Sigit Khurniawan (2208100560) - digilib.its.ac.id · •Penstock –Saluran pipa air yang menuju ke...
Transcript of Sigit Khurniawan (2208100560) - digilib.its.ac.id · •Penstock –Saluran pipa air yang menuju ke...
STUDI PEMBANGUNAN PLTA UPPER CISOKAN 4 X 250 MW DI
CIANJUR - JAWA BARAT KAITANNYA DENGAN TARIF DASAR
LISTRIK REGIONAL MENURUT UU NO 30 TAHUN 2009
TENTANG KETENAGALISTRIKAN
Sigit Khurniawan (2208100560)
Dosen Pembimbing :
Ir. Syariffudin Mahmudsyah, M. Eng
Ir. Teguh Yuwono
Teknik Sistem Tenaga
Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2010
LATAR BELAKANG
1.Kondisi kelistrikan di Jawa Barat pada tahun 2008
dengan daya mampu sebesar 3.469,64 MW dan beban
puncak mencapai 5019.31 MW maka terdapat defisit energi
sekitar 1549.67 MW
2. Pertumbuhan energi listrik jawabarat sebesar 5,2% per
tahun
3.Pemanfaatan energi potensial air di jawa barat
4.Energi potensial air tidak dapat di ekspor oleh karena itu
harus dilakukan konversi energi.
PERMASALAHAN
1.Latar belakang di bangunnya PLTA Upper Cisokan 4 x 250 MW di Cianjur, Jawa Barat
2.Pemanfaatan potensi aliran sungai Cisokan sehingga bisa memberikan manfaat secara langsung untuk masyarakat khususnya berupa energi listrik
3.Bagaimana kebutuhan listrik di Jawa Barat dan kapasitas cadangan daya yang terpasang dari pembangkit saat ini dan tahun tahun mendatang
4.Kelayakan suatu pembangunan pembangkit listrik tenaga air untuk memenuhi kebutuhan daya listrik yang meningkat tiap tahunnya di Jawa Barat.
5.Pengaruh pembangunan PLTA Upper Cisokan 4 x 250 MW di Cianjur, Jawa Barat terhadap tariff listrik regional Jawa Barat.
PROFIL JAWA BARAT
Propinsi Jawa Barat secara
geografis terletak di antara
5 50 - 7 50 Lintang Selatan
dan 104 48 - 104 48 Bujur
Timur
Luas wilayah Jawa Barat
34.816,96 km2
16 kabupaten dan 9
kota, mencakup sekitar 592
kecamatan
KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT
Tahun
Penduduk
(Ribu)
PDRB
(Milyar)
X5 X6
2000 34.542.289 172.527,43
2001 35.652.148 193.296,58
2002 36.914.883 214.302,25
2003 37.980.422 234.953,14
2004 38.717.242 304.458,45
2005 39.960.869 389.268,65
2006 40.737.594 473.556,76
2007 41.483.729 526.608,76
2008 42.280.629 602.420,56
0100,000200,000300,000400,000500,000600,000700,000
PDRB (Milyar)
0
10,000,000
20,000,000
30,000,000
40,000,000
50,000,000
Penduduk (Ribu)
Laju pertumbuhan penduduk
rata-rata 2,56% /tahun
Laju PDRB rata-rata
17,15%/tahun
TABEL KONDISI PEREKONOMIAN PROVINSI DI INDONESIA MENURUT (PDRB) PER
KAPITA RASIO ELEKTIFIKASI, KWH PER KAPITA DAN IPM
Peringkat ProvinsiPDRB/kapita
(ribu rupiah)
Rasio
Elektrifikasi
kWh per
kapita
IPM
— Indonesia 21.678 62,42 564,58 71,17
1 Kalimantan Timur 101.858 57,84 531,35 74,52
2 DKI Jakarta 74.065 88,88 2.077,31 77,03
3 Riau 53.264 38,79 317,42 75,09
4 Kepulauan Riau 40.746 52,32 533,44 74,18
5 Papua 26.615 27,11 212,94 64
6Kepulauan Bangka
Belitung19.350
46,20 326,22 72,19
7 Sumatra Selatan 18.725 48,20 311,32 71,99
8Nanggroe Aceh
Darussalam17.124
85,59 267,75 70,76
9 Papua Barat 17.084 - - -
10 Jawa Timur 16.757 62,97 548,17 70,3
11 Sumatra Utara 16.403 74,49 329,87 73,29
12 Kalimantan Tengah 15.725 42,60 251,77 73,88
13 Sumatra Barat 14.955 67,38 407,30 72,96
14 Jawa Barat 14.723 65,37 682,92 71,12
15 Jambi 14.226 44,96 262,81 72,05
16 Bali 14.199 72,14 725,57 70,98
17 Kalimantan Selatan 13.206 64,36 336,66 68,72
POTENSI AIR DI INDONESIA
PROPINSIPOTENSI
AIR (MW)
NAD 2,626
Sumatera Utara 12
Riau 949
Bengkulu 1
Jambi 370
Sumatera Selatan 9
Lampung 524
Jawa Barat 66,18 BM3
Jawa Tengah 12
Jawa Timur 10
Bali 20
Kalimantan Tengah 1.300,7
*) Khusus Jabar dalam BM3 = Bilion Meter Kubik
Sumber = RUKN 2008, Kementerian ESDM
PROPINSIPOTENSI
AIR (MW)
Kalimantan Barat 199
Kalimantan Selatan 131
Sulawesi Utara 160
Gorontalo 90
Sulawesi Tengah 759
Sulawesi Tenggara 270
Sulawesi Selatan 3.200
NTB 149
NTT 143
Maluku 217
Papua 24.974
PEMANFAATAN POTENSI AIR
Energi potensial air merupakan jenis energi yang ramah
lingkungan dan tidak dapat di ekspor , salah satu cara
adalah dengan mengubah energi potensial air menjadi
bentuk energi listrik yang bersifat fleksibel dan dengan
mudah ditransfer dan di manfaatkan untuk mengurangi
adanya defisit energi di jawa barat serta untuk kepentingan
peningkatan perekonomian dan mendukung pencapaian
pencapaian rasio elektrifikasi terutama di daerah jawa
barat.
POTENSI AIR DAN LOKASI CISOKAN
Debit Tertinggi di capai pada bulan maretsebesar 339.9 m3/s sedangkan debit terendahberada pada bulan september sebesar 35m3/s
BulanDebit
(m3/s)
Jan 261
Feb 280,3
Mar 339,9
Apr 242,7
May 142
Jun 144,6
Jul 113
Aug 40,6
Sep 35
Oct 134,6
Nov 195,1
Dec 247,5
Sumber : Statistik BPDAS CITARUM-CILIWUNG
PUMPED STORAGE POWER PLANT
(PLTA POMPA)
PUMPED STORAGE HYDROELECTRICITY
(PLTA Pompa) adalah jenis PLTA yang
menggunakan dua buah waduk yaitu waduk
bawah dan waduk atas, waduk ini berfungsi
menampung air sebagai cadangan pada saat
dibutuhkan untuk pembangkitan energi. Pada
saat biaya pemakaian listrik rendah dimana
beban listrik rendah, generator akan
difungsikan sebagai motor yang mempompa
air dari waduk bawah ke waduk atas.
Sebaliknya pada saat beban puncak
difungsikan sebagai generator untuk
pembangkit listrik.
SISTEM PEMBANGKITAN PLTA UPPER CISOKAN
PLTA Upper cisokan 4x250 MW menggunakan sistem Pump storage PLTA adalahsebuah tipe khusus dari pembangkit listrik konvensional. Keistimewaan dari stasiunpembangkit listrik ini terletak pada keadaan apabila stasiun pembangkit tidakmemproduksi tenaga listrik, maka dapat dipergunakan sebagai stasiun pompa yangmemompa air dari waduk bawah ke waduk atas. Mempergunakan kelebihan tenagalistrik pada saat beban rendah.
PENGHITUNGAN PEMBANGKITAN
Flow rate (Q) = 160 m3/s
Head (H) = 200m
Gravitasi (g) = 9,81 m/s2
Density air (ρ) = (1000 kg/m3)
Effisiensi (η) = 0,8
Maka akan diperoleh daya yang terbangkitkan pada setiap turbin dapat dihitung
menggunakan rumus:
P= Q x H x g x ρ x η
P= 160 x 200 x 9,81 x 1000 x 0,8
P= 251.136 kW
P~ 250 MW
LAYOUT PLTA PUMP STORAGE SECARA
UMUM
BAGIAN-BAGIAN PENTING PLTA POMPA
•Dam/Waduk –untuk membendung air dari sunagai hinggga terbentuk
danau
•Valve Chamber – Pintu air untuk masuknya aliran air menuju ke turbin
melalu penstock.
•Surge Tank – Meredam efek pukulan air jika ada perubahan debit air
•Penstock – Saluran pipa air yang menuju ke turbin
•Turbine – Peralatan yang mengubah energi potensial air menjadi energi
gerak
•Generators – Peralatan yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik
•Transformer – Untuk menaikkan / menurunkan tegangan
•Power lines – Jaringan listrik
KONDISI EKSISTING JAWA BARAT
Pada tahun 2008 jawa barat
memiliki daya mampu
sebesar 3.469,64 MW dan
beban puncak mencapai
5019.31 MW maka terdapat
defisit energi sekitar 1549.67
MW
TahunKapasitas Terpasang
(MW)
Daya Mampu
(MW)
Beban Puncak
(MW)
Defisit
(MW)
2008 4.337,05 3.469,64 5019.31 1549,67
Tahun
Kapasitas
TerpasangDaya
Mampu
(MW)
Beban
Puncak
(MW)(MW)
2001 4.337,05 3.469,64 4810,74
2002 4.337,05 3.469,64 4840,15
2003 4.337,05 3.469,64 4869,56
2004 4.337,05 3.469,64 4899,15
2005 4.337,05 3.469,64 4928,92
2006 4.337,05 3.469,64 4958,87
2007 4.337,05 3.469,64 4989,00
2008 4.337,05 3.469,64 5019,31
UNIT EKSISTING PEMBANGKIT SEKTOR
PEMBANGKITAN JAWA BARATTegangan Lokasi Pembangkit Jenis Kapasitas (MW)
20
Bengkok PLTA 3,35
Kracak-Bogor Selatan PLTA 18
Ubruk - Sukabumi PLTA 18
30 Plengan PLTA 5,5
70
Lamajan PLTA 18
Cikalog PLTA 18
Parakan PLTA 10,2
Sunyaragi PLTG 72
150
Jatiluhur PLTA 150
Kamojang1 PLTP 30
Kamojang2 PLTP 55
Kamojang3 PLTP 55
Derajat-PLN PLTP 55
Derajat Amoseas PLTP 85
WY. Windu PLTP 110
Gunung Salak PLTP 174
Gunung Salak PLTP 180
500
Saguling PLTA 700
Cirata PLTA 1000
Muara Tawar PLTGU 552
Muara Tawar PLTG 200
Muara Tawar PLTGU 828
TOTAL 4337,05
PROYEKSI KONSUMSI ENERGI LISTRIK PER KELOMPOK PELANGGAN
JAWA BARAT (GWH)
•Energi konsumsi pada tahun 2008 sebesar 27.941,85 GWh
•Tahun 2033 menjadi 83.037,32 GWh
•Prosentasi kenaikan sebesar 197,17 %.
Tahun RT Komersil Industri Publik Total
T ERt EKt EIt EPt ETt
2009 9.941,05 2.658,52 15.440,23 856,48 28.896,27
2010 10.356,15 2.868,54 16.144,31 879,60 30.248,60
2011 10.771,26 3.095,15 16.880,50 903,35 31.650,27
2012 11.186,37 3.339,67 17.650,26 927,74 33.104,04
……. ……. ……. ……. ……. …….
……. ……. ……. ……. ……. …….
2030 18.658,30 13.124,71 39.385,47 1.498,63 72.667,11
2031 19.073,41 14.161,56 41.181,47 1.539,09 75.955,53
2032 19.488,52 15.280,32 43.059,37 1.580,65 79.408,86
2033 19.903,63 16.487,47 45.022,90 1.623,33 83.037,32
PENGARUH PLTA UPPER CISOKAN 1000 MW
TERHADAP PROYEKSI NERACA DAYA DI JAWA BARAT
Tahun
Kapasitas
Terpasang Daya Mampu Beban Puncak Selisih
Keterangan(MW) (MW) (MW) (MW)
2009 4.337,05 3.469,64 5.048,22 -1.578,58 -
2010 4.337,05 3.469,64 5.079,73 -1.610,09 -
2011 4.337,05 3.469,64 5.110,30 -1.640,66 -
2012 4.337,05 3.469,64 5.140,34 -1.670,70
2013 4.337,05 3.469,64 5.185,65 -1.716,01 -
2014 5.337,05 4.269,64 5.233,30 -963,66 PLTA Pompa Cisokan 1000 MW
2015 5.337,05 4.269,64 5.286,38 -1.016,74 -
2016 5.337,05 4.269,64 5.344,84 -1.075,20 -
2017 5.337,05 4.269,64 5.408,67 -1.139,03 -
2018 5.337,05 4.269,64 5.477,88 -1.208,24 -
2019 5.337,05 4.269,64 5.552,54 -1.282,90 -
2020 5.337,05 4.269,64 5.632,71 -1.363,07 -
2021 5.337,05 4.269,64 5.718,49 -1.448,85 -
2022 5.337,05 4.269,64 5.810,01 -1.540,37 -
2023 5.337,05 4.269,64 5.907,41 -1.637,77 -
2024 5.337,05 4.269,64 6.010,87 -1.741,23 -
2025 5.337,05 4.269,64 6.120,57 -1.850,93 -
2026 5.337,05 4.269,64 6.236,73 -1.967,09 -
2027 5.337,05 4.269,64 6.359,59 -2.089,95 -
2028 5.337,05 4.269,64 6.489,39 -2.219,75 -
2029 5.337,05 4.269,64 6.626,43 -2.356,79 -
2030 5.337,05 4.269,64 6.771,01 -2.501,37 -
2031 5.337,05 4.269,64 6.923,45 -2.653,81 -
2032 5.337,05 4.269,64 7.084,11 -2.814,47 -
2033 5.337,05 4.269,64 7.253,37 -2.983,73 -
GRAFIK BEBAN HARIAN
Beroperasi sebagai
generator = 5 jam
Beroperasi sebagai
motor = 5 jam
Beroperasi sebagai
motor = 2 jam
Beroperasi sebagai
motor = 2 jam
BIAYA MODAL
BIAYA BAHAN BAKAR
BIAYA O&M +
BIAYA TOTAL PEMBANGKITAN
TC=CC + FC + OM
ANALISA EKONOMI
BIAYA MODAL (CAPITAL COST)
Contoh perhitungan dengan n= 25 dan i = 6% adalah
sebagai berikut
Listrik Tenaga Netoan PembangkitJumlah
CRF x pembangkit Kapasitasn x pembanguna BiayaCC
1)1(
)1(n
n
i
iiCRF
kW / US$662 10 x 1000
10 x 662
Capacity Installed
Cost Investment Capital nPembanguna Biaya
3
6
kW
USD
078,01)06,01(
)06,01(06,025
25
Pembangkitan Netto Energi Listrik (kWh/Tahun)
=(Daya Terpasang) x (Faktor Kapasitas) x waktu pembangkitan dalam satu
tahun
=1000 MW x 5 x 365
=1.460.000.000 kWh/tahun
kWhcent / 547,3 kWh / USD03547,00001.460.000.
078,0000.000.1662 xxCC
Tabel Biaya Pembangkitan Energi Listrik
TC =3,547 cent / kWh + 0 cent / kWh + 0,7 cent / kWh
= 4,246 cent / kWh
= 0,04246 US$/kWh
= Rp. 399,21 /kWh (APBN 2009 US$ 1 = Rp 9.400 )
PerhitunganSuku Bunga
6% 9% 12%
Biaya Pembangunan (US$ / kW) 662 662 662
Umur Operasi (Tahun) 25 25 25
Kapasitas (MW) 1.000 1.000 1.000
Biaya Bahan Bakar (US$ / kWh) 0 0 0
B. O & M (US$ / kWh) 0,007 0,007 0,007
Biaya Modal (US$ / kWh) 0,03547 0,04616 0,05781
Total Cost (US$ / kWh) 0,04247 0,05316 0,06481
Investasi (juta US$) 662 662 662
DAYA BELI MASYARAKAT
Pengeluaran riil perkapita penduduk Jawa Barat adalah Rp 924.196/bln
5% untuk membayar listrik => pengeluaran riil listrik Rp 46.209,8/bln
Daya beli kelompok rumah tangga (RT) Rp 46.209,8 x4 = Rp 184.839,2/bln
Jika rata-rata pemakaian daya sebesar 1300 VA.
W
SxCosPDaya
1105
85,01300
)(
Tarif untuk biaya beban tegangan 1300 VA = Rp 30.100,-
Maka biaya pengeluaran dapat di hitung sebagai berikut
Kwh/Bulan = Px Jumlah Hari x 24 x FC Jabar[2]
Kwh/Bulan = 1,105x 30 x 24 x0.563
= 447,92 KWh/ bulan
BLOKPemakaian
daya (kwh)
harga
(Rp/kwh)hasil (Rp)
BLOK1 20 385 7.700,00
BLOK2 40 445 17.800,00
BLOK3 387,92 495 192.021,79
Biaya beban 30.100,00
Total 247.621,79
/kWh485.63 Rp.
Terpakai Energi
blokper n Pengeluara Biaya
447,92
217.521,79
h Rupiah /Kw
/kWh Rp.
485.63
RTper listrik n Pengeluara Biaya
Beban Biayablok per n Pengeluara Biaya Masyarakat Beli Daya
650,57
184.839,2
247.621,79
hRupiah /Kw
x
x
PAYBACK PERIOD
Investment CostPP
Annual CIFtahun12
7.908,66560.322.77 Rp
000.0006.222.800. Rp
Investment Cost Biaya Investasi
Annual CIF Pemasukan per tahun
Payback period adalah waktu tempuh pengembalian modal
payback period didapat dengan cara :
PERHITUNGAN HARGA POKOK PENYEDIAAN SETELAH
PEMBANGUNAN PLTA
Pembangkitan energi = P terpasang x FC pembangkit [2] x Jumlah Hari
PLTA =1.941,05MWx0,35x24x365 =5.951,26 GWh
PLTG = 272MWx0,80x24x365 = 1.906,18 GWh
PLTGU= 1.380MWx0,80x24x365 = 9.671,04 GWh
PLTP = 744MWx0,80x24x365 = 5.539,82 GWh +
23.068,30 GWh
Sedangkan Harga Pokok Penyediaan Listrik untuk Jawa Barat yaitu :
a.BPP PLTA = 5.951,26 . x Rp.131,6[1] = Rp 33,95 /KWh
23.068,30
b.BPP PLTG= 1.906,18 . xRp.3.298,03[1]=Rp 272,52 /KWh
23.068,30
c.BPPPLTGU = 9.671,04. xRp.1.278,45[1]=Rp 535,97 /KWh
23.068,30
d.BPP PLTP = 5.539,82 .xRp.746,61[1]=Rp 128,07 / KWh +
23.068,30 Rp 1021,74 /KWh
Jadi harga BPP Pembangkitan Jawa Barat adalah Rp 1021,74 (Tanpa Subsidi)
Setelah dibangun PLTA Cisokan akan menurunkan harga BPP Pembangkitan JawaBarat Isolated dan tanpa Subsidi dari Pemerintah.
PLTA =1.941,05MWx0,35x24x365 = 5.951,26 GWh
PLTG= 272MWx0,80x24x365 = 1.906,18 GWh
PLTGU= 1.380MWx0,80x24x365 = 9.671,04 GWh
PLTP = 744MWx0,80x24x365 = 5.539,82 GWh
PLTA Pompa=1.000 MWx5x365 = 1.825,00 GWh +
24.893,30 GWh
Harga Pokok Penyediaan Listrik setelah dibangunnya PLTA Pompa Cisokan adalah :
a. BPP PLTA = 5.951,05 xRp 131,6[1] = Rp 31,46/KWh
24.893,30
b. BPP PLTG = 1.906,18 xRp 3.298,03[1] = Rp252,54/KWh
24.893,30
c.BPP PLTGU = 9.671,04 xRp1.278,45[1] =Rp496,68/KWh
24.893,30
d.BPP PLTP = 5.539,82 xRp.746,61[1] = Rp166,15/KWh
24.893,30
e.BPP PLTA 1000 = 1.825,00 . x Rp.131,6[1] =Rp9,65 / KWh+
24.893,30 Rp956,48 /KWh
Sehingga di dapatkan harga BPP baru Jawa Barat
Isolated dan tanpa subsidi setelah PLTA Pompa
Cisokan 1.000 MW dibangun adalah
BPP baru = Rp 956,48
BPP lama = Rp 1021,74
Penurunan BPP = 6,39 %
HARGA JUAL LISTRIK BARU DI JAWA BARAT
BPPbarutorLamaTotalHjSek
rLamaHJPersektobarupersektorHJ
DAERAH RT Indstri Bisnis Sosial Pemerintah P.Jalan Total
Jawa Barat 554,17 619,77 871,30 548,26 871,75 641,07 619,51
Tabel Harga Jual Listrik Lama untuk Jawa Barat Dengan Subsidi (Rp./kWh)
UU No. 5
BPP
Th. 2008
Kemampuan
Daya Beli
Masyarakat
UU No. 30 Th. 2009
Sektor Th 1985 Harga Jual Tanpa Subsidi
Statistik 2008 BPP Harga Jual
Rumah Tangga 554,17 796,94
Industri 619,77 891,28
Bisnis 871,3 1253,00
Sosial 548,26 612,58 650,57 956,48 788,44
Pemerintah 871,75 1253,64
P Jalan 641,07 921,91
Total 665,11 956,48
Harga Jual Listrik Baru di Jawa Barat setelah PLTA Cisokan Beroperasi Tanpa Subsidi (Rp./kWh)
DAYA BELI VS HARGA JUAL
Dari tabel perhitungan harga jual listrik persektor Propinsi Jawa Barat dapat di
simpulkan bahwa harga jual tanpa subsidi lebih tinggi dari daya beli masyarakat
Jawa Barat
daya beli < harga jual listrik persektor RT
650,57<796,94
Solusi untuk mengatasi hal tersebut perlu subsidi dari pemerintah agar harga jual
listrik rumah tangga masih dapat dijangkau oleh daya beli masyarakat.
ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN
Dampak Positif
1.Jenis PLTA dapat mengurangi polusi udara karena menggunakan bahan
baku berupa air sehingga tidak ada proses pembakaran yang menimbulkan
CO2.
2.Sebagai penyeimbang beban listrik pada saat low load dan peak load
Dengan cara ini, pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
yang merupakan mayoritas pembangkit di sistem Jawa Bali tidak perlu
berhenti pada siang hari saat pemakaian listrik rendah
3.Sebagai pengendali banjir yang terjadi tiap tahun sehingga dapat
mengurangi kerugian material.
4. Waduk PLTA Cisokan dapat di manfaatkan sebagai objek wisata, secara
tidak langsung akan memberikan nilai tambah berupa pemasukan dana
untuk pemerintah daerah.
5. Sebagai media irigasi untuk lahan pertanian
Dampak Negatif
1.Proyek ini dapat menyebabkan polusi pada air. Terutama pada waduk-
waduk sebagai sarana PLTA sehingga dapat ikut merusak ekosistem yang
ada.
2.Dengan pembangunan proyek ini maka pada saat konstruksi akan
menimbulkan kerusakan lingkungan di sekitar lokasi dikarenakan
penggunaan alat-alat berat.
3.Tenggelamnya beberapa lahan warga akibat pembangunan bendungan, hal
ini perlu diupayakan ganti rugi atas tanah warga oleh pemerintah
4. Terganggunya proses migasi ikan sehingga akan menggangu proses
perkembangbiakan ikan
KESIMPULAN
Pada tahun 2008 pertumbuhan kebutuhan konsumsi energi listrik Jawa Barat sebesar 5,75% per tahun jika tidak ada pembangkit baru maka akan mengalami difisit energi yangsemakin meningkat, karena semakin bertambahnya konsumsi energi Propinsi Jawa Barat
Dengan anggaran dana investasi 662 juta USD yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTA dibutuhkan waktu payback period 12tahun
BPP di Propinsi Jawa Barat yang diasumsikan isolated dan tanpa subsidi dari pemerintah setelah di bangunnya PLTA Cisokan 4x250 MW adalah sebesar Rp. 956,48, hal ini mengalami penurunan sebesar 6,39 % dari BPP awal Rp 1021,74
Harga jual listrik non subsidi Rp 796,94 masih lebih tinggi dari pada daya beli masyarakat Rp 650,57/kWh, oleh karena itumasih diperlukan subsidi oleh pemerintah.
SARAN
Perlu di bangunnya pembangkit baru untuk menggantikan PLTG dan PLTGU di Jawa Barat. Misalkan PLTP dan PLTA yang mempunyai potensi besar di Jawa Barat untuk memenuhi kebutuhan energi di tahun-tahun selanjutnya.
Strategi pembangunan ketenagalistrikan di Jawa Barat haruslah mengutamakan pembangkit yang memanfaatkan energi dengan efisien, ekonomis, serta ramah lingkungan. Sehingga membawa suasana kondusif bagi pengusahaan ketenagalistrikan daerah. Serta sedapat mungkin memberi peluang lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat sekitar
Di perlukannya energi alternatif dan energi bebas polusi pengganti energi fosil oleh karena itu potensi-potensi yang ada seperti energi biomas , energi panas bumi dan energi potensial air baik sekala besar maupun microhydro yang ada di Jawa Barat dapat dimanfaatkan untuk mencapai rasio elektrifikasi sesuai harapan sehingga dapat meningkatkan perekonomian dan daya beli masyarakat di Jawa Barat
DAFTAR PUSTAKA
1. Statistik PLN 2008
2. Djiteng marsudi. Pembangkitan energi
listrik.Erlangga.2005
THANKS
Aplication Chart
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Installed Capacity 250MW
Type of Power Station Pump Storage hydro power
Water Outlet Tail race channel
Head 600m
Kapasitas debit air 350 m³/s
Turbine Type Francis
Generator Type Asynchronous
Generator Output 294MVA
Voltage 13,8 kV
Putaran 750 rpm
Kutub 8 buah
Frekuensi 50Hz
Effisiensi Generator 80%