SIGIT PRATAMA_1215051051_Tugas 1 Mitigasi (BANJIR) Pasca Presentasi

8
Nama : SIGIT PRATAMA NPM : 1215051051 Teknik Geofisika Tugas 1 Mitigasi Bencana Geologi (Banjir) Pasca Presentasi 1. Pengertian Banjir Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya air akibat peristiwa pasangnya air laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya. 2. Penyebab Banjir Diklasifikasikan menjadi dua jenis penyebab, yaitu penyebab alami dan penyebab akibat aktivitas manusia. a. Penyebab Banjir Secara Alami - Pengaruh Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan kemiringan daerah aliran sungai (DAS), kemiringan sungai, geometrik hidrolik (bentuk penampang seperti lebar, kedalaman, potongan memanjang, material dasar sungai), lokasi sungai dan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya banjir. - Erosi dan Sedimentasi. Erosi di DAS berpengaruh terhadap pengurangan kapasitas penampang sungai. Besarnya sedimentasi akan mengurangi kapasitas saluran sehingga timbul genangan dan banjir di sungai. MenurutRahim (2000), erosi tanah longsor (land-slide) dan erosi pinggir sungai (stream bank erosion) memberikan sumbangan sangat besar terhadap sedimentasi di sungai-sungai, bendungan dan akhirnya ke laut.

description

Tugas Mitigasi Bencana GeologiJurusan Teknik Geofisika

Transcript of SIGIT PRATAMA_1215051051_Tugas 1 Mitigasi (BANJIR) Pasca Presentasi

Nama: SIGIT PRATAMANPM: 1215051051

Teknik Geofisika

Tugas 1 Mitigasi Bencana Geologi (Banjir) Pasca Presentasi1. Pengertian Banjir

Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya air akibat peristiwa pasangnya air laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.

2. Penyebab Banjir

Diklasifikasikan menjadi dua jenis penyebab, yaitu penyebab alami dan penyebab akibat aktivitas manusia.a. Penyebab Banjir Secara Alami

Pengaruh Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan kemiringan daerah aliran sungai (DAS), kemiringan sungai, geometrik hidrolik (bentuk penampang seperti lebar, kedalaman, potongan memanjang, material dasar sungai), lokasi sungai dan hal-hal yang mempengaruhi terjadinya banjir.

Erosi dan Sedimentasi. Erosi di DAS berpengaruh terhadap pengurangan kapasitas penampang sungai. Besarnya sedimentasi akan mengurangi kapasitas saluran sehingga timbul genangan dan banjir di sungai. MenurutRahim (2000), erosi tanah longsor (land-slide) dan erosi pinggir sungai (stream bank erosion) memberikan sumbangan sangat besar terhadap sedimentasi di sungai-sungai, bendungan dan akhirnya ke laut.

Kapasitas Sungai. Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai dapat disebabkan oleh pengendapan berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan. Sedimentasi sungai terjadi karena tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang tidaktepat, sedimentasi ini menyebabkan terjadinya agradasi dan pendangkalan pada sungai, hal ini dapat menyebabkan berkurangnya kapasitas tampungan sungai,

KapasitasDrainasi yangtidakmemadai. Sebagian besar kota-kota di Indonesia mempunyai drainasi daerah genanga yang tidak memadai, sehingga kota-kota tersebut sering menjadi langganan banjir di musim hujan.

Pengaruh air pasangAir pasang laut memperlambat aliran sungaike laut. Pada waktu banjir bersamaan denganair pasang yang tinggi maka tinggi genanganatau banjir menjadi besar karena terjadialiran balik (backwater). Fenomena genangan air pasang (Rob) juga rentan terjadi di daerah pesisir sepanjang tahun baik di musim hujan dan maupun di musim kemarau.b. Penyebab Banjir Akibat Aktivitas Manusia

Perubahan kondisi DAS. Perubahan kondisi DAS seperti penggundulan hutan, usaha pertanian yang kurang tepat, perluasan kota, dan perubahan tataguna lainnya dapat memperburuk masalah banjir karena meningkatnya aliran banjir. Dari persamaan-persamaan yang ada, perubahan tata guna lahan berkontribusi besar terhadap naiknya kuantitas dan kualitas banjir.

Kawasan kumuh dan Sampah. Perumahan kumuh disepanjang bantaran sungai dapat menjadi penghambat aliran. Masalah kawasan kumuh ini menjadi faktor penting terjadinya banjir di daerah perkotaan. Disiplin masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang ditentukan masih kurang baik dan banyak melanggar dengan membuang sampah langsung ke alur sungai, hal ini biasa dijumpai di kota-kota besar sehingga dapat meninggikan muka air banjir disebabkan karena aliran air terhalang.

Drainasi lahan. Drainasi perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah bantaran banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi.

Kerusakan bangunan pengendali air. Pemeliharaan yang kurang memadai dari bangunan pengendali banjir sehingga menimbulkan kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi dapat meningkatkan kuantitas banjir.

Perencanaan sistim pengendalian banjir tidak tepat. Beberapa sistim pengendalian banjir memang dapat mengurangi kerusakan akibat banjir kecil sampai sedang, tetapi mungkin dapat menambah kerusakan selama banjir anjir yang besar. Semisal, bangunantanggul sungai yang tinggi. Limpasan pada tanggul ketika terjadi banjir yang melebihi banjir rencana dapat menyebabkan keruntuhan tanggul. Hal ini mengakibat kankecepatan aliran yang sangat besar melalui tanggul yang bobol sehingga menibulkan banjir yang besar.

Rusaknya hutan (hilangnya vegetasi alami). Penebangan pohon dan tanaman oleh masyarakat secara liar (Illegal logging), tani berpindah-pindah dan permainan rebiosasi hutan untuk bisnis dan sebagainya menjadi salah satu sumber penyebab terganggunya siklus hidrologi dan terjadinya banjir.

3. Jenis-Jenis Banjir

Banjir di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hanya sesaat yang yang umumnya dihasilkan dari curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat. Banjir jenis ini biasa terjadi di daerah dengan sungai yang alirannya terhambat oleh sampah.

Banjir Hujan Ekstrim

Banjir ini biasanya terjadi hanya dalam waktu 6 jam sesudah hujan lebat mulai turun. Biasanya banjir ini ditandai dengan banyaknya awan yang menggumpal di angkasa serta kilat atau petir yang keras dan disertai dengan badai tropis atau cuaca dingin. Umumnya banjir ini akibat meluapnya air hujan yang sangat deras, khususnya bila tanah bantaran sungai rapuh dan tak mampu menahan cukup banyak air.

Banjir Luapan Sungai / Banjir Kiriman

Jenis banjir ini biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sama sekali tidak ada tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda dataran sebab peristiwa alam yang memicunya telah terjadi berminggu-minggu sebelumnya. Jenis banjir ini terjadi setelah proses yang cukup lama. Datangnya banjir dapat mendadak. Banjir luapan sungai ini kebanyakan bersifat musiman atau tahunan dan bisa berlangsung selama berhari- hari atau berminggu-minggu tanpa berhenti. Banjir ini biasanya terjadi pada daerah-daerah lembah.

Banjir Pantai (ROB)

Banjir yang disebabkan angin puyuh laut atau taifun dan gelombang pasang air laut. Banjir ini terjadi karena air dari laut meresap ke daratan di dekat pantai dan mengalir ke daerah pemukiman atau karena pasang surut air laut. Banjir ini biasanya terjadi di daerah pemukiman yang dekat dengan pantai. Contoh daerah yang biasanya terkena ROB adalah Semarang.

Banjir Hulu

Banjir yang terjadi di wilayah sempit, kecepatan air tinggi, dan berlangsung cepat dan jumlah air sedikit. Banjir ini biasanya terjadi di pemukiman dekat hulu sungai. Terjadinya banjir ini biasanya karena tingginya debit air yang mengalir, sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif.

4. Dampak Banjir

Dampak dari Banjir dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Dampak Primer

Kerusakan fisik (Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal)b. Dampak Sekunder

Persediaan air (Kontaminasi air, Air minum bersih mulai langka) Penyakit (Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air) Pertanian dan persediaan makanan (Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat) Pepohonan (Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas) Transportasi (Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan)c. Dampak Tersier/Jangka Panjang

Ekonomi (Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll)5. Mekanisme Kerusakan Banjir

Pada umumnya banjir bersifat merusak. Aliran arus air yang cepat dan bergolak (turbulent) meskipun tidak terlalu dalam dapat menghanyutkan manusia, hewan dan harta benda. Aliran air yang membawa material tanah yang halus akan mampu menyeret material yang lebih berat sehingga daya rusaknya akan semakin tinggi. Air banjir yang pekat ini akan mampu merusakan pondasi bangunan, pondasi jembatan dan lainnya yang dilewati sehingga menyebabkan kerusakan yang parah pada bangunanbangunan tersebut, bahkan mampu merobohkan bangunan dan menghanyutkannya. Pada saat air banjir telah surut, material yang terbawa banjir akan diendapkan dan dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman, perumahan serta timbulnya wabah penyakit.

6. Parameter Kerusakan Banjir

Parameter atau tolak ukur ancaman/bahaya dapat ditentukan berdasarkan :

- Luas genangan (km, hektar)

- Kedalaman atau ketinggian air banjir (meter)

- Kecepatan aliran (meter/detik, km/jam)

- Material yang dihanyutkan aliran banjir (batu, bongkahan, pohon, dan benda keras lainnya)

- Tingkat kepekatan air atau tebal endapan lumpur (meter, centimeter)

- Lamanya waktu genangan (jam, hari, bulan).7. Elemen yang Paling Beresiko

Bencana banjir mengakibatkan kerugian berupa korban manusia dan harta benda, dapat juga melumpuhkan kegiatan sosial-ekonomi penduduk

8. Pengendalian Banjir

Di berbagai negara di seluruh dunia, sungai yang rawan banjir dikendalikan dengan hati-hati. Pertahanan seperti bendungan, bund, waduk, dan weir digunakan untuk mencegah sungai meluap, peralatan darurat seperti karung pasir atau tabung apung portabel digunakan. Banjir pantai telah dikendalikan di Eropa dan Amerika melalui pertahanan pantai, seperti tembok laut dan pulau penghalang9. Upaya Mitigasi Banjir

Beberapa upaya dapat dilakukan untuk mencegah atau meminimalisir dampak kerugian dari bencana alam berupa banjir, diantaranya:

a. Kenali Penyebab Banjir

Curah hujan tinggi. Permukaan tanah lebih rendah dibanding permukaan air laut. Terletak di suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit. Banyak permukiman yang dibangun di dataran sepanjang sungai. Aliran sungai tidak lancar karena banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai. Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.b. Tindakan untuk Mengurangi Dampak Banjir

Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan. Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini di bagian sungai yang sering menimbulkan banjir. Tidak membangun rumah dan permukiman di bantaran sungai. Tidak membuang sampah ke dalam sungai dan rutin mengadakan program pengerukan sungai. Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.\

Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan, dibarengi pengurangan aktivitas di bagian sungai rawan banjir.c. Yang Harus Dilakukan Sebelum Terjadi Banjir

Bersama aparat terkait dan pengurus RT/RW terdekat, membersihkan lingkungan sekitar, terutama di saluran air atau selokan, dari timbunan sampah. Tentukan lokasi posko banjir yang tepat untuk mengungsi, lengkap dengan fasilitas dapur umum dan MCK, berikut pasokan air bersih melalui koordinasi dengan aparat terkait dan pengurus RT/RW. Bersama pengurus RT/RW, segera bentuk tim penanggulangan banjir di tingkat warga, salah satunya mengangkat penanggung jawab posko banjir. Koordinasikan melalui RT/RW, dewan kelurahan setempat, dan LSM untuk pengadaan tali, tambang, perahu karet, dan pelampung guna evakuasi. Pastikan pula peralatan komunikasi telah siap pakai, guna memudahkan mencari informasi, meminta bantuan, atau melakukan konfirmasi. Simak informasi terkini melalui TV, radio, atau peringatan tim warga tentang curah hujan dan kondisi air. Lengkapi diri dengan peralatan keselamatan, antara lain radio baterai, senter, korek gas, dan lilin. Siapkan bahan makanan mudah saji dan persediaan air bersih. Siapkan obat-obatan darurat. Amankan dokumen penting.

d. Yang Harus Dilakukan Saat Banjir

Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana. Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi. Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir, serta segera amankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi. Jika air terus meninggi, hubungi instansi terkait.

e. Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir

Secepatnya membersihkan rumah, terutama bagian lantai, lalu gunakan antiseptik untuk membunuh kuman. Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering mewabah setelah kejadian banjir. Waspadai kemungkinan binatang berbisa atau binatang penyebar penyakit. Usahakan selalu waspada apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.