Simulasi Kasus Dermatitis Alergika
description
Transcript of Simulasi Kasus Dermatitis Alergika
OLEHSyahrurrahman
Siti chairani Indah Noor Hayati
PEMBIMBING:Nita Pujianti, S. Farm, Apt, MPH
SIMULASI KASUS
• Di Indonesia terlihat bahwa frekuensi dermatitis kontak menunjukan peningkatan.
• Bagian Alergi-Imunologi RSCM Jakarta tahun 1988 dilaporkan 35 kasus, berumur antara 6-67 tahun.
• Di Manado dari tahun 1988-1991 dijumpai 83 orang (4,45%)
• Singkawang Kalimantan Barat pada tahun 1991-1992 sebanyak 73 orang (17,76%)
• Tahun 1992 di RS Dr. Pirngadi Medan Nasution terdapat 301 pasien (laki-laki 109 orang dan wanita 192 orang), tahun 1993 sebanyak 332 orang (109 orang laki-laki dan 223 orang wanita), tahun 1994 dijumpai 427 kasus (122 orang laki-laki dan 305 orang wanita). Golongan usia tertinggi adalah 25-44 tahun 1992 dan 1994 adalah kelompok pelajar dan mahasiswa (27,24% dan 32,55%), sedangkan pada tahun 1993 adalah petani diikuti oleh penjual di pasar, tukang becak, pembantu dan pengangguran
Dermatitis
peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik ( eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan gatal.
Dermatitis Kontak dermatitis yang disebabkan oleh bahan-bahan dan luar tubuh yang berkontak langsung dengan kulit yang bersifat toksik, alergi maupun immunologis.
Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak iritan
(DKI)
Dermatitis kontak alergik
(DKA)
dermatitis yang timbul setelah kontak dengan alergen melalui proses sensitisasi
• alergen / kontaktan / sensitizer. Biasanya berupa bahan logam berat, kosmetik, bahan perhiasan, obat-obatan, karet paling sering berupa bahan kimia dengan berat molekul kurang dari 500-1000 Da (bahan kimia sederhana).
• Dermatitis Seboroik
• Dermatitis Atopik
• Dermatofitosis
SIMULASI KASUS
• Tn. Yudha, 32 tahun pekerjaan administrator jaringan komputer di telkom, alamat Jalan Wildan no.27 Banjarmasin, datang ke praktek dokter umum jam 18.00, dengan keluhan gatal-gatal. Sejak tadi pagi badan dan lengan terasa gatal-gatal dan muncul bintil-bintil kecil seperti gigitan nyamuk. Sudah diberi bedak herocyn, tapi masih saja gatal dan tetap ingin menggaruk, sampai ada yang luka dan sakit. Pasien tidak tahu apa penyebab gatal-gatal ini, tapi sejak kecil, gatal-gatal ini sering muncul hilang-timbul. Pasien juga adalah penderita asma.
SIMULASI KASUS
Tanda Vital:Tekanan darah : 120/80 mmHgNadi : 88 kali/menitNafas : 24 kali/menitSuhu tubuh : 37o C
Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik Kepala dan leher : dalam batas normalThorax, abdomen, dan ekstremitas : papul-papul hiperemis tersebar secara generalisata di kulit, beberapa nampak bekas garukan dan iritasi
SIMULASI KASUS
Diagnosis : Dermatitis Alergika
SIMULASI KASUS
• Tujuan pengobatan adalah menghindari faktor penyebab dan pencegahan berulangnya kontak kembali dengan alergen penyebab serta menekan kelainan kulit. Selain itu pengobatan sistemik bertujuan untuk mengobati reaksi alergi (gatal-gatal) dan mengatasi peradangan.
•
Tujuan Pengobatan
SIMULASI KASUS
Daftar Kelompok Obat Dermatitis Alergika beserta jenisnya
No
.
Kelompok Obat Jenis obat
1. Kortikosteroid Prednisone, methylprednisolon
2. Antipruritus - Acid salicyl
- Kalamin
SIMULASI KASUSPerbandingan Kelompok Obat Dermatitis Alergika menurut Khasiat, Keamanan , dan Kecocokannya
Kelompok obat Efek (khasiat) Indikasi Efek samping KORTIKOSTEROID Prednison Kortikosteroid Imunosupresan untuk
mengobati kelainan autoimun (alergi), penyakit inflamasi, uveitis, penyakit ginjal,
Hipokalemia, hiperglikemia, atrofia, kelemahan otot, tukak peptic, penggunaan jangka lama bisa menyebabkan osteoporosis, hirsutisme, menyebabkan infeksi dan krisis adrenal, Sindroma Cushing.
Infeksi jamur sistemik
Methylrednisolon Kortikosteroid Terapi substitusi insufisiensi sekresi korteks adrenal,penyakit alergi, penyakit inflamasi
Hipokalemia, tukak peptik, psikosis, pemberian jangka lama yang dihentikan tiba-tiba menimbulkan insufisiensi adrenal akut, penggunaan jangka lama menyebabkan osteoporosis, hirsutisme, Sindroma Cushing.
Infeksi jamur sistemik
SIMULASI KASUSResep Rasional Pilihan dan Alternatif Obat yang Digunakan untuk Kasus
KortikosteroidUraian Obat Pilihan Obat Alternatif
Nama Obat Prednison MethylrednisoloneBentuk Sediaan Obat (BSO) Generik : Prednison
Paten : ErlanisoneBSO : Tablet 5 mg
Generik : MethyleprednisolonPaten : Metrison, thimelonBSO : Tablet 4 mg , 8 mg (thimelon)
BSO yang Diberikan dan Alasannya
Tablet; karena pasien dewasa, sadar, dan tidak ada gangguan menelan
Tablet; karena pasien dewasa, sadar, dan tidak ada gangguan menelan
Dosis Referensi 5-60 mg per hari, pemeliharaan 5 mg per hari.
2-60mg per hari pemeliharaan 4 mg per hari.
Dosis untuk Kasus dan Alasannya
30 mg sehari, sesuai dosis terapi dermatitis
24 mg sehari, sesuai dosis terapi dermatitis
Frekuensi Pemberian dan Alasannya
3 x sehari sesuai dosis 3 x sehari sesuai dosis
Cara Pemberian dan Alasannya
Per oral; pasien dewasa, sadar, dan tidak ada gangguan menelan
Per oral; pasien dewasa, sadar, dan tidak ada gangguan menelan
Waktu Pemberian dan Alasannya
Sesudah makan, untuk mengurangi nyeri lambung
Sesudah makan, untuk mengurangi nyeri lambung
Lama Pemberian dan Alasannya
5 hari; untuk memudahkan kontrol
5 hari; untuk memudahkan kontrol
SIMULASI KASUSResep untuk Antipruritus
Uraian Obat Pilihan Obat AlternatifNama obat Acid salicylat KalaminNama generik dan nama paten dan kekuatannya
Generik: Bedak Salicyl 100 gPaten : Yod saben 100 gram
Generik : Kaladin lotionPaten : Calamine lotion
BSO yang diberikan dan alasannya
Bedak tabur karena lebih mudah cara penggunaannya
Lotion karena lebih mudah menyerap pada kulit
Dosis referensi Dosis pada kasus tersebut dan alasannyaFrekuensi pemberian 3-4 x/hari pada kulit yang
gatal2x/ hari
Cara pemberian dan alasannya
Ditaburkan pada tempat yang gatal
Oleskan pada tempat yang gatal
Saat pemberian dan alasannya
Setelah mandi atau bila berkeringat
Setelah mandi pagi dan sore hari
Lama pemberian 5 – 7 hari jika gatal masih ada
5 -7 hari jika gejala gatal masih ada
Resep yang Benar dan
Rasional untuk Kasus
dr. Rani Indah RahmanSIP. 0326/XIV/2006
Praktik Dokter Umum
Alamat Rumah :Jl. Simpang Ulin I No.2 BanjarmasinTelp (0511) 324565
Alamat Praktik : Jl. Kompleks Veteran No.27
Banjarmasin Telp (0511) 264187
Banjarmasin, 17 Oktober 2011
R/ Prednison tab 5 mg No.XXX S t.d.d. tab II p.c.
R/ Acid salycilat talk 2% No. Lag I
S u.e.
Pro : Tn. YudhaUmur : 32 tahunAlamat : Jl. Wildan No. 27
RESEP PILIHAN
dr. Rani Indah RahmanSIP. 0326/XIV/2006
Praktik Dokter Umum
Alamat Rumah :Jl. Simpang Ulin I No.2 BanjarmasinTelp (0511) 324565
Alamat Praktik : Jl. Kompleks Veteran No.27
Banjarmasin Telp (0511) 264187
Banjarmasin, 17 Oktober 2011
R/ Thimelon tab 8 mg No. XV S t.d.d tab I p.c. R/ kaladine lot. No.Lag I S b.d.d extend ter m.et.v ue (pruritus)
Pro : Tn. YudhaUmur : 32 tahunAlamat : Jl. Wildan No. 27
RESEP ALTERNA
TIF
SIMULASI KASUS
Pada prinsipnya, pengobatan dermatitis alergika adalah menghindari dan menyingkirkan faktor penyebab serta pengobatan simptomatis yaitu dengan menghilangkan dan mengurangi keluhan dan menekan peradangan
Pengendalian obat
kortikosteroid sistemik
. Penggunaan klinis kortikoteroid sebagai anti inflamasi merupakan terapi paliatif, dalam hal ini penyebab penyakit tetap ada hanya gejala yang dihambat. Kortikosteroid mampu menurunkan permeabilitas kapiler, menurunkan migrasi sel darah putih, monosit, dan sel darah lainnya, serta menekan system imun sehingga produksi limfosit ber kurang, terutama limfosit T.
Akut dan beratKASUS
mengatasi peradangan dalam jangka waktu pendek.
Pengendalian obat
• Pada kasus ini, diberikan prednisone 3x 10 mg perhari sesuai dosis untuk dermatitis karena lesi pada penderita ini adalah lesi generalisata; pada regio thorax, region abdomen dan ekstremitas.
• Pada resep alternative dapat digunakan methylprednison sebagai pengganti prednisone. Dosis untuk methylprednisolon pada kasus ini 24 mg per hari terbagi dalam 3 dosis. Penggunaan bedak salisyl dan kaladin lotion adalah sebagai terapi tambahan untuk antipruritus.