Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

22
Sim, Ade Yayang, Hafzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universitas Mercu Buana, 2017.Pdf Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan satu Komputer dengan komputer lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi

Transcript of Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

Page 1: Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

Sim, Ade Yayang, Hafzi Ali, Sumber Daya Komputasi Dan Komunikasi, Universitas Mercu Buana, 2017.Pdf

Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi

Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan satu Komputer dengan komputer lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Salah satu strategi pengambilan keputusan yang terpenting yang dapat dilakukan oleh perusahaan bukanlah mengenai bagaimana menggunakan sistem informasi untuk memperbaiki proses-proses bisnis, melainkan untuk memahami proses bisnis mana yang perlu diperbaiki. Setelah proses bisnis dilakukan, perusahaan akan melakukan aktivitas-aktivitas berikut:

1. Mengidentifikasi masukan dan keluaran proses bisnis.2. Mengidentifikasi aliran dari produk dan/atau layanan.3. Mengidentifikasi jaringan aktivitas dan penyangga dalam proses.4. Mengidentifikasi semua sumber daya.5. Mengidentifikasi struktur dan aliran informasi.6. Mengidentifikasi para pemilik proses.7. Mengidentifikasi para pelaku proses dan para pembuat keputusan.

Kemudian perusahaan dapat mengidentifikasi dan menjelaskan proses yang sudah ada, langkah selanjutnya adalah memahami berapa yang dihabiskan untuk proses

Page 2: Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

tersebut dan berapa lama proses tersebut berjalan. Proses bisnis biasanya diukur dalam dimensi-dimensi berikut:

1. Biaya proses yaitu total biaya proses bisnis untuk transaksi yang pada umumnya.

2. Waktu proses yaitu total waktu aktivitaas dan keputusan semua pelaku. 3. Kualitas proses yaitu jumlah waktu dan biaya yang dihabiskan untuk

mengerjakan kembali bagian dan layanan yang cacat.4. Flexibilitas proses yaitu kemampuan proses untuk memproduksi keluaran

yang bervariasi, atau berubah di tengah tekanan lingkungan. Flexibilitas langsung diartikan menjadi pemanfaatan pabrik dan peralatan yang lebih baik, dan biaya tenaga kerja yang lebih rendah.

Langkah selanjutnya adalah memikirkan cara memperbaikinya. Berikut beberapa prinsip yang umum digunakan oleh para perancang proses bisnis:

1. Mengganti langkah-langkah sekuensual dalam proses menjadi langkah-langkah paralel.

2. Memperkaya pekerjaan dengan meningkatkan otoritas keputusan dan memusatkan informasi.

3. Memungkinkan informasi dibagikan kepada seluruh peserta.4. Menghilangkan penyangga (penudaan keputusan dan persediaan).5. Mengubah pemrosesan dan pengambilan keputusan yang dikelompokkan

menjadi proses yang mengalir kontinu.6. Mengotomatisasi tugas-tugas keputusan apabila memungkinkan.

I. Analisis Sistem

Analisis Sistem (System Analisis) adalah analisis masalah yang dicoba diselesaikan perusahaan dengan sistem informasi. Tahap ini terdiri atas pendefinisian masalah, indentifikasi penyebab, pencarian solusi dan identifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu solusi sistem.

Berikut tahapan kerja analisa sistem:

1. Membuat peta proses (road map) dari perusahaan dan sistem yang sudah ada.2. Mengidentifikasi para pemilik dan pengguna data primer bersama dengan

perangkat keras dan lunak yang sudah ada.3. Membuat perincian masalah dari sistem yang sudah ada. Identifikasi masalah

dapat dilakukan dengan mempelajari dokumen, lembar kerja dan prosedur, mengamati operasi sistem dan mewawancarai para pengguna utama dari sistem.

Page 3: Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

Analisa sistem akan meliputi studi kelayakan (feasibility study) untuk menentukan apakah solusinya layak, atau dapat dicapai, dari sisi finansial, teknis dan organisasional. Studi kelayakan akan menentukan apakah sistem tersedia dan dapat ditangani oleh spesialis sistem informasi perusahaan, dan apakah perusahaan dapat menangani perubahan-perubahan yang dibawa oleh sistem tersebut.

II. Menentukan Kebutuhan Informasi

Tugas analis sistem yang dapat dikatakan paling menantang adalah mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan informasi yang spesifik yang harus dipenuhi oleh solusi sistem yang dipilih. Pada tingkatan paling dasar, kebutuhan informasi (information requirement) dari sistem baru meliputi identifikasi siapa yang membutuhkan informasi apa, dimana, kapan, dan bagaimana caranya.

Analisa permintaan mendefinisikan dengan cermat sasaran-sasaran dari sistem yang baru atau yang telah dimodifikasi dan mengembangkan penjelasan terperinci dari fungsi yang harus dijalankan oleh sistem yang baru. Kesalahan analisis kebutuhan adalah penyebab utama kegagalan sistem dan tingginya biaya pengembangan sistem.

III. Perancangan Sistem

Analisis sistem menggambarkan apa yang harus dilaksanakan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi, dan perancangan sistem (system design) memperlihatkan bagaimana sistem tersebut akan memenuhi sasaran ini. Perancangan sistem informasi adalah keseluruhan rencana atau model untuk sistem ini. Seperti cetak biru dari sebuah bangunan atau rumah, ini terdiri atas semua spesifikasi yang memberikan bentuk dan struktur sistem tersebut.

Perancangan sistem menjelaskan spesifikasi sistem yang akan melakukan fungsi-fungsi yang diidentifikasi pada saat analisis sistem. Spesifikasi ini harus menangani semua komponen manajerial, organisasional, dan teknologi dari solusi sistemnya.

IV. Peran Pengguna Akhir

Kebutuhan informasi pengguna mengendalikan seluruh upaya pengembangan sistem. Pengguna harus memiliki kontrol yang cukup atas proses perancangan untuk memastikan bahwa sistemnya merefleksikan prioritas bisnis dan kebutuhan informasinya, bukan bias dari staf teknisnya. Kurangnya keterlibatan pengguna dalam upaya perancangan adalah penyebab utama kegagalan sistem.

V. Menyempurnakan Proses Pengembangan Sistem

Langkah selanjutnya dalam proses pengembangan sistem adalah menerjemahkan spesifikasi solusi yang dibuat selama analisis sistem dan merancang sistem informasi yang operasional sepenuhnya, terdiri atas langkah pemrograman, pengujian, konversi,

Page 4: Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

produksi, dan pemeliharaan.

VI. Pemrograman

Selama tahap pemrograman (programming), spesifikasi sistem yang disiapkan selama perancangan diterjemahkan ke dalam kode program. Sekarang banyak perusahaan membeli peranti lunak yang memenuhi kebutuhan sistem baru dari sumber luar seperti paket peranti lunak dari vendor komersial, layanan peranti lunak dari penyedia layanan aplikasi atau perusahaan alih kontrak yang mengembangkan aplikasi peranti lunak yang disesuaikan dengan kebutuhan klien.

VII. Pengujian

Pengujian (testing) yang mendalam dan seksama harus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem memberikan hasil-hasil yang benar. Pengujian memakan waktu yang lama, data untuk pengujian harus dipersiapkan dengan hati-hati, hasilnya harus ditinjau kembali, dan koreksi harus dibuat ke dalam sistem.

Pengujian sistem informasi dapat dibagi menjadi tiga jenis aktivitas:

Pengujian Unit (unit testing)

Tujuan pengujian adalah menjamin bahwa pogram bebas dari kesalahan atau paling tidak pengujian harus dipandang sebagai cara untuk mencari kesalahan dalam program, berfokus dalam mencari segala cara untuk membuat program mengalami kegagalan. Setelah masalah diketahui, masalah tersebut dapat diperbaiki.

Pengujian Sistem (system testing)

Yaitu menguji fungsi sistem informasi secara keseluruhan. Beberapa hal yang diperiksa adalah waktu kinerja, kapasitas untuk menyimpan file dan menangani beban yang berat, kapabilitas pemulihan dan kembali ke kondisi semula, dan prosedur-prosedur manual.

Uji Penerima (acceptance testing)

Yaitu memberikan sertifikasi akhir bahwa sistem siap digunakan dalam situasi produksi. Pengujian sistem dievaluasi oleh pengguna dan ditinjau ulang oleh pihak manajemen. Ketika semua peserta puas karena sistem baru telah sesuai standar, sistemnya akan secara resmi diterima untuk diimplementasikan.

VIII. Konversi

Konversi (conversion) adalah proses perubahan dari sistem lama ke sistem baru. Empat strategi konversi yang utama dapat dilakukan:

Strategi Paralel (parallel strategy)

Page 5: Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

Sistem lama dan calon penggantinya dijalankan bersama selama beberapa waktu sampai setiap orang merasa yakin bahwa fungsi yang baru telah berjalan dengan benar. ketika terjadi kesalahan atau gangguan pada proses baru, sistem yang lama masih dapat digunakan sebagai cadangan.

Strategi Pindah Langsung (direct cutover)

Mengganti sistem lama seluruhnya dengan sistem baru pada hari yang telah ditentukan. Ini adalah pendekatan yang sangat beresiko yang berpotensi menimbulkan kerugian yang lebih besar daripada menjalankan dua sistem secara paralel jika ditemukan masalah yang serius dalam sistem barunya.

Strategi Studi Percontohan (pilot study)

Menjalankan sistem yang baru hanya dalam area yang terbatas seperti hanya satu departemen atau satu unit kegiatan. Ketika versi percontohan ini sempurna dan bekerja dengan lancar, barulah kemudian dipasang di seluruh perusahaan, secara simultan ataupun bertahap.

Strategi Pendekatan Bertahap (phased approach)

Menjalankan sistem baru dalam setahap demi setahap, baik berdasarkan fungsi maupun unit organisasional.

Perincian dokumentasi (documantation) yang memperlihatkan cara kerja sistem baik dari sudut pandang teknis maupun dari sudut pandang pengguna akhir diselesaikan selama waktu konversi, untuk digunakan dalam pelatihan dan kegiatan setiap harinya. Tidak adanya pelatihan dan dokumentasi yang sepantasnya akan menimbulkan kegagalan sistem.

IX. Produksi dan Pemeliharaan

Setelah sistem yang baru dipasang dan konversinya selesai dilakukan, sistem tersebut dikatakan beada dalam kondisi produksi (production). Selama tahap ini, sistem akan ditinjau ulang oleh para pengguna dan spesialis teknis untuk menentukan seberapa baik sistem ini mencapai sasaran awalnya, dan memutuskan apakah sistem tersebut perlu direvisi atau dimodifikasi.

Setelah sistem dikonfigurasi dengan baik, sistem harus dipelihara ketika berada dalam kondisi produksi untuk memperbaiki kesalahan, memenuhi kebutuhan atau meningkatkan efisiensi pemrosesan. Perubahan perangkat keras, peranti lunak, dokumentasi atau prosedur dalam sistem produksi untuk memperbaiki kesalahan, memenuhi kebutuhan baru atau meningkatkan efisiensi pemrosesan disebut pemeliharaan (maintenance).

Faktor yang paling penting didalam pengelolaan sumberdaya informasi adalah

Page 6: Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

bagaimana mengembangkan Sistem Informasi Sumber daya Informasi yang akan dipergunakan, hal ini berarti kita menentukan bagaimana bentuk sistem yang dibutuhkan, dalam arti kata kebutuhann akan perangkat keras, perangkat lunak dan pelaksana serta SOP (Standard Operating Procedures) yang akan dipergunakan.

Ada berbagai pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses pengembangan sistem informasi ini, diantaranya :

1) System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap:

a. Rencana(planning)b. Analisa (analysis)c. Desain (design)d. Implementasi (implementation)e. Uji coba (testing)f. Pengelolaan (maintenance).

Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni:

a) Siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle)b) Siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping)c) Siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle)

Page 7: Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

2) Prototyping Rapid Application Development

RAD merupakan seperangkat strategi, metodologi dan peralatan yang terintegrasi dalam satu kerangka kerja menyeluruh (information engineering – IE). Metodologi RAD akan memberi respon yang cepat terhadap kebutuhan pemakai, tetapi dengan lingkup yang lebih luas. Unsur-unsur penting RAD, yaitu:

Manajemen, harus mendukung RAD sepenuhnya dan menyediakan lingkungan kerja yang membuat kegiatan tersebut sangat menyenangkan.

Manusia, dibentuk beberapa Tim yang terspesialisasi yang dikenal dengan istilah SWAT (Skilled with advanced tools)

Metodologi, yaitu siklus hidup RAD yang terdiri dari perencanaan kebutuhan, rancangan pemakai, konstruksi, dan cutover.

Peralatan, terdiri dari bahasa pemrograman generasi ke-4 dan peralatan CASE (computer aided software engineering).

3) Object Oriented Analysis and Development

Page 8: Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

Pendekatan yang terakhir adalah pendekatan berbasis Objek. Seiring dengan berkembangnya trend pemrograman berbasis objek maka analisis dan desain sistem juga bisa menggunakan konsep objek. Pendekatan baru untuk pengembangan sistem ini sering disebut sebagai pendekatan ketiga setelah pendekatan yang berorientasi data dan berorientasi proses. OOAD adalah metode pengembangan sistem yang lebih menekankan pada objek dibandingkan dengan data atau proses. Ada beberapa ciri khas dari pendekatan ini yaitu object, Inheritance dan object class Object adalah struktur yang mengenkapsulasi atribut dan metode yang beroperasi berdasarkan atribut-atribut tadi. Objek adalah abstraksi dari benda nyata dimana data dan proses diletakkan bersama untuk memodelkan struktur dan perilaku dari objek dunia nyata. Dengan demikian setiap perusahaan harus selalu melakukan pengembangan terhadap sistem informasinya dalam menjalankan usahanya.

Pertimbangan pengembangan Sistem Informasi

1. Pemberdayaan data secara elektronik lebih baik dari pada manuala) Sistem Pemberdayaan Data Elektronik mencapai tingkat administrasi yang

efektif dengan kecanggihan teknologi yang mendasarinya dan kebutuhannya.

b) Pemberdayaan Data Elektronik diselenggarakan untuk melengkapi manajemen dengan lebih banyak informasi dan analisis yang lebih efektif atas informasi yang diperoleh dibanding sistem manual.

c) Sistem Pemberdayaan Data Elektronik dapat memberi laporan akuntansi yang lebih tepat waktu dan lebih efektif untuk pengawasan dan penelaahan operasi daripada sistem manual.

d) Sistem Pemberdayaan Data Elektronik dapat mencegah kesalahan perhitungan dan penulisan transaksi yang sering terjadi pada sistem manual.

Page 9: Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

e) Sistem Pemberdayaan Data Elektronik dapat memberikan konsistensi yang lebih baik dalam pemrosesan data daripada sistem manual.

2. Software pesanan melalui konsultan IT (outsourcing) lebih mahal dari software jadi yang ada di pasaran software aplikasi.

a) Software pesanan melalui konsultan IT (outsourcing) dapat diubah atau dimodifikasi, jika ada perubahan kebijakan atau perubahan sistem diperusahaan.

b) After Sales Support¸ pengembangan aplikasi yang bersifat kustom biasanya dilakukan oleh tim khusus yang telah berpengalaman atau memperoleh pengalaman selama pengembangan aplikasi.

c) Semua kebutuhan bisnis perusahaan dapat dipenuhi dan benar-benar sesuai dengan keinginan manajemen dengan menggunakan Software pesanan melalui konsultan IT (outsourcing).

d) Perusahaan harus mengikuti proses bisnis yang terdapat pada Software Standar, karena software akan diimplementasikan apa adanya tanpa perubahan sedikitpun, kalaupun ada biasanya hanya terbatas pada pembuatan laporan, baik yang dibuat oleh pengembang aplikasi ataupun melalui modul custom report.

e) Software Standar yang diinginkan tidak selalu ada di pasaran.f) Software Standar tidak selalu cocok dengan kebutuhan, jika ada belum tentu

cocok dengan sistim perusahaan.g) Software Standar tidak selalu bisa dimodifikasih) Pengembangan Software Standar mengikuti perusahaan penyedia software.

3. Perbedaan Internet dan Intranet

Internet

Page 10: Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

Internet (Interconnection Networking) adalah suatu jaringan komputer yang saling terhubung antar komputer yang satu dengan komputer yang lainnya menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol atau Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran. Sehingga saling dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan saling bertukar informasi. Karakteristik internet adalah sebagai berikut:

1. Jaringannya yang luas & cepat (seluruh dunia).

2. Perkembangannya sangat pesat.

3. Bisa digunakan oleh siapa saja dan kapan saja.

Intranet

Intranet adalah satu jaringan (Private Network) yang menggunakan protokol internet TCP/IP untuk berbagi informasi penting dalam lingkup lokal. Misalnya digunakan pada perkantoran/perusahaan, sekolah, universitas, dll. Intranet juga merupakan suatu jaringan LAN (Local Area Network) yang hanya mencakup wilayah lokal/kecil. Karakteristik Intranet adalah sebagai berikut :

1) Jaringannya yang sempit (lokal).

2) Perkembangannya lambat.

3) Biasa digunakan oleh perkantoran/perusahaan, sekolah, universitas, dan organisasi lainnya.

Page 11: Sim, ade yayang, hafzi ali, sumber daya komputasi dan komunikasi, universitas mercu buana, 2017.pdf

Terimakasih,

Ade Yayang (43115120366)