SIM SIA - Aplikasi Bisnis Terintegrasi (Kelompok 4)

download SIM SIA - Aplikasi Bisnis Terintegrasi (Kelompok 4)

of 28

description

APLIKASI BISNIS

Transcript of SIM SIA - Aplikasi Bisnis Terintegrasi (Kelompok 4)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN dan AKUNTANSIAPLIKASI BISNIS TERINTEGRASI

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

Aditya Pradipta

Fatiha Madina Andriani S

Tri Utami

Syamsiah Nur Awaliyah

Yuli Suryani

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

1. Konsep dasar Sistem, Informasi, dan Manajemen (SIM) :

Peran, Fungsi dan Manfaat SIM pada organisasi

Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama (manusia, mesin, prosedu, dokumen,data , elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut .

InformasiSecara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Manajemen

Pengelolaan kegiatan untuk menjalankan tugas dan fungsi serta tujuan suatu organisasi dan Proses memanfaatkan sumberdaya yang tersedia untuk mencapai tujuan Peran Sistem Informasi Manajemen pada Organisasi

Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu:a) Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional b) Mendukung pengambilan keputusan manajemenc) Mendukung persaingan keuntungan strategisFungsi Sistem Informasi Manajemen pada Organisasi

a) Meningkatkan aksesbilitas data yang terjadi secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.

b) Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

c) Mengembangkan proses perencanaan yang efektif, dll.

Manfaat Sistem Informasi Manajemen pada Organisasi

a) Meningkatkan Efisiensi Operasional

Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry)dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in)konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.b) Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis

Penggunaan ATM.automated teller machinedalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.

c) Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis

Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatihend users.

2. Aktifitas SIM dalam mendukung operasi manajemen organisasi

Aktivitas proses pengolahan informasi pada dasarnya terbagi atas aktivitas input, proses, output, storage, dan control. Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai. Sistem informasi manajemen SIM bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.

3. Peran teknologi informasi (IT) dalam meningkatkan kualitas SIM

Sistem informasi managemen (SIM) merupakan sebuah sistem informasi keorganisasian yang mendukung proses-proses managemen. SIM yang baik sangat membantu dalam efisiensi waktu dan materi transaksitransaksi organisasi serta mendukung fungsi operasi, managemen, dan pengambilan keputusan. Pemanfaatan teknologi informasi untuk menjalankan sitem informasi memungkinkan aliran informasi berjalan dengan cepat dan akurat.

4. Jenis dan klasifikasi aplikasi SIM pada organisasi (bisnis, industri, pemerintahan, dsb)

a) Transaction Processing Systems (TPS)

TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau digunakanoleh manajer. Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data, memperbaharui data. Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan ringkasan.

Contoh:

Aplikasi Bantuan Keuangan Desa (BKD Pemprov Jawa Timur) Aplikasi bantuan keuangan desa adalah aplikasi manajemen oprasional Program Bantuan Keuangan seluruh Desa di propinsi Jawa timur.Aplikasi ini menangani semua proses Mekanisme Bantuan Keuangan Seluruh desa di Jawa Timur, mulai dari proses Usulan Bantuan, Penetapan Anggaran, Perubahan Anggaran Bantuan, Pencairan Bantuan, beserta seluruh proses Pelaporan di dalamnya.

b) Office Automation Systems (OAS)

OAS menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT (Information Technology mencakup hardware dan software) dalam berkomunikasi baik dengan satu orang/unit maupun banyak orang/unit untuk mengurangi penggunaan kertas (paperless) dengan tujuan terjadinya peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas kerja. Secara sederhana konsep OAS menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah server. Server sebagai pusat pengendali untuk setiap workstation dan peralatan lainnya. Para pemakai (user) dapat saling berhubungan dengan pemakainya lainnya melalui server tadi. Semua informasi dan dokumen disimpan didalam server dan untuk memudahkan digunakan berbagai software yang dapat mengatur masing-masing pengguna workstation. Melalui penggunaan jaringan LAN (Local Area Network) dan Intranet serta Internet seorang user/pemakai akan dapat berkomunikasi dengan pemakai lainnya tanpa ditentukan/dibatasi oleh jarak dan waktu.

Contoh:

Penggunaan email kantor memudahkan dalam transaksi pengiriman file, percakapan, dll.

c) Knowledge Work SystemKnowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi. Knowledge Work System mendukung para pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.

Contoh:

Perkembangan industri perusahaan lain lewat informasi dari penemuan para pekerja profesional.

5. Penggunaan teknologi informasi (IT) untuk keuntungan strategik Bahasan

Persaingan merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi persaingan yang diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.APLIKASI BISNIS TERINTEGRASI

Enterprise Resource Planning (ERP)

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini semakin pesat seiring dengan perkembangan zaman. Sehubungan dengan hal tersebut, maka semua perusahaan berlomba-lomba dalam menerapkan teknologi dan sistem informasi yang terbaik dalam mendukung proses bisnis dan strategi perusahaan dalam pencapaian sebuah tujuan. Salah satu penerapan teknologi dan sistem informasi dalam perusahaan yaitu penggunaan sistem informasi secara terintegrasi atau pada umumnya dikenal dengan sebutan Enterprise Resources Planning (ERP).

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan kekuatan teknologis dari bisnis elektronik, sebuah kerangka kerja transaksi di seluruh perusahaan berkaitan dalam pengolahan pesanan penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, dan keuangan.

Sejak tahun 1990-an, ERP telah menjadi sebuah sistem yang populer dipakai oleh perusahaan-perusahaan dalam memenangkan persaingan di dunia bisnis. Teknologi yang dimiliki ERP terbukti mampu mengintegrasikan seluruh informasi yang dipergunakan oleh bagian akuntasi, distribusi, manufaktur dan sumber daya manusia di dalam satu sistem komputer. Kemampuannya dalam mengintegrasikan proses bisnis di suatu perusahaan menjadikannya daya tarik bagi manajemen untuk mengimplementasikan ERP di perusahaannya. Apabila ERP di-implementasikan secara benar, maka pihak manajemen akan memiliki pandangan dan informasi yang menyeluruh dari semua proses bisnis perusahaan. Output dari implementasi.

Tujuan

Tujuan pengimplementasian ERP dalam sebuah perusahaan adalah untuk mengintegrasikan seluruh data yang ada di perusahaan secara menyeluruh dan transparansi.

Sebuah sistem ERP akan membantu bagian-bagian dalam sebuah organisasi untuk berbagi data dan informasi, pengurangan biaya, dan perbaikan manajemen dari bisnis proses. Dengan keuntungan-keuntungan yang ditawarkan sistem tersebut, banyak perusahaan yang tergiur untuk mengimplementasikan. ERP menjanjikan proses bisnis yang lebih ringkas dan mengurangi biaya operasional perusahaan.

ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/ perusahaan yang digunakan untuk :

Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis. Baik proses bisnis perusahaan manufaktur atau jasa.

Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise.

Menghasilkan informasi yang real-time.

Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.

Adapun manfaat mengimplementasikan ERP:

1. Kualitas & Efisiensi

ERP membuat sebuah kerangka kerja untuk mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal perusahaan yang menghasilkan perbaikan yang signifikan dalam kualitas dan efisiensi layanan pelanggan, produksi, dan distribusi.

2. Berkurangnya Biaya

Banyak perusahaan melaporkan pengurangan yang signifikan dalam biaya pengolahan transaksi dan perangkat keras, perangkat lunak, dan staf pendukung IT dibandingkan dengan warisan sistem yang tidak terintegrasi yang telah digantikan oleh sistem ERP mereka yang baru.

3. Pendukung Keputusan

ERP menyediakan informasi lintas fungsional yang penting atas kinerja bisnis bagi manajer dengan cepat untuk memperbaiki kemampuan mereka dalam membuat keputusan yang lebih baik dengan cara yang terjadwal di seluruh bisnis perusahaan.

4. Ketangkasan Perusahaan

Mengimplementasikan sistem ERP memecah banyak departemen terdahulu dan halangan fungsional atau silos dari proses bisnis, sistem informasi, dan sumber daya informasi. Ini menghasilkan struktur organisasi yang lebih fleksibel, tanggung jawab manajerial dan aturan kerja, dan untuk organisasi yang lebih tangkas dan adaptif serta tenaga kerja yang lebih memanfaatkan kesempatan bisnis baru.

Beberapa perubahan budaya yang harus dilakukan organisasi diantaranya :

1. Karyawan/ user harus merubah fokus dari pekerjaan milik saya menjadi pekerjaan keseluruhan organisasi.

2. Perubahan budaya biasanya memerlukan waktu beberapa hari

3. Perubahan dari sistem lama yang mempunyai fleksibilitas tinggi (misal dalam pengambilan keputusan) dan tidak menaruh perhatian pada konsistensi menjadi sistem baru yang menaruh perhatian pada konsistensi.

Modul Enterprise Resource Planning (ERP)

Modul-modul pada paket sistem ERP biasanya dirancang untuk terintegrasi satu sama lain, meskipun pada implementasinya perusahaan boleh memilih mengimplementasikan beberapa modul sesuai keperluan perusahaan. Tidak semua modul selalu tersedia pada paket aplikasi ERP. Kelengkapan modul pada masing-masing paket sangat bergantung pada target konsumen serta perkembangan software yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Banyak perusahaan pembuat paket ERP menyediakan dukungan kostumisasi atas modul-modul tersebut sehingga memungkinkan implementasi yang fleksibel.

Berikut ini adalah beberapa modul yang terdapat di dalam sistem Enterprise Resource Planning (ERP) antara lain:

1. Modul Financial, adalah modul utama dan merupakan pusat dari semua modul karena semua transaksi di modul lain akhirnya pasti akan berhubungan dengan modul ini. Sub modulnya terdiri dari General Accounting, Financial Accounting, Assets Management, Treasury, Controlling, dan Costing.

2. Modul Material Management, adalah modul yang berhubungan dengan sumber daya material perusahaan. Sub modulnya terdiri dari Purchasing dan Warehouse Management.

3. Modul Sales, adalah modul yang berhubungan dengan penjualan. Sub modulnya yaitu Marketing, Transportation, dan Shipping.

4. Modul Human Resource, adalah modul yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Sub modulnya terdiri dari Time Management, Appraisal, Over Time Training, dan Payroll.5. Modul Maintenance, adalah modul yang berhubungan dengan perawatan dan pemeliharaan. Sub modulnya terdiri dari Plant Maintenance, Preventive Maintenance, dan Service Maintenance.

6. Modul Production Control, adalah modul yang berhubungan dengan pengontrolan produksi. Sub modulnya antara lain Production Planning.Software Enterprise Resource Planning (ERP)

Dewasa ini, terdapat sekitar ratusan jenis software ERP dengan berbagai fitur, versi, dan skala kemampuan. Dari berbagai jenis software yang saat ini terdapat di pasaran, terdapat beberapa vendor yang mendominasi pasar penyedia software ERP di dunia internasional dimana setiap software menawarkan kelebihan-kelebihan tertentu dan biasanya ada beberapa perbedaan spesifik pada fitur-fitur yang ada pada masing-masing software misalnya:

1. SAP (Systems, Applications, Product in Data Processing)

SAP AG adalah perusahaan penyedia dan konsultan software yang didirikan di Jerman pada tahun 1972. Produk utamanya meliputi SAP ERP Enterprise Core, yang merupakan solusi aplikasi ERP, dan SAP Business Suite, yang merupakan paket solusi aplikasi e-bisnis dan berbagai aplikasi-aplikasi lainnya seperti SAP CRM (Customer Relationship Management), SAP SCM (Supply Chain Management), dan SAP PLM (Product Lifecycle Management).

2. J.D. Edwards

Sebagai penyedia aplikasi ERP yang cukup terkemuka, memiliki dua jenis produk utama yang disesuaikan dengan kebutuhan dan ruang lingkup perusahaan konsumennya.

3. J.D. Edwards Enterprise One

J.D. Edwards Enterprise One adalah aplikasi terintegrasi yang merupakan paket software ERP komprehensif, yang dibangun dilandasi oleh teknologi standar dan pengalaman yang mendalam di dunia industri. Paket aplikasi ini bersifat sangat fleksibel sehingga kita dapat memilih sendiri database, sistem operasi dan hardware apa yang akan digunakan sehingga solusi dapat dibangun berdasarkan kebutuhan dan kemampuan perusahaan.

4. J.D Edwards World

J.D Edwards World adalah salah satu paket solusi yang cukup fleksibel untuk mendukung integrasi dan pengembangan sistem, termasuk integrasi dengan sistem lama (Legacy), implementasi modular (Best of Breed), dan produk pihak ketiga (Bolt-on).

5. Microsoft Business Solution

Microsoft, melalui unit bisnis Business Solution menyediakan 3 jenis software untuk implementasi ERP yaitu, Microsoft Dynamic Axapta, Microsoft Dynamic Great Plains, dan Microsoft Dynamic Navision.

6. QAD MFG/PRO

QAD adalah sebuah perusahaan software di Santa Barbara, Amerika Serikat yang didrikan pada tahun 1979. Salah satu produk QAD adalah MFG/PRO, yaitu produk yang dirancang untuk mendukung sistem ERP di perusahaan. MFG/PRO adalah salah satu produk ERP yang cukup sukses di pasaran dunia dan juga di Indonesia. Software MFG/PRO bersifat komprehensif, terbuka, fleksibel, interaktif, dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan manufaktur modern.

7. Open Source ERP

Selain software-software ERP dalam bentuk paket terintgrasi maupun modular yang ditawarkan berbagai vendor tersebut, pilihan lain yang dapat dimanfaatkan adalah Open Source ERP. Aplikasi Open Source ERP ini bersifat nonkomersil, artinya dapat langsung digunakantanpa perlu mengeluarkan biaya lisensi atau pembelian lainnya. Sifat aplikasi ini sama seperti aplikasi Open Source lainnya, yaitu disediakan dalam bentuk aplikasi yang belum dikonfigurasi, mendukung kostumisasi, dan disediakan langsung beserta kodenya.

Contoh software yang bersifat Open Source ERP adalah:

Compiere

Openbravo

GNU Enterprise

Kesuksesan Implementasi ERP

Adapun beberapa faktor kunci kesuksesan implementasi ERP yaitu :

1. Bisnis Proses yang matang

Syarat mutlak bagi sebuah perusahaan yang akan mengimplementasikan ERP. ERP tidak akan dapat diimplementasikan di sebuah perusahaan yang tidak memiliki bisnis proses yang jelas.

2. Manajemen Perubahan yang baik

Implementasi sistem ERP akan selalu diikuti dengan perubahan dalam perusahaan tersebut. Manajemen perubahan sangat diperlukan untuk memberikan pendidikan kepada user yang akan bersentuhan langsung dengan sistem yang baru. Pendidikan dan penjelasan yang perlu diberikan diantaranya mengenai alasan perusahaan tersebut perlu mengganti sistem, seberapa efektif sistem baru ini jika diimplementasikan dan masalah-masalah apa di sistem lama yang akan bisa diselesaikan dengan sistem baru tersebut.

3. Komitmen mulai dari level manajemen sampai ke user

Implementasi ERP dalam sebuah perusahaan akan membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran yang banyak sehingga komitmen dari manajemen puncak sampai user yang akan bersentuhan langsung dengan sistem menjadi mutlak diperlukan.

4. Perubahan budaya organisasi

Implementasi ERP yang berbasis penggunaan teknologi menuntut perubahan-perubahan yang harus dilakukan karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Hasil-Hasil Setelah Implementasi ERP

Dengan implementasi yang telah dilaksanakan ada beberapa perbaikan yang diperoleh diantaranya :

1. Mempercepat proses order dari distributor sehingga membantu meningkatkan penjualan.

2. Mempercepat waktu pembuatan laporan keuangan, dari sebelumnya per tanggal lima belas menjadi tanggal lima sudah tercetak semua laporan.

3. Meningkatkan keakuratan informasi.

Kegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut:

Kurangnya komitmen Top Management.

Tidak cocoknya software yang digunakan perusahaan.

User kurang terlatih.

Tidak dapat memahami bagaimana aplikasi ERP dapat mengubah proses bisnis.

Kurangnya dukungan dari Sumber Daya Manusia.

Perusahaan kaget karena ada kesenjangan pengetahuan antara pelatihan yang diberikan dengan apa yang diperlukan oleh karyawan untuk bekerja secara efektif menggunakan sistem ERP.Beberapa penyebab kegagalan implementasi ERP adalah :

1. Manajemen perubahan dan training

Biasanya kesulitan terbesar terletak pada perubahan praktek pekerjaan yang harus dilakukan. Disamping itu training yang melibatkan banyak modul seharusnya dilaksanakan seawal mungkin.2. Perencanaan yang buruk.

Perencanaan harus mencakup beberapa area seperti hal-hal bisnis dan ketersediaan user untuk membuat keputusan pada konfigurasi sistem.

3. Meremehkan keahlian IT

Implementasi ERP membutuhkan keahlian staff ditingkatkan dengan baik.

4. Manajemen proyek yang buruk

Hanya sedikit organisasi yang mengimplementasi ERP tanpa melibatkan konsultan. Namun sering kali konsultan melakukan perbuatan yang merugikan kliennya dengan tidak membagi tanggung jawab.

5. Percobaan-percobaan teknologi

Usaha-usaha untuk membangun interface, merubah laporan-laporan, menyesuaikan software dan merubah data biasanya diremehkan.

6. Rendahnya keterlibatan Eksekutif

Implementasi membutuhkan keterlibatan eksekutif senior untuk memastikan adaya partisipasi yang terdiri dari bisnis dan IT dan membantu penyelesaian konflik-konflik.

7. Meremehkan sumber daya

Sebagian besar budget melebihi target terutama untuk manajemen perubahan dan training user, pengujian integrasi, proses-proses pengerjaan ulang, kustomisasi laporan dan biaya konsultan.

8. Evaluasi software yang tidak mencukupi

Organisasi biasanya tidak cukup memahami apa dan bagaimana software ERP bekerja sampai mereka sepakat untuk membeli.

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)A. Pengertian Supply Chain Management

Menurut Roberth Handfield, Ph.D, (Executive Director of SCRC, Bank of America University Distinguished, Professor of Supply Chain Management, 2011) konsep Supply Chain Management didasarkan pada dua ide utama, yaitu;

1. Bahwa hampir setiap produk yang mencapai pengguna akhir merupakan upaya kumulatif beberapa organisasi. Organisasi-organisasi ini disebut secara kolektif sebagai rantai pasokan.

2. bahwa rantai pasokan telah ada untuk waktu yang lama, sebagian besar organisasi hanya memperhatikan apa yang terjadi di dalam mereka. Beberapa bisnis dipahami, apalagi dikelola, seluruh rangkaian kegiatan yang pada akhirnya disampaikan ke produk konsumen akhir. Hasilnya adalah rantai pasokan terputus-putus dan sering tidak efektif.

Manajemen rantai pasokan, adalah manajemen aktif kegiatan rantai suplai untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Ini merupakan upaya sadar oleh perusahaan rantai pasokan untuk mengembangkan dan menjalankan rantai pasokan dengan cara yang paling efektif dan efisien mungkin. Kegiatan rantai pasokan mencakup segala sesuatu dari pengembangan produk, sumber, produksi, dan logistik, serta sistem informasi yang diperlukan untuk mengkoordinasikan kegiatan ini.

Organisasi yang membentuk rantai pasokan "dihubungkan" bersama-sama melalui arus fisik dan arus informasi. Arus fisik melibatkan transformasi, gerakan, dan penyimpanan barang dan bahan. Mereka adalah bagian yang paling terlihat dari rantai pasokan. Tetapi sama pentingnya adalah arus informasi. Arus informasi memungkinkan berbagai mitra rantai suplai untuk mengkoordinasikan rencana jangka panjang mereka, dan untuk mengontrol aliran sehari-hari barang dan bahan atas dan ke bawah rantai pasokan.B. Strategi Suppy Chain Management

Menurut Roberth Handfield, Ph.D, (Executive Director of SCRC, Bank of America University Distinguished, Professor of Supply Chain Management, 2011) Upaya SCM Sebuah perusahaan mulai dengan pengembangan dan pelaksanaan strategi rantai pasokan jangka panjang. Antara lain, strategi ini harus:

1. Mengidentifikasi rantai pasokan apa yang ingin dilengkapi oleh perusahaan.

2. Bantuan manajer memahami bagaimana perusahaan akan memberikan nilai ke rantai pasokan.

3. Panduan pemilihan mitra rantai suplai, termasuk pemasok, subkontraktor, penyedia transportasi, dan distributor.

Menurut Turban, Leidner, McLean, Wetherbe (Lecture Slides by A. Lekacos,) Supply chain merujuk pada aliran bahan, informasi, pembayaran, dan jasa dari pemasok bahan baku, melalui pabrik dan gudang (Value Chain), ke konsumen akhir (Demand Chain). Ini termasuk tugas-tugas seperti pembelian, pembayaran aliran, penanganan material, perencanaan produksi & kontrol, logistik & pergudangan, inventory control, dan distribusi. Ketika dikelola secara elektronik ini disebut sebagai e-supply chain.

Rantai pasokan melibatkan tiga segmen:

1. Hulu, dimana sourcing atau procurement dari external supplier terjadi

2. Internal, di mana kemasan, perakitan, atau manufaktur berlangsung

3. Hilir, di mana distribusi dan penyebaran terjadi, sering oleh distributor eksternal.

Ini juga termasuk pergerakan informasi dan uang dan prosedur yang mendukung gerakan produk atau layanan. Organisasi dan individu juga merupakan bagian dari rantai.

C. Klasifikasi Supply ChainMenurut Turban, Leidner, McLean, Wetherbe (Lecture Slides by A. Lekacos,) Ada beberapa jenis utama dari rantai pasokan

1. Integrated membuat untuk saham

2. Pengisian terus menerus

3. Membangun untuk memesan

4. Perakitan saluran.

D. Komputerisasi Supply ChainMenurut Turban, Leidner, McLean, Wetherbe (Lecture Slides by A. Lekacos,) Proses supply chain dijalin dengan komputerisasi kegiatannya. Orang ingin untuk mengotomatisasi proses sepanjang rantai untuk mengurangi biaya, mempercepat proses, dan mengurangi kesalahan.

1. Perencanaan kebutuhan material (MRP) pada dasarnya produksi, pembelian, dan manajemen persediaan produk saling terintegrasi.

2. Perencanaan sumber daya manufaktur (MRP II), meningkatkan metodologi MRP dengan menambahkan kebutuhan tenaga kerja dan perencanaan keuangan.

3. Perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) lebih mengintegrasikan proses transaksi serta kegiatan rutin lainnya di seluruh perusahaan.

4. Integrasi berlanjut ke banyak jalan:

bidang fungsional

Menggabungkan proses transaksi dan pendukung keputusan

intelijen bisnis

perangkat lunak CRM

E. Manfaat Supply Chain Management Turban, Leidner, McLean, Wetherbe (Lecture Slides by A. Lekacos,), ada beberapa manfaat yaitu:

1. Manfaat nyata:

pengurangan persediaan

penurunan personil

pengembangan produktivitas

Perbaikan manajemen

Perbaikan siklus keuangan

Pengurangan biaya IT

Pengadaan pengurangan biaya

Perbaikan manajemen kas

Pendapatan / keuntungan meningkat

Transportasi pengurangan biaya logistik

pengurangan pemeliharaan

Pada waktu perbaikan pengiriman.

2. Manfaat tak berwujud:

visibilitas informasi

Baru / proses perbaikan

respon pelanggan

standarisasi

keluwesan

globalisasi

kinerja bisnis

Pengurangan duplikasi entri

kontrol dan rekonsiliasi yang ditingkatkan

asimilasi yang cepat data ke dalam organisasi

Sistem dapat diintegrasikan secara internal maupun eksternal. Integrasi internal mengacu pada integrasi antara aplikasi di dalam perusahaan, sedangkan integrasi eksternal mengacu pada integrasi aplikasi antara mitra bisnis.

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM)

Dalam perkembangannya, CRM bisa didefinisikan sebagai berikut :

CRM adalah sebuah istilah industri TI untuk metodologi, strategi, perangkat lunak (software) dan atau aplikasi berbasis web yang mampu membantu sebuah perusahaan untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan.

CRM adalah metode yang memaparkan katagori pada konsep , tools dan proses penetapan, pengembangan, pemeliharaan dan optimisasi dari hubungan yang berharga satu sama lain dalam jangka panjang antara konsumen dan organisasi.

CRM mencakup metoda dan teknologi yang digunakan perusahaan untuk mengelola hubungan mereka dengan pelanggan. Informasi yang disimpan untuk setiap pelanggan dan calon pelanggan dianalisa dan digunakan untuk setiap tujuan pengambilan keputusan. Proses otomasi dalam CRM digunakan untuk menghasilkan personalisasi pemasaran otomatis berdasarkan informasi pelanggan yang tersimpan dalam sistem.

CRM adalah usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, e-mail, masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing.

CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dalam suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa mengelola hubungan dengan para pelanggan.

Ruang Lingkup CRM

Proses CRM :

Membantu mengindetifikasi target konsumen secara umum pada kualitas sales, perencanaan dan implementasi marketing dengan tepat sasaran dan objektif.

Membantu hubungan baik dengan konsumen (untuk memperbaiki kepuasan konsumen) dan menyediakan pelayanan terbaik yang menguntungkan konsumen.

Menyediakan fasilitas informasi (karyawan) dalam melayani keinginan dan kebutuhan konsumen untuk membangun hubungan baik antara perusahaan dan konsumen.

Sasaran dan Tujuan CRM

Untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan pelanggan.

Untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian return on investment dalam bisnis tersebut.

Pentingnya CRM :

Karena tingkat persaingan global antar perusahaan semakin besar.

Fakta bahwa untuk mendapatkan pelanggan baru bisa 10 kali biaya untuk menjaga pelanggan yang sudah ada.

Tren bisnis saat ini yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan loyalitas pelanggan ke perusahaan kita

Banyaknya konsumen yang menginginkan pelayanan purna jual.

Pengguna CRM :

Bisa dari perusahaan/ bidang usaha berskala kecil sampai ke perusahaan berskala besar.

Aplikasi CRM biasanya dengan mengunakan Database (Tools) seperti sofware dan browserbased application dalam mendata dan menyimpan informasi tentang konsumen.

Pada Perusahan kecil dalam membuat data CRM cukup mudah dengan menggunakan aplikasi spreadsheet seperti MS Excell, Open Office Calc dll pun bisa dibuat CRM sederhana. Data pelanggan secara rajin dan teliti dicatat, sehingga setiap mereka menggunakan jasa/produk kita, kita bisa melayani sesuai riwayat data transaksi. Tidak perlu mereka ditanyai satu persatu secara detail, bahkan cukup dengan mneyebutkan Customer ID kita bisa tahu semua informasi detail mereka.

Pada perusahaan besar, pasti dibutuhkan aplikasi pengelolaan database (DBMS = DataBase Management System), bisa dengan MS SQL, Oracle, MySQL, IBM DB2 dll. Semua kegiatan yang dilakukan dengan customer akan disimpan secara lengkap, sehingga kalau dibutuhkan akan mudah diakses. Diatas itu akan bisa dibangun aplikasi yang sesuai business logic dari CRM tiap perusahaan. Kebutuhan di perbankan akan berbeda di industri telekomunikasi, begitu juga di retail, hospitality dll.

CRM Flows

3 Tahapan CRM

1. Mendapatkan

Sebuah bisnis mengandalkan pada alat perangkat lunak CRM dan basis data untuk membantunya mendapatkan pelanggan baru dengan melakukan pekerjaan yang lebih tinggi dari manajemen kontak, prospek penjualan, penjualan, pemasaran langsung, dan pemenuhan. Tujuan dari fungsi CRM ini adalah membantu pelanggan memahami nilai dari sebuah produk superior yang ditawarkan oleh perusahaan terkemuka.

2. Meningkatkan

Manajemen akun berbatu situs dan layanan pelanggan, serta alat pendukung membantu menjaga pelanggan tetap puas oleh layanan unggul dari tim penjualan yang responsif dalam jaringan dan layanan khusus, serta mitra bisnis. Selain itu, otomasi tenaga penjualan CRM dan alat pemasaran langsung serta alat pemenuhan membantu perusahaan menjual silang dan menjual ke atas kepada pelanggannya, sehingga menambah keutungan bagi bisnis mereka.

3. Mempertahankan

Perangkat lunak dan basis data analitis CRM membantu perusahaan mengidentifikasi secara proaktif dan menghargai pelanggannya yang paling loyal dan menguntungkan serta memperluas bisnis mereka melalui target pemasaran dan program hubungan pemasaran. Nilai yang dilihat pelanggan adalah hubungan bisnis pribadi yang berharga dengan perusahaan mereka.

Kendala Dalam Penerapan CRM Pada aplikasi TI, terbuangnya feature atau kelebihan-kelebihan yang ditawarkan TI dengan percuma.

Pelanggan tetap mengeluh.

Hubungan dengan pelanggan tetap transaksional.

Tidak ada peningkatan efisiensi.

Staf sales dan marketing masih saling menyembunyikan data.

Keuntungan perusahaan masih stagnan.

Bagaimana cara membuat CRM berhasil ? Perencanaan bisnis yang matang.

Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari penerapan CRM.

Menentukan batasan-batasan dari CRM menurut strategi yang ditetapkan.

Menentukan parameter dan standar pengukuran keberhasilan penerapan CRM.

Menentukan standar aturan penanganan strategi berdasarkan informasi dari system CRM seperti perubahan, perbaikan dan pemantapan strategi.

Dalam merencanakan penerapan system CRM harus memperhatikan hal-hal berikut : Sasaran yang ingin dicapai bersifat jangka panjang.

Sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan perusahaan.

Hasil yang dicapai dapat menjadi sasaran kunci bagi bisnis perusahaan.

Penerapan CRM dapat mengurangi biaya perusahaan secara keseluruhan.

Nilai resiko akibat penerapan CRM.

Jenis CRMNilai Bisnis

CRM Operasional Mendukung interaksi pelanggan dengan kenyamanan yang lebih besar melalui berbagai saluran termasuk telepon, faksimile, surat elektronik, obrolan dan perangkat bergerak.

Menyinkronisasikan interaksi pelanggan secara konsisten di seluruh saluran.

Membuat perusahaan anda lebih mudah melakukan bisnis bersama.

CRM Analitis Mengambil historis pelanggan dengan mendalam, preferensi, dan informasi profitabilitas dari gudang data anda dan bisnis data lainnya.

Memungkinkan anda untuk menganalisis, memprediksi, dan memperoleh nilai pelanggan dan perilaku serta perkiraan permintaan.

Membantu anda mendekati pelanggan anda dengan informasi yang revelan dan menawarkan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

CRM Kolaborasi Memungkinkan kolaborasi yang mudah dengan pelanggan, pemasok, dan mitra.

Meningkatkan efisiensi dan integrasi di seluruh rantai pasokan.

Memudahkan respon yang lebih besar terhadap kebutuhan pelanggan melalui penyediaan produk dan layanan di luar perusahaan anda.

CRM Berbasis Portal Menyediakan seluruh pengguna dengan alat dan informasi yang sesuai dengan aturan dan preferensi individu.

Memperkuat semua karyawan untuk merespon permintaan pelanggan denga lebih cepat dan bersungguh-sungguh berfokus pada pelanggan.

Menyediakan kemapuan segera untuk mengakses, menghubungkan dan menggunakan seluruh informasi pelanggan internal dan eksternal.

PARTNER RELATIONSHIP MANAGEMENT

Pengertian Kemitraan menurut para ahli:

Dr. Muhammad Jafar Hafsah:

Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Karena merupakan strategi bisnis maka keberhasilan kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang bermitra dalam menjalankan etika bisnis

Ian Linton:

Kemitraan adalah sebuah cara melakukan bisnis di mana pemasok dan pelanggan berniaga satu sama lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama

Karakteristik Pertner Relatationship Mangement

Bergabung dengan sukarela

Menganggap diri mereka setara dalam kuasa Penuh dan akuntabilitas

Memiliki akses yang sama, dan berbagi keterbukaan informasidan pengetahuan

Semua mitra dianggap sama-sama berharga

Manfaat Partner Relationship Management

Keterbukaan

Kreativitas

Agility

Ketahanan

Keterampilan Partner Relationship Management

Secara terbuka mengungkapkan informasi dan memberikan umpan balik

Menciptakan kepercayaan melalui tindakan dan kata-kata

kreatif menyelesaikan konflik dan memecahkan masalah

Masalah Partner Relationship Management

Menahan Informasi

Memiliki kepercayaan rendah dari orang lain

Berkeinginan untuk memenangkan konflik

Mengandalkan sejarah masa lalu untuk pengambilan keputusan

Mempertahankan status dan menolak perubahan

Menilai independensi

Keterampilan Partner Relationship Management

Menerapkan Rencana untuk Sukses

Melahirkan tenaga kerja yang tidak hanya setia tapi memiliki kewajiban untuk keberhasilan organisasi.

Mengubah ide-ide baru dan menarik dan produk atau jasa secara teratur

Memanfaatkan kecemerlangan tenaga kerja

KESIMPULAN

Partner Relationship Management (PRM), yaitu suatu istilah dalam bisnis yang digunakan untuk menjelaskan mengenai strategi dan metodologi untuk meningkatkan hubungan dan komunikasi antara perusahaan dengan bisnis/partner perusahaannya. PRM (Partner Relationship Management) bertujuan mendapatkan dan memelihara para mitra untuk meningkatkan penjualan dan distribusi produk serta layanan perusahaan. Partner Relationship Management (PRM) bekerja secara erat dengan rekan dalam departemen lainnya di perusahaan dan membentuk rantai nilai (value chain) untuk melayani pelanggan. PRM juga harus bekerja sama secara efektif dengan perusahaan lainnya dalam system pemasaran untuk membentuk jaringan penghantar nilai (value delivery network) unggul yang kompetitif

PRM berbasis web aplikasi perangkat lunak memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan dan menyederhanakan tugas-tugas administrasi dengan membuat jadwal pengiriman dan lainnya real-time informasi yang tersedia untuk semua mitra melalui Internet. Beberapa penyedia CRM telah memasukkan fitur PRM, seperti Web-enabled spreadsheet bersama melalui sebuah extranet, dalam aplikasi perangkat lunak mereka.

PRM menggunakan sebagian besar dari data, perangkat, dan system yang sama seperti manajemen hubungan pelanggan untuk meningkatkan kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra penjualannya. Jika suatu perusahaan tidak menjual secara langsung kepada para pelanggannya melainkan melakukannya melalui distributor atau pengecer, PRM membantu jalur-jalur ini menjual kepada pelanggan secara langsung. PRM menyediakan kemampuan untuk bertukan informasi dan mendistribusikan data pelanggan kepada perusahaan dan mitranya, mengintegrasikan fungsi penciptaan calon pelanggan, penentuan harga, promosi, konfigurasi pesanan, dan ketersediaan. PRM juga menyediakan perangkat untuk menilai kinerja mitra perusahaan untuk memastikan bahwa mitra terbaiklah yang mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk menghasilkan kegiatan bisnis lebih banyak.

Manfaat utama dari manajemen hubungan mitra adalah bahwa arus semua kegiatan administrasi yang dilakukan antara mitra. Namun, juga merupakan metode yang efektif dalam berkomunikasi antara mitra dan dapat menyebabkan loyalitas mitra, siklus pasar singkat dan waktu yang lebih baik dan manajemen sumber daya.

Vendor yang mengimplementasikan solusi PRM biasanya dimotivasi oleh kebutuhan untuk mengurangi overhead keuangan dan kerepotan terkait dengan mempertahankan organisasi penjualan langsung. Mereka mengandalkan reseller daerah untuk menemukan, mendidik, dan menjual ke konsumen akhir. Tidak seperti sistem CRM, yang disesuaikan terhadap mendapatkan konsumen akhir untuk membeli dari Anda, sistem PRM difokuskan pada mendapatkan mitra untuk menjual atas nama Anda. Akibatnya, mereka biasanya menawarkan alat berbasis web self-service, informasi, dan sumber daya untuk reseller mitra

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM (KMS)

Knowledge Management System terdiri dari 3 kata yaitu, Knowledge, Management dan System. Untuk akan dibawah secara perinci terlebih dahulu.

Definisi Knowledge

Knowledge (pengetahuan) adalah informasi yang kontekstual, relevan dan actionable (Turban, 2008), alat pragmatis untuk memanipulasi dan mengontrol dunia (Aarons, 2006), bersifat komunal, aktivitas spesifik, terdistribusi dan historis-cultural (Iivari, 2000). Umumnya, para pakar membagi knowledge ke dalam 2 jenis (Turban, 2008) , yaitu :

1. Tacit Knowledge, yaitu pengetahuan yang bersifat subyektif, kognitif dan pembelajaran yang berasal dari pengalaman (Nonaka & Takeuchi, 1995), sebagai pengetahuan yang tertanam (embedded knowledge) (Tuggle & Goldfinger, 2004), yang relatif sulit untuk dikeluarkan dari sumbernya (sticky knowledge). Dalam konteks organisasi, tacit knowledge merupakan penyimpanan kumulatif dari pengalaman, peta mental, wawasan, ketajaman, keahlian, know-how, rahasia dagang, kumpulan kecakapan dan pembelajaran yang dimiliki organisasi, termasuk pula budaya organisasi yang telah tertanam dalam pengalaman masa lalu dan saat ini dari SDM, proses dan nilai.

2. Explicit Knowledge, yaitu pengetahuan yang bersifat objektif, rasional dan teknis. Disebut juga sebagai leaky knowledge karena sifatnya yang mudah untuk ditinggalkan dari seseorang, dokumen atau organisasi setelah semuanya didokumentasikan. Dalam konteks organisasi, explicit knowledge merupakan kebijakan, prosedur tetap, laporan, whitepaper, rancangan, strategi, tujuan, misi dan kompetensi inti dari organisasi dan infrastruktur teknologi informasi. Selain itu ada yang menambahkan satu jenis lagi knowledge, yaitu pengetahuan kultural (cultural knowledge), yang merupakan model untuk memahami dunia yang diekspresikan dalam asumsi-asumsi, nilai-nilai dan norma-norma yang dimiliki manusia (Hidajat & Crestofel, 2006)

Knowledge Management

Knowledge Management(KM) adalah suatu proses yang dapat membantu organisasi untuk menidentifikasi, memilih, mengelola, menyebarkan dan mentransfer informasi dan keahlian penting yang merupakan bagian dari memori organiasi dan secara khusus menjadi bagian dari organisasi dalam cara yang tidak terstruktur (Turban, 2008). Pengubahan pengetahuan yang tidak terstruktur menjadi pengetahuan yang terstruktur memungkinkan pemecahan masalah efektif dan efisien, pembelajaran yang dinamis, perencanaan strategis dan pengambilan keputusan.

Ada empat aktivitas utama dalam mengelola KM (Watson, 2003), yaitu :

1. Mendapatkan pengetahuan (belajar, menciptakan atau mengidentifikasi);

2. Analisis pengetahuan (menilai, memvalidasi atau nilai);

3. Memelihara pengetahuan (mengelola, mempresentasikan atau mempertahankan); dan

4. Menggunakan pengetahuan (mengaplikasikan, mentransfer atau berbagi)

Turban menambahkan 2 langkah lagi yaitu memperhalus pengetahuan (refine knowledge) dan menyimpan pengetahuan (store knowledge) dalam bentuk format yang dapat diterima sehingga mudah diakses (Turban, 2008)

Untuk proses penciptaan pengetahuan (Turban, 2008) atau konversi pengetahuan (Dalkir, 2005) ada 4 mode yang dikenal dengan model SECI (Nonaka & Takeuchi, 1995), yaitu :

1. Sosialisasi, yaitu konversi dari tacit knowledge menjadi tacit knowledge yang baru melalui interaksi social dan berbagi pengalaman diantara anggota organisasi ;

2. Eksternalisasi, yaitu konversi dari tacit knowledge menjadi explicit knowledge yang baru;

3. Kombinasi, yaitu penciptaan explicit knowledgeyang baru melalui penggabungan, pengkatagorian, pengkelasan ulang serta sintesis dari explicit knowledge yang ada;

4. Internalisasi, yaitu penciptaan tacitknowledge yang baru dari penciptaan explicit knowledge yang ada.

Ada 3 pendekatan yang mendasar terhadap KM (Turban, 2008), yaitu :

1. Pendekatan proses (process approach) ;

2. Pendekatan praktis (practice approach)

3. Best Practice

Knowledge Management System

Knowledge Management System (KMS) adalah penggunaan teknologi informasi modern untuk sisematisasi, meningkatkan dan mempercepat pengelolaan pengetahuan di dalam dan antar organisasi (Ahlawat & Ahlawat, 2006), merupakan suatu framework yang mengintegrasikan orang, proses dan teknologi untuk menjadi kenierja dan pembelajaran untuk pertumbuhan yang berkelanjutan (Gorelick, 2006).Knowledge Management System adalah sistem dari Knowledge Management. Menurut Maier (2006) Knowledge Management System merupakan teknologi yang memungkinkan Knowledge Management untuk berjalan dengan efektif dan efisien. Alavi (2001) menjelaskan definisi Knowledge Management System, yaitu sekelompok sistem informasi yang diaplikasikan untuk mengelola knowledge yang terdapat di dalam organisasi. Knowledge Management System merupakan sistem yang berbasiskan teknologi informasi yang dikembangkan untuk mendukung proses-proses inti dari Knowledge Management yaitu, penciptaan knowledge (knowledge creation), penyimpanan knowledge (knowledge storage), pemindahan knowledge (knowledge transfer), dan pengaplikasian knowledge tersebut (knowledge application) dalam organisasi.Dari definisi diatas, sudah cukup jelas bahwa tujuan utama dari Knowledge Management System adalah untuk menciptakan efektifitas dan efisiensi kerja dari organisasi dengan cara membawa knowledge yang telah ada sebelumnya sebagai dasar pengambilan keputusan dan acuan kerja.

Menurut Ronald Maier dalam jurnalnya yang berjudul CENTRALIZED VERSUS PEER-TO-PEER KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEMS, mengungkapkan bahwa sebuah KMS mempunyai karakteristik seperti dibawah ini :

Goals Processes Comprehensive Platform Anvanced knowledge services Knowledge Management Instruments Specifics of knowledgePertama yang harus di tetapkan pertama kali dalam membuat Knowledge Management System adalah menentukan Tujuan/Goals, untuk apa Knowledge Management System tersebut dibuat. Apakah untuk membantu senior manager untuk mengambil keputusan?, atau untuk meningkatkan kompetensi dari para pekerja?

Lalu ke bagian proses, sebuah Knowledge Management System dikembangkan untuk mendukung dan meningkatkan proses kerja yang selama ini berjalan di organisasi, untuk mengidentifikasi tentunya harus dilakukan beberapa hal untuk mengetahui bisnis proses yang selama ini berjalan di organisasi seperti metode wawancara (ingat loh, knowledge itu mengalir dalam proses bisnis). Jadi, lebih simple-nya, Knowledge Management System itu dibangun berorientasi pada proses bisnis

Mungkin pengertian ini akan sedikit membantu kita dalam pemahamannya, Menurut Davenport dan Short (1990) proses bisnis didefinisikan sebagai kumpulan taks yang secara logis berhubungan untuk memperoleh keluaran bisnis yang sudah didefinisikan. Menurut Sharp dan McDermott (2001) proses bisnis adalah kumpulan dari task yang saling berhubungan, berorientasi pada hasil akhir (outcome), dan ditujukan kepada pelanggan

Setelah jelas apa tujuan dan teridentifikasi bisnis proses yang nantinya akan didukung oleh Knowledge Management System, lalu ditentukan arsitektur seperti apa yang cocok untuk pengembangan Knowledge Management System. Setelah itu barulah dipilih teknologi yang sesuai dan tentunya tidak lupa struktur organisasi yang dapat membantu Knowledge Management System dapat terimplementasi dengan baik (Seperti CKO, Knowledge Steward, Help desk, dll).

Rancangan inisiatif KM membutuhkan konsep pemodelan untuk 4 komponen (Hdrich & Maier, 2006), yaitu :

1. Proses yang menggambarkan rancangan organisasi, yaitu tugas-tugas, aliran, peran dan

sumberdaya pengetahuan ;

2. Orang (personil), dengan menangkap fakta tentang orang, yaitu keterampilannya, komunikasi

dan kooperasi dalam jaringan (network) dan komunitas; dan

3. Produk, yaitu jenis pengetahuan, struktur, taksonomi, ontology dan metadata; dan

4. Alat bantu (tool) produktifitas, yaitu arsitektur, fungsi dan interaksi dari alat bantu TIK untuk mendukung KM

Kesimpulannya, sebuah Knowledge Management System adalah sistem pendukung dari Knowledge Management. Peran Knowledge Management System adalah membantu organisasi menjadi lebih efektif, Knowledge Management System dapat menggantikan peran seseorang, ataupun membantu mempermudah pekerjaan yang dilakukan.

Knowledge Management System merupakan sistem informasi yang didesain secara spesifik untuk memfasilitasi kodifikasi, pengumpulan, integerasi, dan memilah data yang berhubungan dengan pengetahuan organisasional, sehingga siklus yang dimulai dari proses pengumpulan informasi sampa penyebaran informasi. Perlu diketahui bahwa knowledge management system mempunyai perbedaan menyolok dengan sistem informasi. Paling tidak terdapat lima perbedaan antara knowledge management system dengan sistem informasi seperti yang terlihat pada Tabel dibawah ini :

Sistem InformasiKnowledge Management System

Isu - isi sentral :

Ketepatan waktu, akurasi, kejujuran,

kecepatan, biaya, keamanan, efisiensi,

ruang, pengambilan, pengiriman dan

manipulasi data dan informasi.Isu - isu sentral :

Kreasi, inovasi, pembelajaran,

pemahaman, berpikir kritis, berbagi

pengalaman, kegagalan dan praktik

terbaik

informasi dikelola untuk digunakan oleh individu dan institusi pengguna pengetahuan dikelola untuk mendukung individu dan kelompok belajar tidak berfokus pada proses penciptaan pengetahuan atau inovasi

Pengetahuan dikelola untuk mendukung

individu dan kelompok belajar Tidak berfokus pada proses penciptaan pengetahuan atau inovasi Fokus pada penciptaan pengetahuan, inovasi, berbagi pengetahuan, serta pemanfaatan pengetahuan untuk

meningkatkan komunikasi antara orang -

orang dalam organisasi

Knowledge Management Dalam Organisasi

Sebagai aset yang berharga baik bagi perusahaan maupun organisasi, sebaiknya organisasi memiliki manajemen yang baik terhadap pengetahuan. Pada studi yang dilakukan oleh Davenport et. al mengidentifikasi beberapa langkah yang harus dilakukan organisasi supaya knowledge management menjadi sumberdaya strategik

1. Pengetahuan data disimpan

Data, informasi, maupun pengetahuan dapat disimpan ke dalam bentuk dokumentasi supaya mudah ditelusuri apabila dibutuhkan. Pengetahuan yang bersifat tacit, sebaiknya diartikulasikan menjadi explicit knowledge.2. Pengetahuan mudah diakses

Setiap organisasi memiliki alur yang sama terhadap knowledge base organisasi. Agar proses aksesbilitas dan transfer dapat dengan mudah dilakukan oleh para anggota, organisasi perlu memfasilitasi dengan memanfaatkan teknologi misalnya jaringan internet dan intranet, telepon maupun video conference. 3. Peningkatan pengetahuan didukung oleh organisasi

Lingkungan eksternal berubah dengan cepat akibat organisasi harus senantiasa melakukan adaptasi. Kemampuan organisasi untuk beradaptasi perlu dukungan peningkatan pengetahuan. Organisasi perlu menciptakan lingkungan yang mampu mempercepat peningkatan pengetahuan. Temuan Davenport et al. mengungkapkan perlunya sentralisasi struktur organisasi, dan perubahan budaya kerja yang mendukung kreatifitas anggota organisasi4. Mengelola pengetahuan sebagai aset

Aset dalam suatu organisasi dapat berupa barang yang berwujud maupun barang yang tidak berwujud. Pengetahuan merupakan suatu aset yang tidak berwujud dan harus diperlakukan sebagai aset berwujud karena dengan mengelola pengetahuan maka organisasi dapat memperoleh banyak keuntungan.

Dengan menjadikan knowledge management menjadi suatu keunggulan yang kompetitif, sebaiknya organisasi dapat menerapkan knowledge management secara nyata. Bentuk nyata penerapan knowledge management yaitu mengembangkan strategi organisasi berbasis pengetahuan. Strategi berbasis pengetahuan diharapkan mampu lebih mengeksplorasi keunikan yang dimiliki oleh organisasi. DAFTAR PUSTAKAOBrein, James A. & Marakas, George M. 2005. Management Information System 9th ed. McGraw-Hill Education (Asia) and Salemba Empat.Turban, Rainer, Potter. 2005. Introduction to Information Technology. John Wiley & Sons, Inc.http://scm.ncsu.edu/scm-articles , Information Technology For Management 5th Edition Turban, Leidner, McLean, Wetherbe.

Stephen M. Dent, 2006. White paper Partnership Relationship Management: Implementing a EPlan for Success, Partnership Continuum inc. www.partneringintelligence.com (diakses tanggal 8 April 2015)Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Terjemahan Chriswan Sungkono dan Machmudin Eka P. Edisi 10. Jakarta : Salemba Empat.Maria, Ratna. 2013. "Istilah yang berhubungan dengan CRM." http://analisis-proses-bisnis-koperasi.blogspot.com/2013_04_01_archive.html (diakses tanggal 8 April 2015)

The Generic

process

Upstream

Demand Chain

Internal flow of informatin

Flow of material

Supply Chain

Value Chain

Shipping

Shipping

Downstream

Costumers

Retailers

Costumers

Retailers

Distributors

Toys Assembler/

Manufacturer

Sheet Metal

Distributors

Toys

Packaging

Assembly/

Manufacturing and Packaging

Paper

Company

Box

Makers,

Printer

Plastic

Pulp

Company

Oil

Refinery

Lumber

Company

Sheet

Metal

1st Tier Suppliers

d

1st Tier Suppliers

d

2nd Tier Suppliers

d

2nd Tier Suppliers

d

2nd Tier Suppliers

d