SINDROME NEFROTIK
-
Upload
phil-adit-r -
Category
Education
-
view
30 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of SINDROME NEFROTIK

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK RSUD KOTA BEKASI
2014FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
KRISTEN INDONESIA
Case Report Co AssistantPhiljeuwbens Aditya Rahantoknam
07 – 016
Pembimbingdr Siti Rahmah, Sp. A

Data Pasien Ayah IbuNama An. G Tn. A Ny. IUmur 9 tahun 35 tahun 33 tahunJenis Kelamin Perempuan Laki-laki Perempuan
Alamat Kp. Bulak sentul, bekasiAgama Islam Islam IslamSuku bangsa Jawa Jawa JawaPendidikan 4 SD D3 D3Pekerjaan - Perawat Perawat
Penghasilan - ± Rp. 2.500.000 ± Rp. 2.500.000Keterangan Hubungan dengan
orang tua : Anak kandung
Tanggal Masuk RS 7 September 2014
Indentitas

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINANKEHAMILAN Morbiditas kehamilan Tidak ada
Perawatan antenatal Periksa ke dokter 1 kali tiap bulan
KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah sakitPenolong persalinan Dokter
Cara persalinan Spontan pervaginamMasa gestasi 9 bulan
Keadaan bayi
Berat lahir 2950 gramPanjang badan 52 cm
Lingkar kepala tidak ingatLangsung menangis
Nilai apgar tidak tahuTidak ada kelainan bawaan
•Kesan : Riwayat kehamilan baik dan persalinan normal

Riwayat Makan
Umur (bulan)
ASI/PASI Buah/biskuit
Bubur susu
Nasi tim
0 – 2 +
2 – 4 +
4 – 6 +
6 – 8 + + + +
8 – 10 + + + +
10 – 12 + + + +
Kesan : kebutuhan gizi pasien tidak terpenuhi dengan baik

Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)
BCG 2 bln -
DPT 2 bln 4 bln 6 bln 18 bln
POLIO 0 bln 2 bln 4 bln 6 bln 18 bln
CAMPAK 9 bln
HEPATITIS B 0 bln 1 bln 8 bln
Kesan : Imunisasi dasar sudah lengkap

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Kesan : Pasien pernah terkena parotitis pada usia 8 tahun Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti sekarang
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi - Difteria - Jantung -
Cacingan - Diare - Ginjal -
DBD - Kejang - Darah -
Thypoid - Maag - Radang paru -
Otitis - Varicela - Tuberkulosis -
Parotis 8 tahun Asma - Morbili -

RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
Gigi pertama :5 bulan
Psikomotor Tengkurap : 4 bulan Duduk : 6 bulan Berdiri : 8 bulan Berjalan : 15 bulan Berbicara: 15 bulan Membaca : 36 bulan
Kesan riwayat pertumbuhan dan perkembangan baik
Perkembangan Pubertas Rambut pubis : belum tumbuh Perubahan suara : belum tumbuh

ANAMNESIS ( dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien)

SKEMA RPS
Bengkak di mata, dan wajah 1 minggu SMRS
4 hari SMRS Kaki mulai
membengkak
1 hari SMRS Bengkak pada seluruh tubuh
semakin parah , sakit perut (+), mencret (+)
sekali
Pasien berobat ke RSUD

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke RSUD bekasi dengan keluhan bengkak pada mata, wajah dan kedua kaki kurang lebih 1 minggu SMRS. Awalnya pasien merasakan bengkak pada mata dan wajah selama 2 hari, kemudian pada hari kamis keluhan bengkak juga dirasakan pada kedua kaki dan hari jumat keluhan semakin bertambah berat sehingga pasien dibawa ke poli RSUD Bekasi untuk berobat. Selain bengkak, pasien juga mengeluh sakit perut, sakit perut dirasakan diseluruh lapangan perut dan hilang timbul, paling sering muncul pada pagi hari disertai dengan BAB cair warna kuning dan sedikit ampas pada hari jumat dan hari minggu, namun hanya sekali dan terdapat demam. BAK tidak ada keluhan.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Kesan : Pasien pernah terkena parotitis pada usia 8 tahun Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti
sekarang
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur
Alergi - Difteria - Jantung -
Cacingan - Diare - Ginjal -
DBD - Kejang - Darah -
Thypoid - Maag - Radang paru -
Otitis - Varicela - Tuberkulosis -
Parotis 8 tahun Asma - Morbili -

RIWAYAT KELUARGA
Ayah Ibu
Nama Tn. A Ny.
Perkawinan ke Pertama Pertama
Umur 35 tahun 33 tahun
Keadaan kesehatan Baik Baik
•Kesan : Keadaan kesehatan kedua orang tua dalam keadaan baik

Pemeriksaan Fisik
KU : Tampak sakit sedang TD : 100/70 mmhg Frekuensi Nadi : 120 x/m Frekuensi Napas : 48 x/m Suhu : 36,9°C Berat Badan : 30 kg Tinggi Badan : 132 cm Status Gizi : Baik



Bentuk • Normocephali, Ubun – ubun rata
Rambut • Hitam, tidak mudah dicabut, distribusi baik
Mata• Kelompok mata cekung -/-, konjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik -/-, RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor 3 mm/3 mm, edema palpebra
Telinga • Normotia, membran timpani sulit dinilai, serumen -/-
Hidung • Bentuk normal, septum deviasi (-), napas cuping hidung -/-
Mulut • Mukosa bibir lembab, sianosis sentral -, T1 – T1 tenang, faring tidak hiperemisa
Lidah • Normoglasia, warna merah muda, lidah kotor (-)
Tenggorokan• Tonsil T1-T1, kriptus -/-, detritus -/-, faring
tidak hiperemis, arkus faring simetris, granula (-)
Leher • KGB tidak membesar, kelenjar tiroid tidak membesar, trakea letak normal
KEPALA

PARUInspeksi Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, Retraksi
-/-Palpasi Vocal fremitus + kanan = kiriPerkusi Sonor, Batas paru hati garis , midclavicula ics 6. batas
paru lambung ics 5 garis axila anteriorAuskultasi
BND vesikuler, ronki +/+, wheez -/-
JANTUNGInspeksi Tidak tampak pulsasi ictus cordisPalpasi Pulsasi ictus cordis terabaPerkusi Redup, batas jantung dalam batas normalAuskultasi
Bunyi jantung I-II reguler, gallop (-), murmur (-)

PERUTInspeksi Tampak BuncitPerkusi Bising usus normal 3 kali/ menit Palpasi
Dinding Perut Tegang , nyeri tekan +, konsistensi kenyal
Hati Teraba tidak membesarLimpa Tidak membesarGinjal Tidak ada nyeri ketok CVLain - lain -
Perksusi Timpani

Pemeriksaan Fisik
Vertebrae : dalam batas normal Extremitas : Cappilary refill > 2
detik, edema pretibia +/+ Kulit tidak terdapat bercak
efloresensi, turgor baik, ikterus (-)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM TANGGAL 6/9/ 2014Jenis Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGIDarah lengkap
LED 83 Mm 0-10Leukosit 9,8 ribu/uL 5-10
Hitung jenisbasofil 0 % <1
eosinofil 4 % 1-3Batang 2 % 2-6
Segment 53 % 52-70Limfosit 35 % 20-40Monosit 6 % 2-8Eritrosit 5,19 juta/uL 4-5
Hemoglobin 12,6 g/dL 11-14,5Hematokrit 40,1 % 37-47
Index EritrositMCV 77,3 fL 75-87MCH 24,3 Pg 24-30
MCHC 31,4 % 31-37Trombosit 537 ribu/uL 150-400
IMUNOSEROLOGIAnti streptolisin Reaktif Non reaktif

PEMERIKSAAN LABORATORIUM TANGGAL 6/ 9/ 2014
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal KIMIA KLINIK Protein totalAlbuminGlobulin FUNGSI HATISGOT SGPT FUNGSI GINJALUreum KreatininLEMAK Kolesterol
4,30 g/dl1,11 g/dl3,19 g/dl
24 U/L17 U/L
24 U/L17 U/L
436
6,6-83,5-4,51,5-3,0
< 37 U/L< 41 U/L
<37<41
<200

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal KIMIA URINEWarnaKejernihanpHBJAlbumin urinGlukosaKetonUrobilinogenBilirubinDarah samarLeukosit esteraseNitrit
KuningAgak keruh
71025
Pos 3 (+++)NegatifNegatif
0,2Negatif Negatif Negatif Negatif
KuningJernih
5,0-8,01005-1030
NegatifNegatifNegatif
0,1-1Negatif Negatif Negatif Negatif
PEMERIKSAAN LABORATORIUM TANGGAL 6/ 9/ 2014

PEMERIKSAAN LABORATORIUM TANGGAL 6/ 9/ 2014
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal MIKROSKOPIS URINEEritrositLeukositSilinderEpitelKristalBakteriLain-lain
0-20-5
NegatifGepeng (+)
NegatifPositif 1 (+)
Negatif
<2<5
NegatifGepeng (+)
NegatifNegatifNegatif

FOTO PASIEN


Diagnosis
DIAGNOSIS KERJA Sindrom Nefrotik DIAGNOSIS BANDING Glomerulonefritis akut pasca
streptokokus anti streptolisin reaktif

PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa : Tirah baring, rawat di ruang biasa Diet protein Edukasi kepada orangtua tentang penyakit yang
diderita Observasi tanda-tanda vital

Penatalaksanaan
Medikamentosa : IVFD Dextrose 5% 15 tpm Prednisone tab 2 mg/kgbb/hari 4-4-4 Ambroxol syr 3x1 cth Inhalasi /12 jam Transfusi albumin
(Д alb) x 0,8 x BB= (3,5-1,1) x 0,8 x 30= 57,6 60 cc

Ad vitam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
Prognosis

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Ginjal
a. renalis
a. Segmental renalis
Ureter
Pelvis renalisPyramides renales,Medula renalis
Cortex renal a. interlobular
a. arcuata
a. interlobaris
Calix minor
Calix mayor
Capsula fibrosa renalis



SINDROM NEFROTIK
• DefinisiKeadaan klinis yang ditandai
oleh proteinuria masif, hipoproteinemia, edema dan hiperlipidemi
• Prevalensi• Laki-laki : Perempuan = 2 : 1• 2 – 7 per 100.000 anak < 18 tahun
(Amerika dan Inggris)• Sebagian besar pasien dari Poliklinik
Nefrologi RSCM

Diagnosis
Sindrom nefrotik (SN) adalah suatu sindrom klinik dengan gejala:
1. Proteinuria massif (≥ 40 mg/m2 LPB/jam atau rasio protein/kreatinin pada urin sewaktu > 2 mg/mg atau dipstik ≥ 2+)
2. Hipoalbuminemia ≤ 2,5 g/dL3. Edema 4. Dapat disertai hiperkolesterolemia

Remisi Proteinuria negatif atau trace (proteinuria < 4 mg/m2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu
Relaps Proteinuria ≥ 2+ (proteinuria >40 mg/m2 LPB/jam) 3 hari berturut-turut dalam 1 minggu
Relaps jarang Relaps kurang dari 2 x dalam 6 bulan pertama setelah respons awal atau kurang dari 4 x per tahun pengamatan
Relaps sering Relaps ≥ 2 x dalam 6 bulan pertama setelah respons awal atau ≥ 4 x dalam periode 1 tahun
Dependen steroid Relaps 2 x berurutan pada saat dosis steroid diturunkan (alternating) atau dalam 14 hari setelah pengobatan dihentikan
Resisten steroid Tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison dosis penuh (full dose) 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu.
Sensitif steroid Remisi terjadi pada pemberian prednison dosis penuh selama 4 minggu
BATASAN

ETIOLOGI
SINDROMNEFROTIK
CONGENITAL
SEKUNDER
IDIOPATIK
PARASIT
GLOMERULONEFRITIS
PENYAKIT KOLAGEN
BAHAN KIMIA

Gene/protein Location Phenotype
Inheritance
NPHS/nephrin Slit diapraghm CNF ARNPHS2/podocin
Slit diapraghm FSGS AR
CD2AP/CD2AP Near slit diapraghm
FSGS
TRPC6/TRPC6 Podocyte FSGS ADWT1 Podocyte FSGS ARACTIN4 Foot process FSGS ADtRNA Podocyte FSGSCOO2 Podocyte FSGSAD = autosomal dominant, AR = autosomal recessive, CNF = congenital nephrotic syndrome of the Finnish type, FSGS = focal segmental glomerulosclerosis
Tabel : Genetic Forms of Nephrotic Syndrome

Permeabilitas basal membran meningkat;Protein bocor ke dalam filtrasi glomerulus
Proteinuria masif
Hipoalbuminemia Lipid serum meningkat
Tekanan onkotik plasma menurun
Transudasi cairan dari ruang vaskuler ke ruang interstisiel
Retensi air dan garam di tubuli renalis
Edema
etiologi
GFR menurunAldosteron &ADH meningkat
Hipovolemia
Patofisiologi Sindroma Nefrotik

Permeabilitas basal membran meningkat;Protein bocor ke dalam filtrasi glomerulus
Proteinuria masif
Hipoalbuminemia Merangsang hati :Sintesa protein , lipid dan
gangguan transportasi partikel lipid dalam sirkulasiTekanan onkotik plasma menurun
Transudasi cairan dari ruang vaskuler ke ruang interstisiel
Volume plasma dan cardiac output menurun
Aliran darah ke ginjal menurun,GFR menurun
Retensi air dan garam di tubuli renalis
Jumlah airan interstisiel meningkat
Edema
etiologi
Menurun katabolisme
Kolesterol ↑, trigliserida ↑
Hiperlipidemia & lipiduriaSekresi mineralokortikoidAldosteron dan ADH naik

PATOFISIOLOGIS

MANIFESTASI KLINIS

MANIFESTASI KLINIS
Gambar : edema palpebra

MANIFESTASI KLINIS
Gambar : Asites

MANIFESTASI KLINIS
Gambar : edema di telapak tangan dan kaki

MANIFESTASI KLINIS
Gambar : efusi pleura

PEMERIKSAAN PENUNJANGUrin :•Urianalsis : proteinuria semikuantitatif ++ atau lebih, dapat disertai leukositouria dan atau hematuria•Protein urin kuantitatif Darah :•Darah tepi (Hb, leukositosis, hitung jenis, trombosit) dapat ditemukan tanda hemokonsentrasi, LED meningkat•Kadar albumin, globulin, rasio albumin,/globulin, kolestrol, kreatinin, ureum•Kalau memungkinkan : komplomen C3Faal ginjal : Klirens ureum dan klirens kreatinin

Sebelum Terapi Kortikosteroid1. Pengukuran BB dan TB2. Px TD3. Px Fisis → tanda gejala peny.
Sistemik : SLE, HSP, 4. Mencari fokus infeksi5. Uji mantoux, bila (+), beri
OAT bersama kortikosteroid 6. Imunisasi

TATA LAKSANA
1. EDUKASI
2. DIET
Diet Nefritis(ureum dan kreatinin meningkat)Protein 1 g/kg/hari, rendah garam 1 g/hari
Diet Nefrotik(ureum dan kreatinin N)Protein 2 – 3 g/kg/hari,rendah garam 1 g/hari

Furosemid 1 – 3 mg/kgbb/hari + spironolakton 2 – 4 minggu 2 – 4 mg/kgbb/hari
Berat badan tidak menurun atau tidak ada diuresis dalam 48 jam
Dosis furosemid dinaikan 2 kali lipat (maksimum 4 – 6 mg/kgbb/hari
Tambahkan hidrokortison 1 – 2 mg/kgbb/hari
Bolus furossemid IV 1 – 3 mg/kgbb/dosis atau per infus dengan kecepatan 0,1 – 1 mg/kgbb/jam
Albumin 20% 1g/kgbb intravena diikuti dengan furosemid intravena
Respon (-)
Respon (-)
Respon (-)
Respon (-)
Respon (-)
Gambar 1. Alogaritme pemberian diuretik

Tatalaksana
SN Initial Prednison 60 mg/m2LPB/hari (4
minggu) Prednison 40 mg/m2LPB/hari
intermitten/alternating (4 minggu)

Tatalaksana
SN Relaps Jarang : Prednison 60 mg/m2LPB/hari Remisi
(max. 4 minggu) Prednison intermitten/alternating (4
minggu)

TatalaksanaSering : Prednison 60 mg/m2LPB/hari Remisi
(max. 4 minggu) Prednison intermitten/alternating ( 3 – 6
bulan )

SN relaps sering / dependen steroid
Prednison FD → Remisi
Diturunkan sampai dosis threshold 0,1 – 0,5 mg/kgBB AD 6 – 12 bulan
Relaps pada prednison > 0,5 mg/kgbb AD
Levamisol 2,5 mg/kgbb AD (4 – 12 bulan
Relaps pada prednison > 1 mg/kgbb AD atau efek samping steroid ↑
CPA 2 – 3 mg/kgBB 8 – 12 minggu
Relaps → Prednison standard
Relaps pada prednison > 0,5 mg/kgbb AD
Siklosporin 5 mg/kgbb/hari selama 1 tahun
(1)Prednison AD + CPA
(3)
(3)
(4)
(2)
Gambar 6. Diagram pengobatan SN relaps sering atau dependen steroid
1. pengobatan steroid jangka panjang
2. Langsung diberi CPA3. Sesudah prednison jangka
panjang, dilanjutkan dgn CPA4. Sesudah jangka panjang dan
levamisol, dilanjutkan dgn CPA

TATA LAKSANA
SN dependen steroid• Prednison 60 mg/m2LPB/hari remisi (max. 4
minggu)• Siklofosfamid puls 500 – 750 mg/m2LPB/hari
infus 1x/bulan sampai 6 bulan• Prednison Alternating/intermiten (12
minggu) Tappering off : Prednison 1 mg/m2LPB/hari (1 bln) 0,5 mg/m2LPB/hari (1 bln)


TATA LAKSANA
SN resisten steroid• Siklofosfamid oral 2 – 3 mg/m2LPB/hari
(1x/hari, 3 sampai 6 bulan)• Prednison alternating 1 mg/m2LPB/hari
selama 1 bulan, 0,5 mg/m2LPB/hari selama 1 bulan (tap 0ff 2 bulan)


TATA LAKSANA
OEDEM DIURETIK• Furosemide/Spironolakton 1 – 2
mg/kgBB/hari

Sindrom nefrotik episode pertama(tanpa kontra indikasi steroid)
Prednison 2 mg/kgbb setiap hari selama 4 minggu 1,5 mg/kgbb alternating selama 4 minggu
Relaps sering depended steroidRelaps jarang Relaps steroid
Dirujuk untuk evaluasi lanjutan dan biopsi
Dirujuk untuk evaluasi lanjutan steroid jangka panjang
(tentukan) dosis threshold)
Prednison 2 mg/kgbb setiap hari sampai remisi, kemudian 1,5 mg/kgbb altenating selama 4
minggu
Levamisol, siklofosfamid, siklosporin A, MMF
Dosis threshold < 0,5 mg/kgbb
Teruskan prednison alternating selama 9 – 18 bulan
Dosis threshold < 0,5 mg/kgbb atau efek samping steroid yang berat

KOMPLIKASI
Infeksi → Antibiotik Trombosis → heparin subkutan Hiperlipidemia → Lipid inhibitor
HMgCoA reduktase (statin) Hipokalsemia → sup K & Vit D Shock Hipovolemik → NaCl Fisiologis Hipertensi → ACE, ERB, antagonis β
adregenik Efek samping steroid

PROGNOSIS
42,2 % penderita masih mengalami relaps setelah dewasa
Jumlah relaps per tahun menurun sebanding dengan meningkatnya usia

Perbedaan Sindroma nefrotik Glomerulonefritis
Etiologi Tidak diketahui secara pasti
Streptococcus haemolitycus
Patofisiologi Reaksi AgAb
Perubahan permeabilitas MBG
Reaksi AgAb
kerusakan pembuluh darah kapiler Glomerulus
Gejala klinis •Edema anasarka•Proteinuria massif•Hipoalbuminemia•hiperlipidemia
•Gross hematuria •Hipertensi•Edema lokal
Terapi Albumin IV +Diuretikum
Diuretikum

ANALISIS KASUS

Protein total 4,30 g/dl ↓Albumin 1,11 g/dl ↓
Kolestrol 436 ↑Warna urin Keruh
Albumin urin Positif 3 (+++)↑
• Edema palpebra +/+• Ronki +/+• Capillary refill > 2
detik• Edema pretibia +/+
• Wajah dan kaki tampak bengkak
• Proteinuria• Hipoalbuminemia• Hiperkolestrolemia
• Wajah dan kaki bengkak ± 1 minggu SMRS
Anamnesis pasien
Manifestasi klinis
Pemeriksaan lab
Pemeriksaan fisik pasien

Penatalaksanaan
Medikamentosa : Prednisone tab → Mengobati sindrom
nefrotik Ambroxol syr → batuk - batuk Transfusi albumin → Mencegah oedema

TERIMA KASIH