SIROSIS HEPATIS new.ppt

16

Transcript of SIROSIS HEPATIS new.ppt

  • DEFINISI Adalah penyakit progesif kronis yang dikarakteristikan oleh inflamasi menyebar dan fibrosis dari hepar. Adalah penyakit hepar kronis dengan degenerasi fibrotik jaringan hepar atau pembentukan jaringan parut.

  • ETIOLOGIDari berbagai bentuk sirosis tidak dimegerti dengan baik, ada tiga pola yang khas yang banyak ditemukan yaitu : sirosis laenec (juga disebut sirosis alkoholik, portal dan sirosis gizi), postnekrotik, dan biliaris ( disekitar duktus biliaris).

  • MANIFESTASI KLINISPembesaran heparObstruksi portal dan asitesVarises gastrointestinalEdemaDefisiensi vitamin dan anemiaKemunduran mental

  • Tipe-tipe SirosisSirosis Portal Laennec (alkoholic, nutrisional).Jaringan parut secara khas mengelilingi daerah portalSirosis Pascanekrotik (Pasca hepatitis virus akut),terbentuk jaringan parut yang lebarSirosis BilierTerbentuk jaringan parur dalam hati sekitar saluran empedu

  • KARAKTERISTRIK SIROSISNekrosis jaringan 2/3 heparPergantian sebagian jaringan nekrotik oleh jaringan ikat penunjang permanenPembentukan nodul besaruntuk mengganti sebagian jaringan hepar yang nekrotik

  • AKIBAT PERUBAHAN STRUKTURSuplay darah turunVena dalam hepar tertekan nodul, sehingga terjadi penurunan tekanan venaPeningkatan tekanan darah kapiler porta karena akibat dari edema dinding

  • PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan medik Tujuan pedoman penatalaksanaan medik terhadap klien sirosis adalah :Mengkaji komplikasi penurunan ; asites, perdarahan, varises esofagus.Memaksimalkan fungsi hepar. Pemberian kortikosteroid dapat menurunkan manifestasi sirosis dan memperbaiki fungsi hepar.Pengobatan penyebab dasar. Pencegahan infeksi. Tujuan ini dapat dicapai dengn tirah baring, diet, dan kontrol lingkungan

  • Penatalaksanaan medisPenatalaksanaan medik untuk menngurangi perdarahan varises (komplikasi sirosis). Vitamin B dan vitamin yang larut dalam lemak ( Vit.A,D,E,K) umunya diberikan pada pasien dengan klien sirosis laennec. Kortikosteroid juga digunakan untuksirosis pasca nekrotik dan diuretik untuk asites.

  • Penatalaksaan bedahTujuan dari penatalaksaan bedah adalah :Mengurangi aliran darah portal cukup untuk mengurangi hemoragie varisesUntuk memberikan darah yang cukup mengalir ke hepar untuk mencegah enselopatik dan gagal heparUntuk meniungkatkan kenyamanan klien.

  • Penatalaksaan keperawatan DX keperawatan Perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh b/d diet yang inadekuat, ketidakmampuan untuk mencerna makanan.Intervensi keperawatan :Ukur masukan diet harian dengan jumlah kaloriBantu dan dorong pasien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisiBerikan makan sedikit tapi seringBatasi masukan kafein, makanan yang menghasilkan gas , berbumbu dan mekanan yang panasAnjurkan untuk berhenti merokok

  • DX Keperawatan Perubahan : Kelebihan volume cairan b/d kelebihan natrium / masukan cairan Intervcensi keperawatan Ukur masukan adan haluaran, catat keseimbangan positifAwasi TD dan CVPDorong klien untuk tirah baring bila ada asites Ukur lingkar abdomen Awasi disritmia jantung

  • Dx Keperawatan Pola pernafasan tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intra abdomen Intervensi keperawatan Awasi frekuensi, kedalaman dan upaya pernafasan Auskultasi bunyi nafas dan upaya pernafasanAwasi perubahan tingkat kesadaran Ubah posisi sesering mungkin, dorong nafas dalam, latihan dan batuk Awasi dan catat suhu

  • Dx Keperawatan Keruasakan integritas kulit b/d gangguan sirkulasi/ ststus metabolik Intervensi kepearawatan Ubah posisi jadual secara teratur, saa di kursi, tempat tidur, bantu dengan latihan rentang gerak Lihat permukaan kulit/titik tekanan secar rutin Tinggikan extremitas bawahPertahahnkan posisi sprei kering dan bebas lipatan

  • REFERENSI Doenges E. Marlyn, Rencana Asuhan Keperwatan, edisi 3, EGC, Jakarta, 2000Ester Monica, Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta, 2002 Price A. Sylvia, Patofisiologi ( Konsep Klinis Proses Penyakit), edisi 4, EGC, Jakarta, 1995