Sisa Hasil Usaha

12
TUGAS PERKOPERASIAN “Sisa Hasil Usaha” OLEH: 1. AMELIA 1207099 2. ANGGITA RULLYAN 1202565 3. GESI ARMADA SARI 1202571 4. HANA NURUL HANIFAH 1202603 5. IGA ELFIANA SYAHYUNI 1202593 6. IRMA ALDINA 1202564 7. IRMA MUSTIKA 1202585 8. LIDIA MERSELINA 1202591 9. MARIA SINTA P 1202566 10. RIRIN NOVIDAYANTI 1202539 11. RISSA PARAMITA SARI 1202573 12. SUCI FIRSTYACOS 1202578 13. ELVIRA TASYA 1202598 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Transcript of Sisa Hasil Usaha

Page 1: Sisa Hasil Usaha

TUGAS PERKOPERASIAN

“Sisa Hasil Usaha”

OLEH:

1. AMELIA 12070992. ANGGITA RULLYAN 12025653. GESI ARMADA SARI 12025714. HANA NURUL HANIFAH 12026035. IGA ELFIANA SYAHYUNI 12025936. IRMA ALDINA 12025647. IRMA MUSTIKA 12025858. LIDIA MERSELINA 12025919. MARIA SINTA P 120256610. RIRIN NOVIDAYANTI 120253911. RISSA PARAMITA SARI 120257312. SUCI FIRSTYACOS 120257813. ELVIRA TASYA 1202598

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: Sisa Hasil Usaha

SISA HASIL USAHA

(SHU)PENGERTIAN SISA HASIL USAHA (SHU)

I. Pengertian SHU menurut Undang-Undang No. 25 tahun1992, tentang Perkoperasian, Bab

IX, pasal 45 adalah sebagai berikut :

SHU koperasi adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku

dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun

buku yang bersangkutan.

SHU setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha

yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk

keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi, sesuai dengan keputusan

Rapat Anggota.

Besarnya pemupukan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

Dengan mengacu pada pengertian di atas, maka besarnya SHU yang diterima oleh setiap

anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota

terhadap pembentukan pendapatan koperasi.

II. Pengertian SHU menurut Undang-Undang No.17 tahun 2012,tentang perkoperasian,Bab

I,pasal 12 adalah sebagai berikut:

SHU adalah surplus hasil usaha atau defisit hasil usaha yang diperoleh dari hasil usaha

atau pendapatan koperasi dalam satu tahun buku setelah dikurangi dengan pengeluaran

atas berbagai beban usaha.

DALAM BAB VIII UU NO.17 tahun 2012 membahas SELISIH HASIL USAHA DAN DANA

CADANGAN

Bagian Kesatu : Pasal 78,ayat 1-3 membahas SURPLUS HASIL USAHA.

Bagian Kedua : Pasal 79,ayat 1-3 membahas DEFISIT HASIL USAHA.

Pasal 80,ayat 1-3 membahas DANA CADANGAN.

Page 3: Sisa Hasil Usaha

INFORMASI DASAR PENGHITUNGAN SHU

Penghitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi dasar

diketahui sebagai berikut:

SHU Total Koperasi pada satu tahun buku.

Presentase bagian SHU anggota.

Total simpanan anggota.

Total seluruh transaksi usaha (volume usaha/omset) yang bersumber dari anggota.

Jumlah simpanan per anggota.

Omset/volume usaha per anggota.

Presentase bagian SHU untuk simpanan anggota.

Presentase bagian SHU untuk transaksi usaha anggota.

RUMUS PEMBAGIAN SHU

SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari 2 kegiatan ekonomi yang

dilakukan oleh anggota,yaitu:

SHU atas Jasa Modal

Pembagian ini sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik sekaligus sebagai

investor,karena jasa atas modalnya (simpanannya) tetap diterima dari koperasi sepanjang

koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.

SHU atas Jasa Usaha

Jasa ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik sekaligus sebagai pemakai

atau pengguna.

Rumus pembagian SHU:

SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut:

SHUA =JUA+JMA

SHUA= Sisa Hasil Usaha Anggota

JUA=Jasa Usaha Anggota

Page 4: Sisa Hasil Usaha

JMA=Jasa Modal Anggota

SHU per anggota dapat dihitung dengan model matematika:

SHUPa=VA/VUK x JUA + SA/TMS x JMA

SHUPa =Sisa Hasil Usaha per Anggota

JUA =Jasa Usaha Anggota

JMA =Jasa Modal Anggota

VA =Volume Usaha Anggota (total transaksi anggota)

VUK =Volume Usaha Total Koperasi (total transaksi koperasi)

SA =Jumlah Simpanan Anggota

TMS =Total Modal Sendiri (simpanan anggota total)

PERTANYAAN DARI MASING-MASING KELOMPOK:

Page 5: Sisa Hasil Usaha

1) KELOMPOK 1

Dalam pasal 81 ayat 2 UU No.17 tahun 2012 dijelaskan “Koperasi harus menyisihkan

surplus hasil usaha untuk dana cadangan sehingga menjadi 20% dari sertifikat modal

koperasi.”

Apa maksudnya? Dan apa itu sertifikat modal koperasi?

2) KELOMPOK 2

Bagaimana cara menghitung SHU?

3) KELOMPOK 3

Bagaimana cara menghitung SHU?Beri contoh!

4) KELOMPOK 4

Sebutkan proses pembagian SHU!

5) KELOMPOK 5

Apa yang dilakukan untuk menghindari defisit hasil usaha?

JAWABAN:

Page 6: Sisa Hasil Usaha

KELOMPOK 1

Dalam pasal 78 ayat 1 UU No.17 tahun 2012 dijelaskan “Mengacu pada ketentuan Anggaran

Dasar dan Surplus Hasil Usaha disisihkan dulu untuk Dana Cadangan”

Berarti Surplus Hasil Usaha (keuntungan) yang disisihkan untuk Dana Cadangan koperasi

berguna untuk membantu koperasi disaat koperasi mengalami Defisit Hasil Usaha (rugi).Jadi,jika

koperasi mengalami defisit,koperasi dapat menggunakan Dana Cadangan untuk kepentingan

koperasi demi kelangsungan hidup koperasi agar koperasi bisa melakukan aktivitas seperti

biasanya.

Yang mana Surplus Hasil Usaha yang disisihkan untuk Dana Cadangan sehingga menjadi paling

sedikit 20% dari sertifikat modal koperasi.

Contoh:

Sertifikat Modal Koperasi Rp.10.000.

Dalam pasal 81 ayat 2 dijelaskan Surplus Hasil Usaha yang disisihkan menjadi paling

sedikit 20% dari nilai sertifikat modal.

20% x Rp.10.000 = Rp.2000

Surplus Hasil Usaha 15.000.

Jadi setidaknya paling sedikit Surplus Hasil Usaha yang disisihkan untuk Dana Cadangan

Rp.2000.

KELOMPOK 2

Cara menghitung SHU sesuai pasal 5 ayat 1 UU No.25 tahun 1992:

1. SHU per anggota

SHUA = JUA+JMA

Keterangan:

SHUA =Sisa Hasil Usaha anggota

JUA =Jasa Usaha Anggota

JMA = Jasa Modal Anggota

Page 7: Sisa Hasil Usaha

2. SHU per anggota (Model Matematika)

SHUPa= (VA/VUKxJUA) + (SA/TMSxJMA)

Keterangan:

SHUPa =Sisa Hasil Usaha per anggota

JMA =Jasa Modal Anggota

VA =Volume Usaha Aggota (total transaksi anggota)

VUK =Volume Usaha Koperasi (total transaksi koperasi)

SA =Simpanan Anggota

TMS =Total Modal Sendiri (total simpanan anggota)

KELOMPOK 3

Contoh soal pembagian SHU:

Sebuah koperasi pada tahun 2011 memperoleh SHU Rp.100.000.000.SHU terdiri dari:

SHU anggota Rp.80.000.000.

SHU bukan anggota Rp 20.000.000.

Menurut Anggaran Dasar dan Rapat Anggota koperasi SHU dibagikan untuk:

Jasa Modal 20%

Jasa Usaha 25%

Hitunglah SHU yang diterima Andi (anggota koperasi) jika diketahui hal berikut:

Simpanan pokok =Rp.200.000

Simpanan wajib =Rp.1.100.000

Jumlah pembelian di koperasi =Rp.3000.000

Total simpanan anggota =Rp.50.000.000

Total penjualan koperasi =Rp.150.000.000

Berapa SHU yang diterima Andi?

a) Jasa Modal Anggota = 20/100 x Rp.80.000.000 = Rp.16.000.000

Jasa Modal Andi = SA/TMS x JMA

=Rp.1.300.000/Rp.50.000.000 x Rp.16.000.000 = Rp.416.000

Page 8: Sisa Hasil Usaha

b) Jasa Usaha Anggota = 25/100 x Rp.80.000.000 = Rp.2000.000

Jasa Usaha Andi = VA/VUK x JUA

=Rp.3000.000/Rp.150.000.000 x 20.000.000 =Rp.400.000

Jadi SHU yang diterima oleh Andi adalah Rp.416.000 + Rp.400.000 = Rp.816.000

KELOMPOK 4

Proses pembagian SHU:

Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 5 ayat 1 “ Pembagian SHU kepada anggota

dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasi

tetapi juga berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota pada koperasi,ketentuan ini

merupakan perwujudan kekeluargaan dan keadilan “.

Menurut UU No.17 tahun 2012 pasal 78 ayat 2 “Koperasi dilarang membagikan kepada

anggota Surplus Hasil Usaha yang berasal dari transaksi non anggota”.

Menurut UU No. 17 tahun 2012 pasal 78 ayat 3 “Surplus Hasil Usaha yang berasal dari

non anggota sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat digunakan untuk mengembangkan

usaha koperasi dan meningkatkan pelayanan kepada anggota”.

Jadi,proses pembagian SHU:

Pembagian SHU dilakukan bedasarkan ketentuan kekeluargaan dan keadilan.

Pembagian SHU berdasarkan jasa usaha dan jasa modal anggota.

Dalam pembagian SHU komponen-komponen yang digunakan telah terdapat

dalam Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga:

Cadangan koperasi =40%

Jasa anggota =40%

Dana pengurus =5%

Dana karyawan =5%

Dana pendidikan =5%

Dana sosial =5%

Dana untuk pembangunan lingkungan =5%

Tidak semua komponen diatas harus diadopsi dalam pembagian SHU.

Page 9: Sisa Hasil Usaha

Selanjutnya pembagian SHU dilakukan dengan menggunakan rumus pembagian

SHU.

Yaitu:

SHUA=JMA + JUA

SHUPa= (VA/VUK x JUA) + (SA/TMS x JMA)

KELOMPOK 5

Yang dilakukan untuk untuk menghindari defisit hasil usaha:

Untuk menghindari defisit hasil usaha biasanya sebuah koperasi harus melakukan perencanaan-

perencanaan sebelum koperasi didirikam.Termasuk melalukan perencanaan untuk menanggulangi

hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya defisit pada hasil usaha.

Contohnya Koperasi Produksi: Untuk menghindari defisit hasil usaha Koperasi Produksi

menetapkan harga barang-barang diatas atau sama dengan harga pasar.

Apabila koperasi menetapkan harga dibawah harga pasar maka secara otomatis koperasi

mengalami kerugian (defisit hasil usaha).