Sisa Hasil Usaha
-
Upload
amelia-deas -
Category
Documents
-
view
1.139 -
download
2
Transcript of Sisa Hasil Usaha
![Page 1: Sisa Hasil Usaha](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/55721406497959fc0b9395bb/html5/thumbnails/1.jpg)
TUGAS PERKOPERASIAN
“Sisa Hasil Usaha”
OLEH:
1. AMELIA 12070992. ANGGITA RULLYAN 12025653. GESI ARMADA SARI 12025714. HANA NURUL HANIFAH 12026035. IGA ELFIANA SYAHYUNI 12025936. IRMA ALDINA 12025647. IRMA MUSTIKA 12025858. LIDIA MERSELINA 12025919. MARIA SINTA P 120256610. RIRIN NOVIDAYANTI 120253911. RISSA PARAMITA SARI 120257312. SUCI FIRSTYACOS 120257813. ELVIRA TASYA 1202598
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
![Page 2: Sisa Hasil Usaha](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/55721406497959fc0b9395bb/html5/thumbnails/2.jpg)
SISA HASIL USAHA
(SHU)PENGERTIAN SISA HASIL USAHA (SHU)
I. Pengertian SHU menurut Undang-Undang No. 25 tahun1992, tentang Perkoperasian, Bab
IX, pasal 45 adalah sebagai berikut :
SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun
buku yang bersangkutan.
SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha
yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk
keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan
Rapat Anggota.
Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.
Dengan mengacu pada pengertian di atas, maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap
anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota
terhadap pembentukan pendapatan koperasi.
II. Pengertian SHU menurut Undang-Undang No.17 tahun 2012,tentang perkoperasian,Bab
I,pasal 12 adalah sebagai berikut:
SHU adalah surplus hasil usaha atau defisit hasil usaha yang diperoleh dari hasil usaha
atau pendapatan koperasi dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan pengeluaran
atas berbagai beban usaha.
DALAM BAB VIII UU NO.17 tahun 2012 membahas SELISIH HASIL USAHA DAN DANA
CADANGAN
Bagian Kesatu : Pasal 78,ayat 1-3 membahas SURPLUS HASIL USAHA.
Bagian Kedua : Pasal 79,ayat 1-3 membahas DEFISIT HASIL USAHA.
Pasal 80,ayat 1-3 membahas DANA CADANGAN.
![Page 3: Sisa Hasil Usaha](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/55721406497959fc0b9395bb/html5/thumbnails/3.jpg)
INFORMASI DASAR PENGHITUNGAN SHU
Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi dasar
diketahui sebagai berikut:
SHU Total Koperasi pada satu tahun buku.
Presentase bagian SHU anggota.
Total simpanan anggota.
Total seluruh transaksi usaha (volume usaha/omset) yang bersumber dari anggota.
Jumlah simpanan per anggota.
Omset/volume usaha per anggota.
Presentase bagian SHU untuk simpanan anggota.
Presentase bagian SHU untuk transaksi usaha anggota.
RUMUS PEMBAGIAN SHU
SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari 2 kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh anggota,yaitu:
SHU atas Jasa Modal
Pembagian ini sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai
investor,karena jasa atas modalnya (simpanannya) tetap diterima dari koperasi sepanjang
koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.
SHU atas Jasa Usaha
Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik sekaligus sebagai pemakai
atau pengguna.
Rumus pembagian SHU:
SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut:
SHUA =JUA+JMA
SHUA= Sisa Hasil Usaha Anggota
JUA=Jasa Usaha Anggota
![Page 4: Sisa Hasil Usaha](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/55721406497959fc0b9395bb/html5/thumbnails/4.jpg)
JMA=Jasa Modal Anggota
SHU per anggota dapat dihitung dengan model matematika:
SHUPa=VA/VUK x JUA + SA/TMS x JMA
SHUPa =Sisa Hasil Usaha per Anggota
JUA =Jasa Usaha Anggota
JMA =Jasa Modal Anggota
VA =Volume Usaha Anggota (total transaksi anggota)
VUK =Volume Usaha Total Koperasi (total transaksi koperasi)
SA =Jumlah Simpanan Anggota
TMS =Total Modal Sendiri (simpanan anggota total)
PERTANYAAN DARI MASING-MASING KELOMPOK:
![Page 5: Sisa Hasil Usaha](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/55721406497959fc0b9395bb/html5/thumbnails/5.jpg)
1) KELOMPOK 1
Dalam pasal 81 ayat 2 UU No.17 tahun 2012 dijelaskan “Koperasi harus menyisihkan
surplus hasil usaha untuk dana cadangan sehingga menjadi 20% dari sertifikat modal
koperasi.”
Apa maksudnya? Dan apa itu sertifikat modal koperasi?
2) KELOMPOK 2
Bagaimana cara menghitung SHU?
3) KELOMPOK 3
Bagaimana cara menghitung SHU?Beri contoh!
4) KELOMPOK 4
Sebutkan proses pembagian SHU!
5) KELOMPOK 5
Apa yang dilakukan untuk menghindari defisit hasil usaha?
JAWABAN:
![Page 6: Sisa Hasil Usaha](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/55721406497959fc0b9395bb/html5/thumbnails/6.jpg)
KELOMPOK 1
Dalam pasal 78 ayat 1 UU No.17 tahun 2012 dijelaskan “Mengacu pada ketentuan Anggaran
Dasar dan Surplus Hasil Usaha disisihkan dulu untuk Dana Cadangan”
Berarti Surplus Hasil Usaha (keuntungan) yang disisihkan untuk Dana Cadangan koperasi
berguna untuk membantu koperasi disaat koperasi mengalami Defisit Hasil Usaha (rugi).Jadi,jika
koperasi mengalami defisit,koperasi dapat menggunakan Dana Cadangan untuk kepentingan
koperasi demi kelangsungan hidup koperasi agar koperasi bisa melakukan aktivitas seperti
biasanya.
Yang mana Surplus Hasil Usaha yang disisihkan untuk Dana Cadangan sehingga menjadi paling
sedikit 20% dari sertifikat modal koperasi.
Contoh:
Sertifikat Modal Koperasi Rp.10.000.
Dalam pasal 81 ayat 2 dijelaskan Surplus Hasil Usaha yang disisihkan menjadi paling
sedikit 20% dari nilai sertifikat modal.
20% x Rp.10.000 = Rp.2000
Surplus Hasil Usaha 15.000.
Jadi setidaknya paling sedikit Surplus Hasil Usaha yang disisihkan untuk Dana Cadangan
Rp.2000.
KELOMPOK 2
Cara menghitung SHU sesuai pasal 5 ayat 1 UU No.25 tahun 1992:
1. SHU per anggota
SHUA = JUA+JMA
Keterangan:
SHUA =Sisa Hasil Usaha anggota
JUA =Jasa Usaha Anggota
JMA = Jasa Modal Anggota
![Page 7: Sisa Hasil Usaha](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/55721406497959fc0b9395bb/html5/thumbnails/7.jpg)
2. SHU per anggota (Model Matematika)
SHUPa= (VA/VUKxJUA) + (SA/TMSxJMA)
Keterangan:
SHUPa =Sisa Hasil Usaha per anggota
JMA =Jasa Modal Anggota
VA =Volume Usaha Aggota (total transaksi anggota)
VUK =Volume Usaha Koperasi (total transaksi koperasi)
SA =Simpanan Anggota
TMS =Total Modal Sendiri (total simpanan anggota)
KELOMPOK 3
Contoh soal pembagian SHU:
Sebuah koperasi pada tahun 2011 memperoleh SHU Rp.100.000.000.SHU terdiri dari:
SHU anggota Rp.80.000.000.
SHU bukan anggota Rp 20.000.000.
Menurut Anggaran Dasar dan Rapat Anggota koperasi SHU dibagikan untuk:
Jasa Modal 20%
Jasa Usaha 25%
Hitunglah SHU yang diterima Andi (anggota koperasi) jika diketahui hal berikut:
Simpanan pokok =Rp.200.000
Simpanan wajib =Rp.1.100.000
Jumlah pembelian di koperasi =Rp.3000.000
Total simpanan anggota =Rp.50.000.000
Total penjualan koperasi =Rp.150.000.000
Berapa SHU yang diterima Andi?
a) Jasa Modal Anggota = 20/100 x Rp.80.000.000 = Rp.16.000.000
Jasa Modal Andi = SA/TMS x JMA
=Rp.1.300.000/Rp.50.000.000 x Rp.16.000.000 = Rp.416.000
![Page 8: Sisa Hasil Usaha](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/55721406497959fc0b9395bb/html5/thumbnails/8.jpg)
b) Jasa Usaha Anggota = 25/100 x Rp.80.000.000 = Rp.2000.000
Jasa Usaha Andi = VA/VUK x JUA
=Rp.3000.000/Rp.150.000.000 x 20.000.000 =Rp.400.000
Jadi SHU yang diterima oleh Andi adalah Rp.416.000 + Rp.400.000 = Rp.816.000
KELOMPOK 4
Proses pembagian SHU:
Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 5 ayat 1 “ Pembagian SHU kepada anggota
dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi
tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota pada koperasi,ketentuan ini
merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan “.
Menurut UU No.17 tahun 2012 pasal 78 ayat 2 “Koperasi dilarang membagikan kepada
anggota Surplus Hasil Usaha yang berasal dari transaksi non anggota”.
Menurut UU No. 17 tahun 2012 pasal 78 ayat 3 “Surplus Hasil Usaha yang berasal dari
non anggota sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat digunakan untuk mengembangkan
usaha koperasi dan meningkatkan pelayanan kepada anggota”.
Jadi,proses pembagian SHU:
Pembagian SHU dilakukan bedasarkan ketentuan kekeluargaan dan keadilan.
Pembagian SHU berdasarkan jasa usaha dan jasa modal anggota.
Dalam pembagian SHU komponen-komponen yang digunakan telah terdapat
dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga:
Cadangan koperasi =40%
Jasa anggota =40%
Dana pengurus =5%
Dana karyawan =5%
Dana pendidikan =5%
Dana sosial =5%
Dana untuk pembangunan lingkungan =5%
Tidak semua komponen diatas harus diadopsi dalam pembagian SHU.
![Page 9: Sisa Hasil Usaha](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082420/55721406497959fc0b9395bb/html5/thumbnails/9.jpg)
Selanjutnya pembagian SHU dilakukan dengan menggunakan rumus pembagian
SHU.
Yaitu:
SHUA=JMA + JUA
SHUPa= (VA/VUK x JUA) + (SA/TMS x JMA)
KELOMPOK 5
Yang dilakukan untuk untuk menghindari defisit hasil usaha:
Untuk menghindari defisit hasil usaha biasanya sebuah koperasi harus melakukan perencanaan-
perencanaan sebelum koperasi didirikam.Termasuk melalukan perencanaan untuk menanggulangi
hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya defisit pada hasil usaha.
Contohnya Koperasi Produksi: Untuk menghindari defisit hasil usaha Koperasi Produksi
menetapkan harga barang-barang diatas atau sama dengan harga pasar.
Apabila koperasi menetapkan harga dibawah harga pasar maka secara otomatis koperasi
mengalami kerugian (defisit hasil usaha).