SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

16
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Fisik Oleh: Mohammad Rifki Ahyani (091424016) Muhammad Galih Perdana (091424017) Nadya Anwar (091424018) Nesa Amelda Rachman (091424019) TANGGAL PRAKTIKUM : 3 DESEMBER 2009 TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 10 DESEMBER 2009 DOSEN PEMBIMBING : ARI MARLINA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Transcript of SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

Page 1: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Fisik

Oleh:

Mohammad Rifki Ahyani (091424016)

Muhammad Galih Perdana (091424017)

Nadya Anwar (091424018)

Nesa Amelda Rachman (091424019)

TANGGAL PRAKTIKUM : 3 DESEMBER 2009

TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 10 DESEMBER 2009

DOSEN PEMBIMBING : ARI MARLINA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2009

Page 2: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

TUJUAN PERCOBAAN

a. Dapat menentukan berat molekul yang tidak mudah menguap dengan metode penurunan titik beku.

b. Dapat menentukan berat molekul suatu zat yang mudah menuap dengan metode penentuan massa jenis gas.

PRINSIP DASAR TEORI

Koligatif larutan adalah sekumpulan sifat-sifat umum yang dimiliki larutan encer. Sifat umum tersebut adalah :

Penurunan tekanan uap Penurunan titik beku Kenaikan titik didih Tekanan osmosis

METODE PENURUNAN TITIK BEKUJika suatu zat yang tidak mudah menguap dilarutkan dalam suatu zat pelarut

maka akan terjadi penurunan tekanan uap, sehingga pada termperatur tertentu tekanan uap zat pelarut dalam larutan akan lebih rendah dari keadaan murninya. Besarnya tekanan uap bergantung dari banyaknya zat yang dilarutkan. Perubahan tekanan mengakibatkan adanya gangguan kesetimbangan dinamis dari larutan tersebut.

Hukum Raoult

P = X1 . P0

X1 = P/P0

P : Tekanan Uap Larutan

P0 : Tekanan Pelarutan Murni

Hukum Classius Clapeyron

Page 3: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

lnPP0

=∆Hf .∆TbR ¿2

To : Titik Beku Pelarut

T : Titik Beku Larutan

∆Tb=T−¿

Mr =1000 .Kb .G 2∆Tb .G 1

G1 : Berat Pelarut

G2 : Berat zat yang dilarutkan

∆Tb : Penurunan titik beku

Kb =Mr .∆Tb .G 11000 .G 2

Metode Penurunan Massa Jenis GasMenentukan berat molekul dengan metode penentuan massa jenis dapat

dilakukan dengan menggunakan alat Victor Meyer.Persamaan yang digunakan, gas ideal:

PV=nRT

PV= mMrRT

P .Mr=mVRT

Mr=d /PRT

ALAT DAN BAHAN

Alat yang Digunakan

1 set alat penurunan titik beku1 buah piknometer1 buah gelas ukur 50 mlPipet tetesNeraca Kaca arlojiStopwatch

Penangas airLabu erlenmeyer 100 mlDesikatorTermometerNeracaAlumunium foil secukupnyaGelas kimia 500 ml

Page 4: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

Bahan yang Digunakan

Pelarut, asam asetat glasial Naftalen Zat sampel Garam dapur Es batu secukupnya Aseton

DIAGRAM KERJA

PENURUNAN TITIK BEKU Tahap pertama

Ukur berat jenis pelarut

Ambil 50 ml asam asetat aduk dengan konstan

Ambil data temperature setiap 30 detik

Cairkan pelarut

Page 5: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

Tahap kedua

Cairkan pelarut

Ditambah 3 gram naftalen

Aduk dengan konstan

Tunggu dan aduk sampai beku

Ambil data temperatur setiap 30 detik

Tahap ketiga

Ambil 50 ml asam asetat glasial

Ditambah 3 gr sampel

Aduk-aduk dengan konstan

Ambil data tiap 30 detik

Page 6: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

Metoda Penentuan Massa Jenis Gas

Labu Erlenmeyer bersih+kering. Tutup dengan alumunium foil (ikat dengan karet)

Timbang Erlenmeyer

5 ml cairan (mudah menguap) masuk ke Erlenmeyer lubangi tutupnya (jarum)

Simpan Erlenmeyer dalam penangas air (biarkan terendam). Catat suhu penangas saat cairan menguap

Angkat labu simpan dalam desikator

Udara masuk lagi ke dalam labu dan uap cairan meng

embun

Timbang labu yang telah dingin

Tentukan volume labu

Ukur tekanan dengan barometer

Page 7: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

DATA PERCOBAAN

1. METODE PENURUNAN TITIK BEKUa. Berat Naftalen = 3 gramb. Berat sampel = 3 gramc. Volume pelarut = 50 mld. Berat jenis pelarut = 1,049 gr/cm3

30 detik (urutan) Temperatur (0C)1 12,52 12,53 124 125 11,56 11

Larutan Standar : Naftalen Berat Naftalen : 3 gr Titik beku larutan standar (T)

30 detik (urutan)

Temperatur (0C)

1 92 93 8,54 85 8

Larutan Sampel Berat sampel : 3 gr Titik beku larutan sampel

30 detik (urutan)

Temperatur (0C)

1 102 93 94 95 9

Page 8: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

Perhitungan Pelarut

Dik : V = 50 ml ρ CH3COOH = 1,049 gr/mlT0 = 11 oCM = P x V = 1,049 gr/ml x 50 ml = 52,45 gr

Larutan standar (Naftalen)Dik : m = 3 gr

T0 = 8 0C Larutan sampel

Dik : m = 3 grTo = 9 oC

Berat CH3COOH = ρ x v = 1,049 x 50 = 52,45 gram

Kb = Mr . ΔTb . G1

1000 . G2

Kb = 128 (11-8) 52,45

1000 . 3

Kb = 128 . 3 . 52,45

3000

Kb = 6,7136

Mr2 = 1000 . Kb . G2

ΔTb . G1

Mr2 = 1000 . (6,7136) . 3

(11-9) . 52,45

Mr2 = 20140,8

104,9

Mr2 = 192

Page 9: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

2. METODE PENENTUAN MASSA JENIS GASBerat labu (+ tutup) kosong = 73,85 grBerat labu (+ cairan) dingin = 73,73 gr (+ tutup)Berat aseton = 0,12 grBerat labu kosong = 73,68 grBerat labu+air = 218,07 grBerat jenis air (0C) = 1,049 gr/cm3

Suhu penangas = 78 0C + 273 = 351 KTekanan = 68,6 mmHg x 1/760 mmHg

= 0,9 atmPerhitunganPV = nRTPV = m/Mr .R TP Mr = m/V.R.TMr = d/P.R.T

ρ air = massavolum piknometer

= 25,23= 1 gr/cm3

25,23

m piknometer kosong = 17,59 gr(dgn tutup) Berisi 42,82 gr (tanpa tutup)

= 0,99 gr volume piknometer = gram

ρ air (200c)

= 25,23/1 = 25,23 ml

V = mρ

= berat labu (dingin) –berat labukosongρaseton

=73.85gr−73.73gr

0,78

= 0,1538 ml

= 1.538 x 10-4 liter

Page 10: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

Mr = gr RTPV

= 1.2 x10−4 x 0.082 Latm

mol Kx351K

0,9 x1.538 x10−4

= 25

Page 11: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

Nadya Anwar (091424018)

Dalam menentukan berat molekul suatu zat yang belum diketahui dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu untuk zat yang tidak mudah menguap menggunakan metode penurunan titik beku sedangkan untuk zat yang mudah menguap menggunakan metode penentuan massa jenis gas. Dengan metode penurunan titik beku, bila suatu zat yang tidak mudah menguap dilarutkan dalam suatu pelarut maka akan terjadi penurunan tekanan uap dan akhirnya pada suhu tertentu tekanan uap zat pelarut dalam larutan akan lebih rendah dari keadaan murninya. Sedangkan dengan metode penentuan massa jenis gas , untuk memperoleh berat molekul suatu zat digunakan alat Victor Meyer dan perhitungannya menggunakan persamaan gas ideal.

Cara kerja pada metode penurunan titik beku, pertama menentukan berat jenis asam asetat glasial (pelarut) dengan piknometer atau aerometer. Lalu ukur 50ml pelarut dan masukkan ke dalam alat, aduk-aduk dan catat suhunya setiap 30 detik sampai konstan (larutan menjadi beku). Kemudian cairkan pelarut beku tersebut , tambahkan 3 gram Naftalen dan aduk-aduk seperti tadi serta catat suhunya setiap 30 detik sampai konstan. Langkah selanjutnya masukkan data yang diperoleh dari hasil percobaan ke dalam rumus sehingga diperoleh nilai Kb, dan dengan nilai Kb kita dapat mengetahui berat molekul (Mr) zat tersebut.

Cara kerja pada metode penentuan massa jenis gas, pertama siapkan labu Erlenmeyer, tutup dengan alumunium foil. Ambil 5ml cairan yang mudah menguap, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer, beri lubang pada tutupnya dengan jarum. Letakkan Erlenmeyer dalam penangas (atau bisa juga dengan hot plate) dan catat suhu penangas saat cairan menguap. Angkat labu dan masukkan ke dalam desikator (udara akan masuk kembali ke dalm labu dan uap cairan akan mengembun). Timbang labu yang telah dingin, lalu tentukan volume labu dengan cara mengisi labu dengan aquades sampai penuh dan timbang (tentukan berat kosongnya). Dengan adanya data berat jenis air pada suhu kerja maka akan diperoleh volume labu. (Volume labu sama dengan volume gas). Lalu ukur tekanan atmosfer dengan barometer. Setelah diperoleh volume labu maka diperoleh massa jenis gasnya kemudian dengan menggunakan persamaan diatas berat molekul gas dapat dihitung.

Page 12: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2
Page 13: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

Lampiran

Page 14: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN edit2

Bahan-bahan&CaraKerja