Similarity Laws

download Similarity Laws

of 28

Transcript of Similarity Laws

Similarity Laws Hukum Kesebangunan PompaPosted on Oktober 18, 2011 by ayahmuthia Pompa menambahkan energi ke liquid sehingga liquid mampu dipindahkan dari tempat/pressure yang lebih rendah ke tempat/pressure yang lebih tinggi. Pada pompa jenis kinetic (berputar) energi ditambahkan dengan cara memutar liquid memakai impeller. Flowrate/capacity pompa dapat diubah dengan mengubah speed (rpm) pompa. Menaikkan speed impeller pompa akan ikut menaikkan flow-nya. Bayangkan kipas angin, dengan kecepatan putar yang semakin meningkat, angin yang berhembus juga semakin banyak. Dalam aplikasi di lapangan mengubah speed terkadang tidak praktis terutama bila penggeraknya motor listrik karena dipengaruhi frekwensi generatornya. Diffuser/Casing/Bowl suatu pompa dapat dipakai untuk berbagai macam impeller sejenis dengan diameter luar yang berbeda-beda. Misal vertical turbine pump model VIC-T, 6 stage, impeller 10 AHC dapat memakai impeller dengan diameter 5.75 in, 6.625 in, dan 6.688 in dengan bowl yang sama. Misal suatu field ingin menaikkan produksi menjadi sekian ribu barrel, pompa saat ini memakai impeller dengan diameter 6.625 in, dengan mengganti impeller yang lebih besar (6.688 in) apakah pompa mampu mengirimkan sesuai target yang dikehendaki? Hal ini dapat diprediksikan dengan Similarity Laws atau Hukum kesebangunan pompa yang akan diterangkan dibawah ini. Note : karena pompa meng-handle liquid (cairan) yang bersifat incompressible (tidak dapat dimampatkan) maka hanya 1 jenis impeller dengan diameter yang sama yang dapat dipakai pada tiap stage (dari stage pertama sampai ke enam impellernya sama semua, jenis dan diameternya). Berbeda dengan compressor, karena menghandle udara /gas yang bersifat compressible (dapat dimampatkan) maka semakin tinggi stage-nya, housing diikuti impellernya semakin mengecil untuk memampatkan udara/gas tersebut. Point Pertama : Perhatikan gambar 2 impeller yang berbeda diameternya dibawah ini :

Impeller B mempunyai diameter lebih besar, maka kelilingnya pun tentu juga lebih besar. Sembarang titik pada bagian terluar impeller B akan menempuh jarak yang lebih panjang daripada titik terluar impeller A. Jika kedua impeller tersebut berputar pada rpm yang sama maka titik terluar B akan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi dibanding titik terluar A ( Karena titik terluar B akan menempuh jarak yang lebih panjang tetapi jangka waktu yang sama dengan A) .Kecepatan titik terluar impeller ini disebut Tangential Velocity, dan dirumuskan dengan :

Dengan diketahuinya tangential velocity suatu impeller dapat dicari Head yang dihasilkan impeller tersebut.

Jadi semakin tinggi tangential velocitynya maka Head yang dihasilkan pompa semakin besar. Dapat dikatakan juga diffuser/bowl akan mengubah ke pressure lebih tinggi bila tangential velocity nya impeller semakin tinggi. Dari kedua rumus diatas maka didapat

maka, Bila ada 2 pompa yang secara geometris sama dan sebangun maka didapat perbandingan :

Similarity Law diatas digunakan untuk memprediksi Head baru atau pressure yang mampu dikeluarkan pompa bila ada perubahan speed N dan/atau diameter impellernya. Point kedua Masih dengan analogi kipas angin, pada kecepatan yang sama, baling-baling yang besar akan menghasilkan hembusan angin yang lebih banyak dibandingkan dengan baling-baling yang kecil. Demikian pula pada pompa, impeller yang mempunyai diameter lebih besar akan menghasilkan flowrate/capacity yang lebih banyak. Flowrate merupakan volume yang dapat dikirimkan pompa dalam putaran tertentu. Jadi flowrate berbanding lurus dengan putaran pompa (n) dan juga volume yang dihasilkan sekali putar. Volume berbanding lurus dengan r ^3 atau juga diameter^ 3 (ingat rumus volume) Jadi, jika ada 2 pompa sentrifugal yang secara geometris sama tetapi berbeda impellernya, maka untuk kondisi aliran yang sebangun berlaku hukum sebagai berikut :

Dengan Q = flow rate n = putaran pompa (rpm)

D = diameter impeller Aplikasi rumus diatas di lapangan adalah untuk memprediksi flowrate yang dapat dikirim pompa bila putaran dan diameter impellernya berubah. Point ketiga Dengan berubahnya diameter impeller maka flowrate dan Head akan berubah. Beban yang harus ditanggung pompa (Hydraulic Horse Power/whp) dan Motor (Brake Horse Power/bhp) pun akan berubah. Hydraulic Horsepoweratau output pompa atau whp adalah Tenaga yang digunakan pompa untuk mengirimkan liquid (liquid Horsepower).

Angka konstanta 3960 diatas didapat dari besaran foot pounds untuk 1 hp (33.000) dibagi dengan berat 1 gallon air (8,33 pounds) Sedangkan Brake Horsepower atau input pompa atau bhp adalah horsepower actual yang digunakan oleh penggerak (motor listrik atau engine) untuk menggerakkan pompa.

Dari similarity law pada point pertama dan kedua :

Maka bila kita masukkan Q dan H pada rumus whp/bhp (kita sebut saja P atau power) akan didapat hubungan :

Bila kita buat perbandingan antara 2 pompa yang sebangun akan didapatkan :

Aplikasi rumus diatas di lapangan adalah untuk memprediksi horsepower pompa dan penggeraknya bila putaran pompa dan diameter impellernya berubah. Kesimpulannya : ada 3 similarity laws pompa yang dapat digunakan untuk memprediksi flowrate, Head, dan Horsepower pompa bila putaran dan diameter impeller berubah.

POMPA SENTRIFUGAL (Pompa Rotodinamik atau Pompa Turbo)Pompa ini membangkitkan tekanan fluida oleh gaya sentrifugal. Disebut juga pompa dinamik karena terjadinya konversi energi melalui putaran balingbaling. Karena dasar konstruksinya seperti turbin, maka pompa ini disebut juga pompa turbin. Jenis pompa turbin yang ada bukan lagi dari jenis difuser melainkan jenis peripheral dan dinamakan pompa periferal. Pompa ini mempunyai baling-baling khusus yang berputar dalam rumah pompa yang mempunyai saluran disepanjang sisi lingkaran (periferal) sehingga beraksi sebagai baling-baling setengah terbuka (semi open impeller).

Dengan konstruksi demikian, terjadi pusaran cairan di dalam saluran periferal sepanjang lingkaran dan memperoleh energi kinetik. Sehingga pada waktu mencapai titik keluaran, cairan telah mempunyai tekanan dan menyembur keluar. Pompa jenis ini banyak digunakan pada pompa tahap banyak untuk memperoleh tekanan tinggi dengan kapasitas kecil, seperti pada pompa SIHI.

Pompa jenis volute digunakan untuk pompa (radial) horizontal, dan jenis difuser untuk pompa (aksial dan campuran) vertikal, dan untuk pompa bertahap banyak. Jenis periferal digunakan untuk pompa kapasitas kecil dengan tekanan yang tinggi.

Kecepatan Spesifik Pompa SentrifugalPerformansi/kinerja pompa dipilih berdasarkan beberapa faktor:

Q = kapasitas H = tekanan total (total head) N = kecepatan putar

Kecepatan putar adalah kecepatan poros pompa yang dinyatakan dalam putaran/menit (rpm) dan merupakan variabel yang penting dalam pemilihan pompa. Biasa digunakan besaran kecepatan spesifik (specific speed) yang dinyatakan dengan:

NS = N.Q1/2 / H3/4Di mana: N = kecepatan putar (rpm) H = total head (m) Q = laju alir/kapasitas (m3/menit) Kecepatan spesifik didapat pada efisiensi maksimum dan digunakan sebagai tipe pompa yang juga berlaku ntuk pompa yang sebangun. Kecepatan spesifik diturunkan dari hukum kesebangunan (similarity law) dari mesin-mesin turbo yang didefinisikan sebagai kecepatan dari sudu yang sebangun yang menghasilkan satuan head dan satuan laju alir. Umumnya kecepatan spesifik rendah cocok untuk head tinggi dengan kapasitas rendah, dan sebaliknya kecepatan spesifik tinggi digunakan untuk head rendah dan kapasitas tinggi.

Ukuran Pompa (Capacity vs Bore)Ukuran pompa biasa dinyatakan oleh ukuran bore dengan menyatakan ukuran nominal pipa yang digunakan pada jalur masukan (suction) atau jalur keluaran (discharge). Ukuran bore yang digunakan berkenaan dengan kapasitas pompanya yang hubungannya dinyatakan dalam:

Q = 60 . (n/4) . D2 . vDi mana: Q = kapasitas (m3/menit) V = kecepatan pada nosel (m/det) D = diameter bore (m) Kecepatan aliran pada nosel masukan/keluaran dan pada pipa dipilih antara 2 3 m/detik (kecepatan yang lebih tinggi dapat digunakan untuk kapasitas yang lebih besar). Diameter bore dihitung menjadi:

D = 1000 . (0,1 s/d 0,8) .Di mana: Q = kapasitas aliran (m3/menit) D = diameter bore pompa (mm) Ukuran bore pompa disesuaikan dengan ukuran nominal pipa dan fitting. Untuk pompa bertekanan tinggi diameter bore keluaran biasanya diambil lebih kecil dari diameter bore masukan. Sedangkan untuk pompa vertikal diameter bore nominal selalu dinyatakan oleh diameter bore keluaran.

Efisiensi dan Kebutuhan DayaEfisiensi pompa didefinisikan sebagai perbandingan daya air yang keluar pompa dibagi dengan daya poros yang masuk ke dalam pompa. Daya air yang keluar pompa dapat dihitung secara teoritis dengan tekanan yang terukur pada keluaran dan masukan (total head) dikalikan dengan kapasitas massanya:

Nw = . g . (Q/60) . (H/1000)

Di mana: Nw = daya yang dikeluarkan pompa = densitas cairan (kg/m3) g = percepatan gravitasi (m/detik2) Q = kapasitas pompa (m3/menit) H = total head (m cairan) Untuk cairan air, persamaan menjadi:

Nw = 0,163 . Q . H (kW)Efisiensi pompa adalah: p Di mana: Np = daya poros yang masuk pompa Harga efisiensi pompa tergantung pada kecepatan spesifik dan kapasitas pompa.

= Nw / Np

Karakteristik PompaDefinisi: suatu kurva performansi pompa dalam hubungan antara total head, daya poros, dan efisiensi dengan kapasitas sebagai absis. Bentuk dari kurva sangat berdekatan untuk setiap kecepatan spesifik tertentu. Kurva karakteristik sebagai berikut:

mempunyai

kecenderungan

Total Head vs Kapasitas Untuk kecepatan spesifik yang kecil, kurva mendatar antara katup terbuka penuh dan katup tertutup penuh; untuk kecepatan spesifik yang meninggi kurva cenderung curam sesuai dengan kenaikan kecepatan spesifik. Daya Poros vs Kapasitas Daya poros minimum pada keadaan shut off; ini dapat terlihat pada pompa yang mempunyai kecepatan spesifik yang rendah. Untuk pompa aliran campuran, daya poros hampir sama pada daerah kapasitas yang cukup luas. Sedangkan pada pompa aliran aksial daya poros akan lebih besar pada katup tertutup penuh.

Efisiensi vs Kapasitas Perubahan efisiensi terlihat lebih baik untuk pompa dengan kecepatan spesifik rendah.

Spesifikasi PompaSpesifikasi pompa meliputi:

Jumlah pompa Penentuan total head Pemilihan tipe pompa dan pemilihan kecepatannya Orientasi poros Daya yang diperlukan dan pemilihan mesin penggerak

Penentuan jumlah unit pompa dan kapasitasnya harus diperhitungkan secara ekonomis, baik dari segi investasi dan biaya operasi; sehingga diperoleh suatu instalasi berada dalam daerah kerja yang optimal dan

mampu beradaptasi dengan baik terhadap fluktuasi pemakaiannya (adaptability to variable demand). Apabila perubahan permintaan beban sangat besar, maka instalasi pompa harus dibagi dalam beberapa buah pompa dan/atau beberapa pompa yang berbeda kapasitasnya; perlu diingat bahwa instalasi optimal dapat dicapai apabila pompa bekerja dengan katup terbuka penuh. Dengan meningkatnya jumlah pompa berarti biaya investasi menjadi mahal, tetapi kemampuan adaptasi terhadap perubahan permintaan menjadi lebih baik. Sebuah pompa dengan kapasitas besar akan lebih murah dalam investasi dan operasinya, tetapi mungkin sering bekerja pada katup tidak terbuka penuh. Instalasi dua pompa paralel sebagai cadangan sangat diperlukan untuk suatu layanan yang harus kontinu. Dengan bertambahnya jumlah pompa berarti bertambah pula ruang instalasi yang diperlukan. Dalam memilih pompa, pada instalasi kecil (5 10 m3/menit) diusahakan untuk mengambil model standar yang terdapat banyak di pasaran, mengingat kemudahan penggantian dan suku cadangnya. Studi ekonomi dari konfigurasi ini perlu dilaksanakan, guna memperoleh konfigurasi yang optimum.

Total head suatu pompa dapat dihitung dari jumlah static/actual head dan hydrolic/friction head dari seluruh instalasi:

H t = H a + HfHf adalah berbanding lurus dengan kwadrat kecepatan alir; untuk Ha yang berfluktuasi harus diambil harga yang paling maksimum; apabila terdapat perbedaan tekanan antara kedua permukaan cairan (suction dan discharge berada dalam keadaan tertutup), maka harga total head harus memperhitungkan perbedaan tekanan ini. Berkenaan dengan NPSH yang diperlukan dari pompa yang digunakan hendaknya ditentukan akan menggunakan instalasi suction lift type atau suction pressure type. Pemilihan pompa dilakukan berdasarkan total headnya. Jika pompa dihubungkan langsung dengan motor listrik atau mesin, kecepatan harus disesuaikan dengan daerah kerja pompa yang baik. Untuk 3 phase AC motor:

Nms = 120 . Hz/NpDi mana: Nms = kecepatan synchronous motor listrik (rpm) Hz = frekwensi arus listrik Np = jumlah pool dalam kumparan Untuk Hz = 50 dan Np = 5, akan diperoleh motor dengan 1200 rpm. Kecepatan rata-rata motor induksi biasanya 2 3 % lebih rendah dari kecepatan yang diperhitungkan karena adanya slip. Penggunaan penggerak dengan kecepatan rendah menjadi mahal.

Pompa sentrifugal kapasitas kecil dibuat dengan poros horisontal, karena merupakan konfigurasi ekonomis, plafon ruang yang tidak tinggi, dan mudah pemeliharaannya. Apabila tinggi permukaan air sumber berada di bawah pompa, maka diperlukan pemancingan. Untuk pompa dengan diameter bore yang besar, pompa vertikal seringkali digunakan karena

menghemat tempat, memudahkan start, dan aman terhadap peristiwa kavitasi. Pemeliharaannya menjadi lebih sulit, karena harus mengangkat pompa keluar. Mesin penggerak pompa dipilih sesuai dengan kebutuhan operasi dan ketersediaannya untuk operasi dan pemeliharaan. Motor listrik banyak digunakan karena kemudahan pengoperasian dan perawatannya. Tetapi apabila daerah operasinya tidak tersedia sumber tenaga listrik, maka digunakan motor bakar. Untuk memperbesar keandalan instalasi, maka salah satu pompa dapat digerakkan dengan motor diesel atau bensin sebagai cadangan bila terjadi gangguan aliran listrik. Kebutuhan daya penggerak (prime mover) ditentukan sesuai untuk dapat menanggung beban dengan mudah dan efisien. Kebutuhan daya diperhitungkan berdasarkan perkiraan efisiensi pompa dan transmisi yang dinyatakan dengan rumus:

Nd = (Nw / p . t ). (1 + a)Di mana:

Nd = daya penggerak (kW) Nw = daya pompa (kW) a = faktor keamanan: 0,1 0,2 untuk motor listrik 0,15 0,25 untuk motor bakar p = efisiensi pompa t = efisiensi transmisi Pompa turbo digunakan dalam berbagai lapangan industri untuk pemakaian yang luas. Berbagai tipe aliran radial (sentrifugal) banyak digunakan secara lebih luas untuk head tinggi. Beberapa keunggulan pompa turbo terhadap jenis lainnya:1.

2.

Pompa ini bekerja pada putaran tinggi, sehingga sebagai penggeraknya dapat langsung digunakan motor listrik, motor bakar, dan turbin uap. Ukuran yang kecil dengan biaya total yang murah untuk sejumlah fluida yang dipompakan. Mempunyai kapasitas yang luas (dari 1 liter/menit hingga ribuan liter/menit), tersedia dalam

3.

4.

5.

6.

berbagai jenis bahan konstruksi dan karenanya mempunyai kegunaan yang luas pula. Efisiensi tinggi tanpa aliran pulsasi pada jalur keluaran. Konstruksi yang sederhana dan pelataran kerja yang kecil sehingga mudah untuk instalasi, operasi dan pemeliharaan. Pompa jenis ini dapat digunakan untuk memompakan suspensi padatan atau serat.

Kelemahan dari pompa sentrifugal:1.

2. 3.

Pompa satu tahap tidak dapat memberikan tekanan tinggi, kecuali dengan rpm yang sangat tinggi (10.000 rpm). Tekanan tinggi hanya dapat dicapai dengan banyai tahap yang menjadi mahal, lebih-lebih bila digunakan bahan konstruksi yang tahan korosi. Efisiensi turun tajam dari titik optimalnya. Umumnya pompa ini tidak self priming, dan unjuk kerjanya sangat dipengaruhi oleh viskositas fluidanya.

Hal penting dalam spesifikasi pompa sentrifugal:

Kapasitas (normal, minimal, dan maksimal) Differensial head NPSH, required Sifat/karakteristik cairan

Pompa Bolak-BalikJenis pompa ini diklasifikasikan berdasarkan konstruksi silinder liquidnya:1.

Pompa torak/piston Pompa jenis ini dapat single acting atau double acting. Dapat digerakkan dengan mesin uap, dan disebut steam pump atau motor listrik atau motor bakar, dan disebut power pump. Penjejal (packing) berada pada / bergerak bersama piston, sehingga pemeliharaan / reparasinya menjadi lebih rumit atau tidak praktis. Cocok untuk tekanan 50 70 atm. Untuk semua liquid yang tidak kental, korosif, dan mengandung suspensi yang abrasif. Tekanan yang dihasilkan berpulsasi, untuk menghilangkannya digunakan air vessel atau dibuat sistem seri dengan pengaturan tertentu yang disebut Duplex, Triplex, atau Multiplex.

Juga digunakan untuk kapasitas besar, dengan tekanan yang tidak terlalu tinggi. Kebocoran melalui packing hampir selalu tidak dapat dihindari. Pompa plunger Berbeda dengan piston dalam hal penjejalnya stasioner, sehingga pemeliharaannya lebih sederhana. Hanya bekerja single acting. Untuk menghilangkan pulsasi, digunakan air vessel atau sistem Multiplex. Digunakan untuk tekanan yang tinggi pada kapasitas yang tidak terlalu besar. Kebocoran melalui packing hampir selalu tidak dapat dihindarkan. Cocok untuk semua liquid yang tidak kental, korosif, dan mengandung suspensi yang abrasif. Pompa membran/diaphragma (digerakkan mekanik/hidrolik): pompa ini banyak digunakan sebagai pompa pengukur (metering pump), karena efisiensi volumetriknya yang tinggi. Digunakan untuk mengatasi masalah kebocoran dalam pemompaan, karena tidak menggunakan penjejal. Diafragma yang digunakan beraneka ragam. Gerak bolak-balik dapat dilakukan secara

2.

3.

mekanis (yaitu gaya disalurkan langsung melalui batang penggerak), atau hidrolis (yaitu gaya disalurkan melalui tekanan liquid penggerak). Keunggulan pompa bolak-balik dibanding pompa sentrifugal:

Dapat didesain untuk tekanan yang lebih tinggi. Biaya permulaan yang lebih murah. Self priming dan tidak ada air binding walaupun tanpa penggunaan check valve pada saluran hisap. Penggunaannya lebih fleksibel. Efisiensinya tidak tergantung kapasitas pemompaan.

Keunggulan pompa sentrifugal dibanding pompa bolak-balik:

Harga pompa sentrifugal yang paling sederhana adalah lebih murah dari harga pompa bolak-balik yang paling sederhana. Pada ukuran yang sedang, efisiensi pompa sentrifugal dapat dikatakan sama atau lebih baik dari efisiensi rata-rata pompa bolak-balik. Pompa sentrifugal memberikan tekanan yang merata di sepanjang saluran buang.

Penggeraknya dapat langsung digunakan motor listrik/bakar tanpa menggunakan alat pembantu (gear/tali). Katup pada saluran buang dapat ditutup tanpa merusak pompa. Dapat digunakan untuk memompa cairan yang mengandung suspensi padat atau serat. Bahan konstruksinya dapat dibuat untuk tahan terhadap berbagai kondisi korosi. Distribusi aliran listrik untuk penggunaan beberapa pompa sentrifugal yang mengunakan motor listrik, lebih mudah dari distribusi uap untuk penggunaan beberapa pompa bolak-balik yang menggunakan uap.

Pompa RotariPompa jenis ini menghasilkan tekanan dengan jalan putaran (rotasi). Rotasi unsur pemompa menyebabkan pembesaran volume, sehingga terjadi vakum dan oleh tekanan atmosfir cairan masuk melalui saluran masuk, kemudian terdorong ke dinding, sehingga cairan terjebak. Rotasi lebih lanjut membawa jebakan cairan ini ke ruang saluran keluar. Di sini rotasi unsur pemompa menyebabkan pengecilan/penciutan volume, sehingga terjadi

kenaikan tekanan yang selanjutnya melalui saluran keluar cairan bertekanan tersebut mengalir. Jenis yang banyak digunakan dalam pabrik kimia: gear pump, sliding vane pump, lobe pump, screw pump, flexible-impeller pump (pompa jenis ini menggunakan sebuah baling-baling fleksibel, dalam sebuah rumah pompa berbentuk khusus. Dengan berputarnya baling-baling dalam rumah pompa, terjadi defleksi dari sudu-sudu fleksibel terhadap dindingnya, yang dapat menyebabkan kevakuman yang tinggi dan mengisap cairan ke dalam pompa. Gaya elastik sudu membuat pemisah yang sangat rapat, sehingga kebocoran tidak terjadi).

Pompa Efek Khusus (Special effect pump)Jenis pompa ini mengalirkan fluida cair dengan menggunakan energi kinetik fluida lain atau mendorong suatu fluida cair dengan fluida lain yang bertekanan. Disebut juga fluid kinetic pump dan fluid displacement pump.

Air lift (pengungkit udara): untuk mengangkat cairan digunakan udara tekan. Cara ini digunakan untuk memompa air dan minyak bumi dari sumurnya sebelum ada pompa sentrifugal. Melalui sebuah alat air jet lift footpiece yang

ditempatkan di dasar sumur, udara ditiupkan sehingga terjadi gelembung. Campuran gelembung dan air tersebut menjadi ringan, sehingga oleh tekanan atmosfir akan dapat menaikkannya sampai ketinggian tertentu. Rumus empiris yang telah dibuat dari pengalaman:

Va = Ht / C log [(Hs + 34)/34]Di mana: Va = kebutuhan cuft udara untuk mengangkat 1 galon air Ht = ketinggian air yang diangkat Hs = jarak hembusan udara di bawah permukaan air C = konstanta, yang tergantung dari harga Ht Dengan menggunakan sebuah kompresor udara, pompa ini mempunyai efisiensi mekanis sekitar 30 %; keuntungan pompa ini adalah tidak adanya

alat yang bergerak dalam operasinya, sehingga tidak ada keausan yang berarti memudahkan pemeliharaan. Acid egg/blow case: alat ini terdiri dari sebuah tangki elipsoidal yang dapat diisi dengan cairan yang akan dipompa; tangki ini diperlengkapi dengan pipa masuk dan keluar untuk cairan yang akan dipompa, dan pipa masuk untuk udara/gas tekan. Tekanan ini mendorong cairan keluar dan mengalirkan ke tempat yang dituju. Alat ini banyak digunakan untuk memompakan cairan korosif, seperti asam kuat/pekat. Pompa jet: yang termasuk dalam pompa jet ini adalah: o Ejector : jenis ini dikenal juga dengan nama siphon, exhauster, atau eductor. Dengan menggunakan suatu fluida bertekanan, fluida yang dipompa akan memperoleh tekanan, tetapi lebih rendah dari tekanan fluida pemompanya. o Injector : alat ini merupakan jenis khusus dari pompa jet, di mana fluida yang dipompa akan memperoleh tekanan yang sama dengan tekanan fluida pemompanya. Ketika fluida pemompa memasuki nosel, terjadi kevakuman yang menyebabkan terbawanya

fluida lainnya dan keluar dengan suatu tekanan sehingga dapat mengalir. Efisiensi pompa ini sangat rendah. Kerugiannya yaitu fluida yang dipompakan akan tercampur/terencerkan oleh fluida pemompa. Ejector banyak digunakan sebagai pompa vakum dalam Multiple effect evaporator sebagai pembangkit vakum. Injector digunakan untuk memompakan kondensat ke dalam tangki air umpan, di mana panas uap yang digunakan menaikan temperaturnya, sehingga efisiensi energinya dapat ditingkatkan. Dengan menggunakan udara/gas tekan, alat ini banyak digunakan untuk memindahkan cairan dari satu tangki ke tangki lain, apabila pencampurannya dengan fluida pemompa mengizinkan. Jet pump digunakan untuk memompa sumur yang dalam, di mana sebagian air yang dihasilkan dikembalikan (resirkulasi) ke jalur hisap untuk menambah tekanan hisapnya. Dengan jalan ini, jet pump dapat memompa air sumur yang dalamnya lebih dari 10 m.

Hidraulic ram Menggunakan energi kinetik dari fluida (umumnya air) yang mengalir dalam suatu kolom. Jika fluida mengalir dari bagian suplai ke seluruh pipa tertahan karena adanya check valve, maka tekanan statisnya akan meningkat karena adanya konversi dari energi kinetik uap. Efisiensi dari ram ini adalah 90 %. Macamnya yaitu: the moving column, the valves dan the air chamber. Pneumatic pump Terdiri dari 2 tipe: in the air-lift type dan in the compressed type.

Operasi dan PemeliharaanBeberapa hal yang perlu diperhatikan: Start pompa kinetik:

Isi penuh pompa dengan cairannya, dan buang seluruh udara yang terperangkap dalam rumah pompa dan saluran hisapnya.

Start pompa dengan posisi kerangan hisap terbuka penuh, dan kerangan keluar tertutup atau sedikit terbuka. Atur kerangan keluar sesuai kebutuhan.

Start pompa anjakan:

Start pompa dengan kerangan keluar terbuka penuh dan kerangan hisap diatur. Rumah pompa tidak mutlak harus penuh dengan cairan, karena jenis pompa ini self priming.

Prosedur pemeliharaan:

Penggantian pelumas secara berkala Pemeriksaan dan penggantian suku cadang

Pemeliharaan berkala disebut juga dengan preventive maintenance. Dengan menggunakan alat-alat ukur vibrasi dan kemampuan analisanya, maka perkiraan kondisi peralatan dalam keadaan beroperasi dapat dilakukan lebih baik lagi, cara ini disebut predictive maintenance.