Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat merupakan kumpulan berbagai individu-individu yang tidak lepas dari kepentingan dan tujuan yang berbeda- beda. Kepentingan dan tujuan yang berbeda ini muncul karena latar belakang tersebut berbeda. Perbedaan ini bisa saja terbentuk dengan adanya strata sosial yang sudah terbangun di masyarakat sec ara kuat. Strata sosial ini yang akan menentukan besar kecilnya kebutuhan dan keinginan individu ataupun masyarakat. Untuk mencapai kebutuhan tersebut perlu adanya sebuah tujuan dan target yang jelas. Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia dialam ini seakan-akan memiliki ketergantungan. Ketergantungan disini menunjukan bahwa manusia saling membutuhkan dengan manusia lain, dengan anggapan bahwa manusia tidak dapat mencukupi kebutuhannya sendiri, keterkecuali manusia dibantu oleh manusia lainnya. Dengan demikian untuk mencapai segala usaha maka individu-individu tersebut bersatu dan bersepakat untuk menyatakan satu dalam kepentingan dan tujuan. Kepentingan dan tujuan yang sama dari kumpulan individu ini akan sangat mudah untuk mencapainya, karena cara kerja mereka bersama-sama sesuai dengan tanggung jawab dan tugas mereka. Kepentingan dan tujuan ini terorganisir, sehingga disini ada seorang yang memimpin dalam menjalankan rencana, strategi, ataupun agenda yang lainya dengan anggota kerja yang sesuai ataupun proposional dengan kebutuhan oragnisasi tersebut, dengan harapan segala apa yang direncanakan dan target dapat terlaksana dengan baik. Kepala Desa merupakan pemimpin yang berada pada ruang lingkup masrayakat di desa dengan hanya satu wIlayah saja. ii

Transcript of Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

Page 1: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masyarakat merupakan kumpulan berbagai individu-individu yang tidak lepas dari

kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda. Kepentingan dan tujuan yang berbeda ini muncul

karena latar belakang tersebut berbeda. Perbedaan ini bisa saja terbentuk dengan adanya

strata sosial yang sudah terbangun di masyarakat sec ara kuat. Strata sosial ini yang akan

menentukan besar kecilnya kebutuhan dan keinginan individu ataupun masyarakat. Untuk

mencapai kebutuhan tersebut perlu adanya sebuah tujuan dan target yang jelas.

Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia dialam ini seakan-akan memiliki

ketergantungan. Ketergantungan disini menunjukan bahwa manusia saling membutuhkan

dengan manusia lain, dengan anggapan bahwa manusia tidak dapat mencukupi kebutuhannya

sendiri, keterkecuali manusia dibantu oleh manusia lainnya. Dengan demikian untuk

mencapai segala usaha maka individu-individu tersebut bersatu dan bersepakat untuk

menyatakan satu dalam kepentingan dan tujuan. Kepentingan dan tujuan yang sama dari

kumpulan individu ini akan sangat mudah untuk mencapainya, karena cara kerja mereka

bersama-sama sesuai dengan tanggung jawab dan tugas mereka.

Kepentingan dan tujuan ini terorganisir, sehingga disini ada seorang yang memimpin

dalam menjalankan rencana, strategi, ataupun agenda yang lainya dengan anggota kerja yang

sesuai ataupun proposional dengan kebutuhan oragnisasi tersebut, dengan harapan segala apa

yang direncanakan dan target dapat terlaksana dengan baik.

Kepala Desa merupakan pemimpin yang berada pada ruang lingkup masrayakat di

desa dengan hanya satu wIlayah saja. Pemimpin itu merupakan seorang yang bergerak lebih

awal, berjalan di depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, mempelopori,

mengarahkan pikiran/pendapat/tindakan orang lain, membimbing, menuntun, menggerakkan

orang lain melalui pengaruhnya.  Pemimpin sering juga disebut dengan berbagai nama:

penghulu, pemuka, pelopor, pengarah, pembimbing, penuntun, dan penggerak.

Pemimpin menurut Lindawati (2001) yaitu Pemimpin adalah seseorang yang

memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi

perilaku orang lain atau kelompok.Diharapkan seorang manajer adalah seorang pemimpin,

namun seorang pemimpin belum tentu menjadi seorang manajer. Hal itu perlu benar-benar

dipahami sehingga tidak begitu saja disamakan antara “pemimpin” dan “manajer”. Dapat saja

terjadi seorang manajer berperilaku sebagai seorang pimpinan, asalkan dia mampu

mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Namun demikian belum

tentu seorang pemimpin juga menjadi seorang manajer sebab seorang manajer melaksanakan

fungsinya dalam suatu oraganisasi, yang dibatasi oleh aturan-aturan organisasi, sedangkan

seorang pimpinan tidak perlu dibatasi oleh aturan-aturan oragnisasi.

ii

Page 2: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

Dari mengenal organisasi, masyarakat harus tahu dalam proses jalan kerjanya untuk

mencapai suatu keinginan ( tujuan )  bersama. Adanya sebuah wadah yang mana wadah

tersebut di isi oleh kelompok manusia yang lebih dari satu dan adanya suatu kegiatan yang

dilakukan dengan cara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan. Dimana wadah tersebut,

terletak pada sebuah desa tersebut yang di pimpin oleh kepala desa. Organisasi sebuah

pengertian yang mana kata organisasi berasal dari bahasa yunani adalah “organon” dan istilah

lainnya “organum” yang berarti alat, bagian, anggota atau badan. Menurut James D. Money

“organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama”.

Sedangkan menurut “Chester I Bernard” organisasi adalah sebagai suatu sistem dari pada

aktifitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Karena kepemimpinan itu inti dari pada manajemen, sedangkan inti kepemimpinan

adalah “human relations”, maka kepemimpinan dapat diberi definisi sebagai berikut:

“keseluruhan aktivitas dalam rangka mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama

untuk mencapai suatu tujuan yang memang diinginkan bersama”. Kepemimpinan yang baik

perlu dikembangkan dan dipelihara sebaik-baiknya, karena manajemen yang berhasil

bergantung pada adanya kepemimpinan yang baik. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan dengan antusias (David, 1985). Gibson,

et.al. (1982) menerangkan bahwa kepemimpinan adalah konsep yang lebih sempit daripada

manajemen. Manajer dalam organisasi formal bertanggung jawab dan dipercaya dalam

melaksanakan fungsi manajemen. Pemimpin kadang terdapat pada kelompok informal,

sehingga tidak selalu bertanggung jawab atas fungsifungsi manajemen. Seorang manajer

yang ingin berhasil maka dituntut untuk memiliki kepemimpinan yang efektif.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan masyarakat, kepala desa, oraganisasi dan kepemimpinan

2. Bagaimana sikap masyarakat terhadap kepala desa, organisasi, dan kepemimpinan

3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap kepala desa dalam sebuah organisasi dan

kepemimpinan

4. Kendala apa saja yang terjadi kepada kepala desa selamaperjalanan mengenai organisasi

dan kepemimpinan

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap kinerja kepala desa mengenai sebuah

organisasi dan kepemimpinan

2. Untuk mengetahui sejauh mana masyarakat menyikapi masalah-masalah yang ada perana

kepala desa dalam menjalankan sebuah organisasi dan kepemimpinan

3. Untuk apa penyebabnya masyarakat harus mengikapi tentang kiinerja kepala desa dalam

melakukan sebuah organisasi dan kepemimpinan

ii

Page 3: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

4. Untuk mengetahui bagaimana solusinya masyarakat mengenai kepala desa dalam

menjalankan sebuah organisasi dan kepemimpinan

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.     Manfaat bagi instansi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi

pimpinan dalam memecahkan masalah organisasi dan kepemimpinan.

2.     Manfaat bagi penulis

Untuk menambah wawasan penulis tentang sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai

sebuah organisasi dan kepemimpinan.

3.     Manfaat bagi perkembangan ilmu

Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi para pembaca yang berhubungan dengan

sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan.

ii

Page 4: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Masyarakat Sebagai Organisasi

Masyarakat merupakan kumpulan berbagai individu-individu yang berada pada suatu

desa. Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia dialam ini seakan-akan memiliki

ketergantungan. ketergantungan disini menunjukan bahwa manusia saling membutuhkan

dengan manusia lain, dengan anggapan bahwa manusia tidak dapat mencukupi kebutuhannya

sendiri, keterkecuali manusia dibantu oleh manusia lainnya. Dengan itu masyarakat yang ada

pada sebuah desa memiliki tujuan dan diarahkan oleh pemimpin untuk memberikan sustu

semangat srta dorongan untuk bekerja sama dalam menggapai impian bersama.

2.2  Kepala Desa Sebagai Pemimpin

Kepala desa merupakan sebagai pemimpin yang memiliki kemampuan dalam

mempengaruhi masyarakat di desa. Menurut Robert Roy dalam Siagian, (1991:51) pemimpin

adalah orang yang mampu menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan. Dan kepala desa

juga sebagai kepemimpinan yang mana kepemimpinan itu mempengaruhi masyarakat

(kelompo individu-individu ) untuk memberi dorongan beraktivitas mencapai tujuan bersama

dalamsebuah organisasi . John priffner dalam Miftah Thoha (1994:46) memberikan defenisi

kepemimpinan sebagai berikut : “kepemimpinan adalah seni untuk mengkoordinasikan dan

memberikan dorongan terhadap individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang di

inginkan”. Organisasi merupakan sekelompok manusia ( orang ) yang lebih dari satu dalam

suatu wadah dengan satu pemimpin yang bekerja sama dalam melakukan suatu kegiatan

untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut “Chester I Bernard” organisasi adalah

sebagai suatu sistem dari pada aktifitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Dan kepemimpina adalah seni untuk mempengaruhi tingka laku manusia dalam memiliki

kemampuan untuk membimbing agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan

kelompok.”

 Ada juga pemimpin organisatoris.  Pemimpin jenis ini mungkin hanya mempunyai

pikiran-pikiran yang sederhana dan tidak fasih berbicara.  Tetapi dia pandai menggerakkan

orang melalui kecakapan organisatorisnya.  Dia dapat menyusun rencana kerja yang jitu.  Dia

dapat mengatur kerja sama yang efisien.  Dia dapat menolong mereka yang ada di bawah

pimpinannya mengatasi kesulitan yang mereka hadapi.  Berkat kecakapan organisatorisnya,

pemimpin ini berhasil menyatukan dan menggerakkan orang.  Bahayanya, pemimpin jenis ini

dapat menjadi sedemikian sibuk dengan organisasi, administrasi dan hasil kongkrit yang mau

dicapai bersama sehingga melupakan faktor manusia dan dimensi yang lebih luas dari tujuan

dan cita-cita yang ingin dicapai.  Pemimpin organisatori perlu didampingi dengan penasihat

ii

Page 5: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

yang dapat menjadi sumber inspirasi dan yang dapat menunjukkan secara lebih luas dan

mendalam segi-segi yang terkandung dalam tujuan dan cita-cita bersama itu.

2.3 GAYA KEPEMIMPINAN ADA PADA PEMIMIPIN

Agar dapat menjalankan tugasnya setiap pemimpin diberi wewenang atau kekuasaan. 

Berdasarkan wewenang itu seorang pemimpin dapat membimbing, mengantar, mengarahkan,

menyatukan dan menggerakkan para pengikutnya menuju ke tujuan dan cita-cita bersama. 

Perbedaan cara penggunaan wewenang ini menciptakan gaya kepemimpinan yang berlainan. 

Pada dasarnya, kita mengenal tiga gaya kepemimpinan: gaya otokratis,

liberal,  dan  demokratis.

2.4 Organisasi dan kepemimpinan

A. Organisasi

Merupakan sebuah kelompok manusia yang lebih dari satu orang dalam melakukan

kerjasama disuatu wadah dalam perdikusian dan pemecahan masalah bersama untuk

mencapai tujuan bersama. Disini organisasi sangat berperan penting dalam kehidupan

masyakat  yang memiliki solidaritas yang sejahtera pada suatu desa.Suatu organisasi disini

memiliki tahapan dalam melakukan suatu kerja yang baik dan bermutu dalam mencapai

kesuksesan :

1.     Organisasi sangat penting bagi kepemimpinan yang demokrasi, karena demokrasi

merupakan sesuatu yang dilaksanakan secara bersama dalam menyelesaikan suatu masalah

dan meraih impian. Penngertian organisasi berasal dari bahasa yunani yaitu “organon” dan

istilah latinnya “organum” yang berrti alat, bagian, anggota atau badan. Menurut James D.

Money “organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan

bersama”, sedangkan menurut Chertes I Bernard “organisasi adalah sebagai suatu sistem dari

pada aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

2.     Mengapa butuh Misi, Visi, Core Beliefs, dan Core Values. Pada dasarnya setiap

organisasi harus memiliki visi, misi, core beliefs, dan core values. Misi adalah jalan pilihan

( the chosen track ) suatu organisasi untuk menyediakan produk atau jasa bagi costumernya.

Perumusan misi adalah suatu usaha untuk menyusun peta perjalanan. Oleh karena itu setiap

kemampuan organisasi untuk membuat peta secara akurat menggambarkan dunia yang

dimasuki, memberi kesempatan bagi organisasi tersebut untuk menyediakan produk atau jasa

untuk memenuhi kebutuhan costumernya.

a.      Visi adalah suatu pikiran yang melampui realitas sekarang, sesuatu yang kita ciptakan

yang belum pernah ada sebelumnya dan suatu keadaan yang kita wujudkan belum pernah kita

alami sebelumnya. Setelah organisasi memiliki jalan yang akan ditempuh mennuju kemasa

depan ( misi ). Organisasi tersebut perlu menggambarkan kondisi yang akan diwujudkan

ii

Page 6: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

dimasa depan dengan suatu visi yang menuntut suatu anggota organisasi untuk

mewujudkannya.

b.     Filosofi atau core beliefs adalah kebenaran tentang misi dan kebenaran jalan yang dipilih

untuk mewujudkan visi sedangkan core values adalah nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh

organisasi dalam perjalanan untuk mewujudkan visi. Misi, visi, core beliefs dan core values

memfokuskan kegiatan organisasi, sehingga menjadikan oraganisasi tersebut efektif. Misi,

visi, core beliefs dan core values di perlukan organisasi karena lima alasan sebagai berikut :

pertama, terjadinnya perubahan atas perubahan itu sendiri, kedua, adanya kecendurungan

kembali kedasar, prinsip, atau kealam, ketiga, langka awal dalam strategi manajemen,

keempat, pemusatan seeluruh sumber organisasi keperwujudan kondisi yang digambarkan

dalam visi, kelima, pengefektivan sistem pengendalian manajemen dengan menggunakan

unsur pengendalian kedalam diri.

3.     Organisasi formal dan informal :

a. Organisasi formal, sebenarnya tidak lain dari pada organisasi statis yang mana suatu

sistem kerjasama dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoodinir dengan sadar

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

b. Organisasi innformal merupakan kumpulan antara perseorangan tanpa tujuan bersama

yang disadari, meskipun pada akhirnya hubungan-hubungan yang tidak disadari itu

untuk tujuan bersama. Dalam organisasi formal tiap unsur organisasi mempunyai

kedudukan tugas dan fungsi-fungsi yang tegas, sedangkan didalam organisasi informal,

kedudukkanya serat dan fungsi tampak kabur.

c.

4.     Proses organisasi

a. Proses komunikasi

b. Proses pengambilan keputusan

c. Proses evaluasi hasil karya

d. Proses imbalan

5.     Prinsip-prinsip organisasi

a. Merumuskan tujuan yang jelas

b. Pembagi kerja

c. Delegasi kekuasaan

d. Rentangan kekuasaan

e. Tingkat kekuasaan

f. Kesatuan perintah dan tanggung jawab

g. Koordinasi

ii

Page 7: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

B. Kepemimpinan

Pengertian pemimpin menurut Lindawati (2001) yaitu Pemimpin adalah seseorang

yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi

perilaku orang lain atau kelompok. Diharapkan seorang manajer adalah seorang pemimpin,

namun seorang pemimpin belum tentu menjadi seorang manajer. Hal itu perlu benar-benar

dipahami sehingga tidak begitu saja disamakan antara “pemimpin” dan “manajer”. Dapat saja

terjadi seorang manajer berperilaku sebagai seorang pimpinan, asalkan dia mampu

mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kata-kata memimpin

memiliki banyak persamaan dari kata diantaranya ketua, kepala, direktur, dan kholifah. Maka

pemimpin memiliki arti adanya satu orang yang mempengaruhi orang-orang lain agar mereka

mahu bekerja kearah pencapaian sasaran tertentu.

1.     Teori kepemimpinan

a. Teori otokratis kepemimpinan adalah didasarkan atas perintah-perintah pemaksaan

dan tindakan agar arbitret dalam hubungan antara pemimpin dengan pihak bawahan.

Pemimpin disini cenderung mencurahkan perhatian sepenuhnya pada pekerja; ia

melaksanakan pengawasan ketat mungkin dengan maksud agar pekerjaan yang

dilaksanakan sesuai dengan rencana.

b. Teori psikologis merupakan fungsi seorang pemimpin untuk mengembangkan sistem

motivasi terbaik dengan cara pemimpin memberi perangsangan kepada bawahannya

untuk bekerja kearah pencapaian sasaran-sasaran organisatoris yang mampu untuk

memenuhi tujuan-tujuan pribadi mereka.

c. Teori sosiologis, kepemimpinan terdiri dari usaha-usaha yang melancarkan aktivitas

para pemimpin dan berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris untuk

pengikut. Pemimpin menetapkan tujuan dengan mengikut sertakan pengikut dalam

pengambilan keputusan terakhir.

d. Teori suportif, pemimpin menciptakan lingkungan untuk membantu mempertebal

keinginan pada setiap pengikut untuk melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin dan

bekerjasama dengan pihak lain serta mengembangkan skiilnya maupun

keinginannya sendiri.

e. Teori laissez faire, merupakan pemimpin yang memberikan kebebasan seluas-

luasnya kepada para pengikutnya dalam hal menentukan aktivitas mereka,

( pemimpin tidak partisipasi ). Teori ini kebalikan dari teori otokratis.

f. Teori perilaku pribadi, pemimpin tidak berkelakuan sama ataupun melakukan

tindakan-tindakan dalam suatu yang dihadapinya.

g. Teori situasi, kepemimpinan menyatakan bahwa harus terdapat cukup banyak

fleksibilitas dalam kepemimpinan untuk menyesuaikan diri dari berbagai macam

situasi.

ii

Page 8: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

2.     Alat kepemimpinan

a. Hubungan erat dan frekuen dengan manusia

b. Usahakanlah agar semua pihak yang berkepentingan mendapatkan keterangan-

keterngan yang diperlukan.

c. Usahakanlah agar pekerja menerima perlakuan yang adil, tanpa pilih-bulu, dan penuh

pertimbangan.

d. Ketahuilah apa yang sedang berlansung.

e. Terimalah tanggungjawab penuh untuk pekerjaan saudara.

f. Berbicara dengan orang-orang.

3.     Sifat kepemimpinan (menurut Ordwey Teed)

a. Mempunyai energi, fisik, dan saraf  yang baik.

b. Mempunyai sifat mengenal tujuan dan arah.

c. Mempunyai sifat ramah dan efeksi.

d. Integritas.

e. Memiliki kemampuan teknis.

f. Dapat mengambil keputusan

g. Intelegensi

h. Memiliki kemampuan untuk mengejar sesuatu.

i. Miliki kepercayaan penuh.

Sedangkan menurut Edwin H. Schell berpendapat adanya sifat-sifat pribadi tertentu yang

membantu kearah sukses dalam bidang kepemimpinan ;

a. Memiliki perhatian terhadap afeksi untuk manusi

b. Memiliki kekuatan pribadi dalamvkeyakinan bekerja, dan

c. Pikiran yang cenderung kearah alamiah, yang apabila tidak ada, akan sangat mengurangi

peluang-peluang untuk mencapai sukses.

4.     Fungsi seorang pemimpin

a. Perencana

b. Pengorganisasian

c. Koodinasi

d. Penggerak

e. Memimpin

f. Berkomunikasi, dan

g. pengawas

ii

Page 9: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1  Jenis Penelitian

Menggunakan jenis penelitian deksiptif kualitatif

a.  Deskriptif

a. Deskrisptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-

fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi

atau daerah tertentu. Fraenkel dan Walle, 1990 dalam Yatim Riyanto, 1996. Hal. 47 P.

b. Adalah  pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Whitney 1960 Hal. 63 P. 160

c. Adalah suatu metode penelitian, status kelompok manusia, suatu subyek atau suatu

kondisi suatu system pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Moh

Nasir Ph D 1983 Hal.63 P. 2

b.     Kualitatif

1. Adalah sebagai bricoleur yang menggunakan alat-alat dari keahlian metodologinya,

mengembangkan strategi, metode atau bahan empiris apapun yang tersedia. Denzin

dan Linclon, 1994 : 2.  hal 6. P. 8

2. Adalah suatu bidang antar disiplin, lintas disiplin bahkan kadang-kadang lawan

disiplin. Nelson 1994 : 3. hal. 9 P. 5

3. Adalah berbasis pada konsep “going exploring” yang melibatkan in‐depth and case‐

oriented study atas sejumlah kasus atau kasus tunggal (Finlay 2006) Gioia, D.A and

E. Pitre.1990 14, 4; pp. 584‐602

3.2  Tempat dan Waktu penelitian

Untuk sementara penentuan lokasi yang akan diteliti secara sengaja dengan

mengambil tempat penelitian di Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Dengan

memperhatikan ruang lingkup da tujuan penelitian, maka waktu yang dibutuh dalam

melaksansanakan penelitian ini untuk sementara 3 bulan.

3.3  Pengumpulan Data

3.3.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, saya melakukan pengumpulkan data dilakukan dengan beberapa

metode sesuai dengan data yuang dibutuhkan. Metode tersebut adalah sebagai berikut :

a.     Kuesioner

Yaitu tenik pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan terstruktur lansung

kelokasi penelitian. Metode ini saya gunakan untuk mendapatkan informasi mengenai

persepsi responden terhadap kerja kepala desa.

ii

Page 10: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

b.     Metode Pengamatan

Yaitu tenik pengumpulan data yang dengan cara mengadakan pengamatan lansung ke lokasi

penelitian. Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang lokasi penelitian

secara lansung dengan turun kelapangan.

c.      Wawancara

Yaitu tenik pengumpulan data yang dengan cara mengadakan wawancara lansung  dengan

pimpinan instansi, atau orang-orang yang berkompeten dan diyakini mampu memberi

informasi yang akurat.

d.     Kajian pustaka

Yaitu tenik pengumpulan data dengan cara melihat atau mengumpulkan informasi yang

sudah dikumpulkan oleh pihak lain dan tenik ini digunakan untuk memudahka memperoleh

data pelengkap yang berkaitan obyek penelitian

3.3.2       Sumber Data

Ada pun sumber data dalam penelitian

a.     Sumber internal

Data yang dikumpulkan dari instansi Desa Lohia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna

b.     Sumber eksternal

Data yang berasal dari kantor, lembaga atau instansi lain yang mempunyai relevansi dengan

topic penelitian.

3.4  teknik penuntasan responden

1.     Dalam penelitian ini menggunakan Populasi Dan Sampel

a.     Populasi

Populasi adalah kepala desa beserta wakil  dan anggota BPD sebanyak 8 orang karena jumlah

populasi sedikit maka maka penelitian ini adalah penelitian populasi yaitu seluruh populasi

dijadikan sampel

Populasi menurut sudjana 1987 dalam buku metode statistika dikatan populasi adalah semua

nilai yang mungkin, hasil menghitung atau mengukur. Sedangkan Menurut sastroasmoro dan

ismail 1995 merupakan yang memenuhi sampling kriteria dan dan menjadi sasaran akhir

penelitian.

Jadi menurut saya populasi merupakan suatu sistematis secara keseluruhan subjec yang akan

diteliti baik itu berupa manusia, hewan,tumbuhan dll.

b.     Sampel

Menurut Hungler  1993 sampel adalah terdiri dari bagian yang terjangkau yang dapat digukan

subjec penelitian

ii

Page 11: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

Sampel adalah unit terkecil anggota populasi yang menjadi sumber data yang yang sesuai

dengan karatetistik populasi teorities yang sebagaimana yang telah ditetapkan  Woodworth

Robert 1967

Jadi sampel dimana bagian populasi secara keseluruhan yang kemudian diambil sebagian

populasitersebut yang berguna untuk mewakiliki seluruh populasi yang ada untuk diteliti.

2.      Variabel Dan Indikator Penelitian

a.     Variable

Menurut soeparto tata putra dan haryanto 2000 variabel prilaku atau karatestik yang

memberikan nilai beda terhadap sesuatu benda.

Menurut rafii 1985 variabel ialah karatestik subjec peneliti yang berubah dari suatu subjec

kesubjec yang lain Dr suryani As,Ad.

Jadi variabel itu suatu karatestik yang diambil untuk memberikan suatu gambaran nilai

jumlah dari antara variabel kevariabe l yang sederetan yang nilainya kuantitatif,kualitatif.

b.     Indicator

Indikator menurut Ibnu hadjar 1999 indikator adalah variabel yang mengindikasiakan

kecendrungan situasi untuk mengukur perubahan.

            Menurut Wilson sebagai alat atau petunjuk untuk mengukur prestasi kegiatan.

Kesimpulan menurut saya indikator adalah sebuah keterkaitan dari variabel untuk mengetahui

dan mengidentifikasi kecendrungan yang ada untuk sebuah peristiwea atau gejala yang akan

ditempatkan untuk peneliti.

a. Variabel bebas (independent variabel) yang merupakan variabel bebas dalam penelitian ini

adalah partisipasi masyarakata, kepemimpinan.

b. Variabel terikat dependent variabel. Yang merupakan variabel terikat adalah penbangunan

sebuah desa

3.5  definisi opersional variable

a. Masyarakat Sebagai Organisasi

b. Kepala Desa Sebagai Pemimpin

c. Gaya Kepemimpinan ada pada Pemimipin

3.6  metode analisa data

Menggunakan tenik anlisis statistik

ii

Page 12: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1  Kesimpulan

Masyarakat merupakan kumpulan berbagai individu-individu yang berada pada suatu

desa. Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia dialam ini seakan-akan memiliki

ketergantungan. ketergantungan disini menunjukan bahwa manusia saling membutuhkan

dengan manusia lain, dengan anggapan bahwa manusia tidak dapat mencukupi kebutuhannya

sendiri, keterkecuali manusia dibantu oleh manusia lainnya. Dengan itu masyarakat yang ada

pada sebuah desa memiliki tujuan dan diarahkan oleh pemimpin untuk memberikan sustu

semangat srta dorongan untuk bekerja sama dalam menggapai impian bersama.

4.2  Saran

Saran merupakan motivasi dari semua, yang telah membaca dan meneliti dari apa yang kita

kaji tersebut tidak lengkap dan ada kesalahan. Maka dengan saranlah dapat memperbaiki

yang salah.

ii

Page 13: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

DAFTAR PUSTAKA

Denzin dan Linclon, 1994 : 2.  hal 6. P. 8. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial

( oleh Agus Salim ) PT Tiara Wacana Yogya ( Kopen-Banten no 16 ) : http://

www.tiarawacana,.co.id : email :  [email protected]  2001

Nelson 1994 : 3. hal. 9 P. 5. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial ( oleh Agus

Salim ) PT Tiara Wacana Yogya ( Kopen-Banten no 16 ) http://

www.tiarawacana,.co.id : email : [email protected]  2001

Gioia, D.A and E. Pitre.1990 14, 4; pp. 584‐602. Landasan Filsafat dan Metode

Penelitian Kualitatif ( Oleh Anis Chariri  Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro )

PT. Bintang ( Semarang ) 2009

Written by Arief Furchan  Tuesday, 27 October 2009 20:14 TENTANG

KEPEMIMPINAN

(Heim dan Chapman, 1991:4).Belajar Memimpin.Binarupa Aksara – Jakarta.

Kartono Kartini. 1986. Pemimpin dan Kepemimpinan. CV. Rajawali Press. Jakarta

Moekijat, 1984, Prinsif-Prinsif Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan, Alumni,

Bandung

Singaribun,Masri, Effendi, Sofyan,1995, Metode Penelitian Survey ,LP3S, Jakarta

Dajan, Anto. (1995). Pengantar Metode Statistik Jilid I. Jakarta: LP3S.

Creswell, John. (1994). Research Design Quantitative and Qualitative Approaches. :

ii

Page 14: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas

berkat, rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan Proposal Penelitian ini.

Proposal Penelitian ini kami buat guna memenuhi tugas dari dosen.

Proposal Penelitian ini membahas tentang “SIKAP MASYARAKAT TERHADAP

KEPALA DESA MENGENAI ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN”

semoga dengan Proposal Penelitian yang saya susun ini kita sebagai mahasiswa

UMK dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita.

Kami mengetahui Proposal Penelitian yang saya susun ini masih sangat jauh dari

sempurna, maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu

selaku Dosen pembimbing kami serta teman-teman sekalian, karena kritik dan saran

itu dapat membangun saya dari yang salah menjadi benar.

Semoga Proposal Penelitian yang saya susun ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

Raha, Mei 2014

Penyusun

ii

Page 15: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2

C. Tujuan Penelitian.................................................................................................. 2

D. Manfaat Hasil Penelitian..................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4

2.1 Masyarakat Sebagai Organisasi....................................................................... 4

2.2  Kepala Desa Sebagai Pemimpin....................................................................... 5

2.3 Gaya Kepemimpinan Ada Pada Pemimipin....................................................... 7

2.4 Organisasi dan kepemimpinan.......................................................................... 8

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 9

3.1  Jenis Penelitian................................................................................................. 9

3.2  Tempat dan Waktu penelitian......................................................................... 10

3.3  Pengumpulan Data............................................................................................. 10

3.4  teknik penuntasan responden......................................................................... 11

3.5  definisi opersional variable............................................................................... 11

3.6  metode analisa data........................................................................................ 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………............................………………................................ 13

3.2 Saran.................................................................................................................... 13

ii

Page 16: Sikap masyarakat terhadap kepala desa mengenai organisasi dan kepemimpinan

TUGAS : MID

PROPOSAL PENELITIAN

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP KEPALA DESA

MENGENAI ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : ARI YANTO

STAMBUK : 21208285

JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN

MATA KULIAH : METEODOLOGI ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

KENDARI

2014

ii