SIPIL-UNSrev1

89
juris mahendra SOLO, 9 FEBRUARI 2016

Transcript of SIPIL-UNSrev1

Page 1: SIPIL-UNSrev1

juris mahendra SOLO, 9 FEBRUARI 2016

Page 2: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

ILMU SIPIL

KONSTRUKSI TRANSPORTASI HIDRO

BANGUNAN AIR TEKNIK SUNGAI PWS, DLL SUMBER DAYA AIR

MK, LINGKUNGAN, DLL

BENDUNGAN PELABUHAN, DERMAGA

NAVIGASI, DLL

PENGERUKAN

P T M

REKLAMASI NORMALISASI

BEACH NOURISHMENT MITIGASI MINING, DLL

COASTAL ENGENEERING

OCEANOGRAPHY MEKANIKA TANAH

Page 3: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

PENGERUKAN

Pengerukan merupakan bagian dari ilmu Sipil, yang memiliki pengertian

pemindahan material dari dasar bawah air dengan menggunakan peralatan keruk atau setiap kegiatan yang merubah konfigurasi dasar atau kedalaman perairan seperti laut, sungai, danau, pantai ataupun daratan sehingga mencapai elevasi tertentu dengan menggunakan peralatan kapal keruk. Secara teknis, pengerukan itu adalah merelokasi sedimen bawah air untuk pembangunnan dan pemeliharaan saluran air, tanggul dan prasarana transportasi laut, serta untuk perbaikan tanah atau reklamasi. Jadi pada gilirannya nanti, pengerukan itu juga menopang pembangunan dan pengembangan sosial, ekonomi dan restorasi lingkungan. Pekerjaan pengerukan itu sendiri untuk pembangunan yang berkelanjutan, seperti proyek-proyek infrastruktur yang menggunakan pendekatan holistik, artinya pekerjaan tersebut tidak dapat dipisahkan dengan pekerjaan lainnya dan merupakan satu-kesatuan yang utuh serta saling keterkaitan.

Page 4: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

1. Pemanfaatan Material Yang Dikeruk Material hasil kerukan, dimanfaatkan sebagai hasil Tambang, seperti pasir Timah,

Emas, Batubara dan lain-lain. Material hasil kerukan, dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk reklamasi/timbunan daerah basah, sehingga menjadi daerah yang siap dibangun. Seperti pembangunan lahan kawasan industri, perumahan dan perbaikan pantai.

2. Pemanfaatan Lokasi Yang Dikeruk

Untuk lalu-lintas air, suplai air, pengendalian banjir ataupun untuk mendirikan konstruksi pada tanah yang kurang baik daya dukungnya. Pemanfaatan ini dapat dibagi atas 2 jenis pekerjaan, yaitu : • Capital dredging (Pengerukan Baru) Mengeruk pada daerah yang belum pernah dikeruk, dan biasanya kondisi

materialnya solid. • Maintenance Dredging

Pengerukan jenis ini dilaksanakan secara rutin atau berkala, sesuai dengan kebutuhan penggunaan area tersebut. Biasanya material yang dikeruk merupakan material hasil sedimentasi.

PEMANFAATAN PENGERUKAN

Page 5: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

PROSES PENGERUKAN

1. Memotong material 2. Mengambil material yang dipotong 3. Mengangkut Material 4. Membuang Material

Mengangkut Material melalui : 1. Kapal Keruk 2. Alat bantu

Membuang material : 1. Ke Laut 2. Ke Pantai

Proses di atas : 1. Hidrolika (erosi, discharge, dll) 2. Mekanikal (Clamshell, conveyor belt, dll) 3. Kombinasi (Hidrolika & Makanikal) Proses tersebut tergantung dari Jenis Kapal keruk

Page 6: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

KAPAL KERUK

• Hydraulical/mechanical dredgers (CSD) • Hydraulical dredgers (TSHD) • Backhoe Dredger • Clamshell Dredger • Bucket Ladder Dredger

Page 7: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 8: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 9: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 10: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 11: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 12: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 13: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

NEGARA KEPULAUAN

Sumber Kemenhub RI

Page 14: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 km serta lebih dari 17.508 pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km2. Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak sejak abad ke-7 Transportasi Laut menjadi alternatif untuk memindahkan Manusia dan barang dengan kapasitas besar.

Page 15: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 16: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Sebagai negara kepulauan, transportasi laut merupakan urat nadi perekonomian negara, dan perkembangan moda transportasi laut juga harus mengikuti perkembangan ekonomi, termasuk juga pengembangan pelabuhan laut. Jumlah Pelabuhan Laut yang diusahakan : 111 unit Jumlah Pelabuhan Laut yang tidak diusahakan : 534 unit Sumber : kemenhub-2009

Posisi/letak pelabuhan laut ini yang membuat Pemerintah harus selalu menjaga kedalaman alur masuk ke pelabuhan secara rutin. Berbeda dengan pelabuhan di wilayah Barat, pelabuhan di wilayah Timur Indonesia sebagian besar merupakan pelabuhan alam dan letaknya bukan dipedalaman/sungai

Page 17: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 18: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 19: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 20: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 21: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

10 Pelabuhan Terbesar di Dunia Tahun 2011 Berikut ini adalah pelabuhan terbesar di dunia berdasarkan kapasitas penanganan pelabuhan diukur dalam hal TEU (Twenty-foot Equivalent Unit). 1. Shanghai (Cina), produksi sekitar 29 juta TEUs. 2. Ningbo-Zhoushan (Cina): melayani untuk tiga sungai – Sungai Yangtze, Yong dan Qaintang. 3. Singapura (Singapura): Pelabuhan Singapura terhubung ke lebih dari 600 pelabuhan yang

tersebar di lebih dari 100 negara. 4. Rotterdam (Belanda): Menjadi pelabuhan terbesar di dunia untuk 42-tahun antara tahun 1962

dan 2004. 5. Tianjin (Cina): Terletak di Sungai Haihe, pelabuhan Tianjin terhubung ke lebih dari 400

pelabuhan di hampir 200 negara di dunia. 6. Guangzhou (Cina): Port terbesar di Cina Selatan, pelabuhan Guangzhou menikmati konektivitas

dengan lebih dari 300 pelabuhan di hampir 100 negara. 7. Qingdao (Cina): Pelabuhan Qingdao adalah pelabuhan alami dan memiliki konektivitas dengan

lebih dari 450 pelabuhan di 130 negara. 8. Qinhuangdao Port (Cina): Menyumbang hampir 50% dari transportasi batubara di negara itu

antara Utara dan Selatan. 9. Hong Kong (Cina): Produksi 23,7 juta TEUs 10. Busan (Korea Selatan): Terletak di Sungai Naktong dan membentuk liburan komersial utama di

antara Samudra Pasifik dan negara-negara milik Eurasia. (Sumber: http://www.marineinsight.com/marine/top-10-biggest-ports-in-the-world-in-2011)

Page 22: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

6 Pelabuhan Nasional Menuju 4 Top Dunia Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar, & Sorong

Medan menjadi satu-kesatuan dengan lima pelabuhan lain seperti Batam , Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Sorong, yang terbentang dari Barat ke Timur Pelabuhan Belawan yang sebelumnya berkapasitas 1,2 juta TEUs dikembangkan menjadi 2 juta TEUs, Pelabuhan Tanjungsauh (Batam) ditargetkan 4 juta TEUs, Pelabuhan Tanjungpriok (Jakarta) berkapasitas 3,4 juta TEUs menjadi 6 juta TEUs, Tanjungperak (Surabaya) 1,3 juta TEUs, Pelabuhan Makassar 550 ribu TEUS menjadi 1,1 juta TEUs , dan Sorong yang ditarget 700 ribu TEUs. Dengan kata lain, dari enam pelabuhan itu akan dicapai kapasitas 15,1 juta TEUs. Jika pembangunan dan perluasan ke-6 pelabuhan nasional ini selesai, yang ditargetkan selesai 2014, maka ke-6 pelabuhan nasional ini akan menggeser posisi pelabuhan Rotterdam (Belanda), yang saat ini menjadi pelabuhan terbesar di seluruh Eropa. Menariknya, ini belum termasuk Pelabuhan Kualatanjung (Sumut) yang ditargetkan berkapasitas 22 juta TEUs.

Page 23: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 24: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Pelabuhan yang setiap tahunnya masih membutuhkan pemeliharaan pada alur pelayarannya : Belawan, Palembang, Bengkulu, Tanjung Priok, Semarang, Tanjung Perak, Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Balikpapan dan beberapa pelabuhan kecil. Kesemuanya merupakan pelabuhan utama dan merupakan pintu gerbang ekonomi. Volume maintenance dredging untuk menjaga kedalaman seluruh Pelabuhan di Indonesia ± 12.000.000 M3/tahun

Page 25: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

MEMERLUKAN TRANSPORTASI LAUT

PELABUHAN ALUR PELAYARAN & KOLAM PELABUHAN

Tidak Terjangkau

Moda Transportasi

Waktu Delevery

Lama

Beban jalan Raya berat Truck Besar PANTURA

Biaya Produksi

Tinggi

MEMERLUKAN TRANSPORTASI

LAUT

Page 26: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

MENJANGKAU SELURUH WILAYAH----BIAYA RENDAH----DAERAH LEBIH CEPAT BERKEMBANG WAKTU LEBIH CEPAT----PELAYANAN BAIK ---- PERAWATAN JALAN RAYA BERKURANG

Page 27: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Karakteristik Umum : Panjang : 458,45 METER Lebar : 68,8 METER Tinggi : 25,61 METER Kapasitas : : 564.763 DWT Kecepatan : 16 KNOT

Panjang : 395 METER Lebar : 59 METER Draft : 16 METER Kapasitas : 19.100 TEU (Twenty-Foot Equivalent Unit)

Page 28: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 29: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

LAHAN LUAS

TRANSPORTASI

MUDAH

LINGKUNGAN YAMAN

LAHAN TEPI

PANTAI

REKLAMASI EXPANSI KE ARAH LAUT

Page 30: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

AREA REKLAMASI TELUK JAKARTA (TANPA GIANT SEAWALL)

Page 31: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 32: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

PERLUASAN PELABUHAN SURABAYA

Page 33: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 34: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 35: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

The BIG FIVE in The World Dredging Company

No NAMA KAPASITAS

(±M3/Tahun)

1 Jan De Nul

200,000,000.00 Belgia

2 Van Oord

200,000,000.00 Belanda

3 Boskalis

150,000,000.00 Belanda

4 CHEC/CCCC

150,000,000.00 China

5 Dredging International

100,000,000.00 Belgia

Jan DeNul/BELGIA

VanOord/BELANDA

Boskalis/BELANDA

CHEC/CCCCCHINA

DredgingInternational

Page 36: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

TSHD

Clamshell

Cutter Suction dredger

Sand Pump

Back Hoe

TSHD

Clamshell

Cutter Suction dredger

Sand Pump

Back Hoe

KAPASITAS ALAT YANG TERSEDIA

2015

PERMINTAAN ALAT 2015

TSHD

17,962,560

Clamshell

3,888,000

Cutter Suction dredger

19,016,000

Sand Pump

1,440,000

Back Hoe

-

TSHD

25,200,000

Clamshell

800,000

Cutter Suction dredger

5,000,000

Sand Pump

-

Back Hoe

-

Page 37: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

TECHNOLOGY

Perkembangan Kapal keruk\Pertama di Indonesia Kapal keruk jenis Bucket dredger, untuk Pertambangan Timah. Berkembang Technology dan Ukuran kapal

Ukuran Kapal Technology : - Kapal Keruk jenis baru, hasil pengembangan kapal keruk TSHD, CSD, Clamshell - Positioning - Otomasi

Hopper capacity: 46.000 m3

Length o.a.: 223,0 m

Breadth: 41,0 m

Draught: 15,2 m

Speed: 18,0 kn

Dredging depth: 155,0 m

Page 38: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

TRAILING SUCTION HOPPER DREDGER

UKURAN berdasarkan kapasitas Hopper Mega : >30.000 M3 Jumbo : 15.000 – 30.000 M3 Large : 8.000 – 15.000 M3 Mid-Size : 4.000 – 8.000 M3 Small : <4.000 M3

Page 39: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 40: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Main characteristics • Berlayar sendiri • Self-propelled • Mengeruk pada saat berlayar • Membuang sendiri tanpa alat bantu, -discharging • Dapat berlayar di laut dan sungai • Selain batu bisa dikeruk • Pengaruh ombak relatif kecil

Page 41: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

TSHD PARTS

Page 42: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

BAGIAN TERPENTING TSHD

Draghead Dredge Pump

Hopper, Loading & Unloading

Page 43: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Dredging cycle • Loading at the dredging- or borrow area • Sailing (loaded) to the unloading area • Unloading (bottom opening or pumping) • Sailing (empty) to the dredging area

Page 44: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 45: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 46: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 47: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 48: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 49: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 50: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

DRAGHEAD

SAND DRAGHEAD

Page 51: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 52: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 53: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 54: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

HAMBATAN YANG MENGURANGI PRODUKSI PADA DRAGHEAD

Page 55: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 56: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI TSHD • Karekteristik tanah dan kondisi hidrolika • Daya mesin induk • Ukuran dan berat Drag head • Keel clearance saat muatan penuh • Dredging depth • Jarak Pumping (pump- and pump drive characteristics)

Page 57: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

CUTTER SUCTION DREDGER

Ukuran Kapal berdasarkan Total Install Power

Ukuran Mega : >23.000 Kw Heavy Duty : 13.000-23.000 Kw Large : 9.000 – 13.000 Kw Mid Size : 3.000 – 9.000 Kw Small : <3.000 Kw

Page 58: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

CUTTER POWER

Page 59: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

KARAKTERISTIK CSD

Hampir semua jenis material dapat dikeruk, dari yang lunak sampai yang keras Kapal Yang Station, sehingga pergerakan terbatas dan sensitif terhadap Gelombang Beberapa ukuran CSD Self Propelled, sehingga mempermudah untuk Mobilisasi

Page 60: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

CSD - PARTS

Page 61: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

CUTTER DAN CUTTER DRIVE

DREDGING PUMP WHINCH

Page 62: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

PRINSIP KERJA CSD

Cutter memotong material, dimana Cutter berputar untuk memotong Material dihisap dengan pompa, dan dialirkan melalui Pipa sampai ke lokasi yang dituju Pergerakan Kapal : • Kapal untuk maju menggunakan Spud, 1 buah Spud untuk kerja/swing • Untuk Swing menggunakan Whinch

Page 63: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Cutter Suction Dredger : Cycle Works

Page 64: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

CUTTERHEAD

Page 65: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI • Karakteristik Tanah • Daya/Power pada Cutter • Daya Winches (max. power and velocity) • Ketebalam material yang dikeruk • Kedalaman Dredging (ladder angle, spuds, cavitation) • Jarak pumping (pump- and pump drive characteristics)

Material Stiff Clay di Cutterhead Material Lengket dan menutupi Cutterhead

Page 66: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 67: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

MAIN CHARACTERISTIC • Dapat dioperasikan untuk pekerjaan Konstruksi • Crane diatas Pontoon • Pontoon dilengkapi dengan Spud atau Whinch jangkar • Untuk bergerak cukup sulit jikatanpa bantuan Tug Boat • Jangkarnya memerlukan lokasi kerja yang luas •Kapal ukuran kecil bisa beroperasi pada area yang sulit )dengan Spud)

Karakterisitik mengeruk : • Mengeruk sampai kedalaman sesuai kemampuan Sling • Bisa terjadi highspot • Dredged material diisikan kedalam Hopper Barge • Material yang dikeruk selain Batu • Cocok untuk mengeruk sampah dan pepohonan

Page 68: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Typical parts • Different types and sizes to be fitted: • Grabs • Booms • Positioning with spuds or anchors

Page 69: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Dredging cycle • Menurunkan grab • Menutup grab • Mengangkat grab • Memutar crane untuk ke Barge • Memutar Crane dengan muatan kosong

Page 70: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 71: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI • Material keras • Big boulders, blasted rock • Mengeruk sampah dan pepohonan • Dredging depth • Ombak • Kapal bergerak dengan bantuan

Page 72: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

JENIS KAPAL KERUK LAINNYA Backhoe Dredger

Page 73: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Sand Carrier

Page 74: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Bucket Chain Dredger

Page 75: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Water Injection Dredger

Page 76: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Bucket Wheel Suction Dredger

Page 77: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Sand Pump Dredger

Page 78: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Page 79: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

ESTIMASI PROYEK

ESTIMASI BIAYA

(berapa Rp.)

ESTIMASI PRODUKSI

(berapa lama?)

PROYEK (berapa harga?)

Page 80: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

LINGKUP PEKERJAAN SPESIFIKASI DREDGING VOLUME PEKERJAAN dan DIMENSI WAKTU PELAKSANAAN MILESTONE DATE

Page 82: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Mengapa perlu Manajemen Resiko ? 1. Tiap tempat kerja memiliki sumber bahaya (bahan, proses, alat dan

lingkungan) yang sulit dihilangkan 2. Sebagai alat bantu dalam menentukan tindakan pengendalian resiko

sesuai dengan sumber bahaya yang ada 3. Menilai apakah tindakan pengendalian resiko sudah sesuai

Resiko adalah sesuatu yang berpotensi menimbulkan cidera/kerugian atau merupakan kombinasi da kemungkinan / peluang dan akibat.

Setiap proyek akan memiliki daftar karakteristik sendiri. Pengalaman dari masing-masing anggota tim menjadi penting dalam mengidentifikasi risiko yang realistis. Sebuah pemberitahuan di bidang manajemen risiko akan belajar dari para anggota senior yang berpengalaman. Kejelasan penyebab pengalaman masa lalu, yang baik dan buruk, akan memberikan kontribusi untuk mitigasi mereka.

Page 83: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

DREDGING RISK

Page 84: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

TERMINOLOGI RESIKO

Probability (P) Severity (S) VH Very High VH Very High

Sering terjadi Kematian/Lingkungan yang parah atau Kerugian yang besar (Rp. 10milyar)

H High H High

Terjadi beberapa kali pada masa proyek Cedera parah/kerusakan lingkungan atau Kerugian Keuangan (Rp. 5milyar)

M Medium M Medium

Terjadi sekali pada masa proyek Cedera ringan atau kerusakan sistem (Rp. 1milyar)

L Low L Low

Tidak mungkin terjadi, tetapi dapat terjadi sekalai pada masa proyek

Cedera ringan atau kerusakan sistem (Rp. 0,5milyar)

VL Very Low VL Very Low

Tidak terjadi sama sekali Tidak cedera/kecelakaan/tidak ada gangguan lingkungan atau kerugian keuangan (Rp.0,1 milyar)

Page 85: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

RISK MITIGATION

RISK RESIDUAL RISK

NO IDENTIFIED RISK S P MITIGATED RISK S P

1 Proyek Delay H M 1.Koordinasi dengan Owner/Otoritas Proyek H L

2.Evaluasi Metode Kerja

3. Evaluasi Jenis Material

4.Persediaan Sparepart

2 Kerusakan Utilitas M VH 1.Koordinasi dengan Owner/Otoritas Proyek L L

2.Cek Posisi Utilias dan lokasi kerja

3.Pasang alat monitoring

4.Pasang alat pengaman

3 Kecelakaan Kerja H M 1.Inspeksi K3 H L

2.Diksui setiap memulai kerja yang baru

3.Alat Pelindung Diri lengkap

4 Design VH M 1.Pre design, sesuai Pengalaman H L

2.Diskusi sebelum memulai kerja dilokasi baru

3.Review Program/Action Plan

4.Check design oleh Expert

5 Polusi Perairan VH H 1.Memasang Silt Protector L H

2.Cek dan monitoring kadar air sekitar

3.Check ulang metode kerja

Page 86: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

1. MENGURANGI KEMUNGKINAN KERUGIAN FINANSIAL, KECELAKAAN

KERJA DAN LINGKUNGAN;

2. MEMBANTU PERUSAHAAN DALAM PENGEMBANGAN BISNIS DAN

INOVASI, KARENA PENINGKATAN REPUTASI DAN NILAI

PERUSAHAAN/BRAND VALUE;

3. MENCEGAH PERUSAHAAN “MEMBABI BUTA /BLINDLY” MENGAMBIL

RESIKO NON TARGET DAN RESIKO BERLEBIHAN PADA MARKET DAN

OPERASIONAL NILAI PERUSAHAAN AKAN MENURUN.

GOAL & PRINCIPLE OF

RISK MANAGEMENT

Page 87: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

GOSIP TERHANGAT REKLAMASI KEPULAUAN SPRATLY Pulang sengketa 5 Negara : Cina, Philipina, Vietnam. Malaysia dan Brunei. Salau satu pulau tersebut merupakan Pulau Karang dan di-Reklamasi oleh China. Indonesia pernah melaksanakan tahun 2006, yaitu Konservasi Pulau Karang Nipa Batam, perbatasan dengan Singapore. Pulau terluar yang terancam diakui oleh Negara Tetangga

Page 88: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

PENGEMBANGAN PULAU TERLUAR DALAM RANGKA

MENJAGA KEDAULATAN NEGARA Prasasti Bhineka Tunggal Ika

Tak satu titik pun hilang dari peta bumiku, tak satu pulau pun hilang dari negeriku, akan kujaga kebhinekaan bangsaku:

INDONESIA

Page 89: SIPIL-UNSrev1

Seminar on Dredging & Reclamation Technology

Thank you