Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

116
LAPORAN ENTERPRISE RESOURCE PLANNING “PETERNAKAN AYAM PETELUR” Disusun untuk melengkapi tugas akhir Manajemen Proyek Perangkat Lunak Dosen Pengampu : M. Ainul Yaqin, M.Kom Oleh: KELAS C Manajemen Proyek Perangkat Lunak JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 201

Transcript of Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

Page 1: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

LAPORAN

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

“PETERNAKAN AYAM PETELUR”

Disusun untuk melengkapi tugas akhir Manajemen Proyek Perangkat Lunak

Dosen Pengampu : M. Ainul Yaqin, M.Kom

Oleh:

KELAS C

Manajemen Proyek Perangkat Lunak

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

201

Page 2: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga laporan tugas akhir Manajemen Proyek

Perangkat Lunak yang berjudul “Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam Petelur”

dapat kami selesaikan. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang terang berupa ilmu pengetahuan

sebagai bekal di dunia dan akhirat.

Semua ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

kami mengucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada

Bapak Muhammad Ainul Yaqin, M.Kom selaku dosen mata kuliah Manajemen Proyek

Perangkat Lunak. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan Inayah-Nya

kepada beliau serta memberikan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat.

Dengan segala kerendahan hati, kami menyadari bahwasannya masih banyak

kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan ini yang dikarenakan oleh keterbatasan

kemampuan dan berbagai hal lain. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat

konstruksional sangat kami harapkan demi kesempurnaan dan sebagai tolak ukur perbaikan

di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat, informasi, serta

memperluas khasanah pengetahuan dan wawasan bagi kami pada khususnya dan dunia

pendidikan pada umumnya.

Malang, Desember 2014

Penyusun

Page 3: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

DAFTAR ISI

BAB I

1. PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi Proyek ……………………………………………………………………………… 1 1.2 Deskripsi Organisasi Studi Kasus …………………………………………………… 2 1.3 Stakeholder …………………………………………………………………………………….. 4

BAB II 2. Proses Bisnis

2.1 Identifikasi Proses Bisnis …………………………………………………………………… 5 2.1.1 Identifikasi Proses Bisnis …………………………………………………………….. 5 2.1.2 Analisisi Proses Bisnis ………………………………………………………………….. 5

2.2 Model Proses Bisnis …………………………………………………………………………… 9 BAB III

3. Penerapan Konsep ERP 3.1 Sales and Distribution ………………………………………………………………………. 14 3.2 Production Planning ………………………………………………………………………….. 17 3.3 Material Management ……………………………………………………………………….. 30 3.4 Manufacturing ……………………………………………………………………………………. 32 3.5 Final Accounting ……………………………………………………………………………….. 42

BAB IV

4. Simulasi ERP 4.1 Sales and Distribution ………………………………………………………………………. 59 4.2 Production Planning ………………………………………………………………………….. 65 4.3 Material Management ……………………………………………………………………….. 69 4.4 Manufacturing ……………………………………………………………………………………. 74 4.5 Final Accounting ………………………………………………………………………………… 82

BAB V

5. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………. 110

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………………………………………….. 112 Lampiran-Lampiran ………………………………………………………………………………………………….. 113

Page 4: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

BAB I

PENDAHULUAN

Page 5: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Proyek

ERP (Enterprise Resource Planning) peternakan ayam adalah pembuatan konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya yang ada di dalam peternakan ayam meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas yang berpengaruh luas mulai dari manajemen paling atas hingga operasional di sebuah peternakan ayam agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stake holder) atas peternakan ayam tersebut dan mengetahui seberapa banyak peternak ayam tersebut mengalami kerugian ketika menggunakan pakan jadi.

ERP berfungsi untuk mengintegrasikan proses-proses penciptaan produk atau jasa perusahaan, mulai dari pemesanan bahan-bahan mentah dan fasilitas produksi sampai dengan terciptanya produk jadi yang siap ditawarkan kepada pelanggan (Indrajit, Djokopranoto, 2002). Selain itu ERP juga membantu mengintegrasikan data-data di dalam organisasi di dalam sebuah platform yang umum (ERP Wire, 2006).

Dalam pembuatan ERP peternakan ayam dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut, yang kemudian akan dibahas secara rinci pada bab selanjutnya:

1. Pemesanan

Gambar 1.1 Siklus Sales and Distribution pada ERP

Berikut adalah penjelasan singkat dari pemesan: Pembeli melakukan pemesanan-penerima melakukan pengecekan stok-pengambilan stok pesanan-pengepakan-pengiriman pesanan-pemberi tahuan tagihan kepada pembeli-pembayaran tagihan oleh pembeli.

2. Perencanaan Pada bagian ini akan dibahas tentang perencanaan produksi mulai dari infrastruktur, material yang digunakan, sumber daya manusia, dan hitung kebutuhan ternak beserta simulasinya.

3. Procurement

Page 6: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

Gambar 1.2 siklus Procurement pada ERP

Bagian ini akan menjelaskan seperti pada gambar. Berikut penjelasan singkatnya: Pembuatan list permintaan-pemilahan barang produksi oleh penjual-pemesanan barang-konfirmasi penjual-pengiriman barang dari penjual-kwitansi barang-tagihan-pembayaran.

4. Manufaktur Pada proses manufaktur ini akan menjelaskan tentang manufaktur pembibitan ayam.

5. Akutansi Bagian ini akan menjelaskan tentang perhitungan akutansi peternakan ayam, tersebut dalam simulasi.

Pembuatan ERP peternakan ayam dalam laporan ini dilakukan dalam microsoft excel beserta simulasi-simulasi perhitungan dari awal peternakan ayam mulai didirikan. Dan data yang ditampilkan berupa tabel-tabel dan grafik dalam perhituangan per bulannya. Tujuan tersebut dimaksudkan agar peternak ayam dapat mengetahui secara jelas laporan bulanannya dan meminimalisir kerugian dengan penggunaan pakan jadi tanpa harus menyalahi kontrak pembelian ayam petelur dengan pabrik. Pengerjaan proyek ini dilakukan secara bertahap dimulai dari proses wawancara kepada narasumber secara langsung, pendataan, hingga pembuatan ERP dalam microsoft excel.

1.2 Dekripsi Organisasi Studi Kasus

Deskripsi Organisasi Studi Kasus, menjelaskan mengenai bagaimana struktur

organisasi yang ada dalam peternakan ayam peterlur dan menjelaskan menjelaskan

satu persatu bagaimana peran, fungsi, dan kegiatan masing-masing pihak peternakan

ayam peterlur yang berwenang dalam tugas masing-masing.

Sebelum mendeskripsikan masing-masing organisasi dalam peternakan ayam

petelur, perlu kiranya untuk menstrukturkan susunan organisasi yang terdapat dalam

peternakan ayam agar lebih mudah ditelaah. Susunan organisasi peternakan ayam

peterlur adalah sebagai berikut :

Page 7: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

Gambar 1.3 Susunan Organisasi Peternakan Ayam Petelur

Berikut ini adalah deskripsi masing-masing bagian dalam peternakan ayam :

Nama Deksripsi

Pimpinan - memimpin produksi usaha peternakan petelur

- memegang kendali atas kinerja SDM pada perusahaan

- bertanggungjawab pada kesuksesan bisnis

bagian pengadaan - mengontrol ketersediaan material

- bertanggungjawab kepada pimpinan

Bagian produksi - mengontrol pemeliharaan bibit dan ayam petelur

- memegang kendali produksi telur - bertanggungjawab kepada

pimpinan

Bagian administrasi - Mengatur keuangan peternakan - Menangani segala hal mengenai

kebutuhan operasional peternakan

- Bertanggungjawab kepada pimpinan

Bagian Sekertaris - Mendokumentasikan aktifitas peternakan

- Menangani surat-menyurat peternakan

- Mengatur sirkulasi surat peteranakan

- Bertanggungjawab kepada pimpinan

Bagian Distribusi - Menangani distribusi telur yang siap dijual

- Bertanggungjawab kepada pimpinan

Pimpinan

Bagian Pengadaan

Bagian Produksi

Bagian Administrasi

Bagian Sekretasris

Bagian Distribusi

Bagian Pemasaran

Bagian Akuntansi

Page 8: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

Bagian Pengemasan - menangani pengemasan produk yang akan didistrubusikan

- bertanggungjawab kepada pimpinan

Bagian akuntansi - mengelola keuangan, mencatat transaksi, membuat jurnal tiap periode dan buku besar

- bertanggungjawab atas sirkulasi keuangan perternakan

- bertanggungjaab kepada pimpinan

Tabel 1.1 Deskripsi Job pada peternakan ayam

1.3 Stakeholder Stakeholder Positif

Pedagang sembako dan penjual kecilan Mendapatkan harga telur yang lebih murah untuk kebutuhan dagangnya

Pangusaha Pupuk Dapat mengambil kotoran ayam yang di hasilkan peternakan untuk diolah kemudian dijadikan pupuk untuk dijual

Stakeholder negatif

Tetangga Peternakan Udara di sekitar peternakan akan tercemar oleh bau kotoran ayam, dan warga sekitar akan mencium bau yang tidak enak.

Page 9: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

BAB II

ANALISIS PROSES BISNIS

Page 10: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

BAB 2.1

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS PROSES BISNIS

Nama Proyek : Simulasi ERP Perusahaan Peternakan Ayam Petelur

Nama Manajer Proyek : Abd. Charis Fauzan

Tanggal dibuat : 24 September 2014 – 22 Desember 2014

Versi : 1.0

2.1.1 Identifikasi proses bisnis

Sales and Distribution (Penjualan dan Penyaluran) Procurement (Pembelian) Production Planning (Rencana Produksi) Manufacturing Execution (Eksekusi Manufaktur) Final Accounting (Akuntansi Akhir)

2.1.2 Analisis proses bisnis

Menganalisis setiap proses bisnis dengan mendeskripsikan lebih detil setiap proses bisnis yang sudah teridentifikasi.

Nama proses bisnis Siapa saja yang

terlibat

Di mana proses

bisnis terjadi

Kapan proses

bisnis terjadi

Bagaimana proses bisnis

dijalankan

Dokumen yang

terkait dengan

proses bisnis

Sales and

Distribution

Costumer, Bagian

Pemasaran, Bagian

Tempat

peternakan ayam

Masa permintaan

barang oleh

Bagian Pemasaran menyediakan barang

Nota Pemesanan Dokumen

Page 11: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

(Penjualan dan

Penyaluran)

Gudang petelur costumer yang akan di jual ke costumer

Costumer menulis jumlah pemesanan barang (Nota) serta Bagian Pemasaran mencatat identitas costumer

Bagian Gudang mengecek ketersediaan dari barang yang dipesan

Bagian Gudang mengambil barang yang dibutuhkan oleh Costumer

Bagian Gudang mengemasi barang yang telah di ambil

Bagian Pemasaran mengirim barang dengan sebuah sopir dan kendaraan serta membawa dokumen pengiriman (surat jalan)

Costumer menerima Dokumen Tagihan (BON) dari Bagian Pemasaran

Costumer melakukan pembayaran dengan bukti Dokumen Tagihan yang telah diberikan

Pengiriman (Surat Jalan)

Dokumen Tagihan (BON)

Procurement

(Pengadaan)

Supplier, Bagian

Pengadaan

Tempat

peternakan ayam

Saat Bagian

Pengadaan

membutuhkan

barang

Membuat list permintaan kebutuhan material yang dibutuhkan

Bagian Pengadaan Mengkualifikasi Supplier (mencari supplier yang memenuhi standar)

Bagian Pengadaan

Nota Permintaan Barang

Kwitansi Pembayaran

Page 12: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

melakukan pemesanan barang yang akan di beli pada Supplier

Supplier mengkonfirmasi ketersediaan barang yang dibutuhkan bagian pengadaan

Supplier mengirimkan barang serta memberikan Kwitansi Pembayaran yang harus di bayar oleh bagian pengadaan

Bagian pengadaan melakukan pembayaran dengan bukti Kwitansi Pembayaran

Production Planning

(Rencana Produksi)

Bagian Pengadaan Perusahaan

Peternak Ayam

Petelur

Saat akan

melakukan proses

produksi

Mendaftar kebutuhan infrastruktur dan kebutuhan material

Melakukan perencanaan produksi peternakan ayam petelur meliputi : Perencanaan

infrastruktur jangka

panjang dan jangka

pendek, perencanaan

material, perencanaan

sumber daya manusia

Melakukan perencanaan produksi sesuai kapasitas jumlah ayam petelur yang akan diternak meliputi : Jumlah kebutuhan infrastruktur jangka panjang dan jangka pendek, jumlah

Daftar kebutuhan infrastruktur

Daftar kebutuhan material

Page 13: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

material, jumlah sumber daya manusia

Manufacturing

Execution (Eksekusi

Manufaktur)

Bagian Produksi Perusahaan

Peternakan

Ayam Petelur

Ketika

membutuhkan hasil

produksi berupa

telur

Memenuhi kebutuhan pra – produksi sesuai dengan rencana produksi

Melaksanakan proses pembibitan

Mendokumentasikan hasil produksi meliputi : telur, ayam afkir, kotoran

Mempersiapkan proses manufacturing berikutnya

Dokumen Hasil Produksi

Final Accounting

(Akuntansi Akhir)

Bagian Keuangan Perusahaan

Peternakan

Ayam Petelur

Ketika ada

transaksi

Membuat kode akun Membuat jurnal transaksi

tiap periode Membuat buku besar

yang berisikan laporan transaksi per kode akun

Membuat Neraca laporan keuangan

Membuat laporan rugi laba

Dokumen Jurnal Dokumen Buku

Besar Dokumen Neraca

laporan keuangan Dokumen laporan

rugi dan laba

Page 14: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

BAB 2.2

MODEL PROSES BISNIS

2.2.1 Pemodelan proses bisnis

a. Sales dan Distribution (Penjualan dan Penyaluran)

Costumer Bagian Pemasaran Bagian Gudang

Melakukan

Pembayaran

Nota Pemesanan Nota Pemesanan

Mengambil barang

yang dipesan

Mengemasi barang

yang telah diambil

Pengiriman barang

Surat Jalan dan Tagihan

Surat Jalan dan Tagihan

Melakukan Pembayaran

Page 15: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

b. Procurement (Pengadaan)

Bagian Pengadaan Supplier

Proses Pembayaran

Nota Permintaan

Barang

Kualifikasi

Supplier

Nota Permintaan

Barang

Mengecek

Ketersediaan Barang

Pengiriman

Barang

Kwitansi

Pembayaran

Kwitansi

Pembayaran

Page 16: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

c. Production Planning (Rencana Produksi)

Bagian Pengadaan

Mendaftar kebutuhan

Infrastruktur dan Material

Jangka panjang dan

jangka pendek

Page 17: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

d. Manufacturing Execution (Eksekusi Manufaktur)

Bagian Pengadaan

Mendokumentasikan

Hasil Produksi

Memenuhi kebutuhan

Pra - produksi

Melaksanakan proses

pembibitan

Mempersiapkan

manufacturing selanjutnya

Page 18: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

e. Final Accounting (Akuntansi Akhir)

Bagian Keuangan

Membuat Jurnal

Transaksi tiap Periode

Membuat

kode akun

Membuat

Buku Besar

Membuat Laporan

Rugi dan Laba

Membuat Neraca

Laporan Keuangan

Page 19: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 17

BAB III

PENERAPAN KONSEP ERP

Page 20: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 18

BAB 3.1 Sales and Distribution

Bagian SD (Sales and Distribution) merupakan divisi penting dalam sebuah

perusahaan apapun. Ujung tombak perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa terletak di divisi ini. Secara umum, gugus tugas divisi sales adalah menciptakan sales sejak kontak pertama kali dilakukan hingga sesudah sales support dan mencatatkannya secara prosedural ke dalam sistem. Sedangkan bagian distribusi mengatur inventory di semua warehouse dan lokasi, memastikan distribusi ke semua outlet yang ada dengan jenis barang yang lengkap, dan melakukan tracking serta recording terhadap pergerakannya. Memelihara hubungan baik dengan semua pihak tentu menjadi salah satu faktor pendorong tercapainya sales/penjualan yang baik. Mengembangkan dan melaksanakan strategi-strategi penjualan untuk mendukung pencapaian volume penjualan dapat dicapai secara optimal jika proses bisnis dilakukan dengan data dan informasi yang mendukung percepatan pengambilan keputusan.

Didalam proses Sales and Distribution ini terdapat beberapa tahapan, diantaranya :

Pre-Sales Activities Sales Order Entry Check Availibility Pick material Pack Material Post Goods Issue Invoice customer Receipt of customer payment

Dari tahap tahap tersebut diatas memberikan data transaksi pada buku besar dan pelaporan ( general ledger & reporting systems) untuk pencatatan dan komunikasi yang berhubungan dan penyiapan laporan keuangan dan laporan manterial lainnya.Proses pertama adalah.

3.1.1 Pre-Sales Activities Proses pertama adalah meyediakan barang yang akan dijual ke pasar /

atau pelanggan. Di dalam perusahan apapun pasti akan menata betul proses ini karena disinilah awal barang itu disediakan. Didalam proses aktivitas pra order ini terdapat kegiatan dalam penyediaan barang yang akan dijual ke pelanggan. Barang apa saja yang tersedia dan akan dijual ke pelanggan dan didalam table barang yang tersedia tersebut terdapat id barang yang akan dijual, nama barang tersebut, harga barang dan satuan barangnya, dan stok barang yang tersedia.

3.1.2 Sales Order Entry

Adalah suatu kegiatan utama pendapatan dimana perusahaan akan mendapatkan (pendapatan) atau revenue dari pelanggan / konsumen dari aktivitas penjualan. Memasukkan pesanan penjualan (sales order entry) Siklus pendapatan dimulai dari penerimaan pesanan dari para pelanggan. Departemen bagian pesanan penjualan, melakukan proses memasukkan pesanan penjualan. Dokumen yang dibuat dalam proses memasukkan pesanan penjualan (sales order).Departemen bagian pemesanan mencatat data pelanggan yang telah memesan barang tersebut dan hal yang harus dicatat diantaranya adalah data dari customer, dari mulai nama customer,alamat lengkap customer,nomor hp customer tersebut. Dan didalam table pemesanan yang harus diperhatikan/dicatat adalah id pemesan,lalu apa saja yang dipesan (id barang),pembeli (id customer), kemudian dicatat juga tanggal pemesanannya, serta jumlah barang yang dipesan tersebut,ketersediaan barang (apakah barang tersebut tersedia/tidak),lalu dibutuhkan juga status pengiriman yaitu untuk mengetahui/mendata barang yang dipesan terkirim,serta nomor hp pelanggan yang bisa dihubungi dan yang trakhir status pembayaran. Proses ini bisa dikatakan merupakan formulir yang berfungsi untuk mencatat pesanan yang

Page 21: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 19

diterima dari cutomer (pelanggan), jadi dengan formulir ini dapat mencatat PO yang diterima dari customer (pelanggan).

3.1.3 Check Availibility Ditahap ini merupakan proses untuk memeriksa ketersediaan barang yang

dibeli oleh pelanggan. Fungsionalitas ini memeriksa apakah barang yang diminta pelanggan dapat dipenuhi pada tanggal yang diinginkan pelanggan. Jika tidak, fungsionalitas ini akan memberikan alternatif tanggal yang dapat dipenuhi berdasarkan faktor-faktor tertentu dan kesepakatan yang telah dikonfigurasi sesuai kebutuhan.

Jika barang yang dipesan oleh pelanggan tersebut belum bisa terpenuhi / stok di gudang masih kurang maka pembeli harus menunggu konfirmasi ketersediaan barang sampai barang yang dipesan tersebut ada/tersedia di bagian produksi planning,dan melakukan managemen hingga proses manufacturing sehingga dari proses manufacturing ini diperoleh produksi barang / produksi telur yang sesuai dengan jumlah yang dipesan oleh konsumen. Dan jika barang yang dipesan oleh customer stoknya sudah tersedia digudang, maka akan diproses ke proses selanjutnya yaitu pick material.

3.1.4 Pick material Yaitu proses selanjutnya dalam memenuhi pesanan pelanggan yaitu

proses pengambilan barang dari gudang sesuai dengan jumlah barang yang dipesan pelanggan tersebut.Jadi proses Pick material ini untuk pengambilan barang yang terdapat di gudang sesuai jumlah yang sudah disepakati antar kedua pihak..

3.1.5 Pack Material Setelah barang yang dipesan diambil dari gudang, tahap selanjutnya

adalah proses pengepakan/proses pemaketan barang yang dipesan tersebut kedalam boks telur/ pendistribusian barang dari produsen ke konsumen yang sudah diatur dengan perjanjian yang sudah disepakati antara kedua belah pihak.

3.1.6 Post Goods Issue

Proses setelah pengepakan barang adalah proses memenuhi pesanan pelanggan dan melakukan pengiriman barang yang dipesan tersebut ke customer (pelanggan), dan untuk mempermudah dan agar tidak terjadi kesalahan dalam proses ini diberi table pengiriman yang berisi id pemesanan, jumlah barang yang dipesan, tanggal berapa barang tersebut dikirim dan berapa unit,selain berapa banyaknya unit tersebut, diperhitungakan juga jenis unit yang digunakan untuk mengirim barang/ jenis kendaraan dan nama sopir yang melakukan pengiriman ke customer tersebut serta dilengkapi dengan dokumen pengiriman (Surat Jalan).

3.1.7 Invoice customer dan Receipt of customer payment Proses ini merupakan proses penyerahan barang ke customer (pelanggan) harus sesuai dengan barang yang dipesan serta jumlah barang yang dipesan oleh pelanggan tersebut,lalu Proses yang selanjutnya kita sebut invoice adalah dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh customer. Dalam bentuk sederhana dikenal dengan nama BON. Pada transaksi yang nominalnya relatif kecil, invoice digunakan langsung sebagai dokumen tagihan sedangkan pada perusahaan yang nominal transaksinya besar, biasanya dilengkapi dengan surat tagihan atau kwitansi. Di dalam proses ini yang diperhatikan adalah id barang dan total harga yang harus dibayar oleh customer. Dan di dalam transaksi yang harus diperhatikan adalah id transaksi tersebut,lalu id orang yang memesan,tanggal transaksi,jenis transaksi yang dilakukan yaitu melalui tunai/transfer, dan juga status pembayaran. Setelah penyesuaian tagihan beres, konsumen akan membayar pada perusahaan. Bagian keuangan perusahaan yang akan mengelola pembayaran ini.

Page 22: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 20

BAB 3.2 Production Planning

Usaha peternakan ayam petelur saat ini berkembang sangat pesat, baik dari segi skala

usaha maupun dari jumlah peternakan yang ada. Beberapa alasan peternak untuk terus menjalankan usaha peternakan ayam petelur dikarenakan jumlah permintaan telur ayam yang terus meningkat, perputaran modal yang cepat, akses mendapatkan input produksi yang mudah dengan skala kecil maupun besar merupakan daya tarik tersendiri bagi para pelaku usaha untuk menekuni usaha peternakan ayam petelur ini.

Untuk Pengusaha Peternakan, dapat menerima bimbingan dan pengawasan dari pemerintah. Hal tersebut dapat ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 1977 tentang usaha peternakan. Peraturan pemerintah ini menjelaskan bahwa Menteri bertanggung jawab dalam bidang peternakan atau pejabat yang ditunjuk olehnya berkewajiban melakukan bimbingan dan pengawasan atas pelaksanaan perusahaa- perusahaan peternakan.

Agribisnis khususnya peternakan dapat dilihat dari tiga sub system agribisnis peternakan yaitu hulu, hilir dan penunjang. Sub sistem agribisnis hulu meliputi seluruh proses produksi sapronak (sarana produksi ternak) seperti DOC, pakan, obat-obatan serta peralatan-peralatan peternakan. Sub sitem budidaya ternak berkaitan dengan proses produksi ternak dengan menggunakan input yang dihasilkan oleh sub sistem hulu untuk menghasilkan output yang siap diolah dan dipasarkan. Sub sistem hilir meliputi kegiatan pengolahan produk yang dihasilkan oleh sub sistem budidaya ternak menjadi produk olahan dan produk akhir. Sedangkan sub sistem penunjang adalah sub sistem yang menunjang keberhasilan ketiga sub system di atas. Sub sistem penunjang ini dapat berupa lembaga keuangan bank maupun non bank, lembaga penelitian dan pengembangan, lembaga pendidikan dan pelatihan, transportasi, komunikasi, dan kebijakan-kebijakan pemerintah.

Setiap peternakan hendaknya perlu dibuat Standard Operasional Procedure (SOP) biosekuriti yang baku. Aspek penting yang perlu diperhatikan adalah :

1. Lokasi peternakan Jarak antar lokasi peternakan merupakan tolok ukur yang digunakan sebagai parameter. Dengan jarak yang cukup akan dapat mencegah penularan enyakit dari udara, pengawasan pakan lebih ketat, pengangkutan telur dan lalulintas karyawan dapat diawasi.

2. Perkandangan Fokus yang dilakukan adalah pembersihan, desinfeksi dan istirahat kandang sehingga tidak ada agen infeksius yang tersisa.

3. Peralatan Sebaiknya tidak menggunakan peralatan yang sama untuk unit peternakan yang beda, investasi terhadap peternakan perlu dilakukan. Pembersihan peralatan dengan desnfeksi sebaiknya rutin dilakukan.

4. Air Penggunaan air tanah dalam sangat dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas peternakan. Air yang tidak mengandung koliform danjumlah bakteri yang rendah serta tidak mengandung logam berat sangat diperlukan sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi kesehatan ayam.

5. Litter Penggunaan serutan kayu merupakan piihan terbaik selain karena daya serap tinggi juga untuk mengurangi pencemaran salmonella. Selain serutan kayu, bahan lain yang sering digunakan adalah jerami dan sekam. Litter yang dipakai sebaiknya telah diberi desinfektan untuk mengurangi infeksi bakterial dan mengurangi infeksi parasit seperti koksidia.

6. Penetasan dan bibit Status kesehatan ayam induk mempengaruhi kinerja penetasan maka akan lebih baik seluruh sumber telur berasal dari ayam induk sendiri yang status kesehatannya diketahui. Sebaiknya tidak ada infeksi salmonella pada DOC atau lingkngan penetasan dan rendahnya pencemaran jamur dan angka kematian rendah pada 7 hari pertama pemeliharaan.

Page 23: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 21

7. Karyawan Peternakan Lalu lintas karyawan merupakan sumber potensial pembawa agen infeksius ke dalam area peternakan. Staf karyawan yang rutin kontak dengan ayam dipeternakan tidak diperkenankan memiliki ayam peliharaan di rumah selain itu, protokoler kunjngan ke areal peternakan harus selalu dimonitor untuk menghindari penularan horizontal.

3.2.1 Perencanaan Produksi Sub sistem input dan sarana produksi merupakan sub sistem pertama dari

sistem agribisnis, sub sistem ini sangat penting terhadap kelangsungan sub sistem produksi dan pengolahan. Dalam usaha ternak ayam petelur input dan saran yang harus diperhatikan adalah pakan, kandang, peralatan dan perlengkapannya. Pakan yang diperlukan untuk budidaya ayam petelur adalah ransum, konsentrat dan pellet.

Peralatan yang digunakan untuk budidaya ayam petelur adalah kandang yang terdiri atas tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obatobatan dan sistem alat penerangan, Litter atau alas lantai setinggi 10 cm, bahan litter dari kulit padi atau sekam dengan sedikit kapur. Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengorganisasian, maka dilakukan tiga langkah perencanaan berikut:

3.2.1.1 Perencanaan Infrastruktur

Perencanaan infrastruktur dibagi menjadi 2, yaitu: 3.2.1.1.1 Perencanaan Kebutuhan Infrastruktur Jangka Panjang

No Kebutuhan Infrastruktur

Jangka Panjang Fungsi

1 Lahan Kandang Petelur Sebagai tempat berdirinya kandang ayam petelur

2 Kandang Petelur Sebagai tempat ayam berproduksi

3 Lahan Kandang Bibit Sebagai tempat berdirinya kandang bibit

4 kandang bibit Sebagai tempat memelihara bibit ayam

5 Lampu gas untuk menerangi bibit ayam

6 Terpal menutupi area samping kandang bibit

7 Litter Jerami Sebagai alas kandang bibit

8 Pipa Paralon mengatur akses ketersediaan air

9 Tangki Semprot kandang menampung vaksin dan air sebagai pembersih kandang

10 Ember menampung makanan

11 Sekrup membersihkan kotoran

12 Gerobak Kotoran memindahkan kotoran yang sudah dibersihkan

13 Timbangan Gantung menimbang takaran pakan

14 Timbangan Duduk menimbang telur

15 Mobil Pickup mengangkut hasil produksi / ayam afkir untuk didistribusikan

16 Kotak Ayam menampung ayam afkir untuk didistribusikan

17 Radio Tape Recorder mencegah ayam stress dan galau

18 Lahan Gudang Hasil Produksi

Sebagai tempat berdirinya gudang hasil produksi

19 Lahan Gudang Infrastruktur

Sebagai tempat berdirinya gudang infrastruktur

20 Lahan Gudang Material Sebagai tempat berdirinya gudang material

Page 24: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 22

21 Gudang Hasil Produksi menyimpan hasil produksi peternakan

22 Gudang Infrastruktur menyimpan peralatan infrastruktur

23 Gudang Material menyimpan kebutuhan material

24 Tempat minum bibit menampung air minum untuk bibit ayam

25 Tempat pakan bibit menampung pakan untuk bibit ayam

26 Sumur Sumber kebutuhan air

27 Sanyo Penyedot air dari sumur

28 Selang air

mengalirkan air dari sumur untuk dialirkan sesuai kebutuhan

29 Kotak Telur Sebagai tempat penampung telur

Tabel 3.2.1 Infrastruktur Jangka Panjang Kebutuhan infrastruktur jangka panjang merupakan

kebutuhan yang permanen, lebih tepanya adalah kebutuhan yang fungsinya, penggunaan dan pengadaannya berjangka panjang. Sedikit penjabaran kebutuhannya: Kandang

Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan 22nergy22ture berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik. Jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Kandang dengan lantai kolong berlubang yang didalamnya terdapat kandang batterai, lantai untuk sistem ini terdiri dari 22nergy atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya yang nantinya untuk membuang feses ayam yang langsung ke tempat penampungan. Kandang untuk periode laying mengunakan kandang batterai. Keunggulan kandang batterai diantaranya sintem ventilasi yang sangat baik karena udara leluasa masuk kedalam setiap sangkar, kemungkinan terjadinya sifat kanibalisme atau saling mematuk pada ayam dapat dicegah, pencatatan dan pengontrolan terhadap produksi dan pakan yang habis mudah dilakukan tidak mudah kehilangan 22nergy.

Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.

Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua: 1. Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang

terdiri dari ribuan ekor ayam petelur. 2. Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan

sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.

Page 25: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 23

Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu: 1. kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai

yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni.

2. kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan.

3. kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri)

Peralatan o Litter

Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

o Tempat bertelur Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur

dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang.

o Tempat bertengger Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat

dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

o Tempat pakan dan tempat minum Tempat pakan dan tempat minum yang digunakan pada peternakan ayam petelur terbuat dari pipa paralon, penggunaan pipa paralon dimaksud agar tempat pakan tahan lama, tidak bocor dan tidak berkarat.

3.2.1.1.2 Perencanaan Kebutuhan Infrastruktur Jangka Pendek

Kebutuhan infrastruktur jangka pendek merupakan

kebutuhan yang sering diulang pengadaannya sesuai kebutuhannya.

No

Kebutuhan Infrastruktur Berjangka Fungsi Jangka Waktu Ideal

1 Suntik Vaksin IB Alat menyuntikkan vaksin pada ayam 1 Bulan 588 Ayam

2 Egg Tray Pengemasan Telur per hari 250 telur

3 Karung Kotoran menampung kotoran ayam 1 bulan

1 kandang petelur

Tabel 3.2.2 Infrastruktur Jangka Pendek

Page 26: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 24

3.2.1.2 Perencanaan Material Kebutuhan material merupakan perencanaan kebutuhan untuk produksi, berikut tabel kebutuhannya:

No. Kebutuhan Material Jangka Waktu

1 Air Harian

2 Pakan Jadi Harian

3 Vaksin IB Bulanan

4 Bibit Ayam 4 Bulan

5 Vaksin Kekebalan Bulanan

Tabel 3.2.3 Perencanaan Material

Sedikit penjabaran kebutuhan material, sebagai berikut: - Penyiapan Bibit

Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur sehari: Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya . Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram. Tidak ada letakan tinja diduburnya.

Penyiapan bibit ayam petelur yang berkreteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut: Konversi Ransum.

Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya.

Produksi Telur. Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tidak menguntungkan.

Pengadaan bibit dapat dilakukan melalui beberapa alternative sebagai berikut :

1. Memelihara induk ayam

Melalui cara ini, induk dipelihara untuk memproduksi telur tetas. Masalahnya, dibutuhkan lahan dan biaya awal yang cukup besar. Pada tahap awal dieperlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan ayam dedara. Selain itu, diperlukan penguasaan cara memelihara induk ayam dan penetasan telurnya. Keuntunggannya, bisa diketahui mengenai proses pembudidayaan ayam kampung secara keseluruhan dan tidak tergantung pada kelangkaan ayam dedara di pasar.

2. Membeli telur tetas

Cara ini membutuhkan waktu yang terlalu lama. Namun, masalahnya adalah, apakah ada peternak yang memproduksi telur tetas? Selain itu, jika kebetulan ada, apakah harganya relative murah dan mudah

Page 27: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 25

menguasai cara penetesan dan pembesarannya? Karena tanpa pengetahuan tersebut, upaya ini mengandung resiko yang cukup besar.

3. Membeli DOC (day old chick)

Cara ini masih jarang di lakukan karena belum banyak pengusaha yang khusus memproduksi atau menjual DOC ayam kampung petelur. Berbeda dengan ayam ras yang banyak dijual dalam bentuk DOC. Namun, sekarang banyak pengusaha yang tertarik, apalagi tingkat permintaannya terus meningkat.

4. Membeli bibit ayam dedara

Bibit ayam dedara bisa diperoleh dari pasar atau dari peternak ayam kampung yang khusus memproduksi bibit. Membeli dedara di pasar selain terbentur masalah ketersediaan modal, juga ketersediaan ayam dipasaran, sebab tidak selalu tersedia ayam dedara yang siap bertelur selain itu, ayam yang dibeli dari pasar perlu proses adaptasi didalam kandang baterai selama satu bulan.

- Vaksinasi, obat dan vitamin

Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu: Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit. Macam-macam vaksin:

Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif) Vaksin NCD HB-1/Pestos. Vaksin Cacar/pox, virus Diftose. Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek.

Persyaratan dalam vaksinasi adalah:

Ayam yang divaksinasi harus sehat Dosis dan kemasan vaksin harus tepat. Sterilisasi alat-alat.

3.2.1.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan sumber daya manusia ini meliputi orang-orang yang berperan dalam peternakan, berikut tabel SDM:

Jenis Jabatan Fungsi

pimpinan memimpin produksi usaha peternakan petelur

bagian pengadaan mengontrol ketersediaan material

Bagian produksi mengontrol pemeliharaan bibit dan ayam petelur

Bagian administrasi Mengatur keuangan peternakan

Bagian Sekertaris Mendokumentasikan aktifitas peternakan

Bagian Distribusi Mendistribusikan telur yang siap dijual

Bagian Pengemasan Bagian pengemasan

Tabel 3.2.4 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Page 28: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 26

3.2.2 Perencanaan Kapasitas 3.2.2.1 Perencanaan Infrastruktur

3.2.2.1.1 Perencanaan Infrastruktur Jangka Panjang Dalam perencanaan infrastruktur jangka panjang ada 29

macam kebutuhan infrastruktur yaitu: Lahan kandang petelur : berfungsi sebagai tempat berdirinya

kandang ayam petelur, yang mempunyai kurang lebih 330 meter persegi sehingga menghasikan jumlah 588 ayam petelur. Total harga lahan kandang tersebut berkisar Rp 66.000.000,00

Kandang petelur : sebagai tempat ayam berproduksi, yang mempunyai kurang lebih 196 meter persegi , 1 meter2 untuk 3 ayam sehingga total harga menjadi Rp 9.800.000

Lahan kandang Bibit : sebagai tempat berdirinya kandang bibit, sehingga menghasilkan volume 16 m2. Untuk 1 kandang bibit mempunyai total harga Rp 3.200.000

Kandang bibit : sebagai tempat memelihara bibit ayam, sehingga mempunyai volume sebesar 12 m2 , untuk 588 bibit ayam menjadikan total harga berkisar Rp 6.000.000

Lampu gas : berfungsi sebagai penerangan bibit ayam , harga 1 lampu gas adalah Rp 50.000

Terpal : untuk menutupi area samping kandang bibit, harga 1 selimut kandang tersebut Rp 250.000

Litter jerami : sebagai alas kandang bibit, hrga satuan 5000 sehingga untuk 588 ayam maka total harga menjadi 30.000

Pipa paralon : untuk mengatur akses ketersediaan air, total harga berdasarkan panjang untuk akses sampai ke ayam yaitu Rp 1.960.000

Tangki semprot kandang : untuk menampung vaksin dn air sebagai pembersih kandang, untuk volume yaitu hanya 1 tangki semprot kandang dan menghasilkan harga total sebesar Rp 250.000

Ember : untuk menampung makanan, hal ini dibutuhkan 10 ember untuk semua ketersediaan ayam. Dan menghasilkan harga total Rp 200.000

Sekrup : untuk membersihkan kotoran, hal ini dibutuhkan 2 sekrup sehingga menghasilkan harga total bernilai Rp 100.000

Gerobak kotoran : sebagai alat untuk memindahkan kotoran yang telah dibersihkan , sehingga menghasilkan harga total yang bernilai Rp 250.000

Timbangan gantung : sebagai alat penimbang telur , hanya membutuhkan satu buah timbangan per kandang nya dan harga timbangan tersebut adalah Rp 100.000

Mobil pick up : untuk mengangkut hasil produksi, ataupun juga ayam yang sudah afkir untuk pendistribusian, membutuhkan 1 mobil perkandang yang mempunyai harga Rp 50.000.000

Kotak ayam : untuk menampung ayam afkir untuk didistribusikan, membutuhkan 1 untuk 100 ayam sehingga total harga yaitu Rp 250.000

Radio tape recorder : untuk mencegah ayam menjadi stress. Membutuhkan 1 radio dalam 1 area kandang dan harga 1 tape recorder berkisar Rp 50.000

Lahan gudang hasil produksi : sebagai tempat berdirinya gudang hasil produksi dan membutuhkan 32 m2 dan mempunyai harga total lahan sebesar 6.400.000 rupiah

Lahan gudang infrastruktur : sebagai tempat berdirinya gudang penyimpanan peralatan infrastruktur, dibutuhkan 50 m2 untuk membangunnya sehingga harga total lahan nya yaitu `10.000.000 rupiah

Page 29: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 27

Lahan gudang material : sebagai tempat berdirinya gudang material, dibutuhkan 20 m2 untuk membangunnya sehingga harga total lahan tersebut berkisar 4.000.000 rupiah

Gudang hasil produksi : sebagai tempat untuk menyimpan hasil produksi peternakan telur. Untuk membangunnya dibutuhkan harga total yakni 5.600.000 rupiah

Gudang infrastruktur : sebagai tempat untuk penyimpanan peralatan infrastruktur, untuk membangannya dibutuhkan harga total sebesar 9.000.0000 rupiah

Gudang material : sebagai tempat untuk penyimpanan kebutuha material , untuk membangunnya dibutukan harga total sebesar 3.200.000 rupiah

Tempat minum bibit : sebagai tempat untuk menampung air minum bibit ayam, ukuran lahan 3 m2 dan dipeoleh jumlah gharga total pembangunan tempat yakni, 75.000 rupiah.

Tempat pakan bibit. : tempat penampungan pakan untuk bibit ayam, sama ukurannya dengan tempat minum yakni 3 m2, sehinggah diperoleh harga total pembangungan 75.000 rupiah pula.

Sumur : sebagai sumber kebutuhan air, total pembangungan 1.000.000 rupiah

Sanyo : untuk penyedot air sumur dengan harga 500.000 rupiah Selang air : mengalirkan air dari sumur untuk dialirkan sesuai

kebutuhan dengan harga total 750.000 rupiah Kotak telur : untuk tempat penampungan telur, yang mempunyai

lahan 10 m2 sehingga diperoleh harga pembuatannya yaitu 250.000 rupiah

Sehingga diperoleh harga keseluruhan dari kebutuhan peraencanaan

infrastruktur jangka panjang sebesar : Rp 181.890.000,00 Berikut adalah hasil tabel yang kita buat berdasarkan fungsinya :

Page 30: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 28

NO. Kebutuhan infrastruktur jangka

panjang Fungsi Volume Ideal

Asumsi Harga Satuan

Harga Satuan

1 Lahan Kandang Petelur Sebagai Tempat berdirinya kandang ayam petelur 330 588 ayam petelur 200.000 66.000.000 2 Kandang Petelur Sebagai tempat ayam berproduksi 196 1m2 untuk 3 ayam 50.000 9.800.000 3 Lahan Kandang Bibit Sebagai tempat berdirinya kandang bibit 16 1 kandang bibit 200.000 3.200.000 4 Kandang Bibit Sebagai tempat memelihara bibit ayam 12 588 bibit ayam 50.000 600.000 5 Lampu Gas Untuk menerangi bibit ayam 1 588 bibit ayam 50.000 50.000 6 Terpal Menutupi area samping kandang bibit 1 Selimut kandang 250.000 250.000 7 Litter Jerami Sebagai alas kandang bibit 12 588 bibit ayam 2.500 30.000 8 Pipa Paralon Mengatur akses ketersediaan air 196 588 ayam petelur 10.000 1.960.000

9 Tangki Semprot Kandang Menampung vaksin dan air sebagai pembersih

kandang 1 250.000 250.000

10 Ember Menampung makanan 10 20.000 200.000 11 Sekrup Membersihkan kotoran 2 50.000 100.000 12 Gerobak Kotoran Memindahkan kotoran yang telah dibersihkan 1 100.000 100.000 13 Timbangan Gantung Menimbang takaran pakan 1 100.000 100.000 14 Timbangan Duduk Menimbang telur 1 100.000 100.000

15 Mobil Pick Up Mengangkut hasil produksi/ayam afkir untuk

didistribusikan 1 50.000.000 50.000.000

16 Kotak Ayam Menampung ayam afkir untuk didistribusikan 1 100 ayam 250.000 250.000 17 Radio Tape Recorder Mencegah ayam stress dan galau 1 1 area kandang 50.000 50.000 18 Lahan Gudang Hasil Produksi Sebagai tempat berdirinya gudang hasil produksi 32 200.000 6.400.000 19 Lahan Gudang Infrastruktur Sebagai tempat berdirinya gudang infrastruktur 50 200.000 10.000.000 20 Lahan Gudang Material Sebagai tempat berdirinya gudang material 20 200.000 4.000.000 21 Gudang Hasil Produksi Menyimpan hasil produksi 28 200.000 5.600.000 22 Gudang Infrastruktur Menyimpan peralatan infrastruktur 45 200.000 9.000.000 23 Gudang Material Menyimpan kebutuhan material 16 200.000 3.200.000 24 Tempat Minum Bibit Menampung air minum untuk bibit ayam 3 25.000 75.000 25 Tempat Pakan Bibit Menampung pakan untuk bibit ayam 3 25.000 75.000 26 Sumur Sumber kebutuhan air 1 10.000.000 10.000.000 27 Sanyo Penyedot air dari sumur 1 500.000 500.000

28 Selang Air Mengalirkan air dari sumur untuk dialirkan sesuai

kebutuhan 50 15.000 750.000

29 Kotak Telur Sebagai tempat penampung telur 10 25.000 250.000 Total 181.890.000

Tabel 3.2.5 Perhitungan Perkiraan Infrastruktur Jangka Panjang

Page 31: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 29

3.2.2.1.2 Perencanaan Infrastruktur Jangka Pendek Kemudian kebutuhan infrastruktur yang kedua yaitu

infrastruktur jangka pendek, ada sedikitnya 3 kebutuhan yang harus dibangun untuk infrastruktur jangka pendek ini, yakni :

Suntik vaksin : yaitu berfungsi sebagai alat untuk penyuntikkan vaksin kepada ayam. Dalam hal ini dibutuhkan 10 suntik, yang juga hanya 1 bulan sekali dalam penggunaannya untuk 588 ayam. Asumsi harga satuan suntik vaksin tersebut adalah 2.500 rupiah, sehingga harga total keseluruhan suntik tersebut adalah 25.000 rupiah

Yang kedua yaitu Egg tray : alat untuk pengemasan telur, dalam hal ini untuk packing nya. Membutuhkan 10 perhari untuk 250 telur dan juga diasumsi kan harga satuan egg tray ini adalah 5000 sehingga total harga menjdai 50.000 rupiah perharinya

Yang terakhir yaitu karung kotoran : yaitu berfungsi untuk menampung kotoran yang telah dibersihkan dari kandang ayam. Membutuhkan 3 karung dalam sebulan, dan diasumsikan harga satuan karung yaitu sekitar 2500 rupiah sehingga dalam sebulan membutuhkan harga total untuk karung tersebut sebesar 7.500 rupiah.

Sehingga total harga yang didapat dalam kebutuhan ini yakni 82.500 rupiah.

Untuk tabel yang kita buat untuk perencanaan Infrastruktru jangka pendek ini sebagai berikut :

No

Kebutuhan Infrastruktur Berjangka Fungsi Volume

Jangka Waktu Ideal

Asumsi Harga Satuan

Total Harga

1 Suntik Vaksin IB

Alat menyuntikkan vaksin pada ayam 10 1 Bulan 588 Ayam 2500 25000

2 Egg Tray Pengemasan Telur 10

per hari 250 telur 5000 50000

3 Karung Kotoran menampung kotoran ayam 3 1 bulan

1 kandang petelur 2500 7500

Tabel 3.2.6 Perhitungan Infrastruktur Jangka Pendek

3.2.2.2 Perencanaan Material Bibit

Bibit yang digunakan pada peternakan ayam petelur dibeli pada pabrik yang menyiapkan bibitnya. Diasumsikan membeli bibit DOC ayam petelur jenis Hyline yang harganya sekitar Rp 8.500,00/ekor. Pembelian bibit ini, memiliki keunggulan maupun kekurangan. Keunggulannya adalah bibit DOC jenis Hyline memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Kekurangannya adalah mahalnya biaya akomodasi dalam pengiriman bibit yang dikarenakan jauhnya jarak antara Magelang dengan Banyumas, selain itu memungkinkan adanya DOC yang mati akibat perjalanan yang jauh tersebut.

Untuk ayam sendiri, membutuhkan ketersediaan jumlah ayam sebesar 8571 ayam, dan pada jumlah tersebut secara keseluruhan membutuhkan kebutuhan material berupa air yang dibutuhkan oleh

Page 32: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 30

ayam itu sendiri setiap harinya, kemudian pakan jadi yang dikonsumsi setiap harinya yang hasil satuan nya yakni diasumsikan dengan harga Rp 5000 per gram, diperoleh sebesar 342,84 kg untuk ayam yang berumur 40 bulan dan 171,42 kg untuk ayam yang berumur 20 bulan, sehingga harga total yang diperoleh untuk menghasilkan pakan untuk ayam yang berumur 40 bulan yakni Rp 1.714.200,00 sedangkan untuk yang berumur 20 bulan Rp 857.100,00. Untuk kebutuhan material Vaksin IB itu membutuhkan konsumsi dalam jangka waktu per bulan dengan asumsi harga satuan yaitu 10000, sehingga didapat Rp 28.570,00 perharinya. Kemudian untuk kebutuhan material bibit ayam yang diperlukan dalam jangka waktu setiap 4 bulan sekali untuk proses pembelian bibit nya sehingga diperoleh Rp 71.425,00 perharinya dengan asumsi harga satuan yaitu 1000. Material yang terakhir yaitu vaksin kekebalan yang dikonsumsi setiap bulannya , asumsi harga satuan nya Rp 10.000,00 sehingga jika dikalikan dengan jumlah ayam yang tersedia kemudian diagi dengan 30 untuk asumsi jumlah hari dalam satu bulan maka didapat Rp 28.570,00 per harinya.

Sehingga total keseluruhan harga dari perencanaan jumlah kebutuhan material yang didapat yaitu berjumlah Rp 985.665,00.

Vaksinasi, obat dan vitamin Pemberian vaksin dilakukan seminggu pertama setelah

DOC masuk kandang (air minum, tetes mata dan suntikan). Pemberian vitamin dilakukan tiga hari pertama setelah DOC divaksin dan pemberian obat dilakukan hanya pada saat terserang penyakit.

3.2.2.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Dalam pembahasan perencanaan SDA ini, kita sudah mempunyai 2 jenis tabel :

1. Untuk tabel yang pertama yaitu tabel identitas :

Tabel Identitas

id_karyawan nama_karyawan tempat_lahir tanggal_lahir alamat jabatan telepon

KAR_01 Subadar Malang 12/12/1932 Jl. Jalanan,

Kota Malang JAB_06 8976556776

5

KAR_02 Supali Malang 12/12/1933 Jl. Jalanan,

Kota Malang JAB_06 8976556776

5

KAR_03 Supeno Malang 12/12/1934 Jl. Jalanan,

Kota Malang JAB_07 8976556776

5

Tabel 3.2.7 Identitas Sumber Daya Manusia

Pada tabel identitas, berisi profil setiap karyawan, sehingga dalam memanajemen profil maka akan berhuungan dengan tabel identitas ini. Profil-profil tersebut yaitu : id_karyawan : id karyawan berfungsi sebagai id tetap yang tidak akan sama dengan id yang dimiliki oleh karyawan lain atau yang disebut sebagai primery key pada database table, nama kolom yang kedua yaitu nama_karyawan : yaitu berisi nama masing-masing karyawan yang sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk, kolom yang ketiga yaitu tempat_lahir : berisi keterangan tempat lahir yang ada pada KTP, begitu juga dengan kolom tanggal_lahir yang berisi tentang tanggal bulan tahun lahir masing-masing karyawan, kolom yang kelima berisi alamat : alamat yang ditinggali karyawan semasa mereka bekerja, kolom jabatan berisi tentang penempatan mereka sewaktu bekerja pada posisi mana(pada tabel ini berisi tentang foreign key yang dihasilkan pada tabel

Page 33: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 31

jabatan), yang terakhir yaitu telepon : nomor telepon karyawan yang bisa dihubungi.

2. Untuk tabel yang kedua yaitu tabel jabatan :

Tabel Jabatan

id jenis_jabatan fungsi gaji

pokok tunjangan lp

JAB_01 pimpinan memimpin produksi usaha peternakan petelur

JAB_02 bagian pengadaan

mengontrol ketersediaan material 1800000 10000/hari

JAB_03 Bagian produksi mengontrol pemeliharaan bibit dan ayam petelur 2000000 10000/hari

JAB_04 Bagian administrasi Mengatur keuangan peternakan 2200000 10000/hari

JAB_05 Bagian Sekertaris

Mendokumentasikan aktifitas peternakan 2200000 10000/hari

JAB_06 Bagian Distribusi Mendistribusikan telur yang siap dijual 1500000 10000/hari

JAB_07 Bagian Pengemasan Bagian pengemasan 1000000 10000/hari

Tabel 3.2.8 Jabatan Sumber Daya Manusia

Tabel jabatan ini adalah tabel yang difungsikan untuk memanajemen jabatan karyawan, dalam tabel jabatan ini berisi id, jenis_jabatan, fungsi, gaji pokok, tunjangan lp.

- Untuk tabel id pada tabel jabatan : adalah sebagai id tetap jabatan sehingga pada nama kolom ini ditetapkan sebagai primery key tabel yang akan diteruskan ke dalam nama jenis jabatan, fungsi serta gaji pokok karyawan.

- Untuk tabel jenis_jabatan : adalah posisi jabatan yang sudah ditetapkan untuk memanajemen perusahaan. Pada tabel ini ada 7 jenis jabatan yaitu : pimpinan, bagian pengadaan, bbagian produksi, bagian administrasi, bagian sekretaris, bagian distribusi, bagian pengemasan.

- Untuk tabel fungsi : berisi tentang tugas yang sudah ditentukan berdasarkan nama jenis jabatan.

o Pimpinan : memimping produksi usaha peternakan petelur. o Bagian pengadaan : mengontrol ketersediaan material o Bagian produksi : mengontrol pemeliharaan bibit dan ayam petelur o Bagian administrasi : Mengatur keuangan peternakan o Bagian Sekretaris : Mendokumentasikan aktifitas peternakan o Bagian Distribusi : mendistribusikan telur yang siap jual o Bagian pengemasan : untuk pengemasan produksi

- Tabel gaji pokok : berisi tentang gaji pokok pada tiap jabatan. Tunjangan lp : berisi tunjangan pada setiap jabatan perharinya.

Page 34: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 32

BAB 2.3 Proses Procurement (Material Management)

Procerement merupakan bagian ERP (Enterprice Resource Planning) setelah proses Sales and Distribution yang memiliki arti pengadaan atau pembelian barang pra-produksi. Proses procurement ini tidak hanya terkait dengan proses pembelian itu saja tetapi juga meliputi negosiasi-negosiasi barang dan pengambilan keputusan atas kontrak dengan pemasok barang yang dibutuhkan selama berjalannya proses produksi. Proses produksi tidak akan berjalan tanpa adanya pemasok barang. Sehingga proses procurement ini sangat mempengaruhi keberlangsungan proses bisnis yang akan dikerjakan. Tugas-tugas utama yang berhubungan dengan proses procurement ini adalah tugas operasi dan tugas strategi, untuk tugas yang berhubungan dengan strategi pembelian ini meliputi manajement kontrak kepada pemasok kontrak lama maupun baru serta penciptaan struktur pasar baru dengan secara aktif mengkonsolidasikan sisi pemasokan/suplai barang. Sedangkan tugas operasi berhubungan dengan interaksi perusahaan pemasok barang kebutuhan yang dibutuhkan selama proses produksi. Dalam pembahasan ERP (Enterprice Resource Planning), tahapan dalam proses procurement dibagi menjadi delapan, yaitu : 2.3.1 Purchase Requisition

Purchase requisition (PR) atau pendataan pembelian daftar permintaan merupakan tahapan awal dalam proses besar dalam ERP yaitu procurement. Purchase requisition memiliki pengertian permohonan persetujuan untuk pembelian barang atau service. Permohonan ini biasanya berhubungan dengan persetujuan pembelian tentang nilai dari barang yang akan dibeli meliputi jumlah barang dan harga barang, speifikasi dari barang, maupun pengaturan cash yaitu kapan barang akan dibeli. Setelah Purchase Requisition disetujui, proses akan berlanjut ke tahap vendor selection dan purchase order.

2.3.2 Vendor Selection

Setelah tahap purchase requisition dikerjakan, tahap selanjutnya dalam Procurement adalah Vendor selection. Dimana pada tahap ini digunakan untuk memilih satu vendor yang tepat dari beberapa vendor atau perusahaan supplier yang sesuai dengan barang dan harga yang diinginkan. Setelah yakin dengan vendor yang dipilih, proses bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu Purchase Order.

2.3.3 Purchase Order

Purchase order (PO) sebagai tahapan ketiga setelah Vendor Selection memiliki pengertian sebagai proses pembelian barang atau jasa berdasarkan purchase requisition yang sudah disetujui dan vendor yang diinginkan.

Proses yang terjadi dalam Purchase Order meliputi bidding untuk pemilihan supplier termasuk didalamnya tentang detil kontrak, namun dalam proses ini belum sampai pada penandatangan surat perjanjian antara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses ini. Sehingga dari proses ini masih diperlukan adanya konfirmasi dari pihak customer untuk memastikan barang yang sudah dipesan. Untuk tahap selanjutnya bisa disebut sebagai Notify Vendor.

2.3.4 Notify Vendor

Setelah pembelian dilakukan oleh customer, tahap keempat dari proses procurement adalah Notify Vendor, dimana notify vendor memiliki pengertian sebagai suatu proses pengkonfirmasian barang yang akan dibeli kepada pihak vendor agar barang yang sudah order bisa segera dikirim dengan mlalui tahapan yang ada dalam procurement.

Proses yang terjadi dalam tahapan ini adalah, pihak customer memberikan informasi kepada pihak vendor bahwa barang yang dipesan dalam proses PO memang sudah dibutuhkan dan disetujui oleh semua pihak customer kemudian pihak vendor akan melanjutkan perjanjian dengan penandatanganan surat-surat sebagai bukti

Page 35: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 33

pembelian barang customer terhadap vendor serta detil kontrak dan barang bisa segera dikirimkan kepada customer.

2.3.5 Vendor Shipment

Vendor shipment sebagai tahapan kelima dari tahapan proses procurement memiliki pengertian pengiriman barang dari vendor penyedia barang produksi yang dibutuhkan oleh customer dimana kondisi barang sudah siap didalam mobil pengangkut.

Proses yang dilakukan dalam tahap ini yaitu pihak vendor mngemasi barang sesuai PO yang disetujui oleh pihak customer dan diangkut ke dalam mobil pengiriman oleh pihak vendor bagian pengemasan dan pengiriman. Setelah barang yang dipesan customer siap, maka proses selanjutnya akan berurusan dengan pihak customer yaitu dalam proses Goods receipt.

2.3.6 Goods Receipt

Good receipt/ service receipt sebagai tahapan keenam dari proses procurement memiliki pengertian sebagai proses penerimaan barang atau penyelesaian pekerjaan jasa berdasarkan PO yang sudah disetujui oleh pihak pemesan(customer) maupun oleh pihak supplier/vendor penyedia barang produksi yang dibutuhkan.

Proses detil dalam good receipt/ service receipt adalah penerbitan surat tanda terima barang produksi oleh bagian store/warehouse kepada vendor penyedia barang produksi, persetujuan barang diterima oleh pemohon, pengakuan invntory ke dalam sistem.

2.3.7 Invoice Receipt

Setelah proses penerimaan barang dari vendor penyupply barang produksi, proses dilanjutkan pada Invoice receipt, dimana invoic receipt ini merupakan proses penerimaan Invoice yang diterbitkan oleh supplier atau vendor sesuai dengan tanda terima barang atau jasa (Receiving).

Proses yag terjadi adalah mencocokkan antara Invoice dengan Purchase order dan Good receipt pencatatan A/P (pengakuan hutang) ke dalam sistem.

2.3.8 Payment to Vendor

Setelah melewati banyak proses diatas, proses terakhir dalam proses procurement adalah Payment to Vendor. Dimana proses ini pembayaran A/P oleh customer kepada pihak vendor penyedia barang produksi yang diperlukan.

Proses yang terjadi adalah persetujuan pembayaran oleh management dan dilanjutkan dengan proses pembayaran bisa berupa penerbitan check/Giro atau melalui Cash/Transfer.

Dengan selesainya proses pembayaran kepada vendor penyedia barang yang dibutuhkan selama produksi, maka berakhirlah proses procurement dalam ERP. Sehingga bisa dilanjutkan pada tahap Production Planning.

Page 36: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 34

BAB 3.4 MANUFACTURING

Dalam manufacturing ini, kita memiliki target telur yang akan diproduksi, yakni kita akan memproduksi telur sebanyak 4 ton. Oleh karenanya, kita membutuhkan berbagai persiapan dan kesiapan tempat serta SDM yang di butuhkan. Adpun persiapan tempat tersebut adalah : 1. Lahan Kandang Petelur

Sebelum kita membuat kandang, kita pasti memerlukan lahan. Lahan yang kita butuhkan adalah seluas 561 m2 diperuntukkan untuk 1 kandang. Harga tanah per m2 diasumsikan adalah 200.000 rupiah. Jadi sepetak lahan kandang memerlukan uang sebanyak Rp. 112.200.000,00

Untuk memenuhi jumlah telur yang di target, maka ayam yang harus di ternak ada 5.714 ekor. Dengan demikian kita memerlukan lahan sebanyak 5.714 / 588 = 9,72. Kita bulatkan menjadi 10 kandang. Otomatis lahan yang di perlukan ada 10 petak. Total harga / uang yang harus di keluarkan adalah sebanyak Rp. 1.122.000.000,00

2. Kandang Ayam Petelur

Kandang ayam petelur ini berisikan 588 ayam petelur, yang memiliki luas sebesar 333m2. Untuk bisa memproduksi telur sebanyak 4 ton, maka kita memerlukan ayam petelur sebanyak 5.714 ekor ayam. Kita bisa mengetahui berapa ayam yang kita butuhkan untuk memproduksi telur sebanyak itu dengan cara : 70% * jumlah telur. 70% kita dapatkan dari prosentase telur yang dihasilkan ayam setiap harinya. Karena tidak mungkin semua ayam bertelur setiap harinya. Ada yang 2 hari sekali atau kapan pun dia mau.

Untuk ayam petelur, tidak di campur semuana jadi satu. Mereka dipisahkan sendiri sendiri. Kandang kecil tersebut berukuran P = 30 L = 30 T = 40. Kandang tersebut terbuat dari bambu yang di anyam sedemikian rupa hingga membentuk seperti jeruji penjara. Adapun harga dari bamboo tersebut satu lonjornya berkisaran 20 ribu rupiah. Dengan panjang mencapai ±7m. dan diperkirakan 1 kandang membutuhkan ± 50 lonjor bamboo. Berarti harus mengeluarkan uang sebanyak 20.000 * 50 = Rp 1.000.000,00. Biaya tersebut belum terasuk pembelian paku, tukang dll.

3. Lahan Kandang Bibit

Lahan yang diperlukan untuk kandang pembibitan ayam petelur ini adalah 16 m2, dengan ukuran 4 m * 4 m. lahan ini akan dibuat kandang di atasnya dengan ukuran 3 m * 4 m. harga tanah untuk lahan ini sama dengan harga tanah untuk lahan kandang ayam petelur, yaitu 200.000,-. Oleh Karenna itu, kita membutuhkan 3.200.000 rupiah untuk membeli sebidang tanah pembibitan. Karena jumlah yang dibutuhkan aa 5.714 bibit, oleh karenanya kita membutuhkan 6 petak lahan pebibitan dengan harga 6 * 3.200.000 = 19.200.000 rupiah.

4. Kandang bibit

Seperti yang telah dipaparkan di atas, kandang ini berukuran 3 * 4 meter, yang berisikan 1000 ekor bibit ayam petelur. Berarti untuk satu generasi memerlukan 5714 ekor bibit. Jadi jumlah kandangnya ada 6 kandang. 1 kandang memerlukan lampu, litter, terpal, bamboo, paku dll. Dan harga untuk litter, terpal, lampu sudah terperinci di table.

5. Lahan Gudang Hasil Produksi Yah, seperti kita ketahui, dimana ada produk, pasti ada tempat untuk

penyimpanan produk tersebut. Di dalam peternakan ayam petelur ini, manager menginginkan pembuatan gudang seluas 28 m2. Untuk membuat gudang seluas itu, maka kita membutuhkan lahan setidaknya berukuran 4m x 8m. dengan harga tanah sama, yaitu Rp. 200.000, maka kita memerlukan dana sebesar 32 m2 x 200.000 = 6.200.000.

Page 37: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 35

6. Lahan Gudang Infrastruktur

Selain membangun gudang hasil produksi, manager juga menginginkan membangun gudang infrastruktur. Kegunaannya adalah untuk menyimpan peralatan dan perlengkapan dalam memperbarui bangunan serta peralatan untuk melakukan kegiatan petani telur dalam mengambil, memberi makan, sebagai garasi mobil, dll. Lahan Gudang ini berukuran 11m x 5m. ukuran yang lumayan besar. Oleh karenanya, manager memerlukan dana kurang lebih bekisar 55m2 x 200.000 = 11.000.000 rupiah.

7. Lahan Gudang Material

Selain ke dua gudang tersebut, tentunya ada satu lagi gudang yang harus di buat, yaitu gudang material. Gudang ini berisikan bahan pakan ayam. Ukuranna sendiri tidaklah besar. Luasnya hanya 24m2. Dana yang dibutuhkan adalah 4.800.000 rupiah.

8. Gudang Hasil Produksi

Gudang hasil produksi merupakan gudang penyimpanan telur setelah di ambil dari kandang. Disini telur akan di kemas dan akan ditata dengan rapi serta disimpan di dalamnya sebelum dikim ke toko, pengepul, maupun penjual biasa. Gudang ini berukuran 4m x 7m. Untuk membangun gudang ini, jelas memerlukan banyak dana. Adapun keperluan keperluan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

Semen Krikil

Genteng Batu besar untuk pondasi

Batu bata Kawat

Pasir Dll

Tabel 3.4.1 kebutuhan pembangunan kandang

Tentunya kebutuhan diatas memerlukan biaya yang sangat banyak. Seperti conthnya yaitu semen, semen memiliki harga perkarung 65.000, semen tersebut dibutuhkan sangat banyak. Untuk gudang berukuran 7 x 4 dan tinggi sekitar 4,5m, tentunya memerlukan ± 70 karung semen. Berarti untuk semen saja memerlukan dana sebesar 4.200.000. untuk pasir bekisaran harga 500.000 per mobil pickup. Kalu truk sekitar 1.750.000 rupiah.

9. Gudang Infrastruktur

Gudang ini memiliki ukuran yang sangat luas. Yaitu 10m x 5m. gudang ini diperuntukkan untuk penyimpanan alat alat renofasi kandang dan gudang kalo ada kerusakan yang terjadi. Selain untuk penyimpanan tersebut, digudang ini juga diperuntukkan untuk penyimpanan mobil pickup (garasi mobil). Tinggi gudang ini sama dengan sebelumnya, sekitar 4.5m. Jadi memerlukan dana yang lebih banyak disbanding dengan dana yang harus dikeluarkan untuk pembuatan gudang penyimpanan telur.

10. Gudang Material Gudang material ini, juga merupakan gudang pokok yang harus dimiliki oleh

peternakan telur. Karena merupakan tempat penyimpanan pakan, vitamin, obat, vaksin, dll. Ukuran gudang ini adalah 5m x 4m dengan tinggi 4.5 m. didalam gudang ini, dibuat sekat sekat untuk memisahkan antara pakan, vitamin, dan faksin. Karena ketiga item ini memiliki perlakuan yang berbeda di dalamnya. Pakan tidak boleh di tempat yang lembab, karena akan menjadikan pakan tersebut berjamur. Vaksin dan vitamin tidak boleh di taruh di tempat yang panas. Jadi ya normal normal aja suhu udara untuk vaksin dan obat ini.

Setelah semua persiapan manufacture selesai, maka yang dibutuhkan selanjutnya adalah persiapan kebutuhan SDM. Kita memerlukan SDM yang bertanggung jawab, ulet, dan mau bekerja keras. Harus memeiliki ketelatenan tinggi untuk merawat ayam ayam tersebut. Setidaknya dalam hal ini kita memerlukan SDM di bidang berikut ini :

Bagian Keterangan

Page 38: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 36

Bagian Pemberi pakan, pengambil telur, serta membersihkan kadang

Untuk bagian ini, kita membutuhkan karyawan laki laki, karena pekerjaannya cukup berat dan lama. Paling tidak dalam satu area kandang memerlukan 2 orang pekerja. Jadi untuk 10 kandang ayam petelur, membutuhkan 20 pekerja.

Bagian pengemasan telur Pada bagian pengemasan, kita memerlukan karyawati cewek. Setidaknya untuk mengemas 4 ton telur setiap harinya, memerlukan karyawati sedikitnya 10 orang karyawati. Lebih banyak lebih baik tentunya.

Bagian distributor telur Bagian distributor memerlukan karyawan cowok. Dan harus memiliki SIM A ataupun SIM B. karena dalam peternakan ini, untuk mendistributorkan telur kita menggunakan mobil pickup dan juga menggunakan truck yang tersedia disini. Untuk melayani pesanan diberbagai wilayah, tentunya kami memiliki truck dan pickup lebih dari 3 buah truk dan pickup. Setidaknya membutuhkan 6 sopir dan 6 kernet.

Dokter hewan Dokter hewan sangat penting disini. Tapi ini tergolong tidak wajib. Karena bisa mendatangkan sendiri. Gunanya untuk mengadakan dokter hewan yaitu untuk selalu mengecek ayam ada yang sakit atau tidak. Setidaknya memerlukan 1 orang dokter hewan.

Tabel 3.4.2 kebutuhan SDM 3.4.1 BIBIT AYAM PETELUR

Didalam peternakan ayam petelur, kami tidak menggunakan ayam siap telur secara langsung. Disini kita enggunakan bibit ayam petelur sebagai tahap awal mulanya. Untuk memproduksi 4 ton telur perharinya, maka kita memerlukan setidaknya 5200 bibit ayam. Kenapa jumlah disini kitabuat melebihi dari kuota ayam yang diperlukan? Ini dilakukan karena prosentase kematian bagi anak ayam petelur lumayan tinggi. Jadi apabila ada anak ayam yang mati, kuota masih cukup atau masih ada lebihannya.

Ciri – ciri bibit ayam petelur yang baik adalah Bibit ayam petelur (DOC) lincah dan tidak cacat fisik, serta berasal dari induk yang sehat. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram. Serta tidak ada letakan/sisa tinja di duburnya. Ayam petelur memiliki dua tipe, yaitu :

Tipe Ayam Petelur Ringan. Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini

mempunyai badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini.

Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas dan keributan, dan

Page 39: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 37

ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga bila kepanasan.

Tipe Ayam Petelur Medium.

Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga.

Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa relatif sama. Satu hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih dan produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dengan rasa yang enak.

Dibawah ini adalah daftar jenis jenis ayam petelur beserta spesifikasinya: Babcock B-300 v: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum

1,82 kg/dosin telur. Dekalb Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280,

ransum 1,8-2,0 kg/dosin telur. Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89

gram/dosin telur. H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-

1,9 kg/dosin telur. Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum

1,8-1,86 kg/dosin telur. Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9

kg/dosin telur. Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-

1,9 kg/dosin telur. Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275,

ransum 1,9 kg/dosin telur. Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum

1,98 kg/dosin telur. Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)

260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur. Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum

2,0 kg/dosin telur. Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265,

ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur. Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280,

ransum 2,04 kg/dosin telur.

Untuk harga bibit ayam sendiri berfariansi. Mulai dari 3000 rupiah sampai 8000 rupiah per ekornya. Untuk memilih manakah jenis terbaik dari ayam yang akan kita produksikan, maka kita perlu menimbang konversi ransum juga.

Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan pada jenis jenis ayam yang ada di atas tadi.

Page 40: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 38

Untuk peternakan kami, kami mengansumsikan bibit yang kita ambil seharga 5000 rupiah per ekor. Sementara kita membutuhkan membutuhkan 5200 ekor. Oleh karenanya, maka dana yang dibutuhkan sebanyak 26.000.000 rupiah.

3.4.2 PEMELIHARAAN BIBIT AYAM PETELUR

Setelah kita menentukan bibit ayam petelur yang akan kita besarkan, maka selanjutnya kami menuju ke pembesaran bibit ayam. Bibit ayam itu dibesarkan selama 3 bulan, dan tentunya harus memerlukan perhatian ekstra. Ada 4 aspek yang harus diperhatikan dalam pembesaran ayam petelur ini, yaitu :

1. Sanitasi dan Tindakan Preventif Kebersihan kandang adalah suatu unsur yang paling penting, karena factor

lingkunganlah yang menjadi prioritas terbesar bibit ayam tersebut terserang pnyakit atau tidak. Olehkarena itu, dibutuhkanlah pekerja yang ulet dan telaten untuk selalu membersihkan kandang bibit ayam ini. jika tidak demikian maka akan berpengaruh dalam kesehatan bibit ayam yang sangat renta terhadap berbagai penyakit.

Selain unsur lingkungan, apabila ditemukan satu ekor saja ayam yang kedapatan sakit, maka harus segera dipisahkan. Karena jika tidak demikian, maka yang terjadi adalah penyakit tersebut menyebar pada teman temannya. Hal ini sering terjadi pada peternak ayam, jika ada ayam yang kedapatan sakit tidak segera dipisahkan.

Tindakan preventif untuk mencegah dan mengurangi resiko terkenanya penyakit adalah pemberian faksin dan vitamin terhadap bibit ayam tersebut. Tentunya dengan takaran dan dosis yang pas sesuai table yang ada (aturan yang ada). Selain itu, kami memeilih vaksin dan vitamin yang memang memiliki kwalitas yang tinggi.

Untuk pembersihan kandang sendiri, kita membutuhkan berbagai peralatan seperti sapu, scrup, selang, dll. Dan diperkiraka untuk membeli kebutuhan tersebut sebanyak 1.250.000. karena julah kandang yang banyak, maka diperlukan peralatan yang lumayan banyak.

2. Pemberian Pakan

Dalam pemberian pakan terhadap bibit maupun ayam yang sudah dewasa tidak boleh asal asalan. Pemberian makananpun memiliki aturan dan kadar tertentu. Pemberian pakan ayam ini memiliki 4 fase. Diantaranya adalah

Pre-Starter Pakan Ternak untuk Pre-Starter Merupakan pakan ternak yang diberikan kepada

ayam petelur berumur 1 hari hingga ayam tersebut berumur 5 minggu. Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal. Kwantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 5 (lima) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 10 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 20 gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 30 gram/hari/ekor; minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 40 gram/hari/ekor dan minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 50 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 5 minggu sebesar 150 gram. Starter

Pakan Ternak untuk Starter diberikan kepada ayam petelur berumur 6 minggu hingga ayam petelur tersebut berumur 10 minggu. Kwalitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%; kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal. Kwantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-6 = 60 gram/hari/ekor; minggu ke-7 = 70 gram/hari/ekor; minggu ke-8 = 80 gram/hari/ekor; minggu ke-9 =90 gram/hari/ekor dan minggu ke-10 = 100 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 6 - 10 minggu adalah 400 gram. Grower

Pakan Ternak untuk Grower, pakan ternak ini diberikan kepada ayam petelur berumur 11 minggu hingga ayam petelur tersebut menghasilkan telur pertamanya.

Laying Phase

Page 41: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 39

Pakan Ternak untuk Laying Phase yaitu makanan diberikan kepada ayam petelur pada periode peneluran hingga afkir.

Pada peternakan kami, kami menggunakan pakan yang langsung jadi. Yang

diproduksi oleh pabrik pakan ayam. Kita membutuhkan 550 gram pakan per ekor ayam selama pembibitan sampai usia 10 minggu. Total kita memerlukan pakan sebanyak 2.860.000 gram pakan untuk enghidupi ayam sebanyak 5200 ekor. Jadi perbulan kita memerlukan pakan 953.334 gram = 0.954 ton per bulan Maka dana yang kita butuhkan untuk membeli pakan perbulannya adalah 954 kg * 2500. Kita asumsikan harga pakan ayam 2500 rupiah. Maka dana yang kita butuhkan untuk proses pembibitan perbulannya sebanyak Rp. 2.385.000,-

Minggu Kebutuhan per ekor ayam

Minggu 1 70 gram/ekor

Minggu 2 140 gram/ekor

Minggu 3 210 gram/ekor

Minggu 4 280 gram/ekor

Minggu 5 350 gram/ekor

Minggu 6 420 gram/ekor

Minggu 7 490 gram/ekor

Minggu 8 560 gram/ekor

Minggu 9 630 gram/ekor

Minggu 10 700 gram/ekor

Total 3.850 gram/ekor

Table 3.4.3 kebutuhan pakan ayam

Kebutuhan Total

Pakan Jadi Rp. 2.500,- / kg

Kebutuhan Pakan Selama 3 bulan 2.860 kg = 2,86 ton

Kebutuhan Pakan Tiap bulan 954 kg = 0,954 ton

Pengeluaran Tiap Bulan Pembibitan Rp. 2.385.000,-

Pengeluaran Pakan Selama Pembibitan Rp. 7.150.000,-

Table 3.4.4 kebutuhan dana pembibitan

3. Pemberian vaksin dan obat Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang

menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting untuk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu: Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang ditimbulkan

lebih lama daripada dengan vaksin inaktif/pasif. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah

dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yang diduga sakit.

Macam-macam vaksin: Vaksin NCD vrus Lasota buatan Drh Kuryna Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif) Vaksin NCD HB-1/Pestos. Vaksin Cacar/pox, virus Diftose. Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek. Persyaratan dalam vaksinasi adalah: 1. Ayam yang divaksinasi harus sehat. 2. Dosis dan kemasan vaksin harus tepat. 3. Sterilisasi alat-alat.

4. Pemeliharaan kandang Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang

perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian

Page 42: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 40

daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

3.4.4 PRODUKSI TELUR AYAM Setelah proses pembibitan, sekarang menuju ke produksi telur ayam. Untuk

menjaga agar kwalitas telur ayam yang di produksi, maka harus diperhatikan dengan benar makanan yang diberikan untuk ayam tersebut. Selain makanan, pemberian suplai vitamin juga harus tetap diperhatikan. Pemberian aksin juga harus dilakukan agar ayam terhindar dari penyakit dan tetap sehat.

Dalam peternakan ini, kita menggunakan pakan jadi, yang biasa kita temukan di toko toko pakan hewan. Untuk mmenghemat ongkos pakan, maka kita akan mengambil pakan dari pabriknya langsung. Seelain mendapat harga yang lebih mrah, tentunya kita mendapatkan bonus dari pabrik tersebut. Biaya yang dikeluarkan untuk pakan ayam ini juga berbeda dan tentunya lebih mahal.

Ayam bisa mulai bertelur paling tidak pada bulan ke 4 dari proses pembesaran pembibitan. Adapun prosentase ke evektivitasan bertelur adalah pada table berikut ini

TINGKAT PRODUKTIVITAS AYAM

USIA PROSENTASE

Bulan 4 30

Bulan 5 40

Bulan 6 50

Bulan 7 60

Bulan 8 70

Bulan 9 80

Bulan 10 90

Bulan 11 90

Bulan 12 90

Bulan 13 90

Bulan 14 90

Bulan 15 90

Bulan 16 90

Bulan 17 90

Bulan 18 90

Bulan 19 80

Bulan 20 70

Bulan 21 60

Bulan 22 50

Bulan 23 40

Bulan 24 30

Tabel 3.4.5 table prosentase telur tiap bulan

Di asumsikan pada peternakan ini masa produktifitasan ayam sampai 24 bulan. Untuk menjaga kesetabilan jumlah telur yang di produksi, maka pada saat bulan ke 17, bibit ayam yang baru harus sudah ada dan di besarkan. Ketika ayam produktif berada pada bulan ke 20, maka ayam yang bibit tadi sudah mulai bertelur dan menutupi kekurangan telur yang di hasilkan oleh ayam produktif yang sebelumnya.

Setiap harinya telur di ambil dari kandang. Pengambilan dilakukan oleh petugas yang berwenang, yang sudah di rancang di atas tadi. Setelah telur terkumpul

Page 43: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 41

di ambil oleh petugas, lalu dibawalah telur itu ke gudang produksi. Dan didalamnya dilakukan pembersihan dan pengemasan telur ke try egg. Adapun telur yang dihasilkan setiap bulannya adalah sebagai berikut :

USIA PROSENTASE Jumlah Telur

Bulan 4 30 ± 1200 kg

Bulan 5 40 ± 1600 kg

Bulan 6 50 ± 2000 kg

Bulan 7 60 ± 2400 kg

Bulan 8 70 ± 2800 kg

Bulan 9 80 ± 3200 kg

Bulan 10 90 ± 3600 kg

Bulan 11 90 ± 3600 kg

Bulan 12 90 ± 3600 kg

Bulan 13 90 ± 3600 kg

Bulan 14 90 ± 3600 kg

Bulan 15 90 ± 3600 kg

Bulan 16 90 ± 3600 kg

Bulan 17 90 ± 3600 kg

Bulan 18 90 ± 3600 kg

Bulan 19 80 ± 3200 kg

Bulan 20 70 ± 2800 kg

Bulan 21 60 ± 2400 kg

Bulan 22 50 ± 2000 kg

Bulan 23 40 ± 1600 kg

Bulan 24 30 ± 1200 kg

Tabel 3.4.6 table jumlah telur tiap bulan

Setelah 24 bulan, maka ayam memasuki masa afkir. Dalam masa afkir ini, ayam masih bisa bertelur, tapi dalam julah yang jauh dibawah minimal serta sudah jarang jarang ayam betelur lagi.

Untuk pakan yang diperlukan adalah 100 gram/hari/ekor. Jadi selama 24 bulan, ayam produktif membutuhkan pakan sebanyak 3000 gram/ekor/bulan. Jumlah ayam sebanyak 5200 ekor, maka memerlukan pakan sebanyak 15.600.000 gram. Atau 15,6 ton per bulannya. Untuk dana yang diperlukan sejumlah 15.600kg * Rp.2.500 = Rp. 39.000.000,- per bulannya.

USIA JUMLAH TELUR HARGA TELUR PENDAPATAN

Bulan 4 ± 1200 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 18.000.000

Bulan 5 ± 1600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 24.000.000

Bulan 6 ± 2000 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 30.000.000

Bulan 7 ± 2400 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 36.000.000

Bulan 8 ± 2800 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 42.000.000

Bulan 9 ± 3200 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000

Bulan 10 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000

Bulan 11 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000

Bulan 12 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000

Bulan 13 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000

Bulan 14 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000

Page 44: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 42

Bulan 15 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000

Bulan 16 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000

Bulan 17 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000

Bulan 18 ± 3600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 54.000.000

Bulan 19 ± 3200 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 48.000.000

Bulan 20 ± 2800 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 42.000.000

Bulan 21 ± 2400 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 36.000.000

Bulan 22 ± 2000 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 30.000.000

Bulan 23 ± 1600 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 24.000.000

Bulan 24 ± 1200 kg Rp. 15.000,-/kg Rp. 18.000.000

Tabel 3.4.7 pendapatan telur tiap bulan

PENGHASILAN BERSIH PERBULAN

BULAN PENDAPATAN TELUR

PENGELUARAN PAKAN

LABA

Bulan 4 Rp. 18.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 21.000.000

Bulan 5 Rp. 24.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 15.000.000

Bulan 6 Rp. 30.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 9.000.000

Bulan 7 Rp. 36.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 3.000.000

Bulan 8 Rp. 42.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 3.000.000

Bulan 9 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000

Bulan 10 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000

Bulan 11 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000

Bulan 12 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000

Bulan 13 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000

Bulan 14 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000

Bulan 15 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000

Bulan 16 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000

Bulan 17 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000

Bulan 18 Rp. 54.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000

Bulan 19 Rp. 48.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 15.000.000

Bulan 20 Rp. 42.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. + 3.000.000

Bulan 21 Rp. 36.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 3.000.000

Bulan 22 Rp. 30.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 9.000.000

Bulan 23 Rp. 24.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 15.000.000

Bulan 24 Rp. 18.000.000 Rp. 39.000.000,- Rp. - 21.000.000

TOTAL Rp. + 75.000.000

Tabel 3.4.8 pendapatan telur tiap bulan

Page 45: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 43

BAB 3.5 Penerapan Konsep Financial Accounting

Untung rugi suatu usaha, termasuk dalam hal ini adalah beternak ayam petelur hanya

bisa diketahui apabila seluruh biaya produksi yang telah dikeluarkan maupun pemasukan telah dicatat dalam buku pembukuan. Untuk itulah setiap ada transaksi keluar masuk harus dicatat, termasuk penggunaan atau keperluan dana tersebut. Secara sederhana, peternak akan mendapatkan pemasukan dari penjualan telur dari ayam yang diternakkannya. Pemasukkan akan masih ditambah dari hasil sampingan seperti penjualan daging ayam afkir dan penjudalan kotoran ayam.

Sedangkan total pengeluaran atau biaya produksi merupakan total dana yang telah dikeluarkan untuk proses pemeliharaan ayam, mulai dari persiapan membuka peternakan, membuat kandang, mendatangkan DOC, pakan, pengobatan, hingga pemanenan. Bila peternak juga memasarkan telur ayam dalam kemasan siap dimasak, maka biaya proses pengolahannya juga dihitung sebagai biaya produksi. Dari catatan total pemasukkan dan pengeluaran tersebut bisa ditentukan keuntungan penjualan telur, daging afkir, dan kotoran ayam, yaitu dari hasil pemasukkan atau penerimaan dikurangi biaya produksi yang telah dikeluarkan selama proses pemeliharaan. Bila keuntungan kotor dikurangi lagi dengan pajak dan lain-lain, maka akan didapatkan keuntungan bersih.

Pembukuan dan pencatatan untung rugi harus dilakuan dengan tujuan agar peternak bisa menganalisis dan melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan maupun tata laksana produksi yang selama ini telah dijalankan, apakah sudah sehat dan memenuhi target yang diinginkan ataukah justru merugi. Penghitungan untung rugi dilakukan per tahun dan mencatat seluruh pemasukan maupun pengeluaran selama kurun waktu tersebut. Dari penghitungan untung rugi per tahun tersebut nantinya bisa dilakukan penghitungan pada tahun ke berapa akan balik modal dan pada tahun ke barapa peternak sudah bisa mendapatkan keuntungan bersih. Selain itu, hasil evaluasi terhadap kondisi keuangan bisa dijadikan patokan bagi peternak untuk melakukan perbaikan ataupun penataan ulang terhadap tata laksana pengelolaan peternakan ayam broiler yang selama ini dijalankan.

Gambar 3.5.1 Gambaran alur keuangan pembukuan usaha peternakan ayam secara

umum

3.5.1 Pengertian akun dan penggolongan akun dalam akuntansi

Akun merupakan tempat mencatat transaksi keuangan yang memengaruhi keseimbangan harta, utang, dan modal. Akun dibedakan menjadi dua, yaitu akun riil dan akun nominal. Akun riil merupakan jenis akun yang tercatat di neraca, seperti

Page 46: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 44

harta, utang, dan modal. Akun nominal merupakan akun yang tercatat di laporan laba/rugi, seperti pendapatan dan beban. A. Akun harta Harta atau aktiva merupakan sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan untuk melaksanakan kegiatan usaha sekarang dan akan datang. Harta dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Harta lancar, adalah harta yang memiliki tingkat likuiditas tinggi dan umur pemakaiannya kurang dari satu tahun. Misalnya kas, surat-surat berharga, piutang usaha, wesel tagih, persediaan, perlengkapan, dan beban dibayar di muka. 2. Harta tetap, adalah harta yang berwujud dan memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun. Misalnya tanah, peralatan, gedung, mesin, dan alat transportasi. 3. Harta tidak berwujud, adalah harta yang secara kasatmata tidak bisa dilihat, tetapi memiliki nilai ekonomi. Misalnya, hak paten, hak cipta, merek, franchise, dan goodwill. 4. Investasi jangka panjang, adalah harta perusahaan yang berupa surat-surat berharga. Misalnya saham dan deposito. B. Akun utang Utang atau kewajiban merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha perusahaan. Utang dapat dibedakan menjadi sebagai berikut: 1. Utang lancar, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Misalnya wesel bayar, utang usaha, beban masih harus dibayar, dan pendapatan diterima di muka. 2. Utang jangka panjang, adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Misalnya, utang bank, hipotek, dan obligasi. C. Akun modal Modal merupakan kekayaan dari pemilik atas sebagian harta perusahaan. Pencatatan modal pada akuntansi diikuti dengan nama pemilik modal. D. Akun pendapatan Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh perusahaan atas kegiatan usahanya. Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha adalah pendapatan yang diperoleh berkaitan dengan kegiatan usaha. Pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang diperoleh atas kegiatan di luar usaha. Misalnya, pendapatan bunga, sewa, dan komisi. E. Akun beban Beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan karena menjalankan kegiatan usaha. Beban dibedakan menjadi beban usaha dan beban di luar usaha. Beban usaha adalah biaya yang dikeluarkan akibat menyelenggarakan kegiatan usaha. Biaya di luar usaha adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan karena melakukan kegiatan di luar usaha. Misalnya beban bunga dan sewa.

3.5.2 PENTINGNYA AKUN AKUNTASI PETERNAKAN AYAM PETELUR

Akun (perkiraan) yang Anda ketahui sebuah laporan / daftar yang dapat membantu Anda dalam mengetahui posisi saldo sebuah akun dari pencatatan transaksi yang terjadi. Akun disini dikelompokan yang sejenis dalam suatu nama kelompok yang biasa kita sebut Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi.

Akun akan sangat mempermudah Anda dalam pencatatan, pengelompokan, penyimpanan dan pengambilan data transaksi dalam buku besar. Hal ini untuk mengatur kondisi keuangan dan untuk memisahkan pengeluaran, pendapatan, aset dan kewajiban untuk memberikan pihak yang bertugas lebih mudah memahami tentang kondisi keuangan saat itu

Page 47: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 45

Berikut adalah akun-akun yang digunakan pada laporan keuangan suatu bisnis peternakan ayam. 1.AKUN AKTIVA

Gambar 3.5.2 Akun AKtiva

2.AKUN PIUTANG

01.AKTIVA

011.AKTIVA LANCAR

0111.KAS DAN BANK

0111.1 KAS PUSAT

112.PIUTANG

112.02 KONSUMEN

112.03 PRODUSEN PAKAN

112.04 PRODUSEN VAKSIN

112.05 PIUTANG BIBIT

112.01 MITRA

Page 48: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 46

Gambar 3.5.3 Akun Piutang

3.AKUN AKTIVA TETAP

Gambar 3.5.4 Akun Aktiva Tetap

5.AKUN KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Gambar 3.5.5 Akun Kewajiban dan Ekuitas

6.EKUITAS

12 AKTIVA TETAP

121 HARGA PEROLEHAN

121.01 TANAH

121.02 BANGUNAN KANDANG

121.03 BANGUNAN GUDANG

121.04 PERALATAN KANDANG

121.05 KENDARAAN

121.06 SUMUR

2 KEWAJIBAN DAN EKUITAS

211 KEWAJIBAN LANCAR

211.01 HUTANG USAHA

212 KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

212.01 HUTANG BANK

21 KEWAJIBAN

Page 49: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 47

Gambar 3.5.6 Akun Ekuitas

7. AKUN PENERIMAAN

Gambar 3.5.7 Akun Penerimaan

8.AKUN BELANJA

3. EKUITAS

31.MODAL DISETOR

32. LABA DITAHAN

4 PENERIMAAN

41 PENERIMAAN PEMBAYARAN 42 PENERIMAAN TIDAK RUTIN

421.01 PENERIMAAN BUNGA BANK 421.02 PENERIMAN PIUTANG MITRA

421.03 PIUTANG KONSUMEN 421.04 PIUTANG PRODUSEN PAKAN

421.05 PIUTANG PRODUSEN VAKSIN

PIUTANG BIBIT

Page 50: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 48

Gambar 3.5.8 Akun Belanja

9. Akun belanja barang dan jasa

Gambar 3.5.9 Akun Belanja Barang dan Jasa

10 Akun pemeliharaan

5.BELANJA

51.BELANJA RUTIN 511.BELANJA PEGAWAI

511.01 GAJI KARYAWAN

511.01.01 GAJI KARYAWAN KANDANG

511.01.02 GAJI SOPIR

511.01.01 GAJI SEKRETARIS

511.02 TUNJANGAN

512.02.1 TUNJANGAN KARYAWAN

512.02.2 TUNJANGAN SOPIR

512.02.3 TUNJANGAN SEKRETARIS

511.03KONSUMSI

511.03.1PENGIRIMAN TELUR

511.04 uang lembur

511.04.1 lembur pekerja kandang

511.04.02 lembur perlengkapan

511.05 biaya sumur

512 belanja barang dan jasa

512.1.1 kandang 512.1.2 gudang

512.1 alat keperluan

512.2 listrik

512.3 telepon

Page 51: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 49

Gambar 3.5.10 Akun Pemeliharaan

A. NERACA

Neraca adalah suatu bentuk laporam yang sistematis :mengenai harta,hutang dan modal suatu perusahaan tertentu pada suatu saat (tanggal tertentu). Jadi neraca merupakan laporan dan yang dilaporkan adalah Harta,Hutang dan Modal pada saat tertentu.contoh neraca akuntansi suatu perusahaan.

513.pemeliharaan

513.01 kendaraan 513.02 bangunan 513.03 gudang

Page 52: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 50

Gambar 3.5.11 Contoh Data Neraca

I. Harta

Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan baik yang digunakan usaha maupun tidak (belum) digunakan yang berasal dari pemilik perusahaan maupun dari pihak luar, Pengertian harta disini sangat luas,maka diperlukan adanya pengelompokkan lagi

Harta lancar = Aktiva lancar Adalah kekayaan milik perusahaan yang jangka waktu perputarannya kurang dari satu tahun. Harta jenis ini sebelum satu tahun umumnya sudah habis dan berganti dengan yang baru, sering pula disebut dengan modal kerja :

Page 53: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 51

a. Kas Adalah uang yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan untuk membiayai usaha perusahaan pada umumnya. Kekayaan yang dapat dicatat sebagai kas adalah cek tunai, wesel dan simpanan di bank yang dapat diambil setiap sataa yaitu giro. b. Bank Apabila uang yang ada di perusahaan dipisahkan dengan yang ada di Bank, maka timbul dua rekening (pos) yaitu “kas” untuk uang yang ada diperusahaan dan “Bank” untuk uang yang disimpan di bank. c. Piutang dagang (tagihan),dan piutang wesel Merupakan tagihan pada pihak lain yang disebabkan karena adanya penjualan barang secara kredit. Sesuai dengan kriteria harta lancar,maka tagihan ini terdapat batas waktu (umur) tidak boleh lebih dari satu tahun.pos piutang dapat dicantumkan dalam neraca dengan dikurangi “cadangan kerugian piutang “yaitu sua jumlah tertentu dari piutang dagang yang di perkirakan tidak dapat ditagih d.Persediaan barang dagangan Adalah barang yag dimiliki perusahaan dengan maksuf untk dijual dalam periode (tahun)tersebut. e.Pos-pos yang dibayar dimuka Istilah lain yakni sama halnya dengan porskot atau uang muka yaitu pos-pos yang dibayar di muka tetapi manfaat/barangya belum diterima. f.hak pendapatan yang belum diterima adalah hak pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi uang pelunasannya belum di terima.pada umumnnya sering disebut piutang lain-lain.

1. Investasi Jangka Panjang Adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan biasanya berbentuk saham atau obliasi dari perusahaan lain. Dengan tujuan untuk untuk memperoleh pendapatan tetap.

2. Harta tetap = Aktiva tetap = Aktiva tak bergerak Adalah kekayaaan milik perusahaan yanng dapat digunaka untuk usaha dengan waktu yang lebih dari satu thun dan tujuannya untuk tidak diperjualbelikan. Jadi kekayaan ini tidak akan habis dalam sekali pemakaian tetappi dapat digunakan secara berulang. a.Tanah Yaitu tempat didirikan bangunan untuk melaksanakan usaha b.Bangunan Misalnya kandang,gudang. Pos-pos ini didalan neraca dikurangi dengan “Akumulasi Penyusutan” yaitu nilai daripada aktiva tetap yang telah disusut c.Kendaraan Alat angkut yang dimiliki perusahaan. d.alat-alat kantor atau gudang misalkan semua bentuk perlengkapan yang ada di dalam kantor maupun gudang

I. Hutang Kewajiban dari perusahaan untuk dibayar pada pihak lain pada waktu tertentu. 1.Hutang lancar Kewajiban jangka yang waktunya kurang dari satu tahun (jangka pendek) dan pada umumnya dilunasi dengan aktiva lancar a. Hutang dagang Adalah kewajiban jangka pendek yang timbul dari transaksi pembelian barang/jasa secara kredit.

Page 54: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 52

b. Hutang biaya Misalnya hutang gaji,hutang sewa,hutang biaya listrik c. Hutang jangka pendek Yaitu bagian dari hutang jangka panjang yang akan dilunasi periode tersebut : hutang bank jangka pendek d. Hutang Jangka Panjang Kewajiban yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Perusahaan dalam usahanya perlu untuk mengembangkan usahanya,dapat mengambil pinjaman jangka panjang pada Bank

II. Modal Adalah hak yang dimiliki para pemilik perusahaan terhadap kekayaan yang jumlahnya sama dengan total harga dikurangi dengan total hutang.bentuk dari kekayaan yang menjadi milik para pemilik perusahaan ,tidak dapat di identifikasi,jadi yang jelas dari total kekayaan yang ada,sebagian adalah milik orang lain yang disebut hutang dan sebagian lagi adalah miliki perusahaan yang disebut modal

III. Laporan laba rugi

Dalam analisis rugi-laba adapun faktor yang mempengaruhi adalah pene-rimaan dan biaya produksi yang terdiri dari: biaya tetap dan biaya tidak tetap.

a) Biaya Produksi

Biaya produksi /ekor dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode 2014 adalah Rp 21.798.000,-. Biaya produksi yang tinggi menyebabkan total biaya pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh peternak plasma untuk menjalankan usaha budidaya ayam petelur tiap periode produksinya menjadi besar. Sehingga total keuntungan yang diperoleh peternak tiap periodenya menjadi rendah. Biaya pakan merupakan biaya produksi tertinggi dibandingkan dengan biaya produksi yang lain.

Soekartawi (2002) menyatakan bahwa total biaya produksi merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan dalam suatu usaha budidaya ayam pedaging. Biaya ini terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap atau biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang di keluarkan untuk sarana poduksi dan berkali-kali dapat dipergunakan.

b) Penerimaan Penerimaan dari hasil pene-litian meunjukkan bahwa pada strata periode 2014

adalah (Rp 15.000.000,-).

Laporan Laba/Rugi periode 2014

Page 55: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 53

c) Keuntungan Keuntungan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode 2014

adalah sebesar 0%. Meskipun total penerimaan yang diperoleh peternak pada periode 2014 tinggi akan tetapi biaya produksi yang harus dikeluarkan juga tinggi sehingga total keuntungan yang didapat tidak maksimal.

Hoddi, dkk (2011) menyatakan bahwa keuntungan yang diperoleh peternak ayam pedaging merupakan hasil dari penjualan ternak dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama masaproduksi. Hasil itu harus dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkannya. Setelah semua biaya tersebut dikurangkan barulah peternak memperoleh keuntungan bersih.

ada penelitian usaha budidaya ayam pola kemitraan ini dibagi menjadi 3 macam analisis, yaitu BEPharga, BEPproduk dan BEPekor. Ketiga analisis tersebut nantinya akan digunakan untuk mengetahui harga minimum, jumlah bobot telur ayam petelur minimum serta jumlah ekor minimum ayam afkir yang harus dipanen.

Syukur (2008) menyatakan bahwa analisis BEP merupakan suatu cara atau suatu teknik yang digunakan oleh seorang petugas atau manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume (jumlah) penjualan dan volume produksi berapakah perusahaan tersebut tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba.

Syamsudin (2000) menyatakan bahwa keberhasilan suatu usaha dapat diukur dengan R/C Ratio. Nilai tersebut merupakan imbangan antara penerimaan dengan biaya yang digunakan untuk usaha. Suatu usaha dikatakan layak apabila nilai R/C ratio lebih dari satu. Semakin besar R/C ratio maka semakin besar pula tingkat efisiensinya.

Ibrahim (2009) menyatakan bahwa ratio rentabilitas adalah tolak ukur keberhasilan suatu perusahaan dalam mempertahankan kebijaksanaan yang meng-untungkan dan mampu menunjukkan kenaikan modal yang stabil dalam waktu bersamaan, dengan kata lain ratio rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Medion (2010) menyatakan bahwa salah satu parameter utama yang sering dipergunakan untuk mengukur keberhasilan peternakan yaitu indeks performance atau indeks performan (IP). Nilai IP digunakan untuk menentukan nilai insentif/ bonus bagi peternak (bagi kemitraan) maupun pekerja kandang. Bagi peternak plasma IP dapat berguna sebagai bahan evaluasi dalam mengetahui sistem manajemen yang diterapkan di peternakan tersebut.

IV. JURNAL

Page 56: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 54

Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan dengan menyebutkan akun yang akan didebet atau dikredit disertai jumlahnya masing-masing dan referensinya. Untuk Jurnal yang digunakan dalam peternakan ayam ini adalah Jurnal Umum.

Fungsi jurnal Fungsi jurnal umum sebagaiberikut : a. Mencatat/record : mencatat semua transaksi dan kejadian atau peristiwa yang

mengakibatkan perubahan posisi harta,utang dan modal. b. Historis : mencatat transaksi/kejadian yang telah berlalu secara urut

waktu/kronologis c. Analisis : menganalisis pengaturan transaksi/kejadian terhadap posisi harta, utang

dan modal sehingga dapat diketahui akun mana yang bertambah dan berkurang d. Instruktif : memberikan instruksi atau perintah untuk mencatat (menggolong-

golongkan) e. Informatif : memberikan penjelasan tentang waktu dan peristiwa ekonomi yang

terjadi, pengaruhnya terhadap akun yang bersangkutan, nama debitur atau kreditur dan sebagainya.

Bentuk jurnal umum adalah :

TANGGAL

URAIAN

NO AKUN

NAMA AKUN

DEBET

KREDIT

2 3 4 5 6 7

Tabel 3.5.1 Bentuk Jurnal Umum

Keterangan : 1. Diisi dengan nomor halaman jurnal secara berurutan. 2. Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi secara berurutan dengan kronologis

terjadinya transaksi. 3. Diisi uraian atau keterangan. 4. Diisi nomor kode akun, tetapi ingat nomor kode akun ini diisi hanya jika akan

diposting ke buku besar. 5. Diisi dengan nama akun yang di debet ditulis terlebih dahulu, baris bawahnya

ditulis akun yang di kredit dan ditulis menjorok ke sebelah kanan. Selanjutnya baris bawahnya ditulis penjelasan ringkas transaksi yang bersangkutan.

6. (6) Dan (7) diisi dengan jumlah rupiah dari akun yang di debet maupun yang di kredit.

7. Sebelum bukti transaksi keuangan dicatat dalam jurnal, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk menentukan pengaruhnya terhadap akun-akun di perusahaan. Pola pencatatan transaksi dalam jurnal diatur dalam sebuah mekanisme Debet dan Kredit. Pengertian Debet dalam Akuntansi menunjukan sisi sebelah kiri dan Kredit menunjukan sebelah kanan. Mekanisme Debet dan Kredit terlihat dalam tabel sebagai berikut :

Bertambah Berkurang

Harta Debet Kredit

Utang Kredit Debet

Modal Kredit Debet

Pendapatan Kredit Debet

Beban Debet Kredit

Tabel 3.5.2 Mekanisme Debet dan Kredit

Page 57: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 55

\ Contoh : Bulan Januari 2014

Transaksi 1 : 10 Januari 2014 Dibayar beban telepon dari peternakan ayam sebesar Rp 100.000,- Analisis transaksi :

Beban perusahaan dalam bentuk Telepon bertambah Rp 100.000,- (Debet) Harta perusahaan dalam bentuk Kas berkurang Rp 100.000,- (Kredit)

Tabel 3.5.3

Transaksi Januari 1

Transaksi 2 : 25 Januari 2014 Dibeli vaksin sebesar Rp 29.000,- Analisis transaksi :

Harta perusahaan dalam bentuk vaksin bertambah Rp 29.000,- (Debet) Harta peternakan dalam bentuk Kas berkurang Rp 29.000,- (Kredit)

Tabel 3.5.4

Transaksi Januari II

Transaksi 3 : 25 Januari 2014 Dibeli Pakan untuk Peternakan Ayam sebesar Rp 51.426.000,- Analisis transaksi :

Harta peternakan ayam dalam bentuk Pakan Ayam bertambah Rp 51.426.000,- (Debet)

Harta peternakan ayam dalam bentuk Kas berkurang Rp 51.426.000,- (Kredit)

Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit

25-01-2014Belanja Rutin Kas (Pembelian Pakan)

- 51.426.000

51.426.000

Tabel 3.5.5 Transaksi Januari III Transaksi 4 : 26 Januari 2014

Dibayar gaji karyawan pekerja kandang sebesar Rp 1.500.000,- Analisis transaksi :

Harta peternakan ayam dalam bentuk Kas berkurang Rp 1.500.000,- (Kredit) Beban Gaji bertambah Rp 1.500.000,- (Debet)

Tabel 3.5.6

Transaksi Januari IV

Transaksi 5 : 29 Januari 2014 Dibayar Beban listrik dari Peternakan Ayam sebesar Rp 500.000,- Analisis transaksi :

Beban peternakan ayam dalam bentuk listrik bertambah Rp 500.000,- (Debet) Harta peternakan ayam dalam bentuk Kas berkurang Rp 500.000,- (Kredit)

Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit

Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit

10-01-2014 Telepon Kas (membayar beban telepon)

- 100.000

100.000

Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit

25-01-2014 Belanja Rutin Kas (Pembelian Vaksin)

- 29.000

29.000

Tanggal Akun & Keterangan Ref Debet Kredit

26-01-2014Gaji karyawan Pekerja kandang Kas (Pembayaran Gaji karyawan pekerja kandang)

- 1.500.000

1.500.000

Page 58: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 56

29-01-2014 Listrik Kas (membayar beban listrik)

- 500.000

500.000

Tabel 3.5.7 Transaksi Januari V

MAKA JURNAL SECARA UTUH TANGGAL 31 DESEMBER: “PETERNAKAN AYAM PETELUR” JURNAL UMUM Bulan Januari 2014 Halaman : 01

NO

TANGGAL 2014

URAIAN

NO AKUN

NAMA AKUN

DEBET

KREDIT

1

10-Jan

Beban telepon Kas

512.04 111.01

Telepon Kas Pusat

100,000 -

- 100,000

2

25-Jan

Pembelian vaksin Kas

51 111.01

Belanja Rutin Kas Pusat

29,000 -

- 29,000

3

25-Jan

Pembelian pakan Kas

51 111.01

Belanja Rutin Kas Pusat

51,426,000 -

- 51,426,000

4 26-Jan

Beban gaji Kas

511.01.01 111.01

Gaji karyawan pekerja kandang Kas Pusat

1,500,000 -

- 1,500,000

5

29-Jan

Beban listrik Kas

512.03 111.01

Listrik Kas Pusat

500,000 -

- 500,000

Tabel 3.5.8 Jurnal Umum Analisis Transaksi dalam bentuk Tabel :

No Kelompok Akun Pengaruh (Bertambah/Berkurang)

Debit/Kredit

1 Belanja Barang dan Jasa Aktiva

Telepon Kas Pusat

Bertambah Berkurang

Debit Kredit

Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-

2 Belanja Belanja Rutin Bertambah Debit Rp. 29.000,-

Page 59: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 57

Tabel 3.5.9 Analisis Transaksi BUKU BESAR Buku besar / Ledger adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan tahapan catatan terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah dikelompokan atau diklasifikasikanyang berasal dari jurnal. Akun buku besar kadang-kadang tidak mencerminkan data secara rinci, seperti rekening Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang. Untuk mengetahui Utang, Piutang dan Persediaan Barang Dagang secara rinci, diperlukan rekening-rekening lain yang dikelompokkan dalam suatu buku atau kumpulan kartu-kartu yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger). Dengan demikian ada buku besar pembantu utang, buku besar pembantu piutang dan buku besar pembantu barang dagang. Bentuk Buku Besar Bentuk Buku Besar yang biasa digunakan adalah :

1. Bentuk T (T account) Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana dan hanya berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan sisi Debet dan sebelah kanan menunjukan sisi Kredit. Nama akun diletakan di kiri atas dan kode akun diletakan di kanan atas. Contoh buku besar bentuk T :

Nama Akun : Kas Kode : 1 1 1

Debet Kredit

532.250.430

100.000

Tabel 3.5.10 Buku Besar bentuk T

2. Bentuk Skontro; Buku besar bentuk skontro biasa disebut bentuk dua kolom. Skontro artinyasebelah menyebelah(dibagi dua) yaitu sebelah debet dan sebelah kredit. Contoh buku besar skontro :

Nama Akun : Belanja Rutin Kode : 51 Tanggal : 25 Maret 2014 Keterangan : Pembelian Vaksin Ref : 51 Debet : Rp 29.000,- Tanggal : 25 Maret 2014 Keterangan : Kas Pusat Ref : 111.01 Kredit : Rp 29.000,-

3. Bentuk staffle (berkolom saldo tunggal) Bentuk ini digunakan jika diperlukan penjelasan dari transaksi yang realtif

banyak. contohnya dibawah ini :

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit D/K Saldo

1 Februari Saldo 111.01 478.795.43 - D 478.795.43

Aktiva Kas Pusat Berkurang Kredit Rp. 29.000,-

3 Belanja Aktiva

Belanja Rutin Kas Pusat

Bertambah Berkurang

Debit Kredit

Rp. 51.426.000,- Rp. 51.426.000,-

4 Belanja Aktiva

Gaji Karyawan Pekerja Kandang Kas Pusat

Bertambah Berkurang

Debit Kredit

Rp. 1.500.000,- Rp. 1.500.000,-

5 Belanja Barang dan Jasa Aktiva

Listrik Kas Pusat

Bertambah Berkurang

Debit Kredit

Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-

Page 60: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 58

0 0

10 Februari Pembayaran beban telpon

51 - 75.000 D 478.720.430

25 Februari Pembelian Vaksin 51 - 29.000 K 478.691.430

Tabel 3.5.11 Buku Besar bentuk staffle

4. Bentuk Staffle berkolom saldo rangkap

Bentuk ini hamper sama dengan bentuk kolom saldo tunggal. Hanya perbedaannya kolom saldo dibagi dua kolom yaitu kolom debet dan kolom kredit, contohnya di bawah ini :

Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo

Debet Kredit

1 Februari Saldo 111.01 478.795.430 - 478.795.430 -

10 Februari

Pembayaran beban telpon

51 - 75.000 478.720.430 -

Tabel 3.5.12 Buku Besar bentuk staffle saldo rangkap

Keterangan: 1. Diisi tanggal transaksi secara kronologis 2. Diisi penjelasan transaksi 3. Diisi sumbsumber posting dan halaman jurnal 4. Diisi jumlah uang yang didebet 5. Diisi jumlah uang yang dikredit 6. Dan 7 Diisi saldo uang yang didebet ataupun dikredit Posting ke buku besar Pencatatan saldo awal dari data neraca awal (jika perusahaan sudah berdiri sebelum periode bersangkutan). Rekening yang ada di sisi debet neraca dicatat sebagai saldo debet dan rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan. Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan. Pencatatan jumlah debet dalam jurnal ke kolom debet rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkutan. Pencatatan nomor halaman jurnal ke kolom referensi (Ref) rekening buku besar yang bersangkutan Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan. Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom, carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debet akan menambah saldo debet atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debet atau menambah saldo kredit.

Page 61: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 59

BAB IV

SIMULASI ERP

BAB 4.1

PROSES SALES AND DISTRIBUTION

Page 62: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 60

Bagian SD (Sales and Distribution) merupakan divisi penting dalam sebuah perusahaan apapun. Ujung tombak perusahaan untuk memasarkan produk atau jasa terletak di divisi ini. Secara umum, gugus tugas divisi sales adalah menciptakan sales sejak kontak pertama kali dilakukan hingga sesudah sales support dan mencatatkannya secara prosedural ke dalam sistem. Sedangkan bagian distribusi mengatur inventory di semua warehouse dan lokasi, memastikan distribusi ke semua outlet yang ada dengan jenis barang yang lengkap, dan melakukan tracking serta recording terhadap pergerakannya.

Didalam proses Sales and Distribution ini terdapat beberapa tahapan, diantaranya:

Pre-Sales Activities -> meyediakan barang yang akan dijual ke pasar / atau pelanggan.

Sales Order Entry -> suatu kegiatan utama pendapatan dimana perusahaan akan mendapatkan (pendapatan) atau revenue dari pelanggan / konsumen dari aktivitas penjualan.

Check Availibility -> proses untuk memeriksa ketersediaan barang yang dibeli oleh pelanggan.

Pick material -> proses selanjutnya dalam memenuhi pesanan pelanggan yaitu proses pengambilan barang dari gudang sesuai dengan jumlah barang yang dipesan pelanggan tersebut.

Pack Material -> proses pengepakan/proses pemaketan barang yang dipesan tersebut kedalam boks telur/ pendistribusian barang dari produsen ke konsumen yang sudah diatur dengan perjanjian yang sudah disepakati antara kedua belah pihak.

Post Goods Issue -> proses memenuhi pesanan pelanggan dan melakukan pengiriman barang yang dipesan tersebut ke customer (pelanggan).

Invoice customer dan Receipt of customer payment -> proses ini merupakan proses penyerahan barang ke customer (pelanggan) harus sesuai dengan barang yang dipesan serta jumlah barang yang dipesan oleh pelanggan tersebut,lalu Proses yang

Gambar 4.1.1 Proses Sales and Distribution

Page 63: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 61

selanjutnya kita sebut invoice adalah dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh customer. Dalam bentuk sederhana dikenal dengan nama BON.

START

1. BARANG

2. CUSTOME

R

TRANSAKSI BARANG

BARANG

TERSEDI

A ?

PEMESANAN

PENGIRIMAN

TAGIHAN

TRANSAKSI

TAGIHAN

FINISH

YA

TIDAK

Gambar 4.1.2 Flowcart ERP Peternakan

Ayam

Page 64: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 62

Dalam proses flowcart diatas terlebih dahulu harus mengecek data-data yang diperlukan yakni data permintaan barang yaitu telur.

Desain proses simulasi ini ingin menunjukkan kejadian-kejadian dimana user harus order barang yang diinputkan oleh admin. Suatu barang harus order ketika barang yang terdapat dalam inventori kurang dari minimum stok pada proses inisialisasi. Dan untuk waktu barang datang atau tiba, didapat dari waktu pemesanan ditambah dengan lama pengiriman.

4.1.1 Barang

Barang dalam system ini adalah jenis barang yang dijual oleh peternak ayam yaitu berupa Telur, Ayam Afkir, Kotoran. Dimana barang – barang tersebut sudah mempunyai harga – harga tersendiri. Form barang digunakan untuk menambah/mengubah data barang terdapat dalam basis data. Data yang harus diisi adalah [Id_barang], [Nama_Barang],[Harga_Barang], [Stok], [Satuan], dan dalam transaksi stock barangnya adalah seperti [Id_Barang], [Nama_Barang], [Tanggal],[Debet]. [Kredit] [Saldo] digunakan untuk menghitung kemungkinan jumlah stok yang ada dan berapa yang tersisa. [Id_Barang] digunakan untuk

START

1. Input ID Customer

2. Input ID Barang

3. Input Harga

Barang

4. Banyaknya

Pemesanan

Cek isi

tabel

Bangkitkan

data

Buka tabel

basis data

Finish

YA TIDAK

Cek isi Permintaan Barang

Gambar 4.1.3 Flowcart Pemesanan

Barang

Page 65: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 63

menggabungkan barang ini ke table lainnya dimana yang nantinya saling ke terintegrasi.

Tabel Barang

id_barang(*) nama_barang harga_barang Stok Satuan

(int 10) (varchar 10) (int 10)

BAR_01 Telur 28000 2500 Tray

BAR_02 ayam afkir 30000 200 Kg

BAR_03 kotoran 10000 10 Karung

transaksi stok barang

id_barang nama_barang tanggal debet kredit saldo

BAR_01 TELUR 3-Dec-14 2500 0 2500

BAR_01 TELUR 12-Dec-14 0 1000 1500

4.1.2 Pemesanan

Dalam pemesanan ini digunakan untuk memesan barang seperti Telur, Ayam Afkir, Kotoran dimana nanti customer bisa membeli barang tersebut yang sudah disediakan dalam database. Dari admin akan memasukkan barang yang dinginkan customer dalam database dan akan disimpan dalam sebuah table yang bernama Tabel Pemesanan. Didalam tabel pemesanan ini terdapat field - field seperti [id_pesan], [Id_Barang],[Id_Customer], [Tgl_Pesan], [jml_Brg(Tray)], [Status Available], [Status_Pengiriman],[Status Pembayaran]. [Id_Barang] ini adalah field dimana data sudah tersedia di tabel barang sebelumnya. [Status Available ] adalah dimana status barang tersebut masih tersedia dan mencukupi. [Status Pembayaran] adalah dimana user akan memilih pembayaran tunai atau kredit. Dan biasanya customer akan membayar tunai atau membayar setelah barang dikirim dan pihak perusahaan akan menagih uang tagihan di tempat.

Tabel Pemesanan

Id_pesan(*)

Id_barang(**)

id_customer

tgl_pesan

jml_brg (tray)

Status_Available

Status pengiriman

status pembayaran

(int 10) (int 10) (date) (int 10)

PES_01 BAR_01 cus_03

12-Dec-14 1000 Tersedia

Terkirim Lunas

Belum

Tersedia Belum Pesan

Belum Pesan

Belum Belum Belum

Tabel 4.1.1 Tabel Barang

Tabel 4.1.2 Tabel Transaksi Stok Barang

Page 66: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 64

Tersedia Pesan Pesan

Belum

Tersedia Belum Pesan

Belum Pesan

Belum

Tersedia Belum Pesan

Belum Pesan

Belum

Tersedia Belum Pesan

Belum Pesan

4.1.3 Transaksi

Dalam transaksi ini adalah proses akhir sales dan distribution. Disini nanti admin akan memasukkan data transaksi yang sudah dilakukan dan disimpan kedalam sebuah tabel yang bernama Tabel Transaksi. Didalam tabel ini terdapat field – field seperti [id_transaksi], [id_pemesanan], [tanggal_trans], [jenis_transaksi], [status_pembayaran]. Tabel ini terintregrasi dari tabel lain yaitu dari [id_pemesanan] yang sudah dilakukan. [jenis_transaksi] adalah dimana user akan memilih pembayaran tunai atau kredit. Jika [jenis_transaksi] ini tunai maka [status_pembayaran] lunas. Field [status_pembayaran] ini akan terintregrasi dengan tabel pemesanan di atas yang mana dalam status pembayarannya akan berubah lunas jika transaksi ini lunas.

Tabel Transaksi

Id_transaksi(*) id_pemesanan(**) tanggal_trans jenis_transaksi status pembayaran

(varchar 10)

TRAN_01 PES_01 12/12/2014 Tunai Lunas

KWITANSI PEMBAYARAN

No. 0

Telah diterima dari 0

Total Harga 0

A/N Tanda Terima

0 pes_01

4.1.4 Pengiriman

Tabel 4.1.3 Tabel Pemesanan

Tabel 4.1.4 Tabel Transaksi

Gambar 4.1.4 Kwitansi Pembayaran

Page 67: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 65

Dalam tabel pengiriman ini kami dapat melihat pengiriman barang tersebut menggunakan mobil apa dan dengan nomor plat berapa yang mengirim barang tersebut. Kami juga bisa mengecek berapa jumlah barang yang dikirim oleh perusahaan dan tanggal pengirimannya. Di tabel yang satunya kami dapat mengecek berapa mobil angkut yang keluar untuk mengantarkan barang. Kami juga dapat mengecek siapa yang bertanggung jawab atas pengiriman dan mobil angkut yang mengirim barang tersebut ke cutomer.

Tabel Pengiriman

id_pemesanan(**) jumlah_barang tanggal_pengiriman unit

PES_01 1000 12-Des-14 AB 4 NG

Di tabel ini kami hanya mendata truk yang

kami miliki beserta sopir dan juga no polisinya. Agar kami dengan mudah mengecek berapa

banyak daya angkut yang dapat kami keluarkan atau kami setorkan ke pelanggan.

Id_UNIT Jenis Sopir

AB 4 NG Truk Ramelan

N 451 P Pick Up Saolan

4.1.5 Tagihan

Setelah pengiriman selesai tinggal kami menagih hasil pembayaran yang kurang dari pembeli, dengan melihat id_pesan nan yang telah diinginkan oleh pembeli. Dan menjumlah semua total harga yang harus di bayar mulai barang dan pengirimannya.

Tabel Tagihan

id_pesan total_harga

pes_03 28.000.000

Tabel 4.1.5 Tabel Pengiriman

Tabel 4.1.6 Tabel Kendaraan

Tabel 4.1.7 Tabel Tagihan

Page 68: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 66

Tabel 4.2.2 jangka pendek

BAB 4.2 PERENCANAAN PRODUKSI

A. Pendahuluan

Dalam peternakan ayam petelur, yang menjadi hasil produksi utama tentu saja adalah telur, dan peternakan ayam petelur pasti memiliki target produksi dalam suatu kurun waktu atau sesuai dengan pesanan konsumen. Untuk mencapai traget produksi maka perlu adanya suatu perencanaan produksi.

Perencanaan Produksi dalam peternakan ayam petelur ini meliputi: 1. Perencanaan Insfrastruktur Peternakan

a. Jangka Panjang

b. Jangka Pendek

2. Perencanaan Material Peternakan

Tabel 4.2.1 jangka panjang

Page 69: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 67

Tabel 4.2.3 Perencanaan Kebutuhan Material

3. Perencanaan Sumber Daya Manusia

4. Perencanaan Jumlah Ayam

Table 4.2.6 Perhitungan Jumlah ayam berdasar target produksi

telur

Tabel 4.2.4 Identitas

Page 70: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 68

Perhitungan Perencanaan Produksi 1. Perhitungan Infrastruktur Jangka Panjang

Tabel 4.2.7 Kebutuhan Infrastruktur Jangka Panjang

2. Perhitungan Infrastruktur Jangka Pendek

Tabel 4.2.8 Perencanaan Kebutuhan Infrastruktur Jangka Pendek

1. Perencanaan Material Peternakan.

Tabel 4.2.9 Perencanaan Material Peternakan

Page 71: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 69

2. Perencanaan Sumber Daya Manusia

Tabel 4.2.10 Identitas

Tabel 4.2.11 Jabatan 3. Perencanaan Jumlah Ayam.

Table 4.2.12 Perhitungan Jumlah ayam berdasar target produksi telur

BAB 4.3

Page 72: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 70

SIMULASI ERP

4.3.1 Material Management (Procurement)

Dalam pembahasan ERP (Enterprice Resource Planning), tahapan dalam proses procurement dibagi menjadi delapan 4 tahapan, pada masing tahapan ini akan disimulasikan proses procurement pada peternakan ayam.

Gambar 4.3.1 Siklus Procurement Proses

4.3.2 Purcashe Requestion Purchase requestion memiliki pengertian permohonan persetujuan untuk

pembelian barang atau service. Permohonan ini biasanya berhubungan dengan persetujuan pembelian tentang

nilai dari barang yang akan dibeli meliputi jumlah barang dan harga barang, speifikasi dari barang, maupun pengaturan cash yaitu kapan barang akan dibeli.

Gambar 4.3.2 Tabel Pemesanan Barang

Tabel pemesanan barang berisi id pemesanan, id permintaan dan id supplier yang dijadikan sebagai foreign key. Semua data terelasi dengan table yang bersangkutan.

Page 73: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 71

Gambar 4.3.2 Tabel Permintaan

Pada tahap pemilihan barang, barang disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan. Pada table permintaan, barang yang di inputkan harus sesuai dengan data-data yang ada pada table barang.

Gambar 4.3.2 Tabel Persediaan Material

Setelah Purchase Requisition disetujui, proses akan berlanjut ke tahap vendor selection dan purchase order.

4.3.3 Vendor Selection

Setelah tahap purchase requisition dikerjakan, tahap selanjutnya dalam Procurement adalah Vendor selection. Dimana pada tahap ini digunakan untuk memilih satu vendor yang tepat dari beberapa vendor atau perusahaan supplier yang sesuai dengan barang dan harga yang diinginkan.

Gambar 4.3.2 Tabel Suplier

Pada table supplier ini, terdapat beberapa supplier yang nantinya akan kita pilih salah satu untuk menjadi pelaku transaksi permintaan barang.

Setelah yakin dengan vendor/supplier yang dipilih, proses bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu Purchase Order.

4.3.4 Purchase Order

Proses yang terjadi dalam Purchase Order meliputi bidding untuk pemilihan supplier termasuk didalamnya tentang detil kontrak, namun dalam proses ini belum sampai pada penandatangan surat perjanjian antara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses ini.

Page 74: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 72

Gambar 4.3.2 Tabel Pemesanan Barang

Dari proses ini masih diperlukan adanya konfirmasi dari pihak customer untuk memastikan barang yang sudah dipesan. Untuk tahap selanjutnya bisa disebut sebagai Notify Vendor.

4.3.5 Notify Vendor

Setelah pembelian dilakukan, tahap keempat dari proses procurement adalah Notify Vendor, dimana notify vendor memiliki pengertian sebagai suatu proses pengkonfirmasian barang yang akan dibeli kepada pihak vendor agar barang yang sudah order bisa segera dikirim dengan melalui tahapan yang ada dalam procurement.

Gambar 4.3.2 Tabel Pemesanan

Proses yang terjadi dalam tahapan ini adalah, pihak perusahaan memberikan informasi kepada pihak vendor bahwa barang yang dipesan dalam proses PO memang sudah dibutuhkan dan disetujui oleh semua pihak perusahaan kemudian pihak vendor akan melanjutkan perjanjian dengan penandatanganan surat-surat sebagai bukti pembelian barang perusahaan terhadap vendor serta detil kontrak dan barang bisa segera dikirimkan kepada perusahaan .4.3.6 Vendor Shipment

Proses yang dilakukan dalam tahap ini yaitu pihak vendor mengemasi barang sesuai PO yang disetujui oleh pihak perusahaan dan diangkut ke dalam mobil pengiriman oleh pihak vendor bagian pengemasan dan pengiriman. Setelah barang yang dipesan perusahaan siap, maka proses selanjutnya akan berurusan dengan pihak perusahaan yaitu dalam proses Goods receipt.

Gambar 4.3.2 Tabel Pengiriman Vendor

4.3.7 Goods Receipt

Page 75: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 73

Proses detil dalam good receipt/ service receipt adalah penerbitan surat tanda terima barang produksi oleh bagian store/warehouse kepada vendor penyedia barang produksi, persetujuan barang diterima oleh pemohon, pengakuan inventory ke dalam sistem.

Gambar 4.3.2 Tabel Kwitansi Pembayaran

4.3.8 Invoice Receipt

Setelah proses penerimaan barang dari vendor penyupply barang produksi, proses dilanjutkan pada Invoice receipt, dimana invoic receipt ini merupakan proses penerimaan Invoice yang diterbitkan oleh supplier atau vendor sesuai dengan tanda terima barang atau jasa (Receiving).

Gambar 4.3.2 Tabel Transaksi Stok Barang

Proses yag terjadi adalah mencocokkan antara Invoice dengan Purchase order dan

Good receipt pencatatan A/P (pengakuan hutang) ke dalam sistem.

4.3.9 Payment to Vendor

Proses yang terjadi adalah persetujuan pembayaran oleh management dan dilanjutkan dengan proses pembayaran bisa berupa penerbitan check/Giro atau melalui Cash/Transfer.

Dengan selesainya proses pembayaran kepada vendor penyedia barang yang dibutuhkan selama produksi, maka berakhirlah proses procurement dalam ERP. Sehingga bisa dilanjutkan pada tahap Production Planning.

BAB 4.4

Page 76: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 74

MANUFACTURING 4. 4.1 Deskripsi

Dalam manufacturing terbagi menjadi tiga pembahasan sebenarnya yakni manufacturing pembibitan, manufacturing produksi ayam petelur dan manufacturing sales and distributor.Manufacturing pembibitan nantinya akan menjelaskan apa saja yang dibutuhkan dalam pembibitan seperti kebutuhan material, kebutuhan infrastruktur dan kebutuhan sumber daya manusia. Begitu pula untuk manufacturing produksi ayam petelur dan manufacturing sales and distributor.Namun sementara ini yang dibahas sebatas manufacturing pembibitan, karena pada bagian inilah nantinya pokok permasalahan penting seperti berapa jumlah pakan serta biayanya untuk sekali periode pembibitan akan terjawab.

Pada manufacturing pembibitan ini tebagi lagi menjadi tiga pembahasan yakni kebutuhan material, kebutuhan infrastruktur dan kebutuhan sumber daya manusia. Dalam kebutuhan material yang dibahas adalah masalah pakan. Disini ada tiga poin pembahasan yakni kebutuhan pakan berdasarkan usia bibit, biaya kebutuhan pakan berdasarkan usia bibit, dan biaya kebutuhan pakan berdasarkan usia bibit.

4. 4.2 Kebutuhan Pakan Berdasarkan Usia Bibit

Ternak ayam memerlukan kurang lebih 12 minggu dari awal pembibitan sampai afkir. Dan tentunya dalam masa itu bibit ayam memerlukan asupan pakan yang berbeda setiap minggunya. Diasumsikan bibit ayam diberikan pakan dua kali dalam sehari dan peningkatan pakan 5 gr per minggu maka untuk merumuskan kebutuhan pakan per minggunya yakni dengan mengkalikan jumlah bibit ayam dengan jumlah makan sehari, kemudian dikalikan dengan bobot gram tiap jenis pakan dan terakhir dikalikan 7, karena untuk perhitungan seminggu. Bobot pakan sendiri diasumsikan berbeda-beda tiap jenis pakan. Seperti jenis pakan bekatul diasumsikan berbobot 15 gr, pakan jenis jagung diasumsikan berbobot 10 gr, pakan jenis bubuk minerral diasumsikan berbobot 5 gr, dan pakan jenis konsentrat diasumsikan berbobot 15 gr. Berikut ini adalah tabelnya dengan asumsi bibit ayam 1000 ekor.

Tabel 4.4.1 Tabel Kebutuhan Pakan Berdasarkan Usia Bibit

Tabel 4.4.2 Tabel Kebutuhan Pakan Berdasarkan Usia Bibit Lanjutan

Berikut ini tampilan grafiknya :

Page 77: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 75

Gambar 4.4.1. Grafik Peningkatan Kebutuhan Pakan Berdasarkan Usia Bibit

4. 4.3 Biaya Kebutuhan Pakan Berdasarkan Usia Bibit

Setelah mengetahui berapa kisaran jumlah pakan yang dibutuhkan dalam satu periode pembibitan, sekarang untuk biayanya. Biaya pakan per minggu dapat dirumuskan dengan mengkalikan jumlah pakan tiap minggu dengan harga jenis pakan. Jumlah pakan tiap minggu didapat dari tabel kebutuhan pakan berdasarkan usia bibit. Berikut ini tabelnya :

Tabel 4.4.3. Tabel Biaya Kebutuhan Pakan

Dan berikut ini tabel harga jenis pakannya :

Page 78: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 76

Tabel 4.4.4. Tabel Harga Jenis Pakan

Dan Berikut ini tampilan secara grafiknya :

Gambar 4.4.2. GrafikBiaya Kebutuhan Pakan

4. 4.4 Perhitungan Total Biaya Kebutuhan Pakan

Dari tabel biaya kebutuhan sudah dapat diketahui berapa jumlah biaya pakan per minggunya. Sekarang untuk total biaya keseluruhan dapat diketahui dengan tabel berikut :

Tabel 4.4.5. Tabel Total Biaya Pakan

Jadi dalam manufacturing pakan ini dapat disimpulkan dengan asumsi awal bibit 1000 ekor, maka total biaya yang dibutuhkan ialah Rp. 125.790.000,-

Page 79: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 77

Dan berikut ini tampilan secara grafiknya :

Grafikl 4.4.3. Grafik Total Biaya Kebutuhan Pakan

4. 4.5 Kebutuhan pakan ayam berdasarkan usia masa produksi

Dibawah ini adalah kebutuhan pakan ayam berdasarkan usia, tetapi dimulai dari bulan ke- empat pada saat ayam mulai berproduksi.

Tabel 4.4.6. Tabel kebutuhan pakan ayam berdasarkan usia

Tabel 4.4.7. Tabel kebutuhan pakan ayam berdasarkan usia lanjutan

Untuk lebih jelas pemahaman tentang table kebutuhan pakan, bias dilihat di grafik berikut ini :

Page 80: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 78

Gambar 4..4.4. Grafik kebutuhan pakan ayam berdasarkan usia

4. 4.6 Biaya kebutuhan pakan ayam masa produksi

Setelah mengetahui berapa kisaran jumlah pakan yang dibutuhkan dalam satu periode, sekarang untuk biayanya. Biaya pakan per Bulan dapat dirumuskan dengan mengkalikan jumlah pakan tiap bulan dengan harga jenis pakan. Jumlah pakan tiap bulan didapat dari tabel kebutuhan pakan berdasarkan usia ayam pada masa produksi. Berikut ini tabelnya :

Table 4.4.8. Tabel biaya kebutuhan pakan ayam masa produksi

Tabel harga jenis pakanya

Tabel 4.4.9. Tabel harga jenis pakan

Page 81: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 79

Untuk lebih jelasnya bias dilihat grafiknya dibawah ini :

Gambar 4.4.5. Grafik Biaya Pakan

4. 4.7 Tabel Produktifitas telur berdasarkan usia

Ayam memiliki beberapa masa dimana mereka aktif berproduksi dan masa

dimana produksi ayamnya mulai turun yang kemudian akhirnya masuk pada masa afkir. Berikut table produktifitas telur ayam :

Tabel 4.4.10. Total Biaya Kebutuhan Pakan

Tabel 4.4.11. Total Biaya Kebutuhan Pakan

Gambar 4.4.6. Grafik Jumlah Produksi

Page 82: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 80

4. 4.8 Table tingkat produktifitas ayam

Tabel 4.4.12. Tingkat Produktifitas Ayam

Gambar 4.4.7. Prosentase Tingkat Produktifitas Ayam

4. 4.9 Tabel laba penjualan telur

Setelah melalui tahap tahap berternak ayam yang dimulai dari pembibitan

sampai dengan penjualan ayam, akhirnya dapat diketahui laba yang diperoleh dari usaha ternak ayam ini, berikut table laba penjualan telur ayam :

Page 83: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 81

Tabel 4.4.13. Laba Penjualan Telur

Harga telur ayam :

Tabel 4.4.14. Harga Telur Ayam

BAB 4.5

Page 84: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 82

FINANCIAL ACCOUNTING Perusahaan yang akan didirikan ini merupakan salah satu macam perusahaan yang bergerak di bidang peternakan . Peternakan ini dimulai dari awal dengan membangun kandang serta mulai untuk beternak ayam petelur yang merupakan salah satu penghasil komoditi utama yang akan dijual yakni telur dan mempunyai hasil sampingan berupa ayam afkir dan kotoran. Penjualan hasil produksi pada perusahaan ini dimulai ketika ada pemesanan dari konsumen pada telur. Pemesanan ini terjadi pada bulan ke-5 saat perkembangbiakan ayam,sehingga pada bulan ke 1 sampai bulan 4 ayam masih harus dihidupi oleh peternak yang menyebabkan adanya rugi pada bulan pertama pendirian peternak ayam.

Akuntansi adalah salah satu pencatatan,penggolongan (klasifikasi), penyajian serta analisa dari transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan.

Jadi di dalam akuntansi terjadi proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan, setelah dicatat kemudian digolongkan dan pada akhir tiap periode data tresebut disajikkan dalam bentuk neraca dan laporan rugi laba. Laporan keuangan tersebut disajikan untuk dapat dianalisa oleh pihak yang berwenang sehingga dalam pemsukan data transaksi harus tepat dan akurat.

Gambar 4.5.1. Siklus Akuntansi

Dalam proses pencatatan transaksi dilakukan tiap hari,setiap ada transaksi seharusnya dilengkapi dengan bukti (misalnya kwitansi,faktur,nota). Berdasarkan bukti-bukti tersebut kemudian dijadikan pencatatn ke dalam buku jurnal tiap hari atau tiap minggu namun pada pembukuan jurnal kali ini kami menggunakan periode waktu selama sebulan.

Pada akhir bulan, buku jurnal direkap, dan berdasarkan buku jurnal tersebut diadakan pencatatn ke dalam Buku Besar (buku posting) dan terjadilah proses penggolongan-ggolongan, sebab jenis pos yang sejenis ditampung dalam satu buku besar. Untuk buku besar yang memerlukan buku pembantu misalnya Piutang Dagang, Hutang Dagang, Persediaan yang dapat diambilkan dari tembusan transaksi yang dicatatkan setiap harinya dan dari buku jurnal yang dicatatkan tiap periode 1 bulan. Pada akhir periode (Bulan Juni),dibuat laporan keuangan yang menunjukkan satu siklus ayam dimana sudah dapat untuk memenuhi pesanan telur dari pelanggan sehingga hanya dibuat laporan sampai bulan ke-5 perkembangan ayam namun masih dapat diteruskan untuk menangani transaksi-transaksi selanjutnya. Laporan ini berbentuk neraca dan laporan rugi laba. Dengan adanya laporan keuangan dapat dilihat berkembangnya usaha, di samping itu laporan keuangan merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban bagi pimpinan.

A. Kode Akun

Pencatatan transaksi akuntansi pada peternakan ayam dimulai dengan pembuatan kode akun, kode akun penting dibuat untuk membuat rincian dari setiap aktivitas yang ada pada

Page 85: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 83

peternakan ayam. Akun dibuat sebagai patokan untuk pencatatan setiap transaksi. Akun disusun sesuai dengan jenis nya

Daftar Akun peternakan ayam

Kode Akun Nama Akun

1 AKTIVA

11 Aktiva Lancar

111 Kas dan Bank

111.01 Kas Pusat

112 PIUTANG

112.01 Piutang mitra

112.02 Piutang konsumen

112.03 Piutang produsen pakan

112.04 Piutang produsen vaksin

112.05 Piutang bibit

113 PERLENGKAPAN KANDANG

12 AKTIVA TETAP

121 Harga perolehan

121.01 Tanah

121.02 Bangunan kandang

121.03 Bangunan gudang

121.04 Peralatan kandang

121.05 Kendaraan

121.06 Sumur

2 KEWAJIBAN DAN EKUITAS

21 Kewajiban

211 Kewajiban lancar

211.01 Hutang usaha

212 Kewajiban jangka panjang

212.01 Hutang bank

3 EKUITAS

31 Modal disetor

32 Laba ditahan (penyisihan laba untuk siklus produksi)

4 PENERIMAAN

41 Penerimaan bahan produksi

42 Penerimaan tidak rutin

421.01 Penerimaan bunga bank

421.02 Penerimaan piutang mitra

Page 86: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 84

421.03 Piutang konsumen

421.04 Piutang produsen pakan

421.05 Piutang produsen vaksin

421.06 Piutang bibit

5 BELANJA

51 Belanja rutin

511 Belanja pegawai

511.01 Gaji karyawan

511.01.01 Gaji karyawan pekerja kandang

511.01.02 Gaji sopir

511.01.03 Gaji sekretaris

511.02 Tunjangan

511.02.01 Tunjangan karyawan

511.02.02 Tunjangan sopir

51.02.03 Tunjangan sekretaris

511.03 Konsumsi

511.03.01 Pengiriman telur

511.12 Uang lembur

511.12.01 Lembur pekerja kandang

511.12.02 Lembur perlengkapan

512 BELANJA BARANG DAN JASA

512.01 Alat keperluan

512.01.01 Alat keperluan kandang

512.01.02 Alat keperluan gudang

512.03 Listrik

512.04 Telepon

513 PEMELIHARAAN

513.01 Kendaraan

513.02 Perbaikan dan pemeliharaan bangunan

513.03.01 Perbaikan dan pemeliharaan kandang

513.03.02 Perbaikan dan pemeliharaan gudang

Tabel 4.5.2.Kode Akun

B. Pencatatan Transaksi Setelah adanya kode akun pada peternakan ayam maka selanjutnya adalah pembuatan transaksi. Transaksi dilakukan pencatatn setiap harinya sehingga setiap adanya aktivitas terkait siklus keuangan dapat terekam dengan rinci

Tanggal Transaksi

01-Des-14 Menambah modal dengan menyetorkan uang tunai sebsar

Page 87: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 85

Rp.450.000.000,- ke rekening bank di BNI

01-Des-14 Membeli lahan untuk kandang petelur seluas 330 m2 seharga Rp.66.000.000,-

01-Des-14 Membeli lahan untuk kandang bibit seluas 16 m2 seharga Rp.3.200.000,-

01-Des-14 Membeli lahan untuk gudang hasil produksi seluas 32 m2 seharga Rp.6.400.000,-

01-Des-14 Membeli lahan untuk gudang infrastruktur seluas 50 m2 seharga Rp.10.000.000,-

01-Des-14 Membeli lahan untuk gudang material seluas 20 m2 seharga Rp.4.000.000,-

02-Des-14 Membangun kandang ayam petelur seukuran 196 m2 seharga Rp.9.800.000,-

02-Des-14 Membangun kandang bibit ayam seukuran 12 m2 seharga Rp.6.000.000,-

02-Des-14 Membangun gudang sebagai penampung hasil produksi seukuran 28 m2 seharga Rp.5.750.000,-

02-Des-14 Membangun gudang infrastruktur untuk kebutuhan peternakan seukuran 45 m2 seharga Rp.9.000.000,-

02-Des-14 Membangun gudang material sebagai persediaan pada peternakan seukuran 16 m2 seharga Rp.3.200.000,-

02-Des-14 Membangun sumur untuk persediaan air sebanyak 1 buah seharga Rp.15.000.000,-

03-Des-14 Membeli lampu gas sebanyak 1 buah seharga Rp.5.000,-

03-Des-14 Membeli terpal sebanyak 1 buah seharga Rp.250.000,-

03-Des-14 Membeli pipa paralon sepanjang 196 m seharga Rp.1.960.000,-

03-Des-14 Membeli tangki semprot kandang sebanyak 1 buah seharga Rp.250.000,-

03-Des-14 Membeli sanyo sebanyak 1 buah seharga Rp.50.000,-

03-Des-14 Membeli selang air sebanyak 50 m seharga Rp.750.000,-

03-Des-14 Membeli sekrup sebanyak 2 buah seharga Rp.100.000,-

03-Des-14 Membeli timbangan gantung sebanyak 1 buah seharga Rp.100.000,-

03-Des-14 Membeli timbangan duduk sebanyak 1 buah seharga Rp.100.000,-

04-Des-14 Membeli radio tape recorder sebanyak 1 buah seharga Rp.50.000,-

04-Des-14 Membeli tempat minum bibit sebanyak 3 buah seharga Rp.75.000,-

04-Des-14 Membeli ember sebanyak 10 buah seharga Rp.200.000,-

07-Des-14 Membayar 20 pekerja bangunan @Rp.50.000,- selama 7 hari

08-Des-14 Membeli kotak telur (egg tray) sebanyak 10 buah seharga Rp.250.000,-

08-Des-14 Membeli karung kotoran sebanyak 3 buah seharga Rp.75.000,-

09-Des-14 Membeli gerobak kotoran sebanyak 1 buah seharga Rp.100.000,-

10-Des-14 Membeli kotak ayam sebanyak 1 buah seharga Rp.250.000,-

27-Des-14 Membayar 20 pekerja bangunan @Rp.50.000,- selama 20 hari

27-Des-14 Membeli litter jerami seharga Rp.40.000,-

28-Des-14 Membeli bibit ayam sebanyak 1500 ekor @Rp.10.000

Page 88: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 86

28-Des-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga Rp.29.000,-

28-Des-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga Rp.1.714.200,- x 30 hari

28-Des-14 Menambah modal dengan meminjam dari Bank BNI sebesar Rp.500.000.000,-

29-Des-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-

30-Des-14 Membeli mobil sebanyak 1 buah seharga Rp.35.000.000,-

januari

10-Jan-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .100.000,-

25-Jan-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga Rp.29.000,-

25-Jan-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga Rp.1.714.200,- x 30 hari

26-Jan-14 Merekrut Hasan sebagai pekerja kandang denga gaji yang disepakati adalah Rp.1.500.000 tiap bulan

29-Jan-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-

februari

10-Feb-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .75.000,-

25-Feb-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga Rp.29.000,-

25-Feb-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga Rp.1.714.200,- x 30 hari

26-Feb-14 Membayar gaji Hasan Rp.1.500.000,-

28-Feb-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-

maret

10-Mar-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .100.000,-

25-Mar-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga Rp.29.000,-

25-Mar-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga Rp.1.714.200,- x 30 hari

26-Mar-14 Membayar gaji Hasan Rp.1.500.000,-

29-Mar-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-

30-Mar-14 Merekrut Fuad sebagai sopir pickup dengan kesepakatan gaji sebesar Rp.1.500.000,-

april

10-Apr-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .120.000,-

25-Apr-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga Rp.29.000,-

25-Apr-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga Rp.1.714.200,- x 30 hari

26-Apr-14 Membayar gaji Hasan Rp.1.500.000,-

26-Apr-14 Membayar gaji Fuad Rp.1.500.000,-

29-Apr-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-

mei

10-Mei-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .100.000,-

25-Mei-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga Rp.29.000,-

Page 89: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 87

25-Mei-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 343 kg seharga Rp.1.714.200,- x 30 hari

26-Mei-14 Membayar gaji Hasan dan Fuad Rp.3.000.000,-

29-Mei-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-

juni

10-Jun-14 Membayar tagihan telepon sebesar Rp .80.000,-

25-Jun-14 Membeli vaksin kekebalan periode bulanan seharga Rp.29.000,-

25-Jun-14 Membeli pakan jadi harian sebanyak 342,84 kg seharga Rp.1.714.200,- x 30 hari

26-Jun-14 Membayar gaji Hasan dan Fuad Rp.3.000.000,-

29-Jun-14 Membayar tagihan listrik sebesar Rp.500.000,-

29-Jun-14 Menerima pemesanan pengiriman telur sebanyak 1 ton telur pada Toko Barokah

29-Jun-14 Menerima pembayaran pemesanan telur sebesar Rp.8.000.000,- dan sisanya Rp.7.000.000,- akan dibayar setelah selesai dikirim

29-Jun-14 Mengirim telur pesanan kepada Toko Barokah dan menerima sisa pembayaran Rp.7.000.000,-

29-Jun-14 Membeli bahan bakar pickup Rp.200.000,0 dan membeli konsumsi sebesar Rp.50.000,-

29-Jun-14 Merekrut Sita sebagai sekretaris pencatatan transaksi peternakan ayam sebesar Rp.2.200.000,-

29-Jun-14 Memperbarui litter jerami sebagai alas kandang seharga Rp.30.000,-

Tabel 4.5.3.Transaksi

C. JURNAL

Adalah suatu bentuk catatan yang kronologis (urut tanggal kejadian) dari transaksi keuangan perusahaan dengan mendenit pos-pos tertentu dan mengkreditkan pada pos-pos tertentu disertai penjelasannya.

Yang harus diperhatikan dengan adanya jurnal ini setiap saat persamaan dasar akuntansi itu tetap seimbang yaitu :

Harta + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan

Pedoman yang diapaki dalam pembuatan jurnal adalah :

Harta Apabila bertambah di Debit

Biaya Apabila berkurang di Kredit

Hutang Apabila bertambah di Kredit

Modal Apabila berkurang di Debit

Pendapatan

Pada peternakan ayam ini digunakan jurnal umum karena jumlah pos-pos yang ada masih sedikit dan volume transaksi masih rendah yang dapat digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang terjadi.

Page 90: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 88

Pencatatan transaksi ke jurnal dilakukan tiap bulan mulai dari bulan Desember-Juni

- Jurnal Desember

PERUSAHAAN AYAM PETELUR

JURNAL UMUM

Periode : Desember

NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT

2014

1 01-Des Kas di BNI 111 Kas dan Bank 450.000.000

Modal Ashar

31 Modal disetor 450.000.000

2 01-Des Tanah 121.01 Tanah 66.000.000

Kas

111 Kas dan Bank 66.000.000

3 01-Des Tanah 121.01 Tanah 3.200.000

Kas

111 Kas dan Bank 3.200.000

4 01-Des Tanah 121.01 Tanah 6.400.000

Kas

111 Kas dan Bank 6.400.000

5 01-Des Tanah 121.01 Tanah 10.000.000

Kas

111 Kas dan Bank 10.000.000

6 01-Des Tanah 121.01 Tanah 4.000.000

Kas

111 Kas dan Bank 4.000.000

7 02-Des Bangunan 121.02 Bangunan Kandang 9.800.000

Kas

111 Kas dan Bank 9.800.000

8 02-Des Bangunan 121.02 Bangunan Kandang 6.000.000

Kas

111 Kas dan Bank 6.000.000

9 02-Des Bangunan 121.03 Bangunan Gudang 5.600.000

Kas

111 Kas dan Bank 5.600.000

10 02-Des Bangunan 121.03 Bangunan Gudang 9.000.000

Kas

111 Kas dan Bank 9.000.000

11 02-Des Bangunan 121.03 Bangunan Gudang 3.200.000

Kas

111 Kas dan Bank 3.200.000

12 02-Des

Biaya pembangunan sumur

121.03 Bangunan Gudang 15.000.000

Kas

111 Kas dan Bank 15.000.000

13 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 5.000

Kas

111 Kas dan Bank 5.000

14 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 250.000

Kas

111 Kas dan Bank 250.000

Page 91: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 89

15 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 1.960.000

Kas

111 Kas dan Bank 1.960.000

16 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 250.000

Kas

111 Kas dan Bank 250.000

17 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 50.000

Kas

111 Kas dan Bank 50.000

18 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 750.000

Kas

111 Kas dan Bank 750.000

19 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 100.000

Kas

111 Kas dan Bank 100.000

20 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 100.000

Kas

111 Kas dan Bank 100.000

21 03-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 100.000

Kas

111 Kas dan Bank 100.000

22 04-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 50.000

Kas

111 Kas dan Bank 50.000

23 04-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 75.000

Kas

111 Kas dan Bank 75.000

24 04-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 200.000

Kas

111 Kas dan Bank 200.000

25 07-Des Beban Gaji 511.01 Gaji Karyawan 7.000.000

Kas

111 Kas dan Bank 7.000.000

26 08-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 250.000

Kas

111 Kas dan Bank 250.000

27 08-Des Perlengkapan 113

Perlengkapan Kandang 75.000

Kas

111 Kas dan Bank 75.000

28 09-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 100.000

Kas

111 Kas dan Bank 100.000

29 10-Des Peralatan 121.04 Peralatan Kandang 250.000

Kas

111 Kas dan Bank 250.000

30 27-Des Beban Gaji 511.01 Gaji Karyawan 20.000.000

Kas

111 Kas dan Bank 20.000.000

31 27-Des Perlengkapan 121.04 Peralatan Kandang 40.000

Kas

111 Kas dan Bank 40.000

32 28-Des Pembelian bibit

51 Belanja rutin 15.000.000

Page 92: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 90

Kas

111 Kas dan Bank 15.000.000

33 28-Des Pembelian vaksin

51 Belanja rutin 29.000

Kas

111 Kas dan Bank 29.000

34 28-Des Pembelian pakan

51 Belanja rutin 51.426.000

Kas

111 Kas dan Bank 51.426.000

35 28-Des Kas 111 Kas dan Bank 500.000.000

Hutang Bank

212.01 Hutang Bank 500.000.000

36 29-Des Beban listrik 512.03 Listrik 500.000

Kas

111 Kas dan Bank 500.000

37 30-Des Kendaraan 121.05 Kendaraan 40.000.000

Kas

111 Kas dan Bank 40.000.000

Tabel 4.5.4.Jurnal Desember

- Jurnal Januari

PERUSAHAAN AYAM PETELUR

JURNAL UMUM

Periode : Januari

NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT

2014

1 10-Jan Beban telepon 512.04 Telepon 100.000

Kas 111.01 Kas Pusat 100.000

2 25-Jan Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29.000

Kas 111.01 Kas Pusat 29.000

3 25-Jan Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51.426.000

Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000

4 26-Jan Beban gaji

511.01.01 Gaji karyawan pekerja kandang 1.500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000

5 29-Jan Beban listrik 512.03 Listrik 500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 500.000

Tabel 4.5.5.Jurnal Januari

- Jurnal Februari

PERUSAHAAN AYAM PETELUR

Period

:Februari

NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT

2014

Page 93: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 91

1 10-Feb Beban telepon 512.04 Telepon 75.000

Kas 111.01 Kas Pusat 75.000

2 25-Feb

Pembelian vaksin

51 Belanja Rutin 29.000

Kas 111.01 Kas Pusat 29.000

3 25-Feb

Pembelian pakan

51 Belanja Rutin 51.426.000

Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000

4 26-Feb Beban gaji

511.01.01 Gaji karyawan pekerja kandang 1.500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000

5 29-Feb Beban listrik 512.03 Listrik 500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 500.000

Tabel 4.5.6.Jurnal Februari

- Jurnal Maret

PERUSAHAAN AYAM PETELUR

JURNAL UMUM

Periode : Maret

NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT

2014

1 10-Mar Beban telepon 512.04 Telepon 100.000

Kas 111.01 Kas Pusat 100.000

2 25-Mar Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29.000

Kas 111.01 Kas Pusat 29.000

3 25-Mar Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51.426.000

Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000

4 26-Mar Beban gaji

511.01.01 Gaji Karyawan Pekerja Kandang 1.500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000

5 29-Mar Beban listrik 512.03 Listrik 500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 500.000

6 30-Mar Beban gaji 511.01.02 Gaji Sopir 1.500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000

Tabel 4.5.7.Jurnal Maret

- Jurnal April

PERUSAHAAN AYAM PETELUR

JURNAL UMUM

Periode : April

NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT

2014

1 10-Apr Beban telepon 512.04 Telepon 120.000

Kas 111.01 Kas Pusat 120.000

2 25-Apr Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29.000

Page 94: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 92

Kas 111.01 Kas Pusat 29.000

3 25-Apr Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51.426.000

Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000

4 26-Apr Beban gaji

511.01.01 Gaji Karyawan Pekerja Kandang 1.500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000

4 26-Apr Beban gaji 511.01.02 Gaji Sopir 1.500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000

5 29-Apr Beban listrik 512.03 Listrik 500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 500.000

Tabel 4.5.8.Jurnal April

- Jurnal Mei

PERUSAHAAN AYAM PETELUR

JURNAL UMUM

Periode : Mei

NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT

2014

1 10-Mei Beban telepon 512.04 Telepon 100.000

Kas 111.01 Kas Pusat 100.000

2 25-Mei Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29.000

Kas 111.01 Kas Pusat 29.000

3 25-Mei Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51.426.000

Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000

4 26-Mei Beban gaji

511.01.01 Gaji Karyawan Pekerja Kandang 1.500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000

4 26-Mei Beban gaji 511.01.02 Gaji Sopir 1.500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000

5 29-Mei Beban listrik 512.03 Listrik 500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 500.000

Tabel 4.5.9.Jurnal Mei

- Jurnal Juni

JURNAL UMUM

Periode : Juni

NO TANGGAL URAIAN NO AKUN NAMA AKUN DEBET KREDIT

2014

1 10-Jun Beban telepon 512.04 Telepon 80.000

Kas 111.01 Kas Pusat 80.000

2 25-Jun Pembelian vaksin 51 Belanja Rutin 29.000

Kas 111.01 Kas Pusat 29.000

3 25-Jun Pembelian pakan 51 Belanja Rutin 51.426.000

Kas 111.01 Kas Pusat 51.426.000

4 26-Jun Beban gaji

511.01.01 Gaji Karyawan Pekerja Kandang 1.500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000

Page 95: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 93

4 26-Jun Beban gaji 511.01.02 Gaji Sopir 1.500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 1.500.000

5 29-Jun Beban listrik 512.03 Listrik 500.000

Kas 111.01 Kas Pusat 500.000

6 29-Jun Pembayaran telur

41 Penerimaan pembayaran telur 15.000.000

Kas 111.01 Kas Pusat 15.000.000

7 29-Jun Ongkos kirim 511.03.01 Pengiriman Telur 250.000

Kas 111.01 Kas Pusat 250.000

8 29-Jun Beban Gaji 511.01.03 Gaji Sekretaris 2.200.000

Kas 111.01 Kas Pusat 2.200.000

9 29-Jun

Perlengkapan Kandang

113 Perlengkapan Kandang 30.000

Kas 111.01 Kas Pusat 30.000

Tabel 4.5.10.Jurnal Juni

D. BUKU BESAR

Adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat / mengklasifikasikan pos-pos sejenis. Jadi semua pos/rekening yang ada dalam neraca dan laporan rugi laba semuanya di tampung dalam buku besar secara terpisah satu sama lain.

Buku besar ini bisa berbentuk sebuah buku dimana 1 halaman untuk mencatat kas,halaman 2 untuk piutang dagang dan sebagainya.

Kolom jumlah dalam buku besar pada umumnya terdiri dari 3 buah ; yaitu Debit, Kredit dan Saldo,angka-angkanya diambillkan dari buku Jurnal.

Pemindahan angka-angka dari buku jurnal ke buku besar biasanya dilakukan pada akhir tiap bulan,yaitu dari rekapitulasi buku jurnal.

Di dalam kolom saldo tidak disebutkan apakah saldo debit atau kredit,hal ini sesuai dengan persamaan dasar akuntansi bahwa sisi kiri (Debit) terdiri atas harta / kekayaan dan biaya dan sisi kanan (kredit) terdiri atas hutang,modal dan pendapatan

-Buku Besar Desember

Page 96: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 94

NO AKUN : 111

NAMA AKUN : Kas dan Bank

SALDO AWAL : 450.000.000

SALDO AKHIR : 532.250.430

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

01-Des Saldo awal 450.000.000 450.000.000

01-Des Pembelian lahan kandang petelur 66.000.000 384.000.000

01-Des Pembelian lahan kandang bibit 3.200.000 380.800.000

01-Des Pembelian lahan gudang hasil produksi 6.400.000 374.400.000

01-Des Pembelian lahan gudang infrastruktur 10.000.000 364.400.000

02-Des Pembangunan kandang ayam petelur 9.800.000 354.600.000

02-Des Pembangunan kandang ayam bibit 6.000.000 348.600.000

02-Des Pembangunan gudang hasil produksi 5.600.000 343.000.000

02-Des Pembangunan gudang infrastuktur 9.000.000 334.000.000

02-Des Pembangunan gudang material 3.200.000 330.800.000

02-Des Pembangunan sumur 10.000.000 320.800.000

03-Des Pembelian lampu gas 5.000 320.795.000

03-Des Pembelian terpal 250.000 320.545.000

03-Des Pembelian pipa paralon 1.960.000 318.585.000

03-Des Pembelian tangki semprot kandang 250.000 318.335.000

03-Des Pembelian sanyo 50.000 318.285.000

03-Des Pembelian selang air 750.000 317.535.000

03-Des Pembelian sekrup 100.000 317.435.000

03-Des Pembelian timbangan gantung 100.000 317.335.000

03-Des Pembelian timbangan duduk 100.000 317.235.000

04-Des Pembelian tape recorder 50.000 317.185.000

04-Des Pembelian tempat minum bibit 75.000 317.110.000

04-Des Pembelian ember 200.000 316.910.000

07-Des Pembayaran gaji 7.000.000 309.910.000

08-Des Pembelian kotak telur 250.000 309.660.000

08-Des Pembelian karung kotoran 75.000 309.585.000

09-Des Pembelian gerobak kotoran 100.000 309.485.000

10-Des Pembelian kotak ayam 250.000 309.235.000

27-Des Pembayaran gaji 20.000.000 289.235.000

27-Des Pembelian litter jerami 30.000 289.205.000

28-Des Pembelian bibit ayam 15.000.000 274.205.000

28-Des Pembelian vaksin 28.570 274.176.430

28-Des Pembelian pakan jadi 51.426.000 222.750.430

28-Des Peminjaman bank BNI 350.000.000 572.750.430

29-Des Pembayaran beban listrik 500.000 572.250.430

30-Des Pembelian mobil pickup 40.000.000 532.250.430

NO AKUN : 113

NAMA AKUN : Perlengkapan Kandang

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

08-Des Pembelian karung kotoran 75.000 75.000

27-Des Pembelian litter jerami 40.000 115.000

Page 97: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 95

NO AKUN : 121 01

NAMA AKUN : Tanah

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

01-Des Pembelian lahan kandang petelur 66.000.000 66.000.000

01-Des Pembelian lahan kandang bibit 3.200.000 69.200.000

01-Des Pembelian lahan gudang hasil produksi 6.400.000 75.600.000

01-Des Pembelian lahan gudang infrastruktur 10.000.000 85.600.000

NO AKUN : 121 02

NAMA AKUN : Bangunan Kandang

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

02-Des Pembangunan kandang ayam petelur 9.800.000 9.800.000

02-Des Pembangunan kandang ayam bibit 6.000.000 15.800.000

NO AKUN : 121 03

NAMA AKUN : Bangunan Gudang

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

02-Des Pembangunan gudang hasil produksi 5.750.000 #REF!

02-Des Pembangunan gudang infrastuktur 9.000.000 #REF!

02-Des Pembangunan gudang material 3.200.000 #REF!

NO AKUN : 121.04

NAMA AKUN : Peralatan

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

03-Des Pembelian lampu gas 5.000 5.000

03-Des Pembelian terpal 250.000 255.000

03-Des Pembelian pipa paralon 1.960.000 2.215.000

03-Des Pembelian tangki semprot kandang 250.000 2.465.000

03-Des Pembelian sanyo 50.000 2.515.000

03-Des Pembelian selang air 750.000 3.265.000

03-Des Pembelian sekrup 100.000 3.365.000

03-Des Pembelian timbangan gantung 100.000 3.465.000

03-Des Pembelian timbangan duduk 100.000 3.565.000

04-Des Pembelian tape recorder 50.000 3.615.000

04-Des Pembelian tempat minum bibit 75.000 3.690.000

04-Des Pembelian ember 200.000 3.890.000

08-Des Pembelian kotak telur 250.000 4.140.000

09-Des Pembelian gerobak kotoran 100.000 4.240.000

10-Des Pembelian kotak ayam 250.000 4.490.000

NO AKUN : 212.01

NAMA AKUN : Hutang Bank

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

28-Des Peminjaman bank BNI 500.000.000 500.000.000

Page 98: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 96

Tabel 4.5.11.Buku Besar Desember

-Buku Besar Januari

NO AKUN : 31

NAMA AKUN : Modal disetor

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

01-Des Modal 450.000.000 450.000.000

NO AKUN : 51

NAMA AKUN : 51Belanja rutin

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

28-Des Pembelian bibit ayam 15.000.000 15.000.000

28-Des Pembelian vaksin 29.000 15.029.000

28-Des Pembelian pakan jadi 51.426.000 66.455.000

NO AKUN : 512.03

NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

29-Des Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 511.01

NAMA AKUN : Gaji Karyawan

SALDO AWAL : 450.000.000

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

07-Des Pembayaran gaji 7.000.000 7.000.000

27-Des Pembayaran gaji 20.000.000 27.000.000

NO AKUN : 511.05

NAMA AKUN : Biaya pembangunan sumur

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

02-Des Pembangunan sumur 15.000.000 10.000.000

NO AKUN : 121.05

NAMA AKUN : Kendaraan

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

30-Des Pembelian mobil 35.000.000 35.000.000

Page 99: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 97

Tabel 4.5.12.Buku Besar Januari

NO AKUN : 111

NAMA AKUN : Kas dan Bank

SALDO AWAL : 532.250.430

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

01-Jan Saldo 532.250.430 532.250.430

10-Jan Pembayaran beban telpon 100.000 532.250.430

25-Jan Pembelian vaksin 29.000 532.221.430

25-Jan Pembelian pakan 51.426.000 480.795.430

26-Jan Pembayaran beban gaji 1.500.000 479.295.430

29-Jan Pembayaran listrik 500.000 478.795.430

NO AKUN : 51

NAMA AKUN : Belanja Rutin

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

25-Jan Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Jan Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03

NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

29-Jan Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 512.04

NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

10-Jan Pembayaran beban telpon 100.000 100.000

NO AKUN :

NAMA AKUN : Beban Gaji

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

26-Jan Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

Page 100: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 98

- Buku Besar Februari

Tabel 4.5.13.Buku Besar Februari

NO AKUN : 111.01

NAMA AKUN : Kas Pusat

SALDO AWAL : 478.795.430

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

01-Feb Saldo 478.795.430 478.795.430

10-Feb Pembayaran beban telpon 75.000 478.720.430

25-Feb Pembelian vaksin 29.000 478.691.430

25-Feb Pembelian pakan 51.426.000 427.265.430

26-Feb Pembayaran beban gaji 1.500.000 425.765.430

29-Feb Pembayaran listrik 500.000 425.265.430

NO AKUN : 51

NAMA AKUN : Belanja Rutin

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

25-Feb Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Feb Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03

NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

29/02/2014 Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 512.04

NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

10-Feb Pembayaran beban telpon 75.000 75.000

NO AKUN :

NAMA AKUN : Beban Gaji

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

26-Feb Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

Page 101: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 99

-Buku Besar Maret

NO AKUN : 111.01

NAMA AKUN : Kas Pusat

SALDO AWAL : 425.265.430

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

01-Mar Saldo 425.265.430 425.265.430

10-Mar Pembayaran beban telpon 100.000 425.165.430

25-Mar Pembelian vaksin 29.000 425.136.430

25-Mar Pembelian pakan 51.426.000 373.710.430

26-Mar Pembayaran beban gaji 1.500.000 372.210.430

29-Mar Pembayaran listrik 500.000 371.710.430

30-Mar Pembayaran beban gaji 1.500.000 370.210.430

NO AKUN : 51

NAMA AKUN : Belanja Rutin

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

25-Mar Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Mar Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03

NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

29-Mar Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 512.04

NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

10-Mar Pembayaran beban telpon 100.000 100.000

NO AKUN : 511.01.01

NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

26-Mar Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

NO AKUN : 511.01.02

NAMA AKUN : Beban Gaji Sopir

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

26-Mar Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

Page 102: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 100

Tabel 4.5.14.Buku Besar Maret

-Buku Besar April

NO AKUN : 111.01

NAMA AKUN : Kas Pusat

SALDO AWAL : 370.210.430

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

01-Apr Saldo 370.210.430 370.210.430

10-Apr Pembayaran beban telpon 100.000 370.110.430

25-Apr Pembelian vaksin 29.000 370.081.430

25-Apr Pembelian pakan 51.426.000 318.655.430

26-Apr Pembayaran beban gaji 3.000.000 315.655.430

29-Apr Pembayaran listrik 500.000 315.155.430

315.155.430

NO AKUN : 51

NAMA AKUN : Belanja Rutin

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

25-Apr Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Apr Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03

NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

29-Apr Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

Page 103: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 101

Tabel 4.5.15.Buku Besar April

NO AKUN : 512.04

NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

10-Apr Pembayaran beban telpon 120.000 120.000

NO AKUN : 511.01.01

NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

26-Apr Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

NO AKUN : 511.01.02

NAMA AKUN : Beban Gaji Sopir

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

26-Apr Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

Page 104: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 102

-Buku Besar Mei

NO AKUN : 111.01

NAMA AKUN : Kas Pusat

SALDO AWAL : 315.155.430

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

01-Mei Saldo 315.155.430 315.155.430

10-Mei Pembayaran beban telpon 100.000 315.055.430

25-Mei Pembelian vaksin 29.000 315.026.430

25-Mei Pembelian pakan 51.426.000 263.600.430

26-Mei Pembayaran beban gaji 3.000.000 260.600.430

29-Mei Pembayaran listrik 500.000 260.100.430

260.100.430

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

25-Mei Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Mei Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03

NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

29-Mei Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 512.04

NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

10-Mei Pembayaran beban telpon 100.000 100.000

NO AKUN : 511.01.01

NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

26-Mei Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

Page 105: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 103

Tabel 4.5.1.Buku Besar Mei

-Buku Besar Juni

NO AKUN : 111.01 NAMA AKUN : Kas Pusat

SALDO AWAL : 260.100.430 SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

01-Jun Saldo 260.100.430 260.100.430

10-Jun Pembayaran beban telpon 100.000 260.000.430

25-Jun Pembelian vaksin 29.000 259.971.430

25-Jun Pembelian pakan 51.426.000 208.545.430

26-Jun Pembayaran beban gaji 3.000.000 205.545.430

29-Jun Pembayaran listrik 500.000 205.045.430

29-Jun Pembayaran telur 15.000.000 220.045.430

29-Jun Ongkos kirim 250.000 219.795.430

29-Jun Beban gaji 2.200.000 217.595.430

29-Jun Perlengkapan Kandang 30.000 217.565.430

NO AKUN : 511.01.02

NAMA AKUN : Beban Gaji Sopir

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

26-Mei Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

Page 106: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 104

NO AKUN : 511.01.02 NAMA AKUN : Beban Gaji Sopir

SALDO AWAL : SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

26-Jun Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

NO AKUN : 511.01.03 NAMA AKUN : Beban Gaji Sekretaris

NO AKUN : 51

NAMA AKUN : Belanja Rutin

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

25-Jun Pembelian vaksin 29.000 29.000

25-Jun Pembelian pakan jadi 51.426.000 51.455.000

NO AKUN : 512.03

NAMA AKUN : Listrik

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

29-Jun Pembayaran beban listrik 500.000 - 500.000

NO AKUN : 512.04

NAMA AKUN : Telepon

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

10-Jun Pembayaran beban telpon 100.000 100.000

NO AKUN : 511.01.01

NAMA AKUN : Beban Gaji Karyawan Pekerja Kandang

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

26-Jun Pembayaran gaji 1.500.000 1.500.000

Page 107: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 105

SALDO AWAL : SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

24-Jun Pembayaran gaji 2.200.000 2.200.000

NO AKUN : 113 NAMA AKUN : Perlengkapan Kandang

SALDO AWAL : SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

29-Jun Perlengkapan Kandang 30.000 30.000

Tabel 4.5.17.Buku Besar Juni

NO AKUN : 113

NAMA AKUN : Perlengkapan Kandang

SALDO AWAL :

SALDO AKHIR :

TANGGAL URAIAN DEBET KREDIT SALDO AKHIR

29-Jun Perlengkapan Kandang 30.000 30.000

Page 108: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 106

A.NERACA

Neraca adalah suatu bentuk laporam yang sistematis :mengenai harta,hutang dan modal suatu perusahaan tertentu pada suatu saat (tanggal tertentu). Jadi neraca merupakan laporan dan yang dilaporkan adalah Harta,Hutang dan Modal pada saat tertentu

PETERNAKAN AYAM

Neraca per 31-Juni-2014

Harta Hutang

Modal

Gambar Struktur Dasar Neraca

Dalam penyusunan laporan keuangan,terdapat persamaan dasar yaitu :

Harta ( = Kekayaan = Aktiva) = Hutang + Modal

Apabila digambarkan

PETERNAKAN AYAM

Neraca per 31-Juni-2014

Aset Lancar Liabilitas lancar

Kas di BNI 450.000.000 Utang usaha 500.000.000

Perlengkapan

115.000 Pembelian 66.455.000

Beban listrik 500.000

Total Aset Lancar

450.115.000 Beban gaji 27.000.000

Biaya sumur 15.000.000

Aset Tetap Total Liabilitas lancar 608.955.000

Peralatan

4.490.000

Tanah 85.600.000

Bangunan

33.750.000 EKUITAS

Kendaraan

35.000.000

Total Aset Tetap

158.840.000 Total Ekuitas 0

Total Aset 608.955.000 Total Liabilitas dan Ekuitas

608.955.000

Tabel 4.5.18. Neraca per 31-Juni-2014

Page 109: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 107

Arti dari persamaan dasar diatas , adalah bahwa kekayaan/harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai sumber dari dua yaitu, dari pihak luar yang disebut liabilitas (termasuk hutang) dan dari pemilik yang disebut modal.

Di dalam usahanya peternakan akan memperoleh pendapatan dari penjualan telur, ayam afkir dan kotoran nya dan untuk mendapatkan pendapatan tersebut dibutuhkan biaya selama pemenuhan perkembangan ayam.Akhirnya di tiap periode dapat dilihat hasilnya apakah menderita kerugian(biaya lebih besar dari pendapatan) atau mendapat kekuntungan/laba (pendapatan lebih besar dari biaya). Secara logika bila kita mendapatkan keuntungan maka usaha yang kita jalankan dapat berkembang.

Persamaan dasar akuntansi setelah adanya pendapatan dan biaya menjadi :

1. Harta + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan 2. Harta = Hutang + Modal + (Pendapatan – Biaya) 3. Harta = Hutang + (Modal + Laba-Rugi)

Suatu contoh :

a. Pada tanggal 1-Desember-2014 Pak Ashar mendirikan peternakan ayam . Sebagai modal Pak Ashar menyetorkan uang berjumlah Rp.450.000.000,- kepada Bank. Dari transaksi tersebut dapat dimasukkan pada persamaan akuntansinya :

Harta = Hutang + Modal

Rp.450.000.000,- = 0 + Rp.450.000.000,-

Rp.450.000.000,- = Rp.450.000.000,-

I. Harta

Harta adalah semua kekayaan yang dimiliki perusahaan baik yang digunakan usaha maupun tidak (belum) digunakan yang berasal dari pemilik perusahaan maupun dari pihak luar, Pengertian harta disini sangat luas,maka diperlukan adanya pengelompokkan lagi

Harta lancar = Aktiva lancar

Adalah kekayaan milik perusahaan yang jangka waktu perputarannya kurang dari satu tahun. Harta jenis ini sebelum satu tahun umumnya sudah habis dan berganti dengan yang baru, sering pula disebut dengan modal kerja :

a.Kas

Adalah uang yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan untuk membiayai usaha perusahaan pada umumnya.

Kekayaan yang dapat dicatat sebagai kas adalah cek tunai, wesel dan simpanan di bank yang dapat diambil setiap sataa yaitu giro.

b.Bank

Apabila uang yang ada di perusahaan dipisahkan dengan yang ada di Bank, maka timbul dua rekening (pos) yaitu “kas” untuk uang yang ada diperusahaan dan “Bank” untuk uang yang disimpan di bank.

c.Piutang

Merupakan tagihan pada pihak lain yang disebabkan karena adanya penjualan barang secara kredit. Sesuai dengan kriteria harta lancar,maka tagihan ini terdapat batas waktu (umur) tidak boleh lebih dari satu tahun

d.Persediaan barang dagangan

Page 110: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 108

Adalah barang yag dimiliki perusahaan dengan maksuf untk dijual dalam periode (tahun)tersebut.

e.Pos-pos yang dibayar dimuka

Istilah lain yakni sama halnya dengan porskot atau uang muka yaitu pos-pos yang dibayar di muka tetapi manfaat/barangya belum diterima

3. Investasi Jangka Panjang Adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan biasanya berbentuk saham atau obliasi dari perusahaan lain

4. Harta tetap = Aktiva tetap = Aktiva tak bergerak Adalah kekayaaan milik perusahaan yanng dapat digunaka untuk usaha dengan waktu yang lebih dari satu thun dan tujuannya untuk tidak diperjualbelikan. Jadi kekayaan ini tidak akan habis dalam sekali pemakaian tetappi dapat digunakan secara berulang. a.Tanah Yaitu tempat didirikan bangunan untuk melaksanakan usaha b.Bangunan Misalnya kandang,gudang. Pos-pos ini didalan neraca dikurangi dengan “Akumulasi Penyusutan” yaitu nilai daripada aktiva tetap yang telah disusut c.Kendaraan Alat angkut yang dimiliki perusahaan

II. Hutang

Kewajiban dari perusahaan untuk dibayar pada pihak lain pada waktu tertentu.

1.Hutang lancar

Kewajiban jangka yang waktunya kurang dari satu tahun (jangka pendek) dan pada umumnya dilunasi dengan aktiva lancar

a.Hutang dagang

Adalah kewajiban jangka pendek yang timbul dari transaksi pembelian barang/jasa secara kredit.

b.Hutang biaya

Misalnya hutang gaji,hutang sewa,hutang biaya listrik

c. Hutang jangka pendek

Yaitu bagian dari hutang jangka panjang yang akan dilunasi periode tersebut : hutang bank jangka pendek

2.Hutang Jangka Panjang

Kewajiban yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Perusahaan dalam usahanya perlu untuk mengembangkan usahanya,dapat mengambil pinjaman jangka panjang pada Bank

III. Modal

Adalah hak yang dimiliki para pemilik perusahaan terhadap kekayaan yang jumlahnya sama dengan total harga dikurangi dengan total hutang

Page 111: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 109

B. LAPORAN RUGI-LABA

Adalah bentuk laporan yang sistemaris mengenai pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya yang diperoleh atau terjadi pada suatu periode tertentu dari suatu perusahaan.

Jadi laporan ini berisikan pendapatan dan biaya selama periode tertentu. Bila pendapatan lebih besar dari biaya diperoleh kuntungan dan bila pendapatan lebih kecil dari biaya akan menderita kerugian.

1. Pendapatan a.Penjualan Hasil yang diperoleh dari menjual barang baik tunai / kredit . Besarnya penjualan yang dicantumkan dari laporan rugi laba adaln penjualan bersih yaitu penjualan kotor dikurangi dengan potongan penjualan dan pengembalian penjualan. b.Pendapatan lain-lain dan Pendapatan luar usaha Merupakan keuntungan yang diperoleh dari penjualan selain baranng dagangan utama.

2. Biaya a.Harga pokok penjualan b.Biaya Usaha Biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha pokok perusahaan yang terdiri dari biaya administrasi dan umum serta biaya pemasaran / penjualan. -Biaya Administrasi dan Umum -Biaya Pemasaran/Penjualan

Tabel 4.5.19. Laporan laba Rugi

Laba Rugi Panen 1 (Desember-Juni) Laba Rugi Panen 1 (Juli-Desember)

A

41 Penerimaan Pembayaran Telur 15.000.000Rp

15.000.000Rp -Rp

B

512.04 Telepon 575.000Rp

512.03 Listrik 3.500.000Rp

511.01 Gaji Karyawan 17.200.000Rp

51 Belanja Rutin 203.000Rp

113 Perlengkapan Kandang 70.000Rp

511.03.01 Pengiriman Telur 250.000Rp

21.798.000Rp -Rp

INFLOW

PERUSAHAAN AYAM PETELURLAPORAN LABA-RUGI

Nomor

AkunNama Akun

Periode 2014

TOTAL INFLOW

OUTFLOW

TOTAL OUTFLOW

Total Laba- Rugi -Rp6.798.000,00 Rp0,00

Page 112: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 110

BAB V

KESIMPULAN

Page 113: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 111

BAB V

KESIMPULAN

ERP peternakan ayam adalah sebuah sistem informasi perusahaan peternakan ayam petelur yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis peternakan ayam secara lengkap dan menyeluruh. Berdasarkan buku “introduction SAP ERP”, dasar-dasar untuk membangun aplikasi ERP adalah lima gagasan pokok berikut :

Sales and Distribution Production Planning Material Manajemen Manufacturing Final Accounting

Kelima gagasan pokok tersebut telah diimplementasikan seluruhnya dalam sebuah aplikasi ERP untuk peternakan ayam petelur yang disimulasikan dalam Ms. Excel. Tentunya, aplikasi ERP peternakan ayam haruslah dibandingkan dengan bagaimana proses peternakan ayam petelur dalam kehidupan nyata karena ERP Peternakan ayam sesungguhnya adalah konsep yang harus dapat dipraktikkan secara realistis. Berikut ini kami paparkan hasil perbandingan ERP Peternakan Ayam dengan konsep real peternakan ayam petelur yang masih memiliki perbedaan, berdasarkan urutan lima gagasan SAP ERP.

Proses SAP ERP Proses dalam ERP Peternakan Ayam

Proses dalam Realita Peternakan Ayam

Sales and Distribution Customer hanya dapat membayar tunai pada setiap transaksi pembelian (n) tray telur

Realita nyata memungkinkan customer untuk melakukan pembayaran transaksi secara tunai maupun non-tunai

Production Planning Perencanaan Infrastruktur jangka panjang belum memiliki batasan usia kadaluwarsa setiap infrastruktur

Belum memiliki perhitungan jumlah mitra yang sesuai untuk menangai jumlah kebutuhan pemesanan yang melampuai kapasitas produksi

Realita nyata, dalam perencanaan infrastruktur, mempertimbangkan pula batasan umur maksimal dari setiap infrastruktur, contohnya kandang.

Mempertimbangkan mengajak kerjasama suatu mitra untuk menutupi kekurangan produksi telur

Material Manajemen Pakan dibuat dalam satu jenis kategori pakan, yaitu pakan jadi

Pakan sebagai bahan utama peternakan kebanyakan memiliki variasi tertentu, seperti campuran bekatul, jagung dll, dengan kadar yang telah ditetapkan

Manufacturing Prosentase produktivitas Prosentase produktifitas

Page 114: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 112

ayam telah diasumsikan dengan nilai-nilai tertentu selama kurun waktu 24 bulan

ayam dalam bertelur harian amat fluktuatif, dengan nilai yang cukup sulit untuk ditentukan kepastiannya

Final Accounting Proses perhitungan hanya melibatkan beberapa proses transaksi tertantu seperti penjualan telur, dan pembelian material pokok, sehingga belum melibatkan perhitungan detail yang masih menyangkut keluar masuknya keuangan.

Proses perhitungan akuntansi dalam realita nyata amat kompleks, karena terkait dengan seluruh perhitungan keluar masuknya keuangan, dan memiliki sifat berkelanjutan setiap harinya

Tabel 5.1 perbandingan ERP Peternakan Ayam da Realita Peternakan Ayam

Dapat kami simpulkan bahwa, dengan diterapkannya metode SAP ERP sesuai dengan pedoman, menjadikan proses ERP peternakan ini lebih mudah untuk dikembangkan. Dengan demikian, ERP Peternakan Ayam ini juga telah menerapkan unsur-unsur pokok proses bisnis dari peternakan ayam yang telah dibahas dari proses sales distribution hingga final accounting. Namun, kompleksnya proses bisnis yang ada dalam implementasi nyata membuat ERP Peternakan Ayam ini tentulah belum sempurna dan memiliki kekurangan yang cukup banyak. Oleh karenanya, dalam penelitian mendatang tentang ERP peternakan ayam, kami harapkan dapat melengkapi proses bisnis ERP yang belum sesuai dengan implementasi kehidupan nyata untuk melengkapi kekurangan ERP Peternakan Ayam saat ini.

Page 115: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 113

DAFTAR PUSTAKA

Wagner, Bret, etc.2009. Introduction to SAP ERP . Alliances University

Indrajit R.E dan Pranoto, R.D. 2002. Konsep Manajemen Supply Chain. Grasindo, Jakarta Wawan, Falahah . 2007. Enterpise Resource Planning: Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis. Informatika. Bandung

Page 116: Simulasi ERP Peternakan Ayam Petelur

ERP Peternakan Ayam Halaman 114

LAMPIRAN - LAMPIRAN