SIKLUS REPRODUKSI WANITA

download SIKLUS REPRODUKSI WANITA

of 15

Transcript of SIKLUS REPRODUKSI WANITA

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    1/15

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    2/15

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Usia Menarche Remaja

    Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada

    pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa, yaitu mereka

    yang berumur 10-19 tahun (Depkes, 1993). Masa remaja adalah masa

    peralihan dari anak ke dewasa baik secara jasmani maupun rohani. Tahapan

    ini sangat menentukan bagi pribadi remaja dimana terjadi perubahan besar

    dan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial/tingkah

    laku. Perubahan fisik/jasmani seperti berat badan, ukuran anggota badan

    dan sebagainya; serta perubahan yang lain seperti berfikir/kecerdasan,

    bertingkah laku, perasaan/kejiwaan yang berjalan secara bertahap sesuai

    dengan umurnya (BKKBN, 2000).

    Berbagai penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan

    dengan usia menarche antara lain adalah pengaruh genetik, kondisi sosial

    ekonomi, kesehatan umum, kesejahteraan, status gizi, jenis latihan fisik

    tertentu dan jumlah anggota keluarga. Penelitian Burhanuddin (2007)

    menemukan bahwa dari 400 orang pelajar putri Bugis Kota dan Desa di

    Sulawesi Selatan yang sudah menarche berusia antara 10 - 62 tahun sampai

    15 - 71 tahun. Hal ini meliputi kelompok Kota 200 orang dengan usia rata-

    rata 12,93 tahun dan kelompok Desa 200 orang dengan usia rata-rata 13,18

    tahun pada pelajar putri Bugis. Disimpulkan bahwa ditemukan perbedaan

    berat badan, status gizi, status sosial ekonomi dan aktivitas fisik respondenterhadap pencapaian usia menarche pada pelajar putri Bugis Kota dan Desa

    di Sulawesi Selatan.

    Ditemukan parameter pembeda terkuat melalui analisis diskriminan

    adalah berat badan, sebagai pemicu percepatan usia menarche. Melalui

    analisis jalur terdapat aspek yang berpengaruh langsung terhadap

    pencapaian usia menarche yaitu: (1) berat badan, (2) status gizi, dan (3)

    status sosial ekonomi orang tua. Sedangkan faktor yang berpengaruh secara

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    3/15

    tidak langsung adalah aktivitas fisik responden melalui (1) aktivitas fisik

    (Burhanuddin, 2007).

    a. Remaja

    Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh

    berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19

    tahun, merupakan masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode

    pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas.

    Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa

    (Depkes RI, 2001).

    Menurut ciri perkembangannya, masa remaja dibagi menjadi tiga

    tahap, yaitu : (1). Masa remaja awal (10-12 tahun); (2) Masa remaja tengah

    (13-15 tahun); (3) Masa remaja akhir (16-19 tahun). Ciri khas tahap remaja

    awal antara lain: lebih dekat dengan teman sebaya, ingin bebas, lebih banyak

    memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak. Ciri khas tahap

    remaja tengah antara lain: mencari identitas diri, timbulnya keinginan untuk

    kencan, mempunyai rasa cinta yang mendalam, mengembangkan kemampuan

    berpikir abstrak, berkhayal tentang aktifitas seks. Ciri khas tahap remaja

    akhir antara lain: pengungkapan kebebasan diri, lebih selektif dalam mencari

    teman sebaya, mempunyai citra jasmani dirinya, dapat mewujudkan rasa

    cinta, mampu berpikir abstrak.

    Terjadinya pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk

    pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai

    kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan

    itu ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut: tanda-tanda seks

    primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks yaitu terjadinyahaid pada remaja puteri (menarche) dan terjadinya mimpi basah pada remaja

    laki-laki.

    Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan

    perubahan fisik yang meliputi : (1) Perubahan emosi, sehingga remaja

    menjadi sensitif (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa; agresif dan

    mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga

    misalnya mudah berkelahi. (2). Perkembangan intelegensia, sehingga remaja

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    4/15

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    5/15

    wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur

    tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi

    buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh

    serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah, dikenal

    sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama tiga

    hingga tujuh hari. Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya

    akan berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan

    merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang

    hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana

    Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai

    amenore, atau kegagalan bermenstruasi selama masa waktu perpanjangan.

    Kondisi ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor termasuk stres,

    hilang berat badan, olahraga berat secara teratur, atau penyakit. Sebaliknya,

    beberapa wanita mengalami menstruasi yang berlebihan, kondisi yang

    dikenal sebagai menoragi. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak, namun

    dapat berlangsung lebih lama dari periode normal (Anonim, 2008).

    c. Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche

    Beberapa hasil penelitian terdahulu menunjukkan adanya penurunan

    usia menarche yang diduga berhubungan dengan faktor endogen yaitu

    genetik dan faktor eksogen, yaitu status sosial ekonomi keluarga, status gizi,

    keadaan keluarga, tempat tinggal, kegiatan fisik dan keterpaparan terhadap

    media massa orang dewasa (Ginarhayu, 2002). Sedangkan menurut

    Sanjatmiko (2004) tiga lingkungan sosial budaya bekerja secara simultan

    menjadi pendukung percepatan usia menarche remaja, yaitu lingkungan

    rumah tangga; lingkungan pendidikan formal dan lingkungan peer group.Dalam lingkungan rumah tangga, faktor dominan yang menentukan seperti

    pola konsumsi nutrisi, media komunikasi dan proses sosialisasi; dalam

    lingkungan pendidikan formal yaitu proses sosialisasi pengetahuan formal

    sekolah dan non formal; sementara itu dalam lingkungan peer group pola

    konsumsi nutrisi, media komunikasi serta sosialisasi dalam lingkungun peer

    group merupakan faktor- faktor yang mendukung ke arah percepatan usia

    menarche remaja.

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    6/15

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    7/15

    Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan

    hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar

    rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan

    endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn

    berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua

    fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut

    sebagai desidua basalis.

    Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:

    1.

    FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang

    dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH

    2.

    LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan

    hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH

    3. PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk

    mengeluarkan prolaktin

    Gambar 2. Siklus Hormonal

    Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis

    merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada

    umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    8/15

    menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf

    yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis

    mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH

    berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke

    hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen

    terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik

    akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen.

    Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH,

    folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi,

    dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh

    hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).

    Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi

    pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus

    luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan

    progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan,

    dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila

    terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut

    dipertahankan.

    Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:

    1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu

    endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan

    hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah

    2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah

    menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan

    dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin.Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14

    dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)

    3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon

    progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium

    untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke

    rahim).

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    9/15

    Saat ovulasi adalah salah satu hal yang paling penting bagi seorang

    wanita untuk memahami tentang tubuhnya, karena merupakan faktor penentu

    dalam mendapatkan kehamilan atau mencegah kehamilan. Prosesnya dapat

    sedikit membingungkan. Ovulasi terjadi ketika telur yang matang dilepaskan

    dari ovarium, turun ke tuba fallopi, dan siap untuk dibuahi. Lapisan rahim

    telah menebal untuk mempersiapkan telur yang dibuahi. Jika tidak ada

    pembuahan terjadi, lapisan dinding rahim serta darah akan luruh. Peluruhan

    sel telur yang belum dibuahi dan dinding rahim disebut juga menstruasi.

    b. Fakta tentangOvulasi yang perlu anda ketahui:

    Kehidupan seorang wanita, diperkirakan ovarium mengandung

    300.000 sel germinal yang akan menjadi folikel dan hanya sekitar 400-500

    folikel yang akan mengalami ovulasi sampai usia menopause. Perkembangan

    folikel merupakan proses yang dinamik yang berlangsung mulai dari menarke

    sampai menopause. Untuk terjadinya ovulasi, folikel berkembang dari folikel

    primer, sekunder dan terakhir menjadi folikel de Graaf. Untuk pertumbuhan

    dan pematangan folikel serta terjadinya ovulasi, diperlukan Follicle

    Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH). Dari

    hipotalamus dikeluarkan Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) yang

    akan merangsang sintesis maupun sekresi FSH dan LH di hipofisis. Pada

    awal setiap siklus menstruasi, terjadi pemilihan folikel dan FSH akan

    menstimulasi perkembangan folikel pada kedua ovarium. Pada hari ke-6 atau

    ke-7 siklus ovulatorik, sebuah folikel terseleksi untuk menjadi folikel

    dominan. Pertumbuhan folikel dominan tersebut berlanjut disertai replikasi

    sel granulosa, akumulasi cairan dalam folikel dan peningkatan produksi

    estradiol, yang semuanya dipengaruhi oleh FSH. Folikel lain yang tidakterseleksi mengalami degenerasi. FSH akan memicu pematangan folikel

    sampai menjadi folikel de Graaf. Estrogen yang tinggi akan merangsang

    pengeluaran LH, yang pada lukisan grafik dikenal sebagai puncak LH.

    Puncak LH terjadi akibat adanya rangsangan hormon estrogen terhadap

    hipofisis. Untuk terjadinya ovulasi diperlukan gonadotropin dan estrogen.

    Ovulasi baru dapat terjadi bila cairan folikel tersebut mengandung kadar

    estrogen yang tinggi. Sinyal untuk terjadinya ovulasi justru datangnya dari

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    10/15

    folikel itu sendiri dengan adanya rangsangan estrogen terhadap hipofisis.

    Gonadotropin hanya memicu proses pembentukan estrogen, dan estrogen

    inilah yang kelak menentukan perlunya ovulasi atau tidak. Estrogen akan

    memberikan sinyal kepada hipofisis untuk segera mengeluarkan LH.

    Perkembangan folikel sangat tergantung pada rasio FSH/LH di dalam folikel

    itu sendiri. Jika FSH lebih tinggi daripada LH, folikel dapat terus tumbuh,

    karena FSH dapat mengubah androgen menjadi estrogen melalui enzim

    aromatase. FSH yang rendah tidak dapat mengubah androgen menjadi

    estrogen, sehingga kadar androgen dalam cairan folikel meningkat. Jika LH

    lebih tinggi daripada FSH, maka LH yang tinggi ini akan memicu sintesis

    androgen di sel-sel teka, sehingga ditemukan kadar androgen yang relatif

    tinggi di dalam cairan folikel. Androgen yang tinggi ini akan menghambat

    pematangan folikel yang pada akhirnya menyebabkan folikel menjadi

    atresia.Tiga hari setelah ovulasi, terbentuklah organ endokrin baru yang

    disebut korpus luteum. Korpus luteum merupakan organ tempat sintesis

    progesteron. Sintesis progesteron ini dipicu oleh LH. Pembentukan

    progesteron mencapai puncaknya pada hari ke-22 sampai ke-23 siklus haid.

    Siklus menstruasi wanita normal antara 21-35 hari, terdiri dari fase folikuler

    selama lebih kurang 10-14 hari dan fase luteal sekitar 14 hari. Wanita dengan

    siklus menstruasi yang teratur umumnya terjadi siklus yang berovulasi.

    Syarat utama dari berhasilnya konsepsi adalah ovulasi, maka terjadinya

    ovulasi harus diketahui sebagai bagian dari dasar pengelolaan penderita

    infertil. Untuk mengetahui terjadinya ovulasi terdapat beberapa cara yaitu:

    pengukuran suhu basal badan, menilai kadar progesteron serum pada

    pertengahan fase luteal, memantau Luteinizing Hormone, biopsiendometrium serta pemantauan dengan ultrasonografi.

    Sebuah sel telur hidup 12-24 jam setelah meninggalkan ovarium

    Biasanya hanya satu telur yang dilepaskan setiap kali ovulasi

    Ovulasi dapat dipengaruhi oleh stres, penyakit atau gangguan dari kegiatan

    rutin sehari-hari.

    Beberapa wanita mungkin mengalami beberapa bercak darah ringan selama

    ovulasi

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    11/15

    Implantasi/perlekatan telur yang dibuahi biasanya terjadi 6-12 hari setelah

    ovulasi

    Setiap wanita itu dilahirkan dengan jutaan telur yang matang menunggu

    mulainya ovulasi

    Sebuah periode menstruasi dapat terjadi bahkan jika ovulasi tidak terjadi

    Ovulasi dapat terjadi bahkan jika menstruasi tidak terjadi

    Beberapa wanita bisa merasakan sedikit nyeri atau sakit di dekat ovarium

    selama ovulasi disebut mittelschmerz, dalam bahasa Jerman yang berarti

    rasa sakit ditengah

    Jika sebuah telur tidak dibuahi, itu terpecah dan diserap ke dalam lapisan

    rahim

    c. Mengetahui Saat Ovulasi:

    Suatu siklus bulanan wanita diukur dari hari pertama dari periode

    menstruasi hingga hari pertama dari periode berikutnya. Rata-rata siklus

    bulanan wanita biasanya adalah antara 28-32 hari, tetapi beberapa wanita

    mungkin memiliki siklus yang lebih pendek atau lebih lama.

    Ovulasi dapat dihitung dari hari pertama periode menstruasi terakhir

    (HPHT) atau dengan menghitung 12-16 hari dari periode yang diharapkan

    berikutnya. Kebanyakan wanita berovulasi kapan saja di antara hari ke11

    Hari ke21 dari siklus mereka, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Ini

    yang banyak orang sebut sebagai masa subur dari siklus wanita, karena

    hubungan seksual selama masa ini meningkatkan kemungkinan terjadi

    kehamilan. Ovulasi dapat terjadi pada berbagai waktu selama siklus, dan

    mungkin terjadi pada hari yang berbeda setiap bulan.

    d.

    Siklus Ovulasi terbagi dalam dua bagian:Bagian pertama dari siklus ovulasi disebut fase folikular. Fase ini

    dimulai hari pertama periode haid terakhir (HPHT) dan berlanjut sampai

    terjadinya ovulasi. Ini paruh pertama dari siklus, ini dapat sangat berbeda

    untuk setiap wanita yang berlangsung kira-kira 7 hari sampai 40 hari. Bagian

    kedua siklus ini disebut fase luteal dan berlangsung dari terjadinya ovulasi

    hingga periode berikutnya dimulai. Fase luteal memiliki waktu yang lebih

    tepat dan biasanya hanya 12-16 hari dari terjadinya ovulasi. Hal ini

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    12/15

    menunjukkan bahwa hari ovulasi akan menentukan berapa lama siklus anda.

    Ini juga berarti bahwa faktor-faktor luar seperti stres, penyakit, dan gangguan

    rutinitas biasa, dapat menimbulkan terjadinya ovulasi yang kemudian efeknya

    terjadi perubahan waktu haid anda yang akan datang.

    Jadi pendapat yang mengatakan bahwa stres dapat mempengaruhi

    siklus menstruasi hanya sebagian benar. Stres dapat mempengaruhi ovulasi

    yang akhirnya menentukan saat haid akan datang, tapi stres di sekitar waktu

    periode yang diharapkan (fase luteal) tidak akan membuat siklus anda

    terlambat, karena sudah ditentukan saat itu akan datang 12-16 hari

    sebelumnya.

    e.

    Dari Menstruasi sampai Ovulasi

    Waktu siklus menstruasi Anda dimulai, tingkat hormon estrogen anda

    rendah. Hipotalamus anda (yang bertanggung jawab mempertahankan kadar

    hormon Anda) mengirimkan sebuah pesan ke kelenjar pituitari yang

    kemudian mengirimkan hormon FSH (folikel stimulating hormone). FSH ini

    memicu beberapa folikel Anda untuk berkembang menjadi telur matang.

    Salah satu ini akan berkembang menjadi folikel dominan, yang akan merilis

    telur matang dan yang lain akan hancur. Setelah folikel matang mereka

    mengirimkan hormon lain, estrogen. Tinggi kadar estrogen akan

    memberitahu hipotalamus dan kelenjar hipofisis bahwa ada telur yang

    matang.

    Luteinizing hormone (LH) kemudian dilepaskan, disebut sebagai

    lonjakan LH. Lonjakan LH menyebabkan telur meledak melalui dinding

    ovarium dalam waktu 24-36 jam dan memulai perjalanannya ke tuba tabung

    untuk fertilisasi. Folikel telur yang dilepaskan ini disebut korpus luteum, danitu akan merilis progesteron yang membantu penebalan dan persiapan lapisan

    rahim untuk implantasi. Korpus luteum akan memproduksi progesteron

    selama sekitar 12-16 hari (fase luteal siklus Anda.) Jika telur dibuahi, korpus

    luteum akan terus memproduksi progesteron untuk kehamilan berkembang

    sampai plasenta mengambil alih. Anda dapat mulai mencarigejala kehamilan

    sedini satu minggu setelah pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan telur

    melarut setelah 24 jam.

    http://www.ayahbunda.net/10-tanda-tanda-kehamilan/http://www.ayahbunda.net/10-tanda-tanda-kehamilan/
  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    13/15

    Pada saat ini kadar hormon Anda akan menurun dan dinding rahim

    Anda akan mulai untuk meluruh sekitar 12-16 hari dari ovulasi. Ini adalah

    menstruasi (siklus menstruasi) dan membawa kita kembali ke hari 1 dari

    siklus Anda. Perjalanan kemudian dimulai lagi.

    Siklus ovarium :

    1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel

    telur yang berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus

    dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu

    rata-rata fase folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya

    mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan

    2. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan

    jangka waktu rata-rata 14 hari.

    Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di

    dalam siklus menstruasi normal:

    1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH)

    berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal

    siklus sebelumnya

    2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah

    akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular.

    Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium

    3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran

    FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari

    peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon

    LH meningkat drastis (respon bifasik)

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    14/15

    4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima)

    hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari

    hormon LH, keluarlah hormon progesteron

    5.

    Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang

    menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi

    adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke

    luteal

    6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi

    sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi

    dari korpus luteum

    7.

    Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa

    sudah terjadi ovulasi

    8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup

    korpus luteum dan kemuadian menurun untuk mempersiapkan siklus

    berikutnya.

    2.3Kontrol Hormonal Siklus Haid Wanita

    Kontrol hormonal manusia

    Hormon mengatur dan memberikan efek terhadap organ seks internal,

    organ seks eksternal dan pembentukan krakteristik seks sekunder.

    Secara alamiah, hal tersebut berpengaruh terhadap perilaku menusia.

    Hormon selain memberikan efek maskulin dan feminim terhadap tubuh,

    juga mempengaruhi perilaku seseorang dan berinteraksi langsung dengan

    sistem saraf.

    Secara singkat dapat dikatakan bahwa hormon sangat besar pengaruhnya

    terhadap fisik dan sistem reproduksi wanita dan pria.

    Hormon mengontrol sistem reproduksi wanita

    Siklus reproduksi wanita yaitu siklus menstruasi ( menstular sycle)

    Hormon yang mempengaruhi:

    Gonadotropins ( anterior pituitary gland) menghasilkan FSH sehingga

    dapat menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium.

    Letupan LH menyebabkan ovulasi

    Estradiol & progesterone yang diproduksi oleh korpus Luteum.

  • 8/10/2019 SIKLUS REPRODUKSI WANITA

    15/15

    Kontrol Saraf Terhadap Prilaku Seksual Wanita

    Sama seperti medial preoptic area ( MPA) yang memegang peranan

    penting perilaku seks pria, daerah lain dibagian Ventral forebrain

    memegang peranan yang sama pada perilaku seksual wanita: the

    Ventromedial nucleus dan hipotalamus (VMH).

    Juga periaqueductal gray Matter ( PAG ) dari midbrain, yang

    mendindingi cerebral aquduct.