Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

76
1 | Silabus Pelatihan PNPM LMP CSO-PNPMLMP-Sumatera Silabus Pelatihan - Pelatihan Pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM-LMP) M M e e m m b b a a n n g g u u n n K K a a p p a a s s i i t t a a s s B B e e r r s s a a m m a a Penyusun : Edy Hendras Wahyono, Nano Sudarno, Akbar Ario Digdo, Agus Wijayanto, Affan Surya, Dani Rogi, Ian M Hilman, Yopie Basyarah Tata Letak : Nano Sudarno Foto : Dokumen WCS dan Yapeka

Transcript of Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

Page 1: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

1 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

SSiillaabbuuss PPeellaattiihhaann -- PPeellaattiihhaann

PPaaddaa PPrrooggrraamm NNaassiioonnaall PPeemmbbeerrddaayyaaaann

MMaassyyaarraakkaatt -- LLiinnggkkuunnggaann MMaannddiirrii PPeerrddeessaaaann

((PPNNPPMM--LLMMPP))

MMeemmbbaanngguunn

KKaappaassiittaass BBeerrssaammaa

PPeennyyuussuunn :: EEddyy HHeennddrraass WWaahhyyoonnoo,, NNaannoo SSuuddaarrnnoo,, AAkkbbaarr AArriioo DDiiggddoo,, AAgguuss WWiijjaayyaannttoo,, AAffffaann SSuurryyaa,,

DDaannii RRooggii,, IIaann MM HHiillmmaann,, YYooppiiee BBaassyyaarraahh

TTaattaa LLeettaakk :: NNaannoo SSuuddaarrnnoo

FFoottoo :: DDookkuummeenn WWCCSS ddaann YYaappeekkaa

Page 2: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

2 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

BAGAIMANA MENGGUNAKAN SILABUS

Silabus ini digunakan bagi kegiatan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM LMP) yang akan di fasilitasi oleh kawan-kawan Fasilitator Kecamatan Lingkungan (FKL).

Sebelum menggunakan silabus ini, sebaiknya kawan-kawan FKL terlebih dahulu mempelajari “Katalog Green Menu” yang telah diberikan oleh Civil Society

Organization (CSO). Sebagai tambahan pengetahuan ketika kawan-kawan FKL akan melaksanakan pelatihan-pelatihan yang terdapat dalam silabus ini, kami mengingatkan kepada kawan-kawan FKL untuk tetap merujuk kepada materi-

materi yang telah diberikan, seperti : Petunjuk Teknis Operasional (PTO), Petunjuk Teknis Pencairan BLM dan Penggunaan DOK,

serta Baik dan Buruk (seri 5 tentang Pengelolaan Lingkungan).

Page 3: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

3 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

KATA PENGANTAR Dalam melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM LMP), masyarakat difasilitasi atau dipandu oleh Fasilitator Kecamatan Lingkungan (FKL). Fasilitasi dalam PNPM LMP mengandung pengertian membantu dan menguatkan masyarakat agar dapat dan mampu mengembangkan diri untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan potensi yang dimiliki. Untuk memfasilitasi masyarakat dalam melaksanakan PNPM LMP diperlukan cara atau teknik fasilitasi. CSO atau Civil Society Organization melihat pengembangan masyarakat harus didasarkan pada proses-proses, metode-metode dan alat-alat partisipatori, begitu juga dengan silabus pelatihan ini. Silabus ini disusun dengan teknik-teknik pembelajaran partisipatori dan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa. Secara umum pelaku proses fasilitasi sering disebut fasilitator. Dalam PNPM LMP, Fasilitator Kecamatan Lingkungan (FKL) berperan sebagai fasilitator dari luar masyarakat, sehingga dalam pemberdayaan masyarakat dipahami sebagai pendamping. Sebagai pendamping masyarakat, pada waktu tertentu seorang fasilitator harus siap untuk mundur dari perannya dan memandirikan para kader pemberdayaan yang diambil dari masyarakat dampingannya. Memang tidak dipungkiri bahwa rekan-rekan Fasilitator Kecamatan Lingkungan banyak dihadapkan oleh hal-hal yang bernuansa adimistrasi dan prosedur birokrasi ketika melaksanakan kegiatannya di lapangan, sehingga berdampak pada bergesernya tatanan dalam memfasilitasi masyarakat dampingannya. Hal ini tentunya akan mempengaruhi masyarakat dampingannya dalam menjalankan arah pelaksanaan kegiatan program yang telah di gariskan oleh pihak pemerintah selaku penanggung jawab kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM LMP). Semoga dengan hadirnya buku “Silabus Pelatihan-Pelatihan pada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri Perdesaan ---Membangun Kapasitas Bersama---” dapat menjadi referensi bagi rekan-rekan Fasilitator Kecamatan Lingkungan ketika menjalankan fasilitasinya seperti : Musyawarah Masyarakat Desa, Musyawarah Antar Desa, Pelatihan KPMD, Pelatihan TPU, dan Pelatihan TV di masyarakat dampingannya. Bogor, April 2010

Penyusun

Page 4: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

4 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

DAFTAR ISTILAH

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Astal : Asisten Tenaga Ahli Lingkungan Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bapeda : Badan Perencana Daerah Bapedalda : Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Bawasda : Badan Pengawasan Daerah BP DAS : Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai BKAD : Badan Kerjasama Antar Desa BLM : Bantuan Langsung Masyarakat BPD : Badan Permusyawaratan Desa BPKP : Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan BP-UPK : Badan Pengawas Unit Pengelola Kegiatan CSO : Civil Society Organization DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DOK : Dana Operasional Kegiatan Ditjen PMD : Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat dan Desa FK Lingkungan : Fasilitator Kecamatan Lingkungan HOK : Hari Orang Kerja KPMD : Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara LP2K : Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan LPD : Laporan Penggunaan Dana MAD : Musyawarah Antar Desa Musdes : Musyawarah Desa MDKP : Musyawarah Desa Khusus Perempuan MDST : Musyawarah Desa Serah Terima MHPP : Micro Hydro Power Project Musrenbang : Musyawarah Perencanaan Pembangunan PAP : Pembinaan dan Administrasi Proyek PjAK : Penanggung jawab Administrasi Kegiatan PjOK : Penanggung jawab Operasional Kegiatan PNPM-LMP : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri Perdesaan Pokmas : Kelompok Masyarakat PL : Pendamping Lokal PTO : Petunjuk Teknis Operasional RAB : Rencana Anggaran Biaya RKB : Rencana Kegiatan dan Biaya RKTL : Rencana Kerja Tindak Lanjut

Page 5: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

5 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

RPD : Rencana Penggunaan Dana RTM : Rumah Tangga Miskin SpL : Spesialis Lingkungan SE-DJPB : Surat Edaran Direktorat Jenderal Perbendaharaan Depkeu SKMP : Surat Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SP3K : Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan SPM : Surat Perintah Membayar SPPB : Surat Perjanjian Pemberian Bantuan SPP-LS : Surat Permintaan Pembayaran Langsung TA : Tahun Anggaran TK-Provinsi : Tim Koordinasi Provinsi TPK : Tim Pengelola Kegiatan TPU : Tim Penulis Usulan TV : Tim Verifikasi UPK : Unit Pengelola Kegiatan

Page 6: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

6 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

DAFTAR ISI Bagaimana Menggunakan Silabus ……………………………………………………………………….. 2 Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………………. 3 Daftar Istilah ……………………………………………………………………………………………………….. 4 Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………….. . 6 Fasilitasi dan Fasilitator 7 Memfasilitasi masyarakat 9

a. 11 Prinsip PRA 9 b. Proses Fasilitasi di Masyarakat 12 c. Kemampuan Fasilitator 14

Memfasilitasi suatu pelatihan 16

a. Persiapan pelatihan 16 b. Metode memfasilitasi pelatihan 19 c. Silabus pelatihan KPMD 22 d. Silabus Pelatihan TPU 44 e. Silabus Pelatihan TV 56 f. Permainan-permainan energizer 66

Tips bagi seorang fasilitator 70 Alur Tahapan Kegiatan PNPM LMP 72 Penutup 73 Daftar Pustaka 74

Page 7: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

7 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

FASILITASI DAN FASILITATOR Kata fasilitator berasal dari bahasa Prancis yang berakar dari kata “facile” yang dapat diartikan dalam bahasa indonesianya adalah “mudah”. Fasilitasi dapat diartikan adalah membuat sesuatu menjadi mudah, dan tidak sulit. Definisi atau terminologi dari kata fasilitasi yang berkembang belakangan ini adalah “suatu proses memudahkan sekelompok orang untuk mencapai tujuannya dalam suatu pertemuan”. Sementara untuk fasilitator program pemberdayaan masyarakat adalah seseorang yang ditunjuk oleh suatu lembaga untuk melakukan fungsi-fungsi pembimbingan, motivasi, pengarahan, bantuan, dan pembelajaran bagi kelompok atau para pihak dalam meningkatkan kemandirian dan keswadayaan. Fasilitator juga memiliki fungsi yang strategis sebagai agen pembaharu perubahan. Maksudnya setiap tugas yang dijalankan tidak terlepas dari upaya untuk membantu dan mendorong para pemangku kepentingan untuk dapat melakukan perubahan pola pikir terhadap proses pembangunan secara bijak dan berkelanjutan. Di dalam mendampingi (memfasilitasi) masyarakat, agar dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik maka seorang fasilitator perlu menyadari dan memahami fungsi seorang fasilitator di masyarakat, yaitu : (a) Sebagai Narasumber

Maksudnya seorang fasilitator harus mampu dan siap memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan program, dalam hal ini PNPM LMP. Seorang fasilitator harus juga mampu menjawab berbagai pertanyaan, memberikan ulasan, gambaran analisis maupun memberikan saran atau nasehat yang kongkrit dan realistis agar mudah diterima dan dapat diterapkan oleh masyarakat.

(b) Sebagai Guru

Maksudnya seorang fasilitator harus mampu menyampaikan materi-materi yang dibutuhkan oleh masyarakat sesuai dengan kondisi dan bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat serta mudah diterapkan tahap demi tahap. Tahapan yang terdapat di kegiatan PNPM LMP seperti : Musyawarah Desa, Musyawarah Antar Desa, Pelatihan KPMD, Pelatihan TPU dan Pelatihan TV. Fungsi sebagai guru bagi seorang fasilitator dibutuhkan untuk membantu masyarakat dalam mempelajari dan memahami keterampilan atau pengetahuan baru dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaan program kegiatan.

(c) Sebagai Mediator:

(i) Mediasi potensi Seorang fasilitator diharapkan dapat membantu masyarakat dampingannya untuk mengakses potensi–potensi yang dapat mendukung pengembangan individunya atau kelompok dimasyarakatnya, misalnya: sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, dan peluang pasar.

Page 8: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

8 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

(ii) Mediasi berbagai kepentingan Seorang fasilitator diharapkan juga dapat berperan sebagai orang yang dapat menengahi apabila diantara kelompok atau individu di masyarakat terjadi perbedaaan kepentingan. Perlu diingat fungsi ini bukan berarti fasilitator perlu memutuskan tetapi hanya perlu mengingatkan masyarakat tentang konsistensi terhadap berbagai kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. Arti lain adalah menyesuaikan berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan bersama. Jika diperlukan seorang fasilitator bisa membantu masyarakat dengan memberikan berbagai alternatif kesepakatan dalam menyesuaikan berbagai kepentingan demi tercapainya tujuan bersama. Untuk itu seorang fasilitator harus netral dan tidak memihak kepada salah satu kelompok saja.

(d) Sebagai Perangsang atau Penantang

Sering ditemui bahwa masyarakat jarang sekali mengetahui atau mengenal potensi dan kapasitasnya sendiri atau kelompoknya. Untuk itu seorang fasilitator harus mampu merangsang dan mendorong masyarakat untuk menemukan dan mengenali potensi dan kapasitasnya sendiri atau kelompoknya. Sehingga masyarakat dapat melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan secara mandiri.

Page 9: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

9 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

MEMFASILITASI MASYARAKAT

11 Prinsip PRA (Participatory Rural Appraissal) PRA atau dapat dimaknai sebagai kajian desa secara partisipatif sebenarnya lebih ditujukan untuk ”orang dari luar desa/kecamatan-nya”, bagaimana seharusnya ” orang dari luar desa/kecamatan-nya”, yang mendampingi masyarakat untuk mengembangkan dirinya atau kelompok dampingannya untuk mendudukkan posisinya ditengah-tengah masyarakat. ” orang dari luar desa/kecamatan-nya” ini dimaksudkan adalah kawan-kawan FKL PNPM LMP. PRA itu sendiri adalah metode yang mendorong masyarakat perdesaan/pesisir untuk turut serta meningkatkan pengetahuan dan menganalisa kondisi daerah mereka sendiri atau wilayahnya mereka sendiri yang berhubungan dengan cara hidup mereka sehari-hari agar dapat membuat rencana dan tindakan yang harus dilakukan, dengan cara berkumpul dan mendiskusikannya secara bersama-sama. Prinsip Prinsip PRA Berikut ini ada 11 (sebelas) prinsip metode PRA yang dapat diaplikasikan atau disesuaikan dengan kondisi masyarakat perdesaan.

1. Mengutamakan yang terabaikan : Prinsip ini memiliki makna keberpihakan terhadap masyarakat yang terabaikan atau ter-marjinalisasi-kan. Sekelompok masyarakat seperti ini tidak boleh diabaikan oleh sekelompok masyarakat yang lain dalam sebuah komunitas. Dan bagaimana peran fasilitator untuk menyeimbangkan kedudukan antar mereka dalam sebuah komunitas sehingga mereka memiliki akses yang sama dalam hak. Golongan inilah yang paling memerlukan peningkatan dalam taraf hidup mereka, sebab golongan ini biasanya adalah golongan masyarakat yang miskin secara ekonomi, meski mereka belum tentu miskin dalam pengalaman dan pengetahuan.

2. Penguatan masyarakat :

Penguatan masyarakat memiliki makna bahwa masyarakat memiliki kemampuan tidak hanya ekonomi akan tetapi juga sosial politik. Maksudnya, kekuatan ekonomi memungkinkan masyarakat tidak tergantung dengan orang luar, sedang kemampuan sosial politik memungkinkan masyarakat mampu membela haknya. Selain itu mereka juga memiliki kemampuan untuk mengelola lingkungannya tanpa intervensi orang luar, bahkan mereka mampu mengadakan tawar menawar dengan orang luar. Dengan kemampuan ini, mereka memiliki peluang, dan kontrol terhadap lingkungan serta mampu memberikan pertimbangan terhadap orang luar jika mereka mengarah pada proses perusakan lingkungan dari usaha mereka.

3. Masyarakat sebagai pelaku, orang luar sebagai fasilitator: Posisi orang luar hanya sebagai fasilitator artinya mereka mendorong proses perubahan secara partisipatif yang bersumber dari dalam diri masyarakat itu sendiri. Ada kalanya seorang fasilitator

Page 10: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

10 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

juga menjadi mediator terhadap kejadian konflik yang berlangsung dalam masyarakat. Peran fasilitator sebagai motivator adalah untuk mendorong semangat masyarakat untuk bekerja sama karena ada pengakuan eksistensi dari orang luar. Masyarakat sebagai pelaku dalam pembangunan memiliki arti bahwa mulai dari mengidentifikasi masalah sampai dengan perencanaan, kegiatan dan implementasinya dilakukan oleh masyarakat.

4. Saling berlajar dan menghargai perbedaan: Prinsip ini lebih mengutamakan hubungan antar orang luar yang berperan sebagai fasilitator dengan kelompok masyarakat yang difasilitasinya. Orang luar yang memfasilitasi kelompok perlu mengerti kebudayaan dan cara berfikir masyarakat setempat. Dengan cara ini seorang fasilitator atau orang luar berusaha belajar terhadap lingkungan setempat yang kemungkinan besar ada hal yang tidak terpikirkan oleh orang luar, akan tetapi hal itu muncul sebagai teknologi maupun pengetahuan lokal. Pada tingkat ini ada prinsip bahwa kelompok masyarakat belajar dengan orang luar dan sebaliknya. Kemampuan untuk memahami perbedaan inilah menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh para fasilitator.

5. Santai dan informal : Kegiatan yang dilakukan baik orang luar bekerja sama dengan masyarakat setempat maupun antar masyarakat setempat adalah memerlukan situsi santai, tidak formal, luwes dan fleksibel. Situasi ini sangat umum berlangsung dalam kelompok masyarakat. Melalui suasana informal, semua persoalan dapat diungkapkan dengan baik meskipun sering kali juga ada perbedaan pandangan antaranggota masyarakat. Kedatangan orang luar sering disambut dengan sikap formal masyarakat yang seringkali menjadi kaku. Fasilitator harus mampu membuat suasana di wilayah dampingannya santai, informal dan akrab dengan masyarakat.

6. Trianggulasi : Prinsip ini lebih berhubungan dengan perolehan informasi. Adakalanya informasi yang dikemukakan oleh individu ada kemungkinan tidak dibenarkan menurut kelompok lain di masyarakat. Ada kemungkinan juga informasi yang diberikan kelompok tidak cocok dengan kondisi yang ada. Oleh sebab itu prinsip trianggulasi merupakan tindakan untuk mengontrol sumber informasi. Dalam suatu masyarakat misalnya, kalau juragan (bandar) mengemukakan informasi maka tingkat subyektivitasnya juga tinggi manakala berkenaan dengan kepentingan para juragan/bandar itu. Demikian juga dengan kelompok yang lain. Karena sumber informasi itu banyak, maka kebenaran informasi itu perlu dicari melalui berbagai pihak dengan cara cross check.

7. Optimalisasi Hasil : Optimalisasi hasil sangat berkaitan dengan informsi yang dikumpulkannya. Karena banyaknya informasi yang dikumpulkan seringkali informasi itu sulit dianalisis. Oleh sebab itu dalam hal seperti ini para fasilitator perlu mengajak mereka untuk mengklasifikasikan secara bersama sama informasi yang telah diperolehnya. Ada baiknya bahwa informasi yang dikumpulkan adalah sangat erat kaitanya dengan masalah yang ingin dipecahkan secara bersama sama sehingga informasi yang dikumpulkan sangat optimal. Banyaknya informasi bukan berarti buruk akan tetapi banyaknya informasi jangan sampai mengganggu pencapaian tujuan.

Page 11: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

11 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

8. Orientasi praktis : Artinya bahwa program yang dikembangkan dengan metode PRA ini lebih berorientasi pada pemecahan masalah secara praktis. Misalnya saja apa yang menjadi masalah kelompok masyarakat tentang potensi apa yang dimiliki, tersedianya potensi pendukung lain atau tidak, yang kemungkinan berada pada kelompok lain atau daerah lain, ada tidaknya sumber yang dimiliki, dan program - program yang dirancang memecahkan kebutuhan banyak pihak atau tidak.

9. Keberlanjutan : Dalam kehidupan masyarakat, masalah ekonomi itu berkembang terus, artinya selama manusia itu ada maka masalah tidak pernah akan selesai. Oleh karenannya program yang dirancang oleh masyarakat untuk memecahkan persoalan mereka adalah berkesinambungan dan memungkinkan mengantisipasi munculnya masalah dikemudian hari.

10. Belajar dari kesalahan. Dalam PRA, kesalahan itu wajar dan sangat manusiawi, oleh sebab itu perencanaan program jangan terlalu sulit sehingga masyarakat tidak mampu memenuhinya. Dalam menyusun kegiatan bukan juga hal yang bersifat coba-coba akan tetapi telah mempertimbangkan banyak hal termasuk tentang kesalahan.

11. Terbuka : Dalam PRA sangat memungkinkan ketidak sempurnaan oleh sebab itu keterbukaan atas tanggapan orang lain terhadap kegiatan PRA ini sangat positif sebab disadari bahwa disetiap metode tidak pernah ada yang berlangsung dengan sempurna.

Page 12: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

12 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Proses Fasilitasi di Masyarakat Terdapat beberapa langkah atau tahapan dalam memfasilitasi masyarakat ketika melakukan suatu program pendampingan, yaitu: (a) Tahap Identifikasi

Merupakan proses awal dari fasilitasi yaitu mencoba menemu-kenali masyarakat termasuk kondisi dan potensi serta lingkungannya. Bagi Fasilitator yang biasanya berasal dari luar lokasi penerima program, tahap ini sangat penting dan membantu dalam kelancaran menjalankan tugas-tugasnya. Identifikasi wilayah dapat dilakukan melalui kunjungan ke desa-desa untuk mengamati (observasi) dan wawancara dengan masyarakat guna mengetahui kondisi, potensi serta kebiasaan yang berkembang di masyarakat tersebut. Dalam tahapan ini sekaligus untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat mengenai keberadaan seorang fasilitator.

(b) Penyebarluasan dan Pendampingan

Setelah melakukan tahap identifikasi dan keberadaan fasilitator diterima oleh masyarakat, maka langkah berikutnya adalah melakukan penyebarluasan dan pendampingan terhadap tahapan pelaksanaan program yang dibawa, yaitu membantu masyarakat untuk :

(i) Menyadari keberadaan diri mereka sendiri Untuk mengajak masyarakat melaksanakan suatu kegiatan yang dapat menunjang kualitas hidupnya, perlu adanya penyadaran kepada masyarakat mengenai keberadaan diri mereka sendiri. Seringkali masyarakat hanya dapat merasakan tetapi tidak dapat mengungkapkan keberadaan mereka sendiri. Dalam masyarakat, di samping permasalahan yang sering dirasakan sebenarnya ada juga daya dan potensi yang dimiliki untuk mengatasinya. Seorang fasilitator harus bisa memandu masyarakat untuk menemukan keberadaan mereka sendiri. Langkah-langkah yang diperlukan sebagai berikut :

1) Ajaklah masyarakat untuk mengungkapkan dan menyatakan kembali apa yang telah dialaminya,

2) Mintalah kepada mereka untuk memberikan tanggapan dan kesan terhadap pengalaman yang telah diungkapkan tersebut,

3) Ajak masyarakat untuk mengkaji atau mengolah semua pengalaman yang diungkapkan tersebut, kemudian menghubungkannya dengan pengalaman lain yang mungkin bisa mengandung atau memiliki kondisi serupa,

4) Pandu masyarakat untuk menemukan pada dirinya ada daya dan potensi yang bisa dikembangkan,

5) Bantu masyarakat untuk merumuskan, merinci serta memperjelas kondisi dan potensi, sesuai pengalaman yang ada. Selanjutnya ajak masyarakat untuk mengembangkan atau merumuskan hal-hal yang dapat memberi manfaat di masa datang.

Dalam PNPM LMP proses ini dapat dilakukan melalui pertemuan formal maupun informal yang ada di masyarakat. Selanjutnya dalam pertemuan tersebut sampaikan pula apa yang menjadi hak dan kewajiban masyarakat untuk mengikuti PNPM LMP.

Page 13: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

13 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

(ii) Mendapatkan pembelajaran melalui pelatihan/pendampingan Dengan mengetahui daya, potensi dan kemampuan serta keberadaan dirinya, menjadi akan lebih mudah bagi masyarakat untuk mengikuti dan melaksanakan program yang dibawa oleh Fasilitator. Tahapan selanjutnya, ajak masyarakat untuk mengalami dalam mewujudkan kesimpulan yang telah dirumuskan bersama melalui kegiatan-kegiatan yang ada dalam program. Keikutsertaan langsung masyarakat dalam setiap kegiatan merupakan proses pembelajaran sekaligus pemberdayaan, sehingga sangat diperlukan adanya pendampingan dan pelatihan yang harus diberikan oleh Fasilitator. Pendampingan kepada masyarakat termasuk dalam mengukur keberhasilannya mengacu pada tujuan, parameter dan indikator yang telah dibuat oleh masyarakat sendiri.

(iii) Mengorganisir diri

Keikutsertaan pada setiap kegiatan dalam program merupakan pengalaman baru bagi masyarakat. Jika hal ini dilakukan secara berulang-ulang pada akhirnya akan melembaga menjadi suatu sistem yang berkembang di masyarakat. Masyarakat akan mengorganisir diri mereka berdasarkan pengalaman barunya.

(iv) Menjadi dinamis untuk mewujud-nyatakan tujuan yang akan dicapai

Sistem baru yang berkembang di masyarakat, pada akhirnya akan menjadi dinamika tersendiri bagi masyarakat dalam mengatasi permasalahan dan mewujudkan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Jika hal ini terjadi maka keberlanjutan program akan dilanjutkan sendiri oleh masyarakat.

(c) Refleksi hasil

Setelah melalui berbagai tahapan di atas, ajaklah masyarakat untuk mengukur, mengevaluasi dan menganalisis langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya untuk menemukan langkah-langkah strategis selanjutnya.

Page 14: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

14 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Kemampuan Fasilitator Agar dapat menjalankan fungsi-fungsi diatas maka seorang fasilitator perlu dibekali dan memiliki beberapa kemampuan antara lain : (a) Kepemimpinan

Seorang fasilitator juga akan menjalankan fungsi kepemimpinan di masyarakat sehingga seharusnya memiliki kapasitas untuk membimbing, memberi motivasi, menggerakkan sekaligus berperan sebagai mediator antar warga masyarakat dan pihak lain yang diperlukan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepemimpinan antara lain:

Dengan menambah pengetahuan melalui pelatihan-pelatihan.

Belajar sendiri dengan banyak membaca buku.

Banyak menimba atau mempelajari pengalaman dari luar

Harus tanggap, dapat menjabarkan ide-ide, konsep dan kebijakan.

Melatih diri dengan berpikir kreatif, berpikir orisinil dan selalu berwawasan masa depan

Tahan dan berjiwa besar menerima kritikan dari luar. (b) Kemampuan Komunikasi

Termasuk dalam kemampuan komunikasi yang dibutuhkan adalah:

(i) Kemampuan menyampaikan pesan atau informasi Fasih dan jelas dalam menyampaikan pesan, informasi, ide atau gagasan kepada masyarakat, merupakan syarat mutlak seorang fasilitator dalam menjalankan proses fasilitasi. Dengan kemampuan itulah fasilitator akan dapat menjelaskan dan memberikan kontribusi kepada anggota dan kelompok masyarakat.

(ii) Menjadi pendengar yang aktif Jika seorang fasilitator mampu menjadi pendengar yang aktif maka sangat memungkinkan akan tahu apa yang terjadi dan peka terhadap perasaan dan emosi dibalik ungkapan kata yang disampaikan oleh masyarakat. Dengan mengetahui apa yang terjadi dan peka terhadap perasaan dan emosi dibalik ungkapan kata yang disampaikan oleh masyarakat menjadi dasar untuk mengambil sikap dan tindakan apa yang seharusnya dilakukan. Untuk menjadi pendengar yang baik dan aktif diperlukan suatu pengendalian terhadap emosi atau perasaan diri serta bisa menghargai setiap pendapat dan gagasan yang disampaikan masyarakat.

(iii) Bertanya efektif dan terarah Dengan bertanya secara efektif akan memudahkan seorang fasilitator untuk belajar dan mengerti apa yang terjadi serta sekaligus dapat memberi pemahaman untuk dapat memilih dan menemukan alternatif tindakan. Bertanya efektif dan terarah dapat dilakukan jika fasilitator telah menguasai dan memahami program yang disampaikan.

(iv) Kemampuan dalam pengembangan masyarakat Beberapa kemampuan yang termasuk dalam kelompok ini adalah: 1) Mengenal isu-isu lokal

Seorang fasilitator perlu memahami benar serta menghayati isu-isu yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat, sehingga mengenal apa yang harus dan bisa dilakukan oleh masyarakat.

Page 15: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

15 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

2) Kemampuan identifikasi Kemampuan mengidentifikasi potensi, masalah, hambatan dan fenomena yang terjadi merupakan awal dan bekal seorang fasilitator dalam melakukan pemberdayaan dan fasilitasi di masyarakat. Kemampuan ini diperlukan untuk pendekatan kepada masyarakat agar program (PNPM LMP) berjalan optimal.

3) Kemampuan analitis Melalui proses analitis maka seorang fasilitator akan dapat mengantisipasi masalah, menemukan berbagai alternatif penyelesaian serta mampu menjadi prakarsa dalam upaya pemberdayaan.

4) Adaptasi partisipatif Menyesuaikan diri dengan kondisi, harapan dan karakteristik masyarakat dalam PNPM LMP merupakan bekal yang sangat positif dalam fasilitasi. Hal tersebut diharapkan dapat memberi manfaat berupa keterlibatan dan rasa memiliki dari masyarakat terhadap PNPM LMP serta dapat mendorong keberhasilan pelaksanaan program. Di sisi lain keberadaan masyarakat sebagai orang dewasa menuntut fasilitator untuk dapat melibatkan pemikiran dan aksi mereka agar dapat memberi kontribusi terhadap pelaksanaan program.

5) Berpandangan positif ke depan Selalu berpandangan secara positif dalam banyak hal sehingga tidak mudah terjebak pada pengambilan posisi pada setiap masalah secara sebagian–sebagian dan hanya didasarkan pada kepentingan sesaat/jangka pendek saja, tetapi segala sesuatu dipandang secara utuh didasarkan pada tujuan yang jauh ke depan.

6) Kemampuan melakukan aksi sebagai akumulasi kemampuan teknis Seringkali “dengan kata” saja dirasa tidak cukup karena di beberapa hal menuntut bukti. Begitupun dengan masyarakat, seorang fasilitator perlu sesekali melakukan sesuatu sebagai wujud sebuah pernyataan untuk bukti keberadaan dan kepedulian terhadap masyarakat.

7) Kemampuan hubungan antar manusia Seorang fasilitator harus memiliki kapasitas untuk membina hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Berkaitan dengan bagaimana memperlakukan dan berinteraksi dengan mereka serta menempatkan mereka dengan prinsip kesetaraan.

Page 16: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

16 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

MEMFASILITASI SUATU PELATIHAN

Pelatihan merupakan bagian tak terpisahkan dari seluruh rangkaian kegiatan PNPM LMP. Pada setiap tahapan pelaksanaan PNPM LMP akan terjadi proses transfer pengetahuan dan ketrampilan antar pelaku program, pelaku program dengan masyarakat dan antar masyarakat, sehingga terjadi proses pembelajaran. Pendekatan pelatihan dalam PNPM LMP menggunakan pola pembelajaran andragogi (pembelajaran orang dewasa) dengan metode yang partisipatif. Saat ini banyak fasilitator pada suatu pelatihan memiliki gaya fasilitasi yang unik, dinamis, dan menarik. Termasuk, penguasaan metode, teknik dan media yang canggih. Apakah, lantas pelatihan tersebut menjadi lebih baik? Mungkin jawabannya adalah “belum tentu”. Banyak pula ditemukan di lapangan seorang fasilitator yang sibuk dengan aksesoris-nya, tanpa memahami esensi dari pelatihan yang difasilitasinya. Esensi baik terkait dengan isi, juga terkait dengan pemahaman utuh tentang fasilitasi. Sesungguhnya, fasilitasi dapat juga dikatakan sebagai sebuah seni. Seni dalam memandu sebuah pelatihan. Seni memanusiakan pada Pelatihan. Seni menghidupkan suasana pelatihan. Sama seperti seorang yang belajar seni, seorang fasilitator perlu mengetahui dan menguasai metode dan tekniknya, agar terlihat menarik hingga orang lain dapat tertarik dan menyimak. Akan tetapi, pada fase-fase selanjutnya, pada penciptaan karya, saat memfasilitasi misalnya, seorang fasilitator harus memadukan seluruh metode dan teknik yang dikuasainya dan mampu meniupkan ruh pada sebuah pelatihan. Ini sama saja seperti seorang penari. Ketika dia sudah pentas, maka metode dan teknik dilupakan dan ia akan menari dengan jiwa untuk menyentuh jiwa-jiwa penontonnya. Seorang fasilitator memang tidak melulu mengurusi aksesoris, game, energizer, ice breaking, metode, atau teknik. Tapi, lebih jauh lagi, dia harus mampu membuat pelatihan menjadi aliran “orkestra” yang memikat dengan tetap menumpu pada tiga hal: hasil, proses, dan relasi antar peserta. Dan, lebih jauh lagi, seorang fasilitator harus mampu untuk membuat kelompok mencapai tujuan (pelatihan) yang terbaik. Sehingga, ketika peserta ditanya apa yang didapatkannya pada pelatihan itu, jawabannya bukanlah hanya kehebohan dan antusiasme saja. Tapi, lebih pada pemaknaan dari suatu materi yang mendalam. Ini memang tantangan bagi seorang fasilitator.

Persiapan Pelatihan Tahap persiapan pelatihan dapat diartikan sebagai tahap perencanaan yang lebih rinci dan spesifik, yang dimulai dari kegiatan penyusunan kepanitiaan pelaksanaan pelatihan sampai dengan persiapan

Page 17: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

17 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

pelaksanaan pembukaan pelatihan. Langkah-langkah pada tahap persiapan dapat dikelompokan dalam persiapan yang bersifat administrasi dan persiapan yang bersifat teknis. Persiapan Administrasi

a. Penyusunan Panitia Pelaksana Pelatihan Pada setiap kegiatan pelatihan perlu dibentuk panitia pelaksana. Bergantung dari jenis dan sifat pelatihannya, panitia ini bisa sederhana dengan susunan yang terdiri dari ketua, sekertaris dan bendahara. Bisa juga lebih dari tiga orang apabila pelatihannya melibatkan banyak peserta dan bersifat pembelajaran yang bersifat kompleks. Dalam hal ini, maka susunan kepanitiaan perlu dilengkapi dengan tambahan personil yang menangani teknis tertentu, misalnya seksi transportasi dan akomodasi. Masing-masing personil yang duduk dalam kepanitiaan itu harus ditetapkan dengan jenis tugas dan tanggungjawabnya.

b. Penyiapan Administrasi Keuangan Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan pelatihan, minimal satu minggu sebelumnya, anggaran untuk pelatihan sudah harus tersedia. Penggunaan anggaran harus dapat dipertanggung-jawabkan secara transparan.

c. Penyiapan Formulir/Blanko Isian Pada pelatihan yang pesertanya cukup banyak, perlu penyiapan formulir isian yang antara lain : biodata peserta, biodata fasilitator/narasumber, tanggapan peserta terhadap pelatihan dan daftar hadir peserta.

Persiapan Teknis

a. Persiapan Peserta Pelatihan Sebelum pelatihan dimulai, panitia terlebih dahulu harus mengumpulkan data dan informasi untuk menentukan siapa peserta yang akan diundang.penetapan peserta ini mencakup : berapa jumlah peserta, kualifikasinya, asal peserta, dan persyaratan lainnya yang diperlukan. Dalam pelatihan perlu juga persyaratan peserta ditentukan oleh panitia, seperti : Jumlah peserta : Maksimum 30 orang untuk setiap angkatan Apabila peminatnya banyak, maka dapat dilakukan beberapa angkatan. Asal peserta : Perwakilan desa atau tokoh-tokoh masyarakat Syarat peserta : Usia minimal 17 tahun dan dapat membaca dan menulis.

b. Persiapan tenaga Fasilitator/narasumber Kegiatan yang termasuk dalam persiapan tenaga fasilitator/narasumber meliputi penelaahan kurikulum dan silabus, penetapan dan pemberitahuan/permohonan untuk tenaga fasilitator/narasumber.

c. Persiapan Sarana Kegiatan Pelatihan yang termasuk dalam penyiapan pelatihan mencakup :

Penyiapan tempat pelatihan

Pembuatan jadwal pelajaran definitif

Page 18: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

18 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Penyusunan buku panduan pelatihan

Pengumpulan materi pelatihan (hand out)

Penyiapan alat bantu untuk pelatihan

Penyiapan alat tulis untuk pelatihan

Penyiapan akomodasi dan konsumsi

Penyiapan dokumentasi Pada kondisi tertentu, tempat dan waktu pelaksanaan pelatihan dapat ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan dengan calon peserta pelatihan. Untuk keperluan peserta, sebaiknya disiapkan perlengkapan seperti : Block note, Ballpoint, Penggaris dll dan ini harus dipersiapkan sebelum pelatihan dimulai. Untuk pelatihan yang berlangsung di kelas, diperlukan ruangan, sound system dan beberapa perlengkapan seperti : Papan tulis (white board), Kapur tulis (spidol), Penghapus, Kertas metaplan, serta kertas plano.

d. Persiapan Pembukaan Kegiatan persiapan pembukaan meliputi pembuatan undangan pembukaan pelatihan, penyiapan laporan panitia, penyiapan tempat untuk acara pembukaan dan penyusunan acara pembukaan. Sebaiknya persiapan pembukaan ini, khususnya undangan pembuka acara dapat selesai dua hari sebelum pelaksanaan kegiatan pelatihan.

Page 19: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

19 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Metode Memfasilitasi Pelatihan Salah satu masalah yang memerlukan perhatian dalam kegiatan kepelatihan adalah metoda. Pada awalnya metoda dan teknik pelatihan ini kurang mendapatkan perhatian, karena orang berpandangan bahwa pelatihan itu merupakan suatu kegiatan yang sifatnya praktis, jadi tidak diperlukan teori yang ada sangkut pautnya dengan kepelatihan. Orang merasa sudah mampu untuk memfasilitasi kalau sudah menguasai materi yang akan disampaikan. Pandangan ini tidaklah benar. Fasilitator perlu pula mempelajari pengetahuan yang ada kaitannya dengan kegiatan kepelatihan, khususnya metoda dan teknik pelatihan yang berguna untuk "bagaimana memproses" terjadinya interaksi belajar. Metoda merupakan salah satu bagian dalam sistem pelatihan, yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Metoda adalah cara atau prosedur yang dipergunakan oleh fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan. Secara garis besar dalam satu proses interaksi belajar menempuh empat phase pokok yang meliputi :

Phase Pendahuluan: dimaksudkan untuk menyusun dan mempersiapkan mental set yang menguntungkan, menyenangkan guna pembahasan materi pembelajaran. Dalam phase ini fasilitator dapat melakukan kaji ulang terhadap pembahasan sebelumnya dan menghubungkan dengan pembahasan berikutnya

Phase Pembahasan: dimaksudkan untuk melakukan kajian, pembahasan dan penelaahan terhadap materi pembelajaran. Dalam phase ini peserta mulai dikonsentrasikan perhatiannya kepada pokok materi pembahasan. Dalam phase ini perlu dicari metoda yang cocok dengan tujuan, sifat materi, latar belakang peserta dan fasilitator itu sendiri.

Phase Menghasilkan: yaitu tahap dimana seluruh hasil pembahasan ditarik suatu kesimpulan bersama berdasarkan pada pengalaman dan teori yang mendukungnya.

Phase Penurunan: dimaksudkan untuk menurunkan konsentrasi peserta secara berangsur-angsur. Ketegangan perhatian peserta pelatihan terhadap materi pelatihan perlu secara bertahap diturunkan untuk memberi isyarat bahwa proses pelatihan akan berakhir.

Banyak pilihan metoda yang dapat dipergunakan oleh seorang fasilitator dalam memproses interaksi belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Tentu saja setiap metoda mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metoda yang tepat meliputi: Tujuan Pelatihan, Sifat Materi Pelatihan, Peserta, Fasilitator, Waktu. Dan yang paling penting adalah filosofi pendekatan. Hal ini penting karena kalau menggunakan pendekatan konvensional (pedagogis) akan berbeda dengan kalau menggunakan pendekatan andragogis. Dalam pendekatan andragogis keterlibatan aktif peserta menjadi mutlak adanya. Untuk itu maka metoda-metoda yang bersifat satu arah agar dihindarkan.

Page 20: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

20 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Metoda Ceramah Metoda Ceramah seringkali disebut metoda kuliah. Dapat pula disebut dengan metoda deskripsi. Metoda ceramah merupakan metoda yang memberikan penjelasan atau memberi deskripsi lisan secara sepihak tentang suatu materi pembelajaran tertentu kepada pesertanya. Tujuannya adalah agar peserta pelatihan mengetahui dan memahami materi pelatihan tertentu dengan jalan menyimak dan mendengarkan. Peranan fasilitator dalam metoda ceramah sangat aktif dan dominan sedangkan peserta hanya duduk dan mendengarkan saja. Metoda ini kurang tepat untuk pelatihan orang dewasa, karena dalam pelatihan orang dewasa menghendaki keterlibatan aktif seluruh peserta. Curah Pendapat Adalah sebuah metode umum yang digunakan dalam suatu pelatihan orang dewasa untuk membantu peserta pelatihan memikirkan sebanyak mungkin ide dan gagasan. Selama berlangsungnya curah pendapat peserta didorong untuk menghasilkan pendapat, gagasan secepat mungkin tanpa perlu memikirkan nilai dari pada pendapat itu. Tekanannya ialah pada kuantitas, dan bukan kualitas. Tidak dibenarkan adanya kritik terhadap pendapat-pendapat (pendapat anda sendiri atau pendapat orang lain) karena orang-orang akan merasa lebih bebas untuk membiarkan imajinasi-imajinasi mereka berjalan dan untuk memberikan sumbangsih secara bebas/leluasa jika mereka tidak harus merasa kuatir tentang apa yang akan dipikirkan oleh orang lain tentang kontribusi-kontribusi mereka. Masing-masing individu bebas untuk memberikan sebanyak mungkin saran seperti yang dia inginkan. Seorang juru catat mencatat setiap kontribusi pada sebuah papan tulis atau di atas lembaran kertas koran dan semua peserta didorong untuk mngembangkan pendapat-pendapat orang lain. Sangat sering terjadi bahwa suatu pendapat yang nampaknya tidak berguna atau lucu akan memicu pendapat orang lain yang ternyata menjadi sangat bernilai tinggi. Setelah dilakukan curah pendapat, seluruh peserta kemudian dapat mengadakan evaluasi terhadap saran-saran tersebut dan melakukan pembahasan. Metoda Kelompok Nominal Adalah hampir sama dengan curah pendapat, tetapi ini dirancang untuk mendorong setiap pribadi peserta pelatihan untuk memberikan sumbangsihnya dan untuk mencegah adanya dominasi peserta tertentu. Prosedur itu mulai dengan suatu saat yang hening selama lima sampai sepuluh menit saat mana digunakan oleh peserta-peserta untuk menulis pendapat-pendapat sebanyak mungkin di atas selembar kertas. Pendapat-pendapat itu merupakan jawaban terhadap suatu pertanyaan yang spesifik yang diajukan oleh fasilitator atau sudah disetujui oleh peserta pelatihan (seperti "Apa yang seharusnya dilakukan untuk memperbaiki lembaga ini ?"). Langkah berikutnya ialah untuk peserta mengambil giliran membaca pendapat-pendapat dari daftar-daftar mereka. Hal ini dilakukan dengan cara bergilir, setiap anggota membacakan hanya satu pendapat saja untuk satu kesempatan. Peserta-peserta didorong untuk menambahkan ke dalam daftar-daftar mereka setiap saat selama berlangsungnya tahapan ini, dan saling mengembangkan pendapat antara satu dengan yang lainnya. Seorang juru catat mencatat pendapat-pendapat itu dalam kata-kata yang sama persis yang disampaikan oleh penyumbang pendapat di atas sebuah daftar yang bisa dilihat oleh semua orang. Peserta pelatihan anggota boleh mengatakan pas atau belum ada ide setiap kali mendapat giliran dan boleh menyampaikan pendapat lagi pada giliran berikutnya.

Page 21: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

21 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Hanya setelah setiap pendapat sudah dicatat barulah seluruh peserta mendiskusikan semuanya. Seluruh peserta mengklarifikasi pendapat-pendapat dan, jika para penyumbang pendapat setuju, menggabungkan pendapat-pendapat yang sama atau hampir sama. Setelah tahapan diskusi, salah satu cara untuk memprioritaskan item-item ialah bagi setiap anggota menuliskan lima yang menurut dia adalah yang paling penting, dan sesudah itu membuat ranking dari kelimanya. Si juru catat membacakan setiap item dari daftar itu dan menambahkan poin-poin yang ditugaskan padanya. (Sebuah item dibebankan lima poin untuk setiap satu kali hal itu dicatat sebagai prioritas pertama dari seseorang, empat poin setiap kali ia didaftarkan kedua kalinya, dan seterusnya). Dengan cara ini kelompok dapat menentukan nilai-nilai apa yang ditempatkan oleh anggota-anggota secara kolektif pada pendapat-pendapat yang sudah disarankan, setelah pendapat-pendapat itu dihasilkan. (Adalah penting sekali bahwa sang juru catat menggunakan kata-kata yang tepat sama persis seperti yang digunakan oleh penyumbang pendapat ketika menguraikan pendapatnya. Jika kata-kata harus diubah, hal itu hanya akan bisa dilakukan dengan seijin sipenyumbang pendapat, barangkali dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Dapatkah anda memikirkan suatu cara yang lebih singkat dalam mengatakan hal itu ?") Metoda Diskusi Metoda Diskusi merupakan metoda yang biasanya dipergunakan dalam pelatihan orang dewasa, karena mereka dapat berpartisipasi aktif untuk menyumbangkan pemikiran, gagasan dalam kegiatan diskusi. Kalau dalam metoda ceramah hanya terjadi komunikasi satu arah, maka metoda diskusi terjadi banyak arah. Dengan demikian maka pada dasarnya metoda diskusi adalah mengemukakan pendapat dan gagasan dalam musyawarah untuk mencapai mufakat. Biasanya peserta diskusi dihadapkan pada suatu atau sejumlah masalah yang mungkin disodorkan oleh fasilitator. Atau peserta dapat pula menentukan sendiri topik yang perlu dipecahkan bersama. Tujuan diskusi pada umumnya adalah mencari pemecahan permasalahan, dari sinilah muncul bermacam-macam jawaban yang perlu dipilih satu atau dua jawaban yang logis dan tepat guna dari bermacam-macam jawaban yang lain untuk mencapai mufakat/persetujuan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metoda diskusi dalam pelatihan: Diskusi hendaknya berlangsung dalam "iklim terbuka", dalam suasana santai dan informal Persiapkan dengan baik bahan diskusi sebelum diskusi dilakukan. Lebih baik dibuat secara tertulis. Menetapkan besar kecilnya kelompok termasuk menentukan siapa menjadi anggota kelompok diskusi

masing-masing. Bagilah peserta secara merata dengan keseimbangan pengetahuan, pengalaman anggota yang setara

Mengatur dan menyediakan tempat diskusi yang menyenangkan dan menyusun tempat diskusi yang memungkinkan terjadinya komunikasi dan tatap mata

Menyediakan kertas koran (flipchart) yang dapat dipergunakan oleh kelompok diskusi untuk mencatat dan merekam hasil-hasil diskusinya.

Memberikan pengantar tentang keluaran yang diharapkan dari kegiatan diskusi tersebut tanpa ikut campur "fasilitator".

Page 22: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

22 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

SILABUS PELATIHAN KPMD

( KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA )

Page 23: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

23 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

SILABUS PELATIHAN KPMD

( KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA ) (i) Tujuan:

Menyiapkan Keder Pemberdayaan Masyarakat Desa agar memiliki kemampuan dalam memandu proses penggalian gagasan di tingkat Desa.

(ii) Waktu dan tempat:

2 (dua) hari efektif dan bertempat di kecamatan atau dapat menyesuaikan. (iii) Fasilitator/Pemateri:

FKL, ASTAL dan SPL (iv) Hasil yang diharapkan dalam pelatihan KPMD, sesuai dengan PTO tentang Penggalian Gagasan

(3.1.4) adalah: 1) Bertambahnya kemampuan dalam menganalisa potensi sumberdaya lokal terutama yang

terkait dengan pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam secara lestari. 2) Meningkatnya keterampilan dalam penggalian gagasan yang dapat mengatasi permasalahan

dan penyebab kemiskinan, berdasarkan potensi dan sumberdaya lokal yang dimiliki terutama yang terkait dengan lingkungan dan sumberdaya alam.

3) Meningkatnya pemahaman tentang dampak lingkungan terhadap kehidupan masyarakat desa.

(v) Materi Pelatihan Materi Pelatihan KPMD yang akan disampaikan pada pelatihan, adalah:

No Komponen Tujuan

A PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERDAMPAK POSITIF BAGI EKONOMI MASYARAKAT

1. Agroforestry

Mengetahui tehnik agroforestry

Mengetahui pola tanam agroforestry

Mengetahui manfaat agroforestry

Sebagai alternative pendapatan

2. Ekowisata

Mengetahui cara pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan melalui program ekowisata

Alternatif pendapatan masyarakat

Pelestarian alam dengan menanfaatkan jasa lingkungan secara lestari

Peningkatan kapasitas pelaku ekowisata di daerah terkait

3. Kerajinan skala rumah

tangga

Mengetahui jenis-jenis kerajinan skala rumah tangga

Memanfaatkan sumberdaya alam secara lestari

Alternatif pendapatan keluarga

Page 24: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

24 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

4. Pengelolaan sampah

Mengetahui tehnik dasar pengelolaan sampah

Mengetahui sampah yang dapat didaur-ulang, dipergunakan-kembali dan diproduksi-kembali

Manfaat sampah yang dapat didaur-ulang, dipergunakan-kembali dan diproduksi-kembali

5. Biopori

Mengetahui cara pembuatan biopori

Mengetahui fungsi biopori

Memanfaatkan lahan pekarangan rumah/lingkungan untuk kesehatan lingkungan

B KONSERVASI LINGKUNGAN DAN SUMBER DAYA ALAM

1. Rehabilitasi Hutan

Mengetahui tehnik penanaman dan pemeliharaan tanaman

Mengurangi dampak kerusakan kawasan hutan

Mengetahui manfaat hutan

Alternatif pendapatan masyarakat

2. Rehabilitasi Mangrove

Mengetahui tehnik penanaman dan pemeliharaan mangrove

Mengurangi dampak kerusakan kawasan pesisir

Mengetahui manfaat mangrove

Alternatif pendapatan masyarakat

3. Rehabilitasi Terumbu Karang

Mengetahui tehnik penanaman dan pemeliharaan terumbu karang

Mengurangi dampak kerusakan terumbu karang

Mengetahui manfaat terumbu karang

Alternatif pendapatan masyarakat nelayan

4. Restorasi wilayah DAS.

Mengetahui cara pelestarian kawasan DAS/sumber air

Mengetahui teknik persemaian s/d penanaman dan pemeliharaan

Meningkatkan fungsi-fungsi ekologis

5. Pelestarian kawasan pesisir

Mengetahui tata cara pelestarian kawasan pesisir

Peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap pelestarian kawasan pesisir

Mengetahui fungsi dan manfaat pelestarian kawasan pesisir

6. Sanitasi lingkungan

Mengetahui kesehatan lingkungan

Mengurangi penyebaran penyakit yang akan timbul di masyarakat

Mengetahui manfaat kesehatan lingkungan

7. Pengelolaan konfilk satwa

dengan manusia

Mengetahui cara pengelolaan konflik satwa dan manusia

Mengetahui teknik mencegah konflik satwa dengan manusia

Mengetahui fungsi satwa hutan secara ekologis

Page 25: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

25 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

C PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN

1. Biogas

Mengetahui tehnik pembuatan biogas

Mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan BBM

Sebagai salah satu sumber energi alternatif

Peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat

2. Energi Terbarukan (Selain Mikrohidro)

Mengetahui energi terbarukan yang ramah lingkungan

Mengetahui pemanfaatan energi mandiri melalui energi terbarukan yang ramah lingkungan

Peningkatan taraf hidup masyarakat

3. Pembuatan Arang

Tempurung

Mengetahui tehnik dasar pembuatan arang tempurung

Mengurangi ketergantungan penggunaan BBM

Mengetahui pemanfaatan SDA yang ramah lingkungan

(vi) Proses Pelatihan KPMD

♦ Persiapan pelatihan, meliputi: 1) Memastikan waktu dan tempat pelatihan 2) Memastikan konsumsi peserta dan akomodasi peserta. 3) Membuat undangan pelatihan kepada anggota KPMD terpilih, memastikan undangan telah

tersebar dan kepastian kehadiran dalam pelatihan 4) Berkonsultasi dengan CSO, Astal dan SPL untuk membuat jadwal, kurikulum pelatihan

(mengacu pada petunjuk yang telah ada), membuat materi atau bahan yang akan disampaikan dalam pelatihan, menentukan metode evaluasi pelatihan.

5) Menyiapkan alat tulis dan alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelatihan ♦ Pelaksanaan pelatihan, meliputi:

1) Pembukaan. 2) Penjelasan prinsip-prinsip dan kebijakan PNPM LMP. 3) Kemudian dilanjutkan dengan :

a. Perkenalan Setelah selesai penyajian perkenalan ini, diharapkan peserta dapat :

Saling mengenal dengan baik diantara peserta dengan peserta, peserta dengan fasilitator, dan peserta dengan panitia selama pelatihan dengan baik.

Menjalin hubungan kekeluargaan diantara peserta, peserta dengan fasilitator, dan peserta dengan panitia dengan baik.

Sebaiknya waktunya diberikan ± 30 menit

Page 26: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

26 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar Berikan salam pembukaan kepada peserta. Untuk memecahkan suasana yang beku setelah pembukaan, tanyakan kepada peserta: a. Apakah mereka sudah saling mengenal satu sama lain dalam kelas ini? b. Apakah perlu dilakukan perkenalan, sekedar untuk mengingatkan

kembali nama-nama teman kita yang lama dan mengenal teman yang baru bertemu?

2’

2. Setelah mendapatkan respon dari peserta bahwa mereka membutuhkan perkenalan kembali, maka dalam 15 menit ajaklah peserta bermain “Menggambar Wajah”. Melalui media ini diharapkan terjadi saling mengenal secara cepat antara peserta, fasilitator dan panitia serta terbangunnya suasana/iklim pelatihan yang komunikatif dan menyenangkan. Lakukan permainan sesuai dengan petunjuk yang sudah disediakan. (lihat di “Permainan-Permainan Energizer”) Catatan untuk Fasilitator: Fasilitator bisa juga menggunakan media permainan lainnya, misalnya “Komik Diri atau Melempar Bola”, dll.

15’ Kertas HVS, pulpen

3 Setelah proses permainan selesai, lakukan penggalian makna permainan “Menggambar Wajah”. Mintalah peserta memberikan tanggapan bagaimana kesan mereka terhadap permainan “Menggambar Wajah”. Tuliskan sumbang saran peserta di papan tulis. Garis bawahi kata-kata kunci dan ulaslah dengan mengkaitkan tujuan dan makna permainan “Menggambar Wajah” di dalam pelatihan KPMD .

8’

4. Penegasan Terakhir, berikan penegasan tentang makna permainan yakni perlunya para peserta, fasilitator dan panitia saling mengenal satu sama lain, tidak hanya terbatas nama, melainkan juga kepribadian dan sifat masing-masing, sehingga tercipta interaksi yang lebih akrab, mendalam dan terbuka.

5’

b. Penjelasan tujuan dan proses belajar Setelah selesai penyajian penjelasan tujuan dan proses belajar ini, diharapkan peserta akan dapat :

Menjelaskan tujuan pelatihan dengan benar

Menjelaskan metodelogi pendidikan orang dewasa yang digunakan dalam pelatihan.

Menjelaskan proses pelatihan dengan benar Sebaiknya waktunya diberikan ± 25 menit

Page 27: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

27 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Berikan penjelasan tentang alur proses pelatihan yang meliputi materi yang dibahas dan tujuannya, metode atau teknik penyampaian yang digunakan, dan lama waktu yang diperlukan untuk pembahasan masing–masing materi. (Kalau dimungkinkan, gunakan lembar alur proses kegiatan pelatihan untuk memperjelas uraian anda).

5’ kertas plano dan spidol

2 Setelah selesai, berikan waktu kepada peserta untuk tanya jawab berkaitan dengan alur proses pelatihan.

5’

3 Selanjutnya berikan penjelasan singkat tentang metodologi pelatihan orang dewasa. Prinsipnya, dalam pelatihan yang menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa, seluruh peserta diharapkan peran aktifnya pada pembahasan seluruh sessi/pokok bahasan. Peserta yang hadir pada pelatihan ini merupakan pihak dewasa yang memiliki kemampuan dan pengalaman (bukan “gelas kosong”). Oleh karena itu, pelatihan ini dapat menjadi ajang untuk berbagi pengalaman, curah pendapat, dan mendiskusikan langkah-langkah pengembangan KPMD ke depan.

5’

4. Setelah metodelogi pelatihan dapat dipahami, jelaskan tentang tujuan dari pelatihan ini, yakni untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan kemampuan KPMD dalam meningkatkan kelembagaan dan kapasitasnya sebagai kader pemberdayaan di tingkat desa.

10’

c. Pengorganisasian kelas dan kesepakatan belajar

Setelah selesai penyajian pengorganisasian dan kesepakatan belajar ini, diharapkan peserta dapat :

Terbentuknya pengurus kelas yang dapat mengorganisir kebutuhan peserta dalam proses belajar mengajar.

Tersusunnya tata tertib, jadwal belajar dan jadwal piket yang dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar.

Sebaiknya waktunya diberikan ± 20 menit

Page 28: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

28 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pemilihan Pengurus Kelas a) Jelaskan secara singkat mengenai pentingnya kepengurusan

kelas dalam rangka memperlancar proses belajar mengajar. Oleh karena itu, ajaklah peserta untuk memilih pengurus kelas. Tetapi sebelum dimulai, ingatkan bahwa mengingat proses pelatihan ini tidak lama, maka yang diperlukan adalah struktur pengurus kelas yang sederhana saja. Cukup seorang ketua dan sekretaris yang tugasnya lebih sebagai koordinator atau penghubung antara peserta, fasilitator dan panitia.

b) Selanjutnya bagikan potongan kertas kepada seluruh dan mintalah mereka memilih siapa yang dianggap paling tepat menduduki jabatan tersebut. Hitunglah suara yang terkumpul dan suara yang terbanyak yang dipilih. Bila ada dua orang atau lebih yang mendapat suara sama banyak, mintalah kesepakatan diantara kedua orang tersebut.

c) Setelah kepengurusan terpilih, jelaskan tugas-tugas pengurus secara singkat dan mintalah peserta memberi ucapan selamat kepada pengurus terpilih.

5’ potongan kertas untuk pemilihan pengurus kelas

2. Penyusunan tata tertib belajar a) Jelaskan dalam proses belajar perlu adanya tata tertib yang

dibuat dan disepakati bersama. Bagikanlah satu lembar kertas kepada setiap peserta dan mintalah mereka menuliskan “apa yang tidak boleh dilakukan selama pelatihan”.

b) Mintalah peserta membacakan apa yang ditulis satu persatu dan bahaslah bersama-sama. Dan setelah ada kesepakatan mintalah sekretaris kelas menuliskan di papan tulis. Lakukan hal tersebut sampai semua terbahas.

c) Mintalah ketua kelas membacakan juga tata tertib telah dibuat panitia untuk melengkapinya.

d) Setelah selesai tanyakan apakah sangsi jika tata tertib yang kita buat bersama ini dilanggar.

e) Setelah ada kesepakatan, mintalah sekretaris kelas menuliskan sanksi-sanksi tersebut di kertas dan menempelkan di dinding kelas.

10’ lembar penulisan tata tertib (kertas plano dan spidol)

3 Penegasan Pada akhir sesi, berikan penegasan bahwa dalam pelatihan untuk orang dewasa, antara peserta, fasilitator, dan panitia adalah satu kesatuan.

5’

Page 29: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

29 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

4) Materi yang akan disampaikan adalah seperti : A. PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERDAMPAK POSITIF

BAGI EKONOMI MASYARAKAT Pokok Bahasan 1 : Agroforestry Tujuan : Setelah selesai penyajian agroforestry, diharapkan peserta dapat :

Mengetahui tehnik agroforestry

Mengetahui pola tanam agroforestry

Mengetahui manfaat agroforestry

Alternatif pendapatan masyarakat Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : AGROFORESTRY

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Tanyakan kepada peserta apakah kabarnya baik, hari ini. c. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi agroforestry. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

agroforestry, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting. c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta

untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’ materi agroforestry format PowerPoint atau flip chart tentang agroforestry

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum

jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap

beberapa pokok dalam panduan agroforestry

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 30: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

30 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

A. PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERDAMPAK POSITIF BAGI EKONOMI MASYARAKAT Pokok Bahasan 2 : Ekowisata Tujuan : Setelah selesai penyajian ekowisata, diharapkan peserta dapat :

Mengetahui cara pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan melalui program ekowisata

Alaternatif pendapatan masyarakat

Pelestarian alam dengan memanfaatkan jasa lingkungan secara lestari

Peningkatan kapasitas pelaku ekowisata di daerah terkait Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : EKOWISATA

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi ekowisata. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

ekowisata, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting. c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta

untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’ materi ekowisata format PowerPoint atau flip chart tentang ekowisata

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan ekowisata

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 31: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

31 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

A. PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERDAMPAK POSITIF BAGI EKONOMI MASYARAKAT Pokok Bahasan 3 : Kerajinan skala rumah tangga Tujuan : Setelah selesai penyajian kerajinan skala rumah tangga, diharapkan peserta dapat :

Mengetahui jenis-jenis kerajinan skala rumah tangga

Memanfaatkan sumberdaya alam secara lestari

Alaternatif pendapatan keluarga Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : KERAJINAN SKALA RUMAH TANGGA

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi kerajinan skala rumah

tangga. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

kerajinan skala rumah tangga, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’ materi kerajinan skala rumah tangga format PowerPoint atau flip chart tentang kerajinan skala rumah tangga

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan kerajinan skala rumah tangga

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 32: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

32 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

A. PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERDAMPAK POSITIF BAGI EKONOMI MASYARAKAT Pokok Bahasan 4 : Pengelolaan sampah Tujuan : Setelah selesai penyajian pengelolaan sampah, diharapkan peserta

dapat :

Mengetahui teknik dasar pengelolaan sampah

Mengetahui sampah yang dapat didaur-ulang, dipergunakan-kembali dan diproduksi-kembali

Manfaat sampah yang dapat didaur-ulang, dipergunakan-kembali dan diproduksi-kembali

Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : PENGELOLAAN SAMPAH

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi pengelolaan sampah. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

pengelolaan sampah, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’ materi pengelolaan sampah format PowerPoint atau flip chart tentang pengelolaan sampah

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan pengelolaan sampah

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 33: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

33 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

A. PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERDAMPAK POSITIF BAGI EKONOMI MASYARAKAT Pokok Bahasan 5 : Biopori Tujuan : Setelah selesai penyajian biopori, diharapkan peserta dapat :

Mengetahui cara pembuatan biopori

Mengetahui fungsi biopori

Memanfaatkan lahan pekarangan rumah/lingkungan untuk kesehatan lingkungan

Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : BIOPORI

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi biopori. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

biopori, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting. c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta

untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’ materi biopori format PowerPoint atau flip chart tentang biopori

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum

jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap

beberapa pokok dalam panduan biopori

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 34: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

34 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

B. KONSERVASI LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA ALAM Pokok Bahasan 1 : Rehabilitasi hutan Tujuan : Setelah selesai penyajian rehabilitasi hutan ini, diharapkan peserta

dapat :

Mengetahui tehnik penanaman dan pemeliharaan tanaman

Mengurangi dampak kerusakan kawasan hutan

Mengetahui manfaat hutan

Alternatif pendapatan masyarakat Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : REHABILITASI HUTAN

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Tanyakan kepada peserta apakah kabarnya baik, hari ini. c. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi rehabilitasi hutan. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

rehabilitasi hutan, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’ materi rehabilitasi hutan format PowerPoint atau flip chart tentang rehabilitasi hutan

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan rehabilitasi hutan.

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 35: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

35 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

B. KONSERVASI LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA ALAM Pokok Bahasan 2 : Rehabilitasi mangrove Tujuan : Setelah selesai penyajian rehabilitasi mangrove, diharapkan

peserta dapat :

Mengetahui tehnik penanaman dan pemeliharaan mangrove

Mengurangi dampak kerusakan kawasan pesisir

Mengetahui manfaat mangrove

Alternatif pendapatan masyarakat Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : REHABILITASI MANGROVE

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi rehabilitasi mangrove. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

rehabilitasi mangrove, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’ materi rehabilitasi mangrove format PowerPoint atau flip chart tentang rehabilitasi mangrove

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum

jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap

beberapa pokok dalam panduan rehabilitasi mangrove

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 36: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

36 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

B. KONSERVASI LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA ALAM Pokok Bahasan 3 : Rehabilitasi terumbu karang Tujuan : Setelah selesai penyajian rehabilitasi terumbu karang,

diharapkan peserta dapat :

Mengetahui tehnik penanaman dan pemeliharaan terumbu karang

Mengurangi dampak kerusakan terumbu karang

Mengetahui manfaat terumbu karang

Alternatif pendapatan masyarakat nelayan Waktu : 30 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : REHABILITASI TERUMBU KARANG

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi rehabilitasi terumbu

karang. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

rehabilitasi terumbu karang, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

15’ materi rehabilitasi terumbu karang format PowerPoint atau flip chart tentang rehabilitasi terumbu karang

3. Tanya Jawab c. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. a. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan rehabilitasi terumbu karang

10’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 37: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

37 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

B. KONSERVASI LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA ALAM Pokok Bahasan 4 : Restorasi wilayah daerah airan sungai (DAS) Tujuan : Setelah selesai penyajian restorasi wilayah DAS, diharapkan

peserta dapat :

Mengetahui cara pelestarian DAS/sumber air

Mengetahui teknik persemaian, penanaman hingga pemeliharaan

Meningkatkan fungsi-fungsi ekologis Waktu : 30 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : RESTORASI WILAYAH DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi restorasi wilayah DAS. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

restorasi wilayah DAS, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

15’ materi restorasi wilayah DAS format PowerPoint atau flip chart tentang restorasi wilayah DAS

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan restorasi wilayah DAS

10’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 38: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

38 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

B.KONSERVASI LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA ALAM Pokok Bahasan 5 : Pelestarian kawasan pesisir Tujuan : Setelah selesai penyajian pelestarian kawasan pesisir, diharapkan

peserta dapat :

Mengetahui tata cara pelestarian kawasan pesisir

Peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap pelestarian kawasan pesisir

Mengetahui fungsi dan manfaat pelestarian kawasan pesisir Waktu : 30 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : PELESTARIAN KAWASAN PESISIR

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi pelestarian kawasan

pesisir. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

pelestarian kawasan pesisir, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

15’ materi pelestarian kawasan pesisir format PowerPoint atau flip chart tentang pelestarian kawasan pesisir

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum

jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap

beberapa pokok dalam panduan pelestarian kawasan pesisir

10’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 39: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

39 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

B.KONSERVASI LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA ALAM Pokok Bahasan 6 : Sanitasi lingkungan Tujuan : Setelah selesai penyajian sanitasi lingkungan, diharapkan

peserta dapat :

Mengetahui tentang kesehatan lingkungan

Mengurangi penyebaran penyakit yang akan timbul di masyarakat

Mengetahui manfaat dari kesehatan lingkungan Waktu : 30 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : SANITASI LINGKUNGAN

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi sanitasi lingkungan. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

sanitasi lingkungan, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

15’ materi sanitasi lingkungan format PowerPoint atau flip chart tentang sanitasi lingkungan

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan sanitasi lingkungan

10’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 40: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

40 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

B.KONSERVASI LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA ALAM Pokok Bahasan 7 : Pengelolaan konflik satwa dengan manusia Tujuan : Setelah selesai penyajian pengelolaan konflik satwa dan manusia,

diharapkan peserta dapat :

Mengetahui cara pengelolaan konflik satwa dan manusia

Mengetahui teknik mencegah konflik satwa dengan manusia

Mengetahui fungsi satwa hutan secara ekologis Waktu : 30 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : PENGELOLAAN KONFLIK SATWA DENGAN MANUSIA

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi pengelolaan konflik satwa

dan manusia. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

pengelolaan konflik satwa dan manusia, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

15’ materi pengelolaan konflik satwa dan manusia format PowerPoint atau flip chart tentang pengelolaan konflik satwa dan manusia

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan pengelolaan konflik satwa dan manusia.

10’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 41: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

41 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

C.PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN Pokok Bahasan 1 : Biogas Tujuan : Setelah selesai penyajian biogas, diharapkan peserta dapat :

Mengetahui teknik pembuatan biogas

Mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan BBM

Sebagai salah satu sumber energi alternatif

Peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat Waktu : 30 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : BIOGAS

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi biogas. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

biogas, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting. c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta

untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

15’ materi biogas format PowerPoint atau flip chart tentang biogas

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum

jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap

beberapa pokok dalam panduan biogas

10’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 42: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

42 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

C. PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN Pokok Bahasan 2 : Energi terbarukan (selain Mikrohidro) Tujuan : Setelah selesai penyajian energi terbarukan,diharapkan peserta

dapat :

Mengetahui pemenuhan pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan

Mengetahui teknik pengembangan energi terbarukan

Peningkatan taraf hidup masyarakat Waktu : 30 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : ENERGI TERBARUKAN (SELAIN MIKROHIDRO)

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi energi terbarukan. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi energi

terbarukan, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting. c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta

untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

15’ materi energi terbarukan format PowerPoint atau flip chart tentang energi terbarukan

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan energi terbarukan

10’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 43: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

43 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

C. PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN Pokok Bahasan 3 : Pembuatan arang tempurung Tujuan : Setelah selesai penyajian pembuatan arang tempurung,

diharapkan peserta dapat :

Mengetahui teknik dasar pembuatan arang tempurung

Mengurangi ketergantungan penggunaan BBM

Mengetahui pemanfaatan SDA yang ramah lingkungan Waktu : 30 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : PEMBUATAN ARANG TEMPURUNG

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar

a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi pembuatan arang

tempurung. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

pembuatan arang tempurung, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

15’ materi pembuatan arang tempurung format PowerPoint atau flip chart tentang pembuatan arang tempurung

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum

jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap

beberapa pokok dalam panduan pembuatan arang tempurung

10’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 44: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

44 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

SILABUS PELATIHAN TPU

( TIM PENULIS USULAN )

Page 45: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

45 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

SILABUS PELATIHAN TPU

( TIM PENULIS USULAN ) Tim Penulis Usulan sebelum menjalankan tugasnya perlu mendapatkan penjelasan terlebih dahulu melalui pelatihan oleh FKL di tingkat kecamatan. Pelatihan diberikan selama kurang lebih dua hari efektif. (i) Tujuan:

Tim Penulis Usulan (TPU) mampu menuangkan secara tertulis ke dalam bentuk proposal kegiatan berbagai data, informasi dan gagasan-gagasan masyarakat yang menjadi usulan desa yang berorientasi pada perlindungan lingkungan dan sumber daya alam.

(ii) Waktu dan Tempat:

2 hari efektif di kecamatan atau menyesuaikan. (iii) Pemandu / pelatih:

FKL, ASTAL dan SPL. (iv) Hasil yang diharapkan:

1) Peserta dapat memahami konsepsi PNPM LMP (latar belakang tujuan, sasaran, prinsip, kebijakan dan tahapan PNPM LMP).

2) Peserta dapat memahami peran dan tugasnya.(Lihat di PTO) 3) Peserta dapat menyusun usulan desa secara tertulis dan memuat informasi penting, singkat,

lengkap dan nyata ada di lapangan dengan mangacu pada dokumen usulan kegiatan PNPM LMP lingkup desa dan lintas kecamatan (apabila ada) yang telah disetujui dalam musyawarah desa perencanaan dan musyawarah desa khusus perempuan.

(v) Materi Pelatihan: Materi Pelatihan TPU yang akan disampaikan pada pelatihan, adalah:

NO Sesi

Tujuan

1

Gambaran mengenai

pengelolaan lingkungan dan

sumberdaya alam

Perserta dapat mengetahui tentang :

Gambaran issue-isue pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam

issue-isue pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam di wilayahnya

2

Membuat proposal kegiatan

konservasi.

Perserta dapat mengetahui tentang : Membuat proposal yang berhubungan dengan kegiatan konservasi

alam dan lingkungan hidup.

Membuat isu lingkungan hidup ke dalam proposal.

Page 46: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

46 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

3

Yang disarankan dalam

penulisan proposal Perserta dapat mengetahui tentang : Tahapan dalam penulisan proposal.

4

Beberapa tips dalam menulis

proposal Perserta dapat mengetahui tentang : Boleh dan tidak boleh yang tuliskan dalam proposal lingkungan.

5 Pengenalan Form Usulan Kegiatan

Perserta dapat mengetahui tentang : Form usulan kegiatan.

6 Praktek Penulisan Usulan Perserta dapat mengalami : Pembuatan penulisan usulan kegiatan PNPM LMP.

(vi) Proses Pelatihan TPU ♦ Persiapan pelatihan, meliputi:

1) Memastikan waktu dan tempat pelatihan 2) Membuat undangan pelatihan kepada anggota TPU terpilih, memastikan undangan telah

tersebar dan kepastian kehadiran dalam pelatihan 3) Berkonsultasi dengan CSO, Astal dan SPL untuk membuat jadwal, kurikulum pelatihan --mengacu

pada petunjuk yang telah ada--, Membuat materi atau bahan yang akan disampaikan dalam pelatihan, menentukan metode evaluasi pelatihan.

4) Menyiapkan alat tulis dan alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelatihan ♦ Pelaksanaan pelatihan, meliputi:

1) Pembukaan. 2) Penjelasan tentang “Negative List” yang ada di PTO. 3) Kemudian dilanjutkan dengan :

a. Perkenalan Setelah selesai penyajian perkenalan ini, diharapkan peserta dapat :

Saling mengenal dengan baik diantara peserta dengan peserta, peserta dengan fasilitator, dan peserta dengan panitia selama pelatihan dengan baik.

Menjalin hubungan kekeluargaan diantara peserta, peserta dengan fasilitator, dan peserta dengan panitia dengan baik.

Sebaiknya waktunya diberikan ± 30 menit

Page 47: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

47 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar Berikan salam pembukaan kepada peserta. Untuk memecahkan suasana yang beku setelah pembukaan, tanyakan kepada peserta: a. Apakah mereka sudah saling mengenal satu sama lain dalam kelas ini? b. Apakah perlu dilakukan perkenalan, sekedar untuk mengingatkan

kembali nama-nama teman kita yang lama dan mengenal teman yang baru bertemu?

2’

2. Setelah mendapatkan respon dari peserta bahwa mereka membutuhkan perkenalan kembali, maka dalam 15 menit ajaklah peserta bermain “Komik Diri”. Melalui media ini diharapkan terjadi saling mengenal secara cepat antara peserta, fasilitator dan panitia dan terbangunnya suasana/iklim pelatihan yang komunikatif dan menyenangkan. Lakukan permainan sesuai dengan petunjuk yang sudah disediakan. (lihat di “Permainan-Permainan Energizer”) Catatan untuk Fasilitator: Fasilitator bisa juga menggunakan media permainan lainnya, misalnya “Menggambar Wajah atau Melempar Bola”, dll.

15’ permainan komik diri format PowerPoint, kertas HVS, pulpen

3 Setelah proses permainan selesai, lakukan penggalian makna permainan “Komik Diri”. Mintalah peserta memberikan tanggapan bagaimana kesan mereka terhadap permainan “Komik Diri”. Tuliskan sumbang saran peserta di papan tulis. Garis bawahi kata-kata kunci dan ulaslah dengan mengkaitkan tujuan dan makna permainan “Komik Diri” di dalam pelatihan TPU .

8’

4. Penegasan Terakhir, berikan penegasan tentang makna permainan yakni perlunya para peserta, fasilitator dan panitia saling mengenal satu sama lain, tidak hanya terbatas nama, melainkan juga kepribadian dan sifat masing-masing, sehingga tercipta interaksi yang lebih akrab, mendalam dan terbuka.

5’

b. Penjelasan tujuan dan proses belajar Setelah selesai penyajian penjelasan tujuan dan proses belajar ini, diharapkan peserta akan dapat :

Menjelaskan tujuan pelatihan dengan benar

Menjelaskan metodelogi pendidikan orang dewasa yang digunakan dalam pela-tihan.

Menjelaskan proses pelatihan dengan benar Sebaiknya waktunya diberikan ± 25 menit

Page 48: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

48 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Berikan penjelasan tentang alur proses pelatihan yang meliputi materi yang dibahas dan tujuannya, metode atau teknik penyampaian yang digunakan, dan lama waktu yang diperlukan untuk pembahasan masing–masing materi. (Bila dimungkinkan, gunakan lembar alur proses kegiatan pelatihan untuk memperjelas uraian anda).

5’ kertas HVS, pulpen

2 Setelah selesai, berikan waktu kepada peserta untuk tanya jawab berkaitan dengan alur proses pelatihan.

5’

3 Selanjutnya berikan penjelasan singkat tentang metodologi pelatihan orang dewasa. Prinsipnya, dalam pelatihan yang menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa, seluruh peserta diharapkan peran aktifnya pada pembahasan seluruh sessi/pokok bahasan. Peserta yang hadir pada pelatihan ini merupakan pihak dewasa yang memiliki kemampuan dan pengalaman (bukan “gelas kosong”). Oleh karena itu, pelatihan ini dapat menjadi ajang untuk berbagi pengalaman, curah pendapat, dan mendiskusikan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan TPU ke depan.

5’

4. Setelah metodelogi pelatihan dapat dipahami, jelaskan tentang tujuan dari pelatihan ini, yakni untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan kemampuan TPU dalam menuliskan usulan desanya yang bernuansa lingkungan serta dapat berkelanjutan.

10’

c. Pengorganisasian kelas dan kesepakatan belajar Setelah selesai penyajian pengorganisasian dan kesepakatan belajar ini, diharapkan peserta dapat :

Terbentuknya pengurus kelas yang dapat mengorganisir kebutuhan peserta dalam proses belajar mengajar.

Tersusunnya tata tertib, jadwal belajar dan jadwal piket yang dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar.

Sebaiknya waktunya diberikan ± 20 menit

Page 49: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

49 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pemilihan Pengurus Kelas a) Jelaskan secara singkat mengenai pentingnya kepengurusan

kelas dalam rangka memperlancar proses belajar mengajar. Oleh karena itu, ajaklah peserta untuk memilih pengurus kelas. Tetapi sebelum dimulai, ingatkan bahwa mengingat proses pelatihan ini tidak lama, maka yang diperlukan adalah struktur pengurus kelas yang sederhana saja. Cukup seorang ketua dan sekretaris yang tugasnya lebih sebagai koordinator atau penghubung antara peserta, fasilitator dan panitia.

b) Selanjutnya bagikan potongan kertas kepada seluruh dan mintalah mereka memilih siapa yang dianggap paling tepat menduduki jabatan tersebut. Hitunglah suara yang terkumpul dan suara yang terbanyak yang dipilih. Bila ada dua orang atau lebih yang mendapat suara sama banyak, mintalah kesepakatan diantara kedua orang tersebut.

c) Setelah kepengurusan terpilih, jelaskan tugas-tugas pengurus secara singkat dan mintalah peserta memberi ucapan selamat kepada pengurus terpilih.

5’ Potongan kertas untuk pemilihan Pengurus Kelas

2. Penyusunan tata tertib belajar a) Jelaskan dalam proses belajar perlu adanya tata tertib yang

dibuat dan disepakati bersama. Bagikanlah satu lembar kertas kepada setiap peserta dan mintalah mereka menuliskan “apa yang tidak boleh dilakukan selama pelatihan”.

b) Mintalah peserta membacakan apa yang ditulis satu persatu dan bahaslah bersama-sama. Dan setelah ada kesepakatan mintalah sekretaris kelas menuliskan di papan tulis. Lakukan hal tersebut sampai semua terbahas.

c) Mintalah ketua kelas membacakan juga tata tertib telah dibuat panitia untuk melengkapinya.

d) Setelah selesai tanyakan apakah sangsi jika tata tertib yang kita buat bersama ini dilanggar.

e) Setelah ada kesepakatan, mintalah sekretaris kelas menuliskan sanksi-sanksi tersebut di kertas dan menempelkan di dinding kelas.

10’ Lembar penulisan Tata Tertib (kertas plano)

3 Penegasan Pada akhir sesi, berikan penegasan bahwa dalam pelatihan untuk orang dewasa, antara peserta, fasilitator, dan panitia adalah satu kesatuan.

5’

Page 50: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

50 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

5) Materi yang akan disampaikan adalah seperti : Pokok Bahasan 1 : Gambaran mengenai pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam Tujuan : Setelah selesai penyajian gambaran mengenai pengelolaan lingkungan

dan sumberdaya alam, diharapkan peserta dapat :

Mengetahui tentang gambaran issue-isue pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam

Mengetahui tentang issue-isue pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam di wilayahnya

Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : GAMBARAN MENGENAI PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN SUMBERDAYA ALAM

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Tanyakan kepada peserta apakah kabarnya baik, hari ini. c. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’ materi

gambaran issue-

isue pengelolaan

lingkungan dan

sumberdaya

alam format

PowerPoint atau

flip chart

tentang

gambaran issue-

isue pengelolaan

lingkungan dan

sumberdaya

alam

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi gambaran issue-isue

pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

gambaran issue-isue pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan gambaran issue-isue pengelolaan lingkungan dan sumberdaya alam

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol. Film lingkungan yang diberikan oleh CSO dapat diputar sesuai dengan materi yang dibawakan sebagai suplemen tambahan, jika waktunya memungkinkan.

Page 51: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

51 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Pokok Bahasan 2 : Membuat proposal kegiatan konservasi Tujuan : Setelah selesai penyajian membuat proposal kegiatan

konservasi ini, diharapkan peserta dapat :

Membuat proposal yang berhubungan dengan kajian konservasi alam dan lingkungan hidup

Membuat isu lingkungan hidup ke dalam proposal Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : MEMBUAT PROPOSAL KEGIATAN KONSERVASI

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’ materi membuat

proposal

kegiatan

konservasi

format

PowerPoint atau

flip chart

tentang

membuat

proposal

kegiatan

konservasi

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi membuat proposal

kegiatan konservasi. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

membuat proposal kegiatan konservasi, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan membuat proposal kegiatan konservasi

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol.

Page 52: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

52 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Pokok Bahasan 3 : Yang disarankan dalam penulisan proposal Tujuan : Setelah selesai penyajian Membuat Proposal Kegiatan

Konservasi ini, diharapkan peserta dapat mengetahui tahapan dalam penulisan proposal

Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : YANG DISARANKAN DALAM PENULISAN PROPOSAL

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi yang disarankan dalam

penulisan proposal. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi yang

disarankan dalam penulisan proposal, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’ materi yang disarankan dalam penulisan proposal format PowerPoint atau flip chart tentang yang disarankan dalam penulisan

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan yang disarankan dalam penulisan proposal

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol.

Page 53: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

53 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Pokok Bahasan 4 : Beberapa tips dalam penulisan proposal Tujuan : Setelah selesai penyajian beberapa tips dalam penulisan

proposal ini, diharapkan peserta dapat mengetahui “Boleh dan Tidak Boleh” yang akan dituliskan dalam proposal

Waktu : 40 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : BEBERAPA TIPS DALAM PENULISAN PROPOSAL

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’ materi beberapa

tips dalam

penulisan

proposal format

PowerPoint atau

flip chart

tentang

beberapa tips

dalam penulisan

proposal

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi beberapa tips dalam

penulisan proposal. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

beberapa tips dalam penulisan proposal, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

20’

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan beberapa tips dalam penulisan proposal

15’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol.

Page 54: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

54 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Pokok Bahasan 5 : Pengenalan form usulan kegiatan Tujuan : Setelah selesai penyajian form usulan kegiatan ini, diharapkan

peserta dapat mengetahui model form usulan kegiatan Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : PENGENALAN FORM USULAN KEGIATAN

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi form usulan kegiatan. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi form

usulan kegiatan, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting. c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta

untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’ materi form usulan kegiatan format PowerPoint dan contoh form usulan kegiatan PNPM LMP

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan form usulan kegiatan

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol.

Page 55: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

55 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Pokok Bahasan 6 : Praktek penulisan usulan Tujuan : Setelah selesai penyajian praktek penulisan usulan ini, diharapkan

peserta dapat mengetahui tata cara penulisan usulan kegiatan PNPM LMP

Waktu : 360 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : PRAKTEK PENULISAN USULAN

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Tanyakan kepada peserta apakah kabarnya baik, hari ini. c. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’ contoh gagasan-gagasan kegiatan masyarakat yang sudah disetujui sebagai usulan desa yang akan diajukan pada MAD, yaitu maksimal 3 usulan khusus yang berorientasi lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam

laptop

printer

2. Praktek a. Fasilitator menjelasan singkat tentang beberapa muatan dalam

penulisan usulan. b. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta

untuk mempraktekkan cara penulisan usulan. c. Fasilitator mendampingi selama proses praktek penulisan usulan

105’

3. Penutup Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa pokok dalam panduan penulisan usulan

15’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol.

Page 56: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

56 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

SILABUS PELATIHAN TV

( TIM VERIFIKASI )

Page 57: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

57 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

SILABUS PELATIHAN TV

( TIM VERIFIKASI ) Verifikasi usulan merupakan tahap kegiatan yang bertujuan untuk memeriksa dan menilai kelayakan usulan kegiatan dari setiap desa untuk didanai PNPM LMP. Proses verifikasi dilakukan dengan menilai dua aspek. Pertama pemeriksaan dokumen dan kedua pemeriksaan di lapangan Verifikasi atau pemeriksaaan dokumen adalah memeriksa kelengkapan dan ke-absahan dokumen-dokumen suatu usulan kegiatan, misalnya : apakah usulan desa sudah ditandatangani ketua TPK dan kepala desa, apakah usulan dilengkapi dengan salinan berita acara musyawarah desa dan Musyawarah desa khusus dan kelompok perempuan, hasil klasifikasi kesejahteraan dan hasil pemetaan sosial, serta yang terpenting mengenai analisis bernuansa lingkungan hidup, dll. Pemeriksaan di lapangan adalah untuk memastikan kesesuaian usulan dengan keadaan sebenarnya yang terjadi dilapangan, misalnya: apakah benar usulan dibahas dalam musyawarah desa (wawancara dengan anggota masyarakat), apakah memberikan manfaat langsung kepada kondisi lingkungan saat ini, apakah benar menjadi kebutuhan masyarakat dan bisa dikerjakan oleh masyarakat sendiri, potensi kelompok dan usulan kegiatan dll. (i) Tujuan:

Tim Verifikasi (TV) mampu untuk memeriksa dan menilai kelayakan usulan kegiatan dari setiap desa agar sesuai dengan ketentuan dasar dalam PTO PNPM LMP, baik pemeriksaan dokumen maupun pemeriksaan lapangan.

(ii) Waktu dan Tempat:

1 hari efektif di kecamatan atau menyesuaikan. (iii) Pemandu / pelatih:

FKL, Astal dan SPL. (iv) Hasil yang diharapkan:

Peserta mampu : 1) Memahami konsepsi PNPM LMP (latar belakang, tujuan, sasaran prinsip, kebijakan dan tahapan

PNPM LMP). 2) Memahami peran dan tanggung jawabnya sebagai tim verifikasi (lihat PTO). 3) Memeriksa kelengkapan dokumen usulan. 4) Pemeriksaan lapangan untuk menilai kelayakan usulan. 5) Membuat rekomendasi hasil pemeriksaan usulan.

(v) Materi Pelatihan: Materi Pelatihan TV yang akan disampaikan pada pelatihan, adalah:

Page 58: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

58 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

NO Sesi

Tujuan

1

Berbagi mengenai isu

lingkungan hidup

Perserta dapat mengetahui tentang : Keanekaragaman hayati di Indonesia dan ancamannya dan

bagaimana menguranginya.

Bagaimana membuat kegiatan lingkungan.

2 Verifikasi ide-ide bernuansa lingkungan dari proposal

Perserta dapat mengetahui bagaimana mem-verifiaksi dan memberikan masukan ide-ide bernuansa lingkungan pada proposal

3

Hasil verifikasi ide-ide

lingkungan proposal Perserta dapat berbagi tentang verifikasi dan nilai yang dihasilkan

4

Praktek memverifikasi usulan

kegiatan Perserta dapat mengalami tata cara mem-verifiaksi dan memberikan masukan ide-ide bernuansa lingkungan pada proposal

(vi) Proses Pelatihan Tim Verifikasi ♦ Persiapan pelatihan, meliputi:

1) Memastikan waktu dan tempat pelatihan. 2) Memastikan konsumsi peserta. 3) Membuat undangan pelatihan kepada anggota Tim Verifikasi terpilih, memastikan undangan

telah tersebar dan kepastian kehadiran dalam pelatihan. 4) Berkonsultasi dengan CSO, Astal dan SPL untuk membuat jadwal, kurikulum pelatihan --mengacu

pada petunjuk yang telah ada--, membuat materi atau bahan yang akan disampaikan dalam pelatihan, menentukan metode evaluasi pelatihan.

5) Menyiapkan alat tulis dan alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelatihan. ♦ Pelaksanaan pelatihan, meliputi:

1) Pembukaan. 2) Penjelasan tentang “Negative List” yang ada di PTO. 3) Kemudian dilanjutkan dengan :

a. Perkenalan Setelah selesai penyajian perkenalan ini, diharapkan peserta dapat :

Saling mengenal dengan baik diantara peserta dengan peserta, peserta dengan fasilitator, dan peserta dengan panitia selama pelatihan dengan baik.

Menjalin hubungan kekeluargaan diantara peserta, peserta dengan fasilitator, dan peserta dengan panitia dengan baik. Sebaiknya waktunya diberikan ± 30 menit

Page 59: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

59 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar Berikan salam pembukaan kepada peserta. Untuk memecahkan suasana yang beku setelah pembukaan, tanyakan kepada peserta: a. Apakah mereka sudah saling mengenal satu sama lain dalam kelas ini? b. Apakah perlu dilakukan perkenalan, sekedar untuk mengingatkan

kembali nama-nama teman kita yang lama dan mengenal teman yang baru bertemu?

2’

2. Setelah mendapatkan respon dari peserta bahwa mereka membutuhkan perkenalan kembali, maka dalam 15 menit ajaklah peserta bermain “Melempar Bola”. Melalui media ini diharapkan terjadi saling mengenal secara cepat antara peserta, fasilitator dan panitia dan terbangunnya suasana/iklim pelatihan yang komunikatif dan menyenangkan. Lakukan permainan sesuai dengan petunjuk yang sudah disediakan. (lihat di “Permainan-Permainan Energizer”) Catatan untuk Fasilitator: Fasilitator bisa juga menggunakan media permainan lainnya, misalnya “Menggambar Wajah, atau Komik diri”, dll.

15’ bola plastik atau bola utk sepak bola

3 Setelah proses permainan selesai, lakukan penggalian makna permainan “Melempar Bola”. Mintalah peserta memberikan tanggapan bagaimana kesan mereka terhadap permainan “Melempar Bola”. Tuliskan sumbang saran peserta di papan tulis. Garis bawahi kata-kata kunci dan ulaslah dengan mengkaitkan tujuan dan makna permainan “Melempar Bola” di dalam pelatihan TV .

8’

4. Penegasan Terakhir, berikan penegasan tentang makna permainan yakni perlunya para peserta, fasilitator dan panitia saling mengenal satu sama lain, tidak hanya terbatas nama, melainkan juga kepribadian dan sifat masing-masing, sehingga tercipta interaksi yang lebih akrab, mendalam dan terbuka.

5’

c. Penjelasan tujuan dan proses belajar Setelah selesai penyajian penjelasan tujuan dan proses belajar ini, diharapkan peserta dapat :

Menjelaskan tujuan pelatihan dengan benar

Menjelaskan metodelogi pendidikan orang dewasa yang digunakan dalam pela-tihan.

Menjelaskan proses pelatihan dengan benar Sebaiknya waktunya diberikan ± 25 menit

Page 60: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

60 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Berikan penjelasan tentang alur proses pelatihan yang meliputi materi yang dibahas dan tujuannya, metode atau teknik penyampaian yang digunakan, dan lama waktu yang diperlukan untuk pembahasan masing–masing materi. (Bila dimungkinkan, gunakan lembar alur proses kegiatan pelatihan untuk memperjelas uraian anda).

5’ kertas HVS, pulpen

2 Setelah selesai, berikan waktu kepada peserta untuk tanya jawab berkaitan dengan alur proses pelatihan.

5’

3 Selanjutnya berikan penjelasan singkat tentang metodelogi pelatihan orang dewasa. Prinsipnya, dalam pelatihan yang menggunakan pendekatan pendidikan orang dewasa, seluruh peserta diharapkan peran aktifnya pada pembahasan seluruh sessi/pokok bahasan. Peserta yang hadir pada pelatihan ini merupakan pihak dewasa yang memiliki kemampuan dan pengalaman (bukan “gelas kosong”). Oleh karena itu, pelatihan ini dapat menjadi ajang untuk berbagi pengalaman, curah pendapat, dan mendiskusikan peranan TV dalam pembangunan lingkungan hidup di wilayahnya.

5’

4. Setelah metodelogi pelatihan dapat dipahami, jelaskan tentang tujuan dari pelatihan ini, yakni untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, sikap dan kemampuan TV dalam meningkatkan kelembagaan dan kapasitasnya sebagai tim yang melakukan verifikasi usulan dari kelompok masyarakat di wilayahnya.

10’

d. Pengorganisasian kelas dan kesepakatan belajar Setelah selesai penyajian pengorganisasian dan kesepakatan belajar ini, diharapkan peserta dapat :

Terbentuknya pengurus kelas yang dapat mengorganisir kebutuhan peserta dalam proses belajar mengajar.

Tersusunnya tata tertib, jadwal belajar dan jadwal piket yang dapat mendukung kelancaran proses belajar mengajar.

Sebaiknya waktunya diberikan ± 20 menit

Page 61: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

61 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pemilihan Pengurus Kelas a) Jelaskan secara singkat mengenai pentingnya kepengurusan

kelas dalam rangka memperlancar proses belajar mengajar. Oleh karena itu, ajaklah peserta untuk memilih pengurus kelas. Tetapi sebelum dimulai, ingatkan bahwa mengingat proses pelatihan ini tidak lama, maka yang diperlukan adalah struktur pengurus kelas yang sederhana saja. Cukup seorang ketua dan sekretaris yang tugasnya lebih sebagai koordinator atau penghubung antara peserta, fasilitator dan panitia.

b) Selanjutnya bagikan potongan kertas kepada seluruh dan mintalah mereka memilih siapa yang dianggap paling tepat menduduki jabatan tersebut. Hitunglah suara yang terkumpul dan suara yang terbanyak yang dipilih. Bila ada dua orang atau lebih yang mendapat suara sama banyak, mintalah kesepakatan diantara kedua orang tersebut.

c) Setelah kepengurusan terpilih, jelaskan tugas-tugas pengurus secara singkat dan mintalah peserta memberi ucapan selamat kepada pengurus terpilih.

5’ potongan kertas untuk pemilihan pengurus kelas

2. Penyusunan tata tertib belajar a) Jelaskan dalam proses belajar perlu adanya tata tertib yagn

dibuat dan disepakati bersama. Bagikanlah satu lembar kertas kepada setiap peserta dan mintalah mereka menuliskan “apa yang tidak boleh dilakukan selama pelatihan”.

b) Mintalah peserta membacakan apa yang ditulis satu persatu dan bahaslah bersama-sama. Dan setelah ada kesepakatan mintalah sekretaris kelas menuliskan di papan tulis. Lakukan hal sampai semua terbahas.

c) Mintalah ketua kelas membacakan juga tata tertib telah dibuat panitia untuk melengkapinya.

d) Setelah selesai tanyakan apakah sanksi jika tata tertib yang kita buat bersama ini dilanggar.

e) Setelah ada kesepakatan, mintalah sekretaris kelas menuliskan sanksi-sanksi tersebut di kertas dan menempelkan di dinding kelas.

10’ lembar penulisan tatatTertib (kertas plano)

3 Penegasan Pada akhir sesi, berikan penegasan bahwa dalam pelatihan untuk orang dewasa, antara peserta, fasilitator, dan panitia adalah satu kesatuan.

5’

Page 62: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

62 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

6) Materi yang akan disampaikan adalah seperti : Pokok Bahasan 1 : Berbagi mengenai isu lingkungan hidup Tujuan : Setelah selesai penyajian berbagi mengenai isu lingkungan hidup

ini, diharapkan peserta dapat :

Keanekaragaman hayati di Indonesia dan ancamannya dan bagaimana menguranginya

Bagaimana membuat kegiatan lingkungan Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : BERBAGI MENGENAI ISU LINGKUNGAN HIDUP

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Tanyakan kepada peserta apakah kabarnya baik, hari ini. c. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’ materi berbagi

mengenai isu

lingkungan

hidup format

PowerPoint atau

flip chart

tentang berbagi

mengenai isu

lingkungan

hidup

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi berbagi mengenai isu

lingkungan hidup. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

berbagi mengenai isu lingkungan hidup, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan berbagi mengenai isu lingkungan hidup

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol.

Page 63: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

63 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Pokok Bahasan 2 : Verifikasi ide-ide bernuansa lingkungan hidup Tujuan : Setelah selesai penyajian verifikasi ide-ide bernuansa lingkungan

hidup ini, diharapkan peserta dapat mengetahui bagaimana mem-verifiaksi dan memberikan masukan ide-ide bernuansa lingkungan pada proposal.

Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : VERIFIKASI IDE-IDE BERNUANSA LINGKUNGAN HIDUP

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’ materi verifikasi

ide-ide

bernuansa

lingkungan

hidup format

PowerPoint atau

flip chart

tentang

verifikasi ide-ide

bernuansa

lingkungan

hidup

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi verifikasi ide-ide

bernuansa lingkungan hidup. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi

verifikasi ide-ide bernuansa lingkungan hidup, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan verifikasi ide-ide bernuansa lingkungan hidup

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol.

Page 64: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

64 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Pokok Bahasan 3 : Hasil verifikasi Ide-Ide lingkungan hidup Tujuan : Setelah selesai penyajian hasil verifikasi ide-ide lingkungan

hidup ini, diharapkan peserta dapat berbagi tentang verifikasi dan nilai yang dihasilkan.

Waktu : 60 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : HASIL VERIFIKASI IDE-IDE LINGKUNGAN HIDUP

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’ materi hasil

verifikasi ide-ide

lingkungan

hidup format

PowerPoint atau

flip chart

tentang hasil

verifikasi ide-ide

lingkungan

hidup

2. Presentasi PowerPoint a. Fasilitator memberikan penyajian materi hasil verifikasi ide-ide

lingkungan hidup. b. Fasilitator menjelasan singkat tentang latar belakang materi hasil

verifikasi ide-ide lingkungan hidup, kemudian menjelaskan beberapa muatan penting.

c. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta untuk menanyakan beberapa hal yang masih belum jelas.

25’

3. Tanya Jawab a. Buka sesi tanya jawab jika dirasakan masih ada yang belum jelas. b. Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa

pokok dalam panduan hasil verifikasi ide-ide lingkungan hidup.

30’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol.

Page 65: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

65 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Pokok Bahasan 4 : Praktek mem-verifikasi usulan kegiatan PNPM LMP Tujuan : Setelah selesai penyajian praktek mem-verifikasi usulan kegiatan

PNPM LMP ini, diharapkan peserta dapat mengalami tata cara mem-verifikasi dan memberikan masukan ide-ide bernuansa lingkungan pada proposal

Waktu : 120 menit

PROSES PENYAJIAN POKOK BAHASAN : PRAKTEK MEM-VERIFIKASI USULAN KEGIATAN PNPM LMP

Langkah-langkah Waktu Media

1 2 3

1. Pengantar a. Berikan salam pembukaan kepada peserta dalam kelas ini. b. Jelaskan tujuan pokok bahasan ini dan hasil yang diharapkan.

5’ contoh usulan-usulan yang berorientasi lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam

2. Praktek a. Fasilitator menjelasan singkat tentang beberapa muatan dalam

mem-verifikas usulan. b. Setelah selesai, fasilitator memberi kesempatan kepada peserta

untuk mempraktekkan cara mem-verifikasi usulan. c. Fasilitator mendampingi selama proses praktek penulisan usulan

105’

3. Penutup Akhiri sesi dengan kesimpulan dan penegasan terhadap beberapa pokok dalam panduan verifikasi usulan

15’

Catatan : Media yang perlu dipersiapkan juga adalah : kertas plano, metaplan, dan spidol.

Page 66: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

66 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

PERMAINAN-PERMAINAN ENERGIZER

( PEMBANGKIT GAIRAH/SEMANGAT PESERTA PELATIHAN ) Permainan yang bersifat pembangkit semangat/gairah (energizer) ini memegang peranan penting untuk bisa merangsang dan membangun konsentrasi peserta karena kegiatan ini berfungsi sebagai sarana membangkitkan semangat dari para peserta, maupun untuk meminimalkan kepasifan dari para peserta. Jenis permainan ini biasanya dibawakan pada saat setelah istirahat makan siang atau pada saat kondisi penyampaian materi yang terlalu menguras konsentrasi peserta. Permainan ini merupakan aktivitas yang memancing tawa, dan memberi kesempatan bagi para peserta untuk berinteraksi secara aktif dan intensif (menggerakan indra lainnya selain mata). Dalam proses bermain terdapat makna-makna, yang apabila diungkap dalam bentuk sharing dengan peserta setelah melakukan kegiatan akan terungkap berbagai pengalaman cukup menarik dari si pelaku kegiatan permainan. Ada beberapa jenis-jenis permainan yaitu : A. Melukis wajah Waktu : ± 25 menit Tujuan : Perkenalan Peralatan : Kertas ukuran folio & Pulpen/Pinsil. Cara bermainnya : 1) Masing-masing peserta diberikan kertas ukuran folio & pulpen/pinsil. 2) Tugas dari masing-masing orang tersebut adalah melukis dirinya. 3) Setelah seluruh peserta melukis dirinya, hasil lukisan tersebut dikumpulkan. 4) Kertas tersebut kemudian dibagikan kembali kepada seluruh peserta dengan catatan tidak boleh

ada yang mendapatkan lukisan dirinya sendiri. 5) Masing-masing orang bertugas mewawancarai si empunya lukisan selengkap mungkin (data

minimal yang harus didapatkan adalah nama, alamat, hobi/kesukaan, dan identitas lainnya yang dibutuhkan).

6) Hasil wawancara tersebut akan dipresentasikan pada saat berkumpul. B. Komik Diri Waktu : ± 25 menit Tujuan : Perkenalan Peralatan : Kertas ukuran folio & Pulpen/Pinsil/Pensil Warna.

Page 67: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

67 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Cara bermainnya : 1) Masing-masing peserta diberikan kertas ukuran folio & pulpen/pinsil atau sediakan pensil warna. 2) Tugas dari masing-masing orang tersebut adalah menjawab 3 (tiga) pertanyaan dengan

jawabannya menggunakan media gambar. 3) Pertanyaan yang diberikan kepada peserta adalah :

Apa pengalaman paling menarik dan sulit dilupakan saat anda kanak-kanak

Apa yang membuat anda tertarik dengan PNPM LMP

Apa yang akan anda sumbangkan kepada desa anda melalui PNPM LMP 4) Setelah seluruh peserta menyelesaikan jawabannya. Mintalah kepada peserta yang siap lebih dulu

untuk mempresentasikan hasil komik diri-nya. 5) Seluruh peserta dapat mempresentasikan komik dirinya, namun apabila waktunya terlalu panjang,

dapat meminta ijin kepada peserta untuk sebagian saja yang mempreentasikan komik dirinya. C. Perkenalan Dengan Melempar Bola Waktu : ± 20 menit Tujuan : Perkenalan Peralatan : Bola Cara bermainnya : 1. Peserta menyebutkan nama dirinya terlebih dahulu. 2. Bola dilemparkan ke orang di hadapannya dengan menyebutkan nama orang yang akan diberi

bola. 3. Sedangkan penerima menyebutkan “terima kasih Si .. “ atas bolanya. Misalnya, nama saya Badu

dan bola ini akan saya lemparkan ke Ahmad”. Ahmad mengataka : Terima kasih Badu. Saya ahmad dan bola ini akan saya lemparka ke Kusno. Demikian seterusnya.

D. Permainan tongji-tongji Waktu : ± 20 menit Tujuan : Pembangkit semangat peserta Peralatan : -- Cara bermainnya : 1. Katakan“ Tongji-tongji (tangan kiri diangkat sedangkan tangan kanan menyentuh siku) 2. Katakan la la (dibarengi dengan tepuk tangan 2 kali), 3. Katakan yim-yim (sambil menggerakkan tangan), 4. Katakan tole-tole (sambil menggerakan kepala ke kanan dan kekiri ) 5. Kemudian diulangi kembali dari awal lagi. 6. Ulangi lebih cepat dan lebih cepat lagi

Page 68: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

68 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

E. Tepuk Tangan Waktu : ± 15 menit Tujuan : Pembangkit semangat peserta Peralatan : - Cara bermainnya : 1. Peserta diminta untuk memilih satu orang teman sebagai pasangannya. 2. Pemandu menyebut "satu" dan peserta melakukan tepuk tangan satu kali di tangan masing-

masing dan dilanjutkan tepuk tangan satu kali dengan telapak tangan kawan. 3. Pemandu menyebut "dua", maka peserta melakukan dua kali tepuk tangan di tangan masing-

masing dan dua kali tepuk tangan dengan kawan, dan seterusnya 4. Pemandu menyebutkan sebuah angka dan peserta melakukan tepuk tangan dengan pola serupa

dengan jumlah yang sama dengan angka yang disebut. b. Permainan selesai bila terjadi kesalahan. 5. Permainan bisa dilanjutkan dengan merubah formasi peserta menjadi tiga orang, empat orang,

lima orang dan diakhiri dengan seluruh peserta. F. Tangan Kusut Waktu : ± 20 menit Tujuan : Kebersamaan dalam memecahkan masalah. Peralatan : - Cara bermainnya : 1. Fasilitator mengajak peserta membuat sebuah lingkaran kecil hingga masing-masing pundak

peserta saling bertemu 2. Peserta diminta untuk mengulurkan tangan kanan ke depan dan memegang tangan kanan

kawannya yang berhadapan dengan dirinya. (Sebaiknya tidak diperkenankan memegang tangan kawan di sebelahnya)

3. Kemudian, peserta diminta untuk mengulurkan tangan kirinya ke depan untuk memegang tangan kiri kawan yang ada di hadapannya. (Tidak diperkenankan berpegangan tangan dengan pasangan tangan kanannya).

4. Setelah seluruh peserta berpegangan, tugas mereka adalah berusaha membuat suatu lingkaran tanpa melepas pegangan tangannya.

F. Tangan Kusut (Dengan Media Tali) Waktu : ± 20 menit Tujuan : Kebersamaan dalam memecahkan masalah. Peralatan : Tali dengan ukuran panjang 50 cm

Page 69: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

69 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Cara bermainnya : 1. Pemandu menggenggam erat potongan tali tersebut ditengah peserta yang telah membuat

lingkaran kecil (seperti permainan tangan kusut tanpa tali). 2. Tangan kanan peserta memegang kain dibagian atas dari genggaman pemandu, memilih secara

acak. 3. Kemudian tangan kiri memegang potongan kain di bagian bawah tangan pemandu. 4. Permainan selanjutnya seperti cara I. G. Apel & Botol Waktu : ± 15 menit Tujuan : Membantu merangsang kemampuan konsentrasi Peralatan : Benda yang mewakili apel & botol (2 macam) Cara bermainnya : 1. Peserta membuat sebuah lingkaran, pemandu ikut serta dalam lingkaran tersebut 2. Pemandu memberikan botol ke sebelah kiri dengan menyebutkan "ini botol" 3. Orang yang menerima botol bertanya pada pemberi botol “apa?” . Pemberi botol menjawab

“botol”. Orang yang memegang botol melanjutkan memberikan botolnya kepada kawan yang ada di sebelah kiri dengan menyebutkan “ini botol”

4. Kawan yang menerimanya bertanya “apa?” kemudian orang yang pertama menerima botol bertanya kembali pada si pemandu “apa” dan pemandu menjawab pada peserta pertama “botol”. Peserta pertama menyampaikan kembali pada peserta yang kedua “botol”.

5. Orang kedua memberikan kembali pada orang ketiga sebelah kiri dengan teknik seperti di atas. 6. Demikian juga dengan apel, langkahnya seperti di atas namun bergerak ke arah kanan H. Pesan Berantai Waktu : ± 15 menit Tujuan : Mencairkan suasana yang kaku Peralatan : -- Cara bermainnya : 1. Peserta diminta membentuk 2 kelompok, masing-masing kelompok berjajar menjadi sebuah

barisan. 2. Salah satu ujung dari barisan tersebut dibisiki sebuah pesan yang terdiri dari beberapa suku kata.

Pesan tersebut mesti disampaikan kembali kepada kawan lain secara berantai hingga ujung yang lainnya.

3. Setelah pesan tersebut sampai segera diuji apakah sesuai dengan pesan awal. Bila tidak sesuai maka diurut dibagian mana pesan itu berubah.

Page 70: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

70 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

TIPS BAGI SEORANG FASILITATOR

1. Bagaimana caranya menjadi fasilitator yang berhasil ?

a. Milikilah rasa humor. b. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti, hindari penggunaan jargon/istilah tertentu. c. Hadapi peserta dengan luwes, tidak kaku. d. Berikan waktu yang cukup bagi peserta untuk berpikir dan menjawab. e. Ungkapkan perasaan sendiri. f. Perhatikan kondisi diri sendiri. (hal ini merupakan pegangan untuk merasakan situasi di dalam

kelompok. Jika fasilitator merasakan suatu kebosanan, biasanya kelompok juga memiliki perasaan serupa).

g. Perhatikan bahasa tubuh para peserta. 2. Yang harus dihindari oleh fasilitator.

a. Menilai pemikiran dan perasaan peserta (kelompok juga jangan menilai hal-hal yang diungkapkan oleh peserta). Di dalam setiap permainan tidak ada yang benar atau salah. Proses bermain memberi kesempatan penghayatan yang berbeda bagi masing-masing peserta. Satu peserta akan merasakan arti bermain yang bersifat subyektif dan berbeda dari peserta lain.

b. Menolong/membantu peserta, karena peserta akan menolong dirinya sendiri. Memakai kalimat “seharusnya....’, atau ‘sebaiknya ...’

c. Memaksakan peserta untuk melakukan tindakan apa-pun d. Memberikan jawaban atas masalah peserta. Beri dorongan pada peserta untuk menemukan

jawaban sendiri, jangan memberi ceramah atau nasehat tentang suatu hal. 3. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh fasilitator dalam memandu sebuah permainan.

a. Memilih permainan yang tepat dalam sebuah pelatihan, hal yang perlu diperhatikan antara lain: tujuan yang ingin dicapai, jumlah dan umur peserta, alat bantu yang diperlukan, tempat dan waktu yang tersedia. Perhatikan pula kondisi peserta, jika kelihatannya merasa lelah, pilihlah permainan yang menghibur dan menyegarkan, serta tidak banyak gerakan fisik. Jika permainan membutuhkan konsentrasi dari peserta maupun suasana yang tenang, pilihlah waktu yang tepat. Di awal permainan, peserta seringkali merasa ragu atau kuatir, hal ini adalah hal biasa. Untuk menghadapi hal ini, yakinkan peserta bahwa permainan tidak akan membahayakan diri mereka. Selain itu, pilihlah beberapa permainan singkat yang bersifat menghibur dan mencairkan kekakuan suasana. Jangan ragu untuk mengubah atau melakukan improvisasi terhadap jenis permainan yang dipilih. Pilihan kata, istilah, contoh, dan sebagainya yang cocok bagi satu kelompok pelatihan, belum tentu akan dimengerti/memiliki makna bagi kelompok pelatihan yang berbeda. Untuk itu, fasilitator dapat mengganti/mengubahnya agar sesuai dengan keadaan kelompok peserta pelatihan.

Page 71: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

71 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

b. Mengatur ruangan latihan, aturlah posisi agar antar sesama peserta dan fasilitator dapat bebas saling melihat satu sama lain. Sebisa mungkin jauhkan benda-benda (misalnya meja tulis) yang dapat menghalangi komunikasi dan menjauhkan satu sama lain. Posisi yang paling memungkinkan untuk hal ini adalah berdiri atau duduk dalam lingkaran. Selain memberi kebebasan untuk saling memandang, posisi ini juga memberi perasaan kesamaan hak, tidak ada yang lebih istimewa dari yang lain.

c. Membawakan permainan :

Tahap permulaan, fasilitator mengusulkan suatu permainan, menjelaskan cara dan aturan bermain. Pastikanlah bahwa semua peserta memahami cara dan peraturan tersebut. Jika perlu beri kesempatan untuk mencoba atau memberi contoh, sebelum mulai bermain yang sesungguhnya. Penjelasan yang diberikan sebaiknya dihafalkan terlebih dulu. Jika penjelasannya dibacakan maka interaksi dengan para peserta akan terasa kaku dan membosankan.

Tahap bermain --- Peran aktif peserta merupakan penentu dari hasil proses bermain. Fasilitator merupakan pengamat dari proses tersebut, yang akan berguna untuk pembahasan evaluasi setelah bermain selesai. Untuk membina keakraban antara peserta dan fasilitator, serta menumbuhkan keberanian, fasilitator dapat ikut berpartisipasi dalam permainan. Dalam hal ini fasilitator harus bertindak sebagai ‘salah satu anggota kelompok’. Namun demikian, fasilitator perlu hati-hati, agar peserta tetap bersikap sebagaimana adanya dan tidak hanya mengulangi/meniru tingkah laku fasilitator.

Tahap evaluasi dan refleksi --- Tahap ini sangat penting dan tidak boleh terlewatkan. Melalui tahap ini, arti dan pentingnya permainan baru akan jelas bagi para peserta. Fasilitator perlu memotivasi peserta, untuk memikirkan pengalaman yang diterima dan memberanikan mereka untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Pertanyaan tentang pengalaman dan perasaan mereka setelah bermain, dapat membantu peserta pada tahap ini. Dalam tahap ini, fasilitator memberi kesempatan pada semua peserta untuk berbicara. Pada akhirnya, fasilitator menutup proses bermain dengan memberikan kesimpulan pikiran dan perasaan peserta, serta menunjukkan hasil atau arti penting dari permainan yang baru saja dilakukan.

Page 72: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

72 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

Page 73: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

73 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

PENUTUP

BBiillaa eennggkkaauu hhaannyyaa mmeeddeennggaarr,,

ssuuaattuu ssaaaatt eennggkkaauu aakkaann lluuppaa

BBiillaa eennggkkaauu hhaannyyaa mmeelliihhaatt,,

ssuuaattuu ssaaaatt eennggkkaauu ppaassttii aakkaann iinnggaatt

NNaammuunn bbiillaa eennggkkaauu iikkuutt mmeellaakkuukkaann,,

mmaakkaa eennggkkaauu aakkaann ppaahhaamm

Belajar dari pengalaman, merupakan suatu pembelajaran dalam menangani berbagai pemasalahan yang timbul dan tenggelam didalam kehidupan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan fasilitasi dalam PNPM LMP di masyarakat merupakan pengalaman tersendiri untuk saling belajar bersama. Dalam buku kecil ini, penyusun mencoba menjabarkan teknis fasilitasi yang akan dilakukan kawan-kawan FKL ketika bersama-sama masyarakat menjalankan PNPM LMP. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kawan-kawan FKL PNPM LMP dan menjadi inspirasi dalam menjalankan fasilitasinya kepada masyarakat dampingannya. Sehingga selain ekonomi masyarakat terbangun, lingkungan sekitar juga dapat terjaga dengan baik, sesuai dengan nilai-nilai yang terbangun dalam konsep PNPM LMP.

Page 74: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

74 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

DAFTAR PUSTAKA

Penjelasan II Fasilitator dan Pelatihan PPK_Tim Koordinasi Program Pengembangan Kecamatan Jakarta (2005)

Petunjuk Teknik Operasioanl (PTO) PNPM LMP_Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia (2008)

Silabus CSO PNPM LMP Sulawesi Utara_Conservation Training and Resource Centre (2009)

Page 75: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

75 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a

BACK COVER

Page 76: Silabus Pelatihan-Pelatihan PNPM LMP Program Sumatera

76 | S i l a b u s P e l a t i h a n P N P M L M P C S O - P N P M L M P - S u m a t e r a