SIPIL-UNSrev1
-
Upload
juris-mahendra -
Category
Documents
-
view
290 -
download
9
Transcript of SIPIL-UNSrev1
juris mahendra SOLO, 9 FEBRUARI 2016
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
ILMU SIPIL
KONSTRUKSI TRANSPORTASI HIDRO
BANGUNAN AIR TEKNIK SUNGAI PWS, DLL SUMBER DAYA AIR
MK, LINGKUNGAN, DLL
BENDUNGAN PELABUHAN, DERMAGA
NAVIGASI, DLL
PENGERUKAN
P T M
REKLAMASI NORMALISASI
BEACH NOURISHMENT MITIGASI MINING, DLL
COASTAL ENGENEERING
OCEANOGRAPHY MEKANIKA TANAH
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
PENGERUKAN
Pengerukan merupakan bagian dari ilmu Sipil, yang memiliki pengertian
pemindahan material dari dasar bawah air dengan menggunakan peralatan keruk atau setiap kegiatan yang merubah konfigurasi dasar atau kedalaman perairan seperti laut, sungai, danau, pantai ataupun daratan sehingga mencapai elevasi tertentu dengan menggunakan peralatan kapal keruk. Secara teknis, pengerukan itu adalah merelokasi sedimen bawah air untuk pembangunnan dan pemeliharaan saluran air, tanggul dan prasarana transportasi laut, serta untuk perbaikan tanah atau reklamasi. Jadi pada gilirannya nanti, pengerukan itu juga menopang pembangunan dan pengembangan sosial, ekonomi dan restorasi lingkungan. Pekerjaan pengerukan itu sendiri untuk pembangunan yang berkelanjutan, seperti proyek-proyek infrastruktur yang menggunakan pendekatan holistik, artinya pekerjaan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan pekerjaan lainnya dan merupakan satu-kesatuan yang utuh serta saling keterkaitan.
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
1. Pemanfaatan Material Yang Dikeruk Material hasil kerukan, dimanfaatkan sebagai hasil Tambang, seperti pasir Timah,
Emas, Batubara dan lain-lain. Material hasil kerukan, dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk reklamasi/timbunan daerah basah, sehingga menjadi daerah yang siap dibangun. Seperti pembangunan lahan kawasan industri, perumahan dan perbaikan pantai.
2. Pemanfaatan Lokasi Yang Dikeruk
Untuk lalu-lintas air, suplai air, pengendalian banjir ataupun untuk mendirikan konstruksi pada tanah yang kurang baik daya dukungnya. Pemanfaatan ini dapat dibagi atas 2 jenis pekerjaan, yaitu : • Capital dredging (Pengerukan Baru) Mengeruk pada daerah yang belum pernah dikeruk, dan biasanya kondisi
materialnya solid. • Maintenance Dredging
Pengerukan jenis ini dilaksanakan secara rutin atau berkala, sesuai dengan kebutuhan penggunaan area tersebut. Biasanya material yang dikeruk merupakan material hasil sedimentasi.
PEMANFAATAN PENGERUKAN
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
PROSES PENGERUKAN
1. Memotong material 2. Mengambil material yang dipotong 3. Mengangkut Material 4. Membuang Material
Mengangkut Material melalui : 1. Kapal Keruk 2. Alat bantu
Membuang material : 1. Ke Laut 2. Ke Pantai
Proses di atas : 1. Hidrolika (erosi, discharge, dll) 2. Mekanikal (Clamshell, conveyor belt, dll) 3. Kombinasi (Hidrolika & Makanikal) Proses tersebut tergantung dari Jenis Kapal keruk
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
KAPAL KERUK
• Hydraulical/mechanical dredgers (CSD) • Hydraulical dredgers (TSHD) • Backhoe Dredger • Clamshell Dredger • Bucket Ladder Dredger
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
NEGARA KEPULAUAN
Sumber Kemenhub RI
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 km serta lebih dari 17.508 pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km2. Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak sejak abad ke-7 Transportasi Laut menjadi alternatif untuk memindahkan Manusia dan barang dengan kapasitas besar.
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Sebagai negara kepulauan, transportasi laut merupakan urat nadi perekonomian negara, dan perkembangan moda transportasi laut juga harus mengikuti perkembangan ekonomi, termasuk juga pengembangan pelabuhan laut. Jumlah Pelabuhan Laut yang diusahakan : 111 unit Jumlah Pelabuhan Laut yang tidak diusahakan : 534 unit Sumber : kemenhub-2009
Posisi/letak pelabuhan laut ini yang membuat Pemerintah harus selalu menjaga kedalaman alur masuk ke pelabuhan secara rutin. Berbeda dengan pelabuhan di wilayah Barat, pelabuhan di wilayah Timur Indonesia sebagian besar merupakan pelabuhan alam dan letaknya bukan dipedalaman/sungai
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
10 Pelabuhan Terbesar di Dunia Tahun 2011 Berikut ini adalah pelabuhan terbesar di dunia berdasarkan kapasitas penanganan pelabuhan diukur dalam hal TEU (Twenty-foot Equivalent Unit). 1. Shanghai (Cina), produksi sekitar 29 juta TEUs. 2. Ningbo-Zhoushan (Cina): melayani untuk tiga sungai – Sungai Yangtze, Yong dan Qaintang. 3. Singapura (Singapura): Pelabuhan Singapura terhubung ke lebih dari 600 pelabuhan yang
tersebar di lebih dari 100 negara. 4. Rotterdam (Belanda): Menjadi pelabuhan terbesar di dunia untuk 42-tahun antara tahun 1962
dan 2004. 5. Tianjin (Cina): Terletak di Sungai Haihe, pelabuhan Tianjin terhubung ke lebih dari 400
pelabuhan di hampir 200 negara di dunia. 6. Guangzhou (Cina): Port terbesar di Cina Selatan, pelabuhan Guangzhou menikmati konektivitas
dengan lebih dari 300 pelabuhan di hampir 100 negara. 7. Qingdao (Cina): Pelabuhan Qingdao adalah pelabuhan alami dan memiliki konektivitas dengan
lebih dari 450 pelabuhan di 130 negara. 8. Qinhuangdao Port (Cina): Menyumbang hampir 50% dari transportasi batubara di negara itu
antara Utara dan Selatan. 9. Hong Kong (Cina): Produksi 23,7 juta TEUs 10. Busan (Korea Selatan): Terletak di Sungai Naktong dan membentuk liburan komersial utama di
antara Samudra Pasifik dan negara-negara milik Eurasia. (Sumber: http://www.marineinsight.com/marine/top-10-biggest-ports-in-the-world-in-2011)
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
6 Pelabuhan Nasional Menuju 4 Top Dunia Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, & Sorong
Medan menjadi satu-kesatuan dengan lima pelabuhan lain seperti Batam , Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Sorong, yang terbentang dari Barat ke Timur Pelabuhan Belawan yang sebelumnya berkapasitas 1,2 juta TEUs dikembangkan menjadi 2 juta TEUs, Pelabuhan Tanjungsauh (Batam) ditargetkan 4 juta TEUs, Pelabuhan Tanjungpriok (Jakarta) berkapasitas 3,4 juta TEUs menjadi 6 juta TEUs, Tanjungperak (Surabaya) 1,3 juta TEUs, Pelabuhan Makassar 550 ribu TEUS menjadi 1,1 juta TEUs , dan Sorong yang ditarget 700 ribu TEUs. Dengan kata lain, dari enam pelabuhan itu akan dicapai kapasitas 15,1 juta TEUs. Jika pembangunan dan perluasan ke-6 pelabuhan nasional ini selesai, yang ditargetkan selesai 2014, maka ke-6 pelabuhan nasional ini akan menggeser posisi pelabuhan Rotterdam (Belanda), yang saat ini menjadi pelabuhan terbesar di seluruh Eropa. Menariknya, ini belum termasuk Pelabuhan Kualatanjung (Sumut) yang ditargetkan berkapasitas 22 juta TEUs.
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Pelabuhan yang setiap tahunnya masih membutuhkan pemeliharaan pada alur pelayarannya : Belawan, Palembang, Bengkulu, Tanjung Priok, Semarang, Tanjung Perak, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan dan beberapa pelabuhan kecil. Kesemuanya merupakan pelabuhan utama dan merupakan pintu gerbang ekonomi. Volume maintenance dredging untuk menjaga kedalaman seluruh Pelabuhan di Indonesia ± 12.000.000 M3/tahun
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
MEMERLUKAN TRANSPORTASI LAUT
PELABUHAN ALUR PELAYARAN & KOLAM PELABUHAN
Tidak Terjangkau
Moda Transportasi
Waktu Delevery
Lama
Beban jalan Raya berat Truck Besar PANTURA
Biaya Produksi
Tinggi
MEMERLUKAN TRANSPORTASI
LAUT
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
MENJANGKAU SELURUH WILAYAH----BIAYA RENDAH----DAERAH LEBIH CEPAT BERKEMBANG WAKTU LEBIH CEPAT----PELAYANAN BAIK ---- PERAWATAN JALAN RAYA BERKURANG
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Karakteristik Umum : Panjang : 458,45 METER Lebar : 68,8 METER Tinggi : 25,61 METER Kapasitas : : 564.763 DWT Kecepatan : 16 KNOT
Panjang : 395 METER Lebar : 59 METER Draft : 16 METER Kapasitas : 19.100 TEU (Twenty-Foot Equivalent Unit)
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
LAHAN LUAS
TRANSPORTASI
MUDAH
LINGKUNGAN YAMAN
LAHAN TEPI
PANTAI
REKLAMASI EXPANSI KE ARAH LAUT
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
AREA REKLAMASI TELUK JAKARTA (TANPA GIANT SEAWALL)
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
PERLUASAN PELABUHAN SURABAYA
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
The BIG FIVE in The World Dredging Company
No NAMA KAPASITAS
(±M3/Tahun)
1 Jan De Nul
200,000,000.00 Belgia
2 Van Oord
200,000,000.00 Belanda
3 Boskalis
150,000,000.00 Belanda
4 CHEC/CCCC
150,000,000.00 China
5 Dredging International
100,000,000.00 Belgia
Jan DeNul/BELGIA
VanOord/BELANDA
Boskalis/BELANDA
CHEC/CCCCCHINA
DredgingInternational
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
TSHD
Clamshell
Cutter Suction dredger
Sand Pump
Back Hoe
TSHD
Clamshell
Cutter Suction dredger
Sand Pump
Back Hoe
KAPASITAS ALAT YANG TERSEDIA
2015
PERMINTAAN ALAT 2015
TSHD
17,962,560
Clamshell
3,888,000
Cutter Suction dredger
19,016,000
Sand Pump
1,440,000
Back Hoe
-
TSHD
25,200,000
Clamshell
800,000
Cutter Suction dredger
5,000,000
Sand Pump
-
Back Hoe
-
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
TECHNOLOGY
Perkembangan Kapal keruk\Pertama di Indonesia Kapal keruk jenis Bucket dredger, untuk Pertambangan Timah. Berkembang Technology dan Ukuran kapal
Ukuran Kapal Technology : - Kapal Keruk jenis baru, hasil pengembangan kapal keruk TSHD, CSD, Clamshell - Positioning - Otomasi
Hopper capacity: 46.000 m3
Length o.a.: 223,0 m
Breadth: 41,0 m
Draught: 15,2 m
Speed: 18,0 kn
Dredging depth: 155,0 m
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
TRAILING SUCTION HOPPER DREDGER
UKURAN berdasarkan kapasitas Hopper Mega : >30.000 M3 Jumbo : 15.000 – 30.000 M3 Large : 8.000 – 15.000 M3 Mid-Size : 4.000 – 8.000 M3 Small : <4.000 M3
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Main characteristics • Berlayar sendiri • Self-propelled • Mengeruk pada saat berlayar • Membuang sendiri tanpa alat bantu, -discharging • Dapat berlayar di laut dan sungai • Selain batu bisa dikeruk • Pengaruh ombak relatif kecil
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
TSHD PARTS
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
BAGIAN TERPENTING TSHD
Draghead Dredge Pump
Hopper, Loading & Unloading
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Dredging cycle • Loading at the dredging- or borrow area • Sailing (loaded) to the unloading area • Unloading (bottom opening or pumping) • Sailing (empty) to the dredging area
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
DRAGHEAD
SAND DRAGHEAD
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
HAMBATAN YANG MENGURANGI PRODUKSI PADA DRAGHEAD
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TSHD • Karekteristik tanah dan kondisi hidrolika • Daya mesin induk • Ukuran dan berat Drag head • Keel clearance saat muatan penuh • Dredging depth • Jarak Pumping (pump- and pump drive characteristics)
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
CUTTER SUCTION DREDGER
Ukuran Kapal berdasarkan Total Install Power
Ukuran Mega : >23.000 Kw Heavy Duty : 13.000-23.000 Kw Large : 9.000 – 13.000 Kw Mid Size : 3.000 – 9.000 Kw Small : <3.000 Kw
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
CUTTER POWER
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
KARAKTERISTIK CSD
Hampir semua jenis material dapat dikeruk, dari yang lunak sampai yang keras Kapal Yang Station, sehingga pergerakan terbatas dan sensitif terhadap Gelombang Beberapa ukuran CSD Self Propelled, sehingga mempermudah untuk Mobilisasi
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
CSD - PARTS
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
CUTTER DAN CUTTER DRIVE
DREDGING PUMP WHINCH
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
PRINSIP KERJA CSD
Cutter memotong material, dimana Cutter berputar untuk memotong Material dihisap dengan pompa, dan dialirkan melalui Pipa sampai ke lokasi yang dituju Pergerakan Kapal : • Kapal untuk maju menggunakan Spud, 1 buah Spud untuk kerja/swing • Untuk Swing menggunakan Whinch
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Cutter Suction Dredger : Cycle Works
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
CUTTERHEAD
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI • Karakteristik Tanah • Daya/Power pada Cutter • Daya Winches (max. power and velocity) • Ketebalam material yang dikeruk • Kedalaman Dredging (ladder angle, spuds, cavitation) • Jarak pumping (pump- and pump drive characteristics)
Material Stiff Clay di Cutterhead Material Lengket dan menutupi Cutterhead
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
MAIN CHARACTERISTIC • Dapat dioperasikan untuk pekerjaan Konstruksi • Crane diatas Pontoon • Pontoon dilengkapi dengan Spud atau Whinch jangkar • Untuk bergerak cukup sulit jikatanpa bantuan Tug Boat • Jangkarnya memerlukan lokasi kerja yang luas •Kapal ukuran kecil bisa beroperasi pada area yang sulit )dengan Spud)
Karakterisitik mengeruk : • Mengeruk sampai kedalaman sesuai kemampuan Sling • Bisa terjadi highspot • Dredged material diisikan kedalam Hopper Barge • Material yang dikeruk selain Batu • Cocok untuk mengeruk sampah dan pepohonan
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Typical parts • Different types and sizes to be fitted: • Grabs • Booms • Positioning with spuds or anchors
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Dredging cycle • Menurunkan grab • Menutup grab • Mengangkat grab • Memutar crane untuk ke Barge • Memutar Crane dengan muatan kosong
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI • Material keras • Big boulders, blasted rock • Mengeruk sampah dan pepohonan • Dredging depth • Ombak • Kapal bergerak dengan bantuan
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
JENIS KAPAL KERUK LAINNYA Backhoe Dredger
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Sand Carrier
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Bucket Chain Dredger
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Water Injection Dredger
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Bucket Wheel Suction Dredger
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Sand Pump Dredger
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
ESTIMASI PROYEK
ESTIMASI BIAYA
(berapa Rp.)
ESTIMASI PRODUKSI
(berapa lama?)
PROYEK (berapa harga?)
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
LINGKUP PEKERJAAN SPESIFIKASI DREDGING VOLUME PEKERJAAN dan DIMENSI WAKTU PELAKSANAAN MILESTONE DATE
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Analisys Site Visit Preparation, Mobilization, Installation Executions : dredging cost (Ciria) Survey Quality Assurance, Health & Safety Enviroments dan Analisa Subcontractors Staff Clearence site, demobilization Other Cost
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Mengapa perlu Manajemen Resiko ? 1. Tiap tempat kerja memiliki sumber bahaya (bahan, proses, alat dan
lingkungan) yang sulit dihilangkan 2. Sebagai alat bantu dalam menentukan tindakan pengendalian resiko
sesuai dengan sumber bahaya yang ada 3. Menilai apakah tindakan pengendalian resiko sudah sesuai
Resiko adalah sesuatu yang berpotensi menimbulkan cidera/kerugian atau merupakan kombinasi da kemungkinan / peluang dan akibat.
Setiap proyek akan memiliki daftar karakteristik sendiri. Pengalaman dari masing-masing anggota tim menjadi penting dalam mengidentifikasi risiko yang realistis. Sebuah pemberitahuan di bidang manajemen risiko akan belajar dari para anggota senior yang berpengalaman. Kejelasan penyebab pengalaman masa lalu, yang baik dan buruk, akan memberikan kontribusi untuk mitigasi mereka.
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
DREDGING RISK
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
TERMINOLOGI RESIKO
Probability (P) Severity (S) VH Very High VH Very High
Sering terjadi Kematian/Lingkungan yang parah atau Kerugian yang besar (Rp. 10milyar)
H High H High
Terjadi beberapa kali pada masa proyek Cedera parah/kerusakan lingkungan atau Kerugian Keuangan (Rp. 5milyar)
M Medium M Medium
Terjadi sekali pada masa proyek Cedera ringan atau kerusakan sistem (Rp. 1milyar)
L Low L Low
Tidak mungkin terjadi, tetapi dapat terjadi sekalai pada masa proyek
Cedera ringan atau kerusakan sistem (Rp. 0,5milyar)
VL Very Low VL Very Low
Tidak terjadi sama sekali Tidak cedera/kecelakaan/tidak ada gangguan lingkungan atau kerugian keuangan (Rp.0,1 milyar)
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
RISK MITIGATION
RISK RESIDUAL RISK
NO IDENTIFIED RISK S P MITIGATED RISK S P
1 Proyek Delay H M 1.Koordinasi dengan Owner/Otoritas Proyek H L
2.Evaluasi Metode Kerja
3. Evaluasi Jenis Material
4.Persediaan Sparepart
2 Kerusakan Utilitas M VH 1.Koordinasi dengan Owner/Otoritas Proyek L L
2.Cek Posisi Utilias dan lokasi kerja
3.Pasang alat monitoring
4.Pasang alat pengaman
3 Kecelakaan Kerja H M 1.Inspeksi K3 H L
2.Diksui setiap memulai kerja yang baru
3.Alat Pelindung Diri lengkap
4 Design VH M 1.Pre design, sesuai Pengalaman H L
2.Diskusi sebelum memulai kerja dilokasi baru
3.Review Program/Action Plan
4.Check design oleh Expert
5 Polusi Perairan VH H 1.Memasang Silt Protector L H
2.Cek dan monitoring kadar air sekitar
3.Check ulang metode kerja
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
1. MENGURANGI KEMUNGKINAN KERUGIAN FINANSIAL, KECELAKAAN
KERJA DAN LINGKUNGAN;
2. MEMBANTU PERUSAHAAN DALAM PENGEMBANGAN BISNIS DAN
INOVASI, KARENA PENINGKATAN REPUTASI DAN NILAI
PERUSAHAAN/BRAND VALUE;
3. MENCEGAH PERUSAHAAN “MEMBABI BUTA /BLINDLY” MENGAMBIL
RESIKO NON TARGET DAN RESIKO BERLEBIHAN PADA MARKET DAN
OPERASIONAL NILAI PERUSAHAAN AKAN MENURUN.
GOAL & PRINCIPLE OF
RISK MANAGEMENT
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
GOSIP TERHANGAT REKLAMASI KEPULAUAN SPRATLY Pulang sengketa 5 Negara : Cina, Philipina, Vietnam. Malaysia dan Brunei. Salau satu pulau tersebut merupakan Pulau Karang dan di-Reklamasi oleh China. Indonesia pernah melaksanakan tahun 2006, yaitu Konservasi Pulau Karang Nipa Batam, perbatasan dengan Singapore. Pulau terluar yang terancam diakui oleh Negara Tetangga
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
PENGEMBANGAN PULAU TERLUAR DALAM RANGKA
MENJAGA KEDAULATAN NEGARA Prasasti Bhineka Tunggal Ika
Tak satu titik pun hilang dari peta bumiku, tak satu pulau pun hilang dari negeriku, akan kujaga kebhinekaan bangsaku:
INDONESIA
Seminar on Dredging & Reclamation Technology
Thank you