evaluasi sistem akuntansi penerimaan kas pada pt. iskandar indah ...
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA DINAS …
Transcript of SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA DINAS …
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DI BIDANG PENINGKATAN
SARANA DISTRIBUSI PERDAGANGAN DAN PASAR KOTA BANJARMASIN
DRAFT TUGAS AKHIR DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
PROGRAM STUDI AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
OLEH : SYARIFAH NABILAH BA’BUT A03150024
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN DIKTI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN AKUNTANSI 2018
ii
PERSETUJUAN DRAFT TUGAS AKHIR
Judul : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DI BIDANG PENINGKATAN SARANA DISTRIBUSI PERDAGANGAN DAN PASAR KOTA BANJARMASIN
Nama : SYARIFAH NABILAH BA’BUT NIM : A03150024 Program Studi : D3 Akuntansi
Banjarmasin, Juli 2018
Dosen Pembimbing 1
Widya Ais Sahla, SE, M.Sc, Ak NIP. 19880228 2014704 2 002
Dosen Pembimbing 2
Julkawait, SE, MM NIP. 19770108 200501 1 002
Ketua Jurusan Akuntansi
Andriani, SE, MM, M.Sc NIP. 19790702 200112 2 002
iii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR Dengan ini dinyatakan laporan Tugas Akhir dengan data sebagai berikut : Nama : SYARIFAH NABILAH BA’BUT NIM : A03150024 Program Studi : D3 Akuntansi Judul : SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA
DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DI BIDANG PENINGKATAN SARANA DISTRIBUSI PERDAGANGAN DAN PASAR KOTA BANJARMASIN
Telah diujikan dan dinyatakan lulus dengan predikat :
Banjarmasin, Juli 2018
Ketua Penguji
Lea Emilia Farida, SE, MM NIP. 197809302002122003
Anggota Penguji
Rusman Irwansyah, SE, MM NIP. 197203032014091002
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Syarifah Nabilah Ba’but
Nim : A03150024
Tempat dan Tanggal Lahir : Banjarmasin, 30 April 1997
Agama : Islam
Alamat : Jl. Belitung Darat Gg. Mufakat RT.16 No.22B
Nama Orang Tua (Ayah) : Sayyid Iberahim Al Banjari
Nama Orang Tua (Ibu) : Raudatul Hidriati
Riwayat Pendidikan : Tk : Tk Aisyah Banjarmasin
SD : SDN Antasan Besar 7 Banjarmasin
SMP : SMPN 6 Banjarmasin
SMA : SMAN 2 Banjarmasin
PKL : SAMSAT Banjarmasin II ( 3 Bulan )
v
MOTTO
“Jangan pernah iri dengan hasil seseorang, kalian tak pernah tau perjuangan mereka untuk mendapatkan hasil
terbaik itu”
vi
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala
kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana
mestinya.
Tugas akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh
siapapun juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya
pertanggung jawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya
juga menyatakan objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini bukan
merupakan objek dan data yang fiktif. Apabila dikemudian hari pernyataan saya
ini tidak benar, maka saya bersedia dicabut titel akademik serta hak yang melekat
padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya terbukti melanggar
pernyataan yang telah saya sampaikan diatas.
Banjarmasin, 2018
(Syarifah Nabilah Ba’but)
A03150024
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena
berkat-Nya jualah sehingga penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul
“SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA DINAS
PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DIBIDANG PENINGKATAN
SARANA DISTRIBUSI PERDAGANGAN DAN PASAR KOTA
BANJARMASIN”, yang disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pada program D3 pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Banjarmasin.
Dalam menyelesaikan laporan ini, sebelumnya penulis meminta maaf yang
sebesar-besarnya jika masih banyak terdapat kekurangan ataupun kelemahan
dalam penyajian materi, pembahasan yang dimiliki oleh penulis, karena
kurangnya pengalaman yang penulis miliki. Segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini akan penulis terima dengan
senang hati, dan penulis hanya bisa berharap agar laporan Tugas Akhir ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi penulis dan orang lain yang memerlukan.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini telah banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, baik berupa moral maupun material sehingga Tugas Akhir ini
selesai tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih penulis kepada yang terhormat:
1. Bapak H.Edi Yohanes , ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri
Banjarmasin.
viii
2. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc selaku ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
3. Ibu Widya Ais Sahla, SE, M.Sc, Ak selaku pembimbing 1 dan Bapak
Julkawait, SE, MM yang telah membantu memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini Alhamdulillah dapat
terselesaikan.
4. Seluruh dosen dan staf Jurusan Akuntansi yang selama ini telah memberikan
ilmu pengetahuan, nasehat, dan bimbingan selama penulis melaksanakan
pendidikan di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
5. Bapak Drs. H. Khairil Anwar, M.Si selaku Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Kota Banjarmasin.
6. Bapak Ichrom Muftezar, SSTP, M.Si selaku Kepala Bidang Peningkatan
Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin.
7. Seluruh staff dan karyawan Dinas Perdagangan dan Perindustrian diBidang
Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin yang
telah memberikan data penulis perlukan serta meluangkan waktu untuk
penulis dalam melakukan wawancara guna mengetahui gambaran kegiatan
perusahaan.
8. Bapak Sayyid dan Ibu Raudatul, Orang tua yang penulis sayangi dan hormati.
Selalu memberikan dukungan dukungan moril, doa, material, dan semangat
untuk penulis selama penyusunan Tugas Akhir.
9. Semua teman-teman Akuntansi 2015 yang telah menemani dan bersama-sama
menjalani suka maupun duka dalam menyelesaikan Tugas Akhir walau
ix
dengan segala keterbatasan yang penulis miliki dan juga sahabatku Yudhis,
Ilfa, Eva, Denis, Ica, Yaya, Fikri, dan Hamdi yang telah memberikan
dukungan, bantuan, saran-saran, dan nasehat kepada penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR ......................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... iv
MOTTO ......................................................................................................... v
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
ABSTRAK ...................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Permasalahan ....................................................................................... 3
C. Batasan Masalah .................................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4
E. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 4
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .................................................................................... 5
B. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Indentifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel ............... 24
B. Jenis penelitian .................................................................................... 25
C. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 25
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 26
E. Teknis Analisis Data ........................................................................... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 28
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................. 50
B. Saran .................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1 Sistem Penerimaan Kas dari over-the-sales ...................................... 17
Bagan 2 Struktur Organisasi ........................................................................... 31
Bagan 3 Bagan Alir Dokumen Sistem penerimaan Kas dari Retribusi Pasar pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar .................................................... 44
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Penerimaan kas dari over the counter sales .................................... 7
Gambar 2 Penerimaan Kas dari COD sales melalui pos ................................. 8
Gambar 3 Penerimaan Kas dari credit card sales ............................................ 9
Gambar 4 Faktur Penjualan Tunai .................................................................. 11
Gambar 5 Pita register kas .............................................................................. 11
Gambar 6 Credit Card Sales Slip .................................................................... 12
Gambar 7 Bill of Lading ................................................................................. 12
Gambar 8 Faktur penjualan COD ................................................................... 13
Gambar 9 Bukti Setor Bank ............................................................................ 14
Gambar 10 Kartu ID Pedagang ....................................................................... 38
Gambar 11 Karcis Retribusi Pasar .................................................................. 39
Gambar 12 Kwitansi Lembar 1 ....................................................................... 39
Gambar 13 Kwitansi Lembar 2 ....................................................................... 40
Gambar 14 Kwitansi Lembar 3 ....................................................................... 40
Gambar 15 Kwitansi Lembar 4 ....................................................................... 41
Gambar 16 Tanda Terima Pungutan Retribusi Harian .................................... 41
Gambar 17 SPJ Pendapatan Administrasi ....................................................... 42
Gambar 18 Buku Catatan Harian .................................................................... 43
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 20
Tabel 2 Jumlah Karyawan ............................................................................... 29
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Instansi
2. Surat Balasan Dari Instansi
3. NPWP Instansi
4. Denah Instansi
5. Gambar Instansi
6. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 1)
7. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 2)
8. Lembar Saran Ketua Penguji Proposal Tugas Akhir
9. Lembar Saran Anggota Penguji Proposal Tugas Akhir
10. Lembar Saran Ketua Penguji Seminar Tugas Akhir
11. Lembar Saran Anggota Penguji Seminar Tugas Akhir
12. Lembar Tanda Terima Penilaian Pembimbingan
xvi
ABSTRAK
SYARIFAH NABILAH BA’BUT / A03150024 / 2018 / SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DI BIDANG PENINGKATAN SARANA DISTRIBUSI PERDAGANGAN DAN PASAR BANJARMASIN / Sistem Akuntansi / Penerimaan Kas dari Pembayaran Tunai / Dinas Perdagangan dan Perindustrian Di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Banjarmasin
Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar Banjarmasin merupakan dinas milik pemerintah
yang bergerak dibidang jasa pelayanan retribusi pasar. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Dinas
Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan dan Pasar Banjarmasin.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
dengan jenis data kualitatif dan teknis data kualitatif mengenai, deskripsi kegiatan,
fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, informasi yang diperlukan
manajemen, catatan akuntansi yang digunakan, jaringan prosedur, unsur
pengendalian intern dan pembuatan bagan alir.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar Banjarmasin adalah suatu jaringan prosedur
mulai dari kegiatan penerimaan uang yang diterima dari pedagang. Setelah uang
telah diterima oleh Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
Banjarmasin, kemudian dicatat kedalam catatan penerimaan kas Bidang
Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Banjarmasin.
Kata Kunci : Sistem Akuntansi Penerimaan Kas, Pembayaran Tunai, Pembayaran Retribusi, flowchart
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Retribusi pasar merupakan salah satu jenis retribusi jasa umum
yang keberadaanya cukup dimanfaatkan oleh masyarakat. Pelayanan pasar
adalah fasilitas pasar tradisional atau sederhana berupa pelataran, los yang
dikelola pemerintah daerah, yang khusus disediakan untuk pedagang.
Fasilitas-fasilitas lain yang dikelola oleh pemerintah daerah untuk
pedagang yaitu keamanan, penerangan umum, penyediaan air, telepon,
kebersihan dan penyediaan alat-alat pemadam kebakaran.
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual, tempat
tersebut merupakan sarana bagi pembeli dan penjual melakukan transaksi-
transaksi perdagangan guna memenuhi segala kebutuhan-kebutuhannya.
Fungsi pasar sendiri merupakan sarana pokok untuk menggerakkan dan
meningkatkan perekonomian masyarakat di suatu daerah. Pemerintah
daerah melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian harus menyediakan
ruang atau tempat khusus untuk membangun pasar, ini merupakan unsur
pelaksanaan teknis dibidang peningkatan sarana distribusi perdagangan
dan pasar yang dipimpin oleh seorang kepala kantor yang bertanggung
jawab dan berada dibawah wewenang Walikota selaku Kepala Daerah
(Kepda) melalui Sekertaris Daerah (Sekda).
2
Pada umumnya penerapan sistem pasar sangat penting bagi bidang
peningkatan sarana distribusi perdagangan dan pasar, terutama sistem
akuntansi penerimaan kas. Semakin baik prosedur penerimaan kas yang
dilakukan oleh suatu entitas, maka akan semakin dapat dipercaya besarnya
akun kas yang dilaporkan pada laporan keuangan entitas tersebut.
Sedangkan penerimaan kas yang dilakukan diluar prosedur yang telah
ditentukan memungkinkan terjadinya penyelewengan, pencurian, dan
penggelapan kas (Winandiah, 2017).
Pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan
Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin yang
merupakan lembaga yang bergerak dalam bidang penguatan dan
pengembangan perdagangan, bidang kemetrologian dan standarisasi
perdagangan, bidang peningkatan sarana distribusi perdagangan dan pasar
dengan memungut retribusi, dan bidang perindustrian yang sangat
berkepentingan terhadap posisi dan kondisi keuangan dan membutuhkan
konfirmasi keuangan yang dapat diperoleh dari penerimaan kas.
Penerimaan kas pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang
Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin
terdiri suatu jaringan prosedur mulai dari kegiataan penerimaan uang yang
diterima dari pedagang, berbentuk tunai dari pembayaran retribusi pasar.
Setelah uang diterima oleh Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan dan Pasar, kemudian dicatat kedalam catatan penerimaan
3
kas. Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar dalam
sistem penerimaan kas juga belum menerapkan bagan alir.
Pengelolaan penerimaan kas sangat penting dan berperan dalam
kelancaran kegiatan operasional di Dinas Perdagangan dan Perindustrian,
agar terstruktur dan terorganisirnya aktivitas keuangan tersebut khususnya
dalam penerimaan pendapatan daerah, maka dibutuhkannya suatu prosedur
agar mempermudah kegiatan, fungsi yang terkait, informasi yang
diperlukan, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan,
jaringan prosedur yang terkait, unsur pengendalian intern yang
membentuk dan bagan alir dalam sistem akuntansi penerimaan kas.
Oleh sebab itu, berdasarkan pembahasan diatas maka penulis
dalam penelitian ini tertarik untuk mengetahui tentang penerapan “Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di
Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota
Banjarmasin”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini, yaitu bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas
pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah yang dibatas dalam penyusunan penelitian adalah
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas yang meliputi deskripsi kegiatan,
4
fungsi yang terkait, informasi yang diperlukan, dokumen yang digunakan,
catatan akuntansi yang digunakan, jaringan prosuder yang terkait, unsur
pengendalian intern yang membentuk dan bagan alir dalam sistem
akuntansi penerimaan kas dari Retribusi Pasar pada Dinas Perdagangan
dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan
dan Pasar Kota Banjarmasin.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini,
yaitu untuk mengetahui Sistem Akuntansi penerimaan Kas pada Dinas
Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin.
E. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini, yaitu:
1. Bagi Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
bahan evaluasi bagi Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan dan Pasar mengenai penerapan Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas yang sedang berjalan.
2. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin
Penulis juga mengharapkan penelitian ini dapat berguna bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan menjadi bahan refensi dibidang
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.
5
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat menamah wawasan
bagi penulis dalam pengembangkan di bidang akuntansi khususnya
sistem akuntansi penerimaan kas pada Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Definisi Sistem
“Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu”. Mulyadi (2016:2)
2. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem akuntansi penerimaan kas berasal dari dua sumber utama: peneriman kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penagihan piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai terdiri dari penerimaan kas dari over-the-counter sale, cash-on-delivery sale, dan credit card sale. Sedangkan penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan, kantor pos, dan lock-box-collection plan. Mulyadi (2016:379) Dari definisi atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu prosedur catatan
yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari
berbagai sumber untuk kegiatan umum perusahaan. (Mulyadi,
2016:379)
3. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dari Penjualan Tunai
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan penjual kepada pembeli. Setelah uang diterima perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Mulyadi (2016:379)
7
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai mengharuskan: a. Penerimaan kas dalam bentuk tunai harus segera disetorkan ke
bank seluruhnya dengan cara melibatkan pihak lain selain kasir untuk melakukan internal check
b. Penerimaan kas dari penjualan tunai dilakukan melalui transaksi kartu kredit, yang melibatkan bank penerbit kartu kredit dalam pencatatan transaksi penerimaan kas. Mulyadi (2016:379)
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai dibagi menjadi 3
prosedur berikut ini :
a. Prosedur penerimaan kas dari over the counter sales.
Dalam penjualan tunai, pembeli datang langsung ke perusahaan untuk melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli. Adapun prosedur penerimaan kas dari over the counter sales adalah sebagai berikut : 1) Pembeli memesan barang langsung kepada wiraniaga (sales
person) di Bagian Penjualan. 2) Bagian kasa menerima pembayaran dari pembeli, yang dapat
berupa uang tunai, cek pribadi (personal check), kartu kredit, atau kartu debit.
3) Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli.
4) Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli. 5) Bagian kasa menyetorkan kas yag diterima ke bank. 6) Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam jurnal
penjualan. 7) Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari penjualan
tunai dalam jurnal penerimaan kas. Mulyadi (2016:380)
Prosedur penerimaan kas dari Over the Counter Sales
dapat dilihat dari gambar 1 berikut ini :
8
Gambar 1 Penerimaan kas dari over the counter sales
Sumber : Mulyadi (2016:381)
b. Prosedur penerimaan kas dari Cash on Delivery Sales (COD Sales)
Transaksi penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan umum, atau angkutan sendiri dalam penyerahan dan penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales merupakan sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan untuk memberikan jaminan penyerahan barang bagi pembeli dan jaminan penerimaan kas bagi perusahaan penjual. COD sales melalui pos dilaksanakan dengan prosedur berikut ini : 1) Pembeli memesan barang lewat surat yang dikirim melalui
kantor pos. 2) Penjual mengirimkan barang melalui kantor pos pengirim
dengan cara mengisi formulir COD sales di kantor pos. 3) Kantor pos pengirim mengirim barang dan formulir COD sales
sesuai dengan instruksi penjual kepada kantor pos penerima. 4) Kantor pos penerima, pada saat diterimanya barang dan formulir
COD sales, memberitahukan kepada pembeli tentang diterimanya kiriman barang COD sales.
5) Pembeli membawa surat panggilan ke kantor pos penerima dan melakukan pembayaran sejumlah yang tercantum dalam formulir COD sales. Kantor pos penerima menyerahkan barang kepada pembeli, dengan diterimanya kas dari pembeli.
6) Kantor pos penerima memberi tahu kantor pos pengirim bahwa COD sales telah dilaksanakan.
7) Kantor pos pengirim memberi tahu penjual bahwa COD sales telah selesai dilaksanakan, sehingga penjual dapat mengambil kas yang diterima dari pembeli. Mulyadi (2016:382)
9
Prosedur penerimaan kas dari COD sales dapat dilihat
digambar berikut ini:
Gambar 2
Penerimaan kas dari COD Sales melalui pos
Kantor pos pengirim
Kantor pos mengirim barang ke alamat pembeli (3)
Kantor pos Penerimaan memberitahu Kantor pos pengiriman bahwa COD Sales telah dilaksanakan (6)
Kantor pos penerimaan
Penjualan mengirim barang ke pembeli via COD Sales(2)
Kantor Pos Pengirim
memberitahu penerimaan
kas dari COD Sales
(7)
Pembeli membayar
harga barang dan menerima
barang dibeli (5)
Kantor pos mengirim pemberitahuan adanya COD Sales
Kantor pos pengirim
Kantor pos penerimaan
Pembeli memesan barang (1)
Sumber : Mulyadi (2016:382)
c. Prosedur penerimaan kas dari Credit Card Sales
Sebenarnya credit card sales bukan merupakan suatu tipe penjualan namun merupakan salah satu cara pembayaran bagi pembeli dan sarana penagihan bagi penjual, yang memberikan kemudahan baik bagi pembeli maupun bagi penjual. Credit card sales dapat merupakan sarana pembayaran bagi pembeli, baik dalam over the counter sale maupun dalam penjualan yang pengiriman barangnya dilaksanakan melalui jasa pos atau angkutan umum. Dalam over the counter sale, pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir dengan menggunakan kartu kredit. Dalam penjualan tunai yang melibatkan pos atau perusahaan angkutan umum, pembeli tidak perlu datang ke perusahaan penjual. Pembeli memberikan persetujuan tertulis penggunaan kartu kredit dalam pembayaran harga barang, sehingga memumingkan perusahaan penjual melakukan penagihan kepada bank atau perusahaan penerbit kartu kredit. Mulyadi (2016:384) Prosedur Penerimaan kas dari credit card sales dapat dilihat
dari gambar berikut :
Gambar 2 Penerimaan Kas dari COD sales melalui pos
10
Gambar 3
Penerimaan kas dari Credit Card Sales
Bagian Penjualan
Bank penerbit kartu kreditBagian KasaBagian
Pengiriman
Pemegang kartu kredit
Bagian penjualan memerintahkan
bagian pengiriman
menyerahkan barang kepada
pembeli (2)
Pemegang kartu kredit memesan barang (1)
Secara priodik bank penerbit kartu kredit melakukan penagihan kepada pemegang kartu kredit (6)
Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli (4)
Menyetor slip kartu kredit ke bank (5)
Pemegang kartu kredit membayar dengan kartu kredit (3)
Sumber : Mulyadi (2016:384)
4. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai dengan
Prosedur Over the Counter Sales
Dalam penjualan tunai, pembeli datang ke perusahaan, melakukan pemilihan barang atau produk yang akan dibeli, melakukan pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang dibeli. Dalam over the counter sales ini, perusahaan menerima uang tunai, cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung dari pembeli dengan credit card, sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Mulyadi (2016:380)
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan Sistem akuntansi penerimaan kas dari over the counter sales
adalah penjualan tunai, dimana pembeli datang langsung ke
perusahaan untuk memilih barang atau produk dan melakukan
pembayaran kekasir.
Gambar 3 Penerimaan Kas dari credit card sales
11
a. Deskripsi yang dijalankan dari over the counter sales
Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Mulyadi (2016:383)
b. Fungsi yang terkait dai penjualan tunai dengan prosedur over the counter sales menurut Mulyadi adalah : 1) Fungsi penjualan
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang kefungsi kas.
2) Fungsi kas Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan kas dari pembeli.
3) Fungsi gudang Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
4) Fungsi pengiriman Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk membungkus barang dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya kepada pembeli.
5) Fungsi akuntansi Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuat laporan pejualan. Mulyadi (2016:385)
c. Dokumen yang digunakan terkait dari penjualan tunai dengan prosedur over the counter sales menurut Mulyadi 1) Faktur penjualan tunai
Faktur penjualan tunai diisi oleh fungsi penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.
12
Gambar 4 Faktur Penjualan Tunai
Sumber : Mulyadi (2016:386)
2) Pita register kas (cash register tape) Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas (cash register). Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
Gambar 5 Pita register kas
Sumber: Mulyadi (2016:387)
3) Credit Card Sales Slip Dokumen ini dicetak oleh Credit Card Center bank yang menerbitkan kartu kredit dan diserahkan kepada perusahaan (disebut merchant) yang menjadi anggota kartu kredit.
13
Gambar 6 Credit Card Sales Slip
Sumber: Mulyadi (2016:388)
4) Bill of lading Dokumen ini merupakan bukti penyerahan barang dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yang penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum.
Gambar 7
Bill of Lading
Sumber : Mulyadi (2016:389)
5) Faktur penjualan COD Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan Cash on delivery. Tembusan faktur penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian angkutan perusahaan, kantor pos, atau perusahaan angkutan umum dan dimintakan tanda tangan penerimaan barang dari pelanggan sebagai bukti telah diterimanya barang oleh pelanggan. Tembusan faktur penjualan COD digunakan
14
oleh perusahaan untuk menagih kas yang harus dibayar oleh pelanggan pada saat penyerahan barang yang dipesan oleh pelanggan.
Gambar 8
Faktur penjualan COD
Sumber : Mulyadi(2016:390)
6) Bukti Setor Bank Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai penyetor kas ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam jurnal penerimaan kas.
15
Gambar 9 Bukti Setor Bank
Sumber: Mulyadi (2016:391)
7) Rekapitulasi Beban Pokok Penjualan Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan). Data yang direkam dalam dokumen ini berasal dari kolom “jumlah harga” dalam kolom “pemakaian”. Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bagi pembuatan bukti memorial untuk mencatat harga pokok produk yang dijual. Mulyadi (2016:386)
d. Informasi yang digunakan terkait dari penjualan tunai dengan prosedur over the counter sales menurut Mulyadi Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari
penerimaan kas dari penjualan tunai adalah :
1) Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai. 3) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka
waktu tertentu. 4) Nama dan alamat pembeli, informasi ini diperlukan dalam
penjualan produk tertentu, namun pada umumnya informasi nama dan alamat pembeli ini tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan penjualan tunai.
5) Kuantitas produk yang dijual. 6) Nama wiraniaga yang melakuka penjualan. 7) Otorisasi penjabat yang berwenang. Mulyadi (2016:385)
16
e. Catatan yang digunakan terkait dari penjualan tunai dengan prosedur over the counter sales menurut Mulyadi adalah : 1) Jurnal penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan manajemen memerlukan informasi penjualan setiap jenis produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu, dalam jurnal penjualan disediakan satu kolom untuk setiap jenis produk guna meringkas informasi penjualan menurut jenis produk tersebut.
2) Jurnal penerimaan kas Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, di antaranya dari penjualan tunai.
3) Jurnal umum Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
4) Kartu persediaan Dalam transaksi penerimaan kas dan penjualan tunai, kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini diselenggarakan di fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan digudang.
5) Kartu gudang Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang. Catatan ini diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan persediaan barang yang disimpan dalam gudang. Dalam transaksi penjualan tunai, kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk yang dijual. Mulyadi (2016:391-392)
f. Jaringan prosedur yang terkait over the counter sales menurut Mulyadi adalah :
1) Prosedur Order Penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada pembeli.
17
2) Prosedur Penerimaan Kas Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.
3) Prosedur Penyerahan Barang Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.
4) Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Fungsi akuntansi juga mencatata berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.
5) Prosedur Penyetoran Kas ke Bank Dalam prosedur ini fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank dalam jumlah penuh.
6) Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas kedalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.
7) Prosedur Pencatatan Beban Pokok Penjualan Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi beban pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Berdasarkan rekapitulasi beban pokok penjualan ini, fungsi akuntansi membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk pencatatan beban pokok penjualan ke dalam jurnal umum. Mulyadi (2016:392)
g. Bagan alir sistem atau prosedur over the counter sales
Berikut ini adalah flowchart untuk transaksi penerimaan
kas dari penjualan tunai dari Over The Counter Sales :
18
Bagan 1 Sistem Penerimaan Kas dari over-the-sales
Bagian order penjualan
Mulai
Membuat order dari pembeli
Mengisis faktur
penjulan tunai
32
1FPT
Via pembeli
T
1
Bagian Kassa
1
1FPT
Menerima unag dari pembeli
Mengoperasikan
register kas
1FPT
PRK
3
Mengisi BSB
32
1
Menyerahkan kas ke bank
BSB
3
1
Bank
Bersama Uang 8
T
2
BSB
19
Lanjutan
Bagian Jurnal
6
PRK
1FPT
Jurnal Penjualan
7
4
Bukti Setor Bank
Jurnal Penjualan
T
4
RHPP
Bukti Memorial
Jurnal Umum
N
Mulai
Bagian Jurnal
7
Kartu persediaan
PRK
1FPT
N
Membuat rekapitulasi HPP
RHPP
Membuat bukti memorial
RHPP
Bukti Memorial
8
Secara periodik
Sumber : Mulyadi (2016:392)
20
h. Unsur pengendalian internal terkait dari penjualan tunai dengan prosedur over the counter sales 1) Organisasi
a) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas. b) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi. c) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh
fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.
2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan a) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi
penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.
b) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut.
c) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit.
d) Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.
e) Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda faktur penjualan tunai.
3) Praktik yang sehat a) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
b) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.
c) Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern. Mulyadi (2016:393)
i. Sistem Penerimaan Kas Sektor Publik
Sistem akuntansi yang digunakan dalam suatu organisasi mempunyai umur yang terbatas. Hal ini disebabkan karena kebutuhan informasi dalam suatu entitas akan berubah sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi dari pihak-pihak yang berkepentingan (baik ekternal maupun internal). Disamping itu, kemajuan teknologi, terutama alat-alat untuk memproses data, juga
21
dapat mengakibatkan sistem akuntansi yang sekarang berlaku tidak lagi efisien. Indra Bastian (2007:31)
Sistem akuntansi pemerintah daerah meliputi serangkaian proses ataupun prosedur, baik manual maupun terkomputerisasi, yang dimulai dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi atau kejadian keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka mempertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang berkaitan dengan pengeluaran pemerintah daerah. Indra Bastian (2007:98)
Penerimaan kas meliputi transaksi-transaksi yang mengakibatkan bertambahnya saldo kas tunai dan rekening bank milik entitas pemerintah daerah, baik yang berasal dari pendapatan tunai, penerimaan piutang, penerimaan transfer, penerimaan pinjaman, maupun penerima lainnya. Penerimaan kas dicatat secara harian pada saat terjadinya sebesar nilai nominal yang diterima. Indra Bastian (2007:119)
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Untuk melihat perbandingan dari persamaan dan perbedaan dengan
hasil penelitian terdahulu, dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1 Penelitian Terdahulu
Aspek / Nama penelitian
Dita Maulida Winandiah (2017) Politeknik Negeri Banjarmasin
Zayanti (2017) Politeknik Negeri Banjarmasin
Syarifah Nabilah Ba’but (2018) Politeknik Negeri Banjarmasin
Judul Sistem Akuntansi Peneriman Kas pada RSUD DR. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada RSUD Brigjen H. Hasan Basry Kandangan
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian diBidang
22
Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
Obyek Penelitian
RSUD DR. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin
RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan
Dinas Perdagangan dan Perindustrian diBidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan diatas, penulis merumuskan masalah mengenai bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas atas 3 layanan di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin, yaitu :
1. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
2. Pelayanan rawat inap
3. Pelayanan klinik
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan diatas, penulis merumuskan masalah mengenai bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas pada RSUD Brigjend. H. Hasan Basry Kandangan tahun 2017 .
Berdasarkan latar belakang masalah yang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian diBidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Banjarmasin
Tujuan Penelitian
Untuk mendeskripsikan bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas atas 3 layanan di RSUD
Untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas pada
Untuk mengetahui Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada
Lanjutan. . .
23
Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan 2017.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Banjarmasin.
Metode Penelitian
Wawancara dan Dokumentasi
Wawancara dan Dokumentasi
Wawancara dan Dokumentansi
Hasil Penelitian
Pada dasarnya Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Prosedur penerimaan kas tunai dalam sistem akuntansi penerimaan kas atas pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin yaitu prosedur penerimaan dan penanganan pasien, prosedur penerimaan kas atas pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), prosedur penerimaan kas atas pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), prosedur penyetoran kas ke bank, prosedur pencatatan penerimaan kas atas
Pada dasarnya Sistem Akuntansi Penerimaan Kas di RSUD Brigjen H. Hasan Basry Kandangan bahwa dalam penerimaan kas pelayanan IGD dan Rawat Inap memiliki kasir yang sama dalam menerima pembayaran pasien.
-
Lanjutan. . .
24
pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD),prosedur pembuatan laporan pertanggung jawaban.
Sumber : Dita Maulida Winandiah (2017), Zayanti (2017)
.
Lanjutan. . .
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Indentifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel
Untuk memperjelas suatu penelitian agar tidak terjadi kesalahan dalam
mendefinisikan suatu istilah yang terdapat dijudul penelitian maka
diperlukan adanya definisi operasional variabel penelitian. Variabel yang
terdapat dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi penerimaan kas Dinas
Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin. Adapun definisi operasional
variabel yang terdapat dalam penelitan ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem akuntansi penerimaan kas pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan
Pasar Kota Banjarmasin yaitu :
Sistem akuntansi penerimaan kas dari pembayaran retribusi pada
Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota
Banjarmasin yaitu jaringan prosedur yang mengolah data dari
pembayaran retribusi atas bidang pasar yang kemudian dicatat kedalam
buku catatan harian setelah itu dibuat laporan penerimaan harian
berdasarkan buku catatn harian dari pembuatan laporan pertanggung
jawaban yang diolah secara komputerisasi.
26
2. Penerimaan kas pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang
Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota
Banjarmasin yaitu :
Penerimaan kas dari pembayaran retribusi pasar pada Bidang
Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota
Banjarmasin diperoleh saat pedagang membayar biaya retribusi yang
dimana pedagang tersebut telah diberikan rincian pembayaran retribusi
yang diberikan oleh petugas. Penerimaan Kas ini akan dicatat kedalam
buku catatan harian.
B. Jenis penelitian
Penulis dalam penelitian ini memilih penelitian studi kasus, karena
penulis dapat melakukan penelitian terperinci terhadap objek, yaitu tentang
sistem akuntansi penerimaan kas pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan
Pasar Kota Banjarmasin.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Dalam Penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kualitatif.
Data kualitatif yang terdapat dalam penelitian ini berupa sejarah
singkat, struktur organisasi, catatan dan dokumen yang digunakan,
fungsi yang terkait, sistem pengendalian internal, serta prosedur
penerimaan kas yang terjadi pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian
27
di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Kota Pasar
Banjarmasin.
2. Sumber Data
Pada penelitian ini, sumber data primer yang didapatkan oleh penulis
berupa struktur organisasi, Sejarah Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin , dokumen yang
terkait dengan sistem akuntansi penerimaan kas atas retribusi pasar.
Data-data tersebut didapatkan melalui wawancara dengan bagian
kepegawaian dan bagian keuangan.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumentasi dilaksanakan dengan
mengumpulkan beberapa dokumen atau data berupa kwitansi
pembayaran, dokumen rincian biaya retribusi, dokumen data indentitas
pedagang
2. Interviu ( Interview) / Wawancara
Pada penelitian ini wawancara dilakukan langsung dengan
fungsi kas bidang Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan
dan Pasar Kota Banjarmasin, kepala bendahara penerimaan, kepala
bagian akuntansi Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan
dan Pasar Kota Banjarmasin guna mendapatkan data yang tepat dan
akurat.
28
E. Teknik Analisis Data
Teknis analisis data yang dilakukan, yaitu mengumpulkan data tentang
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Dinas Perdagangan dan Perindustrian di
Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota
Banjarmasin yang terdiri dari :
1. Deskripsi kegiatan yang dijalankan pada sistem akuntansi penerimaan
kas dari retribusi Pasar Banjarmasin
2. Fungsi yang terkait pada sistem akuntansi penerimaan kas dari retribusi
Pasar Banjarmasin
3. Dokumen yang digunakan pada sistem akuntansi penerimaan kas dari
retribusi Pasar Banjarmasin
4. Informasi yang digunakan pada sistem akuntansi penerimaan kas dari
retribusi Pasar Banjarmasin
5. Catatan yang digunakan pada sistem akuntansi penerimaan kas dari
retribusi Pasar Banjarmasin
6. Jaringan prosedur yang membentuk pada sistem akuntansi penerimaan
kas dari retribusi Pasar Banjarmasin
7. Unsur pengendalian intern pada sistem akuntansi penerimaan kas dari
retribusi Pasar Banjarmasin
8. Kemudian membuat bagan sistem akuntansi penerimaan kas dari
retribusi Pasar Banjarmasin
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Singkat Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan
Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar yang terletak di Jalan Niaga
Timur Lt. III, kecamatan Banjarmasin Tengah. Dinas perdagangan dan
Perindustrian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang
dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Walikota. Dinas Perdagangan dan Perindustrian di
Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar awalnya
berdiri sendiri yang bernama “Dinas Pengelolaan Pasar” . Pada Awal
Januari 2017 berubah menjadi Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin hingga sekarang. Selama
Dinas Pengelolaan Pasar berubah menjadi Dinas Perdagangan dan
Perindustrian Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan
Pasar Kota Banjarmasin dalam pengabdiannya jabatan kepala dinas
mengalami pergantian sebagai berikut :
a. Nurdin Mubarak Januari 2017- Juni 2017
b. Eddy Taswin Noor Juli 2017- Desember 2017
c. Ichrom Muftezar, SSTP,M.Si Januari 2018- Hingga Sekarang
30
1) Jumlah Karyawan Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan dan Pasar 50 orang. Adapun sebagai berikut :
Tabel 2 Jumlah Karyawan
No Keterangan Jumlah a. Kabid peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar 1 Orang b. Kepala UPTD II 1 Orang c. Kasi Pemelihaaran dan Pengembangan 1 Orang d. Kasi Pengelolaan 1 Orang e. Kasi Pembinaan 1 Orang f. Kepala UPTD I 1 Orang g. Kepala UPTD III 1 Orang h. Kasubbag TU UPTD III 1 Orang i. Kasubbag TU UPTD I 1 Orang j. Kasubbag TU UPTD II 1 Orang k. Pemantau Perawatan & Kebersihan 1 Orang l. Pranata Komputer 1 Orang m. Pemungut Retribusi Pasar 5 Orang n. Caraka 1 Orang o. Pengadministrasi Penerimaan 1 Orang p. Pengadministrasi Karcis` 1 Orang q. Administrasi 8 Orang r. Cleaning Servis 2 Orang s. Caraka Karcis 1 Orang t. Kamtib 18 Orang u. Pengawas 1 Orang
Sumber :Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam Dinas Perdagangan dan Perindustrian
di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota
Banjarmasin mempunyai peran yang sangat penting, sebab adanya
struktur organisasi yang baik akan diketahui pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan. Sehingga
31
dapat menghindari terjadinya kekacauan serta penghasilan pada Dinas
Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar.
Adapun struktur organisasi yang digunakan oleh Dinas
Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin adalah bentuk
organisasi lini (Garis), dimana bentuk struktur organisasi garis ini
sangat cocok untuk digunakan disebuah bidang Pasar karena sesuai
dengan kondisi sistem operasional berlaku. Berikut struktur organisasi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar.
32
KEP
ALA
BID
AN
G P
ENG
UA
TAN
D
AN
PEN
GEM
BA
NG
AN
PE
RD
AG
AN
GA
N
(Gat
ot H
aria
nto,
SE)
KEP
ALA
BID
AN
G
KEM
ETR
OLO
GIA
N D
AN
ST
AN
DA
RIS
ASI
PER
DA
GA
NG
AN
(I
r.H.R
eno
Azh
ari,
Mp)
KEP
ALA
BID
AN
G P
ENIN
GK
ATA
N
SAR
AN
A D
ISTR
IBU
SI
PER
DA
GA
NG
AN
DA
N P
ASA
R
(Ich
rom
Muf
teza
r,SST
P,M
.Si)
KEP
ALA
BID
AN
G
PER
IND
UST
RIA
N
(Muh
amm
ad S
haifu
llah.
T,S.
Sos)
KEP
ALA
SU
B B
AG
IAN
PE
REN
CA
NA
AN
(Y
udha
Erw
anto
,SE.
MM
)
KEP
ALA
SU
B B
AG
IAN
U
MU
M K
EPEG
AW
AIA
N
(Hj.E
nni R
ahni
sa Y
anti,
SE)
KEP
ALA
SU
B B
AG
IAN
U
MU
M K
EUA
NG
AN
(H
j.Ris
naw
ati,
SE)
SEK
RET
AR
IS
(Drs
. H. M
uham
mad
Rus
di)
KEP
ALA
DIN
AS
(Drs
.H. K
hairi
l Anw
ar,M
.Si)
KEP
ALA
UPT
D
(Hj.
Rab
iatu
l Ada
wiy
ah)
BEN
DA
HA
RA
(I
is S
yach
ril, A
.Md)
LO
KET
PA
SAR
BA
GIA
N U
PTD
Bag
an 2
St
rukt
ur O
rgan
isas
i D
inas
Per
daga
ngan
dan
Per
indu
stria
n di
Bid
ang
Peni
ngka
tan
Sara
na D
istri
busi
Per
daga
ngan
dan
Pas
ar
Sum
ber :
Bid
ang
Peni
ngka
tan
Sara
na D
istri
busi
Per
daga
ngan
dan
Pas
ar
33
3. Tugas dan Fungsi pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin
Berikut ini tugas dan fungsi dari Dinas Perdagangan dan
Perindustian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan
Pasar:
a. Kepala Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan
Pasar
Tugas yang dilaksanakan kepala bidang peningkatan sarana
distribusi perdagangan dan pasar adalah menyiapkan bahan
perumusan kebijakan dan petunjuk teknis penataan, pengawasan,
pembinaan dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan dan pasar
serta pendataan, penataan, pembinaan dan pengembangan pasar serta
pendaftaran, pengawasan perizinan pengelolaan pasar rakyat . Pasar
yang dikelola oleh perusahaan daerah maupun pemerintah daerah.
Dalam menyelenggarakan tugas, kepala bidang peningkatan sarana
distribusi perdagangan dan pasar mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis, pelaksanaan
penyelenggaraan pembinaan.
2) Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis, pelaksanaan
pembinaan, penyelenggaraan pemeliharaan dan pengembangan.
3) Penyiapan bahan dan penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan
penyelenggaraan pengelolaan.
34
b. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas
Tugas yang dilaksanakan merencanakan, memimpin,
mengkoordinasikan, menyusun kebijakan membina, mengawasi dan
mengendalikan Bagian Unit Pelaksana Teknis Dinas
c. Bagian Unit Pelaksana Teknis Dinas
Tugas yang dilaksanakan sesuai bidang operasionalnya di lapangan,
melaksanakan urusan administrasi teknis operasional, dan
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Unit Pelaksana
Teknis Dinas. Dalam menyelenggarakan tugas Bagian Unit
Pelaksana Teknis Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Pelaksanaan tugas dinas sesuai bidang operasionalnya di
lapangan.
2) Pelaksanaan urusan administrasi teknis operasional.
d. Loket Pasar
Tugas yang dilaksanakan adalah menyusun rencana kegiatan
pelayanan loket berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sebagai pedoman kerja, melaksanakan kegiatan pelayanan di
loket sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan diloket .
e. Bendahara
Tugas yang dilaksanakan adalah menerima, menyimpan,
membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggung jawabkan
35
uang untuk keperluan belanja pasar. Dalam menyelenggarakan tugas
Bendahara mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Mengadministrasikan dengan baik aliran kas masuk yang
diterima.
2) Bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan dari kas
yang diterimannya.
3) Membuat laporan pertanggung Jawaban.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Pelayanan Retribusi pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar Kota Banjarmasin.
Penerimaan Kas dari Pelayanan Retribusi
1) Deskripsi Pokok
Pelayanan Retribusi dilaksanakan oleh dengan cara
menangani pedagang terlebih dahulu setelah itu pedagang
melakukan pembayaran atas pelayanan Retribusi ke Bagian
loket pasar.
2) Informasi yang Diperlukan Manajemen
Informasi yang diperlukan manajemen dalam sistem
akuntansi penerimaan kas dari Pelayanan Retribusi adalah :
a) Jumlah penerimaan atas pelayanan penunjang Retribusi
b) Jumlah kas yang diterima dari pembayaran tunai pelayanan
Retribusi
c) Kartu id pedagang
36
d) Nama kasir yang melakukan penerimaan kas atas
pembayaran tunai atas Pelayanan Retribusi
e) Otorisasi fungsi akuntansi dan keuangan
3) Bagian yang Terkait
Bagian yang terkait dengan sistem akuntansi penerimaan
kas dari pembayaran tunai atas Pelayanan Retribusi yaitu :
a) Bagian Loket Pasar
Dalam transaksi penerimaan kas atas pembayaran tunai
pelayanan retribusi, bagian ini bertanggung jawab untuk
menginput data pedagang kedalam program yang telah
terhubung dengan sub bagian loket juga bertugas
menyerahkan kwitansi.
b) Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknik Dinas)
Dalam transaksi penerimaan kas dari pembayaran tunasi
atas pelayanan retribusi, bagian ini bertanggung jawab
menerima karcis dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian
dan menyerahkan tanda terima pungutan retribusi harian
beserta uang yang di terima dari bagian Unit Pelaksana
Teknis Daerah kemudian menyerahkan ke Bagian
Bendahara.
c) Bagian UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas)
Dalam transaksi penerimaan kas dari pembayaran tunai
atas pelayanan retribusi, bagian ini bertanggung jawab untuk
37
melakukan tagihan kepasar pedagang kaki lima dengan cara
langsung dan menyerahkan karcis ke pedagang.
d) Bagian Bendahara
Dalam transaksi penerimaan kas dari pembayaran tunai
atas Retribusi, bagian ini bertanggung jawab melakukan
pengecekan dan otorisasi atas laporan pertanggung jawaban
yang akan diserahkan ke Kepala Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan dan Pasar.
4) Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi
penerimaan kas dari pembayaran tunai atas kegiatan Retribusi
sebagai berikut :
a) Prosedur Penerimaan Pedagang
Dalam prosedur ini bagian loket menerima pedagang.
Bagian loket pasar meminta kartu id kepada pedagang
kemudian melakukan vefifikasi data pedagang.Setelah
pedagang melakukan verifikasi menerima uang dari
pedagang dan mencetak kwitansi retribusi 4 rangkap.
Memberi tanggal pada kwitansi kemudian diotorisasi dan
dicap lunas. Kwitansi Retribusi lembar 1 diserahkan
kepedagang dan kwitansi Retribusi lembar 2,3,4 diserahkan
keBagian Bendahara beserta uang.
b) Prosedur Penerimaan Kas atas Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas
38
Dalam prosedur ini Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas
menerima karcis dari Dinas perdagangan dan perindustrian
dan menyerahkan karcis ke Bagian Unit Pelaksana Teknis
Dinas kemudian menerima Tanda Terima Pungutan
Retribusi Harian beserta uang dan diserahkan ke Bagian
Bendahara.
c) Prosedur Bagian Unit Pelaksana Teknis Dinas melakukan tagihan kepasar pedagang kaki lima
Dalam prosedur ini Bagian Unit Pelaksana Teknis Dinas
melakukan tagihan kepasar pedagang kaki lima kemudian
menyerahkan karcis ke pedagang dan menerima uang dari
pedagang. Kemudian membuat tanda terima pungutan
retribusi harian dan mencatat dibuku catatan harian setelah
itu menyerahkan tanda terima pungutan retribusi harian
beserta uang ke Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas.
d) Prosedur Bagian Bendahara
Dalam prosedur ini, bagian bendahara menerima
kwitansi lembar 2,3 dan 4 beserta uang dan Tanda Terima
Pungutan Retribusi Harian beserta uang. Setelah itu
membandingkan kwitansi lembar 2,3 dan 4 dengan Tanda
Terima Pungutan Retribusi Harian kemudian membuat SPJ
Pendapatan Administrasi. Setelah itu menginput data
kedalam data kas pasar dan mencetak SPJ Pendapatan
39
Administrasi sebanyak 3 lembar. SPJ Pendapatan
Administrasi lembar 1 diserahkan ke Dinas Perdagangan dan
Perindustrian dan SPJ Pendapatan Administrasi lembar 2
dan 3 diarsip permanen menurut tanggal.
5) Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
penerimaan kas atas kegiatan Retribusi berupa :
a) Kartu ID Pedagang
Dokumen ini digunakan untuk merekam data mengenai
identitas pedagang (nama, nama pasar, jenis jualan, dan id
pedagang).
Gambar 10 Kartu ID Pedagang
Sumber : Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
b) Karcis Retribusi Pasar
Dokumen ini digunakan untuk merekam informasi yang
diperlukan oleh manajemen mengenai penerimaan kas
pembayaran tunai atas pelayanan Retribusi Pasar.
40
Gambar 11 Karcis Retribusi Pasar
Sumber :Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
c) Kwitansi Retribusi
Dokumen ini dihasilkan oleh Bagian Loket Pasar dengan
cara menginput jumlah rincian biaya Retribusi Pasar.
Gambar 12 Kwitansi Lembar 1
Sumber :Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
41
Gambar 13 Kwitansi Lembar 2
Sumber :Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
Gambar 14 Kwitansi Lembar 3
Sumber :Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
42
Gambar 15 Kwitansi Lembar 4
Sumber : Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
d) Tanda Terima Pungutan Retribusi Harian
Dokumen ini diisi oleh bagian Unit Pelaksana Teknis
Dinas sebagai bukti jika telah dilakukan penyetoran kas ke
kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas yang dilakukan oleh
Bagian Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Gambar 16 Tanda Terima Pungutan Retribusi Harian
Sumber :Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
43
e) SPJ Pendapatan Administrasi
Dokumen ini dicetak oleh bagian bendahara sebagai
bukti laporan pertanggung jawaban keuangan Dinas
Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan
Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar.
Gambar 17 SPJ Pendapatan Administrasi
Sumber :Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
6) Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan Dinas Perdagangan dan
Perindustrian diBidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan dan Pasar dalam penerimaan kas atas kegiatan
Retribusi yaitu :
a) Buku Catatan Harian
Buku catatan harian dibuat oleh bagian unit pelaksana
teknis daerah untuk mencatat penerimaan kas dalam sehari.
44
Gambar 18 Buku Catatan Harian
Sumber :Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
7) Bagan Alir Dokumen
Berikut adalah bagan alir dokumen sistem akuntansi
penerimaan kas atas Retribusi pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian diBidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan dan Pasar.
45
Bagan 3 Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Retribusi Pasar pada Dinas
Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
Bagian Loket Pasar
Mulai
Kartu Identitas Pedagang
Menerima Uang
Kepala UPTD
Dinas perdagangan dan perindustrian
3
uangMenerima kartu identitas pedagang
Melakukan verifikasi
Data Pedagang
Memberi tanggal pada kwitansi Retribusi
Otorisasi
Memberi Cap Lunas
Mencetak kwintansi
4
21
3
4
2Kwitansi Retribusi
1
3
Untuk Pedagang
1
Bersama uang
Karcis
2
1
4
TTPRH(Karcis)
Kwitansi Retribusi
46
Lanjutan
Bagian UPTD
Karcis
Bagian Bendahara
4
Melakukan tagihan ke pasar pedagang kaki
lima
Pedagang
21
Menerima uang dari pedagang
membuat tanda terima pungutan retribusi harian
TTPRH(Karcis)
1
Buku catatan harian
3
uang
uang
4
23
uangTTPRH(Karcis)
1
Membandingkan
TTPRH(Karcis)1
4
23
Membuat SPJ-PA
Input data
Data Kas Pasar
Mencetak SPJ-PA
3
12
SPJ-PA
Dinas Perdagangan dan
Perindustrian
T
Selesai
Karcis
Kwitansi Retribusi
Kwitansi Retribusi
uang
Keterangan: TTPRH : Tanda Terima Pungutan Retribusi Harian SPJ PA : SPJ Pendapatan Administrasi
Sumber : Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan Pasar
47
Adapun penerapan sistem akuntansi penerimaan kas dari
pembayaran Retribusi Pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan dan Pasar.
a) Bagian Loket Pasar
(1) Menerima kartu identitas pedagang dari pedagang.
(2) Melakukan verifikasi data pedagang.
(3) Menerima uang dari pedagang.
(4) Mencetak kwitansi retribusi 4 lembar.
(5) Kwitansi 4 lembar diberi tanggal, otorisasi, dan cap
lunas.
(6) Menyerahkan kwitansi retribusi lembar 1 ke pedagang.
(7) Menyerahkan kwitansi lembar 2, 3 dan 4 beserta uang ke
Bagian Bendahara.
b) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas
(1) Menerima karcis dari Dinas Perdagangan dan
Perindustrian.
(2) Menerima uang dari Bagian Unit Pelaksana Teknis
Dinas.
(3) Membuat Tanda Terima Pungutan Retribusi Harian
(Karcis).
(4) Menyerahkan Tanda Terima Pungutan Retribusi Harian
(Karcis) beserta uang ke Bagian Bendahara.
48
c) Bagian Unit Pelaksana Teknis Dinas
(1) Menerima karcis dari Kepala Unit Pelaksana Teknis
Dinas.
(2) Melakukan tagihan kepasar pedagang kaki lima.
(3) Karcis diserahkan kepedagang.
(4) Menerima uang dari pedagang.
(5) Membuat Tanda Terima Pungutan Retribusi Harian
(karcis).
(6) Tanda Terima Pungutan Retribusi Harian (karcis) dicatat
dibuku catatan harian.
(7) Menyerahkan Tanda Terima Pungutan Retribusi Harian
(karcis) bersama uang kepada Kepala Unit Pelaksana
Teknis Dinas.
d) Bagian Bendahara
(1) Menerima Kwitansi Retribusi lembar 2, 3 dan 4 dari
Bagian Loket Pasar bersama uang.
(2) Menerima Tanda Terima Pungutan Retribusi Harian
(Karcis) dari Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas
bersama uang.
(3) Membandingkan Kwitansi Retribusi lembar 2, 3, dan 4
dengan Tanda Terima Pungutan Retribusi Harian lembar
1
(4) Membuat SPJ Pendapatan Administrasi.
49
(5) Menginput data SPJ Pendapatan Administrasi.
(6) Mencetak SPJ Pendapatan Admnistrasi sebanyak 3
lembar.
(7) Menyerahkan SPJ Pendapatan Administrasi lembar 1 ke
Dinas Perdagangan dan Perindustrian beserta uang.
(8) SPJ Pendapatan Administrasi lembar 2 dan 3 di arsip
permanen sesuai tanggal.
8) Sistem Pengendalian Intern
Unsur pengendalian intern yang ada dalam sistem akuntansi
penerimaan kas dari pembayaran tunai atas pelayanan Retribusi
yaitu :
a) Organisasi
(1) Bagian loket pasar sudah terpisah dari kepala Unit
Pelaksana Teknis Dinas.
(2) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas sudah terpiah dari
Bagian loket Pasar.
(3) Bagian Unit Pelaksana Teknis Dinas sudah terpisah dari
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas.
(4) Bagian Bendahara sudah terpisah dari bagian loket
pasar, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Bagian
Unit Pelaksana Teknis Dinas.
50
b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
(1) Kwitansi Retribusi diotorisasi oleh bagian loket dengan
cara membubuhkan stempel Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan Dan Pasar sebagai bukti lunas pada
kwitansi pada saat penerimaan kas atas pembayaran
tunai oleh pedagang.
(2) Pencatatan ke dalam buku catatan harian dilakukan oleh
bagian Unit Pelaksana Teknis Dinas.
c) Praktik yang sehat
(1) Kwitansi pembayaran tunai bernomor urut, tercetak, dan
pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh bagian
bendahara.
(2) Jumlah kas yang diterima dari penerimaan kas tunai
disetor seluruhnya ke Dinas Perdagangan dan
Perindustrian pada setiap bulannya.
51
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan oleh penulis dalam
penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sistem akuntansi penerimaan kas atas pelayanan Retribusi pada Dinas
Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana
Distribusi Perdagangan Dan Pasar
a. Bagian yang terkait dengan sistem akuntansi penerimaan kas atas
pelayanan Retribusi pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di
Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan Dan Pasar
yaitu Bagian Loket Pasar, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas,
Bagian Unit Pelaksana Teknis dan Bagian Bendahara.
b. Prosedur penerimaan kas tunai dalam sistem akuntansi penerimaan
kas atas pelayanan Retribusi pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan Dan Pasar yaitu prosedur penerimaan pedagang,
prosedur penerimaan kas atas kepala unit pelaksana teknis dinas,
prosedur bagian unit pelaksana teknis dinas melakukan tagihan
kepasar pedagang kaki lima, prosedur bagian bendahara.
52
c. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penerimaan kas
atas pelayanan Retribusi pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan Dan Pasar yaitu kartu id pedagang, karcis retribusi
pasar, kwitansi retribusi, tanda terima pungutan retribusi harian,
SPJ pendapatan administrasi.
d. Catatan akuntansi yang terkait dengan sistem akuntansi
penerimaan kas atas pelayanan Retribusi pada Dinas Perdagangan
dan Perindustrian di Bidang Peningkatan Sarana Distribusi
Perdagangan Dan Pasar yaitu buku catatan harian.
e. Sistem pengendalian intern penerimaan kas atas pelayanan
Retribusi pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang
Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan Dan Pasar :
1) Struktur Organisasi
Bagian loket pasar, kepala unit pelaksana teknis dinas, bagian
bendahara sudah terpisah pada sistem akuntansi penerimaan
kas pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang
Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan Dan Pasar atas
pelayanan retribusi.
2) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Sistem otorisasi penerimaan kas atas pelayanan retribusi pada
Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Peningkatan
Sarana Distribusi Perdagangan Dan Pasar yaitu pembubuhan
53
stempel Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan
Dan Pasar sebagai cap lunas pada kwitansi yang dilakukan oleh
bagian loket pasar. Prosedur pencatatan penerimaan kas dari
pembayaran tunai atas pelayanan retribusi, penerimaan kas
dicatat ke dalam buku catatan harian oleh bagian unit pelaksana
teknis dinas.
3) Praktik yang sehat
a) Kwitansi pembayaran tunai bernomor urut, tercetak, dan
pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh bagian
bendahara.
b) Jumlah kas yang diterima dari penerimaan kas tunai disetor
seluruhnya setiap bulannya.
B. Saran
1. Sebaiknya Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bidang Peningkatan
Sarana Distribusi Perdagangan Dan Pasar Kota Banjarmasin
meningkatkan pelayanannya kepada peneliti untuk pemberian
informasi dan data-data yang diperlukan.
2. Seharusnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian Bidang Peningkatan
Sarana Distribusi Perdagangan Dan Pasar Kota Banjarmasin memiliki
sejarah yang lengkap.
3. Sebaiknya Bidang Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan dan
Pasar Kota Banjarmasin menyetor uang retribusi setiap hari ke Dinas
Perdagangan dan Perindustrian.
DAFTAR PUSTAKA Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi keempat. Jakarta: Salemba Empat Bastian, Indra. 2007. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Edisi kedua. Jakarta:
Salemba Empat Winandiah.2017. Sistem Akuntansi Peneriman Kas pada RSUD DR. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin
DENAH INSTANSI
Nama Instansi : Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Bidang Pasar Banjarmasin
Alamat : Jl. Pasar Baru, Kertak Baru Ilir, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin.
70117
Telp : 0511-4368142
Email : http://pasar.banjarmasinkota.go.id
A. Denah Instansi
B. Foto Instansi