Sinus Cavernosus

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem vena otak merupakan sistem vena yang terdiri dari pembuluh vena yang mengalirkan darah dari vena kranial, vena serebral, vena – vena di fossa posterior, vena diploic, vena meningeal, sinus dura, vena orbita, vena jugular interna dan vena jugular eksterna. Sinus duramater adalah pembuluh darah vena yang menerima darah vena dari otak, duramater dan vena diploic. Sinus duramater berada antara dua lapisan duramater, yang secara nyata tidak mempunyai katup. Sinus duramater terdiri dari sel endotel yang merupakan jaringan penghubung dari vena. Secara garis besar sinus dura mater terbagi atas dua, yaitu kelompok sinus antero inferior dan supero posterior. Sinus kavernosus merupakan sinus duramater yang termasuk dalam kelompok sinus antero inferior. Sinus kavernosus merupakan saluran atau kantung vena yang dipisahkan dan dibagi dua oleh duramater. Di dinding lateral sinus cavernosus berjalan nervus okulomotor, trokhlear, oftalmika dan nervus maksilaris. Sedangkan arteri karotis interna dan nervus abdusen menembus dan berjalan di dalam sinus kavernosus. 1,2,3 Sinus kavernosus menerima darah vena dari vena – vena fasialis melalui : 1

Transcript of Sinus Cavernosus

Page 1: Sinus Cavernosus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem vena otak merupakan sistem vena yang terdiri dari pembuluh

vena yang mengalirkan darah dari vena kranial, vena serebral, vena – vena di

fossa posterior, vena diploic, vena meningeal, sinus dura, vena orbita, vena

jugular interna dan vena jugular eksterna.

Sinus duramater adalah pembuluh darah vena yang menerima darah

vena dari otak, duramater dan vena diploic. Sinus duramater berada antara

dua lapisan duramater, yang secara nyata tidak mempunyai katup. Sinus

duramater terdiri dari sel endotel yang merupakan jaringan penghubung dari

vena. Secara garis besar sinus dura mater terbagi atas dua, yaitu kelompok

sinus antero inferior dan supero posterior.

Sinus kavernosus merupakan sinus duramater yang termasuk dalam

kelompok sinus antero inferior. Sinus kavernosus merupakan saluran atau

kantung vena yang dipisahkan dan dibagi dua oleh duramater. Di dinding

lateral sinus cavernosus berjalan nervus okulomotor, trokhlear, oftalmika dan

nervus maksilaris. Sedangkan arteri karotis interna dan nervus abdusen

menembus dan berjalan di dalam sinus kavernosus. 1,2,3

Sinus kavernosus menerima darah vena dari vena – vena fasialis

melalui :

Vena oftalmika superior

Vena oftalmikal inferior

Vena sphenoidalis

Vena serebralis media

Vena – vena tersebut waktu kembali menuju sinus petrosal inferior kemudian

menuju vena yugularis interna dan sinus sigmoid melalui sinus petrosal

superior. Jaringan yang komplek dari vena adalah sistem vena tanpa katup

dan darah dapat mengalir kesegala arah tergantung kepada tekanan sistem

vena dalam gradasi yang kuat.

Struktur sinus adalah retikular, dan dilewati oleh syaraf – syaraf

yang vital fungsinya. Selain itu sinus kavernosus merupakan muara dari vena

1

Page 2: Sinus Cavernosus

– vena orbita dan fasialis. Sehingga berbagai fokal infeksi dari wajah, sinus

paranasal dan orbita akan mudah menyebar ke kranial melalui sinus

kavernosus.2.10

Secara klinis, sinus kavernosus juga dilewati arteri yang melewati

struktur vena ( arteri karotis interna ). Jika arteri ini ruptur maka akan terjadi

arterivenous fistula ( secara spesifik disebut dengan carotis – cavernous fistula

). Kelenjar hipofise juga berada antara pasangan sinus kavernosus. Jika

tumbuh massa patologis di daerah sella tursika (adenoma ), maka secara

langsung akan menekan sinus kavernosus.2.10

1.2. Batasan Masalah

Pembahasan makalah ini dibatasi pada anatomi, fisiologi dan patologi dari

sinus cavernosus.

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui anatomi, fisiologi

dan patologi dari sinus cavernosus.

1.4. Metode Penulisan

Makalah ini disusun berdasarkan tinjauan kepustakaan yang merujuk kepada

beberapa literatur.

2

Page 3: Sinus Cavernosus

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Anatomi Sinus Kavernosus

Sinus kavernosus adalah suatu trabekula sinus vena yang berlokasi antara

selubung dari duramater dan bersebelahan dengan sela tursika. Substansi dari sinus

berjalan ke ujung dalam sinus kavernosus dari arteri karotis interna, dan dikelilingi

oleh pleksus parasimpatis. Selanjutnya yang berjalan keluar dari sinus sebelah

lateral dari arteri karotis adalah nervus trokhlearis (VI). Nervus kranial ketiga dan

keempat berlokasi didalam duramater dan dinding lateral dari sinus kavernosus,

sepanjang nervus V.1 pada duramater. Nervus V.2 berjalan pada duramater pada

fossa tengah lateral dari sinus kavernosus.4,5,6

Hubungan anatomi dari syaraf motorik mata dengan nervus V.1 terlihat

pada fissura orbitalis superior. Sebelah atas lateral dari saluran tulang keluar nervus

lakrimalis dan nervus frontalis yang merupakan cabang dari nervus trigeminus,

berdekatan dengan ini adalah nervus IV. Agak ke ventral dan medial adalah divisi

superior dari Nervus III, cabang nasosiliaris dari nervus trigeminus, divisi inferior dari

nervus III, nervus VI, dan vena oftalmika superior.

Sinus kavernosus yang termasuk dalam kelompok sinus vena dura antero

inferior, bilateral kiri dan kanan. Masing - masing sinus terletak pada tulang

sphenoidalis, dan berada dari fissura orbitalis superior kearah puncak dari portio

petrous dari tulang temporal, berjarak kira – kira lebih dari 2 cm. Sinus sphenoidalis

dan kelenjar hipofise berada sebelah medial dari sinus kavernosus dan sebelah

lateralnya adalah fossa kranial media dan lobus temporal

Sinus kavernosus bukanlah rongga vena yang besar. Biasanya sinus ini terdiri

dari beberapa pleksus vena yang bervariasi ukurannya. Dimana pleksus ini ada yang

terbagi, menyatu dan menjadi lengkap disekeliling daerah kavernosus dari arteri

karotis, menjadikan daerah kavernosus ini tidak terurai, tidak terpisah, sehingga

membentuk anyaman vena.

Sinus kavernosus terbagi atas empat ruangan vena dengan parameter jarak

daerah kavernosus dengan arteri karotis. Yaitu :

Medial

Antero inferior

3

Page 4: Sinus Cavernosus

Postero superior

Lateral

Bagian medial dari sinus kavernosus ini terletak antara glandula hipofise dan

arteri karotis interna. Daerah ini mempunyai lebar 7 mm, tetapi bisa tidak nyata

apabila arteri berliku – liku.

Bagian antero inferior berada pada kelengkungan dibawah kurva pertama

dari portio intrakavernosus dan arteri karotis. Nervus abdusen memasuki daerah ini

setelah melewati keliling arteri sebelah lateral.

Bagian postero superior berada antara arteri karotis dan sebelah posterior,

setengahnya adalah atap dari sinus kavernosus. Percabangan arteri meningohipofise

dari arteri karotis interna terjadi didaerah ini.

Ketiga daerah diatas lebih besar dibandingkan dengan bagian lateral dari

sinus kavernosus. Bagian lateral lebih sempit, ketika nervus abdusen melewati

daerah ini, nervus ini melekat ke arteri karotis interna dan sebelah lateralnya adalah

dinding sinus. Daerah kavernosus dari arteri karotis dan nervus abdusen berlokasi

dekat dengan badan sinus kavernosus dan merupakan trunkus okulosimpatis.

Sinus kavernosus dinamakan seperti ini karena sinus ini membentuk suatu

struktur yang retikular. Sinus ini juga membentuk suatu garis melintang dengan

filamen yang menjalin. Sinus membentuk struktur iregular dimana lebih besar bagian

samping dibandingkan dengan bagian depan, dan terletak diatas sisi tulang

sphenoidalis, memanjang dari fissura orbitalis superior ke bagian apeks (puncak) dari

portio petrous dari tulang temporal. Masing – masing sinus terbuka kesamping ke

arah sinus petrosal. Pada dinding medial dari masing – masing sinus berjalan arteri

karotis interna, bergabung dengan filamen dari pleksus karotis. Berjalan dekat dengan

arteri ini adalah nervus abdusen, didinding bagian lateral adalah nervus okulomotor

(N III) dan nervus trochlearis (N VI) , berjalan juga seiring adalah nervus oftalmika

dan nervus maksilaris yang merupakan divisi dari nervus trigeminus (gambar.1).4,5,6,7,8

4

Page 5: Sinus Cavernosus

Gambar.1. Anatomi sinus kavernosus (potongan melintang)

Dikutip dari kepustakaan no.8

Gambar.2. Anatomi sinus kavernosus (potongan memanjang)

Dikutip dari kepustakaan no.1

Struktur dari bagian sinus dipisahkan dengan adanya aliran darah sepanjang

aliran sinus dengan mengaliri membran dari sinus. Sinus kavernosus menerima

aliran darah dari :

Vena orbitalis superior melalui fissura orbitalis superior.

5

Page 6: Sinus Cavernosus

Vena serebralis dari sinus sphenoidalis yang kecil dimana berjalan sepanjang

bagian bawah dari bagian sayap kecil tulang sphenoidalis. Ini juga

berhubungan dengan sinus transverse dengan memakai sinus petrosal

superior.

Vena yugularis Interna melalui sinus petrosal inferior.

Pleksus vena melalui foramen vasalii, foramen ovale dan foramen Lacerum.

Vena – vena angularis melalui vena ophtalmika.

Masing – masing sinus berhubungan melalui sinus intrakavernosus anterior dan

posterior.9

Gambar 3. Sistem vena menuju sinus cavernosus

Dikutip dari kepustakaan no.8

Vena oftalmika superior dan vena oftalmika inferior sama sekali tidak

mempunyai katup. Vena oftalmika superior mulai dari sudut sebelah dalam dari

orbita berada pada bahagian dalam dari vena yang dinamakan naso frontal yang

berhubungan dengan anterior dengan vena angular, bagian ini mengikuti posisi

yang sama seperti arteri oftalmika, dan menerima anak – anak cabang dari cabang

pembuluh yang membentuk sebuah rangkaian tunggal yang pendek. Bagian ini lewat

6

Page 7: Sinus Cavernosus

antara dua ujung dari m. rektus frontalis dan melewati bagian medial dari fissurta

orbitalis superior dan berakhir pada sinus kavernosus .

Vena oftalmika inferior, berjalan mulai dari jaringan vena pada bagian depan

dari lanatai orbita, bagian ini menerima vena dari :

M.rektus inferior

M. obligus superior

Sakus lakrimalis

Dan kelopak mata yang berjalan kebelakang pada bagian bawah dari orbita dan

membagi dalam dua cabang. Salah satu dari vena tersebut berjalan melewati fissura

orbitalis superior dan bergabung dengan pleksus vena pterigoid, dimana yang lain

masuk tulang kranial melalui fissura orbitalis superior dan berakhir pada sinus

kavernosus.

Masing – masing sinus kavernosus mempunyai hubungan bilateral melalui

sinus intra kavernosus dan sinus basilar.

Sinus intra kavernosus ada dua bagian, yaitu :

Bagian anterior

Bagian posterior

Yang bejalan menggabungkan kedua sinus melalui garis tengah. Bagian anterior

berjalan melalui bagian depan melalui hipofise serebral dan bagian posterior

disamping hipofise serebri yang akhirnya membentuk siklus sinus kavernosus ( sinus

siklus ) yang mengelilingi hipofise. 10,11,12

Gambar .4. Sinus intra kavernosus

Dikutip dari kepustakaan no.14

7

Page 8: Sinus Cavernosus

Dalam kerangka anatominya, sinus kavernosus sangat sulit untuk pecah/

ruptur karena struktur trabekulanya, tetapi studi terbaru menunjukkan sinus

kavernosus adalah pleksus vena dengan ukuran yang bervariasi, dimana sinus ini

bercabang dan bersatu.

2.2. Sinus Vena Dura

Sinus vena dura adalah ruangan antara endosteal dan lapisan meningen dari

duramater. Sinus vena terdiri dari darah vena yang membentuk bagian dari otak atau

rongga kranial.

Sinus terdiri dari garis endotelial yang berlanjut ke vena yang membentuk

struktur sinus. Bagian darah vena yang terbanyak, yang mengalir ke sinus bersumber

dari vena yugular interna.

Sinus paranasal (misalnya : sinus maksilaris ) dengan sinus vena duramater

mempunyai perbedaan yang mendasar. Sinus paranasal adalah ruangan yang terus

berlanjut dengan rongga hidung dan melekat dengan tulang kranial. Sinus – sinus ini

terdiri dari air dan mempunyai lapisan mukosa yang terus berlanjut ke mukosa

nasal. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa sinus vena dura terdiri dari darah dan

sinus paranasal terdiri dari air

Sinus vena dura secara umum dibagi atas dua kelompok besar, yaitu :

1.Sinus postero superior, yaitu :

Sinus sagitalis superior.

Sinus sagitalis inferior

Sinus straight

Sinus transversal

2.Sinus antero inferior, yaitu :

Sinus cavernosus

Sinus intracavernosus

Sinus petrosal superior

Sinus petrosal inferior

Sinus postero superior berlokasi diatas sebelah belakang dari tulang kranial

dan kelompok antero inferior berada pada dasar tulang kranial.

8

Page 9: Sinus Cavernosus

Sinus sagitalis superior berada pada batas atas falx cerebri dan dimulai dari

crista galli. Sinus sagitalis superior diisi oleh darah dari vena sentralis superior dan

berakhir pada pertemuan sinus dekat tonjolan dari oksipitalis interna.

Sinus sagitalis inferior berlokasi pada batas bawah yang bebas dari falk

cerebri antara 2 hemisfer cerebri. Sinus ini dimulai dari depan (anterior ) dan berakhir

pada persimpangan dengan sinus straight.

Sinus straight terdiri dari gabungan vena serebral besar dan sinus sagitalis

inferior. Sinus ini berjalan kearah belakang pada persimpangan dari falx cerebri dan

tentorium cerebelli dan kemudian berlanjut dengan satu sinus transversal ( bagian

paling banyak ke sebelah kiri ).

Sinus petrosal superior berlokasi diujung dari tentorium serebelli, pada bagian

punggung dari bagian petrous dari tulang temporal. Darah dari sinus petrosal inferior

akan mengalir kearah sinus transversal

Sinus petrosal inferior berada pada dasar bagian petrous dari tulang

temporal pada fossa kranial posterior, dimana sinus ini kosong kearah vena jugular

interna. Sinus basilar berhubungan dengan sinus petrosal inferior dan pleksus

vertebral interna.

Sinus transversal berada sebelah lateral dari sinus dekat tentorium cerebelli.

Sinus transversal berjalan kearah ventral untuk bergabung dengan sinus sigmoid

pada masing – masing sisinya.12,13,14

Sinus sigmoid menikung seperti kurva huruf S dan berlanjut ke vena yugular

interna melalui foramen yugular.

Sinus oksipitalis berlokasi dibatas posterior dekat perlengketan dengan falx

cerebri. Sinus oksipitalis mempunyai hubungan kearah superior dengan aliran sinus

dan kearah inferior dengan pleksus vertebra interna.18

Gambar. 5. Sinus vena dura

9

Page 10: Sinus Cavernosus

Dikutip dari kepustakaan 10.

Keterangan Gambar :18

A. Sinus sagitalis superior F. Sinus petrosal inferior

B. Vena serebral G. Vena jugularis

C. Vena oftalmika H. Sinus sigmoid

D. Vena fasial I. Sinus petrosal superior

E. Sinus kavernosus J. Sinus sagitalis inferior

2.3. Keadaan Patologi dari Sinus Kavernosus

Sindroma Sinus Kavernosus15,16,17.18

A. Definisi

Sindroma sinus kavernosus mempunyai karakteristik neuropati syaraf kranial

yang multipel. Gejala klinis berupa :

Kerusakan syaraf okulomotor

Sindroma Horner

Kerusakan sensorik dari nervus V.1 dan V.2 dalam berbagai variasi.

Kelainan pada pupil.

Variasi rasa nyeri dalam berbagai tingkatan.

B. Penyebab

B.1.Trauma

10

Page 11: Sinus Cavernosus

B.2.Vaskular

B.3. Neoplasma

B.4. Inflamasi

11

Page 12: Sinus Cavernosus

BAB III

KESIMPULAN

1. Sinus kavernosus adalah sinus vena dura yang dilewati N III, N IV, N V.1, N

V.2, N VI, dan arteri karotis interna.

2. Sinus kavernosus mempunyai sistem anyaman vena yang terdiri dari darah

dan mempunyai struktur vena tanpa katup.

3. Sinus kavernosus bilateral dan dihubungkan oleh sinus intra kevernosus

anterior dan posterior.

4. Sindroma sinus kavernosus merupakan suatu kelainan pada sinus yang

disebabkan oleh trauma, infeksi, neoplasma, dan jamur.

12

Page 13: Sinus Cavernosus

DAFTAR PUSTAKA

1. American Academy of Ophtalmology, Basic and Clinical Science Course,

Orbit, Eyelids and Lacrimal sistem, Section 7, 2005 – 2006. p. 6 -12.

2. American Academy of Ophtalmology, Basic and Clinical Science Course,

Neuro Ophthalmology, Section 8, 2006 – 2007. p.

3. American Academy of Ophtalmology, Basic and Clinical Science Course,

Fundamental and Principles Of Ophthalmology , Section 2, 2006 – 2007. p.93

– 119.

4. Wilson II M Fred, Practical Opththalmology A manual For Beginning

Residents, Fourth Edition, American Academy of Ophthalmology, 1996. p.167

– 172.

5. Levin. A.Leonard. Neuro – Ophthalmology The Practical Guide, Thieme

Medical Publishers, Inc, New York, 2005. p.296 – 303.

6. Wilson L. Cranial Nerves. Anatomy and Clinical Comments. BC Decker Inc.

Toronto Philadelphia. 1988. p.26 – 78.

7. Riordan P. Vaughan & Asbury’s. General Opthalmology. McGraw – Hill

Companies, Inc. 2004. p. 1 – 7.

8. Tasman W. Duane’s Clinical Ophthalmology, Vol.4. Lippincott – Raven

Publishers. Philadelphia. New York. 1997. p. 1 – 25.

9. Hashimoto Masako. Journal Of Neuro-Ophthalmology. A Case Of Posterior

Ischemic Optic Neuropathy in a Posterior – Draining Dural Cavernous Sinus

Fistula. September 2005. Vol 25. No.3.

10. The Sinuses of Dura Mater diakses dari :

http://education.yahoo.com/reference/gray/subjects/. P.1-8.

11. Cavernous sinuses diakses dari : http://google.com/wikipedia/the free

encyclopedia. p. 1 -4.

12. Carlise R, Preseptal and Orbital Cellulitis, Hospital Physician. 2006. diakses

dari http://turner-white.com. P.15 -19.

13. Lippincot williams and wilkins, Journal of neuroophtalmology, A Case of

Posterior Ischemic Optic Neuropathy, september 2005, volume 25, number 3,

p.176 – 179.

13

Page 14: Sinus Cavernosus

14. Khurana AK Professor. Comprehensive Ophtalmology. Fourth edition New age

international cpj limited publisher.2007. p. 387 – 391.

15. Newman NJ. Third. Fourth and sixth Nerve Lesions and the Cavernous Sinus.

In : Albert & Jacobiec Principle and Practice of Ophtalmology vol 4. WB

Saunders. Philadelphia. 1994. p. 2444 – 2454.

16. Marlon M. Clinical Practice. Principles and Practice of Ophthalmology. Basic

Anatomy of the orbit. Chapter 165. p.1871 – 1879.

17. Lee JH, Lee HK, AJR, Pictorial Essay Cavernous Sinus Syndrome : Clinical

Features and Differential Diagnosis with MR Imaging, 2003, Vol.181.p.583 –

590.

18. Walsh and Hoyt’s, Clinical Neuro Ophtalmology, Volume three, Fifth Edition,

Wiiliam & Wilkins A Warely Company, Baltimore, 1982, p. 2869 – 2970.

14

Page 15: Sinus Cavernosus

15