“SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

17

Click here to load reader

Transcript of “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

Page 1: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

“SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS (Ananas comosus L.

Merr) SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR CAIR”

PKM Penelitian

Diusulkan oleh :

1. Juwita Ristiani (4350406029/2006)

2. Kamilah Harumasari (4350406027/2006)

3. Abdilah Rosyid (4350406006/2006)

4. Yunita Ika Safitri (4301405001/2005)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SEMARANG

2008

Page 2: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS(Ananas

comosus L. Merr) SEBAGAI PENGGANTI BAHAN

BAKAR CAIR

2. Bidang Kegiatan : (�)PKMP ( )PKMK

( )PKMT ( )PKMM

3. Bidang Ilmu : ( )Kesehatan ( ) Pertanian

(�)MIPA ( ) Teknologi

( )Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( )Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Juwita Ristiani

b. NIM : 4350406029

c. Jurusan/Fakultas : Kimia S1/FMIPA

d. Universitas : Universitas Negeri Semarang

e. Alamat Rumah : Prambatan Kidul Rt.7 Rw.I No.178 Kudus

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 Orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dra. Nanik Wijayati, M.Si

b. NIP : 132150428

c. Alamat Rumah : Gang Cokro Banaran, Gunung Pati

7. Biaya Kegiatan Total

a. DIKTI : Rp. 6.000.000,-

b. Sumber lain : -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 bulan

Menyetujui,

Ketua Jurusan Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan

(Drs. Sigit Priatmoko, M.Si) (Juwita Ristiani)

NIP. 131965839 NIM.4350406029

Pembantu Rektor Bidang Dosen Pendamping

Kemahasiswaan

Drs. Masrukhi, M.Pd (Dra. Nanik Wijayati, M.Si)

NIP. 1317604049 NIP. 132150428

Page 3: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

A. JUDUL PROGRAM

“SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS (Ananas comosus L.

Merr) SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR CAIR”

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkiraan tentang penurunan produk minyak bumi pada masa yang akan

datang dan ketergantungan yang besar terhadap sumber energi minyak bumi,

mendorong penelitian dan pengembangan sumber energi alternatif dari

sumber yang diperbaharui. Etanol merupakan sumber energi alternatif yang

mempunyai prospek yang baik sebagai penganti bahan bakar cair dan gasohol

dengan bahan baku yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan serta sangat

menguntungkan secara ekonomi makro terhadap komunitas pedesaan

terutama petani.

Buah nanas (Ananas comosus L. Merr) merupakan salah satu jenis buah

yang terdapat di Indonesia, mempunyai penyebaran yang merata. Selain

dikonsumsi sebagai buah segar, nanas juga banyak digunakan sebagai bahan

baku industri pertanian. Dari berbagai macam pengolahana nanas seperti

selai, manisan, sirup, dan lain-lain maka akan didapatkan kulit yang cukup

banyak sebagai hasil sampingan.

Berdasarkan kandungan nutriennya, ternyata kulit buah nanas

mengandung karbohidrat dan gula yang cukup tinggi. Menurut Wijana, dkk

(1991) kulit nanas mengandung 81,72 % air; 20,87 % serat kasar; 17,53 %

karbohidrat; 4,41 % protein dan 13,65 % gula reduksi. Mengingat kandungan

karbohidrat dan gula yang cukup tinggi tersebut maka kulit nanas

memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bahan

kimia, salah satunya etanol melalui proses fermentasi.

Nanas merupakan salah satu jenis buah-buahan yang banyak dihasilkan

di Indonesia. Dari data statistik, produksi nanas di Indonesia untuk tahun

1997 adalah sebesar 542.856 ton dengan nilai konsumsi 16,31 kg/kapita/tahun

Page 4: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

(Anonymous, 2001). Dengan semakin meningkatnya produksi nanas, maka

limbah yang dihasilkan akan semakin meningkat pula.

Menurut Suprapti (2001), limbah nanas berupa kulit, ati/ bonggol buah

atau cairan buah/ gula dapat diolah menjadi produk lain seperti sari buah atau

sirup. Menurut Kumalamingsih(1993), secara ekonomi kulit nanas mash

bermanfaat untuk diolah menjadi pupuk dan pakan ternak ataupun sebagai

bahan baku pembuatan bahan kimia yaitu etanol.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah etanol yang dihasilkan

dari fermentasi adalah mikroorganisme dan media yang digunakan, adanya

komponen media yang dapat menghambat pertumbuhan serta kemampuan

fermentasi mikroorganisme dan kondisi selama fermentasi (Astuty, 1991).

Selain itu hal-hal yang perlu diperhatikan selama fermentasi adalah pemilihan

khamir, konsentrasi gula, keasaman, ada tidaknya oksigen dan suhu dari

perasan buah.

C. PERUMUSAN MASALAH

Dengan kita tahu akan manfaat sari kulit nanas sebagai etanol, maka

kita perlu memanfaatkan kulit nanas sebagai hasil samping dari industri

pengolahan nanas agar tidak terbuang sebagai limbah atau sampah. Dalam

proyek ini ada beberapa masalah yang perlu dirumuskan:

1. Bagaimana cara mensintesis etanol dari kulit nanas?

2. Bagaimana pengaruh pH serta lama fermentasi terhadap jumlah etanol

yang dihasilkan?

D. TUJUAN PROGRAM

Tujuan dari proyek ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara pembuatan etanol dari sari kulit nanas.

2. Untuk memanfaatkan kulit nanas menjadi etanol sebagai sumber energi

alternatif sebagai pengganti bahan bakar cair.

Page 5: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

3. Untuk meningkatkan nilai ekonomis kulit nanas dari hasil sampingan

industri pengolahan nanas.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Dalam program ini ada beberapa luaran yang diharapkan:

1. Hasil sintesis etanol dari sari kulit nanas dapat bermanfaat dan dapat

dipergunakan sebagai sumber energi alternatif masa depan yaitu sebagai

bahan bakar cair.

2. Dapat meningkatkan nilai ekonomis kulit nanas dari hasil samping

pengolahan industri pengolahan nanas.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Program ini mempunyai kegunaan sebagai berikut :

1. Memberikan sumbangan pemikiran bahwa sari kulit nanas mengandung

etanol yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif sebagai

pengganti bahan bakar cair.

2. Sebagai informasi tentang metode untuk meningkatkan nilai tambah atau

nilai jual kulit nanas.

3. Memberikan informasi mengenai manfaat kulit nanas.

4. Sebagai informasi untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

G. TINJAUAN PUSTAKA

� Nanas (Ananas comosus L.Merr)

Nanas (Ananas comosus L.Merr) merupakan salah satu tanaman buah

yang banyak dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini

mempunyai banyak manfaat terutama pada buahnya. Industri pengolahan

buah nanas di Indonesia menjadi prioritas tanaman yang dikembangkan,

karena memiliki potensi ekspor. Menurut data dari Biro Pusat Statistik tahun

2005,volume ekspor terbesar untuk komoditas holtikultura berupa nanas

olahan yaitu 49,32% dari total ekspor holtikultura Indonesia tahun 2004.

Page 6: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

Penyebaran tanaman nanas menjangkau setiap propinsi di Indonesia.

Sentra produksi kulit nanas terdapat di beberapa daerah seperti Sumatera

Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan Jawa Timur. Namun tanaman

buah nanas ini ditanam luas di seluruh Indonesia. Maka tidak heran bila

buahnya yang mengandung nilai gizi cukup tinggi popular di kalangan

masyarakat. Sebagai variasi pemanfaatan buah nanas, selain dikonsumsi

secara segar, maka kulit nanasnya pun dapat dimanfaatkan untuk pembuatan

etanol.

Nanas memiliki berbagai varietas yaitu Cayenne, Queen, Spanyol,

Abacacy. Nanas yang dibudidayakan di Sumatera Selatan adalah varietas

Queen dengan beberapa ciri antara lain mempunyai daun sangat keras,

berukuran lebih pendek dari ukuran daun jenis lainnya yaitu berkisar antara

35 cm hingga 60 cm dan berduri tajam, buah lonjong dan berbentuk kerucut

dengan rasa yang manis serta mempunyai warna kuning kemerahan.

Nanas merupakan salah satu jenis buah-buahan yang banyak dihasilkan

di Indonesia. Dari data statistik, produksi nenas di Indonesia untuk tahun

1997 adalah sebesar 542.856 ton dengan nilai konsumsi 16,31 kg/kapita/tahun

(Anonymous, 2001). Dengan semakin meningkatnya produksi nanas, maka

limbah yang dihasilkan akan semakin meningkat pula.

Menurut Suprapti (2001), limbah nanas berupa kulit, ati/ bonggol buah

atau cairan buah/ gula dapat diolah menjadi produk lain seperti sari buah atau

sirup. Menurut Kumalamingsih(1993), secara ekonomi kulit nanas mash

bermanfaat untuk diolah menjadi pupuk dan pakan ternak. Komposisi limbah

kulit nanas disajikan pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Hasil Analisis Proksimat Limbah Kulut Nanas Berdasarkan

Berat Basah

Komposisi Rata-rata Berat Basah (%)

Air 86,70

Protein 0,69

Lemak 0,02

Page 7: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

Abu 0,48

Serat basah 1,66

Karbohidrat 10,54

Sumber: Sidharta (1989)

� Etanol

Etanol atau etil alkohol yang di pasaran lebih dikenal sebagai alkohol

merupakan senyawa organik dengan rumus kimia C2H5OH. Dalam kondisi

kamar, etanol berwujud cairan yang tidak berwarna, mudah menguap, mudah

terbakar, mudah larut dalam air dan tembus cahaya. Etanol adalah senyawa

organik golongan alkohol primer. Sifat fisik dan kimia etanol bergantung

pada gugus hidroksil. Reaksi yang dapat terjadi pada etanol antara lain

dehidrasi, dehidrogenasi, oksidasi, dan esterifikasi (Rizani, 2000). Sifat fisik

etanol disajikan pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Sifat Fisik Etanol

Massa molekul relatif 46,07 g/mol

Titik beku -114,1°C

Titik didih normal 78,32°C

Dentitas pada 20°C 0,7893 g/ml

Kelarutan dalam air 20°C sangat larut

Viskositas pada 20°C 1,17 cP

Kalor spesifik, 20°C 0,579 kal/g°C

Kalor pembakaran, 25°C 7092,1 kal/g

Kalor penguapan 78,32°C 200,6 kal/g

Sumber: Rizani (2000)

Etanol atau alkohol dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, antara lain:

1. Bahan baku industri atau senyawa kimia, contoh: industri minuman

beralkohol, industri asam asetat dan asetaldehid.

2. Pelarut dalam industri, contoh: industri farmasi, kosmetika dan

plastik.

Page 8: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

3. Bahan desinfektan, contoh: peralatan kedokteran, rumah tangga dan

peralatan di rumah sakit.

4. Bahan baku motor.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah etanol yang dihasilkan

dari fermentasi adalah mikroorganisme dan media yang digunakan, adanya

komponen media yang dapat menghambat pertumbuhan serta kemampuan

fermentasi mikroorganisme dan kondisi selama fermentasi (Astuty, 1991).

Selain itu hal-hal yang perlu diperhatikan selama fermentasi adalah pemilihan

khamir, konsentrasi gula, keasaman, ada tidaknya oksigen dan suhu dari

perasan buah.

Pemilihan sel khamir didasarkan pada jenis karbohidrat yang digunakan

sebagai medium untuk memproduksi alkohol dari pati dan gula digunakan

Saccharomyces cerevisiae. Suhu yang baik untuk proses fermentasi berkisar

antara 25-30°C. Derajat keasaman (pH) optimum untuk proses fermentasi

sama dengan pH optimum untuk proses pertumbuhan khamir yaitu pH 4,0-

4,5.

Etanol pada proses fermentasi alkoholik terbentuk melalui beberapa

jalur metabolisme bergantung jenis mikroorganisme yang terlibat. Untuk

Saccharomyces serta sejumlah khamir lainnya, etanol terbentuk melalui jalur

Embden Meyernof Parnas (EMP), reaksinya sebagai berikut (Rizani, 2000):

1. Glukosa difosforilasi oleh ATP mula-mula menjadi D-glukosa-6

fosfat, kemudian mengalami isomerasi berubah menjadi D-frukstoda-

6 fosfat dan difosforilasi lagi oleh ATP menjadi D-fruktosa-1, 6

difosfat.

2. D-fruktosa-1, 6 difosfat dipecah menjadi satu molekul D-

gliseraldehid-3 fosfat dan satu molekul aseton fosfat.

3. Dihidroksi aseton fosfat disederhanakan menjadi L-gliserol-3 fosfat

oleh NADH2.

4. ATP melepaskan satu molekul fosfat yang diterima oleh

gliseraldehid-3 fosfat yang kemudian menjadi D-1, 3 difosfogliserat

dan ADP.

Page 9: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

5. D-1, 3 difosfogliserat melepaskan energi fosfat yang tinggi ke ADP

untuk membentuk D-3 fosfogliserat dan ATP.

6. D-3 fosfogliserat berada dalam keseimbangan dengan D-2

fosfogliserat.

7. D-2 fosfogliserat membebaskam air untuk menghasilkan fosfoenol

piruvat.

8. ATP menggeser rantai fosfat yang kaya energi dari fosfoenolpiruvat

untuk menghasilkan piruvat dan ATP.

9. Piruvat didekarboksilasi menghasilkan asetaldehid dan CO2.

10. Akhirnya asetaldehid menerima hidrohen dari NADH2 menghasilkan

etanol.

Etanol dihasilkan dari gula yang merupakan hasil aktivitas fermentasi

sel khamir. Khamir yang baik digunakan untuk menghasilkan etanol adalah

dari genus Saccharomyces. Kriteria pemilihan khamir untuk produksi etanol

adalah mempunyai laju fermentasi dan laju pertumbuhan cepat, perolehan

etanol banyak, tahan terhadap konsentrasi etanol dan glukosa tinggi, tahan

terhadap konsentrasi garam tinggi, pH optimum fermentasi rendah,

temperatur optimum fermentasi sekitar 25-30°C serta tahan terhadap stress

fisika dan kimia.

Banyak faktor yang mempengaruhi jumlah etanol yang dihasilkan dari

proses fermentasi diantaranya adalah mikroorganisme dan media yang

digunakan. Pada penelitian, pemilihan sel khamir digunakan sebagai medium

untuk memproduksi alkohol dari pati dan gula digunakan Saccharomyces

cerevisiae hal didasarkan pada jenis karbohidrat yang. C. Derajat

keasaman°Suhu yang baik untuk proses fermentasi berkisar antara 25-30 (pH)

optimum untuk proses fermentasi sama dengan pH optimum untuk proses

pertumbuhan khamir yaitu pH 4,0-4,5.

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan etanol adalah:

1) Bahan yang mengandung pati seperti akar, umbi-umbian dan biji-bijian

2) Molase atau nira dari tebu,gula bit dan cairan buah-buahan.

Page 10: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

3) Bahan yang mengandung selulosa seperti kayu atau limbah dari

pemrosesan kayu gergajian.

Keunggulan penggunaan cairan buah-buahan dalam hal ini sari kulit

nanas antara lain:

a. Proses fermentasi etanol dengan menggunakan cairan buah-buahan

lebih mudah dilakukan bila dibandingkan dengan penggunaan bahan-

bahan pati adalah karena bahan-bahan yang mengandung

monosakarida (C6H12O6 sebagai glukosa) langsung dapat difermentasi

akan tetapi disakarida pati maupun karbohidrat kompleks dihidrolisis

dulu menjadi komponen sederhana monosakarida (Said, 1987).

b. Untuk memanfaatkan limbah industri yang tidak termanfaatkan

sehingga bisa digunakan sebagai energi alternatif, limbah industri

disini yang kita masudkan adalah limbah padat yang sebelumnya

belum termanfaatkan dari industri pengolahan buah-buahan, misalnya

pada industri pengolahan pure nanas. Karena selama ini pembuatan

etanol telah banyak memanfaatkan molase dan juga sekarang sudah

mulai memanfaatkan selulosa dari limbah kayu, jika menggunakan

bahan yang mengandung pati akan dikhawatirkan akan menganggu

ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat.

H. METODE PENELITIAN

Metode yang kami gunakan agar tujuan dari program ini dapat tercapai,

kami melalui beberapa tahapan berikut:

1. Tahap penyiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang kami gunakan dalam kegiatan sintesis etanol dari sari

kulit nanas adalah sebagai berikut:

• Alat :

- Pisau

- Panci

- Botol aquades

- Corong

Page 11: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

- Penyaring

- Kompor

- Waterbath shakeer

- Peralatan analisis KG-SM (Hewlett Packard 5890 series II-

MSD 5970 series)

- Media Fermentasi

- Fermentor

- Neraca

- Erlenmeyer

- Beaker Glass 600 mL

- Gelas Ukur plastik 500 mL

- Gelas Ukur kaca 50 mL

- Botol Sampel

• Bahan:

- Kulit nanas

- Saccharomyces cerevisiae

- Aquades

2. Tahap pembuatan

Dalam pembuatan ini ada beberapa tahapan yang kami lakukan yaitu:

• Pembuatan Sari Kulit Nanas

Direbus kemudian disaring

Diencerkan dengan aquades sampai

konsentrasi gula reduksi mencapai 8-14%

Memotong kecil-kecil kulit nanas

Ditambah aquades steril (1:2)

Page 12: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

• Pembuatan starter

Proses pembuatan starter yaitu medium fermentasi sebanyak 100

ml diinokulasi dengan 3 ose Saccharomyces cerevisiae. Media

untuk starter dikocok dalam waterbath shakeer dengan kecepatan

15 rpm dan diinkubasi pada suhu kamar sampai pertumbuhan

selnya mencapai fase logaritmik.

• Proses Fermentasi

Media fermentasi yang telah disiapkan dimasukkan fermentor

sebanyak 300 ml. Pada masing-masing media fermentasi yang

berbeda ini diinokulasikan inokulum Saccharomyces cerevisiae

yang pertumbuhannya telah mencapai fase log di media starter

sebanyak 6-10% dari volume media. Masa inkubasi pada suhu

kamar selama 4 hari. Jumlah sel Saccharomyces cerevisiae dan

konsentrasi alkohol yang dihasilkan dipengaruhi beberapa faktor,

diantaranya mikroorganisme dan media yang digunakan serta lama

dan waktu fermentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Rizani (2000), pada proses fermentasi etanol menggunakan kulit

nanas, pada hari ke-4 didapatkan konsentrasi alkohol sekitar 30-

35%

Fermentasi etanol meliputi dua tahap yaitu:

a. Pemecahan rantai karbon dari glukosa dan pelepasan paling

sedikit dua pasang atom hidrogen melalui jalur EMP

(Embden-Meyerhoff-Parnas), menghasilkan senyawa

karbon lainnya yang lebih teroksidasi daripada glukosa.

b. Senyawa yang teroksidasi tersebut direduksi kembali oleh

atom hidrogen yang dilepaskan dalam tahap pertama,

membentuk senyawa-senyawa hasil fermentasi yaitu etanol.

Hasil optimal yang diharapkan bila dinyatakan dengan persentase

berat yang difermentasi adalah:

☺ Etil alkohol 48,4%

☺ Karbondioksida 46,6%

Page 13: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

☺ Gliserol 3,3%

☺ Asam suksinat 0,6%

☺ Selulosa dan lainnya 1,2%

• Analisis Kandungan Etanol dari sari kulit nanas

Kandungan etanol pada sampel sari kulit nanas ditentukan

dengan menggunakan peralatan analisis KG-SM (Hewlett Packard

5890 series II-MSD 5970 series).

I. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Bulan Ke No Kegiatan

1 2 3 4 5

1. Persiapan Xxxxx

2. Pemilihan bahan baku xxxxx xxxxx

3. Tahap pelaksanaan

• Pembuatan sari kulit

nanas

• Pembuatan starter

• Proses fermentasi

• Analisis kandungan

etanol pada sari kulit

nanas

xxxxx xxxxx

4. Analisis Data xxxxx xxxxx

5. Evaluasi xxxxx

6. Pembuatan Laporan xxxxx

Page 14: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

J. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK

1. Biodata Ketua Kelompok

a. Nama : Juwita Ristiani

b. NIM : 4350406029

c. Fakultas/Program studi : MIPA/ Kimia S1

d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

e. Waktu untuk kegiatan : 14 jam/minggu

2. Biodata Anggota Kelompok

Anggota Kelompok 1:

a. Nama : Kamilah Harumasari

b. NIM : 4350406027

c. Fakultas/Program studi : MIPA/ Kimia S1

d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

e. Waktu untuk kegiatan : 12 jam/minggu

Anggota Kelompok 2:

a. Nama : Abdillah Rosyid

b. NIM : 4350406006

c. Fakultas/Program studi : MIPA/ Kimia S1

d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

e. Waktu untuk kegiatan : 12 jam/minggu

Anggota Kelompok 3:

a. Nama : Yunita Ika Safitri

b. NIM : 4301405001

c. Fakultas/Program studi : MIPA/Pendidikan Kimia S1

d. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

e. Waktu untuk kegiatan : 12 jam/minggu

Page 15: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

K. NAMA DAN BIODATA DOSEN PENDAMPING

a. Nama dan Gelar : Dra. Nanik Wijayati, M.Si

b. NIP : 132150428

c. Golongan : IV A

d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

e. Fakultas : MIPA

f. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang

g. Bidang Keahlian : Kimia Organik

h. Waktu untuk Kegiatan : 8 jam/minggu

L. BIAYA

1. Laboratorium dan Peralatan

a. Sewa laboratorium

(30 hari x Rp 25.000,00) Rp 750.000,00

b. Sewa peralatan laboratorium

(30 hari x Rp. 35.000,00) Rp. 1.050.000,00

c. Botol sampel

25 buah x Rp 5.000,00 Rp 125.000,00

d. Peralatan Analisis KG-SM

6 sampel x Rp 50.000,00 Rp 300.000,00

e. Sewa Waterbath shakeer Rp. 75.000,00

f. Panci

(2 buah x Rp. 100.000,00) Rp. 200.000,00

g. Media Fermentasi Rp. 275.000,00

2. Bahan penelitian

� Kulit Nanas

(30kg x Rp 2.500,00) Rp 75.000,00

� Saccharomyces cerevisiae Rp 500.000,00

� Aquades

(25 liter x Rp 6.000,00) Rp 150.000,00

Page 16: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

3. Dokumentasi Rp 450.000,00

4. Akomodasi Rp 280.000,00

5. Kesekretariatan

� Alat tulis : 1 set Rp 350.000,00

� Kertas : 4 rim x Rp 30.000,00 Rp 120.000,00

� Tinta Print : 5 buah x Rp 25.000,00 Rp 100.000,00

6. Pembuatan Laporan Rp 350.000,00

7. Penggandaan Laporan Rp. 450.000,00

8. Lain-lain Rp. 375.000,00

Jumlah Rp 6.000.000,00

M. DAFTAR PUSTAKA

Astuty, E. D. 1991. Fermentasi Etanol Kulit Buah Pisang. Yogyakarta :

UGM.

Fardiaz. 1992. Mikrobiologi Pangan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Lidya, B dan Djenar, N. S. 2000. Dasar Bioproses. Jakarta : Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Maryani, A. 1996. Skripsi Aktivitas Fermentasi Alkohol dengan Ragi Roti

Terimobil. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Novitasari, Eva. W, dkk. 2008. Pembuatan Etanol dari Sari Kulit Nanas.

Tersedia pada http://bioindustri.blogspot.com/2008/05/pembuatan-

etanol-dari-sari-kulit-nenas.html (Diakses tanggal 6/10/2008).

Pretis, Steve. 1990. Bioteknologi (Diterjemahkan oleh Mogy Thenawidjaya).

Jakarta : Erlangga.

Rizani, K. Z. 2000. Pengaruh Konsentrasi Gula Reduksi dan Inokulum

(Saccharomyces cerevisiae) pada Proses Fermentasi Sari Kulit

Nanas (Ananas comosus L. Merr) untuk Produksi Etanol. Malang :

Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Universtas Brawijaya.

Sa’id, E. G. 1990. Teknologi Fermentasi. Jakarta : CV. Rajawali.

Page 17: “SINTESIS ETANOL DARI SARI KULIT NANAS _Ananas comosus L.

Tambunan, U. S. F. 1995. Peranan Bioteknologi pada Pengembangan Proses

Biotransformasi. Jakarta : Laporan Penelitian BPPT.

Wardio, S. P. 1990. Petunjuk Praktek Kimia Industri. Jakarta : Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Wijana, S., Kumalaningsih, A. Setyowati, U. Efendi dan N. Hidayat. 1991.

Optimalisasi Penambahan Tepung Kulit Nanas dan Proses

Fermentasi pada Pakan Ternak terhadap Peningkatan Kualitas

Nutrisi. Malang : ARMP (Deptan). Universitas Brawijaya.