SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN ANALISA KEBERUNTUNGAN RUMAH BERDASARKAN FENG SHUI
-
Upload
linaversusakasha -
Category
Documents
-
view
101 -
download
1
description
Transcript of SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN ANALISA KEBERUNTUNGAN RUMAH BERDASARKAN FENG SHUI
SISTEM BERBASIS PENGETAHUAN
ANALISA KEBERUNTUNGAN RUMAH BERDASARKAN
FENG SHUI
Oleh
Putu Bramantya Ginarsa (0804405003)
Calon Pembimbing:
I Made Sukarsa, ST., MT.
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Feng shui adalah pengetahuan arsitektural yang berasal dari budaya
Tiongkok Purba, dan telah dikembangkan sejak 4.700 tahun lalu. Feng Shui
dijadikan sebagai simbol pengetahuan tentang pengaruh alam lingkungan terhadap
bangunan, dan bangunan terhadap kehidupan penghuninya. Akibatnya, banyak
juga yang menyebut Feng Shui identik dengan ilmu arsitektur atau geologi dari
dunia Timur.
Belakangan ini ilmu Feng Shui sering kali diulas dalam berbagai forum,
dimana sebagian masyarakat mempercayai bahwa dengan penerapan ilmu Feng
Shui dalam arsitektur rumah dan sekitarnya dapat memberikan hoki atau
keberuntungan bagi penghuni yang mendiaminya.
Oleh karena itu, sistem berbasis pengetahuan analisis keberuntungan
rumah berdasarkan Feng Shui ini dibangun agar setidaknya dapat membantu user/
pengguna dalam menganalisis rumah yang mereka huni, baik secara internal
maupun eksternal rumah. Sistem ini menyediakan fasilitas analisa Feng Shui
untuk membantu user dalam mengidentifikasi rumah serta lingkungan yang user/
pengguna huni. Proses identifikasi ini dilakukan melalui interaksi Tanya jawab
antara sistem dengan pengguna atau user dan penginputan beberapa data diri dari
user. Sistem juga menyediakan fasilitas memanage pengetahuan yang dilakukan
oleh administrator yang dalam sistem disebut dengan Knowledge Engineer dalam
melakukan perubahan data pada basis pengetahuan.
Dengan adanya fasilitas penambahan pengetahuan, perubahan aturan pada
basis pengetahuan, dan pengembangan sistem melalui akuisisi, pengetahuan yang
baru dapat langsung dilakukan tanpa harus membongkar sistem yang sudah jadi.
Hal ini akan memungkinkan sistem up to date. Metode penelusuran menggunakan
penelusuran runut maju (forward chaining). Aturan pada basis pengetahuan
dengan MySQL serta PHP.
1
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, antara lain:
1. Bagaimana perancangan dan pemodelan sistem pengetahuan pada Sistem
Berbasis Pengetahuan Analisa Keberuntungan Rumah Berdasarkan Feng Shui
yang menghasilkan output yang berupa solusi mengenai permasalahan yang
ada dalam suatu rumah?
2. Bagaimana pembangunan sistem berbasis pengetahuan yang bisa berinteraksi
antara sistem dan pengguna dimana sistem menggali informasi mengenai
rumah yang akan dianalisa oleh sistem?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut.
1. Untuk dapat merancang dan memodelkan sistem pengetahuan pada Sistem
Berbasis Pengetahuan Analisa Keberuntungan Rumah Berdasarkan Feng Shui
yang menghasilkan output yang berupa solusi mengenai permasalahan yang
ada dalam suatu rumah.
2. Untuk dapat membangun sistem berbasis pengetahuan yang bisa berinteraksi
antara sistem dan pengguna dimana sistem menggali informasi mengenai
rumah yang akan dianalisa oleh sistem.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
manfaat sebagai berikut.
1. Untuk membeerikan kemudahan kepada orang yang awam atau pun pakar
dalam melakukan analisa rumah sehingga user mengetahui permasalahan
serta mendapatkan solusi mengenai rumah yang dianalisa tersebut.
2. Memberikan solusi yang cukup membantu bagi user dalam membangun atau
merenovasi rumah sehingga unsur keberuntungan bagi penghuni terpenuhi
baik dari faktor manusia, alam dan lingkungan serta bangunannya.
3. Memberi sumbangan dalam perkembangan teknologi informasi dalam bidang
ilmu Feng Shui yang saat ini masih jarang ditemui.
1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Adapun ruang lingkup dan batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Sistem berbasis pengetahuan yang akan dirancang berbasis web.
2. Data-data yang menunjang proses analisis berupa informasi yang diberikan
oleh user sesuai dangan faktor-faktor keberuntungan rumah.
3. Analisa keberuntungan rumah pada sistem ini menggunakan metode forword
chaining untuk mengambil kesimpulan serta solusi dari permasalahan yang
ada.
4. Interaksi antara sistem dan user menggunakan pertanyaan berupa daftar
faktor-faktor umum keberuntungan rumah yang dapat dilihat secara langsung
oleh user seperti manusia, alam dan lingkungan serta situasi bangunan yang
dianalisa.
5. Output yang dihasilkan dari sistem ini adalah berupa analisa dan solusi dari
permasalah yang ditemui pada rumah tersebut.
6. Sistem disajikan berbasis web dengan menggunakan bahasa pemrograman
PHP, database MySQL serta web server Apache.
1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan dalam pembuatan Sistem Berbasis
Pengetahuan Analisa Keberuntungan Rumah Berdasarkan Feng Shui secara rinci
dari bahasan ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan secara lengkap latar belakang mengenai perancangan
dan pembuatan Sistem Berbasis Pengetahuan Analisa Keberuntungan
Rumah Berdasarkan Feng Shui, rumusan masalah, tujuan, ruang
lingkup dan batasan masalah serta sistematika penulisan dalam
penyusunan laporan penelitian ini.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi dasar teori penunjang yang dapat membantu
memecahkan permasalahan yang ada antara lain membahas tentang
sistem pakar, sistem berbasis pengetahuan, perangkat dan pemodelan
sistem, database MySQL dan pemrograman PHP, serta teori mengenai
ilmu feng shui.
BAB III : MATERI DAN METODE PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisikan alur analisis dari sistem, tempat dan waktu penelitian,
jenis data, bentuk data, sumber data serta metode perancangan
pembuatan perangkat lunak seperti pemodelan sistem dan jadwal
kegiatan dalam penelitian ini.
BAB IV : PEMBAHASAN DAN ANALISIS SISTEM
Bab ini dibahas mengenai gambaran umum dari Sistem Berbasis
Pengetahuan Analisa Keberuntungan Rumah Berdasarkan Feng Shui,
pemodelan tree dengan database, penjelasan ujicoba sistem, analisis
sistem serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sistem.
BAB V : PENUTUP
Merupakan rangkuman dari apa yang telah dibahas di bab sebelumnya
serta saran-saran yang ditujukan untuk kelanjutan pengembangan
sistem.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sebuah perangkat lunak komputer yang memiliki
basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi
menyerupai seorang pakar dalam memecahkan masalah. Sedangkan definisi lain
dari sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan
pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang
biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam suatu bidang tertentu.
Sistem pakar menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk
memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan
dari sistem pakar sebenarnya bukan untuk mengganti peran manusia, tetapi untuk
mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat
digunakan oleh orang banyak.
Dengan sistem pakar ini orang awam pun dapat menyelesaikan masalah
yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para
ahli. Bagi para ahli, Sistem Pakar ini juga membantu sebagai asisten yang sangat
berpengalaman. Adapun beberapa definisi lainnya tentang Sistem Pakar (Sri
Kusumadewi, 2003) antara lain :
1. Menurut Durkin: Sistem Pakar adalah suatu program komputer yang
dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang
dilakukan oleh seorang pakar.
2. Menurut Ignizio: Sistem Pakar adalah suatu model dan prosedur yang
berkaitan dalam domain tertentu yang mana tingkat keahliannya dapat
dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
3. Menurut Giarratano dan Riley: Sistem Pakar adalah suatu sistem komputer
yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
Sampai saat ini sudah banyak Sistem Pakar yang dibuat, beberapa contoh
diantaranya terlihat seperti pada tabel dibawah ini:
5
6
Tabel 2.1 Contoh Sistem Pakar yang Terkenal
Sistem Pakar Kegunaan
MYCIN Diagnosa penyakitDENDRAL Mengidentifikasi struktur molekul campuran yang tidak dikenalXCON & XSEL Membantu konfigurasi sistem komputer besarSOPHIE Analisis sirkuit elektronikProspector Digunakaan di dalam geologi untuk membantu mencari dan
menemukan depositFOLIO Membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam
hal stok broker dan investasiDELTA Pemeliharaan lokomotif listrik disel
2.2 MySQL
SQL merupakan kependekan dari Structured Query Language. SQL
digunakan untuk berkomunikasi dengan sebuah Database. Sesuai dengan ANSI,
SQL merupakan bahasa standar untuk sistem menajemen database relasional.
Statemen SQL digunakan untuk melakukan tugas-tugas seperti melakukan update
terhadap database, atau mengambil data dari sebuah database. Beberapa database
relasional yang menggunakan SQL dan cukup ngetop adalah: MySQL, Oracle,
Sybase, Microsoft SQL Server, Access, Ingres, etc. Meskipun sebagian besar
sistem database menggunakan SQL, namun sebagian besar dari mereka juga
memiliki ekstensi khusus yang hanya bisa digunakan di sistem masing-masing.
Namun demikian, perintah standar SQL seperti “Select”, “Insert”, “Update”,
“Delete”, “Create”, dan “Drop” dapat digunakan untuk melakukan hampir semua
hal yang perlu dilakukan terhadap sebuah database.
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh
dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis
dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual
dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok
dengan penggunaan GPL.
7
2.3 PHP (Hyperytext Prepocessor)
PHP dikenal sebagi sebuah bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag
HTML, dieksekusi di server, dan digunakan untuk membuat halaman web yang
dinamis seperti halnya Active Server Pages (ASP) atau Java Server Pages (JSP).
2.3.1 Konsep kerja PHP
Metode kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh
browser, berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan
sebutan alamat Internet. Browser mendapatkan alamat dari web server,
mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi
yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan berkas
PHP yang diminta dan setelah didapatkan, isinya akan segera dikirimkan ke
mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya berupa
kode HTML ke web server. Lalu web server akan menyampaikan isi halaman web
tersebut kepada client melalui browser. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut.
Gambar 2.1 Konsep kerja PHP
8
2.3.2 Pemrograman PHP
Perintah PHP dapat disisipkan di sembarang tempat dari tag-tag HTML.
Setiap baris perintah PHP diakhiri dengan tanda titik koma (;).
Penulisan script PHP dalam tag HTML dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu Embedded Script dan Non Embedded Script.
a. Embedded Script
Cara ini dilakukan dengan meletakkan script PHP di antara tag HTML.
<html>
<head>
<title>.: Embedded Script :.</title>
</head>
<body>
<?
echo "Ini adalah contoh embedded script";
?>
</body>
</html>
Kode Program 2.1 Script PHP di antara tag HTML
b. Non Embedded Script
Non embedded script merupakan pembuatan program murni PHP, dimana
tag-tag HTML yang diletakkan di dalamnya.
<?
echo "<html>";
echo "<head>";
echo "<title>.: Non Embedded Script
9
:.</title>";
echo "</head>";
echo "<body>:";
echo "Ini adalah contoh non embedded script";
echo "</body>";
echo "</html>";
?>
Kode Program 2.2 Program murni PHP
Script PHP menerapkan aturan case sensitive, yakni adanya perbedaan
penulisan antara huruf besar dengan huruf kecil. Setiap penulisan didalam script
harus mengikuti aturan yang telah ditentukan terutama untuk nama variabel.
2.5 Feng Shui
2.5.1 Pengertian Feng Shui
Feng Shui secara harfiah dalam bahasa Mandarin berarti angin dan air.
Angin/udara dan air merupakan dua elemen alam yang memiliki kekuatan bersifat
independen yang bergerak hidup sepanjang masa. Artinya, keberadaannya sama
sekali tidak bergantung pada supply elemen lain yang ada di bumi. Walaupun
demikian, sifat dan kualitas angin dan air dipengaruhi bahkan dikendalikan
komposisi keberadaan matahari dan rembulan sehingga akan berdampak pada
perubahan musim, cuaca, dan suasana di bumi.
Feng/Angin juga mewakilkan anasir Yang atau positif, sedangkan Shui/Air
mewakili anasir Yin atau negatif. Anasir Yang dan Yin adalah dasar filosofis dari
semua pengetahuan Tiongkok purba yang akhirnya juga diakui sebagai dasar dari
segala logika yang ada di dunia.
Gabungan kata Feng dan Shui dijadikan simbol pengetahuan tentang
pengaruh alam lingkungan terhadap bangunan, dan bangunan terhadap kehidupan
10
penghuninya. Akibatnya, banyak yang menyebut Feng Shui identik dengan ilmu
arsitektur atau ilmu geologi dari dunia Timur.
Penggunaan istilah Feng Shui untuk ilmu tata ruang bangunan ini
mengandung satu filosofi yang sangat dalam. Angin/udara dan air yang baik dan
bersih, bila dikelola dengan benar dapat mendatangkankeberuntungan bagi
kehidupan hayati dan manusia. Keberuntungan yang dimaksud tidak lain
kesehatan yang baik agar pikiran menjadi lebih cerdik. Orang yang badan serta
jiwanya sehat sudah pasti akan mendapatkan berbagai kesempatan yang lebih
menguntungkan dibanvding mereka yang lemah/sakit. Itulah yang disebut
keberuntungan hidup.
Sebaliknya, tinggal di lingkungan dengan udara yang kotor dan air yang
tercemar limbah sudah pasti tidak menguntungkan untuk dipilih sebagai tempat
tinggal. Tinggal di tempat dengan kualitas Feng Shui yang buruk sudah pasti
membuat penghuninya terkena musibah yang berat karena kesehatannya terpuruk.
Hal ini segera menjadi sebuah praktek standar untuk menciptakan
lingkungan ideal untuk hidup dan bekerja. Feng Shui adalah pelajaran Cina kuno
mengenai alam dan lingkungan binaan serta telah dipraktekkan selama ribuan
tahun. Lingkungan ini bisa ada di kantor, rumah anda, atau dalam properti
sesungguhnya. Sebuah analisa Feng Shui memeriksa lingkungan sekitar,
bangunan, bagaimana orang berinteraksi dengan bangunan, juga melihat pada
faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu. Berdasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan itu, rekomendasi bisa dibuat untuk meningkatkan hubungan Anda
dengan lingkungan sekitar Anda. Hasilnya antara lain kemakmuran, kesehatan,
keuntungan, dan kehidupan yang baik. Jika diterapkan dengan baik, rekomendasi
Feng Shui dapat memberikan hasil perbaikan taraf hidup orang yang menempati
propertinya.
2.5.2 Sejarah Feng Shui
Feng Shui adalah pengetahuan arsitektural yang berasal dari budaya
Tiongkok purba, dan telah dikembangkana sejak 4.700 tahun lalu. Feng Shui
ditulis pada periode kekaisaran Huang Di (Kaisar Kuning, abad ke-27 SM), saat
11
kaisar pertama yang berasal di lembah Sungai Kuning/Huang He ini mulai
mengembangkan budaya Tiongkok purba.
Pada awalnya ilmu astronomi dijadikan rumus kalender/almanak untuk
mengetahui pengaruh musim dan cuaca yang akan membantu petani saat bercocok
tanam dan nelayan saat mencari ikan. Rumusan kalender ini dihitung berdasarkan
wahyu Ba Gua/ Delapan Trigram atas Raja Fu Shi, yang turun sekitar tahun 2953
SM.
Pada masa Raja Wen/Wen Wang, zaman Dinasti Chou, ilmu astro nomi
purba ini kemudian dikembangkan menjadi bermacam-macair ilmu pengetahuan,
seperti ilmu astrologi, Feng Shui, kesenian, peng obatan, dan Iain-lain. Semua
pengetahuan tersebut terus diteliti, di kembangkan dan diperbarui tanpa henti dari
generasi ke generasi—-ribuan tahun lamanya—sehingga .akhirnya berkembang
menjadi ilmu pengetahuan yang ternyata masih terawat dan bertahan sampai
zaman sekarang.
Demikian pula halnya dengan ilmu Feng Shui. Pengetahuan ini juga
melalui proses penelitian dan pengembangan yang panjang, dari /aman ke waktu,
dari kerajaan yang satu ke dinasti yang lain, sampai menjelang runtuhnya Dinasti
Han pada tahun 220 Masehi. Pada masa itu rumusan Wu Xing/Lima Unsur dalam
konsep Feng Shui baru ditemukan dan dikembangkan secara luas untuk berbagai
pengetahuan dan seni Tiongkok purba.
Feng Shui sebagai ilmu arsitektur purba pada mulanya hanya digunakan
untuk menghitung bangunan makam/kuburan sebab budaya bangsa China
menganut konsep “Jing Tian Zun Zu” atau “Menyembah Tuhan dan Menghormat
Leluhur”. Konsep ini mengajarkan orang untuk selalu mengingat budi dan jasa
orang tua sebagai perwalian dari Tuhan Semesta Alam dan untuk mengingat
keberadaan dirinya di dunia fana ini yang dari tiada menjadi ada.
Sampai zaman Dinasti Song (960-1279), Feng Shui masih menjadi ilmu
yang dirahasiakan kaum penguasa. Mereka merahasiakannya karena takut apabila
ilmu itu tersebar luas akan menimbulkan pesaing dalam kerajaan yang mereka
bangun. Setelah Dinasti Song runtuh dan sebagian daratan Tiongkok dijajah
bangsa Liao (916-1125) dan Jin (1125-1234) kemudian disusul oleh bangsa
12
Mongol (semua bukan dari suku bangsa Han/pribumi China), ada beberapa
pejabat kerajaan Song yang lari dan membawa ilmu ini keluar dari istana. Sejak
itulah ilmu Feng Shui mulai dipelajari secara luas oleh masyarakat.
Kerajaan Mongol menjajah daratan Tiongkok dengan nama Dinasti Yuan,
namun hanya bertahan selama 97 tahun (1271-1368). Kerajaan ini kemudian
dikalahkan oleh suku asli Tiongkok yang kemudian mendirikan Dinasti Ming
(1368-1644) dengan raja pertamanya Zhu Yen Zhang.
Ilmu Feng Shui kembali berkembang luas dan dimanfaatkan oleh semua
keturunan Zhu Yen Zhang. Mereka mendesain dan mendirikan pusat kerajaan dari
Nanjing dengan perhitungan Feng Shui. Pada generasi raja ketiga, pusat kerajaan
kemudian dipindahkan ke Beijing. Selain bangunan pusat kerajaan, di sini juga
dibangun makam kerajaan yang letaknya tidak jauh dari kota Beijing.
Pembangunan makam kerajaan tersebut menggunakan metode Feng Shui yang
dinilai sangat sempurna (peninggalan kerajaan ini, yaitu "Kota Terlarang" dan
"Makam 13 Raja" masih bisa kita kunjungi sampai sekarang). Sejak itu kerajaan
Ming berkembang sangat maju, rakyatnya hidup dalam kemakmuran, kebudayaan
dan pengetahuan juga berkembang sangat pesat sampai termasyhur ke
mancanegara. Semua bangunan yang monumental di atas adalah hasil gambar dan
rancangan para arsitek Tiongkok yaitu para ahli Feng Shui.
Walaupun kerajaan Ming hancur sesudah generasi ke-16 dan Tiongkok
dikuasai suku Mancuria dengan mendirikan kerajaan Qing (1644-1911), pamor
kekuatan Feng Shui dari bangunan pusat kerajaan di Beijing yang dinilai
sempurna itu tetap bisa bertahan mengiringi Dinasti Qing sampai 267 tahun
lamanya.
Ketika China berubah menjadi republik, bekas bangunan pusat kerajaan
tersebut berganti nama menjadi Tian An Men. Sampai sekarang bangunan tersebut
tetap dijadikan monumen dan simbol pemerintahan. Walaupun berbagai
pemerintahan tumbuh dan tumbang selama ratusan tahun, pamor Feng Shui yang
terkandung di dalamnya tetap bertahan dan terpelihara baik hingga sekarang.
13
2.5.3 Prinsip Dasar Feng Shui
Keseimbangan antara Yin dan Yang. Feng Shui didasarkan pada prinsip-
prinsip Yin dan Yang. Keseimbangan, harmoni, perubahan yang konsisten, dan
ketergantungan antara semua hal adalah beberapa dari artian yang mendalam di
dalam gambaran sederhana ini. Yang mewakili panas dan sinar yang terbit
sedangkan Ying mewakili sesuatu yang dingin dan kegelapan di dalam. Ini
hanyalah dua dari banyak contoh pemikiran logis dan pandangan yang bisa
ditemukan dalam Yin dan Yang. Yang mewakili panas yang terbit dari kiri (timur)
dan mencapai puncaknya (selatan). Yin menunjukkan sesuatu yang dingin yang
terbenam di kanan (barat) dan mencapai titik maksimumnya di bawah (utara).
analogi lain adalah bahwa matahari terbit di timur, mencapai titik terpanasnya di
tengah hari, terbenam di barat, dan segera mencapai titik tergelapnya. Walaupun
demikian, di dalam Yin ada benih Yang yang menunggu untuk naik ke permukaan
dan dalam Yang ada benih Yin yang menunggu untuk terbenam. Analogi ini bisa
diterapkan pada waktu, musim, arah, dan banyak siklus perubahan lainnya.
Hubungan antara kelima elemen lainnya sederhana, namun adalah penggambaran
yang sangat baik berdasarkan Tai Chi (perwakilan Yin dan Yang seperti yang
telah dijelaskan di atas).
Tai Chi
Tai Chi adalah diagram dari 5 elemen dan merupakan sebuah pandangan
mengenai bagaimana energi dari elemen-elemen tersebut berinteraksi. Ketika
semuanya ada dalam keadaan seimbang, itulah harmoni. Walaupun demikian,
setiap elemen bisa memperkuat atau memperlemah elemen lain dengan cara-cara
yang menguntungkan atau merusak/mengganggu. Saat menghitung "blueprint"
energi dari sebuah properti, interaksi ini memberikan kunci untuk memperbaiki
masalah-masalah dalam properti itu.
Delapan segi tiga (Ba Gua)
Delapan segi tiga adalah dasar dari analisa dan perhitungan Feng Shui .
Sebuah segi tiga adalah perwakilan dari delapan arah. Dalam "Ba Gua" juga ada
14
pusat yang tidak memiliki hubungan dengan arah manapun, namun dihubungkan
dengan bumi. Juga berdasarkan pada konsep Yin dan Yang, I-Ching, Lima
elemen, dan peta Lo-Shu, semuanya itu membawa sebuah gambaran untuk semua
perhitungan lain yang digunakan untuk menentukan "blueprint" energi dalam
sebuah properti.
Teori Timur/Barat
Baik rumah maupun orang yang tinggal di dalamnya adalah satu dari
delapan segi tiga itu. Tiap segi tiga ada dalam satu kategori, entah itu timur atau
barat. Rumah bertipe barat sesuai untuk orang bertipe barat, demikian pulah
rumah bertipe timur sesuai untuk orang bertipe timur. Kelompok timur: utara,
tenggara, dan timur. Kelompok barat: timur laut, barat laut, barat daya, dan barat.
2.5.4 Dimensi Ilmu Feng Shui
Dalam melakukan analisis menggunakan ilmu Feng Shui, secara umum
terdapat dua dimensi yakni Dimensi Ruang dan Dimensi Waktu.
2.5.4.1 Feng Shui Dimensi Ruang
Objek pengamatan dimensi ruang ini terfokus pada faktor alam dan
bangunan serta ruang tempat manusia tinggal, baik untuk orang yang masih
hidup/Yang Zhai yaitu rumah tinggal, baik untuk usaha atau pabrik, maupun
orang mati/Yin Zhai yaitu kuburan.
Pada dasarnya, ilmu Feng Shui dimensi ruang dapat terbagi menjadi dua
aliran, yaitu:
a. Feng Shui Aliran Bentuk
Feng Shui aliran bentuk lebih menitikberatkan pada analisis pengamatan
tentang dampak langsung dari permasalahan yang terjadi, yang timbul karena
adanya faktor sebab akibat dari hubungan interaktif antara:
1. Alamat lingkungan = gunung, bukit, lembah, laut, danau, sungan, jalanan,
dan lain-lain.
2. Bangunan = rumah, kantor, pabrik, kuburan, dan sebagainya.
3. Manusia yang menghuninya.
15
Jadi, konsep Aliran Bentuk pada umumnya membahas secara rinci tentang
baik dan buruk berbagai dampak yang terjadi, serta solusi cerdik yang diupayakan
untuk meningkatkan faktor keberuntungan hidup, yaitu kelancaran, kedamaian,
kesejahteraan, dan kebahagiaan.
Feng Shui Aliran Bentuk dalam praktiknya lebih mengutamakan
penilaiana langsung terhadap arah dan bentuk dari objek yang dicermati,
kemudian faktor yang dikaitkan dengan nilai keberuntungan dan kerugian, dan
setelah itu menganalisis baik dan jeleknya.
Penjabarannya meliputi:
Analisis sifat pentanahan dan bentuk lahan.
Analisis tentang bentuk dan letak gunung, sungai, danau, jalan-jalan, laut, dan
sebagainya.
Analisis tentang tinggi-rendah atau terjal-curamnya topografis pentanahan.
Organisasi tata ruang dalam rumah, termasuk bentuk atap.
Pengaturan saluran air bersih dan kotor.
Peletakan perabot dan barang hiasan tertentu yangdapat dijadikansebagai
faktor pendukung, dan lain-lain.
b. Feng Shui Aliran Kompas
Penjabaran Aliran Kompas dapat dikatakan lebih bersifat akademis sebab
mengenal rumusan, konsep, dan hitungan. Aliran ini menggunakan objek mata
angin sebagai pedoman untuk menentukan sifat medan magnetik sehingga dengan
mudah dapat dimengerti kualitas baik dan buruknya magnetik dari satu wilayah
yang diteliti.
Di Indonesia, praktisi Feng Shui Aliran Kompas tergolong langka sebab
profesi tersebut membutuhkan inteligensi dan ketekunan yang tinggi serta waktu
yang lama untuk mempelajarinya. Untuk menguasai Aliran Kompas, terlebih
dahulu kita harus menguasai konsep Aliran Bentuk sebagai dasar pengetahuan.
Dengan demikian, penelaahan dan penjabarannya bisa lebih
dipertanggungjawabkan. Pada intinya, tidak ada mana yang baik dan buruk dari
16
dua aliran Feng Shui sebab mereka saling melengkapi. Semuanya bergantung
pada kemampuan sang praktisi dalam memahami Feng Shui.
2.5.4.2 Feng Shui Dimensi Waktu
Analisis yang membahas konsep waktu dalam Feng Shui digunakan untuk
mencari Hari Baik dan menghindari Hari Jelek. Pemilihan hari baik dilakukan
untuk mencari waktu yang selaras dengan kondisi alam semesta. Pemilihan ini
digunakan untuk tindakan yang bersifat permulaan dan penting, misalnya ketika
akan membangun atau membongkar rumah, memasang kayu bubungan atap
rumah, sampai dengan pindahan, dan sebagainya.
Tujuan mencari hari baik dan menghindari hari jelek adalah satu
pembahasan yang panjang tentang:
Pengaruh gravitasi rembulan,matahari, dan planet lain terhadap suasana
beserta iklim yang terjadi di bumi.
Pengaruh siklus bioritme terhadap perangai manusia yang dipengaruhi oleh
keadaan iklim dan suasana bumi.
Apabila gaya gravitasi alam dalam kondisi selaras, kondisi tersebut akan
memberikan nuansa damai dan sejuk bagi makhluk hidup yang di bumi termasuk
manusia. Oleh sebab itu, disinonimkan sebagai Hari Baik. Hari baik tersebut
sangat baik untuk melakukan berbagai kegiatan positif, seperti perkawinan,
lamaran, pindahan, terima jabatan, membangun rumah, dan sebagainya. Dengan
harapan, apabila sesuatunya dilandasi dan diawali oleh rasa damai, pengertian dan
kebaikan bagi lingkungandan sesama makhluk hidup akan terjadi.
Hari jelek identik dengan kondisi alam dengan gaya magnetik yang tidak
selaras. Kondisi tersebut akan berdampak buruk bagi emosi, mental, dan fisik
seseorang serta dapat membuat orang bertindak emosional. Berarti, berbagai
tindakan negatif yang terjadi pada waktu itu disebabkan oleh faktor emosi yang
tidak bisa terkontrol dengan baik. Itulah sebabnya hari itu disebut Hari Jelek.
Upaya menjelaskan rumusan astronomi dan konsep fisika untuk
menghitung cuaca yang dapat mempengaruhi perilaku dan kehidupan manusia
ternyata amat panjang, rumit, dan sangat sulit, dan tidak semua orang mampu
17
memahaminya. Akhirnya, para cendikiawan masa lalu menguraikan hasil
analisisnya melalui sinonim dan lambang tertentu agar lebih mudah untuk diingat
dan dimengerti, contohnya:
Rumusan astrologi China dengan 12 Shio/lambang binatang (Tikus, Kerbau,
Macan, Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Kera, Ayam, Anjing, Babi).
Rumusan Feng Shui tentang 5 Bintang Langit (Naga Hijau, Harimau Putih,
Kura-kura Hitam, Phoenix Merah, dan Ular Kuning).
Rumusan Lima Unsur/Wu Xing (Air, Kayu, Api, Tanah, dan Logam).
Konsep Ba Gua/Delapan Trigram (Air, Bumi, Guntur, Angin, Langit,
Dananu, Gunung, dan Api).
BAB III
GAMBARAN UMUM DAN METODE PERANCANGAN SISTEM
3.1 Gambaran Umum Sistem
Sistem Berbasis Pengetahuan Analisa Keberuntungan Rumah Berdasarkan
Feng Shui ini merupakan sistem berbasis web yang menampilkan serta
menguraikan beberapa solusi atau penanganan dari masalah atau point-point
tertentu pada rumah dengan metode analisis yang output nantinya dapat
membantu user untuk membentuk suatu rumah dengan nilai hoki yang baik.
Sistem menyediakan fasilitas analisa untuk menentukan keberuntungan dari
rumah untuk membantu user dalam mencari atau melakukan penelusuran terhadap
titik-titik rumah yang bisa langsung diamati oleh penghuninya. Dalam prosesnya,
user akan berinteraksi dengan sistem melalui proses tanya jawab. Sistem
mengelompokkan faktor-faktor keberuntungan menjadi beberapa kategori yang
nantinya akan dipilih user, selanjutnya sistem mengajukan pertanyaan-pertanyaan
dengan pilihan jawaban ‘ya’, ‘tidak’ dan ‘tidak mengerti’.
Pada bagian admin, sistem memiliki fasilitas penambahan data yang dapat
digunakan user admin dengan status Knowledge Engineer (seorang pakar) dalam
melakukan penyusunan basis pengetahuan. Dengan fasilitas ini admin dapat
dengan mudah mengelompokkan faktor-faktor keberuntungan, menambahkan
aturan, kesimpulan (solusi), dan sebagainya. Pada penelitian ini, basis
pengetahuan yang ada sudah dapat menangani permasalahan dalam beberapa
faktor sebagai berikut :
a. Faktor Manusia
Input dari faktor manusia ini adalah nama, jenis kelamin, tanggal kelahiran,
bulan kelahiran dan tahun kelahiran dari keluarga yang menghuni rumah
tersebut. Kemudian dianalisis dengan metode Feng Shui sehingga
menghasilkan output berupa Shio dari masing-masing orang dalam keluarga
tersebut, beserta Nilai Kua, Kelompok Jiwa Barat atau Timur, Unsur Bumi,
Arah duduk dan hadap dan sebagainya serta analisa kecocokan setiap
penghuni rumah dengan penghuni yang lainnya serta antara penghuni dengan
rumah yang dihuni.
b. Faktor Alam dan Lingkungan.
Input dari faktor alam dan lingkungan ini berupa ciri-ciri yang tampak secara
jelas dari bentuk lahan, topografi tanah, serta posisi sungai dan jalan raya
yang berada di lingkungan rumah. Beberapa input tersebut dianalisis dengan
menggunakan metode Feng Shui sehingga apabila terdapat hal yang buruk
atau tidak sesuai dengan ilmu Feng Shui akan diberikan output berupa solusi
untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga user dapat memperoleh
keberuntungan dari solusi tersebut.
c. Faktor Bangunan.
Hampir sama halnya dengan Faktor alam dan lingkungan, faktor bangunan
pun juga memiliki input yakni ciri-ciri yang tampak secara jelas yang berada
di dalam lingkup bangunan baik peletakan posisi pintu utama, kamar tidur,
dapaur dan lain sebagainya. Sehingga apabila terdapat masalah, akan
diberikan output berupa solusi dari masalah tersebut.
Adapun pertanyaan untuk analisa awal pada permasalahan faktor rumah
yang nantinya akan ditangani oleh sistem adalah sebagai berikut.
1. Permasalahan terhadap faktor alam dan lingkungan. Faktor alam dan
lingkungan ini dapat diamati secara langsung oleh user tanpa perlu
menggunakan jasa Suhu Feng Shui . Identifikasi faktor alam dan lingkungan
ini nantinya dikelompokkan menjadi 3, yaitu sebagai berikut:
a. Bentuk Lahan.
b. Topografi Tanah.
c. Posisi Sungai dan Jalan Raya.
2. Permasalahan terhadap faktor bangunan, permasalahan ini dikelompokkan
berdasarkan beberapa titik yang dapat diamati pada setiap pojok rumah yang
dihuni user, seperti :
a. Posisi eksternal Luar Pagar
b. Posisi eksternal sekitar pagar
c. Posisi Pintu Utama
d. Posisi Kamar tidur
e. Posisi Dapur
f. Posisi Tangga
g. Bentuk Atap
3. Permasalahan terhadapa faktor manusia, disini yang dianalisa merupakan
hubungan antara rumah dengan penghuninya. Hal ini dapat dianalisa dengan
melakukan perhitungan nilai KUA dari setiap penghuni rumah sehingga
diperoleh seberapa kecocokan keluarga dengan rumah berdasarkan sifatnya.
Selain itu dapat juga digunakan konsep Ming Gua untuk memperoleh
kecocokan anatar rumah dengan pemilik rumah.
Sistem berbasis pengetahuan analisa keberuntungan rumah merupakan
sistem berbasis web juga memberikan solusi baik berupa tulisan maupun gambar
dari permasalahan yang ditemui pada analisa rumah tersebut, serta fasilitas
searching untuk membantu user dalam mencari informasi dalam website tersebut.
3.2 Perancangan Sistem
Langkah pertama dalam perancangan dan pengembangan sistem berbasis
pengetahuan analisis keberuntungan rumah berdasarkan feng shui ini adalah
mengidentifikasikan permasalahan yang dikaji. Dalam hal ini dengan
mengidentifikasikan permasalahan yang akan dibuat terlebih dahulu adalah
akuisisi data pengetahuan, validasi pengetahuan dan selanjutnya penyusunan
pemodelan basis pengetahuan dengan pohon (tree) pada masing-masing faktor.
3.2.1 Identifikasi Masalah
Pada tahap identifikasi masalah ini merupakan tahap penentuan mengenai
hal-hal yang penting yang akan mendasari beberapa permasalahan yang akan
dianalisa. Pada tahap ini merupakan tahap untuj mengkaji dan membatasi
permasalahan yang nantinya akan diimplementasikan pada sistem. Permasalahan-
permasalah yang nantinya kan timnul setelah analisa nantinya akan memberikan
kesimpulan beserta solusi untuk mengatasi masalah tersebut, fasilitas yang akan
dikembangkan, penentuan jenis bahasa pemrograman dan tujuan yang ingin
dicapai pada proses pengembangan tersebut. Semakin baik proses identifikasi
masalah yang dilakukan maka akan memperoleh hasil yang optimal dalam
penganalisa permasalahan.
Perancangan sistem berbasis pengetahuan analisa keberuntungan rumah
berdasarkan feng shui ini mengidentifikasikan permasalahan pada setiap faktor-
faktor yang mempengaruhi keberuntungan rumah baik faktor manusianya, faktor
alam dan lingkungan serta faktor bangunan dari rumah itu sendiri tanpa harus
menggunakan jasa analisa dari suhu feng shui.
Tahap identifikasi permasalahan pada sistem berbasis pengetahuan analisa
keberuntungan rumah berdasarkan feng shui ini adalah dengan mengelompokkan
faktor-faktor keberuntungan rumah seperti faktor manusia, faktor alam dan
lingkungan serta faktor bangunan. Faktor keberuntungan tersebut diperkuat
dengan adanya beberapa sumber baik dari internet dan buku-buku yang khususnya
membahas mengenai ilmu feng shui ini. Setelah didapatkan informasi yang
berkaitan dengan rumah yang dianalisa tersebut, kemudian seluruh informasi
tersebut disimpan dalam suatu tabel yang menyimpan semua informasi yang
diberikan oleh user yang berkaitan dengan rumah tersebut. Hal ini dilakukan
untuk memudahkan membuat suatu rancangan tabel pada database dan untuk
memudahkan pengecekan saat pengujian sistem apakah informasi yang diberikan
oleh sistem aplikasi sudah sesuai dengan data yang ada atau belum. Jika informasi
yang diberikan oleh sistem belum sesuai dengan data yang ada maka akan
dilakukan suatu perbaikan terhadap sistem sampai sistem dapat memberikan
informasi yang sesuai dengan data.
3.2.2 Pemodelan basis pengetahuan dengan pohon (tree)
Basis pengetahuan pada sistem ini merupakan tempat tersimpannya
kumpulan aturan pengetahuan yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
Hubungan antar aturan tersebut dapat dimodelkan dengan menggunakan struktur
binary tree. Berikut ini merupakan salah satu contoh pemodelan tree pada basis
pengetahuan.
Gambar 3.1 Pemodelan basis pengetahuan dengan pohon
1 : Apakah rumah berhadapan dengan rumah duka/makam?
2 : Apakah pintu utama berhadapan lurus dengan makam?
3 : Apakah ada pohon yang menghalangi?
4 : Apakah ada pagar yang tinggi yang mengelilingi area makam?
5 : Apakah ada cermin di depan rumah?
6 : Apakah rumah berhadapan dengan rumah ibadah?
7 : Apakah pintu utama berhadapan lurus dengan rumah ibadah?
8 : Apakah tidak ada pepohonan yang tinggi yang menghalangi?
S1 : Dengan adanya pohon setidaknya dapat menghalangi aliran buruk masuk ke
dalam rumah
S2 : Pagar yang tinggi akan menahan aliran buruk tetap pada makam
S3 : Dengan adanya cermin dapat membalikan aliran buruk
S4 : Rumah mudah dimasuki aliran buruk
S5 : Aliran buruk tidak mudah masuk ke dalam isi rumah
S6 : Rumah anda mudah dimasuki aliran buruk
S7 : Dengan adanya pohon setidaknya dapat menghalangi aliran buruk masuk ke
dalam rumah
S8 : Aliran buruk tidak mudah masuk ke dalam isi rumah
K
1
: Dengan tidak berhadapannya rumah dengan makam, rumah anda dapat
dikatakan memiliki keberuntungan, sebab aliran buruk pada makam sangat
buruk pengaruhnya bagi isi rumah
K
2
: Dengan tidak berhadapannya rumah dengan rumah, rumah anda dapat
dikatakan memiliki keberuntungan, sebab aliran buruk pada rumah ibadah
yang begitu dekat dengan rumah sangat buruk pengaruhnya bagi isi rumah
3.2.3 Identifikasi input
Dalam mengidentifikasi input hal pertama yang harus dilakukan adalah
mengumpulkan fakta-fakta atau informasi yang diperlukan (berupa informasi data
keluarga, situasi alam dan lingkungan rumah serta informasi bangunan) yang
didapat dari pengumpulan pengetahuan dari beberapa buku tentang feng shui yang
kemudian divalidasi oleh seorang pakar di bidang feng shui untuk menentukkan
tingkat kebenaran penyusunan aturan, yang nantinya akan digunakan dalam
pembuatan aturan pengetahuan yang menggunakan pohon pada program aplikasi
untuk memecahkan permasalahan. Selanjutnya fakta-fakta atau informasi tersebut
akan diolah oleh Sistem Pakar. Untuk memberikan kesimpulan hasil diagnosa,
pertama sistem akan mengajukan pilihan masalah yang dihadapi yang diambil dari
permasalahan yang biasanya ditanyakan awal oleh seorang suhu feng shui, setelah
itu sistem akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pemakai dalam upaya
mengumpulkan informasi tentang rumah yang ingin didiagnosa. Untuk menjawab
informasi yang diminta oleh sistem, pengguna hanya cukup menjawab
“ya”,”tidak” atau “tidak mengerti” terhadap pertanyaan yang akan diajukan oleh
sistem.
3.2.4 Mesin inferensi
Mekanisme inferensi adalah bagian dari Sistem Pakar yang melakukan
penalaran menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu.
Selama proses konsultasi antara sistem dan pemakai, mekanisme inferensi
menguji aturan satu demi satu sampai kondisi aturan itu benar. Metode pelacakan
yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan pada sistem berbasis
pengetahuan analisa keberuntungan rumah ini adalah pelacakan maju (forward
chaining), karena proses pelacakannya dimulai dari sekumpulan data atau
pertanyaan yang telah dijawab oleh pemakai hingga menghasilkan suatu
kesimpulan serta solusi dari permasalahan yang dihadapi.
3.2.5 Identifikasi output
Jika Sistem Pakar sudah menerima input yang diperlukan, pada setiap
akhir pertanyaan yang diajukan program aplikasi maka akan dihasilkan suatu
output berupa kesimpulan dari setiap pertanyaan yang telah dijawab oleh
pengguna, untuk setiap kesimpulan yang telah didapat maka akan diberikan suatu
informasi mengenai permaslahan yang ada dalam rumah tersebut yang telah
berhasil didiagnosa sehingga pengguna dapat menentukan langkah-langkah
selanjutnya yang harus dilakukan untuk penanganan lebih dalam lagi dengan
menggunakan referensi dari hasil analisa yang didapat dari sistem berbasis
pengetahuan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Djoko.2010. Memilih Warna Interior sesuai Feng Shui. Jakarta : Penebar Swadaya
Dian, Mas. 2005. Solusi Feng Shui – Buku Pertama. Jakarta : Elex Media Komputindo
Dian, Mas. 2011. Solusi Feng Shui Lengkap. Jakarta : Elex Media Komputindo
25