Simpulan-porsenijar

3
A. Simpulan Adapun simpulan sehubungan dengan paparan di atas. Cedera adalah hasil suatu tenaga berlebihan yang dilimpahkan pada tubuh dan tubuh tidak dapat menahan atau menyesuaikan dirinya. Cedera dapat dibedakan berdasarkan berat ringannya dan berdasarkan waktu terjadinya. Seni bela diri merupakan suatu teknik bertarung yang menyerang dan bertahan yang mencakup memukul, menendang, menangkis, membanting dan keterampilan agresif lainnya. Cedera dapat disebabkan oleh dua jenis faktor. Yang pertama adalah faktor intrinsik dan yang kedua faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang unsur-unsurnya sduah ada dalam diri atlet tersebut. Hal ini meliputi kelemahan jaringan, infleksibilitas, atau kelebihan beban; kesalahan biomekanik; kurangnya pengkondisian. Juga meliputi ukuran tubuh keseluruhan, kemampuan kinerja, dan gaya bermain. Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi perlengkapan yang salah, kekuatan-kekuatan yang dikendalikan dri luar seperti atlet-atlet lain atau permukaan bermain, dan pelatihan atau kurang latihan. Cedera yang paling umum terjadi antara lain terkilir, bengkak, lutut terasa nyeri, cedera kepala, dan islokasi dan patah tulang. Dari segi medis, penanganan cedera olahraga untuk soft tissue secara umum memiliki prinsip RICER (Rest, Ice, Compression, Elevation, dan Reverral) dan menghindari HARM (Heat, Alcohol, Running, Massage). Contoh cedera olahraga yaitu robek otot, cramps, patah tulang, keseleo. Banyaknya pasien pada saat PORSENIJAR Provinsi Bali 2015 adalah 76 orang dari berbagai daerah di Bali.

description

KKMKM

Transcript of Simpulan-porsenijar

Page 1: Simpulan-porsenijar

A. Simpulan Adapun simpulan sehubungan dengan paparan di atas. Cedera adalah hasil suatu tenaga

berlebihan yang dilimpahkan pada tubuh dan tubuh tidak dapat menahan atau menyesuaikan

dirinya. Cedera dapat dibedakan berdasarkan berat ringannya dan berdasarkan waktu terjadinya.

Seni bela diri merupakan suatu teknik bertarung yang menyerang dan bertahan yang mencakup

memukul, menendang, menangkis, membanting dan keterampilan agresif lainnya. Cedera dapat

disebabkan oleh dua jenis faktor. Yang pertama adalah faktor intrinsik dan yang kedua faktor

ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang unsur-unsurnya sduah ada dalam diri atlet tersebut.

Hal ini meliputi kelemahan jaringan, infleksibilitas, atau kelebihan beban; kesalahan

biomekanik; kurangnya pengkondisian. Juga meliputi ukuran tubuh keseluruhan, kemampuan

kinerja, dan gaya bermain. Sedangkan faktor ekstrinsik meliputi perlengkapan yang salah,

kekuatan-kekuatan yang dikendalikan dri luar seperti atlet-atlet lain atau permukaan bermain,

dan pelatihan atau kurang latihan. Cedera yang paling umum terjadi antara lain terkilir, bengkak,

lutut terasa nyeri, cedera kepala, dan islokasi dan patah tulang. Dari segi medis, penanganan

cedera olahraga untuk soft tissue secara umum memiliki prinsip RICER (Rest, Ice, Compression,

Elevation, dan Reverral) dan menghindari HARM (Heat, Alcohol, Running, Massage). Contoh

cedera olahraga yaitu robek otot, cramps, patah tulang, keseleo. Banyaknya pasien pada saat

PORSENIJAR Provinsi Bali 2015 adalah 76 orang dari berbagai daerah di Bali.

Indonesia dan 58 negara bertukar pengalaman dalam menanggulangi bencana, tukar

pengalaman itu dilakukan dalam acara Indonesia-Australia 2015 East Asia Summit (EAS) Rapid

Disaster Response Workshop and Indonesia-New Zealand 2015 EAS Disaster Recovery

Workshop. Tujuan dari recovery workshop adalah memfasilitasi pertukaran informasi dan

pengalaman dan keahlian di bidang recovery, meningkatkan pemahaman pentingnya kerjasama

dan pelibatan masyarakat dan semua sektor yang terkait recovery dan rehabilitasi serta

memberikan dukungan untuk ASEAN Disaster Recovery Toolbox. Tujuan utama dari

penyelenggaraan workshop ketiga ini adalah untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang

kesiapan tanggap darurat bencana di kawasan EAS. Padatnya acara dikhawatirkan akan timbul

gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh daya tahan fisik yang menurun, ataupun makanan

yang berbeda dari kebiasaan. Keluhan yang mungkin muncul antara lain, pusing, diare, flu,

lemas, dan beberapa keluhan mendasar lainnya. Banyaknya pasien pada saat East Asia Summit

(EAS) adalah 6 orang

Page 2: Simpulan-porsenijar

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan sehubungan dengan paparan di atas. Makalah ini

disusun untuk memudahkan dalam proses penanganan pasien saat berolahraga jika mengalami

cedera dan kelelahan akibat aktivitas fisik yang lama, sehingga dapat menangani dengan cepat

dan tepat. Setelah membaca makalah ini diharapkan mahasiswa pada khususnya dan pembaca

pada umumnya mengetahui tentang penanganan pasien. Kritik dan saran yang membangun

sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan makalah selanjutnya.