SIRKULUS WILLISI

23
SIRKULUS WILLISI DOKTER PEMBIMBING: Dr.Ananda Setiabudi Sp.S PENYUSUN: 1. Norsyahida binti Md Taib 2. Ahmad Aiman

description

neuro

Transcript of SIRKULUS WILLISI

Page 1: SIRKULUS WILLISI

SIRKULUS WILLISIDOKTER PEMBIMBING:

Dr.Ananda Setiabudi Sp.S

PENYUSUN:1. Norsyahida binti Md Taib

2. Ahmad Aiman

Page 2: SIRKULUS WILLISI

Arteri karotis

• Arteri karotis eksterna yaitu mendarahi struktur – struktur dalam di daerah wajah, tiroid, lidah, posterior aurikula

• Arteri karotis interna masuk ke otak dan bercabang kira – kira setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan arteri serebri media. Arteri serebri media adalah lanjutan langsung dari arteri karotis interna

Page 3: SIRKULUS WILLISI

Arteri serebri anterior

• Arteri serebri anterior memberi suplai darah pada lobus frontalis, yaitu bagian otak yang mengontrol personaliti, logika , dan gerakan volunter terutama kaki.

• Stroke pada arteri serebri anterior akan menyebabkan paresis kontralateral kaki

Page 4: SIRKULUS WILLISI

Arteri serebri media

• Merupakan cabang terbesar dari arteri karotis interna. Arteri ini memberi suplai darah pada sebahagian lobus frontal dan pada permukaan lateral lobus parietal dan lobus temporal, termasuk motor primer dan area sensoris pada lengan dan pusat bicara.

• Sering terjadi oklusi

Page 5: SIRKULUS WILLISI
Page 6: SIRKULUS WILLISI

Arteri vertebrobasiler

• Arteri vertebralis kiri dan dan kanan berasal dari arteri subklavia

• Arteri subklavia kanan merupakan cabang dari arteri inominata, sedangkan arteri subklavia kiri merupakan cabang langsung dari arteri aorta.

• Kedua-dua arteri akan bergabung membentuk arteri basilaris yang akan memperdarahi sebahagian diensefalon, sebahagian lobus oksipitalis dan temporalis, apparatus koklearis dan organ - organ vestibular

Page 7: SIRKULUS WILLISI
Page 8: SIRKULUS WILLISI

Tipe stroke iskemik

• Stroke trombotik• Stroke emboli• Stroke lacunar

Page 9: SIRKULUS WILLISI

Trombosis

• Dapat mengenai pembuluh darah besar termasuk sistem arteri carotis atau pembuluh darah kecil termasuk percabangan sirkulus wilis dan sirkulasi posterior.

• Tempat yang umum terjadi thrombosis adalah titik percabangan arteri serebral khususnya distribusi arteri carotis interna.

• Stenosis arteri dapat mengakibatkan aliran darah yang turbulen dan meningkatkan resiko tebentuknya thrombus, atherosclerosis (seperti plak ulserasi),

Page 10: SIRKULUS WILLISI

Emboli

• Dapat berasal dari jantung • Sumber emboli cardiogenik termasuk

thrombus valvular (seperti mitral stenosis, endocarditis, katup prostetik), thrombus mural (seperti infark myocardm fibrilasi atrial, cardiomyopathy dilatasi, CHF).

• MI berhubungan dengan 2-3% insidensi stroke emboli, dimana 85% kasus terjadi pada bulan pertama setelah MI.

Page 11: SIRKULUS WILLISI

Trombus dan emboli

Page 12: SIRKULUS WILLISI
Page 13: SIRKULUS WILLISI
Page 14: SIRKULUS WILLISI

Aneurisma

• Aneurisma terjadi akibat tidak terdapat lapisan tunika muskularis dinding pembuluh darah sering terjadi ruptur

• Etiologi:

Kongenital Trauma

Page 15: SIRKULUS WILLISI

Lokasi aneurisma

Page 16: SIRKULUS WILLISI

Tipe aneurisma

Page 17: SIRKULUS WILLISI

Aneurisma tipe fusiformis (5–9%). Penderita aneurisma ini mengalami kelemahan dinding melingkari

pembuluh darah setempat sehingga menyerupai badan botol.

Aneurisma tipe sakuler atau aneurisma kantong(90%).

Pada aneurisma ini, kelemahan hanya pada satu permukaan pembuluh darah sehingga dapat berbentuk seperti kantong dan mempunyai tangkai atau leher.

Dari seluruh aneurisma dasar tengkorak, kurang lebih 90% merupakan aneurisma sakuler.

Berdasarkan diametemya aneurisma sakuler dapat dibedakan atas:o Aneurisma sakuler kecil dengan diameter- < 1 cm.o Aneurisma sakuler besar dengan diameter antara 1- 2.5 cm.o Aneurisma sakuler raksasa dengan diameter- > 2.5 cm.

Page 18: SIRKULUS WILLISI

PATOFISIOLOGI Aneurisma sakular berkembang dari defek lapisan otot

(tunika muskularis) pada arteri. Perubahan elastisitas membran dalam (lamina elastika interna) pada arteri cerebri dipercayai melemahkan dinding pembuluh darah dan mengurangi kerentanan mereka untuk berubah pada tekanan intraluminal. Perubahan ini banyak terjadi pada pertemuan pembuluh darah, dimana aliran darah turbulen dan tahanan aliran darah pada dinding arteri paling besar.

Aneurisma fusiformis berkembang dari arteri serebri yang berliku yang biasanya berasal dari sistem vertebra basiler dan bisa sampai beberapa cm pada diameternya. Pasien aneurisme fusiformis berkarakter dengan gejala kompresi otak atau nervus kranialis tapi gejala tidak selalu disertai dengan perdarahan subarakhnoid.

Page 19: SIRKULUS WILLISI

Manifestasi Klinik

Page 20: SIRKULUS WILLISI

Skala Hunt Hess

Tingkat I : Sefalgia ringan dan sedikit tanda perangsangan selaput otak atau tanpagejala.Tingkat II : Sefalgia agak hebat atau ditambah kelumpuhan saraf otak.Tingkat III : Kesadaran somnolent, bingung atau adanya kelainan neurologik fokalsedikit.Tingkat IV : Stupor, hemiparese sampai berat, mungkin adanya permulaan deserebrasidan gangguan sistim saraf otonom.Tingkat V : Koma dalam, tanda rigiditas desebrasi dan stadium paralisis cerebralvasomotor.

Page 21: SIRKULUS WILLISI

DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG

ANGIOGRA

FI

PUNGSILUMBAL

MRI

Page 22: SIRKULUS WILLISI

PENATALAKSANAAN

NEUROPROTEKTOR

SIMPTOMATISEDUKASI

OPERASI-kliping-koiling

endovaskular

Page 23: SIRKULUS WILLISI

REFERENSI

1. Frosch MP, Anthony DC, Girolami UD. The Central Nervous System. In: Kumar V, Abbas A, Fausto N [ed.]. Robbins and Cotran’s Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadeplhia: Saunders.

2. Ropper AH, Brown RH. The Cerebrovascular Diseases; Adams and Victor’s Principles of Neurology. 8th ed. New York: McGraw Hill: 718-22.

3. Vega C, Kwoon JV, Lavine SD. Intracranial Aneurysms: Current Evidence and Clinical Practice. American Family Physician, 2002; 66(4): 601-8.