Sisca
-
Upload
demar-berkam -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
description
Transcript of Sisca
Fransisca Magdalena Sutrisna
102011043
B8
SIKLUS MENSTRUASI
R
angsangan → otak (hipotalamus) → hormon gonadotropik, FSH
(perangsang folikel) dan lutenizing hormone, LH (perangsang indung
telur)
F
SH → merangsang folikel primordial → hormon estrogen (pertumbuhan
sekunder)
E
strogen meningkat → lapisan dalam rahim bertumbuh dan berkembang
(fase proliferasi) → menekan pengeluaran FSH → merangsang LH →
merangsang folikel Graaf melepaskan telur (ovulasi)
SIKLUS MENSTRUASI
F
olikel Graaf → korpus rubrum → korpus luteum → mengeluarkan
estrogen dan progesteron
E
strogen → lapisan dalam rahim (endometrium) berkembang dan
tumbuh dalam bentuk proliferasi → dirangsang oleh korpus luteum
mengeluarkan estrogen dan progesteron → lapisan dalam rahim
berubah menjadi fase sekresi → pembuluh darah dominan dan
mengeluarkan cairan (fase sekresi) → bila tidak terjadi fertilisasi,
korpus luteum mengalami kematian
SIKLUS MENSTRUASI
K
orpus luteum (8 hari) mati → estrogen dan progesteron berkurang -
menghilang → fase vasokonstriksi (pengerutan) pembuluh darah →
lapisan dalam rahim mengalami kekurangan aliran darah (mati) →
vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan pelepasan darah
(menstruasi)
K
orpus luteum mati → hormon estrogen berkurang → rangsangan
pengeluaran FSH → siklus hipotalamus-hipofise-indung telur berulang
FERTILISASI
FERTILISASI
Peristiwa penyatuan antara sel mani/sperma dengan
sel telur di tuba falopii (daerah ampula/infundibulum)
Saat kopulasi antara pria dan wanita
(sanggama/coitus), dengan ejakulasi sperma dari
saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, akan
dilepaskan cairan mani yang berisi sel–sel sperma ke
dalam saluran reproduksi wanita
PROSES FERTILISASI
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk
ke dalam tuba falopii. Ovum ditangkap oleh fimbrae dengan
umbai dan dibawa ke tuba falopii
60 – 100 juta sperma diejakulasikan ke dalam vagina, beberapa
juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mucus serviks
dan mencapai rongga uterus
Beberapa ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba falopii
yang sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup
sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii
PROSES FERTILISASI
Reaksi kapasitasi = proses dimana protein plasma dan
likoprotein yang berada dalam cairan mani diluruhkan
Reaksi akrosom = Sel sperma terpengaruh oleh zat – zat
korona radiata. Isi akrosom dari kepala sperma akan
terlepas dan berkontak dengan korona radiata →
dilepaskan hialuronidase (trypsine dan lysine ) yang
dapat melarutkan korona radiata dan membantu sperma
melewati zona pelusida
PROSES FERTILISASI
Hanya satu sperma dapat membuahi ovum. Sekali sebuah
spermatozoa menyentuh zona pelusida, akan terjadi
perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat
Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona pelusida (zone
reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusan
lagi oleh sperma lainnya. Dengan demikian, sangat jarang
sekali terjadi penembusan zona oleh lebih dari satu sperma
PEMBUAHAN OVUM
Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi :
1.Reaksi zona/reaksi kortikal pada selaput zona pelusida.
2.Oosit menyelesaikan pembelahan miosis keduanya,
menghasilkan oosit definitif yang kemudian menjadi
pronukleus wanita.
3.Inti sperma membesar membentuk pronukleus pria.
4.Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.
5.Pronukleus pria dan wanita bersatu dan membentuk zygot
yang memiliki jumlah DNA genap/diploid.
HASIL PEMBUAHAN
1. Penggabungan dua paruh haploid dari ayah dan dari ibu
menjadi suatu bakal baru dengan jumlah kromosom
diploid.
2. Penentuan jenis kelamin tergantung dari kromosom X
atau Y yang dikandung sperma yang membuahi ovum
tersebut.
3. Permulaan pembelahan dan stadium – stadium
pembentukan dan perkembangan embrio (embriogenesis).
PEMBELAHAN SEL
PEMBELAHAN SEL
Zigot mengalami mitosis berkali-kali : 1 sel → 2 sel → 4
sel → 8 sel → 16 sel (morula) → blastula → gastrula
Blastomer : Sel–sel yang dihasilkan dari setiap
pembelahan berukuran lebih kecil dari ukuran induknya.
Morula : Sesudah 3 – 4 kali pembelahan, zigot memasuki
tingkat 16 sel. Morula terdiri dari inner cell mass
(tumbuh menjadi jaringan – jaringan embrio sampai
janin) dan outer cell mass (lapisan sel di sebelah luar,
yang akan tumbuh menjadi trofoblast sampai plasenta).
PEMBELAHAN SEL
Kira – kira pada hari ke 5 sampai ke 6, di rongga sela –
sela inner cell mass merembes cairan menembus zona
pelusida, membentuk ruang antar sel.
Ruang antar sel bersatu dan memenuhi sebagian besar
massa zigot membentuk rongga blastokista.
Inner cell mass tetap berkumpul di salah satu sisi,
tetap berbatasan dengan lapisan sel luar. Pada stadium
ini disebut embrioblas dan outer cell mass disebut
trofoblas.
IMPLANTASI
IMPLANTASI
Implantasi : masuknya atau tertanamnya hasil
konsepsi ke dalam endometrium.
Pada hari ke 5-7 → zygot mencapai cavum uteri.
Kontak antara blastokista dengan dinding rahim →
reaksi seluler → sel – sel trofoblast zigot akan
menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan
epitel endometrium uterus (terjadi implantasi).
IMPLANTASI
Setelah implantasi, sel– sel trofoblas terus
berkembang membentuk sistem pembuluh darah
maternal → menjadi plasenta, berfungsi sebagai
sumber nutrisi dan oksigenasi bagi embrio
PEKEMBANGAN JANIN
Tahap trimester pertama kehamilan merupakan periode
yang kritis, karena semua organ dan anggota tubuh si kecil
mulai membentuk. Minggu-1
Sel telur dan sperma menyatu → zigot., sel membelah diri menjadi 200-an sel seperti sekumpulan bola (blastula) kemudian menanamkan diri (implantasi) di dinding rahim.
Minggu-2Panjang embrio 1 mm. Sangat kecil, proses perkembangan terus terjadi. Terbentuk rongga kantung ketuban (amnion) yang nantinya akan terisi air ketuban.
PEKEMBANGAN JANIN
Minggu-3Panjang embrio sekitar 1,25 mm. Bentuknya mirip pelat (bakal jantung). Sistem saraf pusat (otak dan tulang belakang), otot-otot serta tulang-tulang mulai terbentuk.
Minggu-4Panjang embrio sekitar 2-4 mm, mempunyai dasar-dasar dari otak dan tulang belakang. Awal dari periode embriyonik, janin sangat rentan terhadap faktor-faktor dari luar yang dapat mempengaruhi pertumbuhannya sperti kasus malformasi (salah bentuk).
PEKEMBANGAN JANIN
Minggu-5Panjang embrio sekitar 4-5 mm (awal) dan 1,1 – 3 cm (akhir). Kaki, tangan, lubang mata, usus, pankreas, paru-paru serta bronchi (saluran udara) mulai terbentuk. Bentuk kepala masih terlihat besar. Jantung membentuk menjadi 2 ruang (kanan dan kiri).
Minggu-6Panjang embrio berkisar 1,4-2 cm. Kelopak mata, bakal hidung, telinga mulai terbentuk dan sel saraf retina mata berkembang. Siku, lengan dan kaki embrio memanjang. Saluran penghubung antara kerongkongan dan paru-paru mulai bersambung.
PEKEMBANGAN JANIN
Minggu-7
Panjang embrio sekitar 2,2-3 cm. Janin semakin
berbentuk manusia. Tangan, kaki, jari tumbuh
layaknya normal. Ukuran kepala masih terlihat lebih
besar dari tubuhnya, dahi menonjol dan dagu
menempel di dada. Kelopak matanya hampir menutupi
mata. Alat genital bagian luarnya masih terlihat mirip,
belum dapat dibedakan.
PEKEMBANGAN JANIN
Minggu-8Panjang embrio antara 3,1-4,2 cm. Berat 5 gram. Merupakan akhir periode embriyonik,dan masuk ke awal periode fetus atau janin. Pada fase ini hanya sedikit kemungkinan terjadi malformasi, meskipun pengaruh dari luar seperti obat-obatan, sinar-X dan stres tetap dapat menjadi penyebab keguguran.
Minggu-9Panjang janin sekitar 4,4-6 cm dan beratnya sekitar 8 gram. Kepala janin kini hampir setengah dari panjang janin secara keseluruhan, dagu mulai muncul serta leher pun semakin memanjang. Kuku jari mulai tumbuh.
PEKEMBANGAN JANIN
Minggu-10
Panjang janin mencapai 6,1 cm dan beratnya sekitar 8-14
gram. Bentuk kepalanya sudah berubah. Hidung, telinga,
mata, mulut sudah mulai kelihatan. Sistem rangka telah
membentuk tulang-belulang. Tubuhnya mulai ditumbuhi
rambut halus. Usus kecil mulai dapat berkontraksi sehingga
ia dapat mendorong keluar makanan dari tubuhnya.. Janin
sudah bisa bergerak, meski belum dapat merasakannya,
karena tubuhnya masih kecil.
PEKEMBANGAN JANIN
Minggu-11
Panjang janin sekitar 6,5-7,8 cm dengan berat sekitar 13-20
gram. Pertumbuhan kepala mulai melambat dibanding
pertumbuhan badannya. Wajah janin mulai tampak seperti wajah
manusia. Mata mulai bergeser, mendekat satu sama lain. Telinga
berada dalam posisi normal di kedua sisi kepala. Jika dilihat
melalui ultrasonografi (USG), alat genital janin bagian luar
sudah dapat dibedakan, apakah ia bayi perempuan atau lelaki.
PEKEMBANGAN JANIN
Minggu-12
Panjang janin di akhir trimester pertama ini berkisar
antara 8- 9,3 cm, dan beratnya sekitar 25 gram.
Bentuknya semakin mirip manusia dengan telinga yang
telah berada di posisinya yang normal, yaitu di kepala,
bukan di dekat leher lagi. Mata telah pindah dari sisi
kepala ke bagian tengah muka. Leher terus memanjang
dan dagu bukan lagi bagian dari dada.
WINDOW OF SUSCEPTIBILITY
TERATOLOGI
Kata ini berasal dari bahasa Yunani teratos,
yang berarti monster.
Teratogen : suatu agens yang bekerja selama
masa perkembangan janin untuk
menimbulkan perubahan permanen bentuk
atau fungsi.
FAKTOR PENYEBAB KELAINAN
K
elainan Genetik dan Kromosom.
F
aktor mekanik
F
aktor infeksi
F
aktor obat
F
aktor umur ibu
F
aktor hormonal
F
aktor radiasi
F
aktor gizi
KELAINAN KONGENITAL
Kelainan kongenital : kelainan dalam pertumbuhan struktur
bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur.
Kelainan kongenital dapat merupakan sebab penting
terjadinya abortus, lahir mati atau kematian segera setelah
lahir.
Beberapa jenis obat tertentu yang diminum wanita hamil
pada trimester pertama kehamilan diduga sangat erat
hubungannya dengan terjadinya kelainan kongenital pada
bayinya.
FAKTOR INFEKSI
Infeksi yang dapat menimbulkan kelainan kongenital
ialah infeksi yang terjadi pada periode organogenesis
yakni dalam trimester pertama kehamilan.
Adanya infeksi tertentu dalam periode organogenesis ini
dapat menimbulkan gangguan dalam pertumbuhan suatu
organ tubuh.
Dapat menimbulkan kelainan kongenital atau terjadinya
abortus.
PENYAKIT RUBELLA
Rubella disebabkan oleh penularan virus Rubella.
Rubella disebut juga German Measles (Campak Jerman).
Penyakit Rubella paling hanya menimbulkan demam
ringan dan sedikit rewel
Bintik-bintik merah di kulit yang pada Campak mudah
dikenal baik oleh masyarakat awam, pada Rubella
jarang ditemukan.
PENYAKIT RUBELLAAkibat jika menulari perempuan hamil apalagi pada umur
kehamilan muda di bawah 5 bulan (20 minggu) karena embrio
masih dalam fase pertumbuhan dan pembentukan alat-alat
tubuh. Bayi yang dilahirkan kelak akan menderita cacat
kongenital yang jauh lebih berat, yang populer dalam ilmu
kesehatan dengan gejala-gejala kongenital Rubella yaitu cacat
jantung bocor, tuli karena kerusakan organ dalam telinga, dan
buta karena kerusakan pada selaput jala mata. Ditambah
kemungkinan kelainan-kelainan organ lainnya seperti otak,
hati, ginjal, saluran cerna dan sistem darah.
PENYAKIT BAWAANC
elah bibir atau langit-langit mulut (sumbing)
D
efek tabung saraf
K
elainan jantung
C
erebral palsy
C
lubfoot
D
islokasi panggul bawaan
H
ipotiroidisme kongenital
F
ibrosis kistik
PENYAKIT BAWAAND
efek saluran pencernaan
S
indroma Down
F
enilketonuria
S
indroma X yang rapuh
D
istrofi otot
A
nemia sel sabit
P
enyakit Tay-Sachs
S
indroma alkohol pada janin
PENUTUP
Hipotesis diterima, perkembangan
janin dapat mengalami gangguan dari
pengaruh luar seperti obat maupun
infeksi penyakit seperti virus Rubella.