Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi...

10
Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP-ERP Mohammad Syarwani 1 Dedi Dharmawan 2 Mohammad Okki Hardian 3 1.2 Jurusan Teknik Industri Universitas Pasundan 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma I [email protected] ABSTRAK Tulisan ini membahas algoritma perencanaan jangka panjang yang dipergunakan dalam SAP-ERP dibandingkan dengan perhitungan secara manual. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan simulasi menggunakan sub modul Long Term Planning dalam SAP-ERP versi ECC 6. O.Perencanaan jangka panjang yang dihitung adalah kebutuhan material (Mate- rial Requirement Planning) dan kebutuhan kapasitas (Capacity Requirement Planning). Per- hitungan manual sebagai analisis pembanding menggunakan metode MRP versi Orlicky dan metode CRP berdasarkan rumus Fogarty. Hasil simulasi kebutuhan material menunjukkan perbedaan. Penyebab perbedaan adalah perbedaan dalam periode perencanaan, penentuan lead time produksi, dan proses perencanaan gabungan (pegging). Hasil simulasi kebutuhan kapasitas juga menunjukkan perbedaan antara SAP dengan cara manual. Perbedaan tersebut disebabkan oleh kesalahan dalam pemrograman SAP dan perbedaan cara penghitungan wak- tu proses. Secara umum algoritma yang dipergunakan oleh SAP adalah sama dengan algo- ritma dan rumus teoritis. Perencanaanjangka panjang menggunakan SAP memiliki kelebihan dibanding cara manual dalam hal akurasi danfleksibilitas. Ini akibat sifat SAP sebagai sistem informasi perusahaan yang terintegrasi dan real-time. Kesalahan dalam hal kode pemrogra- man dan kesulitan dalam pengoperasian seharusnya tidak menyurutkan perusahaan dalam memanfaatkan SAP dalam aktivitas perencanaan produksi jangka panjangnya. Kata kunci: SAp, ERp, perencanaanjangka panjang, simulasi, MRp, CRP ABSTRACT This paper discusses the long term planning algorithm in SAP-ERP compares to that ofman- ual procedure. The method is by conducting simulation on Long Term Planning sub-module on SAP-ERP version ECC 6.0. The long term planning includes calculation of Material Re- quirement Planning (MRP) and Capacity Requirement Planning (CRP). The manual analysis is using Orlicky s MRP version and Fogarty s CRPformula. The simulation results show sig- nificant differences between SAP and manual calculation on both MRP and CRP. The causes in MRP difference are in planning time bucket, determination of production lead time, and material pegging. In CRP, the causes are programming error in SAP and difference in run time calculation method. Generally, long term planning algorithms installed in SAP are the same as theoretical algorithm and formula. Long term planning using SAP offers benefit in terms of planning accuracy andflexibility. This is due to SAPs nature as integrated and real- time enterprise information system. Programming bugs and operational difficulties should not deterred manufacturing companies to utilize SAP-ERP LTP module in their production planning activity. Keywords: SAP, ERP, long term planning, simulation, MRp, CRP 176 Jurnal Ilmiah Teknologi & Rekayasa. Volume15 No.3. Desember 2010

Transcript of Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi...

Page 1: Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP-ERP Mohammad Syarwani 1 Dedi Dharmawan

Simulasi Perencanaan Produksi Jangka PanjangMenggunakan SAP-ERP

Mohammad Syarwani 1

Dedi Dharmawan 2

Mohammad Okki Hardian 3

1.2 Jurusan Teknik Industri Universitas Pasundan3 Jurusan Teknik Industri Universitas Gunadarma

I [email protected]~

ABSTRAK

Tulisan ini membahas algoritma perencanaan jangka panjang yang dipergunakan dalamSAP-ERP dibandingkan dengan perhitungan secara manual. Metode yang digunakan adalahdengan melakukan simulasi menggunakan sub modul Long Term Planning dalam SAP-ERPversi ECC 6.O.Perencanaan jangka panjang yang dihitung adalah kebutuhan material (Mate-rial Requirement Planning) dan kebutuhan kapasitas (Capacity Requirement Planning). Per-hitungan manual sebagai analisis pembanding menggunakan metode MRP versi Orlicky danmetode CRP berdasarkan rumus Fogarty. Hasil simulasi kebutuhan material menunjukkanperbedaan. Penyebab perbedaan adalah perbedaan dalam periode perencanaan, penentuanlead time produksi, dan proses perencanaan gabungan (pegging). Hasil simulasi kebutuhankapasitas juga menunjukkan perbedaan antara SAP dengan cara manual. Perbedaan tersebutdisebabkan oleh kesalahan dalam pemrograman SAP dan perbedaan cara penghitungan wak-tu proses. Secara umum algoritma yang dipergunakan oleh SAP adalah sama dengan algo-ritma dan rumus teoritis. Perencanaanjangka panjang menggunakan SAP memiliki kelebihandibanding cara manual dalam hal akurasi danfleksibilitas. Ini akibat sifat SAP sebagai sisteminformasi perusahaan yang terintegrasi dan real-time. Kesalahan dalam hal kode pemrogra-man dan kesulitan dalam pengoperasian seharusnya tidak menyurutkan perusahaan dalammemanfaatkan SAP dalam aktivitas perencanaan produksi jangka panjangnya.

Kata kunci: SAp, ERp, perencanaanjangka panjang, simulasi, MRp, CRP

ABSTRACT

Thispaper discusses the long term planning algorithm in SAP-ERP compares to that ofman-ual procedure. The method is by conducting simulation on Long TermPlanning sub-moduleon SAP-ERP version ECC 6.0. The long term planning includes calculation of Material Re-quirement Planning (MRP) and Capacity Requirement Planning (CRP). The manual analysisis using Orlickys MRP version and Fogarty s CRPformula. The simulation results show sig-nificant differences between SAP and manual calculation on both MRP and CRP. The causesin MRP difference are in planning time bucket, determination of production lead time, andmaterial pegging. In CRP, the causes are programming error in SAP and difference in runtime calculation method. Generally, long term planning algorithms installed in SAP are thesame as theoretical algorithm and formula. Long term planning using SAP offers benefit interms of planning accuracy andflexibility. This is due to SAPs nature as integrated and real-time enterprise information system. Programming bugs and operational difficulties shouldnot deterred manufacturing companies to utilize SAP-ERP LTP module in their productionplanning activity.

Keywords: SAP, ERP, long term planning, simulation, MRp, CRP

176 Jurnal Ilmiah Teknologi& Rekayasa. Volume15 No.3. Desember 2010

-..

.J

Page 2: Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP-ERP Mohammad Syarwani 1 Dedi Dharmawan

PENDAHULUAN

Perencanaan jangka panjang merupa-kan salah satu tugas yang paling menantangyang harus dihadapi oleh setiap eksekutifperusahaan yang berkecimpung dalam duniabisnis modem sekarang ini. Persaingan yangsemakin ketat menuntut setiap perusahaanmemiliki perencanaan jangka panjang yangmatang, minimal untuk 3-5 tahun ke depan.Kesulitan utama perencanaan ini adalahmelakukanperamalan atas apa yang akan ter-jadi di pasar dalam waktu yang lama. Bebera-pa perusahaan hanya melakukan ekstrapolasihasil data penjualan masa lalu mereka. Halitu tidak cukup. Mietzner dan Reger (2005)mengatakan bahwa dewasa ini perusahaanmemerlukan membuat beberapa kemung-kinan kejadian di masa yang akan datang.Alasan utamanya adalah, karena masa depantidak mungkin diketahui sebelum terjadi,perencanaan jangka panjang perlu memper-timbangkan berbagai skenario kejadian yangakan datang. Bradfield dkk (2005) menyebutperencanaan ini sebagai perencanaan berba-sis skenario (scenario planning). Perenca-naan berbasis skenario pada prakteknya tidakmungkin dilakukan tanpa bantuan perangkatlunak yang canggih yang mampu menginte-grasikan seluruh data-data dalam perusahaansehingga mampu menghasilkan perencanaanyang benar-benar baik.

SAP (Systemanalyse und Program-mentwicklung/System Analysis and ProgramDevelopment) adalah salah satu perusahaanpenyedia perangkat lunak bisnis manaje-men temama di dunia. SAP memiliki produkutama SAP-ERP ECC 6.0 yang merupakanperangkat lunak berjenis ERP (EnterpriseResources Planning). Kelebihan SAP-ERPadalah terintegrasinya data di dalam perusa-haan sehingga kualitas informasi akan lebihterjaga. Demikian pula berbagai proses bisnisrutin dapat dikerjakan dengan lebih efisien.Berbagai kelebihan tersebut membuat ban-yak perusahaan membeli SAP-ERP danmenggunakannya sebagai tulang punggungsistem informasi di perusahaan. Salah satumodul dalam SAP-ERP adalah modul LongTerm Planning (LTP) yang berfungsi men-jalankan perencanaan jangka panjang secara

Syarwani, Dharmawan, Hardian, Simulasi Perencanaan...

simulasi. Leu dan Huang (2009) berkata bah-wa salah satu kelebihan SAP adalah sebagaipendukung keputusan dalam operasional bis-nis dalam jangka panjang. Alasannya adalahkarena SAP-ERP mampu menggabungkanaktivitas perencanaan-peramalan penjua-lan, penjadwalan produksi, perencanaankapasitas, dan perencanaan kebutuhan ma-terial dalam jaringan data yang terintegrasi.Kelebihan dari perencanaan jangka panjangdalam SAP-ERP adalah dapat dilakukan tan-pa mengganggu perencanaan operasional ak-tual, di samping kemampuan untuk membuatberbagai skenario.

Meski demikian, dalam pengamatantidak banyak perusahaan yang mengadopsiSAP-ERP menggunakan sub-modul LTP un-tuk membuat perencanaan jangka panjang.Perusahaan masih menggunakan cara lamasebagaimana disebut di awal, yaitu denganekstrapolasi data historis. Dugaan sementaraadalah bahwa perusahaan belum mengguna-kan sub-modul LTP karena belum mengenalkehandalan fungsi tersebut. Perusahaan jugameninggalkan perencanaan jangka panjangkarena belum mengetahui kemampuan sub-modul LTP dalam melakukan perencanaanberbasis skenario.

Tulisan ini mencoba mengenalkanfungsi sub-modul LTP dan berbagai fituryang dimilikinya. Tulisan ini berusaha mem-buktikan kehandalan algoritma perhitungandi balik SAP-ERP.dalam perencanaanjangkapanjang dibandingkan dengan perhitunganperencanaan secara manual. Dalam peneli-tian ini akan dilakukan simulasi perhitunganperencanaan untuk mengetahui akurasi per-hitungan menggunakan SAP-ERP sekaligusmempelajari mekanisme perencanaan meng-gunakan sub-modul LTP tersebut. Simulasidalam penelitian ini difokuskan pada peren-canaan kebutuhan material dan perencanaankapasitas yang dihasilkan dari perencanaanjangka panjang tersebut.

METODE PENELITIAN

Metode pemecahan masalah yang di-gunakan adalah melakukan proses simulasimenggunakan sub modul Long Term Plan-ning dalam SAP-ERP versi ECC 6.0. Data

177

Page 3: Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP-ERP Mohammad Syarwani 1 Dedi Dharmawan

yang sebagai masukan proses perencanaanberasal dari data demo SAP, yaitu IDES(Internet Demonstration and EvaluatingSystem). IDES merupakan representasi darisebuah model perusahaan. IDES terdiri daribeberapa kelompok intemasional dengan be-berapa anak perusahaan di berbagai negara.IDES berisi data aplikasi untuk berbagai ske-nario bisnis yang dapat dijalankan di sistemSAP.Bisnis proses dalam sistem IDES diran-

cang untuk mencerminkan kebutuhan nyatakehidupan bisnis dan memiliki akses ke ban-yak karakteristik realistis.

Perencanaan jangka panjang di dalamSAP ECC 6.0 pertama menghitung kebutu-han material (Material Requirement Plan-ning). Selanjutnya dihitung kebutuhan kapa-sitas, proyeksi biaya produksi pada cost cen-ter. Perencanaan yang disimulasikan meliputipembuatan rencana kebutuhan independen

Create and rclt.'as.e

planning s.cenario

Createlt:hangc plnd Ind.U:."(1mt~ver!)iQn{5»

. Total planning

. Singte..itemplanning

. Single-level plann;in simulation mode

'Sii" 0'

_ OperativeplaMingarea '"

Gambar 1. Proses Perencanaan

Jangka Panjang SAP-ERPSumber: SAP AG (2004)

( Mulai )1

Pengumpulan data IDES:I. Material Master2. Bill of Material

3. Routings4. Work Center

5. Factory Calendar

Pengolahan Data

Proses Simulasi L TP

SAP ECC 6.0

.Y

Evaluasi MRP List

...

Evaluasi CapacityRequirement

't'

I Analisa I

1

I Kesimpulan dan Saran I

1

( Selesai )Gambar 2. Bagan Alir Penelitian

178 Jurnal1/miah Teknologi & Rekayasa, Volume15 No.3, Desember 2010

-.

Page 4: Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP-ERP Mohammad Syarwani 1 Dedi Dharmawan

(PlannedIndependent Requirement) dan per-intahpenjualan (Sales Order). Proses simula-sijuga dilakukan untuk berbagai versi peren-canaanjangka panjang. Setiap versi simulasitidak saling terkait. Proses simulasi peren-canaanjangka panjang di SAP ECC terlihatpada Gambar 1. Data yang dibutuhkan untukmenjalankanproses simulasi termasuk Mate-rial Master, yaitu berisi detail dari informasisuatubahan/material tersebut; Bill of Materi-al; routing;work center; dan kalender pabrik.Setelah dilakukan simulasi, hasil dari simu-lasi tersebut dipergunakan untuk melakukanevaluasikebutuhan material dan perencanaankebutuhan kapasitas. Hasil dari perencanaankebutuhan material dan kebutuhan kapasitasini kemudian dibandingkan dengan perhi-tungan secara manual. Alur pengolahan datayang digunakan dalam penelitian ini lebihjelas terlihat dalam bentuk bagan alir seba-gaimana terlihat pada Gambar 2.

Perencanaan jangka panjang da-lam penelitian ini dibatasi untuk dua jenisproduk, yaitu Pump Precision 100 dengankode produk T-F125 dan Pump cast steelIDESNORM 170-230 dengan kode produkP-109. Kedua produk tersebut masih dalamsatu famili produk yaitu Pump yang meru-pakan produk utama dari perusahaan IDESAG. Sengaja dipilih produk yang masih da-lam satu famili karena memudahkan dalam

perencanaan agregat. Penelitian ini jugamembatasi perencanaan jangka panjang da-lam horison waktu 12 bulan untuk memu-dahkan perhitungan. Perhitungan manualdalam perencanaan jangka panjang sebagaianalisis pembanding menggunakan metodeMRP (Material Requirement Planning) versiJoseph Orlicky dan metode CRP (CapacityRequirement Planning) berdasarkan rumusFogarty (1991).

Peramalan permintaan dibuat untukdua skenario sehingga bisa dibandingkan.Skenario 1 menggambarkan permintaan da-lam keadaan normal, sedangkan Skenario 2menggambarkan kondisi dimana permintaanberada dalam kondisi ekstrim dimana terjadipeningkatan permintaan sebesar dua kali li-pat dari periode sebelumnya.

Langkah pengerjaan MRP menurut Or-licky (Plossl, 1994) adalah melalui tahapan

Syarwani, Dharmawan. Hardian. Simu/asi Perencanaan...

Netting atau penentuan kebutuhan bersih,Lotting atau penentuan ukuran lot pemesan-an yang memberikan total biaya persediaanminimal, Offsetting atau penetapan waktupemesanan, dan Exploding atau penentuanjumlah permintaan pada level BOM (Billof Material) di bawahnya. Banyak modelukuran lot yang sudah dikembangkan untuksistem MRP, seperti Lot for Lot (LFL), PartPeriod Balance (PPB), Silver Meal, WagnerWithin, dan lain-lain. Penelitian ini menggu-nakan model Lot for Lot sesuai dengan yangdigunakan pada perusahaan IDES AG.

PEMBAHASAN

Langkah awal pembahasan adalahmengumpulkan data yang dibutuhkan untukmenjalankan proses simulasi. Tabell dan Ta-bel 3 menunjukkan Struktur Produk atau Billof Material dan routing produksi dari produkP-109, sementara Tabe12 dan Tabe14 menun-jukkan Struktur Produk atau Bill of Material(BOM) dan routing produksi dari produkT-F125. Dua data ini, BOM dan routing, ada-lah masukan yang paling penting dari semuaaktivitas perencanaan produksi.

Tabel 5 memperlihatkan kalenderpabrik dan permintaan agregat. Kalenderpabrik dipergunakan untuk menghitung ka-pasitas work center. Kalender pabrik tersebutmenunjukkan aQanyavariasi jumlah hari ker-ja pada setiap periode atau bulannya. Kapasi-tas work center dihitung menggunakan Per-samaan 1. Simulasi perencanaan ini menggu-nakan asumsi jam kerja per hari adalah tujuhjam. Kapasitas work center digunakan padasaat perencanaan kapasitas.

C=HKxJKxJP (1)dimana

C = Kapasitas work centerHK = Hari kerja per periodeJK = Jam kerja per hariJP = Jumlah pekerja dalam work center, ataujumlah mesin jika tidak ada pekerja.

Permintaan agregat menyatakanbesamya permintaan terhadap keseluruhanproduk, atau dalam kasus simulasi ini adalahgabungan produk P-109 dan T-F125. Sebe-lum dapat dipergunakan untuk membuat per-encanaan jangka panjang, harus dilakukan

179

Page 5: Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP-ERP Mohammad Syarwani 1 Dedi Dharmawan

180 Jurnailimiah Teknologi & Rekayasa, Volume15 No.3. Desember 2010

Tabell. Struktur Produk P-l 09

Tingkat Kode Deskripsi Material Kuantitas TipeBOM0 P-I09 Pump Cast Steel I buah ProduksiI 101-100 Casing 10I I buah Produksi2 100-120 Flat gasket I buah Beli

I 100-700 Sheet Metal ST37 0.64 m2 Beli

I 101-200 Fly Wheel W-IOI I buah Produksi2 100-210 Slug for Fly Wheel I buah BeliI 100-300 Hollow Shaft I buah Produksi2 100-310 Slug for Shaft I buah BeliI 101-400 Pressured cover-cast steel I buah BeliI 100-500 Bearing Case I buah Produksi2 100-510 Ball Bearing I buah BeliI 100-600 Support Base I buah Beli

Tabe12. Struktur Produk T-F125

Tingkat Kode Deskripsi Material Kuantitas TipeBOM

0 T-F125 Pump Precision 100 I buah ProduksiI T-B125 Casing I buah Produksi2 T-Tl25 Slug for spiral casing I buah Beli2 T-T225 Flat gasket I buah Beli2 T-T325 Hexagon head screw M 10 8 buah BeliI T-B225 Fly Wheel I buah Produksi2 T-T025 Slug for Fly Wheel I buah BeliI T-B325 Hollow Shaft I buah Produksi2 T-T425 Slug for Shaft I buah BeliI T-B425 Electronic Turbodrive I buah Produksi2 T-T525 Casing,for Electronic Drive I buah Beli

Tabe13. Routing Produk P-109Waktu

Kode Deskripsi Work Center Baku(jam)

1112 Universal Lathe Maho 2323 1.751114 Drill Press 0.221410 Assembly III 1.251111 Universal Lathe 0.881115 Balancing machine 0.101720 Production inspection I 0.671116 Steel saw 0.331117 Annealing furnace 0.501310 Pre Assembly I 0.251121 Assembly 0.331320 Pre Assembly II 0.581906 Paint shop 0.301904 Final assembly I 0.131905 Final assembly II 0.171721 Production inspection II 0.17

7.63

Page 6: Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP-ERP Mohammad Syarwani 1 Dedi Dharmawan

Tabel4. Routing Produk T-F125WaktuBaku(jam)1.750.221.170.130.170.330.880.100.500.670.420.170.080.587.17

Kode Deskripsi Work Center

T-A25T-B25T-C25T-E25T-F25T-G25T-H25T-I25T-J25T-K25T-L25T-M25T-P25T-V25

Universal Lathe Maho 2323Drill Press

Assembly IIIFinal assembly IFinal assembly IISteel saw

Assembly IBalancing machineAnnealing furnaceProduction inspection IPaint shopPre Assembly IProduction inspection IIPre Assembl~ II

terlebih dahulu proses disagregasi permin-taan. Proses disagregasi memecah angka per-mintaan agregat ke masing-masing produk.Disagregasi wajib dilakukan karena peren-canaan jangka panjang dilakukan pada levelproduk individu, bukan agregat. Terlihat padaTabel5 kedua skenario permintaan yang akandisimulasikan.

Disagregasi Permintaan

Disagregasi permintaan menggunakanmetode perbandingan total waktu baku. Ter-lihat pada Tabel 3 bahwa total waktu baku

Syarwani, Dharmawan, Hardian, Simu/asi Perencanaan...

P-109 adalah 7,63 jam, sementara pada Ta-bel 4 terlihat bahwa total waktu baku T-F125

adalah 7,17 jam. Total waktu baku untukkedua produk tersebut adalah 7,63 ditam-bah 7,17 jam, atau 14,80 jam. Perbandinganwaktu baku P-I09 terhadap total waktu bakuadalah 7,63 dibagi 14,80 jam, atau 52%; se-mentara perbandingan waktu baku T-F125adalah 7,17 dibagi 14,80jam, atau 48%. Set-elah diketahui komposisi disagregasi ini, da-pat dihitung permintaan dari masing-masingproduk dengan cara mengalikan permintaanagregat dengan nilai perbandingannya. Hasilperhitungan selengkapnya terlihat pada Ta-

181

Tabel5. Kalender Pabrik

dan Permintaan Agregat

Hari Permintaan AgregatPeriode

KerjaSkenario Skenario

1 21 21 200 2002 21 220 2203 21 260 2604 22 280 2805 19 280 2806 20 300 3007 20 280 4008 22 250 4409 23 200 52010 20 220 56011 22 280 56012 19 300 600

Page 7: Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP-ERP Mohammad Syarwani 1 Dedi Dharmawan

bel 6. Permintaan produk yang terlihat padaTabel 6 akan dianggap sebagai jadwal indukproduksi. Ini karena dalam simulasi ini dia-sumsikan tidak ada persediaan dan tidak adapermintaan dari sumber lain.

Perhitungan Kebutuhan Material

Strategi perencanaan yang dipilih da-lam simulasi adalah perencanaan produksimengikuti permintaan. Langkah pertama per-encanaan jangka panjang menggunakan SAPadalah membuat Planned Independent Re-quirement (PIR). PIR adalah gabungan dariperamalan, order pelanggan, dan permintaanlainnya. Simulasi inihanya menggunakan dataperamalan sebagaimana terlihat pada Tabel 6,oleh karena itu data permintaan pada Tabel 6tersebut dipergunakan langsung sebagai nilaiPIR. Perencanaan jangka panjang dibuat da-lam 12 periode ke depan. Hasil perencanaanjangka panjang produk T-F125 menggunakanSAP terlihat pada Tabel 7, sementara per-bandingannya menggunakan metode manualterlihat pada Tabel 8. Pembahasan ini hanyamenampilkan Skenario 1.

Hasil perbandingan antara Tabel 7 danTabel 8 menunjukkan adanya perbedaan.Pola perbedaan yang sarnajuga nampak padaSkenario 2 maupun perencanaan jangka pan-jang produk T-FI25. Ada beberapa penyebabterjadinya perbedaan ini. Penyebab pertamaadalah perbedaan dalam periode perenca-naan. Penggunaan periode perencanaandalam SAP bisa dipilih berdasarkan hari,

minggu, atau bulan sesuai dengan kalenderpabrik yang telah ditentukan sebelumnya.Adanya ileksibilitas periode perencanaan inimenyebabkan tabel perencanaan yang di-hasilkan SAP lebih detil dibandingkan den-gan yang dikerjakan secara manual. Metodemanual memiliki keterbatasan karena peri-ode perencanaan tidak bisa ileksibel. Seb-agai contoh, pada perencanaan secara manualyang menggunakan periode minggu, waktuselama 3 hari maupun 5 hari dianggap satuminggu, sementara SAP akan menghitungsesuai dengan periode hari meskipun me-nampilkan tabel perencanaan dalam periodeminggu. Jika ini diteruskan ke mekanismeMRP untuk penentuan waktu pemesanan ma-terial, maka akan dihasilkan planned orderyang lebih akurat dari sisi waktu. Ini mem-berikan potensi penghematan dalam bentukpengurangan tingkat persediaan, karena ren-cana dari SAP lebih mendekati konsep Just-in-Time.

Penyebab yang kedua adalah perbe-daan dalam hal penentuan lead time. Al-goritrna MRP pada SAP merinci lead timeberdasarkan pada detil waktu setup, proses,dan transfer. Perhitungan waktu proses jugatergantung kepada jumlah yang diproduksi.Ini juga merupakan kelebihan SAP dari sisiakurasi parameter perencanaan. Perencanaansecara manual memiliki keterbatasan karena

lead time tidak dapat diperinci. Lead timepada perencanaan manual juga akan bemilaisarna, baik jumlah yang diproduksi sedikitmaupun banyak. Dapat disimpulkan bahwa

Tabel 6. Disagregasi Permintaan

182 Jurnal I/miah Teknologi & Rekayasa. Volume15 No.3, Desember 2010

., I

PeriodeSkenario 1 Skenario 2

P-I09 T-F125 Agregat P-I09 T-F125 Agregat1 103 97 200 103 97 2002 113 107 220 113 107 2203 134 126 260 134 126 2604 144 136 280 144 136 2805 144 136 280 144 136 2806 155 146 300 155 146 3007 144 136 280 206 194 4008 129 121 250 227 213 4409 103 97 200 268 252 52010 113 107 220 288 272 56011 144 136 280 288 272 56012 155 146 300 309 291 600

Page 8: Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP-ERP Mohammad Syarwani 1 Dedi Dharmawan

Syarwani, Dharmawan, Hardian, Simulasi Perencanaan... 183

MRP menggunakan SAP akan menghasilkan kedua material tersebut. Hal ini tidak da-rencana yang lebih akurat. pat dilakukan pada perhitungan MRP secara

Penyebab perbedaan yang terakhir ada- manual. MRP manual menjumlahkan kebutu-lah dalam hal proses perencanaan gabungan han dari semua produk kemudian mengang-(pegging). Ini terjadi untuk satu komponen gapnya sebagai satu hal yang sarna. Padahal,yangdiperlukan oleh dua produk yang berbe- pada kenyataannya kedua produk tersebutda.Dalam simulasi perencaan ini terjadi pada membutuhkan T-T325 pada waktu yang ber-komponen T-T325 yang dibutuhkan oleh dua lainan dan dengan lead time yang berbedaproduk, yaitu T-F125 dan T-BI25. SAP dapat satu sarna lain.

membedakan kebutuhan dari kedua produksehingga mampu membuat perhitungan ke- Perencanaan Kapasitasbutuhan material yang lebih akurat sekaligusmemberikan informasi mengenai alokasi ke Hal kedua yang dihitung pada proses

Tabel 7. Perhitungan Kebutuhan Material T-F125 Skenario 1 Menggunakan SAP

Kompone Perioden PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

13 14PIR 0 97 107 126 136 136 145 136 121 97 107 6 5T-F125 13 14

0 97 107 126 136 136 145 136 121 97 107 6 514

T-B125 97 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 5 014

T-B325 97 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 5 0T-T425 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0 0

14T-B425 97 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 5 0

14T-B225 97 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 5 0

200 300 200 300 200 200 100 100 200 300 200T-T325 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0T-T125 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0T-T225 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0T-T025 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0T-T525 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0

Tabel8. Perhitungan Kebutuhan Material Cara Manual T-F125 Skenario 1

KomponenPeriode

1PD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2

T-F125 1497 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 5 0

T-B125 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0T-B325 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0T-T425 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0T-B425 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0T-B225 107 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0

200 300 300 300 300 300 200 200 300 300 200T-T325 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0T-Il25 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0 0T-T225 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0 0T-T025 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0 0T-T525 126 136 136 145 136 121 97 107 136 145 0 0 0

Page 9: Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP-ERP Mohammad Syarwani 1 Dedi Dharmawan

simulasi ini adalah perencanaan kapasitas.Hasil perencaan kapasitas produk T-F125pada skenario I menggunakan SAP ditam-pakkan pada Tabel 9. Perbandingannya, yaituperencanaan kapasitas produk T-F125 meng-gunakan cara manual ditunjukkan pada Tabel10.Tampak pada Tabel 9 dan Tabell 0 bahwaada perbedaan yang signifikan antara keduahasil perencanaan. Apabila pada perencanaanMRP perbedaan yang terjadi menunjukkankelebihan akurasi perhitungan menggunakanSAP, hasil perencanaan kapasitas menunjuk-kan hal yang bertolak belakang.

Perbedaan mendasar yang pertamaadalah jumlah work center. Perencanaankapasitas SAP hanya menghitung kapasitaspada 10 work center, dari yang seharusnya

PeriodeWork

CenterJenis

I2345678910II12

PeriodeWork

Center

I2345678910II12

184

berjumlah 14. Ini diduga merupakan kesala-han dalam program IDES. Perbaikan dalamkode pemrograman atau kustomisasi programdiharapkan dapat menyelesaikan masalah ini.

Perbedaan yang kedua adalah dalamhal besaran kebutuhan kapasitas. Terdapatdua macam perbedaan, yaitu yang memberi-kan selisih angka besar dan yang berselisihsedikit. Contoh yang berselisih besar antaraSAP dan manual adalah work center T-L25,sementara contoh yang berselisih sedikit ada-lah work center T-M25. Jenis yang pertamadiduga terjadi karena sebab yang sarna den-gan perbedaan yang pertama, yaitu kesalahandalam program IDES. Jenis perbedaan yangkedua adalah disebabkan adanya perbedaancara penghitungan waktu proses antara SAP

Tabel9. Perencanaan Kapasitas F-T125 Skenario 1 Menggunakan SAP

Kebutuhan(jam)

T-M25 T-L25 T-F25 T-B25 T-H25 T-I25

Buruh20.1124.8339.2224.1720.112.5520.1716.1723.9539.421.30o

Buruh18.0821.2522.9222.9224.4222.9220.4216.4218.0822.9224.42

o

Buruh17.8321.0022.6722.6724.1722.6720.1716.1717.8322.6724.17

o

Mesin21.4322.7222.7224.2222.7220.22

o34.1022.7224.22

oo

Buruh190.85213.74241.42149.40147.64161.40115.47215.70201.95146.61

oo

Mesin6.356.856.857.306.856.10

o10.306.857.30oo

T-G25 T-1<25 T-C25T-J25

Mesin30.2324.3322.83

o20.3316.3326.4438.73

oooo

Buruh68.3368.3372.8368.3359.171.67

63.67107.3372.83

ooo

Buruh94.5879.4279.4284.6779.4263.6713.50105.6786.4284.67

oo

Buruhooooooo

0.33oooo

TabellO. Perencanaan Kapasitas Cara Manual F-T125 Skenario I

Kebutuhan (jam)~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

M25 U5 F~ B~ ID5 U5 ill 5 ~5 U5 1<25 Q5 ~5 n5 ~5

18 44 18 27 222 13 42 441 63 84 294 14 9 6221 52 21 29 240 14 45 475 68 90 316 17 10 7323 56 23 29 240 14 45 475 68 90 316 18 II 7923 56 23 31 257 15 48 508 73 97 339 18 II 7924 61 24 29 240 14 45 475 68 90 316 19 12 8523 56 23 26 214 12 40 424 61 81 282 18 II 7920 50 20 21 171 10 32 339 48 65 226 16 10 7116 40 16 23 188 II 35 373 53 71 249 13 8 5618 44 18 29 240 14 45 475 68 90 316 14 9 6223 56 23 31 257 15 48 508 73 97 339 18 II 7924 61 24 0 0 0 0 0 0 0 0 19 12 8500000000000000

Jurnaillmiah Teknologi& Rekayasa, Volume15 No.3, Desember 2010

~

Page 10: Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP … · 2018. 1. 1. · Simulasi Perencanaan Produksi Jangka Panjang Menggunakan SAP-ERP Mohammad Syarwani 1 Dedi Dharmawan

dengan cara manual. SAP menghitung ke-butuhan waktu proses secara lebih terperinciuntuk tiap work center. Di antara perinciandari SAP yang membedakannya dengan per-hitungan manual adalah penggolongan workcenter berdasarkan jenisnya, apakah workcenter yang terdiri atas pekerja (buruh) atauwork center yang terdiri atas mesin. Tabel 9memperlihatkan hal tersebut. Perbedaanjeniswork center ini mempengaruhi besarnyawaktu setup dan waktu proses yang diper-gunakan dalam rumus. Adapun rumus yangdipergunakan oleh SAP maupun cara manualadalah sarna. Rumus yang diberikan olehFogarty dkk (1991) dalam menghitung kebu-tuhanjam kerja terlihat pada Persamaan 2. Disini SAP lebih mendekati kepada kenyataandi lapangan, karena pada dasarnya jenis workcenter sangat mempengaruhi cara melakukansetup dan proses. Dapat dikatakan bahwapada kondisi tidak terjadi kesalahan programIDES, SAP kembali memberikan angka per-encanaan yang lebih detil dan akurat.

Kebutuhan kapasitas = Waktu setup/lot +Kuantitas x Waktu proses/unit .. .(2)

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini ada-lah bahwa algoritma yang dipergunakan olehSAP dalam melakukan perencanaan produksijangka panjang dan perencanaan kapasitasadalah sarna dengan algoritma dan rumusyang dipergunakan secara teoritis. Pada prak-teknya, menggunakan SAP akan memberikankelebihan dibandingkan perhitungan dengancara manual dalam hal akurasi dan fleksibili-tas perencanaan. Akurasi dan tleksibilitas inimuncul sebagai akibat sifat dasar dari SAPsebagai sistem informasi perusahaan yangterjntegrasj dan real-lime.

Adanya kesalahan dalam hal kodepemrograman dan kesulitan dalam pengop-erasian seharusnya tidak menyurutkan kem-auan perusahaan dalam memanfaatkan SAP

dalam aktivitas perencanaan produksinya,terutama perencanaan jangka panjang. Kes-alahan dalam pemrograman dapat dihilang-kan dengan melakukan tahapan implemen-tasi secara seksama. Kesulitan bagi pegawai

Syarwani. Dharmawan, Hardian, Simu/asi Perencanaan...

"

dalam pengoperasian perangkat lunak SAPyang kompleks dapat diatasi dengan banyakmelakukan pelatihan.

Simulasi semacam ini dapat dilaku-kan pada modul ERP yang lain, semacam per-hitungan biaya produksi, perencanaan mate-rial, dan lain-lain. Tujuannya adalah melaku-kan validasi dari aplikasi komputer tersebutapakah telah sesuai dengan teori yang telahdisusun oleh para pakar. Tujuan berikutnyaadalah mengenalkan aplikasi yang dipergu-nakan dalam industri kepada dunia akademiksehingga akan timbul kesesuaian antara ma-teri dunia pendidikan dengan praktek di duniaindustri.

DAFTAR PUSTAKA

Bradfield, Ron; Wright, George; Burt,George; Cairns, George; Van Der Hei-jden, Kees. "The Origins and Evolutionof Scenario Techniques in Long RangeBusiness Planning". Futures ResearchQuarterly Summer. Volume 37, pp 795-812. Elsevier. 2005.

Mietzner, Dana dan Reger, Guido. "Advan-tages and Disadvantages of ScenarioApproaches for Strategic Foresight". In-ternational Journal of Technology Intel-ligence and Planning, Vol. 1, No.2. In-derscience Enterprises Ltd. 2005.

Leu, Jun-Der dan ~uang, Li-Ting. "LogisticsPlanning of the IC Manufacturing Indus-try: A Method Based on the SAP-APO".Proceedings of 2009 International Con-ference on Computers & Industrial Engi-neering. IEEE. 2009.

SAPAG. Planning and Manufacturing Over-view. SCM-130 Handbook. 2004.

Dhewanto, Wawan dan Falahah. ERP: Me-nyelaraskan TI dengan Strategi Bisnis.Penerbjt Informatjka. Bandung. 2007.

Plossl, George. Orlicky s Material Require-ments Planning. 2ndEdition. McGraw-Hill Professional. New York. 1994.

Fogarty, Donald W; Blackstone, John H;dan Hoffmann, Thomas R. Production

and Inventory Management. 2ndedjtion.South-Western College Publishing. Bos-ton. 1991.

185

i