Sinyal periodik yaitu sinyal yang mengalamipengulangan bentuk yang sama pada selangwaktu tertentu. Secara matematis, sinyal waktukontinyu dinyatakan periodik jika dan hanya jika :

    dimana k adalah bilangan bulat dan T adalah perioda

    sinyal. Sinyal waktu diskrit dinyatakan periodik jika dan

    hanya jika :

    dimana k adalah bilangan

    perioda sinyal

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    18/85

    KONSEP

    FREKUENSI

    BENTUK SINYAL

    SINYAL SINUSOIDAL

    BENTUK SINYAL DISKRIT

    CONTOH SOAL

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    19/85

    Konsep frekuensi

    Semua sinyal dalam pengolahan sinyal dapat didekati dengan modeldasar sinyal sinus.

    Suatu sinyal sinusoidal analog/kontinu dapat dinyatakan denganpersamaan matematik:

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    20/85

    Bentuk Sinyal

    Dari sinyal disamping dapat diperole

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    21/85

    Sinyal sinusoidal diskrit

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    22/85

    Bentuk Sinyal diskrit

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    23/85

    Contoh Soal 1

    Suatu sinyal sinusoidal dengan frekuensi 2 KHz disampling setiap Ts = 0.1 ms. Tdigitalnya !

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    24/85

    Contoh Soal 2

    tentukan berapa frekuensi Informasi dari sinyal tersebut dari gambar berikut :

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    25/85

    Jawab Contoh Soal 2

    Dari gambar diatas dapat dilihatuntuk satu siklus gelombang pendapat diperoleh frekuensi digital

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    26/85

    Contoh 3:

    Tentukan frekuensi sampling dari sinyal berikut! Dari gambar disamping dapTs untuk satu siklus gelomb

    dapat diperoleh frekuensi d

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    27/85

    PART II

    ANALOG DIGITAL CONVERTER

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    28/85

    SAMPLING

    Sampling merupakan prosespengambilan sinyal analog untuk  dirubah kedalam bentuk digital.

    Karena Kebanyakan sinyal di alamini dalam bentuk analog. Untuk  memperoleh sinyal diskrit dari sinyalanalog harus dilakukan suatu proses

    yang disebut sampling. Secaramatematik, proses sampling dapatdinyatakan oleh persamaan berikut :

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    29/85

    agar tidak terjadi aliasing besarnya frekuensi sampling minimal 2 kali

    frekuensi informasi.

    Hal ini disebut dengan :

    teorema Nyquist yaitu

    Fs (sampling) > 2 Fmaks (sinyal informasi)

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    30/85

    Contoh Sampling MenggunakanMATLAB

    t = [0:0.0001:2];

    A = 5;

    f = 2;

    xt = A*sin(2*pi*f*t);

    subplot(2,2,1);

    plot(t,xt,'LineWidth',2);

    axis([0 4*(1/f) -A A])

    xlabel('t(detik)');

    ylabel('x(t)');

    box('off');

    grid('on');

    n = [0:100];

    fs = 20;

    Ts = 1/fs;nTs = n*Ts;

    xn = A*sin(2*pi*f*nTs);

    subplot(2,2,2);

    h3 = stem(n,xn,'.r','Line

    axis([0 4*fs/f -A A])

    xlabel('n(sample ke n), T

    detik');

    ylabel('x(n)');

    box('off');

    grid('on');

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    31/85

    SOAL LATIHAN MATLAB

    Sampling sinyal sinusiodal berikut menggunakan Matlab:

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    32/85

    ALIASING

    Seperti yang telah disampaikan pada teori sampling, bahwa agar tidak terjadi aliasing maka Fre> 2 x Frekuensi Informasi. Bagaimana terjadinya Aliasing tersebut dapat dilihat pada contoh berik

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    33/85

    Terjadi aliasin

    dan F2=50Hz

    sampling (Fs=

     Agar tidak ter

    diperlukan fre

    x Frekuensi M

    dari sinyal-sin

    dua sinyal dia

    bahwa FMaks s

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    34/85

    Sehingga Frekuensi sampling yang dibutuhkan

    > 2 x Fmaks misalnya kita gunakan Frekuensi

    Sampling sebesar 150 Hz. Perhatikan hasil

    sampling kedua sinyal tersebut:

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    35/85

    Kuantisasi

    Proses kuantisasi mengubah sinyal continuous valued x(n) menjadi sinyaldiscrete valued xq (n),

    digunakan untuk merepresentasikan x(n). Salah satu proses kuantisasiyang sering digunakan berbentuk 

     xq (n) = Q[ x(n)].

    Kuantisasi ini menghasilkan kesalahan (error ) kuantisasi sebesar 

    eq (n) = xq (n)- x(n).

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    36/85

    Misalnya sinyal analog  xa (t) ternyata memilikinilai antara 0.1£ xa (t) £ 0.4 .

    Sinyal ini disampling pada sebuah frekuensisampling tertentu menghasilkan  x(n). Pada titik-titik sampling, nilai  x(n) persis sama dengan  xa(t). Namun ketika dikuantisasi, maka hasilnya xq

    (n) memiliki perbedaan dengan x(n) (dan xa (t)pada titik sampling) sebesar  eq (n). Hal inidisebabkan oleh adanya pembatasan nilaiyang bisa dimiliki oleh xq (n).

    Dalam contoh ini,  xq (n) hanya diberikesempatan untuk mempunyai satu dari L buahnilai dari daftar yang terbatas {0.0, 0.1, 0.2, dst}.

     Nilai-nilai sebanyak L itu disebut se

    kuantisasi.

    Step kuantisasi (D) adalah selisih an

    level terdekat

     berikutnya, yang dalam contoh ini s

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    37/85

    Nilai-nilai yang terjadi dalam proseskuantisasi

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    38/85

    Beberapa sifat dari kuantisasi adalah:

    Apabila step kuantisasi ini membesar, maka jumlahlevel kuantisasi yang dibutuhkan untuk mencakuprentang dinamis sinyal menjadi berkurang, sehingga jumlah bit yang diperlukan dapat dihemat. Tapiakibatnya eq (n) rata-rata membesar.

    Sebaliknya, apabila step kuantisasi mengecil, makaeq (n) rata-rata membaik (mengecil). Namunakibatnya jumlah jumlah level kuantisasi yangdibutuhkan untuk mencakup rentang dinamis sinyalmenjadi membesar, sehingga jumlah bit yangdiperlukan menjadi boros.

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    39/85

    CONTOH

    CONTOH 1 CONTOH 2

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    40/85

    PART IIISISTEM DIGITAL / DISKRIT

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    41/85

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    42/85

    Representasi Sinyal Diskrit

    1. Dalam pengolahan sinyal diskrit dikenal

    beberapa sinyal dasar.

    2. Delay unit sample Merupakan operas

    digunakan untuk merepresentasikan su

    yang ke-n. secara matematik, dinyataka

    berikut:

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    43/85

    Pada deret unit step besar amplitude atauimplusnya sama dengan 1 untuk   n≥0 dan lainnya

    sama dengan 0.

    Sinyal unit step digunakan untuk mengambil

    suatu sinyal pada daerah tertentu dan membuang

    daerah yang ditidak diinginkan.

    Proses ini dikenal pula dengan window atau masking.

    Deret unit step Unit Ramp

    Merupakan suatu sinyal yang me

    secara proporsional dan linear. P

    dinyatakan oleh persamaan beri

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    44/85

    Format Sinyal Diskrit

    Sinyal diskrit dapat direpresentasikan dalam bentuk persamaan matematik, tablePerhatikan sinyal diskrit pada gambar dibawah ini :

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    45/85

    Referesentasi Sinyal Diskrit

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    46/85

    Operasi Matematik Sinyal Diskrit

    1. Operasi penjumlahan

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    47/85

    Operasi perkalian skalar 

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    48/85

    Operasi Pergeseran

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    49/85

    Operasi Pencerminan

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    50/85

    Operasi perkalian 2 sinyal

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    51/85

    KONVOLUSI

    Konvolusi didefinisikan sebagai operasi penjumlahan dua fungsi setelah fungsi satu dice

    digeser.

    Konvolusi antara dua sinyal diskrit x[n] dan h[n] dapat dinyatakan sebagai

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    52/85

    Contoh soal:

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    53/85

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    54/85

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    55/85

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    56/85

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    57/85

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    58/85

    Menggunakan matlab

     xn=[2 1 2 1 1 0];

    hn=[1 0 1 2 2 1];

    yn=conv(x,h);

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    59/85

    PART IV

    AUDIO PROCESSING

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    60/85

    Pembangkitan Sinyal Sinus

    %File Name: sin_suara_1.m

    %Oleh: Deden, Lab Sinyal, EEPIS

    Fs=8000;

    t=0:0.001:1.0;

    y1=sin(2*pi*852*t);%+sin(2*pi*1209*t);

    wavplay(y1,Fs)

    plot(t,y1);axis([0 0.2 -1 1]);

    title('Sinyal Sinus (f=852 Hz), sampling 8000 Hz')

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    61/85

    Membangkitkan Sirine

    %File Name:lamp_02.m

    %Oleh: Deden

    fs=8000;

    dt=1/fs;

    dur=2.8;

    t=0:dt:dur;

    psi=2*pi*(100 + 200*t + 500*t.*t);

     xx= 7.7*sin(psi);

    sound(xx,fs);

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    62/85

    Pembangkitan Nada DTMF

    Fs=8000;

    t=0:0.001:1.5;

    y1=sin(2*pi*852*t)+sin(2*pi*1209*t);

    y2=sin(2*pi*770*t)+sin(2*pi*1477*t);

    y3=sin(2*pi*770*t)+sin(2*pi*1477*t);

    y4=sin(2*pi*697*t)+sin(2*pi*1209*t);

    y5=sin(2*pi*697*t)+sin(2*pi*1336*t);

    y6=sin(2*pi*697*t)+sin(2*pi*1209*t);

    y7=sin(2*pi*941*t)+sin(2*pi*1477*t

    wavplay(y1,Fs)

    wavplay(y2,Fs)

    wavplay(y3,Fs)

    wavplay(y4,Fs)

    wavplay(y5,Fs)

    wavplay(y6,Fs)

    wavplay(y7 Fs)

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    63/85

    Pembangkit Sinyal DOREMI

    fs=8000; % frekuensi sampling 8kHzt=0:1/fs:0.25; % panjang not ¼ detik c=sin(2*pi*262*t); % nada cd=sin(2*pi*294*t); % nada de=sin(2*pi*330*t); % nada ef=sin(2*pi*349*t); % nada fg=sin(2*pi*392*t); % nada ga=sin(2*pi*440*t); % nada ab=sin(2*pi*494*t); % nada bc1=sin(2*pi*523*t); % nada Cnol=zeros(size(t)); % spasi kosong

    db=[e,e,c,c,e,e,at,at,g,f,f,e,e,e

    e,f,f,e,f,f,e,d,c,d,d,c,b,b,b…

    c,e,e,c,e,e,e,at,at,g,f,f,e,e,e,e…

    e,f,f,e,f,f,f,f,f,f…

    e,e,e,c,c,g,g,f,f,f,f,f,f];

    sound(db,fs); % mainkan pada fs 8

    wavwrite(db,’d:\dragonball.wav’); % si

    Sinyal DOREMI Nada Sinyal DOREMI

    Mainkan Sinyal

    Simpan Nada

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    64/85

    Manipulasi Audio

    Mainkan audio

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    65/85

    normal signal and reversed signal

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    66/85

    Membuat Echo

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    67/85

    Cutting Audio

    $ ffmpeg -ss 00:00:00.00 -t 30 -i

    Sistar.mp3 -ab 256k -y Alone-Sistar.wav

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    68/85

    E h ith t

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    69/85

    Echo with stereo

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    70/85

    PART V

    IMAGE PROCESSING

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    71/85

    INTRODUCTION

    I t d ti I P i

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    72/85

    Introduction Image Processing

    imread()

    imshow()

    imwrite()

    rgb2gray()

    imhist() imadjust()

    im2bw()

    i d

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    73/85

    imread

    imshow()

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    74/85

    imshow()

    To show our image, we the imshow() or  imagesc(The imshow() command shows an image in standard 8-bit formaappear in a web browser.

    The imagesc() command displays the image on scaled axes with thblack and the max value as white.

    RGB

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    75/85

    RGB

    RGB to Gray

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    76/85

    RGB to Gray

    Histogram

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    77/85

    Histogram

    imadjust()

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    78/85

    imadjust()

    im2bw()

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    79/85

    im2bw()

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    80/85

    blending dan

    Negasi

    blending dan Negasi

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    81/85

    Operasi blending dalam pengolahan citra digital adalah operasi pengabungaatau lebih, yang merupakan penjumlahan dari operasi perkalian ke-dua mskalar.

    C = w1.A + w 2 . Bw1 + w 2 = 1

    Operasi negasi dalam pengolahan citra digital adalah operasi pengurangan mdengan matriks (citra) sembarang.

    C = k  –  A, k = matriks konstan

    Code Matlab Blending

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    82/85

    Code Matlab Blending

    clear all

    clc

    gambar1=imread('C:\Users\zhigayina-

    zendra\Documents\MATLAB\kuliah\gambar\motor2.jpg' );

    gambar2=imread('C:\Users\zhigayina-

    zendra\Documents\MATLAB\kuliah\gambar\motor3.jpg' );

    w1 = 0.5;

    w2 = w1;

    gambarblend = immultiply(gambar1,w1);

    gambarblend2 = immultiply(gambar2,w2);

    hasilblend = gambarblend+gambarblend2;

    imshow(hasilblend);

    Code Matlab Negasi

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    83/85

    Code Matlab Negasi

    clear all

    clc

    macan = imread('C:\Users\zhigayina-zendra\Documents\MATLAB\kuliah\gambar\tahanan.jpg');

    k = 200;

    Konversi = k-macan;

    figure, imshow(Konversi);

    Citra asli Citr

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    84/85

  • 8/17/2019 Sistem Digital Lanjut

    85/85

    TERIMA KASIH

    Hidup Itu Bukan Mencari Pilihan Tetapi Tetap Harus Memilih