Sikap Profesional Kependidikan

16

Click here to load reader

description

Makalah sikap profesional kependidikan

Transcript of Sikap Profesional Kependidikan

Page 1: Sikap Profesional Kependidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kenyataan di lapangan mutu pendidik dan tenaga kependidikan masih memprihatinkan.

Masyarakat banyak mengkritisi sebagian dari pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya guru

kurang mampu melaksanakan pembelajaran secara efektif, bermakna dan menyenangkan.

Kondisi objektif di lapangan menunjukkan sebagian guru kurang memahami dan

menguasai kurikulum, pelaksanaan evaluasi hasil belajar, pengembangan bahan ajar, serta

keterampilan dalam menggunakan metode dan media pembelajaran. Secara nasional, sebagian

besar guru SD, SMP, SMA, SMK dan SLB masih kurang sesuai dengan kualifikasi minimal

yang ditetapkan.

Guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya. Yaitu bahwa dirinya adalah

pribadi yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik untuk/dalam belajar. Guru dituntut

untuk mencari tahu terus-menerus bagaimana seharusnya peserta didik itu belajar. Maka apabila

ada kegagalan peserta didik, guru terpanggil untuk menemukan penyebab kegagalan dan mencari

jalan keluar bersama dengan peserta didik; bukan mendiamkannya atau malahan

menyalahkannya.

1.2 Rumusan Masalah

a. Mengetahui apa itu sikap dan professional? Serta apa itu sikap Profesional kependidikan?

b. Sasaran apa saja dalam sikap professional kependidikan?

c. Bagaimana aplikasi professional kependidikan.?

d. Apa saja pengembangan sikap professional kependidikan?

1

Page 2: Sikap Profesional Kependidikan

1.3 Tujuan Penulisan

Setelah melihat latar belakang dari makalah ini, maka tujuan dibuatnya makalah ini

adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai hal-hal apa saja yang harus

diketahui tentang Profesional Kependidikan.

2

Page 3: Sikap Profesional Kependidikan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Sikap

Thursthoen dalam Walgito (1990: 108) menjelaskan bahwa, sikap adalah

gambaran kepribadian seseorang yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan

pikiran terhadap suatu keadaan atau suatu objek.

Berkowitz, dalam Azwar (2000:5) menerangkan sikap seseorang pada suatu objek

adalah perasaan atau emosi, dan faktor kedua adalah reaksi/respon atau kecenderungan

untuk bereaksi. Sebagai reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif,

yaitu senang (like) atau tidak senang (dislike), menurut dan melaksanakan atau

menjauhi/menghindari sesuatu.Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa sikap

adalah kecenderungan, pandangan, pendapat atau pendirian seseorang untuk menilai

suatu objek atau persoalan dan bertindak sesuai dengan penilaiannya dengan menyadari

perasaan positif dan negatif dalam menghadapi suatu objek.

2.1.2 Pengertian Profesional

Professional mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang

yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam

mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Penyandangan dan penampilan

professional ini telah mendapat pengakuan, baik segara formal maupun informal.

Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai

kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan atau organisasi profesi. Sedang secara

informal pengakuan itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu

profesi. Sebagai contoh misalnya sebutan “guru professional” adalah guru yang telah

mendapat pengakuan secara formal berdasarkan ketentuan yang berlaku, baik dalam

kaitan dengan jabatan ataupun latar belakang pendidikan formalnya. Pengakuan ini

3

Page 4: Sikap Profesional Kependidikan

dinyatakan dalam bentuk surat keputusan, ijazah, akta, sertifikat, dsb baik yang

menyangkut kualifikasi maupun kompetensi. Sebutan “guru professional” juga dapat

mengacu kepada pengakuan terhadap kompetensi penampilan unjuk kerja seorang guru

dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai guru. Dengan demikian, sebutan

“profesional’’ didasarkan pada pengakuan formal terhadap kualifikasi dan kompetensi

penampilan unjuk kerja suatu jabatan atau pekerjaan tertentu. Dalam RUU Guru (pasal 1

ayat 4) dinyatakan bahwa: “professional adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai

dangan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain”.

Sehingga dapat disimpulkan sikap profesional pendidikan merupakan gambaran

kepribadian seorang pendidik yang terlahir melalui gerakan fisik dan tanggapan pikiran

terhadap suatu keadaan yang memiliki kemampuan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan

pengabdian diri kepada orang lain. Dengan kata lain, gambaran kepribadian seorang guru

yang memiliki keahlian atau kemampuan dan pengabdian kepada seorang murid.

2.2 Sikap dan Perilaku Guru yang Profesional

Guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya. Yaitu bahwa dirinya adalah

pribadi yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik untuk/dalam belajar. Guru dituntut

untuk mencari tahu terus-menerus bagaimana seharusnya peserta didik itu belajar. Maka apabila

ada kegagalan peserta didik, guru terpanggil untuk menemukan penyebab kegagalan dan mencari

jalan keluar bersama dengan peserta didik, bukan mendiamkannya atau malahan

menyalahkannya.

Proses mendampingi peserta didik adalah proses belajar. Karena sekolah merupakan

medan belajar, baik guru maupun peserta didik terpanggil untuk belajar. Guru terpanggil untuk

bersedia belajar bagaimana mendampingi atau mengajar dengan baik dan menyenangkan, peserta

didik terpanggil untuk menemukan cara belajar yang tepat.

Pemerintah sering melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru, antara

lain melalui seminar, pelatihan, dan loka karya, bahkan melalui pendidikan formal bahkan

dengan menyekolahkan guru pada tingkat yang lebih tinggi. Kendatipun dalam pelakansaannya

4

Page 5: Sikap Profesional Kependidikan

masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun paling tidak telah menghasilkan

suatu kondisi yang yang menunjukkan bahwa sebagian guru memiliki ijazah perguruan tinggi.

Latar belakang pendidikan ini mestinya berkorelasi positif dengan kualitas pendidikan,

bersamaan dengan faktor lain yang mempengaruhi. Walaupun dalam kenyataannya banyak guru

yang melakukan kesalahan-kesalahan. Kesalahan-kesalahan yang seringkali tidak disadari oleh

guru dalam pembelajaran ada tujuh kesalahan.Kesalahan-kesalahan itu antara lain:

a) Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran,

b) Menunggu peserta didik berperilaku negatif,

c) Menggunakan destruktif discipline,

d) Mengabaikan kebutuhan-kebutuhan khusus (perbedaan individu) peserta didik,

e) Merasa diri paling pandai di kelasnya,

f) Tidak adil (diskriminatif), serta

g) Memaksakan hak peserta didik (Mulyasa, 2005:20).

2.3 Sasaran Sikap Profesional Kependidikan

2.2.1 Sikap Terhadap Peraturan Perundang-undangan

Salah satu butir Kode Etik Guru indonesia:”guru melaksanakan segala

kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan”(PGRI, 1973). Kebijaksanaan

pendidikan di negara kita di pegang oleh pemerintah yaitu Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, kebijakan pusat maupun daerah, maupun departemen lain dalam rangka

pembinaan pendidikan di negara kita.

2.2.2 Sikap Terhadap Organisasi Profesi

Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI

sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. Selain itu dalam butir keenam dari Kode Etik

dinyatan bahwa “ Guru secara pribadi maupun bersama-sama,mengembangkan, dan

meningkatkan mutu dan martabat profesinya “ .

5

Page 6: Sikap Profesional Kependidikan

2.2.3 Sikap Tehadap Teman Sejawat

Dalam ayat 7 Kode Etik Guru:”Guru memlihara hubungan seprofesi, semangat

kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial”. Ini berarti bahwa:

a) Guru menciptakan dan memlihara hubungan sesama guru dalam lingkungan

kerjanya.

b) Guru menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan

kesetiakawanan sosial diluar maupun dalam lingkungan kerjanya.

2.2.4 Sikap Tehadap Anak Didik

Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia

seutuhnya yang berjiwa pancasila(Kode Etik Guru Indonesia). Guru harus membimbing

anak didikya.

2.2.5 Sikap Terhadap Tempat Kerjanya

Suasana yang baik di di tempat kerja akan meningkatkan produktivitas. Untuk itu

“guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses

belajar mengajar”(kode etik). Selain itu guru juga membina hubungan baik dengan orang

tua dan masyarakat sekitar.

2.2.6 Sikap Terhadap Pemimpin

Sikap seorang guru terhadap pemimpin harus positif, dalam pengertian harus

bekerja sama dalam menyukseskan program yang sudah disepakati, baik disekolah

maupun di luar sekolah.

6

Page 7: Sikap Profesional Kependidikan

2.2.7 Sikap Terhadap Pekerjaan

Seorang guru hendaknya mencintai pekerjaannya dengan sepenuh hati.

Melaksanakan tugas melayani dengan penuh ketlatenan dan kesabaran.

2.3 Aplikasi Sikap Profesional Kependidikan

Dalam Kode Etik Guru Indonesia dengan jelas di tuliskan bahwa : Guru berbakti

membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya yang berjiwa

pancasila. Dasar ini mengandung beberapa prinsip yang harus di pahami oleh seorang guru

dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, yakni : tujuan pendidikan nasional, prinsip

membimbing, dan prinsip pembentukkan manusia indonesia seutuhnya.

UU No. 2/1989 tentang sistem pendidikan nasional, yakni : manusia indonesia seutuhnya

yang berjiwa pancasila. Prinsip yang lain adalah membimbing peserta didik, bukan mengajar,

atau mendidik saja. Pengertian membimbing seperti yang di kemukakan oleh Ki Hajar

Dewantara dalam sistem Amongnya. Tiga kalimat padat yang terkenal dari sistem itu adalah ing

ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani. Ketiga kalimat itu

mempunyai arti bahwa pendidikan harus dapat memberi contoh, harus dapat memberikan

pengaruh, dan harus dapat mengendalikan peserta didik. Dalam tut wuri terkandung maksud

membiarkan peserta didik menuruti bakat dan kodratnya sementara guru memperhatikannya.

Dalam handayani berarti guru mempengaruhi peserta didik, dalam arti membimbing atau

mengajarnya. Dengan demikian membimbing mengandung arti bersikap menentukan ke arah

pembentukan manusia indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila, dan bukanlah mendikte

peserta didik, apalagi memaksakannya menurut kehendak sang pendidik. Motto tut wuri

handayani sekarang telah di ambil menjadi motto dari Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan

RI.

Guru dalam mendidik seharusnya tidak hanya mengutamakan pengetahuan atau

perkembangan intelektual saja, tetapi juga harus memperhatikan perkembangan seluruh pribadi

peserta didik. Baik jasmani, rohani, sosial maupun yang lainnya yang sesuai dengan hakikat

7

Page 8: Sikap Profesional Kependidikan

pendidikan. Ini di maksudkan agar peserta didik pada akhirnya akan dapat menjadi manusia yang

mampu enghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupannya sebagai insan dewasa. Peserta didik

tidak dapat di pandang sebagai objek semata yang harus patuh kepada kehendak dan kemauan

guru.

2.4 Pengembangan Sikap Profesional Kependidikan.

Menurut Soetjipto dan Kosasi (2004:54), pengembangan sikap profesional ini dapat

dilakukan selama dalam pendidikan prajabatan maupun setelah bertugas (dalam jabatan).

2.4.1 Pengembangan Sikap Selama Pendidikan Prajabatan

Dalam pendidikan prajabatan, calon guru didik dalam berbagai pengetahuan,

sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaannya nanti. Karena tugasnya

yang bersifat unik, guru selalu menjadi panutan dari siswanya, dan bahkan bagi

masyarakat sekellilingnya. Sehingga bagaimana guru bersikap terhadap pekerjaan dan

jabatannya selalu menjadi perhatian siswa dan masyarakat.

Pembentukan sikap yang baik tidak mungkin muncul begitu saja, tetapi harus

dibina semenjak calon guru memulai pendidikannya di lembaga pendidikan guru.

Berbagai usaha dan latihan, contoh-contoh dan aplikasi penerapan ilmu, keterampilan dan

bahkan sikap profesional dirancang dan dilaksanakan selama calon guru berada dalam

pendidikan prajabatan.

Guru memiliki tugas yang unik yakni selalu menjadi panutan bagi siswanya dan

bahkan bagi masyrakat sekitar. Untuk membentu sikap yang baik, di dalam lembaga

pendidikan guru calon guru di ajarkan keterampilan dan sikap profesional.

8

Page 9: Sikap Profesional Kependidikan

2.4.2 Pengembangan Sikap Selama Dalam Jabatan

Pengembangan sikap profesional tidak terhenti setelah calon guru selesai

mendapatkan pendidikan prajabatan. Banyak usaha yang dapat dilakukan dalam rangka

peningkatan sikap profesional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai guru.

Peningkatan yang dapat dilakukan secara formal yaitu melalui kegiatan mengikuti

penataran, lokakarya, seminar, atau kegiatan ilmiah lainnya. Sedangkan secara informal

dapat melalui media massa televisi, radio, koran, dll.

9

Page 10: Sikap Profesional Kependidikan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa kita ambil dari materi di atas adalah bahwasanya Guru profesional

adalah guru yang mengenal tentang dirinya.dan memahami tanggung jawab apa yang harus

mereka tanggung, dan sikap profesional memiliki sasaran – sasaran tertentu.

3.2 Saran

Agar guru lebih bersemangat lagi dalam mendidik siswa dan jadilah seorang guru yang

profesional supaya bisa menjadikan teladan bagi para muridnya dan dapat memberikan ilmu dan

pelayanan dengan baik sehingga murid mejadi lebih semangat dalam belajar dan memperoleh

ilmu.

10

Page 11: Sikap Profesional Kependidikan

DAFTAR PUSTAKA

Wau, Yasaratodo “ Profesi Kependidikan “

Raha, Septian . “MAKALAH Profesi Kependidikan di Indonesia”. [ Online ] , Tersedia :

https://www.academia.edu/6194362/MAKALAH_Profesi_Kependidikan_di_Indonesia

[ Di akses pada 9 Maret 14 ].

Rie, Jie ( 2010 ). “ SIKAP PROFESIONAL KEGURUAN “. [ Online ] , Tersedia :

http://cahaya-fajeri.blogspot.com/2010/03/makalah-sikap-profesional-keguruan-di.html

[Di akses pada 9 Maret 14 ].

Zainal ( 2012 ) . “ PENGEMBANGAN SIKAP PROFESIONAL GURU ”. [ Online ], Tersedia :

http://zainal-dokument.blogspot.com/2012/11/pengembangan-sikap-profesional-

guru.html [ Di akses pada 9 Maret 14 ].

11