sifat koligatif larutan

4
IV. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN C. Alat, Bahan, dan Cara kerja 1. Alat a. Pipet b. Sarung tangan c. Masker d. Tisu gulung e. Serbet kain f. Tabung reaksi g. Kertas Milimeter h. Kalkulator j. Timbangan k. Waterbath l. Stopwatch m. Termometer 2. Bahan a. Urea 1 gr b. aquades 5 ml 3. Cara kerja a. Timbang 1 gr urea, larutkan pada 5 ml aquades dan gojok hingga urea habis terlarut. b. Tentukan titik didih larutan dan pelarut dengan pemanasan dalam water bath dengan suhu 75 0 C. c. Ukur perubahan suhu larutan tiap 5 menit. d. tentukan perubahan titik didihnya.

description

kimia

Transcript of sifat koligatif larutan

IV. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

C. Alat, Bahan, dan Cara kerja1. Alata. Pipetb. Sarung tanganc. Maskerd. Tisu gulunge. Serbet kainf. Tabung reaksig. Kertas Milimeterh. Kalkulatorj. Timbangank. Waterbathl. Stopwatchm. Termometer2. Bahana. Urea 1 grb. aquades 5 ml3. Cara kerjaa. Timbang 1 gr urea, larutkan pada 5 ml aquades dan gojok hingga urea habis terlarut.b. Tentukan titik didih larutan dan pelarut dengan pemanasan dalam water bath dengan suhu C.c. Ukur perubahan suhu larutan tiap 5 menit.d. tentukan perubahan titik didihnya.

D. Hasil dan Analisis1. HasilTabel 4.1Waktu (menit)UreaAquades

0CC

5CC

10CC

15CC

Sumber laporan sementara2. Analisisa. Tb = Tb larutan Tb pelarut

C C_= C

b. BM = = = E. pembahasan dan kesimpulan1. Pembahasana. Larutan merupakan campuran yang homogen, terdiri dari dua komponen ,yaitu zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Dimana pelarut yang memiliki proporsi lebih besar dan terlarut yang proporsinya lebih kecil. Konsentrasi larutan didefinisikan sebagai jumlah solut yang ada dalam sejumlah larutan atau pelarut. Konsentrasi dapat dinyatakan dengan beberapa cara antara lain normalitas (jumlah gram ekuivalen solute dalam 1 liter larutan), molalitas (jumlah mol solut per 1000 gram pelarut), molaritas (jumlah mol solut dalam 1 liter larutan). Pada pembuatan 0,1 N HCl diperoleh dari 0,83 ml larutan HCl pekat. Untuk menentukan volume HCl pekat yang dibutuhkan dipengaruhi oleh besarnya volume N HCl yaitu 1 ml, berat jenis HCl yaitu 1,19 g/ml dan kadar dari HCl pekat yaitu 37%. Untuk mengetahui konsentrasi sebenarnya dari larutan yang dihasilkan maka dilakukan standarisasi. Standarisasi 0,1 N HCl dengan borax dapat dilakukan dengan cara titrasi. Prosedur ini adalah untuk menentukan jumlah asam maka ditambahkan asam dalam jumlah yang ekuivalen atau sebaliknya dan diakhiri bila telah mencapai titik ekivalen, yaitu dimana penambahan titran yang akan menyebabkan perubahan pH yang sangat besar. Borax setelah ditambah 15 ml HCl berubah warna yang awalnya bening dalam proses menjadi orange dan berakhir menjadi warna merah muda. Ini disebabkan oleh lrutan HCl yang mengikat borax, sehingga warna borax berubah Sedangkan penentuan kadar Na2CO3 hampir sama dengan standarisasi, tetapi ini menggunakan kadar sebagai penentu dari perubahan warna dan mengetahui volume pelarut yang lebih besar, penentuan kadar Na2CO3 membutuhkan 5 ml HCl sehingga terjadi 3 perubahan warna yaitu bening saat awal, orange saat proses dan merah pada saat akhir.