Sinar Kasih April 2011

40
Memasuki bulan April 2011 ini, kita akan mengarahkan pandangan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menderita dan mati di kayu salib. Namun pada hari yang ketiga Ia bangkit kembali dalam kuasa kemenangan atas dosa dan maut. Sepanjang bulan ini kita diajak untuk meneladani Tuhan kita Yesus Kristus. Sebagai orang-orang yang harus mengalami pertumbuhan rohani, maka ukuran atau standar pertumbuhan itu haruslah ditetapkan oleh Allah bukan oleh kita. Standar itu adalah kehidupan Tuhan Yesus Kristus sendiri. Mari kita belajar meneladani-Nya: saat Ia ditolak, saat Ia dipuji, saat Ia menderita, dan saat Ia dipermuliakan. Dengan meneladani Yesus Kristus, maka kita belajar memenuhi standar Allah. Ini bukan hal yang mudah, namun Allah telah memberikan Roh Kudus-Nya di dalam hati kita untuk menolong kita sehingga kita mampu meneladani Yesus Kristus dalam kehidupan kita. Selamat Paskah 2011, kiranya kuasa kebangkitan dan kemenangan Tuhan kita Yesus Kristus senantiasa limpah dalam kehidupan kita. Meneladani Kristus Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Semarang, 1 April 2011 Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Sekretaris : Bibit Gunawan Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Tan Tjiok Tie (TTT), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Dasiman (D), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Rony Chandra (RC), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 email : [email protected] website : Ruang Tanya Jawab : [email protected] www.sinarkasih.net

description

Renungan Harian Sinar Kasih Edisi April 2011 published by Gereja Isa Almasih Jemaat Pringgading

Transcript of Sinar Kasih April 2011

Page 1: Sinar Kasih April 2011

Memasuki bulan April 2011 ini, kita akan mengarahkan pandangan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menderita dan mati di kayu salib. Namun pada hari yang ketiga Ia bangkit kembali dalam kuasa kemenangan atas dosa dan maut. Sepanjang bulan ini kita diajak untuk meneladani Tuhan kita Yesus Kristus. Sebagai orang-orang yang harus mengalami pertumbuhan rohani, maka ukuran atau standar pertumbuhan itu haruslah ditetapkan oleh Allah bukan oleh kita. Standar itu adalah kehidupan Tuhan Yesus Kristus sendiri. Mari kita belajar meneladani-Nya: saat Ia ditolak, saat Ia dipuji, saat Ia menderita, dan saat Ia dipermuliakan. Dengan meneladani Yesus Kristus, maka kita belajar memenuhi standar Allah. Ini bukan hal yang mudah, namun Allah telah memberikan Roh Kudus-Nya di dalam hati kita untuk menolong kita sehingga kita mampu meneladani Yesus Kristus dalam kehidupan kita.

Selamat Paskah 2011, kiranya kuasa kebangkitan dan kemenangan Tuhan kita Yesus Kristus senantiasa limpah dalam kehidupan kita.

Meneladani Kristus

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih, Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 April 2011

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo · Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati · Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito · Sekretaris : Bibit Gunawan · Bendahara : Bambang Santoso · Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Tan Tjiok Tie (TTT), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Dasiman (D), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Rony Chandra (RC), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI) · Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda · Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

Jl. Pringgading 13

Semarang-50135

Telp. 024-3540563

Fax. 024-3559861

email : re

[email protected]

website :

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Page 2: Sinar Kasih April 2011

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa dan Bali : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 65.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 71.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH

Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau

Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

=Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

=Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Memberitakan kematian Tuhan? Wow! Apakah Tuhan, Sang Pencipta Yang Mahahidup bisa mati? Jawabnya jelas dan tegas: Tuhan tidak bisa mati. Lalu apa arti “memberitakan kematian Tuhan?”

Kitab Suci mengajarkan Allah yang Tritunggal pernah menjadi manusia nama-Nya, Yesus. Hidup Yesus secara manusia berakhir di kayu salib Golgota. Yesus mati. Yesus dikuburkan. Ini yang disebut kematian Tuhan.

Namun ayat tersebut di atas menyatakan “memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” Apa artinya? Bukankah Yesus telah mati? Siapakah “Ia” tersebut? Yang dimaksud “Ia” adalah Yesus sendiri. Berarti Yesus yang mati, Yesus yang sama bangkit dari kematian. Yesus hidup. Yesus kembali ke sorga. Namun suatu saat, Yesus yang telah kembali ke sorga akan datang kembali. Peristiwa mengenai Yesus ini yang perlu kita beritakan terus menerus sampai Yesus datang kembali. Berita mengenai kematian dan kebangkitan-Nya merupakan intisari Injil.

Memberitakan kematian Tuhan berarti juga memberitakan hidup kita yang baru yang diperbarui oleh Tuhan Yesus Kristus. Jadi berita yang kita sampaikan bukan hanya kata-kata tetapi perbuatan kita sehari-hari yaitu perbuatan iman. Perbuatan yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Karena kita harus menjadi pelaku firman. Orang-orang yang melihat perbuatan kita sehari-hari yang sesuai kebenaran firman Tuhan akan memuliakan Tuhan. Bahkan mereka

akan mencari kebenaran firman Tuhan dan memuliakan Tuhan. (IE)

2 Samuel 13-15

Kematian, kebangkitan dan kedatangan-Nya yang kedua kali wajib diberitakan

Terima kasih atas kematian Yesus yang menebus dosaku.

Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

1 Korintus 11:26

jumat, 1 april 2011

Memberitakan Kematian Tuhan

1 Korintus 11:23-26

Page 3: Sinar Kasih April 2011

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa dan Bali : 6 bulan Rp 33.000,- 12 bulan Rp 65.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 36.000,- 12 bulan Rp 71.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH

Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau

Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

=Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

=Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Memberitakan kematian Tuhan? Wow! Apakah Tuhan, Sang Pencipta Yang Mahahidup bisa mati? Jawabnya jelas dan tegas: Tuhan tidak bisa mati. Lalu apa arti “memberitakan kematian Tuhan?”

Kitab Suci mengajarkan Allah yang Tritunggal pernah menjadi manusia nama-Nya, Yesus. Hidup Yesus secara manusia berakhir di kayu salib Golgota. Yesus mati. Yesus dikuburkan. Ini yang disebut kematian Tuhan.

Namun ayat tersebut di atas menyatakan “memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.” Apa artinya? Bukankah Yesus telah mati? Siapakah “Ia” tersebut? Yang dimaksud “Ia” adalah Yesus sendiri. Berarti Yesus yang mati, Yesus yang sama bangkit dari kematian. Yesus hidup. Yesus kembali ke sorga. Namun suatu saat, Yesus yang telah kembali ke sorga akan datang kembali. Peristiwa mengenai Yesus ini yang perlu kita beritakan terus menerus sampai Yesus datang kembali. Berita mengenai kematian dan kebangkitan-Nya merupakan intisari Injil.

Memberitakan kematian Tuhan berarti juga memberitakan hidup kita yang baru yang diperbarui oleh Tuhan Yesus Kristus. Jadi berita yang kita sampaikan bukan hanya kata-kata tetapi perbuatan kita sehari-hari yaitu perbuatan iman. Perbuatan yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Karena kita harus menjadi pelaku firman. Orang-orang yang melihat perbuatan kita sehari-hari yang sesuai kebenaran firman Tuhan akan memuliakan Tuhan. Bahkan mereka

akan mencari kebenaran firman Tuhan dan memuliakan Tuhan. (IE)

2 Samuel 13-15

Kematian, kebangkitan dan kedatangan-Nya yang kedua kali wajib diberitakan

Terima kasih atas kematian Yesus yang menebus dosaku.

Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

1 Korintus 11:26

jumat, 1 april 2011

Memberitakan Kematian Tuhan

1 Korintus 11:23-26

Page 4: Sinar Kasih April 2011

Suasana mencekam, orang berkerumun dengan wajah tegang. Sebagian orang menggumam tak jelas. Sorot mata para ahli Taurat tertuju pada beberapa murid Yesus. Mereka sedang mempersoalkan tentang murid-murid Yesus yang kebingungan karena roh jahat yang diusir itu tak mau keluar dari anak itu. Kasus ini menjadi kesempatan bagi para ahli Taurat untuk mengadukan kegagalan murid-murid kepada Tuhan Yesus.

Mengapa roh jahat itu tidak mau keluar, padahal sudah diusir oleh murid-murid Yesus? Apa masalahnya? Apakah “kuasa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus” tidak lagi berkuasa? Bukan! Masalahnya terletak pada “ketidakpercayaan” orang-orang itu. Tuhan Yesus langsung menegur orang banyak itu. Ia mengatakan, “kamu angkatan yang tidak percaya.” Bahkan ayah dari anak itu pun ragu-ragu terhadap kuasa Tuhan Yesus (ayat 22).

Ketidakpercayaan menjadi sumbat yang menghambat kuasa Tuhan Yesus Kristus. Orang tidak akan mengalami kemerdekaan sejati, kelepasan sempurna dari ikatan roh jahat gara-gara tidak percaya kepada kuasa-Nya. Sunggguh sangat menyedihkan! Padahal Tuhan Yesus mau memberikan solusi yang tuntas, tetapi orang tidak bisa mengalaminya. Itu sebabnya, buang segala keragu-raguan dan ketidakpercayaan pada Tuhan Yesus.

Setelah ditegur, ayah anak itu segera menyadari kekeliruannya, dan ia berteriak “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini” (ayat 24). Yesus segera bertindak. Ia menegur roh jahat itu dengan keras agar keluar dari anak itu. Tidak ada alasan bagi roh jahat untuk tidak taat pada perintah Yesus, karena kuasa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus adalah kuasa di atas segala kuasa. Segera roh jahat itu keluar dari anak itu. Anak itu telah

dibebaskan oleh Tuhan Yesus Kristus. (LB)

2 Samuel 19-21

Ketidakpercayaan akan menghambat kuasa Tuhan Yesus bekerja.

Orang-orang yang menderita sakit penyakit.

Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa

lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu kemari!” Markus 9 :19

minggu, 3 april 2011

Buang Ketidakpercayaan

Markus 9:14–29

Ada seorang anak muda yang sangat bertalenta dalam memainkan salah satu alat musik. Selama beberapa tahun ia melayani Tuhan dengan setia. Namun kemudian ia dilirik oleh sebuah grup musik di luar gereja untuk masuk dalam grup mereka dan mengiringi lagu-lagu yang bukan lagu rohani. Tawaran tersebut diterimanya. Waktu-waktunya dihabiskan untuk bermain musik di luar gereja. Ia sudah tidak pernah lagi mau melayani Tuhan. Teman-temannya mencoba mengingatkannya, tetapi ia tidak mau mendengarkan nasihat itu. Ia lebih menyukai popularitas ketimbang melayani Tuhan. Ia telah jatuh dalam pencobaan popularitas.

Tuhan Yesus tidak demikian. Ia menang atas pencobaan Iblis. Iblis yang mencobai-Nya ingin membuat Yesus tidak lagi menaati Bapa-Nya. Ada 3 (tiga) bentuk pencobaan yaitu agar Tuhan Yesus mengubah batu menjadi roti, agar Ia menjatuhkan diri-Nya dari bubungan Bait Allah, dan agar Ia sujud menyembah Iblis. Semua pencobaan itu dilawan-Nya dengan firman Allah. Yesus menang, dan Iblis undur dari pada-Nya.

Pelbagai pencobaan tidak bisa dilawan dengan hikmat atau kekuatan manusia, melainkan dengan firman Allah yang berkuasa. Iblis tidak akan undur karena hikmat dan kemampuan manusia yang sangat terbatas. Orang percaya hanya akan menang bila bersandar pada firman Allah. Firman Allah adalah rahasia kemenangan atas segala pencobaan. Saudara ingin menang atas pencobaan? Baca, renungkan, dan alami kuasa firmanTuhan dalam hidup ini. Tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yakobus 4:7) (PF)

2 Samuel 16-18

Orang yang hidup dalam firman pasti menang atas pencobaan.

Agar setiap orang percaya mengalami kemenangan dalam setiap pencobaan.

Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Matius 4:4

Menang Atas Pencobaan

Matius 4:1-11 sabtu, 2 april 2011

Page 5: Sinar Kasih April 2011

Suasana mencekam, orang berkerumun dengan wajah tegang. Sebagian orang menggumam tak jelas. Sorot mata para ahli Taurat tertuju pada beberapa murid Yesus. Mereka sedang mempersoalkan tentang murid-murid Yesus yang kebingungan karena roh jahat yang diusir itu tak mau keluar dari anak itu. Kasus ini menjadi kesempatan bagi para ahli Taurat untuk mengadukan kegagalan murid-murid kepada Tuhan Yesus.

Mengapa roh jahat itu tidak mau keluar, padahal sudah diusir oleh murid-murid Yesus? Apa masalahnya? Apakah “kuasa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus” tidak lagi berkuasa? Bukan! Masalahnya terletak pada “ketidakpercayaan” orang-orang itu. Tuhan Yesus langsung menegur orang banyak itu. Ia mengatakan, “kamu angkatan yang tidak percaya.” Bahkan ayah dari anak itu pun ragu-ragu terhadap kuasa Tuhan Yesus (ayat 22).

Ketidakpercayaan menjadi sumbat yang menghambat kuasa Tuhan Yesus Kristus. Orang tidak akan mengalami kemerdekaan sejati, kelepasan sempurna dari ikatan roh jahat gara-gara tidak percaya kepada kuasa-Nya. Sunggguh sangat menyedihkan! Padahal Tuhan Yesus mau memberikan solusi yang tuntas, tetapi orang tidak bisa mengalaminya. Itu sebabnya, buang segala keragu-raguan dan ketidakpercayaan pada Tuhan Yesus.

Setelah ditegur, ayah anak itu segera menyadari kekeliruannya, dan ia berteriak “Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini” (ayat 24). Yesus segera bertindak. Ia menegur roh jahat itu dengan keras agar keluar dari anak itu. Tidak ada alasan bagi roh jahat untuk tidak taat pada perintah Yesus, karena kuasa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus adalah kuasa di atas segala kuasa. Segera roh jahat itu keluar dari anak itu. Anak itu telah

dibebaskan oleh Tuhan Yesus Kristus. (LB)

2 Samuel 19-21

Ketidakpercayaan akan menghambat kuasa Tuhan Yesus bekerja.

Orang-orang yang menderita sakit penyakit.

Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa

lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu kemari!” Markus 9 :19

minggu, 3 april 2011

Buang Ketidakpercayaan

Markus 9:14–29

Ada seorang anak muda yang sangat bertalenta dalam memainkan salah satu alat musik. Selama beberapa tahun ia melayani Tuhan dengan setia. Namun kemudian ia dilirik oleh sebuah grup musik di luar gereja untuk masuk dalam grup mereka dan mengiringi lagu-lagu yang bukan lagu rohani. Tawaran tersebut diterimanya. Waktu-waktunya dihabiskan untuk bermain musik di luar gereja. Ia sudah tidak pernah lagi mau melayani Tuhan. Teman-temannya mencoba mengingatkannya, tetapi ia tidak mau mendengarkan nasihat itu. Ia lebih menyukai popularitas ketimbang melayani Tuhan. Ia telah jatuh dalam pencobaan popularitas.

Tuhan Yesus tidak demikian. Ia menang atas pencobaan Iblis. Iblis yang mencobai-Nya ingin membuat Yesus tidak lagi menaati Bapa-Nya. Ada 3 (tiga) bentuk pencobaan yaitu agar Tuhan Yesus mengubah batu menjadi roti, agar Ia menjatuhkan diri-Nya dari bubungan Bait Allah, dan agar Ia sujud menyembah Iblis. Semua pencobaan itu dilawan-Nya dengan firman Allah. Yesus menang, dan Iblis undur dari pada-Nya.

Pelbagai pencobaan tidak bisa dilawan dengan hikmat atau kekuatan manusia, melainkan dengan firman Allah yang berkuasa. Iblis tidak akan undur karena hikmat dan kemampuan manusia yang sangat terbatas. Orang percaya hanya akan menang bila bersandar pada firman Allah. Firman Allah adalah rahasia kemenangan atas segala pencobaan. Saudara ingin menang atas pencobaan? Baca, renungkan, dan alami kuasa firmanTuhan dalam hidup ini. Tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! (Yakobus 4:7) (PF)

2 Samuel 16-18

Orang yang hidup dalam firman pasti menang atas pencobaan.

Agar setiap orang percaya mengalami kemenangan dalam setiap pencobaan.

Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”

Matius 4:4

Menang Atas Pencobaan

Matius 4:1-11 sabtu, 2 april 2011

Page 6: Sinar Kasih April 2011

Hal apa yang menyenangkan hati orang tua selain memiliki anak-anak yang taat, baik taat kepada Tuhan maupun taat kepada orang tua. Ada sebuah kesaksian dari seorang hamba Tuhan. Dahulu hidupnya benar-benar bobrok. Segala macam kejahatan dan kenajisan telah ia lakukan. Hal tersebut membuat ibunya merasa sangat sedih. Begitu sedihnya hati si ibu sampai keluar perkataan penyesalan karena telah melahirkan anak tersebut. Tetapi si anak sekarang telah bertobat bahkan menyerahkan hidup-Nya menjadi hamba Tuhan. Tentu saja si ibu hatinya merasa sangat bahagia karena anaknya telah berubah menjadi anak yang taat kepada Tuhan dan mengasihi ibunya.

Yesus sebagai manusia, juga taat kepada Allah sebagai Bapa-Nya. Ketaatan itu terbukti ketika waktunya hampir tiba bahwa ia harus menghadapi kematian untuk menanggung doa seluruh umat manusia. Dalam kapasitasnya sebagai manusia Ia merasa sangat sedih, takut dan gentar seperti yang dikatakan-Nya kepada murid-murid-Nya waktu Ia sedang berdoa di taman Getsemani. Di situlah Yesus berdoa dengan ratap tangis dan keluhan kepada Bapa-Nya supaya diselamatkan dari maut (ayat 7). Apakah doa Yesus didengar oleh Bapa-Nya? Ya, setelah melewati penderitaan yang maha dahsyat di atas kayu salib karena belajar menjadi taat kepada Bapa-Nya (ayat 8). Pada hari ketiga setelah kematian-Nya, Ia bangkit dan mencapai kesempurnaan yaitu menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya (ayat 9). Akibat dari ketaatan Kristus, semua orang menjadi orang benar (Roma 5:19b).

Apa yang menjadi penderitaan Saudara? Bawalah kepada Tuhan di dalam doa. Apa pun yang terjadi, kita mau tetap belajar taat, maka Dia akan menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Apabila kita taat sampai akhir,

maka kita akan mencapai kesempurnaan seperti Kristus. (LL)

1Raja-Raja 1-2

Ketaatan Yesus membawa keselamatan bagi manusia.

Tuhan, aku mau menyenangkan-Mu dengan menaati firman-Mu.

Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritanya. Ibrani 5:8

selasa, 5 april 2011

Ketaatan Kristus

Ibrani 5:7-10

Orang yang berhikmat adalah orang yang dapat mengambil keputusan secara tepat, adil, obyektif, tidak merugikan, sebaliknya memberi manfaat. Menurut Amsal 11:2 dikatakan bahwa “Hikmat itu milik orang yang rendah hati.“

Ketika Yesus mengajar di sebuah rumah ibadat di kota Nazaret tempat asal-Nya, banyak orang takjub mendengar ajaran Yesus yang penuh kuasa. Dari bibir mereka muncul pertanyaan: “Dari manakah diperoleh-Nya hikmat itu ..? (Matius 13:54b). Tentu saja Yesus memperoleh hikmat dari Bapa-Nya. Sejak usia kanak-kanak, Yesus penuh hikmat (Lukas 2:40). Di usia 12 tahun, Yesus mampu bertanya-jawab dengan para alim ulama. Dari pertanyaan dan jawaban yang diberikan Yesus menunjukkan bahwa Ia memiliki hikmat yang luar biasa. Bertambahnya usia Yesus, bertambah pula hikmat-Nya.

Hikmat Kristus tampak nyata dalam pengajaran-pengajaran-Nya, misalnya “Khotbah-Nya di atas bukit” yang mengajar orang banyak untuk takut akan Tuhan dan melakukan kehendak Bapa-Nya; dari sikap-Nya yang tegas ketika berhadapan dengan ahli-ahli Taurat yang munafik. Begitu juga ketika Yesus diperhadapkan dengan seorang perempuan yang berzinah, Ia memberi kesempatan kepada wanita itu untuk bertobat. Ketika Yesus diadili, Ia tahu kapan harus diam dan kapan harus berbicara. Yesus tidak membiarkan Petrus yang pernah menyangkali-Nya merasa terus tersudut, sebaliknya Ia mendekati Petrus dengan penuh kelembutan. Ketika berada di puncak penderitaan, Ia mengambil keputusan untuk tetap taat pada Bapa-Nya. Itulah beberapa contoh yang menunjukkan bahwa hikmat Kristus sungguh menakjubkan. Mintalah dan milikilah hikmat Kristus agar kita dapat membuat keputusan-

keputusan yang benar dan tepat sehingga kita menjadi orang-orang yang bijaksana. (LL).

2 Samuel 22-24

Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat(Ayub 28:28)

Para pejabat di bidang hukum melakukan tugasnya dengan adil dan bijaksana.

Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Lukas 2:51

Hikmat Kristus

Lukas 2:41-52 senin, 4 april 2011

Page 7: Sinar Kasih April 2011

Hal apa yang menyenangkan hati orang tua selain memiliki anak-anak yang taat, baik taat kepada Tuhan maupun taat kepada orang tua. Ada sebuah kesaksian dari seorang hamba Tuhan. Dahulu hidupnya benar-benar bobrok. Segala macam kejahatan dan kenajisan telah ia lakukan. Hal tersebut membuat ibunya merasa sangat sedih. Begitu sedihnya hati si ibu sampai keluar perkataan penyesalan karena telah melahirkan anak tersebut. Tetapi si anak sekarang telah bertobat bahkan menyerahkan hidup-Nya menjadi hamba Tuhan. Tentu saja si ibu hatinya merasa sangat bahagia karena anaknya telah berubah menjadi anak yang taat kepada Tuhan dan mengasihi ibunya.

Yesus sebagai manusia, juga taat kepada Allah sebagai Bapa-Nya. Ketaatan itu terbukti ketika waktunya hampir tiba bahwa ia harus menghadapi kematian untuk menanggung doa seluruh umat manusia. Dalam kapasitasnya sebagai manusia Ia merasa sangat sedih, takut dan gentar seperti yang dikatakan-Nya kepada murid-murid-Nya waktu Ia sedang berdoa di taman Getsemani. Di situlah Yesus berdoa dengan ratap tangis dan keluhan kepada Bapa-Nya supaya diselamatkan dari maut (ayat 7). Apakah doa Yesus didengar oleh Bapa-Nya? Ya, setelah melewati penderitaan yang maha dahsyat di atas kayu salib karena belajar menjadi taat kepada Bapa-Nya (ayat 8). Pada hari ketiga setelah kematian-Nya, Ia bangkit dan mencapai kesempurnaan yaitu menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya (ayat 9). Akibat dari ketaatan Kristus, semua orang menjadi orang benar (Roma 5:19b).

Apa yang menjadi penderitaan Saudara? Bawalah kepada Tuhan di dalam doa. Apa pun yang terjadi, kita mau tetap belajar taat, maka Dia akan menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Apabila kita taat sampai akhir,

maka kita akan mencapai kesempurnaan seperti Kristus. (LL)

1Raja-Raja 1-2

Ketaatan Yesus membawa keselamatan bagi manusia.

Tuhan, aku mau menyenangkan-Mu dengan menaati firman-Mu.

Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritanya. Ibrani 5:8

selasa, 5 april 2011

Ketaatan Kristus

Ibrani 5:7-10

Orang yang berhikmat adalah orang yang dapat mengambil keputusan secara tepat, adil, obyektif, tidak merugikan, sebaliknya memberi manfaat. Menurut Amsal 11:2 dikatakan bahwa “Hikmat itu milik orang yang rendah hati.“

Ketika Yesus mengajar di sebuah rumah ibadat di kota Nazaret tempat asal-Nya, banyak orang takjub mendengar ajaran Yesus yang penuh kuasa. Dari bibir mereka muncul pertanyaan: “Dari manakah diperoleh-Nya hikmat itu ..? (Matius 13:54b). Tentu saja Yesus memperoleh hikmat dari Bapa-Nya. Sejak usia kanak-kanak, Yesus penuh hikmat (Lukas 2:40). Di usia 12 tahun, Yesus mampu bertanya-jawab dengan para alim ulama. Dari pertanyaan dan jawaban yang diberikan Yesus menunjukkan bahwa Ia memiliki hikmat yang luar biasa. Bertambahnya usia Yesus, bertambah pula hikmat-Nya.

Hikmat Kristus tampak nyata dalam pengajaran-pengajaran-Nya, misalnya “Khotbah-Nya di atas bukit” yang mengajar orang banyak untuk takut akan Tuhan dan melakukan kehendak Bapa-Nya; dari sikap-Nya yang tegas ketika berhadapan dengan ahli-ahli Taurat yang munafik. Begitu juga ketika Yesus diperhadapkan dengan seorang perempuan yang berzinah, Ia memberi kesempatan kepada wanita itu untuk bertobat. Ketika Yesus diadili, Ia tahu kapan harus diam dan kapan harus berbicara. Yesus tidak membiarkan Petrus yang pernah menyangkali-Nya merasa terus tersudut, sebaliknya Ia mendekati Petrus dengan penuh kelembutan. Ketika berada di puncak penderitaan, Ia mengambil keputusan untuk tetap taat pada Bapa-Nya. Itulah beberapa contoh yang menunjukkan bahwa hikmat Kristus sungguh menakjubkan. Mintalah dan milikilah hikmat Kristus agar kita dapat membuat keputusan-

keputusan yang benar dan tepat sehingga kita menjadi orang-orang yang bijaksana. (LL).

2 Samuel 22-24

Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat(Ayub 28:28)

Para pejabat di bidang hukum melakukan tugasnya dengan adil dan bijaksana.

Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Lukas 2:51

Hikmat Kristus

Lukas 2:41-52 senin, 4 april 2011

Page 8: Sinar Kasih April 2011

Dua anak remaja sama-sama diwajibkan oleh orang tua mereka untuk datang ke gereja dengan setia. Faktanya, kedua anak ini datang setiap hari Minggu di ibadah kaum remaja. Seiring waktu berjalan, ternyata dua anak remaja ini bertumbuh secara berbeda. Remaja pertama seringkali menghubungkan perkara sehari-hari yang dihadapi dengan pertimbangan rohani. Sedangkan remaja kedua, baik di sekolah atau dalam pergaulannya, terkenal sebagai anak yang suka menipu dan gemar melakukan perbuatan dosa.

Ternyata datang ke gereja dengan setia tidak menjamin seseorang otomatis menjadi baik hidupnya. Bahkan ada orang Kristen yang hidup dalam dua dunia. Ia nampak suci di dalam gereja, tetapi susah dikenali imannya saat berada di luar gereja. Beda dengan Paulus, sejak bertobat hatinya berpaut kepada Tuhan Yesus Kristus.

Itu sebabnya, Rasul Paulus adalah rasul yang dipakai untuk menuliskan tiga belas kitab/surat dari dua puluh tujuh kitab di Perjanjian Baru. Tulisan-tulisan dalam Perjanjian Baru itu luar biasa dan memberkati gereja Tuhan sampai hari ini. Bukan karena Paulus seorang yang pandai dan hebat, tetapi karena Roh Kudus yang turut bekerja memberikan pencerahan. Dalam pimpinan Roh Kudus, Paulus dituntun untuk mengerti kehendak Allah dan rencana-Nya.

Saudara, memiliki pikiran Kristus begitu penting, karena kita akan dituntun dalam jalan damai sejahtera-Nya. Oleh sebab itu milikilah pikiran Kristus melalui persekutan dengan Tuhan dalam doa serta merenungkan firman Tuhan secara tekun. Biarlah pikiran, kehendak dan

perasaan kita letakkan dalam terang firman Tuhan, agar kita mengetahui pimpinan dan rancangan-Nya. (LB)

1Raja-Raja 6-7

Hikmat Allah hanya dapat diterima oleh orang yang memiliki pikiran Kristus.

Ketekunan orang Kristen dalam bersekutu dengan Tuhan.

Sebab: “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia? Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.

1 Korintus 2:16

kamis, 7 april 2011

Memiliki Cara Pandang Kristus

1 Korintus 2:6-16

Dunia kembali mengarahkan pandangannya ke istana Buckingham di Inggris. Pangeran William dikabarkan akan segera menikahi kekasih hatinya, Kate Middleton. Putra Pangeran Charles ini merupakan pewaris takhta Kerajaan Inggris di kemudian hari. Siapa yang akan mendampinginya menjadi sangat penting untuk dicermati.

Dalam nas yang kita baca hari ini adalah kisah tentang dua orang buta yang memanggil Yesus Kristus dengan sebutan “Anak Daud”. Daud adalah Raja Israel dan “Anak Daud” menunjuk kepada seseorang yang perlu kita pahami dengan baik. Apa artinya? Pertama, Yesus Kristus adalah manusia sejati. Secara daging ia diperanakkan dari keturunan Daud, tetapi menurut Roh Ia adalah Anak Allah yang berkuasa (Roma 1:3-4). Yesus tidak pernah berbuat dosa, tetapi Ia adalah sahabat orang berdosa. Ia mau menolong orang-orang yang sangat membutuhkan seperti kedua orang buta ini. Mereka berseru kepada-Nya dan Tuhan memberi kesembuhan. Kita pun dapat datang kepada-Nya di segala waktu dan tempat, meminta Tuhan Yesus Kristus menolong dan menjamah kita.

Kedua, Yesus Kristus adalah Raja, bahkan Raja di atas segala raja yang berkuasa. Dalam silsilah Yesus Kristus yang dituliskannya, Matius mau menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah keturunan Daud (Matius 1:1). Kita harus menyembah-Nya, mengagungkan-Nya, menaati-Nya, dan memberitakan-Nya. Sesudah kedua orang buta itu sembuh, mereka memberitakan mukjizat yang mereka alami. Mereka memasyhurkan Yesus Kristus yang telah menyembuhkan mereka (ayat

31). Sudahkah kita menaati-Nya serta memberitakan kasih dan kuasa-Nya? (PF)

1Raja-Raja 3-5

Yesus Kristus adalah “Anak Daud” yang telah mengalahkan maut!

Agar kasih dan kuasa Tuhan Yesus Kristus dialami oleh setiap orang yang sakit.

…: “Kasihanilah kami, hai Anak Daud.” Matius 9:27

Yesus, Anak Daud

Matius 9:27-31 rabu, 6 april 2011

Page 9: Sinar Kasih April 2011

Dua anak remaja sama-sama diwajibkan oleh orang tua mereka untuk datang ke gereja dengan setia. Faktanya, kedua anak ini datang setiap hari Minggu di ibadah kaum remaja. Seiring waktu berjalan, ternyata dua anak remaja ini bertumbuh secara berbeda. Remaja pertama seringkali menghubungkan perkara sehari-hari yang dihadapi dengan pertimbangan rohani. Sedangkan remaja kedua, baik di sekolah atau dalam pergaulannya, terkenal sebagai anak yang suka menipu dan gemar melakukan perbuatan dosa.

Ternyata datang ke gereja dengan setia tidak menjamin seseorang otomatis menjadi baik hidupnya. Bahkan ada orang Kristen yang hidup dalam dua dunia. Ia nampak suci di dalam gereja, tetapi susah dikenali imannya saat berada di luar gereja. Beda dengan Paulus, sejak bertobat hatinya berpaut kepada Tuhan Yesus Kristus.

Itu sebabnya, Rasul Paulus adalah rasul yang dipakai untuk menuliskan tiga belas kitab/surat dari dua puluh tujuh kitab di Perjanjian Baru. Tulisan-tulisan dalam Perjanjian Baru itu luar biasa dan memberkati gereja Tuhan sampai hari ini. Bukan karena Paulus seorang yang pandai dan hebat, tetapi karena Roh Kudus yang turut bekerja memberikan pencerahan. Dalam pimpinan Roh Kudus, Paulus dituntun untuk mengerti kehendak Allah dan rencana-Nya.

Saudara, memiliki pikiran Kristus begitu penting, karena kita akan dituntun dalam jalan damai sejahtera-Nya. Oleh sebab itu milikilah pikiran Kristus melalui persekutan dengan Tuhan dalam doa serta merenungkan firman Tuhan secara tekun. Biarlah pikiran, kehendak dan

perasaan kita letakkan dalam terang firman Tuhan, agar kita mengetahui pimpinan dan rancangan-Nya. (LB)

1Raja-Raja 6-7

Hikmat Allah hanya dapat diterima oleh orang yang memiliki pikiran Kristus.

Ketekunan orang Kristen dalam bersekutu dengan Tuhan.

Sebab: “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia? Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.

1 Korintus 2:16

kamis, 7 april 2011

Memiliki Cara Pandang Kristus

1 Korintus 2:6-16

Dunia kembali mengarahkan pandangannya ke istana Buckingham di Inggris. Pangeran William dikabarkan akan segera menikahi kekasih hatinya, Kate Middleton. Putra Pangeran Charles ini merupakan pewaris takhta Kerajaan Inggris di kemudian hari. Siapa yang akan mendampinginya menjadi sangat penting untuk dicermati.

Dalam nas yang kita baca hari ini adalah kisah tentang dua orang buta yang memanggil Yesus Kristus dengan sebutan “Anak Daud”. Daud adalah Raja Israel dan “Anak Daud” menunjuk kepada seseorang yang perlu kita pahami dengan baik. Apa artinya? Pertama, Yesus Kristus adalah manusia sejati. Secara daging ia diperanakkan dari keturunan Daud, tetapi menurut Roh Ia adalah Anak Allah yang berkuasa (Roma 1:3-4). Yesus tidak pernah berbuat dosa, tetapi Ia adalah sahabat orang berdosa. Ia mau menolong orang-orang yang sangat membutuhkan seperti kedua orang buta ini. Mereka berseru kepada-Nya dan Tuhan memberi kesembuhan. Kita pun dapat datang kepada-Nya di segala waktu dan tempat, meminta Tuhan Yesus Kristus menolong dan menjamah kita.

Kedua, Yesus Kristus adalah Raja, bahkan Raja di atas segala raja yang berkuasa. Dalam silsilah Yesus Kristus yang dituliskannya, Matius mau menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah keturunan Daud (Matius 1:1). Kita harus menyembah-Nya, mengagungkan-Nya, menaati-Nya, dan memberitakan-Nya. Sesudah kedua orang buta itu sembuh, mereka memberitakan mukjizat yang mereka alami. Mereka memasyhurkan Yesus Kristus yang telah menyembuhkan mereka (ayat

31). Sudahkah kita menaati-Nya serta memberitakan kasih dan kuasa-Nya? (PF)

1Raja-Raja 3-5

Yesus Kristus adalah “Anak Daud” yang telah mengalahkan maut!

Agar kasih dan kuasa Tuhan Yesus Kristus dialami oleh setiap orang yang sakit.

…: “Kasihanilah kami, hai Anak Daud.” Matius 9:27

Yesus, Anak Daud

Matius 9:27-31 rabu, 6 april 2011

Page 10: Sinar Kasih April 2011

Seorang ahli komunikasi berkata bahwa kita dapat mengenal karakter seseorang dari perkataan yang diucapkannya dalam lima belas menit saja. Perkataan itu menjadi semacam air yang memancar keluar. Jika air yang keluar itu bersih, artinya hati yang menjadi sumber perkataan itu juga bersih.

Tuhan Yesus Kristus mengajarkan agar kita sempurna seperti Bapa di sorga yang sempurna adanya (Matius 5:48). Mungkinkah itu? Salah satu bentuk kesempurnaan itu ternyata terletak pada perkataan melalui lidah, bibir, dan mulut kita. Perkataan itu harus memuliakan Tuhan. Perkataan yang bagaimanakah yang memuliakan Tuhan? Pertama, perkataan yang positif. Yesus Kristus memberikan perkataan yang positif bahkan ketika Ia berjumpa dengan orang berdosa, seperti: perempuan Samaria yang berdosa, Zakheus sang pemungkut cukai, Nikodemus orang Farisi, dan sebagainya. Perkataan-Nya mampu mendatangkan pertobatan atas diri orang-orang tersebut.

Kedua, perkataan yang penuh ucapan syukur, bukan gerutu. Yesus Kristus selalu bersyukur kepada Bapa-Nya, termasuk atas berkat yang hanya berupa “lima roti dan dua ikan”, jumlah yang tidak banyak (Yohanes 6:11). Yesus Kristus tidak melihat pada apa yang kurang, tetapi pada apa yang ada di tangan-Nya.

Ketiga, perkataan yang memberkati, bukan mengutuk (ayat 9). Termasuk di dalamnya kata-kata yang memberi maaf dan mengampuni. Teladani perkataan Yesus di kayu salib, yang salah satunya berisi permohonan pengampunan atas diri orang-orang yang

telah menyalibkan-Nya (Lukas 23:34).(PF)

1Raja-Raja 10-12

Orang berhikmat hanya mengeluarkan perkataan positif, penuh ucapan syukur dan berkat.

Agar semua orang percaya belajar menggunakaan perkatan yang memuliakan Tuhan.

…; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, ...

Yakobus 3:2

sabtu, 9 april 2011

Perkataan Yang Memuliakan Tuhan

Yakobus 3:1-12

Sosok pemimpin yang digambarkan oleh Tuhan Yesus Kristus sebagai gembala merupakan sosok yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu setiap orang harus memiliki seorang gembala yang sejati untuk memimpin hidupnya sehingga tidak mudah tersesat.

Melalui perumpamaan ini, Tuhan Yesus Kristus menyatakan diri-Nya sebagai Gembala Yang Sejati bagi bangsa Israel dan bagi segala bangsa. Ciri-ciri gembala yang sejati nampak jekas dalam diri Tuhan Yesus Kristus di antaranya adalah pertama, Ia selalu memperdengarkan suara-Nya kepada kawanan domba supaya tidak ada satu pun domba yang digembalakan-Nya tersesat dan hilang. Kedua, Ia mengenal nama masing-masing domba sebagai bukti perhatian-Nya yang sangat tinggi terhadap masalah yang dihadapi oleh tiap-tiap domba, sehingga Ia bisa memberikan secara tepat segala yang dibutuhkan oleh domba-domba-Nya. Ketiga, Ia menjaga, membela bahkan rela menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dari serangan binatang buas. Sebagai gembala yang sejati, Tuhan Yesus tidak seperti gembala yang palsu yang hanya menggunting dan mengambil bulu domba namun tidak memeliharanya dengan baik. Ia juga tidak seperti gembala upahan yang mudah meninggalkan domba-dombanya ketika serigala datang menyerang.

Sebagai Gembala yang sejati, Tuhan Yesus Kristus sudah menuntun kita hidup dalam kebenaran, menyediakan segala keperluan kita bahkan telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Oleh karena itu,

tetaplah setia pada Tuhan Yesus Kristus, Sang Gembala yang sejati. (ADL)

1Raja-Raja 8-9

Jadikanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai Gembala Sejati agar engkau tidak tersesat dan terpelihara dengan baik.

Orang-orang yang belum mau mendengar dan mengikuti Gembala Sejati agar membuka hati mau mendengar dan mengikuti-Nya.

Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Yohanes 10:11

Gembala Yang Sejati

Yohanes 10:1-21 jumat, 8 april 2011

Page 11: Sinar Kasih April 2011

Seorang ahli komunikasi berkata bahwa kita dapat mengenal karakter seseorang dari perkataan yang diucapkannya dalam lima belas menit saja. Perkataan itu menjadi semacam air yang memancar keluar. Jika air yang keluar itu bersih, artinya hati yang menjadi sumber perkataan itu juga bersih.

Tuhan Yesus Kristus mengajarkan agar kita sempurna seperti Bapa di sorga yang sempurna adanya (Matius 5:48). Mungkinkah itu? Salah satu bentuk kesempurnaan itu ternyata terletak pada perkataan melalui lidah, bibir, dan mulut kita. Perkataan itu harus memuliakan Tuhan. Perkataan yang bagaimanakah yang memuliakan Tuhan? Pertama, perkataan yang positif. Yesus Kristus memberikan perkataan yang positif bahkan ketika Ia berjumpa dengan orang berdosa, seperti: perempuan Samaria yang berdosa, Zakheus sang pemungkut cukai, Nikodemus orang Farisi, dan sebagainya. Perkataan-Nya mampu mendatangkan pertobatan atas diri orang-orang tersebut.

Kedua, perkataan yang penuh ucapan syukur, bukan gerutu. Yesus Kristus selalu bersyukur kepada Bapa-Nya, termasuk atas berkat yang hanya berupa “lima roti dan dua ikan”, jumlah yang tidak banyak (Yohanes 6:11). Yesus Kristus tidak melihat pada apa yang kurang, tetapi pada apa yang ada di tangan-Nya.

Ketiga, perkataan yang memberkati, bukan mengutuk (ayat 9). Termasuk di dalamnya kata-kata yang memberi maaf dan mengampuni. Teladani perkataan Yesus di kayu salib, yang salah satunya berisi permohonan pengampunan atas diri orang-orang yang

telah menyalibkan-Nya (Lukas 23:34).(PF)

1Raja-Raja 10-12

Orang berhikmat hanya mengeluarkan perkataan positif, penuh ucapan syukur dan berkat.

Agar semua orang percaya belajar menggunakaan perkatan yang memuliakan Tuhan.

…; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, ...

Yakobus 3:2

sabtu, 9 april 2011

Perkataan Yang Memuliakan Tuhan

Yakobus 3:1-12

Sosok pemimpin yang digambarkan oleh Tuhan Yesus Kristus sebagai gembala merupakan sosok yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu setiap orang harus memiliki seorang gembala yang sejati untuk memimpin hidupnya sehingga tidak mudah tersesat.

Melalui perumpamaan ini, Tuhan Yesus Kristus menyatakan diri-Nya sebagai Gembala Yang Sejati bagi bangsa Israel dan bagi segala bangsa. Ciri-ciri gembala yang sejati nampak jekas dalam diri Tuhan Yesus Kristus di antaranya adalah pertama, Ia selalu memperdengarkan suara-Nya kepada kawanan domba supaya tidak ada satu pun domba yang digembalakan-Nya tersesat dan hilang. Kedua, Ia mengenal nama masing-masing domba sebagai bukti perhatian-Nya yang sangat tinggi terhadap masalah yang dihadapi oleh tiap-tiap domba, sehingga Ia bisa memberikan secara tepat segala yang dibutuhkan oleh domba-domba-Nya. Ketiga, Ia menjaga, membela bahkan rela menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dari serangan binatang buas. Sebagai gembala yang sejati, Tuhan Yesus tidak seperti gembala yang palsu yang hanya menggunting dan mengambil bulu domba namun tidak memeliharanya dengan baik. Ia juga tidak seperti gembala upahan yang mudah meninggalkan domba-dombanya ketika serigala datang menyerang.

Sebagai Gembala yang sejati, Tuhan Yesus Kristus sudah menuntun kita hidup dalam kebenaran, menyediakan segala keperluan kita bahkan telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kita. Oleh karena itu,

tetaplah setia pada Tuhan Yesus Kristus, Sang Gembala yang sejati. (ADL)

1Raja-Raja 8-9

Jadikanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai Gembala Sejati agar engkau tidak tersesat dan terpelihara dengan baik.

Orang-orang yang belum mau mendengar dan mengikuti Gembala Sejati agar membuka hati mau mendengar dan mengikuti-Nya.

Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;

Yohanes 10:11

Gembala Yang Sejati

Yohanes 10:1-21 jumat, 8 april 2011

Page 12: Sinar Kasih April 2011

Dalam pelayanan konseling, saya melihat ada sebuah perubahan ajaib yang dialami oleh seorang ibu. Pada mulanya ia penuh kebencian kepada temannya yang telah memperdayanya dalam urusan tanah. Tetapi kemudian saya mendoakannya dan membimbingnya agar ia mau mengampuni sahabatnya itu. Ia merasa begitu berat untuk mengampuni, tetapi karena ia mau membuka hati, maka Roh Kudus menolongnya. Ia terbebas dari kebencian dan … tanah yang nyaris hilang, Tuhan kembalikan.

Dalam kisah ini kita belajar tentang pengampunan yang Tuhan Yesus ajarkan. Pertama, pengampunan berarti tidak mencari-cari kesalahan orang. Ahli Taurat dan orang Farisi nampaknya sengaja menangkap basah perempuan itu ketika sedang berzinah. Tidak dijelaskan mengapa mereka tidak menangkap laki-laki yang berzinah dengan perempuan itu. Itu artinya, mereka sengaja mencari kesalahan orang.

Kedua, pengampunan tidak mempertontonkan aib atau dosa orang. Ahli Taurat dan orang Farisi itu justru mempertontonkan aib yang dilakukan perempuan itu. Jika kita mengampuni seseorang, maka kita tidak menyiarkan aib orang itu. Kita justru harus mendoakan dan membimbing orang itu pada pertobatan, bukan mempermalukannya.

Ketiga, pengampunan dimulai dari adanya pertobatan. Tuhan Yesus tidak menghukum perempuan itu, tetapi perempuan itu dilarang melakukan dosa perzinahan lagi. Tidak ada pengampunan tanpa pengakuan dan pertobatan (1 Yohanes 1:9). Mari kita belajar mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita, sama seperti Bapa

telah mengampuni dosa kita dan menebus kita dengan darah Tuhan Yesus Kristus yang begitu mulia (1 Petrus 1:18-19). (PF)

1Raja-Raja 16-18

Orang yang suka mengampuni memiliki damai sejahtera di hati.

Orang-orang yang penuh kebencian dan akar pahit agar dipulihkan.

Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Yohanes 8:11

senin, 11 april 2011

Pengampunan

Yohanes 8:1-11

Teladan lebih banyak berbicara daripada kata-kata. Sepanjang pelayanan Kristus di dunia ini, teladan yang Ia tunjukkan dengan cara melakukan kehendak Allah Bapa-Nya telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi umat manusia. Meneladani sikap Yesus yang rela berkorban untuk menyenangkan hati Allah Bapa, tentu bukanlah hal yang mudah bagi kita. Dibutuhkan komitmen yang kuat seperti Yesus yang mengosongkan diri-Nya mengambil rupa seorang hamba. Berikut ini ada dua hal yang patut kita teladani dari diri Yesus.

Pertama, pikiran Kristus. Pikiran Kristus terus terfokus pada komitmen-Nya yaitu melaksanakan karya keselamatan Allah bagi dunia ini. Dia melakukan tugas ini dengan penuh kerelaan karena ingin menyenangkan hati Bapa-Nya yang menghendaki agar seluruh manusia diselamatkan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib. Untuk memiliki komitmen ini, Ia menolak semua pikiran dan hal-hal yang duniawi yang dapat menghalangi rencana Allah Bapa tersebut. Penderitaan-Nya dijalami-Nya dengan rela.

Kedua, perasaan Kristus. Kristus memiliki rasa belas kasihan yang besar bagi manusia yang berdosa. Dalam pelayanan-Nya, Dia yang tidak berdosa rela bergaul dengan orang berdosa untuk membawa mereka bertobat dari kehidupan lama mereka.

Jika Kristus sudah rela mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa sebagai hamba, bahkan taat sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk menolak mengikuti teladan-Nya. Bagi kita yang mengaku sebagai murid Kristus,

sudah sepatutnya kita memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Sudahkah Saudara memiliki pikiran dan perasaan

Kristus? (AS)

1Raja-Raja 13-15

Milikilah pikiran dan perasaan Kristus!

Agar orang-orang percaya mengikuti teladan Kristus.

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.

Filipi 2:5

Memiliki Pikiran dan Perasaan Kristus

Filipi 2:1-11 minggu, 10 april 2011

Page 13: Sinar Kasih April 2011

Dalam pelayanan konseling, saya melihat ada sebuah perubahan ajaib yang dialami oleh seorang ibu. Pada mulanya ia penuh kebencian kepada temannya yang telah memperdayanya dalam urusan tanah. Tetapi kemudian saya mendoakannya dan membimbingnya agar ia mau mengampuni sahabatnya itu. Ia merasa begitu berat untuk mengampuni, tetapi karena ia mau membuka hati, maka Roh Kudus menolongnya. Ia terbebas dari kebencian dan … tanah yang nyaris hilang, Tuhan kembalikan.

Dalam kisah ini kita belajar tentang pengampunan yang Tuhan Yesus ajarkan. Pertama, pengampunan berarti tidak mencari-cari kesalahan orang. Ahli Taurat dan orang Farisi nampaknya sengaja menangkap basah perempuan itu ketika sedang berzinah. Tidak dijelaskan mengapa mereka tidak menangkap laki-laki yang berzinah dengan perempuan itu. Itu artinya, mereka sengaja mencari kesalahan orang.

Kedua, pengampunan tidak mempertontonkan aib atau dosa orang. Ahli Taurat dan orang Farisi itu justru mempertontonkan aib yang dilakukan perempuan itu. Jika kita mengampuni seseorang, maka kita tidak menyiarkan aib orang itu. Kita justru harus mendoakan dan membimbing orang itu pada pertobatan, bukan mempermalukannya.

Ketiga, pengampunan dimulai dari adanya pertobatan. Tuhan Yesus tidak menghukum perempuan itu, tetapi perempuan itu dilarang melakukan dosa perzinahan lagi. Tidak ada pengampunan tanpa pengakuan dan pertobatan (1 Yohanes 1:9). Mari kita belajar mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita, sama seperti Bapa

telah mengampuni dosa kita dan menebus kita dengan darah Tuhan Yesus Kristus yang begitu mulia (1 Petrus 1:18-19). (PF)

1Raja-Raja 16-18

Orang yang suka mengampuni memiliki damai sejahtera di hati.

Orang-orang yang penuh kebencian dan akar pahit agar dipulihkan.

Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

Yohanes 8:11

senin, 11 april 2011

Pengampunan

Yohanes 8:1-11

Teladan lebih banyak berbicara daripada kata-kata. Sepanjang pelayanan Kristus di dunia ini, teladan yang Ia tunjukkan dengan cara melakukan kehendak Allah Bapa-Nya telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi umat manusia. Meneladani sikap Yesus yang rela berkorban untuk menyenangkan hati Allah Bapa, tentu bukanlah hal yang mudah bagi kita. Dibutuhkan komitmen yang kuat seperti Yesus yang mengosongkan diri-Nya mengambil rupa seorang hamba. Berikut ini ada dua hal yang patut kita teladani dari diri Yesus.

Pertama, pikiran Kristus. Pikiran Kristus terus terfokus pada komitmen-Nya yaitu melaksanakan karya keselamatan Allah bagi dunia ini. Dia melakukan tugas ini dengan penuh kerelaan karena ingin menyenangkan hati Bapa-Nya yang menghendaki agar seluruh manusia diselamatkan melalui pengorbanan Kristus di kayu salib. Untuk memiliki komitmen ini, Ia menolak semua pikiran dan hal-hal yang duniawi yang dapat menghalangi rencana Allah Bapa tersebut. Penderitaan-Nya dijalami-Nya dengan rela.

Kedua, perasaan Kristus. Kristus memiliki rasa belas kasihan yang besar bagi manusia yang berdosa. Dalam pelayanan-Nya, Dia yang tidak berdosa rela bergaul dengan orang berdosa untuk membawa mereka bertobat dari kehidupan lama mereka.

Jika Kristus sudah rela mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa sebagai hamba, bahkan taat sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk menolak mengikuti teladan-Nya. Bagi kita yang mengaku sebagai murid Kristus,

sudah sepatutnya kita memiliki pikiran dan perasaan Kristus. Sudahkah Saudara memiliki pikiran dan perasaan

Kristus? (AS)

1Raja-Raja 13-15

Milikilah pikiran dan perasaan Kristus!

Agar orang-orang percaya mengikuti teladan Kristus.

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.

Filipi 2:5

Memiliki Pikiran dan Perasaan Kristus

Filipi 2:1-11 minggu, 10 april 2011

Page 14: Sinar Kasih April 2011

Paskah merupakan hari raya umat Yahudi. Dijadikan hari raya untuk mengingat kebaikan Tuhan yang telah melepaskan umat-Nya dari belenggu Mesir. Menjelang umat Yahudi keluar dari Mesir, malaikat Tuhan membunuh anak-anak sulung orang Mesir. Namun malaikat Tuhan akan lewat saat melihat tiang-tiang pintu umat Yahudi yang telah dilabur dengan darah. Di dalam rumah seisi keluarga berkumpul. Mereka makan Paskah yaitu roti tidak beragi dan daging domba yang dipanggang di atas api.

Yesus makan Paskah merupakan pernyataan penderitaan-Nya menanggung derita maut akibat dosa. Saat Yesus dengan murid-murid-Nya makan Paskah, Yesus tidak menyembelih domba. Yesus juga tidak membuat roti tidak beragi. Namun Yesus mengambil roti yang biasa dimakan sehari-hari dan anggur. Selanjutnya Yesus memberikan roti dan anggur kepada murid-murid-Nya. Itulah perjamuan Paskah. Kini umat Tuhan melakukannya yaitu Perjamuan Kudus.

Sebagai umat percaya yang makan minum perjamuan kudus, umat-Nya memperoleh jaminan hidup kekal. Umat-Nya melewati maut menuju kepada kehidupan abadi bersama Tuhan. Umat-Nya keluar dari dunia untuk masuk ke dalam tanah perjanjian yaitu kerajaan sorga. Setiap kali umat percaya makan paskah, umat-Nya selalu diingatkan akan jaminan hidup kekal.

Makan Paskah merupakan perintah Tuhan yang wajib dilakukan oleh umat-Nya. Kitab Suci berkata, “Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” (1 Korintus 11:24-25). Sebab itu kita sebagai umat Tuhan

selalu merindukan makan Paskah sampai Ia datang kembali. (IE)

1Raja-Raja 22 -

2 Raja-Raja 2

Perjamuan kudus mengingatkan kita kepada pengorbanan Yesus.

Terimakasih atas pengorbanan Yesus.

Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.

Lukas 22:15

rabu, 13 april 2011

Makan Paskah

Lukas 22:14-20

Menebus berarti membebaskan seseorang dari kesalahan dan membuat sesuatu menjadi benar. Martin Luther, seorang Reformator abad 16 menyebut Kekristenan sebagai teologi salib, karena salib bicara doktrin penebusan dosa manusia.

Begitu pentingnya doktrin penebusan dosa, karena tanpa penebusan maka manusia hidup terpisah dari Allah. Manusia dalam bahaya serius karena penghukuman akibat dosa-dosanya tidak bisa dielakkan. Tidak ada satu pun manusia yang bisa membereskan dan membersihkan dosa diri sendiri. Di sini manusia harus menyadari bahwa dirinya rapuh dan lemah. Manusia membutuhkan satu pribadi yang mampu memberikan penebusan yaitu pengampunan dosa.

Siapakah yang mampu memberikan pengampunan dosa? Hanya ada satu pribadi yang bisa menyelesaikan dosa manusia agar terhindar dari penghukuman api neraka. Penebusan dosa hanya bisa dikerjakan oleh pribadi yang sempurna. Dan pribadi yang sempurna itu hanyalah Allah sendiri. Itu sebabnya, Allah rela menjadi sama dengan manusia yang datang dalam diri Yesus Kristus. Di atas kayu salib itulah Yesus Kristus menderita sampai mati, mengalami kengerian neraka untuk menebus manusia dari dosa.

Kekayaan kasih karunia-Nya menjadikan kita orang-orang tebusan yang ditebus dari dosa bukan dengan barang yang fana, bukan dengan emas atau perak, tetapi dengan darah-Nya yang mahal dan suci yaitu darah Kristus (1 Petrus 1:18-19). Kita telah dibeli dan harga-Nya telah lunas dibayar (1 Korintus 6:20) dan kita diangkat menjadi anak-anak-Nya. Sungguh suatu penghargaan yang tinggi yang Allah berikan bagi

orang yang mau menerima karya penebusan-Nya. (LB)

1Raja-Raja 19-21

Karya penebusan Yesus Kristus adalah pancaran dari kasih karunia Allah untuk manusia.

Orang-orang yang hidup dalam ikatan dosa dan Iblis, agar mengalami kelepasan sejati.

Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.

Efesus 1:7

Penebusan

Efesus 1:1-14 selasa, 12 april 2011

Page 15: Sinar Kasih April 2011

Paskah merupakan hari raya umat Yahudi. Dijadikan hari raya untuk mengingat kebaikan Tuhan yang telah melepaskan umat-Nya dari belenggu Mesir. Menjelang umat Yahudi keluar dari Mesir, malaikat Tuhan membunuh anak-anak sulung orang Mesir. Namun malaikat Tuhan akan lewat saat melihat tiang-tiang pintu umat Yahudi yang telah dilabur dengan darah. Di dalam rumah seisi keluarga berkumpul. Mereka makan Paskah yaitu roti tidak beragi dan daging domba yang dipanggang di atas api.

Yesus makan Paskah merupakan pernyataan penderitaan-Nya menanggung derita maut akibat dosa. Saat Yesus dengan murid-murid-Nya makan Paskah, Yesus tidak menyembelih domba. Yesus juga tidak membuat roti tidak beragi. Namun Yesus mengambil roti yang biasa dimakan sehari-hari dan anggur. Selanjutnya Yesus memberikan roti dan anggur kepada murid-murid-Nya. Itulah perjamuan Paskah. Kini umat Tuhan melakukannya yaitu Perjamuan Kudus.

Sebagai umat percaya yang makan minum perjamuan kudus, umat-Nya memperoleh jaminan hidup kekal. Umat-Nya melewati maut menuju kepada kehidupan abadi bersama Tuhan. Umat-Nya keluar dari dunia untuk masuk ke dalam tanah perjanjian yaitu kerajaan sorga. Setiap kali umat percaya makan paskah, umat-Nya selalu diingatkan akan jaminan hidup kekal.

Makan Paskah merupakan perintah Tuhan yang wajib dilakukan oleh umat-Nya. Kitab Suci berkata, “Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” (1 Korintus 11:24-25). Sebab itu kita sebagai umat Tuhan

selalu merindukan makan Paskah sampai Ia datang kembali. (IE)

1Raja-Raja 22 -

2 Raja-Raja 2

Perjamuan kudus mengingatkan kita kepada pengorbanan Yesus.

Terimakasih atas pengorbanan Yesus.

Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.

Lukas 22:15

rabu, 13 april 2011

Makan Paskah

Lukas 22:14-20

Menebus berarti membebaskan seseorang dari kesalahan dan membuat sesuatu menjadi benar. Martin Luther, seorang Reformator abad 16 menyebut Kekristenan sebagai teologi salib, karena salib bicara doktrin penebusan dosa manusia.

Begitu pentingnya doktrin penebusan dosa, karena tanpa penebusan maka manusia hidup terpisah dari Allah. Manusia dalam bahaya serius karena penghukuman akibat dosa-dosanya tidak bisa dielakkan. Tidak ada satu pun manusia yang bisa membereskan dan membersihkan dosa diri sendiri. Di sini manusia harus menyadari bahwa dirinya rapuh dan lemah. Manusia membutuhkan satu pribadi yang mampu memberikan penebusan yaitu pengampunan dosa.

Siapakah yang mampu memberikan pengampunan dosa? Hanya ada satu pribadi yang bisa menyelesaikan dosa manusia agar terhindar dari penghukuman api neraka. Penebusan dosa hanya bisa dikerjakan oleh pribadi yang sempurna. Dan pribadi yang sempurna itu hanyalah Allah sendiri. Itu sebabnya, Allah rela menjadi sama dengan manusia yang datang dalam diri Yesus Kristus. Di atas kayu salib itulah Yesus Kristus menderita sampai mati, mengalami kengerian neraka untuk menebus manusia dari dosa.

Kekayaan kasih karunia-Nya menjadikan kita orang-orang tebusan yang ditebus dari dosa bukan dengan barang yang fana, bukan dengan emas atau perak, tetapi dengan darah-Nya yang mahal dan suci yaitu darah Kristus (1 Petrus 1:18-19). Kita telah dibeli dan harga-Nya telah lunas dibayar (1 Korintus 6:20) dan kita diangkat menjadi anak-anak-Nya. Sungguh suatu penghargaan yang tinggi yang Allah berikan bagi

orang yang mau menerima karya penebusan-Nya. (LB)

1Raja-Raja 19-21

Karya penebusan Yesus Kristus adalah pancaran dari kasih karunia Allah untuk manusia.

Orang-orang yang hidup dalam ikatan dosa dan Iblis, agar mengalami kelepasan sejati.

Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.

Efesus 1:7

Penebusan

Efesus 1:1-14 selasa, 12 april 2011

Page 16: Sinar Kasih April 2011

Dosa telah memisahkan manusia dari Allah. Akibat dosa, manusia mengalami sakit penyakit dan berbagai penderitan, bahkan kematian. Dalam Roma 6:23 dikatakan bahwa, “Sebab upah dosa ialah maut… yaitu kebinasaan kekal. Namun syukur kepada Tuhan, ayat ini tidak berhenti sampai disitu saja, selanjutnya dikatakan, “tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Bagaimana memperoleh hidup kekal? Manusia tidak mungkin memperoleh hidup kekal dengan caranya sendiri, misalnya dengan berbuat baik atau hidup dalam kesalehan. Alkitab dengan tegas mengatakan, “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” (Ibrani 9:22). Itu artinya bahwa untuk mendapatkan hidup kekal, harus ada yang berkorban melalui penumpahan darah. Dan satu-satunya pengorbanan yang sempurna itu adalah pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib. Darah-Nya tertumpah bagi seluruh umat manusia. Kematian Yesus Kristus memperdamaikan kembali hubungan manusia dengan Allah yang rusak oleh dosa. Pengorbanan-Nya yang mulia itu memulihkan gambar dan rupa Allah yang ada dalam diri manusia. Pengorbanan Kristus telah membuka tirai pembatas yang sebelumnya tertutup karena dosa yang menguasai hati manusia.

Tuhan Yesus Kristus sudah rela mengorbankan nyawa-Nya bagi kita. Karena itu, mari kita menghargai pengorbanan Kristus dengan cara hidup benar di hadapan-Nya dan belajar meneladani nilai-nilai Kerajaan Sorga yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita. Kita juga mau berkorban bagi kepentingan orang lain melebihi kepentingan diri

sendiri. (DI)

2 Raja-Raja 6-8

Apa yang akan kita lakukan untuk membalas kasih-Nya?

Semua orang percaya menghargai karya salib Kristus dengan cara hidup benar dihadapan-Nya.

demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Ibrani 9:28a

jumat, 15 april 2011

Pengorbanan Kristus

Ibrani 9:11-28

Salib adalah lambang yang umum dipahami di kalangan umat kristiani. Gereja-gereja di seluruh dunia memiliki ornamen salib yang biasanya ditempel pada dinding belakang mimbar. Salib bukan sekedar hiasan tetapi mempunyai arti penting. Salib Kristus melambangkan kasih-Nya yang rela mati untuk menebus manusia yang berdosa. Apa makna salib bagi kita?

Kristus mengajarkan dengan memperbandingkan antara “biji gandum yang tidak jatuh dan tidak mati” dan “biji gandum yang jatuh dan mati.” Hanya biji gandum yang jatuh dan mati yang akan menghasilkan banyak buah.

Saat kita taat untuk mematikan keinginan daging dan hal-hal duniawi bahkan rela menderita demi melakukan kehendak-Nya, saat itulah kehidupan kita berbuah bagi Kristus. Secara jujur, kita tidak menyenangi penderitaan. Bahkan kalau mungkin penderitaan itu jauh dari kehidupan kita. Namun Kristus memberi ajaran yang berbeda dengan keinginan kita. Ia ingin supaya kita mengikuti jejak-Nya yaitu Jalan Salib. Sekalipun Yesus Kristus mengalami penderitaan, Ia tidak minta dilepaskan dari penderitaan itu. Ia tetap fokus pada karya keselamatan Allah bagi umat manusia.

Jalan salib, jalan yang sulit dipahami oleh akal manusia telah ditempuh oleh Kristus. Ada orang yang begitu menyayangi nyawanya sehingga tidak mau mengalami penderitaan di dalam Tuhan. Di sisi lain, ada orang yang walaupun harus menderita tetapi tidak menyayangkan nyawanya asalkan dapat menaati kehendak Tuhan. Biarlah kita yang sudah mengalami kasih Kristus tetap memegang salib-Nya. Penderitaan

akibat melakukan kehendak Tuhan akan menghasilkan buah yang kekal. (AS)

2 Raja-Raja 3-5

Salib Kristus membuatku rela menderita.

Agar orang-orang percaya mengalami kasih Kristus.

Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan

memeliharanya untuk hidup yang kekal. Yohanes 12:25

Arti Salib Kristus

Yohanes 12:20-28 kamis, 14 april 2011

Page 17: Sinar Kasih April 2011

Dosa telah memisahkan manusia dari Allah. Akibat dosa, manusia mengalami sakit penyakit dan berbagai penderitan, bahkan kematian. Dalam Roma 6:23 dikatakan bahwa, “Sebab upah dosa ialah maut… yaitu kebinasaan kekal. Namun syukur kepada Tuhan, ayat ini tidak berhenti sampai disitu saja, selanjutnya dikatakan, “tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Bagaimana memperoleh hidup kekal? Manusia tidak mungkin memperoleh hidup kekal dengan caranya sendiri, misalnya dengan berbuat baik atau hidup dalam kesalehan. Alkitab dengan tegas mengatakan, “Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.” (Ibrani 9:22). Itu artinya bahwa untuk mendapatkan hidup kekal, harus ada yang berkorban melalui penumpahan darah. Dan satu-satunya pengorbanan yang sempurna itu adalah pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib. Darah-Nya tertumpah bagi seluruh umat manusia. Kematian Yesus Kristus memperdamaikan kembali hubungan manusia dengan Allah yang rusak oleh dosa. Pengorbanan-Nya yang mulia itu memulihkan gambar dan rupa Allah yang ada dalam diri manusia. Pengorbanan Kristus telah membuka tirai pembatas yang sebelumnya tertutup karena dosa yang menguasai hati manusia.

Tuhan Yesus Kristus sudah rela mengorbankan nyawa-Nya bagi kita. Karena itu, mari kita menghargai pengorbanan Kristus dengan cara hidup benar di hadapan-Nya dan belajar meneladani nilai-nilai Kerajaan Sorga yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita. Kita juga mau berkorban bagi kepentingan orang lain melebihi kepentingan diri

sendiri. (DI)

2 Raja-Raja 6-8

Apa yang akan kita lakukan untuk membalas kasih-Nya?

Semua orang percaya menghargai karya salib Kristus dengan cara hidup benar dihadapan-Nya.

demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Ibrani 9:28a

jumat, 15 april 2011

Pengorbanan Kristus

Ibrani 9:11-28

Salib adalah lambang yang umum dipahami di kalangan umat kristiani. Gereja-gereja di seluruh dunia memiliki ornamen salib yang biasanya ditempel pada dinding belakang mimbar. Salib bukan sekedar hiasan tetapi mempunyai arti penting. Salib Kristus melambangkan kasih-Nya yang rela mati untuk menebus manusia yang berdosa. Apa makna salib bagi kita?

Kristus mengajarkan dengan memperbandingkan antara “biji gandum yang tidak jatuh dan tidak mati” dan “biji gandum yang jatuh dan mati.” Hanya biji gandum yang jatuh dan mati yang akan menghasilkan banyak buah.

Saat kita taat untuk mematikan keinginan daging dan hal-hal duniawi bahkan rela menderita demi melakukan kehendak-Nya, saat itulah kehidupan kita berbuah bagi Kristus. Secara jujur, kita tidak menyenangi penderitaan. Bahkan kalau mungkin penderitaan itu jauh dari kehidupan kita. Namun Kristus memberi ajaran yang berbeda dengan keinginan kita. Ia ingin supaya kita mengikuti jejak-Nya yaitu Jalan Salib. Sekalipun Yesus Kristus mengalami penderitaan, Ia tidak minta dilepaskan dari penderitaan itu. Ia tetap fokus pada karya keselamatan Allah bagi umat manusia.

Jalan salib, jalan yang sulit dipahami oleh akal manusia telah ditempuh oleh Kristus. Ada orang yang begitu menyayangi nyawanya sehingga tidak mau mengalami penderitaan di dalam Tuhan. Di sisi lain, ada orang yang walaupun harus menderita tetapi tidak menyayangkan nyawanya asalkan dapat menaati kehendak Tuhan. Biarlah kita yang sudah mengalami kasih Kristus tetap memegang salib-Nya. Penderitaan

akibat melakukan kehendak Tuhan akan menghasilkan buah yang kekal. (AS)

2 Raja-Raja 3-5

Salib Kristus membuatku rela menderita.

Agar orang-orang percaya mengalami kasih Kristus.

Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan

memeliharanya untuk hidup yang kekal. Yohanes 12:25

Arti Salib Kristus

Yohanes 12:20-28 kamis, 14 april 2011

Page 18: Sinar Kasih April 2011

Penderitaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Tuhan Yesus sewaktu Ia ada di dunia ini. Kehadiran-Nya sejak awal ditolak, bahkan dikejar-kejar hendak dibunuh oleh Raja Herodes. Semasa Ia mulai melakukan tugas-Nya mengabarkan Injil keselamatan, banyak kali Ia harus menghadapi orang-orang yang tidak menyukai-Nya seperti ahli Taurat dan orang Farisi.

Sebelum tiba waktu-Nya, sebanyak tiga kali Tuhan Yesus menyampaikan kepada murid-murid-Nya tentang penderitaan yang harus Ia tanggung. Yesus mengetahui bahwa waktunya akan segera tiba dan Ia telah mempersiapkan diri-Nya sendiri untuk masuk dalam penderitaan, kematian dan diakhiri dengan kebangkitan.

Dengan tiga kali pemberitaan ini memberi petunjuk kepada kita. Pertama, inilah satu-satunya cara yang dapat dipakai Allah untuk menyelamatkan manusia bahwa Yesus harus melewati penderitaan dan kematian. Dia harus menanggung hukuman atas dosa seluruh umat manusia. Hukuman yang seharusnya ditanggung oleh manusia itu, ditimpakan kepada Yesus oleh karena kasih Allah kepada manusia. Kedua, menjadi suatu bukti betapa berharganya manusia di hadapan Allah, sehingga harus diselamatkan dari hukuman kekal melalui penderitaan dan kematian Tuhan Yesus. Ketiga, kekuatan dosa yang tidak bisa kita sepelekan, karena dosa tidak bisa diatasi oleh kekuatan manusia kecuali oleh tindakan Allah sendiri melalui penderitaan dan kematian Tuhan Yesus.

Oleh penderitaan dan kematian Tuhan Yesus, mata kita dicelikkan betapa Allah mengasihi manusia. Ia telah mati bagi kita. Oleh sebab itu,

sembah dan muliakan Dia sebagai Tuhan dan Raja kita yang telah menang atas kematian. (ADL)

2 Raja-Raja 12-14

Tidak ada korban yang sanggup menyelamatkan dari api neraka kecuali korban Tuhan Yesus Kristus.

Orang-orang yang mencari keselamatan mendapatkannya di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak

penderitaan … Matius 16:21

minggu, 17 april 2011

Tuhan Yesus Kristus dan Penderitaan

Matius 16:21-23; 20:17-19

Apa persamaan Yudas dengan Petrus? Pertama, mereka sama-sama murid Tuhan Yesus Kristus. Kedua, mereka sama-sama hidup bersama dengan Tuhan Yesus Kristus, berarti sama-sama melihat teladan yang diberikan-Nya. Ketiga, mereka sama-sama menerima pelajaran yang sama. Keempat, mereka sama-sama menyakiti Tuhan Yesus. Jika Yudas menyakiti Tuhan Yesus dengan cara menjual dengan harga 30 keping perak, maka Petrus menyakiti Tuhan Yesus dengan cara menyangkali-Nya. Kelima, mereka sama-sama lari dan meninggalkan Tuhan Yesus.

Sekarang apa perbedaan mereka berdua? Hanya satu yang kita temukan yaitu Yudas menyesal lalu menggantung diri. Sedangkan Petrus menyesal lalu kembali menjadi murid. Kita lalu bertanya: “Bagaimana mungkin orang yang menerima pelajaran dan pengalaman yang sama dalam hidupnya, bisa memiliki akhir yang berbeda?

Tuhan menciptakan manusia dengan kelengkapan free will (kehendak bebas). Manusia mempuyai hak asasi untuk memilih dan memutuskan menurut keinginannya sendiri. Dalam kasus Yudas dan Petrus ini ada satu perkara penting yang perlu kita telaah dengan cermat. Jika kita memperhatikan Yudas, Dia mengaplikasikan firman Tuhan hanyalah berkaitan dengan perkara jasmani belaka (Yohanes 12:6, Lukas 22:3-6). Sebaliknya Petrus mengaplikasikannya dengan membangun hubungan cinta kasih kepada Sang Pemberi firman (Yohanes 21:16-18). Akibat aplikasi yang berbeda otomatis hasilnya pun berbeda. Sekarang bagaimana dengan Saudara, mau bangkit dari kejatuhan? Perbaharuilah hubungan dengan Tuhan Yesus Kristus. Jadikanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai penjunan dan Saudara sebagai

tanah liat. (TTT)

2 Raja-Raja 9-11

Keputusan yang salah hasilnya fatal.

Saudara-saudara seiman yang salah mengaplikasikan firman Tuhan.

Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.Yohanes 21 : 17

Bangkit Dari Kejatuhan

Yohanes 21:15–19 sabtu, 16 april 2011

Page 19: Sinar Kasih April 2011

Penderitaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Tuhan Yesus sewaktu Ia ada di dunia ini. Kehadiran-Nya sejak awal ditolak, bahkan dikejar-kejar hendak dibunuh oleh Raja Herodes. Semasa Ia mulai melakukan tugas-Nya mengabarkan Injil keselamatan, banyak kali Ia harus menghadapi orang-orang yang tidak menyukai-Nya seperti ahli Taurat dan orang Farisi.

Sebelum tiba waktu-Nya, sebanyak tiga kali Tuhan Yesus menyampaikan kepada murid-murid-Nya tentang penderitaan yang harus Ia tanggung. Yesus mengetahui bahwa waktunya akan segera tiba dan Ia telah mempersiapkan diri-Nya sendiri untuk masuk dalam penderitaan, kematian dan diakhiri dengan kebangkitan.

Dengan tiga kali pemberitaan ini memberi petunjuk kepada kita. Pertama, inilah satu-satunya cara yang dapat dipakai Allah untuk menyelamatkan manusia bahwa Yesus harus melewati penderitaan dan kematian. Dia harus menanggung hukuman atas dosa seluruh umat manusia. Hukuman yang seharusnya ditanggung oleh manusia itu, ditimpakan kepada Yesus oleh karena kasih Allah kepada manusia. Kedua, menjadi suatu bukti betapa berharganya manusia di hadapan Allah, sehingga harus diselamatkan dari hukuman kekal melalui penderitaan dan kematian Tuhan Yesus. Ketiga, kekuatan dosa yang tidak bisa kita sepelekan, karena dosa tidak bisa diatasi oleh kekuatan manusia kecuali oleh tindakan Allah sendiri melalui penderitaan dan kematian Tuhan Yesus.

Oleh penderitaan dan kematian Tuhan Yesus, mata kita dicelikkan betapa Allah mengasihi manusia. Ia telah mati bagi kita. Oleh sebab itu,

sembah dan muliakan Dia sebagai Tuhan dan Raja kita yang telah menang atas kematian. (ADL)

2 Raja-Raja 12-14

Tidak ada korban yang sanggup menyelamatkan dari api neraka kecuali korban Tuhan Yesus Kristus.

Orang-orang yang mencari keselamatan mendapatkannya di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak

penderitaan … Matius 16:21

minggu, 17 april 2011

Tuhan Yesus Kristus dan Penderitaan

Matius 16:21-23; 20:17-19

Apa persamaan Yudas dengan Petrus? Pertama, mereka sama-sama murid Tuhan Yesus Kristus. Kedua, mereka sama-sama hidup bersama dengan Tuhan Yesus Kristus, berarti sama-sama melihat teladan yang diberikan-Nya. Ketiga, mereka sama-sama menerima pelajaran yang sama. Keempat, mereka sama-sama menyakiti Tuhan Yesus. Jika Yudas menyakiti Tuhan Yesus dengan cara menjual dengan harga 30 keping perak, maka Petrus menyakiti Tuhan Yesus dengan cara menyangkali-Nya. Kelima, mereka sama-sama lari dan meninggalkan Tuhan Yesus.

Sekarang apa perbedaan mereka berdua? Hanya satu yang kita temukan yaitu Yudas menyesal lalu menggantung diri. Sedangkan Petrus menyesal lalu kembali menjadi murid. Kita lalu bertanya: “Bagaimana mungkin orang yang menerima pelajaran dan pengalaman yang sama dalam hidupnya, bisa memiliki akhir yang berbeda?

Tuhan menciptakan manusia dengan kelengkapan free will (kehendak bebas). Manusia mempuyai hak asasi untuk memilih dan memutuskan menurut keinginannya sendiri. Dalam kasus Yudas dan Petrus ini ada satu perkara penting yang perlu kita telaah dengan cermat. Jika kita memperhatikan Yudas, Dia mengaplikasikan firman Tuhan hanyalah berkaitan dengan perkara jasmani belaka (Yohanes 12:6, Lukas 22:3-6). Sebaliknya Petrus mengaplikasikannya dengan membangun hubungan cinta kasih kepada Sang Pemberi firman (Yohanes 21:16-18). Akibat aplikasi yang berbeda otomatis hasilnya pun berbeda. Sekarang bagaimana dengan Saudara, mau bangkit dari kejatuhan? Perbaharuilah hubungan dengan Tuhan Yesus Kristus. Jadikanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai penjunan dan Saudara sebagai

tanah liat. (TTT)

2 Raja-Raja 9-11

Keputusan yang salah hasilnya fatal.

Saudara-saudara seiman yang salah mengaplikasikan firman Tuhan.

Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.Yohanes 21 : 17

Bangkit Dari Kejatuhan

Yohanes 21:15–19 sabtu, 16 april 2011

Page 20: Sinar Kasih April 2011

Di dalam gedung pengadilan itu, Pilatus melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada Yesus. Jawaban-jawaban Yesus menggelitik hati Pilatus untuk bertanya lebih jauh. Sebuah pertanyaan yang cukup menarik yaitu “Apakah kebenaran itu?” (ayat 38a).

Rupanya Yesus sedang menggiring Pilatus untuk mengenal jati diri Yesus. Yesus menyampaikan bahwa Ia lahir dan datang ke dalam dunia ini untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran. Yesus adalah Raja yang berkuasa, tetapi kerajaan-Nya tidak dari dunia ini. Pilatus sebagai wali negeri memegang kekuasaan penuh atas provinsi Yudea, tetapi dia tidak memiliki kuasa apa pun terhadap Yesus (ayat 11). Uraian yang disampaikan Yesus memberikan jawaban tentang kebenaran-Nya.

Penjelasan Yesus memberi kesimpulan bahwa sebenarnya Pilatus telah menangkap tentang kebenaran Kristus. Itulah sebabnya ia bermaksud membebaskan Yesus karena ia tidak menemukan kesalahan pada Yesus. Ia juga tidak memungkiri bahwa Yesus lebih berkuasa dari dirinya. Sayang sekali, Pilatus lebih menuruti pendapat orang banyak sehingga kemudian ia menyuruh orang untuk menyesah dan menyalibkan Yesus (Yohanes 19:1).

Apakah saat ini Saudara juga sedang mempertanyakan tentang kebenaran Kristus sama seperti pertanyaan Pilatus? Terimalah kebenaran Kristus, karena Yesus sendiri yang mengatakan, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6). Yesus adalah Raja, lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya (Yesaya 9:5). Kebenaran Kristus memerdekakan manusia dari belenggu dosa (Yohanes 8:32). Itulah kebenaran Kristus! Jika Saudara menerima pernyataan di atas, maka

Saudara berasal dari kebenaran (Yohanes 18:37b). (LL)

2 Raja-Raja 18-20

Siapakah yang berani berkata: “Akulah jalan, kebenaran dan hidup,” selain Tuhan Yesus Kristus?

Orang-orang terbuka hatinya untuk menerima kebenaran Kristus.

Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?”Yohanes 18:38a

selasa, 19 april 2011

Kebenaran Kristus

Yohanes 18:33-19:1

Di pagi buta yang dingin itu, Yesus harus menghadap Imam Besar Kayafas. Saat itu Ia hanya sendirian dikelilingi oleh semua imam kepala, tua-tua dan ahli Taurat. Mereka sedang berupaya mencari kesalahan dengan tuduhan-tuduhan untuk menjatuhkan hukuman mati pada Yesus. Beberapa orang membuat kesaksian palsu. Terhadap tuduhan-tuduhan itu, Yesus tidak membuat pembelaan. Ia diam, tidak memberikan jawaban apa pun atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Tetapi ada satu jawaban Yesus yang menyatakan diri sebagai Mesias. Jawaban itulah yang dianggap Yesus menghujat Allah. Akhirnya keputusan diambil yaitu hukuman mati.

Sejak saat itu Yesus diperlakukan semena-mena. Ia diludahi, dipukul, ditinju. Atas perlakuan tersebut, apa yang dilakukan Yesus? Ia diam saja. Penganiayaan tidak berhenti sampai di situ. Yesus kemudian diserahkan kepada Pilatus. Ia diadili lagi. Di hadapan Pilatus pun Yesus diam.

Hukuman mati itu benar-benar dijatuhkan kepada Yesus dengan cara disalib. Dalam perjalanan melewati jalan yang bernama Via Dolorosa (jalan sengsara), Yesus dicambuk dan didera. Tetapi ia diam saja dan menerima semua penderitaan. Mengapa Yesus diam? Karena diam atau tidak hasilnya tetap sama yaitu hukuman mati. Yesus menerima semua cercaan dan hinaan untuk menanggung dosa seluruh umat manusia. Hari itu seakan-akan Yesus kalah, Ia berada pada posisi sebagai pecundang. Tetapi apa yang terjadi pada hari ketiga? Ia bangkit. Maut telah dikalahkan. Ia menang atas kematian dan menyatakan diri sebagai Mesias, Sang Juruselamat.

Jika kita dianiayani dan dihakimi dengan tuduhan-tuduhan yang tidak kita lakukan. Mari kita meneladani Tuhan Yesus. Diam bukan berarti kalah. Tuhan Yesus menjadi pembela kita. Dia akan menunjukkan

kebenaran dan memberikan kemenangan atas kita. (LL)

2 Raja-Raja 15-17

Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak (Amsal 25:11).

Hamba-hamba Tuhan yang teraniaya karena kebenaran

Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa.Markus 14:61

Diam Bukan Berarti Kalah

Markus 14:53-65 senin, 18 april 2011

Page 21: Sinar Kasih April 2011

Di dalam gedung pengadilan itu, Pilatus melontarkan pertanyaan-pertanyaan kepada Yesus. Jawaban-jawaban Yesus menggelitik hati Pilatus untuk bertanya lebih jauh. Sebuah pertanyaan yang cukup menarik yaitu “Apakah kebenaran itu?” (ayat 38a).

Rupanya Yesus sedang menggiring Pilatus untuk mengenal jati diri Yesus. Yesus menyampaikan bahwa Ia lahir dan datang ke dalam dunia ini untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran. Yesus adalah Raja yang berkuasa, tetapi kerajaan-Nya tidak dari dunia ini. Pilatus sebagai wali negeri memegang kekuasaan penuh atas provinsi Yudea, tetapi dia tidak memiliki kuasa apa pun terhadap Yesus (ayat 11). Uraian yang disampaikan Yesus memberikan jawaban tentang kebenaran-Nya.

Penjelasan Yesus memberi kesimpulan bahwa sebenarnya Pilatus telah menangkap tentang kebenaran Kristus. Itulah sebabnya ia bermaksud membebaskan Yesus karena ia tidak menemukan kesalahan pada Yesus. Ia juga tidak memungkiri bahwa Yesus lebih berkuasa dari dirinya. Sayang sekali, Pilatus lebih menuruti pendapat orang banyak sehingga kemudian ia menyuruh orang untuk menyesah dan menyalibkan Yesus (Yohanes 19:1).

Apakah saat ini Saudara juga sedang mempertanyakan tentang kebenaran Kristus sama seperti pertanyaan Pilatus? Terimalah kebenaran Kristus, karena Yesus sendiri yang mengatakan, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6). Yesus adalah Raja, lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya (Yesaya 9:5). Kebenaran Kristus memerdekakan manusia dari belenggu dosa (Yohanes 8:32). Itulah kebenaran Kristus! Jika Saudara menerima pernyataan di atas, maka

Saudara berasal dari kebenaran (Yohanes 18:37b). (LL)

2 Raja-Raja 18-20

Siapakah yang berani berkata: “Akulah jalan, kebenaran dan hidup,” selain Tuhan Yesus Kristus?

Orang-orang terbuka hatinya untuk menerima kebenaran Kristus.

Kata Pilatus kepada-Nya: "Apakah kebenaran itu?”Yohanes 18:38a

selasa, 19 april 2011

Kebenaran Kristus

Yohanes 18:33-19:1

Di pagi buta yang dingin itu, Yesus harus menghadap Imam Besar Kayafas. Saat itu Ia hanya sendirian dikelilingi oleh semua imam kepala, tua-tua dan ahli Taurat. Mereka sedang berupaya mencari kesalahan dengan tuduhan-tuduhan untuk menjatuhkan hukuman mati pada Yesus. Beberapa orang membuat kesaksian palsu. Terhadap tuduhan-tuduhan itu, Yesus tidak membuat pembelaan. Ia diam, tidak memberikan jawaban apa pun atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Tetapi ada satu jawaban Yesus yang menyatakan diri sebagai Mesias. Jawaban itulah yang dianggap Yesus menghujat Allah. Akhirnya keputusan diambil yaitu hukuman mati.

Sejak saat itu Yesus diperlakukan semena-mena. Ia diludahi, dipukul, ditinju. Atas perlakuan tersebut, apa yang dilakukan Yesus? Ia diam saja. Penganiayaan tidak berhenti sampai di situ. Yesus kemudian diserahkan kepada Pilatus. Ia diadili lagi. Di hadapan Pilatus pun Yesus diam.

Hukuman mati itu benar-benar dijatuhkan kepada Yesus dengan cara disalib. Dalam perjalanan melewati jalan yang bernama Via Dolorosa (jalan sengsara), Yesus dicambuk dan didera. Tetapi ia diam saja dan menerima semua penderitaan. Mengapa Yesus diam? Karena diam atau tidak hasilnya tetap sama yaitu hukuman mati. Yesus menerima semua cercaan dan hinaan untuk menanggung dosa seluruh umat manusia. Hari itu seakan-akan Yesus kalah, Ia berada pada posisi sebagai pecundang. Tetapi apa yang terjadi pada hari ketiga? Ia bangkit. Maut telah dikalahkan. Ia menang atas kematian dan menyatakan diri sebagai Mesias, Sang Juruselamat.

Jika kita dianiayani dan dihakimi dengan tuduhan-tuduhan yang tidak kita lakukan. Mari kita meneladani Tuhan Yesus. Diam bukan berarti kalah. Tuhan Yesus menjadi pembela kita. Dia akan menunjukkan

kebenaran dan memberikan kemenangan atas kita. (LL)

2 Raja-Raja 15-17

Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak (Amsal 25:11).

Hamba-hamba Tuhan yang teraniaya karena kebenaran

Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa.Markus 14:61

Diam Bukan Berarti Kalah

Markus 14:53-65 senin, 18 april 2011

Page 22: Sinar Kasih April 2011

Maria terus mengikuti perjalanan Yesus menuju ke bukit Golgota. Tiada henti-hentinya ia menatap Yesus yang mengalami kesakitan begitu rupa karena cambukan dari duri yang hinggap di tubuh-Nya. Hati ibu mana yang tidak pilu menyaksikan anaknya yang tak berdosa tergantung di kayu salib dan melihat darah segar mengalir di wajah anaknya serta daging yang mengelupas karena cambukan itu. Maria pasti ikut merasakan sakit setiap kali cambukan mampir di tubuh Yesus. Sekalipun Maria merasa tidak tega melihat Yesus, tetapi ia berusaha tegar. Bersama dengan Yohanes dan beberapa wanita yang menjadi murid Yesus, ia berdiri dekat salib Yesus untuk memberikan kekuatan kepada Yesus dalam menghadapi hukuman mati.

Yohanes, salah satu murid yang dikasihi Yesus tentu tak dapat melepaskan peristiwa itu dari ingatannya. Ia mencatat peristiwa mengharukan itu sehingga menjadi catatan sejarah. Kisah ini lebih mengharukan lagi adalah ketika Yesus memanggil ibu-Nya yang berdiri disamping Yohanes, “Ibu, inilah, anakmu! Dan kepada murid-murid-Nya, Ia mengatakan, “ Inilah ibumu! Detik-detik menjelang Yesus menghembuskan nafasnya yang terakhir, Ia masih memikirkan ibu-Nya. Itulah sebabnya Yesus menitipkan ibu-Nya kepada Yohanes dan murid-murid-Nya.

Tuhan Yesus tidak hanya memikirkan ibu-Nya, tetapi Ia juga memikirkan kita semua yang menuju kepada kebinasaan. Itu sebabnya Ia mau menerima hukuman mati supaya kita tidak mati tetapi memperoleh hidup kekal. Oleh sebab itu jangan sekalipun kita menjauhkan diri dari salib Kristus, apalagi meninggalkan salib itu. Berdirilah dekat salib-Nya,

supaya kita senantiasa mengingat akan pengorbanan-Nya bagi kita dan setia mengiring Dia. (LL)

2 Raja-Raja 24-25

Dekat salib Yesus, iman teguh.

Orang-orang yang meninggalkan Yesus demi sesuatu yang tidak abadi berbalik kepada Yesus.

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

Yohanes 19:25

kamis, 21 april 2011

Dekat Salib

Yohanes 19:25-30

Firdaus! Dimana tempatnya? Firdaus adalah taman Eden. Tempat istimewa manusia pertama. Saat itu belum ada kematian. Belum ada penderitaan. Manusia hidup kekal. Manusia hidup bersama Tuhan.

Akibat dosa, manusia tidak lagi hidup di taman Eden. Manusia hidup dalam dunia yang penuh penderitaan. Hidup abadi berubah menjadi hidup fana. Berangkat dari hidup fana, manusia mencari jalan menuju hidup abadi.

Jawaban Yesus kepada penjahat yang tersalib merupakan jaminan abadi. Penjahat tersebut sadar dia akan segera mati di atas kayu salib. Pertanyaannya setelah mati kemana? Dia tidak tahu. Memang tidak ada satu pun manusia yang tahu. Ilmuwan berusaha mencari tahu kemana manusia setelah mati. Dengan peralatan canggih, ilmuwan mencoba merekam detik-detik menjelang kematian seseorang. Sampai saat ini ilmuwan tidak memperoleh jawaban yang pasti.

Memang sampai kapan pun manusia melalui cara manusia tidak akan memperoleh jawaban pasti. Hidup kekal adalah hak prerogatif Tuhan. Tidak ada manusia yang dapat memberikan hidup yang kekal. Penjahat di sebelah salib Yesus sadar bahwa hanya Yesus yang dapat memberikan hidup yang kekal. Itulah sebabnya penjahat tersebut berkata, “Yesus ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja” (Lukas 23:42).

Melalui pernyataan Yesus, “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” menegaskan bahwa hanya Yesus satu-satunya yang dapat memberikan jaminan abadi. (IE)

2 Raja-Raja 21-23

Tuhan Yesus Kristus adalah jalan menuju hidup yang kekal.

Terimakasih untuk jalan abadi yang Kau berikan.

Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Lukas 23:43

Jaminan Abadi

Lukas 23:39-43 rabu, 20 april 2011

Page 23: Sinar Kasih April 2011

Maria terus mengikuti perjalanan Yesus menuju ke bukit Golgota. Tiada henti-hentinya ia menatap Yesus yang mengalami kesakitan begitu rupa karena cambukan dari duri yang hinggap di tubuh-Nya. Hati ibu mana yang tidak pilu menyaksikan anaknya yang tak berdosa tergantung di kayu salib dan melihat darah segar mengalir di wajah anaknya serta daging yang mengelupas karena cambukan itu. Maria pasti ikut merasakan sakit setiap kali cambukan mampir di tubuh Yesus. Sekalipun Maria merasa tidak tega melihat Yesus, tetapi ia berusaha tegar. Bersama dengan Yohanes dan beberapa wanita yang menjadi murid Yesus, ia berdiri dekat salib Yesus untuk memberikan kekuatan kepada Yesus dalam menghadapi hukuman mati.

Yohanes, salah satu murid yang dikasihi Yesus tentu tak dapat melepaskan peristiwa itu dari ingatannya. Ia mencatat peristiwa mengharukan itu sehingga menjadi catatan sejarah. Kisah ini lebih mengharukan lagi adalah ketika Yesus memanggil ibu-Nya yang berdiri disamping Yohanes, “Ibu, inilah, anakmu! Dan kepada murid-murid-Nya, Ia mengatakan, “ Inilah ibumu! Detik-detik menjelang Yesus menghembuskan nafasnya yang terakhir, Ia masih memikirkan ibu-Nya. Itulah sebabnya Yesus menitipkan ibu-Nya kepada Yohanes dan murid-murid-Nya.

Tuhan Yesus tidak hanya memikirkan ibu-Nya, tetapi Ia juga memikirkan kita semua yang menuju kepada kebinasaan. Itu sebabnya Ia mau menerima hukuman mati supaya kita tidak mati tetapi memperoleh hidup kekal. Oleh sebab itu jangan sekalipun kita menjauhkan diri dari salib Kristus, apalagi meninggalkan salib itu. Berdirilah dekat salib-Nya,

supaya kita senantiasa mengingat akan pengorbanan-Nya bagi kita dan setia mengiring Dia. (LL)

2 Raja-Raja 24-25

Dekat salib Yesus, iman teguh.

Orang-orang yang meninggalkan Yesus demi sesuatu yang tidak abadi berbalik kepada Yesus.

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

Yohanes 19:25

kamis, 21 april 2011

Dekat Salib

Yohanes 19:25-30

Firdaus! Dimana tempatnya? Firdaus adalah taman Eden. Tempat istimewa manusia pertama. Saat itu belum ada kematian. Belum ada penderitaan. Manusia hidup kekal. Manusia hidup bersama Tuhan.

Akibat dosa, manusia tidak lagi hidup di taman Eden. Manusia hidup dalam dunia yang penuh penderitaan. Hidup abadi berubah menjadi hidup fana. Berangkat dari hidup fana, manusia mencari jalan menuju hidup abadi.

Jawaban Yesus kepada penjahat yang tersalib merupakan jaminan abadi. Penjahat tersebut sadar dia akan segera mati di atas kayu salib. Pertanyaannya setelah mati kemana? Dia tidak tahu. Memang tidak ada satu pun manusia yang tahu. Ilmuwan berusaha mencari tahu kemana manusia setelah mati. Dengan peralatan canggih, ilmuwan mencoba merekam detik-detik menjelang kematian seseorang. Sampai saat ini ilmuwan tidak memperoleh jawaban yang pasti.

Memang sampai kapan pun manusia melalui cara manusia tidak akan memperoleh jawaban pasti. Hidup kekal adalah hak prerogatif Tuhan. Tidak ada manusia yang dapat memberikan hidup yang kekal. Penjahat di sebelah salib Yesus sadar bahwa hanya Yesus yang dapat memberikan hidup yang kekal. Itulah sebabnya penjahat tersebut berkata, “Yesus ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja” (Lukas 23:42).

Melalui pernyataan Yesus, “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” menegaskan bahwa hanya Yesus satu-satunya yang dapat memberikan jaminan abadi. (IE)

2 Raja-Raja 21-23

Tuhan Yesus Kristus adalah jalan menuju hidup yang kekal.

Terimakasih untuk jalan abadi yang Kau berikan.

Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."

Lukas 23:43

Jaminan Abadi

Lukas 23:39-43 rabu, 20 april 2011

Page 24: Sinar Kasih April 2011

Masalah terbesar yang dihadapi umat manusia adalah masalah dosa. Manusia berupaya dengan segala cara agar dapat terlepas dari dosa dan akibatnya. Namun pelbagai upaya itu tak kunjung selesai. Manusia semakin frustrasi dan putus asa. Di dalam Tuhan Yesus Kristus masalah dosa itu telah selesai.

Kalimat singkat “Sudah Selesai!” merupakan perkataan keenam dari tujuh perkataan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib. Apa artinya bagi kita? Pertama, masa Taurat telah selesai dan diganti masa anugerah. Sebelum Yesus Kristus mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib, keselamatan berusaha dicapai dengan menaati hukum Taurat. Yesus Kristus datang untuk menggenapi hukum Taurat. Kini masa Taurat diganti dengan anugerah. Kita diselamatkan oleh anugerah Allah semata-mata (sola gratia).

Kedua, karya penebusan dosa sudah tuntas, satu kali untuk selamanya. Dengan darah-Nya Yesus Kristus menebus kita dari cara hidup kita yang lama. Darah-Nya jauh lebih mulia dari emas dan perak (1 Petrus 1:18-19). Karya Kristus tidak perlu ditambah lagi dengan yang lain bagi keselamatan kita. Yesus saja! Kita beriman kepada karya penebusan Kristus (sola fide).

Ketiga, ketakutan akan maut telah selesai, dan kita telah dipindahkan dari maut kepada hidup. Kematian Tuhan Yesus Kristus dilanjutkan dengan kebangkitan-Nya dari antara orang mati pada hari yang ketiga, yang esok hari akan kita rayakan bersama. Sebagai orang percaya kita tidak perlu takut lagi akan maut. Maut telah ditelan dalam kemenangan Tuhan Yesus Kristus. Kini kita hidup dalam ketaatan akan

firman Tuhan (sola scriptura), ketaatan dalam kasih kepada Sang Juruselamat kita. (PF)

1 Tawarikh 4-6

Yesus Kristus tersalib untuk menebus seluruh umat manusia.

Agar semua orang percaya semakin mengasihi Tuhan Yesus Kristus, Sang Penebus.

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-

Nya. Yohanes 19:30

sabtu, 23 april 2011

”Sudah Selesai”

Yohanes 19:16b-30

Kita mengenal kata transfusi. Entah, sudah berapa banyak orang yang diselamatkan hidupnya melalui transfusi. Kehabisan darah bisa mengakibatkan kematian. Berarti darah menghidupkan. Dengan kata lain di dalam darah ada kehidupan.

Sejak awal kehidupan manusia, darah telah ditumpahkan. Kitab Suci mencatat Tuhan membuat pakaian untuk manusia dari kulit binatang (Kejadian 3:21). Tentunya binatang yang kulitnya diambil, binatang tersebut dibunuh terlebih dulu. Memang di kemudian hari manusia mampu membuat pakaian dari bulu domba tanpa membunuh dombanya. Namun istilah yang dipakai Kitab Suci adalah kulit. Untuk mengambil kulit binatang jelas binatang tersebut harus dibunuh. Berarti darah ditumpahkan.

Darah telah dipakai dalam Kitab Suci berkaitan dengan dosa manusia. Darah anak domba juga dipakai sebagai ikatan janji berkat Tuhan pada Abraham. Darah dipakai sebagai tanda keluputan umat Tuhan dari maut saat malaikat Tuhan membunuh anak-anak sulung orang Mesir. Dan darah Tuhan Yesus Kristus ditumpahkan untuk menebus kita dari dosa. Penebusan-Nya mengubah hidup kita yang fana menjadi hidup yang kekal.

Oleh darah-Nya hidup kita diperbarui. DNA ilahi terbentuk dalam hidup kita. Kita berubah dari makhluk duniawi menjadi makhluk ilahi. Dari manusia lahiriah menjadi manusia rohaniah. Dari hidup fana menjadi hidup abadi. Hidup kita tidak sia-sia namun menjadi hidup

berarti bagi Tuhan dan bagi sesama manusia. Perubahan total hidup kita terjadi karena darah Kristus. (IE)

1 Tawarikh 1-3

Darah Kristus pemberi DNA ilahi kepada umat-Nya.

Terimakasih untuk darah Kristus.

melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

1 Petrus 1:19

Darah Kristus

1 Petrus 1:16-19 jumat, 22 april 2011

Page 25: Sinar Kasih April 2011

Masalah terbesar yang dihadapi umat manusia adalah masalah dosa. Manusia berupaya dengan segala cara agar dapat terlepas dari dosa dan akibatnya. Namun pelbagai upaya itu tak kunjung selesai. Manusia semakin frustrasi dan putus asa. Di dalam Tuhan Yesus Kristus masalah dosa itu telah selesai.

Kalimat singkat “Sudah Selesai!” merupakan perkataan keenam dari tujuh perkataan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib. Apa artinya bagi kita? Pertama, masa Taurat telah selesai dan diganti masa anugerah. Sebelum Yesus Kristus mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib, keselamatan berusaha dicapai dengan menaati hukum Taurat. Yesus Kristus datang untuk menggenapi hukum Taurat. Kini masa Taurat diganti dengan anugerah. Kita diselamatkan oleh anugerah Allah semata-mata (sola gratia).

Kedua, karya penebusan dosa sudah tuntas, satu kali untuk selamanya. Dengan darah-Nya Yesus Kristus menebus kita dari cara hidup kita yang lama. Darah-Nya jauh lebih mulia dari emas dan perak (1 Petrus 1:18-19). Karya Kristus tidak perlu ditambah lagi dengan yang lain bagi keselamatan kita. Yesus saja! Kita beriman kepada karya penebusan Kristus (sola fide).

Ketiga, ketakutan akan maut telah selesai, dan kita telah dipindahkan dari maut kepada hidup. Kematian Tuhan Yesus Kristus dilanjutkan dengan kebangkitan-Nya dari antara orang mati pada hari yang ketiga, yang esok hari akan kita rayakan bersama. Sebagai orang percaya kita tidak perlu takut lagi akan maut. Maut telah ditelan dalam kemenangan Tuhan Yesus Kristus. Kini kita hidup dalam ketaatan akan

firman Tuhan (sola scriptura), ketaatan dalam kasih kepada Sang Juruselamat kita. (PF)

1 Tawarikh 4-6

Yesus Kristus tersalib untuk menebus seluruh umat manusia.

Agar semua orang percaya semakin mengasihi Tuhan Yesus Kristus, Sang Penebus.

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-

Nya. Yohanes 19:30

sabtu, 23 april 2011

”Sudah Selesai”

Yohanes 19:16b-30

Kita mengenal kata transfusi. Entah, sudah berapa banyak orang yang diselamatkan hidupnya melalui transfusi. Kehabisan darah bisa mengakibatkan kematian. Berarti darah menghidupkan. Dengan kata lain di dalam darah ada kehidupan.

Sejak awal kehidupan manusia, darah telah ditumpahkan. Kitab Suci mencatat Tuhan membuat pakaian untuk manusia dari kulit binatang (Kejadian 3:21). Tentunya binatang yang kulitnya diambil, binatang tersebut dibunuh terlebih dulu. Memang di kemudian hari manusia mampu membuat pakaian dari bulu domba tanpa membunuh dombanya. Namun istilah yang dipakai Kitab Suci adalah kulit. Untuk mengambil kulit binatang jelas binatang tersebut harus dibunuh. Berarti darah ditumpahkan.

Darah telah dipakai dalam Kitab Suci berkaitan dengan dosa manusia. Darah anak domba juga dipakai sebagai ikatan janji berkat Tuhan pada Abraham. Darah dipakai sebagai tanda keluputan umat Tuhan dari maut saat malaikat Tuhan membunuh anak-anak sulung orang Mesir. Dan darah Tuhan Yesus Kristus ditumpahkan untuk menebus kita dari dosa. Penebusan-Nya mengubah hidup kita yang fana menjadi hidup yang kekal.

Oleh darah-Nya hidup kita diperbarui. DNA ilahi terbentuk dalam hidup kita. Kita berubah dari makhluk duniawi menjadi makhluk ilahi. Dari manusia lahiriah menjadi manusia rohaniah. Dari hidup fana menjadi hidup abadi. Hidup kita tidak sia-sia namun menjadi hidup

berarti bagi Tuhan dan bagi sesama manusia. Perubahan total hidup kita terjadi karena darah Kristus. (IE)

1 Tawarikh 1-3

Darah Kristus pemberi DNA ilahi kepada umat-Nya.

Terimakasih untuk darah Kristus.

melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

1 Petrus 1:19

Darah Kristus

1 Petrus 1:16-19 jumat, 22 april 2011

Page 26: Sinar Kasih April 2011

Pada zaman Yesus saat pemerintahan Romawi berkuasa, gelar seorang raja diberikan kepada seorang jenderal yang berhasil menang dalam suatu peperangan yang dahsyat. Ketika Yesus di salib, terdapat tulisan ”Inilah raja Orang Yahudi” di atas kayu salib. Apa maksud tulisan ini? Benarkah Yesus diakui sebagai Raja seperti layaknya seorang jendral yang membawa kemenangan saat berperang? Ternyata maksud dari tulisan ini adalah sebuah ejekan bagi Yesus yang seakan-akan tidak berdaya saat disalib.

Benarkah Yesus tidak sanggup melepaskan diri dari kayu salib dan tidak berdaya menghadapi hukuman? Yesus bukanlah manusia yang lemah, Dia adalah Allah yang perkasa. Dia pasti dapat melepaskan diri dari hukuman. Namun mengapa Ia tidak melakukan-Nya? Karena Yesus sangat mengasihi kita. Dia tidak ingin kita binasa. Sekalipun Yesus dinyatakan sebagai raja sebagai olok-olokan, tetapi memang Yesus adalah Raja, karena Dia telah mengalahkan maut melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Yesus membawa kemenangan yang gilang-gemilang karena Iblis telah dikalahkan.

Mari belajar dari sikap salah seorang penjahat di samping Yesus. Ketika Yesus tak berdaya karena disalib, penjahat itu berani menyatakan imannya: ”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Sungguh suatu pernyataan iman yang tidak mudah. Bagaimana sikap kita apabila kita berada pada posisi sebagai penjahat tersebut? Dapatkah kita mengakui Yesus adalah Raja dan beriman kepada-Nya?

Yesus berjanji, bahwa hari itu juga penjahat itu akan bersama-sama dengan Dia di Firdaus. Janji ini pun menjadi milik kita, saat kita menempatkan Yesus sebagai Raja dalam hidup kita maka kita

akan mengalami kemenangan demi kemenangan. (LP)

1 Tawarikh 10-12

Apa pun keadaan kita, ijinkan Yesus tetap menjadi Raja yang bertahta dalam hidup kita.

Orang percaya menjadikan Yesus sebagai Raja dalam seluruh aspek kehidupannya.

Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.Lukas 23:42

senin, 25 april 2011

Yesus Raja

Lukas 23: 33-43

Luar biasa! Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian adalah kebenaran yang penting dalam iman Kristen. Upaya meredam berita tentang kebangkitan Yesus Kristus telah dilakukan oleh kaum agamawan Yahudi bersama penguasa Romawi. Mereka merekayasa skenario bohong untuk mengkambinghitamkan murid-murid yang diisukan mencuri mayat Yesus. Bagaimanapun upaya orang menolak fakta kebangkitan, toh banyak saksi mata yang menyatakan kebangkitan Yesus benar-benar terjadi.

Kebangkitan Yesus Kristus membuktikan bahwa Dia adalah Anak Allah. Tidak ada manusia biasa yang telah mati, lalu memiliki kuasa untuk membangkitkan dirinya kembali. Hanya pribadi Yesus Kristus yang tidak bisa ditaklukkan oleh kuasa kematian. Selanjutnya, kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Dia pernah mati untuk menebus kita. Dan kebangkitan-Nya memberi pengharapan bagi orang percaya, satu kali kelak kita akan dibangkitkan untuk menerima hidup yang kekal.

Sebaliknya bagi orang yang tidak percaya, satu kali kelak akan dihakimi. Betapa mengerikan bagi pihak orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus, karena penghakiman-Nya akan berlangsung dengan adil. Artinya setiap manusia harus mempertanggungjawabkan dosa-dosanya. Siapakah yang bisa lolos dari dosa-dosanya? Tanpa penebusan dari Tuhan Yesus semua manusia tetap orang berdosa yang akan menerima murka Allah.

Itu sebabnya, mari kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus merayakan kebangkitan-Nya dengan sukacita. Di dalam Dia ada pengharapan pasti, bertahanlah apabila hidup dalam pergumulan.

Pelihara iman sampai Dia datang kembali menjemput kita. (LB)

1 Tawarikh 7-9

Sebab Dia hidup ada hari esok.

Orang-orang percaya yang sedang menghadapi pelbagai pergumulan hidup.

Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang dikatakanNya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.

Matius 28 : 6

Ia Telah Bangkit

Matius 28:1–10 minggu, 24 april 2011

Page 27: Sinar Kasih April 2011

Pada zaman Yesus saat pemerintahan Romawi berkuasa, gelar seorang raja diberikan kepada seorang jenderal yang berhasil menang dalam suatu peperangan yang dahsyat. Ketika Yesus di salib, terdapat tulisan ”Inilah raja Orang Yahudi” di atas kayu salib. Apa maksud tulisan ini? Benarkah Yesus diakui sebagai Raja seperti layaknya seorang jendral yang membawa kemenangan saat berperang? Ternyata maksud dari tulisan ini adalah sebuah ejekan bagi Yesus yang seakan-akan tidak berdaya saat disalib.

Benarkah Yesus tidak sanggup melepaskan diri dari kayu salib dan tidak berdaya menghadapi hukuman? Yesus bukanlah manusia yang lemah, Dia adalah Allah yang perkasa. Dia pasti dapat melepaskan diri dari hukuman. Namun mengapa Ia tidak melakukan-Nya? Karena Yesus sangat mengasihi kita. Dia tidak ingin kita binasa. Sekalipun Yesus dinyatakan sebagai raja sebagai olok-olokan, tetapi memang Yesus adalah Raja, karena Dia telah mengalahkan maut melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Yesus membawa kemenangan yang gilang-gemilang karena Iblis telah dikalahkan.

Mari belajar dari sikap salah seorang penjahat di samping Yesus. Ketika Yesus tak berdaya karena disalib, penjahat itu berani menyatakan imannya: ”Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.” Sungguh suatu pernyataan iman yang tidak mudah. Bagaimana sikap kita apabila kita berada pada posisi sebagai penjahat tersebut? Dapatkah kita mengakui Yesus adalah Raja dan beriman kepada-Nya?

Yesus berjanji, bahwa hari itu juga penjahat itu akan bersama-sama dengan Dia di Firdaus. Janji ini pun menjadi milik kita, saat kita menempatkan Yesus sebagai Raja dalam hidup kita maka kita

akan mengalami kemenangan demi kemenangan. (LP)

1 Tawarikh 10-12

Apa pun keadaan kita, ijinkan Yesus tetap menjadi Raja yang bertahta dalam hidup kita.

Orang percaya menjadikan Yesus sebagai Raja dalam seluruh aspek kehidupannya.

Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.Lukas 23:42

senin, 25 april 2011

Yesus Raja

Lukas 23: 33-43

Luar biasa! Kebangkitan Yesus Kristus dari kematian adalah kebenaran yang penting dalam iman Kristen. Upaya meredam berita tentang kebangkitan Yesus Kristus telah dilakukan oleh kaum agamawan Yahudi bersama penguasa Romawi. Mereka merekayasa skenario bohong untuk mengkambinghitamkan murid-murid yang diisukan mencuri mayat Yesus. Bagaimanapun upaya orang menolak fakta kebangkitan, toh banyak saksi mata yang menyatakan kebangkitan Yesus benar-benar terjadi.

Kebangkitan Yesus Kristus membuktikan bahwa Dia adalah Anak Allah. Tidak ada manusia biasa yang telah mati, lalu memiliki kuasa untuk membangkitkan dirinya kembali. Hanya pribadi Yesus Kristus yang tidak bisa ditaklukkan oleh kuasa kematian. Selanjutnya, kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Dia pernah mati untuk menebus kita. Dan kebangkitan-Nya memberi pengharapan bagi orang percaya, satu kali kelak kita akan dibangkitkan untuk menerima hidup yang kekal.

Sebaliknya bagi orang yang tidak percaya, satu kali kelak akan dihakimi. Betapa mengerikan bagi pihak orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus, karena penghakiman-Nya akan berlangsung dengan adil. Artinya setiap manusia harus mempertanggungjawabkan dosa-dosanya. Siapakah yang bisa lolos dari dosa-dosanya? Tanpa penebusan dari Tuhan Yesus semua manusia tetap orang berdosa yang akan menerima murka Allah.

Itu sebabnya, mari kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus merayakan kebangkitan-Nya dengan sukacita. Di dalam Dia ada pengharapan pasti, bertahanlah apabila hidup dalam pergumulan.

Pelihara iman sampai Dia datang kembali menjemput kita. (LB)

1 Tawarikh 7-9

Sebab Dia hidup ada hari esok.

Orang-orang percaya yang sedang menghadapi pelbagai pergumulan hidup.

Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang dikatakanNya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.

Matius 28 : 6

Ia Telah Bangkit

Matius 28:1–10 minggu, 24 april 2011

Page 28: Sinar Kasih April 2011

Beberapa tahun yang lalu kecerdasan hanya diukur berdasarkan kemampuan matematika dan bahasa, kita mengenalnya sebagai IQ. Namun kemudian diketahui bahwa banyak kategori lain untuk mengukur kecerdasan, di antaranya ialah kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan emosi terkait dengan kemampuan berelasi dan bekerjasama dengan orang lain, sedangkan kecerdasan spiritual terkait dengan kemampuan mendahulukan hal-hal yang dianggap punya nilai utama seperti kemanusiaan dan pengorbanan demi kepentingan banyak orang.

Tadinya orang yang hasil tes IQ-nya rendah disebut bodoh, tapi sekarang muncul pemahaman bahwa tingkat EQ dan SQ jauh lebih penting daripada IQ. Begitu pula semestinya dalam pengiringan kita kepada Kristus. Ukurannya bukanlah seberapa banyak kita memiliki pengetahuan tentang Dia. Contohnya dua murid yang berjalan menuju Emaus itu mengerti dan memahami dengan sangat baik mengenai penjelasan Kitab Suci tentang siapa Yesus (Lukas 24: 19-21), namun mereka tidak mampu mengenali-Nya. Mereka juga sudah mendapat informasi dari murid-murid yang lain mengenai kebangkitan Yesus (Lukas 24: 22-24), namun informasi dan pengetahuan itu tak cukup bagi mereka untuk mengenali-Nya. Mereka baru mengenali dan menyadari setelah Yesus memecah roti, mengucap berkat dan memberikannya kepada mereka.

Ada kegairahan yang membara ketika Yesus berbicara dengan mereka. Namun tadinya mereka luput menangkap pertanda itu karena hanya menggunakan akal sebagai ukuran. Karena itulah kita diajak untuk hidup dengan utuh dan berimbang, juga dalam pengenalan akan Tuhan.

Kita diajak untuk mengenal Dia dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan (Markus 12:30). (RC)

1 Tawarikh 17-20

Apakah aku belajar mengenal Tuhan dengan seluruh aspek dalam hidupku?

Ajarku mengenal-Mu dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatanku.

Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?

Lukas 24:32

rabu, 27 april 2011

Mengenal Kristus

Lukas 24:13-35

Penampakan Yesus di depan para murid-Nya menjadi momentum yang tak terlupakan bagi Tomas. Dialah murid yang tidak memercayai kebangkitan Yesus sebelum dia melihat dengan mata dan kepalanya sendiri. Sosok Tomas ini mewakili keberadaan setiap orang yang selalu mengandalkan logika atau penglihatan mata. Orang seperti ini tidak mudah untuk menjadi percaya.

Tuhan Yesus tidak hanya menampakkan diri, tetapi Ia memanggil Tomas mendekat dan menunjukkan luka di lambung dan tangan-Nya. Bahkan Tomas diminta mengulurkan tangan dan mencucukkan jarinya. Akhirnya muncullah pengakuan Tomas bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allahnya. Dalam penyebutan “Tuhanku dan Allahku” memberikan penegasan yang sangat kuat bagi pemahaman iman Tomas maupun orang Yahudi pada umumnya. Dari peristiwa ini, kita dapat melihat bahwa Yesus yang adalah Tuhan mampu menyelami pikiran Tomas. Ia menghampiri Tomas karena tidak ingin Tomas terhilang dan luntur imannya. Dengan menyelami pikiran Tomas, itu artinya Yesus juga mengenali apa yang paling dibutuhkan oleh Tomas yaitu iman.

Yesus adalah Tuhan, Sang Pemilik kehidupan ini. Dia mengerti dan mengenali kita satu persatu. Apa yang menjadi pikiran dan keinginan kita diketahui oleh-Nya. Dia akan menjawab setiap persoalan dan pergumulan kita seperti apa yang telah dialami oleh Tomas. Dia adalah pribadi yang paling mengenal dan memahami kita lebih daripada orang-orang yang dekat dengan kita. Apabila kita mampu mempercayai Yesus sekalipun tidak melihat-Nya, maka kita adalah orang yang patut berbahagia seperti yang dikatakan oleh Yesus: “Berbahagialah mereka

yang tidak melihat, namun percaya” (D)

1 Tawarikh 13-16

Mengakui Yesus sebagai Tuhan sama dengan menaruh kehidupan kita ke dalam tangan-Nya.

Ya Tuhan, Engkaulah Tuhan dan Allahku.

Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku.”Yohanes 20:28

Yesus Tuhan

Yohanes 20:24-29 selasa, 26 april 2011

Page 29: Sinar Kasih April 2011

Beberapa tahun yang lalu kecerdasan hanya diukur berdasarkan kemampuan matematika dan bahasa, kita mengenalnya sebagai IQ. Namun kemudian diketahui bahwa banyak kategori lain untuk mengukur kecerdasan, di antaranya ialah kecerdasan emosi (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Kecerdasan emosi terkait dengan kemampuan berelasi dan bekerjasama dengan orang lain, sedangkan kecerdasan spiritual terkait dengan kemampuan mendahulukan hal-hal yang dianggap punya nilai utama seperti kemanusiaan dan pengorbanan demi kepentingan banyak orang.

Tadinya orang yang hasil tes IQ-nya rendah disebut bodoh, tapi sekarang muncul pemahaman bahwa tingkat EQ dan SQ jauh lebih penting daripada IQ. Begitu pula semestinya dalam pengiringan kita kepada Kristus. Ukurannya bukanlah seberapa banyak kita memiliki pengetahuan tentang Dia. Contohnya dua murid yang berjalan menuju Emaus itu mengerti dan memahami dengan sangat baik mengenai penjelasan Kitab Suci tentang siapa Yesus (Lukas 24: 19-21), namun mereka tidak mampu mengenali-Nya. Mereka juga sudah mendapat informasi dari murid-murid yang lain mengenai kebangkitan Yesus (Lukas 24: 22-24), namun informasi dan pengetahuan itu tak cukup bagi mereka untuk mengenali-Nya. Mereka baru mengenali dan menyadari setelah Yesus memecah roti, mengucap berkat dan memberikannya kepada mereka.

Ada kegairahan yang membara ketika Yesus berbicara dengan mereka. Namun tadinya mereka luput menangkap pertanda itu karena hanya menggunakan akal sebagai ukuran. Karena itulah kita diajak untuk hidup dengan utuh dan berimbang, juga dalam pengenalan akan Tuhan.

Kita diajak untuk mengenal Dia dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan (Markus 12:30). (RC)

1 Tawarikh 17-20

Apakah aku belajar mengenal Tuhan dengan seluruh aspek dalam hidupku?

Ajarku mengenal-Mu dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatanku.

Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?

Lukas 24:32

rabu, 27 april 2011

Mengenal Kristus

Lukas 24:13-35

Penampakan Yesus di depan para murid-Nya menjadi momentum yang tak terlupakan bagi Tomas. Dialah murid yang tidak memercayai kebangkitan Yesus sebelum dia melihat dengan mata dan kepalanya sendiri. Sosok Tomas ini mewakili keberadaan setiap orang yang selalu mengandalkan logika atau penglihatan mata. Orang seperti ini tidak mudah untuk menjadi percaya.

Tuhan Yesus tidak hanya menampakkan diri, tetapi Ia memanggil Tomas mendekat dan menunjukkan luka di lambung dan tangan-Nya. Bahkan Tomas diminta mengulurkan tangan dan mencucukkan jarinya. Akhirnya muncullah pengakuan Tomas bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allahnya. Dalam penyebutan “Tuhanku dan Allahku” memberikan penegasan yang sangat kuat bagi pemahaman iman Tomas maupun orang Yahudi pada umumnya. Dari peristiwa ini, kita dapat melihat bahwa Yesus yang adalah Tuhan mampu menyelami pikiran Tomas. Ia menghampiri Tomas karena tidak ingin Tomas terhilang dan luntur imannya. Dengan menyelami pikiran Tomas, itu artinya Yesus juga mengenali apa yang paling dibutuhkan oleh Tomas yaitu iman.

Yesus adalah Tuhan, Sang Pemilik kehidupan ini. Dia mengerti dan mengenali kita satu persatu. Apa yang menjadi pikiran dan keinginan kita diketahui oleh-Nya. Dia akan menjawab setiap persoalan dan pergumulan kita seperti apa yang telah dialami oleh Tomas. Dia adalah pribadi yang paling mengenal dan memahami kita lebih daripada orang-orang yang dekat dengan kita. Apabila kita mampu mempercayai Yesus sekalipun tidak melihat-Nya, maka kita adalah orang yang patut berbahagia seperti yang dikatakan oleh Yesus: “Berbahagialah mereka

yang tidak melihat, namun percaya” (D)

1 Tawarikh 13-16

Mengakui Yesus sebagai Tuhan sama dengan menaruh kehidupan kita ke dalam tangan-Nya.

Ya Tuhan, Engkaulah Tuhan dan Allahku.

Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku.”Yohanes 20:28

Yesus Tuhan

Yohanes 20:24-29 selasa, 26 april 2011

Page 30: Sinar Kasih April 2011

Benarkah Yesus hanya seorang nabi seperti Elia dan nabi-nabi yang lain dalam Perjanjian Lama? Yohanes memberikan penjelasan tentang siapakah Yesus sebenarnya. Dalam Injil Yohanes 1:1 dikatakan, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Ayat ini dilanjutkan dengan “Firman itu telah menjadi manusia...” (ayat 14). Jadi siapakah Firman itu? Firman itu adalah penyataan dari Allah Tritunggal yang menjadi manusia dalam diri Yesus (Filipi 2:5-9). Dengan merendahkan diri-Nya, Ia memasuki hidup kemanusiaan beserta segala keterbatasan dari pengalaman manusia (Yohanes 3:17, 10:36). Oleh karena itulah Ia disebut Anak Allah, Anak Tunggal Bapa.

Allah yang kudus dan yang telah diberitakan oleh para nabi dalam Perjanjian Lama tersebut, telah berkenan menyatakan diri-Nya dalam rupa daging sama seperti manusia. Yesus adalah Anak Allah yang dapat dilihat dan disentuh oleh setiap manusia yang hidup pada zamannya; Yesus yang bercakap-cakap dengan Zakheus si pemungut cukai; Yesus yang menyembuhkan orang kusta, buta, lumpuh dan sebagainya. Yesus adalah Anak Allah yang diam di antara umat manusia, Ia menyatakan kemuliaan Bapa (Yohanes 17:5) melalui karya keselamatan yang dikerjakan-Nya bagi umat manusia yang berdosa. Inilah kasih karunia Allah yang besar bagi umat ciptaan-Nya, yaitu memberikan Anak-Nya yang tunggal dan satu-satu-Nya yaitu Yesus Kristus.

Jika demikian, apakah yang harus kita lakukan atas kasih Allah yang telah memberikan Anak-Nya yang Tunggal? Selayaknya kita mengucap

syukur atas pemberian yang tak ternilai dengan cara hidup berkenan dan memuliakan Dia. (MI)

1 Tawarikh 21-23

Yesus Anak Allah adalah Allah yang menyatakan diri-Nya dalam wujud daging untuk menyelamatkan manusia yang berdosa.

Ya...Allah, terimakasih atas penyataan diri-Mu dalam pribadi Yesus sehingga kami dapat mengenal Engkau yang penuh kasih.

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yohanes 1:14

Yesus Anak Allah

Yohanes 1:1-18 kamis, 28 april 2011

Kebangkitan merupakan ajaran utama Kitab Suci. Yesus yang bangkit dari kematian merupakan sentral berita Injil. Tanpa kebangkitan Yesus, Injil menjadi sia-sia. Kitab Suci menjadi sia-sia. Iman menjadi sia-sia. Kekristenan menjadi tidak ada artinya sama sekali. Oleh karena kebangkitan-Nya, Kekristenan ada, hidup dan bergerak sampai kini.

Kebangkitan-Nya memberi pengharapan dahsyat kepada manusia. Kematian bukan berarti titik sampai di situ. Kematian bukan berarti habis segala-galanya. Atau sebatas kembali ke debu tanah. Atau hanya tinggal tulang belulang saja. Namun dengan kebangkitan Yesus, kematian merupakan awal kehidupan abadi bersama Yesus.

Sebagaimana Yesus yang bangkit, kita pun akan dibangkitkan. Berarti hidup kita tidak sebatas hidup di muka bumi. Sebaliknya kita memiliki hidup kekal bersama Tuhan Yesus Kristus. Hidup di muka bumi mungkin 50 tahun; 60 tahun atau 80 tahun bahkan 100 tahun, namun hidup bersama Tuhan Yesus Kristus kekal selama-lamanya.

Secara lahiriah manusia, kematian memang menyedihkan. Tentunya umat Tuhan secara manusia merasakan betapa pahitnya kematian orang yang dikasihi. Namun bagi umat Tuhan, kesedihan berubah menjadi sukacita. Menyadari bahwa kematian kekasih di dalam Kristus membawa kebangkitan untuk memasuki hidup kekal.

Kebangkitan Yesus mempertemukan semua orang yang dikasihi-Nya di dalam kerajaan-Nya. Semua orang yang dikasihi-Nya akan tetap

berkumpul bersama di dalam kekekalan-Nya. (IE)

1 Tawarikh 24-26

Kematian telah ditelan di dalam kebangkitan-Nya.

Terima kasih atas kebangkitan Yesus Kristus.

Bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.

1 Korintus 15:4

jumat, 29 april 2011

Kuasa Kebangkitan-Nya

1 Korintus 15:1-4

Page 31: Sinar Kasih April 2011

Benarkah Yesus hanya seorang nabi seperti Elia dan nabi-nabi yang lain dalam Perjanjian Lama? Yohanes memberikan penjelasan tentang siapakah Yesus sebenarnya. Dalam Injil Yohanes 1:1 dikatakan, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Ayat ini dilanjutkan dengan “Firman itu telah menjadi manusia...” (ayat 14). Jadi siapakah Firman itu? Firman itu adalah penyataan dari Allah Tritunggal yang menjadi manusia dalam diri Yesus (Filipi 2:5-9). Dengan merendahkan diri-Nya, Ia memasuki hidup kemanusiaan beserta segala keterbatasan dari pengalaman manusia (Yohanes 3:17, 10:36). Oleh karena itulah Ia disebut Anak Allah, Anak Tunggal Bapa.

Allah yang kudus dan yang telah diberitakan oleh para nabi dalam Perjanjian Lama tersebut, telah berkenan menyatakan diri-Nya dalam rupa daging sama seperti manusia. Yesus adalah Anak Allah yang dapat dilihat dan disentuh oleh setiap manusia yang hidup pada zamannya; Yesus yang bercakap-cakap dengan Zakheus si pemungut cukai; Yesus yang menyembuhkan orang kusta, buta, lumpuh dan sebagainya. Yesus adalah Anak Allah yang diam di antara umat manusia, Ia menyatakan kemuliaan Bapa (Yohanes 17:5) melalui karya keselamatan yang dikerjakan-Nya bagi umat manusia yang berdosa. Inilah kasih karunia Allah yang besar bagi umat ciptaan-Nya, yaitu memberikan Anak-Nya yang tunggal dan satu-satu-Nya yaitu Yesus Kristus.

Jika demikian, apakah yang harus kita lakukan atas kasih Allah yang telah memberikan Anak-Nya yang Tunggal? Selayaknya kita mengucap

syukur atas pemberian yang tak ternilai dengan cara hidup berkenan dan memuliakan Dia. (MI)

1 Tawarikh 21-23

Yesus Anak Allah adalah Allah yang menyatakan diri-Nya dalam wujud daging untuk menyelamatkan manusia yang berdosa.

Ya...Allah, terimakasih atas penyataan diri-Mu dalam pribadi Yesus sehingga kami dapat mengenal Engkau yang penuh kasih.

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yohanes 1:14

Yesus Anak Allah

Yohanes 1:1-18 kamis, 28 april 2011

Kebangkitan merupakan ajaran utama Kitab Suci. Yesus yang bangkit dari kematian merupakan sentral berita Injil. Tanpa kebangkitan Yesus, Injil menjadi sia-sia. Kitab Suci menjadi sia-sia. Iman menjadi sia-sia. Kekristenan menjadi tidak ada artinya sama sekali. Oleh karena kebangkitan-Nya, Kekristenan ada, hidup dan bergerak sampai kini.

Kebangkitan-Nya memberi pengharapan dahsyat kepada manusia. Kematian bukan berarti titik sampai di situ. Kematian bukan berarti habis segala-galanya. Atau sebatas kembali ke debu tanah. Atau hanya tinggal tulang belulang saja. Namun dengan kebangkitan Yesus, kematian merupakan awal kehidupan abadi bersama Yesus.

Sebagaimana Yesus yang bangkit, kita pun akan dibangkitkan. Berarti hidup kita tidak sebatas hidup di muka bumi. Sebaliknya kita memiliki hidup kekal bersama Tuhan Yesus Kristus. Hidup di muka bumi mungkin 50 tahun; 60 tahun atau 80 tahun bahkan 100 tahun, namun hidup bersama Tuhan Yesus Kristus kekal selama-lamanya.

Secara lahiriah manusia, kematian memang menyedihkan. Tentunya umat Tuhan secara manusia merasakan betapa pahitnya kematian orang yang dikasihi. Namun bagi umat Tuhan, kesedihan berubah menjadi sukacita. Menyadari bahwa kematian kekasih di dalam Kristus membawa kebangkitan untuk memasuki hidup kekal.

Kebangkitan Yesus mempertemukan semua orang yang dikasihi-Nya di dalam kerajaan-Nya. Semua orang yang dikasihi-Nya akan tetap

berkumpul bersama di dalam kekekalan-Nya. (IE)

1 Tawarikh 24-26

Kematian telah ditelan di dalam kebangkitan-Nya.

Terima kasih atas kebangkitan Yesus Kristus.

Bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.

1 Korintus 15:4

jumat, 29 april 2011

Kuasa Kebangkitan-Nya

1 Korintus 15:1-4

Page 32: Sinar Kasih April 2011

Misi Allah bagi dunia adalah menyelamatkan manusia dari dosa. Allah mengutus Anak-Nya Yesus Kristus menjadi Juruselamat dunia. Tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan manusia dari belenggu dosa selain Yesus. Bahkan manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Setiap orang yang percaya kepada nama-Nya tidak akan binasa, tetapi ia akan diselamatkan dan memperoleh hidup yang kekal.

Yesus Kristus datang bukan untuk menghakimi, tetapi untuk menyelamatkan manusia. Dalam percakapan-Nya dengan perempuan Samaria, Tuhan Yesus menunjukkan perhatian-Nya pada keselamatan jiwa manusia (Yohanes 4:1-42). Yesus ingin semua orang diselamatkan. Yesus datang menyapa perempuan Samaria, sekalipun Ia tahu bahwa orang Yahudi hampir tidak pernah berkomunikasi dengan orang Samaria. Yesus menyentuh kebutuhan hidup yang paling hakiki dari perempuan Samaria ini. Orang-orang mengenal perempuan ini sebagai perempuan tuna susila dan Yesus tahu apa yang telah diperbuat oleh perempuan ini. Yesus tidak menghakimi perempuan ini, tetapi Yesus menyelamatkan jiwanya. Tidak hanya perempuan ini yang diselamatkan tetapi orang-orang Samaria lainnya. Mereka diselamatkan karena mendengar kesaksian perempuan ini dan berjumpa langsung dengan Yesus. Mereka mengakui bahwa Yesus adalah benar-benar Juruselamat dunia (Yohanes 4:42).

Tuhan Yesus Kristus Sang Juruselamat, sampai saat ini masih memberi kesempatan bagi setiap orang yang mau percaya kepada-Nya untuk memperoleh keselamatan. Seperti yang difirmankan Allah di dalam 2 Korintus 6:2b, “…sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan itu.” Karena itu hari ini berilah dirimu diselamatkan! (YL)

1 Tawarikh 27-29

Kasih Allah tetap sama, Ia rindu agar semua orang diselamatkan.

Orang-orang yang belum kenal Yesus Kristus agar diselamatkan.

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Yohanes 3:17

Yesus Juruselamat

Yohanes 3:14-21 sabtu, 30 april 2011

Oleh : Pdt. Agus Sutrisno

Artikel Lepas

Page 33: Sinar Kasih April 2011

Misi Allah bagi dunia adalah menyelamatkan manusia dari dosa. Allah mengutus Anak-Nya Yesus Kristus menjadi Juruselamat dunia. Tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan manusia dari belenggu dosa selain Yesus. Bahkan manusia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Setiap orang yang percaya kepada nama-Nya tidak akan binasa, tetapi ia akan diselamatkan dan memperoleh hidup yang kekal.

Yesus Kristus datang bukan untuk menghakimi, tetapi untuk menyelamatkan manusia. Dalam percakapan-Nya dengan perempuan Samaria, Tuhan Yesus menunjukkan perhatian-Nya pada keselamatan jiwa manusia (Yohanes 4:1-42). Yesus ingin semua orang diselamatkan. Yesus datang menyapa perempuan Samaria, sekalipun Ia tahu bahwa orang Yahudi hampir tidak pernah berkomunikasi dengan orang Samaria. Yesus menyentuh kebutuhan hidup yang paling hakiki dari perempuan Samaria ini. Orang-orang mengenal perempuan ini sebagai perempuan tuna susila dan Yesus tahu apa yang telah diperbuat oleh perempuan ini. Yesus tidak menghakimi perempuan ini, tetapi Yesus menyelamatkan jiwanya. Tidak hanya perempuan ini yang diselamatkan tetapi orang-orang Samaria lainnya. Mereka diselamatkan karena mendengar kesaksian perempuan ini dan berjumpa langsung dengan Yesus. Mereka mengakui bahwa Yesus adalah benar-benar Juruselamat dunia (Yohanes 4:42).

Tuhan Yesus Kristus Sang Juruselamat, sampai saat ini masih memberi kesempatan bagi setiap orang yang mau percaya kepada-Nya untuk memperoleh keselamatan. Seperti yang difirmankan Allah di dalam 2 Korintus 6:2b, “…sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan itu.” Karena itu hari ini berilah dirimu diselamatkan! (YL)

1 Tawarikh 27-29

Kasih Allah tetap sama, Ia rindu agar semua orang diselamatkan.

Orang-orang yang belum kenal Yesus Kristus agar diselamatkan.

Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

Yohanes 3:17

Yesus Juruselamat

Yohanes 3:14-21 sabtu, 30 april 2011

Oleh : Pdt. Agus Sutrisno

Artikel Lepas

Page 34: Sinar Kasih April 2011

berusaha membawanya ke 2:7; 89:19–29; pengakuan pengadilan sebagai tuntutan Petrus dalam ?Matius 16:16?). terhadap Yesus. Kayafas tidak bertanya apakah

Yesus telah menyatakan diri Pertanyaan Kayafas sebagai Allah karena hal

Dalam pengadilan tersebut, tersebut tidak mungkin bagi Kayafas bertanya secara seorang guru Yahudi. Dia langsung kepada Yesus apakah Ia bertanya apakah Yesus Mesias Mesias, yaitu Anak Allah atau atau seorang yang berpura-pura bukan (Matius 26:63). Jelas j ad i Mes i a s . J i ka Yesu s sekali bahwa Kayafas berusaha menjawab secara positif — Ya, agar Yesus menyatakan diri-Nya Aku adalah Mesias — Ia akan sehingga Sanhedrin dapat menghukum diri-Nya sendiri. menghukum-Nya s ebaga i Jika Ia menjawab secara negatif seorang penjahat yang dihukum — Bukan, Aku bukan Mesias — Ia mati. Pengakuan Yesus sebagai akan dihakimi sebagai penipu Mesias akan cukup untuk dan dipojokkan. menghukum-Nya, paling tidak pengakuan tersebut dapat Jawaban Yesusdisebut sebagai hasutan untuk Ternyata Yesus kemudian m e m b e r o n t a k k e p a d a memberikan jawaban positif, Pemerintah Romawi. ”?Akulah Dia?” (Markus 14:62),

Kayafas memakai istilah “Engkau telah mengatakannya” Anak Allah dalam kaitan dengan (Matius 26:64), “Kamu sendiri kata Mesias. Kayafas tidak mengatakan” (Lukas 22:70). memikirkan istilah Anak Allah Yesus tidak menjawab secara sebagai yang kudus. Dalam negatif karena Dia mengerti pemahaman orang Yahudi, akibat dari jawaban-Nya: Mesias adalah seorang keturunan p e n g h u k u m a n a t a u Daud yang akan menjadi seorang pembebasan. Yesus juga Anak Allah karena adanya menyadari ketidakpercayaan hubungan yang dekat antara Sanhedrin (Lukas 22:67–68) dan Mesias dengan Allah (Mazmur telah menghina Kayafas.

Pendahuluan ini ditolak oleh orang-orang Yesus sedang berdiri di Saduki. Di samping itu mereka

hadapan Kayafas, seorang Imam takut kehilangan jabatan Besar. Pengadilan agama yang aristokrasi mereka di bawah diprakarsai oleh Mahkamah pe r a t u r an Romaw i . Dua Agama (Sanhedrin) terhadap kelompok ini iri kepada Yesus Yesus tersebut merupakan karena orang banyak telah puncak pertentangan antara mendengar-Nya sebagai seorang Yesus dengan para pemimpin nabi yang benar (Markus 15:10).agama Yahudi. Mereka merasa Y e s u s t a h u b a h w a sakit hati sejak Yesus memulai berdasarkan hukum Yahudi, pelayanan-Nya dan menyatakan seluruh pengadilan ilegal pada otoritas-Nya sejajar dengan beberapa hal. Mereka ingin Allah serta lebih superior dari mengeluarkan Yesus dengan cara otor itas mereka (Markus yang secepat dan setenang 11:27–33). Secara religius dan mungkin tanpa menimbulkan politis, mereka ingin membunuh kekacauan di antara orang Yesus karena Ia berbicara banyak. Yesus tidak berbicara sebagai seorang penafsir Taurat selama pengadilan berlangsung (hukum Allah) yang berotoritas ka rena I a tahu tentang dan Ia menyatakan diri sebagai ketidakadilan mereka. Apa pun Guru yang lebih berotoritas dari yang Ia katakan akan mereka pada Musa (Markus 1:22; 3:6). gunakan untuk melawan-Nya. Bagi mereka, hal ini tidak hanya Kayafas juga mendengarkan dan merupakan penghinaan kepada m e n y a k s i k a n a d a n y a A l l ah te tap i juga te lah pertentangan dalam diri mereka mengancam otoritas mereka. Di sendiri tentang tuntutan samping itu, orang-orang Saduki hukuman mati terhadap Yesus. juga merasa takut kepada Yesus Namun Kayafas tidak dapat karena Ia mengajarkan tentang menentukan apa-apa. Dalam Mesias, yaitu Diri-Nya yang akan keputusasaannya, Kayafas bangkit dari antara orang mati. secara pribadi mengambil Pengajaran tentang kebangkitan laporan-laporan tersebut dan

Page 35: Sinar Kasih April 2011

berusaha membawanya ke 2:7; 89:19–29; pengakuan pengadilan sebagai tuntutan Petrus dalam ?Matius 16:16?). terhadap Yesus. Kayafas tidak bertanya apakah

Yesus telah menyatakan diri Pertanyaan Kayafas sebagai Allah karena hal

Dalam pengadilan tersebut, tersebut tidak mungkin bagi Kayafas bertanya secara seorang guru Yahudi. Dia langsung kepada Yesus apakah Ia bertanya apakah Yesus Mesias Mesias, yaitu Anak Allah atau atau seorang yang berpura-pura bukan (Matius 26:63). Jelas j ad i Mes i a s . J i ka Yesu s sekali bahwa Kayafas berusaha menjawab secara positif — Ya, agar Yesus menyatakan diri-Nya Aku adalah Mesias — Ia akan sehingga Sanhedrin dapat menghukum diri-Nya sendiri. menghukum-Nya s ebaga i Jika Ia menjawab secara negatif seorang penjahat yang dihukum — Bukan, Aku bukan Mesias — Ia mati. Pengakuan Yesus sebagai akan dihakimi sebagai penipu Mesias akan cukup untuk dan dipojokkan. menghukum-Nya, paling tidak pengakuan tersebut dapat Jawaban Yesusdisebut sebagai hasutan untuk Ternyata Yesus kemudian m e m b e r o n t a k k e p a d a memberikan jawaban positif, Pemerintah Romawi. ”?Akulah Dia?” (Markus 14:62),

Kayafas memakai istilah “Engkau telah mengatakannya” Anak Allah dalam kaitan dengan (Matius 26:64), “Kamu sendiri kata Mesias. Kayafas tidak mengatakan” (Lukas 22:70). memikirkan istilah Anak Allah Yesus tidak menjawab secara sebagai yang kudus. Dalam negatif karena Dia mengerti pemahaman orang Yahudi, akibat dari jawaban-Nya: Mesias adalah seorang keturunan p e n g h u k u m a n a t a u Daud yang akan menjadi seorang pembebasan. Yesus juga Anak Allah karena adanya menyadari ketidakpercayaan hubungan yang dekat antara Sanhedrin (Lukas 22:67–68) dan Mesias dengan Allah (Mazmur telah menghina Kayafas.

Pendahuluan ini ditolak oleh orang-orang Yesus sedang berdiri di Saduki. Di samping itu mereka

hadapan Kayafas, seorang Imam takut kehilangan jabatan Besar. Pengadilan agama yang aristokrasi mereka di bawah diprakarsai oleh Mahkamah pe r a t u r an Romaw i . Dua Agama (Sanhedrin) terhadap kelompok ini iri kepada Yesus Yesus tersebut merupakan karena orang banyak telah puncak pertentangan antara mendengar-Nya sebagai seorang Yesus dengan para pemimpin nabi yang benar (Markus 15:10).agama Yahudi. Mereka merasa Y e s u s t a h u b a h w a sakit hati sejak Yesus memulai berdasarkan hukum Yahudi, pelayanan-Nya dan menyatakan seluruh pengadilan ilegal pada otoritas-Nya sejajar dengan beberapa hal. Mereka ingin Allah serta lebih superior dari mengeluarkan Yesus dengan cara otor itas mereka (Markus yang secepat dan setenang 11:27–33). Secara religius dan mungkin tanpa menimbulkan politis, mereka ingin membunuh kekacauan di antara orang Yesus karena Ia berbicara banyak. Yesus tidak berbicara sebagai seorang penafsir Taurat selama pengadilan berlangsung (hukum Allah) yang berotoritas ka rena I a tahu tentang dan Ia menyatakan diri sebagai ketidakadilan mereka. Apa pun Guru yang lebih berotoritas dari yang Ia katakan akan mereka pada Musa (Markus 1:22; 3:6). gunakan untuk melawan-Nya. Bagi mereka, hal ini tidak hanya Kayafas juga mendengarkan dan merupakan penghinaan kepada m e n y a k s i k a n a d a n y a A l l ah te tap i juga te lah pertentangan dalam diri mereka mengancam otoritas mereka. Di sendiri tentang tuntutan samping itu, orang-orang Saduki hukuman mati terhadap Yesus. juga merasa takut kepada Yesus Namun Kayafas tidak dapat karena Ia mengajarkan tentang menentukan apa-apa. Dalam Mesias, yaitu Diri-Nya yang akan keputusasaannya, Kayafas bangkit dari antara orang mati. secara pribadi mengambil Pengajaran tentang kebangkitan laporan-laporan tersebut dan

Page 36: Sinar Kasih April 2011

Keadaan ini dipertentangkan sebagai “Anak Manusia” dan dengan kedudukan-Nya yang “datang dengan awan-awan dari a k a n d a t a n g s e t e l a h langit” mengarah pada Daniel kebangkitan-Nya yakni duduk di 7:13. Sedangkan Daniel 7:9–14 sebelah kanan Allah Bapa menggambarkan Tuhan sedang sebagai Tuhan dan Hakim. Untuk menghakimi dunia pada akhir melakukan hal in i Yesus zaman. Yesus menerapkan menggabungkan dua ayat firman ini bagi diri-Nya sebagai Perjanjian Lama, yaitu Mazmur Anak Manusia yang telah 110:1 dan Daniel 7:13 serta diberikan oleh Allah dan akan menerapkannya bagi diri-Nya. datang untuk menghakimi semua Saat Yesus tidak menjawab manusia. Kedua firman tersebut pertanyaan tersebut, orang telah menggambarkan Yesus banyak pun tidak menjawabnya, sebagai Anak Allah yang kudus — karena jawaban satu-satunya dalam Mazmur 110 (Mesias yang dapat diberikan hanya sebagai Anak Allah), dalam melalui inkarnasi. Allah “Daud” Daniel 7 (Mesias sebagai Anak tidak hanya anaknya – Mesias Manusia yang menerima otoritas sebagai keturunan Daud - namun d a r i A l l a h B a p a u n t u k Mesias juga Allah dan hakim bagi menghakimi semua manusia).Daud, seperti yang digambarkan dalam Mazmur 110. Yesus tidak Respons Kayafashanya Anak Daud tetapi juga Kayafas tidak mungkin Anak Allah, dalam kekudusan- merespons dengan cepat yaitu Nya yang penuh. Dia menyatakan merobek bajunya setelah dengan pasti tentang posisi-Nya mendengar jawaban Yesus, m e n d a t a n g , m e n a n t i k a n namun ia menuntut-Nya dengan kebangkitan-Nya dan kenaikan- fitnahan karena menurut Nya ke sorga yang akan duduk di Imamat 24:15–16, setiap orang sebelah kanan Allah Bapa yang menghujat/memfitnah sebagai Tuhan dan Hakim dengan nama Allah akan dihukum mati. semua otoritas-Nya (Kisah Para Secara teknis, Yesus tidak Rasul 2:34–36). Gambaran Yesus melakukan hal-hal ini. Ia

menyatakan diri sebagai Mesias, Disitu Yesus dijadikan obyek Anak Manusia yang akan cemoohan.memerintah di sebelah kanan Allah dengan otoritas Allah Bapa. KesimpulanKayafas merasa geli dengan Rasul Yohanes memandang jawaban-Nya yang te lah secara unik terhadap tindakan merendahkan keagungan Allah Kayafas yang telah "bernubuat" karena dalam pandangan bahwa "satu orang mati bagi Kayafas Ia sebagai manusia. orang banyak" (Yohanes 11:47-Dengan cara ini, menurut 53). Kayafas memikirkan Kayafas Yesus telah merampas manfaat politik, namun Yohanes otoritas Allah. melihat dalam pernyataan

Bagaimana pendapat para Kayafas bahwa Yesus mati Sanhedrin yang lain? Mereka sebagai Anak Domba Allah bagi setuju dengan pen i la ian dosa-dosa Israel dan dosa Kayafas. Mereka secara resmi seluruh dunia. Sementara menjatuhkan hukuman mati dan Kayafas dan Sanhedrin tidak kemudian mengejek Yesus, d a p a t d i m a a f k a n a t a s menutup mata-Nya, menampar- ket idakpercayaannya dan Nya, dan bertanya, "Siapakah peny impangannya da l am yang telah memukul Engkau?" menjalankan peradilan. Yesus (Mat ius 26 :68) . Mereka Kristus mati di kayu salib sebagai menganggap bahwa jika Yesus korban yang sempurna bagi a d a l a h M e s i a s y a n g semua orang. Setiap orang yang sesungguhnya, maka Yesus akan percaya kepada-Nya akan tahu siapa yang memukul-Nya. memperoleh hidup yang kekal.

Page 37: Sinar Kasih April 2011

Keadaan ini dipertentangkan sebagai “Anak Manusia” dan dengan kedudukan-Nya yang “datang dengan awan-awan dari a k a n d a t a n g s e t e l a h langit” mengarah pada Daniel kebangkitan-Nya yakni duduk di 7:13. Sedangkan Daniel 7:9–14 sebelah kanan Allah Bapa menggambarkan Tuhan sedang sebagai Tuhan dan Hakim. Untuk menghakimi dunia pada akhir melakukan hal in i Yesus zaman. Yesus menerapkan menggabungkan dua ayat firman ini bagi diri-Nya sebagai Perjanjian Lama, yaitu Mazmur Anak Manusia yang telah 110:1 dan Daniel 7:13 serta diberikan oleh Allah dan akan menerapkannya bagi diri-Nya. datang untuk menghakimi semua Saat Yesus tidak menjawab manusia. Kedua firman tersebut pertanyaan tersebut, orang telah menggambarkan Yesus banyak pun tidak menjawabnya, sebagai Anak Allah yang kudus — karena jawaban satu-satunya dalam Mazmur 110 (Mesias yang dapat diberikan hanya sebagai Anak Allah), dalam melalui inkarnasi. Allah “Daud” Daniel 7 (Mesias sebagai Anak tidak hanya anaknya – Mesias Manusia yang menerima otoritas sebagai keturunan Daud - namun d a r i A l l a h B a p a u n t u k Mesias juga Allah dan hakim bagi menghakimi semua manusia).Daud, seperti yang digambarkan dalam Mazmur 110. Yesus tidak Respons Kayafashanya Anak Daud tetapi juga Kayafas tidak mungkin Anak Allah, dalam kekudusan- merespons dengan cepat yaitu Nya yang penuh. Dia menyatakan merobek bajunya setelah dengan pasti tentang posisi-Nya mendengar jawaban Yesus, m e n d a t a n g , m e n a n t i k a n namun ia menuntut-Nya dengan kebangkitan-Nya dan kenaikan- fitnahan karena menurut Nya ke sorga yang akan duduk di Imamat 24:15–16, setiap orang sebelah kanan Allah Bapa yang menghujat/memfitnah sebagai Tuhan dan Hakim dengan nama Allah akan dihukum mati. semua otoritas-Nya (Kisah Para Secara teknis, Yesus tidak Rasul 2:34–36). Gambaran Yesus melakukan hal-hal ini. Ia

menyatakan diri sebagai Mesias, Disitu Yesus dijadikan obyek Anak Manusia yang akan cemoohan.memerintah di sebelah kanan Allah dengan otoritas Allah Bapa. KesimpulanKayafas merasa geli dengan Rasul Yohanes memandang jawaban-Nya yang te lah secara unik terhadap tindakan merendahkan keagungan Allah Kayafas yang telah "bernubuat" karena dalam pandangan bahwa "satu orang mati bagi Kayafas Ia sebagai manusia. orang banyak" (Yohanes 11:47-Dengan cara ini, menurut 53). Kayafas memikirkan Kayafas Yesus telah merampas manfaat politik, namun Yohanes otoritas Allah. melihat dalam pernyataan

Bagaimana pendapat para Kayafas bahwa Yesus mati Sanhedrin yang lain? Mereka sebagai Anak Domba Allah bagi setuju dengan pen i la ian dosa-dosa Israel dan dosa Kayafas. Mereka secara resmi seluruh dunia. Sementara menjatuhkan hukuman mati dan Kayafas dan Sanhedrin tidak kemudian mengejek Yesus, d a p a t d i m a a f k a n a t a s menutup mata-Nya, menampar- ket idakpercayaannya dan Nya, dan bertanya, "Siapakah peny impangannya da l am yang telah memukul Engkau?" menjalankan peradilan. Yesus (Mat ius 26 :68) . Mereka Kristus mati di kayu salib sebagai menganggap bahwa jika Yesus korban yang sempurna bagi a d a l a h M e s i a s y a n g semua orang. Setiap orang yang sesungguhnya, maka Yesus akan percaya kepada-Nya akan tahu siapa yang memukul-Nya. memperoleh hidup yang kekal.

Page 38: Sinar Kasih April 2011

Stephanie - Semarang

Syalom,Saya adalah anak tertua dari 3 bersaudara. Umur

saya 11 tahun. Satu tahun yang lalu, muncul benjolan kecil di sebelah hidung saya, dekat dengan mata saya. Pada mulanya saya tidak begitu memperhatikannya, karena benjolan tersebut tidak sakit. Namun setelah beberapa saat, benjolan tersebut membesar, sebesar biji kacang. Orang tua saya mulai cemas dan membawa saya ke dokter kulit. Dokter mengatakan benjolan tersebut namanya Kista Aterum dan dapat diambil lewat operasi. Dokter juga mengatakan bahwa benjolan tersebut tidak boleh dipencet-pencet karena dapat pecah menyebar. Saya menjadi takut karena saya pernah menekan-nekan supaya benjolan tersebut hilang. Karena tidak mau gegabah, orang tua saya membawa saya ke dokter yang lain. Dokter tersebut juga mengatakan hal yang sama, dan menjelaskan bahwa benjolan itu dapat tetap ukurannya seperti itu atau dapat membesar. Jika harus dioperasi, harus lewat dokter estetika/kecantikan karena letaknya di wajah. Dokter juga mengatakan, bahwa luka bekas operasi akan menimbulkan bekas. Saya juga harus banyak berpantang makanan. Saya takut sekali mendengar kata “operasi”. Akhirnya orang tua saya berkata,” Fani, kamu kan anak Tuhan. Berdoa dan minta kesembuhan sama Tuhan ya, biar tidak usah operasi.” Saya mulai berdoa untuk benjolan tersebut tiap malam menjelang tidur. Saya percaya Tuhan pasti menolong saya. Hari demi hari berlalu, saya sibuk dengan pelajaran di sekolah, orang tua saya juga sibuk dengan pekerjaan dan pelayanan. Dan tanpa saya sadari benjolan tersebut hilang tak berbekas sampai saat ini. Mujizat-Nya nyata dalam hidup keluarga kami. Tuhan mendengar seru doa saya.

Praise The Lord !

TUHAN MENDENGAR DOA-KU

berkat-berkat tuhan

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan28:2-6

Page 39: Sinar Kasih April 2011

Stephanie - Semarang

Syalom,Saya adalah anak tertua dari 3 bersaudara. Umur

saya 11 tahun. Satu tahun yang lalu, muncul benjolan kecil di sebelah hidung saya, dekat dengan mata saya. Pada mulanya saya tidak begitu memperhatikannya, karena benjolan tersebut tidak sakit. Namun setelah beberapa saat, benjolan tersebut membesar, sebesar biji kacang. Orang tua saya mulai cemas dan membawa saya ke dokter kulit. Dokter mengatakan benjolan tersebut namanya Kista Aterum dan dapat diambil lewat operasi. Dokter juga mengatakan bahwa benjolan tersebut tidak boleh dipencet-pencet karena dapat pecah menyebar. Saya menjadi takut karena saya pernah menekan-nekan supaya benjolan tersebut hilang. Karena tidak mau gegabah, orang tua saya membawa saya ke dokter yang lain. Dokter tersebut juga mengatakan hal yang sama, dan menjelaskan bahwa benjolan itu dapat tetap ukurannya seperti itu atau dapat membesar. Jika harus dioperasi, harus lewat dokter estetika/kecantikan karena letaknya di wajah. Dokter juga mengatakan, bahwa luka bekas operasi akan menimbulkan bekas. Saya juga harus banyak berpantang makanan. Saya takut sekali mendengar kata “operasi”. Akhirnya orang tua saya berkata,” Fani, kamu kan anak Tuhan. Berdoa dan minta kesembuhan sama Tuhan ya, biar tidak usah operasi.” Saya mulai berdoa untuk benjolan tersebut tiap malam menjelang tidur. Saya percaya Tuhan pasti menolong saya. Hari demi hari berlalu, saya sibuk dengan pelajaran di sekolah, orang tua saya juga sibuk dengan pekerjaan dan pelayanan. Dan tanpa saya sadari benjolan tersebut hilang tak berbekas sampai saat ini. Mujizat-Nya nyata dalam hidup keluarga kami. Tuhan mendengar seru doa saya.

Praise The Lord !

TUHAN MENDENGAR DOA-KU

berkat-berkat tuhan

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan28:2-6

Page 40: Sinar Kasih April 2011

berkat-berkat tuhan

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan28:2-6